• Tidak ada hasil yang ditemukan

kemampuan menulis teks berita dengan menggunakan

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "kemampuan menulis teks berita dengan menggunakan"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS VIII SMPN 4 BAYANG

KABUPATEN PESISIR SELATAN

ARTIKEL ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memenuhi Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1)

ANDRI SAPUTRA NPM 09080162

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG

2015

(2)
(3)
(4)

ABILITY WRITE TEXT NEWS BY USING

MEDIA DRAW STUDENT CLASS of VIII SMPN 4 SHADOW SUB-PROVINCE COASTAL AREA OF SOUTH

By

Andri Saputra1, Upit Yulianti², Trisna Helda³

1) Student of STKIP PGRI West Sumatra

2) And 3) Lecturer Program Study Education of Ianguage and Art Indonesia STKIP PGRI West Sumatra

ABSTRACT

This research of background by student enthusiasm in ability write news still lower.

Problem of met by is difficulty student in determining idea or topic in news. This research aim to for the mendeskripsikan of ability write news text by using media draw class student of VIII SMPN 4 Bayang Sub-Province Coastal area of South.

this Research type is quantitative research by using descriptive method. this Research population is class student of VIII SMPN 4 Bayang school year 2014 / 2015. Amount of student which enlist the in the year is 210 which compose 6 is local. Sampel in this research is 30 people.

Data in this research is obtained by giving activity unjuk tes.

Pursuant to result of research can know as follows this is. First, for the aspect of A what(apa) pertained More than Enough ( MtE) because mean calculate him ( H) reside in at spanning 66-75% [at] scale 10. [Both/ second], for the aspect of B who(siapa) pertained Very well ( VW) because mean calculate him (H) reside in [at] spanning 86-95% [at] scale 10 is. Third, for the Aspect of C where(dimana) pertained More than Enough ( MtE) because mean calculate him (H) reside in at spanning 66-75% at scale 10 is. Fourth, for the Aspect of D when ( Kapan) pertained More than Enough ( MtE) because mean calculate him (H) reside in at spanning 66-75%

at scale 10 is. Fifth, for the Aspect of E why(Mengapa) pertained Whether (W) because mean calculate him (H) reside in at spanning 76-85% at scale 10 is. Sixth, for the Aspect of F how(Bagaimana) pertained Almost Enough ( AE) because mean calculate him (H) reside in at spanning 46-55% at scale 10. Becoming can be concluded by result of research which have been conducted to ability write news text by using media draw class student of VIII SMPN 4 Bayang Sub-Province Coastal area of South pertained More than Enough ( MtE) because mean calculate him (H) reside in at spanning 66-75% at scale 10.

Keyword: Write, Text News, and, Media Draw

(5)

KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS VIII SMPN 4 BAYANG

KABUPATEN PESISIR SELATAN

Oleh

Andri Saputra1, Upit Yulianti², Trisna Helda³

1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat

2) Dan3) Dosen Program StudiPendidikanBahasadanSastraIndonesia STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh minat siswa dalam kemampuan menulis berita masih rendah. Masalah yang ditemui adalah siswa kesulitan dalam menentukan topik atau gagasan dalam berita. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan menulis teks berita dengan menggunakan media gambar siswa kelas VIII SMPN 4 Bayang Kabupaten Pesisir Selatan.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMPN 4 Bayang tahun ajaran 2014/2015. Jumlah siswa yang terdaftar pada tahun tersebut adalah 210 yang terdiri 6 lokal. Sampel dalam penelitian ini adalah 30 orang. Data dalam penelitian ini diperoleh dengan cara memberikan tes unjuk kerja.

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui sebagai berikut ini.

Pertama, untuk

aspek A

what(apa) tergolong Lebih dari Cukup (LDC) karena rata-rata hitungnya (M)

berada pada rentangan 66-75% pada skala 10.

Kedua, untuk aspek B who(siapa)

tergolong Baik Sekali (BS) karena rata-rata hitungnya (M) berada pada rentangan 86-95%

pada skala 10. Ketiga, untuk Aspek C where(dimana) tergolong Lebih dari Cukup (LDC) karena rata-rata hitungnya (M) berada pada rentangan 66-75% pada skala 10.

