PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING TERHADAP PENGUASAAN KONSEP ADAPTASI MAKHLUK HIDUP SISWA SMP.

(1)

Siti Rohmah Mulyani, 2012

Pengaruh Model Pembelajaran Snowball Throwing Terhadap Penguasaan Konsep Adaptasi Makhluk Hidup Siswa Smp

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi mengenai pengaruh model pembelajaran snowball throwing terhadap penguasaan konsep adaptasi makhluk hidup siswa SMP. Metode yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan desain Nonequivalent Control Group Design. Subjek dalam penelitian ini yaitu siswa kelas VII–A dan VII–B SMPN semester genap tahun ajaran 2011-2012, penentuan sampel dilakukan dengan cluster random sampling. Data utama dijaring melalui soal pilihan ganda sebanyak 25 soal, sedangkan data pendukung dijaring melalui angket. Hasil data pretes diperoleh nilai signifikan ( P-value) 0,081 lebih besar daripada alpha=0,05. Berdasarkan data tersebut menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pengetahuan awal siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil uji hipotesis data postes dengan menggunakan uji independent samples test diperoleh nilai signifikansi 0,000> 0,05 maka �_� ditolak, kesimpulan yang dapat diambil adalah terdapat perbedaan penguasaan konsep siswa yang signifikan antara postes kelas eksperimen dan kelas kontrol. Respon siswa terhadap pembelajaran snowball throwing sebagian besar siswa memberikan respon positif (Ya) dapat membantu mereka untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa.

(2)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat,

petunjuk dan pertolonganNya skripsi ini dapat diselesaikan. Skripsi ini berjudul

“Pengaruh Model Pembelajaran Snowball Throwing terhadap Penguasaan

Konsep Adaptasi Makhluk Hidup Siswa SMP”.

Dalam penyusunan skripsi ini tidaklah terlepas dari pihak pihak yang telah

banyak berkontribusi dalam penyelesaiannya. Untuk itu, penulis ingin

menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang

telah membantu dalam proses pembuatan hingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan baik, khususnya kepada:

1. Ibu Prof. Dr. Fransisca Sudargo, M.Pd. selaku dosen pembimbing I skripsi

yang dengan penuh kesabaran telah membimbing dan memberikan arahan

yang bermanfaat kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.

2. Ibu Eni Nuraeni, S.Pd, M.Pd. selaku dosen pembimbing II skripsi yang

dengan penuh kesabaran telah membimbing dan memberikan arahan yang

(3)

3. Bapak Dr. H. Riandi, M.Si selaku ketua Jurusan Pendidikan Biologi atas

segala kemudahan dan bimbingan selama penulis menjalani studi di jurusan

Pendidikan Biologi UPI.

4. Bapak Drs. H. Yusuf Hilmi, M.Sc. selaku dosen pembimbing akademik yang

telah memberikan bimbingan studi dan kemudahan bagi penulis selama

menyelesaikan studi di Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI.

5. Seluruh Dosen dan Staf Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI atas

keterampilan dan pelayanan yang diberikan kepada penulis selama studi

penyusunan skripsi ini.

6. Bapak H. Ayep Taryana, S.Pd .M.Si selaku kepala sekolah SMP Negeri 3

Lembang dan Ibu Dwi Fatwati Rahayu, S.Pd selaku guru mata pelajaran IPA

SMP Negeri 3 Lembang beserta para staf Tata Usaha SMP Negeri 3 Lembang

atas segala bentuk fasilitas dan kemudahan yang diberikan kepada penulis

selama melaksanakan penelitian.

7. Mamah dan Bapak tercinta yaitu E. Sukanah dan Abdul Waris, S.Pd. beserta

seluruh keluarga yang telah berjuang keras mendidik, merawat dan tak

henti-hentinya memberikan motivasi, do’a selama penulis menyelesaikan studi di

Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI.

8. Keluarga Besar Bapak Sudiro, S.E yang telah memberikan dukungan serta

do’a kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Suami tercinta Ma’mun Sudiro, S.E bersamamu kudapati samudra cinta

terindah dalam hidup ini. Penyemangat serta motivasi penulis dalam

(4)

10.Kakak dan adikku yang kusayangi Rifa Rakhmasari, S.Pd, Asep Suratman,

S.Pd, Yunita Fitriyani, Muhamad Fauzi.

11.Pamanku, Drs. Abdul Hasib, MM. yang senantiasa memberikan dukungan

serta do’anya kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

12.Sahabat-sahabatku terutama Pipia Londa A., Naya Nurhamzah, S.Pd., Teh ira

(2006), Teh Irfi (2006), Meta Puspita S, Selfi Budiani, S.Pd, Zam Zam

Nursani, S.Pd., terimakasih atas kebersamaannya selama kuliah, Nani ( PJKR

2007) dan Ratna S.M, S.Pd terimakasih atas bantuannya selama kegiatan

penelitian.

13.Teman-teman Corolla tercinta yang telah bersama-sama berjuang menempuh

perkuliahan di Jurusan Pendidikan Biologi.

14.Semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan skripsi ini yang tidak

dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan informasi sebagai

kajian yang bermanfaat, khususnya bagi mahasiswa/i Jurusan Pendidikan Biologi.

