PERANAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PEMBANGUNAN
PEREKONOMIAN
PENDAHULUAN
Pembangunan pertanian merupakan bagian integral dari pembangunan ekonomi secara
keseluruhan yang dilaksanakan secara terencana rencana pembangunan ekonomi sebelum tahun 1969: (1) Plan Kasimo, (2) Rencana
Kesejahteraan Istimewa, (3) Rencana
Pembangunan Lima Tahun, (4) Rencana
Pembangunan Semesta Delapan Tahun.
PENDAHULUAN
Setelah1969: Repelita
Repelita I sampai dengan Repelita V
(dikenal dengan Pembangunan Jangka Panjang Tahap I, PJPI)
Pembangunan Jangka Panjang Tahap II (Repelita VI-Repelita X)
Memasuki awal Repelita VII terjadi reformasi yang berakibat pada terjadinya perubahan
rencana pembangunan ekonomi selanjutnya
Sektor pertanian di Indonesia mempunyai
keunggulan komperatif hal itu disebabkan oleh karena:
1. Indonesia terletak di daerah khatulistiwa sehingga
perbedaan musim menjadi jelas dan periodenya agak lama.
2. Lokasi Indonesia di khatulistiwa maka tanaman cukup memperoleh sinar matahari untuk keperluan
fotosintesisnya.
3. Curah hujan umumnya cukup memadai.
4. Adanya politik pemerintah yang sedemikian rupa sehingga mendorong tumbuh dan berkembangnya sektor pertanian (Soekarwati, 2002).
Pentingnya Pembangunan Pertanian….
Soedarsono Hadisapoetro (1970):
 Pertanian: turut campurtangannya manusia dalam
perkembangan tumbuh-tumbuhan dan hewan supaya lebih baik memenuhi kebutuhannya
 Pembangunan pertanian: suatu proses yang ditujukan selalu menambah produksi pertanian untuk tiap-tiap
konsumen yang sekaligus mempertinggi pendapatan dan produktivitas usaha tiap-tiap petani dengan jalan
menambah modal dan skill untuk memperbesar turut campurtangannya manusia di dalam perkembangan tumbuh-tumbuhan dan hewan
Pentingnya Pembangunan Pertanian….
 “Selalu”: karena
 Didalam pembangunan pertanian orang mudah
memperoleh kenaikan produksi tetapi mengabaikan
norma-norma pengawetan tanah, pencegahan erosi dan sifat-sifat perkembangan tumbuh-tumbuhan dan hewan itu sendiri.
 Akibatnya kenaikan produksi hanya akan berlangsung beberapa tahun saja dan sesudah itu bukan kenaikan produksi yang diperoleh tetapi justru kemerosotan.
 Jadi penambahan modal dan skill di dalam
pembangunan pertanian harus dipergunakan tidak sekedar untuk mempertinggi produksi di dalam beberapa tahun saja tetapi dipergunakan pula untuk menjalankan usaha-usaha yang konkrit seperti
pengawetan tanah, pencegahan erosi, dan sebagainya yang dapat menjamin bahwa penambahan produksi dapat berlangsung untuk waktu yang tidak terbatas.
Pentingnya Pembangunan Pertanian….
Produksi:
produksi pertanian yang dapat dikonsumsi oleh masyarakat, bukan produksi yang dihasilkan.
OKI penambahan modal dan skill harus ditujukan pula untuk menjaga agar kehilangan dan
kerusakan dalam pemasaran dan pengolahan
dapat ditiadakan atau setidak-tidaknya dapat
diperkecil
Pentingnya Pembangunan Pertanian….
Peningkatan produksi pertanian:
(1) intensifikasi pertanian
 “usaha peningkatan produksi pertanian dengan menambah modal dan tenaga kerja (skill) per kesatuan luas tanah
yang sama”
 Contoh: pemupukan, perbaikan pengairan, cara bercocok tanam, pemberantasan hama dan penyakit tumbuhan.
(2) perluasan lahan pertanian
Pentingnya Pembangunan Pertanian….
