• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI BAHASA PEMOGRAMAN JAVA DALAM PEMBUATAN APLIKASI PENGOLAHAN DATA UNTUK SURAT KETERANGAN KEMATIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "IMPLEMENTASI BAHASA PEMOGRAMAN JAVA DALAM PEMBUATAN APLIKASI PENGOLAHAN DATA UNTUK SURAT KETERANGAN KEMATIAN"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

52

IMPLEMENTASI BAHASA PEMOGRAMAN JAVA DALAM PEMBUATAN APLIKASI PENGOLAHAN DATA

UNTUK SURAT KETERANGAN KEMATIAN

Muhammad Ikhlas

Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang E-mail: mhdikhlas@upiyptk.ac.id

Abstrak

Abstrak - Perkembangan teknologi informasi banyak dimanfaatkan dalam berbagai bidang salah satunya instansi rumah sakit. Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan sistem di rumah sakit terutama dalam mengolah data kematian pasien di rumah sakit. Dengan melakukan analisa secara mendalam dan memanfaatkan bahasa pemrograman Java dan database MySQL penelitian dapat dilakukan lebih terarah.

Sehingga setiap data kematian di rumah sakit dapat terekam dengan baik dan sewaktu-waktu dapat dibuatkan surat keterangan kematian untuk kebutuhan bagi keluarga atau perusahaan tempat pasien yang meninggal tersebut bekerja.

Kata Kunci : Rumah Sakit, Java, MySQL

1. Pendahuluan

Perkembangan teknologi informasi di zaman globalisasi ini secara tidak sadar telah memberikan banyak manfaat positif bagi perkembangan dibanyak instasi-instasi di Indonesia pada khususnya dan dunia secara umumya. Begitu juga dengan instasi-instasi seperti rumah sakit. Rumah Sakit sebagai salah satu organisasi pelayanan di bidang kesehatan telah memiliki otonomi,sehingga pihak rumah sakit dituntut untuk memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya dengan manajemen yang seefektif mungkin.

Salah satu pelayanan yang terdapat di rumah sakit adalah pelayanan pembuatan Surat Keterangan Kematian bagi pasien yang dirawat di rumah sakit tersebut. Dengan dibuatnya sebuah sistem yang dapat menyimpan data pasien yang telah meninggal tersebut. Maka, kebutuhan dari keluarga/instasi akan keterangan kematian resmi dari pihak rumah sakit untuk keperluan tertentu dapat segera diterbitkan oleh rumah sakit tersebut.

2. Landasan Teori

2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi

Suatu sistem dapat didefinisikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Suatu sistem dapat terdiri dari sistem–sistem bagian (subsistem). Misalnya sistem komputer yang terdiri dari subsistem perangkat keras dan subsistem perangkat lunak. Subsistem–subsistem saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem tersebut dapat tercapai.

Informasi adalah “Kumpulan fakta, statistik dan lain-lain yang memiliki makna (Dadan Umar Daihani, 2001)”.

Dari pendapat mengenai pengertian informasi diatas dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan kumpulan sejumlah data yang telah diolah sehingga lebih bermakna dan berguna, serta dapat mengurangi tingkat keraguan atau ketidakpastian terhadap suatu kajadian.

2.2 Perancangan Sistem

Perancangan sistem dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu : 1. Desain sistem secara umum

Desain sistem secara umum disebut juga dengan disain konseptual (Conceptual design).

(2)

53 2. Desain sistem terinci

Desain terinci disebut juga dengan desain sistem secara fisik (Phisical system design). Atau disain internal (Internal disign).

2.3 Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) adalah gambaran sistem secara logikal. Gambaran ini tidak tergantung pada perangkat keras, perangkat lunak, struktur data atau organisasi file. Keuntungan menggunakan Data Flow Diagram (DFD) adalah memudahkan pemakai yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang akan dikerjakan atau dikembangkan.

3. ANALISA DAN HASIL

3.1 Analisa Sistem

Perkembangan suatu sistem sering kali dipengaruhi oleh perubahan kondisi yang dihadapi.