Bandung, September 2012

(5)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu DAFTAR ISI

Judul Halaman

ABSTRAK……….. i

KATA PENGANTAR………... ii

DAFTAR ISI……….. v

DAFTAR TABEL………. vii

DAFTAR GAMBAR……… ix

DAFTAR LAMPIRAN……….. x

BAB I PENDAHULUAN……….………... 1

A. Latar Belakang……….... 1

B. Rumusan Masalah………... 5

C. Batasan Masalah………... 6

D. Tujuan Penelitian………...………. 6

E. Manfaat Penelitian ………...…. 6

F. Asumsi ...………... 7

G. Hipotesis ... 8

(6)

B. Penguasaan Konsep Siswa ... 10

C. Adaptasi Makhluk Hidup ... 15

BAB III METODE PENELITIAN……… 31

A. Definisi Operasional ... 31

B. Desain Penelitian ... 2

C. Subjek Penelitian ... 33

D. Lokasi Penelitian ... 33

E. Instrumen Penelitian ... 34

F. Analisis Uji Coba Instrumen... 35

G. Teknik Analisis Data ... 39

H. Prosedur Penelitian ... 43

I. Alur Penelitian ... 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………... 46

A. Hasil Penelitian………....……….... 46

B. Pembahasan ……....……….... 57

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……… 69

A. Kesimpulan ………... 69

B. Saran………... 70

DAFTAR PUSTAKA……… 71

(7)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Macam-macam Konsep Menurut Flavell ... 11

2.2 Indikator Menurut Jenjang Taksonomi Bloom ... 14

3.1 Desain Penelitian Quasi Experimental Nonequivalent Control Group Design ... 32

3.2 Sampel Penelitian ... 33

3.3 Kisi-kisi Tes Penguasaan Konsep Siswa ... 34

3.4 Klasifikasi Validitas ... 35

3.5 Klasifikasi Reliabilitas ... 36

3.6 Klasifikasi Daya Pembeda ... 37

3.7 Klasifikasi Tingkat Kesukaran ... 37

3.8 Soal Tes Penguasaan Konsep Siswa yang Digunakan ... 38

3.9 Kriteria N-Gain ... 40

3.10 Kriteria Angket ... 42

4.1 Data Hasil Pretes dan Postes Kelas Kontrol Dan Kelas Eksperimen ... 46

4.2 Uji Normalitas dan Homogenitas Pretes... 48

4.3 Uji Mann-Whitney Pretes ... 49

(8)

4.5 Uji Mann-Whitney Postes ... 51

4.6 Nilai Gain Penguasaan Konsep Siswa ... 51

4.7 Uji Normalitas N-Gain ... 52

4.8 Uji Homogenitas N-Gain ... 53

4.9 Uji independent samples test N-gain... 53

4.10 Frekuensi Pertanyaan Siswa ... 54

4.11 Rekapitulasi Respon Siswa terhadap Pembelajaran dengan

Menggunakan Model Snowball Throwing... 56

4.12 Respon Siswa terhadap pembelajaran menggunakan model snowball

(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Macam-macam Bentuk Paruh Burung ... 17

2.2 Macam-macam Bentuk Kaki Burung ... 17

2.3 Tipe Mulut Serangga ... 19

2.4 Tumbuhan Kaktus ... 20

2.5 Teratai ... 21

2.6 Eceng Gondok ... 21

2.7 Keladi ... 21

2.8 Paku ... 21

2.9 Lumut ... 21

2.10 Saluran Pencernaan Pada Hewan Ruminansia ... 23

2.11 Teredo navalis ... 23

2.12 Venus flytrap ... 25

2.13 Monarch ( Danaus flexippus) ... 26

2.14 Gecko sp ... 27

2.15 Beruang ... 28

2.16 Rayap ... 29

2.17 Ikan Paus ... 30

3.1 Alur Penelitian ... 45

4.1 Rata-rata Nilai Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan kelas kontrol ... 47

4.2 N-gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 52

(10)

4.4 Rekapitulasi Analisis Respon Siswa Terhadap Model Snowball

Throwing ... 57

4.5 Pertanyaan dan Jawaban Siswa ... 64

4.6 Pertanyaan dan Jawaban Siswa yang Benar ... 64

4.7 Pertanyaan dan Jawaban Siswa yang Tidak Terjawab Oleh Siswa ... 65

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Halaman A. Perangkat Pembelajaran... 75

B. Instrumen Penelitian... 109

C. Analisis Uji Coba Instrumen... 142

D. Data Penelitian... 153

E. Analisis Data Penelitian... 163

F. Dokumentasi ... 175

G. Surat Perizinan ... 177

(11)

1

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Proses belajar mengajar dalam suatu pembelajaran merupakan interaksi

antara guru dan siswa yang saling timbal balik, untuk mencapai tujuan yang telah

dirumuskan. Proses belajar pada dasarnya ditandai dengan perubahan prilaku

pada diri siswa, perubahan ini dicerminkan oleh hasil belajar yang diperoleh siswa

pada saat belajar. Dalam merubah perilaku siswa, selain mengajar guru harus

memiliki kemampuan untuk memahami peserta didik dengan berbagai

keunikannya agar mampu membantu mereka dalam menghadapi kesulitan belajar

(Mulyasa, 2005). Dalam pada hal itu, guru dituntut memahami berbagai model

pembelajaran yang efektif agar dapat membimbing peserta didik secara optimal

sehingga siswa memperoleh keberhasilan dalam belajar.

Keberhasilan belajar siswa dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satu

faktor yang penting adalah penggunaan model pada proses pembelajaran.

