PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BUKU HARIAN DENGAN MENGGUNAKAN
METODE PEMBELAJARAN LANGSUNG DAN TEKNIK MODELING PADA SISWA KELAS VIIE SMP NEGERI 30 SEMARANG
TAHUN AJARAN 2008/2009
SKRIPSI
disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
Nama : Rumi Zakhiatus Sholikhah
Nim : 2101405625
Prodi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Jurusan : Bahasa dan Sastra Indonesia
FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
ii SARI
Sholikhah, Rumi Zakhiatus, 2009. Peningkat an Ket erampilan M enulis Buku Harian dengan
iii
dibaca. Untuk m engat asi rendahnya ket eram pilan m enulis buku harian t ersebut , penelit i m em berikan solusi pem belajaran dengan m enggunakan m et ode pem belajaran langsung(direct m et hod inst ruct ion) dan t eknik m odeling.
Perm asalahan yang dibahas dalam penelitian ini yaitu (1) bagaim anakah peningkat an keteram pilan m enulis buku harian pada sisw a kelas VII E SM P Negeri 30 Sem arang t ahun ajaran 2008/ 2009 set elah pem belajaran m enulis buku harian dengan m enggunakan m et ode pem belajaran langsung (direct m et hod instruction) dan teknik
m odeling, dan (2) bagaim anakah perubahan perilaku sisw a kelas VII E SM P Negeri 30 Sem arang t ahun ajaran 2008/ 2009 setelah diadakan pem belajaran menulis buku harian dengan m etode pem belajaran langsung(direct method instruction) dan teknik modeling. Tujuan penelit ian ini adalah (1) m endeskripsikan peningkatan ket eram pilan menulis buku harian pada sisw a kelas VII E SM P Negeri 30 Sem arang tahun ajaran 2008/ 2009 set elah pem belajaran m enulis buku harian dengan m enggunakan m et ode pem belajaran langsung (direct m et hod instruction) dan t eknik modeling, dan (2) m endeskripsikan perubahan perilaku sisw a kelas VII E SM P Negeri 30 Sem arang tahun ajaran 2008/ 2009 set elah diadakan pem belajaran menulis buku harian dengan m et ode pem belajaran langsung(direct m ethod inst ruct ion) dan teknik modeling. Penelitian ini m erupakan penelit ian t indakan kelas dengan dua siklus. Tiap siklus t erdiri at as tahap perencanaan, t indakan, observasi, dan refleksi. Pengam bilan dat a dilakukan dengan t es dan nont es. Alat pengam bilan dat a yang digunakan berupa pedom an observasi, jurnal, w aw ancara, dan dokum ent asi. Teknik analisis dat a yang digunakan yaitu teknik kuantit at if dan kualit at if.
Berdasarkan hasil analisis dat a tes dapat diketahui bahw a ket eram pilan m enulis buku harian sisw a kelas VII E SM P Negeri 30 Sem arang tahun ajaran 2008/ 2009 set elah m engikut i pem belajaran m enulis buku harian dengan m etode pem belajaran langsung(direct method inst ruct ion) dan teknik modeling telah terbukt i m engalami peningkat an. Hasil tes pada siklus I diperoleh nilai rat a-rat a sebesar 67,32, sedangkan pada siklus II terjadi peningkat an yang m encolok, yaitu m em eroleh nilai rata-rat a kelas sebesar 78,40. Hal ini m enunjukkan peningkat an dari siklus I ke siklus II sebesar 16,44 %. Peningkat an ket eram pilan m enulis buku harian tersebut diikuti dengan perubahan perilaku sisw a ke arah posit if, yait u sem akin akt if dan antusias dengan pem belajaran m enulis buku harian dengan m et ode pem belajaran langsung(direct method instruction) dan t eknik m odeling.
Dari hasil penelit ian t ersebut , saran yang dapat penelit i rekom endasikan antara lain (1) guru m at a pelajaran bahasa dan sast ra Indonesia kiranya dapat m em anfaatkan
iv
salah sat u alternatif t eknik pem belajaran dalam penyusunan rencana pelaksanaan pem belajaran. Dengan m et ode dan m edia tersebut t elah t erbukt i dapat m eningkatkan ket eram pilan sisw a dalam m enulis t eks berita. Selain it u, m etode dan teknik ini juga m em buat proses pem belajaran m enjadi lebih m enarik dan m eyenangkan. Hal ini disebabkan sisw a diajak unt uk belajar bekerjasam a secara berkelom pok dengan disertai m edia koran unt uk bisa dim anfaat kan sisw a dalam m enam bah w awasan. Penerapan
m etode m etode pem belajaran langsung (direct m et hod inst ruct ion) dan t eknik m odeling
diharapkan m am pu m em buat proses pem belajaran bahasa khususnya pada aspek ket eram pilan m enulis m enjadi lebih bervariasi; (2) sisw a hendaknya bisa m em anfaatkan
v
PERSETUJUAN PEM BIM BING
Skripsi ini t elah diset ujui oleh dosen pem bim bing untuk diajukan ke Sidang Panitia Ujian Skripsi, Fakult as Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Sem arang.
Sem arang, Juni 2009
Dosen Pem bim bing I, Dosen Pem bim bing II,
Dr. Subyant oro, M .Hum . Drs. Wagiran, M .Hum.
vi
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi ini telah dipert ahankan di hadapan Sidang Panit ia Ujian Skripsi Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakult as Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Sem arang, pada:
hari : Selasa
t anggal : 23 Juni 2009
Panit ia Ujian Skripsi
Ket ua, Sekret aris,
Prof. Dr. Rust ono, M .Hum . Drs. Haryadi, M . Pd.
NIP 131281222 NIP 132058082
Penguji I, Penguji II, Penguji III,
vii PERNYATAAN
Saya m enyat akan bahw a yang t ertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya orang lain, baik sebagian m aupun seluruhnya. Pendapat atau tem uan orang lain yang t erdapat dalam skripsi ini dikut ip atau dirujuk berdasarkan kode et ik ilmiah.
Sem arang, Juni 2009
viii
M OTTO DAN PERSEM BAHAN
M otto
1) Allah t idak akan m enguji ham banya di luar bat as kem am puannya. Dan yakinlah bahw a Allah akan m em berikan rahm at dan pertolongan-Nya bagi ham ba-Nya yang selalu t aw akal dalam hidup (QS. Al-Baqarah: 286).
2) God has a perfect plan for us. He never do it all at once, but st ep by st ep, because he w anna teach us t o “ w alk by fait h and not by sight ” (penulis).
3) Kenalilah Allah pada saat engkau dalam kelapangan, niscaya Allah akan m engenalim u saat engkau dalam kesulit an (penulis).
4) Kita tidak bisa m em bunuh w aktu tapi w aktu bisa m em bunuh kit a, m aka m anfaatkanlah w aktu dengan sebaik-baiknya (penulis).
Persembahan
Skripsi ini saya persem bahkan kepada:
1) Bapak M aw arno dan Ibu Sulastri serta adikku Kurniaw an. 2) Keluarga besar bapak Saw ardi.
3) Keluarga besar kost Beaut iful House 4) Sahabat-sahabatku tercinta angkatan 2005. 5) Guru dan Dosen.
6) Alm am at er.
ix PRAKATA
Alham dulillah, segala puji syukur penulis panjatkan bagi Allah Sw t., yang t elah m em berikan rahm at sert a hidayah kepada penulis sehingga penulis m am pu m enyelesaikan skripsi ini.
Dalam penyusunan skripsi yang berjudul Peningkatan Ket eram pilan M enulis Buku
Harian dengan M enggunakan M et ode Pem belajaran Langsung (Direct M ethod Instruction) dan Teknik M odeling pada Siswa Kelas VII E SM P Negeri 30 Sem arang, penulis banyak m engalam i ham bat an-ham batan yang m enghalangi kelancaran dalam penyelesaian skripsi ini. Berkat bant uan dan dorongan dari sem ua pihak akhirnya penulis dapat m enyelesaikan dengan baik. Oleh karena it u, penulis ingin mengucapkan rasa t erim a kasih secara t ulus dan m endalam kepada :
1. Prof. Dr. H. Sudijono Sastroatm odjo, M .Si., Rekt or Universit as Negeri Semarang yang t elah m em berikan fasilitas-fasilitas kepada penulis.
2. Prof. Dr. Rust ono, M .Hum ., Dekan Fakult as Bahasa dan Seni yang telah m em berikan izin kepada penulis dalam pem buat an skripsi ini.
3. Drs. Wagiran, M .Hum ., Ket ua Jurusan Bahasa dan Sast ra Indonesia yang t elah m em berikan izin kepada penulis dalam pem buatan skripsi ini.
4. Dr. Subyantoro, M .Hum ., Pem bim bing I yang dengan bijaksana m em beri bim bingan, pengarahan, dan gagasan kepada penulis.
