• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PBL UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI ETOS KERJA KELAS XI IPA 1 SMA NEGERI 1 KASONGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENERAPAN MODEL PBL UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI ETOS KERJA KELAS XI IPA 1 SMA NEGERI 1 KASONGAN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL PBL UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI ETOS KERJA KELAS

XI IPA 1 SMA NEGERI 1 KASONGAN

Sri Wahyuni

Pendidikan Profesi Guru, IAIN Palangka Raya Email : srywahyuni1902@gmail.com

ABSTRAK

Peningkatan prestasi Belajar PAI Pokok etos kerja Pada Siswa Kelas XI Semester Ganjil SMAN 1 Kasongan Kecamata Katingan Hilir Kabupaten Katingan Tahun Pelajaran 2022/2023 Tujuan dilaksanakan penelitian ini adalah:

untuk meningkatkan hasil belajar pada siswa kelas XI Semester Ganjil SMAN 1 Kasongan Kecamata Katingan Hilir Kabupaten Katingan Tahun Pelajaran 2022/2023 Subyek penelitian tindakan kelas ini adalah mata pelajaran PAI materi pokok tentang etos kerja Pada Siswa Kelas XI Semester Ganjil SMAN 1 Kasongan Kecamata Katingan Hilir Kabupaten Katingan Tahun Pelajaran 2022/2023 dengan jumlah 15 siswa. Tempat penelitian perbaikan pembelajaran adalah di SMAN 1 Kasongan Kecamata Katingan Hilir Kabupaten Katingan Tahun Pelajaran 2022/2023 . Waktu penelitian ini dilakukan ini melalui dua siklus, dari bulan November samapi dengan bulan desember 2022 .Hasil penelitian ini adalah pembelajaran dengan model PBL memiliki dampak positif dalam meningkatkan hasil belajar siswa di SMAN 1 Kasongan Kecamata Katingan Hilir Kabupaten Katingan Tahun Pelajaran 2022/2023 Hal ini dapat dilihat pada Siklus I, dari 15 siswa yang tuntas sebanyak 9 siswa (56,25%) dan yang belum tuntas sebanyak 7 siswa (73%). Sedangkan pada Siklus II, siswa yang tuntas sebanyak 15 siswa (85,6%) dan yang belum tuntas sebanyak 2 siswa (0%).

Jadi, setelah diadakan Siklus II hasil belajar siswa meningkat sebesar 12,6 %.

Kata Kunci : Hasil Belajar, PAI , Etos kerja , Model PBL PENDAHULUAN

Berdasarkan pengalaman penulis di lapangan, kegagalan dalam belajar rata-rata dihadapi oleh sejumlah peserta didik yang tidak memiliki dorongan belajar. Sehingga nilai mata pelajaran PAI rendah atau dibawah KKM,peserta didik tidak memperhatikan saat pelajaran berlangsung,tidak termotifasi,tidak fokus, sibuk berbicara dengan teman, sibuk memainkan HP, peserta didik yang jarang turun ke sekolah. Hal ini disebabkan karena sebagian

(2)

dari guru dalam proses belajar mengajar hanya menggunakan metode ceramah, tanpa menggunakan alat peraga.selain itu juga di sebabkan karena kurangnya pemanfaatan tehnologi sehingga peserta didik kurang berminat dalam belajar.Untuk itu dibutuhkan suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru dengan tujuan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa, misalnya dengan memutarkan video pembelajaran, menayangkan PPT dengan desain yang menari, dan yang paling penting adalah pemilihan model pembelajaran yang sesuai, selanjut nya guru membimbing siswa untuk terlibat langsung dalam kegiatan yang melibatkan peserta didik serta guru yang berperan sebagai pembimbing untuk menemukan masalah, melalui sintak PBL yaitu:

Mengorganisasikan siswa untuk penyelidikan ,Pelaksanaan investigasi,Mengembangkan dan menyajikan hasil,Menganalisis dan mengevaluasi proses penyelidikan.sehingga namti melalui penelitian Tindakan kelas ini siswa memiliki ketertarikan dengan pembelajaran PAI Islam mengenal adanya etos kerja sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur'an surah At Taubah ayat 105.

