DAFTAR ISI
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 20
A. Lokasi dan Subjek penelitian ... 20
B. Metode Penelitian ... 20
C. Alur Penelitian... 21
D. Instrumen Penelitian ... 23
E. Teknik Pengolahan Data ... 24
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 27
A. Hasil Observasi Keterampilan Proses Sains ... 27
B. Tanggapan Siswa terhadap Pembelajaran Subpokok Materi Alkena Menggunakan Kit Praktikum Kimia Skala Kecil ... 54
C. Tanggapan Siswa terhadap Kit Praktikum Kimia Skala Kecil ... 56
DAFTAR TABEL
Tabel
Beberapa Sifat Fisik Senyawa Alkena ... 17
Kegunaan senyawa Alkena ... 19
Tafsiran Nilai Keterampilan Proses Sains Kelompok ... 25
Keterampilan Proses Sains Siswa pada Praktikum Kimia Skala Kecil ... 27
Nilai Keterampilan Menyiapkan Alat dan Bahan Praktikum yang akan Digunakan ... 33
Nilai Keterampilan Menangani Benda Bekas Pakai yang Terlibat Selama Praktikum ... 36
Nilai Keterampilan Menata Alat-alat Praktikum yang akan Digunakan ... 39
Nilai Keterampilan Menggunakan Pipet Tetes ... 43
Nilai Keterampilan Mengocok Larutan dalam Tabung Reaksi ... 46
Nilai Keterampilan Membaui Larutan ... 48
Nilai Keterampilan Mengamati Percobaan ... 50
Nilai Keterampilan Membereskan Alat dan Bahan yang telah Digunakan ... 53
Nilai Keterampilan Proses Sains Kelompok ... 54
Hasil Wawancara mengenai Tanggapan Siswa terhadap Pembelajaran ... 55
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Kit Praktikum Kimia Skala Kecil ... 13
Alur Penelitian ... 21
Nilai Keterampilan Menyiapkan Alat dan Bahan Praktikum yang akan Digunakan ... 29
Nilai Keterampilan Menangani Benda Bekas Pakai yang Terlibat Selama Praktikum ... 34
Nilai Keterampilan Menata Alat-alat Praktikum yang akan Digunakan ... 37
Nilai Keterampilan Menggunakan Pipet Tetes ... 40
Nilai Keterampilan Mengocok Larutan dalam Tabung Reaksi ... 44
Nilai Keterampilan Membaui Larutan ... 46
Nilai Keterampilan Mengamati Percobaan ... 49
Nilai Keterampilan Membereskan Alat dan Bahan yang telah Digunakan ... 51
Nilai Keterampilan Proses Sains Kelompok ... 53 2.1.
3.1. 4.1.
4.2.
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
A.1. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Kimia SMA ... 62
A.2. Silabus pembelajaran... 63
A.3. Peta Konsep ... 65
A.4. Struktur Makro dan Mikro ... 66
A.5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 67
A.6. Nilai UTS dan Pembagian Kelompok ... 74
A.7. Prosedur Percobaan ... 75
A.8. Lembar Pengamatan ... 76
B.1. Lembar Observasi ... 77
B.2. Rubrik Lembar Observasi ... 80
B.3. Pedoman Wawancara ... 85
C.1. Pengolahan Data Lembar Observasi ... 88
C.2. Transkripsi Wawancara ... 90
D.1. Surat Izin Penelitian ... 99
D.2. Foto Penelitian ... 100
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Metode pembelajaran mempunyai andil yang cukup besar dalam proses
belajar mengajar. Kemampuan yang diharapkan dapat dimiliki siswa akan
ditentukan oleh kerelevansian penggunaan suatu metode yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran (Djamarah dan Zain, 2010). Dari beberapa metode pembelajaran
yang ada, metode praktikum merupakan salah satu metode pembelajaran yang
dapat menarik minat siswa dalam mempelajari kimia, karena dengan metode
praktikum siswa mempunyai pengalaman langsung untuk mengamati fenomena
yang terjadi, sehingga siswa dapat lebih memahami materi kimia yang dipelajari.
Menurut Rustaman (2003), dengan melakukan praktikum siswa akan menjadi lebih
yakin atas suatu hal daripada hanya menerima dari guru dan buku, dapat
memperkaya pengalaman, mengembangkan sikap ilmiah, dan hasil belajar akan
bertahan lama dalam ingatan siswa.