Penggunaan model pembelajaran yang tepat akan menyebabkan hasil belajar yang

baik pula. Baik buruknya hasil belajar siswa dapat juga dipengaruhi oleh

penggunaan model pembelajaran. Hal tersebut senada yang diungkapkan oleh

Mulyasa (2005:107) mengatakan bahwa penggunaan model yang tepat akan turut

menentukan efektifitas dan efisiensi pembelajaran. Pembelajaran perlu dilakukan

(12)

2

menekankan pada interaksi peserta didik. Penggunaan model yang bervariasi akan

sangat membantu peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Berdasarkan yang telah diungkapkan oleh Mulyasa (2005) bahwa model

pembelajaran harus dipilih dan dikembangkan untuk meningkatkan aktivitas dan

kreativitas peserta didik. model pembelajaran yang dimaksud adalah model

pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas dan kreativitas siswa adalah

model pembelajaran yang fleksibel dan tidak kaku, serta perlu menekankan pada

kreativitas, rasa ingin tahu, bimbingan dan pengarahan ke arah kedewasaan. Rasa

ingin tahu siswa ditunjukkan dengan siswa aktif bertanya pada saat kegiatan

pembelajaran.

Pada saat siswa aktif bertanya, guru dapat mendeteksi hambatan proses

berpikir di kalangan siswa dan sekaligus dapat memperbaiki dan meningkatkan

proses belajar siswa. Hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh Dillon (dalam

Widodo:2006) yang berpendapat bahwa siswalah yang harus banyak bertanya

sebab siswalah yang sesungguhnya belajar. Dengan bertanya sesungguhnya siswa

didorong untuk berpikir. Pada saat berpikir, siswa belajar membuat solusi atas

segala persoalan, mengungkapkan korelasi antara berbagai objek dan peristiwa,

melahirkan prinsip dan teori, dan menemukan berbagai penemuan baru. Oleh

karena itu, dalam pembelajaran siswa yang bertanya mengindikasikan siswa

sedang berpikir dan siswa yang berpikir dapat dikatakan siswa sedang mengalami

proses belajar yang paling tinggi. Siswa yang belajar dengan menggunakan

(13)

3

tidak dapat diingkari keberhasilan belajar siswa dalam pembelajaran biologi di

kelas akan tercapai.

Dari pernyataan kutipan di atas maka jelas tugas utama seorang guru

adalah mewujudkan tujuan pendidikan disekolah. Dalam mengembangkan

kegiatan belajar yang efektif diperlukan strategi pembelajaran yang sesuai untuk

menciptakan keadaan yang dapat mempengaruhi kehidupan peserta didik,

sehingga mereka dapat belajar dengan menyenangkan dan dapat meraih prestasi

belajar dengan hasil yang memuaskan. Salah satu permasalahan dalam pengajaran

yang dihadapi oleh guru adalah bagaimana membuat siswa tidak hanya menjadi

pendengar pasif dalam kegiatan pembelajaran di kelas namun menjadikannya

siswa yang aktif di kelas. Salah satu ciri-ciri siswa yang aktif di kelas adalah siswa

bertanya atau dapat mengajukan pendapat. Dengan siswa yang aktif, suasana kelas

menjadi lebih hidup karena adanya interaksi antara baik guru dengan siswa atau

siswa dengan siswa yang lainnya.

Dalam hal ini, tentunya guru berperan dalam menentukan penggunaan

model pembelajaran yang lebih banyak melibatkan siswa dalam pembelajaran.

Karena dengan diterapkannya model pembelajaran yang banyak melibatkan siswa,

siswa tidak lagi menjadi pasif saat dikelas. Hal ini di yakini dalam pernyataan

Dimyati dan Mudjiono (2009:116) menyatakan bahwa:

Apabila kondisi proses pembelajaran yang memaksimalkan peran dan keterlibatan guru serta meminimalkan peran dan keterlibatan siswa akan sulit tercapainya tujuan pendidikan dasar meletakkan dasar yang dapat dipakai sebagai batu loncatan untuk menggapai pendidikan yang lebih tinggi.

Jelas dalam pernyataan tersebut, pentingnya keterlibatan siswa dalam

(14)

4

pembelajaran yang memaksimalkan peran dan keterlibatan siswa sejak dini

memungkinkan siswa dapat mengasah kemampuan dan kemauan belajar

terus-menerus hingga pendidikan yang lebih tinggi. Banyak model pembelajaran yang

cukup efektif mampu melibatkan peran serta keterlibatan siswa dalam proses

pembelajaran salah satunya adalah model Snowball Throwing. Model

pembelajaran Snowball Throwing adalah salah satu model pembelajaran yang

banyak melibatkan siswa dalam proses pembelajaran. Keterlibatan siswa dalam

pembelajaran ini adalah siswa aktif membuat pertanyaan secara berkelompok dan

menjawab pertanyaan dari teman lain.

Dalam penelitian ini penulis mencoba menerapkan model Snowball

Throwing yang bertujuan untuk memotivasi siswa dalam belajar, menjadikan

siswa untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar, dan dapat bekerja sama

dengan siswa dalam kelompoknya, mereka juga belajar membuat pertanyaan,

menjawab pertanyaan, menunggu giliran dan mereka saling memberikan

informasi pengetahuan (Yuni, 2011:209). Model Snowball Throwing merupakan

salah satu model yang dapat membangkitkan siswa untuk bertanya dan

berargumen, karena dalam kegiatan pembelajarannya siswa dituntut untuk dapat

mengajukan pertanyaan dan jawaban atas pertanyaan yang dibuat oleh temannya.

