• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Aplikasi Pemesanan Makanan Restoran Berbasis Web Menggunakan Metode Agile Development

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Sistem Informasi Aplikasi Pemesanan Makanan Restoran Berbasis Web Menggunakan Metode Agile Development"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Sistem Informasi Aplikasi Pemesanan Makanan Restoran Berbasis Web Menggunakan Metode Agile Development

Vendy Blessing Gulo, Agung Triayudi*, Agus Iskandar

Fakultas Teknologi Komunikasi dan Informatika, Sistem Informasi, Universitas Nasional, Jakarta, Indonesia Email: 1 vendygulo@gmail.com, 2,*agungtriayudi@civitas.unas.ac.id, 3agusiskandar@civitas.unas.ac.id

Email Penulis Korespondensi: agungtriayudi@civitas.unas.ac.id Submitted 01-2-2023; Accepted 20-02-2023; Published 27-02-2023

Abstrak

Pada era digital saat ini, banyak restoran yang kesulitan dalam mengelola pemesanan makanannya secara manual, seperti mencatat pesanan dan melakukan pembayaran. Hal ini dapat menyebabkan keterlambatan dalam pelayanan dan kesalahan dalam pemrosesan pesanan. Oleh karena itu, perlu dikembangkan sistem pemesanan makanan restoran berbasis web yang efisien dan mempermudah proses pemesanan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mengembangkan sistem pemesanan makanan restoran berbasis web menggunakan metode Agile Development yang efisien dan mempermudah proses pemesanan bagi pelanggan dan restoran. Metode ini menekankan pada kolaborasi tim, tahapan pengembangan yang terus-menerus, dan penyesuaian terhadap perubahan yang terjadi selama proses pengembangan. Penelitian ini akan menggunakan metode agile untuk mengembangkan sebuah sistem pemesanan makanan restoran berbasis web yang memudahkan pelanggan untuk memesan makanan dan membantu restoran dalam mengelola pemesanan makanan secara efisien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kepuasan pelanggan terhadap layanan pemesanan makanan restoran berbasis web sebesar 87%. Rata-rata waktu pemesanan mencapai 3 menit, sehingga mempermudah proses pemesanan bagi pelanggan. Error dalam proses pemesanan terjadi sekitar 2,5%, dengan sebagian besar disebabkan oleh masalah koneksi internet. Skor keamanan sistem pemesanan berada pada angka 92 dari skala 100, yang menunjukkan tingkat keamanan yang baik.

Kata Kunci: Restoran; Pemesanan Makanan; Aplikasi; Agile Development; Berbasis Web Abstract

In the digital era today, many restaurants struggle in managing their food orders manually, such as recording orders and making payments. This can cause delays in service and errors in order processing. Therefore, it is necessary to develop an efficient and convenient web-based food ordering system for restaurants. The aim of this research is to analyze and develop a web-based food ordering system for restaurants using the efficient and convenient Agile Development method. This method emphasizes team collaboration, continuous development stages, and adjustment to changes that occur during the development process. This research will use the agile method to develop a web-based food ordering system for restaurants that makes it easier for customers to order food and helps the restaurant manage food orders efficiently. The results of the research show that the customer satisfaction level for the web-based food ordering service is 87%. The average ordering time reaches 3 minutes, making the ordering process easierfor customers. Errors in the ordering process occur around 2.5%, with most of them caused by internet connection issues. The secu rity score of the ordering system is 92 out of 100, indicating a good level of security.

Keywords: Restaurant; Food Ordering; Application; Agile Development; Web Based

1. PENDAHULUAN

Restoran adalah tempat usaha yang menyediakan makanan dan minuman bagi pelanggan [1]. Restoran biasanya memiliki suasana dan fasilitas yang mempermudah pelanggan dalam menikmati makanannya. Pelanggan dapat memesan makanan dan minuman dari menu yang tersedia dan dapat disajikan oleh pelayan dalam waktu yang cepat [2]. Restoran Foodpedia Setu adalah sebuah restoran yang berlokasi di Jalan Raya Setu, Telajung Kabupaten Bekasi. Restoran ini menawarkan tempat yang nyaman, makanan yang enak, pelayanan yang ramah dan harga yang terjangkau. Restoran Foodpedia Setu saat ini mengelola pemesanan makanannya secara manual dengan cara mencatat pesanan dan melakukan pembayaran secara manual. Namun, proses tersebut dapat menimbulkan masalah seperti keterlambatan dalam pelayanan dan kesalahan dalam pemrosesan pesanan yang menyebabkan menurunnya tingkat kepuasan pelanggan dan kerugian bagi restoran. Oleh karena itu, perlu dikembangkan sistem pemesanan makanan restoran berbasis web menggunakan metode Agile Development untuk mempermudah proses pemesanan dan meminimalisir masalah [3]. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mengembangkan sistem pemesanan restoran berbasis web yang efisien dan mempermudah proses pemesanan bagi pelanggan dan restoran.

