• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LATAR BELAKANG PERUSAHAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II LATAR BELAKANG PERUSAHAAN"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

24 BAB II

LATAR BELAKANG PERUSAHAAN

Analisis Internal Perusahaan

Proyek digital transformasi ini melibatkan sebuah perusahaan percetakan yang terletak di Jakarta Selatan, Kebayoran Lama. Perusahaan tersebut adalah PT Citra Kreasindo Mandiri, Kebayoran Lama, Jakarta. Jasa yang diberikan adalah jasa sablon, cetak di media kertas maupun media lainnya (souvenir, kaos, tas, dan lain sebagainya).

Gambar 9 Perusahaan PT Citra Kreasindo Mandiri (Sumber: Google Maps, 2020)

Berdasarkan wawancara internal yang dilakukan penulis dengan Vonny Agustina, selaku komisaris PT Citra Kreasindo Mandiri pada 21 Desember 2019 di kantor PT Citra Kreasindo Mandiri, Kebayoran Lama, perusahaan ini mengalami

(2)

25 banyak sekali perubahaan, mulai dari lokasi beroperasi hingga jasa yang ditawarkan oleh PT Citra Kreasindo Mandiri. Pada awalnya berdiri, perusahaan ini berlokasi di Petukangan Selatan dan jasa yang diberikan hanyalah jasa sablon, kemudian pindah pada tahun 2008 ke sebuah ruko yang terletak di Kebayoran Lama. Setelah itu di tahun 2010 perusahaan pindah (masih di daerah Kebayoran Lama) ke Jalan Kangkung, tempat dimana PT Citra Kreasindo Mandiri saat ini beroperasi dan melakukan proses produksi.

Menurut Vonny Agustina, PT Citra Kreasindo Mandiri sudah memiliki banyak customer sejak tahun 2004. Perusahaan ini sudah dikenal banyak perusahaan seperti Watson, Mall Living Word, Baywalk Mall, PT Grand Indonesia, beberapa rumah sakit seperti Eka Hospital, Medika Permata Hijau, Mayapada Hospital, dan lain sebagainya. Networking yang dibangun sejak tahun 2004 telah meluas ke berbagai perusahaan di Jakarta sehingga perusahaan-perusahaan tersebut memiliki kepercayaan kepada PT Citra Kreasindo Mandiri. Selain itu, pelayanan yang diberikan oleh perusahaan ini juga cukup baik dan juga dapat dipercaya dengan memiliki direktur yang sudah ahli di bidang produksi dan tehnik sehingga hal-hal teknis yang terjadi di lapangan juga dapat terkontrol dengan baik.

Namun, sayangnya PT Citra Kreasindo Mandiri memiliki masalah internal perusahaan, seperti cash flow yang tidak berjalan dengan lancar dari tahun ke tahun, kemudian jumlah customer yang tidak bertambah. Selain itu jumlah hutang yang lebih besar dibanding pemasukan yang ada.

(3)

26 Analisis External Perusahaan

PT Citra Kreasindo Mandiri sebagai salah satu bisnis percetakan yang suatu saat bisa memimpin pasar percetakan karena networking yang sudah banyak dan dikenal. Selain itu juga memiliki potensi untuk menjadi percetakan yang menjangkau perusahaan bisnis (B2B) maupun B2C. Kebutuhan atas cetak mencetak meningkat, tiap perusahaan pasti memiliki kebutuhan tersebut. Cetak mencetak sebagai kebutuhan.

Namun banyaknya bisnis percetakan yang saat ini berkembang di Jakarta sehingga saat ini persaingan ada di mana-mana, terutama di daerah Kebayoran Lama yang memiliki banyak sekali percetakan. Selain itu, banyak pula bisnis percetakan yang sudah beralih ke digital sehingga customer lebih mudah untuk menjangkau bisnis tersebut. Hal ini menjadi ancaman bagi PT Citra Kreasindo Mandiri saat ini apabila belum melakukan transformasi digital.

