• Tidak ada hasil yang ditemukan

TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN "

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (CTL) BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL

TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN

SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 PANTAI CERMIN KABUPATEN SOLOK

ARTIKEL ILMIAH

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar sarjana pendidikan (Strata 1)

YULIANTO DARMA NPM 12080047

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG

2017

(2)
(3)
(4)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (CTL) BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL

TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN

SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 PANTAI CERMIN KABUPATEN SOLOK Oleh

Yulianto Darma

1,

Dina Ramadhanti, M. Pd

2.

Emil Septia, S.S., M. Pd

3.

1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat

2) 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRAK

Permasalahan yang dihadapi dalam penelitian ini adalah siswa belum memahami cara menulis cerita pendek sehingga siswa tidak terarah dalam menulis cerpen dan merasa kesulitan dalam mencari ide dan memulai sebuah tulisan, kurangnya penguasaan materi siswa tentang menulis cerpen dan metode yang digunakan cenderung menggunakan metode ceramah dikarenakan sarana dan prasarana kurang memadai sehingga pembelajaran terkesan membosankan. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan kemampuan menulis cerpen siswa kelas IX SMP Negeri 1 Pantai Cermin Kabupaten Solok yang diberi materi tanpa dan dengan menggunakan model pembelajaran kontekstual (CTL) berbantuan media audio visual dan mendeskripsikan pengaruh model pembelajaran kontekstual (CTL) berbantuan media audio visual terhadap kemampuan menulis cerpen siswa kelas IX SMP Negeri 1 Pantai Cermin Kabupaten Solok. Metode penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen, sedangkan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, kemampuan menulis cerpen siswa kelas IX SMP Negeri 1 Pantai Cermin Kabupaten Solok tanpa menggunakan model pembelajaran kontekstual (CTL) berbantuan media audio visual memperoleh nilai rata-rata 63,97 dengan tingkat penguasaan 56-65%

berkualifikasi cukup. Kedua, kemampuan menulis cerpen siswa kelas IX SMP Negeri 1 Pantai Cermin Kabupaten Solok dengan menggunakan model pembelajaran kontekstual (CTL) berbantuan media audio visual memperoleh nilai rata-rata 81,84 dengan tingkat penguasaan 76-85% berkualifikasi baik.

Ketiga, Berdasarkan hasil uji-t disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran kontekstual (CTL) berbantuan media audio visual terhadap kemampuan menulis cerpen siswa kelas IX SMP Negeri 1 Pantai Cermin karena thitung>ttabel (4,5820>1,67).

Kata Kunci : pengaruh, kontekstual, media, audio visual, menulis, cerpen

(5)

INFLUENCE OF CONTEXTUAL LEARNING MODEL (CTL) AIDED AUDIO-VISUAL MEDIA ON THE ABILITY OF CLASS IX STUDENTS WRITING SHORT STORIES SMP NEGERI 1 PANTAI CERMIN KABUPATEN SOLOK

by :

Yulianto Darma1, Dina Ramadhanti, M. Pd2. Emil Septia, S.S., M. Pd3.

1) College Student STKIP PGRI West Sumatra

2) 3) Lecturer Language Study Program and Literature Indonesia STKIP PGRI West Sumatra

ABSTRACT

The problem faced in this research is that students do not understand how to write a short story so that students are not directed in writing short stories in search of ideas and start a writing, lack of mastery of student about writing short stories and methods used tend to use the lecture method because infrastructure is inadeguate so that learning seem boring. The purpose of this study is to describe the ability to write a short story class IX students of SMP Negeri 1 Pantai Cermin Kabupaten Solok by the material withuot and whit using contextual learning (CTL) model aided audio visual media and describe the influence of contextual learning (CTL) model aided audio visual student SMP Negeri 1 Pantai Cermin Kabupaten Solok. This research method is a quasi experimental methods, while the result of this study are as follow. First, the ability to writing a short story class IX student SMP Negeri 1 Pantai Cermin Kabupaten Solok without using contextual learning model (CTL) aided audio visual media obtain the average value 63,97 with a mastery level of 56-65%

qualified enought. Second, the ability to writing a short story class IX student SMP country 1 Pantai Cermin Kabupaten Solok with using contextual learning model (CTL) aided audio visual media obtain the average value 81,84 with a mastery level of 76-85% qualified good. The third, based on the t-test result concluded that there are significant contextual learning model (CTL) aided use of audio visual media on the ability of class IX student write short stories SMP Negeri 1 Pantai Cermin Kabupaten Solok t count > t tabel (4,5820>1,67).