(2)perluasan lahan (ekstensifikasi)pertanian
usaha menambah modal dan tenaga kerja (skill) untuk merubah bukan tanah pertanian menjadi tanah pertanian
Contoh: membuka tanah hutan, tanah rawa, tanah padang rumput dan sebagainya
menjadi tanah pertanian
Teori Mosher (1966) syarat pokok /mutlak
(essentials) utk membanguan sektor pertanian :
• Adanya Pasar
• Teknologi yang senantiasa berubah
• Sarana produksi dan alat-alat pertanian yan tersedia lokal
• Insentif produksi untuk petani
• Pengangkutan / transportasi
FAKTOR PELANCAR (ACCELERATOR):
1. PENDIDIKAN PEMBANGUNAN 2. KREDIT RODUKSI
3. KEGIATAN BERSAMA (GROUP ACTION) OLEH PETANI
4. PERBAIKAN DAN PERLUASAN TANAH PERTANIAN
5. PERENCANAAN NASIONAL
PEMBANGUNAN PERTANIAN
Perubahan dalam pembangunan pertanian...
1.Perubahan perbandingan kekuatan dan perubahan hubungan kekuasaan
 Dalam kaitannya dengan lahan dan modal,
pembangunan pertanian akan mendorong kearah penguasaan lahan dan modal yang lebih
merata(tidak hanya terkonsentrasi pada segelintir orang)
 Dalam kaitannya dengan pemasaran,
pembangunan pertanian mendorong ke arah
terciptanya posisi tawar petani yang lebih kuat
Perubahan dalam pembangunan pertanian...
2. Perubahan dalam produksi, produktivitas dan pendapatan petani
 Pembangunan pertanian akan membawa produksi, produktivitas dan pendapatan petani menjadi lebih tinggi
3. Penggunaan alat & mesin pertanian serta sarana produksi pertanian
 Pembangunan pertanian akan mendorong penggunaan alat & mesin pertanian yang lebih intensif agar tercapai produktivitas usaha pertanian yang lebih tinggi.
Perubahan dalam pembangunan pertanian...
4. Secara ekonomis akan terjadi perubahan sifat-sifat perusahaan dari subsistance farming ke arah
commercial farming
 Subsistance farming adalah usaha pertanian yang tujuan utamanya untuk memenuhi kebutuhan petani sendiri
 Commercial farming adalah usaha pertanian yang berorientasi pasar
Perubahan dalam pembangunan pertanian...
5. Di bidang sosial akan terjadi perubahan dalam corak masyarakat dari masyarakat yang tertutup ke arah masyarakat yang terbuka
 Masyarakat tertutup adalah masyarakat yang tidak berhubungan dengan masyarakat lainnya sedangkan masyarakat terbuka adalah
masyarakat yang berhubungan dengan
masyarakat lainnya
Perubahan dalam pembangunan pertanian...
Perubahan-perubahan tersebut menunjukkan bahwa hasil pembangunan pertanian tidak hanya berupa
pertumbuhan ekonomi (kenaikan produksi, produktivitas dan pendapatan) tetapi harus diikuti pula dengan
menurunnya jumlah penduduk miskin, lebih
terdistribusinya pendapatan, dan berkurangnya pengangguran di sektor pertanian
Bila hasil pembangunan pertanian hanya berupa
pertumbuhan tanpa diikuti tiga perubahan yang terakhir tersebut maka yang terjadi baru pertumbuhan belum
pembangunan
Peran Sektor Pertanian dalam Pembangunan Ekonomi...
Hayami dan Ruttan (1977):
1. Penghasil pangan (nabati, hewani, ikan) yang
permintaannya terus meningkat sejalan dengan
kenaikan jumlah penduduk dan pendapatan masyarakat
 Peran ini tidak tergantikan sektor lain karena selama ini dan untuk waktu yang akan datang hanya sektor
pertanianlah yang dapat menghasilkan pangan.
2. Memberikan lapangan kerja yang cukup luas bagi
masyarakat baik sebagai petani, buruh tani, penyedian sarana produksi dan alat & mesin pertanian, pemasar dan pemroses hasil pertanian, dan sebagainya.
Peran Sektor Pertanian dalam Pembangunan Ekonomi...
