• Tidak ada hasil yang ditemukan

keterampilan menulis cerpen menggunakan teknik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "keterampilan menulis cerpen menggunakan teknik"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

KETERAMPILAN MENULIS CERPEN MENGGUNAKAN TEKNIK LATIHAN TERBIMBING SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1

BASA AMPEK BALAI TAPANKABUPATEN PESISIR SELATAN

JURNAL ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu (S1)

ZANRI DESRA NPM 10080254

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG

2015

(2)
(3)
(4)

Short Story Writing Skills Training Techniques Using Guided Student Class VII SMPN 1 Bases Ampek Hall Tapan

South Coastal District By

Zanri Desra1, Indriani Nisja2, Zulfitriyani3 1) Students STKIP PGRI West Sumatra

2) and 3) Lecturer Language Study Program and Literature Indonesia STKIP PGRI West Sumatra

ABSTRACT

This research is motivated by the lack of students' skills in writing short stories. It happened because the students still do not understand the stories and learning about the elements of the short story is poorly understood by students. Furthermore, the students lack of interaction between students and teachers. This study aimed to describe the Short Story Writing Skills Training Techniques Using Guided Student Class VII SMPN 1 Bases Ampek Tapan Hall South Coastal District. This research is a quantitative research. Using descriptive method. The study population was the seventh grade students of SMP Negeri 1 Bases Ampek Hall Tapan enrolled in the academic year 2015/2016 sampling technique applied is porportional random sampling. The number of samples of this study were 28 students taken as many as 15% of the total population of students per class. This research data of test results stories seventh grade students of SMPN 1 Bases Ampek Tapan Hall Kebupaten South Coast. Data collected by giving a performance test to the student to find out some of the total score and scores for students in writing short stories.

Based on the results penlitian disipulkan following things. First, Short Story Writing Skills Students Using Guided Exercise Technique class VII SMP I Base Ampek Tapan Hall South Coastal District Indicator 1 (characterizations) located at more than enough qualifications (LDCs) are on the tenure (66-75%) with the average value average 73. Second, Short Story Writing Skills Students Using Guided Exercise Technique class VII SMP I Base Ampek Tapan Hall South Coastal District Indicator 2 (background) is at a sufficient qualification (C) is in possession (56- 65%) with a mean value -rata 64. Third, Short Story Writing Skills Students Using Guided Exercise Technique class VII SMP I Base Ampek Tapan Hall South Coastal District 3 Indicator (grooves) located at more than enough qualifications (LDCs) are in possession (66-75%) with an average value of 74. Fourth, Short Story Writing Skills Students Using Guided Exercise Technique class VII SMP I Base Ampek Tapan Hall South Coastal District For three indicators are at more than enough qualifications (LDCs) are in possession (66-75%) with an average value of 70. Thus, it can be concluded that the average value of Short Story Writing Skills Students Using Guided Exercise Technique class VII SMP I Base Ampek Tapan Hall South Coastal District are at more than enough qualifications (LDC) with an average value 70.

Keywords : writing short stories; guided exercise technique

(5)

Keterampilan Menulis Cerpen Menggunakan Teknik Latihan Terbimbing Siswa Kelas VII SMPN 1 Basa Ampek Balai Tapan

Kabupaten Pesisir Selatan Ol O le eh h

ZZaannrrii DDeessrraa11, ,Indriani Nisja2, Zulfitriyani3 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat

2) dan 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya keterampilan siswa dalam menulis cerpen. Hal itu terjadi karena siswa masih kurang paham dengan cerpen dan pembelajaran tentang unsur cerpen kurang dipahami oleh siswa. Selanjutnya siswa kurangnya interaksi antara siswa dan guru. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Keterampilan Menulis Cerpen Menggunakan Teknik Latihan Terbimbing Siswa Kelas VII SMPN 1 Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Menggunakan metode deskriptif.

Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 1 Basa Ampek Balai Tapan yang terdaftar pada tahun ajaran 2015/2016 Teknik pengambilan sampel yang diterapkan adalah porportional random sampling. Jumlah sampel penelitian ini sebanyak 28 orang siswa diambil sebanyak 15% dari jumlah populasi siswa per kelas. Data penelitian ini berupa hasil tes cerpen siswa kelas VII SMPN 1 Basa Ampek Balai Tapan Kebupaten Pesisir Selatan. Data dikumpulkan dengan cara memberi tes unjuk kerja kepada siswa untuk mengetahui beberapa jumlah skor dan nilai siswa dalam menulis cerpen. Berdasarkan hasil penlitian disipulkan hal-hal berikut. Pertama, Keterampilan Menulis Cerpen Menggunakan Teknik Latihan Terbimbing Siswa kelas VII SMP Negeri I Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan Untuk Indikator 1 (penokohan) berada pada kualifikasi lebih dari cukup (LdC) berada pada penguasan (66-75%) dengan nilai rata- rata 73. Kedua, Keterampilan Menulis Cerpen Menggunakan Teknik Latihan Terbimbing Siswa kelas VII SMP Negeri I Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan Untuk Indikator 2 (latar) berada pada kualifikasi cukup (C) berada pada penguasaan (56-65%) dengan nilai rata-rata 64. Ketiga, Keterampilan Menulis Cerpen Menggunakan Teknik Latihan Terbimbing Siswa kelas VII SMP Negeri I Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan Untuk Indikator 3 (alur) berada pada kualifikasi lebih dari cukup (LdC) berada pada penguasaan (66-75%) dengan nilai rata-rata 74. Keempat, Keterampilan Menulis Cerpen Menggunakan Teknik Latihan Terbimbing Siswa kelas VII SMP Negeri I Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan Untuk Ketiga Indikator berada pada kualifikasi lebih dari cukup (LdC) berada pada penguasaan (66-75%) dengan nilai rata-rata 70. Jadi, dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata Keterampilan Menulis Cerpen Menggunakan Teknik Latihan Terbimbing Siswa kelas VII SMP Negeri I Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan berada pada kualifikasi lebih dari cukup (LdC) dengan nilai rata-rata 70.

Kata kunci : menulis cerpen; teknik latihan terbimbing

(6)

A. PENDAHULUAN

Menulis merupakan aspek keterampilan berbahasa yang kompleks. Artinya dalam menulis banyak sekali faktor-faktor yang mempengaruhinya, baik faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor internal berupa intelegensi, minat, sikap, motivasi, bakat, sedangkan faktor eksternal bisa berupa sarana dalam menulis cerpen. Menulis juga proses interaksi pembaca dan penulis atau biasa disebut sebagai interaksi komunikatif yang bersifat tidak langsung.

Keterampilan menulis menghendaki penguasaan berbagai unsur bahasa dan unsur di luar bahasa yang akan menjadi isi karangan. Pengajaran keterampilan menulis merupakan suatu proses perkembangan melalui banyak latihan. Keterampilan menulis penting dikuasai oleh setiap siswa.

Karena menulis merupakan salah satu cara yang tepat untuk menuangkan ide, gagasan, pikiran, dan perasaan dalam bentuk tulisan.

Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tertulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya sastra. Untuk itu, peserta didik harus menguasai empat keterampilan berbahasa. Keterampilan berbahasa meliputi keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Keterampilan menulis perlu dipelajari peserta didik setiap satuan pendidikan adalah menulis cerpen. Di dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada Tingkat Satuan SMP/MTSN. Dalam standar isi tersebut dinyatakan bahwa salah satu jenis keterampilan berbahasa yang dituntut adalah keterampilan menulis. Hal ini tercermin dalam Kompetensi Inti (KI) 4 Mencoba, mengelola, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori, dan Kompetensi Dasar (KD) 4.2 Menyusun teks cerpen baik secara lisan maupun tulisan. Diturunkan kedalam indikator menulis yaitu: menulis teks cerpen, menulis tokoh, latar dan alur cerpen.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bidang studi bahasa Indonesia, yaitu Marlelawati, S.Pd pada tanggal 25 Oktober 2014 dapat disimpulkan bahwa siswa kelas VII SMP N 1 Basa Ampek Balai Tapan sebagian besar peserta didik masih kesulitan menulis cerpen secara maksimal, pada pembelajaran tersebut ada beberapa permasalahan kesulitan siswa dalam menulis cerpen. Pertama, siswa kurang berminat dalam pembelajaran menulis terutama dalam menulis cerpen karena tidak memahami unsur-unsur membangun cerpen tersebut. Seperti penokohan, latar dan alur. Semua itu terlihat saat siswa disuruh untuk menulis cerpen. Kedua, siswa masih kesulitan mengembangkan ide tulisan. Hal tersebut disebabkan oleh jarangnya siswa melakukan latihan menulis cerita pendek, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Sehingga apabila siswa disuruh untuk menulis cerpen selalu kesulitan untuk mengembangkan idenya. Ketiga, siswa masih kesulitan menggambarkan penokohan, latar dan latar. Hal tersebut terlihat dari ketidak jelasan penggambaran penokohan, latar dan latar. Keempat, dari segi kebahasaan, siswa masih kesulitan dalam memanfaatkan struktur bahasa dan kosakata bahasa Indonesia, seperti ditemukannya kalimat-kalimat yang tidak efektif dan pilihan kata yang tidak tepat. Berdasarkan masalah yang telah diuraikan, dapat disimpulkan bahwa dalam menulis cerpen, oleh karena itu perlu dilakukan penelitian tentang ″Keterampilan Menulis Cerpen Menggunakan Teknik Latihan Terbimbing Siswa Kelas VII SMPN 1 Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan”.

Menulis merupakan suatu kegiatan menyusun buah pikiran, ide, gagasan dengan menggunakan rangkaian kalimat yang terpadu dalam bahasa tulis. Dengan menulis seseorang dapat menuangkan ide-ide yang akan disampaikannya. Tarigan (2008:3) menjelaskan menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomonikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain.

Thahar (2008:12) menjelaskan bahwa kegiatan menulis adalah kegiatan intelektual.

Kemampuan intelektual seseorang ditandai dengan kemampuannya mengekspresikan pikirannya melalui media bahasa yang sempurna. Seorang yang bukan intelektual akan sukar mengungkapkan apa yang dipikirkan dan dirasakannya, kesulitan merumuskan jalan pikiran sendiri, hal ini tergambar dari apa yang dibicarakannya tidak mencerminkan ia memiliki kemampuan intelektual.

(7)

B. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 1 Basa Ampek Balai Tapan yang terdaftar pada tahun ajaran 2014/2015. Jumlah siswa yang terdaftar pada tahun itu adalah 190 yang terdapat dalam 7 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik proposional random sampling yaitu penarikan sampel berdasarkan proporsi siswa per kelas. Sampel penelitian ini adalah sebanyak 10% dari jumlah populasi dari setiap kelas dengan jumlah sampel sebanyak 24 orang.

Pengumpulan data dilakukan dalam penelitian ini sebagai berikut. Pertama, siswa dibagikan cerpen. Kedua, siswa mengamati cerpen. Ketiga, siswa menanyakan informasi yang berkaitan dengan cerpen. Keempat, siswa dibimbing dalam menulis cerpen. Kelima, setelah selesai, hasil tulisan siswa dikumpulkan untuk disanalisis sesuai dengan teknik analisis data.

Penganalisisan data dilakukan dengan langkah berikut ini: pertama, memeriksa hasil tulisan siswa dengan aspek yang dinilai, yaitu sesuai dengan keterampilan menulis cerpen. Kedua, mencatat skor yang diperoleh oleh setiap siswa. Ketiga, mendeskripsikan kemampuan menulis cerpen siswa kelas VII SMP Negeri 1 Basa Ampek Balai menggunakan teknik latihan terbimbing dengan menggunakan skala 10. Keempat, mendeskripsikan tingkat kemampuan menulis cerpen siswa kelas VII SMP Negeri 1 Basa Ampek Balai berdasarkan rata-rata hitung M. Kelima, menyimpulkan hasil deskripsi data.

C. HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka hasil penelitian dapat dikemungkakan sebagai berikut.

1. Keterampilan Menulis Cerpen Menggunakan Teknik Latihan Terbimbing Siswa kelas VII SMP Negeri I Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan Untuk Unsur Penokohan.

Berdasarkan data dalam tabel 4 di atas, dapat dikemukakan bahwa keterampilan menulis cerpen menggunakan teknik latihan terbimbing siswa kelas VII SMP Negeri I Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan untuk indicator 1 (unsur penokohan) berkisar 1- 3 dengan kata lain, skor tertinggi yang diperoleh siswa adalah 3 dan skor terendah adalah 1. Perolehan skor secara lengkap untuk indikator ini adalah (a) siswa yang memperoleh skor 3 berjumlah 14 orang (50%), (b) siswa yang memperoleh skor 2 berjumlah 5 orang (18%) dan (c) siswa yang memperoleh skor 1 berjumlah 9 orang (32%). Di peeroleh rara-rata hitungan (M) sebesar 73.

Mengacu pada rata-rata hitungan (M) yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa tingkat penguasan atau keterampilan menulis cerpen menggunakan teknik latihan terbimbing siswa kelas VII SMP Negeri I Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan untuk indikator 1 tergolong lebih dari cukup (LdC) karena M-nya berada pada penguasaan (66–75%) pada skala 10.

2. Keterampilan Menulis Cerpen Menggunakan Teknik Latihan Terbimbing Siswa kelas VII SMP Negeri I Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan Untuk Unsur Latar.

Berdasarkan data dalam tabel 4 di atas, dapat dikemukakan bahwa keterampilan menulis cerpen menggunakan teknik latihan terbimbing siswa kelas VII SMP Negeri I Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan untuk indikator 2 (unsur latar) berkisar 1-3 dengan kata lain, skor tertinggi yang diperoleh siswa adalah 3 dan skor terendah adalah 1. Perolehan skor secara lengkap untuk indikator ini adalah (a) siswa yang memperoleh skor 3 berjumlah 7 orang (25%), (b) siswa yang memperoleh skor 2 berjumlah 12 orang (43%) dan (c) siswa yang memperoleh skor 1 berjumlah 9 orang (32%). Di peeroleh rara-rata hitungan (M) sebesar 64. Mengacu pada rata-rata hitungan (M) yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa tingkat penguasan atau keterampilan menulis cerpen menggunakan teknik latihan terbimbing siswa kelas VII SMP Negeri I Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan untuk indikator 2 tergolong cukup (C) karena M- nya berada pada penguasaan (56–65%) pada skala 10.

(8)

3. Keterampilan Menulis Cerpen Menggunakan Teknik Latihan Terbimbing Siswa kelas VII SMP Negeri I Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan Untuk Unsur alur.

Berdasarkan data dalam tabel 4 di atas, dapat dikemukakan bahwa keterampilan menulis teks cerpen menggunakan teknik latihan terbimbing siswa kelas VII SMP Negeri I Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan untuk indikator 3 (unsur alur) berkisar 1-3 dengan kata lain, skor tertinggi yang diperoleh siswa adalah 3 dan skor terendah adalah 1. Perolehan skor secara lengkap untuk indikator ini adalah (a) siswa yang memperoleh skor 3 berjumlah 9 orang (32%), (b) siswa yang memperoleh skor 2 berjumlah 16 orang (57%) dan (c) siswa yang memperoleh skor 1 berjumlah 3 orang (11%). Di peroleh rara-rata hitungan (M) sebesar 74.

Mengacu pada rata-rata hitungan (M) yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa tingkat penguasan atau keterampilan menulis cerpen menggunakan teknik latihan terbimbing siswa kelas VII SMP Negeri I Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan untuk indikator 3 tergolong lebih dari cukup (LdC) karena M-nya berada pada penguasaan (66–75%) pada skala 10.

4. Keterampilan Menulis Cerpen Menggunakan Teknik Latihan Terbimbing Siswa kelas VII SMP Negeri I Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan Untuk Ketiga Indikator Yang Diteliti.

