• Tidak ada hasil yang ditemukan

2013, No.769

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "2013, No.769"

Copied!
151
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 05/PRT/M/2013

TENTANG PEMETAAN SOSIAL, EKONOMI, DAN LINGKUNGAN BIDANG PEKERJAAN UMUM

Pedoman pPEMETAAN SOSIAL, EKONOMI, DAN LINGKUNGAN BIDANG PEKERJAAN UMUM

Pendahuluan

Terjadinya perubahan sosial, ekonomi, dan lingkungan selama ini telah membawa pengaruh dan pergeseran terhadap tata hubungan di antara berbagai elemen sosial dan ekonomi: Pemerintah, pemerintah daerah, swasta, dan kelompok-kelompok kepentingan yang ada dalam masyarakat. Beragamnya persepsi dan sikap yang termanifestasi dalam bentuk protes, penolakan, atau dukungan terhadap pembangunan bidang pekerjaan umum baik pada tahap prakonstruksi, kontruksi, maupun pascakontruksi menyadarkan kita betapa pentingnya pengetahuan dan pemahaman tentang aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan.

Tidak jarang pembangunan bidang pekerjaan umum seperti pembangunan sodetanperbaikan sungai, pembangunan waduk, pembangunan jalan, dan pembangunan permukiman menjadi tertunda, bahkan gagal karena kurang diketahui dan dipahaminya aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan secara mendalam oleh pelaksana pembangunan. Akibatnya, ketika timbul masalah- masalah sosial, ekonomi, dan lingkungan, pelaksana pembangunan belum memiliki bahan yang memadai untuk mengantisipasinya. Di samping itu, pelaksana pembangunan juga kadang-kadang belum memiliki acuan yang cukup untuk melakukan pendekatan dan upaya peningkatan peran masyarakat lokal, serta cara memposisikan diri di tengah-tengah kelompok masyarakat yang saling berpengaruh dan tarik-menarik kepentingan.

Fenomena tersebut mengindikasikan perlunya suatu terobosan baru berupa pemetaan sosial, ekonomi, dan lingkungan pada setiap tahap siklus pembangunan. Dengan ketersediaan peta berupa data dan informasi yang memadai, dapat dilakukan upaya-upaya antisipatif untuk menciptakan suasana yang kondusif guna kelancaran pembangunan infrastruktur pekerjaan umum.

Dalam kaitan ini, pemetaan sosial, ekonomi, dan lingkungan sebagai suatu cara untuk mengidentifikasi dan menggambarkan potensi dan masalah di lapangan, merupakan salah satu langkah yang sangat penting dan mutlak diambil sebelum suatu kegiatan pembangunan infrastruktur pekerjaan umum dilaksanakan.

Pemetaan sosial, ekonomi, dan lingkungan yang memuat tata cara, untuk mengidentifikasi dan menggambarkan aspek tersebut, merupakan salah satu solusi yang sangat bermanfaat untuk dilaksanakan. Dengan adanya pedoman ini, maka data aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan yang diperoleh di suatu

Formatted: Font: (Default) Bookman Old Style, Not Bold, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Normal, Space Before:

12 pt, After: 0 pt

Formatted: Font: Bookman Old Style, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Indonesian (Indonesia) Formatted: Font: Bookman Old Style, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Normal, Space After: 0 ptFormatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, Indonesian (Indonesia)

www.djpp.kemenkumham.go.id

(2)

wilayah atau lokasi pembangunan bidang pekerjaan umum, secara rinci diharapkan dapat menjadi:

a. Bahan pertimbangan dalam mengantisipasi dan menangani masalah-masalah pembangunan bidang pekerjaan umum yang dihadapi di lapangan.

b. Pegangan atau acuan dalam melakukan pendekatan kepada tokoh, lembaga, dan seluruh pemangku kepentingan untuk meningkatkan akseptabilitas sekaligus mereduksi resistensi masyarakat.

c. Landasan dalam melakukan penanganan konflik dan masalah sosial, ekonomi, dan lingkungan yang kemungkinan dapat muncul pada masa prakonstruksi, konstruksi, dan pascakonstruksi bidang pekerjaan umum.

d. Acuan untuk mendayagunakan potensi para pemangku kepentingan dalam upaya mendorong peningkatan potensi sosial, ekonomi, dan lingkungan di lokasi kegiatan.

e. Pijakan untuk menyusun program-program dan implementasi pemberdayaan masyarakat untuk mendukung pembangunan bidang pekerjaan umum yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.

a.f. Dasar langkah optimalisasi kinerja pembangunan bidang pekerjaan umum dalam meningkatkan kondisi sosial, ekonomi, dan lingkungan baik secara local lokal maupun regional.

Pedoman ini bermanfaat bagi pemerintah, pemerintah daerah, pelaksana pembangunan, masyarakat, tokoh masyarakat, swasta (kontraktor, BUMN/BUMD, Badan Milik Perseorangan), Lembaga Swadaya Masyarakat, Perguruan Tinggi, dan pemerhati pembangunan infrastruktur pekerjaan umum.

Pedoman ini akan menjadi petunjuk praktis bagaimana melakukan pemetaan kondisi dan potensi sosial, ekonomi, dan lingkungan bidang pekerjaan umum.

Pemetaan sosial, ekonomi, dan lingkungan bidang pekerjaan umum 1 Ruang lingkup

Pedoman ini menetapkan tata cara memetakan kondisi dan potensi sosial, ekonomi, dan lingkungan di suatu wilayah untuk menyediakan data dan informasi yang dibutuhkan dalam setiap tahapan pembangunan bidang pekerjaan umum.

Pedoman ini meliputi metode-metode, teknik-teknik, dan tahapan-tahapan (prosedur) yang digunakan, mulai dari kegiatan mengumpulkan, mengolah, memformulasi, serta menyajikan data dan informasi.

Ruang lingkup pemetaan aspek sosial, ekonomi dan lingkungan dibagi menjadi:

a. Pemetaan regional.

•1) Dalam aspek sosial, meliputi hubungan antara pemerintah, korporasi, komunitas dan kelembagaan sosial.

•2) Dalam aspek ekonomi, meliputi ekonomi regional dan ekonomi sumber daya.

