• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS ANEKDOT

SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 PADANG

ARTIKEL ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (Strata 1)

AMELIA SRI WULAN NPM 12080008

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG

2017

(2)
(3)
(4)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS ANEKDOT

SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 PADANG

Amelia Sriwulan1, Yasnur Asri2, Refa Lina Tiawati R3

1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat

2) dan 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh beberapa hal berikut ini. Pertama, siswa kesulitan untuk menentukan ide, mengembangkan ide dalam bentuk kalimat, bahkan menentukan judul. Kedua, hasil tulisan siswa kelas X SMA Negeri 5 Padang tergolong masih rendah. Ketiga, siswa masih kurang memahami pembelajaran tentang menulis teks anekdot. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan ada tidaknya pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap keterampilan menulis teks anekdot siswa kelas X SMA Negeri 5 Padang.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif menggunakan metode eksperimen dengan rancangan penelitian One Group Pretest-Posttest Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 5 Padang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik purposive sampling. Sampel penelitian yaitu kelas X IPS-2 yang terdiri dari 29 orang siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes unjuk kerja. Variabel dalam penelitian ini ada dua, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan variabel terikat dalam penelitian ini adalah keterampilan menulis teks anekdot. Data penelitian ini berupa skor dari hasil tes unjuk kerja menulis teks anekdot sebelum dan sesudah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.

Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan tiga hal sebagai berikut ini. Pertama, keterampilan menulis teks anekdot siswa kelas X SMA Negeri 5 Padang sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw secara keseluruhan termasuk dalam kualifikasi hampir cukup dengan rata-rata hitung sebesar 49,23. Kedua, keterampilan menulis teks anekdot siswa kelas X SMA Negeri 5 Padang sesudah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw secara keseluruhan termasuk dalam kualifikasi lebih dari cukup dengan rata-rata hitung sebesar 72,80. Ketiga, penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berpengaruh dalam pembelajaran keterampilan menulis teks anekdot siswa kelas X SMA Negeri 5 Padang. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil uji-t yang disimpulkan bahwa hipotesis alternatif (H1) diterima pada taraf signifikan 95% dengan dk = n–1 karena thitung (10,24) > ttabel (1,70).

Kata kunci: pengaruh, model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, menulis, dan teks anekdot.

(5)

INFLUENCE MODEL TYPE COOPERATIVE LEARNING SKILLS TO WRITE TEXT JIGSAW ANECDOTE

CLASS X SMA STATE 5 PADANG

Amelia Sriwulan1, Yasnur Asri2, Refa Lina Tiawati R3

1) Students STKIP PGRI West Sumatra

2) and 3) Lecturer Language Study Program and Literature Indonesia STKIP PGRI West Sumatra

ABSTRACT

This research is motivated by the following points. First, students difficult to determine the ideas, develop ideas in the form of a sentence, even specify a title. Second, the results of the students' grade X SMAN 5 Padang is still low. Third, students still do not understand the teaching of writing text anecdotes. This study aimed to describe the presence or absence of the influence of cooperative learning model jigsaw on anecdotal text writing skills class X SMA state 5 Padang.

This research is a quantitative research using experimental methods to study the design of one group pretest-posttest design. The population in this study were all students of class X SMA state 5 Padang. The sampling technique in this research is purposive sampling technique. The research sample is class X IPS-2 consisting of 29 students. Instruments used in this research is to test the performance. The variables in this study, there are two, namely the independent variable and the dependent variable. The independent variables in this study is a cooperative learning model jigsaw and the dependent variable in this research is anecdotal text writing skills. This research data in the form of scores from the test results of performance anecdotal writing text before and after using cooperative learning model jigsaw.