Selain itu, dengan model Snowball Throwing diharapkan siswa lebih bersemangat,

aktif, nyaman dan menyenangkan dalam menerima pembelajaran yang

disampaikan oleh guru serta konsep – konsepnya dapat disampaikan dengan benar

(15)

5

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis terdorong untuk melakukan

penelitian yang berkaitan dengan peningkatan keaktifan dan penguasaan konsep

siswa melalui model Snowball Throwing dalam pembelajaran biologi. Model

tersebut digunakan sebagai salah satu model yang inovatif dan jarang digunakan

khususnya dalam pembelajaran biologi sehingga peneliti mencoba menerapkan

penggunaan model snowball throwing untuk mengetahui pengaruhnya terhadap

prestasi belajar siswa di kelas.

Model pembelajaran ini digunakan untuk mengajarkan konsep adaptasi

makhluk hidup di tingkat SMP. Konsep tersebut dipilih karena konsep tersebut

sudah diberikan kepada siswa dimulai pada tingkat sekolah dasar hingga

perguruan tinggi. Sehingga diharapkan dapat membantu siswa untuk mempelajari

lebih dalam mengenai konsep adaptasi makhluk hidup dan sebagai bekal

pengetahuan siswa pada jenjang yang lebih tinggi.

Berdasarkan dari uraian yang telah dijelaskan sebelumnya, maka penulis

ingin mengkaji suatu penelitian mengenai “ Pengaruh Model Snowball

Throwing terhadap Penguasan Konsep Adaptasi Makhluk Hidup Siswa

SMP.”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka yang dijadikan fokus

masalah penelitian adalah: “Bagaimanakah pengaruh model Snowball Throwing

(16)

6

Rumusan masalah ini dijabarkan melalui beberapa pertanyaan penelitian sebagai

berikut :

1) Bagaimanakah penguasaan konsep awal siswa antara kelas kontrol (KK) dan

kelas eksperimen (KE) sebelum pembelajaran pada konsep adaptasi makhluk

hidup?

2) Bagaimanakah penguasaan konsep akhir siswa antara kelas kontrol (KK) dan

kelas eksperimen (KE) sesudah pembelajaran pada konsep adaptasi makhluk

hidup?

3) Bagaimanakah perbedaan peningkatan penguasaan konsep siswa pada kelas

eksperimen (KE) dan kelas kontrol (KK) setelah kegiatan pembelajaran?

4) Bagaimanakah respon siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan

model Snowball Throwing pada konsep Adaptasi Makhluk Hidup?

C. Batasan Masalah

Agar permasalahan penelitian di atas lebih terarah, maka permasalahan

penelitian dibatasi sebagai berikut:

1. Materi yang diajarkan dalam penelitian ini adalah materi Adaptasi Makhluk

Hidup yang terdiri dari : konsep adaptasi morfologi, adaptasi fisiologi, adaptasi

tingkah laku.

2. Penguasaan konsep siswa diukur berdasarkan kriteria taksonomi Bloom pada

ranah kognitif, yaitu : Mengingat (C1), Memahami (C2), Menerapkan (C3),

(17)

7

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian dalam rumusan masalah maka tujuan yang ingin

dicapai peneliti adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan model Snowball

throwing terhadap penguasaan konsep siswa SMP Kelas VII SMP di SMPN 3

Lembang pada konsep Adaptasi Makhluk Hidup.

E. Manfaat Penelitian

Keberhasilan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, di

antaranya:

1. Manfaat bagi siswa

a. Siswa diharapkan lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran, salah satunya

lebih berani dalam mengajukan pertanyaan dan berargumen di kelas terutama

setelah siswa memperoleh pengalaman belajar melalui Snowball throwing.

b. Mendapatkan suasana belajar yang berbeda melalui pembelajaran Snowball

throwing karena siswa ditempatkan pada kondisi kelas yang menyenangkan dan

menjadikan siswa lebih aktif di kelas.

2. Manfaat bagi guru

Model pembelajaran dengan Snowball Throwing diharapkan dapat digunakan

untuk membantu guru dalam menjelaskan konsep sehingga mengurangi

(18)

8

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 3. Manfaat bagi peneliti

Dapat mengetahui peningkatan penguasaan konsep siswa melalui pembelajaran

dengan menggunakan model Snowball Throwing pada konsep adaptasi makhluk

hidup.

F. Asumsi

Penerapan model pembelajaran Snowball Throwing dapat diterapkan untuk

meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa dalam pembelajaran. (Yuni, 2011)

Model snowball throwing merupakan model yang tepat digunakan untuk

meningkatkan motivasi siswa dalam bertanya. (Widodo, 2008)

G. Hipotesis

Berdasarkan dengan masalah yang telah diuraikan dalam rumusan masalah,

maka hipotesis dalam penelitian adalah:

H1 : Terdapat perbedaan yang signifikan pada penguasaan konsep siswa

antara kelas yang menggunakan model snowball throwing dengan kelas yang

(19)

31

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan perencanaan

dalam penelitian yang akan dilakukan. Perencanaan tersebut meliputi definisi

operasional, desain penelitian, subjek penelitian, lokasi penelitian, instrumen

penelitian, analisis uji coba instrumen, teknik analisis data, prosedur penelitian,

dan alur penelitian. Berikut ini uraian lengkap mengenai perencanaan yang

dilakukan sebelum penelitian.

A. Definisi Operasional

1. Penguasaan konsep siswa

Penguasaan konsep dalam penelitian ini merupakan aspek kognitif siswa

SMP yang dijaring melalui hasil pretes dan postes siswa berupa pilihan ganda.