Formatted: Font: Bookman Old Style, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Indent: Left: 0 cm, Space Before: 0 pt, After: 0 pt, Numbered + Level: 2 + Numbering Style: a, b, c, … + Start at: 1 + Alignment: Left + Aligned at: 1,9 cm + Tab after: 2,54 cm + Indent at:

2,54 cm, Tab stops: 0,63 cm, List tab + Not at 2,54 cm

Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Indonesian (Indonesia) Formatted: Space After: 0 pt

Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Indonesian (Indonesia)

Comment [i-[1]: Dipindah ke paragraf terakhir

Formatted: Normal

Formatted: Indent: Left: 0,63 cm, Space After: 0 pt

Formatted: Level 1, Indent: Left: 0 cm, Hanging: 0,75 cm, Outline numbered + Level: 1 + Numbering Style: 1, 2, 3, … + Start at: 1 + Alignment: Left + Aligned at: 0,63 cm + Tab after: 1,27 cm + Indent at:

1,27 cm, Tab stops: 0,75 cm, List tab + Not at 1,27 cm

Formatted: Font: (Default) Bookman Old Style, 12 pt, Not Bold, (none) Formatted: Normal

Formatted: Normal, Indent: Left: 0 cm, Hanging: 0,75 cm, Numbered + Level: 1 + Numbering Style: a, b, c, … + Start at: 1 + Alignment: Left + Aligned at: 0,63 cm + Indent at: 1,27 cm

Formatted: Normal, Indent: Hanging:

0,52 cm, Numbered + Level: 1 + Numbering Style: 1, 2, 3, … + Start at:

1 + Alignment: Left + Aligned at:

0,63 cm + Indent at: 1,27 cm

(3)

1)3) Dalam aspek lingkungan, meliputi rona lingkungan dalam skala kawasan.

b. Pemetaan lokal/spesifik.

•1) Dalam aspek sosial, meliputi hubungan antara individu dan rumah tangga.

•2) Dalam aspek ekonomi, meliputi ekonomi rumah tangga.

3) Dalam aspek lingkungan, meliputi rona lingkungan dalam skala hunian.

2 Acuan normatif

Pedoman pemetaan sosial, ekonomi, dan lingkungan bidang pekerjaan umum ini mengacu pada peraturan perundang-undangan sebagai berikut:

Undang-undang Republik Indonesia No. 1 Tahun 2011, Perumahan dan Kawasan Permukiman.

Undang-undang Republik Indonesia No. 26 Tahun 2007, Penataan Ruang.

Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001, Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 115 Tahun 2003, Pedoman Penentuan Status Mutu Air.

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 45 Tahun 1997, Indeks Standar Pencemaran Udara.

keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 43 Tahun 1996, Kriteria Kerusakan Lingkungan Kegiatan Penambangan Galian Golongan-C.

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 48 Tahun 1996, Baku Tingkat Kebisingan.

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 49 Tahun 1996, Baku Mutu Tingkat Getaran.

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 50 Tahun 1996, Baku Mutu Tingkat Kebauan.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 1994, Penyelenggaraan Pembangunan Keluarga Sejahtera.

1 Undang-Undang Republik Indonesia No. 28 Tahun 2002, tentang Bangunan Gedung.

2 Undang-Undang Republik Indonesia No. 7 Tahun 2004, tentang Sumber Daya Air.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 32 Tahun 2004, tentang Pemerintahan Daerah.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 38 Tahun 2004, tentang Jalan.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 26 Tahun 2007, tentang Penataan Ruang.

Formatted: Normal, Indent: Left: 0 cm, Hanging: 0,75 cm, Numbered + Level: 1 + Numbering Style: a, b, c, … + Start at: 1 + Alignment: Left + Aligned at: 0,63 cm + Indent at: 1,27 cm

Formatted: Normal, Indent: Hanging:

0,52 cm, Numbered + Level: 1 + Numbering Style: 1, 2, 3, … + Start at:

1 + Alignment: Left + Aligned at:

0,63 cm + Indent at: 1,27 cm Formatted: Font: (Default) Bookman Old Style, 12 pt

Formatted: Font: (Default) Bookman Old Style, 12 pt

Formatted: Font: (Default) Bookman Old Style, 12 pt, Swedish (Sweden) Formatted: Font: (Default) Bookman Old Style, 12 pt, Swedish (Sweden)

Formatted: Level 1, Indent: Left: 0 cm, Hanging: 0,75 cm, Outline numbered + Level: 1 + Numbering Style: 1, 2, 3, … + Start at: 1 + Alignment: Left + Aligned at: 0,63 cm + Tab after: 1,27 cm + Indent at:

1,27 cm, Tab stops: 0,75 cm, List tab + Not at 1,27 cm

Formatted: Font: (Default) Bookman Old Style, 12 pt, Not Bold, Finnish (Finland)

Formatted: Indent: Left: 0 cm, Hanging: 0,75 cm, Outline numbered + Level: 1 + Numbering Style: 1, 2, 3,

… + Start at: 1 + Alignment: Left + Aligned at: 0,63 cm + Tab after: 1,27 cm + Indent at: 1,27 cm, Tab stops:

0,75 cm, List tab + Not at 1,27 cm

www.djpp.kemenkumham.go.id

(4)

Undang-Undang Republik Indonesia No. 32 Tahun 2009, tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 1 Tahun 2011, tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman.

3 Istilah dan definisi

Untuk tujuan penggunaan dalam pedoman ini, istilah dan definisi berikut digunakan.

3.1 3.1

bidang pekerjaan umum

segala hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan sumber daya air, bina marga, cipta karya, dan penataan ruang

3.2 ekonomi

segala hal yang berkaitan dengan produksi, pemasaran, konsumsi barang dan jasa, potensi sumber daya alam yang dapat dikembangkan, dan masalah yang ditimbulkan akibat ada atau tidak adanya pembangunan bidang pekerjaan umum

3.3 etika

sesuatu yang dianggap baik oleh suatu komunitas tertentu dan dipraktekan dalam kehidupan sehari-hari

3.4

FGD (focus group discussion)

cara diskusi secara interaktif dalam melihat permasalahan yang dihadapi melalui curah pendapat para peserta diskusi untuk menemukan penyelesaian masalah 3.5

indikator

variabel yang dapat digunakan untuk mengevaluasi peristiwa, kondisi, situasi, isu, dan objek yang memungkinkan dilakukannya pengukuran terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu (suatu indikator tidak selalu menjelaskan keadaan secara keseluruhan, tetapi kerap kali hanya memberi petunjuk [indikasi] tentang keadaan secara keseluruhan tersebut sebagai suatu perkiraan)

3.6 inovator

orang atau kelompok masyarakat yang merupakan perintis penerapan atau adopsi teknologi bidang pekerjaan umum

Formatted: Font: (Default) Bookman Old Style, 12 pt, Not Bold, Finnish (Finland)

Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Indonesian (Indonesia) Formatted: Font: Bookman Old Style, Not Bold