Based on the findings, it was concluded the following three things. First, anecdotal text writing skills class X SMA Negeri 5 Padang before using cooperative learning model jigsaw overall included in the qualification nearly enough with an average count of 49.23. Second, anecdotal text writing skills class X SMA Negeri 5 Padang after using cooperative learning model jigsaw overall included in the qualification more than enough with the arithmetic mean of 72.80. Third, the use of cooperative learning model jigsaw influential in teaching writing skills anecdotal texts class X SMA state 5 Padang. It can be seen from the t-test results it was concluded that the alternative hypothesis (H1) is accepted at significance level of 95% with dk = n-1 because thitung (10.24)> t table (1.70).

Keywords: influence, cooperative learning model jigsaw, writing, and text anecdotes.

(6)

A. PENDAHULUAN

Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang bersifat mekanistis. Keterampilan menulis tidak mungkin dikuasai hanya melalui teori, tetapi dilaksanakan melalui latihan dan praktik yang teratur sehingga menghasilkan tulisan yang tersusun baik. Keterampilan menulis menghendaki penguasaan berbagai unsur kebahasaan dan unsur di luar bahasa itu sendiri yang akan menjadi isi karangan. Bagi kebanyakan orang, menulis merupakan kegiatan yang menyenangkan. Bahkan bagi sebagian orang, menulis adalah sebuah keharusan. Misalnya, para wartawan media cetak atau elektronik yang bertugas melaporkan suatu peristiwa dengan rangkaian kata-katanya. Hal serupa ditegaskan (Tarigan, 2008:23) bahwa tulisan dapat membantu kita menjelaskan pikiran-pikiran kita.

Pada pembelajaran Bahasa Indonesia, materi tentang menulis sudah disampaikan mulai dari jenjang sekolah dasar, namun masih banyak dari tulisan siswa yang masih belum baik. Pembelajaran menulis perlu ditingkatkan terutama dalam praktik. Menulis melatih siswa untuk kreatif mengolah kata dari realita yang mereka lihat. Tulisan yang tertata akan membawa pembaca memahami maksud yang disampaikan penulis.

Salah satu kompetensi dasar yang diusung dalam Kurikulum 2013 untuk Sekolah Menengah Atas adalah tentang memproduksi teks anekdot secara lisan maupun tulisan dengan mengambil spesifikasi menulis teks anekdot. Dalam kurikulum tersebut dinyatakan bahwa anekdot bertujuan menceritakan suatu kejadian yang tidak biasa dan lucu. Sementara itu munculnya teks anekdot sebagai teks yang diajarkan dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia baru disampaikan secara tersurat dalam kurikulum 2013. Sesuai dengan prinsip pembelajaran Bahasa Indonesia dalam kurikulum tersebut berbasis teks. Teks anekdot menjadi salah satu teks yang wajib dipelajari siswa. Hanya saja teks anekdot baru dikenalkan mulai jenjang SMA/ MA/ SMK. Hal ini tercermin dalam Kompetensi Inti (KI) 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai dengan keilmuan, dan Kompetensi Dasar (KD) 4.2 Memproduksi teks anekdot, laporan hasil observasi, prosedur kompleks, dan negosiasi yang koheren sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan.

Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan salah seorang guru bidang studi bahasa Indonesia, Nurtuti, S.Pd di SMA Negeri 5 Padang pada tanggal 28 Juli 2016 diperoleh informasi siswa kelas X sebagai berikut ini. Pertama, siswa kesulitan untuk menentukan ide, mengembangkan ide dalam bentuk kalimat, bahkan menentukan judul. Kedua, hasil tulisan siswa dalam keterampilan menulis secara umum kelas X SMA Negeri 5 Padang masih tergolong rendah. Ketiga, siswa masih kurang memahami pembelajaran tentang menulis teks anekdot. Jadi, keterampilan menulis siswa masih rendah khususnya anekdot. Hal ini terlihat dari karangan anekdot siswa yang belum dapat menciptakan kesan bagi pembaca.