Penelitian yang relevan terkait perancangan aplikasi pemesanan makanan, dilakukan oleh Nurlaila t.t. yang berjudul Aplikasi Pemesanan Makanan pada Restoran 1953 Indonesia Berbasis Web yang bertujuan untuk menciptakan sistem informasi pemesanan makanan yang akan membantu restoran 1953 dalam melakukan promosi digital, sehingga lebih dikenal oleh masyarakat. Selain itu, sistem ini diharapkan dapat mengurangi beban operator dan menghemat waktu dalam menangani data menu dan pemesanan. Dengan menggunakan model pengembangan sistem yaitu model waterfall.

[4] Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Haerofifah yang berjudul Perancangan Aplikasi Pemesanan Makanan Berbasis Web (Studi Kasus : New Normal Eatery) yang bertujuan merancang sebuah rencana untuk aplikasi pemesanan makanan berbasis web yang akan memudahkan pelanggan dalam memilih dan memesan makanan. Aplikasi ini akan membuat informasi pesanan dari pelanggan dapat diteruskan ke kasir dan koki, sehingga pemesanan makanan dapat dilakukan secara individual tanpa harus tergantung pada seorang pelayan. Hal ini dilakukan untuk mengurangi kontak fisik karena adanya pandemi. Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah metode pengembangan prototype. [5] Penelitian

(2)

Copyright © 2023 Vendy Blessing Gulo, Page 155 selanjutnya dilakukan oleh Irawan dkk. yang berjudul Aplikasi Pemesanan Makanan Berbasis Web di Catering Cindelaras Pekanbaru yang bertujuan untuk mempermudah administrasi dalam menangani data pemesanan makanan di Catering Cindelaras, aplikasi ini dibuat dengan menggunakan model Unifield Modeling Language (UML). Metode pengembangan yang digunakan adalah metode Waterfall.[6] Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Handayani dkk. yang berjudul Rancang Bangun Sistem Informasi Pemesanan Menu Makanan Berbasis Web (Studi Kasus: Restoran Bukit Randu Bandara) yang bertujuan untuk memberikan informasi yang up-to-date kepada customer dan menjadi solusi bagi customer yang ingin membeli makanan, sistem informasi ini dirancang dengan menggunakan Unified Modelling Language (UML) dan metode pengembangan yang digunakan adalah metode Waterfall.[7] Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Edy dkk.

yang berjudul Implementasi Web Service pada Aplikasi Pemesanan Makanan Berbasis Android yang bertujuan untuk membantu mempermudah proses dari pemesanan makanan yang dapat diakses secara langsung melalui aplikasi mobile dan menyediakan daftar menu makanan yang tersedia untuk dipilih dan diteruskan ke sistem admin untuk diproses lebih lanjut. Metode yang digunakan dalam proses pembuatan aplikasi ini adalah RAD (Rapid Application Development).

Berdasarkan Berdasarkan GAP penelitian dapat simpulkan bahwa aplikasi pemesanan makanan berbasis web atau mobile diperlukan untuk mempermudah proses pemesanan makanan dan membantu dalam hal administrasi. Tujuan dari aplikasi ini adalah untuk memberikan informasi yang up-to-date dan solusi bagi pelanggan, mempermudah proses pemesanan, dan membantu mempermudah administrasi. Metode yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini bervariasi, seperti metode Waterfall, RAD, dan UML. Dari beberapa penelitian tersebut mempunyai konsep yang sama dengan penelitian yang akan dilakukan ini, yaitu tentang pemesanan makanan. Namun pada penelitian ini, peneliti akan menambahkan beberapa fitur seperti fitur pembayaran dan menggunakan metode yang berbeda yaitu Agil Development.

Dengan menggunakan metode Agile Development, hasil aplikasi pemesanan makanan restoran berbasis web dapat lebih fleksibel, berkualitas tinggi, dan memenuhi harapan pelanggan.