Formatted: Font: Bookman Old Style, Not Bold, Indonesian (Indonesia) Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, Not Bold, Indonesian (Indonesia) Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Not Bold, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, Not Bold, Indonesian (Indonesia) Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Indonesian (Indonesia) Formatted: Font: Bookman Old Style, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, Not Bold, Indonesian (Indonesia) Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Not Bold, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, Not Bold, Indonesian (Indonesia) Formatted: Font: Bookman Old Style, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, Not Bold, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, Not Bold, Indonesian (Indonesia) Formatted: Font: Bookman Old Style, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, Not Bold, Indonesian (Indonesia)

(5)

jaringan sosial

struktur hubungan sosial yang dimiliki oleh individu/kelompok yang dapat digunakan sebagai akses untuk mendapatkan berbagai jenis sumber daya yang ada pada individu/kelompok lain

3.7 kelompok

kumpulan individu memiliki kesamaan tujuan dan kepentingan bersama yang diikat oleh adanya aturan atau norma

3.8 konsep

sejumlah pengertian atau ciri-ciri yang berkaitan dengan berbagai peristiwa, kondisi, situasi, isu, dan objek

3.9

lingkungan

kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya

lokasi tertentu

daerah yang menjadi objek pemetaan dengan batas-batas seperti batas administratif, batas proyek, batas dampak, batas lingkungan, dan batas sosial

3.10

masalah ekonomi

kondisi yang mengakibatkan kemiskinan, keterbelakangan, pengangguran/minimnya kesempatan kerja, serta belum optimalnya berbagai potensi ekonomi sumber daya

3.11

masalah lingkungan

kondisi penurunan kualitas lingkungan akibat adanya aktivitas masyarakat yang mengganggu dan/atau merusak daya dukung dan daya tampung beban lingkungan

3.12

Formatted: Font: Bookman Old Style, Not Bold, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, Not Bold, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, Not Bold, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, Not Bold, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, Not Bold, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, Not Bold, Indonesian (Indonesia) Formatted: Font: Bookman Old Style, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, Not Bold, Indonesian (Indonesia) Formatted: Font: Bookman Old Style, Not Bold, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: (Default) Bookman Old Style, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, Not Bold, Indonesian (Indonesia) Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Indonesian (Indonesia) Formatted: Font: Bookman Old Style, Indonesian (Indonesia)

www.djpp.kemenkumham.go.id

(6)

masalah sosial

kondisi yang tidak sesuai antara harapan sebagian masyarakat dengan realitas yang terjadi akibat ada atau tidak adanya pembangunan infrastruktur bidang pekerjaan umum, yang memerlukan pemecahan melalui kebijakan atau tindakan bersama untuk mengatasinya

3.13

mata pencaharian

sumber penghidupan anggota masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup diri dan keluarganya yang relatif tetap

3.14

pemangku kepentingan

para pemangku/pemilik kepentingan yang terdiri dari orang per orang dan/atau kelompok masyarakat yang terpengaruh atau berpotensi terpengaruh, atau terkait dalam perencanaan, pelaksanaan, penggunaan, dan pengelolaan bidang pekerjaan umum

3.15 pemetaan

suatu proses penggambaran secara sistematis mengenai kondisi dan potensi sosial, ekonomi, dan lingkungan di suatu wilayah untuk menyediakan data dan informasi yang dibutuhkan dalam setiap tahapan pembangunan bidang pekerjaan umum

3.16

penggambaran secara sistematis

upaya mendeskripsikan, mengklasifikasikan, dan menganalisis dengan menggunakan metode, teknik, dan tahapan tertentu

3.17 perilaku

tindakan yang dilakukan oleh seorang atau sekelompok orang yang merupakan manifestasi dari persepsi dan sikapnya

3.18 persepsi

Formatted: Font: Bookman Old Style, Not Bold, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, Not Bold, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, Not Bold, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, Not Bold, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, Not Bold, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Not Bold, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, Swedish (Sweden)

Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Swedish (Sweden)

Formatted: Font: Bookman Old Style, Swedish (Sweden)

Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Swedish (Sweden)

Formatted: Font: Bookman Old Style, Not Bold, Swedish (Sweden)

(7)

tanggapan dan pandangan yang dimiliki oleh seseorang atau sekelompok orang terhadap segala yang terkait dengan pembangunan bidang pekerjaan umum yang diwujudkan dalam bentuk positif atau negatif

3.19 peta

hasil dari proses penggambaran yang sistematis mengenai aspek tertentu yang formulasinya dapat berupa narasi, bagan, matriks, tabel, grafik, atau kombinasi dengan peta spasial

3.20

potensi ekonomi

faktor-faktor yang berperan dan berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan, aset/modal, dan nilai tambah produksi dalam mendorong peningkatan kesejahteraan suatu wilayah dan masyarakat

3.21

potensi lingkungan

faktor-faktor perilaku masyarakat yang berperan dan berpengaruh terhadap lingkungan alam, sosial, dan binaan

3.22

potensi sosial

faktor-faktor sosial yang berperan dan berpengaruh dalam masyarakat yang dapat dilibatkan, difungsikan, dan dikembangkan untuk menunjang pelaksanaan pembangunan bidang pekerjaan umum

3.23

rumah tangga

satuan sosial terkecil dalam masyarakat yang terganggu atau terbantu dengan adanya pembangunan bidang pekerjaan umum

3.24 sikap

penampilan atau perwujudan yang ditunjukkan oleh seseorang atau sekelompok orang yang didasari oleh pendirian dan keyakinannya terhadap pembangunan bidang pekerjaan umum yang termanifestasi dalam bentuk dukungan, penolakan, atau netral

3.25

Formatted: Font: Bookman Old Style, Swedish (Sweden)

Formatted: Font: Bookman Old Style, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, Not Bold, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, Not Bold, Indonesian (Indonesia) Formatted: Font: Bookman Old Style, Not Bold, Indonesian (Indonesia) Formatted: Font: Bookman Old Style, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, Not Bold, Indonesian (Indonesia) Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Indonesian (Indonesia) Formatted: Font: Bookman Old Style, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, Not Bold, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, Not Bold, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, Indonesian (Indonesia)

www.djpp.kemenkumham.go.id

(8)

skala lokal

lingkup mikro yang mencakup hubungan individu dengan individu, dan/atau lingkup rumah tangga

3.26

skala regional

lingkup makro yang mencakup hubungan antara pemerintah, swasta, dan masyarakat (komunitas) terkait dengan pembangunan infrastruktur pekerjaan umum

3.27

tata hubungan

pola-pola relasi yang terjadi di antara individu, kelompok, dan lembaga yang ada dalam masyarakat yang terjadi pada suatu jangka waktu tertentu yakni sebelum, sedang, atau setelah dilakukan pembangunan pekerjaan umum dalam bentuk kerja sama atau konflik

