• Tidak ada hasil yang ditemukan

negeri 1 lembah gumanti kabupaten solok dengan

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "negeri 1 lembah gumanti kabupaten solok dengan"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

NEGERI 1 LEMBAH GUMANTI KABUPATEN SOLOK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PEMODELAN

ARTIKEL ILMIAH

TIARA ANDOLINA NPM 10080022

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG

2015

(2)
(3)
(4)

ABILITY WRITE COPY DRAMA STUDENT CLASS OF IX SMP COUNTRY 1 DALE OF GUMANTI SUB-PROVINCE OF SOLOK

BY USING TECHNIQUE OF PEMODELAN By

Tiara Andolina1, Lira Hayu Afdetis Mana2, Silvia Marni3 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat

2) dan 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRAC

This research of background by difficulty of student in writing drama copy. Motivation given by teacher in writing drama copy need still less. So that require to be improved, and also model study used by teacher not yet varied. Pursuant to the problems hence require to be done by research about writing drama copy by using technique of pemodelan. Target of this research is to ability mendeskripsikan write class student drama copy of IX SMP Country 1 Dale of Gumanti Sub-Province of Solok by using technique of pemodelan.

This research type is quantitative with descriptive method. Population in this research amount to 148 one who spread over in six class which enlist year 2014 / 2015. Technique intake of sampel the used is sampling random proportional, that is taking at random pursuant to proportion of is amount of student per class is so that obtained by research sampel counted 24 people ( 15% x of is amount of population per class). this Research instrument is unjuk tes work ability write drama copy by using technique of pemodelan. While this research data is score result of writing class student drama copy of IX SMP Country 1 Dale of Gumanti Sub-Province of Solok by using technique of pemodelan.

Pursuant to result of data analysis, can know that ability write class student drama copy of IX SMP Country 1 Dale of Gumanti Sub-Province of Solok by using technique of pemodelan shall be as follows is. First, ability of student write down theme in writing drama copy pertained perfection with average value 96 residing in at spanning 96-100%. Both, ability of student depict figure character in writing drama copy pertained goodness with average value 81 residing in at spanning 76-85%. Third, ability of student use story background in writing drama copy pertained enough with average value 63 residing in at spanning 56-65%. Fourth, ability of student use plot in writing drama copy pertained goodness with mean 76 residing in at spanning 76-85%. Fifth, ability of student in using to be dialogued by story in writing drama copy pertained very well with mean 82 residing in at spanning 76-85%. Becoming, can be concluded that as a whole ability write student drama copy by using technique of pemodelan pertained goodness with average value 79 residing in at spanning 76-85%.

Keyword : Writing Copy Drama, Technique of Pemodelan.

(5)

KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 LEMBAH GUMANTI KABUPATEN SOLOK

DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PEMODELAN Oleh

Tiara Andolina1, Lira Hayu Afdetis Mana2, Silvia Marni3 3) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat

4) dan 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kesulitan siswa dalam menulis naskah drama. Motivasi yang diberikan oleh guru dalam menulis naskah drama perlu masih kurang. Sehingga perlu ditingkatkan, serta model pembelajaran yang digunakan oleh guru belum bervariasi. Berdasarkan permasalahan tersebut maka perlu dilakukan penelitian tentang menulis naskah drama dengan menggunakan teknik pemodelan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan menulis naskah drama siswa kelas IX SMP Negeri 1 Lembah Gumanti Kabupaten Solok dengan menggunakan teknik pemodelan.

Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 148 orang yang tersebar dalam enam kelas yang terdaftar tahun 2014/2015. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah proportional random sampling, yaitu mengambil secara acak berdasarkan proporsi jumlah siswa per kelas sehingga diperoleh sampel penelitian sebanyak 24 orang (15% x jumlah populasi per kelas). Instrumen penelitian ini adalah tes unjuk kerja kemampuan menulis naskah drama dengan menggunakan teknik pemodelan. Sedangkan data penelitian ini adalah skor hasil menulis naskah drama siswa kelas IX SMP Negeri 1 Lembah Gumanti Kabupaten Solok dengan menggunakan teknik pemodelan.