Dalam rangka analisis dan perancangan sistem, kegiatan yang dilakukan akan menitik beratkan pada penelitian dan penjabaran dari sistem yang sedang berjalan untuk mendapatkan suatu kebutuhan yang nyata secara detail sesuai dengan fakta-fakta yang ada dalam penelitian.

3.1.1 Aliran Sistem Informasi

Analisa terhadap sistem yang sedang berjalan pada RSUP Dr. M. Djamil Padang tentang surat keterangan kematian ini bertujuan untuk mengetahui sistem yang ada pada RSUP Dr. M. Djamil Padang dalam melakukan proses pembuatan surat keterangan kematian, apa-apa kendala dari sistem yang ada sekarang ini untuk dilakukan perancangan sistem yang baru nantinya.

Adapun aliran sistem informasi baru pada pembuatan Surat Keterangan Kematian ini tidak jauh berbeda dengan sistem yang lama, hanya saja dalam pembuatan surat keterangan kematian, data pasien yang meninggal dapat disajikan secara cepat dengan proses komputerisasi, sehingga sistem yang lama lebih optimal. Dalam proses pembuatannya, data pasien yang telah meninggal diinputkan berdasarkan nomor rekam medik pasien, dari nomor rekam medik tersebut, bagian administrasi dapat langsung mengentrikan waktu dan tanggal pasien meninggal. Jika suatu saat pihak pasien membutuhkan surat keterangan kematian, maka surat keterangan kematian dapat langsung dicetak oleh bagian administrasi. Dari data pasien meninggal dapat dihasilkan juga laporan data pasien meninggal dunia

Adapun Aliran sistem baru yang akan dirancang pada pengolahan data pasien RS M. Djamil yaitu seperti gambar 1 berikut ini :

(3)

54

Bag. REKAM MEDIS BAGIAN PERAWAT

ADMINISTRASI PENANGGUNG

JAWAB PASIEN Ka. IRNA BEDAH

Formulir Data Pasien Formulir Data

Pasien

Isi Formulir Data Pasien

Formulir Data Pasien Terisi

Formulir Data Pasien Terisi

Entry Data Pasien

Kartu Berobat Pasien Kartu Berobat

Pasien

Rekap Data Seluruh Pasien

Laporan Data Seluruh Pasein

Laporan Data Seluruh Pasien

Laporan Data Seluruh Pasien Laporan Data

Pasien

Entry Rekam Medis Pasien

Laporan Rekam Medis Pasien Laporan Rekam

Medis Pasien

Laporan Rekam Medis Pasien

Kartu Berobat Pasien

Kartu Berobat Pasien

Entry Pasien Meninggal

Laporan Rekam Medis Pasien

Surat Keterangan Kematian

Surat Keterangan Kematian

SKK Sudah Ditanda Tangani SKK Sudah

Ditanda Tangani

Tanda Tangan

SKK

Rekap

Laporan Seluruh Pasien Meninggal

Laporan Seluruh Pasien Meninggal

Laporan Seluruh Pasien Meninggal Formulir Data

Pasien Terisi

Gambar 1 Data Flow Diagram Level 0

3.1.2 Context Diagram

Data Flow Diagram digunakan untuk menggambarkan sistem secara logika yang akan menunjukkan bagaimana secara logika fungsi-fungsi sistem informasi akan bekerja. DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstuktur (structure analysis design). DFD level 0 merupakan penjabaran context diagram.

(4)

55 Dari Aliran Sistem Informasi (ASI) dalam proses pembuatan surat keterangan kematian di rumah sakit mulai dari pasien masuk hingga pasien meninggal diperoleh Context Diagram pada gambar 2 berikut:

SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT PENANGGUNGJAWAB PASIEN

BAGIAN REKAM MEDIS

KEPALA IRNA BEDAH BAGIAN PERAWAT

BAGIAN ADMINISTRASI

Kartu Berobat Pasien Surat Keterangan Kematian

Entry Data Pasien

Entry Data Rekam Medis

Laporan Data Pasien Laporan Data Pasien

Laporan Rekam Medis Entry Pasien Meninggal

Surat Keterangan Kematian

Laporan Pasien Meninggal Laporan Pasien Meninggal

Informasi Administrasi Pasien

Gambar 2 Context Diagram

3.1.3 Data Flow Diagram Level 0

Untuk menguraikan lebih terinci dari sistem yang dirancang adalah menggunakan Data Flow Diagram level 0, seperti gambar 3. Data Flow Diagram level 0 ini diuraikan berdasarkan Context Diagram yang telah dijabarkan sebelumnya

