PENGARUH KETERSEDIAAN PRASARANA DAN SARANA BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SMK NEGERI 1.
Teks penuh
Gambar
![Gambar 4.1 Grafik Penyebaran Skor Variabel X...............................................](https://thumb-ap.123doks.com/thumbv2/123dok/791257.463354/9.595.116.513.184.629/gambar-grafik-penyebaran-skor-variabel-x.webp)
![Gambar 3.1 Hubungan Antar Variabel](https://thumb-ap.123doks.com/thumbv2/123dok/791257.463354/19.595.110.518.178.639/gambar-hubungan-antar-variabel.webp)
![Tabel 3.2 Format Daftar Distribusi Frekuensi](https://thumb-ap.123doks.com/thumbv2/123dok/791257.463354/30.595.110.508.195.643/tabel-format-daftar-distribusi-frekuensi.webp)
![Tabel 3.3 Format daftar frekuensi yang diharapkan](https://thumb-ap.123doks.com/thumbv2/123dok/791257.463354/31.595.109.513.102.729/tabel-format-daftar-frekuensi-yang-diharapkan.webp)
Dokumen terkait
Berdasarkan analisis data dapat disimpulkan hasil penelitian sebagai berikut: Pertama, Sarana dan prasarana berpengaruh positif terhadap motivasi instrinsik siswa
Dari 10 sekolah yang dijadikan objek peneliian, ha nya 1 sekolah yang menunjukkan fasilitas sarana dan prasarana di sekolah kurang baik sedangkan 9 sekolah yang lain
Motivasi adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motivasi dapat menentukan baik tidaknya dalam mencapai tujuan sehingga semakin besar
Berdasarkan pengertian di atas, maka penulis menarik kesimpulan bahwa metode deskriptif analitis cocok untuk digunakan dalam penelitian ini, karena sesuai dengan maksud
Indikator yang paling dominan atau menonjol dalam variabel pemanfaatan sarana dan prasarana pendidikan di SMA Negeri 8 Makassar adalah indikator alat pelajaran dengan
Berdasarkan data yang telah diperoleh maka dapat ditarik kesimpulan yaitu: (1) Terdapat pengaruh positif antara blended learning, minat dan motivasi secara
Ketercapaian peralatan kerja pada mata pelajaran produktif kelas XI semester ganjil 59,09% yang artinya tingkat pencapaian peralatan kerja lebih dari setengahnya telah
Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa bimbingan dan konseling adalah proses interaksi antara konselor dengan klien atau konseli, baik secara langsung (tatap