• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan Keterampilan Menulis Buku Harian dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Langsung (Direct Method Instruction) dan Teknik Modeling pada Siswa Kelas VII E SMP Negeri 30 Semarang.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peningkatan Keterampilan Menulis Buku Harian dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Langsung (Direct Method Instruction) dan Teknik Modeling pada Siswa Kelas VII E SMP Negeri 30 Semarang."

Copied!
290
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BUKU HARIAN DENGAN MENGGUNAKAN

METODE PEMBELAJARAN LANGSUNG DAN TEKNIK MODELING PADA SISWA KELAS VIIE SMP NEGERI 30 SEMARANG

TAHUN AJARAN 2008/2009

SKRIPSI

disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Nama : Rumi Zakhiatus Sholikhah

Nim : 2101405625

Prodi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Jurusan : Bahasa dan Sastra Indonesia

FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

(2)

ii SARI

Sholikhah, Rumi Zakhiatus, 2009. Peningkat an Ket erampilan M enulis Buku Harian dengan

(3)

iii

dibaca. Untuk m engat asi rendahnya ket eram pilan m enulis buku harian t ersebut , penelit i m em berikan solusi pem belajaran dengan m enggunakan m et ode pem belajaran langsung(direct m et hod inst ruct ion) dan t eknik m odeling.

Perm asalahan yang dibahas dalam penelitian ini yaitu (1) bagaim anakah peningkat an keteram pilan m enulis buku harian pada sisw a kelas VII E SM P Negeri 30 Sem arang t ahun ajaran 2008/ 2009 set elah pem belajaran m enulis buku harian dengan m enggunakan m et ode pem belajaran langsung (direct m et hod instruction) dan teknik

m odeling, dan (2) bagaim anakah perubahan perilaku sisw a kelas VII E SM P Negeri 30 Sem arang t ahun ajaran 2008/ 2009 setelah diadakan pem belajaran menulis buku harian dengan m etode pem belajaran langsung(direct method instruction) dan teknik modeling. Tujuan penelit ian ini adalah (1) m endeskripsikan peningkatan ket eram pilan menulis buku harian pada sisw a kelas VII E SM P Negeri 30 Sem arang tahun ajaran 2008/ 2009 set elah pem belajaran m enulis buku harian dengan m enggunakan m et ode pem belajaran langsung (direct m et hod instruction) dan t eknik modeling, dan (2) m endeskripsikan perubahan perilaku sisw a kelas VII E SM P Negeri 30 Sem arang tahun ajaran 2008/ 2009 set elah diadakan pem belajaran menulis buku harian dengan m et ode pem belajaran langsung(direct m ethod inst ruct ion) dan teknik modeling. Penelitian ini m erupakan penelit ian t indakan kelas dengan dua siklus. Tiap siklus t erdiri at as tahap perencanaan, t indakan, observasi, dan refleksi. Pengam bilan dat a dilakukan dengan t es dan nont es. Alat pengam bilan dat a yang digunakan berupa pedom an observasi, jurnal, w aw ancara, dan dokum ent asi. Teknik analisis dat a yang digunakan yaitu teknik kuantit at if dan kualit at if.

Berdasarkan hasil analisis dat a tes dapat diketahui bahw a ket eram pilan m enulis buku harian sisw a kelas VII E SM P Negeri 30 Sem arang tahun ajaran 2008/ 2009 set elah m engikut i pem belajaran m enulis buku harian dengan m etode pem belajaran langsung(direct method inst ruct ion) dan teknik modeling telah terbukt i m engalami peningkat an. Hasil tes pada siklus I diperoleh nilai rat a-rat a sebesar 67,32, sedangkan pada siklus II terjadi peningkat an yang m encolok, yaitu m em eroleh nilai rata-rat a kelas sebesar 78,40. Hal ini m enunjukkan peningkat an dari siklus I ke siklus II sebesar 16,44 %. Peningkat an ket eram pilan m enulis buku harian tersebut diikuti dengan perubahan perilaku sisw a ke arah posit if, yait u sem akin akt if dan antusias dengan pem belajaran m enulis buku harian dengan m et ode pem belajaran langsung(direct method instruction) dan t eknik m odeling.

Dari hasil penelit ian t ersebut , saran yang dapat penelit i rekom endasikan antara lain (1) guru m at a pelajaran bahasa dan sast ra Indonesia kiranya dapat m em anfaatkan

(4)

iv

salah sat u alternatif t eknik pem belajaran dalam penyusunan rencana pelaksanaan pem belajaran. Dengan m et ode dan m edia tersebut t elah t erbukt i dapat m eningkatkan ket eram pilan sisw a dalam m enulis t eks berita. Selain it u, m etode dan teknik ini juga m em buat proses pem belajaran m enjadi lebih m enarik dan m eyenangkan. Hal ini disebabkan sisw a diajak unt uk belajar bekerjasam a secara berkelom pok dengan disertai m edia koran unt uk bisa dim anfaat kan sisw a dalam m enam bah w awasan. Penerapan

m etode m etode pem belajaran langsung (direct m et hod inst ruct ion) dan t eknik m odeling

diharapkan m am pu m em buat proses pem belajaran bahasa khususnya pada aspek ket eram pilan m enulis m enjadi lebih bervariasi; (2) sisw a hendaknya bisa m em anfaatkan

(5)

v

PERSETUJUAN PEM BIM BING

Skripsi ini t elah diset ujui oleh dosen pem bim bing untuk diajukan ke Sidang Panitia Ujian Skripsi, Fakult as Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Sem arang.

Sem arang, Juni 2009

Dosen Pem bim bing I, Dosen Pem bim bing II,

Dr. Subyant oro, M .Hum . Drs. Wagiran, M .Hum.

(6)

vi

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi ini telah dipert ahankan di hadapan Sidang Panit ia Ujian Skripsi Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakult as Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Sem arang, pada:

hari : Selasa

t anggal : 23 Juni 2009

Panit ia Ujian Skripsi

Ket ua, Sekret aris,

Prof. Dr. Rust ono, M .Hum . Drs. Haryadi, M . Pd.

NIP 131281222 NIP 132058082

Penguji I, Penguji II, Penguji III,

(7)

vii PERNYATAAN

Saya m enyat akan bahw a yang t ertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya orang lain, baik sebagian m aupun seluruhnya. Pendapat atau tem uan orang lain yang t erdapat dalam skripsi ini dikut ip atau dirujuk berdasarkan kode et ik ilmiah.

Sem arang, Juni 2009

(8)

viii

M OTTO DAN PERSEM BAHAN

M otto

1) Allah t idak akan m enguji ham banya di luar bat as kem am puannya. Dan yakinlah bahw a Allah akan m em berikan rahm at dan pertolongan-Nya bagi ham ba-Nya yang selalu t aw akal dalam hidup (QS. Al-Baqarah: 286).

2) God has a perfect plan for us. He never do it all at once, but st ep by st ep, because he w anna teach us t o “ w alk by fait h and not by sight ” (penulis).

3) Kenalilah Allah pada saat engkau dalam kelapangan, niscaya Allah akan m engenalim u saat engkau dalam kesulit an (penulis).

4) Kita tidak bisa m em bunuh w aktu tapi w aktu bisa m em bunuh kit a, m aka m anfaatkanlah w aktu dengan sebaik-baiknya (penulis).

Persembahan

Skripsi ini saya persem bahkan kepada:

1) Bapak M aw arno dan Ibu Sulastri serta adikku Kurniaw an. 2) Keluarga besar bapak Saw ardi.

3) Keluarga besar kost Beaut iful House 4) Sahabat-sahabatku tercinta angkatan 2005. 5) Guru dan Dosen.

6) Alm am at er.

(9)

ix PRAKATA

Alham dulillah, segala puji syukur penulis panjatkan bagi Allah Sw t., yang t elah m em berikan rahm at sert a hidayah kepada penulis sehingga penulis m am pu m enyelesaikan skripsi ini.

Dalam penyusunan skripsi yang berjudul Peningkatan Ket eram pilan M enulis Buku

Harian dengan M enggunakan M et ode Pem belajaran Langsung (Direct M ethod Instruction) dan Teknik M odeling pada Siswa Kelas VII E SM P Negeri 30 Sem arang, penulis banyak m engalam i ham bat an-ham batan yang m enghalangi kelancaran dalam penyelesaian skripsi ini. Berkat bant uan dan dorongan dari sem ua pihak akhirnya penulis dapat m enyelesaikan dengan baik. Oleh karena it u, penulis ingin mengucapkan rasa t erim a kasih secara t ulus dan m endalam kepada :

1. Prof. Dr. H. Sudijono Sastroatm odjo, M .Si., Rekt or Universit as Negeri Semarang yang t elah m em berikan fasilitas-fasilitas kepada penulis.

2. Prof. Dr. Rust ono, M .Hum ., Dekan Fakult as Bahasa dan Seni yang telah m em berikan izin kepada penulis dalam pem buat an skripsi ini.

3. Drs. Wagiran, M .Hum ., Ket ua Jurusan Bahasa dan Sast ra Indonesia yang t elah m em berikan izin kepada penulis dalam pem buatan skripsi ini.

4. Dr. Subyantoro, M .Hum ., Pem bim bing I yang dengan bijaksana m em beri bim bingan, pengarahan, dan gagasan kepada penulis.