5. Drs. Wagiran, M .Hum., Pem bim bing II yang dengan sabar m em bim bing dan m em beri nasihat kepada penulis.
6. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Bahasa dan Sast ra Indonesia yang telah mem berikan bekal ilm u dan pengetahuan selama kuliah.
x
8. M ardiyah, S.Pd., Guru M at a Pelajaran Bahasa Indonesia kelas VII E yang t elah m em bant u penulis selam a proses penelit ian.
9. Bapak M aw arno dan Ibu Sulast ri, kedua orang t uaku yang t elah dengan sabar dan ikhlas m encurahkan w aktu unt uk m endidik, m em beri kasih sayang, menasihat i, dan m em bim bing penulis.
10. Ayah Jum aat bin Kat ri dan Ibu Erni Sum arni, sebagai orang tua keduaku yang t elah m em berikan sem agat , doa, kasih sayang, dan nasihat kepada penulis.
11. Surat no, S.S yang telah m em berikan doa, sem angat , dan nasihat kepada penulis.
12. Keluarga besar bapak Sarw adi yang telah m em berikan doa dan dukungan kepada
15. Sahabat-sahabatku, Heny, Aisya, Eri, Wulan, Wenty, Rikna, Galuh, Novi, Dian, dan Lilis, yang selalu m enjadi penyem angat ku, sahabat suka duka, tem pat keluh kesahku, dan t elah m engajari penulis arti sebuah persahabatan.
16. M as Fahm i seseorang yang m enjadi panutan dan selalu mem berikan sem angat ,doa, nasihat , perhat ian, dan tem pat keluh kesah penulis.
17. Tem an seperjuanganku, Lukm an Leksono dan Septian yang selalu mem berikan sem angat , dukungan, bantuan dan berjuang bersam a unt uk m enyusun skripsi.
18. Tem an-tem an PBSI Paralel C angkatan 2005, yang t elah berbagi suka duka selam a kuliah.
19. Tem an-tem an kos, Garin, Puput, Siska, Sekar, Nisa, M udah, Kiki, Tia, Novi, Asni, Reta, Ast ut i dan Rani yang telah banyak m em bant u penulis, m em berikan sem angat, dan m enjadi t em pat keluh kesah penulis.
xi
Sem oga Allah senant iasa m em balas kebaikan m ereka dan senant iasa melim pahkan pahala sebesar-besarnya.
Sem arang, Juni 2009
xii DAFTAR ISI
SARI ... i
PERSETUJUAN PEM BIM BING ... iv
PENGESAHAN KELULUSAN ... v
SURAT PERNYATAAN ... vi
M OTTO DAN PERSEM BAHAN ... vii
PRAKATA ... viii
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL ... xvi
DAFTAR GAM BAR ...xvii
DAFTAR DIAGRAM ...xix
DAFTAR LAM PIRAN ... xx
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang M asalah ... 1
1.2 Ident ifikasi M asalah... 8
1.3 Pem bat asan M asalah ... 10
1.4 Rum usan M asalah ... 11
1.5 Tujuan Penelit ian... 11
xiii
BAB II LANDASAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN
2.1 Tinjauan Pust aka ... 14
2.2 Landasan Teoretis ... 21
2.2.1 Hakikat M enulis ... 21
2.2.1.1 Pengert ian M enulis... 22
2.2.1.2 Tujuan Pengajaran M enulis... 23
2.2.1.3 M anfaat M enulis ... 24
2.2.2 Hakikat Buku Harian ... 25
2.2.2.1 Pengert ian Buku Harian ... 26
2.2.2.2 M anfaat Buku Harian ... 27
2.2.2.3 Cara M enulis Buku Harian ... 28
2.2.3 Hakikat M et ode Pem belajaran Langsung (direct m et hod inst ruct ion) ... 29
2.2.3.1 Pengert ian M et ode Pem belajaran Langsung (direct m et hod inst ruct ion) ... 29
2.2.3.2 Ciri-ciri M et ode Pem belajaran Langsung (direct m et hod inst ruction) ... 31
xiv
(direct m et hod inst ruction) ... 32
2.2.4 Hakikat Teknik Pem odelan (m odeling) ... 33
2.2.5 Krit eria Penilaian Pem belajaran M enulis Buku Harian dengan M etode Pem belajaran Langsung (direct m et hod inst ruct ion) dan Teknik M odeling ... 38
2.2.6 Pem belajaran Ket eram pilan M enulis Buku Harian dengan M et ode M etode Pem belajaran Langsung (direct m et hod inst ruct ion) dan Teknik M odeling ... 39
2.3 Kerangka Berpikir ... 40
2.4 Hipot esis Tindakan ... 42
BAB III M ETODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian ... 43
3.1.1 Proses Tindakan Siklus I ... 44
3.1.1.1 Perencanaan ... 44
3.1.1.2 Tindakan... 45
3.1.1.3 Observasi... 48
3.1.1.4 Refleksi ... 50
3.1.2 Proses Tindakan Siklus II ... 52
3.1.2.1 Perencanaan ... 52
xv
3.1.2.3 Observasi... 56
3.1.2.4 Refleksi ... 57
3.2 Subjek Penelit ian ... 58
3.3 Variabel Penelit ian ... 59
3.3.1 Variabel Ket eram pilan M enulis Buku Harian ... 59
3.3.2 Variabel M etode Pem belajaran Langsung (direct m et hod inst ruction) dan Teknik M odeling... 60
3.4 Inst rum en Penelitian ... 61
3.4.1 Inst rum en Tes ... 62
3.4.2 Inst rum en Nont es... 68
3.4.2.1 Pedom an Observasi ... 68
3.4.2.2 Pedom an Jurnal ... 69
3.4.2.3 Pedom an Waw ancara ... 70
3.4.2.4 Pedom an Dokum ent asi... 71
3.5 Teknik Pengam bilan Dat a ... 72
3.5.1 Teknik Tes ... 72
3.5.2 Teknik Nont es ... 73
3.5.2.1 Observasi... 74
3.5.2.2 Jurnal ... 74
xvi
3.5.2.4 Dokum ent asi ... 77
3.6 Teknik Analisis Data ... 77
3.6.1 Teknik Kuantit at if ... 78
3.6.2 Teknik Kualitatif ... 79
BAB IV HASIL PEN ELITIAN DAN PEM BAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 81
4.1.1 Siklus I ... 81
4.1.1.1 Hasil Tes Siklus I ... 82
4.1.1.1.1 Keteram pilan M enulis Buku Harian Siklus I ... 82
4.1.1.1.2 Penilaian Indikat or Kualitas Isi Buku Harian ... 84
4.1.1.1.3 Penilaian Indikat or Kelengkapan Unsur Buku Harian ... 86
4.1.1.1.4 Penilaian Indikat or Ejaan dan Tanda Baca ... 87
4.1.1.1.5 Penilaian Indikat or Pilihan Kat a ... 88
4.1.1.1.6 Penilaian Indikat or Keefektifan Kalim at ... 89
4.1.1.1.7 Penilaian Indikat or Kohesi dan Koherensi ... 91
4.1.1.1.8 Penilaian Indikat or Kerapian Tulisan ... 92
4.1.2.2 Hasil Nont es Siklus I ... 93
4.1.2.2.1 Observasi ... 93
4.1.2.2.2 Jurnal... 99
xvii
4.1.2.2.4 Dokum ent asi ... 107
4.1.2.3 Refleksi Siklus I ... 115
4.1.3 Siklus II ... 117
4.1.3.1 Hasil Tes Siklus II ... 117
4.1.3.1.1 Keteram pilan M enulis Buku Harian Siklus II ... 118
4.1.3.1.2 Penilaian Indikat or Kualitas Isi Buku Harian ... 120
4.1.3.1.3 Penilaian Indikat or Kelengkapan Unsur Buku Harian ... 121
4.1.3.1.4 Penilaian Indikat or Ejaan dan Tanda Baca ... 122
4.1.3.1.5 Penilaian Indikat or Pilihan Kat a ... 123
4.1.3.1.6 Penilaian Indikat or Keefektifan Kalim at... 124
4.1.3.1.7 Penilaian Indikat or Kohesi dan Koherensi... 125
4.1.3.1.8 Penilaian Indikat or Kerapian Tulisan ... 126
4.1.3.2 Hasil Nont es Siklus II ... 127
4.1.3.2.1 Observasi ... 127
4.1.3.2.2 Jurnal... 132
4.1.3.2.3 Waw ancara ... 137
4.1.3.2.4 Dokum ent asi ... 141
4.1.3.3 Refleksi Siklus II ... 148
xviii
M etode Pem belajaran Langsung (direct m et hod inst ruct ion)
dan Teknik M odeling ... 149
4.2.2 Perubahan Perilaku Sisw a setelah Dilakukan Pembelajaran M enulis Buku Harian dengan M et ode Pem belajaran Langsung (direct m et hod inst ruct ion) dan Teknik M odeling ... 156
BAB V PENUTUP 5.1 Sim pulan ... 173
5.2 Saran ... 174
DAFTAR PUSTAKA... 176
xix DAFTAR TABEL
Tabel 1 Aspek Penilaian Tes M enulis Buku Harian ... 62
Tabel 2 Aspek Penilian Kriteria, Skor, dan Kategori Buku Harian ... 63
Tabel 3 Kat egori dan Rent angan Skor Kom ulat if ... 66