Keempat,

untuk Aspek Dwhen(Kapan) tergolong Lebih dari Cukup (LDC) karena rata-rata hitungnya (M) berada pada rentangan 66-75% pada skala 10.

Kelima, untuk Aspek E why(Mengapa) tergolong Baik (B) karena rata-rata hitungnya (M) berada pada rentangan

76-85% pada skala 10.

Keenam, untuk Aspek F how(Bagaimana) tergolong Hampir

Cukup (HC) karena rata-rata hitungnya (M) berada pada rentangan 46-55% pada skala 10. Jadi dapat disimpulkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap kemampuan menulis teks berita dengan menggunakan media gambarsiswa kelas VIII SMPN 4 Bayang Kabupaten Pesisir Selatan tergolong Lebih dari Cukup (LDC) karena rata-rata hitungnya (M) berada pada rentangan 66-75% pada skala 10.

Kata Kunci: Menulis, teks berita, dan media gambar.

(6)

PENDAHULUAN

Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia pada hakikatnya mengacu pada dua aspek, yaitu aspek kebahasaan dan aspek kesusastraan. Aspek kebahasaan meliputi keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang digunakan untuk berkomuniksi secara tidak langsung. Menulis juga dapat dijadikan pedoman dalam menilai kemampuan seseorang. Sebagai pelajar siswa dituntut untuk terampil dalam menulis. Melalui keterampilan menulis siswa dapat menyampaikan pikiran, perasaan ide, dan gagasannya kepada orang lain. Menulis berarti suatu bentuk media bagi seseorang dalam berkomunikasi tanpa tatap muka.

Pada dasarnya, tidak semua orang dapat menulis dengan baik dan benar karena menulis bukanlah hal yang mudah. Dalam menulis, seseorang harus mempunyai pengetahuan yang luas serta menguasai keterampilan menyimak dan membaca. Hal ini disebabkan oleh kedua aspek tersebut sangat membantu kemahiran menulis. Semi (2003: 3) menyatakan bahwa isi tulisan yang terdiri dari informasi, emosi, dan pikiran merupakan produk atau akibat dari menyimak dan membaca.

Dalam menulis, seseorang harus berpikir secara tepat sehingga tulisan itu efektif dan mudah dipahami pembaca. Dengan menulis, seseorang dapat mengambarkan pikiran, gagasan, dan idenya. Oleh sebab itu, menulis juga dapat dijadikan tolak-ukur dalam menilai kemampuan seseorang. Sebagai pelajar siswa dituntut untuk terampil dalam menulis, supaya dapat menuangkan ide gagasan dalam sebuah tulisan.

Jadi, keterampilan menulis siswa merupakan salah satu komponen penting dalam proses belajar mengajar. Salah satu variasi yang dapat dilakukan yaitu memanfaatkan media pengajaran.

Tujuan agar siswa mampu membangun dan mengembangkan pemahaman, pengertian, menambah wawasan, dan menginterpretasikan pesan yang diterima dalam proses belajar mengajar. Agar hal tersebut tercapai, media pengajaran dijadikan suatu fasilitas dalam mengefektifkan informasi guru pada siswa.

Dalam keterampilan menulis siswa tidak hanya menulis karangan fiksi, melainkan juga menulis karya ilmiah dan tidak terkecuali juga menulis teks berita. Berita merupakan bagian dari kehidupan manusia. Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan berita atau informasi baru untuk memperluas wawasan dan pengetahuannya. Berita juga merupakan produk utama jurnalistik yang sengaja ditulis oleh wartawan untuk disebarkan kepada khalayak ramai.

Supaya pembelajaran menulis berita sebagai pembelajaran yang menarik, guru perlu mengadakan variasi dalam mengajar. Fungsi guru memegang peranan penting dalam memilih media pembelajaran yang tepat. Penggunaan media yang sederhana, menarik, dan mudah digunakan akan memperlancar proses pembelajaran dan dapat mengatasi kesulitan belajar menulis siswa. Salah satu media yang dapat digunakan adalah media gambar.

Alasan memilih gambar karena gambar dapat menarik perhatian siswa, gambar memiliki warna yang menarik dan dapat membantu daya nalar siswa dalam menulis dengan cepat berdasarkan gambar yang dilihatnya, gambar juga dapat memotivasi siswa dalam menulis berita.

