• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN MOTIVASI, DAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI KHITAN, DENGAN METODE PEMBELAJARAN DISKUSI PADA SISWA, KELAS IV MIM TLENYENG TAHUN 2021/2022

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "MENINGKATKAN MOTIVASI, DAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI KHITAN, DENGAN METODE PEMBELAJARAN DISKUSI PADA SISWA, KELAS IV MIM TLENYENG TAHUN 2021/2022"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

848

MENINGKATKAN MOTIVASI, DAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI KHITAN, DENGAN METODE PEMBELAJARAN DISKUSI

PADA SISWA, KELAS IV MIM TLENYENG TAHUN 2021/2022

Dwi Nurhidayah

Email dwihidayah568@gmail.com ABSTRAK

Permasalahan yang dihadapi siswa kelas IV MIM Tlenyeng, Kec.

Manyaran,Kab.Wonogiri dalam pembelajaran Fiqih, dalam memahami materi khitan merupakan kemampuan belajar siswa yang rendah. Hal ini dikarenakan guru belum menggunakan media pembelajaran yang bisa menarik minat siswaselama proses pembelajaran. Berdasarkan latar belakang masalah ini peneliti perlu untuk meningkatkan prestasi belajar Fiqih siswa kelas IV MIM Tlenyeng, Kec,Manyaran Kab.Wonogiri tanpa memandang latar belakang pendidikannya dan perlu dirumuskan metode lain yang kondusif dan menyenangkan dalam pembelajaran Fikih. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh metode pembelajaran diskusi terhadap motivasi belajar siswa mata pelajaran fiqih materi khitan kelas IV MIM Tlenyeng tahun pelajaran 2021/2022. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK).Tempat Penelitian dilaksanakan di MIM Tlenyeng,Wonogiri,Jawa Tengah. Subyek Penelitian adalah siswa kelas IV MIM Tlenyeng. Analisis data menggunakan analisis kuantitatif dimana penulis menggambarkan gejala-gejala yang terjadi pada objek penelitian, dan hasilnya adalah sebagai berikut, setelah menerapkan model problem based learning dapat diketahui peningkatan hasil belajar dengan persentase 90,00 % dan hanya 1 siswa yang tidak tuntas. Dengan nilai rata- rata kelas 87,00. Jadi ketuntasan belajar siswa pada siklus II adalah 90,00%., maka dalam hal ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut,” Terdapat peningkatan hasil belajar siswa melalui metode pembelajaran diskusi”.

Adapun saran dari hasil penelitian yaiu dengan melihat hasil belajar siswa melalui metode diskusi yang mengalami peningkatan tentunya bisa dikembangkan dengan metode pembelajaran yang lain yang dianggap lebih efektif.

Kata Kunci : Metode Pembelajaran Diskusi, Hasil Belajar FIQIH

(2)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

849 PENDAHULUAN

Pendidikan penting untuk semua kelompok : balita , remaja, dan orang tua. Pendidikan adalah proses mengubah peserta_didik menjadi dewasa, yang mampu hidup mandiri dan hidup sebagai anggota masyarakat dalam lingkungan alam dengan individu lingkungan alam sekitar dimana dia berada ( Syaiful Sagala, 2009 : 3). Proses Pendidikan sangat diperlukan oleh setiap manusia agar dapat berinteraksi sosial dimasyarakat tempat dia dimasyarakat berada. Setiap proses pendidikan mengandung tujuan yang berkaitan dengan mengandung tujuan-tujuan yang berkaitan langsung dengan pengalaman yang dinyatakansebagai makna dan metode yang sesuai untuk makna dan metode yang sesuai untuk makna itu secara berkesan.

Adanya kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, mempunyai pengaruh besar dalam dunia pendidikan, baik yang mempunyai dampak positif maupun negatif. Meskipun dampak positif dari teknologi bisa membantu peserta didik memperoleh berbagai informasi, akan tetapi tanpa disadari, dampak negatif dari teknologi membuat peserta didik seakan lupa dengan kewajibannya sebagai pelajar yang membuat mereka melupakan pendidikan formal.