Dalam penelitian ini, cara yang dilakukan untuk pemecahan permasalahan tersebut adalah dengan menggunakan model pembelajaran yang dapat memberikan suasana pembelajaran yang baru serta memberikan semangat dan motivasi lebih kepada siswa dalam belajar dengan harapan tercapainya hasil belajar yang optimal. Dengan demikian, untuk mengoptimalkan hasil pembelajaran, guru menggunakan suatu model yang dapat memberikan motivasi kepada siswa dalam menulis teks anekdot. Adapun model yang digunakan adalah model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Trianto (2009:74) mengatakan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota, dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan materi tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya. Tipe jigsaw ini merupakan tipe pembelajaran yang sederhana. Di samping itu, pembelajaran kooperatif tipe jigsaw ini tidak hanya unggul membantu siswa memahami konsep sulit, tetapi juga berguna untuk menumbuhkembangkan kemampuan berinteraksi antara guru dan siswa, meningkatkan kerja sama, dan kreativitas berpikir kritis.

Penelitian ini bertujuan sebagai berikut ini. Pertama, mendeskripsikan keterampilan menulis teks anekdot siswa kelas X SMA Negeri 5 Padang sebelum menggunakan model pembelajaran

(7)

kooperatif tipe jigsaw. Kedua, mendeskripsikan keterampilan menulis teks anekdot siswa kelas X SMA Negeri 5 Padang setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Ketiga, mendeskripsikan ada tidaknya pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap keterampilan menulis teks anekdot siswa kelas X SMA Negeri 5 Padang.

Menurut Priyatni (2014:92-93), Teks anekdot adalah cerita singkat, namun lucu dan isinya berupa sindiran. Teks ini memaparkan cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan yang intinya berupa kritik dan sindiran terhadap seseorang . Berbeda dengan pendapat Priyatni, Mahsun (2014:25) juga menjelaskan teks anekdot adalah teks yang di dalam ceritanya berisi peristiwa yang dialami pada akhir cerita ditampakkan reaksi dari pelaku. Teks tersebut memiliki struktur berpikir: judul, pengenalan/orientasi, krisis/masalah, reaksi.

Priyatni (2014:93) menyatakan struktur teks anekdot terbagi atas enam. Bagian tersebut meliputi: (a) Judul, judul teks anekdot biasanya singkat, padat, langsung merujuk hal/objek yang hendak dianekdot. (b) Abstrak, teks anekdot termasuk dalam kategori teks narasi (cerita). Biasanya, teks anekdot diawali dengan abstrak yang berisi uraian ringkas tentang objek atau hal yang hendak disindir atau dikritik. (c) Orientasi, cerita dilanjutkan dengan pengenalan terhadap pelaku dan peristiwa. (d) Krisis, memuat tahapan peristiwa dan cerita mulai memuncak dan hampir menuju kepenyelesaian. (e) Reaksi, jawaban terhadap permasalahan yang diajukan pada tahap krisis. Ini merupakan inti kritik yang memuat unsur lucu/mengesankan, dan merupakan inti sindiran/kritik. (f) Koda, berisi penutup, yang merupakan penegasan terhadap hal yang dikritik/disindir.

B. METODOLOGI PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013:8), penelitian kuantitatif adalah penelitian yang relatif tetap, konkrit, teramati, terukur, dan hubungan gejala bersifat sebab akibat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Sugiyono (2013:72) mengatakan bahwa metode penelitian eksperimen diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.

Rancangan penelitian yang digunakan yaitu One Group Pretest-Posttest Design. Menurut Sugiyono (2008:74), One Group Pretest-Posttest Design ini menggunakan satu kelompok subjek.

Dalam rancangan One Group Pretest-Posttest Design pada mulanya dilakukan pretest tanpa diberikan perlakuan, kemudian diberi perlakuan dengan menggunakan model kooperatif tipe jigsaw, setelah itu dilakukan posttest.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 5 Padang. Siswa kelas X SMA Negeri 5 Padang tahun pelajaran 2016/2017. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2008:85). Sampel pada penelitian ini yaitu kelas X IPS-2 dengan jumlah 29 siswa.