Berdasarkan hasil analisis data, dapat diketahui bahwa kemampuan menulis naskah drama siswa kelas IX SMP Negeri 1 Lembah Gumanti Kabupaten Solok dengan menggunakan teknik pemodelan adalah sebagai berikut. Pertama, kemampuan siswa menuliskan tema dalam menulis naskah drama tergolong sempurna dengan nilai rata-rata 96 berada pada rentangan 96- 100%. Kedua, kemampuan siswa menggambarkan watak penokohan dalam menulis naskah drama tergolong baik dengan nilai rata-rata 81 berada pada rentangan 76−85%. Ketiga, kemampuan siswa menggunakan latar cerita dalam menulis naskah drama tergolong cukup dengan nilai rata- rata 63 berada pada rentangan 56-65%. Keempat, kemampuan siswa menggunakan alur cerita dalam menulis naskah drama tergolong baik dengan rata-rata 76 berada pada rentangan 76-85%.

Kelima, kemampuan siswa dalam menggunakan dialog cerita dalam menulis naskah drama tergolong baik sekali dengan rata-rata 82 berada pada rentangan 76-85%. Jadi, dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan kemampuan menulis naskah drama siswa dengan menggunakan teknik pemodelan tergolong baik dengan nilai rata-rata 79 berada pada rentangan 76−85%.

Kata kunci : Menulis Naskah Drama, Teknik Pemodelan

(6)

PENDAHULUAN

Menulis sebagai suatu keterampilan berbahasa merupakan hal yang sangat penting dan perlu mendapat perhatian khusus. Melalui menulis seseorang dapat mengenali kemampuan dan potensi yang ada pada dirinya, mengembangkan berbagai gagasan dan menghubung-hubungkan serta membandingkannya dengan fakta. Menulis adalah salah satu keterampilan berbahasa yang cukup kompleks.

Menulis naskah drama merupakan bagian dari keterampilan apresiasi sastra yang harus dipelajari, dihayati, dikaji, dan dikuasai oleh siswa di sekolah karena itu tuntunan kurikulum yang tidak bisa diabaikan. Sebagai wujud dari penjabaran pelaksanaan KTSP tersebut, maka pembinaan keterampilan menulis naskah drama harus mendapat perhatian yang sungguh-sungguh, terutama oleh guru bidang studi bahasa Indonesia di sekolah.

Dalam standar isi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006 dijabarkan bahwa pembelajaran menulis bertujuan meningkatkan kemampuan intelektual, emosional, sosial dan mampu memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperluas budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa. Salah satu bentuk pembelajaran apresiasi sastra yang terdapat di dalam standar isi KTSP mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) terdapat di kelas IX semester dua dengan Standar Kompetensi (SK) 16 yang berbunyi “menulis naskah drama”. Kemudian Kompetensi Dasar (KD) 16.2 adalah “menulis naskah drama berdasarkan peristiwa nyata”.

Berdasarkan wawancara penulis dengan guru bahasa dan sastra Indonesia pada tanggal 15 September 2014 di SMP Negeri 1 Lembah Gumanti Kabupaten Solok, dengan Ibuk Elfitra, S.Pd.

ternyata pembelajaran menulis sudah diajarkan. Namun, pelaksanaannya belum optimal. Hal ini disebabkan oleh sebagai berikut, pertama, rendahnya kemampuan menulis siswa yang disebabkan oleh kurangnya kemampuan siswa dalam memahami naskah drama yang sudah dibaca. Kedua, siswa kurang mampu memahami naskah drama yang diberikan guru untuk dikembangkan menjadi naskah drama yang ditulis berdasarkan kehidupan nyata. Ketiga, siswa kurang mampu dalam menentukan unsur intrinsik dalam drama yang akan ditulisnya menjadi sebuah naskah drama satu babak atau drama singkat.

Wawancara selanjutnya dilakukan terhadap 4 orang siswa, dari hasil wawancara tersebut yaitu bahwa siswa menyatakan keterampilan menulis khususnya menulis naskah drama sebagai suatu keterampilan menulis yang sangat sulit. Karena hal ini disebabkan guru seringkali menggunakan metode ceramah sehingga siswa merasa bosan terhadap pembelajaran menulis naskah drama. Dalam menulis naskah drama guru seringkali hanya menjelaskan materi saja kepada siswa.