3.28

tokoh masyarakat

orang yang memiliki pengetahuan dan kemampuan yang dianggap lebih dibandingkan dengan orang lain, yang ucapan dan tindakannya menjadi panutan bagi anggota masyarakat lainnya

3.29 variabel

konsep yang memiliki variasi dua atau lebih nilai, baik berupa angka maupun kategori

3.1

bidang pekerjaan umum

segala hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan sumber daya air, bina marga, cipta karya, dan penataan ruang

Formatted: Font: Bookman Old Style, Not Bold, Indonesian (Indonesia) Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Indonesian (Indonesia) Formatted: Font: Bookman Old Style, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, Not Bold, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, Not Bold, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, Not Bold, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Not Bold, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, Not Bold, Indonesian (Indonesia) Formatted: Font: Bookman Old Style, Not Bold

Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Not Bold, Font color: Auto, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Not Bold, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Indonesian (Indonesia) Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Indonesian (Indonesia) Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Indonesian (Indonesia)

(9)

3.2

daya dukung lingkungan

kemampuan lingkungan untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya

3.3

daya tampung beban lingkungan

kemampuan air pada sumber air menerima beban pencemaran limbah tanpa mengakibatkan turunnya kualitas air sehingga melewati baku mutu air yang ditetapkan sesuai dengan peruntukannya

3.4 demografi

informasi mengenai aspek kependudukan yang meliputi jumlah penduduk, pertumbuhan penduduk, klasifikasi penduduk, serta migrasi masuk dan keluar

Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Not Bold, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Not Bold, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Indonesian (Indonesia) Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Indonesian (Indonesia) Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Not Bold, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Indonesian (Indonesia) Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Not Bold, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Not Bold, Indonesian (Indonesia)

www.djpp.kemenkumham.go.id

(10)

3.5

difusi teknologi

proses penyebarluasan teknologi bidang pekerjaan umum ke seluruh lapisan masyarakat, melalui percontohan, sekolah lapangan, penerapan skala luas dengan metode penyuluhan, sosialisasi, dan pendampingan

3.6 ekonomi

segala hal yang berkaitan dengan produksi, pemasaran, konsumsi barang dan jasa, potensi sumber daya alam yang dapat dikembangkan, dan masalah yang ditimbulkan akibat ada atau tidak adanya pembangunan bidang pekerjaan umum

3.7 etika

sesuatu yang dianggap baik oleh suatu komunitas tertentu dan dipraktekan dalam kehidupan sehari-hari

3.8

FGD (focus group discussion)

cara diskusi secara interaktif dalam melihat permasalahan yang dihadapi melalui curah pendapat para peserta diskusi untuk menemukan penyelesaian masalah

3.9 indikator

unsur-unsur yang digunakan dalam mengidentifikasi atau mengukur suatu variabel, termasuk perubahan-perubahan yang terjadi baik langsung maupun tidak langsung

3.10 inovator

orang atau kelompok masyarakat yang merupakan perintis penerapan atau adopsi teknologi bidang pekerjaan umum

3.11

jaringan sosial

Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Not Bold, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Not Bold, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Indonesian (Indonesia) Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Not Bold, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Not Bold, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Not Bold, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Not Bold, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Not Bold, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Indonesian (Indonesia) Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Indonesian (Indonesia) Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Indonesian (Indonesia) Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Not Bold, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Not Bold, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Not Bold, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Not Bold, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Indonesian (Indonesia) Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Indonesian (Indonesia) Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Not Bold, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Not Bold, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Not Bold, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Not Bold, Indonesian (Indonesia)

(11)

struktur hubungan sosial yang dimiliki oleh individu/kelompok yang dapat digunakan sebagai akses untuk mendapatkan berbagai jenis sumber daya yang ada pada individu/kelompok lain

Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Not Bold, Indonesian (Indonesia)

www.djpp.kemenkumham.go.id

(12)

3.12

jenis produksi utama

barang dan/atau jasa yang dihasilkan oleh masyarakat sebagai tumpuan pokok sumber pendapatan

3.13

kawasan di luar permukiman

kawasan lindung yang merupakan wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber daya alam dan sumber daya buatan

3.14

kawasan permukiman

bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung, baik berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan, yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan

3.15 kelompok

kumpulan individu memiliki kesamaan tujuan dan kepentingan bersama yang diikat oleh adanya aturan atau norma

Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Not Bold, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Not Bold, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Not Bold, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Not Bold, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Not Bold, Indonesian (Indonesia)

(13)

3.16 konsep

sebuah pola pikir yang bersifat umum guna memudahkan dalam menentukan variabel yang akan dipilih

3.17

lembaga masyarakat

organisasi warga yang memiliki pranata, aturan, peran, dan fungsi yang mempengaruhi kehidupan bermasyarakat

3.18 lingkungan

Kesatuan kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya

3.19

lokasi tertentu

daerah yang menjadi objek pemetaan dengan batas-batas seperti batas administratif, batas proyek, batas dampak, batas lingkungan, dan batas sosial

3.20

masalah ekonomi

Kondisi kondisi yang mengakibatkan kemiskinan, keterbelakangan, pengangguran/minimnya kesempatan kerja, serta perlunya optimalisasi berbagai potensi ekonomi sumber daya

3.21

masalah lingkungan

kondisi penurunan kualitas lingkungan akibat adanya perilaku aktivitas masyarakat yang mengganggu dan/atau merusak daya dukung dan daya tampung beban lingkungan

Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Not Bold, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Not Bold, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Not Bold, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Not Bold, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Not Bold, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Not Bold, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Not Bold, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Not Bold, Indonesian (Indonesia)

www.djpp.kemenkumham.go.id

(14)

3.22

masalah sosial

kondisi yang tidak sesuai antara harapan sebagian masyarakat dengan realitas yang terjadi akibat ada atau tidak adanya pembangunan bidang pekerjaan umum yang memerlukan pemecahan melalui kebijakan atau tindakan bersama untuk mengatasinya

3.23

mata pencaharian

sumber penghidupan anggota masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup diri dan keluarganya yang relatif tetap

3.24 parameter

alat untuk mengukur sebuah indikator

3.25

peluang-peluang ekonomi

segala kesempatan yang dapat dimanfaatkan untuk menciptakan nilai tambah terhadap suatu barang dan jasa melalui pembangunan bidang pekerjaan umum

3.26

pemangku kepentingan

para pemangku/pemilik kepentingan yang terdiri dari orang per orang dan/atau kelompok masyarakat yang terpengaruh atau berpotensi terpengaruh, atau terkait dalam perencanaan, pelaksanaan, penggunaan, dan pengelolaan bidang pekerjaan umum

Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Not Bold, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Not Bold, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Not Bold, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Not Bold, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Not Bold, Indonesian (Indonesia)

(15)

3.27

pemangku kepentingan kebijakan

para pemangku/pemilik kepentingan yang memiliki kewenangan legal dalam pengambilan keputusan untuk pembangunan bidang pekerjaan umum seperti pemerintah, legislatif, dan instansi terkait

3.28

pemangku kepentingan pendukung

para pemangku/pemilik kepentingan yang tidak memiliki kaitan langsung, tetapi peduli dan turut berpengaruh dalam proses pengambilan sikap masyarakat dan keputusan legal pemerintah seperti LSM, akademisi, lembaga adat, kelompok pengusaha, dan kelompok-kelompok masyarakat lainnya

3.29

pemangku kepentingan utama

para pemangku/pemilik kepentingan yang secara langsung terpengaruh dan merupakan penentu utama keberadaan/pembangunan bidang pekerjaan umum seperti pemilik lahan, pemilik tempat usaha yang kehilangan mata pencaharian

63.30 pemetaan

suatu proses penggambaran secara sistematis mengenai data sosial, ekonomi, dan lingkungan di lokasi tertentu yang terkait dengan pembangunan bidang pekerjaan umum

63.31

pemilikan lahan

hak yang dimiliki oleh anggota masyarakat dan/atau komunitas seperti hak milik, hak guna usaha terhadap suatu bidang tanah dalam kaitan dengan pembangunan bidang pekerjaan umum yang dapat direlakan secara swadaya oleh masyarakat atau diberi kompensasi dari pihak yang membutuhkan

63.32

penggambaran secara sistematis

upaya mendeskripsikan, mengklasifikasikan, dan menganalisis dengan menggunakan metode, teknik, dan tahapan tertentu

63.33

Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Not Bold, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Not Bold, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Not Bold, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Not Bold, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Not Bold, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Not Bold, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Not Bold, Indonesian (Indonesia)

www.djpp.kemenkumham.go.id

(16)

persepsi

tanggapan dan pandangan yang dimiliki oleh seseorang atau sekelompok orang terhadap segala yang terkait dengan pembangunan bidang pekerjaan umum yang diwujudkan dalam bentuk positif atau negatif

3.34 perilaku

tindakan yang dilakukan oleh seorang atau sekelompok orang yang merupakan manifestasi dari persepsi dan sikapnya

3.35 peta

hasil dari proses penggambaran yang sistematis mengenai aspek tertentu yang formulasinya dapat berupa narasi, bagan, matriks, tabel, grafik, atau kombinasi dengan peta spasial

Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Not Bold, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Not Bold, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Not Bold, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Not Bold, Indonesian (Indonesia)

(17)

6.3.36

potensi ekonomi

faktor-faktor yang berperan dan berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan, aset/modal, dan nilai tambah produksi dalam mendorong peningkatan kesejahteraan suatu wilayah dan masyarakat

3.37

potensi lingkungan

faktor-faktor perilaku masyarakat yang berperan dan berpengaruh terhadap lingkungan alam, sosial, dan binaan

63.38

potensi sosial

faktor-faktor sosial yang berperan dan berpengaruh dalam masyarakat yang dapat dilibatkan, difungsikan, dan dikembangkan untuk menunjang pelaksanaan pembangunan bidang pekerjaan umum

63.39

saluran distribusi produksi utama

jaringan persebaran barang dan/atau jasa yang dihasilkan oleh masyarakat sebagai tumpuan pokok sumber pendapatan untuk pemenuhan kebutuhan hidupnya dari awal produksi ke tingkat pengguna

63.40 sikap

penampilan atau perwujudan yang ditunjukkan oleh seseorang atau sekelompok orang yang didasari oleh pendirian dan keyakinannya terhadap pembangunan bidang pekerjaan umum yang termanifestasi dalam bentuk dukungan, penolakan, atau netral

63.41 skala lokal

lingkup mikro yang mencakup hubungan individu dengan individu, dan/atau lingkup rumah tangga

63.42

skala regional

Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Not Bold, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Not Bold, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Not Bold, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Not Bold, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Not Bold, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Not Bold, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Not Bold, Indonesian (Indonesia)

www.djpp.kemenkumham.go.id

(18)

lingkup makro yang mencakup hubungan antara pemerintah, swasta, dan masyarakat (komunitas) terkait dengan pembangunan infrastruktur pekerjaan umum

53.43

rumah tangga

satuan sosial terkecil dalam masyarakat yang terganggu atau terbantu dengan adanya pembangunan bidang pekerjaan umum

Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Not Bold, Indonesian (Indonesia)

(19)

53.44

tata hubungan

pola-pola relasi yang terjadi di antara individu, kelompok, dan lembaga yang ada dalam masyarakat yang terjadi pada suatu jangka waktu tertentu yakni sebelum, sedang, atau setelah dilakukan pembangunan pekerjaan umum dalam bentuk kerja sama atau konflik

3.45

tokoh masyarakat

orang yang memiliki pengetahuan dan kemampuan yang dianggap lebih dibandingkan dengan orang lain, yang ucapan dan tindakannya menjadi panutan bagi anggota masyarakat lainnya

3.46

usaha rumah tangga

sumber pendapatan yang dilakukan dalam lingkungan tempat tinggal yang terganggu atau terbantu dengan adanya pembangunan bidang pekerjaan umum

3.47 variabel

turunan dari suatu objek yang lebih spesifik guna memudahkan dalam menentukan sebuah indikator

4 Ketentuan

4.1 Ketentuan umum 4.1.1 Kaidah pemetaan

Beberapa kaidah yang harus diperhatikan dalam kegiatan pemetaan sosial, ekonomi, dan lingkungan adalah:

d.a. Seluruh proses kegiatan pemetaan harus memenuhi kaidah-kaidah dan etika ilmiah.

e.b. Metode dan teknik yang digunakan dalam setiap tahapan pemetaan harus memiliki tingkat keterandalan (reliabilitas) yang tinggi.

a.c. Pemetaan regional diutamakan menggunakan data sekunder yang bersumber dari Badan Pusat Statistik dan/atau instansi, lembaga, dinas terkait.

b.d. Pemetaan lokal/spesifik, dapat menggunakan data sekunder dan data primer yang diperoleh melalui kuisioner, observasi lapangan, diskusi kelompok terfokus, wawancara mendalam.

c.e. Data dan informasi yang diperoleh harus jelas sumbernya dan dapat dipertanggungjawabkan.

Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Not Bold, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Not Bold, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Not Bold, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Not Bold, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Not Bold, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Level 1, Indent: Left: 0 cm, Hanging: 0,75 cm, Outline numbered + Level: 1 + Numbering Style: 1, 2, 3, … + Start at: 1 + Alignment: Left + Aligned at: 0,63 cm + Tab after: 1,27 cm + Indent at:

1,27 cm, Tab stops: 0,75 cm, List tab + Not at 1,27 cm

Formatted: Font: (Default) Bookman Old Style, 12 pt, Not Bold, (none)

Formatted: Font: (Default) Bookman Old Style, 12 pt, Not Bold, (none) Formatted: Font: (Default) Bookman Old Style, 12 pt, Not Bold, (none) Formatted: Normal

Formatted: Normal, Indent: Left: 0 cm, Hanging: 0,75 cm, Space After: 3 pt, Numbered + Level: 1 + Numbering Style: a, b, c, … + Start at: 1 + Alignment: Left + Aligned at: 0,63 cm + Indent at: 1,27 cm

Formatted: Normal, Numbered + Level: 1 + Numbering Style: 1, 2, 3, … + Start at: 1 + Alignment: Left + Aligned at: 8,89 cm + Indent at: 9,52 cm

www.djpp.kemenkumham.go.id

(20)

4.1.2 Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Not Bold, Swedish (Sweden) Formatted: Level 1, Indent: Left: 0 cm, Hanging: 0,95 cm, Space Before:

0 pt, Outline numbered + Level: 3 + Numbering Style: 1, 2, 3, … + Start at:

1 + Alignment: Left + Aligned at:

0,63 cm + Tab after: 1,9 cm + Indent at: 1,9 cm, Tab stops: 0,63 cm, Left + 0,95 cm, List tab + Not at 0,75 cm + 1,9 cm

(21)

Tim pemetaan

Tim pemetaan dibentuk oleh penentu kebijakanenyelenggara pembangunan pembangunan infrastruktur PU pekerjaan umumm baik di tingkat regional maupun lokal.

Tim pemetaan terdiri dari anggota yang memiliki kriteria sebagai berikut:

I.a. Anggota tim pemetaan harus terdiri dari tenaga ahli yang kompeten di aspek masing-masing (sosial, ekonomi, dan lingkungan).

II.b. Anggota tim pemetaan harus terbebas dari kepentingan pribadi maupun institusi, agar terjaga obyektivitas objektivitas yang tinggi dan menghindari terjadinya bias.

4.2 Ketentuan khusus

Beberapa persyaratan yang harus diperhatikan dalam operasionalisasi tim pemetaan sosial, ekonomi, dan lingkungan sebagai berikutadalah:

III.a. Tim pemetaan harus mempertimbangkan etika masyarakat yang berlaku dan mencermati kondisi keamanan di lokasi pemetaan.

IV.b. Tim pemetaan perlu memperhatikan hal-hal teknis saat melakukan wawancara antara lain, berpenampilan sopan, tutur kata yang baik, meminta izin untuk diperbolehkannya penggunaan tape recorder atau alat bantu audio visual lainnya.

V.c. Tim pemetaan perlu mempertimbangkan komposisi jenis kelamin anggota timnya untuk menghindari adanya permasalahan ketika menghadapi informan/responden pada lokasi-lokasi tertentu yang masih menjunjung tinggi etika, pranata, dan adat istiadat seperti menabukan seorang perempuan menerima tamu laki-laki atau sebaliknya.

VI.d. Tim pemetaan disarankan menggunakan tenaga setempat dan/atau yang mengenal lapangan, adat, dan bahasa setempat (kearifan lokal).

a.e. Tim pemetaan yang memasuki daerah rawan keamanan, perlu meminta bantuan aparat keamanan atau tokoh masyarakat setempat untuk mendampingi selama kegiatan pemetaan berlangsung.

5 Prosedur pelaksanaan

Prosedur pelaksanaan pemetaan sosial, ekonomi, dan lingkungan mengikuti bagan alir pada Gambar 1.

Tidak Penetapan wilayah kerja/studipemetaan

Identifikasi Pengenalan karakteristik

Penetapan Penyusunan konsep,

kebutuhan dan jenis

Ya CekOK TidakLengkap

Penetapan Tujuan Pemetaan

Inventarisasi kelengkapan data Persiapan

PemetaanM

Isu Isu Strategis, Kebijakan, dan Masalah-masalah

Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Not Bold, (none)

Formatted: Normal

Formatted: Font: (Default) Bookman Old Style, 12 pt, Swedish (Sweden)

Formatted: Font: (Default) Bookman Old Style, 12 pt, Swedish (Sweden) Comment [i-[2]: Maksudnya apa?

Formatted: Normal, Indent: Left: 0 cm, Hanging: 0,75 cm, Space After: 3 pt, Numbered + Level: 1 + Numbering Style: a, b, c, … + Start at: 1 + Alignment: Left + Aligned at: 0,63 cm + Indent at: 1,27 cm

Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Not Bold, (none)

Formatted: Normal

Formatted: Normal, Indent: Left: 0 cm, Hanging: 0,75 cm, Space After: 3 pt, Numbered + Level: 1 + Numbering Style: a, b, c, … + Start at: 1 + Alignment: Left + Aligned at: 0,63 cm + Indent at: 1,27 cm

Comment [i-[3]: Maksudnya seperti apa?

Comment [i-[4]: Maksudnya seperti apa?

Formatted: Font: (Default) Bookman Old Style, 12 pt, English (United States)

Formatted: Font: (Default) Bookman Old Style, 12 pt, English (United States)

Formatted: Font: (Default) Bookman Old Style, 12 pt, English (United States)

Formatted: Level 1, Indent: Left: 0 cm, Hanging: 0,75 cm, Outline numbered + Level: 1 + Numbering Style: 1, 2, 3, … + Start at: 1 + Alignment: Left + Aligned at: 0,63 cm + Tab after: 1,27 cm + Indent at:

1,27 cm, Tab stops: 0,75 cm, List tab + Not at 1,27 cm

Formatted: Font: (Default) Bookman Old Style, 12 pt, Not Bold, (none)

Formatted: English (United States)

Formatted ... [1]

Formatted: Font: 8 pt Formatted: Centered

Formatted ... [2]

Formatted: Font: 8 pt Formatted: Centered Formatted: Font: 8 pt

Formatted ... [3]

Formatted: Font: 8 pt Formatted: Centered

Formatted: Font: 9 pt, Not Bold

www.djpp.kemenkumham.go.id

(22)

Gambar 1 - . Bagan alir pemetaan sosial, ekonomi, dan perilaku masyarakat terhadap lingkungan

5.1 Persiapan pemetaan

Tahap persiapan pemetaan meliputi kegiatan penetapan tujuan, penetapan wilayah, pengenalan karakteristik wilayah, penyusunan konsep, variabel,