3. Penyedia bahan baku bagi agroindustri yang cukup banyak macam dan ragamnya serta cukup besar efek panggandanya bagi perekonomian secara nasional 4. Penghasil devisa yang sangat dibutuhkan untuk
mengimpor barang-barang konsumsi, barang-barang setengah jadi, dan barang-barang modal yang belum dapat dipenuhi dalam negeri
5. Pasar potensial bagi barang-barang yang dihasilkan oleh sektor industri dalam negeri
Peran ini sangat penting bagi pengembangan industri di dalam negeri mengingat ketatnya persaingan di pasar dunia sehingga pasar utama bagi industri dalam negeri yang baru berkembang adalah masyarakat di sektor pertanian
Pembangunan Pasca Krisis
Daya Saing mengubah keunggulan
komparatif -> kompetitif (menghasilkna mutu produk yg mampu bersaing di pasar global)
Berkelanjutan Mampu dengan segera
mengatasi kemerosotan mutu lingkungan
Kerakyatan dampak pembangunan dpt dinikmati oleh rakyat banyak
Desentralisasi (Otonomi Daerah)mampu mendorong membanguna kapasitas
masyarakat dan pemda dalam pelaksanaan otoda, shg pembangunan pertanian dpt
mendorong percepatan pembangunan
ekonomi daerah
4 Target Utama Pembangunan Pertanian 2010-2014
• Peningkatan swasembada & swasembada berkelanjutan
• Peningkatan diversifikasi pangan
• Peningkatan Nilai Tambah, Daya saing dan Ekspor
• Peningkatan kesejahteraan petani
Sistem agribisnis
• Agribisnis = perusahaan di bidang pertanian
pemahaman yang bersifat mikro, dan sering ditafsirkan sebagai komersialisasi usahatani yang sebelumnya dikatagorikan subsisten.
“petik –olah-jual”
• Agribisnis = sebagai suatu sistem
suatu rangkaian kegiatan bisnis di bidang
pertanian mulai dan subsistem pengadaan dan distribusi input, subsistem usahatani (on/arm), subsistem pengolahan, dan subsistem
pemasaran, serta subsistem layanan
pendukung (supporting system)
INPUT ON FARM PROCESSING MARKETING
SUPPORTING SYSTEM
(AGRISERVICES)
1. Subsistem pengadaan dan distribusi input
• Melibatkan aktivitas bisnis yg luaskegiatan bisnis penghasil bibit, benih, pupuk, obat-obatan,
peralatan pertanian.
• Fungsinyamemproduksi dan memasok
kebutuhan input yg digunakan dlm subsistem berikutnya yaitu subsistem produksi primer
• Keberadaan dan berkembanganya subsistem ini
tentunya tergantung pada subsistem lainnya, yg
merupakan pasar bagi subsistem ini
2. Subsistem produksi pertanian primer (On-farm)
• Fungsi menghasilkan produk-produk pertanian primer yg akan dikonsumsi secara langsung atau diolah dalam industri pengolahan menjadi produk setengah jadi atau produk akhir.
• Usahatani merupakan tempat utama dimana pemanenan energi matahari dan nutrisi dr alam
berlangusng dengan intensifbercocok tanam, budiaya dan ekstrasi sd perikanan/peternakan
• Kegiatan bisnis sektor ini sgt luas dan beragam dalam jenis komoditi, skala usaha dan teknologi yg digunakan
• Subsistem ini tergantung pada subsistem pengadaan &
distribusi input sebagai pemasok input dan subsistem hilir yaitu pengolahan dan pemasaran hasil dr sisi
permintaan
3. Subsistem Pengolahan Hasil Pertanian
• Peran penting subsistem ini adalah mengolah basil- hasil pertanian primer menjadi produk jadi atau
setengah jadi
• Secara ekonomi, sektor ini berperan penting dalam menciptakan nilai tambah dengan cara mengubah bentuk, mulai dan yang bersifat sederhana sampai yang kompleks
• Kegiatan di sektor ini tidak dapat berkembang jika tidak didukung oleh subsistem produksi primer
sebagai sector pemasok bahan baku.
• Sektor ini juga tidak dapat berkembang dengan baik jika tidak tersedia pasar yang dapat menyerap
produk-produk olahan yang dihasilkannya.
4. Subsistem Pemasaran Hasil Pertanian
• Susbsistem ini berupa sektor yang juga rnempunyai spektrum bisnis yang luas.
• Pelaku bisnis di sektor ini berupa pedagang
pengumpul di tingkat desa, pengumpul di tingkat kecamatan, tengkulák, grosir, dan pengecer
• Fungsi penting dan subsistem ini adalah
menghubungkan subsistem produksi primer dan
atau pengolahan hasil dengan konsumen akhir, baik di pasar domestik maupun di pasar ekspor
• Perkembangan subsistem ini tergantung pada
perkembangan subsistem-subsistem sebelumnya
5. Subsistem Lembaga Penunjang (Supporting System)