Pemakaian metode yang kurang tepat juga ikut mempengaruhi hasil belajar siswa.

Pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan metode ceramah membuat siswa jenuh, dan bosan pada materi pembelajaran yang diajarkan. Sehingga hal ini menyebabkan siswa malas untuk mengerjakan latihan menulis naskah drama yang diberikan oleh guru. Salah satu cara untuk dapat meningkatkan kemampuan siswa menulis naskah drama, antara lain guru haruslah menggunakan teknik yang bervariasi. Salah satu teknik yang diperkirakan dapat digunakan guru untuk meningkatkan kemampuan siswa menulis naskah drama, antara lain teknik pemodelan.

Berdasarkan hal tersebut peneliti tertarik untuk meneliti “Kemampuan menulis naskah drama siswa kelas IX SMP Negeri 1 Lembah Gumanti Kabupaten Solok dengan menggunakan teknik pemodelan”.

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukan tersebut, dapat diidentifikasi permasalahan penelitian sebagai berikut: (1) rendahnya kemampuan siswa dalam menulis naskah drama, (2) siswa kurang mampu memahami naskah drama yang akan dikembangkan menjadi naskah drama berdasarkan kehidupan nyata, dan (3) siswa kurang mampu memahami unsur intrinsik dalam naskah drama.

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, penelitian ini dibatasi pada kemampuan menulis naskah drama siswa kelas IX SMP Negeri 1 Lembah Gumanti Kabupaten Solok dengan menggunakan teknik pemodelan ditinjau dari unsur intrinsik penggunaan aspek tema, penokohan, latar, alur, dan dialog.

(7)

Berdasarkan batasan masalah tersebut, rumusan penelitian ini, bagaimanakah kemampuan menulis naskah drama siswa kelas IX SMP Negeri 1 Lembah Gumanti Kabupaten Solok dengan menggunakan teknik pemodelan ditinjau dari unsur intrinsik penggunaan aspek tema, penokohan, latar, alur, dan dialog. Berdasarkan rumusan masalah tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan menulis naskah drama dengan menggunakan teknik pemodelan ditinjau dari penggunaan aspek tema, penokohan, latar, alur, dan dialog.

Semi (2003:2), menyatakan bahwa menulis atau mengarang pada hakikatnya merupakan pemindahan pikiran atau perasaan ke dalam lambang-lambang bahasa. Menyampaikan perasaan dan pikiran secara lisan dinamakan berbicara, sedangkan menyampaikan perasaan dan pikiran dengan menggunakan ejaan dengan aturan-aturan tertentu dinamakan menulis. Sementara itu, Semi (2009:13), menyatakan bahwa apapun jenis tulisan yang hendak dihasilkan, satu hal yang penting yang harus diingat adalah bahwa tulisan itu mestilah tulisan yang akurat, singkat dan jelas.

Semi (2009:17), menjelaskan bahwa tujuan menulis juga penting. Dorongan yang kuat muncul karena adanya tujuan yang jelas. Menurut Tarigan (2008:22), menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang-orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu.

Sedangkan menurut pendapat Semi (2009:14), secara umum tujuan menulis adalah sebagai berikut. Pertama, memberikan arahan, yakni memberikan petunjuk kepada orang lain dalam mengerjakan sesuatu; misalnya petunjuk cara menjalankan mesin, petunjuk tentang cara menggunakan atau meminum suatu obat, atau arahan tentang cara merangkai bunga. Kedua, menjelaskan sesuatu, yakni memberikan uraian atau penjelasan tentang suatu hal yang harus diketahui oleh orang lain; misalnya penjelasan tentang manfaat lari pagi bagi kesehatan jantung.

