vi DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
UCAPAN TERIMA KASIH ... ii
ABSTRAK ... v
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... xi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 7
1.3 Batasan Masalah ... 8
1.4 Rumusan Masalah ... 9
1.5 Tujuan Penelitian ... 9
1.6 Manfaat Penelitian ... 10
1.7 Asumsi Penelitian ... 12
1.8 Hipotesis Penelitian ... 12
1.9 Definisi Operasional ... 13
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Media ... 15
2.1.1 Manfaat Media Pembelajaran ... 17
2.1.2 Kriteria Memilih Media Pembelajaran ... 18
2.2 Hakikat Pembelajaran Menulis ... 19
2.2.1 Pengertian Menulis ... 20
2.2.2 Fungsi Menulis ... 20
2.2.3 Tujuan Menulis ... 21
2.3 Pembelajaran Menulis ... 23
2.4 Jenis-Jenis Tulisan ... 25
2.4.1 Eksposisi ... 26
2.4.2 Deskripsi ... 26
2.4.3 Argumentasi ... 27
▸ Baca selengkapnya: contoh buku catatan kasus siswa dan solusinya
(2)vii
2.5 Bentuk-Bentuk Tulisan ... 29
2.5.1Tulisan Bernada Informatif ... 30
2.5.2 Tulisan Bernada Menjelaskan ... 31
2.5.3 Tulisan Bernada Argumentasi ... 33
2.5.4 Tulisan Bernada Mengkritik ... 34
2.5.5 Tulisan Bernada Otoritatif ... 36
2.5.6 Tulisan Bernada Intim/Akrab ... 38
2.5.6.1 Buku Catatan Harian ... 39
2.5.6.2 Fungsi Buku Catatan Harian ... 42
2.5.6.3 Ciri-Ciri Buku Catatan Harian ... 45
2.5.6.4 Bentuk-Bentuk Buku Catatan Harian ... 47
2.6 Kebiasaan Menulis ... 49
2.6.1 Kebiasaan Menulis Sejak Kecil ... 54
2.7 Keterampilan Menulis ... 55
2.7.1 Proses Terampil dalam Menulis ... 57
2.8 Penilaian ... 60
2.8.1 Teknik Penilaian ... 62
2.9 Penelitian Terdahulu ... 66
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian ... 68
3.2Desain Penelitian ... 71
3.3 Populasi dan Sampel ... 72
3.3.1 Populasi ... 72
3.3.2 Sampel ... 72
3.4 Alur Penelitian ... 73
3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 75
3.6 Instrumen Penelitian ... 76
3.6.1 Observasi ... 76
3.6.2 Angket ... 78
3.6.3 Tes Menulis Karangan Narasi ... 79
3.7 Teknik Pengolahan Data ... 80
▸ Baca selengkapnya: download buku catatan kasus siswa
(3)viii
3.7.2 Pengolahan Data ... 81
3.7.3 Analisis Data ... 81
3.8 Pengujian Sifat Data ... 82
3.8.1 Uji Validitas dan Uji Realibilitas Data ... 82
3.8.2 Uji Hipotesis ... 85
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Pembelajaran ... 92
4.2 Uji Normalitas ... 95
4.3 Uji Homogenitas ... 98
4.4 Uji T ... 102
4.5 Buku Catatan Harian Siswa ... 103
4.5.1 Hasil Buku Catatan Harian Siswa ... 108
4.6 Penilaian Angket ... 110
4.6.1 Data Angket Kelas Eksperimen ... 110
4.6.2 data Angket Kelas Kontrol ... 119
4.7 Pembatasa Isi Karangan ... 125
4.7.1 Kelas Eksperimen ... 126
4.7.2 Kelas Kontrol ... 132
4.8 Analisis data Penelitian ... 138
4.8.1 Korelasi ... 138
4.8.2 Regresi ... 141
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 144
5.2 Saran ... 145
DAFTAR PUSTAKA ... 146
ix DAFTAR TABEL
NO JUDUL HAL
2.1 Perbedaan Deskripsi Faktual dan Pribadi ... 31
2.2 Respon Pembaca ... 31
2.3 Contoh bentuk Pengalaman ... 47
2.4 Contoh Bentuk Perasaan ... 48
2.5 Contoh Bentuk Gabungan ... 48
2.6 Format Penilaian ... 63
2.7 Aspek-Aspek Penilaian Karangan ... 64
3.1 Lembar Observasi Siswa ... 77
3.2 Lembar Observasi Guru ... 77
3.3 Kisi-Kisi Kebiasaan Menulis Siswa ... 78
3.4 Penilaian Karangan Narasi ... 79
3.5 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r... 86
3.6 Skor Total Aktivitas Guru dan Siswa ... 90
3.7 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r2 ... 91
4.1 Tabel Chi-Square ... 96
4.2 Rekapitulasi Uji Normalitas Prates dan Pascates ... 97
4.3 Homogenitas Data X, Y1 dan Y2 ... 99
4.4 Uji Homogenitas Data Prates dan Pascates Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 101
4.5 Uji T ... 102
4.6 Tabulasi Data Buku Catatan Harian (X)... 109
4.7 Data Angket Prates Kelas Eksperimen ... 111
4.8 Data Angket Pascates kelas Eksperimen ... 114
4.9 Perbandingan Nilai Kebiasaan Menulis Kelas Eksperimen ... 117
4.10 Data Angket Prates Kelas Kontrol ... 120
4.11 Data Angket Pascates Kelas Kontrol ... 122
x
4.13 Tabulasi Data Keterampilan Menulis (Y2) Prates Kelas Eksprimen ... 126
4.14 Tabulasi Data Keterampilan Menulis (Y2)Pascates Kelas Eksperimen ... 130
4.15 Tabulasi Data Keterampilan Menulis (Y2) Prates Kelas Kontrol ... 133
4.16 Tabulasi Data Keterampilan Menulis (Y2)Pascates Kelas Kontrol ... 135
4.17 Korelasi ... 139
4.18 Rekapitulasi Pengaruh Buku Catatan Harian (X) terhadap Kebiasaan Menulis Siswa (Y1) dan Keterampilan Menulis Siswa (Y2) ... 140
4.19 Hubungan Regresi X terhadap Y1 ... 141
xi DAFTAR GAMBAR
NO JUDUL HAL
2.1 Perkembangan Media Pembelajaran Berdasarkan Pengalaman E. Dale ... 16
3.1 Komponen dan Proses Penelitian Kuantitatif ... 68
3.2 Desain Penelitian ... 71
3.3 Alur Penelitian ... 74
4.1 Hubungan X terhadap Y1 ... 141
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh manusia. Menurut
pengertiannya bahasa merupakan simbol bunyi yang keluar dari alat ucap manusia.
Selain itu juga, bahasa adalah alat komunikasi yang menggunakan simbol vokal dan
bersifat arbiter (Keraf dalam Rahman 2005). Keterampilan dalam berbahasa ada empat
yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan juga menulis. Empat
keterampilan ini saling berkaitan dalam pemerolehannya. Pada tahapan pertama,
manusia kecil (bayi) baru mampu menyimak hal yang dia dengar, kemudian tahapan
selanjutnya adalah berbicara. Setelah tahapan kedua terlewati maka manusia bisa
membaca dan juga menulis. Keterampilan menyimak dan berbicara dilihat dari sifatnya
dikategorikan sebagai bahasa lisan karena bisa didengarkan sedangkan membaca dan
juga menulis merupakan kategori bahasa tulisan karena berwujud rangkaian huruf yang
dapat dilihat. Suyatna (2005:2) berpendapat bahwa menyimak dan berbicara
merupakan keterampilan reseptif dikarenakan dalam proses kegiatan tersebut orang
tidak selalu aktif menerima, menangkap, memahami dan juga mengingat ujaran yang
disampaikan. Lain halnya dengan membaca dan menulis yang termasuk ke dalam
keterampilan produktif yang terlibat langsung secara aktif memproduksi
gagasan-gagasan ataupun informasi dengan menggunakan bahasa sehingga bisa didengar
Keterampilan menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa
yang mempunyai peranan yang penting. Dalam melakukan kegiatan menulis, seseorang
dapat mengungkapkan atau mengekspresikan ide dan gagasan yang dituangkan dalam
sebuah karya. Menulis dianggap sebagai kegiatan yang sangat sulit dan juga kompleks.