Lapangan

Studio Penetapan sumber OKOK

Formatted: Space After: 0 pt Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Not Bold, Italian (Italy)

Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Not Bold, Italian (Italy) Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Not Bold, Italian (Italy)

Formatted: Level 1, Indent: Left: 0 cm, Hanging: 0,75 cm, Space After: 0 pt, Outline numbered + Level: 2 + Numbering Style: 1, 2, 3, … + Start at:

1 + Alignment: Left + Aligned at: 0 cm + Tab after: 0,63 cm + Indent at:

0,63 cm, Tab stops: 0,75 cm, List tab + Not at 0,63 cm

Formatted: Space After: 0 pt Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Indonesian (Indonesia) Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Font color: Auto, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Indonesian (Indonesia) Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Font color: Auto, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Indonesian (Indonesia) Formatted: English (United States) Formatted: English (United States)

(23)

29

indikator, dan satuan data, penentuan metode, penyusunan instrumen, serta dan pengujian dan penyesuaian instrumen.

a. Penentuantapan tujuan pemetaan

Penetapan tujuan pemetaan, didasarkan pada isu-isu strategis, kebijakan nasional maupun sektor, masalah-masalah atau kesenjangan yang terjadi antara harapan dengan kenyataan.

Hasil pTujuan pemetaan sosial, ekonomi, dan lingkungan digunakan sebagai:

1) dasar pendekatan dan metoda pelaksanaan program; dan 2) dasar penyusunan rencana kerja yang bersifat taktis.

PTujuan pemetaan sosial, ekonomi, dan lingkungan adalahbertujuan untuk menginventarisasi dan menggambarkan hal-hal sebagai berikut :

1) kondisi potensi dan masalah sosial, ekonomi dan lingkungan yang ada masyarakat sasaran program pembangunan;

2) persepsi, dan sikap, dan prilaku masyarakat terhadap pembangunan infrastruktur;

3) aspek demografis penerima dan calon penerima manfaat serta dampak adanya pembangunan infrastruktur;

4) tingkat perekonomian regional di sekitar lokasi kegiatan pembangunan bidang pekerjaan umum;

5) tingkat perekonomian lokal (rumah tangga) di sekitar lokasi pembangunan bidang pekerjaan umum; dan

6) kondisi lingkungan di sekitar lokasi pembangunan bidang pekerjaan umum.

b. Penetapan wilayah pemetaan

Basis utama wilayah pemetaan adalah batas sosial., ekonomi, dan lingkungan., SsSebagai penunjang, juga digunakan juga batas program dan batas administratif.

Batas sosial ditetapkan berdasarkan antara lain:

1) kKelompok pemukim;

1.2) pPenduduk asli/pendatang; dan

2.3) pPenerima dampak langsung dan /tidak langsung; dan 3.4) kKelompok penerima difusi teknologi dan stakeholder.

Batas ekonomi juga dapat ditetapkan berdasarkan antara lain:

1) mMata pencaharian;

2) tTingkat pendapatan masyarakat; dan

1)3) kawasan ekonomi (perkotaan, perdesaan, metropolitan, ekonomi khusus, pengembangan ekonomi terpadu, tertinggal, perdagangan, dan sebagainya) sesuai ketentuan yang tertera pada Undang-undang No. 1

Formatted ... [7]

Formatted ... [8]

Formatted ... [9]

Formatted ... [10]

Formatted ... [11]

Formatted ... [12]

Formatted ... [13]

Formatted ... [14]

Formatted ... [15]

Formatted ... [16]

Formatted ... [17]

Formatted ... [18]

Formatted ... [19]

Formatted ... [20]

Formatted ... [21]

Formatted ... [22]

Formatted ... [23]

Formatted ... [24]

Formatted ... [25]

Formatted ... [26]

Formatted: Bullets and Numbering... [27]

Formatted ... [28]

Formatted ... [29]

Formatted ... [30]

Formatted ... [31]

Formatted ... [32]

Formatted ... [33]

Formatted ... [34]

Formatted ... [35]

Formatted ... [36]

Formatted ... [37]

Formatted ... [38]

Formatted ... [39]

Formatted ... [40]

Formatted ... [41]

Formatted ... [42]

Formatted ... [43]

Formatted ... [44]

Formatted ... [45]

Formatted ... [46]

Formatted ... [47]

Formatted ... [48]

Formatted ... [49]

Formatted ... [50]

Formatted ... [51]

Formatted ... [52]

Formatted ... [53]

Formatted: Bullets and Numbering... [54]

www.djpp.kemenkumham.go.id

(24)

Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman dan Undang- undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.

Batas lingkungan (ekologi) dapat ditetapkan berdasarkan antara lain:

1) batas daerah pengaliran air (DPA) atau catcment area; dan

2) batas sebaran dampak lingkungan fisik-kimiawi (pencemaran air, wilayah banjir, wilayah pencemaran udara).

Batas program/kegiatan pembangunan ditetapkan berdasarkan batas tapak kegiatan pembangunan antara lain:

1) jJalan (trase, ruang pengawasan jalan, ruang milik jalan, ruang manfaat jalan);

2) sumber daya air (daerah tangkapan air, kawasan mangrove, jaringan irigasi, situ, dan danau); dan

a.3) pPermukiman (ruang terbuka hijau, fasilitas sosial, dan fasilitas umum).

Batas administratif ditetapkan berdasarkan antara lain:

1) RT (rukun tetangga);

2) RW (rukun warga) atau kampung/dusun;

3) dDesa atau kelurahan;

4) kKecamatan;

5) kKabupaten/kota; dan 1.6) pProvinsi.

c. Pengenalan karakteristik lokasi wilayah pemetaan

Pengenalan karakteristik lokasiwilayah pemetaan sosial, ekonomi, dan lingkungan dapat dipelajari melalui penelusuran literatur antara lain:

a.1) bBuku;

2) artikel;

3) tulisan mengenai , tulisan mengenai kondisi sosial masyarakat di lokasi tersebut;.

4) tulisan mengenai kondisi ekonomi masyarakat di lokasi tersebut; dan.

1. tulisan mengenai kondisi lingkungan di lokasi atau yang setara dengan lokasi yang akan dipetakan, serta observasi awal di lapangan.