Dari latar belakang tersebut di atas maka penulis dalam penelitian ini mengambil judul "Penerapan model pbl dalam meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi etos kerja kelas xi sma negeri 1 kasongan

Berdasarkan identifikasi masalah maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah”

1. Apakah melaui penerapan model PBL dapat peningkatan prestasi belajar siswa pada Materi etos kerja di SMA N 1 Kasongan Kelas XI IPA 1?

Berdasar kan latar belakang dan rumusan masalah di atas maka tujuan dilaksanakan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belalajar siswa dengan menerapkan Model PBL Dapat Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa pada Materi Etos Kerja Kelas XI SMA N 1 Kasongan pada Tahun pelajaran 2022/2023

METODOLOGI PENELITIAN

Subyek penelian tindakan kelas ini adalah mata pelajaran Pendidikan agama islam materi etos kerja pada siswa kelas XI IPA 1 di SMA N 1 Kasongan Kecamatan Katingan Hilir Kabupaten Katingan dengan jumlah siswa 15 orang .Tempat penelitian adalah di SMAN 1 Kasongan.

(3)

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang bersifat reflektif, partisipatif, kolaboratif, dan spiral, bertujuan untuk melakukan perbaikan–perbaikan terhadap sistem, cara kerja, proses, isi, dan kompetensi atau situasi pembelajaran. PTK yaitu suatu kegaitan menguji cobakan suatu ide ke dalam praktik atau situasi nyata dalam harapan kegiatan tersebut mampu memperbaiki dan meningkatkan kualitas proses belajar mengajar (Riyanto, 2001).

Penelitian ini dilakukan mulai dari 07 November Tahun 2022 sampai dengan tanggal 30 desember Tahun 2022. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, dan sesuai dengan jadwal kegiatan pembelajaran. Pelaku tindakan kelas adalah guru PAI di SMAN 1 Kasongan

Adapun tempat penelitian yang dilakukan yaitu di SMA NEGERI 1 Kasongan, Kecamatan Katingan Hilir, Kabupaten Katingan, Kalimantan

Tengah. Adapun penentuan lokasi penelitian ini berdasarkan pengamatan hasil observasi bahwa aktivitas dan hasil belajar PAI peserta didik kelas XI IPA1 SMA NEGERI 1Kasongan Tahun Pelajaran 2022/2023 masih rendah.

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang bersifat reflektif, partisipatif, kolaboratif, dan spiral, bertujuan untuk melakukan perbaikan–perbaikan terhadap sistem, cara kerja, proses, isi, dan kompetensi atau situasi pembelajaran. PTK yaitu suatu kegaitan menguji cobakan suatu ide ke dalam praktik atau situasi nyata dalam harapan kegiatan tersebut mampu memperbaiki dan meningkatkan kualitas proses belajar mengajar (Riyanto, 2001).

Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat

memperbaiki atau meningkatkan praktek-praktek dikelas secara professional.Penelitian Tindakan Kelas bertujuan untuk meningkatkan pembelajaran secara berkesinambungan.Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu pendekatan untuk meningkatkan pendidikan dengan melakukan perubahan kearah perbaikan terhadap hasil pembelajaran.

Dalam pelaksanaannya, PTK diawali dengan mendiagnosis masalah,yaitu kesadaran akan permasalahan yang dirasakan,dianggap mengganggu dan menghalangi pencapaian tujuan pembelajaran dan tujuan pendidikan sehingga dapat berdampak kurang baik terhadap proses

pembelajaran.

Secara umum langkah-langkah PTK akan membentuk siklus sampai dirasa ada perubahan kearah yg lebih baik, ada beberapa ahli yg

mengemukakan model penelitian tindakan kelas dengan bagan yg

(4)

berbeda,namun secara garis besar terdapat empat tahapan yg lazim untuk dilalui, yaitu :1.Perencanaan 2.Pelaksanaan 3.Pengamatan 4.Refleksi.

Berdasarkan observasi awal yang akan diajukan pada proses

pembelajaran adalah penerapan model PBL pada materi etos kerja. Penelitian ini akan dilaksanakan dalam 2 siklus.Setiap siklus terdiri dari perencanaan, tindakan, penerapan tindakan, observasi, refleksi.

Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik sebagai berikut :

1. Wawancara

Wawancara awal dilakukan guru ke siswa untuk menentukan tindakan.

Wawancara dilakukan untuk mengetahui kondisi awal siswa 2. Pengamatan

Metode observasi adalah pengamatan melalui pemusatan terhadap suatu objek dengan digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah Observasi Partisipan.menggunakan seluruh alat indra, yaitu penglihatan, peraba, penciuman, pendengaran, pengecapan. Dalam hal ini, peneliti

melakukan observasi terhadap metode daring dengan pemanfaatan paltform google meet dalam meningkatkan minat belajar peserta didik di Kelas XI SMA Negeri 1 Kasongan, untuk memperoleh data di lapangan dengan alasan untuk mengetahui situasi nyata. Metode observasi yang akan

2. Test

Test dilaksanakan setiap awal dan akhir siklus, hal ini dimaksudkan untuk mengukur hasil yang diperoleh sebelum dan setelah siswa di berikan tindakan dengan soal yang sama.

HASIL PENELITIAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mulai dari tanggal 07 November sampai 30 Desember 2022 dengan mengobservasi kegiatan belajar mengajar, dan tes (pret-test dan post- test), maka diperoleh beberapa gambaran perihal penggunaan model PBL dalam proses pembelajaran di Kelas XI IPA 1 SMAN 1 Kasongan.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK), proses belajar mengajar dilakukan selama dua kali pertemuan. Penelitian ini tidak hanya untuk melihat efektifitas penggunaan model problem base learning(PBL) dalam

(5)

meningkatkanprestasi belajar , tetapi juga untuk mengetahui kinerja guru dalam mengelola pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran PBL

Guru dan siswa dalam proses belajar mengajar dengan menggunaan model PBL secara keseluruhan dikategorikan sangat baik. Model problem base learning(PBL) juga mampu diterapkan dengan baik oleh guru sebagai alternatif untuk mencegah pembelajaran dengan cara- cara yang monoton dan konvensional

Hasil ketuntasan belajar siswa dalam materi etos kerja mengalami peningkatan dalam

Menggunakan metode pembelajaran Kooperatif Jigsaw,yaitu pada siklus I nilai rata-rata 67,2 dan meningkat pada siklus II menjadi 85,6.Dengan demikian kemampuan menggunakan model pembelajaran problem base learning(PBL) siswa mengalami peningkatan

KESIMPULAN

Berdasarkan refleksi hasil tindakan kelas siklus I dan siklus II penelitian ini, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

Melalui pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi dan media gambar dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam praktek sholat.

Hal ini dapat dilihat:

1. Dari segi guru, yaitu kegiatan guru dalam pembelajaran baik dengan persentasi rata-rata siklus I pertemuan ke-1 : 93,33 %, siklus I perlemuan ke-2 : 96,67 % dan siklus ke II pertemuan ke-1 (pertemuan ke 3) 100 %, rata-rata keseluruhan siklus I pertemuan ke 1-2 dan siklus ke II pertemuan ke-3 adalah 96,7%

2. Dari segi siswa, yaitu berupa aktivitas siswa, siswa aktif dan siswa bergairah dalam belajar hal ini dapat dilihat dari rata-rata siklus I pertemuan pertama 61 6 % siklus I pertemuan ke dua 67,2%, dan rata-rata siklus II pertemuan satu (pertemuan ke tiga) 85,6%

3. Dari segi hasil belajar yaitu, berupa hasil belajar siswa meningkat sehingga meningkatkan persentasi belajar pada mata pelajaran PAI, khususnya dalam praktek sholat dan pada mata pelajaran lain pada umumnya. Hal ini dapat dilihat dari hasil tes belajar siswa dari siklus I pertemuan ke 1 hasil belajar 61,6%

siklus I pertemuan 2 hasil rata-rata nilai 67,2% masih dibawah indikator

(6)

keberhasilan, kemudian meningkat pada siklus II pertemuan ketiga menjadi 85,6% di atas indikator keberhasilan.

Untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan penguasaan materi, khususnya pada praktek sholat, pada siswa perlu digunakan model pembelajaran yang variatif dan disesuaikan dengan kompetensi dasar yang akan diberikan, untuk itu disarankan sebagai berikut :

1. Kesiapan/kemampuan guru, materi, alat, metode pembelajaran, perlu disiapkan sebelum pelajaran dilaksanakan.

2. Siswa selalu memiliki tahapan kerja yang prosedural, untuk itu hendaknya siswa menyelesaikan tugas-tugas berdasarkan tahapan-tahapan penyelesaian, sehingga setiap langkah mencerminkan pemahaman siswa.

3. Model pembelajaran khususnya pada materi etos kerja yang dapat digunakan untuk meningkatkanhasil belajar siswa dalam membantu mempercepat siswa memahami mata pelajaran tersebut khususnya model PBL

4. Sekolah dan khususnya para pendidik hendaknya mendukung semua kelengkapan pembelajaran dan memberikan keleluasan pada guru dalam mengelola pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, ZAINAL, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta, Bina Akasara, 1987.

Darajat, Zakiah, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta, Bumi Aksara, 1995., 1984

aryanto, Panduan Proses Pembelajaran Kreatif dan Inofatif Teori dan Praktik Dalam Pengembangan Profesionalisme Bagi Guru. (Jakarta: AV Publisher, 2009).

Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Jakarta: Balai Pustaka

Dimyati dan Mujiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Dasna I wayan Sutrisno Pembelajaran berbasis masalah (problem base learning) dari http://libisgrafura.wordpress.com

(7)

Poerwadarminto, H.J.S., Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka, 1986.

, Metodologi Pengajaran Agama Islam,cet ke-3 Jakarta, Kalam Mulia, 2001.

Rasyad, Aminuddin, Metode Pembelajaran Pendidikan Agama,Jakarta, Bumi Aksara, 2002. Roestiyah N.K., Didaktik Metodik, cet. Ke-3, Jakarta, Bina Aksara, 1989.

Rpsita, Rita, Tuntutan Shalat Lengkap, Ciputat, Mediatama Press, 2007.

RPP PAI Kurikulum 2013 kelas XI semester ganjil. Tahun Pelajaran 2021/2022 Salim, Peter, et-al, Kamub Bahasa Indonesia Kontemporer,Jakarta, Modern

English, 1991. Sujana, Nana, Dasardasar Proses Belajar Mengajar, cet. Ke-3, bandung, Sinar baru

Algesindo, 1986

Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru¸bandung, PT.

Remaja Posdakarya, 1995

Slameto, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi,( Sinar Baru : Algesindo, 1995).

Sudjana, Nana, Cara Belajar Siswa Aktif Dalam Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru. 1998).

Sudjono, Anas, Pengantar Statistika Pendidikan, ( Jakarta: Raja Grafindo persada.

1996).

Syah, Muhibbin, Metodologi Psikologi Pendidikan,(Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2008).

Wiantinaisyah,dkk.Pembelajaran melalui metode pbl dalam upaya meningkatkan mutu Pendidikan Fakultas farmasi universitas padjajaran .http:/Wiantimultiply.com/journal/item/7/.

Referensi

Dokumen terkait

SFA dibangun dengan konfigurasi intrakavitas dengan menempatkan sel fotoakustik dalam rongga laser yang menjadikan sampel merasakan radiasi multipass sehingga

Perawatan burung Cucak Rowo pada masa mabung adalah menjadi hal yang sangat penting, karena apabila perawatan yang salah pada masa ini akan membuat burung cucak

Hasil penelitian dokumen menunjukkan Kelengkapan lembar masuk dan keluar 40.22% dan tidak lengkap 59.78% untuk lembar Resume kelengkapan 29.88% tidak lengkap 70.12 % lembar

Mata kuliah ini mengkaji tentang definisi pemisahan analit dan manfaatnya, berbagai prinsip pemisahan analit, beberapa faktor yang mempengaruhi pemisahan analit, metode pemisahan

[r]

[r]

Beritahukan kepadaku tentang Islam.” menjawab, ”Islam adalah, engkau bersaksi tidak ada yang berhak diibadahi dengan benar melainkan hanya Allah, dan sesungguhnya

Pada masa itu jumlah haji dari Indonesia memang sangat besar karena beberapa tahun sebelumnya orang Indonesia tidak bisa naik haji sama sekali. Setelah Sultan Turki