• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPETHINK PAIR AND SHARE (TPS)TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS

TEKS NEGOSIASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PAINAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

Meta Tu Akhya1, Indriani Nisja2, Diyan Permata Yanda2

1Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat

2Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat Methaakhya@gmail.com

ABSTRACT

This research is based on four problems.First,the student does not understand the negotiating text so that it is unable to develop the idea until thinking about the text of the negotiation to be written. Second, students have difficulty determining the structure of the negotiation text (opening, content, and cover).Third, students prefer to write anecdotal text rather than the text of the negotiation. Fourth, students are easily discouraged and have no motivation about negotiation text, because teachers use less varied learning models. This type of research is quantitative with quasi experimental methods.Based on dataanalysisknown. First,based on data analysis known. First, the writing skills of negotiation students no implementation of a model cooperativeThink Pair and Shareobtained a value of 80,37 in the range of 76-85% qualified enough. Second,the writing skills of negotiation textstudents with implementation a model of cooperativeThink Pair and Share obtained a value of 85,92 in the range of 76-85% is more than enough qualified.Third,there is the effect of using the cooperative model Think Pair and Shareof the writing skills of negotiation text students becausetcalculated > ttable (6,59> 1.67). It can be concluded the model cooperative learning Think Pair and Share take effect negotiationtext against writing skills class X SMA N 1 Painan.

Keywords: Writing, Negotiation Text, Models of Cooperative Learning Type Think Pair and Share.

PENDAHULUAN

Menulis merupakan kegiatan untuk melatih kegiatan berpikir menjadi lebih kreatif, produktif dan ekspresif. Menulis membutuhkan ketekunan agar dapat mengembangkan suatu kerangka karangan yang baik.

Keterampilan menulis harus dilatih secara terus menerus karena menulis

tidaklah mudah, harus ada latihan dan praktik yang berkelanjutan. Kegiatan menulis memiliki hubungan yang erat dengan berpikir. Menulis bukan hanya sekadar kegiatan berbahasa, namun juga dapat digunakan sebagai wadah menuangkan hasil pemikiran. Semakin banyak menulis maka siswa akan terlatih untuk berpikir kritis,

1

(2)

mempunyai daya nalar yang tinggi dan aktif dalam mengembangkan prestasi akademik.

Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang penting untuk dikuasai. Melalui kegiatan menulis, siswa dapat mengungkapkan gagasan dan pikiran dalam suatu kerangka berpikir yang logis dan sistematis.

Keterampilan menulis dipelajari sejak pendidikan dasar sampai dengan perguruan tinggi. Namun, hal itu tidak dapat menjamin seseorang terampil menuangkan gagasan, inspirasi, pengetahuan, dan pengalamannya dalam bentuk tulisan. Pembelajaran menulis sampai saat ini masih menjadi bahan penelitian yang digemari.

Pembelajaran menulis dapat membina para siswa untuk berlatih mengemukakan gagasan.

Pembelajaran menulis terdapat dalam kurikulum 2013, untuk siswa kelas X SMA ditetapkan Kompetensi Dasar (KD) 4.2, yaitu memproduksi teks negosiasi yang koheren sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat. Dalam Kompetensi Dasar (KD) ini, siswa diharapkan agar mampu menulis teks negosiasi sesuai dengan strukturnya. Kompetensi menulis khususnya menulis teks negosiasi sangat bermanfaat bagi siswa karena dengan kompetensi ini siswa dapat

berpikir untuk menuliskan ide terbaik yang didapat dari kehidupan sehari- hari. Dengan adanya teks negosiasi, siswa diharapkan agar dapat lebih memahami pentingnya bernegosiasi dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, siswa dapat melaksanakan kegiatan menulis teks negosiasi berdasarkan pengalaman sehari- harinya.

Berdasarkan wawancara yang dilakukan pada tanggal 7 April 2017 di SMA Negeri 1 Painan Kabupaten Pesisir Selatan bersama Ibu Hilda Putri, S.Pd., selaku guru mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas X SMA Negeri 1 Painan, ditemukan beberapa masalah dalam pembelajaran keterampilan menulis teks negosiasi.