5)

Formatted: Indent: Left: 0,75 cm, Hanging: 0,52 cm, Space Before: 0 pt, After: 0 pt, Numbered + Level: 1 + Numbering Style: 1, 2, 3, … + Start at: 1 + Alignment: Left + Aligned at:

1,59 cm + Indent at: 2,22 cm Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Italic

Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Underline, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Indent: Left: 0,75 cm, Tab stops: Not at 1,27 cm Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Indonesian (Indonesia) Formatted: Indent: Left: 0,75 cm, Hanging: 0,5 cm, Space Before: 0 pt, After: 0 pt, Numbered + Level: 4 + Numbering Style: 1, 2, 3, … + Start at:

1 + Alignment: Left + Aligned at:

4,44 cm + Tab after: 5,08 cm + Indent at: 5,08 cm, Tab stops: 1,25 cm, Left + Not at 1,27 cm + 5,08 cm Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, English (United States) Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt

Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Indonesian (Indonesia) Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt

Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt

Formatted: Indent: Left: 0,75 cm, Tab stops: Not at 0,63 cm Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Indonesian (Indonesia) Formatted: Indent: Left: 0,75 cm, Hanging: 0,5 cm, Space Before: 0 pt, After: 0 pt, Numbered + Level: 1 + Numbering Style: 1, 2, 3, … + Start at:

1 + Alignment: Left + Aligned at:

1,27 cm + Tab after: 1,9 cm + Indent at: 1,9 cm, Tab stops: 1,27 cm, List tab + Not at 1,9 cm

Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Indonesian (Indonesia) Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Indonesian (Indonesia) Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Not Bold

Formatted: Indent: Left: 0 cm, Space After: 0 pt

Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Not Bold, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Space After: 0 pt, No bullets or numbering

(25)

2. Penyusunan muatan jenis, rincian, sifat dan sumber datakonsep, variabel, indikator, dan satuan data

Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, English (United States) Formatted: Indent: Left: 0,75 cm, First line: 0 cm, Numbered + Level: 1 + Numbering Style: 1, 2, 3, … + Start at: 1 + Alignment: Left + Aligned at:

0,63 cm + Tab after: 1,27 cm + Indent at: 1,27 cm, Tab stops: Not at 1,27 cm

Formatted: Bullets and Numbering

www.djpp.kemenkumham.go.id

(26)

Jenis data yang dibutuhkan dalam pemetaan meliputi data sosial, ekonomi, dan lingkungan yang terkait dengan infrastruktur bidang pekerjaan umum, baik yang bersifat primer maupun sekunder, dapat diseleksi dan/atau dikembangkan dari Format A.

Rincian data sosial meliputi masalah sosial, potensi sosial, persepsi, dan sikap masyarakat.

Sumber data/informasi dapat berasal dari perseorangan atau lembaga. Tokoh formal (kepala desa, kepala lembaga, atau ketua RT/RW), tokoh informal (tokoh agama atau tetua adat), anggota masyarakat umum adalah sumber data yang bersifat perseorangan. Lembaga swasta dan aparat pemerintah yang menyimpan data adalah sumber data yang bersifat kelembagaan.

Sumber data/informasi dapat berasal dari:

1) Perseorangan.

Sumber data/informasi yang berasal dari perseorangan dapat diperoleh dari:

a) Ttokoh formal (kepala desa, kepala lembaga, dan atau ketua RT/RW),;

dan

b) Ttokoh informal (tokoh agama, atau tetua adat), dan anggota masyarakat umum).

Formatted: Indent: Left: 0,75 cm, Space After: 0 pt, Tab stops: Not at 0,95 cm

Formatted: Indent: Left: 0,63 cm, Space After: 0 pt, Tab stops: Not at 0,95 cm

Formatted: Indent: Left: 0,75 cm, Space After: 0 pt, Tab stops: Not at 0,63 cm

Formatted: Indent: Left: 0,75 cm, Hanging: 2,42 cm, Numbered + Level:

1 + Numbering Style: 1, 2, 3, … + Start at: 1 + Alignment: Left + Aligned at: 2,54 cm + Tab after: 3,17 cm + Indent at: 3,17 cm, Tab stops: 1,27 cm, List tab + Not at 3,17 cm

Formatted: Indent: Left: 1,27 cm, Space Before: 0 pt, After: 0 pt, Numbered + Level: 1 + Numbering Style: a, b, c, … + Start at: 1 + Alignment: Left + Aligned at: 2,86 cm + Tab after: 3,49 cm + Indent at:

3,49 cm, Tab stops: Not at 3,49 cm Formatted: Bullets and Numbering Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Indonesian (Indonesia) Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Indonesian (Indonesia) Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Indonesian (Indonesia)

Formatted: Font: Bookman Old Style, 12 pt, Indonesian (Indonesia) Formatted: Indent: Left: 0,75 cm, Hanging: 2,42 cm, Numbered + Level:

1 + Numbering Style: 1, 2, 3, … + Start at: 1 + Alignment: Left + Aligned at: 2,54 cm + Tab after: 3,17 cm + Indent at: 3,17 cm, Tab stops: 1,27 cm, List tab + Not at 3,17 cm

Gambar

Gambar 1 - . Bagan alir pemetaan sosial, ekonomi, dan perilaku masyarakat  terhadap lingkungan
Tabel 1- Baku (standar) untuk interpretasi kondisi lingkungan
Tabel B.1 - Bentuk matriks peta sosial, ekonomi, dan lingkungan tentang lembaga di lokasi  rencana pembangunan bidang pekerjaan umum
Gambar Bagan tata hubungan lembaga dan tokoh dalam   pembangunan bidang pekerjaan umum
+4

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uji t statistik yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa dari kedua faktor pemberian pelayanan nasabahyang dilihat dari kepuasan kerja berpengaruh

Adanya terbitan berkala ilmiah jurnal berbasis online yang dihasilkan oleh pengelola jurnal rumpun manajemen pendidikan Islam, yang diterbitkan oleh program studi

Parfum Laundry Jambi Beli di Toko, Agen, Distributor Surga Pewangi Laundry Terdekat/ Dikirim dari Pabrik BERIKUT INI TARGET MARKET PRODUK NYA:.. Kimia Untuk Keperluan

Dari uraian di atas dapat diambil hipotesis dalam penelitian ini bahwa hubungan kualitas layanan terhadap loyalitas pelanggan adalah kualitas pelayanan mempunyai

Biji dari tanaman dikotil yang lambat perkecambahnnya yaitu kacang tanah, dimana pada umur 7 hari baru menunjukan panjang radikula 1,5 cm.. Kacang Hijau menunjukan perkecambahan yang

Sebagai perbandingan bangunan fasilitas cottage, ada beberapa kawasan wisata dengan fasilitas akomodasinya yang memanfaatkan lingkungan sekitarnya sehingga fasilitas wisata

Hasil penelitian menunjukkan bahwa, Pengembangan model pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (citizenship education) di perguruan tinggi sebagai kelompok Mata kuliah

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tinjauan prosedur dan pencatatan akuntansi penyaluran dana pensiun pada BPJS Ketenagakerjaan sudah sesuai dengan pernyataaan