Tabel 4 Rekapit ulasi Nilai Sisw a ... 67
Tabel 5 Perbandingan Nilai Kom ulat if Tiap Siklus ... 68
Tabel 6 Hasil Tes M enulis Buku Harian Siklus I ... 82
Tabel 7 Penilaian Indikator Kualitas Isi Buku Harian ... 85
Tabel 8 Penilaian Indikator Kelengkapan Unsur Buku Harian ... 86
Tabel 9 Penilaian Indikator Ejaan dan Tanda Baca ... 87
Tabel 10 Penilaian Indikat or Pilihan Kat a ... 88
Tabel 11 Penilaian Indikat or Keefekt ifan Kalim at . ... 90
Tabel 12 Penilaian Indikat or Kohesi dan kohensi . ... 91
Tabel 13 Penilaian Indikat or Kerapian Tulisan ... 92
Tabel 14 Hasil Observasi Aspek Positif Siklus I ... 94
Tabel 15 Hasil Observasi Aspek Negat if Siklus I ... 97
Tabel 16 Keteram pilan M enulis Buku Harian Siklus II ... 118
Tabel 17 Penilaian Indikat or Kualitas Isi Buku Harian ... 120
xx
Tabel 19 Penilaian Indikat or Ejaan dan Tanda Baca ... 122
Tabel 20 Penilaian Indikat or Pilihan Kat a ... 123
Tabel 21 Penilaian Indikat or Keefekt ifan Kalim at . ... 124
Tabel 22 Penilaian Indikat or Kohesi dan kohensi. ... 125
Tabel 23 Penilaian Indikat or Kerapian Tulisan . ... 126
Tabel 24 Hasil Observasi Aspek Positif Siklus II... 128
Tabel 25 Hasil Observasi Aspek Negat if Siklus II ... 130
Tabel 26 Perbandingan Peningkat an Ket eram pilan M enulis Buku Harian Siklus I dan II ... 151
xxi
DAFTAR GAM BAR
Gam bar 1 Desain Penelitian Tindakan Kelas ... 43
Gam bar 2 Akt ivit as Sisw a M enerim a Penjelasan Peneliti Siklus I ... 108
Gam bar 3 Akt ivit as Sisw a Bert anya kepada Peneliti Siklus I ... 109
Gam bar 4 Akt ivit as Sisw a M enulis Buku Harian Siklus I ... 110
Gam bar 5 Akt ivit as Sisw a Diskusi M engerjakan Tugas dengan M etode Pem belajaran Langsung (direct m et hod inst ruct ion) dan Teknik M odelingSiklus I ... 111
Gam bar 6 Akt ivit as Sisw a saat M enjaw ab Pert anyaan dan M em present asikan Hasil Pekerjaan Kelom poknya Siklus I ... 113
Gam bar 7 Akt ivit as Sisw a M engisi Lem bar Jurnal Sisw a Siklus I ... 114
Gam bar 8 Akt ivit as Sisw a M enerim a Penjelasan Penelit i Siklus II ... 142
Gam bar 9 Akt ivit as Sisw a ketika Bertanya kepada Penelit i Siklus II ... 143
xxii
M etode Pem belajaran Langsung (direct m et hod inst ruct ion) dan Teknik M odeling Siklus II ... 145 Gam bar 12 Akt ivitas Sisw a saat M enjaw ab Pertanyaan dan
M em presentasikan Pekerjaan Kelom poknya Siklus II ... 146 Gam bar 13 Akt ivitas Sisw a M engisi Lem bar
Jurnal Sisw a Siklus II ... 147 Gam bar 14 Perbandingan Akt ivitas Sisw a ketika M em perhat ikan
Penjelasan Penelit i ... 168 Gam bar 15 Perbandingan Akt ivitas Sisw a ketika Bertanya
kepada Penelit i ... 168 Gam bar 16 Perbandingan Aktivit as Sisw a M enulis Buku Harian ... 169 Gam bar 17 Perbandingan Akt ivitas Sisw a Berdiskusi M engerjakan
Tugas dengan M etode Pem belajaran Langsung
(direct m et hod inst ruction) dan Teknik M odeling ... 170 Gam bar 18 Perbandingan Aktivit as Sisw a saat M enjaw ab Pertanyaan
dan M em presentasikan Pekerjaan Kelom poknya ... 171 Gam bar 19 Perbandingan Aktivit as Sisw a M engisi Lem bar
xxiii DAFTAR DIAGRAM
xxiv
DAFTAR LAM PIRAN
xxv
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Bahasa
memungkinkan manusia untuk saling berkomunikasi, saling berbagi pengalaman,
saling belajar dari yang lain, dan meningkatkan kemampuan intelektual. Bahasa
sebagai medium berkomunikasi hanya akan bermanfaat sebaik-baiknya bila bahasa
itu dikuasai oleh mereka yang masuk dalam lingkaran komunikasi tersebut baik
secara lisan maupun tulisan.
Keterampilan berbahasa yang diajarkan di Sekolah Menengah Pertama,
bertujuan untuk mempertinggi kemahiran siswa dalam menggunakan bahasa, yang
meliputi menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Menulis merupakan salah satu
keterampilan berbahasa yang sangat penting untuk diajarkan sejak dini. Karena
menulis merupakan keterampilan bawaan, apabila seseorang menginginkan terampil
menulis harus banyak berlatih dengan tekun dan harus dilakukan secara
terus-menerus.
Dari uraian yang telah dikemukakan, menunjukkan bahwa untuk mendapatkan
keterampilan menulis tidak cukup dengan mempelajari pengetahuan tentang teori
menulis. Dengan menulis dapat lebih mengenali kemampuan dan potensi diri.
2
mengembangkan topik harus mengetahui bagaimana cara berpikir, menggali
pengetahuan, dan pengalaman yang kadang tersimpan di alam bawah sadar
(Akhadiah dkk 1988:1).
Menurut Akhadiah (1998:1-3) menulis merupakan suatu kegiatan
penyampaian pesan dengan menggunakan tulisan sebagai mediumnya. Pesan itu
merupakan isi atau muatan yang terkandung dalam suatu tulisan yang merupakan
sebuah sistem komunikasi antar manusia. Komunikasi tersebut biasanya
menggunakan simbol atau lambang bahasa yang dapat dilihat dan disepakati cara
pemakaiannya.
Dilihat dari segi kemampuan berbahasa, menulis adalah kemampuan
berbahasa paling akhir dikuasai. Kemampuan menulis lebih sulit dikuasai, bahkan
oleh penutur asli bahasa yang bersangkutan sekalipun. Hal ini disebabkan oleh
kemampuan menulis yang menghendaki penguasaan berbagai unsur kebahasaan dan
unsur di luar bahasa itu sendiri (Nurgiyantoro 2001:296).
Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulan bahwa kegiatan
menulis adalah sebuah aktivitas yang harus dimiliki oleh semua orang atau siswa.
Hal ini bertujuan supaya siswa dengan mudah dapat memecahkan masalah-masalah
yang dihadapinya. Sebaliknya siswa yang tidak mempunyai keterampilan menulis,
kemungkinan besar akan menghadapi kendala dalam berkomunikasi. Dengan menulis
3
perasaan yang dimiliki. Selain itu, dapat mengembangkan daya pikir dan kreativitas
siswa dalam menulis.
Kegiatan menulis merupakan kegiatan yang dilakukan oleh para siswa setiap
harinya. Namun, pada kenyataannya banyak siswa yang mengeluh jika kegiatan
belajar sampai pada pokok pembelajaran menulis. Banyak siswa yang merasa belum
mampu menyusun dan menggunakan kalimat dengan struktur yang baik dan benar.
Banyak siswa juga belum bisa menuangkan gagasan dalam bahasa tulis yang baik,
keadaan ini akan menghambat keberhasilan pembelajaran menulis di kelas. Siswa
dapat belajar dengan baik jika berada dalam kondisi yang ideal dengan kasih sayang,
kehangatan, dorongan, dan dukungan dari orang tua, teman, dan masyarakat sekitar.
Bila hal itu terus berlanjut, kesenangan dan kecepatan belajar dapat melekat erat
dalam diri siswa.
Dari uraian yang telah dikemukakan, untuk mendapatkan keterampilan
menulis tidak hanya mempelajari pengetahuan tentang tata bahasa dan mempelajari
pengetahuan tentang teori menulis. Hal ini dikarenakan bahwa dalam kemampuan
menulis, siswa harus benar-benar mengusai berbagai unsur kebahasaan dan unsur di
luar bahasa yang akan menjadi isi karangan.