Menurut Dwiyanti (2003), praktikum di SMA adalah praktikum dengan
menggunakan alat dan bahan skala makro. Untuk praktikum skala makro
diperlukan tempat penyimpanan alat yang cukup besar, bahan yang cukup banyak,
dan waktu yang cukup lama. Praktikum skala makro juga akan menghasilkan
limbah dalam jumlah banyak, sehingga menyebabkan pencemaran lingkungan.
Sejalan dengan meningkatnya kesadaran terhadap pelestarian lingkungan
dan untuk mengatasi permasalahan dalam pelaksanaan praktikum kimia, perlu
dan mudah, yaitu dengan cara menerapkan praktikum kimia skala kecil. Bahan
yang digunakan dalam praktikum kimia skala kecil jumlahnya sedikit, alat yang
digunakan berukuran kecil, dan jumlah limbah yang dihasilkan sedikit, oleh karena
itu praktikum kimia sekala kecil diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif
praktikum ramah lingkungan yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran di
sekolah.
Pelaksanaan praktikum kimia skala kecil sesuai dengan prinsip green
chemistry, yaitu mengurangi penggunaan dan penghasilan zat- zat kimia
berbahaya. Praktikum kimia skala kecil bisa dilakukan di laboratorium maupun di
luar laboratorium (di dalam kelas) karena alat, bahan, dan prosedur praktikum
sudah dikemas dalam sebuah kit, yaitu kit praktikum kimia skala kecil.
Berdasarkan studi kasus mengenai praktikum kimia skala kecil yang dilakukan
oleh Engler (2000) menunjukkan bahwa sebagian besar siswa memberikan respon
positif terhadap kegiatan praktikum kimia skala kecil.
Beberapa penelitian terkait parktikum kimia skala kecil telah dilakukan,
diantaranya oleh Pradwinta (2005) dan Rahayu (2008). Berdasarkan hasil
penelitian Pradwinta (2005), keterampilan psikomotor siswa pada subpokok
bahasan pergeseran kesetimbangan kimia melalui metode praktikum kimia skala
kecil memiliki kategori baik. Menurut hasil penelitian Rahayu (2008), praktikum
kimia skala kecil pada pembelajaran asam basa dapat dilaksanakan oleh siswa
dengan keterampilan psikomotor siswa rata-rata terkategori baik.
Menurut Firman (2000), metode praktikum dapat dipakai untuk
serta memberikan bukti-bukti bagi kebenaran teori. Menurut Dahar (1986),
pembelajaran sains hakikatnya mencakup dua hal, yaitu sains sebagai produk dan
sains sebagai proses. Sains sebagai produk meliputi sekumpulan fakta-fakta,
konsep-konsep, dan prinsip-prinsip. Sains sebagai proses meliputi
keterampilan-keterampilan yang dimiliki oleh para ilmuwan dalam mengembangkan
pengetahuan sains, yang dikenal dengan keterampilan proses sains. Kimia
merupakan ilmu yang termasuk rumpun sains, sehingga kimia mempunyai
karakteristik sama dengan sains. Oleh sebab itu, pembelajaran kimia harus
memperhatikan karakteristik ilmu kimia sebagai proses dan produk, sehingga
pembelajaran kimia harus melibatkan pengalaman belajar yang memuat
keterampilan proses sains.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Liliasari (2009),
beberapa keterampilan proses sains dapat dikembangkan dengan menggunakan
model pembelajaran praktikum Deskriptif - Empiris Induktif - Hipotesis Deduktif
pada pokok bahasan larutan asam dan basa di kelas 2 SMA dengan hasil
penelitian yang menunjukan bahwa melalui model pembelajaran praktikum
Deskriptif - Empiris Induktif - Hipotesis Deduktif, kemampuan merumuskan
hipotesis, kemampuan mengendalikan variabel, dan kemampuan merancang
percobaan dapat dicapai secara tuntas pada kelompok SMA dengan prestasi
akademik sedang maupun kelompok SMA dengan prestasi akademik tinggi.
Berdasarkan analisis standar kompetensi dan kompetensi dasar kelas X
semester 2, yaitu pada kompetensi dasar menggolongkan senyawa hidrokarbon
hidrokarbon dapat dipelajari dengan metode praktikum karena sifat senyawa
hidrokarbon akan lebih jelas jika diamati secara langsung melalui kegiatan
praktikum. Salah satu senyawa hidrokarbon yaitu alkena, sehingga subpokok
materi alkena dapat dipelajari dengan metode praktikum.