Banyak hal yang harus diperhatikan dalam menulis seperti ejaan, tatabahasa, gaya
bahasa, jenis kalimat, dan elemen lain yang harus ada dalam sebuah tulisan.
Menulis mempunyai banyak manfaat terutama bagi kehidupan siswa dimasa yang
akan datang. Hampir semua kegiatan yang dilalui siswa akan berhubungan dengan
menulis terutama dalam kegiatan belajar mengajar. Siswa menulis pemahaman tentang
pelajaran yang telah diajarkan oleh guru baik mencatat apa yang telah diberikan guru
ataupun ketika guru memberikan tes untuk mengukur keterpahamannya. Selain itu,
ketika siswa belajar di jenjang yang lebih tinggi seperti di perguruan tinggi, salah satu
syarat yang harus dicapai untuk dinyatakan lulus adalah dengan menuliskan karya tulis
ilmiah. Oleh sebab itu, pelajaran menulis sudah diajarkan kepada anak semenjak dia
berada di kelas rendah.
Sebelum mengenalkan pada pembelajaran menulis, guru mengajarkan siswa
tentang menulis permulaan. Guru mengenalkan lambang-lambang huruf kepada siswa
terlebih dahulu. Setelah itu siswa diperkenalkan dengan tulisan tegak bersambung dan
lain sebagainya sehingga siswa mampu menulis pemahaman tentang pelajaran yang
diberikan di sekolah. Semua hal itu tidak menjadikan siswa terbiasa atau bahkan
terampil dalam menulis, seperti yang diungkapkan oleh IEA (International Education
survei yang dilakukan oleh IEA yang menyatakan bahwa Indonesia merupakan negara
yang budaya menulis dan membacanya masih berada di bawah rata-rata. Indonesia
masih berbudaya lisan karena masih banyak orang yang berbicara daripada membaca
ataupun menulis.
Banyak faktor yang mempengaruhi rendahnya kemampuan menulis orang
Indonesia salah satunya adalah rendahnya kemampuan membaca. Ada keterkaitan
antara kegiatan menulis dan juga membaca. Seseorang akan mudah untuk menuangkan
ide atau gagasannya ketika dia sering membaca. Semakin banyak buku yang dibaca
maka tulisan yang dituangkan akan semakin beragam dan kaya akan kosa kata.
Disadari atau tidak, kemampuan membaca berdampak pada lemahnya seseorang dalam
menuangkan sebuah tulisan. Dengan membaca seseorang akan mempunyai wawasan
yang lebih luas dan kosa katanya pun akan lebih banyak jika dibandingkan dengan
orang yang jarang membaca, sehingga orang yang frekuensi membacanya lebih tinggi
ketika menulis akan banyak ide atau gagasan yang bisa dituangkan. Selain itu, metode
atau media yang digunakan tidak membuat siswa tertarik untuk menulis. Siswa bosan
dan jenuh dengan kegiatan menulis yang monoton semenjak mereka berada di sekolah
dasar seperti halnya membuat karangan sebagai tugas sekolah. Alasan lainnya adalah
tidak adanya contoh (role model) sebagai panutan dalam menulis. Untuk menumbuhkan
minat menulis siswa, terlebih dahulu guru harus memberikan contoh dengan produktif
dalam menulis. Alangkah lebih baik jika tulisan yang dibuat guru bisa dijadikan buku
kelas. Seperti yang diungkapkan Conny Semiawan pakar kreativitas dari UNJ dalam
Kusumah (2011) mengatakan:
Diperlukan sebuah kreativitas untuk menulis yang enak dibaca dan bermanfaat. Kreativitas muncul, bila terus didorong melalui berbagai latihan, termasuk latihan menulis. Sayangnya, budaya menulis belum menjadi primadona di sekolah kita. Masih banyak peserta didik kita yang tak mampu untuk menulis. Bahkan menuliskan ide atau gagasannya sendiri. Perlu dicari solusi memecahkan masalah ini. Anak didik di sekolah kita harus pandai menulis. Para guru ditantang untuk menemukan metode baru dalam mengembangkan kreativitas menulis.
Membangun suatu gagasan dalam menulis diperlukan ‘IREX’, hal ini diungkapkan
oleh Alwasilah (2005:149) bahwa menulis itu perlu ‘IREX’. IREX disini adalah
inspiration atau ide, research atau pencarian atau penelitian, dan experience atau
pengalaman. Dari pemahaman diatas dapat disimpulkan bahwa dalam menulis hal yang
pertama harus dimiliki oleh seseorang adalah ide atau inspirasi. Inspirasi bisa datang
tanpa diduga-duga dan tanpa disangka. Misalnya saja seseorang akan mendapatkan
insiprasi atau ide ketika merasa sedih ataupun senang. Cerita yang tertuang ketika
penulis dalam keadaan sedih adalah cerita yang berbau kesedihan, berbeda dengan
cerita ketika penulis merasa senang yang tertuang adalah cerita kebahagian atupun
keceriaan. Kemudian yang kedua adalah penelitian atau riset. Dalam menulis seseorang
membutuhkan bukti atau fakta untuk mendukung argumen yang akan diungkapkannya
sehingga tidak akan muncul istilah common sense atau pemikiran yang umum saja. Hal
yang ketiga adalah pengalaman. Seperti pepatah yang mengatakan bahwa pengalaman
adalah guru yang terbaik, begitu pula dalam hal keterampilan seseorang dalam menulis.
Apabila dia menulis dengan intensitas yang sering maka pengalaman menulisnya akan
semakin banyak dan menjadikannya terampil dalam menulis. Ketika menulis, seseorang
dengan tingginya kuantitas dalam menulis dan juga pengalaman yang telah didapat
maka dengan berjalannya waktu hal tersebut bisa berubah menjadi keberhasilan dalam
menulis. Ketiga hal tersebut apabila bisa dilakukan maka akan meningkatkan kualitas
seseorang dalam menulis.
Dalam menciptakan generasi mendatang yang lebih produktif dalam menulis, maka
hal yang harus dilakukan adalah dengan memberikan rangsangan-rangsangan yang tepat
terhadap generasi muda terutama pada tingkat dasar. Guru sebagai pengajar harus bisa
memotivasi siswanya dalam menulis. Motivasi yang diberikan guru bukan saja
dilakukan pada saat proses pembelajaran tetapi juga setelah pembelajaran itu
berlangsung. Hal ini dilakukan agar siswa memahami tentang konsep menulis dan
diharapkan ketika proses pembelajaran berakhir siswa akan terus menulis. Siswa diajak
untuk menyukai kegiatan menulis tanpa ada tekanan ataupun beban. Oleh karena itu,
guru harus menciptakan motivasi yang baik untuk meningkatkan keinginan siswa dalam
menulis. Selain dengan memotivasi siswanya, guru juga bisa menggunakan media
sebagai alat bantu untuk menciptakan iklim menulis yang baik. Dengan pemilihan
media yang tepat dan cocok dalam pembelajaran menulis maka anak akan menjadikan
kegiatan menulis sebagai kegiatan yang menyenangkan. Media yang digunakan dalam
penelitian ini adalah buku catatan harian. Hal ini berdasarkan sifatnya yang tidak
mengekang dan juga membuat siswa senang akan menulis. Siswa bisa menuangkan
semua ide yang ada dalam pikirannya dengan konsep yang jelas kedalam buku catatan
Penggunaan buku catatan harian dalam pembelajaran menulis diharapkan bisa
meningkatkan kebiasaan siswa dalam menulis. Berdasarkan sifat dari buku catatan
harian yang bersifat tidak formal, siswa bisa menulis setiap saat dan dimana saja.