Ketiga, Menceritakan kejadian, yaitu memberikan informasi tentang suatu yang berlangung di suatu tempat pada suatu waktu. Misalnya, menceritakan tentang perjuangan Tuanku Imam Bonjol menghadapi penjajah. Keempat, meringkaskan (merangkum), yaitu membuat rangkuman suatu tulisan sehingga menjadi lebih singkat, misalnya dari seratus lima puluhan halaman menjadi lima halaman, namun ide pokoknya tidak hilang. Kelima, menyakinkan yaitu tulisan yang berusaha menyakinkan orang lain agar setuju atau sependapat denganya. Seorang anak, misalnya, menulis kepada orang tuannya dengan memberikan keyakinan kepada orang tuanya bahwa ia memang memerlukan sejumlah uang untuk membeli sesuatu.

Menurut Suparno dan Yunus (2003:4), manfaat menulis adalah sebagai berikut. Pertama, menulis menyumbang kecerdasan. Kedua, menulis untuk mengembangkan inisiatif dan kreativitas.

Ketiga, menulis untuk menumbuhkan keberanian. Keempat, menulis untuk mendorong kemauan dan kemampuan untuk mengumpulkan informasi.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah peneiltian kuantitatif dengan motode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas IX SMP Negeri 1 Lembah Gumanti Kabupaten Solok yang terdaftar pada tahun 2014/2015 yang berjumlah 148 orang siswa, yang tersebar menjadi enam kelas. Berdasarkan pendapat Arikunto (2006:134) yang menyatakan bahwa apabila subjek penelitian ini kurang dari 100, maka diambil seluruhnya. Akan tetapi, bila subjek lebih dari 100 maka diambil 10-15% atau 20-25% lebih. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik proposional random sampling yaitu penarikan sampel berdasarkan proporsi siswa per kelas.

Sampel penelitian ini adalah sebanyak 15% dari jumlah populasi dari setiap kelas dengan jumlah sampel sebanyak 24 orang. Variabel dalam penelitian ini adalah variabel tunggal, yaitu kemampuan menulis naskah drama siswa kelas IX SMP Negeri 1 Lembah Gumanti Kabupaten Solok dengan menggunakan teknik pemodelan. Data penelitian ini adalah skor hasil kemampuan menulis naskah drama siswa kelas IX SMP Negeri 1 Lembah Gumanti Kabupaten Solok dengan menggunakan teknik pemodelan.

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara berikut. Pertama, guru menjelaskan materi tentang drama (pengertian drama, struktur, kaidah penulisan naskah drama, dan unsur intrinsik drama). Kedua, siswa membaca contoh naskah drama yang telah dibagikan

(8)

dengan tema persahabatan. Ketiga, siswa menulis naskah drama berdasarkan contoh naskah drama yang telah dibagikan dengan memperhatikan tema, penokohan, latar, alur, dan dialog. Keempat, setelah waktu habis, siswa melaporkan hasil kegiatan menulis naskah drama. Kelima, naskah drama dikumpul dan diberi penilaian.

Penganalisisan data dilakukan dengan langkah berikut ini: 1) membaca naskah drama yang ditulis siswa, 2) memeriksa naskah drama yang ditulis siswa sesuai dengan indikator yang diteliti, 3) mengubah skor yang diperoleh menjadi nilai, 4) mencari nilai rata-rata kemampuan menulis naskah drama, 5) mendeskripsikan kemampuan menulis naskah darma dengan menggunakan skala 10, 6) membuat histogram kemampuan menulis naskah drama, dan 7) menyimpulkan hasil penganalisisan data.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka hasil penelitian dapat dikemungkakan sebagai berikut.

1. Kemampuan Menulis Naskah Drama Siswa Kelas IX SMP Negeri 1 Lembah Gumanti Kabupaten Solok dengan Menggunakan Teknik Pemodelan untuk Indikator 1 (Tema)

Berdasarkan data di atas, dapat dikemukakan menulis naskah drama siswa kelas IX SMP Negeri 1 Lembah Gumanti Kabupaten Solok dengan menggunakan teknik pemodelan untuk indikator 1 berkisar 1-3. Skor tertinggi yang diperoleh siswa adalah 3 dan skor terendah adalah 2.