Adapun penguasaan konsep pilihan ganda dalam penelitian ini meliputi ranah C1

(Menghafal), C2 (Memahami), C3 (Mengaplikasikan), C4 (Menganalisis), C5

(Mengevaluasi), C6 (Mencipta) berdasarkan taksonomi Bloom revisi.

2. Model Snowball Throwing

Model Snowball Throwing yaitu suatu cara penyajian bahan pelajaran di

mana siswa dibentuk dalam beberapa kelompok yang heterogen kemudian

masing-masing kelompok dipilih ketua kelompoknya untuk mendapat tugas dari

guru lalu masing-masing siswa membuat pertanyaan yang dibentuk seperti bola

(20)

32

menjawab pertanyaan dari bola yang diperoleh (Nurhayati, 2009). Model

pembelajaran ini dilakukan pada kelas eksperimen yang diawali dengan

pemberian pretes pada saat sebelum kegiatan pembelajaran dan pemberian postes

diakhir pembelajaran. Dalam kegiatan pembelajaran ini siswa akan terlibat aktif

mengajukan pertanyaan-pertanyaan tertulis dan menjawab pertanyaan yang

disampaikan pada saat kegiatan diskusi kelas. Peran guru dalam kegiatan

pembelajaran ini hanya sebagai fasilitator dan membimbing siswa pada saat

kegiatan belajar mengajar berlangsung.

B. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penerapan model Snowball Throwing terhadap

penguasaan konsep adaptasi makhluk hidup siswa kelas VII SMP semester 2

tahun ajaran 2011 / 2012.

Metode penelitian yang digunakan adalah Quasi Experimental. Penelitian

Quasi Experimental merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui

ada tidaknya akibat dari “ sesuatu” yang dikenakan pada subjek yang diselidiki.

Adapun jenis desain dalam penelitian ini adalah Nonequivalent Control Group

Design. Desain penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Tabel. 3.1. Desain Penelitian Quasi Experimental Nonequivalent Control Group Design

Kelompok Pretes Perlakuan Postes

Eksperimen O1 X O2

Kontrol O1 - O2

(21)

33

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Keterangan :

O1 = Tes awal pada kelompok eksperimen dan kelompok control

O2 = Tes akhir pada kelompok eksperimen dan kelompok control

X = Perlakuan model pembelajaran dengan metode Snowball Throwing

C. Subjek Penelitian

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP yang

berjumlah 9 kelas di SMP Negeri 3 Lembang Kabupaten Bandung Barat.

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini berjumlah 2 kelas yakni kelas VII B (Kelompok

Eksperimen) dan Kelas VII A (Kelompok Kontrol) di SMP Negeri 3

Lembang Kabupaten Bandung Barat tahun ajaran 2011/2012. Pemilihan

sampel ini menggunakan teknik random cluster sampling.

Tabel 3.2 Sampel Penelitian

No. Kelas Kelompok Jumlah

L P Total

1 VII B Eksperimen 17 19 36 2 VII A Kontrol 12 26 38 JUMLAH TOTAL 29 45 74

D. Lokasi Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis perlu menentukan tempat pelaksanaan

penelitian. Tempat penelitian yang penulis tentukan yaitu di SMPN 3 Lembang

(22)

34

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Tes Objektif

Tes objektif digunakan untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep

(23)

35

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 2. Angket Siswa

Untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap pembelajaran digunakan angket.

Angket diberikan kepada siswa kelas eksperimen untuk mengetahui respon siswa

terhadap kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model snowball throwing.

Skala angket yang digunakan adalah skala Guttman. Skala ini diketahui memiliki

jawaban tegas seperti “ya” dan “tidak” (Russefendi, 1994)

F. Analisis Uji Coba Instrumen

Instrumen tes yang akan digunakan sebagai alat pengumpul data yang telah

diujicobakan kemudian dianalisis menggunakan program ANATES V.4 yang

meliputi analisis validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran.

1. Validitas

Data evaluasi yang baik dengan kenyataan disebut data valid. Validitas adalah

suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu

instrumen (Arikunto, 1998:160). Rumus yang digunakan untuk mengukur

validitas menurut Arikunto (1998: 162) adalah :

Untuk mengetahui klasifikasi validitas bisa dilihat pada Tabel 3.4 berikut :

Tabel 3.4 Klasifikasi Validitas

Rentang Kategori

0,80 – 1,00 Sangat Tinggi 0,60 – 0,80 Tinggi 0,40 – 0,60 Cukup 0,20 – 0,40 Rendah 0,00 – 0,20 Sangat Rendah

(24)

36

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 2. Reliabilitas

Reliabilitas tes berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes

dikatakan mempunyai taraf kepercayaan tinggi jika tes tersebut dapat memberikan

hasil yang tetap. Maka pengertian reliabilitas tes berhubungan dengan maslah

ketetapan hasil tes. Untuk mengukur reliabilitas digunakan rumus sebagai berikut:

Arikunto (1998 : 185)

Klasifikasi reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 3.5. berikut :

Tabel 3.5. Klasifikasi Reliabilitas

Nugraha, 1985 (dalam Russefendi, 1994)

3. Daya Pembeda

Menurut Arikunto (1998: 211) daya pembeda soal adalah kemampuan suat

soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa

yang berkemampuan rendah. Rumus dalam menentukan Daya Pembeda ini yaitu :

Keterangan :

J : Jumlah Peserta tes

JA : Banyaknya peserta kelompok atas JB : Banyaknya peserta kelompok bawah

Rentang Kategori

0,81 – 1,00 Sangat Tinggi 0,61 – 0,80 Tinggi 0,41 – 0,60 Cukup 0,21 – 0,40 Rendah 0,00 – 0,20 Sangat Rendah