Misalkan ketika siswa sedang berlibur mereka bisa menulis kegiatan yang dialaminya
dalam buku catatan harian. Begitupun dengan waktunya, siswa bisa menulis ketika
keesokan harinya setelah bangun tidur, atau ketika menjelang tidur, dan bisa juga
dilakukan disela kegiatan yang mereka lakukan. Pembiasaan yang dilakukan akan
membuat siswa secara terus menerus menulis di buku catatan harian sehingga hal itu
menjadi suatu kebiasaan yang dilakukannya. Pembiasaan menulis yang diterapkan
kepada siswa juga akan meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis. Berawal dari
menulis hal yang terjadi sehari-hari dan diharapkan meningkat menjadi tulisan yang
lebih ilmiah.
Keterampilan dalam menulis hanya bisa dicapai ketika seseorang terbiasa
melakukan kegiatan menulis. Seperti pepatah yang diungkapkan oleh Wijaya dalam
kompasiana bahwa menulis itu diibaratkan sebuah pisau. Ketika pisau itu sering diasah
maka akan semakin tajam dan bermanfaat, berbeda dengan pisau yang tidak pernah
diasah, pisau itu akan tumpul dan berkarat. Begitu pula dengan keterampilan menulis
seseorang, ketika mereka terbiasa dengan menulis maka tulisan yang dihasilkan akan
semakin baik dan isinya semakin jelas.
Menulis merupakan sebuah kreativitas yang dimiliki oleh setiap orang. Semakin
sering seseorang melatih keterampilannya dalam menulis maka akan menciptakan
seseorang akan menurun ketika mereka jarang atau bahkan menghilangkan
kebiasaannya dalam menulis. Menulis membutuhkan suatu proses yang dilakukan terus
menerus dan tidak terhenti.
Penelitian tentang penggunaan buku catatan harian telah dilakukan oleh beberapa
peneliti diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Ida Hamidah (2006) yang dilakukan
di SMPN 29 Bandung dengan judul “Penerapan Media Menulis Catatan Harian dalam
Pembelajaran Menulis Karangan Narasi”. Selain itu juga, penelitian berjudul
“Pembelajaran Menulis Karangan Narasi Melalui Catatan Harian Artifisial” yang
dilakukan oleh Ella Nofiarty pada tahun 2006. Penelitian tersebut menjelaskan bahwa
catatan harian merupakan alat bantu yang digunakan untuk memotivasi siswa dalam
menulis terutama menulis karangan narasi. Oleh sebab itu, penelitian ini akan
menggunakan media buku catatan harian untuk meningkatkan kebiasaan menulis dan
keterampilan menulis siswa khususnya yang dilakukan di SDN Sariwangi.
1.2 Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah dalam sebuah penelitian diperlukan untuk melihat
permasalahan yang terjadi di lapangan. Penelitian ini dilakukan berdasarkan identifikasi
permasalahan sebagai berikut:
1) siswa sulit untuk menuangkan gagasan dalam sebuah kalimat sehingga sulit untuk
membuat sebuah karangan.
2) siswa menulis hanya di sekolah dan hanya menulis hal-hal yang berhubungan
3) siswa tidak menggunakan buku catatan harian untuk menuliskan peristiwa yang
terjadi sehari-harinya.
1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian karena banyak
permasalahan yang dihadapi dalam melakukan penelitian. Masalah yang dihadapi dalam
meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis sangat luas. Supaya penelitian yang
dilakukan lebih efisien dan berdasarkan latar belakang serta identifikasi masalah dalam
penelitian ini, maka masalah yang akan diteliti yaitu tentang pengaruh pembelajaran
menulis dengan menggunakan buku catatan harian terhadap kebiasaan menulis dan
keterampilan menulis.
Media yang digunakan dalam pembelajaran sangat beragam, begitu pula dalam
pembelajaran bahasa. Dalam penelitian ini hanya buku catatan harian yang digunakan
sebagai media pembelajaran terutama dalam pembelajaran menulis. Buku catatan harian
juga dirasakan penulis cocok untuk meningkatkan kebiaasaan menulis siswa. Selain
mudah, buku catatan harian lebih ekonomis. Semua siswa bisa memiliki buku catatan
harian. Buku catatan harian bisa dengan mudah dimiliki oleh siswa. Mereka bisa
mendapatkannya di toko buku, atau dengan membuat buku catatan hariannya sendiri
dari kertas yang tidak terpakai. Dengan menggunakan buku catatan harian ini, siswa
bisa menuliskan kegiatan sehari-hari sehingga mereka akan terbiasa menulis dan akan
meningkatkan keterampilannya dalam menulis. Berdasarkan sifatnya yang memaparkan
atau menceritakan kegiatannya sehari-hari maka tulisan yang dilakukan siswa bersifat
1.4 Rumusan Masalah
Rumusan masalah adalah langkah yang harus dilakukan dalam sebuah penelitian
karena rumusan masalah ini merupakan sebuah upaya untuk menyatakan secara tertulis
pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya didapat dalam penelitian ini.
Berdasarkan batasan masalah yang dikemukakan tersebut, maka masalah yang dapat
dirumuskan adalah sebagai berikut:
1) bagaimana pengaruh buku catatan harian terhadap kebiasaan menulis siswa?
2) bagaimana pengaruh buku catatan harian terhadap keterampilan menulis siswa?
3) bagaimana pengaruh buku catatan harian terhadap kebiasaan menulis dan
keterampilan menulis siswa?
1.5Tujuan Penelitian
Dalam sebuah penelitian ada keinginan yang dicapai sehingga penelitian ini
berguna ketika diterapkan di lapangan. Keinginan tersebut dituangkan dalam sebuah
tujuan dalam penelitian. Tujuan dalam penelitian terbagi menjadi dua yang pertama
adalah tujuan umum penelitian yang membahas secara umum tentang keinginan
peneliti yang akan dicapai. Kedua adalah tujuan secara khusus penelitian ini dilakukan.
Tujuan ini bisa membantu peneliti dalam melakukan penelitian sehingga peneliti tahu
tujuan apa yang ingin dicapai dalam penelitian ini. Adapun tujuan tersebut adalah
1) tujuan Umum Penelitian
Secara umum penelitian ini dilakukan untuk melihat seberapa besar pengaruh dari
penggunaan buku catatan harian terhadap kebiasaan menulis dan keterampilan menulis
yang di lakukan di SDN Sariwangi.
2) tujuan Khusus Penelitian
Secara khusus penelitian ini untuk melihat:
a. besarnya pengaruh penggunaan buku catatan harian dalam kebiasaan menulis
siswa,
b. besarnya pengaruh buku catatan harian terhadap keterampilan siswa dalam
menulis, dan
c. pengaruh buku catatan harian dalam pembelajaran menulis.
