• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

AIV-1 4.1. Pembahasan

Antropometri merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk menentukan ukuran dimensi tubuh pada setiap manusia. Data antropometri yang didapat akan digunakan untuk perancangan produk lemari loker. Hal ini ditujukan agar produk tersebut dapat berfungsi dengan baik bagi setiap orang yang menggunakannya. Pembahasan yang dilakukan pada bab 4 ini meliputi deskripsi produk, data antropometri yang digunakan, pengolahan data manual dan software, perancangan produk serta analisis setiap pengolahan data.

4.1.1 Deskripsi Produk

Produk yang akan dirancang pada saat praktikum Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi 2 ini adalah lemari loker, yang mempunyai fungsi sebagai tempat penyimpanan barang dengan kapasitas yang tidak terlalu besar. Bahan yang akan digunakan dalam rancangan produk ini yaitu acrylic untuk pembuatan sebuah maket. Produk ini dapat menempatkan barang-barang dengan jumlah banyak karena memiliki lebih dari 10 pintu loker dan memiliki pintu cermin yang didalamnya dapat berfungsi sebagai tempat peralatan yang lain atau alat-alat kebersihan.

Proses perancangan loker merupakan kegiatan untuk melihat efisien dari penggunaan loker yang akan dirancang dengan membandingkan loker yang sebelumnya. Jika ingin merancang loker maka loker tersebut dirancang dengan menggunakan batasan dengan dimensi tubuh seluruh penggunanya. Loker dirancang menggunakan data dengan persentil 50% yang berarti loker tersebut dapat digunakan oleh sebagian besar orang karena menyesuaikan ukuran tubuh rata-rata dari mahasiswa jurusan Teknik Industri.

(2)

4.1.2 Data Antropometri yang Digunakan

Berdasarkan data antropometri yang telah diperoleh dengan melakukan pengukuran dimensi tubuh terhadap 38 orang, ditentukan beberapa dimensi yang akan digunakan untuk membuat lemari loker. Data antropometri yang digunakan untuk membuat loker ini diantaranya tinggi badan tegak (Tbt), pangkal ke tangan (Pkt), panjang lengan bawah (Plb), rentangan tangan (Rt), dan lebar bahu (Lb).

4.1.3 Pengolahan Data Secara Manual

Pengolahan data antropometri ini dilakukan dengan menggunakan dua metode, yaitu dengan melakukan perhitungan secara manual dan dengan menggunakan software SPSS. Hasil dari perhitungan-perhitungan ini akan digunakan untuk mencari dimensi produk yang akan dibuat yaitu loker. Berikut perhitungan dimensi produk yang dilakukan berdasarkan data antropometri yang digunakan.

1. Mean

n

xi χ =

0579 . 38 165

2 . 6272 = χ =

2. Standar Deviasi 1

)

( 2

=

n x xi σ

Dimana,

= Rata-rata dimensi tubuh manusia yang digunakan

x = Jumlah hasil pengukuran dimensi tubuh manusia untuk semua populasi

n = Banyaknya populasi

Kemudian menghitung nilai persentil yang digunakan berdasarkan perhitungan di atas dan memasukkan ke dalam tabel seperti pada tabel 4.2 di bawah ini.

x

(3)

Tabel 4.1 Perhitungan Persentil

PERSENTIL PERHITUNGAN

1 st 2,5 th

5 th 10 th 50 th 90 th 95 th 97,5 th

99 th

Tabel 4.2 Hasil Perhitungan

DIMENSI TOTAL MEAN STANDAR DEVIASI

PERSENTIL 5%

PERSENTIL 50%

PERSENTIL 95%

Tinggi badan tegak

6272.2 165.057 7.625123183 152.514 165.057 177.601

Pangkal ke

tangan 520 13.684 6.048611752 6.889 13.684 20.478

Panjang lengan bawah

997 26.236 11.50472629 22.4087 26.236 30.064

Rentangan

tangan 5874 154.578 40.73970212 87.562 154.578 221.595 Lebar

bahu 1634.1 43 3.090481187 37.918 43 48.086

Tabel di atas merupakan kesimpulan dari hasil perhitungan yang dilakukan berdasarkan dimensi-dimensi tubuh yang digunakan dalam perancangan lemari loker. Berikut ini merupakan perhitungan manual yang dilakukan berdasarkan dimensi-dimensi tersebut.

