• Tidak ada hasil yang ditemukan

keterampilan menulis teks cerita pendek

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "keterampilan menulis teks cerita pendek"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK CLUSTERING

SISWA KELAS XI SMA PGRI 2 PADANG

ARTIKEL ILMIAH

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

(Strata I)

CORY CORNARIA NPM 10080112

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGGI KEGURUAN DA ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG

2015

(2)
(3)
(4)

SHORT STORY WRITING SKILLS TEXT CLUSTERING TECHNIQUE USING

CLASS XI SMA PGRI 2 Padang by

Cory Cornaria1, Lira Hayu Afdetis mana2, Putri Dian Afrinda3 1) Students STKIP PGRI West Sumatra

2) and 3) Lecturer Language Study Program and Literature Indonesia STKIP PGRI West Sumatra

ABSTRACT

This research aimed to describe the skills of writing a short story text using clustering technique class XI SMA PGRI 2 Padang. This type of research is a quantitative research using descriptive method. The data in this study is the result of the test write a short story text using clustering technique performed by the students of class XI SMA PGRI 2 Padang. The population of this study were students of class XI SMA PGRI 2 Padang, amounting to 110 people. Samples were students of class XI SMA PGRI 2 Padang, amounting to 30 people. Purposive sampling technique, the sampling technique used by the researcher if the researcher has certain considerations in the sample collection. Based on the discussion and analysis of the data that has been done on short story writing skills texts using clustering technique class XI SMA PGRI 2 Padang classified as Good (B), with an average of 77.34 students skills that are in the range of 76- 85%. First, the text short story writing skills of students for indicator 1 (orientation / introduction) classified as Very Good (BS), with an average of 86.68 students skills that are in the range of 86- 95%. Second, the text short story writing skills of students to indicator 2 (complications / problems) classified as Good (B), with an average of 82.22 students skills that are in the range of 76-85%. Third, the text short story writing skills of students for indicator 3 (resolution / problem solving) classified Enough (C), with an average of 63.32 students skills that are in the range of 56- 65%. Fourth, the attitude of the students in writing a short story text using clustering techniques to aspects 1 (polite) included in the criteria pretty well, aspect 2 (honest) in the criteria quite well, and the third aspect (responsibility) in both criteria.

Keywords: Text Short Stories, Clustering Techniques.

(5)

KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK CLUSTERING

SISWA KELAS XI SMA PGRI 2 PADANG Oleh

Cory Cornaria1, Lira Hayu Afdetis Mana2, Putri Dian Afrinda3 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat

2) dan 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keterampilan menulis teks cerita pendek dengan menggunakan teknik clustering siswa kelas XI SMA PGRI 2 Padang. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Data dalam penelitian ini adalah hasil tes menulis teks cerita pendek dengan menggunakan teknik clustering yang dilakukan oleh siswa kelas XI SMA PGRI 2 Padang. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA PGRI 2 Padang yang berjumlah 110 orang. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA PGRI 2 Padang yang berjumlah 30 orang. Teknik pengambilan sampel purposive sampling, yaitu teknik sampling yang digunakan oleh peneliti jika peneliti memiliki pertimbangan- pertimbangan tertentu di dalam pengambilan sampelnya. Berdasarkan pembahasan dan analisis data yang telah dilakukan mengenai keterampilan menulis teks cerita pendek dengan menggunakan teknik clustering siswa kelas XI SMA PGRI 2 Padang tergolong Baik (B), dengan rata-rata keterampilan siswa 77,34 berada pada rentangan 76-85%. Pertama, keterampilan menulis teks cerita pendek siswa untuk indikator 1 (orientasi/pengenalan) tergolong Baik Sekali (BS), dengan rata-rata keterampilan siswa 86,68 berada pada rentangan 86-95%. Kedua, keterampilan menulis teks cerita pendek siswa untuk indikator 2 (komplikasi/masalah) tergolong Baik (B), dengan rata-rata keterampilan siswa 82,22 berada pada rentangan 76-85%. Ketiga, keterampilan menulis teks cerita pendek siswa untuk indikator 3 (resolusi/penyelesaian masalah) tergolong Cukup (C), dengan rata-rata keterampilan siswa 63,32 berada pada rentangan 56-65%.

Keempat, sikap siswa dalam menulis teks cerita pendek dengan menggunakan teknik clustering untuk aspek 1 (santun) termasuk dalam kriteria cukup baik, aspek 2 (jujur) dalam kriteria cukup baik, dan aspek 3 (tanggungjawab) dalam kriteria baik.

Kata kunci : Teks Cerita Pendek, Teknik Clustering.