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan di atas,
maka peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian dengan judul “Kontribusi Kit
Praktikum Kimia Skala Kecil terhadap Keterampilan Proses Sains (KPS) Siswa
dalam Proses Pembelajaran Subpokok Materi Alkena.”
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini yaitu
“Bagaimana kontribusi kit praktikum kimia skala kecil terhadap keterampilan
proses sains (KPS) siswa dalam proses pembelajaran subpokok materi alkena?”
Rumusan masalah di atas, dapat diuraikan menjadi pertanyaan-pertanyaan
penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana keterampilan proses sains siswa dalam proses pembelajaran
subpokok materi alkena menggunakan kit praktikum kimia skala kecil?
2. Bagaimana tanggapan siswa terhadap pembelajaran subpokok materi alkena
menggunakan kit praktikum kimia skala kecil?
C. Pembatasan Masalah
Peneliti membatasi kajian penelitian dengan pembatasan masalah sebagai
berikut:
1. Subpokok materi alkena yang dipraktikumkan yaitu mengenai sifat fisik dan
kereaktifan 1-heksena yang dipelajari di kelas X semester 2.
2. Penilaian keterampilan proses sains diperoleh dari hasil observasi kegiatan
siswa pada praktikum kimia skala kecil. Keterampilan proses sains yang
diteliti, meliputi mempersiapkan alat dan bahan, menggunakan alat dan bahan,
dan mengamati objek serta fenomena yang terjadi pada saat praktikum.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi dan gambaran
mengenai kontribusi kit praktikum kimia skala kecil terhadap aspek keterampilan
proses sains (KPS) siswa dalam proses pembelajaran subpokok materi alkena.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang berarti bagi
pihak-pihak yang terlibat dalam dunia pendidikan:
1. Manfaat penelitian untuk siswa, yaitu:
a. Mengembangkan keterampilan proses sains siswa.
b. Memberikan pengalaman langsung kepada siswa dalam melaksanakan
praktikum dengan menggunakan kit praktikum kimia skala kecil pada
c. Mendidik siswa untuk menggunakan bahan-bahan kimia yang lebih
ramah lingkungan.
2. Manfaat penelitian untuk guru, yaitu:
a. Memberikan informasi mengenai kit praktikum kimia skala kecil yang
lebih murah, ramah lingkungan, dan bisa dilakukan di dalam kelas
maupun di laboratorium.
b. Memberikan gambaran mengenai pelaksanaan praktikum menggunakan
kit praktikum kimia skala kecil sebagai metode pembelajaran alternatif
dalam mengembangkan keterampilan proses sains siswa.
3. Manfaat penelitian untuk peneliti lainnya, yaitu:
a. Memberikan gambaran mengenai penerapan kit praktikum kimia skala
kecil di sekolah.
b. Memberikan informasi mengenai kontribusi kit praktikum kimia skala
kecil terhadap keterampilan proses sains siswa pada subpokok materi
alkena.
c. Menjadi acuan atau titik tolak dalam melakukan penelitian yang sejenis
atau pengembangannya terhadap topik-topik lain.
F. Penjelasan Istilah
1. Kontribusi adalah mempunyai andil, mempunyai sumbangan (Kamus Besar
Bahasa Indonesia, 2008).
2. Kit praktikum kimia skala kecil dikembangkan oleh Manan, Mulyono HA. Kit
praktikum kimia skala kecil berisi prosedur percobaan, alat-alat praktikum
3. Keterampilan proses sains adalah keterampilan-keterampilan yang dimiliki
oleh para ilmuwan untuk memperoleh dan mengembangkan ilmu pengetahuan
(Dahar, 1989).