5. Drs. Wagiran, M .Hum., Pem bim bing II yang dengan sabar m em bim bing dan m em beri nasihat kepada penulis.

6. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Bahasa dan Sast ra Indonesia yang telah mem berikan bekal ilm u dan pengetahuan selama kuliah.

(10)

x

8. M ardiyah, S.Pd., Guru M at a Pelajaran Bahasa Indonesia kelas VII E yang t elah m em bant u penulis selam a proses penelit ian.

9. Bapak M aw arno dan Ibu Sulast ri, kedua orang t uaku yang t elah dengan sabar dan ikhlas m encurahkan w aktu unt uk m endidik, m em beri kasih sayang, menasihat i, dan m em bim bing penulis.

10. Ayah Jum aat bin Kat ri dan Ibu Erni Sum arni, sebagai orang tua keduaku yang t elah m em berikan sem agat , doa, kasih sayang, dan nasihat kepada penulis.

11. Surat no, S.S yang telah m em berikan doa, sem angat , dan nasihat kepada penulis.

12. Keluarga besar bapak Sarw adi yang telah m em berikan doa dan dukungan kepada

15. Sahabat-sahabatku, Heny, Aisya, Eri, Wulan, Wenty, Rikna, Galuh, Novi, Dian, dan Lilis, yang selalu m enjadi penyem angat ku, sahabat suka duka, tem pat keluh kesahku, dan t elah m engajari penulis arti sebuah persahabatan.

16. M as Fahm i seseorang yang m enjadi panutan dan selalu mem berikan sem angat ,doa, nasihat , perhat ian, dan tem pat keluh kesah penulis.

17. Tem an seperjuanganku, Lukm an Leksono dan Septian yang selalu mem berikan sem angat , dukungan, bantuan dan berjuang bersam a unt uk m enyusun skripsi.

18. Tem an-tem an PBSI Paralel C angkatan 2005, yang t elah berbagi suka duka selam a kuliah.

19. Tem an-tem an kos, Garin, Puput, Siska, Sekar, Nisa, M udah, Kiki, Tia, Novi, Asni, Reta, Ast ut i dan Rani yang telah banyak m em bant u penulis, m em berikan sem angat, dan m enjadi t em pat keluh kesah penulis.

(11)

xi

Sem oga Allah senant iasa m em balas kebaikan m ereka dan senant iasa melim pahkan pahala sebesar-besarnya.

Sem arang, Juni 2009

(12)

xii DAFTAR ISI

SARI ... i

PERSETUJUAN PEM BIM BING ... iv

PENGESAHAN KELULUSAN ... v

SURAT PERNYATAAN ... vi

M OTTO DAN PERSEM BAHAN ... vii

PRAKATA ... viii

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR GAM BAR ...xvii

DAFTAR DIAGRAM ...xix

DAFTAR LAM PIRAN ... xx

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang M asalah ... 1

1.2 Ident ifikasi M asalah... 8

1.3 Pem bat asan M asalah ... 10

1.4 Rum usan M asalah ... 11

1.5 Tujuan Penelit ian... 11

(13)

xiii

BAB II LANDASAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

2.1 Tinjauan Pust aka ... 14

2.2 Landasan Teoretis ... 21

2.2.1 Hakikat M enulis ... 21

2.2.1.1 Pengert ian M enulis... 22

2.2.1.2 Tujuan Pengajaran M enulis... 23

2.2.1.3 M anfaat M enulis ... 24

2.2.2 Hakikat Buku Harian ... 25

2.2.2.1 Pengert ian Buku Harian ... 26

2.2.2.2 M anfaat Buku Harian ... 27

2.2.2.3 Cara M enulis Buku Harian ... 28

2.2.3 Hakikat M et ode Pem belajaran Langsung (direct m et hod inst ruct ion) ... 29

2.2.3.1 Pengert ian M et ode Pem belajaran Langsung (direct m et hod inst ruct ion) ... 29

2.2.3.2 Ciri-ciri M et ode Pem belajaran Langsung (direct m et hod inst ruction) ... 31

(14)

xiv

(direct m et hod inst ruction) ... 32

2.2.4 Hakikat Teknik Pem odelan (m odeling) ... 33

2.2.5 Krit eria Penilaian Pem belajaran M enulis Buku Harian dengan M etode Pem belajaran Langsung (direct m et hod inst ruct ion) dan Teknik M odeling ... 38

2.2.6 Pem belajaran Ket eram pilan M enulis Buku Harian dengan M et ode M etode Pem belajaran Langsung (direct m et hod inst ruct ion) dan Teknik M odeling ... 39

2.3 Kerangka Berpikir ... 40

2.4 Hipot esis Tindakan ... 42

BAB III M ETODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian ... 43

3.1.1 Proses Tindakan Siklus I ... 44

3.1.1.1 Perencanaan ... 44

3.1.1.2 Tindakan... 45

3.1.1.3 Observasi... 48

3.1.1.4 Refleksi ... 50

3.1.2 Proses Tindakan Siklus II ... 52

3.1.2.1 Perencanaan ... 52

(15)

xv

3.1.2.3 Observasi... 56

3.1.2.4 Refleksi ... 57

3.2 Subjek Penelit ian ... 58

3.3 Variabel Penelit ian ... 59

3.3.1 Variabel Ket eram pilan M enulis Buku Harian ... 59

3.3.2 Variabel M etode Pem belajaran Langsung (direct m et hod inst ruction) dan Teknik M odeling... 60

3.4 Inst rum en Penelitian ... 61

3.4.1 Inst rum en Tes ... 62

3.4.2 Inst rum en Nont es... 68

3.4.2.1 Pedom an Observasi ... 68

3.4.2.2 Pedom an Jurnal ... 69

3.4.2.3 Pedom an Waw ancara ... 70

3.4.2.4 Pedom an Dokum ent asi... 71

3.5 Teknik Pengam bilan Dat a ... 72

3.5.1 Teknik Tes ... 72

3.5.2 Teknik Nont es ... 73

3.5.2.1 Observasi... 74

3.5.2.2 Jurnal ... 74

(16)

xvi

3.5.2.4 Dokum ent asi ... 77

3.6 Teknik Analisis Data ... 77

3.6.1 Teknik Kuantit at if ... 78

3.6.2 Teknik Kualitatif ... 79

BAB IV HASIL PEN ELITIAN DAN PEM BAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 81

4.1.1 Siklus I ... 81

4.1.1.1 Hasil Tes Siklus I ... 82

4.1.1.1.1 Keteram pilan M enulis Buku Harian Siklus I ... 82

4.1.1.1.2 Penilaian Indikat or Kualitas Isi Buku Harian ... 84

4.1.1.1.3 Penilaian Indikat or Kelengkapan Unsur Buku Harian ... 86

4.1.1.1.4 Penilaian Indikat or Ejaan dan Tanda Baca ... 87

4.1.1.1.5 Penilaian Indikat or Pilihan Kat a ... 88

4.1.1.1.6 Penilaian Indikat or Keefektifan Kalim at ... 89

4.1.1.1.7 Penilaian Indikat or Kohesi dan Koherensi ... 91

4.1.1.1.8 Penilaian Indikat or Kerapian Tulisan ... 92

4.1.2.2 Hasil Nont es Siklus I ... 93

4.1.2.2.1 Observasi ... 93

4.1.2.2.2 Jurnal... 99

(17)

xvii

4.1.2.2.4 Dokum ent asi ... 107

4.1.2.3 Refleksi Siklus I ... 115

4.1.3 Siklus II ... 117

4.1.3.1 Hasil Tes Siklus II ... 117

4.1.3.1.1 Keteram pilan M enulis Buku Harian Siklus II ... 118

4.1.3.1.2 Penilaian Indikat or Kualitas Isi Buku Harian ... 120

4.1.3.1.3 Penilaian Indikat or Kelengkapan Unsur Buku Harian ... 121

4.1.3.1.4 Penilaian Indikat or Ejaan dan Tanda Baca ... 122

4.1.3.1.5 Penilaian Indikat or Pilihan Kat a ... 123

4.1.3.1.6 Penilaian Indikat or Keefektifan Kalim at... 124

4.1.3.1.7 Penilaian Indikat or Kohesi dan Koherensi... 125

4.1.3.1.8 Penilaian Indikat or Kerapian Tulisan ... 126

4.1.3.2 Hasil Nont es Siklus II ... 127

4.1.3.2.1 Observasi ... 127

4.1.3.2.2 Jurnal... 132

4.1.3.2.3 Waw ancara ... 137

4.1.3.2.4 Dokum ent asi ... 141

4.1.3.3 Refleksi Siklus II ... 148

(18)

xviii

M etode Pem belajaran Langsung (direct m et hod inst ruct ion)

dan Teknik M odeling ... 149

4.2.2 Perubahan Perilaku Sisw a setelah Dilakukan Pembelajaran M enulis Buku Harian dengan M et ode Pem belajaran Langsung (direct m et hod inst ruct ion) dan Teknik M odeling ... 156