Pembelajaran keterampilan menulis diharapkan dapat mencapai standar
kompetensi yang terdapat dalam kurikulum. Standar kompetensi yang harus dicapai
4
perasaan pada buku harian dengan memperhatikan cara pangungkupan dengan bahasa
yang baik dan benar. Adapun menulis buku harian adalah salah satu kompetensi dasar
yang ada dalam pembelajaran menulis.
Efisiensi dan efektivitas yang tinggi sangat diperlukan dalam kegiatan belajar
mengajar. Dalam rangka pencapaian efektivitas yang tinggi suatu KBM, para
pengajar utama dituntut untuk selalu aktif dan dinamis, sehingga dapat menyesuaikan
diri dan kondisi lingkaran belajar.
Berdasarkan pengamatan melalui efektivitas interaksi guru dan siswa dalam
KBM, kebanyakan para guru lebih condong menggunakan metode ceramah sebagai
metode yang dipergunakan dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. Hal ini terjadi
dengan alasan metode ini mudah untuk digunakan dan memerlukan persiapan yang
relatif singkat dan sederhana. Tetapi di sisi lain metode ini juga banyak memiliki
kelemahan, diantaranya adalah metode ini dapat menimbulkan kebosanan dan
kejenuhan pada siswa. Sehingga siswa cenderung mengurangi keaktifan siswa dalam
kegiatan belajar mengajar, dan memunculkan rasa malas pada siswa untuk belajar.
Hal ini dikarenakan kebanyakan pembelajaran di kelas cenderung teoretis dan tidak
terkait dengan lingkungan tempat anak itu berada.
Lemahnya keterampilan menulis siswa juga tidak terlepas dari faktor guru.
Pengajaran yang bersifat satu arah artinya guru aktif berceramah sedangkan siswa
5
Selain itu, guru juga kurang kreatif menyuruh siswa untuk berlatih menulis di rumah,
misalnya pengalaman pribadi siswa yang ditulis dalam buku harian.
Menulis buku harian sangat baik untuk dilakukan. Di dalam buku harian kita
dapat mengenali siapa diri kita sebenarnya. Hal ini akan menjadi sesuatu yang
menyenangkan bagi seseorang yang biasa menulis, tapi lain halnya dengan seseorang
yang tidak terbiasa. Bagi mereka yang tidak terbiasa menulis akan merasa sulit
mengungkapkan segala pengalaman, pemikiran, dan perasaan yang dimiliki.
Sebuah buku harian mencatat kejadian-kejadian dan pikiran-pikiran yang
benar, tidak menyimpang dengan dibesar-besarkan dan harus lengkap tanpa
meringkas-ringkas apa yang ada. Kenyataannya, ini harus merupakan catatan yang
terus terang dan terbuka tanpa sesuatu yang disembunyikan dan dihilang-hilangkan
dari konteksnya. Catatan seperti itu membuat mudah bagi orang untuk melihat
kedalam dirinya dengan kejujuran yang mutlak, dimana penilaian kondisi atas diri
sendiri menjadi sederhana dan mudah, seseorang juga dapat perlahan-lahan mulai
menerima dirinya sendiri sebagaimana adanya tanpa merasa malu atau bersalah.
Bersamaan dengan itu, orang mampu untuk melakukan tindakan perbaikan melalui
metode yang sudah tersedia.
Berdasarkan wawancara peneliti dengan guru bahasa Indonesia, kemampuan
siswa kelas VII E SMP Negeri 30 Semarang, dalam menulis buku harian masih
kurang bahkan ada yang belum tahu bagaimana cara menulis buku harian. Hal ini
6
tidak disertai dengan memberikan contoh-contoh buku harian, sehingga ketika siswa
disuruh menulis buku harian siswa benar-benar kesulitan. Selain itu dalam menulis,
pilihan kata yang digunakan oleh siswa kurang bervariasi. Hal ini terbukti bahwa
siswa sering mengulang-ulang kata yang sama pada kalimat/paragraf berikutnya.
Dalam penggunaan ejaan dan tanda bacanya masih kurang tepat, kalimat yang dibuat
siswa kurang padu (dalam hal ini ada kaitannya dengan kohesi dan koherensi), dan
bahasa yang digunakan kurang tepat, sehingga hasil karangannya kurang menarik
untuk dibaca. Oleh karena itu, dengan melihat kenyataan tersebut maka pembelajaran
keterampilan menulis buku harian pada siswa kelas VII E SMP Negeri 30 Semarang,
perlu dilakukan peningkatan sehingga dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam
menulis buku harian.
Selain fenomena di atas, siswa kelas VII E SMP Negeri 30 Semarang, tidak
terbiasa menulis buku harian sehingga mengalami kesulitan untuk mengungkapkan
pengalaman, perasaan maupun pemikiran yang dimiliki. Hal ini terjadi dikarenakan
guru tidak pernah memberikan contoh model buku harian, sehingga siswa belum
mengetahui gambaran yang jelas mengenai bentuk dan isi buku harian itu seperti apa.
Menurut guru bahasa Indonesia yang mengajar di kelas VII, kelas VII E
siswa-siswanya banyak yang pintar, tetapi masih banyak yang sulit diajak untuk
berdiskusi. Siswa bisa diajak berdiskusi tetapi dilatar belakangi oleh rasa takut
kepada guru yang mengajar bahasa Indonesia, karena siswa beranggapan guru bahasa
7
pembelajaran atau dapat dikatakan kelas tersebut pasif, sehingga guru yang mengajar
di kelas harus pandai-pandai memilih strategi yang sesuai agar siswa di kelas tersebut
menjadi aktif.
Pembelajaran keterampilan menulis buku harian memang tidak mudah,
apalagi yang diajar adalah siswa SMP kelas VII, yang pada dasarnya baru beralih dari
bangku sekolah dasar, sehingga kosa kata yang dimilikinya pun masih sedikit. Oleh
karena itu, dalam pembelajaran keterampilan menulis siswa SMP kelas VII
diperlukan suatu metode dan teknik pembelajaran yang tepat. Metode dan teknik itu
adalah metode pembelajaran langsung (direct method instruction) dan teknik
modeling. Dengan metode dan teknik ini, hasil pembelajaran diharapkan lebih
bermakna bagi siswa.
Mengingat sifat ini penting sekali bagi guru untuk mempersiapkan situasi
pembelajarannya harus matang. Harus yakin benar bahwa siswa memahami tugas
yang diberikan harus bahan yang dijadikan stimulus. Serta bisa melakukan
brainstorming dengan menulis data-datanya pada kertas. Pada proses ini guru
memperoleh dari siswa kata-kata atau ungkapan-ungkapan yang berguna untuk
langkah berikutnya. Langkah ini sangat berguna bagi siswa yang tidak terbiasa
menulis buku harian dan sulit untuk mengungkapkan pikirannya yang akan
dituangkan kedalam bentuk tulisan.
Oleh karena itu, dalam pembelajaran keterampilan menulis buku harian siswa
8
tepat. Metode pembelajaran itu adalah metode pembelajaran langsung (direct method
instruction) dan teknik modeling. Metode pembelajaran bertujaan supaya siswa dapat
berinteraksi langsung dengan guru dan diberi contoh dari buku harian, sehingga siswa
mengetahui bagaimana bentuk dan jenis penulisan buku harian yang baik. Dengan
metode dan teknik pembelajaran ini, hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna
bagi siswa.
Pendekatan dan strategi pembelajaran juga merupakan hal yang harus
dipertimbangkan oleh guru agar tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan dapat
mencapai sasaran atau kompetensi yang harus dikuasai siswa. Strategi atau cara-cara
yang akan digunakan oleh guru untuk memilih kegiatan belajar yang akan digunakan
selama proses pembelajaran. Pemilihan tersebut dilakukan dengan
mempertimbangkan situasi dan kondisi, sumber belajar, kebutuhan, dan karakteristik
peserta didik yang dihadapi dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran tertentu
(Hamzah 2001:3).
1.2 Identifikasi Masalah
Pembelajaran keterampilan menulis buku harian perlu dibelajarkan pada siswa
kelas VII. Pembelajaran ini berguna untuk mengembangkan daya pikir siswa dan
melatih kreativitas siswa. Akan tetapi pembelajaran keterampilan menulis buku
9
Penyebab rendahnya kemampuan siswa dalam menulis buku harian
diidentifikasi melalui beberapa faktor yaitu : faktor guru, faktor siswa, faktor
lingkungan, dan faktor sarana. Faktor guru yaitu dalam penggunaan pendekatan
konvensional oleh guru yang lebih menekankan pada teori menulis dari pada praktik
dan guru tidak pernah memperlihatkan contoh buku harian kepada siswa. Cara
mengajar guru sering menggunakan metode ceramah sehingga pembelajarannya satu
arah, sehingga siswa tidak menjadi aktif melainkan pasif karena tidak adanya
interaksi antara guru dan siswa.