1.6 Manfaat Penelitian
Pada setiap penelitian diharapkan bermanfaat terutama bagi objek yang ditelitinya,
begitupun dengan penelitian ini. Penelitian tentang menulis ini diharapkan memberikan
manfaat yang besar dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di SD khususnya dalam hal
pembelajaran menulis. Manfaat penelitian dibagi menjadi dua kategori yaitu manfaat
secara teoretis dan juga manfaat secara praktis. Manfaat secara teoretis adalah manfaat
secara teori. Penelitian yang dilakukan akan menyumbang suatu teori, baik
menyumbang teori baru atau mengembangkan teori yang sudah ada. Selai itu, manfaat
praktis adalah manfaat yang bisa didapat secara praktek langsung di lapangan. Adapun
1) Manfaat teoretis
Penelitian ini memberikan sumbangan terhadap teori kebiasaan menulis dan juga
keterampilan menulis untuk siswa pada tingkat sekolah dasar. Guru sekolah dasar
khususnya guru kelas V bisa menerapkan teori pada penelitian ini untuk
mengembangkan kebiasaan menulis dan keterampilan menulis siswanya. Selain itu,
Siswa mempunyai media baru dalam menulis dengan menggunakan buku catatan
harian. Buku catatan harian yang digunakan siswa diharapkan bisa bermanfaat untuk
mengembangkan kemampuan menulisnya dan siswa bisa menghasilkan tulisan yang
lebih baik lagi di masa yang akan datang.
2) Manfaat praktis
a. memperbaiki persepsi siswa tentang anggapan bahwa menulis sangat sulit dan
kompleks. Siswa membutuhkan suatu keterampilan dalam menulis. Keterampilan
tersebut bisa dicapai siswa ketika mereka terus mengasah keterampilannya dalam
menulis dengan membiasakan dirinya untuk menulis. Pembiasaan ini harus muncul
dari dalam diri siswa itu sendiri sehingga menjadi motivasi yang positif dalam
menulis.
b. guru mempunyai media baru dalam pembelajaran menulis sehingga siswa tidak
merasa jenuh dengan pembelajaran mengarang ataupun menulis. Berdasarkan
sifatnya yang menyenangkan buku catatan harian bisa membangkitkan keinginan
atau kejadian yang telah dialaminya sehari-hari. Siswa menulis tentang hal-hal yang
dianggapnya biasa sampai hal yang dianggapnya luar biasa. Seiring berjalannya
waktu tulisan yang ditorehkan siswa akan berkembang. Tulisan yang pertama kali
dibuat di catatan hariannya akan berbeda dengan tulisan yang dibuat setelah
beberapa tahun siswa menggunakan buku catatan hariannya itu. Ada peningkatan
dalam hal gaya bahasa, penuangan ide atau gagasan yang lebih matang, dan
kerapian dalam tulisannya.
1.7 Asumsi Penelitian
Asumsi atau bisa disebut sebagai anggapan dasar dimunculkan dalam sebuah
penelitian untuk melihat kenyataan yang terjadi di lapangan. Asumsi ini bisa membantu
penulis untuk melihat permasalahan yang akan ditelitinya. Berdasarkan asumsi dalam
penelitian ini maka penelitian tentang pengaruh buku catatan harian terhadap kebiasaan
menulis dan keterampilan menulis dilaksanakan. Maka, penelitian ini mempunyai
anggapan dasar sebagai berikut:
1)pembelajaran menulis merupakan hal yang kompleks dan sulit sehingga siswa
khususnya harus sering diberikan latihan agar terampil dalam menulis.
2)kejenuhan merupakan salah satu faktor siswa sulit untuk menulis. Guru harus
memberikan siswa cara yang menarik dalam menulis. Penggunaan buku catatan
harian akan memberikan hal baru bagi siswa terutama dalam hal menulis.
3)kesulitan siswa dalam membuat suatu karangan atau tulisan karena tema yang tidak
dipahami. Oleh karena itu, guru memberikan tema yang mudah dan dekat dengan
1.8 Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara penelitian berdasarkan rumusan
masalah yang diajukan oleh peneliti. Dalam dari hipotesis perlu dibuktikan
kebenarannya melalui data-data yang terkumpul dan berdasar penelitian yang dilakukan.
Hipotesis akan ditolak ataupun diterima berdasarkan hasil jawaban dari penelitian.
Berdasarkan asumsi-asumsi di atas maka hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) penggunaan buku catatan harian berpengaruh terhadap kebiasaan menulis siswa.
2) penggunaan buku catatan harian berpengaruh terhadap keterampilan menulis siswa.
3) penggunaan buku catatan harian berpengaruh terhadap kebiasaan menulis dan
keterampilan menulis siswa.
1.9 Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan pengertian atau pemahaman tentang kata kunci
yang ada dalam penelitian. Untuk mempermudah pemahaman dalam membaca
penelitian ini, maka ada beberapa definisi operasional yang membantu memahami
penelitian, yaitu:
1)pengaruh adalah suatu perubahan yang diakibatkan oleh sesuatu. Dalam penelitian
ini, pembelajaran menulis dengan menggunakan buku catatan harian sebagai media
pembelajaran menulis mempengaruhi siswa untuk terbiasa dan terampil dalam
menulis. Siswa menjadi termotivasi dalam menulis setelah menggunakan buku
catatan harian.
2)buku catatan harian adalah media atau alat bantu yang digunakan siswa dalam
harian yang digunakan dalam penelitian ini adalah buku yang digunakan siswa untuk
menuliskan tentang peristiwa atau kegiatan yang dilakukannya sehari-hari. Tulisan
yang dibuat siswa dalam buku catatan hariannya digunakan sebagai data dalam
penelitian ini berdasarkan persetujuan dengan siswa.
3)kebiasaan menulis merupakan perilaku menulis yang dilakukan oleh siswa. Siswa
menulis bukan hanya pada saat jam pelajaran tetapi mereka menulis di rumah juga.
Kebiasaan menulis siswa di sini dinilai dari angket yang diberikan oleh peneliti.
Siswa cukup menjawab pertanyaan tentang kebiasaan menulis yang diberikan oleh
peneliti.
4)keterampilan menulis merupakan suatu proses siswa menjadi bisa menulis karena
terbiasa menulis. Keterampilan yang dilihat dalam penelitian ini adalah siswa sudah
mampu menuangkan ide atau gagasannya dalam sebuah tulisan. Siswa sudah
memahami tentang dimensi atau elemen-elemen yang harus ada dalam sebuah tulisan
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen
semu (quasi experiment) dengan membagi dua kelas yaitu kelas eksperimen dan juga
kelas kontrol. Pada kelas eksperimen dilakukan sebuah perlakuan atau treatment berupa
buku catatan harian. Sedangkan pada kelas kontrol tidak menggunakan buku catatan
harian sebagai media dalam pembelajaran menulis. Metode penelitian ini digunakan
untuk mencari pengaruh suatu perlakuan dengan kondisi yang terkendali, sedangkan
dilihat dari ruang lingkupnya, maka penelitian ini merupakan sebuah penelitian
kuantitatif. Penelitian kuantitatif pada dasarnya adalah sebuah penelitian untuk
menjawab masalah yang ada di lapangan.
Pengujian Instrumen
Populasi Pengembangan
& Instrumen
Sampel
Rumusan Landasan Perumusan Pengumpulan Analisis
Masalah Masalah Hipotesis Data Data
Kesimpulan & Saran
Penelitian ini muncul dari studi pendahuluan yang terjadi dari objek yang diteliti
(preliminary study) sehingga masalah dapat terlihat. Adapun proses penelitian ini adalah
sebagai berikut.
Berdasarkan bagan di atas, proses penelitian kuantitatif bermula dari permasalahan
yang ada di lapangan. Permasalahan pada penelitian kuantitatif bersifat jelas dan sudah
pasti, sehingga permasalahan ini akan dijawab berdasarkan penelitian yang dilakukan.
Setelah itu, permasalahan yang ada di lapangan diidentifikasi dan juga dibatasi sehingga
peneliti tahu hal yang akan dilakukan dan tidak keluar dari jalur penelitian yang akan
diteliti. Ada beberapa permasalahan dalam penelitian ini yaitu siswa sulit untuk
menuangkan gagasan dalam sebuah kalimat sehingga sulit untuk membuat sebuah
karangan, siswa menulis hanya di sekolah saja dan hanya menulis hal-hal yang
berhubungan dengan pelajaran sekolah, dan siswa tidak menggunakan buku catatan
harian untuk menulis peristiwa sehari-harinya.