Keywords: influence, contekstual,media, audio visual, writing, short stories

(6)

A. PENDAHULUAN

Keterampilan menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang harus dimiliki siswa.

Melalui keterampilan menulis siswa dapat mengekspresikan pikiran, ide, serta gagasan kepada orang lain. Keterampilan menulis sangat dibutuhkan pada seluruh mata pelajaran. Semakin banyak menulis seseorang akan terlatih untuk menuangkan ide-ide dan mengembangkan pola pikir. Menulis cerpen merupakan bagian dari bidang sastra yang harus dikuasai oleh siswa karena hal tersebut merupakan tuntutan dari kurikulum.Maka pengembangan kemampuan menulis cerpen harus mendapat perhatian dari guru Bahasa Indonesia di sekolah. Kemampuan menulis cerpen menuntut kreativitas yang tinggi, terutama dari guru sebagai pembimbing. Oleh sebab itu, guru mata pelajaran Bahasa Indonesia dituntut untuk mampu menetapkan berbagai strategi, teknik, dan metode yang menunjang pembelajaran menulis cerpen secara maksimal. Menurut Thahar (2008:1) cerpen adalah salah satu genre sastra yang paling banyak ditulis orang, terutama melalui media massa. Imajinasi dalam cerpen adalah rekaan- rekaan peristiwa yang berada dalam ”dunia” sehingga pembaca merasa tidak dikibuli.

Standar Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006 menjabarkan bahwa pembelajaran menulis bertujuan meningkatkan kemampuan intelektual dan mampu memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa.

Salah satu bentuk pembelajaran apresiasi sastra yang terdapat di dalam standar isi KTSP mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk tingkat sekolah menengah pertama (SMP) terdapat pada kelas IX Semester satu, dengan Standar Kompetensi (SK 8) tersebut berbunyi “mengungkapkan kembali pikiran dan perasaan, dan pengalaman dalam cerita pendek”. Kemudian, Kompetensi Dasar (KD 8.2) adalah

“menulis cerita pendek bertolak dari peristiwa yang pernah dialami”.

Permasalahan yang dihadapi dalam penelitian ini adalah siswa belum memahami cara menulis cerita pendek sehingga siswa tidak terarah dalam menulis cerpen dan merasa kesulitan dalam mencari ide da memulai sebuah tulisan, kurangnya penguasaan materi siswa tentang menulis cerpen dan metode yang digunakan cenderung menggunakan metode ceramah dikarenakan sarana dan prasarana kurang memadai sehingga pembelajaran terkesan membosankan. sedangkan cerpen menurut Thahar (2008:1) cerpen adalah salah satu genre sastra yang paling banyak ditulis orang, terutama melalui media massa. Imajinasi dalam cerpen adalah rekaan-rekaan peristiwa yang berada dalam “dunia”

sehinggapembaca merasa tidak dikibuli.

Rencana pemecahan masalah ini menggunakan model pembelajaran kontekstual (CTL) berbantuan media audio visual. Menurut Elaine B. Jhonson (dalam Rusman, 2010:187) menyatakan pembelajaran kontekstual (CTL) adalah sebuah sistem yang merancang otak untuk menyusun pola-pola yang mewujudkan makna. Lebi lanjut, Elaine B. Jhonson mengatakan bahwa pembelajaran kontekstual (CTL) adalah suatu sistem pembelajaran yang cocok dengan orang yang menghasilkan makna dengan menghubungkan muatan akademis dengan konteks dari kehidupan sehari-hari siswa. Sedangkan media audio visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan gambar (Djamarah, 2006:124). Model pembelajaran kontekstual (CTL) ini terdapat tahap-tahap dalam penyelenggaraannya. Pertama yaitu tahap kontruktivisme, pada tahap ini guru menampilkan sebuah video tentang suatu peristiwa. Kedua yaitu tahap pemodelan, pada tahap ini guru memberikan contoh cerpen kepada siswa yang berkaitan dengan video yang telah ditampilkan. Ketiga yaitu tahap bertanya, pada tahap ini guru memberikan pertanyaan seputar contoh cerpen yang telah dibagikan, baik dari segi penokohan, alur, latar dan sebagainya sesuai dengan indikator penilaian. Keempat yaitu tahap menemukan, pada tahap ini siswa mencari atau menemukan sendiri jawaban dari pertanyaan yang telah diberikan guru dari contoh cerpen. Kelima yaitu masyarakat belajar, pada tahap ini membagi siswa menjadi beberapa kelompok, kemudian siswa disuruh mendiskusikan pengalaman yang menarik untuk dijadikan latihan menulis cerpen. Keenam yaitu penilaian yang sebenarnya, pada tahap ini guru melibatkan siswa untuk memeriksa latihan yang dikerjakan. Ketujuh yaitu tahap refleksi, pada tahap ini guru melakukan tanya jawab dengan siswa tentang hal-hal yang tidak dimengerti siswa selama proses pembelajaran.