Untuk membentengi peserta didik agar tidak terpengaruh terhadap hal- hal yang negatif, maka dibutuhkan penanaman pendidikan agama kepada peserta didik, terutama pendidikan ditingkat dasar. Sehingga pendidik harus berusaha meningkatkan profesionalisme untuk meningkatkan kualitas pendidikan, dengan memahami bahan dan materi pelajaran yang akan disampaikan kepada peserta didiknya.

Pembelajaran Fiqihh adalah bagiann dari Pendidikan agama islam yang memberikan pengetahuan tentanga ajaran agama islam yang berkaitan dengan hukum syariat Islam, membimbingg peserta untukk berkeyakinann mereka sendiri dan untuk mengetahuii hukum Islam dengan benarr (Firman Mansir dan Halim Purnomo, 2020 : 8). Tujuan mata pelajarannFiqih di Madrassah Ibtidaiyahhadalah agar siswa mengetahuii dan memahamiipokok-pokok hukum islam secara teperinciidan menyeluruh,hbaik berupa dalil naqli dan aqli, sebagai pedomannhidup bagi kehidupannpribadi dan sosialnya,serta siswa dapat melaksanakanndan mengamalkannketentuan hukum Iislam

(3)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

850

dengan benar, sehingga dapat menumbuhkannketaatan menjalankann hukum Islam, disiplin dan tanggungjawab sosial yang tinggii dalam kehidupan pribadi maupun sosialnya.

Mata pelajarannFikih adalah salah satu bidang studi Agama Islam yang dipelajari oleh peserta-didik di MIM Tlenyeng , Kec.Manyaran Kab.

Wonogiri dari kelas I-VI. Pada dasarnya mata pelajaran Fiqih diberikan kepada peserta didik supaya dapat memberi motivasi, bimbingan, pemahaman,ndan penghayatan terhadap Al Qur’an dan Hadits. Oleh karena itu, diharapkannpeserta didik dapat mewujudkannperilaku dalam kehidupan sehari-hari, sebagaii pencerminan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.

Dalam proses tersebut, sering terjadi konflik yang muncul dari akibat ketidakharmonisan antara pengetahuan yang cukup dengan perkembangan yang ada di sekitar baik dalam diri individu maupun di luar individu baik dari guru maupun dari peserta didik. Terutama seorang guru harus bisa menginovasi model pembelajaran, model pembelajaran fiqoh biasanya yang diterapkan oleh guru adalah dengan metode ceramah, guru harus bisa memberikan pembelajaran yang bermakna dengan menggunakan model pembelajaran yang bermakna.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitiannini adalah penelitian Tindakan kelas (PTK) yang bersifat reflektif, partisipatif, kolaboratif,fdan spiral, yang bertujuan untuk melakukannperbaikan-perbaikan terhadappsistem, cara kerja, proses, isi, dan kompetensi atau situasi pembelajaran. PTK adalah suatu kegitan mengujii cobakan ide/gagasan ke dalam praktik atau situasi nyata dan berharap kegiatan tersebut dapat memperbaikiidan meningkatkannkualitas proses belajar mengajar (Riyanto, 2001).Penelitian Tindakan kelas ini dimaksudkan agar pembelajaran yang dilakukan oleh guru Ketika ada kekurangan bisa diperbaikidan hasil peserta didik juga meningkat,sehingga seorang pendidik mampu melakukan penelitian terhadap proses pembelajaran yang dilakukan (Arikunto, 2008 : 2). Tempat penelitian di MIM Tlenyeng, Wonogiri, Jawa Tengah. Data dalam penelitian ini adalah kemampuan berfikir siswa yang diperoleh dengan mengamati munculnya pertanyaan dan jawaban yang muncul selama diskusi berlangsung dan

(4)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

851

diklasifikasikan menjadi C1-C6. Sumber data penelitian adalah siwa kelas IV sebagai obyek penelitian.

Penelitian ini dilakukan melalui 2 siklus, pada proses pelaksanaan setiap siklus dilakukan beberapa tahapan. Pertama melakukan tahan perencanaan. Pada fase ini, peneliti mengembangkan rencana Tindakan yang meggambarkan apa, mengapa, kapan, dimana, siapadan bagaimana (Suhardjono,2009). Tahap perencanaan yang dilakukan peneliti adalah menerapkan model pembelajaran berbasis masalahuntuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran fikih materi khitan adalah sebagai berikut:

(1)Membuat RR (2) Membuat LKPD (3) Menyusun soal test (4) Pembentukan kelompok yang bersifa heterogen (5) Menjelaskan kepada peserta didik mengenai Teknik pelaksaan mengenai Teknik pelaksanaan model pembelajaran.