Menulis berita adalah salah satu kegiatan yang ada di dalam kurikulum pembelajaran di sekolah.

Hal itu terdapat pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) kelas VIII semester 2 Standar Kompetensi (SK) 12. Mengungkapkan Informasi dalam Bentuk Rangkuman, Teks Berita, Slogan/Poster. Kompetensi Dasar (KD)12. 2 Menulis Teks Berita Secara Singkat,Padat, dan Jelas.

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan pada hari Kamis, tanggal 20 Maret 2014 di SMPN 4 Bayang dengan guru bahasa dan sastra Indonesia yang bernama Yelniwati, S.Pd dapat diketahui permasalahan sebagai berikut. Pertama, kegiatan menulis kurang diminati siswa sebab guru jarang menggunakan media dalam pembelajaran berita. Kedua, dalam menulis berita siswa merasa bahwa menulis berita merupakan kegiatan pembelajaran yang sulit sehingga siswa susah mengembangkan ide atau gagasan dalam bentuk tulisan. Ketiga, sulitnya siswa dalam menulis berita karena guru kurang memberi pemahaman tentang menulis berita kepada siswa.

Keempat, siswa kurang mampu dalam menulis berita, mereka tidak memahami tentang berita dan mereka tidak bisa mengeluarkan ide-ide tanpa memperlihatkan gambar atau media tentang apa yang harus dijadikan berita.

(7)

Pemilihan lokasi penelitian ini di SMPN 4 Bayang dengan alasan sebagai berikut.

Pertama, di sekolah tersebut belum ada penelitian sebelumnya tentang kemampuan menulis teks berita. Kedua, dipilihnya kelas VIII karena pelajaran menulis teks berita tersebut terdapat dalam kurikulum yang sedang mereka pelajari. Ketiga, sekolah tersebut merupakan salah satu sekolah yang favorit di Bayang.

Pembelajaran menulis masih belum terlaksana dengan baik di sekolah tersebut, karena masih banyak siswa yang belum bisa mencapai batas KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) yaitu 75. Berdasarkan masalah tersebut, perlu dilkukan penelitian tentang kemampuan menulis teks berita dengan menggunakan media gambar siswa kelas VIII SMPN 4 Bayang.

Menulis teks merupakan suatu keterampilan yang harus dikuasai siswa sesuai yang tercantum pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Menulis Teks Berita Secara Singkat,Padat, dan Jelas. Menulis bukanlah sesuatu yang diwariskan secara turun-temurun, menulis membutuhkan proses belajar dan latihan. Secara umum, keterampilan menulis dilatihkan dan diajarkan di sekolah mulai dari SD, SMP, SMA, dan penguruan tinggi. Keterampilan menulis setiap orang berbeda-beda tergantung pada tingkat pendidikan yang dimiliki. Menulis terdapat di dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk mata pelajaran bahasa Indonesia Menulis Teks Berita termasuk dalam Kompetensi Inti 4 “Mencoba, mengolah, dan menyajikan dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang atau teori dan Kompetensi Dasar (KD)12. 2 Menulis Teks Berita Secara Singkat,Padat, dan Jelas.

Dalam hal ini teks yang akan diambil ialah menulis teks beritai. Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan pada hari Kamis, tanggal 20 Maret 2014 di SMPN 4 Bayang kabupaten pesisir selatan dengan guru bahasa dan sastra Indonesia yang bernama Yelniwati, S.Pd dapat diketahui permasalahan sebagai berikut. Pertama, kegiatan menulis kurang diminati siswa sebab guru jarang menggunakan media dalam pembelajaran berita . Kedua, dalam menulis berita siswa merasa bahwa menulis berita merupakan kegiatan pembelajaran yang sulit sehingga siswa susah mengembangkan ide atau gagasan dalam bentuk tulisan. Ketiga, sulitnya siswa dalam menulis berita karena guru kurang memberi pemahaman tentang menulis berita kepada siswa.

Keempat, siswa kurang mampu dalam menulis berita, mereka tidak memahami tentang berita dan mereka tidak bisa mengeluarkan ide-ide tanpa memperlihatkan gambar atau media tentang apa yang harus dijadikan berita. Sehubungan dengan penulisan teks berita tujuan yang ingin dicapai adalah untuk mendeskripsikan keterampilan menulis teks berita siswak kelas VIII SMPN 4 Bayang dengan menggunakan media gambar.