Penelitian ini memiliki dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan variabel terikat dalam penelitian ini adalah keterampilan menulis teks anekdot. Data dalam penelitian ini ada dua. Pertama, skor dari hasil pretest keterampilan menulis teks anekdot sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw siswa kelas X SMA Negeri 5 Padang. Kedua, skor dari hasil posttest keterampilan menulis teks anekdot sesudah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw siswa kelas X SMA Negeri 5 Padang. Instrumen dalam penelitian ini adalah tes unjuk kerja berupa menulis teks anekdot dan lembar pengamatan sikap.

Pengumpulan data pada penelitian ini adalah memberikan tes unjuk kerja dengan tiga kali pertemuan. Pertemuan pertama, dilakukan pretest kepada siswa dengan langkah-langkah sebagai berikut. Pertama, guru menjelaskan materi memproduksi teks anekdot serta kegiatan yang akan dilakukan. Kedua, siswa menulis teks anekdot berdasarkan tema “korupsi”. Tema ini dipilih karena siswa SMA sudah banyak mengetahui tentang korupsi. Apalagi sekarang berita tentang korupsi sudah

(8)

banyak tersebar. Ketiga, setelah siswa selesai mengerjakan tugas yang diintruksikan, lembaran kerja siswa dikumpulkan dan diperiksa berdasarkan indikator.

Pertemuan kedua, dilakukan perlakuan (pembelajaran) dengan langkah-langkah sebagai berikut. Pertama, guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok. Siswa kelas X IPS 2 berjumlah 29 orang. Jadi, terbentuk 6 orang dalam 4 kelompok dan 5 orang dalam 1 kelompok. Kedua, guru memberikan materi pembelajaran tentang menulis teks anekdot kepada masing-masing kelompok.

Materi pembelajaran tersebut terdiri dari enam subbab (judul, abstrak, orientasi, krisis, reaksi, dan koda). Ketiga, setiap anggota kelompok mendapatkan satu subbab. Setiap anggota kelompok tersebut bertugas dan bertanggungjawab untuk mempelajarinya. Keempat, setiap anggota kelompok yang telah mempelajari subbab yang sama bertemu dalam kelompok ahli untuk mendiskusikannya. Misalnya, anggota kelompok yang mempelajari subbab judul bertemu dan berdiskusi dengan kelompok lain yang juga mempelajari subbab judul. Kelima, setelah kelompok tersebut berdiskusi, mereka kembali ke kelompok asal dan mengajarkan kepada teman-temannya mengenai subbab yang telah didiskusikannya dengan kelompok ahli. Keenam, setelah anggota kelompok asal memahami masing-masing subbab, mereka ditugaskan untuk menulis teks anekdot secara individu dengan tema “pencuri”

Pertemuan ketiga, dilakukan posstest dengan langkah-langkah sebagai berikut. Pertama, guru membahas tema tentang “pencuri” yang pernah ditulis siswa menggunakan teknik jigsaw. Kedua, guru mengintruksikan siswa untuk menulis teks anekdot sesuai dengan struktur dari teks anekdot (judul, abstrak, orientasi, krisis, reaksi, dan koda) dengan tema “pencuri”. Ketiga, setelah selesai memproduksi teks anekdot, tugas siswa dikumpulkan dan dianalisis berdasarkan aspek yang ditelit i.