PT Citra Kreasindo Mandiri perlu adanya mencari customer baru agar pemasukan dan pengeluaran seimbang karena adanya cash flow. Selama ini target customer adalah perusahaan-perusahaan besar sehingga cash flow tidak berjalan dengan baik.

Analisa SWOT

Menurut Kotler dan Amstrong (2008), analisa SWOT adalah penilaian yang dilakukan kepada perusahaan secara menyeluruh yang melibatkan kekuatan bisnis (Strength), Kelemahan (Weakness), Peluang (Opportunity), dan juga Ancaman (Threads) (hlm 119).

(4)

27 Berikut ini adalah Analisa SWOT dari PT Citra Kreasindo Mandiri:

Tabel 4 Analisa SWOT PT Citra Kreasindo Mandiri Strength:

Memiliki banyak customer sejak tahun 2004

Sudah dikenal banyak perusahaan, seperti Watson, Mall Living World, Baywalk Mall, PT Grand Indonesia, rumah sakit: Eka Hospital, Medika Permata Hijau, Mayapada Hospital, dll. Perusahaan luar negeri: UNSW, USW

Leader yang idealis, melakukan quality check yang berkala

Opportunity:

Bisa memimpin pasar percetakan karena networking yang sudah banyak dan dikenal

Bisa menjadi percetakan yang menjangkau perusahaan bisnis (B2B) maupun B2C

Kebutuhan atas cetak mencetak meningkat, tiap perusahaan pasti memiliki kebutuhan tersebut.

Cetak mencetak sebagai kebutuhan.

Weakness:

Customer tidak bertambah

Pemberitahuan mengenai harga yang lama

Tidak adanya follow up customer berkala

Tidak pernah ada evaluasi hasil cetak

Thread:

Banyaknya bisnis percetakan yang saat ini berkembang

Banyaknya bisnis percetakan yang sudah beralih ke digital sehingga customer lebih mudah untuk menjangkau bisnis tersebut

(5)

28 Produk-produk yang pernah

dicetak/produksi tidak pernah dipromosikan

Hanya mengandalkan kepercayaan (mouth to mouth)

Customer acquisition rate yang cenderung rendah

Analisa Kompetitor

Pesaing utama perusahaan adalah percetakan-percetakan konvensional yang ada di Jakarta, contohnya PT Delima Putera, CV Putera Printing, Wahana Dimensi Printing. Ketiga percetakan ini merupakan percetakan konvensional yang cukup dikenal di Kebayoran Lama dan biasanya perusahaan-perusahaan besar akan beralih ke percetakan ini karena memiliki mesin yang cukup banyak.

Tabel 5 Analisa Kompetitor PT Citra Kreasindo Mandiri PT Citra Kreasindo

Mandiri

PT Delima Putera Wahana Dimensi Printing

Internal dan Eksternal

Memiliki networking yang baik, terpercaya, kualitas yang baik

Memiliki

networking yang baik, sumber daya yang mencukupi

Harga yang

murah, perusahaan sudah dikenal banyak orang, sudah ada sejak tahun 2008 Segmentasi,

Target dan Positioning

Target adalah

perusahaan-perusahaan di Jakarta (B2B)

Perusahaan-

perusahaan besar di Jakarta (B2B)

Perusahaan kecil dan berkembang di Jakarta (B2C) Value

Proposition

Memiki quality control yang baik

Sumber daya yang mencukupi untuk pemesanan jumlah besar

Harga yang murah

(6)

29 Analisa Perusahaan

Value Proposition

Perusahaan ini menawarkan jasa percetakan (cetak) di berbagai media seperti kertas, kaos, tas, souvenir, dan lain sebagainya. Selain itu, PT Citra Kreasindo Mandiri juga memiliki quality control yang baik sehingga terciptalah kepercayaan dari perusahaan-perusahaan yang bekerja sama dengan PT Citra Kreasindo Mandiri.