Berdasarkan permasalahan yang ditemukan tersebut, guru perlu menggunkaan media dalam pembelajaran. Media pembelajaran dalam menulis teks berita yang digunakan haruslah media yang tepat, praktis, dan sederhana, dan sngat menarik bagi siswa. Media gambar adalah salah satu media yang tepat digunakan untuk menulis teks berita.

Berdasarkan batasan masalah tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah keterampilan menulis teks berita siswa SMPN 4 Bayang kabupaten pesisir selatan dengan menggunakan media gambar?

Menulis menurut Akhadiah (1998:3) adalah suatu kegiatan penyampaian pesan dengan menggunakan bahasa sebagai mediumnya. Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa menulis adalah suatu kegiatan menyampaikan pesan atau pengungkapan ide atau gagasan kepada orang lain dengan medium bahasa yang telah disepakati bersama dan tidak secara tatap muka, karena menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif, maka keterampilan menulis selalu dilatih dan disertai dengan praktik yan

g teratur.

Menurut Patmono (1993: 26) “Berita adalah tulisan yang berisi laporan langsung yang hanya memuat fakta kejadian dan sarat dengan informasi”.

Suyatno (2004:81) mengemukakan pembelajaran menulis dari gambar bertujuan agar siswa dapat menulis berdasarkan gambar yang dilihat. Misalnya, guru menunjukkan gambar Cara Bertanam Padi. Dengan gambar tersebut siswa dapat menulis secara runtut dan logis berdasarkan gambar.

(8)

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode deskriptif. Penelitian ini disebut kuantitatif karena data-data yang diolah menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data yang diselidiki. Penelitian ini dilakukan pada pada 2 januari 2015 pada siswa SMPN 4 Bayang Kabupaten Pesisir selatan. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMPN 4 Bayang.

yang terdaftar pada tahun pelajaran 2013/2014. Jumlah siswa kelas VIII yang terdaftar pada tahun pelajaran tersebut adalah 210 orang tersebar dalam 6 kelas. Dalam hal ini, perlu diadakan penarikan sampel karena jumlah populasi lebih dari 100 orang siswa. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah proportional random sampling atau presentasi secara acak.

Penarikan sampel didasarkan pada jumlah siswa per kelas. Hal ini sesuai dengan pendapat Arikunto (2002:112), yang menyatakan bahwa pada subjek penelitian yang kurang dari 100 orang, lebih baik diambil semuanya, namun jika jumlah subjek lebih dari itu dapat diambil 10-15%

atau 20-25% atau lebih. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 30 orang (15% dari jumlah populasi siswa per kelas) yang diperoleh dari 6 kelas yang ada. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa tes unjuk kerja. Yaitu siswa menulis teks berita berdasarkan gambar yang diberikan.Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut.

Pertama, guru menjelaskan tentang teks berita. Kedua, guru memberikan sebuah gambar yang berjudul ”Kalah Judi Sandra Bocah SD”. Ketiga, siswa memperhatikan gambar yang diberikan guru. Keempat, siswa disuruh menulis berita berdasarkan gambar yang telah diberikan dengan memperhatikan unsur 5W+1H. Kelima, mengumpulkan hasil tulisan siswa. Keenam, menganalisis hasil tulisan siswa.

HASIL PENELITIAN

Berdasarkan hasil penelitian terhadap kemampuan menulis Teks berita dengan menggunakan media gambar Siswa Kelas VIII SMPN 4 Bayang dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. Kemampuan menulis Teks berita dengan menggunakan media gambar tergolong Lebih dari Cukup (LDC) karena rata-rata hitungnya (M) 69,9 berada pada rentangan 66-75%

berkualifikasi Lebih dari Cukup (LDC). Nilai yang diperoleh berkisar 33-100, artinya nilai terendah 33 dan yang tertinggi 100.

Berdasarkan hal tersebut dapat diketahui dari keenam aspek berikut. Pertama, kemampuan menulis teks berita dengan menggunakan media gambar Siswa Kelas VIII SMPN 4 Bayang untuk unsur A (apa) tergolong Lebih dari Cukup (LdC) karena rata-rata hitungnya (M) berada pada rentangan 66-75% pada skala 10. Kedua, kemampuan menulis teks berita dengan menggunakan media gambar Siswa Kelas VIII SMPN 4 Bayang untuk unsur B (siapa) tergolong Baik Sekali (BS) karena rata-rata hitungnya (M) berada pada rentangan 86-95% pada skala 10.