Perolehan skor secara lengkap untuk aspek ini adalah (1) siswa mendapatkan skor 2 sebanyak 3 orang (12%). (2) siswa yang mendapatkan skor 3 sebanyak 21 orang (87%). Setelah diolah dengan menggunakan rumus persentase ternyata tingkat penguasaan tertinggi diperoleh siswa adalah 100 dan yang terendah adalah 67. Gambaran kemampuan menulis naskah drama siswa kelas IX SMP Negeri 1 Lembah Gumanti Kabupaten Solok dengan menggunakan teknik pemodelan untuk indikator 1 sebagai berikut. (1) siswa yang tingkat penguasaannya 100 berjumlah 21 orang (87%).

(2) siswa yang tingkat penguasaannya 67 berjumlah 3 orang (12%).

Diperoleh rata-rata hitung (M) sebesar 96 mengacu pada rata-rata hitung (M) yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa tingkat kemampuan menulis naskah drama siswa kelas IX SMP Negeri 1 Lembah Gumanti Kabupaten Solok untuk indikator 1 tergolong sempurna (S) karena M-nya berada pada penguasaan 96-100% pada skala 10. Klasifikasi tingkat kemampuan menulis naskah drama siswa kelas IX SMP Negeri 1 Lembah Gumanti dapat dikelompokan atas 2 kelompok yaitu (a) sempurna sebanyak 21 orang (87%). (b) lebih dari cukup sebanyak 3 orang (12%).

2. Kemampuan Menulis Naskah Drama Siswa Kelas IX SMP Negeri 1 Lembah Gumanti Kabupaten Solok dengan Menggunakan Teknik Pemodelan untuk Indikator 2 (Penokohan)

Berdasarkan data di atas, dapat dikemukakan menulis naskah drama siswa kelas IX SMP Negeri 1 Lembah Gumanti Kabupaten Solok dengan menggunakan teknik pemodelan untuk indikator 2 berkisar 1-3. Skor tertinggi yang diperoleh siswa adalah 3 dan yang terendah adalah 2.

Perolehan skor secara lengkap untuk indikator ini adalah (1) siswa yang mendapatkan skor 2 sebanyak 14 orang (58%). (2) siswa yang mendapatkan skor 3 sebanyak 10 orang (42%). Setelah data diolah dengan mengggunakan rumus persentase ternyata tingkat penguasaan tertinggi diperoleh siswa adalah 100 dan yang terendah adalah 67. Dapat diambil gambaran kemampuan menulis naskah drama siswa kelas IX SMP Negeri 1 Lembah Gumanti untuk indikator 2 berikut ini. (a) siswa yang tingkat penguasaannya 100 berjumlah 10 orang (42%). (b) siswa yang tingkat penguasaannya 67 berjumlah 14 orang (58 %).

Diperoleh rata-rata hitung (M) sebesar 81 mengacu pada rata hitung (M) yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa tingkat kemampuan menulis naskah drama siswa kelas IX SMP Negeri 1 Lembah Gumanti untuk indikator 2 tergolong baik (B), karena (M) berada pada penguasaan 76-85

% pada skala 10. Klasifikasi tingkat kemampuan menulis naskah drama siswa kelas IX SMP Negeri 1 Lembah Gumanti dapat dikelompokan atas 2 kelompok yaitu (a) sempurna sebanyak 10 orang (42%). (b) lebih dari cukup sebanyak 14 orang (58%).

(9)

3. Kemampuan Menulis Naskah Drama Siswa Kelas IX SMP Negeri 1 Lembah Gumanti Kabupaten Solok dengan Menggunakan Teknik Pemodelan untuk Indikator 3 (Latar)

Berdasarkan data di atas, dapat dikemukakan menulis naskah drama siswa kelas IX SMP Negeri 1 Lembah Gumanti Kabupaten Solok dengan menggunakan teknik pemodelan untuk indikator 3 berkisar 1-3. Skor tertinggi yang diperoleh siswa adalah 3 dan yang terendah adalah 1.