Faktor siswa yaitu kurang minatnya siswa pada pembelajaran menulis, siswa
jarang atau tidak pernah menulis buku harian, sehingga siswa memiliki tingkat
kognitif yang kurang dan kesulitan untuk mengungkapkan pengalamannya. Siswa
malas untuk berlatih dan belajar dalam menulis buku harian, karena siswa lebih
memilih untuk bermain dari pada berlatih dalam menulis buku harian.
Faktor lingkungan yaitu kurangnya dukungan atau motivasi dari keluarga
untuk belajar. Kebanyakan siswa lebih suka bermain jarang sekali mereka belajar,
karena bagi mereka pelajaran bahasa Indonesia gampang, hal ini terkesan siswa
sangat meremehkan mata pelajaran bahasa Indonesia. Siswa juga merasa asyik
bermain sehingga siswa lebih memilih untuk bermain dari pada belajar individu
10
Faktor sarana yaitu kurangnya sarana di sekolah tersebut untuk pembelajaran
bahasa Indonesia. Tidak lengkapnya buku ajar untuk siswa dan media pembelajaran
yang mendukung untuk kelancaran proses belajar mengajar.
Pembelajaran menulis buku harian di SMP memerlukan metode pembelajaran
yang tepat agar menunjukkan hasil yang memuaskan. Metode pembelajaran yang
sesuai dan dapat menghasilkan hasil yang bermakna bagi siswa adalah metode
pembelajaran langsung. Adapun komponen metode pembelajaran langsung yang
sesuai dalam pembelajaran menulis buku harian adalah komponen pemodelan yang
bertujuan agar siswa memperoleh gambaran yang jelas mengenai buku harian.
1.3 Pembatasan Masalah
Terdapat berbagai masalah yang berkaitan dengan pembelajaran keterampilan
menulis yang berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas. Tetapi
karena adanya keterbatasan yang ada pada peneliti, maka peneliti akan membatasi
permasalahan tersebut, yaitu siswa dalam menulis buku harian sangat rendah dalam
mengungkapkan pengalaman, pikiran, dan perasaan dengan kalimat yang baik dan
benar.
Dalam pembelajaran menulis buku harian peneliti menerapkan metode
pembelajaran langsung dan teknik modeling. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan
11
metode pembelajaran langsung (direct method instruction) yang bertujuan agar siswa
bisa mengembangkan belajarnya tentang pengetahuan deklaratif yaitu pengetahuan
tentang sesuatu, hal ini diharapkan siswa dapat mengerti apa itu buku harian. Selain
pengetahuan deklaratif siswa juga harus mengetahuai pengetahuan prosedural yaitu
pengetahuan tentang bagaimana melakukan sesuatu, yaitu mengetahui bagaimana
cara menulis buku harian yang baik dan benar.
Selain metode pembelajaran langsung yang digunakan, peniliti juga menerapkan
teknik modeling untuk meningkatkan keterampilan menulis buku harian kelas VII E
SMP Negeri 30 Semarang. Dalam pembelajaran, peneliti
menunjukkan/memperlihatkan beberapa contoh model buku harian, sehingga siswa
dapat menemukan gambaran mengenai buku harian dan unsur apa saja yang harus
ada dalam buku harian. Adapun bentuk buku harian yang ditunjukkan kepada siswa
yaitu buku harian yang berisi pengalaman, pemikiran, dan perasaan.
1.4 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1) Bagaimanakah peningkatan keterampilan menulis buku harian pada siswa kelas
12
harian dengan metode pembelajaran langsung (direct method instruction) dan
teknik modeling?
2) Bagaimana perubahan perilaku siswa kelas VII E SMP Negeri 30 Semarang,
dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran langsung
(direct method instruction) dan teknik modeling?
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut diatas, penelitian tentang peningkatan
keterampilan menulis buku harian melalui metode pembelajaran langsung dan teknik
modeling bertujuan untuk :
1) Mengetahui peningkatan keterampilan menulis buku harian dengan menggunakan
metode pembelajaran langsung dan teknik modeling pada siswa kelas VII E SMP
Negeri 30 Semarang.
2) Untuk mengetahui perubahan perilaku siswa kelas VII E SMP Negeri 30
Semarang, dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode
pembelajaran langsung dan teknik modeling.
1.6 Manfaat Penelitian
Penelitian ini mempunyai dua manfaat, yaitu:
13
Dapat menambah khazanah penelitian pengajaran bahasa terutama
pembelajaran keterampilan menulis buku harian dalam bidang metode
pembelajaran.
1.6.2 Manfaat Praktis
Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat, dengan kegunaan proses dan hasil penelitian bagi para praktisi pembelajaran, khususnya
bagi siswa, guru, dan sekolah tentang menulis buku harian dengan metode
pembelajaran langsung (direct method instruction) dan teknik modeling.
1.6.2.1 Bagi Guru
1)Guru bahasa Indonesia akan semakin terbuka karena mengajarnya masih
banyak kekurangan, sehingga akan berusaha selalu meningkatkan cara
pengajarannya demi tercapainya tujuan pengajaran bahasa Indonesia
dalam pembelajaran menulis.
2)Memberikan masukan pada guru mengenai metode pembelajaran
keterampilan menulis buku harian dalam pembelajaran langsung dengan
teknik modeling kepada siswa tentang buku harian.
1.6.2.2 Bagi Siswa
1) Siswa akan semakin giat belajar dan berlatih menulis, karena sadar
akan kepentingan kegunaan menulis.
14
3) Membiasakan diri siswa dalam menulis buku harian dan meningkatkan
kualitas dalam menulis buku harian.
1.6.2.3 Bagi Sekolah
1) Sekolah akan semakin tahu bahwa menulis itu penting bagi siswa,
maka perlu disediakan sarana yang memadai untuk melatih siswa
menuangkan idenya dengan banyak menulis.
2) Meningkatkan kualitas pembelajaran dan prestasi siswa dalam hal
15 BAB II
LANDASAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN
2.1 Tinjauan Pustaka
Penelitian tindakan kelas yang mengkaji tentang keterampilan berbahasa,
khususnya keterampilan menulis bukanlah merupakan penelitian baru dalam bidang
pendidikan. Telah banyak pakar, praktisi bidang pendidikan bahasa maupun
mahasiswa yang melakukan penelitian tindakan kelas, guna memperbaiki
pembelajaran keterampilan menulis yang selama ini berlangsung. Pembelajaran
keterampilan menulis diarahkan pada tercapainya kemampuan dan kemahiran
menulis pada siswa dalam berbagai kesempatan, sehingga diharapkan dapat
menghasilkan siswa-siswa yang terampil menulis.
Pustaka yang mendasari penelitian ini yaitu karya-karya berupa hasil
penelitian mengenai keterampilan berbahasa khususnya yang mengkaji keterampilan
menulis dewasa ini telah banyak dilakukan. Beberapa peneliti yang telah mengangkat
permasalahan tentang keterampilan menulis antara lain dilakukan oleh Winarti
(2001), Lestari (2005), Gilangsari (2005), Pramukawati (2006), dan Istiqomah
(2006).
Winarti (2001) menulis skripsi tentang kemampuan menulis, dengan judul
Keterampilan Proses pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Warung Asem Tahun
Ajaran 2000/2001. Hasil penelitian tersebut menunjukkan ada peningkatan prestasi
belajar siswa setelah menggunakan pendekatan proses. Peningkatan tersebut dapat
dilihat dari hasil siklus I, yang mencapai nilai rata-rata 66,54 dibandingkan dengan
hasil siklis II yang mencapai nilai rata-rata 70,22. Ini berarti meningkat 3,64. Selain
itu, dengan digunakan pendekatan keterampilan proses siswa lebih tertarik dan
antusias belajar. Siswa yang semula belum memahami tentang pembelajaran menulis
dapat menjadi lebih tertarik dan berusaha menuliskan pengalamannya atau peristiwa
yang menarik dalam cacatan harian.
Pada penelitian Winarti (2001) dan penelitian kali ini terdapat kajian
perbedaan yaitu pada penelitian Winarti dalam meningkatkan keterampilan menulis
buku harian menggunakan pendekatan keterampilan proses, sedangkan penelitian kali
ini menggunakan metode pembelajaran langsung (direct method instruction) dan
teknik modeling. Tetapi di sisi lain terdapat persamaan yaitu sama-sama
meningkatkan keterampilan menulis buku harian dengan menggunakan bahasa yang
baik dan benar pada siswa SMP kelas VII.
Lestari (2005) dalam penelitian yang berjudul Peningkatan Tujuh Aspek
Keterampilan Menulis Surat Pribadi dengan Pendekatan Kontekstual Komponen
Pemodelan pada Siswa Kelas V SDN Pedurungan Tengah 02 Semarang Tahun
Pelajaran 2004/2005, mengkaji peran komponen pemodelan dalam peningkatan
diperoleh adalah adanya peningkatan dari pratindakan, siklus I sampai siklus II.