Ketiga, Kemampuan Menulis Teks Berita dengan Menggunakan Media Gambar Siswa Kelas VIII SMPN 4 Bayang untuk unsur C (Dimana) tergolong Lebih Dari Cukup (LDC) karena rata-rata hitungnya (M) berada pada rentangan 66-75% pada skala 10. Keempat, Kemampuan Menulis Teks Berita dengan Menggunakan Media Gambar Siswa Kelas VIII SMPN 4 Bayang untuk unsur D (Kapan) tergolong Lebih Dari Cukup (LDC) karena rata-rata hitungnya (M) berada pada rentangan 66-75% pada skala 10. Kelima, Kemampuan Menulis Teks Berita dengan Menggunakan Media Gambar Siswa Kelas VIII SMPN 4 Bayang untuk unsur E (Mengapa) tergolong Baik (B) karena rata-rata hitungnya (M) berada pada rentangan 76-85% pada skala 10. Keenam, Kemampuan Menulis Teks Berita dengan Menggunakan Media Gambar Siswa Kelas VIII SMPN 4 Bayang untuk unsur F (Bagaimana) tergolong Hampir Cukup (HC) karena rata-rata hitungnya (M) berada pada rentangan 46-55% pada skala 10.

(9)

PEMBAHASAN

Hasil penelitian dari kemampuan menulis teks berita dengan menggunakan media gambar Siswa Kelas VIII SMPN 4 Bayang untuk unsur A (apa) diperoleh rata-rata hitung (M) sebesar 70,1. Berdasarkan rata-rata hitung (M) yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa tingkat Kemampuan Menulis Teks Berita dengan Menggunakan Media Gambar Siswa Kelas VIII SMPN 4 Bayang untuk Unsur A (Apa) tergolong Lebih dari Cukup (LDC) karena rata-rata hitungnya (M) berada pada rentangan 66-75% pada skala 10.Setelah rata-rata hitung (M) diketahui langkah selanjutnya mengklasifikasikan tingkat Kemampuan Menulis Teks Berita dengan Menggunakan Media Gambar Siswa Kelas VIII SMPN 4 Bayang untuk Unsur A (Apa) menurut skala 10.

Berdasarkan pada pedoman konversi skala 10 tersebut, tingkat penguasaan menulis teks berita dikelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu sempurna (S) sebanyak 11 orang (36%), lebih dari cukup (LDC) sebanyak 14 orang (47%) dan kurang sekali (KS) sebanyak 5 orang (17%).Untuk lebih jelasnya pengelompokan tingkat Kemampuan Menulis Teks Berita dengan Menggunakan Media Gambar Siswa Kelas VIII SMPN 4 Bayang

Hasil penelitian dari kemampuan menulis teks berita dengan menggunakan media gambar Siswa Kelas VIII SMPN 4 Bayang untuk unsur B (siapa) diperoleh rata-rata hitung (M) sebesar 90,1. Berdasarkan rata-rata hitung (M) yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa tingkat kemampuan menulis teks berita Siswa Kelas VIII SMPN 4 Bayang untuk aspek B (siapa) tergolong Baik Sekali (BS) karena rata-rata hitungnya (M) berada pada rentangan 86-95% pada skala 10. Setelah rata-rata hitung (M) diketahui langkah selanjutnya mengklasifikasikan tingkat kemampuan menulis teks berita untuk unsur B (siapa) menurut skala 10. Berdasarkan pada pedoman konversi skala 10 tersebut, tingkat penguasaan menulis teks berita dikelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu sempurna (S) sebanyak 22 orang (74%), lebih dari cukup (LDC) sebanyak 7 orang (23%) dan kurang sekali (KS) sebanyak 1 orang (3%). Untuk lebih jelasnya pengelompokan tingkat kemampuan menulis teks berita dengan menggunakan media gambar Siswa Kelas VIII SMPN 4 Bayang