Teknik analisis data yang digunakan yaitu berikut ini. Pertama, membaca teks anekdot yang ditulis siswa. Kedua, mengoreksi hasil kerja siswa kelompok asal berdasarkan indikator yang ditentukan berdasarkan rubrik penilaian. Ketiga, mengolah skor mentah menjadi nilai dengan menggunakan rumus presentase. Keempat, menyajikan nilai yang diperoleh ke dalam tabel distribusi frekuensi. Nilai siswa diurutkan dari yang tertinggi sampai yang terendah. Kelima, menentukan nilai rata-rata hitung keterampilan menulis teks anekdot siswa kelas X SMA Negeri 5 Padang dengan menggunakan teknik jigsaw. Keenam, mengonversikan hasil nilai dari menulis teks anekdot ke dalam tabel konversi skala 10. Ketujuh, membuat histogram keterampilan menulis teks anekdot siswa kelas X IPS 2. Kedelapan, sebelum uji hipotesis dilakukan, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas. Kesembilan, melakukan uji hipotesis. Kesepuluh, membahas analisis data. Kesebelas, menyimpulkan hasil pembahasan. Keduabelas, menulis laporan penelitian.

C. HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 5 Padang. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 5 Padang tanggal 26 Januari s/d 2 Februari 2017. Hasil penelitian dan pembahasan dapat dilihat sebagai berikut ini.

1. Keterampilan Menulis Teks Anekdot sebelum Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Siswa Kelas X SMA Negeri 5 Padang (Pretest)

Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh nilai rata-rata hitung keterampilan menulis teks anekdot siswa kelas X SMA Negeri 5 Padang sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw bernilai sebesar 49,23 berada pada rentangan 46-55% dan dikualifikasikan dengan hampir cukup. Klasifikasi keterampilan menulis teks anekdot siswa kelas X SMA Negeri 5 Padang sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah sebagai berikut ini. Pertama, siswa yang memperoleh kualifikasi lebih dari cukup sebanyak 3 orang atau sebesar 10,34%. Kedua, siswa yang memperoleh kualifikasi cukup sebanyak 4 orang atau sebesar 13,80%. Ketiga, siswa yang memperoleh kualifikasi hampir cukup sebanyak 9 orang atau sebesar 31,03%. Keempat, siswa yang memperoleh kualifikasi kurang sebanyak 10 orang atau sebesar 34,49%. Kelima, siswa yang memperoleh kualifikasi kurang sekali sebanyak 3 orang atau sebesar 10,34%. keterampilan menulis teks anekdot masing-masing indikator adalah sebagai berikut ini.

(9)

Pertama, untuk indikator 1 (judul), diperoleh nilai rata-rata hitung keterampilan siswa menulis teks anekdot sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dari indikator judul bernilai sebesar 50,57 berada pada rentangan 46-55% dan dikualifikasikan dengan hampir cukup.

Klasifikasi keterampilan menulis teks anekdot siswa kelas X SMA Negeri 5 Padang sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah sebagai berikut ini. Pertama, siswa yang memperoleh kualifikasi sempurna sebanyak 1 orang atau sebesar 3,44%. Kedua, siswa yang memperoleh kualifikasi lebih dari cukup sebanyak 13 orang atau sebesar 44,82%. Ketiga, siswa yang memperoleh kualifikasi kurang sekali sebanyak 15 orang atau sebesar 51,72%.

Kedua, untuk indikator 2 (abstrak), diperoleh nilai rata-rata hitung keterampilan menulis teks anekdot siswa kelas X SMA Negeri 5 Padang sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dari indikator abstrak bernilai sebesar 50,57 berada pada rentangan 46-55% dan dikualifikasikan dengan hampir cukup. Klasifikasi keterampilan menulis teks anekdot siswa kelas X SMA Negeri 5 Padang sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah adalah sebagai berikut ini. Pertama, siswa yang memperoleh kualifikasi lebih dari cukup sebanyak 15 orang atau sebesar 51,72%. Kedua, siswa yang memperoleh kualifikasi kurang sekali sebanyak 14 orang atau sebesar 48,28%.

Ketiga, untuk indikator 3 (orientasi), diperoleh nilai rata-rata hitung keterampilan siswa menulis teks anekdot sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dari indikator orientasi bernilai sebesar 57,47 berada pada rentangan 56-65% dan dikualifikasikan dengan cukup.