Setelah permasalahan itu diidentifikasi maka permasalahan tersebut bisa
dirumuskan. Rumusan masalah yang berbentuk pertanyaan ini kemudian akan dijawab
berdasarkan teori yang sudah ada. Adapun rumusan masalah dalam peneleitian ini
adalah sebagai berikut. pengaruh buku catatan harian terhadap kebiasaan menulis dan
keterampilan menulis siswa, kemudian besarnya pengaruh buku catatan harian terhadap
kebiasaan menulis dan keterampilan menuliss siswa. Setelah rumusan masalah
diperoleh maka teori yang digunakan harus kuat karena akan menjawab pertanyaan
pada penelitian. Jawaban yang didapatkan berdasarkan teori disebut hipotesis. Hipotesis
membedakan penelitian kuantitatif dengan kualitatif. Pada penelitian kuantitatif
hipotesis digunakan untuk melihat penelitian yang akan dilakukan selanjutnya sehingga
analisis pada penelitian ini bersifat deduktif.
Proses selanjutnya adalah pengumpulan data. Data yang dikumpulkan dalam
penelitian ini bisa berupa populasi ataupun sampel tergantung dari data yang diambil
peneliti. Jika datanya banyak dan luas maka peneliti memilih populasi sedangkan jika
datanya merupakan bagian dari populasi maka menggunakan sampel. Data yang
dikumpulkan sebelumnya harus menggunakan instrumen penelitian. Instrumen
penelitian ini dikembangkan dan juga diuji untuk dilihat cocok digunakan dalam
penelitian atau tidak. Jika instrumen yang digunakan tidak cocok maka peneliti harus
membuat instrumen baru yang cocok dengan peneliltian. Proses selanjutnya adalah
menganalisis data yang sudah didapatkan. Penganalisisan data ini untuk menjawab
rumusan masalah dan juga hipotesis masalah yang sudah ada, sehingga hasil penelitian
bisa terlihat dan teruji, hipotesis mana yang sesuai dengan hasil penelitian.
Setelah hasil penelitian didapatkan, maka peneliti bisa menyimpulkan berdasarkan
rumusan masalah dan analisis masalah. Kesimpulan harus berisi jawaban singkat atau
hasil penelitian yang ada. Jika penelitilian mempunyai rumusan masalah tiga, maka
kesimpulan yang dibuat harus tiga. Selain kesimpulan, peneliti juga harus menuliskan
saran-saran untuk memecahkan permasalahan selanjutnya. Adapun saran yang diberikan
harus berdasarkan kesimpulan yang dibuat. Jangan membuat saran yang tidak ada
hubungannya dengan hasil penelitian.
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain nonequivalent
control grup. Pada kelas kontrol peneliti tidak memberikan perlakuan khusus,
pembelajaran menulis pada kelas kontrol menggunakan proses pembelajaran seperti
biasa dengan tidak menggunakan media buku catatan harian sebagai media
pembelajaran menulis. Sedangkan pada kelas eksperimen, peneliti memberikan media
buku catatan harian pada siswa. Siswa diberikan perlakuan untuk menulis bukan hanya
di sekolah tetapi juga di rumah tentang kegiatan sehari-hari yang dilakukannya. Siswa
bebas untuk mengekspresikan apa yang ada di pikirannya dengan gaya bahasa yang
bebas dan tidak ada aturan khususnya. Inti dari pemberian buku catatan harian disini
adalah membuat siswa menuliskan gagasan ataupun pemikirannya ke dalam sebuah
buku tanpa ada ketakutan, paksaan ataupun kekangan. Siswa secara senang hati menulis
dalam buku, hal ini berdasarkan dari sifat buku catatan harian yang merupakan jenis
tulisan menyenangkan. Semakin ekspresif dan berapi-api tulisan yang dibuat siswa
maka prinsip dari buku catatan harian tersebut berhasil dipahami oleh siswa. Adapun
desain penelitian: 3.2 Gambar Desain Penelitian (Sugiyono, 2009:116)
O1 X O2
O3 O4
Penjelasan:
O1 = prates kelas eksperimen
O2 = pascates kelas eksperimen
X = Treatment
O3 = prates kelas kontrol
O4 =Pascates kelas kontrol
Pada bagian ini dijelaskan tentang populasi dan sampel. Populasi adalah subjek
dalam penelitian dan merupakan data untuk dianalisis. Sedangkan sampel menurut
Riduwan (2011:70) adalah bagian dari populasi. Sedangkan yang dimaksud dengan
sampel penelitian adalah data yang merupakan bagian dari populasi dan bisa mewakili
populasi dalam pengambilan datanya.
3.3.1 Populasi
Penelitian ini dilakukan di SDN Sariwangi yang beralamat di Jl. Sariwangi Raya
No. 129 A Desa Sariwangi Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat Propinsi
Jawa Barat. Sekolah yang berstatus sekolah negeri biasa ini didirikan pada tahun 1925,
di atas lahan/tanah pemerintah seluas 1200 m. Pada saat ini, SDN Sariwangi dipimpin
oleh Ibu Dra. Purmasih sebagai kepala sekolah. Di sekolah ini juga terdapat 16 guru
tetap dan 7 guru sukwan. Jumlah siswa yang ada sampai dengan tahun 2011 adalah
sebanyak 605 orang dengan rincian laki-laki 303 orang dan perempuan sebanyak 307
orang. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas V. Ada tiga kelas yang
merupakan populasi dalam penelitian ini.
3.3.2 Sampel
Pada penelitian kuantitatif ada dua jenis pengambilan sampel pertama yaitu
probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang pada
setiap unsur atau anggota dalam sampel sama. Kedua, nonprobability sampling yaitu
teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang bagi setiap unsur atau
anggota untuk dijadikan sampel. Penelitian ini mengambil teknik probability sampling
sampel simple random karena melihat sampel yang diambil merupakan populasi yang
dianggap homogen atau relatif homogen. Tidak ada perbedaan yang sangat mencolok
antara sampel yang diambil sebagi subjek penelitian.
Berdasarkan populasi di atas maka sampelnya bisa ditarik menjadi dua kelas. Pada
kelas eksperimen atau disebut dengan kelas A terdapat 32 orang siswa begitupun pada
kelas kontrol atau yang disebut kelas B ada 32 orang siswa. Pemilihan sampel dilakukan
secara acak sehingga tidak ada kriteria khusus dalam memilih sampel. Jenis sampel
yang diambil mempunyai sifat yang homogen. Pada kelas eksperimen akan dilakukan
sebuah perlakuan dengan menggunakan media buku catatan harian.
3.4 Alur Penelitian
Alur penelitian dibuat untuk menjelaskan tentang arah dari sebuah penelitian. Alur
pada penelitian ini dibuat berdasarkan penelitian yang telah dilakukan tentang
“Pengaruh Pembelajaran Menulis dengan Menggunakan Buku Catatan Harian Terhadap
Kebiasaan Menulis dan Keterampilan Menulis Siswa”. Adapun alur penelitiannya
adalah sebagai berikut:
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Populasi
Sampel
Prates
Kelas Kontrol Kelas
Eksperimen
Pascates
Analisis Rumusan
Masalah
Pembuktian Hipotesis
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan
penyebaran angket, obsevasi, dan tes menulis karangan narasi. Ketiga teknik ini dipilih
peneliti untuk mengambil data secara kuantitatif.
Langkah pertama yang dilakukan untuk mengumpulkan data yaitu dengan
memberikan prates terhadap semua responden yaitu siswa kelas V SDN Sariwangi.
Adapun materi prates yang diberikan yaitu berupa angket untuk menanyakan tentang
kebiasaan menulis siswa. Data angket yang diperoleh bertujuan untuk mengetahui
kebiasan menulis siswa dan minat siswa dalam menulis. Setelah angket diberikan
kepada responden maka selanjutnya adalah memberikan tes menulis karangan narasi.