(6)

PENDAHULUAN

Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah bertujuan membekali siswa dengan sejumlah keterampilan berbahasa. Keterampilan yang dimaksud dalam hal ini adalah keterampilan menggunakan bahasa dalam bentuk lisan dan tulisan. Untuk menyampaikan pikiran dan ide/gagasan seseorang dapat disalurkan melalui kegiatan menulis maupun berbicara.

Menulis merupakan pemindahan pikiran atau perasaan ke dalam bentuk lambang- lambang bahasa. Menulis mempunyai banyak fungsi yang sangat penting bagi pengembangan intelektual penulis itu sendiri. Melalui pembelajaran keterampilan menulis, siswa diarahkan untuk terampil berkomunikasi secara tertulis. Keterampilan berkomunikasi secara tertulis dapat diwujudkan dengan menulis berbagai jenis tulisan, salah satunya menulis teks cerita pendek.

Menulis teks cerita pendek merupakan salah satu materi yang harus dipelajari siswa di sekolah, tercantum dalam kurikulum 2013 mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA), menulis teks cerita pendek termasuk pada Kompetensi Inti (KI) 4 yaitu,

“Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan”. (KI) tersebut dirinci ke dalam Kompetensi Dasar (KD) yaitu “Memproduksi teks cerita pendek, pantun, cerita ulang, eksplanasi kompleks, dan film/drama yang koheren sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat secara lisan maupun tulisan”. Pada penelitian ini akan membahas tentang keterampilan menulis teks cerita pendek.

Berdasarkan wawancara yang dilakukan secara informal dengan salah seorang guru Bahasa Indonesia, Hj. Delti. S, S. Pd pada tanggal 5 Agustus 2014, siswa kurang mampu menulis teks cerita pendek. Masalah yang sering dialami siswa pada saat proses belajar mengajar, khususnya menulis teks cerita pendek adalah sebagai berikut. Pertama, keterampilan siswa dalam menulis teks cerita pendek masih rendah, hal tersebut dapat dilihat dari nilai rata-rata keterampilan menulis siswa yang belum mencukupi KKM. Kedua, siswa kesulitan dalam menuangkan ide-ide atau hasil pemikiran ke dalam bentuk bahasa tulis, khususnya dalam menulis teks cerita pendek.

Ketiga, Siswa hanya dibekali dengan Lembar Kerja Siswa dan metode ceramah, saat menyampaikan pembelajaran. Keempat, guru dalam penggunaan teknik pembelajaran yang kurang tepat, khususnya menulis teks cerita pendek.

Sehubungan dengan permasalahan yang dihadapi siswa dalam menulis teks cerita pendek, guru bahasa Indonesia perlu memilih salah satu teknik pembelajaran yang efektif. Salah satu teknik yang dapat membantu siswa dan guru dalam menulis teks cerita pendek yaitu teknik clustering. Clustering atau pengelompokan adalah salah satu cara memilah gagasan-gagasan dan menuangkanya ke atas kertas secepatnya, tanpa pertimbangan. Pengelompokan dapat dilakukan pada satu kata dan dapat juga digunakan untuk gagasan-gagasan yang lebih kompleks. Penerapan teknik clustering diharapkan dapat membuat siswa bersemangat dalam proses menulis teks cerita pendek.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, dapat diidentifikasi beberapa permasalahan dalam keterampilan menulis siswa, khususnya dalam keterampilan menulis teks cerita pendek.

Pertama, keterampilan siswa dalam menulis teks cerita pendek masih rendah. Kedua, siswa kesulitan dalam menuangkan ide-ide atau hasil pemikiran ke dalam bentuk bahasa tulis, khususnya dalam menulis teks cerita pendek. Ketiga, Siswa hanya dibekali dengan Lembar Kerja Siswa dan metode ceramah. Keempat, guru dalam penggunaan teknik pembelajaran yang kurang tepat, khususnya menulis teks cerita pendek.

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, maka permasalahan penelitian ini dibatasi pada keterampilan menulis teks cerita pendek dengan menggunakan teknik clustering siswa kelas XI SMA PGRI 2 Padang ditinjau dari struktur teks cerpen.

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah keterampilan menulis teks cerita pendek dengan menggunakan teknik clustering siswa kelas XI SMA PGRI 2 Padang ditinjau dari struktur teks cerpen?”

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsiakan keterampilan menulis teks cerita pendek dengan menggunakan teknik clustering siswa kelas XI SMA PGRI 2 Padang ditinjau dari struktur teks cerpen.

(7)

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak berikut.