PENANGGUNGJAWAB PASIEN ADMINISTRASI

BAG. PERAWAT PETUGAS REKAM MEDIS

0.1 Meng- inputkan Input

Data Pasien

D1 PASIEN

Data Pasien

Data Pasien

0.3 Laporan Data

Pasien

KA. IRNA BEDAH Laporan

Data Pasien

0.4 Rekap Data Seluruh Pasien Rekap

Data Seluruh

Pasien

0.5 Laporan Data Seluruh Pasien Rekap

Data Seluruh

Pasien

Laporan Data Seluruh Pasien Data

Pasien

0.2 Kartu Berobat

Pasien

Kartu Berobat

0.6 Menginputkan

Data Rekam Medik Pasien

Formulir Pasien

Data Pasien

Data Pasien

D2 Data Rekam

Medik

REKAM_MEDIK

Data Rekam Medik

0.7

Laporan Rekam Medik

Laporan Rekam Medik Pasien

Laporan Rekam

Medik Pasien

0.8

Menginputkan Data Pasien

Meninggal Data Pasien

D4 PASIEN_MENINGGAL

Data Pasien Meninggal 0.9

Data Pasien Meninggal Data Pasien Meninggal

Data Pasien Meninggal Surat Keterangan Kematian

0.11

Rekap Data Pasien Meninggal

Data Pasien Meninggal

0.12

Laporan Data Pasien Meninggal Rekap Pasien

Meninggal KA. IRNA BEDAH

Laporan Data Pasien Meninggal

BAG. PERAWAT Laporan Data

Pasien Meninggal Data Pasien D1

PASIEN Data Pasien

D1 PASIEN

Data Pasien Data Pasien

D2 REKAM_MEDIK

Data Rekam Medik Data Rekam Medik

D3 DOKTER

Data Dokter Data Dokter

0.10 Surat Keternagan

Kematian Surat Keterangan Kematian

Data Dokter D3 DOKTER Data Dokter

Gambar 3 Data Flow Diagram Level 0

(5)

56 3.1.4 Entity Relationship Diagram (ERD)

Adapun bentuk Entity Relationship Diagram (ERD) yang dirancang dapat dilihat pada gambar 4 berikut ini:

REKAM_MEDIK

DOKTER

PASIEN

PASIEN_MENINGGAL Memiliki

Memiliki Memiliki

Id_dokter Nm_dokter Tmp_lahir_dok

Tgl_lahir_dok Jk_dok

Spesialis Alamat_dok

Kota_dok Telp_dok

Email Jk

Id_pasien Berat Tinggi Gol_darah

Nm_pasien Tmp_lahir

Tgl_lahir

Instansi

Hubungan Kota

Telp_pasien Pekerjaan

Telp_pngjwb Alamat_pngjwb Nm_penanggun

gjawab Alamat_pasien

Id_dokter Id_pasien No_RM

Diagnosa

Adm

Jam_masuk Tgl_masuk

Ruang_rawat Hari_masuk

Hari_meninggal No_RM

No_SKK

Jam_meninggal Tgl_meninggal No_ktp

agama

Gambar 4 Entity Relationship Diagram

3.1.5 Desain File

Adapun desain file Pengolahan Data Pasien yang dirancang adalah sebagai berikut : 1. Desain File Dokter