Tema yang diberikan adalah tentang liburan sekolah. Tema dipilih berdasarkan
pengalaman yang siswa pernah alami sehingga siswa tidak begitu sulit dalam
menuangkan idenya dalam tulisan. Dalam pengerjaannya, siswa langsung mengerjakan
di kelas. Sedangkan observasi dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung.
Observasi dilakukan pada guru dan murid.
Langkah kedua dalam pengumpulan data prates maka pascates dilakukan. Seperti
pada prates, dalam pasca tes siswa mengerjakan angket dan juga tes menulis karangan
narasi. Angket dan tes menulis pada pasca tes serupa dengan prates sehingga peneliti
bisa mengetahui data awal dan data akhir setelah dilakukan perlakuan pada kelas
eksperimen. Peneliti akan melihat data responden ada perubahan atau tidak setelah
diberikan perlakuan.
Ada tiga instrumen yang digunakan yaitu daftar pertanyaan, lembar observasi, dan
petunjuk membuat karangan. Obeservasi dilakukan pada saat proses pembelajaran
berlangsung. Instrumen yang pertama adalah observasi yang dilakukan kepada guru
ketika mengajar dan juga siswa pada saat belajar. Instrumen yang kedua dalah angket.
Angket diberikan kepada siswa untuk melihat kebiasaan menulisnya. Kemudian
instrumen yang ketiga adalah tes menulis karangan. Tes menulis karangan berupa narasi
tentang liburan sekolah siswa. Siswa bebas memilih judul yang mereka inginkan tetapi
dengan tema liburan sekolah. Ketiga instrumen tersebut akan memberikan data yang
akan menjawab rumusan masalah.
3.6.1 Observasi
Observasi dilakukan pada saat proses belajar dan pembelajaran berlangsung.
Peneliti melihat tentang pembelajaran menulis karangan narasi di sekolah. Berdasarkan
sifat dari observasi yang merupakan alat pengumpul data, maka dalam observasi ini
peneliti menyediakan format pengamatan sebagai instrumen yang berisi uraian-uraian
tentang perilaku baik guru maupun siswa. Adapun lembar observasi sebagai berikut:
No Aspek yang dinilai SB B C K SK
7 Tidak ribut dalam proses pembelajaran 8 Diskusi tentang pelajaran dengan teman 9 Menjawab pertanyaan guru
TABEL 3.2 LEMBAR OBSERVASI GURU
No Aspek yang dinilai SB B C K SK
1 Apersepsi
2 Mengkondisikan murid dalam pembelajaran 3 Suara yang jelas dalam mengajar
4 Cara mengajar yang menarik
5 Penyajian bahan pelajaran sesuai dengan indikator
6 Ada diskusi yang terjadi dalam proses pembelajaran
7 Guru memberikan penjelasan dan juga contoh untuk keterpahaman siswa
8 Menggunakan media pembelajaran dalam pembelajaran menulis
9 Memberikan penilaian selama pembelajaran berlangsung, misalnya dengan mencatat siswa yang bertanya atau mengemukakan pendapat 10 Menyimpulkan proses pembelajaran
11 Meninjau siswa antara yang paham dan kurang paham akan pelajaran yang diberikan
12 Mengadakan refleksi terhadap proses pembelajaran
13 Menginformasikan materi yang akan diberikan pada pertemuan selanjutnya
Penilaian yang dilakukan peneliti pada saat proses pembelajaran berlangsung ini
dilakukan dengan menggunakan lembar observasi ini. Peneliti sebagai observer
tersedia dengan format penilaian SB (Sangat Baik)= 5, B (Baik)=4, C (Cukup)=3, K
(Kurang)=2, dan SK (Sangat Kurang)=1.
3.6.2 Angket
Angket menurut Sugiyono (2009: 199) adalah suatu teknik dalam pengumpulan
data dengan cara memberikan pertanyaan kepada subjek peneliti dalam bentuk tulisan.
Teknik ini akan lebih efisien jika peneliti variabel yang akan diukur dalam penelitian.
Untuk mengetahui data selain melakukan wawancara langsung juga bertanya melalui
angket. Pada saat prates siswa diberikan pertanyaan dalam bentuk angket untuk melihat
kebiasaan menulisnya. Setelah materi tentang karangan narasi diberikan kepada siswa
dan penggunaan media buku catatan harian yang diberikan kepada siswa kelas
eksperimen maka angket ini akan diberikan lagi kepada siswa pada saat pascates.
TABEL 3.3 KISI-KISI KEBIASAAN MENULIS SISWA
Indikator No Item Jumlah
Item 1. Tuliskan kebiasaan menulis
2. Menulis setiap hari pada waktu yang sama,dengan pemicu
3. Berkomitmen pada orang lain 4. Fokus dalam satu bulan
5. Temukan motivasi dalam menulis 6. Catat dan bertanggung jawab 7. Tentukan penghargaan diri 8. Disiplin
9. Mencari inspirasi
10.Jadikan menulis sebagai kegiatan yang menyenangkan
Sumber:Teori kebiasaan menulis oleh Coffing (2008) dalam http://www.women-ink.com/index.htm
Angket yang terdiri atas 20 soal ini berisi pertanyaan berdasarkan
dengan kebiasaan menulis siswa. Siswa hanya menjawab ya atau tidak saja. Jawaban ya
bernilai 1, sedangkan tidak bernilai 0.
3.6.3 Tes menulis Karangan Narasi
Tes menulis karangan narasi digunakan untuk mengukur keterampilan siswa dalam
pembelajaran menulis karangan narasi. Tes dilakukan sebanyak dua kali. Tes pertama
diberikan pada saat prates. Hal ini dilakukan untuk melihat keterampilan awal siswa.
Setelah itu tes kedua atau pasca tes dilakukan pada saat peroses pembelajaran telah
selesai. Pasca tes dilakukan untuk melihat pengaruh penggunaan buku catatan harian
sebagai media pembelajaran pada kelas eksperimen. Adapun format penilaian karangan
menulis narasi adalah sebagai berikut.
TABEL 3.4 PENILAIAN KARANGAN NARASI
No Aspek yang diukur skor kategori
1 Kesesuaian judul dengan isi karangan
4 Penggunaan dan penulisan ejaan
3 Sempurna
No Aspek yang dinilai Skor Kategori
5 pilihan kata/diksi
2 kurang bertautan dan berurutan
1 tidak bertautan dan berurutan
0
tidak bertautan, tidak berurutan dan tidak dipahami
6 keterpaduan antar kalimat dan antar paragraf
3 bertautan dan berurutan
2 kurang bertautan dan berurutan
1 tidak bertautan dan berurutan 1 terbaca tidak bersih
0 tidak terbaca dan tidak bersih
Ada delapan aspek yang akan dinilai dalam karangan narasi. Kedelapan aspek ini
berdasarkan format penilaian yang dikeluarkan oleh Dikdasmen Depdiknas tahun 2003.
3.7 Teknik Pengolahan Data
Setelah data terkumpul dan isntrumen penelitian telah digunakan dalam mencari
sudah didapatkan. Ada beberapa teknik dalam pengolahan data, yaitu: identifikasi data,
pengelompokan data, dan analisis data. Keterangan lebiih lanjut akan dibahas pada
penjelasan di bawah ini:
3.7.1 Identifikasi data
Semua data yang diperoleh dari siswa diidentifikasi agar peneliti tidak mengalami
kesulitan. Penilaian untuk data angket menggunakan skala sikap Guttman sedangkan
penilaian tes karangan narasi menggunakan pedoman penilaian yang sudah dijelaskan di
atas.