Pertama, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan terutama bagi siswa kelas XI SMA 2 PGRI Padang dalam menulis teks cerita pendek. Kedua, bagi guru bidang studi bahasa Indonesia sebagai referensi tambahan dalam melaksanakan proses belajar mengajar. Ketiga, peneliti lain, sebagai informasi dan perbandingan dalam melakukan penelitian yang berkaitan dengan masalah ini. Keempat, bagi peneliti, untuk menambah wawasan dan pengetahuan terutama dalam kemampuan menulis teks cerita pendek dengan menggunakan teknik clusterimg.

Mahsun (2014:1) menyatakan bahwa teks merupakan satuan bahasa yang digunakan sebagai ungkapan suatu kegiatan sosial baik secara lisan maupun tulis dengan struktur berpikir yang lengkap. Halliday dan Ruqaiyah (dalam Mahsun 2014:1) menyebutkan bahwa teks merupakan jalan menuju pemahaman tentang bahasa. Itu sebabnya, teks menurutnya merupakan bahasa yang berfungsi atau bahasa yang sedang melaksanakan tugas tertentu dalam konteks situasi disebut teks. Priyatni (2014:65) menyatakan bahwa teks adalah proses sosial yang berorientasi pada tujuan sosial tetentu dan dalam konteks situasi tertentu pula.

Teks cerita pendek (cerpen) merupakan cerita rekaan yang mengungkapkan unsur-unsur karya sastra secara padat, ringkas, dan langsung meghadirkan jenis prosa fiksi. Mahsun (2014:18) menyatakan teks cerpen adalah jenis teks sastra naratif yang tujuan sosialnya menceritakan kejadian. Selanjutnya, Priyatni (2014:143) menyatakan bahwa teks cerpen adalah cerita yang mengisahkan konflik kehidupan para pelaku/tokoh cerita secara singkat, padat dan mengesankan.

Selain itu, Kemendikbud (2014:6) mengungkapkan bahwa teks cerpen atau cerita pendek adalah karangan pendek yang berbentuk prosa. Sebuah cerpen mengisahkan sepenggal kehidupan tokoh yang penuh pertikaian, peristiwa, dan pengalaman.

Porter (2013:180) mengemukakan bahwa clustering (pengelompokan) adalah suatu cara memilah gagasan-gagasan yang saling berkaitan dan menuangkannya ke atas kertas secepatnya, tanpa pertimbangan. Suatu pengelompokan yang terbentuk di atas kertas hampir seperti proses berpikir yang terjadi dalam otak, walaupun dalam bentuk yang dapat disederhanakan. Jadi clustering adalah sebuah teknik dalam pembelajaran menulis atau mengarang yang aktivitasnya menyeimbangkan belahan otak kiri dan otak kanan, praktiknya siswa mengelompokan kata kemudian memilih kata itu dan mengenbangkannya menjadi sebuah kalimat dengan cepat.

METODE PENELITIAN

Jenis dan metodologi penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Dikatakan kuantitatif karena data yang diolah dituntut banyak menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data, serta dalam penulisan hasilnya Arikunto (2010:27), menyatakan bahwa penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan angka, dimulai dari pengumpulan data, penafsiran data, dan terakhir ditampilkan hasilnya.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk memaparkan atau menggambarkan sesuatu hal (Arikunto, 2010:3).

Dalam penelitian ini dideskripsikan data tentang keterampilan menulis teks cerpen dengan menggunakan teknik clustering siswa kelas XI SMA PGRI 2 Padang.

Pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan tes yaitu menulis teks cerita pendek berdasarkan gagasan-gagasan yang telah dikelompokkan oleh siswa. Langkah-langkah teknik pengumpulan data sebagai berikut. Pertama, menjelaskan secara singkat tentang materi cerpen dan struktur teks cerpen. Kedua, guru memberikan contoh clustering tentang merah di papan tulis dan meminta siswa untuk memperhatikan contoh yang ditulis oleh guru. Ketiga, guru menugaskan siswa membuat teks cerita pendek dengan menggunakan teknik clustering dengan tema liburan. Keempat, guru mengumpulkan hasil kerja siswa dan memberikan penilaian.

Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan cara menganalisis data yang diperoleh dari sampel. Data yang terkumpul dianalisis melalui tahap berikut. Pertama, membaca teks cerpen yang ditulis siswa. Kedua, memeriksa teks cerpen yang ditulis siswa berpedoman pada indikator yang dinilai. Ketiga, memberikan skor terhadap hasil kerja siswa berdasarkan aspek yang diteliti. Untuk aspek-aspek yang diteliti tercantum dalam format berikut.