Database : db_rsup.sql Nama Tabel : dokter Field Kunci : id_dokter

Tabel 1 Desain File Dokter

No. Field Type Length

1 *Id_Dokter Varchar 5

2 Nm_dokter Varchar 30

3 Tmp_Lahir_dok Varchar 25

4 Tgl_Lahir_dok Date

5 Jk_dok Varchar 6

6 Spesialis Varchar 30

7 Alamat_dok Text

8 Kota_dok Varchar 25

9 Telp_dok Varchar 15

10 Email Varchar 50

2. Desain File Pasien

Database : db_rsup.sql Nama Tabel : pasien Field Kunci : id_pasien

Tabel 2 Desain File Pasien

(6)

57

No. Field Type Length

1 *Id_pasien Varchar 5

2 Nm_pasien Varchar 30

3 Tmp_lahir Varchar 25

4 Tgl_lahir Date

5 Jk Varchar 6

6 Agama Varchar 15

7 Gol_darah Varchar 2

8 Tinggi Varchar 3

9 Berat Varchar 3

10 Alamat_pasien Text

11 Kota Varchar 25

12 Telp_pasien Varchar 15

13 Pekerjaan Varchar 30

14 Instansi Varchar 30

15 Nm_pngjwb Varchar 25

16 No_ktp Varchar 16

17 Alamat_pngjwb Text

18 Telp_pngjwb Varchar 15

19 Hubungan Varchar 30

3. Desain File Rekam Medik

Database : db_rsup.sql Nama Tabel : rekam_medik Field Kunci : No_RM

Tabel 3 Desain File Rekam Medik

No. Field Type Length

1 *No_RM Varchar 6

2 Id_pasien Varchar 5

3 Id_dokter Varchar 5

4 Diagnosa Varchar 100

5 Hari_masuk Varchar 6

6 Tgl_masuk Date

7 Jam_masuk Time

8 Ruang_rawat Varchar 15

9 Adm Int 8

4. Desain File Pasien Meninggal

Database : db_rsup.sql Nama Tabel : pasien_meninggal Field Kunci : No_SKK

Tabel 4 Desain File Rekam Medik

No. Field Type Length

1 *No_SKK Varchar 6

2 No_RM Varchar 6

3 Hari_meninggal Varchar 6

4 Tgl_meninggal Date

5 Jam_meninggal Time

(7)

58 4. TESTING DAN IMPLEMENTASI SISTEM

4.1 Implementasi Sistem

Pada tahap implementasi sistem ini rancangan sistem yang telah dirancang dilakukan implementasi perangkat lunak agar didapatkan hasil dan perbaikan terhadap sistem sehingga dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan.

Suatu rencana implementasi perlu dirancang terlebih dahulu, agar proses implementasi sesuai dengan yang diharapkan. Rencana implementasi ini dimaksud untuk mengatur biaya serta waktu yang dibutuhkan selama tahap implementasi.

4.2 Hasil Pengujian

Setelah pembuatan aplikasi selesai, aplikasi yang telah dirancang dilakukan pengujian baik dari segi perangkat lunak (software) maupun perangkat keras (Hardware). Tujuan pengujian ini untuk mengetahui kebutuhan sistem terpenuhi. Berikut merupakan beberapa hasil dari pengujian sistem yang dilakukan :

a. Login Aplikasi

Untuk masuk ke sistem, user perlu melakukan validasi pengguna melalui form login yang muncul ketika aplikasi dijalankan. Pada level login terdapat dua level yaitu administrasi dan rekam medis.

Gambar 5 Form Login

b. Menu Utama Aplikasi

Jika user berhasil login, maka user akan masuk ke halaman menu utama sesuai dengan level user masing-masing. Berikut merupakan contoh halaman utama bagian administrasi.

Gambar 6 Halaman Menu Utama (Level : Administrasi)

(8)

59 c. Form Entri Data Pasien

Form Entri Data Pasien digunakan untuk mengentrikan data pasien yang masuk ke rumah sakit, agar terdaftar ke system di rumah sakit.

Gambar 7 Form Entri Data Pasien

d. Laporan Data Per-Pasien

Laporan data per-pasien digunakan untuk pelaporan data pasien yang masuk ke rumah sakit.

Gambar 8 Laporan Data Per-Pasien

e. Form Entri Data Pasien Meninggal

Form Entri Data Pasien Meninggal digunakan untuk mengentrikan data pasien yang telah meninggal, sehingga semua pasien meninggal di rumah sakit tercatat di dalam sistem.