3.7.2 Pengelompokan data
Setelah data terkumpul dan diidentifikasi maka langkah selanjutnya adalah
mengelompokan data. Data dikelompokan berdasarkan data kuanlitatif dan data
kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari angket skala sikap sedangkan data kuantitatif
diperoleh dari hasil pembelajaran menulis karangan narasi siswa dan nilai tes
keterampilan menulis siswa.
3.7.3 Analisis data
Sugiyono (2009:207) menyatakan bahwa dalam penelitian kuantitatif analisis data
dilakukan setelah semua data terkumpul. Kegiatan analisis data kuantitatif meliputi
pengelompokan data berdasarkan variabel dan jenis datanya; mentabulasi data
berdasarkan variabel dari seluruh data; dan melakukan penghitungan (penelitian
kuantitatif) untuk menguji hipotesis yang diajukan. Dalam penelitian kuantitatif
penggunaan statistik dilakukan untuk menganalisis data. Statistik dalam kuantitatif ada
3.8 Pengujian Sifat Data
Data yang berasal dari isntrumen-instrumen yang digunakan seperti observasi,
angket, dan tes menulis karangan narasi diuji untuk dilihat kenberlakuannya dalam
penelitian. Untuk menguji instrumen digunakan uji validitas dan juga reliabilitas.
Sedangkan untuk menguji sifat data dilakukan dengan cara uji normalitas dan uji
homogenitas dengan menggunakan SPSS (Statistical Product and Service Solution)
versi 17.
3.8.1 Uji Validitas dan Uji Realibilitas Data
Pada uji validitas dan uji realibilitas yang diujikan adalah daftar pertanyaan berupa
angket untuk melihat kebiasaan menulis siswa. Angket diujikan untuk melihat
kelayakannya sebelum diberikan kepada subjek penelitian.
1) Uji Validitas
Uji validitas dilakukan berkenaan dengan ketepatan alat ukur terhadap konsep yang
diukur sehingga benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur. Berkaitan dengan
pengujian validitas instrumen menurut Riduwan (2010 :97-118) menjelaskan bahwa
validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu
alat ukur. Alat ukur yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Untuk menguji
validitas alat ukur, terlebih dahulu dicari harga korelasi antara bagian-bagian dari alat
total yang merupakan jumlah tiap skor butir. Untuk menghitung validitas alat ukur
digunakan rumus Pearson Product Moment adalah.
(
Jika instrumen itu valid, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya
(r) sebagai berikut.
Antara 0,800 – 1,000 : sangat tinggi
Antara 0,600 – 0,799 : tinggi
Antara 0,400 – 0,599 : cukup
Antara 0,200 – 0,399 : rendah
Antara 0,000 – 0,199 : sangat rendah (tidak valid).
2) Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk mendapatkan tingkat ketepatan (keter-andalan atau
keajegan) alat pengumpul data (instrumen) yang digunakan. Uji reliabilitas instrumen
dilakukan dengan rumus alpha. Metode mencari reliabilitas internal yaitu menganalisis
reliabilitas alat ukur dari satu kali pengukuran, rumus yang digunakan adalah Alpha
Langkah-langkah mencari nilai reliabilitas dengan metode Alpha sebagai berikut.
Langkah 1: Menghitung Varians Skor tiap-tiap item dengan rumus:
Keterangan : Si = Varians skor tiap-tiap item
ΣXi2 = Jumlah kuadrat item Xi
(ΣXi)2 = Jumlah item Xi dikuadratkan
N = Jumlah responden
Langkah 2: Kemudian menjumlahkan Varians semua item dengan rumus:
Keterangan : Σ Si = Jumlah Varians semua item
S1, S2, S3…..n = Varians item ke-1,2,3…...n
Langkah 3: Menghitung Varians total dengan rumus:
Keterangan : St = Varians total
Kemudian diuji dengan Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan rumus Korelasi
Pearson Product Moment dengan teknik belah dua awal-akhir yaitu:
(
disebut rawal-akhir. Untuk mencari reliabilitas seluruh tes digunakan rumus Spearman
Brown yakni:
kebebasan (dk=n–1). Kemudian membuat keputusan membandingkan r11 dengan r tabel.
Adapun kaidah keputusan : Jika r11 > r tabel berarti Reliabel dan r11 < r tabel berarti Tidak
Reliabel.
3.8.2 Uji Hipotesis
Kegiatan yang cukup penting dalam keseluruhan proses penelitian adalah
pengolahan data. Dengan pengolahan data dapat diketahui tentang makna dari data
yang berhasil dikumpulkan. Dengan demikian hasil penelitianpun akan segera
diketahui. Analisis yang digunakan adalah korelasi Pearson Product Moment
namun dalam pelaksanaannya, pengolahan data dilakukan melalui bantuan
komputer dengan program SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi
17.
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis korelasi
pearson product moment. Analisis ini untuk mengetahui pengaruh buku catatan
harian (Y) terhadap kebiasaan menulis (X1) dan keterampilan menulis siswa (X2) di
SDN Sariwangi. Rumus analisis korelasi Pearson Product Moment (PPM) adalah
Korelasi PPM dilambangkan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari harga
(–1 ≤ r ≤ +1). Apabila nilai r = – 1 artinya korelasinya negatif sempurna; r = 0 artinya
tidak ada korelasi; dan r = 1 berarti korelasinya sangat kuat. Sedangkan arti harga r akan
dikonsultasikan dengan Tabel interpretasi Nilai r sebagai berikut.
Tabel 3.5
INTERPRETASI KOEFISIEN KORELASI NILAI r
Interval Koefisien Tingkat Kontribusi
0,80 – 1,000 0,60 – 0,799 0,40 – 0,599 0,20 – 0,399 0,00 – 0,199
Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah
Sangat Rendah Sumber: Riduwan dan Sunarto (2010:138)
Analisis lanjut digunakan teknik korelasi dan uji beda. Kemudahan dalam
perhitungan digunakan jasa komputer berupa software dengan program SPSS
(Statistical Product and Service Solutions) Windows Version 17.
1) Uji hipotesis yang digunakan adalah uji-t yang diawali dengan uji normalitas, uji
homogenitas dan uji kesamaan dua rata-rata. Ada pun langkah-langkahnya
sebagai berikut.
a. Uji normalitas dengan menggunakan chi kuadrat. Pengujian ini dilakukan untuk
mengetahui normal atau tidaknya hasil tes. Rumus yang digunakan adalah:
= −
K = Banyaknya kelas interval dari daftar distribusi frekuensi
Ei = Frekuensi teoretis yang diharapkan
Jika chi squarehitung < chi squaretabel Maka distribusi data dinyatakan normal
Jika chi squarehitung > chi squaretabel Maka distribusi data dinyatakan tidak normal.
(Riduwan, 2010:170)
b. Uji Homogenitas dua varians melalui uji F. Rumus yang digunakan adalah:
Uji Homogenitas dua varians melalui uji F. Rumus yang digunakan adalah:
=
Kriteria pengujiannya yaitu:
Jika F hitung < 1 2a# $ dk1, dk2 maka data homogen
Jika F hitung ≥ F 1 2a# $ dk1, dk2 maka data tidak homogen
(Sugiono, 2008:199)
c. Uji kesamaan dua rata-rata variabel Y1 (kebiasaan menulis) dan Y2 (keterampilan
menulis) sebelum dan sesudah diberikan perlakuan melalui uji t-tes. Jika data
berdistribusi normal dengan jumlah anggota sampel n1=n2 dan variansinya
homogen,rumus yang digunakan adalah:
* = +̅ − -.
/0 1 12 +2 41
+̅ = Rata-rata kelas eksperimen
-. = Rata-rata kelas kontrol
S2 = Varians total
S22= Varians kelas kontrol
n1= Banyak data kelas eksperimen
n2= Banyak data kelas kontrol
Sudjana (1996:239)
S diperoleh dengan rumus sebagai berikut:
5 21 − 1 01 + 22 − 1 5221 + 22 − 2
Jika berdistribusi normal dengan n1=n2 dan variansinya tidak homogen, rumus yang
digunakan adalah sebagai berikut:
* = +... − +...