Pertama, siswa belum mampu mengembangkan ide-ide dalam menulis teks negosiasi. Hal ini

disebabkan kurangnya

pembendaharaan kata yang dimiliki siswa. Kedua, siswa kesulitan dalam menentukan struktur teks negosiasi (pembukaan, isi, dan penutup). Ketika menulis teks negosiasi, siswa belum terampil dengan struktur yang utuh.

Ketiga, siswa kesulitan dalam menentukan ciri kebahasaan sesuai dengan kalimat yang koheren pada struktur teks negosiasi. Hal ini disebabkan kurangnya pemahaman

(3)

siswa mengenai istilah kalimat tunggal, konjungsi, dan pronomina. Keempat, ketika siswa menulis masih banyak terdapat kesalahan pada penulisan Ejaan Bahasa Indonesia atau disebut dengan EBI.

Untuk mengatasi masalah di atas, maka digunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair and Share (TPS). Model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair and Share (TPS) merupakan model pembelajaran yang dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkomunikasi dan berinteraksi sosial dengan temannya untuk mencapai tujuan pembelajaran, sementara guru bertindak sebagai motivator dan fasilitator aktivitas siswa. Model pembelajaran kooperatif tipeThink Pair and Share (TPS)dapat dijadikan salah satu alternatif untuk memperbaiki aktivitas belajar siswa.

Khususnya pada pembelajaran menulis teks negosiasi siswa kelas X SMA Negeri 1 Painan Kabupaten Pesisir Selatan.

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, mendeskripsikan keterampilan menulis teks negosiasi siswa kelas X SMA Negeri 1 Painan Kabupaten Pesisir Selatan sebelum menggunakan model Think Pair and Share (TPS).

Kedua, mendeskripsikan keterampilan

menulis teks negosiasi siswa kelas X SMA Negeri 1 Painan Kabupaten Pesisir Selatan setelah menggunakan model Think Pair and Share (TPS).

Ketiga, mendeskripsikan pengaruh model Think Pair and Share (TPS) terhadap keterampilan menulis teks negosiasi siswa kelas X SMA Negeri 1 Painan Kabupaten Pesisir Selatan.

Menurut Kosasih (2014:86), teks negosiasi selalu melibatkan dua orang atau lebih yang saling berinteraksi untuk mencapai sebuah kesepakatan.

Tujuan teks negosiasi ini adalah untuk mencapai kesepakatan antara dua belah pihak yang tidak saling merugikan, melainkan saling menguntungkan. Oleh karena itu, dapat diartikan bahwa teks negosiasi adalah teks yang disusun dalam bentuk percakapan atau dialog, baik dalam bentuk drama maupun dalam bentuk paragraf yang berisi tawar menawar antara kedua belah pihak dalam mencapai kesepakatan. Kosasih mengungkapkan bahwa struktur teks negosiasi dibentuk oleh tiga bagian, yakni pembukaan, isi, dan penutup.

Menurut Nuh (2014:118), tujuan negosiasi adalah untuk mengurangi perbedaan posisi setiap pihak. Mereka mencari cara untuk menemukan butir- butir yang sama sehingga akhirnya kesepakatan dapat dibuat dan diterima

(4)

bersama. Sebelum negosiasi dilakukan, perlu ditetapkan terlebih dahulu orang- orang yang menjadi wakil dari setiap pihak. Selain itu, bentuk dan struktur interaksi yang direncanakan juga perlu disepakati, misalnya dialog langsung atau melalui mediasi. Selanjutnya, terdapat serangkaian tindakan yang dilakukan agar negosiasi berjalan lancar.

METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013:13) penelitian kuantitatif adalah penelitian yang ilmiah karena telah memenuhi kaidah- kaidah ilmiah yaitu kongkret/empiris, objektif, terukur, rasional, dan sistematis. Data berupa angka-angka, dimulai dari pengumpulan data, kemudian penafsiran data, dan terakhir ditampilkan hasilnya.

Metode penelitian eksperimen ini menggunakan Pre-Experimental Design (nondesign). Dikatakan Pre- Experimental Design (nondesign) karena desain ini belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh.

Rancangan penelitian yang digunakan yaitu One Group Pretest-Postest Design. Dalam rancangan ini, sebelum perlakuan diberikan terlebih dahulu sampel diberi pretest (tes awal) dan

setelah itu sampel diberi perlakuan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair and Share (TPS) itu postest(tes akhir).

Menurut Sugiyono (2013:90), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari atas: subjek-subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Painan Kabupaten Pesisir Selatan yang berjumlah 302 orang dan tersebar sembilan kelas pada tahun ajaran 2016/2017.

Sugiyono (2014:174) mengatakan

“sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Sedangkan menurut Arikunto (2014:174), sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik Purposive Sampling, yaitu menentukan sampel dengan pertimbangan tertentu yang dipandang dapat memberi data secara maksimal (Arikunto, 2014:183).

Sampel pada penelitian ini adalah kelas X9.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes unjuk kerja, yaitu menulis teks negosiasi. Tes

(5)

unjuk kerja yang digunakan untuk mengukur tingkat keterampilan menulis teks negosiasi dengan menggunakan model kooperatif tipe Think Pair and Share (TPS) siswa kelas X SMA Negeri 1 Painan Kabupaten Pesisir Selatan. Melalui tes unjuk kerja tersebut siswa diberi tugas menulis teks negosiasi berdasarkan tema. Aspek yang akan dinilai dalam menulis teks negosiasi adalah strukturnya, yaitu pembukaan, isi, dan penutup.

Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan memberikan tes unjuk kerja menulis teks negosiasi. Tes dilakukan pada kelas sampel sebelum menggunakan model Think Pair and Share (TPS) dan sesudah menggunakan model Think Pair and Share (TPS). Pada kelas sampel dilakukan tiga kali pertemuan.

Pertemuan pertama sebelum (pretest) menggunakan model Think Pair and Share (TPS). Pertemuan kedua memberi perlakuan(treatment)dengan menggunakan model Think Pair and Share (TPS). Pertemuan ketiga sesudah (posttest) menggunakan modelThink Pair and Share (TPS).

Pertemuan pertama pretest dilakukan melalui langkah-langkah berikut. Pertama, guru memberikan

pengantar tentang materi teks negosiasi. Kedua, siswa menulis teks negosiasi dengan tema “Jual Beli (Bebas)”, karena tema tersebut didapatkan dari persoalan dan didukung kehidupan sehari-hari.

Ketiga, setelah selesai lembaran kerja siswa dikumpulkan dan diperiksa sesuai indikator penilaian.

Pertemuan kedua perlakuan dengan langkah-langkah berikut ini.

Pertama, guru memberikan pengantar tentang materi teks negosiasi. Kedua, masing-masing siswa diminta untuk memikirkan tema yang cocok untuk teks negosiasi berdasarkan kehidupan sehari-hari. Ketiga, guru meminta siswa duduk berpasangan dengan teman sebangku masing-masing pasangan 2 orang dan saling bertukar pikiran tentang tema teks negosiasi yaitu “Jual Beli (Bebas)”. Keempat, guru menginstruksikan kepada siswa untuk mengemukakan hasil tulisannya ke depan kelas secara berpasangan, sedangkan kelompok pasangan lain mengevaluasi kekurangan teks negosiasi yang dikemukakan. Kelima, setelah selesai lembaran kerja siswa dikumpulkan dan diperiksa sesuai indikator penilaian.

Pertemuan ketiga posttest dilakukan dengan langkah-langkah berikut. Pertama, siswa menulis teks

(6)

negosiasi dengan tema “Jual Beli Perlengkapan Sekolah”. Kedua, setelah selesai lembaran kerja siswa dikumpulkan dan diperiksa sesuai indikator penilaian.

Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pertama, membaca hasil kerja siswa dalam menulis teks negosiasi. Kedua, mengoreksi dan memberikan skor sesuai aspek yang diteliti. Ketiga, mengubah skor menjadi nilai.