BAB V PENUTUP 5.1 Sim pulan ... 173

5.2 Saran ... 174

DAFTAR PUSTAKA... 176

(19)

xix DAFTAR TABEL

Tabel 1 Aspek Penilaian Tes M enulis Buku Harian ... 62

Tabel 2 Aspek Penilian Kriteria, Skor, dan Kategori Buku Harian ... 63

Tabel 3 Kat egori dan Rent angan Skor Kom ulat if ... 66

Tabel 4 Rekapit ulasi Nilai Sisw a ... 67

Tabel 5 Perbandingan Nilai Kom ulat if Tiap Siklus ... 68

Tabel 6 Hasil Tes M enulis Buku Harian Siklus I ... 82

Tabel 7 Penilaian Indikator Kualitas Isi Buku Harian ... 85

Tabel 8 Penilaian Indikator Kelengkapan Unsur Buku Harian ... 86

Tabel 9 Penilaian Indikator Ejaan dan Tanda Baca ... 87

Tabel 10 Penilaian Indikat or Pilihan Kat a ... 88

Tabel 11 Penilaian Indikat or Keefekt ifan Kalim at . ... 90

Tabel 12 Penilaian Indikat or Kohesi dan kohensi . ... 91

Tabel 13 Penilaian Indikat or Kerapian Tulisan ... 92

Tabel 14 Hasil Observasi Aspek Positif Siklus I ... 94

Tabel 15 Hasil Observasi Aspek Negat if Siklus I ... 97

Tabel 16 Keteram pilan M enulis Buku Harian Siklus II ... 118

Tabel 17 Penilaian Indikat or Kualitas Isi Buku Harian ... 120

(20)

xx

Tabel 19 Penilaian Indikat or Ejaan dan Tanda Baca ... 122

Tabel 20 Penilaian Indikat or Pilihan Kat a ... 123

Tabel 21 Penilaian Indikat or Keefekt ifan Kalim at . ... 124

Tabel 22 Penilaian Indikat or Kohesi dan kohensi. ... 125

Tabel 23 Penilaian Indikat or Kerapian Tulisan . ... 126

Tabel 24 Hasil Observasi Aspek Positif Siklus II... 128

Tabel 25 Hasil Observasi Aspek Negat if Siklus II ... 130

Tabel 26 Perbandingan Peningkat an Ket eram pilan M enulis Buku Harian Siklus I dan II ... 151

(21)

xxi

DAFTAR GAM BAR

Gam bar 1 Desain Penelitian Tindakan Kelas ... 43

Gam bar 2 Akt ivit as Sisw a M enerim a Penjelasan Peneliti Siklus I ... 108

Gam bar 3 Akt ivit as Sisw a Bert anya kepada Peneliti Siklus I ... 109

Gam bar 4 Akt ivit as Sisw a M enulis Buku Harian Siklus I ... 110

Gam bar 5 Akt ivit as Sisw a Diskusi M engerjakan Tugas dengan M etode Pem belajaran Langsung (direct m et hod inst ruct ion) dan Teknik M odelingSiklus I ... 111

Gam bar 6 Akt ivit as Sisw a saat M enjaw ab Pert anyaan dan M em present asikan Hasil Pekerjaan Kelom poknya Siklus I ... 113

Gam bar 7 Akt ivit as Sisw a M engisi Lem bar Jurnal Sisw a Siklus I ... 114

Gam bar 8 Akt ivit as Sisw a M enerim a Penjelasan Penelit i Siklus II ... 142

Gam bar 9 Akt ivit as Sisw a ketika Bertanya kepada Penelit i Siklus II ... 143

(22)

xxii

M etode Pem belajaran Langsung (direct m et hod inst ruct ion) dan Teknik M odeling Siklus II ... 145 Gam bar 12 Akt ivitas Sisw a saat M enjaw ab Pertanyaan dan

M em presentasikan Pekerjaan Kelom poknya Siklus II ... 146 Gam bar 13 Akt ivitas Sisw a M engisi Lem bar

Jurnal Sisw a Siklus II ... 147 Gam bar 14 Perbandingan Akt ivitas Sisw a ketika M em perhat ikan

Penjelasan Penelit i ... 168 Gam bar 15 Perbandingan Akt ivitas Sisw a ketika Bertanya

kepada Penelit i ... 168 Gam bar 16 Perbandingan Aktivit as Sisw a M enulis Buku Harian ... 169 Gam bar 17 Perbandingan Akt ivitas Sisw a Berdiskusi M engerjakan

Tugas dengan M etode Pem belajaran Langsung

(direct m et hod inst ruction) dan Teknik M odeling ... 170 Gam bar 18 Perbandingan Aktivit as Sisw a saat M enjaw ab Pertanyaan

dan M em presentasikan Pekerjaan Kelom poknya ... 171 Gam bar 19 Perbandingan Aktivit as Sisw a M engisi Lem bar

(23)

xxiii DAFTAR DIAGRAM

(24)

xxiv

DAFTAR LAM PIRAN

(25)

xxv

(26)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Bahasa

memungkinkan manusia untuk saling berkomunikasi, saling berbagi pengalaman,

saling belajar dari yang lain, dan meningkatkan kemampuan intelektual. Bahasa

sebagai medium berkomunikasi hanya akan bermanfaat sebaik-baiknya bila bahasa

itu dikuasai oleh mereka yang masuk dalam lingkaran komunikasi tersebut baik

secara lisan maupun tulisan.

Keterampilan berbahasa yang diajarkan di Sekolah Menengah Pertama,

bertujuan untuk mempertinggi kemahiran siswa dalam menggunakan bahasa, yang

meliputi menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Menulis merupakan salah satu

keterampilan berbahasa yang sangat penting untuk diajarkan sejak dini. Karena

menulis merupakan keterampilan bawaan, apabila seseorang menginginkan terampil

menulis harus banyak berlatih dengan tekun dan harus dilakukan secara

terus-menerus.

Dari uraian yang telah dikemukakan, menunjukkan bahwa untuk mendapatkan

keterampilan menulis tidak cukup dengan mempelajari pengetahuan tentang teori

menulis. Dengan menulis dapat lebih mengenali kemampuan dan potensi diri.

(27)

2

mengembangkan topik harus mengetahui bagaimana cara berpikir, menggali

pengetahuan, dan pengalaman yang kadang tersimpan di alam bawah sadar

(Akhadiah dkk 1988:1).

Menurut Akhadiah (1998:1-3) menulis merupakan suatu kegiatan

penyampaian pesan dengan menggunakan tulisan sebagai mediumnya. Pesan itu

merupakan isi atau muatan yang terkandung dalam suatu tulisan yang merupakan

sebuah sistem komunikasi antar manusia. Komunikasi tersebut biasanya

menggunakan simbol atau lambang bahasa yang dapat dilihat dan disepakati cara

pemakaiannya.

Dilihat dari segi kemampuan berbahasa, menulis adalah kemampuan

berbahasa paling akhir dikuasai. Kemampuan menulis lebih sulit dikuasai, bahkan

oleh penutur asli bahasa yang bersangkutan sekalipun. Hal ini disebabkan oleh

kemampuan menulis yang menghendaki penguasaan berbagai unsur kebahasaan dan

unsur di luar bahasa itu sendiri (Nurgiyantoro 2001:296).

Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulan bahwa kegiatan

menulis adalah sebuah aktivitas yang harus dimiliki oleh semua orang atau siswa.

Hal ini bertujuan supaya siswa dengan mudah dapat memecahkan masalah-masalah

yang dihadapinya. Sebaliknya siswa yang tidak mempunyai keterampilan menulis,

kemungkinan besar akan menghadapi kendala dalam berkomunikasi. Dengan menulis

(28)

3

perasaan yang dimiliki. Selain itu, dapat mengembangkan daya pikir dan kreativitas

siswa dalam menulis.

Kegiatan menulis merupakan kegiatan yang dilakukan oleh para siswa setiap

harinya. Namun, pada kenyataannya banyak siswa yang mengeluh jika kegiatan

belajar sampai pada pokok pembelajaran menulis. Banyak siswa yang merasa belum

mampu menyusun dan menggunakan kalimat dengan struktur yang baik dan benar.

Banyak siswa juga belum bisa menuangkan gagasan dalam bahasa tulis yang baik,

keadaan ini akan menghambat keberhasilan pembelajaran menulis di kelas. Siswa

dapat belajar dengan baik jika berada dalam kondisi yang ideal dengan kasih sayang,

kehangatan, dorongan, dan dukungan dari orang tua, teman, dan masyarakat sekitar.

Bila hal itu terus berlanjut, kesenangan dan kecepatan belajar dapat melekat erat

dalam diri siswa.

Dari uraian yang telah dikemukakan, untuk mendapatkan keterampilan

menulis tidak hanya mempelajari pengetahuan tentang tata bahasa dan mempelajari

pengetahuan tentang teori menulis. Hal ini dikarenakan bahwa dalam kemampuan

menulis, siswa harus benar-benar mengusai berbagai unsur kebahasaan dan unsur di

luar bahasa yang akan menjadi isi karangan.

Pembelajaran keterampilan menulis diharapkan dapat mencapai standar

kompetensi yang terdapat dalam kurikulum. Standar kompetensi yang harus dicapai

(29)

4

perasaan pada buku harian dengan memperhatikan cara pangungkupan dengan bahasa

yang baik dan benar. Adapun menulis buku harian adalah salah satu kompetensi dasar

yang ada dalam pembelajaran menulis.

Efisiensi dan efektivitas yang tinggi sangat diperlukan dalam kegiatan belajar

mengajar. Dalam rangka pencapaian efektivitas yang tinggi suatu KBM, para

pengajar utama dituntut untuk selalu aktif dan dinamis, sehingga dapat menyesuaikan

diri dan kondisi lingkaran belajar.

Berdasarkan pengamatan melalui efektivitas interaksi guru dan siswa dalam

KBM, kebanyakan para guru lebih condong menggunakan metode ceramah sebagai

metode yang dipergunakan dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. Hal ini terjadi

dengan alasan metode ini mudah untuk digunakan dan memerlukan persiapan yang

relatif singkat dan sederhana. Tetapi di sisi lain metode ini juga banyak memiliki

kelemahan, diantaranya adalah metode ini dapat menimbulkan kebosanan dan

kejenuhan pada siswa. Sehingga siswa cenderung mengurangi keaktifan siswa dalam

kegiatan belajar mengajar, dan memunculkan rasa malas pada siswa untuk belajar.

Hal ini dikarenakan kebanyakan pembelajaran di kelas cenderung teoretis dan tidak

terkait dengan lingkungan tempat anak itu berada.

Lemahnya keterampilan menulis siswa juga tidak terlepas dari faktor guru.

Pengajaran yang bersifat satu arah artinya guru aktif berceramah sedangkan siswa

(30)

5

Selain itu, guru juga kurang kreatif menyuruh siswa untuk berlatih menulis di rumah,

misalnya pengalaman pribadi siswa yang ditulis dalam buku harian.

Menulis buku harian sangat baik untuk dilakukan. Di dalam buku harian kita

dapat mengenali siapa diri kita sebenarnya. Hal ini akan menjadi sesuatu yang

menyenangkan bagi seseorang yang biasa menulis, tapi lain halnya dengan seseorang

yang tidak terbiasa. Bagi mereka yang tidak terbiasa menulis akan merasa sulit

mengungkapkan segala pengalaman, pemikiran, dan perasaan yang dimiliki.

Sebuah buku harian mencatat kejadian-kejadian dan pikiran-pikiran yang

benar, tidak menyimpang dengan dibesar-besarkan dan harus lengkap tanpa

meringkas-ringkas apa yang ada. Kenyataannya, ini harus merupakan catatan yang

terus terang dan terbuka tanpa sesuatu yang disembunyikan dan dihilang-hilangkan

dari konteksnya. Catatan seperti itu membuat mudah bagi orang untuk melihat

kedalam dirinya dengan kejujuran yang mutlak, dimana penilaian kondisi atas diri

sendiri menjadi sederhana dan mudah, seseorang juga dapat perlahan-lahan mulai

menerima dirinya sendiri sebagaimana adanya tanpa merasa malu atau bersalah.

Bersamaan dengan itu, orang mampu untuk melakukan tindakan perbaikan melalui

metode yang sudah tersedia.

Berdasarkan wawancara peneliti dengan guru bahasa Indonesia, kemampuan

siswa kelas VII E SMP Negeri 30 Semarang, dalam menulis buku harian masih

kurang bahkan ada yang belum tahu bagaimana cara menulis buku harian. Hal ini

(31)

6

tidak disertai dengan memberikan contoh-contoh buku harian, sehingga ketika siswa

disuruh menulis buku harian siswa benar-benar kesulitan. Selain itu dalam menulis,

pilihan kata yang digunakan oleh siswa kurang bervariasi. Hal ini terbukti bahwa

siswa sering mengulang-ulang kata yang sama pada kalimat/paragraf berikutnya.

Dalam penggunaan ejaan dan tanda bacanya masih kurang tepat, kalimat yang dibuat

siswa kurang padu (dalam hal ini ada kaitannya dengan kohesi dan koherensi), dan

bahasa yang digunakan kurang tepat, sehingga hasil karangannya kurang menarik

untuk dibaca. Oleh karena itu, dengan melihat kenyataan tersebut maka pembelajaran

keterampilan menulis buku harian pada siswa kelas VII E SMP Negeri 30 Semarang,

perlu dilakukan peningkatan sehingga dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam

menulis buku harian.

Selain fenomena di atas, siswa kelas VII E SMP Negeri 30 Semarang, tidak

terbiasa menulis buku harian sehingga mengalami kesulitan untuk mengungkapkan

pengalaman, perasaan maupun pemikiran yang dimiliki. Hal ini terjadi dikarenakan

guru tidak pernah memberikan contoh model buku harian, sehingga siswa belum

mengetahui gambaran yang jelas mengenai bentuk dan isi buku harian itu seperti apa.

Menurut guru bahasa Indonesia yang mengajar di kelas VII, kelas VII E

siswa-siswanya banyak yang pintar, tetapi masih banyak yang sulit diajak untuk

berdiskusi. Siswa bisa diajak berdiskusi tetapi dilatar belakangi oleh rasa takut

kepada guru yang mengajar bahasa Indonesia, karena siswa beranggapan guru bahasa

(32)

7

pembelajaran atau dapat dikatakan kelas tersebut pasif, sehingga guru yang mengajar

di kelas harus pandai-pandai memilih strategi yang sesuai agar siswa di kelas tersebut

menjadi aktif.

Pembelajaran keterampilan menulis buku harian memang tidak mudah,

apalagi yang diajar adalah siswa SMP kelas VII, yang pada dasarnya baru beralih dari

bangku sekolah dasar, sehingga kosa kata yang dimilikinya pun masih sedikit. Oleh

karena itu, dalam pembelajaran keterampilan menulis siswa SMP kelas VII

diperlukan suatu metode dan teknik pembelajaran yang tepat. Metode dan teknik itu

adalah metode pembelajaran langsung (direct method instruction) dan teknik

modeling. Dengan metode dan teknik ini, hasil pembelajaran diharapkan lebih

bermakna bagi siswa.

Mengingat sifat ini penting sekali bagi guru untuk mempersiapkan situasi

pembelajarannya harus matang. Harus yakin benar bahwa siswa memahami tugas

yang diberikan harus bahan yang dijadikan stimulus. Serta bisa melakukan

brainstorming dengan menulis data-datanya pada kertas. Pada proses ini guru

memperoleh dari siswa kata-kata atau ungkapan-ungkapan yang berguna untuk

langkah berikutnya. Langkah ini sangat berguna bagi siswa yang tidak terbiasa

menulis buku harian dan sulit untuk mengungkapkan pikirannya yang akan

dituangkan kedalam bentuk tulisan.

Oleh karena itu, dalam pembelajaran keterampilan menulis buku harian siswa

(33)

8

tepat. Metode pembelajaran itu adalah metode pembelajaran langsung (direct method

instruction) dan teknik modeling. Metode pembelajaran bertujaan supaya siswa dapat

berinteraksi langsung dengan guru dan diberi contoh dari buku harian, sehingga siswa

mengetahui bagaimana bentuk dan jenis penulisan buku harian yang baik. Dengan

metode dan teknik pembelajaran ini, hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna

bagi siswa.

Pendekatan dan strategi pembelajaran juga merupakan hal yang harus

dipertimbangkan oleh guru agar tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan dapat

mencapai sasaran atau kompetensi yang harus dikuasai siswa. Strategi atau cara-cara

yang akan digunakan oleh guru untuk memilih kegiatan belajar yang akan digunakan

selama proses pembelajaran. Pemilihan tersebut dilakukan dengan

mempertimbangkan situasi dan kondisi, sumber belajar, kebutuhan, dan karakteristik

peserta didik yang dihadapi dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran tertentu

(Hamzah 2001:3).

1.2 Identifikasi Masalah

Pembelajaran keterampilan menulis buku harian perlu dibelajarkan pada siswa

kelas VII. Pembelajaran ini berguna untuk mengembangkan daya pikir siswa dan

melatih kreativitas siswa. Akan tetapi pembelajaran keterampilan menulis buku

(34)

9

Penyebab rendahnya kemampuan siswa dalam menulis buku harian

diidentifikasi melalui beberapa faktor yaitu : faktor guru, faktor siswa, faktor

lingkungan, dan faktor sarana. Faktor guru yaitu dalam penggunaan pendekatan

konvensional oleh guru yang lebih menekankan pada teori menulis dari pada praktik

dan guru tidak pernah memperlihatkan contoh buku harian kepada siswa. Cara

mengajar guru sering menggunakan metode ceramah sehingga pembelajarannya satu

arah, sehingga siswa tidak menjadi aktif melainkan pasif karena tidak adanya

interaksi antara guru dan siswa.

Faktor siswa yaitu kurang minatnya siswa pada pembelajaran menulis, siswa

jarang atau tidak pernah menulis buku harian, sehingga siswa memiliki tingkat

kognitif yang kurang dan kesulitan untuk mengungkapkan pengalamannya. Siswa

malas untuk berlatih dan belajar dalam menulis buku harian, karena siswa lebih

memilih untuk bermain dari pada berlatih dalam menulis buku harian.

Faktor lingkungan yaitu kurangnya dukungan atau motivasi dari keluarga

untuk belajar. Kebanyakan siswa lebih suka bermain jarang sekali mereka belajar,

karena bagi mereka pelajaran bahasa Indonesia gampang, hal ini terkesan siswa

sangat meremehkan mata pelajaran bahasa Indonesia. Siswa juga merasa asyik

bermain sehingga siswa lebih memilih untuk bermain dari pada belajar individu

(35)

10

Faktor sarana yaitu kurangnya sarana di sekolah tersebut untuk pembelajaran

bahasa Indonesia. Tidak lengkapnya buku ajar untuk siswa dan media pembelajaran

yang mendukung untuk kelancaran proses belajar mengajar.

Pembelajaran menulis buku harian di SMP memerlukan metode pembelajaran

yang tepat agar menunjukkan hasil yang memuaskan. Metode pembelajaran yang

sesuai dan dapat menghasilkan hasil yang bermakna bagi siswa adalah metode

pembelajaran langsung. Adapun komponen metode pembelajaran langsung yang

sesuai dalam pembelajaran menulis buku harian adalah komponen pemodelan yang

bertujuan agar siswa memperoleh gambaran yang jelas mengenai buku harian.

1.3 Pembatasan Masalah

Terdapat berbagai masalah yang berkaitan dengan pembelajaran keterampilan

menulis yang berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas. Tetapi

karena adanya keterbatasan yang ada pada peneliti, maka peneliti akan membatasi

permasalahan tersebut, yaitu siswa dalam menulis buku harian sangat rendah dalam

mengungkapkan pengalaman, pikiran, dan perasaan dengan kalimat yang baik dan

benar.

Dalam pembelajaran menulis buku harian peneliti menerapkan metode

pembelajaran langsung dan teknik modeling. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan

(36)

11

metode pembelajaran langsung (direct method instruction) yang bertujuan agar siswa

bisa mengembangkan belajarnya tentang pengetahuan deklaratif yaitu pengetahuan

tentang sesuatu, hal ini diharapkan siswa dapat mengerti apa itu buku harian. Selain

pengetahuan deklaratif siswa juga harus mengetahuai pengetahuan prosedural yaitu

pengetahuan tentang bagaimana melakukan sesuatu, yaitu mengetahui bagaimana

cara menulis buku harian yang baik dan benar.

Selain metode pembelajaran langsung yang digunakan, peniliti juga menerapkan

teknik modeling untuk meningkatkan keterampilan menulis buku harian kelas VII E

SMP Negeri 30 Semarang. Dalam pembelajaran, peneliti

menunjukkan/memperlihatkan beberapa contoh model buku harian, sehingga siswa

dapat menemukan gambaran mengenai buku harian dan unsur apa saja yang harus

ada dalam buku harian. Adapun bentuk buku harian yang ditunjukkan kepada siswa

yaitu buku harian yang berisi pengalaman, pemikiran, dan perasaan.

1.4 Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1) Bagaimanakah peningkatan keterampilan menulis buku harian pada siswa kelas

(37)

12

harian dengan metode pembelajaran langsung (direct method instruction) dan

teknik modeling?

2) Bagaimana perubahan perilaku siswa kelas VII E SMP Negeri 30 Semarang,

dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran langsung

(direct method instruction) dan teknik modeling?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut diatas, penelitian tentang peningkatan

keterampilan menulis buku harian melalui metode pembelajaran langsung dan teknik

modeling bertujuan untuk :

1) Mengetahui peningkatan keterampilan menulis buku harian dengan menggunakan

metode pembelajaran langsung dan teknik modeling pada siswa kelas VII E SMP

Negeri 30 Semarang.

2) Untuk mengetahui perubahan perilaku siswa kelas VII E SMP Negeri 30

Semarang, dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode

pembelajaran langsung dan teknik modeling.

1.6 Manfaat Penelitian

Penelitian ini mempunyai dua manfaat, yaitu:

(38)

13

Dapat menambah khazanah penelitian pengajaran bahasa terutama

pembelajaran keterampilan menulis buku harian dalam bidang metode

pembelajaran.

1.6.2 Manfaat Praktis

Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat, dengan kegunaan proses dan hasil penelitian bagi para praktisi pembelajaran, khususnya

bagi siswa, guru, dan sekolah tentang menulis buku harian dengan metode

pembelajaran langsung (direct method instruction) dan teknik modeling.

1.6.2.1 Bagi Guru

1)Guru bahasa Indonesia akan semakin terbuka karena mengajarnya masih

banyak kekurangan, sehingga akan berusaha selalu meningkatkan cara

pengajarannya demi tercapainya tujuan pengajaran bahasa Indonesia

dalam pembelajaran menulis.

2)Memberikan masukan pada guru mengenai metode pembelajaran

keterampilan menulis buku harian dalam pembelajaran langsung dengan

teknik modeling kepada siswa tentang buku harian.

1.6.2.2 Bagi Siswa

1) Siswa akan semakin giat belajar dan berlatih menulis, karena sadar

akan kepentingan kegunaan menulis.

(39)

14

3) Membiasakan diri siswa dalam menulis buku harian dan meningkatkan

kualitas dalam menulis buku harian.

1.6.2.3 Bagi Sekolah

1) Sekolah akan semakin tahu bahwa menulis itu penting bagi siswa,

maka perlu disediakan sarana yang memadai untuk melatih siswa

menuangkan idenya dengan banyak menulis.

2) Meningkatkan kualitas pembelajaran dan prestasi siswa dalam hal

(40)

15 BAB II

LANDASAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

2.1 Tinjauan Pustaka

Penelitian tindakan kelas yang mengkaji tentang keterampilan berbahasa,

khususnya keterampilan menulis bukanlah merupakan penelitian baru dalam bidang

pendidikan. Telah banyak pakar, praktisi bidang pendidikan bahasa maupun

mahasiswa yang melakukan penelitian tindakan kelas, guna memperbaiki

pembelajaran keterampilan menulis yang selama ini berlangsung. Pembelajaran

keterampilan menulis diarahkan pada tercapainya kemampuan dan kemahiran

menulis pada siswa dalam berbagai kesempatan, sehingga diharapkan dapat

menghasilkan siswa-siswa yang terampil menulis.

Pustaka yang mendasari penelitian ini yaitu karya-karya berupa hasil

penelitian mengenai keterampilan berbahasa khususnya yang mengkaji keterampilan

menulis dewasa ini telah banyak dilakukan. Beberapa peneliti yang telah mengangkat

permasalahan tentang keterampilan menulis antara lain dilakukan oleh Winarti

(2001), Lestari (2005), Gilangsari (2005), Pramukawati (2006), dan Istiqomah

(2006).

Winarti (2001) menulis skripsi tentang kemampuan menulis, dengan judul

(41)

Keterampilan Proses pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Warung Asem Tahun

Ajaran 2000/2001. Hasil penelitian tersebut menunjukkan ada peningkatan prestasi

belajar siswa setelah menggunakan pendekatan proses. Peningkatan tersebut dapat

dilihat dari hasil siklus I, yang mencapai nilai rata-rata 66,54 dibandingkan dengan

hasil siklis II yang mencapai nilai rata-rata 70,22. Ini berarti meningkat 3,64. Selain

itu, dengan digunakan pendekatan keterampilan proses siswa lebih tertarik dan

antusias belajar. Siswa yang semula belum memahami tentang pembelajaran menulis

dapat menjadi lebih tertarik dan berusaha menuliskan pengalamannya atau peristiwa

yang menarik dalam cacatan harian.

Pada penelitian Winarti (2001) dan penelitian kali ini terdapat kajian

perbedaan yaitu pada penelitian Winarti dalam meningkatkan keterampilan menulis

buku harian menggunakan pendekatan keterampilan proses, sedangkan penelitian kali

ini menggunakan metode pembelajaran langsung (direct method instruction) dan

teknik modeling. Tetapi di sisi lain terdapat persamaan yaitu sama-sama

meningkatkan keterampilan menulis buku harian dengan menggunakan bahasa yang

baik dan benar pada siswa SMP kelas VII.

Lestari (2005) dalam penelitian yang berjudul Peningkatan Tujuh Aspek

Keterampilan Menulis Surat Pribadi dengan Pendekatan Kontekstual Komponen

Pemodelan pada Siswa Kelas V SDN Pedurungan Tengah 02 Semarang Tahun

Pelajaran 2004/2005, mengkaji peran komponen pemodelan dalam peningkatan

(42)

diperoleh adalah adanya peningkatan dari pratindakan, siklus I sampai siklus II.

Sebelum dilakukan tindakan nilai rata-rata kalsikal menulis surat pribadi sebesar

58,5. Pada siklus I ada peningkatan 10,2 % dengan nilai rata-rata kelas 68,76 dan

siklus II terdapat peningkatan 14,87 % dengan nilai rata-rata kelas 83,65. Peningkatan

keterampilan menulis surat pribadi siswa itu diikuti dengan perubahan tingkah laku

negatif menjadi positif. Pada siklus II siswa semakin aktif dan antusias dalam

pembelajaran. Hal ini disebabkan siswa mulai senang dan menikmati pembelajaran

menulis surat pribadi dengan pendekatan kontekstual komponen pemodelan yang

diterapkan guru.

Pada penelitian Lestari (2005) dan penelitian kali ini terdapat kajian

perbedaan yaitu pada penelitian Lestari meneliti peningkatan keterampilan menulis

surat pribadi dengan menggunakan pendekatan kontekstual, sedangkan penelitian kali

ini meningkatkan keterampilan menulis buku harian dengan menggunakan metode

pembelajaran langsung (direct method instruction) dan teknik modeling. Selain

perbedaan juga terdapat persamaan yaitu penelitian keduanya sama-sama meneliti

keterampilan menulis siswa dengan menggunakan model.

Kemudian penelitian oleh Gilangsari (2005) juga menunjukkan hal yang

positif. Penelitian berjudul Peningkatan Keterampilan Menulis Pengalaman Pribadi

Melalui Teknik Modeling dengan Pendekatan Kontekstual pada Siswa Kelas VII D

SMP Negeri 38 Semarang Tahun Ajaran 2004/2005, ini juga menunjukkan

(43)

65,38 pada siklus I menjadi 70,42 pada siklus II. Perubahan sikap dan perilaku siswa

juga mengalami peningkatan ke arah yang lebih baik, yaitu siswa mulanya tidak

terfokus menjadi terfokus dalam menulis setelah mendapatkan pembelajaran menulis

pengalaman pribadi melalui teknik modeling dengan pendekatan kontekstual.

Pada penelitian Gilangsari (2005) dan penelitian kali ini terdapat kajian

perbedaan yaitu Gilangsari pada penelitiannya meneliti peningkatan keterampilan

menulis pengalaman pribadi dengan pendekatan kontekstual, sedangkan penelitian

kali ini meneliti peningkatan keterampilan menulis buku harian dengan metode

pembelajaran langsung (direct method instruction) dan teknik modeling. Selain

perbedaan juga terdapat persamaan yaitu penelitian keduanya sama-sama meneliti

keterampilan menulis siswa dengan menggunakan model buku harian.

Peneliti lain yang relevan yaitu penelitian yang dilakukan oleh Pramukawati

(2006) yang berjudul Peningkatan Kemampuan Masyarakat Belajar pada Siswa

Kelas VII E SMP Negeri 40 Semarang Tahun Ajaran 2005/2006. Peneliti ini

menunjukkan adanya peningkatan kemampuan menceritakan pengalaman yang

mengesankan para siswa, yaitu dari rata-rata kelas 64,86 pada siklus I menjadi 77,56

pada siklus II atau meningkat sekitar 12,7 %. Peningkatan kemampuan menceritakan

pengalaman yang mengesankan siswa pada tiap siklus diikuti perubahan tingkah laku

yang positif, terlihat pada keaktifan dan ketertarikan siswa dalam mengikuti

(44)

mengikuti pembelajaran menceritakan pengalaman yang mengesankan melalui

pendekatan kontekstual komponen masyarakat belajar.

Pada penelitian Pramukawati (2006) dan penelitian kali ini terdapat kajian

perbedaan yaitu Pramukawati pada penelitiannya meneliti kemampuan masyarakat

belajar, sedangkan pada penelitiannya ini meneliti peningkatan keterampilan menulis

buku harian dengan metode pembelajaran langsung (direct method instruction) dan

teknik modeling. Selain perbedaan juga terdapat persamaan dalam penelitiaan yaitu

keduanya sama-sama meningkatkan keterampilan dalam pembelajarannya.

Istiqomah (2006) dalam penelitiannya yang berjudul Optimalisasi

Keterampilan Menulis Buku Harian dengan Pendekatan Kontekstual Komponen

Pemodelan pada Siswa Kelas VII A SMPN 1 Wonodringgo, Kabupaten Pekalongan

Tahun Pelajaran 2005/2006. Membahas masalah kebermanfaatan pendekatan

kontekstual komponen pemodelan dalam meningkatkan kemampuan menulis siswa

SMPN 1 Wonopringgo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam meningkatkan

keterampilan menulis melalui pendekatan kontekstual komponen pemodelan pada

siswa kelas VII A SMPN 1 Wonopringgo mengalami peningkatan sebesar 40,37%,

ini terbukti dengan hasil rata-rata keterampilan menulis buku harian pada siklus 1

sebesar 74,12% atau 24,43% dan pada siklus 11 83,62% atau 12,82%. Dengan

demikian, pendekatan kontekstual komponen pemodelan berhasil meningkatkan

keterampilan menulis buku harian siswa. Dari hasil nontes siswa lebih termotivasi

(45)

Pada penelitian Istiqomah (2006) dan penelitian kali ini terdapat kajian

perbedaan yaitu Istiqomah pada penelitiannya meneliti optimalisasi keterampilan

menulis buku harian dengan pendekatan kontekstual, sedangkan pada penelitiannya

ini meneliti peningkatan keterampilan menulis buku harian dengan metode

pembelajaran langsung (direct method instruction) dan teknik modeling. Selain

perbedaan juga terdapat kajian persamaannya yaitu penelitian keduanya sama

bertujuan meningkatkan keterampilan menulis buku harian dengan menggunakan

pemodelan buku harian.

Beberapa penelitian tersebut dapat memberikan inspirasi bagi penulis untuk

melakukan penelitian lain, tapi penelitian yang dilakukan penulis masih berkaitan

dengan penelitian tersebut. Penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu keterampilan

menulis buku harian dengan menggunakan metode pembelajaran langsung (direct

method instruction) dan teknik modeling, karena dengan adanya pembelajaran

langsung dengan beberapa contoh pembelajaran siswa kelas VII E SMP Negeri 30

Semarang dalam menulis buku harian bisa meningkat dengan meggunakan bahasa

yang baik dan benar.

Berdasarkan kajian pustaka tersebut dapat diketahui bahwa penelitian

tindakan kelas tentang menulis buku harian belum banyak dilakukan. Penelitian yang

telah ada tersebut memiliki kekhasan masing-masing. Begitu juga dengan penelitian

yang dilakukan penulis kali ini. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan

(46)

bahasa yang baik dan benar, seperti yang telah dilakukan oleh Winarti (2001) dan

Istiqomah (2006). Namun penelitian ini mempunyai perbedaan dengan penelitian

sebelumnya. Winarti (2001) menerapkan pendekatan keterampilan proses untuk

meningkatkan keterampilan siswa menulis buku harian dan Istiqomah (2006)

menerapkan pendekatan CTL untuk meningkatkan keterampilan siswa menulis buku

harian, sedangkan penelitian kali ini menerapkan metode pembelajaran langsung

(direct method instruction) dan teknik modeling.

Penelitian yang dilakukan oleh penulis bertujuan untuk melengkapi penelitian

sebelumnya mengenai menulis terutama dalam penulisan buku harian. Penelitian ini

memberikan alternatif lain bagi pembelajaran menulis khususnya menulis buku

harian. Alternatif lain dalam penelitian ini berupa penggunaan teknik pembelajaran

dan model pembelajaran. Penulis dalam penelitian ini menggunakan metode

pembelajaran langsung (direct method instruction) dan teknik modeling.

Menulis buku harian dengan menggunakan metode pembelajaran langsung

(direct method instruction) dan teknik modeling dapat melatih keaktifan siswa dalam

pembelajaran. Siswa dituntut untuk bisa menemukan sendiri pengetahuan yang

didapat dari proses belajar di kelas. Dari hasil mengamati dan menganalisis contoh

model-model buku harian yang diberikan oleh guru, siswa dapat menemukan sendiri

mengenai bagian-bagian dari buku harian serta cara penulisannya dengan baik dan

(47)

mengetahui apa itu buku harian saja, tetapi bisa mengetahui bagaimana cara menulis

buku harian yang baik dan benar.

Peningkatan ini mengkaji tentang peningkatan keterampilan menulis buku

harian dan perubahan tingkah laku siswa VII E SMP Negeri 30 Semarang, setelah

mengikuti pembelajaran dengan metode pembelajaran langsung (direct method

instruction) dan teknik modeling. Pada penelitian ini guru mengkaitkan materi yang

diajarkan dengan dunia nyata siswa secara langsung dan guru menghadirkan contoh

atau model buku harian saat pembelajaran, sehingga siswa dapat menulis buku harian

dengan baik. Dengan demikian, keterampilan menulis buku harian pada siswa kelas

VII E SMP Negeri 30 Semarang dapat meningkat. Variabel penelitian adalah variabel

peningkatan keterampilan menulis buku harian dan variabel metode pembelajaran

langsung dan teknik modeling. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII E SMP

Negeri 30 Semarang.

2.2 Landasan Teoretis

Landasan teoretis dalam penelitian ini meliputi banyak hal antara lain: hakikat

menulis, tujuan pengajaran menulis, hakikat buku harian, manfaat buku harian, cara

menulis buku harian, aspek-aspek yang dinilai dalam menulis buku harian, hakikat

metode pembelajaran langsung (direct method instruction), ciri-ciri metode

(48)

pembelajaran langsung (direct method instruction), tujuan metode pembelajaran

langsung (direct method instruction), dan hakikat pemodelan (modeling).

2.2.1 Hakikat Keterampilan Menulis

Keterampilan menulis bukan berasal dari faktor bawaan. Jika seseorang ingin

terampil menulis harus banyak latihan yang dilakukan secara terus menerus. Pada

subbab ini dipaparkan pendapat para ahli mengenai pengertian, tujuan, serta manfaat

menulis.

2.2.1.1 Pengertian Menulis

Sujanto (1998) menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang

menjadi tujuan setiap pengajaran bahasa yang secara langsung memberikan saran dan

membuka jalan bagi para siswa untuk benar-benar mampu melakukan kegiatan

akademik.

Dilihat dari segi kemampuan berbahasa, menulis adalah aktivitas aktif

produksi, aktivitas menghasilkan bahasa, dilihat secara umum menulis adalah

aktivitas mengemukakan gagasan melalui media bahasa. Aktivitas yang pertama

menekankan unsur bahasa, sedangkan yang kedua adalah gagasan (Nurgiyantoro

(49)

Menurut konsep ini kegiatan menulis merupakan kegiatan untuk

mengungkapkan segala sesuatu yang ada dipikiran dan perasaan seseorang kepada

orang lain dalam bentuk tulisan. Dilihat secara leksikal, kata menulis mempunyai dua

arti. Pertama, menulis berarti mengubah bunyi yang dapat didengar menjadi

tanda-tanda yang dapat dilihat. Kedua, kata menulis mempunyai arti kegiatan

mengungkapkan gagasan secara tertulis (Wiyanto 2004:1-2).

Berdasarkan beberapa urain tersebut, dapat disimpulkan bahwa menulis

adalah kegiatan mengkomunikasikan gagasan, perasaan atau pesan yang dituangkan

dalam bentuk tulisan dan dapat disampaikan kepada orang lain tanpa bertatap muka

secara langsung. Menulis juga merupakan suatu kegiatan yang produktif dan

tentunya keterampilan ini harus selalu dilatih dengan disertai praktik yang teratur.

2.2.1.2 Tujuan Pengajaran Menulis

Adapun tujuan dari pengajaran menulis adalah (1) membantu para siswa

memahami bagaimana caranya ekspresi tulis dapat melayani mereka, dengan jalan

menciptakan situasi-situasi di dalam kelas yang jelas memerlukan karya tulis dan

kegiatan menulis; (2) mendorong para siswa menggunakan bentuk yang tepat dan

serasi dalam ekspresi tulis; dan (3) mengembangkan pertumbuhan terhadap dalam

menulis dengan sejumlah cara dengan penuh keyakinan pada diri sendiri secara

(50)

Keraf dalam Akhadiah (1997:6-7) membagi tulisan berdasarkan tujuan

umum yang tersirat, yaitu: (1) eksposisi merupakan penulisan yang memenuhi

keinginan manusia untuk memberi informasi kepada orang lain, atau dari sudut

pembaca berkeinginan untuk memperolah informasi dari orang lain yang menguasai

suatu hal; (2) argumentasi adalah penulisan yang mempunyai keinginan untuk

meyakinkan pendengar atau pembaca mengenai suatu kebenaran dan lebih jauh

mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain. Sedangkan dari pihak pembaca dan

pendengar, mereka ingin mendapatkan kepastian tentang kebenaran ini; (3) persuasif

merupakan sebuah varian dari argumentasi. Tulisan ini lebih condong untuk

mempengaruhi manusianya dari pada mempertahankan kebenaran mengenai suatu

objek tertentu; (4) deskripsi merupakan penulisan atau pembicara yang berkeinginan

untuk menggambarkan atau menceritakan bagaimana bentuk atau wujud suatu objek,

atau mendeskripsikan cita rasa suatu benda, hal, atau bunyi; dan (5) narasi adalah

penulis atau pembicara berkeinginan menceritakan pada orang lain

kejadian-kejadian atau peristiwa-peristiwa yang terjadi, baik yang dialami sendiri maupun

yang didengarnya melalui orang lain. Dengan cara ini, ia menemukan pula

kebutuhan para pendengar atau pembacanya untuk memperoleh informasi tentang

kejadian itu.

Berdasarkan pendapat di atas, tujuan pengajaran menulis adalah agar siswa

memiliki keterampilan menulis sehingga siswa mampu mengekspresikan gagasan

(51)

arahan, menjelaskan sesuatu yang berlangsung, disuatu tempat pada suatu waktu,

meringkas atau membuat rangkuman suatu tulisan sehingga menjadi singkat.

2.2.1.3 Manfaat Menulis

Keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan bahasa yang

semakin penting untuk dikuasai. Hal ini sejalan dengan pengabdian kebudayaan

industrial kemampuan yang terpenting adalah membaca dan menulis. Berdasarkan

uruaian tersebut kegiatan menulis mempunyai banyak manfaat diantaranya, (1)

dengan menulis kita dapat merangsang pemikiran kita; (2) dengan menulis dapat

memunculkan ide baru; (3) menulis dapat melatih kemampuan mengorganisasi dan

menjernihkan berbagai konsep atau ide yang kita miliki; (4) dengan menulis dapat

melatih sikap objektif yang ada pada diri seseorang; (5) dengan kegiatan menulis

dapat menyerap dan memproses informasi; (6) dengan menulis dapat melatih

memecahkan beberapa masalah sekaligus; dan (7) dengan kegiatan menulis

menjadikan kita untuk aktif dan tidak hanya menjadi penerima informasi (Hairston

dalam Darmadi 1996:3)

Kegiatan menulis ini tidak dapat dikatan mudah karena penulis tidak hanya

cukup menyampaikan ide, gagasan pendapat kepada pembaca. Menyerap, mencari

serta menguasai informasi yang berhubungan topik tulisan. Menulis juga merupakan

(52)

wawasan itu pembaca menjadi ketagihan membaca tulisannya karena pembaca

merasa puas. Hal-hal itulah yang menyebabkan kegiatan menulis merupakan sesuatu

yang sulit.

Berdasarkan uraian pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa manfaat

menulis tiap personal dapat melatih seorang penulis dalam mengkomunikasikan

gagasannya secara runtut dan sistematis. Dengan kegiatan menulis secara intensif dan

terencana akan membiasakan penulis dalam berpikir dan berbahasa secara tertib serta

penggunaan kegiatan menulis secara bijaksana dapat memperbaiki kualitas kehidupan

bagi manusia.

2.2.2. Hakikat Buku Harian

Dalam subbab ini akan dibahas mengenai pengertian buku harian, manfaat

buku harian, dan cara menulis buku harian.

(53)

Buku harian merupakan rekaman masa lalu yang berisi kegiatan atau

tindakan yang telah kita lakukan, yang berisi pemikiran kita setelah melihat berbagai

kehidupan yang lalu dan menjadi inspirasi dan pemikiran dalam menghadapi

keadaan yang sama (Tim Cendekia 2004: 14)

Menurut Kosasih (2005: 399) buku harian adalah buku yang berisikan

catatan yang bersifat pribadi, berupa kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan ataupun

pengalaman-pengalaman berkesan yang dialami setiap hari dalam bentuk curahan

hati dan pikiran.

Buku harian adalah catatan tentang apa yang kita kerjakan hari ini dan masa

lampau, juga merupakan sumber informasi penting tentang peristiwa, apa, kapan,

siapa, bagaimana, mengapa, dan dimana, yang berhubungan dengan diri kita, untuk

mengungkapkan segala sesuatu yang tidak mungkin diungkapkan kepada orang lain

(Nurhadi 2007: 9). Buku harian merupakan salah satu bentuk tulisan pribadi. Tulisan

pribadi adalah suatu pernyataan dari gagasan-gagasan serta perasaan kita mengenai

pengalaman-pengalaman kita sendiri, yang ditulis baik bagi kesenangan kita sendiri

ataupun bagi kepentingan dan kenikmatan sanak keluarga atau sahabat karib.

Menulis buku harian sangat baik untuk dilakukan karena dalam menulis buku

harian kita akan dapat mengenali siapa diri kita sebenarnya. Meskipun bersifat

(54)

Melalui kegiatan menulis setiap hari, seseorang dapat mengekspresikan diri

sehingga memunculkan sifat dan karakternya yang asli. Lama-kelamaan, kita

mengetahui emosi dan keinginan diri yang terpendam. Buku harian bukan sekadar

agenda kegiatan apa yang akan dilakukan seseorang. Fungsinya murni sebagai

wadah untuk menuangkan perasaan dan emosi dari hari ke hari. Dengan

menuliskannya ke buku harian, seseorang dapat mengeksplorasi diri hingga ke

hal-hal yang sensitif.

Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa buku

harian adalah sebuah buku yang berisi tulisan pribadi yang berupa ungkapan

perasaan, pengalaman seseorang atau berupa catatan tentang apa yang dikerjakan

hari ini maupun masa lampau.

2.2.2.2 Manfaat Buku Harian

Menurut Kosasih (2005: 399-401) ada beberapa manfaat yang diperoleh dari

mengisi buku harian antara lain: (1) teman di waktu luang yaitu buku harian menjadi

tempat mengadu semua perasaan yang tidak dapat diungkapkan kepada orang lain,

seperti rasa marah, kesal, atau senang kepada orang lain; (2) bahan biografi yaitu

buku harian dapat menjadi catatan perjalanan hidup seseorang; (3) arena rekreasi dan

ajang kreativitas dalam menulis yaitu dengan menulis buku harian kita dapat

menuangkan ide-ide berharga yang muncul secara tiba-tiba dalam benak kita dapat

(55)

mencatat ide-ide atau gagasan yang sering muncul secara tiba-tiba kapanpun dan

dimanapun; (5) alat untuk bercermin diri yaitu dengan membaca kembali

catatan-catatan dalam buku harian, kita dapat menilai sikap, tindakan, atau perjalanan hidup

yang telah kita lalui; dan (6) membentuk kepercayaan diri, karena untuk berkata

jujur, mengungkapkan kelebihan, dan mengakui kekurangan, seringkali menjadi

sesuatu yang menakutkan bagi sebagian orang. Maka dengan menuliskannya dalam

buku harian ketakutan-ketakutan itu dapat dihindari.

2.2.2.3 Cara Menulis Buku Harian

Hal-hal yang perlu dilakukan ketika menulis buku harian adalah sebagai

berikut: (1) tentukan masalah atau topik utama yang akan dicatat, yaitu sebelum

menulis pengalaman kita kedalam buku harian, terlebih dahulu harus ditentukan

topik apa yang akan ditulis supaya dalam penulisannya isinya sama dengan topik

yang akan kita tulis; (2) tuangkan apa yang ingin kita catat itu secara bebas dan

leluasa, maksudnya dalam penuangan pengalaman pribadi harus bebas dan leluasa

tanpa ada ruang pikir yang membatasinya saat menulisnya di dalam buku harian,

tetapi harus dengan bahasa yang baik dan benar; (3) tidak mununda-nunda waktu,

maksudnya selagi kita ingin menulis kisah kita ke dalam buku harian tidak boleh

menunda waktu penulisannya. Hal ini supaya isinya lebih sempurna; dan (4)

cantumkan jam serta tanggal pada setiap kali membuat catatan, maksudnya setiap

(56)

tanggal, hal ini dianjurkan supaya kita mengetahui kapan kisah itu terjadi (Kosasih

2005:401).

2.2.3 Hakikat Metode Pembelajaran Langsung (Direct Method Instruction)

Dalam subbab ini akan dibahas mengenai pengertian metode pembelajaran

langsung (direct method instruction), pengertian metode pembelajaran langsung,

ciri-ciri metode pembelajaran langsung, langkah-langkah metode pembelajaran

langsung, dan tujuan pembelajaran langsung.

2.2.3.1 Pengertian Metode Pembelajaran Langsung (Direct Method Instruction)

Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia adalah terbentuknya kemampuan

bernalar pada diri siswa yang tercermin melalui komponen berpikir kritis, logis,

sistematis, dan memiliki sifat objektif, jujur, disiplin dalam memecahkan suatu

permasalahan baik dalam bidang bahasa Indonesia, bidang lainnya, maupun dalam

kegiatan sehari-hari.

Namun, keadaan di lapangan belum sesuai dengan yang diharapkan. Hasil

studi menyebutkan meskipun adanya peningkatan mutu pendidikan yang cukup

menggembirakan, namun pembelajaran dan pemahaman siswa SMP (pada berapa

materi pelajaran termasuk bahasa Indonesia) menunjukkan hasil yang kurang

memuaskan. Pembelajaran di SMP cenderung text book oriented dan kurang terkait

dengan kehidupan sehari-hari siswa. Pembelajaran cenderung abstrak dan dengan

(57)

Sementara itu kebanyakan guru dalam mengajar masih kurang memperhatikan

kemampuan berpikir siswa, atau dengan kata lain tidak melakukan pengajaran

bermakna, metode yang digunakan kurang bervariasi, dan sebagai akibatnya

motivasi belajar siswa menjadi sulit ditumbuhkan dan pola belajar cenderung

menghafal dan mekanistik.

Mencermati hal tersebut di atas, kini sudah saatnya untuk diadakan

pembaharuan, inovasi ataupun gerakan perubahan mind set kearah pencapaian tujuan

pendidikan di atas. Pembelajaran bahasa Indonesia hendaknya lebih bervariasi

metode maupun strateginya guna mengoptimalkan potensi siswa. Upaya-upaya guru

dalam mengatur dan memperdayakan dari berbagai variabel pembelajaran,

merupakan bagian penting dalam keberhasilan siswa mencapai tujuan yang

direncanakan. Karena itu pemilihan metode, strategi dan pendekatan dalam

mendesain model pembelajaran guna tercapainya iklim pembelajaran aktif yang

bermakna adalah tuntutan yang harus dipenuhi pada para guru.

Pengajaran langsung dirancang secara khusus untuk menggambarkan

terstruktur dengan baik dan dapat dipelajari selangkah demi selangkah. Menurut Nur

Muhammad (2001) menyebutkan bahwa metode pembelajaran langsung khusus

dirancang untuk mengembangkan belajar siswa tentang pengetahuan prosedural dan

pengetahuan deklaratif, yang dapat diajarkan dengan pola selangkah demi

(58)

Lebih lanjut disebutkan pula, pengetahuan deklaratif (yang dapat

diungkapan dengan kata-kata) adalah pengetahuan tentang sesuatu, sedangkan

pengetahun prosedural adalah pengetahuan tentang bagaimana melakukan sesuatu.

2.2.3.2 Ciri-ciri Metode Pembelajaran Langsung (Direct Method Instruction)

Richards dan Rodgers dalam Tarigan (1991:112) menyatakan bahwa

pembelajaran langsung mempunyai ciri-ciri serta prosedur sebagai berikut: (1)

pengajaran kelas secara eksklusif dilaksanakan dalam bahasa sasaran; (2) kosakata

dan kalimat-kalimat sehari-hari yang diajarkan; (3) keterampilan berkomunikasi

lisan dibangun secara bertahap dan teratur dengan pertukaran tanya-jawab antar guru

dan siswa dalam kelas kecil dan intensif; (4) tata bahasa diajarkan secara induktif;

(5) butir-butir pengajaran baru diperkenalkan secara lisan; (6) kosakata konkret

diajarkan melalui demonstrasi, objek-objek, atau gambar-gambar kosakata abstrak

diajarkan dengan asosiasi ide-ide; (7) baik pemahaman berbicara, menyimak,

maupun menulis diajarkan; dan (8) ucapan dan tata bahasa yang tepat sangat

diperhatikan.

2.2.3.2 Langkah-langkah Metode Pembelajaran Langsung (Direct Method Instruction)

Langkah-langkah dalam model pembelajaran langsung secara garis besar ada

(59)

guru, antara lain sebagai berikut : (1) fase persiapan, dalam fase ini guru

menjelaskan informasi latar belakang pelajaran, pentinganya pelajaran, dan

mempersiapkan siswa untuk belajar; (2) fase demonstrasi, dalam fase ini guru

mendemonstrasikan keterampilan dengan benar atau menyajikan informasi tahap

demi tahap; (3) fase pelatihan terbimbing, dalam fase ini guru merencanakan dan

memberikan bimbingan awal; (4) fase umpan balik, yaitu fase di mana guru harus

mengecek apakah siswa telah berhasil melakukan tugas dengan baik dan

memberikan umpan balik; dan (5) fase pelatihan lanjut (mandiri), yaitu fase di mana

guru mempersiapkan kesempatan melakukan pelatihan lanjutan, dengan perhatian

khusus pada penerapan kepada situasi yang lebih kompleks dan kehidupan

sehari-hari, (Depdiknas 2005:26).

2.2.3.3 Tujuan Metode Pembelajaran Langsung (Direct Method Intruction)

Dalam pembelajaran langsung, umumnya guru merencanakan kegiatan

belajar mengajar secara terstruktur dan ketat. Pada awal pembelajaran, guru

menerapkan pemberi informasi dan pendemonstrasi yang aktif dan mengharapkan

siswa menjadi pendengar aktif dan baik. Keberhasilan metode langsung memerlukan

lingkungan yang baik untuk presentasi dan demonstrasi, yakni ruangan yang tenang

dengan penerangan cukup, termasuk alat pandang yang sesuai.

Metode langsung menekankan tujuan pembelajaran yang harus berorintasi

Gambar

Gambar 1. Desain Penelitian Tindakan Kelas
Tabel 2. Aspek Penilaian, Kriteria Penelitian, skor, dan Kategori
Tabel 2 tersebut memberikan informasi tentang aspek penilaian, unsur yang
Tabel 4 tersebut memberikan informasi hasil rekapitulasi nilai siswa dalam
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk : (1) mengevaluasi peningkatan keterampilan menulis wacana eksposisi dengan menggunakan teknik objek langsung melalui penerapan metode Field

Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsi peningkatan keterampilan menulis puisi dan perubahan perilaku siswa kelas VII SMP N 01 Boja dalam pembelajaran menulis

Permasalahan dalam penelitian ini adalah (1) bagaimana peningkatan keterampilan menulis surat pribadi dan (2) bagaimana perubahan sikap dan perilaku siswa kelas VII-B SMP Negeri

Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini yaitu (1) bagaimanakah peningkatan keterampilan menulis teks wawancara menjadi narasi pada siswa kelas VII F SMP Negeri 01

Hasil penelitian mengenai peningkatan keterampilan menulis puisi pada siswa kelas VII SMP Islam Al Munawaroh Banjarnegara dalam mengikuti pembelajaran menulis puisi

Hasil penelitian data terhadap keterampilan menulis teks fabel dengan menggunakan teknik brainstroom sheet siswa kelas VII.1 SMP Negeri 7 Bukittinggi, dapat

Berdasarkan data yang diperoleh, untuk mengetahui keterampilan menulis teks cerpen dengan menggunakan teknik parafrase puisi siswa kelas VII SMP Negeri 1 V Koto

Nilai yang diperoleh untuk keterampilan menulis teks hasil observasi tanpa menggunakan teknik objek langsung siswa kelas VII MTsN 1 Lubuk Basung nilai berkisar