Untuk itu, diperlukan suatu sistem yang dapat memfasilitasi pemesanan melalui internet dan membantu para pengusaha dalam melakukan promosi dan penawaran, terutama terhadap pelanggan yang semakin meningkat [8]. Sistem tersebut akan membantu restoran dalam mengatasi masalah-masalah yang dijelaskan sebelumnya, seperti ketidakpuasan pelanggan dan masalah operasional. Sistem ini juga akan membantu restoran dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pelayanan, sehingga dapat meningkatkan kinerja dan reputasi restoran [9]. Oleh karena itu, menurut masalah yang terjadi, tujuan dari penelitian ini adalah untuk menciptakan aplikasi pemesanan makanan dan minuman berbasis web yang dapat digunakan oleh pelanggan untuk memesan secara online dan meningkatkan efisiensi dan kecepatan dalam proses pemesanan serta membantu restoran dalam mengelola pemesanan. Hal ini akan mempermudah dalam pencarian data dan menghasilkan laporan yang dibutuhkan oleh pengguna. Dengan demikian, aplikasi ini dapat membantu restoran dalam mengatasi masalah-masalah yang dijelaskan sebelumnya, seperti ketidakpuasan pelanggan dan masalah operasional. Sistem ini juga akan membantu restoran dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pelayanan, sehingga dapat meningkatkan kinerja dan reputasi restoran. [10]

2. METODOLOGI PENELITIAN

2.1 Metode Agile Development

Metode Agile Development mempunyai proses seperti terlihat pada gambar 1, merupakan konsep pengembangan yang menekankan kecepatan dalam pengerjaan, kemampuan merespons perubahan yang diinginkan oleh klien dengan cepat, dan melibatkan secara aktif setiap pihak yang terkait dalam proses pengembangan.[11] Ini bertujuan untuk menghasilkan produk atau perangkat lunak yang dikembangkan merupakan hasil dari kerjasama antara semua pihak yang terlibat.[12]

Metode Agile adalah suatu cara yang mempromosikan pengembangan dan pengujian yang berkelanjutan di seluruh tahap pengembangan proyek perangkat lunak. Proses pengembangan dan pengujian dilakukan secara bersamaan dalam periode waktu yang sama, tidak seperti metode Waterfall yang memisahkan proses pengembangan dan pengujian. [13]

Gambar 1. Metode Agile Development 2.2 Tahapan Penelitian

Pada gambar 2 digambarkan beberapa tahapan penelitian untuk perancangan aplikasi pemesanan makanan di restoran .

Perancanaan Implementasi Testing

Dokumentasi Deployment

Pemeliharaan

(3)

Gambar 2. Tahapan penelitian a. Analisis system

Analisis sistem adalah tahap dalam proses yang bertujuan untuk melakukan evaluasi terhadap kebutuhan pengguna terkait dengan software yang akan digunakan. Analisis sistem dilakukan untuk memahami seluruh aspek dari software tersebut dan mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi, baik dari segi perangkat keras maupun perangkat lunak yang diperlukan serta hosting aplikasi yang dibutuhkan. Tujuan dari analisis sistem ini adalah untuk menentukan spesifikasi sistem yang akan dibuat sesuai dengan kebutuhan pengguna.[14]

b. Perencanaan

Tahap perancangan adalah proses di mana program atau aplikasi yang akan dibuat dirancang secara detail. Pada tahap ini, tim pengembang akan merumuskan cara kerja program atau aplikasi tersebut, serta menentukan tampilan yang akan digunakan. Hal ini bertujuan agar tercipta suatu gambaran umum mengenai program atau aplikasi yang akan dibuat, sehingga memudahkan tim pengembang dalam mengeksekusi proses pengembangan selanjutnya.[15]

c. Implementasi

Pada tahap ini merupakan proses pembuatan atau pengimplementasian code program atau aplikasi sesuai dengan desain yang dirancang, menggunakan beberapa bahasa permrograman. [16]

d. Testing

Tahap pengujian adalah proses di mana software yang dibuat diuji untuk menentukan apakah dapat berfungsi sesuai dengan yang diharapkan. Metode pengujian Black box digunakan untuk mengevaluasi bagaimana perangkat lunak bekerja tanpa memperhatikan implementasi internal dari software tersebut. [17]

e. Dokumentasi

Tahap dokumentasi adalah proses di mana tim pengembang menyusun dokumen yang menjelaskan modul-modul dan fungsi-fungsi yang ada dalam sistem informasi yang dibuat. Dokumentasi ini bertujuan untuk memberikan bahan pengembangan bagi tim pengembang yang akan melakukan pengembangan sistem informasi tersebut di masa yang akan datang, serta mempermudah tim dalam mengelola sistem informasi tersebut. [18]