Value Network

Gambar 10 Skema Kegiatan Bisnis dan Produksi di Percetakan PT Citra Kreasindo Mandiri

Skema diatas merupakan skema kegiatan bisnis yang terjadi di PT Citra Kreasindo Mandiri, yaitu dimulai dari pertemuan dengan customer baru, kemudian terjdilah penawaran harga atas jasa yang ditawarkan, lalu berlanjut dengan kesepatakan dan perjanjian order. Biasanya dalam hal ini akan diberikan PO

(7)

30 (Purchase Order) dari perusahaan sehingga proses produksi pun dapat dilakukan.

Setelah produk sudah jadi, maka dilakukan pengiriman produk sehingga terjadi proses pelunasan.

Business Model

Osterwalder (2010) menyatakan bahwa bisnis model adalah gambaran keseluruhan bagaimana suatu bisnis akan memberikan nilai kepada customer dan proses bisnis yang ada (hlm. 14).

Business Model Canvas dari PT Citra Kreasindo Mandiri adalah sebagai berikut

Gambar 11 Business Model Canvas PT CKM (sumber: Dokumen Penulis, 2020)

(8)

31 Dari bisnis model ini dapat dilihat bahwa key partners dari perusahaan ini adalah vendors, suppliers, dan mesin produksi. Lalu yang menjadi kunci dari kegiatan bisnis di PT Citra Kreasindo Mandiri adalah produksi dan customer service. Nilai atau value proporsition yang dapat diberikan dari perusahaan PT

Citra Kreasindo Mandiri adalah memiliki kualitas yang baik, memiliki pelayanan yang baik, dapat dipercaya karena sudah 16 tahun beroperasi. Untuk customer relationship yang dapat dilihat adalah memberikan kualitas produk yang baik

kepada customer serta selalu memberikan hadiah tahunan kepada customer guna menjalin relasi (hadiah Natal atau Idul Fitri). Channel yang digunakan oleh perusahaan ini untuk berkomunikasi adalah email dan Whatsapp. Segmen customer dari perusahaan ini adalah perusahaan besar dan kecil di Indonesia serta SMEs.

Biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan ini (cost structure) adalah untuk biaya karyawan, produk, shipping dan operational. Kemudian untuk revenue stream yang didapat dari perusahaan ini berasal dari penjualan produk dan jasa kepada customer.

Technology Usage

Teknologi digital (digital marketing) yang telah dipakai perusahaan selama ini adalah email dan Instagram.

(9)

32 Gambar 12 Penggunaan Teknologi Digital PT Citra Kreasindo Mandiri

(Sumber: Instagram, 2020)

Dari gambar terlampir, dapat dilihat bahwa penggunaan teknologi digital yang dimiliki oleh PT Citra Kreasindo Mandiri masih belum maksimal. Hal itu disimpulkan dari data di bawah ini:

Tabel 6 Data Engagement Instagram PT Citra Kreasindo Mandiri

Nama Instagram @citrakreasindo

Engagement Rate 0,111%

Reach 95

Impression 277

Followers 852

(10)

33 Strategi dan Motivasi Bisnis

Visi dari perusahaan ini adalah menjadi solusi bagi kebutuhan cetak- mencetak perusahaan di Indonesia. Misi dari perusahaan ini yaitu menyediakan jasa cetak-mencetak dengan berbagai macam pilihan, seperti cetak dalam media kertas (offset dan digital printing), media kain (konveksi), media lain (souvenir seperti pulpen, jam, payung, dan lain sebagainya).