Klasifikasi keterampilan menulis teks anekdot siswa kelas X SMA Negeri 5 Padang sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah sebagai berikut ini. Pertama, siswa yang memperoleh kualifikasi lebih dari cukup sebanyak 21 orang atau sebesar 72,41%. Kedua, siswa yang memperoleh kualifikasi kurang sekali sebanyak 8 orang atau sebesar 27,59%.

Keempat, untuk indikator 4 (krisis), diperoleh nilai rata-rata hitung keterampilan siswa menulis teks anekdot sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dari indikator krisis bernilai sebesar 48,27 berada pada rentangan 46-55% dan dikualifikasikan dengan hampir cukup. Klasifikasi keterampilan menulis teks anekdot siswa kelas X SMA Negeri 5 Padang sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah sebagai berikut ini. Pertama, siswa yang memperoleh kualifikasi lebih dari cukup sebanyak 13 orang atau sebesar 44,82%. Kedua, siswa yang memperoleh kualifikasi kurang sekali sebanyak 16 orang atau sebesar 55,18%.

Kelima, untuk indikator 5 (reaksi), diperoleh nilai rata-rata hitung keterampilan siswa menulis teks anekdot sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dari indikator reaksi bernilai sebesar 44,82 berada pada rentangan 36-45% dan dikualifikasikan dengan kurang. Klasifikasi keterampilan menulis teks anekdot siswa kelas X SMA Negeri 5 Padang sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah sebagai berikut ini. Pertama, siswa yang memperoleh kualifikasi lebih dari cukup sebanyak 10 orang atau sebesar 34,48%. Kedua, siswa yang memperoleh kualifikasi kurang sekali sebanyak 19 orang atau sebesar 65,52%.

Keenam, untuk indikator 6 (koda), diperoleh nilai rata-rata hitung keterampilan siswa menulis teks anekdot sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dari indikator koda bernilai sebesar 43,67 berada pada rentangan 36-45% dan dikualifikasikan dengan kurang. Klasifikasi keterampilan menulis teks anekdot siswa kelas X SMA Negeri 5 Padang sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah sebagai berikut ini. Pertama, siswa yang memperoleh kualifikasi lebih dari cukup sebanyak 9 orang atau sebesar 31,03%. Kedua, siswa yang memperoleh kualifikasi kurang sekali sebanyak 20 orang atau sebesar 68,97%.

2. Keterampilan Menulis Teks Anekdot sesudah Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Siswa Kelas X SMA Negeri 5 Padang (Posttest)

Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh nilai rata-rata hitung keterampilan menulis teks anekdot siswa sesudah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw bernilai sebesar 72,80 berada pada rentangan 66-75% dan dikualifikasikan dengan lebih dari cukup. Klasifikasi keterampilan menulis teks anekdot siswa kelas X SMA Negeri 5 Padang sesudah menggunakan model pembelajaran

(10)

kooperatif tipe jigsaw adalah sebagai berikut ini. Pertama, siswa yang memperoleh kualifikasi baik sebanyak 3 orang atau sebesar 10,34%. Kedua, siswa yang memperoleh kualifikasi baik sebanyak 10 orang atau sebesar 34,48%. Ketiga, siswa yang memperoleh kualifikasi lebih dari cukup sebanyak 8 orang atau sebesar 27,59%. Keempat, siswa yang memperoleh kualifikasi cukup sebanyak 5 orang atau sebesar 17,24%. Kelima, siswa yang memperoleh kualifikasi hampir cukup sebanyak 3 orang atau sebesar 10,34%.keterampilan menulis teks anekdot masing-masing indikator adalah sebagai berikut ini.

Pertama, untuk indikator 1 (judul), diperoleh nilai rata-rata hitung keterampilan siswa menulis teks anekdot sesudah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dari indikator judul bernilai sebesar 87,36 berada pada rentangan 86-95% dan dikualifikasikan dengan baik sekali.