Hasil penelitian dari kemampuan menulis teks berita dengan menggunakan media gambar Siswa Kelas VIII SMPN 4 Bayang untuk unsur C (dimana)diperoleh rata-rata hitung (M) sebesar 74,3. Berdasarkan rata-rata hitung (M) yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa tingkat kemampuan menulis teks berita dengan menggunakan media gambar Siswa Kelas VIII SMPN 4 Bayang untuk unsur C (dimana) tergolong Lebih Dari Cukup (LDC) karena rata-rata hitungnya (M) berada pada rentangan 66-75% pada skala 10. Setelah rata-rata hitung (M) diketahui langkah selanjutnya mengklasifikasikan tingkat ketmampuan menulis teks berita untuk unsur C (dimana) menurut skala 10. Berdasarkan pada pedoman konversi skala 10 tersebut, tingkat penguasaan menulis paragraf argumentasi dikelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu sempurna (S) sebanyak 17 orang (57%), lebih dari cukup (LDC) sebanyak 3 orang (10%) dan kurang sekali (KS) sebanyak 10 orang (33%). Untuk lebih jelasnya pengelompokan tingkat kemampuan menulis teks berita dengan menggunakan media gambar Siswa Kelas VIII SMPN 4 Bayang

Hasil penelitian dari kemampuan menulis teks berita dengan menggunakan media gambar Siswa Kelas VIII SMPN 4 Bayang untuk unsur D (kapan) diperoleh rata-rata hitung (M) sebesar 66,7. Berdasarkan rata-rata hitung (M) yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa tingkat kemampuan menulis teks berita dengan menggunakan media gambar siswa kelas VIII SMPN 4 Bayang untuk unsur D (Kapan) tergolong Lebih Dari Cukup (LDC) karena rata-rata hitungnya (M) berada pada rentangan 66-75% pada skala 10. Setelah rata-rata hitung (M) diketahui langkah selanjutnya mengklasifikasikan tingkat kemampuan menulis teks berita untuk unsur D (kapan) menurut skala 10. Berdasarkan pada pedoman konversi skala 10 tersebut, tingkat penguasaan menulis paragraf argumentasi dikelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu sempurna (S) sebanyak 7 orang (23%), lebih dari cukup (LDC) sebanyak 16 orang (53%) dan kurang sekali (KS) sebanyak 7 orang (23%). Untuk lebih jelasnya pengelompokan tingkat kemampuan menulis teks berita dengan menggunakan media gambar siswa Kelas VIII SMPN 4 Bayang

Hasil penelitian dari kemampuan menulis teks berita dengan menggunakan media gambar Siswa Kelas VIII SMPN 4 Bayang untuk unsur E (mengapa) diperoleh rata-rata hitung (M) sebesar 73,3. Berdasarkan rata-rata hitung (M) yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa tingkat

(10)

kemampuan menulis teks berita dengan menggunakan media gambar Siswa Kelas VIII SMPN 4 Bayang untuk unsur E (mengapa) tergolong Lebih Dari Cukup (LDC) karena rata-rata hitungnya (M) berada pada rentangan 66-75% pada skala 10. Setelah rata-rata hitung (M) diketahui langkah selanjutnya mengklasifikasikan tingkat ketmampuan menulis teks berita untuk unsur E (mengapa) menurut skala 10. Berdasarkan pada pedoman konversi skala 10 tersebut, tingkat penguasaan menulis paragraf argumentasi dikelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu sempurna (S) sebanyak 14 orang (46%), lebih dari cukup (LDC) sebanyak 8 orang (26%) dan kurang sekali (KS) sebanyak 8 orang (26%). Untuk lebih jelasnya pengelompokan tingkat kemampuan menulis teks berita dengan menggunakan media gambar Siswa Kelas VIII SMPN 4 Bayang