4. Alkena adalah golongan senyawa hidrokarbon alifatik tak-jenuh yang hanya
memiliki sebuah ikatan rangkap dan mempunyai rumus umum: CnH2n dengan
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek Penelitian
Penelitian dilakukan di salah satu SMA Negeri di Kota Bandung. Subjek
penelitian adalah siswa kelas X semester 2 yang sedang mempelajari materi sifat
fisik dan sifat kimia alkena. Jumlah siswa yang dijadikan subjek penelitian
sebanyak 45 siswa yang dibagi menjadi 8 kelompok belajar karena kit yang
tersedia sebanyak 8 kit, setiap kelompok beranggotakan 5-6 siswa dengan
kemampuan yang heterogen. Pembagian kelompok didasarkan pada nilai UTS
kimia semester 2 karena dari hasil UTS kimia bisa dilihat siswa yang nilai UTS
kimianya tinggi, sedang, dan rendah untuk disebarkan menjadi 8 kelompok,
sehingga setiap kelompok terdiri dari siswa yang nilai UTS kimianya tinggi,
sedang, dan rendah (lampiran A.6).
B. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif. Metode
penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang menggambarkan situasi
atau kejadian-kejadian yang sebenarnya. Menurut Sudjana dan Ibrahim (2001),
metode penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha
memaparkan suatu gejala, peristiwa, atau kejadian di masa sekarang, fenomena
C. Alur Penelitian
Alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Bagan 3.1 Alur penelitian Pengolahan data
Pembahasan dan kesimpulan Pengambilan data
Pengkajian Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Kimia untuk SMA/MA Kelas X Semester 2
Penentuan Judul Praktikum
Merancang Perangkat Kit Praktikum Kimia
Skala Kecil
Uji Coba Kit dan Penuntun Praktikum
Kimia Skala Kecil
Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Validasi instrumen Pembuatan Instrumen
Penelitian
Berikut ini uraian mengenai alur penelitian yang dilakukan:
1. Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan dimulai dari pengkajian Standar Kompetensi (SK) dan
Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran Kimia untuk SMA/MA Kelas X Semester
2 (lampiran A.1). Berdasarkan hasil pengkajian SK dan KD, diperoleh SK nomor
4 yaitu memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan
senyawa makromolekul, dan KD 4.2 yaitu menggolongkan senyawa hidrokarbon
berdasarkan strukturnya dan hubungannya dengan sifat senyawa. Diperoleh SK
nomor 4 dan KD 4.2 karena sifat senyawa hidrokarbon akan lebih jelas jika
diamati secara langsung melalui kegiatan praktikum. Hasil pengkajian SK dan KD
merupakan dasar dari pembuatan silabus (lampiran A.2) dan penentuan judul
praktikum yang akan digunakan. Setelah penentuan judul praktikum, kemudian
membuat peta konsep (lampiran A.3), struktur makro dan mikro (lampiran A.4)
untuk mengukur tingkat kedalaman materi yang akan disusun dalam RPP
(lampiran A.5).
Tahap perencanaan selanjutnya yaitu merancang kit praktikum kimia skala
kecil, uji coba kit dan penuntun praktikum kimia skala kecil. Penuntun praktikum
(lampiran A.7 dan A.8) dan kit praktikum kimia skala kecil yang digunakan dalam
penelitian ini telah disediakan oleh Manan, Mulyono HA. Tahap perencanaan
yang terakhir yaitu membuat instrumen penelitian. Instrumen penelitian yang
digunakan yaitu lembar observasi (lampiran B.1) dan pedoman wawancara
dosen pembimbing I dan II. Setelah divalidasi, instrumen penelitian direvisi
terlebih dahulu, selanjutnya digunakan untuk memperoleh data.
2. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan, peneliti melakukan kegiatan pembelajaran
sifat-sifat alkena menggunakan kit praktikum kimia skala kecil. Keterampilan proses
sains siswa diobservasi selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Setelah
kegiatan pembelajaran selesai, peneliti melakukan wawancara untuk memperoleh
data tambahan mengenai keterampilan proses sains siswa selama praktikum,
tanggapan siswa terhadap pembelajaran subpokok materi alkena menggunakan kit
praktikum kimia skala kecil, dan tanggapan siswa terhadap kit praktikum kimia
skala kecil.
3. Tahap Penyelesaian
Setelah data penelitian terkumpul, tahap selanjutnya adalah mengolah data
hasil penelitian, membahas hasil penelitian, dan menarik kesimpulan berdasarkan
hasil penelitian.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan yaitu lembar observasi keterampilan
proses sains siswa dan pedoman wawancara.