Keempat, mengelompokkan keterampilan menulis teks negosiasi siswa sebelum dan sesudah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair and Share (TPS) berdasarkan skala 10. Kelima, menentukan skor rata-rata keterampilan menulis teks negosiasi siswa sebelum dan sesudah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair and Share (TPS) berdasarkan rata-rata hitung.

Keenam, membuat diagram keterampilan menulis teks negosiasi siswa sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair and Share (TPS). Ketujuh, melakukan uji persyaratan analisis berupa uji normalitas dan homogenitas data. Kedelapan, menganalisis, membahas, dan menarik kesimpulan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini di laksanakan di SMA Negeri 1 Painan Kabupaten Pesisir Selatan. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga hari terhitung dari tanggal 4 sampai 6 September 2017. Hasil dan pembahasan dapat dilihat sebagai berikut ini.

Berdasarkan hasil analisis data diperoleh nilai rata-rata hitung keterampilan menulis teks negosiasi sebelum menggunakan model kooperatif tipe Think Pair and Share (TPS) siswa kelas X SMA Negeri 1 Painan untuk keseluruhan indikator sebesar 80,37 berada pada rentang 75- 80% dengan kualifikasi baik (B).

Pertama, untuk indikator 1 (pembukaan), diperoleh rata-rata hitung keterampilan menulis teks negosiasi sebelum menggunakan model kooperatif tipe Think Pair and Share (TPS) siswa kelas X SMA Negeri 1 Painan sebesar 58,89 berada pada rentang 56-65% dengan kualifikasi cukup (C).

Kedua, untuk indikator 2 (isi), diperoleh rata-rata hitung keterampilan menulis teks negosiasi sebelum menggunakan model kooperatif tipe Think Pair and Share (TPS) siswa kelas X SMA Negeri 1 Painan sebesar

(7)

81,11 berada pada rentang 76-85%

dengan kualifikasi baik (B).

Ketiga, untuk indikator 3 (penutup), diperoleh rata-rata hitung keterampilan menulis teks negosiasi sebelum menggunakan model kooperatif tipe Think Pair and Share (TPS) siswa kelas X SMA Negeri 1 Painan sebesar 88,89 berada pada rentang 86-95% dengan kualifikasi baik sekali (BS).

Hasil analisis data diperoleh nilai rata-rata hitung keterampilan menulis teks negosiasi sesudah menggunakan model kooperatif tipe Think Pair and Share (TPS) siswa kelas X SMA Negeri 1 Painan untuk keseluruhan indikator sebesar 87,40 berada pada rentang 86-95% dengan kualifikasi baik sekali (BS).

Pertama, untuk indikator 1 (pembukaan), diperoleh rata-rata hitung keterampilan menulis teks negosiasi sesudah menggunakan model kooperatif tipe Think Pair and Share (TPS) siswa kelas X SMA Negeri 1 Painan sebesar 72,22 berada pada rentang 66-75% dengan kualifikasi lebih dari cukup (LdC).

Kedua, untuk indikator 2 (isi), diperoleh rata-rata hitung keterampilan menulis teks negosiasi sesudah menggunakan model kooperatif tipe Think Pair and Share (TPS) siswa

kelas X SMA Negeri 1 Painan sebesar 91,11 berada pada rentang 86-95%

dengan kualifikasi baik sekali (BS).

Ketiga, untuk indikator 3 (penutup), diperoleh rata-rata hitung keterampilan menulis teks negosiasi sesudah menggunakan model kooperatif tipe Think Pair and Share (TPS) siswa kelas X SMA Negeri 1 Painan sebesar 100 berada pada rentang 96-100% dengan kualifikasi sempurna (S).

Berdasarkan hasil analisis data penelitian yang dilakukan diketahui bahwa terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair and Share (TPS) terhadap keterampilan mneulis teks negosiasi siswa kelas X SMA Negeri 1 Painan Kabupaten Pesisir Selatan. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa nilai thitung

(6,59) > ttabel (1,70), sehingga H0

ditolak dan Haditerima.