Indikator yang dinilai dalam penelitian ini adalah unsur instrinsik cerpen diantaranya penokohan, alur dan latar. Penokohan dinilai dari tiga aspek sebagai berikut. Pertama, penamaan. Kedua, fisik.

(7)

Ketiga, karakter. Alur dinilai dari tiga aspek yaitu sebagai berikut. Pertama, bagian awal. Kedua, bagian tengah. Ketiga, bagian akhir. Sedangkan latar juga dinilai dari tiga aspek sebagai berikut.

Pertama, latar waktu. Kedua, latar tempat. Ketiga, latar suasana.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan hal-hal berikut ini. Pertama, kemampuan menulis cerpen siswa kelas IX SMP Negeri 1 Pantai Cermin Kabupaten Solok yang diberi materi tanpa menggunakan model pembelajaran kontekstual (CTL) berbantuan media audio visual. Kedua, kemampuan menulis cerpen siswa kelas IX SMP Negeri 1 Pantai Cermin Kabupaten Solok yang diberi materi dengan menggunakan model pembelajaran kontekstual (CTL) berbantuan media audio visual.

Ketiga, pengaruh penggunaan model pembelajaran kontekstual (CTL) berbantuan media audio visual terhadap kemampuan menulis cerpen siswa kelas IX SMP Negeri 1 Pantai Cermin Kabupaten Solok.

B. METODOLOGI PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode penelitian quasi eksperimen (eksperimen semu). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IX SMP Negeri 1 Pantai Cermin Kabupaten Solok yang terdaftar pada 2016/2017 yang berjumlah 173 orang dan terbagi dalam enam kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan pertimbangan nilai standar deviasi terendah. Kelas yang dijadikan dengan sampel penelitian ini adalah kelas IXa sebagai kelas eksperimen dan kelas IXc sebagai kelas kontrol. Variabel dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut. Pertama, variabel bebas “ Model pembelajaran kontekstual (CTL) berbantuan media audio visual”. Kedua, variabel terikat “ Kemampuan menulis cerpen”. Terkait dengan variabel penelitian, data dalam penelitian ini berjumlah dua yaitu sebagai berikut. Pertama, skor dari hasil tes kemampuan menulis cerpen tanpa menggunakan model pembelajaran kontekstual (CTL) berbantuan media audio visual siswa kelas IX SMP Negeri 1 Pantai Cermin Kabupaten Solok. Kedua, skor dari hasil menulis cerpen dengan menggunakan model kontekstual (CTL) berbantuan media audio visual siswa kelas IX SMP Negeri 1 Pantai Cermin.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes unjuk kerja. Tes unjuk kerja yang digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam menulis cerpen.

Pengumpulan data yang akan dilakukan sebanyak dua tahap yaitu sebagai berikut. Pertama, kelas kontrol terdiri dari dua tahap yaitu (1) siswa diberi materi tanpa menggunakan model pembelajaran kontekstual (CTL) berbantuan media audio visual. (2) siswa diberi tes unjuk kerja menulis cerpen dengan tema “Pendidikan”. Kedua, kelas eksperimen terdiri dari dua tahap yaitu (1) siswa diberikan materi dengan menggunakan model pelajaran kontekstual (CTL) berbantuan media audio visualuntuk pembelajaran menulis cerpen. (2) siswa diberikan tes unjuk kerja menulis cerpen dengan tema

“Pendidikan”.

