• Tidak ada hasil yang ditemukan

KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PARAFRASE PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 V KOTO KAMPUNG DALAM KABUPATEN PADANG PARIAMAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PARAFRASE PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 V KOTO KAMPUNG DALAM KABUPATEN PADANG PARIAMAN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERPEN

DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PARAFRASE PUISI

SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 V KOTO KAMPUNG DALAM

KABUPATEN PADANG PARIAMAN

ARTIKEL ILMIAH

PUTRI FEBRINA

NIM 10080223

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(2)
(3)
(4)

SKILLS WRITE A SHORT STORY TEXT BY USING THE TECHNIQUE OF PARAPHRASING POETRY 7th GRADE STUDENTS SMP NEGERI 1 V KOTO KAMPUNG

DALAM KABUPATEN PADANG PARIAMAN By The:

Putri Febrina1, Wirnita Eska, S.Pd, M.M.2, Putri Dian Afrinda, M.Pd.3 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat

2) 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (STKIP) PGRI Sumatera Barat

ABSTRACT

This research is motivated by several issues, namely the writing skills of students who belong to the short story text is still lacking. This happens because the students first, lack of interest and motivation of students in writing a short story text. Second, the lack of students in developing ideas and imagination are unthinkable and topics that will be used as a short story text. Third, there are still some students who do not understand the concept of the structure of the short story text correctly, because this is a new learning in the curriculum of 2013. Fourth, students apply the vocabulary difficulty in writing a short story text. This study aimed to describe the skills of writing a short story text seventh grade students of SMP Negeri 1 V Koto Kampung Dalam Kabupaten Padang Pariaman.

This type of research is classified as quantitative research using descriptive method. The study population was a seventh grade students of SMP Negeri 1 V Koto Kampung Dalam Kabupaten Padang Pariaman In enrolled in the academic year 2013/2014, a total of 197 people were scattered in the 7th grade. The sampling technique used is proportional random sampling or random percentages techniques. The number of samples of this study were 28 students. The following studies is, First, the text short story writing skills using paraphrasing techniques poetry seventh grade students of SMP Negeri 1 V Koto Kampung Dalam Kabupaten Padang Pariaman In for indicator 1 (orientation) is quite good once (BS) with an average of 89.40. Second, the text short story writing skills using paraphrasing techniques poetry seventh grade students of SMP Negeri 1 V Koto Kampung Dalam Kabupaten Padang Pariaman In indicator 2 (complications) was classified as less once (KS) with an average of 54.64. Third, the text short story writing skills using paraphrasing techniques poetry seventh grade students of SMP Negeri 1 V Koto Kampung Dalam Kabupaten Padang Pariaman In for indicator 3 (Resolution) classified as either once (BS) with an average of 88.21.

Based on the overall results of the three indicators studied the results of research on the text of a short story by using the technique of paraphrasing poetry seventh grade students of SMP N 1 V Koto Kampung Dalam Padang Pariaman In the three indicators are classified as good (B) with an average of 77.21. In this study, researchers describe the attitude assessment is based on the observation of students in each student assessment indicators are polite, honest and responsible, it can be said as a whole is good enough to be the current execution of the assignment of teachers currently ongoing learning.

(5)

A. PENDAHULUAN

Menulis teks cerpen merupakan salah satu keterampilan bersastra yang dapat mengembangkan kemampuan berimajinasi dan berpikir siswa. Oleh sebab itu, menulis teks cerpen sangat penting diajarkan kepada siswa. Sebagai suatu keterampilan berbahasa dan bersastra, menulis merupakan kegiatan yang kompleks karena orang yang mampu menulis adalah orang yang memiliki kemampuan dalam mendengarkan, membaca, dan berbicara. Menulis membutuhkan latihan-latihan sebagai usaha untuk meningkatkan dan mengembangkan kemampuan. Tarigan (1994:4) “keterampilan menulis ini tidak akan datang secara otomatis, melainkan harus melalui latihan dan praktik yang banyak dan teratur”. Seperti halnya menulis teks cerita pendek, perlu dilakukan latihan agar cerpen yang tertulis benar-benar bagus dan enak untuk dibaca.