Berdasarkan nilai keterampilan menulis teks negosiasi dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair and Share (TPS) dalam pembelajaran lebih baik dibandingkan dengan sebelum penerapan model pembelajaran Think Pair and Share (TPS).Hal ini terbukti dari nilai rata-rata hitung keterampilan

(8)

menulis teks negosiasi sebelum penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair and Share (TPS) yaitu 80,37 dikualifikasikan baik (B). Dapat disimpulkan siswa kelas X SMA Negeri 1 Painan Kabupaten Pesisir Selatan sebelum penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair and Share (TPS) belum terlalu menguasai materi tentang struktur teks negosiasi.

Sedangkan nilai rata-rata hitung keterampilan menulis teks negosiasi sesudah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair and Share (TPS) yaitu 86,92 dikualifikasikan dengan baik sekali (BS). Dapat disimpulkan siswa kelas X SMA Negeri 1 Painan Kabupaten Pesisir Selatan sesudah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair and Share (TPS) telah menguasai materi tentang struktur teks negosiasi berupa pembukaan, isi, dan penutup.

KESIMPULAN

Berdasarkan analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut. Pertama, tingkat keterampilan menulis teks neosiasi sebelum menggunakan model

kooperatif tipe Think Pair and Share diperoleh rata-rata hitung 80,37 karena berada pada penguasaan 76-85% maka dapat disimpulkan bahwa keterampilan menulis teks negosiasi tergolong baik (B). Kedua, tingkat keterampilan menulis teks negosiasi sesudah menggunakan model kooperatif tipe Think Pair and Share (TPS) diperoleh rata-rata hitung 87,40 karena berada pada penguasaan 86- 95%. Maka dapat disimpulkan bahwa keterampilan menulis teks negosiasi tergolong baik sekali (BS). Ketiga, pengaruh keterampilan menulis teks negosiasi dengan menggunakan model kooperatif tipe Think Pair and Share (TPS). Setelah dilakukan uji maka diperoleh nilai t hitung 6,59 dan perolehan nilai t tabel 1,67 karena nilai t hitung lebih besar dari t tabel pada derajat kebabasan (dk)= n1+ n2-2 dan (α)= 0,05 taraf signifikan 95%

(6,59 > 1.67), Karena

(9)

> maka H0ditolak dan terima H1.

Berdasarkan uji tersebut, disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan model kooperatif tipe Think Pair and Share terhadap keterampilan menulis teks negosiasi siswa kelas X SMA Negeri 1 Painan. Hal tersebut berarti penggunaan model kooperatif tipe Think Pair and Share (TPS) berpengaruh terhadap keterampilan menulis teks negosiasi siswa SMA Negeri 1 Painan.

Beradasarkan temuan penelitian, pembahasan, dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka dikemukakan saran-saran sebagai berikut. Pertama, bagi siswa SMA Negeri 1 Painan Kabupaten Pesisir Selatan dapat dijadikan sebagai bahan agar terampil dalam menulis teks negosiasi berdasarkan strukturnya. Kedua, bagi guru mata pelajaran Bahasa Indonesia dapat dijadikan sebagai bahan masukan dalam mengembangkan keterampilan menulis teks negosiasi.

Ketiga, bagi peneliti sendiri, untuk menambah pengetahuan tentang

pengajaran menulis teks negosiasi berdasarkan strukturnya.

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Yunus. 2012. Pembelajaran Bahasa Berbasis Pendidikan Karakter. Bandung: Refika Aditama.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian:Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif.

Medan: Media Persada.

Kosasih, E. 2014. Jenis-jenis Teks dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK. Bandung:

Yrama Widya.

Mahsun. 2014. Teks dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kurikulum 2013.

Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Majid, Abdul. 2014. Implementasi Kurikulum 2013. Bandung:

Interes Media.

Mulyasa. 2013. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nazir, Moh. 1988. Metode Penelitian.

Jakarta: Ghalia Indonesia.

Rosidi, Imron. 2009. Menulis...Siapa Takut? Yogyakarta:

Kanisius.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan peningkatan rata-rata aktivitas dan hasil belajar mahasiswa menulis teks berita melalui penerapan model cooperative learning tipe think pair share