Sebelum dilakukan tindakan nilai rata-rata kalsikal menulis surat pribadi sebesar
58,5. Pada siklus I ada peningkatan 10,2 % dengan nilai rata-rata kelas 68,76 dan
siklus II terdapat peningkatan 14,87 % dengan nilai rata-rata kelas 83,65. Peningkatan
keterampilan menulis surat pribadi siswa itu diikuti dengan perubahan tingkah laku
negatif menjadi positif. Pada siklus II siswa semakin aktif dan antusias dalam
pembelajaran. Hal ini disebabkan siswa mulai senang dan menikmati pembelajaran
menulis surat pribadi dengan pendekatan kontekstual komponen pemodelan yang
diterapkan guru.
Pada penelitian Lestari (2005) dan penelitian kali ini terdapat kajian
perbedaan yaitu pada penelitian Lestari meneliti peningkatan keterampilan menulis
surat pribadi dengan menggunakan pendekatan kontekstual, sedangkan penelitian kali
ini meningkatkan keterampilan menulis buku harian dengan menggunakan metode
pembelajaran langsung (direct method instruction) dan teknik modeling. Selain
perbedaan juga terdapat persamaan yaitu penelitian keduanya sama-sama meneliti
keterampilan menulis siswa dengan menggunakan model.
Kemudian penelitian oleh Gilangsari (2005) juga menunjukkan hal yang
positif. Penelitian berjudul Peningkatan Keterampilan Menulis Pengalaman Pribadi
Melalui Teknik Modeling dengan Pendekatan Kontekstual pada Siswa Kelas VII D
SMP Negeri 38 Semarang Tahun Ajaran 2004/2005, ini juga menunjukkan
65,38 pada siklus I menjadi 70,42 pada siklus II. Perubahan sikap dan perilaku siswa
juga mengalami peningkatan ke arah yang lebih baik, yaitu siswa mulanya tidak
terfokus menjadi terfokus dalam menulis setelah mendapatkan pembelajaran menulis
pengalaman pribadi melalui teknik modeling dengan pendekatan kontekstual.
Pada penelitian Gilangsari (2005) dan penelitian kali ini terdapat kajian
perbedaan yaitu Gilangsari pada penelitiannya meneliti peningkatan keterampilan
menulis pengalaman pribadi dengan pendekatan kontekstual, sedangkan penelitian
kali ini meneliti peningkatan keterampilan menulis buku harian dengan metode
pembelajaran langsung (direct method instruction) dan teknik modeling. Selain
perbedaan juga terdapat persamaan yaitu penelitian keduanya sama-sama meneliti
keterampilan menulis siswa dengan menggunakan model buku harian.
Peneliti lain yang relevan yaitu penelitian yang dilakukan oleh Pramukawati
(2006) yang berjudul Peningkatan Kemampuan Masyarakat Belajar pada Siswa
Kelas VII E SMP Negeri 40 Semarang Tahun Ajaran 2005/2006. Peneliti ini
menunjukkan adanya peningkatan kemampuan menceritakan pengalaman yang
mengesankan para siswa, yaitu dari rata-rata kelas 64,86 pada siklus I menjadi 77,56
pada siklus II atau meningkat sekitar 12,7 %. Peningkatan kemampuan menceritakan
pengalaman yang mengesankan siswa pada tiap siklus diikuti perubahan tingkah laku
yang positif, terlihat pada keaktifan dan ketertarikan siswa dalam mengikuti
mengikuti pembelajaran menceritakan pengalaman yang mengesankan melalui
pendekatan kontekstual komponen masyarakat belajar.
Pada penelitian Pramukawati (2006) dan penelitian kali ini terdapat kajian
perbedaan yaitu Pramukawati pada penelitiannya meneliti kemampuan masyarakat
belajar, sedangkan pada penelitiannya ini meneliti peningkatan keterampilan menulis
buku harian dengan metode pembelajaran langsung (direct method instruction) dan
teknik modeling. Selain perbedaan juga terdapat persamaan dalam penelitiaan yaitu
keduanya sama-sama meningkatkan keterampilan dalam pembelajarannya.
Istiqomah (2006) dalam penelitiannya yang berjudul Optimalisasi
Keterampilan Menulis Buku Harian dengan Pendekatan Kontekstual Komponen
Pemodelan pada Siswa Kelas VII A SMPN 1 Wonodringgo, Kabupaten Pekalongan
Tahun Pelajaran 2005/2006. Membahas masalah kebermanfaatan pendekatan
kontekstual komponen pemodelan dalam meningkatkan kemampuan menulis siswa
SMPN 1 Wonopringgo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam meningkatkan
keterampilan menulis melalui pendekatan kontekstual komponen pemodelan pada
siswa kelas VII A SMPN 1 Wonopringgo mengalami peningkatan sebesar 40,37%,
ini terbukti dengan hasil rata-rata keterampilan menulis buku harian pada siklus 1
sebesar 74,12% atau 24,43% dan pada siklus 11 83,62% atau 12,82%. Dengan
demikian, pendekatan kontekstual komponen pemodelan berhasil meningkatkan
keterampilan menulis buku harian siswa. Dari hasil nontes siswa lebih termotivasi
Pada penelitian Istiqomah (2006) dan penelitian kali ini terdapat kajian
perbedaan yaitu Istiqomah pada penelitiannya meneliti optimalisasi keterampilan
menulis buku harian dengan pendekatan kontekstual, sedangkan pada penelitiannya
ini meneliti peningkatan keterampilan menulis buku harian dengan metode
pembelajaran langsung (direct method instruction) dan teknik modeling. Selain
perbedaan juga terdapat kajian persamaannya yaitu penelitian keduanya sama
bertujuan meningkatkan keterampilan menulis buku harian dengan menggunakan
pemodelan buku harian.
Beberapa penelitian tersebut dapat memberikan inspirasi bagi penulis untuk
melakukan penelitian lain, tapi penelitian yang dilakukan penulis masih berkaitan
dengan penelitian tersebut. Penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu keterampilan
menulis buku harian dengan menggunakan metode pembelajaran langsung (direct
method instruction) dan teknik modeling, karena dengan adanya pembelajaran
langsung dengan beberapa contoh pembelajaran siswa kelas VII E SMP Negeri 30
Semarang dalam menulis buku harian bisa meningkat dengan meggunakan bahasa
yang baik dan benar.
Berdasarkan kajian pustaka tersebut dapat diketahui bahwa penelitian
tindakan kelas tentang menulis buku harian belum banyak dilakukan. Penelitian yang
telah ada tersebut memiliki kekhasan masing-masing. Begitu juga dengan penelitian
yang dilakukan penulis kali ini. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan
bahasa yang baik dan benar, seperti yang telah dilakukan oleh Winarti (2001) dan
Istiqomah (2006). Namun penelitian ini mempunyai perbedaan dengan penelitian
sebelumnya. Winarti (2001) menerapkan pendekatan keterampilan proses untuk
meningkatkan keterampilan siswa menulis buku harian dan Istiqomah (2006)
menerapkan pendekatan CTL untuk meningkatkan keterampilan siswa menulis buku
harian, sedangkan penelitian kali ini menerapkan metode pembelajaran langsung
(direct method instruction) dan teknik modeling.
Penelitian yang dilakukan oleh penulis bertujuan untuk melengkapi penelitian
sebelumnya mengenai menulis terutama dalam penulisan buku harian. Penelitian ini
memberikan alternatif lain bagi pembelajaran menulis khususnya menulis buku
harian. Alternatif lain dalam penelitian ini berupa penggunaan teknik pembelajaran
dan model pembelajaran. Penulis dalam penelitian ini menggunakan metode
pembelajaran langsung (direct method instruction) dan teknik modeling.
Menulis buku harian dengan menggunakan metode pembelajaran langsung
(direct method instruction) dan teknik modeling dapat melatih keaktifan siswa dalam
pembelajaran. Siswa dituntut untuk bisa menemukan sendiri pengetahuan yang
didapat dari proses belajar di kelas. Dari hasil mengamati dan menganalisis contoh
model-model buku harian yang diberikan oleh guru, siswa dapat menemukan sendiri
mengenai bagian-bagian dari buku harian serta cara penulisannya dengan baik dan
mengetahui apa itu buku harian saja, tetapi bisa mengetahui bagaimana cara menulis
buku harian yang baik dan benar.
Peningkatan ini mengkaji tentang peningkatan keterampilan menulis buku
harian dan perubahan tingkah laku siswa VII E SMP Negeri 30 Semarang, setelah
mengikuti pembelajaran dengan metode pembelajaran langsung (direct method
instruction) dan teknik modeling. Pada penelitian ini guru mengkaitkan materi yang
diajarkan dengan dunia nyata siswa secara langsung dan guru menghadirkan contoh
atau model buku harian saat pembelajaran, sehingga siswa dapat menulis buku harian
dengan baik. Dengan demikian, keterampilan menulis buku harian pada siswa kelas
VII E SMP Negeri 30 Semarang dapat meningkat. Variabel penelitian adalah variabel
peningkatan keterampilan menulis buku harian dan variabel metode pembelajaran
langsung dan teknik modeling. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII E SMP
Negeri 30 Semarang.