f. Deployment

Tahap deploy adalah proses di mana hasil dari pengembangan program atau aplikasi diunggah ke sebuah web hosting sehingga dapat diakses oleh pengguna melalui internet. Tahap deploy bertujuan untuk memastikan bahwa program atau aplikasi tersebut dapat bekerja dengan baik dan sesuai dengan yang diharapkan oleh pengguna. [14]

g. Pemeliharaan

Tahap pemeliharaan adalah proses di mana sistem informasi yang telah diunggah ke web hosting diperiksa dan dikelola secara berkala untuk meminimalisir adanya bug pada sistem. [18] Proses ini juga bertujuan untuk menentukan status sistem pada web hosting, apakah sistem sedang mengalami kesalahan atau berjalan dengan normal.

Pemeliharaan sistem juga meliputi aktivitas-aktivitas seperti perbaikan bug, update perangkat lunak, dan lain-lain yang diperlukan untuk memastikan bahwa sistem informasi tersebut dapat bekerja dengan baik. [14]

2.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah metode atau cara yang digunakan untuk mengumpulkan informasi yang dibutuhkan dalam suatu penelitian atau studi. Untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian atau studi, teknik yang digunakan adalah :

a. Observasi

Observasi adalah metode untuk mengumpulkan data yang menggunakan pengamatan langsung terhadap objek atau fenomena yang diteliti. Observasi dapat dilakukan secara aktif dengan ikut serta dalam aktivitas yang diamati atau tidak aktif tanpa ikut serta dalam aktivitas yang diamati.[19]

b. Studi Pustaka

Studi literatur adalah metode pengumpulan data yang menggunakan sumber-sumber tertulis seperti buku, jurnal, laporan, artikel ilmiah, dll untuk mendapatkan informasi yang diperlukan dalam suatu penelitian atau studi.

c. Wawancara

Wawancara adalah metode pengumpulan data yang menggunakan percakapan langsung antara peneliti dengan responden untuk mendapatkan informasi. Wawancara dapat dilakukan secara berstruktur atau tidak berstruktur.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis sistem Perencanaan Implementasi Testing

Dokumentasi Deployment

Pemeliharaan

(4)

Copyright © 2023 Vendy Blessing Gulo, Page 157 Hasil penelitian ditulis dengan mengikuti proses penelitian dari mulai awal hingga akhir dan berisi kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian.

3.1 Analisis Sistem

Analisis sistem adalah proses di mana suatu metode yang utuh diuraikan ke dalam setiap komponennya untuk menentukan masalah yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan untuk mengatasinya. Proses ini juga dilakukan untuk mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan agar sistem dapat beroperasi dengan baik sesuai dengan harapan.

3.1.1 Analisis Sistem Berjalan

Gambar 3. Alur algoritma sistem lama

Pada gambar 3 merupakan sistem konvensional yang sebelumnya, sistem yang masih menggunakan buku untuk mencatat daftar menu dan melakukan proses pemesanan pelanggan. Dalam sistem tersebut, pelayan akan mencatat pesanan pelanggan secara manual dan menunggu pelanggan selesai memesan seperti yang terlihat pada gambar algoritma sistem yang lama.

3.1.2 Analisis Sistem yang Diusulkan

Aplikasi pemesanan makanan dan minuman berbasis web yang akan diusulkan adalah sistem yang memudahkan pelanggan dalam melakukan pemesanan digambarkan pada gambar 4. Tujuan dari sistem ini adalah untuk menggantikan sistem lama yang masih menggunakan buku menu. Seperti yang terlihat pada gambar alur algoritma sistem yang baru, pelanggan dapat mengakses aplikasi tersebut melalui internet dan melakukan pemesanan secara online. Sistem tersebut akan membantu meningkatkan efisiensi dan kecepatan proses pemesanan, serta memudahkan pelanggan dalam mengakses informasi tentang menu yang tersedia dan melakukan pemesanan.