Perolehan skor secara lengkap untuk indikator ini adalah (1) siswa yang mendapatkan skor 1 sebanyak 6 orang (25%). (2) siswa yang mendapat skor 2 sebanyak 15 orang (62%). (3) siswa yang mendapatkan skor 3 sebanyak 3 orang (12%). Setelah data diolah dengan menggunakan rumus persentase ternyata tingkat penguasaan tertinggi diperoleh siswa adalah 100 dan yang terendah adalah 33. Dapat diambil gambaran kemampuan menulis naskah drama untuk indikator 3 sebagai berikut. (1) siswa yang tingkat penguasaannya 100 sebanyak 3 orang (12%). (2) siswa yang tingkat penguasaanya 67 sebanyak 15 orang (62%). (3) siswa yang tingkat penguasaanya 33 sebanyak 6 orang (25%).

Diperoleh rata-rata hitung (M) sebesar 63 mengacu pada rata-rata hitung (M) yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa tingkat kemampuan menulis naskah drama siswa kelas IX SMP Negeri 1 Lembah Gumanti untuk indikator 3 tergolong cukup (C), karena M-nya berada pada penguasaan 56-65 % pada skala 10. Klasifikasi tingkat kemampuan menulis naskah drama siswa kelas IX SMP Negeri 1 Lembah Gumanti dapat dikelompokan atas tiga kelompok yaitu. (1) sempurna (S) sebanyak 3 orang (12%). (2) lebih dari cukup (LdC) sebanyak 15 orang (62%). (3) kurang sekali (KS) sebanyak 6 orang (25%).

4. Kemampuan Menulis Naskah Drama Siswa Kelas IX SMP Negeri 1 Lembah Gumanti Kabupaten Solok dengan Menggunakan Teknik Pemodelan untuk Indikator 4 (Alur)

Berdasarkan data di atas, dapat dikemukakan menulis naskah drama siswa kelas IX SMP Negeri 1 Lembah Gumanti Kabupaten Solok dengan menggunakan teknik pemodelan untuk indikator 4 berkisar 1-3. Skor tertinggi yang diperoleh siswa adalah 3 dan yang terendah adalah 1.

Perolehan skor secara lengkap untuk indikator ini adalah (1) siswa yang mendapatkan skor 1 sebanyak 5 orang (21%). (2) siswa yang mendapatkan skor 2 sebanyak 7 orang (29%). (3) siswa yang mendapatkan skor 3 sebanyak 12 orang (50%). Setelah data diolah dengan menggunakan rumus persentase ternyata tingkat penguasaan tetinggi diperoleh siswa adalah 100 dan yang terendah adalah 33. Dapat diambil gambaran kemampuan menulis menulis naskah drama untuk indikator 4 sebagai berikut. (1) siswa yang tingkat penguasaannya 100 sebanyak 12 orang (50%).

(2) siswa yang tingkat penguasaanya 67 sebanyak 7 orang (29%). (3) siswa yang tingkat penguasaanya 33 sebanyak 5 orang (21%).

Diperoleh rata-rata hitung (M) sebesar 76 mengacu pada rata-rata hitung (M) yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa tingkat kemampuan menulis naskah drama siswa kelas IX SMP Negeri 1 Lembah Gumanti untuk indikator 4 tergolong baik (B), karena M-nya berada pada penguasaan 76-85 % pada skala 10. Klasifikasi tingkat kemampuan menulis naskah drama siswa kelas IX SMP Negeri 1 Lembah Gumanti dapat dikelompokan atas tiga kelompok yaitu. (1) sempurna (S) sebanyak 12 orang (50%). (2) lebih dari cukup (LDC) sebanyak 7 orang (29%) . (3) kurang sekali (KS) sebanyak 5 orang (21%).

5. Kemampuan Menulis Naskah Drama Siswa Kelas IX SMP Negeri 1 Lembah Gumanti Kabupaten Solok dengan Menggunakan Teknik Pemodelan untuk Indikator 5 (Dialog)

Berdasarkan data di atas, dapat dikemukakan menulis naskah drama siswa kelas IX SMP Negeri 1 Lembah Gumanti Kabupaten Solok dengan menggunakan teknik pemodelan untuk indikator 5 berkisar 1-3. Skor tertinggi yang diperoleh siswa adalah 3 dan yang terendah adalah 2.