Klasifikasi keterampilan menulis teks anekdot siswa kelas X SMA Negeri 5 Padang sesudah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah sebagai berikut ini. Pertama, siswa yang memperoleh kualifikasi sempurna sebanyak 18 orang atau sebesar 62,07%. Kedua, siswa yang memperoleh kualifikasi lebih dari cukup sebanyak 11 orang atau sebesar 37,93%.

Kedua, untuk indikator 2 (abstrak), diperoleh nilai rata-rata hitung keterampilan menulis teks anekdot siswa kelas X SMA Negeri 5 Padang sesudah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dari indikator abstrak bernilai sebesar 77,01 berada pada rentangan 76-85% dan dikualifikasikan dengan baik. Klasifikasi keterampilan menulis teks anekdot siswa kelas X SMA Negeri 5 Padang sesudah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah adalah sebagai berikut ini. Pertama, siswa yang memperoleh kualifikasi sempurna sebanyak 12 orang atau sebesar 41,38%. Kedua, siswa yang memperoleh kualifikasi lebih dari cukup sebanyak 14 orang atau sebesar 48,28%. Ketiga, siswa yang memperoleh kualifikasi kurang sekali sebanyak 3 orang atau sebesar 10,34%.

Ketiga, untuk indikator 3 (orientasi), diperoleh nilai rata-rata hitung keterampilan siswa menulis teks anekdot sesudah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dari indikator orientasi bernilai sebesar 73,56 berada pada rentangan 66-75% dan dikualifikasikan dengan lebih dari cukup. Klasifikasi keterampilan menulis teks anekdot siswa kelas X SMA Negeri 5 Padang sesudah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah sebagai berikut ini. Pertama, siswa yang memperoleh kualifikasi sempurna sebanyak 9 orang atau sebesar 31,03%. Kedua, siswa yang memperoleh kualifikasi lebih dari cukup sebanyak 17 orang atau sebesar 58,62%. Ketiga, siswa yang memperoleh kualifikasi kurang sekali sebanyak 3 orang atau sebesar 10,34%.

Keempat, untuk indikator 4 (krisis), diperoleh nilai rata-rata hitung keterampilan siswa menulis teks anekdot sesudah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dari indikator krisis bernilai sebesar 74,71 berada pada rentangan 66-75% dan dikualifikasikan dengan lebih dari cukup. Klasifikasi keterampilan menulis teks anekdot siswa kelas X SMA Negeri 5 Padang sesudah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah sebagai berikut ini. Pertama, siswa yang memperoleh kualifikasi sempurna sebanyak 10 orang atau sebesar 34,48%. Kedua, siswa yang memperoleh kualifikasi lebih dari cukup sebanyak 16 orang atau sebesar 55,17%. Ketiga, siswa yang memperoleh kualifikasi kurang sekali sebanyak 3 orang atau sebesar 10,34%.

Kelima, untuk indikator 5 (reaksi), diperoleh nilai rata-rata hitung keterampilan siswa menulis teks anekdot sesudah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dari indikator reaksi bernilai sebesar 75,86 berada pada rentangan 66-75% dan dikualifikasikan dengan lebih dari cukup.

Klasifikasi keterampilan menulis teks anekdot siswa kelas X SMA Negeri 5 Padang sesudah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah sebagai berikut ini. Pertama, siswa yang memperoleh kualifikasi sempurna sebanyak 10 orang atau sebesar 34,48%. Kedua, siswa yang memperoleh kualifikasi lebih dari cukup sebanyak 17 orang atau sebesar 31,03%. Ketiga, siswa yang memperoleh kualifikasi kurang sekali sebanyak 2 orang atau sebesar 6,90%.

Keenam, untuk indikator 6 (koda), diperoleh nilai rata-rata hitung keterampilan siswa menulis teks anekdot sesudah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dari indikator koda bernilai sebesar 48,28 berada pada rentangan 46-55% dan dikualifikasikan dengan hampir cukup.