Pada kurikulum 2013 telah dirinci mengenai pengajaran keterampilan berbahasa khususnya keterampilan menulis. Pada proses pembelajaran, salah satunya di kelas VII, siswa diminta untuk menuliskan gagasannya melalui kegiatan menulis dengan memperhatikan berbagai kaidah yang harus dipenuhi dalam menulis. Hal ini tercermin dalam kompetensi inti (KI) 4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi dan membuat) dan ranah absrtak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut. Kompetensi dasar (KD) 4.2 Menyusun teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan.

Berdasarkan hasil observasi awal dengan salah satu guru bahasa Indonesia Sri Wahyuni, S.Pd, di SMP N 1 V Koto Kampung Dalam Kabupaten Padang Pariaman kelas VII tentang pembelajaran menulis teks cerpen mengatakan bahwa menulis cerpen sebelumnya sudah diajarkan namun hasil yang diperoleh oleh siswa dalam menulis teks cerpen masih ada sebagian siswa yang belum paham tentang pembelajaran teks cerpen yang berbasis pada teks karena ini juga merupakan penerapan kurikulum terbaru yang diterapkan di sekolah yaitu penerapan kurikulum 2013 pada pembelajaran Bahasa Indonesia. Beberapa masalah yang menghambat proses pembelajaran menulis teks cerpen siswa kelas VII yang tidak berlangsung efektif. Hal ini disebabkan oleh kurangnnya keterampilan menulis teks cerpen siswa. Pertama, Kurangnya minat dan motivasi siswa dalam menulis cerpen. Kedua, kekurangmampuan siswa dalam mengembangkan ide maupun imajinasi yang terfikirkan dan topik yang akan dijadikan sebuah teks cerpen. Ketiga, sebagian siswa masih ada yang belum paham tentang konsep struktur teks cerpen dengan benar, karena ini merupakan pembelajaran baru di kurikulum 2013. Keempat, siswa kesulitan menerapkan kosakata dalam menulis teks cerpen.

Berdasarkan masalah di atas, siswa kelas VII SMP Negeri 1 V Koto Kampung Dalam Kabupaten Padang Pariaman, masih mengalami kesulitan dalam menulis teks cerpen sehingga diperlukan solusi untuk memecahkannya, oleh sebab itu perlu dilakukan tindakan yang tepat dalam mendorong minat dan membantu siswa dalam menulis. Dalam penelitian ini, cara yang dilakukan untuk pemecahan permasalahan tersebut adalah pemilihan teknik pembelajaran yang dapat menarik perhatian siswa dalam belajar. Salah satu teknik pembelajaran yang dapat diterapkan untuk melihat keterampilan menulis teks cerita pendek adalah dengan menggunakan teknik parafrase puisi. Dengan menggunakan teknik parafrase puisi ini supaya siswa tidak monoton dalam mengikuti proses pembelajaran. Siswa menulis teks cerpen dengan cara mengubah bentuk puisi menjadi sebuah teks cerpen dengan tepat dan benar berdasarkan makna yang diperoleh pada puisi yang diparafrasekan.

(6)

merupakan pembelajaran baru di kurikulum 2013. Keempat, Siswa kesulitan menerapkan kosakata dalam menulis teks cerpen. Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, penelitian ini dibatasi pada keterampilan menulis teks cerita pendek dengan menggunakan teknik parafrase puisi siswa kelas VII SMP N 1 V Koto Kampung Dalam Kabupaten Padang Pariaman. Ditinjau dari struktur teks cerita pendek.

Batasan masalah, maka rumusan masalah penelitian.“Bagaimanakah keterampilan menulis teks cerita pendek dengan menggunakan teknik parafrase puisi siswa kelas VII SMP N 1 V Koto Kampung Dalam Kabupaten Padang Pariaman?”.

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan keterampilan menulis teks cerita pendek dengan menggunakan teknik parafrase puisi siswa kelas VII SMP N 1 V Koto Kampung Dalam Padang Pariaman.

Tarigan (2008:22) menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut. Pada dasarnya fungsi utama tulisan adalah alat komunikasi tidak langsung.