Hasil penelitian dari kemampuan menulis teks berita dengan menggunakan media gambar Siswa Kelas VIII SMPN 4 Bayang untuk unsure F (bagaimana) diperoleh rata-rata hitung (M) sebesar 51. Berdasarkan rata-rata hitung (M) yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa tingkat kemampuan menulis teks berita dengan menggunakan media gambar siswa kelas VIII SMPN 4 Bayang untuk unsur F (Bagaimana) tergolong Hampir Cukup (HC) karena rata-rata hitungnya (M) berada pada rentangan 46-55% pada skala 10. Setelah rata-rata hitung (M) diketahui langkah selanjutnya mengklasifikasikan tingkat kemampuan menulis teks berita untuk unsur F (Bagaimana) menurut skala 10. Berdasarkan pada pedoman konversi skala 10 tersebut, tingkat penguasaan menulis paragraf argumentasi dikelompokkan menjadi 2 kelompok yaitu, lebih dari cukup (LDC) sebanyak 16 orang (53%) dan kurang sekali (KS) sebanyak 14 orang (47%). Untuk lebih jelasnya pengelompokan tingkat kemampuan menulis teks berita dengan menggunakan media gambar siswa Kelas VIII SMPN 4 Bayang

M 30

2296= 76,53.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian terhadap kemampuan menulis Teks berita dengan menggunakan media gambar Siswa Kelas VIII SMPN 4 Bayang dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. Kemampuan menulis Teks berita dengan menggunakan media gambar tergolong Lebih dari Cukup (LDC) karena rata-rata hitungnya (M) 69,9 berada pada rentangan 66-75%

berkualifikasi Lebih dari Cukup (LDC). Nilai yang diperoleh berkisar 33-100, artinya nilai terendah 33 dan yang tertinggi 100.

Berdasarkan hal tersebut dapat diketahui dari keenam aspek berikut. Pertama, kemampuan menulis teks berita dengan menggunakan media gambar Siswa Kelas VIII SMPN 4 Bayang untuk unsur A (apa) tergolong Lebih dari Cukup (LdC) karena rata-rata hitungnya (M) berada pada rentangan 66-75% pada skala 10. Kedua, kemampuan menulis teks berita dengan menggunakan media gambar Siswa Kelas VIII SMPN 4 Bayang untuk unsur B (siapa) tergolong Baik Sekali (BS) karena rata-rata hitungnya (M) berada pada rentangan 86-95% pada skala 10.

Ketiga, Kemampuan Menulis Teks Berita dengan Menggunakan Media Gambar Siswa Kelas VIII SMPN 4 Bayang untuk unsur C (Dimana) tergolong Lebih Dari Cukup (LDC) karena rata-rata hitungnya (M) berada pada rentangan 66-75% pada skala 10. Keempat, Kemampuan Menulis Teks Berita dengan Menggunakan Media Gambar Siswa Kelas VIII SMPN 4 Bayang untuk unsur D (Kapan) tergolong Lebih Dari Cukup (LDC) karena rata-rata hitungnya (M) berada pada rentangan 66-75% pada skala 10. Kelima, Kemampuan Menulis Teks Berita dengan Menggunakan Media Gambar Siswa Kelas VIII SMPN 4 Bayang untuk unsur E (Mengapa) tergolong Baik (B) karena rata-rata hitungnya (M) berada pada rentangan 76-85% pada skala 10. Keenam, Kemampuan Menulis Teks Berita dengan Menggunakan Media Gambar Siswa Kelas VIII SMPN 4 Bayang untuk unsur F (Bagaimana) tergolong Hampir Cukup (HC) karena rata-rata hitungnya (M) berada pada rentangan 46-55% pada skala 10.

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan , penulis menyarankan kepada Guru Bahasa Indonesia SMPN 4 Bayang untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap menulis teks berita.

Selain itu, guru harus memberikan banyak latihan menulis kepada siswa secara terus menerus.

Kemudian, latihan yang diberikan kepada siswa diberikan umpan balik agar siswa mengetahui kekurangan dan kesalahannya dalam membuat latihan tersebut.

(11)

DAFTAR RUJUKAN

Akhadiah, Sabarti dkk. 1998. Pembinaan Keterampilan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta:

Erlangga.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Padmono,SK 1993. Teknik Jurnalistik :Tuntunan Praktis untuk Menjadi Wartawan.Jakarta:

Gunung Mulia.

Semi,M Antar . 2003. Menulis Efektif. Padang: Angkasa Raya.

Suyatno. 2004. Teknik Pembelajaran Bahasa dan Sastra. Surabaya: SIC.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa rata-rata aktivitas guru dalam pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan metode teknik imagine siswa kelas VIII SMPN

Keterampilan Menulis Teks Berita Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Pariaman Menggunakan Model Pembelajaran Project Based Learning Berdasarkan analisis data yang dilakukan, diperoleh