Berdasarkan data dalam tabel 4 di atas, dapat dikemukakan bahwa keterampilan menulis teks cerpen menggunakan teknik latihan terbimbing siswa kelas VII SMP Negeri I Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan untuk ketiga indikator berkisar 1-9 dengan kata lain, skor tertinggi yang diperoleh siswa adalah 9 dan skor terendah adalah 4. Perolehan skor secara lengkap untuk ke 3 indikator ini adalah (a) siswa yang memperoleh skor 9 berjumlah 3 orang (11%), (b) siswa yang memperoleh skor 8 berjumlah 4 orang (14%), (c) siswa yang memperoleh skor 7 berjumlah 6 orang (21%), (d) siswa yang memperoleh skor 6 berjumlah 6 orang (21%), (e) siswa yang memperoleh skor 5 berjumlah 4 orang (14%) dan (f) siswa yang memperoleh skor 4 berjumlah 5 orang (18%). Di peroleh rara-rata hitungan (M) sebesar 70. Mengacu pada rata-rata hitungan (M) yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa tingkat penguasan atau keterampilan menulis cerpen menggunakan teknik latihan terbimbing siswa kelas VII SMP Negeri I Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan untuk ketiga indikator tergolong lebih dari cukup (LdC) karena M-nya berada pada penguasaan (66–75%) pada skala 10.

Histogram Keterampilan Menulis Cerpen Menggunakan Teknik Latihan Terbimbing Siswa kelas VII SMP Negeri I Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan untuk Ketiga Indikator.

0 5 10 15 20 25 30

K C LdC B BS S

Kualifikasi

F re kue nsi

(9)

D. KESIMPULAN DAN SARAN a. KESIMPULAN

Berdasarkan pada deskripsi dan analisis data, dapat disimpulkan bahwa keterampilan menulis cerpen menggunakan teknik latihan terbimbing siswa Kelas VII SMPN 1 Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan untuk gabungan keempat indikator tergolong lebih dari baik (LdC) berada pada rentangan (65-75%), dengan nilai rata-rata 70.

Hal tersebut dapat dilhat dari hasil uraian data berikut ini. Pertama, keterampilan menulis cerpen menggunakan teknik latihan terbimbing siswa kelas VII SMP Negeri I Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan untuk indikator 1 tergolong lebih dari cukup (LdC) karena M-nya berada pada penguasaan (66–75%), dengan nilai rata-rata 73. Kedua, keterampilan menulis cerpen menggunakan teknik latihan terbimbing siswa kelas VII SMP Negeri I Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan untuk indikator 2 tergolong cukup (C) karena M-nya berada pada penguasaan (56–65%), dengan nilai rata-rata 64. Ketiga, keterampilan menulis cerpen menggunakan teknik latihan terbimbing siswa kelas VII SMP Negeri I Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan untuk indikator 3 tergolong lebih dari cukup (LdC) karena M-nya berada pada penguasaan (66–75%), dengan nilai rata-rata 74.

b. Saran

Berdasarkan pembahasan dan simpulan hasil penelitian, peneliti mengemukakan saran- saran sebagai berikut ini. Pertama, bagi guru Bahasa Indonesia khususnya SMPN 1 Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan, agar dapat dijadikan sebagai alternatif pemilihan teknik pembelajaran yang bervariasi. Kedua, bagi siswa Kelas VII SMPN 1 Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan, diharapkan dengan adanya penelitian ini akan timbul motivasi untuk meningkatkan kemampuan dalam menuli teks cerpen serta siswa mengetahui unsur-unsur yang terdapat dalam sebuah cerpen seperti penokohan, latar dan alur. Ketiga, bagi peneliti lain, sebagai bahan acuan untuk penelitian selanjutnya terhadap penerapan latihan terbimbing dalam kemampuan menulis teks cerpen.

E. KEPUSTAKAAN

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis Sebangai Suatu Ketrampilan Berbahasa. Bandung:

Angkasa.

Thahar, Haris Effendi. 2008. Kiat Menulis Cerita Pendek. Bandung: Angkasa.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan diperoleh rata-rata keterampilan menulis pantun siswa kelas SMP Negeri 1 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan sebelum menggunakan teknik