Zabadi, dkk (2013:3) juga menyatakan teks adalah satuan bahasa yang memilki makna, pkiran, dan gagasan lengkap. Teks dilaksanakan dengan menerapkan prinsip bahwa (1) bahasa hendaknya dipandang sebagai teks, bukan semata-mata kumpulan kata-kata atau kaidah-kaidah kebahasaan, (2) penggunaan bahasa merupakan proses pemilihan bentuk-bentuk kebahasaan untuk mengungkapkan makna, (3) bahasa bersifat fungsional, yaitu penggunaan bahasa yang tidak pernah dapat dilepaskan dari konteks karena dalam bentuk konteks yang digunakan itu tercermin ide, sikap, nilai, dan ideologi penggunaannya, (4) bahasa merupakan sarana pembentukkan kemampuan berpikir manusia. Berhubungan dengan prinsip-prinsip di atas dapat, disadari bahwa setiap teks terdapat struktur tersendiri yang satu sama lain berbeda.

Nurgiyantoro (1995: 10) cerpen sesuai dengan namanya adalah cerita pendek. Akan tetapi, berapa ukuran panjang pendek itu memang tidak ada ukurannya, tak ada satu pun kesepakatan di antara para ahli. Walaupun sama-sama pendek, panjang cerpen itu sendiri bervariasi. Ada cerpen yang pendek (short short story), bahkan pendek sekali berkisar 500-an kata. Ada cerpen yang panjangnya cukupan (middle short story), serta ada yang panjang (long short story) yang terdiri dari puluhan atau bahkan ribuan kata.

Depdikbud (dalam Ramadansyah, 2011:145) “menyatakan bahwa parafrase merupakan menguraikan kembali suatu teks (karangan) dalam bentuk (susunan kata-kata) yang lain, dengan maksud untuk dapat menjelaskan makna yang tersembunyi”. Pengungkapan kembali suatu tuturan tanpa mengubah pengertiannya Istilah parafrasa mungkin sering muncul dalam pembahasan puisi.

B. METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif. Arikunto (2010: 27) mengatakan bahwa penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan angka, dimulai dari pengumpulan data, penafsiran data, dan terakhir ditampilkan hasilnya. Sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk memaparkan atau menggambarkan sesuatu hal (Arikunto, 2010:3). Dalam penelitian ini dideskripsikan data tentang Keterampilan Menulis Cerpen dengan Menggunakan Teknik Parafrase Puisi Siswa Kelas VII SMP N 1 V Koto Kampung Dalam Padang Pariaman.

(7)

C. HASIL DAN PEMBAHASAN

Data diperoleh melalui hasil tes Keterampilan Menulis Teks Cerpen dengan Menggunakan Teknik Parafrase Puisi Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 V Koro Kampung Dalam Kabupaten Padang Pariaman, berikut deskripsi keterampilan menulis siswa untuk indikator penilaian.

1. Keterampilan Menulis Teks Cerpen Menggunakan Teknik Parafrase Puisi Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 V Koto Kampung Dalam Kabupaten Padang Pariaman untuk indikator orientasi.

Berdasarkan data yang diperoleh, untuk mengetahui keterampilan menulis teks Cerpen dengan menggunakan teknik parafrase puisi siswa kelas VII SMP Negeri 1 V Koto Kampung Dalam Kabupaten Padang Pariaman untuk indikator orientasi terdapat 2 kualifikasi yaitu kualifikasi (1) kualifikasi sempurna (S) sebanyak 19 orang siswa (67,85%). Dan (2) kualifikasi lebih dari cukup (LDC) sebanyak 9 orang siswa (32,15%). Berdasarkan hasil rata-rata hitung (M) tersebut. dapat disimpulkan bahwa keterampilan menulis teks cerpen dengan menggunakan teknik parafrase puisi siswa kelas VII SMP Negeri 1 V Koto Kampung Dalam Kabupaten Padang Pariaman untuk indikator orientasi berada pada kualifikasi baik sekali (BS) dengan jumlah nilai 89,40.

2. Keterampilan Menulis Teks Cerpen Menggunakan Teknik Parafrase Puisi Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 V Koto Kampung Dalam Kabupaten Padang Pariaman untuk indikator Komplikasi.