C. HASIL DAN PEMBAHASAN

a. Kemampuan Menulis Cerpen tanpa Menggunakan Model Pembelajaran Kontekstual (CTL) Berbantuan Media Audio Visual Siswa Kelas IX SMP Negeri 1 Pantai Cermin Kabupaten Solok

Diperoleh gambaran hasil belajar siswa kelas IX SMP Negeri 1 Pantai Cermin Kabupaten Solok tanpa menggunakan model pembelajaran kontekstual (CTL) berbantuan media audio visual untuk seluruh indikator siswa yang berkualifikasi memperoleh nilai sempurna tidak ada. Siswa yang memperoleh nilai dengan berkualifikasi baik sekali sebanyak 3 orang siswa (10,34%). Siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi baik sebanyak 6 orang siswa (20,70%). Siswa yang meperoleh nilai lebih dari cukup sebanyak 7 orang (24,13%). Siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi

(8)

hampir cukup sebanyak 9 orang (31,03%). Siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi kurang sebanyak 2 orang (6,90%). Siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi kurang sekali sebanyak 2 orang siswa (6,90%).

Berdasarkan data tersebut diperoleh rata-rata hitung 63,97. Berdasarkan rata-rata hitung tersebut disimpulkan bahwa tingkat kemampuan menulis cerpen tanpa menggunakan model pembelajaran kontekstual (CTL) berbantuan media audio visual siswa kelas IX SMP Negeri 1 Pantai Cermin Kabupaten Solok berada pada tingkat penguasaan 56-65% berkualifikasi Cukup (C). Lebih jelasnya pengelompokan kemampuan menulis cerpen tanpa menggunakan model pembelajaran kontekstual (CTL) berbantuan media audio visual siswa kelas IX SMP Negeri 1 Pantai Cermin Kabupaten Solok secara umum dapat dilihat pada tabel berikut.

No Tingkat Penguasaan Klasifikasi Frekuensi Persentase %

1 96-100% Sempurna 0 0

2 86-95% Baik sekali 3 10,34

3 76-85% Baik 6 20,70

4 66-75% Lebih dari cukup 7 24,13

5 56-65% Cukup 0 0

6 46-55% Hampir cukup 9 31,03

7 36-45% Kurang 2 6,90

8 26-35% Kurang sekali 2 6,90

9 16-25% Buruk 0 0

10 0-15% Buruk sekali 0 0

Jumlah 100

Langkah selanjutnya membuat histogram kemampuan menulis cerpen tanpa menggunakan model pembelajaran kontekstual (CTL) berbantuan media audio visual siswa kelas IX SMP Negeri 1 Pantai Cermin Kabupaten Solok berikut ini.

Histogram Kemampuan Menulis Cerpen tanpa Menggunakan Model Pembelajaran Kontekstual (CTL) Berbantuan Media Audio Visual Siswa Kelas IX SMP Negeri 1 Pantai Cermin Kabupaten Solok

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20

frekuensi

Kualifikasi

(9)

b. Kemampuan menulis cerpen dengan menggunakan model pembelajaran kontekstual (CTL) berbantuan media audio visual siswa kelas IX SMP Negeri 1 Pantai Cermin Kabupaten Solok

Diperoleh gambaran hasil belajar siswa kelas IX SMP Negeri 1 Pantai Cermin Kabupaten Solok dengan menggunakan model pembelajaran kontekstual (CTL) Berbantuan media audio visual untuk seluruh indikator siswa yang berkualifikasi sempurna sebanyak 6 orang siswa (20%). Siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi baik sekali sebanyak 9 orang siswa (30%).Siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi baik sebanyak 9 orang siswa (30%). Siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi lebih dari cukup sebanyak 4 orang (13,34%). Siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi hampir cukup sebanyak 1 orang (3,33%). Siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi kurang sekali sebanyak 1 orang (3,33%).

Berdasarkan data tersebut diperoleh rata-rata hitung 81,84. Berdasarkan rata-rata hitung tersebut disimpulkan bahwa tingkat kemampuan menulis cerpen dengan menggunakan model pembelajaran kontekstual (CTL) berbantuan media audio visual siswa kelas IX SMP Negeri 1 Pantai Cermin Kabupaten Solok berada pada tingkat penguasaan 76-85% dengan berkualifikasi baik (B).

Lebih jelasnya pengelompokan kemampuan menulis cerpen dengan menggunakan model pembelajaran kontekstual (CTL) berbantuan media audio visual siswa kelas IX SMP Negeri 1 Pantai Cermin Kabupaten Solok secara umum dapat dilihat pada tabel berikut ini.

No Tingkat Penguasaan klasifikasi Frekuensi Persentase %

1 96-100% Sempurna 6 20

2 86-95% Baik sekali 9 30

3 76-85% Baik 9 30

4 66-75% Lebih dari cukup 4 13,34

5 56-65% Cukup 0 0

6 46-55% Hampir cukup 1 3,33

7 36-45% Kurang 0 0

8 26-35% Kurang sekali 1 3,33

9 16-25% Buruk 0 0

10 0-15% Buruk sekali 0 0

Jumlah 30 100

Langkah selanjutnya membuat histogram kemampuan menulis cerpen dengan menggunakan model pembelajaran kontekstual (CTL) berbantuan media audio visual siswa kelas IX SMP Negeri 1 Pantai Cermin Kabupaten Solok berikut ini.

(10)

Histogram Kemampuan Menulis Cerpen dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kontekstual (CTL) Berbantuan Media Audio Visual Siswa Kelas IX SMP Negeri 1 Pantai Cermin Kabupaten Solok.

c. Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kontekstual (CTL) Berbantuan Media Audio Visual Siswa Kelas IX SMP Negeri 1 Pantai Cermin Kabupaten Solok

Berdasarkan nilai kemampuan menulis cerpen dengan menggunakan model pembelajaran kontekstual (CTL) berbantuan media audio visual dalam pembelajaran menulis cerpen siswa sangat baik. Hal ini terbukti dari hasil menulis cerpen dengan mendapatkan perlakuan penggunaan model pembelajaran kontekstual (CTL) berbantuan media audio visual lebih baik dibandingkan tanpa menggunakan model pembelajaran kontekstual (CTL) berbantuan media audio visual yang hanya menggunakan metode ceramah.

D. KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa hasil belajar menulis cerpen siswa dengan menggunakan model pembelajaran kontekstual (CTL) berbantuan media audio visual sudah mempengaruhi hasil belajar dalam menulis cerpen siswa di kelas IX SMP Negeri 1 Pantai Cermin Kabupaten Solok. Hal ini terbukti dari perbandingan rata-rata kemampuan menulis cerpen siswa tanpa menggunakan model pembelajaran kontekstual (CTL) berbantuan media audio visual dan dengan menggunakan model pembelajaran kontekstual (CTL) berbantuan media audio visual,yaitu rata-rata kemampuan siswa pada saat tanpa menggunakan model pembelajaran kontekstual (CTL) berbantuan media audio visual adalah 63,97 sedangkan dengan menggunakan model pembelajaran kontekstual (CTL) berbantuan media audio visual adalah 81,84. Jadi, model pembelajaran kontekstual (CTL) berbantuan media audio visual dalam menulis cerpen siswa kelas IX SMP Negeri 1 Pantai Cermin Kabupaten Solok sudah mampu mempengaruhi hasil belajar siswa.

Berdasarkan simpulan di atas maka dikemukakan saran-saran sebagai berikut. Pertama, disarankan pada siswa kelas IX SMP Negeri 1 Pantai Cermin Kabupaten Solok untuk lebih banyak berlatih menulis, baik di sekolah maupun di luar sekolah agar kemampuan dalam menulis terutama dalam menulis cerpen dapat berkembang. Kedua, guru mata pelajaran bahasa indonesia dalam proses pembelajaran dapat menggunakan pendekatan, teknik, atau model pembelajaran untuk mewujudkan kemampuan menulis cerpen siswa kelas IX SMP Negeri 1 Pantai Cermin Kabupaten Solok. Hal ini disebabkan bahwa teknik atau model dalam pembelajaran sangat berperan penting untuk mewujudkan tujuan pembelajaran. Ketiga, peneliti lain sebagai masukan dan bahan perbandingan dalam melakukan penelitian yang berkaitan dengan kemampuan menulis, terutama kemampuan menulis cerpen.

02 4 6 108 12 1416 18 20

Frekuensi

Kualifikasi

(11)

E. KEPUSTAKAAN

Djamarah, syaiful Bahri dan Zein. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Rusman.2010. Model-Model Pembelajaran. Jakarta. Rineka Cipta.

Thahar, Harris Efendi. 2008. Kiat Menulis Cerita Pendek. Bandung: Angkasa.

Referensi

Dokumen terkait

Pada ini terdapat perbedaan yang signifikan dalam menggunakan media audio visual dengan tanpa menggunakan media audio visual keterampilan menulis teks fabel oleh kelas VII A dan VII B