1. Lembar Observasi
Lembar observasi (lampiran B.1) yang digunakan dalam penelitian berisi
keterampilan proses sains siswa selama pembelajaran berlangsung. Lembar
observasi ini juga dilengkapi dengan rubrik penilaian (lampiran B.2) yang dibuat
kegiatan yang dilakukan dengan tepat. Skor 1 untuk kegiatan yang dilakukan
dengan kurang tepat. Skor 0 untuk kegiatan yang tidak dilakukan. Pada lembar
observasi, aspek keterampilan proses sains siswa yang dinilai sebanyak 27 aspek
yang terbagi ke dalam 8 sub keterampilan proses sains. Penilaian yang dilakukan
merupakan penilaian kelompok.
2. Pedoman Wawancara
Teknik wawancara dilakukan untuk melengkapi data yang diperoleh dari
lembar observasi keterampilan proses sains siswa tiap kelompok. Pedoman
wawancara (lampiran B.3) yang digunakan berisi pertanyaan-pertanyaan yang
berhubungan dengan keterampilan proses sains siswa selama pembelajaran
menggunakan praktikum kimia skala kecil, tanggapan siswa mengenai
pembelajaran menggunakan kit praktikum kimia skala kecil, dan tanggapan siswa
terhadap kit praktikum kimia skala kecil. Wawancara dilakukan setelah proses
pembelajaran berlangsung. Pada saat wawancara, diambil 3 orang siswa dari
setiap kelompok, yaitu siswa yang kemampuannya tinggi, sedang, dan rendah.
E. Teknik Pengolahan Data
1. Lembar Observasi
Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengolahan data lembar observasi
meliputi:
a. Menampilkan nilai setiap sub keterampilan proses sains kelompok dengan
b. Menafsirkan persentase nilai setiap sub keterampilan proses sians untuk setiap
kelompok dan persentase nilai rata-rata setiap sub keterampilan proses sains
berdasarkan tabel 3.1.
c. Menghitung skor seluruh sub keterampilan proses sains untuk setiap
kelompok (lampiran C.1).
d. Menentukan persentase perolehan skor total dari kedelapan sub keterampilan
proses sains untuk setiap kelompok berdasarkan rumus:
Nilai psikomotor = Nilai yang diperoleh setiap kelompok
Nilai maksimal × 100%
e. Menampilkan nilai keterampilan proses saina kelompok dengan menggunakan
grafik batang.
f. Menafsirkan persentase nilai keterampilan proses sains kelompok berdasarkan
tabel 3.1.
Tabel 3.1 Nilai keterampilan proses sains kelompok
% Skor Kategori
81-100% Baik sekali
61-80% Baik
41-60% Cukup
21-40% Kurang
< 21% Kurang sekali (Arikunto, 2009)
g. Menafsirkan persentase nilai rata-rata ketrampilan proses sains kelompok
berdasarkan kriteria dan indikator keberhasilan pembelajaran dalam KTSP
(2008) untuk mengetahui kontribusi kit praktikum kimia skala kecil terhadap
keterampilan proses sains siswa. Secara umum kriteria keberhasilan
tes, baik tes formatif, tes sumatif, maupun tes keterampilan yang mencapai
tingkat keberhasilan rata-rata 60%; 2) setiap keberhasilan tersebut
dihubungkan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang
ditetapkan oleh kurikulum, tingkat ketercapaian kompetensi ini ideal 75%; dan
3) ketercapaian keterampilan vokasional atau praktik bergantung pada tingkat
resiko dan tingkat kesulitan. Ditetapkan idealnya sebesar 75 %.
2. Wawancara
Hasil wawancara ditranskripsikan (lampiran C.2) secara naratif untuk
mengetahui secara jelas keterampilan proses sains siswa selama pembelajaran
menggunakan kit praktikum kimia skala kecil, tanggapan siswa mengenai
pembelajaran menggunakan kit praktikum kimia skala kecil, dan tanggapan siswa
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab IV tentang
keterampilan proses sains siswa SMA kelas X dalam proses pembelajaran
subpokok materi alkena menggunakan kit praktikum kimia skala kecil, diperoleh
kesimpulan sebagai berikut:
1. Keterampilan proses sains siswa dalam proses pembelajaran subpokok materi
alkena menggunakan kit praktikum kimia skala kecil pada umumnya memiliki
kategori keterampilan proses sains yang baik sekali (92,82%). Keterampilan
proses sains yang dinilai meliputi delapan sub keterampilan, yaitu:
a. Menyiapkan alat dan bahan praktikum yang akan digunakan, terkategori baik
sekali (89,58%).