(8)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka hasil penelitian dapat dikemukakan sebagai berikut.

1. Tingkat Penguasaan Keterampilan Menulis Teks Cerpen dengan Menggunakan Teknik Clustering Siswa Kelas XI SMA PGRI 2 Padang Untuk Indikator 1 (orientasi)

Setelah data diolah dengan menggunakan rumus persentase ternyata tingkat penguasaan tertinggi yang dicapai siswa adalah 100 dan yang terendah adalah 66,75. Gambaran tingkat penguasaan keterampilan menulis teks cerpen dengan menggunakan teknik clustering siswa kelas XI SMA PGRI 2 Padang untuk indikator 1 secara lengkap adalah sebagai berikut.

Pertama, siswa yang tingkat penguasaanya 100% berjumlah 18 orang (60%). Kedua, siswa yang penguasaanya 66,7 berjumlah 12 orang (40%).

Dari data tersebut diperoleh rata-rata hitung (M) sebesar 86,68. Apabila mengacu pada rata-rata hitung (M) yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa tingkat penguasaan keterampilan menulis teks cerpen dengan menggunakan teknik clustering siswa kelas XI SMA PGRI 2 Padang untuk indikator 1 tergolong baik sekali (BS) kerena rata-rata hitungnya (M) berada pada tingkat penguasaan 86%-95% pada skala 10.

2. Tingkat Penguasaan Keterampilan Menulis Teks Cerpen dengan Menggunakan Teknik Clustering Siswa Kelas XI SMA PGRI 2 Padang Untuk Indikator 2 (Komplikasi)

Setelah data diolah dengan menggunakan rumus persentase ternyata tingkat penguasaan tertinggi yang dicapai siswa adalah 100 dan yang terendah adalag 33,3. Gambaran tingkat penguasaan keterampilan menulis siswa kelas XI SMA PGRI 2 Padang dengan menggunakan teknik clustering untuk indikator 2 secara lengkap adalah sebagai berikut. Pertama, siswa yang tingkat penguasaannya 100 % berjumlah 18 orang (60%). Kedua, siswa yang tingkat penguasaanya 66,7% berjumlah 8 orang (27%) dan Ketiga, siswa yang tingkat penguasaanya 33,3 % berjumlah 4 orang (13%).

Dari data tersebut diperoleh rata-rata hitung (M) sebesar 82,22. Apabila mengacu pada rata-rata hitung (M) yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa tingkat penguasaan keterampilan menulis teks cerpen dengan menggunakan teknik clustering siswa kelas XI SMA PGRI 2 Padang untuk indikator 2 tergolong baik (B) kerena rata-rata hitungnya (M) berada pada tingkat penguasaan 76%-85% pada skala 10.

3. Tingkat Penguasaan Keterampilan Menulis Teks Cerpen dengan Menggunakan Teknik Clustering Siswa Kelas XI SMA PGRI 2 Padang Untuk Indikator 3 (Resolusi)

Setelah data diolah dengan menggunakan rumus persentase ternyata tingkat penguasaan tertinggi yang dicapai siswa adalah 100 dan yang terendah adalah 33,3. Gambaran tingkat penguasaan keterampilan menulis siswa kelas XI SMA PGRI 2 Padang dengan menggunakan teknik clustering untuk indikator 3 secara lengkap adalah sebagai berikut. Pertama, siswa yang tingkat penguasaanya 100 % berjumlah 9 orang (30%). Kedua, siswa yang tingkat penguasaanya 66,7% berjumlah 9 orang (30%) dan Ketiga, siswa yang tingkat penguasaanya 33,3 % berjumlah 12 orang (40%).

Dari data tersebut diperoleh rata-rata hitung (M) sebesar 63,32. Apabila mengacu pada rata-rata hitung (M) yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa tingkat penguasaan keterampilan menulis teks cerpen dengan menggunakan teknik clustering siswa kelas XI SMA PGRI 2 Padang untuk indikator 3 tergolong cukup (C) kerena rata-rata hitungnya (M) berada pada tingkat penguasaan 56%-65% pada skala 10.

4. Tingkat Penguasaan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Menggunakan Teknik Clustering Siswa Kelas XI SMA PGRI 2 Padang Untuk Ketiga Indikator

Setelah data diolah menggunakan rumus persentase, ternyata tingkat penguasaan tertinggi yang dicapai siswa adalah 100 dan terendah adalah 66,7. Gambaran tingkat penguasaan keterampilan menulis siswa kelas XI SMA PGRI 2 Padang dengan menggunakan teknik clustering secara lengkap adalah sebagai berikut. Pertama, siswa yang tingkat penguasaannya 100% berjumlah 4 orang (13%). Kedua, siswa yang tingkat penguasaanya 91,7 % berjumlah 5 orang (17%). Ketiga, siswa yang tingkat penguasaannya 83,3% berjumlah 11 orang (37%).