HASIL PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus, Siklus 1 terdiri dari : Perencanaan, tindakan dalam siklus kesatu disusun berdasarkan hasil observasi kegiatan pra tindakan. Rancangan tindakan ini disusun dengan mencakup beberapa antara lain: Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Mempersiapkan materi, Mempersiapkan lembar kerja siswa(LKPD), Menyusun materi diskusi.

Pelaksanaan dan observasi, Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus 1 dilaksanakan pada tanggal 8 Juni 2022. Waktu yang dibutuhkan yaitu 2 x 35 menit, di kelas IV dengan jumlah siswa 10 siswa.

Tahap ini merupakan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan metode diskusi. Diawali dengan persiapan pembelajaran, yaitu mempersiapkan materi pelajaran materi dalil dan pengertian khitan, membagi siswa dalam kelompok secara heterogen menjadi dua kelompok dimana setiap kelompok terdiri dari tempat siswa. Adapun proses pembelajaran meliputi: menyiapkan bahan untuk diskusi, guru memberi pemahaman materi awal, memberi kesempatan para kelompok untuk membaca dan mempelajari materi pelajaran, mempersilahkan siswa untuk diskusi. Kegiatan penutup, peneliti mengarahkan peserta didik untuk menyimpulkan materi yang sudah dibahas bersama, kemudian peneliti

(5)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

852

memberikan motivasi agar siswa lebih giat belajar. Kemudian peneliti menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.

Dalam pembelajaran ini juga diadakan tes secara individual (Post Test siklus I) yang diberikan diawal tindakan, berguna untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap isi materi. Pada akhir proses belajar mengajar peserta didik diberikan tes formatif I dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan peserta didik dalam proses belajar mengajar yang sudah dilaksanakan.,

Dari hasil observasi di lapangan maupun refleksi dari masing-masing siklus telah menunjukkan kemajuan. Berikut kami sajikan data-data yang telah terhimpun selama perencanaan sampai pada pelaksanaan perbaikan pembelajaran. Dengan menerapkan pembelajaran metode diskusi, diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar peserta didik adalah 77,5 dan ketuntasan belajar mencapai 50,0% atau ada 5 siswa dari 10 peserta didik sudah tuntas belajar. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus 1 secara klasikal peserta didik belum tuntas belajar, karena peserta didik yang memperoleh nilai 75 hanya sebesar 50,0% lebih kecil dari persentase ketuntasan yang dikehendaki, yaitu sebesar 75%.,

Pada tahap ini juga dilaksanakan proses observasi terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat dan mengadakan penilaian untuk mengetahui kemampuan berpikir Pesera didik Kegiatan ini meliputi pengamatan terhadap sikap peserta didik dalam mengikuti proses belajar mengajar. Untuk selanjutnya data hasil observasi tersebut dijadikan dasar untuk menyusun perencanaan tindakan berikutnya. Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar diperoleh informasi dari hasil pengamatan sebagai berikut: kelebihan guru dalam menggunakan metode diskusi sudah dapat diterapkan dan dapat mengurangi meode ceramah yang sering digunakan selama ini sehingga ketuntasan hasil belajar mengalami peningkatan. Kelemahan pada siklus 1 masih belum menunjukkan hasil yang memuaskan bahwa kemampuan siswa dalam memahami materi dengan metode diskusi. Sekalipun ketuntasan hasil belajar siswa mengalami peningkatandari sebelum siklus dengan setelah siklus 1, namum belum mencapai ketuntasan yaitu 75%.

Faktor Yang Menyebabkan: Guru kurang maksimal dalam memotivasi siswa dan dalam menyampaikan tujuan pembelajaran. Guru kurang maksimal dalam pengelolaan waktu. Siswa kurang aktif selama pembelajaran berlangsung. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus I ini masih terdapat kekurangan, sehingga perlu adanya revisi untuk

(6)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

853

dilakukan pada siklus berikutnya.Guru perlu lebih terampil dalam memotivasi peserta didik dan lebih jelas dalam menyampaikan tujuan pembelajaran. Dimana peserta didik diajak untuk terlibat langsung dalam setiap kegiatan yang akan dilaksanakan.Guru perlu juga mendistribusikan waktu secara baik dengan menambahkan informasi-informasi yang dirasa perlu dan memberi catatan.Guru harus lebih terampil dan bersemangat dalam memotivasi peserta didik sehingga peserta didik bisa lebih antusias.