Berdasarkan data yang diperoleh, untuk mengetahui keterampilan menulis teks cerpen dengan menggunakan teknik parafrase puisi siswa kelas VII SMP N 1 V Koto Kampung Dalam Padang Pariaman untuk indikator komplikasi terdapat 3 kualifiksi (1) Siswa yang berada pada kualifikasi sempurna (S) berjumlah 6 orang (21,43%). (2) siswa yang berada pada kualifikasi baik (B) sebanyak 6 orang siswa (21,43%). Dan (3) siswa yang memperoleh kualifikasi lebih dari cukup (LDC) berjumlah 16 orang siswa (57,14%). Berdasarkan hasil rata-rata hitung (M) tersebut. dapat disimpulkan bahwa keterampilan menulis teks cerpen dengan menggunakan teknik parafrase puisi siswa kelas VII SMP Negeri 1 V Koto Kampung Dalam Kabupaten padang Pariaman untuk indikator komplikasi berada pada kualifikasi kurang sekali (KS) dengan jumlah nilai 54,64.

3. Keterampilan Menulis Teks Cerpen Menggunakan Teknik Parafrase Puisi Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 V Koto Kampung Dalam Kabupaten Padang Pariaman untuk indikator Resolusi.

Berdasarkan data yang diperoleh, untuk mengetahui keterampilan menulis teks cerpen dengan menggunakan teknik parafrase puisi siswa kelas VII SMP N 1 V Koto Kampung Dalam Padang Pariaman untuk indikator resolusi terdapat 2 kualifikasi yaitu kualifikasi (1) kualifikasi sempurna (S) sebanyak 18 orang siswa (64,28%). Dan (2) kualifikasi lebih dari cukup (LDC) sebanyak 10 orang siswa (35,72%). Keterampilan Menulis Teks Cerpen Menggunakan Teknik Parafrase Puisi Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 V Koto Kampung Dalam Kabupaten Padang Pariaman untuk Kertiga indikator (orientasi, komplikasi, resolusi). Berdasarkan hasil rata-rata hitung (M) tersebut. dapat disimpulkan bahwa keterampilan menulis teks cerpen dengan menggunakan teknik parafrase puisi siswa kelas VII SMP Negeri 1 V Koto Kampung Dalam Kabupaten Padang Pariaman untuk

(8)

4. Keterampilan Menulis Teks Cerpen Menggunakan Teknik Parafrase Puisi Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 V Koto Kampung Dalam Kabupaten Padang Pariaman untuk Ketiga Indikator (Orientasi, Komplikasi dan Resolusi).

Berdasarkan data yang diperoleh, untuk mengetahui keterampilan menulis teks cerpen dengan menggunakan teknik parafrase puisi siswa kelas VII SMP Negeri 1 V Koto Kampung Dalam Kabupaten Padang Pariaman Untuk Ketiga Indikator runtuk ketiga indikator terdapat 5 kualifikasi (1) Siswa yang memperoleh nilai 100 berjumlah 5 orang siswa (17,86%) yang berada pada kualifikasi (S). (2) Siswa yang memperoleh nilai 89 berjumlah 3 orang siswa (10,71%), berada pada kualifikasi (BS) (3) Siswa yang memperoleh nilai 78 berjumlah 8 orang siswa (28,58%) yang berada pada kualifikasi (B), (4) siswa yang memperoleh 67 berjumlah 9 orang siswa (32,14%) berada pada kualifikasi lebih dari cukuo (LDC) sedangkan (5) siswa yang memperoleh nilai terendah yang diperoleh adalah 56 berjumlah 3 orang siswa (10,71%), berada pada kulaifikasi (KS). Berdasarkan hasil rata-rata hitung (M) tersebut. dapat disimpulkan bahwa keterampilan menulis teks cerpen dengan menggunakan teknik parafrase puisi siswa kelas VII SMP Negeri 1 V Koto Kampung Dalam Kabupaten Padang Paraiaman untuk ketiga indikator berada pada kualifikasi baik sekali (BS) dengan jumlah nilai 77,21. Untuk lebih jelasnya mengenai keterampilan menulis teks cerpen dengan menggunakan teknik parafrase puisi siswa kelas VII SMP Negeri 1 V Koto Kampung Dalam Kabupaten Padang Pariaman untuk ketiga indikator dapat dilihat pada histogram diagram batang berikut ini.