(25)

37

BA : Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar BB : Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar PA : Proporsi kelompok atas yang menjawab soal dengan benar

PB : Proporsi kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar

Menurut Crocker dan Algina (dalam Wahidmuri, 2010) klasifikasi daya

pembeda dikategorikan seperti pada tabel 3.6 berikut :

Tabel 3.6 Klasifikasi Daya Pembeda

Rentang Kriteria

0,40 – 1,00 Soal diterima baik

0,30 – 0,39 Soal diterima tetapi perlu diperbaiki 0,20 – 0,29 Soal diperbaiki

0,00 – 0,19 Soal tidak dipakai / dibuang

4. Tingkat kesukaran

Tingkat Kesukaran adalah suatu parameter untuk menyatakan bahwa item

soal mudah, sedang, dan sukar. Tingkat kesukaran dapat dihitung dengan rumus :

Keterangan :

P = Indeks kesukaran

B = Banyak siswa yang menjawab soal itu dengan benar Js = Jumlah seluruh siswa peserta test

Menurut Arikunto (1998) klasifikasi tingkat kesukaran soal seperti pada

Tabel 3.7 berikut :

Tabel 3.7 Klasifikasi Tingkat Kesukaran Soal

Rentang Keterangan

0,86 – 1,00 Sangat mudah, sebaiknya dibuang 0,71 – 0,85 Mudah

0,31 – 0,70 Sedang 0,16 – 0,30 Sukar

(26)

38

Soal uji coba instrumen, diujikan kepada siswa untuk mengetahui

efektifitas soal dalam mengukur tingkat penguasaan konsep siswa pada materi

adaptasi. Adapun rekapitulasi analisis hasil uji coba instrumen adalah sebagai

berikut :

Tabel 3.8 Soal Tes Penguasaan Konsep Siswa yang Digunakan

(27)

39

Butir

Teknik pengolahan yang digunakan sebagai berikut :

1. Tes penguasaan konsep siswa berupa pilihan ganda yang dianalisis

menggunakan program SPSS versi 16.0 for windows, Excel 2007. Adapun

langkah-langkahnya sebagai berikut :

a. Diawali dengan mentabulasi data pretes dan postes

b. Pemberian skor pretes dan postes siswa menggunakan rumus :

Keterangan :

N = Jumlah jawaban benar

c. Menghitung nilai rata-rata kelas dengan menggunakan program Excel 2007.

d. Menghitung N-gain penguasaan konsep siswa dengan rumus:

Nilai N-gain diinterpretasikan berdasarkan kriteria sebagai berikut: Skor Pretes / Postes = ( N x 2 ) / 5

_{Skor tes akhir - Skor tes awal}

(28)

40

Tabel.3.9 Kriteria N-gain

N-gain Kriteria

N-gain > 0,70 Tinggi

0,30 ≥ N-gain ≥0,70 Sedang

N-gain < 0,30 Rendah

Meltzer (Nuraeni, 2006)

Gain digunakan untuk mengetahui perbedaan nilai pretes dan postes siswa.

Selanjutnya data N-gain digunakan untuk menguji hipotesis apakah terdapat

perbedaan yang signifikan pada peningkatan penguasaan konsep siswa antara

kelas yang menggunakan metode snowball throwing dengan kelas yang

menggunakan metode diskusi.

e. Data tersebut diolah kembali menggunakan program SPSS versi 16.0 for

windows untuk menguji normalitas data, uji homogenitas, uji hipotesis dan

N-gain. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1) Uji prasyarat / normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data kedua kelas sampel

berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Apabila hasil

pengujian menunjukkan bahwa sebaran data berdistribusi normal maka

pengujian dilanjutkan dengan uji homogenitas. Uji normalitas dilakukan

dengan menggunakan shapiro-wilk karena sampel berjumlah ≥ 30.

Berdasarkan hasil uji normalitas data pretes dan N-Gain menunjukkan data

berdistribusi normal maka dilanjutkan dengan menguji homogenitas

sedangkan data postes tidak dilakukan uji homogenitas setelah diketahui data

(29)

41

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 2) Uji Homogenitas

Uji homogenitas varians digunakan untuk mengetahui asumsi yang dipakai

dalam pengujian perbedaan dua rata-rata dari skor pretes dan N-gain antara

kedua kelompok (eksperimen dan kontrol). Uji homogenitas dilakukan

dengan uji Levene. Jika sebaran data tidak normal, uji homogenitas ini tidak

dipakai. Hasil uji homogenitas data pretes dan N-Gain memiliki variansi yang

bersifat homogen maka dilanjutkan menguji hipotesis menggunakan

independent samples test.

3) Uji Mann-Whitney

Uji Mann-Whitney digunakan untuk menguji hipotesis penelitian apakah

diterima atau tidak. Pengujian Mann-Whitney dilakukan pada data yang tidak

berdistribusi normal atau tidak homogen. Hasil uji Mann-Whitney terhadap

data postes kedua kelas (eksperimen, kontrol) menunjukkan bahwa terdapat

perbedaan yang signifikan penguasaan konsep akhir siswa antara kelas

eksperimen dan kelas kontrol atau HO ditolak.