/512 +522
Kriteria pengujian tetap sama, yang membedakan adalah dk=n1-1 atau n2-2 (Riskha
dalam Sugiyono, 2006:135). Uji kesamaan dua rata-rata itu dilanjutkan dengan uji dua
sisi dan uji satu sisi. Uji dua sisi dilakukan untuk melihat apakah ada perbedaan hasil
antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Ada pun uji kesamaan satu sisi dilakukan
untuk mengetahui apakah hasil yang didapat oleh kelas eksperimen lebih baik daripada
kelas kontrol. Kedua uji kesamaan tersebut dilakukan untuk menganalisis data nilai
hasil tes menulis karangan narasi sebagai berikut:
1. Uji kesamaan dua rata-rata dengan uji dua pihak atau dua sisi. Hipotesis yang
diujinya adalah:
Ho = 61 = 62 , kedua rata-rata populasi adalah identik (rata-rata kelas
Ha = 61 ≠ 62 , kedua rata-rata populasi adalah tidak identik (rata-rata kelas
eksperimen dan kelas kontrol tidak sama). Kriteria pengujiannya adalah:
Jika −* 8 9
# < * < * 8 #9maka, Ho diterima
Jika * ≤ −* 8 9
# atau * ≥ * 8 # 9 maka, Ho ditolak
* 8 # 9 didapat data distribusi t dengan dk= 2 + 2 − 2 dan peluang
1-1# 2;.(Sudjana, 1996:239)
2. Uji kesamaan rata-rata dengan uji satu pihak atau satu sisi. Untuk mengetahui
lebih lanjut apakah hasil yang didapat kelas eksperimen lebih baik dari daripada
kelas kontrol, dilakukan uji lanjutan yaitu uji kesamaan dua rata-rata satu pihak.
Untuk uji satu pihak, rumus yang digunakan masih sama dengan uji rata-rata dua
pihak, yang membedakan hanya dalam hipotesis yang diuji dan kriteria
pengujiannya.
=>= 6 = 6 , kedua rata-rata populasi adalah identik (rata-rata kelas
eksperimen dan kelas kontrol itu sama).
=9= 6 ≠ 6 , kedua rata-rata populasi adalah tidak identik (rata-rata kelas
eksperimen dan kelas kontrol tidak sama).
Berdasarkan perbandingan nilai *? @ ABdan *@9CDE adalah :
Jika *? @FAB> *@9CDE atau * > * 89 maka => ditolak.
Jika *? @FAB< *@9CDE atau * < * 89 maka => diterima.
* 89 diperoleh dari daftar distribusi t dengan dk= 2 + 2 − 2 dan peluang 1-H.
Jika data tidak berdistribusi normal, pengujian kesamaan dua rata-rata dilanjutkan
adalah keberartian perbedaan perlakuan pada dua buah sampel bebas yang diambil dari
satu atau dua buah populasi. Rumus yang digunakan dalam uji U Mann-Whitney, yaitu:
I9 = 292C + A
J + 29 + 1 − ∑ L9
IC = 292C +
AM + 2C + 1 − ∑ LC
I9 = Jumlah sampel a
IC = Jumlah sampel b
L9 = Peringkat sampel a
LC = Peringkat sampel b
Hipotesis yang diujinya tetap sama, tetapi kriteria pengujiannya, yaitu => diterima
jika U yang terkecil > U tabel, dan => dalam hal lainnya.
2) Mengolah data hasil pengamatan dalam bentuk persentase. Ada pun skor total
aktivitas guru dan siswa adalah sebagai berikut
Tabel 3.6
Skor Total Aktivitas Guru dan Siswa
4,50 – 5,00 Sangat Baik
4,00 – 4,49 Baik
3,00 – 3,99 Cukup
2,00 – 2,99 Kurang
0,00 – 1,99 Sangat Kurang
3) Analisisi yang akan digunakan dalam menguji besarnya keefektifan variabel
pengaruh buku catatan harian (X) terhadap kebiasaan menulis siswa (Y1) dan
keterampilan menulis siswa (Y2) di SDN Sariwangi. Rumus analisis korelasi
Pearson Product Moment (PPM) adalah sebagai berikut.
)
Korelasi PPM dilambangkan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari harga (–
1 ≤ r ≤ +1). Apabila nilai r = – 1 artinya korelasinya negatif sempurna; r = 0
artinya tidak ada korelasi; dan r = 1 berarti korelasinya sangat kuat. Sedangkan
arti harga r akan mengikuti tabel interpretasi Nilai r sebagai berikut.
Tabel 3.7
Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r2
Interval Koefisien Tingkat Pengaruh
0,80 – 1,000
Pengolahan data selain menggunakan software Microsoft Excel, juga dibantu
DAFTAR PUSTAKA
Akhadiah M.K, Sabarti dan kawan-kawan. 1993. Bahasa Indonesia 3. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.
Alwasilah, A.Chaedar. 2005. Pokoknya Menulis. Bandung: PT Kiblat Buku Utama.
Arikunto, Suharsimi. 2001. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Coffing, Katey. 2008. The Write Habit: How to Strengthen Your Writing Muscle.(online) tersedia dalam http://www.women-ink.com/index.htm
Donovan, Melissa. Better Writing Habit. (online) tersedia dalam
http://writing%20habit/better-writing-habits-2.htm
Djamarah, Syaiful B. 2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta.
Hamidah, Ida. 2006. Penerapan Media Menulis Catatan Harian dalam Pembelajaran Menulis Karangan Narasi. Bandung: UPI.
Hartati, Tatat dkk. 2006. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dalam Pembelajaran Menulis Karangan Narasi. Bandung: UPI.
Keith, Kimberly L. Help Your Child Learn Writing Skills.About.com School Age-Children.
Kurikulum 2006 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. 2006.
Luthfiyani, Khairulia. Buku Harian Sebagai Bahan Ajar Sederhana. (online) tersedia dalam http://blog.lutfiyani.
Nofiarty, Ella. 2006. Pembelajaran Menulis Karangan Narasi Melalui Catatn Artififial (Studi Kasus di Kelas VII SMP Lab-School Pecontohan UPI Bandung). Bandung: Tidak diterbitkan
Potter, Clarkson N. 1990. Writing for Publication. New York: Plume.
Rahman. 2006. Teori Belajar dan Pembelajaran Dalam Konteks Teaching and Learning Process. Bandung: Konferensi Internasional Program Pendidikan Guru untuk Abad ke-21
Riduwan. 2010. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru –Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta.
Riduwan (2010a). Metode & Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta.
______ (2010b). Metode & Teknik Menyusun Proposal Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Riduwan (2010). Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung: CV Alfabeta.
Riduwan, Adun Rusyana dan Enas. 2011. Cara Mudah Belajar SPSS 17.0 dan Aplikasi Statistik Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sadiman, Arief S dkk. 1996. Media dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD. Indonesia: Penerbit Universitas Terbuka.
Santosa, Puji dkk. 2008. Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD. Indonesia: Penerbit Universitas Terbuka.
Semi, M.Atar. 2007. Dasar-Dasar Keterampilan Menulis. Bandung: Angkasa.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV Alfabeta.
Suyatna, Amir. 2005. Menyimak dan Pengajarannya. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis (Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa). Bandung: Angkasa.
Tim Penyusun. 2010. Konsep Buku Harian. (online) tersedia dalam e-dukasi.net.
Yunita, Siska. 2009. Berlatih Menulis dengan Buku Harian. Tulisan ini jiga dipublikasikan di Majalah Bakti (Kanwil Depag Provinsi Daerah Iatimewa
Yogyakarta) Edisi No. 216-TH.XVIII-Juni 2009.