Gambar: Histogram Batang Keterampilan Menulis Teks Cerpen dengan Menggunakan Teknik Parafrase Puisi Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 V Koto Kampung Dalam Kabupaten Padang untuk Ketiga Indikator (Orientasi, Komplikasi, dan Resolusi).

D. PENUTUP a. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dianalisis pada Bab IV dapat disimpulkan bahwa hasil tes keterampilan menulis teks cerpen dengan menggunakan teknik parafrase puisi siswa kelas VII SMP Negeri 1 V Koto Kampung Dalam Kabupaten Padang Pariaman untuk gabungan ketiga indikator tergolong baik (B) dengan tingkat penguasaan (76-85%).

Berdasarkan hasil yang diperoleh secara keseluruhan mengenai tiga indikator yang diteliti hasil penelitian tentang teks cerpen dengan menggunakan teknik parafrase puisi siswa kelas VII SMP N 1 V Koto Kampung Dalam Kabupaten Padang Pariaman dengan

0 2 4 6 8 10 C LDC B BS S Kualifikasi Skala 10 JUMLAH SISWA

(9)

ketiga indikator tergolong baik dengan rata-rata 77,21 berada pada rentangan penguasaan (76-85%) dengan perolehan rata-rata di atas dapat di tarik kesimpulan siswa lebih kreatif mengembangkan kosakata dan memainkan kata-kata melalui imajinasinya yang ada dalam puisi tanpa mengubah isi atau makna pada puisi menjadi sebuah teks cerpen.

b. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian maka dikemukakan saran-saran sebagai berikut. Pertama, parafrase puisi dapat dijadikan sebagai teknik atau cara dalam proses pembelajaran untuk mewujudkan keterampilan menulis teks cerpen dengan menggunakan teknik parafrase puisi siswa kelas VII SMP Negeri 1 V Koto Kampung Dalam Kabupaten Padang Pariaman Hal ini disebabkan bahwa teknik pembelajaran sangat berperan penting untuk mewujudkan tujuan pembelajaran. Kedua, disarankan siswa kelas VII SMP Negeri 1 V Koto Kampung Dalam Kabupaten Padang Pariaman untuk lebih banyak berlatih menulis, agar keterampilan menulis, terutama menulis teks cerpen dapat berkembang sesuai dengan struktur teks cerpen. Ketiga, untuk peneliti lain sebagai bahan perbandingan dalam melakukan penelitian yang berkaitan dengan masalah ini.

E. KEPUSTAKAAN

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakara: Gramedia. Suyatno. 2004. Pembelajaran Bahasa dan Sastra. Surabaya: SK

Mahsun, 2014. Teks dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kurikulum 2013. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Referensi

Dokumen terkait

Parasitoid: binatang yang satu atau beberapa fase dalam daur hidupnya memperoleh makanan dengan hidup di permukaan atau di dalam tubuh binatang lain yang lebih besar

(provide the date you choose, full name, NIM, study program, first enrollment year,

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara parsial atau simultan antar variabel iklan yang menggunakan brand image : citra perusahaan, celebrity

Instrumen yang digunakan dalam tahap uji awal produk adalah model e-election yang dibuat.Sedangkan instrumen yang digunakan dalam uji coba penggunaan adalah

Berdasarkan hasil penilaian resiko diperoleh program yang memiliki potensi dampak yang tinggi ada 3 (Penanganan sisa bahan bakar minyak, pelumas, serta bahan kimia Pemulihan tanah

Dependen variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah frekuensi kunjungan obyek wisata Pantai Sigandu di Kabupaten Batang sedangkan independen variablenya adalah

Hasil pengukuran suhu air, salinitas, dan oksigen terlarut pada permukaan, tengah, dan dasar perairan di unit TKB pulau Kotok Kecil dan pulau Harapan – Kepulauan Seribu pada bulan

Dengan kata lain pola asuh orangtua terhadap anak adalah merupakan suatu interaksi antara otangtua dan anak selama mengadakan kegiatan pengasuhan yang berarti orangtua