4) Uji Independent Samples Test

Setelah mengetahui bahwa data pretes dan N-gain berdistribusi normal dan

homogen, maka untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan penguasaan

konsep awal siswa kedua kelas maka hasil uji parametrik dengan

menggunakan uji independent samples test menujukkan Ho diterima artinya

tidak ada perbedaan yang signifikan pada penguasaan konsep awal antara

kelas kontrol dan eksperimen. Sedangkan untuk mengetahui adanya

(30)

42

independent samples test pada N-gain menunjukkan HO diterima atau tidak

terdapat perbedaan peningkatan penguasaan konsep siswa yang signifikan

antara kelas ekperimen dan kelas kontrol.

2. _Angket

Perhitungan data angket digunakan untuk mengetahui besar kecilnya jawaban

yang diberikan responden dalam bentuk persentasi (%), hal ini dikarenakan

jumlah jawaban tiap responden tidak pernah sama. Data angket siswa tersebut

selanjutnya dianalisis secara statistik deskriptif menurut Sugiyono (2001:81) dalam

bentuk persentase dengan cara :

Persentase angket yang didapat melalui perhitungan tersebut dapat

diketegorikan berdasarkan kriteria sebagai berikut:

Tabel 3.10 Kriteria Persentase Angket

Persentase(%) Kategori

P=0 Tak seorang pun 0<P<25 Sebagian kecil 25≤P<50 Hampir setengahnya

P=50 Setengahnya 50≤P<75 Sebagian besar 75≤P<99 Hampir seluruhnya

(31)

43

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu H. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian dilakukan melalui tahap persiapan, tahap pelaksanaan,

dan tahap penarikan kesimpulan.

1. Tahap persiapan

Persiapan yang dilakukan untuk melaksanakan penelitian ini meliputi :

a. Melakukan studi pendahuluan

b. Menelaah model-model pembelajaran untuk mengatasi permasalahan

c. Menelaah penelitian relevan yang telah dilakukan.

d. Membuat proposal penelitian.

e. Melaksanakan seminar proposal.

f. Membuat perizinan di kampus.

g. Menghubungi pihak-pihak yang terkait di sekolah.

h. Menentukan populasi dan sampel penelitian.

i. Menyusun instrumen penelitian dan kelengkapan perangkat mengajar.

j. melakukan judgmen kepada dosen-dosen ahli.

k. Melakukan uji coba instrumen penelitian.yang akan digunakan.

2. Tahap pelaksanaan

Tahap pelaksanaan meliputi :

a. Memberikan soal pretes

b. Melaksanakan penelitian / pembelajaran.

c. Memberikan postes.

d. Memberikan angket mengenai respon siswa terhadap pembelajaran

(32)

44

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 3. Tahap Penarikan Kesimpulan

Setelah dilakukan analisis terhadap data hasil penelitian, kemudian dilakukan

(33)

45

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu I. Alur Penelitian

Gambar 3.1 : Alur Penelitian Menyusun Perizinan

Membuat dan Menyusun Instrumen

Menyusun Perangkat Pembelajaran

Pemberian pretes kelompok eksperimen menggunakan model

Snowball throwing Judgmen instrumen

Pemberian postes dan angket kepada siswa kelompok eksperimen

Pembelajaran model Snowball throwing

Uji Coba Instrumen

Pengolahan data

Menarik kesimpulan

Pemberian pretes kelompok kontrol menggunakan model konvensional

(metode diskusi)

Pembelajaran metode diskusi

Pemberian postes kelompok kontrol Pengambilan data

Revisi _Revisi

Revisi

(34)

69

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan mengenai pengaruh penggunaan

model snowball throwing terhadap penguasaan konsep siswa diperoleh

beberapa kesimpulan di antaranya: 1) Penguasaan konsep awal siswa antara

kelas yang menggunakan model snowball throwing dan kelas yang

menggunakan metode diskusi tidak berbeda signifikan. 2) Penguasaan konsep

akhir siswa antara kelas yang menggunakan model snowball throwing dengan

kelas yang menggunakan metode diskusi memiliki perbedaan yang signifikan.

3) Terdapat peningkatan penguasaan konsep kelas eksperimen dan kelas

kontrol namun perbedaan peningkatan penguasaan konsep tersebut tidak

berbeda signifikan 4) Respon siswa terhadap pembelajaran dengan

menggunakan model snowball throwing sebagian besar memberikan tanggapan

yang posistif terhadap pembelajaran (66,65%) dan peningkatan bertanya atau

menjawab siswa (59,28%).

B. Saran

Berdasarkan pembahasan dan temuan pada penelitian ini, saya yang

dapat disampaikan adalah sebagai berikut :

1. Pembelajaran menggunakan model snowball throwing dapat dijadikan

(35)

70

siswa, sehingga model tersebut dapat dijadikan salah-satu variasi

pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran biologi bagi guru.

2. Penelitian dengan menggnakan metode ini juga dapat digunakan sebagai

salah satu model yang efektif untu mengukur kemampuan bertanya siswa

pada berbagai penelitian –penilitian yang sudah banyak dilakukan.

3. Pembelajaran dengan menggunakan model snowball throwing

membutuhkan waktu yang cukup lama, sehingga diperlukan kecermatan

dalam mengefektifkan waktu terutama bila diterapkan dalam pembelajaran

di SMP. Karena dalam satu kali pertemuan hanya 2x40 menit.

4. Peneliti menyadari bahwa penelitian ini hanya dilakukan pada siswa SMP

Negeri 3 Lembang kelas VII SMP , sehingga perlu dilakukan penelitian

lebih lanjut dengan subjek dan variabel yang lebih luas lagi agar dapat

(36)

71

DAFTAR PUSTAKA

Adzjio.2012. Keterampilan Bertanya Siswa. Blogspot. Tersedia [Online]:

http://gurumtsnu.blogspot.com/2012/03/keterampilan-bertanya-siswa.html. [21 Mei 2012]

Agus. 2005. Ekologi Hewan. Malang: Universitas Negeri Malang.

Aina. 2012. Kemampuan Bertanya Siswa. Tersedia [Online]: http://ainamulyana.blogspot.com/2012/02/kemampuan-bertanya-pada-siswa.html. [10 Maret 2012]

Anna. 2010. Rote Menghafal vs Penguasaan Konsep. Tersedia [Online] : http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://ann ezachryonlearning.wordpress.com/2010/06/29/rote-memorization-versus-mastery-of-concepts/. [13 Maret 2012]

Arikunto,Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT. Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Campbell, N.A. Reece, J.B. Mitchell, L.G. (2004). BiologiEdisiKelimaJilid III. Jakarta: Erlangga.

Dahar, W. Ratna, 2011. Teori-teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT. Gelora Aksara Pratama.

Desmita.2009. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Dimyati&Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT.Rineka Cipta.

(37)

72

Goustella, Rose. 2012. Adaptation of Carnivorous Plants. Tersedia[online]

:http://www.ehow.com/list_6465214_adaptations-carnivorous-plants.html. [19 April 2012]

Hamalik,Oemar. 2009. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Bandung : Bumi Aksara.

Hana, Abu. 2011.Nilai Rujukan Normal Laboratorium Dan Keterangannya-Dokter Pengobatan Nabawi. Tersedia [Online] : http://kaahil.wordpress.com/laboratorium-normal/. [14 Maret 2012]

Hayardin. 2011. Snowball Throwing. Tersedia[online]: http://hayardin-

blog.blogspot.com/2012/04/model-pembelajaran-snowball-throwing.html. [29 April 2012]

Jannah, Miftahul. 2007. Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa Kelas VII Smp Negeri 2 Tanjung Brebes Dalam Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan Realistic Mathematics Education (Rme) Pada Sub Materi Pokok Bahasan Persegi Panjang Dan Persegi Tahun Pelajaran 2006/2007. Tersedia [Online] : http://Search.4shared.Com/Postdownload/Xtfyn3lr/Skripsi_Kemampuan _Pemahaman_Ko.Html .[13 Maret 2012]

Kusumah, Wijaya. 2009. Guru Harus Membentuk Budaya Bertanya. Tersedia[Online]: http://edukasi.kompasiana.com/2009/12/04/guru-harus-bisa-membentuk-budaya-bertanya-1/. [12 Maret 2012]

Lie,Anita. 2011. Memperaktikkan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas. Jakarta: PT. Grasindo

Mulyasa. 2005. Menjadi Guru Profesional. Bandung : PT.Remaja Rosdakarya.

Nuraeni, Eni. 2006. Pengembangan Media Pembelajaran Genetika MikrobaBerbantuan Komputer Untuk meningkatkan Penguasaan Konsep, Kemampuan Berinkuiri dan Sikap Mahasiswa. Tesis : tidak diterbitkan.

(38)

73

Puspita, Diana. 2009. Alam Sekitar IPA Terpadu untuk SMP/MTs Kelas IX. Jakarta : PT. Lauser Citra Pustaka

Rustaman, Y. N., Soendjojo, D., Suroso, A. Y., Yusnani, A., Ruchji, S., Diana, R. & Mimin, N. K. 2003. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Imstep: Technical Cooperation Project for Development of Science and Mathematics Teaching for Primary and Secondary Education in Indonesia.

Russefendi. 1994. Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan Dan Bidang Non-Eksakta Lainnya. Semarang : IKIP Semarang Press

Santoso, Eko. 2011. Model Pembelajaran Snowball Throwing. Tersedia [Online]:http://ras-eko.blogspot.com/2011/05/model-pembelajaran-snowball-throwing.html. Diakses [12 Agustus 2012]

Silverstein, Alvin. Virginia B. Silverstein. Virginia Silverstein, Laura. Silverstein Nunn. 2007. Science Concept Adaptation. Introduction To Ways That Species Have Adapted Over Time To Differing Environments. Tersedia [online]:http://books.google.co.id/books?id=ydvTuJjPOC0C&printsec=fr ontcover&dq=adaptation&hl=id&sa=X&ei=2R2JT4TtIYPtrQeA9uGtCw &ved=0CDQQ6AEwAQ#v=onepage&q=adaptation&f=false. [15 April 2012]

Slameto.2003.Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya.PT.RinekaCipta

Slavin,Robert.2011. Cooperative Learning Teori, Riset, dan Praktik. Bandung: Nusa Media

Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D . Bandung: Alfabeta.

Sukiya. 2005. Biologi Vertebrata. Malang : UN Malang

Suprijono,Agus. 2012. Cooperative Learning Teory& Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Syah, Muhbbin. 2010. PsikologiPendidikandenganPendekatanBaru.Jakarta: PT.Rosda

(39)

74

Widodo, A. 2006. Profil Pertanyaan Guru dan Siswa dalam Pembelajaran Sains:

The Feature Of Teachers’ and Students’ Questions In Science Lessons,

Vol. 4, No. 2, Tersedia [Online]:

(http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/4206139148.pdf. [Diakses 1 Maret 2012].

Widodo, S. 2008. Meningkatkan Motivasi Siswa Bertanya Melalui Metode Snowball Throwing Dalam Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Tersedia [Online]: http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/813094255.pdf. (Diakses 5 April 2012)

Yuni, Dewi. 2011. Penerapan Model Pembelajaran Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPS Pada Siswa Kelas V