(9)

60 Gambar 9 Form Entri Data Pasien Meninggal

f. Laporan Surat Keterangan Kematian

Laporan surat keterangan kematian digunakan sebagai surat yang menerangkan bahwa pasien dinyatakan telah meninggal di rumah sakit, surat keterangan kematian ini dapat digunakan keluarga pasien untuk kebutuhan administrasi bagi pasien yang telah meninggal.

Gambar 10 Laporan Surat Keterangan Kematian

5. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan terhadap Proses pembuatan suarat keterangan kematian bagian IRNA Bedah Pria RSUP Dr. M. Djamil. Padang. serta menganalisa permasalahan yang ada dan mencoba untuk mengatasi masalah tersebut maka dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu :

a. Sistem pembuatan surat keterangan kematian bagian IRNA Bedah Pria RSUP Dr. M. Djamil, Padang pada saat ini masih menggunakan sistem manual ketika pencatatan surat keterangan kematian, karena masih ditulis dengan tangan , walaupun telah menggunakan komputer namun dari segi penggunaannya masih terbatas sebagai suatu media pengetikan saja.

b. Dengan diterapkannya sistem pengolahan data secara komputerisasi maka akan didapatkan suatu sistem pengolan data yang dapat melakukan pengaksesan data ketika pembuatan surat keterangan kematian dan data proses secara cepat dan akurat sehingga keterlambatan dalam

(10)

61 proses pembuatan laporan dan proses penyampaian laporan pada pihak yang terkait akan dapat diatasi.

c. Adanya suatu media penyimpanan data yang lebih terjamin dengan penerapan sistem yang baru ini, karena data-data terseimpan dalam bentuk file.

d. Dalam pembuatan aplikasi program tersebut penulis menggunakan Bahasa Pemrograman JAVA dan MySQL, sehingga dapat terlihat informasi yang dihasilkan lebih cepat .

Daftar Pustaka

[1].Arbi, Manajemen Database Dengan MySQL, Penerbit Andi, Yogyakarta 2004.

[2].Fikri, Rijalul, Pemprograman JAVA, Penerbit Andi, Yogyakarta 2005.

[3].Jogiyanto H.M. 2005.Sistem Teknologi Informasi. Yogyakarta :Andi Offset.

[4].Kadir, Abdul, Pengenalan Sistem Informasi, Penerbit Andi, Yogyakarta 2003.

[5].Pangestu, Gery. 2003” Analisa dan disain sistem informasi”. Gava Media:Jakarta

[6].Sanjaya, Ridwan,SE.,S.kom, Pengolahan Database MySQL 5 dengan JAVA 2, Penerbit Andi, Yogyakarta 2005.

[7].Sudarno, Prawiro,Aplikasi dan perancangan sistem, 17,2002

Gambar

Gambar 1 Data Flow Diagram Level 0
Gambar 3 Data Flow Diagram Level 0
Gambar 4 Entity Relationship Diagram
Tabel 4 Desain File Rekam Medik
+4

Referensi

Dokumen terkait

[r]

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TEKNIK TWO STAY TWO STRAY DENGAN MEDIA KARTU SOAL.. UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KESADARAN

Unsur relasi yang terjadi adalah tidak adanya wawancara yang dilakukan oleh penulis terhadap narasumber isi berita, sehingga tidak dapat mendukung fakta yang telah

Menimbang : Bahwa berdasarkan dari keterangan Terdakwa yang dibacakan. sesuai DPP dari POM, keterangan para Saksi di bawah

Therefore, the objective of this research was to find the basic data of the mtDNA D-Loop genetic varieties of Aceh cattle and its association with the Bhutanese, Chinese, and

Hal tersebut mungkin diakibatkan oleh karena peserta pelatihan telah mempunyai pengetahuan awal yang relatif tinggi, yang diindikasikan dengan nilai individu dan nilai

L aksanakan ground testing untuk turbine engine atau piston engine dengan langkah- langkah sebagai berikut:.2. Starting & ignition system, termasuk mengecek kondisi