1. Perancangan loker dengan menggunakan data tinggi badan tegak.

Perancangan loker dengan menggunakan data tinggi badan tegak menggunakan persentil 50%. Adapun perhitungan untuk dimensi tinggi badan tegak adalah sebagai berikut:

a) Mean

n

xi χ =

(4)

cm 057 . 38 165

2 . 6272 = χ =

b) Standar Deviasi 1

)

( 2

=

n x xi σ

37

272632 .

= 2151 = 7.625123183cm

c) Persentil 50%

=

= 165.058cm

2. Perancangan loker dengan menggunakan data pangkal ke tangan.

Perancangan loker dengan dimensi pangkal ke tangan menggunakan persentil 50%. Adapun perhitungan untuk dimensi pangkal ke tangan adalah sebagai berikut:

a) Mean

n

xi χ =

684cm . 38 13 520 = χ =

b) Standar Deviasi 1

)

( 2

=

n x xi σ

37 3 631,210526

= = 4,13034429 cm

c) Persentil 50%

=

= 13.84 cm

3. Perancangan loker dengan menggunakan data panjang lengan bawah.

Perancangan loker dengan dimensi panjang lengan bawah menggunakan persentil 50%. Adapun perhitungan untuk dimensi panjang lengan bawah adalah sebagai berikut:

(5)

a) Mean

n

xi χ =

cm 236 . 38 26 997 = χ =

b) Standar Deviasi 1

)

( 2

=

n x xi σ

37 1 200,368421

= = 2,327093193 cm

c) Persentil 50%

=

= 26.236 cm

4. Perancangan loker dengan menggunakan data rentangan tangan.

Perancangan loker dengan dimensi rentangan tangan menggunakan persentil 50%. Adapun perhitungan untuk dimensi rentangan tangan adalah sebagai berikut:

a) Mean

n

xi χ =

cm 154.578 38

5874= χ =

b) Standar Deviasi 1

)

( 2

=

n x xi σ

37 6 61409.7631

= = 40.73970212 cm

c) Persentil 50%

= = 154.578 cm

(6)

5. Perancangan loker dengan menggunakan data lebar bahu.

Perancangan loker dengan dimensi lebar bahu menggunakan persentil 50%.

Adapun perhitungan untuk dimensi lebar bahu adalah sebagai berikut:

a) Mean

n

xi χ =

cm 38 43

1634.1

= χ =

b) Standar Deviasi

1 )

( 2

=

n x xi σ

37 8 353.389736

= = 43 cm

c) Persentil 50%

=

= 43 cm

4.1.4 Pengolahan Data dengan Software SPSS

Berikut adalah ringkasan nilai-nilai mean, standar deviasi, persentil 5%, 50% dan 95% untuk semua ukuran dimensi tubuh untuk 7 populasi yang terukur dengan menggunakan software SPSS.

Gambar 4.1 Output Data Antropometri

(7)

Gambar 4.2 Output Data Antropometri (Lanjutan)

Gambar 4.3 Output Data Antropometri (Lanjutan)

Gambar 4.4 Output Data Antropometri (Lanjutan)

Gambar 4.5 Output Data Antropometri (Lanjutan)

4.1.5 Perancangan Produk

Perancangan dimensi produk lemari loker dilakukan berdasarkan perhitungan dengan menggunakan beberapa data antropometri yang dilakukan dengan menggunakan software yaitu tinggi badan tegak (Tbt), pangkal ke tangan (Pkt), panjang lengan bawah (Plb), rentangan tangan (Rt), dan lebar bahu (Lb).

(8)

Tipe perancangan yang digunakan adalah tipe perancangan nilai yang dapat disesuaikan dengan persentil 50%. Berdasarkan hal-hal tersebut diperoleh tinggi lemari loker 165 cm dan lebar lemari loker 154 cm serta ukuran untuk satu kotak loket berurukuran 24 x 40 x 29 cm. Gambar rancangan lemari loker 2 dimensi dan 3 dimensi tersebut dapat dilihat pada gambar 4.7 s.d gambar 4.10.

4.2 Analisis

Analisis yang dilakukan pada laporan akhir ini meliputi analisis terhadap produk yang telah dibuat serta kelebihan dan kekurangan produk itu sendiri.

Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai analisis.

4.2.1 Analisis Produk

Agar produk lemari loker yang dibuat dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengguna, maka harus diperhatikan ukuran-ukuran dimensi dari para pengguna. Mempertimbangkan ukuran yang akan dipakai dalam proses pembuatan produk, maka ditentukan ukuran dengan menggunakan persentil 50%.

Penentuan rancangan ukuran produk lemari loker yang dibuat adalah dengan menghitung nilai persentil dari dimensi-dimensi yang dipakai, dengan mempertimbangkan populasi yang akan menggunakan produk tersebut.

Dimensi tinggi badan tegak dan jangkauan tangan ke atas digunakan untuk mempertimbangkan tinggi ukuran lemari loker menggunakan persentil 50% yaitu sebesar 165,057 cm, sedangkan pada penempatan handle kotak loker masing-masing dengan ukuran setengah dari tinggi keseluruhan kotak loker.

Panjang lemari loker ditentukan dari rentangan tangan menggunakan persentil 50% yaitu sebesar 154,578 cm, sedangkan penentuan lebar masing- masing kotak loker ditentukan berdasarkan dimensi pangkal ke tangan dan panjang lengan bawah sebesar 13.884 cm dan 26.236 cm.

Dimensi-dimensi di atas diperlukan untuk memberikan kenyamanan karena dimensi tersebut merupakan bagian tubuh yang bergerak pada saat menggunakan lemari loker. Dimensi terakhir yang digunakan adalah pengukuran

(9)

lebar bahu diperuntukan untuk menyesuaikan pintu kaca pada lemari loker tersebut dengan lebar 43 cm.

4.2.2 Analisis Perbandingan Produk

Produk lemari loker yang dirancang dengan lemari loker yang sudah ada memiliki perbandingan yang tidak terlalu berbeda hanya saja pada lemari loker yang dirancang memiliki beberapa kelebihan seperti dapat menempatkan barang- barang dengan jumlah banyak karena memiliki lebih dari 10 pintu loker dan memiliki pintu cermin yang didalamnya dapat berfungsi sebagai tempat peralatan yang lain atau alat-alat kebersihan. Kelebihan lain yaitu pada lemari loker ini dapat dengan mudah dipindahkan karena memiliki roda pada kaki lemari loker tersebut. Kekurangannya dengan lemari loker yang sudah ada ialah pada kunci pengaman, dari segi fungsi tidak terdapat perbedaan yaitu sebagai tempat untuk meletakkan barang-barang seperti tas, jaket, dan lain-lain.

Gambar

Tabel 4.2 Hasil Perhitungan
Gambar 4.1 Output Data Antropometri
Gambar 4.2 Output Data Antropometri (Lanjutan)

Referensi

Dokumen terkait

Terdapat perbedaan yang signifikan antara karakteristik keluarga, karakteristik anak, pengetahuan, sikap dan praktik ibu terhadap gizi dan kesehatan, asupan gizi

lingkungan dengan mengadakan kerjasama dengan masyarakat sekitar untuk menjaga kebersihan. Salah satu permasalahan terbesar yang dihadapi Taman Margasatwa Semarang

Agar topik tersebut menjadi atau dapat dipakai sebagai “sarana penghubung antara masa lalu dan masa kini” serta membekali para siswa kemampuan dalam memahami

Sedangkan lingkungan kerja tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kecelakaan kerja (R = 0,003), dan pada tingkat pendidikan mempengaruhi secara signifikan

Hasil penelitian ini diharapkan memberi informasi tentang ciri khas rugae palatina suku Minangkabau pada mamak dan kamanakan laki-laki dalam ilmu forensik khususnya forensik

Komponen 6 (penggunaan obat tidur) ditemukan hasil yaitu sebagian besar perawat tidak menggunakan obat tidur yaitu sebanyak (69,24%) responden.Hal ini dapat disebabkan

Melakukan sima’ (mendengarkan) qari’ kesayangan lalu kemudian dibacakan secara ber- ulang-ulang, juga bisa dilakukan untuk mendapatkan kenikmatan tersebut. “Apalagi

b) Analisis siswa ; Langkah yang dilakukan pada tahap ini menelaah karakteristik siswa yang sesuai dengan materi yang dikembangkan. Pada tahap ini peneliti