(9)

Keempat, siswa yang tingkat penguasaanya 75% berjumlah 6 orang (20%). Kelima, siswa yang tingkat penguasaannya 66,7% berjumlah 4 orang (13%).

Dari data tersebut diperoleh rata-rata hitung (M) sebesar 77,34. Apabila mengacu pada rata-rata hitung (M) yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa tingkat penguasaan keterampilan menulis teks cerpen dengan menggunakan teknik clustering siswa kelas XI SMA PGRI 2 Padang untuk ketiga indicator tergolong baik (B) kerena rata-rata hitungnya (M) berada pada tingkat penguasaan 76%-85% pada skala 10.

Berpedoman pada tabel 16 tingkat penguasaan keterampilan menulis teks prosedur dengan menggunakan media bagan arus siswa kelas X SMA PGRI 2 Padang untuk keempat indikator dapat digambarkan dalam bentuk histogram berikut ini.

Gambar 4. Histogram Keterampilan Menulis Teks Cerpen dengan Menggunakan Teknik Clustering Siswa Kelas XI SMA PGRI 2 Padang untuk Ketiga Indikator .

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa hasil menulis teks cerpen dengan menggunakan teknik clustering siswa kelas XI SMA PGRI 2 Padang diperoleh hasil penelitian untuk gabungan ketiga indikator tergolong baik (B) dengan rata-rata keterampilan siswa 77,34 berada pada rentangan 76—85%. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil analisis data berikut ini.

1. Keterampilan menulis teks cerpen dengan menggunakan teknik clustering siswa kelas XI SMA PGRI 2 Padang untuk indikator 1 orientasi/pengenalan tergolong baik sekali (BS) dengan rata-rata keterampilan siswa 86,68 berada pada rentangan 86-95%

2. Keterampilan menulis teks cerpen dengan menggunakan teknik clustering siswa kelas XI SMA PGRI 2 Padang untuk indikator 2 komplikasi/masalah baik (B) dengan rata-rata keterampilan siswa 82,22 berada pada rentangan 76-85%.

3. Keterampilan menulis teks cerpen dengan menggunakan teknik clustering siswa kelas XI SMA PGRI 2 Padang untuk indikator 3 resolusi/penyelesaian masalah cukup (C) dengan rata-rata keterampilan siswa 63,32 berada pada rentangan 66-75%.

4. sikap siswa dalam menulis teks cerita pendek dengan menggunakan teknik clustering untuk aspek 1 (santun) termasuk dalam kriteria cukup baik, aspek 2 (jujur) dalam kriteria cukup baik, dan aspek 3 (tanggungjawab) dalam kriteria baik.

0 2 4 6 8 10 12

BRS BR KS K HC C LDC B BS S

4 6

11

5 4

Sempurna Baik sekali Baik

(10)

SARAN

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulam hasil penelitian, peneliti mengemukakan beberapa saran sebagai berikut ini.

1. Siswa diharapkan meningkatkan keterampilan menulis, khususnya dalam menulis teks cerpen.

2. Guru harus meningkatkan pemberian latihan dan menggunakan teknik clustering kepada siswa dalam menulis teks cerpen karena dengan adanya teknik tersebut tersebut siswa lebih tertarik untuk belajar sehingga memudahkan untuk menuangkan ide-idenya dalam bentuk teks cerpen.

3. Peneliti lain sebaiknya mencari teknik atau media yang digunakan untuk melakukan penelitian selanjutnya dalam meningkatkan keterampilan menulis teks cerpen siswa.

4. Peneliti sendiri harus meningkatkan keterampilan menulis teks cerpen siswa sekolah dan sebagai bekal pengetahuan lapangan nantinya.

KEPUSTAKAAN

Mahsun. 2014. Teks dalam pembelajaran bahasa Indonesia kurikulum 2013. Jakarta: Raja Garvindo Persada.

Priyatni, Endah Tri. 2014. Desain Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikulum 2013.

Jakarta: Bumi Aksra.

Taringan, Hendry Guntur. 1983. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:

Angkasa.

Porter, Bobbi dan Mike Hernacki. 2013. Quantum Learning. Bandung: Kaifa.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis data diperoleh nilai rata-rata hitung keterampilan menulis teks negosiasi sebelum menggunakan model kooperatif tipe Think Pair and Share TPS siswa kelas X SMA