Proses Pengambilan Keputusan

Berikut adalah struktur organisasi dari PT Citra Kreasindo Mandiri

Gambar 13 Struktur Organisasi PT Citra Kreasindo Mandiri

Dari struktur organisasi tersebut, proses transformasi teknologi digital akan lebih banyak melibatkan tim marketing dan juga sekretaris karena hanya fokus kepada bagian marketing dan promosi dari jasa yang disediakan dan juga informasi mengenai perusahaan. Pada organisasi ini belum ada tim marketing yang bekerja

(11)

34 sehingga dibutuhkan proses recruitment lagi untuk bisa menambah tim marketing yang akan bekerja sama dengan sekretaris.

Dalam proses transformasi digital, maka tim marketing akan lebih banyak untuk mengelola akun sosial media Instagram dan juga website untuk melakukan transformasi secara digital.

Analisa Sumber Daya

Analisa sumber daya dilakukan melalui teori McKindsey 7s. Teori 7s ini merupakan teori yang muncul karena McKinsey, pemilik perusahaan konsultan firma di tahun 1980, pada saat itu Tom Pieters dan Robert Waterman merupakan dua konsultan di perusahaan itu mengembangkan teori ini. Teori ini membahas mengenai aspek internal dari organisasi (Muhammad, 2009; Adityo & Suharmomo, 2013).

Dalam model ini, terdapat kerangka untuk saling mengaitkan antara formulasi dan juga implementasi strategi. Sumber daya yang dimiliki oleh PT Citra Kreasindo Mandiri menurut teori McKindsey 7s yaitu sebagai berikut:

1) Structure, yaitu struktur organisasi dalam suatu perusahaan yang mencerminkan nilai-nilai yang ada dalam perusahaan agar tercapainya tujuan yang telah ditetapkan dari suatu perusahaan. Dalam struktur, shared value akan tercerminkan dengan baik dan organisasi dapat maksimal dalam mencapai tujuan tersebut.

2) System, yaitu pengembangan sistem dalam perusahaan yang meliputi perencanaan, implementasi, kontrol dan evaluasi serta anggaran.

(12)

35 3) Style, merupakan gaya kepemimpiman dalam sebuah organisasi di perusahaan untuk mencapai tujuan dari perusahaan. Gaya kepemimpinan berhubungan dengan komunikasi, teamwork dan leadership dari para leader yang ada sesuai dengan struktur organisasinya.

4) Staff, merupakan personil yang ada di dalam organisasi. Setiap individu yang ada di dalamnya harus searah dengan tujuan organisasi.

5) Skills, yaitu merupakan kemampuan setiap orang di dalam bisnis atau organisasi, dan hal ini merupakan unsur yang penting bagi keberhasilan organisasi mencapai tujuannya. Skills merupakan hal penting dari core competence organisasi dan tentunya mempengaruhi strategi yang telah

ditetapkan oleh perusahaan

6) Strategy, sangat diperlukan oleh perusahaan agar memiliki tujuan perusahaan yang jelas mengenai cara-cara yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan dan sasaran perusahaan.

7) Shared Value, yaitu nilai budaya kerja yang selama ini dilakukan dalam organisasi dan juga merupakan acuan bagi organisasi untuk dapat berkembang.

Penelitian mengenai penerapan dan strategi 7S McKinsey dilakukan melalui (1) Pengumpulan data, (2) Reduksi data, (3) Penyajian data dan (4) Penarikan kesimpulan sesuai dengan yang dikatakan oleh Miles dan Huberman (2007). Tahap untuk mengumpulkan data menunjang kegiatan pengkajian ini adalah:

(13)

36 1) Studi Pustaka, yaitu mengumpulkan data-data sekunder dari berbagai

laporan data internal dari PT Citra Kreasindo Mandiri

2) Survey, dilakukan dengan cara observasi langsung ke kantor PT Citra Kreasindo Mandiri dan melakukan wawancara langsung kepada pihak yang bertanggung jawab di perusahaan.

3) Wawancara, yaitu melakukan diskusi dengan narasumber untuk mendapatkan informasi yang terkait mengenai permasalahan, hambatan peluang, dan juga potensi dari perusahaan PT Citra Kreasindo Mandiri.