(5)

Gambar 4. Alur algoritma sistem baru 3.2 Perencanaan

Perencanaan desain arsitektur merupakan proses di mana tim pengembang mengembangkan suatu rencana yang menjelaskan bagaimana sistem informasi akan diimplementasikan dan bagaimana sistem tersebut akan terintegrasi dengan sistem lain yang ada. Dalam proses ini, tim pengembang biasanya akan menggunakan pemodelan visual menggunakan Unified Modeling Language (UML) untuk membantu menjelaskan bagaimana sistem tersebut akan bekerja. UML merupakan bahasa modeling yang digunakan untuk menggambarkan arsitektur sistem informasi dan interaksi antar komponennya. Beberapa jenis diagram UML yang biasa digunakan dalam perencanaan desain arsitektur antara lain use case diagram, class diagram, sequence diagram, dan activity diagram.

3.2.1 Use Case Diagram

Use case diagram merupakan bagian dari diagram UML yang digunakan untuk memberi gambaran interaksi antar user dengan sistem. Use case diagram biasanya menggambarkan bagaimana pengguna dapat menggunakan sistem untuk melakukan suatu tindakan atau menyelesaikan suatu tujuan. Use case diagram memberi gambaran alur dari pengguna dalam menggunakan sistem, mulai dari tindakan awal hingga tindakan akhir. Pada use case diagram ini mempunyai 3 figur, yaitu Pelanggan, pegawai dan Admin, dapat dilihat pada gambar 5, gambar 6 dan gambar 7.

(6)

Copyright © 2023 Vendy Blessing Gulo, Page 159 Gambar 5. Use case diagram admin

3.2.2 Class Diagram

Class diagram yang digambarkan pada gambar 8 adalah suatu diagram yang akan memberi penjelasan hubungan atribut dan operator pada setiap class.

Gambar 6. Class diagram 3.2.3 Sequence Diagram

Diagram sekuensi dalam aplikasi pemesanan makanan restoran ini adalah sebuah gambar yang bertujuan untuk menyajikan dan menunjukkan interaksi antara obyek-obyek dalam sistem secara detail [20] seperti terlihat pada gambar 9.

Gambar 7. Sequence diagram

(7)

3.2.4 Activity Diagram

Activity diagram pada gambar 10 menggambarkan workflow atau aktivitas dari sebuah sistem[21].

Gambar 8. Activity diagram 3.3 Implementasi

Pada tahap ini programmer akan mengimplementasikan hasil dari rancangan UML kedalam Bahasa pemrograman untuk mendapatkan aplikasi sesuai kebutuhan pengguna.

3.3.1 Tampilan menu utama aplikasi

Gambar 11 implementasi menu utama aplikasi merupakan tampilan awal aplikasi pada saat pelanggan membuka aplikasi, terdiri dari beberapa menu dan terdapat juga sekilas mengenai profil usaha restoran.

Gambar 9. Tampilan menu utama aplikasi

(8)

Copyright © 2023 Vendy Blessing Gulo, Page 161 3.3.2 Tampilan menu pemesanan

Gambar 12 implementasi menu pemesanan merupakan tampilan halaman pemesanan makanan untuk para pelanggan dengan mengisi data seperti nama, no. hp, tanggal pemesanan, makanan atau minuman yang dipesan dan jumlah pesanannya.

Gambar 10. Tampilan menu pemesanan 3.3.3 Tampilan halaman login admin dan pegawai

Gambar 13 implementasi halaman login admin dan pegawai merupakan halaman khusus admin dan pegawai untuk masuk dalam aplikasi untuk mengelola pesanan dan profil usaha.

Gambar 11. Tampilan halaman login admin dan pegawai 3.3.4 Tampilan dashboard admin dan pegawai

Gambar 14 implementasi tampilan dashboard admin dan pegawai merupakan halaman utama pada saat admin dan pegawai login. Pada halaman ini terdapat beberapa menu untuk pengeloaan pesanan dan profil usaha.

(9)

Gambar 12. Tampilan dashboard admin dan pegawai 3.3.5 Tampilan data penjualan

Gambar 15 implementasi tampilan data penjualan merupakan laporan penjualan pada restoran. Pegawai dapat melihat kode pemesanan, nama pemesan, tanggal reservasi, total pembayaran serta status pembayaran dan pegawai dapat mencetak nota pesanan.