Perolehan skor secara lengkap untuk indikator ini adalah (1) siswa yang mendapatkan skor 2 sebanyak 13 orang (54%). (2) siswa yang mendapatkan skor 3 sebanyak 11 orang (46%). Setelah data diolah dengan menggunakan rumus persentase ternyata tingkat penguasaan tetinggi diperoleh siswa adalah 100 dan yang terendah adalah 67. Dapat diambil gambaran kemampuan menulis menulis naskah drama untuk indikator 5 sebagai berikut. (1) siswa yang tingkat penguasaannya 100 sebanyak 11 orang (46%). (2) siswa yang tingkat penguasaanya 67 sebanyak 13 orang (54%).

(10)

Diperoleh rata-rata hitung (M) sebesar 82 mengacu pada rata-rata hitung (M) yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa tingkat kemampuan menulis naskah drama siswa kelas IX SMP Negeri 1 Lembah Gumanti untuk indikator 5 tergolong baik (B), karena M-nya berada pada penguasaan 76-85 % pada skala 10. Klasifikasi tingkat kemampuan menulis naskah drama siswa kelas IX SMP Negeri 1 Lembah Gumanti dapat dikelompokan atas dua kelompok yaitu. (1) sempurna (S) sebanyak 11 orang (46%). (2) lebih dari cukup (LDC) sebanyak 13 orang (54%).

6. Kemampuan Menulis Naskah Drama Siswa Kelas IX SMP Negeri 1 Lembah Gumanti Kabupaten Solok dengan Menggunakan Teknik Pemodelan untuk Gabungan Kelima Indikator

Kemampuan menulis naskah drama siswa kelas IX SMP Negeri 1 Lembah Gumanti Kabupaten Solok dengan Menggunakan Teknik Pemodelan untuk gabungan kelima indikator.

Skor tertinggi yang diperoleh siswa adalah 15 dan yang terendah adalah 9. Perolehan skor secara lengkap untuk aspek ini adalah (1) siswa mendapat skor 9 sebanyak 2 orang (8%). (2) siswa mendapat skor 10 sebanyak 3 orang (12%). (3) siswa mendapat skor 11 sebanyak 4 orang (17%).

(4) siswa mendapat skor 12 sebanyak 6 orang (25%). (5) siswa mendapat skor 13 sebanyak 5 orang (21%). (6) siswa mendapat skor 15 sebanyak 3 orang (12%). Setelah data diolah menggunakan rumus persentase, tingkat penguasaan tertinggi diperoleh siswa 100 dan terendah 60. Gambaran kemampuan menulis naskah drama siswa kelas IX SMP Negeri 1 Lembah Gumanti Kabupaten Solok dengan menggunakan teknik pemodelan secara berurutan sebagai berikut.

Pertama, siswa dengan tingkat penguasaannya 100 berjumlah 3 orang (12%). Kedua, siswa dengan tingkat penguasaannya 87 berjumlah 5 orang (21%). Ketiga, siswa dengan tingkat penguasaanya 80 berjumlah 7 orang (29%). Keempat, siswa dengan tingkat penguasaannya 73 berjumlah 4 orang (17%). Kelima, siswa dengan tingkat penguasaannya 67 berjumlah 3 orang (12%). Keenam, siswa dengan tingkat penguasaannya 60 berjumlah 2 orang (8%).

Diperoleh rata-rata hitung (M) sebesar 82 dapat disimpulkan bahwa tingkat kemampuan menulis naskah drama siswa kelas IX SMP Negeri 1 Lembah Gumanti Kabupaten Solok untuk gabungan kelima indikator tergolong baik (B), karena M-nya berada pada penguasaan 76-85%

pada skala 10. Klasifikasi tingkat kemampuan menulis naskah drama siswa kelas IX SMP Negeri 1 Lembah Gumanti Kabupaten Solok dapat dikelompokan atas 5 kelompok yaitu (a) sempurna (S) sebanyak 3 orang (12%). (b) baik sekali (BS) sebanyak 5 orang (21%). (c) baik (B) sebanyak 7 orang (29%). (d) lebih dari cukup (LdC) sebanyak 7 orang (29%), dan (e) cukup (C) sebanyak 2 orang (8%).