Dari penelitian ini, didapatkan hasil dan juga matrik dari teori 7s McKinsey mengenai situasi dan kondisi PT Citra Kreasindo Mandiri, yaitu sebagai berikut:

Gambar 14 Matrik 7S McKinsey PT Citra Kreasindo Mandiri

(14)

37 Tabel 7 Matrik McKinsey PT Citra Kreasindo Mandiri

Strategi Visi Misi masih belum jelas dan tidak ada kegiatan yang merujuk pada strategi perusahaan

Belum ada upaya pencapaian sesuai target perusahaan Struktur Struktur perusahaan

dibuat sederhada sesuai dengan sumber daya yang dimiliki

Job desk

dilakukan secara bertumpukan dan fleksibel

Prosedur dibuat sesuai dengan sistem kerja yang ada, secara sederhana yaitu marketing dan produksi

Sistem Implementasi SOP sesuai apabila standardnya

sesuai dengan

strukturnya yang sederhana

Sistem berbasis hasil produksi

Shared Value

Value yang diangkat dalam perusahaan ini adalah fleksibilitas dalam bekerja

Style Gaya kepemimpinan demokreasi sesuai dengan staff yang bekerja adalah para pekerja buruh dan produksi

Adanya

koordinasi antara bagian produksi dan marketing

Kepemimpinan yang sentralisasi kepada satu pemilik

Staff Belum adanya pelatihan dan peningkatan karier karyawan

Tenaga yang diambil yang professional di produksi

Jumlah staff yang dimiliki hingga saat ini adalah 8 orang

(15)

38 Skill Kompetensi pegawai di

bidang produksi lebih besar dibanding di bidang maketing dan shipping

Pendidikan para pekerja produksi minimal SMA

Sumber: Dok. Penulis, 2020

Gambar

Gambar 9 Perusahaan PT Citra Kreasindo Mandiri  (Sumber: Google Maps, 2020)
Tabel 5 Analisa Kompetitor PT Citra Kreasindo Mandiri  PT Citra Kreasindo
Gambar 10 Skema Kegiatan Bisnis dan Produksi di Percetakan PT Citra Kreasindo  Mandiri
Gambar 11 Business Model Canvas PT CKM  (sumber: Dokumen Penulis, 2020)
+4

Referensi

Dokumen terkait

Guru mengarahkan Peserta didik untuk membuka File dan link: video Pembelajaran dan menjawab pertanyaan-pertanyaan guru dalam kegiatan pembelajaran melalui grup WA.. Peserta

Malik Jaya mengeluh tentang kondisi kesehatan fisik dan rasa sakit seperti stamina yang dimilikinya kurang bisa beradaptasi dengan pekerjaan yang ditekuninya dan

Ekspresi adalah pernyataan yang menghasilkan nilai dengan tipe tertentu, contoh ekspresi yang paling sederhana adalah operasi aritmatika seperti 5 + 2 (ekspresi yang menghasilkan

Agar memudahkan mencapai tujuan yang telah ditetapkan atau direncanakan dalam perusahaan maka disusunlah suatu struktur organisasi perusahan. Perusahaan adalah bentuk

Berdasarkan studi observasi, wawancara dan dokumentasi dengan kepala sekolah (MC), Koordinator inklusi (ADM), ketua inklusi (GR) dan Guru pedidik khusus kelas 7 (PPT),

(2) Pengusaha dapat melakukan penyimpangan terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa tindakan skorsing kepada pekerja/ buruh yang sedang dalam proses

Pada penelitian ini didapatkan bahwa perbandingan kinerja sistem AC dengan refrigeran hidrokarbon dan refrigeran freon adalah sebagai berikut, yaitu berat

Apabila tdk belajar/tdk melatih fungsi--fungsinya fungsinya (terutama intelektual) kemampuan cenderung (terutama intelektual) kemampuan cenderung tdk berkembang sampai usia 40