2.2 Landasan Teoretis
Landasan teoretis dalam penelitian ini meliputi banyak hal antara lain: hakikat
menulis, tujuan pengajaran menulis, hakikat buku harian, manfaat buku harian, cara
menulis buku harian, aspek-aspek yang dinilai dalam menulis buku harian, hakikat
metode pembelajaran langsung (direct method instruction), ciri-ciri metode
pembelajaran langsung (direct method instruction), tujuan metode pembelajaran
langsung (direct method instruction), dan hakikat pemodelan (modeling).
2.2.1 Hakikat Keterampilan Menulis
Keterampilan menulis bukan berasal dari faktor bawaan. Jika seseorang ingin
terampil menulis harus banyak latihan yang dilakukan secara terus menerus. Pada
subbab ini dipaparkan pendapat para ahli mengenai pengertian, tujuan, serta manfaat
menulis.
2.2.1.1 Pengertian Menulis
Sujanto (1998) menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang
menjadi tujuan setiap pengajaran bahasa yang secara langsung memberikan saran dan
membuka jalan bagi para siswa untuk benar-benar mampu melakukan kegiatan
akademik.
Dilihat dari segi kemampuan berbahasa, menulis adalah aktivitas aktif
produksi, aktivitas menghasilkan bahasa, dilihat secara umum menulis adalah
aktivitas mengemukakan gagasan melalui media bahasa. Aktivitas yang pertama
menekankan unsur bahasa, sedangkan yang kedua adalah gagasan (Nurgiyantoro
Menurut konsep ini kegiatan menulis merupakan kegiatan untuk
mengungkapkan segala sesuatu yang ada dipikiran dan perasaan seseorang kepada
orang lain dalam bentuk tulisan. Dilihat secara leksikal, kata menulis mempunyai dua
arti. Pertama, menulis berarti mengubah bunyi yang dapat didengar menjadi
tanda-tanda yang dapat dilihat. Kedua, kata menulis mempunyai arti kegiatan
mengungkapkan gagasan secara tertulis (Wiyanto 2004:1-2).
Berdasarkan beberapa urain tersebut, dapat disimpulkan bahwa menulis
adalah kegiatan mengkomunikasikan gagasan, perasaan atau pesan yang dituangkan
dalam bentuk tulisan dan dapat disampaikan kepada orang lain tanpa bertatap muka
secara langsung. Menulis juga merupakan suatu kegiatan yang produktif dan
tentunya keterampilan ini harus selalu dilatih dengan disertai praktik yang teratur.
2.2.1.2 Tujuan Pengajaran Menulis
Adapun tujuan dari pengajaran menulis adalah (1) membantu para siswa
memahami bagaimana caranya ekspresi tulis dapat melayani mereka, dengan jalan
menciptakan situasi-situasi di dalam kelas yang jelas memerlukan karya tulis dan
kegiatan menulis; (2) mendorong para siswa menggunakan bentuk yang tepat dan
serasi dalam ekspresi tulis; dan (3) mengembangkan pertumbuhan terhadap dalam
menulis dengan sejumlah cara dengan penuh keyakinan pada diri sendiri secara
Keraf dalam Akhadiah (1997:6-7) membagi tulisan berdasarkan tujuan
umum yang tersirat, yaitu: (1) eksposisi merupakan penulisan yang memenuhi
keinginan manusia untuk memberi informasi kepada orang lain, atau dari sudut
pembaca berkeinginan untuk memperolah informasi dari orang lain yang menguasai
suatu hal; (2) argumentasi adalah penulisan yang mempunyai keinginan untuk
meyakinkan pendengar atau pembaca mengenai suatu kebenaran dan lebih jauh
mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain. Sedangkan dari pihak pembaca dan
pendengar, mereka ingin mendapatkan kepastian tentang kebenaran ini; (3) persuasif
merupakan sebuah varian dari argumentasi. Tulisan ini lebih condong untuk
mempengaruhi manusianya dari pada mempertahankan kebenaran mengenai suatu
objek tertentu; (4) deskripsi merupakan penulisan atau pembicara yang berkeinginan
untuk menggambarkan atau menceritakan bagaimana bentuk atau wujud suatu objek,
atau mendeskripsikan cita rasa suatu benda, hal, atau bunyi; dan (5) narasi adalah
penulis atau pembicara berkeinginan menceritakan pada orang lain
kejadian-kejadian atau peristiwa-peristiwa yang terjadi, baik yang dialami sendiri maupun
yang didengarnya melalui orang lain. Dengan cara ini, ia menemukan pula
kebutuhan para pendengar atau pembacanya untuk memperoleh informasi tentang
kejadian itu.
Berdasarkan pendapat di atas, tujuan pengajaran menulis adalah agar siswa
memiliki keterampilan menulis sehingga siswa mampu mengekspresikan gagasan
arahan, menjelaskan sesuatu yang berlangsung, disuatu tempat pada suatu waktu,
meringkas atau membuat rangkuman suatu tulisan sehingga menjadi singkat.
2.2.1.3 Manfaat Menulis
Keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan bahasa yang
semakin penting untuk dikuasai. Hal ini sejalan dengan pengabdian kebudayaan
industrial kemampuan yang terpenting adalah membaca dan menulis. Berdasarkan
uruaian tersebut kegiatan menulis mempunyai banyak manfaat diantaranya, (1)
dengan menulis kita dapat merangsang pemikiran kita; (2) dengan menulis dapat
memunculkan ide baru; (3) menulis dapat melatih kemampuan mengorganisasi dan
menjernihkan berbagai konsep atau ide yang kita miliki; (4) dengan menulis dapat
melatih sikap objektif yang ada pada diri seseorang; (5) dengan kegiatan menulis
dapat menyerap dan memproses informasi; (6) dengan menulis dapat melatih
memecahkan beberapa masalah sekaligus; dan (7) dengan kegiatan menulis
menjadikan kita untuk aktif dan tidak hanya menjadi penerima informasi (Hairston
dalam Darmadi 1996:3)
Kegiatan menulis ini tidak dapat dikatan mudah karena penulis tidak hanya
cukup menyampaikan ide, gagasan pendapat kepada pembaca. Menyerap, mencari
serta menguasai informasi yang berhubungan topik tulisan. Menulis juga merupakan
wawasan itu pembaca menjadi ketagihan membaca tulisannya karena pembaca
merasa puas. Hal-hal itulah yang menyebabkan kegiatan menulis merupakan sesuatu
yang sulit.
Berdasarkan uraian pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa manfaat
menulis tiap personal dapat melatih seorang penulis dalam mengkomunikasikan
gagasannya secara runtut dan sistematis. Dengan kegiatan menulis secara intensif dan
terencana akan membiasakan penulis dalam berpikir dan berbahasa secara tertib serta
penggunaan kegiatan menulis secara bijaksana dapat memperbaiki kualitas kehidupan
bagi manusia.
2.2.2. Hakikat Buku Harian
Dalam subbab ini akan dibahas mengenai pengertian buku harian, manfaat
buku harian, dan cara menulis buku harian.
Buku harian merupakan rekaman masa lalu yang berisi kegiatan atau
tindakan yang telah kita lakukan, yang berisi pemikiran kita setelah melihat berbagai
kehidupan yang lalu dan menjadi inspirasi dan pemikiran dalam menghadapi
keadaan yang sama (Tim Cendekia 2004: 14)
Menurut Kosasih (2005: 399) buku harian adalah buku yang berisikan
catatan yang bersifat pribadi, berupa kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan ataupun
pengalaman-pengalaman berkesan yang dialami setiap hari dalam bentuk curahan
hati dan pikiran.
Buku harian adalah catatan tentang apa yang kita kerjakan hari ini dan masa
lampau, juga merupakan sumber informasi penting tentang peristiwa, apa, kapan,
siapa, bagaimana, mengapa, dan dimana, yang berhubungan dengan diri kita, untuk
mengungkapkan segala sesuatu yang tidak mungkin diungkapkan kepada orang lain
(Nurhadi 2007: 9). Buku harian merupakan salah satu bentuk tulisan pribadi. Tulisan
pribadi adalah suatu pernyataan dari gagasan-gagasan serta perasaan kita mengenai
pengalaman-pengalaman kita sendiri, yang ditulis baik bagi kesenangan kita sendiri
ataupun bagi kepentingan dan kenikmatan sanak keluarga atau sahabat karib.
Menulis buku harian sangat baik untuk dilakukan karena dalam menulis buku
harian kita akan dapat mengenali siapa diri kita sebenarnya. Meskipun bersifat
Melalui kegiatan menulis setiap hari, seseorang dapat mengekspresikan diri
sehingga memunculkan sifat dan karakternya yang asli. Lama-kelamaan, kita
mengetahui emosi dan keinginan diri yang terpendam. Buku harian bukan sekadar
agenda kegiatan apa yang akan dilakukan seseorang. Fungsinya murni sebagai
wadah untuk menuangkan perasaan dan emosi dari hari ke hari. Dengan
menuliskannya ke buku harian, seseorang dapat mengeksplorasi diri hingga ke
hal-hal yang sensitif.