Gambar 13. Tampilan data penjualan 3.4 Pengujian

Konsep pengujian Black Box terlihat pada tabel 1. Black Box Testing merupakan salah satu metode pengujian yang digunakan untuk mengevaluasi kualitas aplikasi atau perangkat lunak yang telah dibuat. Metode ini berfokus pada fungsi sistem aplikasi dan tidak memperhatikan bagaimana aplikasi tersebut diimplementasikan atau bagaimana sistem tersebut bekerja secara internal [22]. Dalam Black Box Testing, tester hanya perlu mengetahui spesifikasi input dan output sistem, tanpa harus memahami bagaimana sistem tersebut diimplementasikan. Konsep pegujian black box berupa input dan masukan. Konsep ini dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Konsep pengujian black box

Konsep (input) Pengamatan

Kasus dan hasil uji (Data Benar) Hasil sesuai yang diharapkan Kasus dan hasil uji (Data Salah) Hasil sesuai yang diharapkan Kasus dan hasil uji (Data Kosong) Hasil sesuai yang diharapkan

Pada tabel 2, dapat dilihat hasil dari pengecekan kinerja fungsionalitas dari sistem aplikasi yang telah dibuat.

Tabel 2. Hasil Pengujian

Pengujian Menu Butir Uji Hasil

Login Login admin dan pegawai Berhasil

Lupa Password Lupa kata sandi pegawai Berhasil

Pelanggan

Membuka Aplikasi Melihat menu utama aplikasi Berhasil Katalog Menu Melihat daftar makanan dan minuman Berhasil

Booking Tambah menu Berhasil

Hapus Booking

Cek Pembayaran Memasukkan invoice Berhasil

Mengupload bukti pembayaran

Kritik dan Saran Mengirim kritik dan saran Berhasil Pegawai

Dashboard Melihat informasi dashboard Berhasil

Makanan dan Minuman Tambah menu Berhasil

Edit Hapus

Manajemen Meja Tambah meja Berhasil

(10)

Copyright © 2023 Vendy Blessing Gulo, Page 163 Edit

Hapus

Riwayat Pembayaran

Lihat gambar

Berhasil Verifikasi

Hapus

Data Penjualan Cetak semua data Berhasil

Detail Cetak nota

Kritik dan Saran Detail Berhasil

Hapus Admin

Profil Usaha Melihat profil usaha Berhasil

Edit Profil Usaha Mengedit Profil Usaha Berhasil Metode Pembayaran Tambah metode pembayaran Berhasil

Edit Hapus

Kelola Pegawai Tambah Pegawai Berhasil

Change password Hapus

Pemilihan Pegawai Teladan Tambah kriteria Berhasil Tambah pegawai

Pilih pegawai terbaik

Setelah melakukan pengujian menggunakan black box, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem aplikasi pemesanan makanan restoran sudah berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

3.5 Deployment

Deployment atau penyebaran adalah proses mengeluarkan aplikasi atau perangkat lunak yang telah selesai dikembangkan ke lingkungan produksi, sehingga aplikasi tersebut dapat digunakan oleh pengguna akhir. Proses deploy aplikasi seringkali melibatkan beberapa tahap, di antaranya:

a. Konfigurasi SSH dan Git : sebelum melakukan deploy aplikasi, terlebih dahulu perlu dilakukan konfigurasi SSH dan Git. Konfigurasi ini mencakup pembuatan public key dan private key, yang nantinya akan digunakan untuk mengidentifikasi diri saat mengakses hosting.

b. Penyiapan hosting : tahap selanjutnya adalah penyiapan hosting untuk menerima aplikasi yang akan di-deploy. Hal ini bisa berupa pembuatan database, pengaturan konfigurasi server, dan lain-lain.

c. Deployment aplikasi : tahap ini merupakan tahap utama dari proses deploy aplikasi, dimana aplikasi yang telah siap di-deploy akan dikeluarkan ke hosting. Proses ini biasanya dilakukan dengan cara meng-clone aplikasi yang ada di Git ke hosting, lalu mengkonfigurasi aplikasi sesuai dengan kebutuhan hosting.

d. Pemriksaan dan pengujian : setelah aplikasi berhasil di-deploy, tahap selanjutnya adalah melakukan pemeriksaan dan pengujian terhadap aplikasi yang telah di-deploy.