Perencanaan tindakan dalam siklus kedua disusun berdasarkan hasil observasi siklus 1. Rancangan’ tindakan ini disusun dengan mencakup beberapa perencanaan antara lain: Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Mempersiapkan materi pelajaran. Mempersiapkan lembar kerja siswa (LKPD) . Menyusun materi diskusi.

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus II dilaksanakan di kelas IV jumlah siswa 10 siswa. Tahap ini merupakan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan metode diskusi. Diawali dengan persiapan pembelajaran, yaitu mempersiapkan materi pelajaran materi Sejarah dan hukum khitan, membagi siswa dalam kelompok secara heterogen menjadi dua kelompok dimana setiap kelompok terdiri dari empat siswa. Adapun proses pembelajaran meliputi: menyiapkan bahan diskusi, guru memberi pemahaman materi awal, memberi kesempatan para kelompok untuk membaca dan mempelajari materi pelajaran, mempersilahkan siswa untuk diskusi,. Kegiatan akhir, peneliti mengarahkan peserta didik untuk menyimpulkan materi yang telah dibahas bersama, kemudian peneliti memberikan motivasi agar peserta didik lebih giat belajar. Kemudian peneliti menutup pembelajaran dengan salam.

Dalam pembelajaran ini juga diadakan tes secara individual yang diberikan diakhir tindakan, berguna untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi. Dengan menerapkan pembelajaran metode diskusi. diperoleh nilai rata- rata prestasi belajar siswa adalah 87,0 dan ketuntasan belajar mencapai 90,0% atau ada 9 siswa dari 10 siswa sudah tuntas belajar. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus kedua secara klasikal siswa tuntas belajar, karena siswa yang memperoleh nilai 75 sebesar 90,0% lebih besar dari persentase ketuntasan yang dikehendaki adalah sebesar 75%.

Melalui pengamatan dan data-data yang telah terhimpun selama proses perbaikan pembelajaran, kami mendapatkan beberapa temuan

(7)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

854

sebagai berikut: Pada siklus 1 tahap perencanaan, guru dinilai belum dapat merancang skenario pembelajaran yang memadai. Skor rata-rata pada lembar penilaian 1 siklus 1 masih rendah. Pada tahap pelaksanaan, guru dinilai telah cukup mampu mengelola kelas. Namun pendekatan yang digunakan belum optimal dalam meningkatkan partisipasi dan prestasi siswa. Sebagian siswa masih kurang berpartisipasi aktif dalam pembelajaran, sehingga hasil penyerapan pun masih belum optimal.

Prosentase rata-rata ketuntasan belajar siswa belum mampu mencapai 75 %.

Hal itu karena sebagian siswa masih terbiasa dengan sikap pasif dalam belajar. Sedangkan motivasi belajarnya juga masih rendah terbuki di tabel 6 prosentase yang bernilai Baik-sangat baik masih 50%. Hal ini tampak saat beberapa siswa masih malu-malu dan canggung dalam menyampaikan pendapatnya.

Pada siklus 2 tahap perencanaan, guru dinilai dapat merancang skenario pembelajaran yang memadai. Skor rata-rata pada lembar penilaian 1 siklus 2 sudah bagus. Pada tahap pelaksanaan, guru dinilai telah mampu mengelola kelas. Pendekatan yang digunakan sudah optimal dalam meningkatkan partisipasi dan prestasi siswa. Siswa sudah berpartisipasi aktif dalam pembelajaran, sehingga hasil penyerapan pun sudah optimal. Prosentase rata-rata ketuntasan belajar siswa mencapai 90,00 %. Sedangkan motivasi belajarnya juga masih rendah terbuki di tabel 6 prosentase yang bernilai Baik – sangat baik sudah 100%. Hal itu karena siswa sudah aktif dalam kegiatan belajar, terbukti dengan siswa sudah berani dan percaya diri dalam menyampaikan pendapatnya.