b. Menangani benda bekas pakai yang terlibat selama praktikum, terkategori baik
sekali (100,00%).
c. Menata alat-alat praktikum yang akan digunakan, terkategori baik sekali
(85,94%).
d. Menggunakan pipet tetes, terkategori baik sekali (91,25%).
e. Mengocok larutan dalam tabung reaksi, terkategori baik sekali (95,83%).
f. Membaui larutan, terkategori baik sekali (91,67%).
h. Membereskan alat dan bahan yang telah digunakan, terkategori baik sekali
(87,50%).
2. Kit praktikum kimia skala kecil memberikan kontribusi positif terhadap
keterampilan proses sains siswa dalam proses pembelajaran subpokok materi
alkena.
3. Pembelajaran subpokok materi alkena menggunakan kit praktikum kimia
skala kecil memperoleh tanggapan yang positif dari siswa.
4. Penggunaan kit praktikum kimia skala kecil pada umumnya memperoleh
tanggapan yang positif dari siswa.
B. Saran
Beberapa saran yang diajukan oleh penulis, yaitu:
1. Subjek penelitian masih terbatas pada kelompok siswa. Oleh karena itu,
diharapkan ada suatu penelitian yang dapat menganalisis keterampilan proses
sains untuk masing-masing siswa.
2. Kit sebaiknya dimodifikasi supaya bisa dibawa dengan cara digendong seperti
tas atau dengan cara yang lain yang lebih memudahkan siswa ketika
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Mulyati. (1995). Pengembangan Program Pengajaran Bidang Studi Kimia. Surabaya: Airlangga University Press.
Arifin, Mulyati. dkk. (2003). Strategi Belajar Mengajar Kimia. Bandung: Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.
Arikunto, Suharsimi. (2009). Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Dahar, R.W. dan Liliasari. (1986). Pengelolaan Pengajaran Kimia. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Universitas Terbuka.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Dwiyanti, G. dkk. (2003). “Analisis Keterampilan Proses Sains Siswa SMU Kelas II pada Pembelajaran Kesadahan Air dengan Metode Praktikum Skala Mikro”. Laporan Hibah Penelitian dalam Implementasi Due-Like Di UPI, Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.
Engler, John. et al. (2000).”Small-Scale Chemistry”. Michigan Department of Enviromental Quality.
Fessenden, Ralph J. dan Joan S. F. (1986). Organic Chemistry. USA: Wadsworth Inc.
Firman, Harry. (2000). Penilaian Hasil Belajar Dalam Pengajaran Kimia. Bandung: Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan: Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Kimia. Jakarta: Kemdikbud.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2008). Kriteria dan Indikator Keberhasilan Pembelajaran. Jakarta: Kemdikbud.
Liliasari, et al. (2009). “Analisis Keterampilan Proses Sains Siswa SMA pada Model Pembelajaran Praktikum D-Ei-Hd”. Jurnal Pengajaran MIPA, 14, (2), 1-20.
Manan, Mulyono H.A. (2005). Kamus Kimia. Bandung: Bumi Aksara.
Mastjeh, Sabirin. dkk. (1993). Kimia Organik 1. Yogyakarta: Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada.
Parlan dan Wahjudi. (2003). Kimia Organik 1. Malang: Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang.
Pradwinta, R. M. (2005). Analisis Keterampilan Psikomotor Siswa SMA Kelas 2 pada Subpokok Bahasan Pergeseran Kesetimbangan Kimia melalui Metode Praktikum Skala Kecil. Skripsi sarjana pada FPMIPA UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Rahayu, Enung. (2008). Analisis Aspek Psikomotor Siswa SMP kelas IX pada Pembelajaran Asam Basa melalui Praktikum Skala Kecil. Skripsi sarjana pada FPMIPA UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Rustaman, Nuryani. dkk. (2003). Strategi Belajar Mengajar Biologi. Bandung: Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI.
Sudjana, Nana dan Ibrahim. (2001). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Sudjana, Nana. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sukarmin. (2009). Sifat-sifat Alkena. [Online]. Tersedia: http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia_organik_dasar/hidro-karbon/sifat-sifat-alkena/ [10 januari 2012].
Tim Redaksi KBBI. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa.