PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PATEN ASING YANG TELAH DIDAFTARKAN MENURUT UNDANG-UNDANG
NOMOR 14 TAHUN 2001 TENTANG PATEN
TESIS
Oleh
ALEXANDER DUMONT L. TOBING 077005109/Hukum Bisnis
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
2010
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PATEN ASING YANG TELAH DIDAFTARKAN MENURUT UNDANG-UNDANG
NOMOR 14 TAHUN 2001 TENTANG PATEN
TESIS
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Magister Humaniora Pada Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara
Oleh:
ALEXANDER DUMONT L. TOBING 077005109 / HK
PROGRAM STUDI ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
2010
(LEMBAR PENGESAHAN)
Judul Tesis : PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PATEN
ASING YANG TELAH DIDAFTARKAN MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 2001 TENTANG PATEN
Nama Mahasiswa : ALEXANDER DUMONT L. TOBING Nomor Pokok : 077005109
Program Studi : Ilmu Hukum
MENYETUJUI KOMISI PEMBIMBING
Prof. Dr. Runtung, SH, M.Hum Ketua
Dr. T. Keizerina Devi A, SH, CN, M.Hum Prof. Dr. Sunarmi, SH, M.Hum Anggota Anggota
Ketua Program Studi Ilmu Hukum Dekan Fakultas Hukum
Prof. Dr. Bismar Nasution, S.H., M.H. Prof. Dr. Runtung, SH., M.Hum
Telah lulus diuji pada Tanggal, 13 Maret 2010
PANITIA PENGUJI DAN PEMBIMBING : Ketua : Prof. Dr. Runtung, SH, M.Hum
Anggota : 1. Dr. T. Keizerina Devi A, SH, CN, M.Hum 2. Prof. Dr. Sunarmi, SH, M.Hum
3. Prof. Dr. Budiman Ginting, SH, M.Hum 4. Dr. Mahmul Siregar, SH, M.Hum
ABSTRAK
Dalam peraturan perundang-undangan di Indonesia, paten hanya diberikan untuk invensi yang baru dan mengandung suatu langkah inventif serta dapat diterapkan dalam industri. Hak Paten merupakan hal yang cukup menarik dalam dunia bisnis khususnya dalam bidang industri, karena hasil temuan seseorang dalam bidang teknologi yang selain membawa dampak pengembangan dalam ilmu pengetahuan juga ada nilai ekonomisnya. Agar hak paten tidak dilanggar sewenang- wenang perlu adanya upaya penegakan hukum yang serius dan ditunjang oleh perangkat hukum yang kuat. Untuk itu pemerintah telah mengeluarkan Undang- undang Nomor 14 Tahun 2001 tentang Paten.
Metode penelitian dilakukan secara deskriptif-analitis. Metode pendekatan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan yuridis normatif. Data pokok dalam penelitian adalah data sekunder. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan. Analisi data terhadap data sekunder dilakukan secara kualitatif.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa maksud diberikannya paten adalah agar setiap penemuan dibuka untuk kepentingan umum, guna kemanfaatan bagi masyarakat dan perkembangan teknologi. Dengan terbukanya suatu penemuan yang baru, maka memberi informasi yang diperlukan bagi pengembangan teknologi selanjutnya berdasarkan penemuan tersebut dan untuk memberi petunjuk kepada mereka yang berminat dalam mengeksploitasi penemuan. Dari pengertian tersebut dapat dilihat unsur penting dari paten, yaitu bahwa hak paten merupakan hak yang diberikan oleh pemerintah, dan bersifat eksklusif bagi pemegang hak paten untuk melakukan produksi dari barang yang dipatenkan (manufacturing), atau melakukan penggunaan (using) dan penjualan (selling) dari barang tersebut, dan lain-lain perbuatan yang berkaitan dengan penjualan barang itu seperti mengimpor dan menyimpan (stocking). Sekalipun paten merupakan hak milik perseorangan, pelaksanaannya memiliki dampak yang sangat luas dalam segi lain terutama di bidang tatanan kehidupan sosial, ekonomi dan politik. Oleh karena itu, pelaksanaan hak tersebut dapat berlangsung dengan tertib. Negara juga mengancam pidana atas pelanggaran tertentu terhadap Undang-Undang Paten. Dengan ungkapan lain, bahwa hak untuk mengajukan tuntutan ganti kerugian tidak mengurangi hak Negara untuk melakukan tuntutan pidana terhadap pelanggaran paten.
Disarankan agar Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2001 tentang Paten juga perlu dibarengi kemauan dan kemampuan aparat dalam menegakkan Undang-undang tersebut sehingga tercapai tujuan pembentukan Undang-undang tersebut. Disarankan juga kepada Pemerintah untuk lebih meningkatkan kesadaran publik tentang arti dan fungsi HaKI sebagai penyangga ekonomi bangsa. Yang mana misi pengelolaan HaKI di Indonesia adalah agar kegiatan kreatif yang menghasilkan karya intelektual terus meningkat dan memberikan perlindungan hukum atas karya intelektual tersebut.
Kata kunci : Hak Paten, Paten Asing, Perlindungan Hukum.
ABSTRACT
According to the laws of Indonesia, patent is given only for a new invention that contains an inventive way and can be applied in industry. Patent right is an interesting right in technology. It has a developmental impact in science and also has economic value. In order to prevent the infringement of a patent, there must be a caveat that is clear and is supported by strict government. Therefore, government has issued the Act No.14 in 2001 about Patent.
The research is done by using analysis descriptive method. The approaching method that is used in this research is a juridical norm approach. The primary data of this research is the secondary data. The collecting data process is done by doing library research and field research. The data analysis of this secondary data is done by using qualitative method.
From the research result, we know that the purpose of given patent is to open every invention for public importance, in order to be used by society and for supporting technology development. Through the opening invention, the information that is needed for the next technology development that is inspired by that invention can be applied and also to give directions for those who have interest in exploiting the invention. From that definition, we can see the importance of a patent, that patent is a right given by government and exclusive for the patent licensee to produce the product or manufacturing or using and selling that product and doing many other things that is related to the product such as importing and stocking. Even though patent is private right, its implementation bring wide impact for other sectors such as in society, economy, and politic. That’s why the implementation should be run well and discipline. Government threatens penal provision for patent infringement. In other words, filing a bill can’t decrease government right to do filing a bill for patent infringement.
It is suggested that Act No.14 in 2001 about Patent must be followed by willing and ability of the government to maintain the act so that the objectives of the act can be accomplished. It is also suggested that government must increase public awareness about right of intelligence as the economy prop. Right of intelligence’s mission in Indonesia is to increase every creative activity that can produce new inventions and give law protection for those intelligence works.
Keywords: Patent, Foreign Patent, Law Protection
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR... iii
DAFTAR ISI ... vii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Perumusan Masalah ... 12
C. Tujuan Penelitian ... 12
D. Manfaat Penelitian ... 12
E. Keaslian Penulisan... 13
F. KerangkaTeori dan Konsep ... 13
1. Kerangka Teori ... 13
2. Kerangka Konsepsional ... 29
G. Metode Peneltian ... 31
1. Spesifikasi Penelitian ... 31
2. Metode Pendekatan ... 33
3. Alat Pengumpulan Data ... 33
4. Prosedur Pengambilan Data dan Pengumpulan Data ... 34
5. Analisis Data ... 35
BAB II SYARAT-SYARAT DAN PROSEDUR PENDAFTARAN PATEN ASING DI INDONESIA ... 36
A. Sejarah dan Pengertian Paten ... 36
B. Subjek Paten ... 41
C. Syarat dan Prosedur Pendaftaran Paten Asing di Indonesia... 44
D. Akibat Hukum Pendaftaran Paten. ... 61
BAB III PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PATEN ASING
DI INDONESIA ... 63
A. Paten Asing ... 63
B. Perlindungan Hukum Terhadap Paten Asing yang Terdaftar di Indonesia ... 65
BAB IV PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP PATEN ASING DI INDONESIA ... 85
A. Penegakan Hukum Menurut Perjanjian TRIP’s ... 85
B. Ketentuan Pidana dan Penyidikan Tindak Pidana Hak Paten... 93
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 102
A. Kesimpulan ... 102
B. Saran ... 103
DAFTAR PUSTAKA ... 105