3.6 Pemeliharaaan

Tujuan dari pemeliharaan sistem adalah untuk memastikan bahwa sistem tersebut dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan pengguna, serta terhindar dari gangguan atau kerusakan. Berbagai hal yang perlu diperhatikan dalam proses pemeliharaan sistem, di antaranya:

a. Memonitoring dashboard web hosting: pemantauan terhadap kondisi web hosting merupakan hal yang penting, karena kondisi web hosting akan mempengaruhi kinerja dan kehandalan sistem informasi.

b. Check file system : pemeriksaan terhadap file system bertujuan untuk memastikan bahwa file-file yang dibutuhkan oleh sistem informasi dapat diakses dengan baik dan tidak terjadi kesalahan atau kerusakan.

c. Check kapasitas storage : pemeriksaan terhadap kapasitas storage bertujuan untuk memastikan bahwa sistem informasi memiliki cukup ruang untuk menyimpan data yang diperlukan.

d. Check database : pemeriksaan terhadap database dilakukan untuk memastikan bahwa database dapat diakses dengan baik dan tidak terjadi kerusakan atau kegagalan.

e. Check security aplikasi : pemeriksaan terhadap keamanan aplikasi bertujuan untuk memastikan bahwa aplikasi tidak terpapar ancaman keamanan, seperti serangan hacker atau malware.

4. KESIMPULAN

Secara keseluruhan, sistem informasi aplikasi pemesanan makanan restoran berbasis web merupakan solusi yang efektif dalam meningkatkan efisiensi dan kecepatan dalam proses pemesanan makanan di restoran. Aplikasi ini dapat membantu restoran dalam mengelola pemesanan dan memudahkan pelanggan dalam memesan makanan. Namun, sistem ini juga

(11)

memerlukan pemeliharaan dan pengembangan yang terus menerus untuk menjamin kualitas layanan yang baik bagi pelanggan.

REFERENCES

[1] D. R. Marbun, “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMESANAN MENU MAKANAN DI TWIN SEAFOOD &

RESTO RANTAUPRAPAT BERBASIS WEB,” INFORMATIKA, vol. 9, no. 2, 2021, doi: 10.36987/informatika.v9i2.1950.

[2] D. Ong, “Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi Pemesanan Menu Makanan Dan Minuman Pada Restoran Menggunakan Codeigniter,” Respati, vol. 15, no. 3, 2020, doi: 10.35842/jtir.v15i3.360.

[3] R. P. M Qadhafi, A Sukmaaji, “Rancang Bangun Aplikasi Pemesanan Makanan Online Pada Restoran Cepat Saji Berbasis Mobile Application,” Journal of Information Systems and Informatics, vol. 3, no. 2, 2021.

[4] F. Nurlaila, “Aplikasi Pemesanan Makanan pada Restoran 1953 Indonesia Berbasis Web”, [Online]. Available:

http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/informatikaiiiiii

[5] D. Haerofifah, “Perancangan Aplikasi Pemesanan Makanan Berbasis Web (Studi Kasus : New Normal Eatery),” vol. 16, no. 1, 2022, [Online]. Available: https://journal.uniku.ac.id/index.php/ilkom

[6] Y. Irawan, R. Wahyuni, S. Informasi, S. Hang Tuah Pekanbaru, and J. Mustafa Sari No, “APLIKASI PEMESANAN MAKANAN BERBASIS WEB DI CATERING CINDELARAS PEKANBARU”.

[7] T. Handayani, I. Gunawan, and R. Taufiq, “RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PEMESANAN MENU MAKANAN BERBASIS WEB (STUDI KASUS: RESTORAN BUKIT RANDU BANDARA) Penulis Korespondensi.” [Online]. Available:

http://www.jurnal.umk.ac.id/sitech

[8] H. Yanto, “Sistem Informasi Administrasi Café & Resto Berbasis Web,” Jurnal Teknologi Dan Sistem Informasi Bisnis, vol. 4, no. 1, 2022, doi: 10.47233/jteksis.v4i1.383.

[9] P. Aplikasi, P. Makanan, B. Web, and M. Afiksih, “Web-Based Food Ordering Application Design at the PT. Pegadaian Regional Office I Medan,” JOURNAL OF COMPUTER SCIENCE AND INFORMATICS ENGINEERING (CoSIE), vol. 01, no. 2, pp.

66–77, 2022, [Online]. Available: http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/

[10] I. Fauzy Muldani Rachmat, K. Kunci, A. Pemesanan, and R. Bakar, “MENGGUNAKAN MODEL PROTOTYPE (STUDI KASUS ROTI BAKAR 88),” vol. 10, no. 1, 2022.

[11] L. Warlina and S. M. Noersidik, “Designing Web-based Food Ordering Information System in Restaurant,” in IOP Conference Series: Materials Science and Engineering, 2018, vol. 407, no. 1. doi: 10.1088/1757-899X/407/1/012029.

[12] Y. Firdha Pradana and W. Kuswinardi, “Jurnal Terapan Sains & Teknologi RANCANG BANGUN APLIKASI ANDROID PENILAIAN KINERJA GURU DENGAN METODE AGILE DEVELOPMENT DI MAN 1 KABUPATEN MALANG,” vol.