Berdasarkan tabel 15 kemampuan menulis naskah drama siswa kelas IX SMP Negeri 1 Lembah Gumanti untuk gabungan kelima indikator dapat digambarkan dalam bentuk histrogram di bawah ini.

Gambar 6 Histogram Kemampuan Menulis Naskah Drama Siswa Kelas IX SMP Negeri 1 Lembah Gumanti Kabupaten Solok dengan Menggunakan Teknik Pemodelan untuk Gabungan Kelima Indikator

Frekuensi

Kualifikasi 0

1 2 3 4 5 6 7 8

Cukup Lebih dari Cukup Baik Baik Sekali Sempurna

(11)

KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan dan analisis data yang telah dilakukan mengenai kemampuan menulis naskah drama siswa kelas IX SMP Negeri 1 Lembah Gumanti Kabupaten Solok dengan Menggunakan Teknik Pemodelan, diperoleh enam kesimpulan. Kesimpulan tersebut adalah sebagai berikut. Pertama, kemampuan menulis naskah drama siswa untuk indikator 1 (rincian tentang tema) tergolong sempurna (S), dengan rata-rata penguasaan sebesar 96 berada pada rentangan 96−100%. Kedua, kemampuan menulis naskah drama siswa untuk indikator 2 (rincian tentang penokohan) tergolong baik (B), dengan rata-rata penguasaan siswa sebesar 81 berada pada rentangan 76−85%. Ketiga, kemampuan menulis naskah drama siswa untuk indikator 3 (rincian tentang latar) tergolong cukup (C), dengan rata-rata penguasaan siswa sebesar 63 berada pada rentangan 56−65%. Keempat, kemampuan menulis naskah drama untuk indikator 4 (rincian tentang alur) tergolong baik (B), dengan rata-rata penguasaan siswa 76 berada pada rentangan 76−85%. Kelima, kemampuan menulis naskah drama siswa untuk indikator 5 (rincian tentang dialog) tergolong baik (B), dengan rata-rata penguasaan siswa 82 berada pada rentangan 76−85%.

Keenam, kemampuan menulis naskah drama untuk gabungan kelima indikator tergolong baik (B), dengan rata-rata penguasaan siswa 79 berada pada rentangan 76−85%.

SARAN

Berdasarkan hasil kesimpulan di atas, maka peneliti mengemukakan beberapa saran sebagai berikut. Pertama, diharapkan kepada siswa untuk lebih meningkatkan kemampuan menulis, khususnya dalam menulis naskah drama sehingga siswa dapat memahami unsur intrinsik yang terdapat dalam naskah drama. Kedua, diharapkan kepada guru untuk meningkatkan pemberian latihan dan menggunakan media atau alat bantu seperti teknik pemodelan kepada siswa dalam menulis naskah drama karena dengan adanya model tersebut siswa lebih tertarik untuk belajar sehingga memudahkan untuk menulis naskah drama. Ketiga, diharapakn kepada peneliti lain untuk dapat meneliti kemampuan menulis naskah drama dengan teknik yang berbeda agar siswa lebih tertarik dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Keempat, peneliti sendiri harus meningkatkan kemampuan menulis naskah drama dan sebagai bekal pengetahuan lapangan nantinya.

KEPUSTAKAAN

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi. Jakarta:

Rineka Cipta.

Semi, M. Atar. 2009. Menulis Efektif. Padang: Angkasa Raya.

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:

Angkasa.

Yunus, Muhammad dan Suparno. 2003. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Universitas Terbuka.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini menggunakan tes tertulis Berdasarkan hasil rata-rata nilai pretest kemampuan menulis teks drama kelas VIII SMP Swasta Erlangga Pematangsiantar dapat diperoleh sebagai

Kemampuan Menulis Cerpen tanpa Menggunakan Model Pembelajaran Kontekstual CTL Berbantuan Media Audio Visual Siswa Kelas IX SMP Negeri 1 Pantai Cermin Kabupaten Solok Diperoleh