Dari hasil diaas menunjukkan bahwa metode diskusi di nilai menunjang keaktifan siswa bila diskusi itu melibatkan semua anggota diskusi dan menghasilkan suatu pemecahan dari masalah. Metode Diskusi ialah suatu cara mengajar yang dicirikan oleh suatu keterikatannpada suatu topik atau pokok pernyataan, atau problem dimana para peserta diskusi dengan jujur berusaha unuk mencapai atau memperoleh suatu keputusan atau pendapat yang disepakati Bersama.Jadi metode ini dikelola dengan baik, maka antusiasme siswa untuk terlibat dalam forum ini sangat tinggi.

(8)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

855 PENUTUP

Hasil penelitiannyang berjudul: MeningkatkannMotivasi Dan Hasil belajar Fiqih, Materi Khitan Dengan Metode PembelajarannDiskusi Pada Siswa kelas,IV MIM Tlenyeng Tahun Pelajaran 2021/2022 dapat disimpulkan sebagai berikut, : Dengan metode pembelajaranndiskusi dapat meningkatkan, motivasi belajar mata pelajaran Fiqih materi khitan di kelas, IV MIM Tlenyeng tahun pelajaran 2021/2022. Terbukti dengan peningkatan prosentase motivasi belajar yang ada di siklus I hanya 50% di siklus II menjadi 100%. Dengan Metode pembelajaran diskusi daapat meningkatkan presasi belajarrsiswa, mata pelajarannFiqih materi khitan pada kelas, IV MIM Tlenyeng Tahun Pelajaran 2021/2022. Terbukti dengan peningkatan prosentase rata-rata nilai ketuntasan siswa 50% di siklus II menjadi 90,00% di siklus II. Dengan data demikian PTK ini dapat dikatakan berhasil dilaksanakan.

Peneliti menyampaikan saran sebagai berikut : Kegiatan pembelajaran Fiqih kelas IV yang selama ini menggunakan metode ceramah kurang meningkatkan hasil belajar siswa, keaktifan siswa dan pemahaman terhadap materi ,sebaikknya guru merubah dengan menggunakan metode pembelajaran yang aktif, efektif, menyenangkan sesuai dengan situasi dan kondisi yang sudah ada. Dengan melihat hasil elajar siswa melalui metode diskusi yang mengalami peningkatan, tentunya bisa dikembangkan dengan metode pembelajaran yang lain yang dianggap lebih

‘efektif..,Dengan adanya perbaikan pembelajaran diharapkan dapat

meningkatkan professional guru dalam mengemban amanat sebagai guru yang professional.

(9)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

856 DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsini. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Sinar Grafika http://journal2.um.ac.id/index.php/jktpk/article/view/2210/1304

Sagala, Syaiful. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : PT Alfabeta Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Jakarta: Balai Pustaka.

Dimyati dan Mujiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta :

Rineksa Cipta.

Departemen Pendidiakan dan Kebudayaan, 1994. Petunjuk Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar. Jakarta. Balai Pustaka.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineksa Cipta.

Djamarah. Syaiful Bahri. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineksa Cipta.

Referensi

Dokumen terkait

Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua, sehingga penuli s

Tujuan penelitian ini yaitu Mengembangkan produk media pem- belajaran LAB Fisika (Lebih Asyik Belajar Fisika) yang bermuatan nilai ketuhanan dan kecintaan terhadap

Kopi Ateng yang dijual dalam bentuk kopi biji memiliki nilai tambah (value. added) berupa

Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan... perangkat lunak untuk

Hasil penelitian ini membuktikan adanya perbedaan yang signifikan pada perilaku bermasalah anak usia dini dalam keluarga multigenerasi ditinjau dari konsistensi

The analysis of his sample (379 students) provided evidence that the significant vari- ables that affect the student performance in the PFA course are: (a) the preuniversity

distress, karakteristik dari komite audit dalam setiap perusahaan pun menjadi hal yang penting dalam hal menjauhkan perusahaan dari financial distress3. Untuk menciptakan

Namun ternyata hal itu menyebabkan kurang produktifnya karyawan dalam bekerja, sehingga pekerjaan tersebut akan lebih lama selesai, akibatnya karyawan merasa tidak nyaman dan