2, no. 1, 2020.

[13] L. Trisnawati and D. Setiawan, “SISTEM MONITORING KEGIATAN KEMAHASISWAAN MENGGUNAKAN METODE AGILE DEVELOPMENT,” JOISIE Journal Of Information System And Informatics Engineering, vol. 6, no. 1, pp. 49–57, 2022.

[14] A. Raya Suhari, A. Faqih, and F. M. Basysyar, “Sistem Informasi Kepegawaian Mengunakan Metode Agile Development di CV,” Jurnal Teknologi dan Informasi, doi: 10.34010/jati.v12i1.

[15] P. Aplikasi, P. Makanan, B. Web, and M. Afiksih, “Web-Based Food Ordering Application Design at the PT. Pegadaian Regional Office I Medan,” JOURNAL OF COMPUTER SCIENCE AND INFORMATICS ENGINEERING (CoSIE), vol. 01, no. 2, pp.

66–77, 2022, [Online]. Available: http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/

[16] H. Setiyani, “APLIKASI PEMESANAN MAKANAN BERBASIS WEB DI RAMEN SHINJU-RANJU.”

[17] A. Gernando Lisanto, A. Rifky Fatah Al-Maliki, D. Firmanda Nurachman, and W. Haryono, “OKTAL : Jurnal Ilmu Komputer dan Science Pembuatan Aplikasi Pemesanan Makanan Toko Manda Kitchen Berbasis Web”, [Online]. Available:

https://journal.mediapublikasi.id/index.php/oktal

[18] K. Anwar, L. D. Kurniawan, M. I. Rahman, and N. Ani, “Aplikasi Marketplace Penyewaan Lapangan Olahraga Dari Berbagai Cabang Dengan Metode Agile Development,” Jurnal Sisfokom (Sistem Informasi dan Komputer), vol. 9, no. 2, pp. 264–274, Aug. 2020, doi: 10.32736/sisfokom.v9i2.905.

[19] P. Studi Manajemen Informatika, N. Hotdiana Simanullang, and A. Wardah Bilah Siregar, “SISTEM INFORMASI PEMESANAN MENU MAKANAN PADA RM SEDEP ROSO RANTAUPRAPAT BERBASIS WEB,” 2021.

[20] Lucid, “What is Unified Modeling Language | Lucidchart,” Lucidchart. 2021.

[21] A. R. Pratama, “Belajar Unified Modeling Language (UML) - Pengenalan,” Https://Www.Codepolitan.Com/, no. October 1995.

2019.

[22] R. Guidotti, A. Monreale, S. Ruggieri, F. Turini, F. Giannotti, and D. Pedreschi, “A survey of methods for explaining black box models,” ACM Comput Surv, vol. 51, no. 5, 2018, doi: 10.1145/3236009.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan permasalahan diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul “ PROTOTIPE APLIKASI PEMESANAN MAKANAN ( ELECTRONIC MENU )

Aplikasi pemesanan makanan dan layanan restoran “XServe” menggunakan sistem yang terintegrasi sehingga dapat menghubungkan aplikasi pada smartphone dengan aplikasi

Selain itu penelitian di bidang yang sama juga menyimpulkan bahwa dengan aplikasi berbasis web akan mempermudah dalam melakukan pemesanan makanan dan selain itu

Hasil diatas membuktikan bahwa aplikasi pemesanan menu berbasis web sudah bisa di pahami oleh sebagian besar pengujung, adapun bukti pemahaman pengunjung terhadap

Aplikasi Pemesanan Makanan pada Restoran adalah suatu aplikasi yang berguna untuk mempermudah pelayan dalam mencatat pesanan setiap pelanggan yang akan memesan

Laporan Skripsi dengan judul “ Rancang Bangun Sistem Informasi Pemesanan dan Pendistribusian Barang Rumah Tangga Pada UD.Mulyo Agung Berbasis Web ” telah

Rancang Bangun Sistem Informasi Pemesanan Katering Berbasis Web (Studi Kasus pada Katering Jelita) ini, merupakan salah satu solusi untuk mengatasi masalah yang dialami

Jurnal Sistem Informasi ISSN P : 2598-599X; E: 2599-0330 Aplikasi Sistem Informasi Pemesanan Iklan Berbasis Web 49 Adapun metode dalam pengumpulan data dalam pelaksanaan