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa buku
harian adalah sebuah buku yang berisi tulisan pribadi yang berupa ungkapan
perasaan, pengalaman seseorang atau berupa catatan tentang apa yang dikerjakan
hari ini maupun masa lampau.
2.2.2.2 Manfaat Buku Harian
Menurut Kosasih (2005: 399-401) ada beberapa manfaat yang diperoleh dari
mengisi buku harian antara lain: (1) teman di waktu luang yaitu buku harian menjadi
tempat mengadu semua perasaan yang tidak dapat diungkapkan kepada orang lain,
seperti rasa marah, kesal, atau senang kepada orang lain; (2) bahan biografi yaitu
buku harian dapat menjadi catatan perjalanan hidup seseorang; (3) arena rekreasi dan
ajang kreativitas dalam menulis yaitu dengan menulis buku harian kita dapat
menuangkan ide-ide berharga yang muncul secara tiba-tiba dalam benak kita dapat
mencatat ide-ide atau gagasan yang sering muncul secara tiba-tiba kapanpun dan
dimanapun; (5) alat untuk bercermin diri yaitu dengan membaca kembali
catatan-catatan dalam buku harian, kita dapat menilai sikap, tindakan, atau perjalanan hidup
yang telah kita lalui; dan (6) membentuk kepercayaan diri, karena untuk berkata
jujur, mengungkapkan kelebihan, dan mengakui kekurangan, seringkali menjadi
sesuatu yang menakutkan bagi sebagian orang. Maka dengan menuliskannya dalam
buku harian ketakutan-ketakutan itu dapat dihindari.
2.2.2.3 Cara Menulis Buku Harian
Hal-hal yang perlu dilakukan ketika menulis buku harian adalah sebagai
berikut: (1) tentukan masalah atau topik utama yang akan dicatat, yaitu sebelum
menulis pengalaman kita kedalam buku harian, terlebih dahulu harus ditentukan
topik apa yang akan ditulis supaya dalam penulisannya isinya sama dengan topik
yang akan kita tulis; (2) tuangkan apa yang ingin kita catat itu secara bebas dan
leluasa, maksudnya dalam penuangan pengalaman pribadi harus bebas dan leluasa
tanpa ada ruang pikir yang membatasinya saat menulisnya di dalam buku harian,
tetapi harus dengan bahasa yang baik dan benar; (3) tidak mununda-nunda waktu,
maksudnya selagi kita ingin menulis kisah kita ke dalam buku harian tidak boleh
menunda waktu penulisannya. Hal ini supaya isinya lebih sempurna; dan (4)
cantumkan jam serta tanggal pada setiap kali membuat catatan, maksudnya setiap
tanggal, hal ini dianjurkan supaya kita mengetahui kapan kisah itu terjadi (Kosasih
2005:401).
2.2.3 Hakikat Metode Pembelajaran Langsung (Direct Method Instruction)
Dalam subbab ini akan dibahas mengenai pengertian metode pembelajaran
langsung (direct method instruction), pengertian metode pembelajaran langsung,
ciri-ciri metode pembelajaran langsung, langkah-langkah metode pembelajaran
langsung, dan tujuan pembelajaran langsung.
2.2.3.1 Pengertian Metode Pembelajaran Langsung (Direct Method Instruction)
Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia adalah terbentuknya kemampuan
bernalar pada diri siswa yang tercermin melalui komponen berpikir kritis, logis,
sistematis, dan memiliki sifat objektif, jujur, disiplin dalam memecahkan suatu
permasalahan baik dalam bidang bahasa Indonesia, bidang lainnya, maupun dalam
kegiatan sehari-hari.
Namun, keadaan di lapangan belum sesuai dengan yang diharapkan. Hasil
studi menyebutkan meskipun adanya peningkatan mutu pendidikan yang cukup
menggembirakan, namun pembelajaran dan pemahaman siswa SMP (pada berapa
materi pelajaran termasuk bahasa Indonesia) menunjukkan hasil yang kurang
memuaskan. Pembelajaran di SMP cenderung text book oriented dan kurang terkait
dengan kehidupan sehari-hari siswa. Pembelajaran cenderung abstrak dan dengan
Sementara itu kebanyakan guru dalam mengajar masih kurang memperhatikan
kemampuan berpikir siswa, atau dengan kata lain tidak melakukan pengajaran
bermakna, metode yang digunakan kurang bervariasi, dan sebagai akibatnya
motivasi belajar siswa menjadi sulit ditumbuhkan dan pola belajar cenderung
menghafal dan mekanistik.
Mencermati hal tersebut di atas, kini sudah saatnya untuk diadakan
pembaharuan, inovasi ataupun gerakan perubahan mind set kearah pencapaian tujuan
pendidikan di atas. Pembelajaran bahasa Indonesia hendaknya lebih bervariasi
metode maupun strateginya guna mengoptimalkan potensi siswa. Upaya-upaya guru
dalam mengatur dan memperdayakan dari berbagai variabel pembelajaran,
merupakan bagian penting dalam keberhasilan siswa mencapai tujuan yang
direncanakan. Karena itu pemilihan metode, strategi dan pendekatan dalam
mendesain model pembelajaran guna tercapainya iklim pembelajaran aktif yang
bermakna adalah tuntutan yang harus dipenuhi pada para guru.
Pengajaran langsung dirancang secara khusus untuk menggambarkan
terstruktur dengan baik dan dapat dipelajari selangkah demi selangkah. Menurut Nur
Muhammad (2001) menyebutkan bahwa metode pembelajaran langsung khusus
dirancang untuk mengembangkan belajar siswa tentang pengetahuan prosedural dan
pengetahuan deklaratif, yang dapat diajarkan dengan pola selangkah demi
Lebih lanjut disebutkan pula, pengetahuan deklaratif (yang dapat
diungkapan dengan kata-kata) adalah pengetahuan tentang sesuatu, sedangkan
pengetahun prosedural adalah pengetahuan tentang bagaimana melakukan sesuatu.
2.2.3.2 Ciri-ciri Metode Pembelajaran Langsung (Direct Method Instruction)
Richards dan Rodgers dalam Tarigan (1991:112) menyatakan bahwa
pembelajaran langsung mempunyai ciri-ciri serta prosedur sebagai berikut: (1)
pengajaran kelas secara eksklusif dilaksanakan dalam bahasa sasaran; (2) kosakata
dan kalimat-kalimat sehari-hari yang diajarkan; (3) keterampilan berkomunikasi
lisan dibangun secara bertahap dan teratur dengan pertukaran tanya-jawab antar guru
dan siswa dalam kelas kecil dan intensif; (4) tata bahasa diajarkan secara induktif;
(5) butir-butir pengajaran baru diperkenalkan secara lisan; (6) kosakata konkret
diajarkan melalui demonstrasi, objek-objek, atau gambar-gambar kosakata abstrak
diajarkan dengan asosiasi ide-ide; (7) baik pemahaman berbicara, menyimak,
maupun menulis diajarkan; dan (8) ucapan dan tata bahasa yang tepat sangat
diperhatikan.
2.2.3.2 Langkah-langkah Metode Pembelajaran Langsung (Direct Method Instruction)
Langkah-langkah dalam model pembelajaran langsung secara garis besar ada
guru, antara lain sebagai berikut : (1) fase persiapan, dalam fase ini guru
menjelaskan informasi latar belakang pelajaran, pentinganya pelajaran, dan
mempersiapkan siswa untuk belajar; (2) fase demonstrasi, dalam fase ini guru
mendemonstrasikan keterampilan dengan benar atau menyajikan informasi tahap
demi tahap; (3) fase pelatihan terbimbing, dalam fase ini guru merencanakan dan
memberikan bimbingan awal; (4) fase umpan balik, yaitu fase di mana guru harus
mengecek apakah siswa telah berhasil melakukan tugas dengan baik dan
memberikan umpan balik; dan (5) fase pelatihan lanjut (mandiri), yaitu fase di mana
guru mempersiapkan kesempatan melakukan pelatihan lanjutan, dengan perhatian
khusus pada penerapan kepada situasi yang lebih kompleks dan kehidupan
sehari-hari, (Depdiknas 2005:26).
2.2.3.3 Tujuan Metode Pembelajaran Langsung (Direct Method Intruction)
Dalam pembelajaran langsung, umumnya guru merencanakan kegiatan
belajar mengajar secara terstruktur dan ketat. Pada awal pembelajaran, guru
menerapkan pemberi informasi dan pendemonstrasi yang aktif dan mengharapkan
siswa menjadi pendengar aktif dan baik. Keberhasilan metode langsung memerlukan
lingkungan yang baik untuk presentasi dan demonstrasi, yakni ruangan yang tenang
dengan penerangan cukup, termasuk alat pandang yang sesuai.
Metode langsung menekankan tujuan pembelajaran yang harus berorintasi