Klasifikasi keterampilan menulis teks anekdot siswa kelas X SMA Negeri 5 Padang sesudah

(11)

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah sebagai berikut ini. Pertama, siswa yang memperoleh kualifikasi sempurna sebanyak 1 orang atau sebesar 3,45%. Kedua, siswa yang memperoleh kualifikasi lebih dari cukup sebanyak 11 orang atau sebesar 37,93%. Ketiga, siswa yang memperoleh kualifikasi kurang sekali sebanyak 17 orang atau sebesar 58,62%.

3. Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw terhadap Keterampilan Menulis Teks Anekdot Siswa Kelas X SMA Negeri 5 Padang

Berdasarkan hasil analisis data dalam penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa rata-rata keterampilan menulis teks anekdot siswa kelas X SMA Negeri 5 Padang kelompok pretest berada pada kualifikasi hampir cukup dengan rata-rata hitung sebesar 49,23.sedangkan keterampilan menulis teks anekdot siswa kelas X SMA Negeri 5 Padang kelompok posttest berada pada kualifikasi lebih dari cukup dengan rata-rata hitung sebesar 72,80. Hal ini berarti bahwa keterampilan menulis teks anekdot siswa kelas X SMA Negeri 5 Padang sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw lebih rendah dibandingkan dengan keterampilan menulis teks anekdot siswa kelas X SMA Negeri 5 Padang sesudah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw . Jadi, penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berhasil diterapkan dalam pembelajaran menulis teks anekdot siswa kelas X SMA Negeri 5 Padang.

Berdasarkan hasil uji-t, disimpulkan bahwa hipotesis alternatif (H1) diterima pada taraf signifikan 95% dengan dk = n–1 karena thitung > ttabel (10,24 > 1,70). Jadi, dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat digunakan oleh guru untuk meningkatkan keterampilan siswa menulis teks anekdot.

D. KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan temuan penelitian dan pembahasan keterampilan menulis teks anekdot siswa kelas X SMA Negeri 5 Padang diperoleh tiga kesimpulan. Pertama, keterampilan menulis teks anekdot siswa kelas X SMA Negeri 5 Padang sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw secara keseluruhan termasuk dalam kualifikasi hampir cukup dengan rata-rata hitung sebesar 49,23. Kedua, keterampilan menulis teks anekdot siswa kelas X SMA Negeri 5 Padang sesudah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw secara keseluruhan termasuk dalam kualifikasi lebih dari cukup dengan rata-rata hitung sebesar 72,80. Ketiga, terdapat pengaruh yang signifikan terhadap penggunaan teknik Jigsaw dalam keterampilan menulis teks anekdot siswa kelas X SMA Negeri 5 Padang. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa nilai thitung

(10,24) > ttabel (1,70), sehingga hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima.

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian, penelitian ini mengemukakan saran sebagai berikut ini. Pertama, bagi siswa di SMA Negeri 5 Padang, agar sering berlatih menulis sehingga terampil dalam menulis teks anekdot. Kedua, bagi guru mata pelajaran bahasa Indonesia di SMA Negeri 5 Padang, agar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dalam menulis teks anekdot.

Ketiga, bagi peneliti lain, sebagai rujukan dan perbandingan untuk penelitian selanjutnya. Keempat, bagi peneliti sendiri, untuk menambah wawasan dan pengetahuan dalam meningkatkan keterampilan menulis teks anekdot siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.

DAFTAR RUJUKAN

Mahsun. 2014. Teks dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kurikulum 2013. Jakarta: PT Grafindo Persada.

Priyatni. 2014. Desain Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikulum 2013. Jakarta: Bumi Aksara.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta Bandung.

. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Tarigan, Hendry Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Prenada Media Group.

Referensi

Dokumen terkait

“Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X SMK Negeri 3 Boyolangu Pada Standar Kompetensi Menerapkan Keselamatan Dan Kesehatan

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Berbantuan Peta Pikiran Terhadap Hasil Belajar Ipa Siswa Kelas V Sekolah Dasar.. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe