• Tidak ada hasil yang ditemukan

kemampuan menulis karangan deskripsi menggunakan

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "kemampuan menulis karangan deskripsi menggunakan"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TPS (THINK PAIR SHARE)

SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PADANG

ARTIKEL ILMIAH

PUTERI ELSTA MAHARANI NPM 11080046

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG

2016

(2)
(3)
(4)

KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TPS (THINK PAIR SHARE) SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PADANG

Oleh

Puteri Elsta Maharani1, Lira Hayu Afdetis Mana2, Asri Wahyuni Sari3 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat

2) 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (STKIP) PGRI Sumatera Barat

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan sebagai berikut. Pertama, keterbatasan kosakata pada siswa. Kedua, siswa kurang memahami konsep karangan deskripsi itu sendiri.

Ketiga, siswa kurang memahami penggunaan EYD saat menulis. Keempat, guru hanya menggunakan metode ceramah. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan menulis karangan deskripsi menggunakan model cooperative learning tipe TPS (Think Pair Share) siswa kelas X SMA Negeri 6 Padang.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif.

Populasi penelitian adalah siswa kelas X SMA Negeri 6 Padang tahun ajaran 2015/2016, sebanyak 287 siswa yang tersebar dalam 9 kelas. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu purposive sampling. Jumlah sampel penelitian ini sebanyak 32 siswa. Dalam penelitian ini hanya satu variabel yang akan diteliti yaitu kemampuan menulis deskripsi menggunakan model cooperative learning tipe TPS (Think Pair Share) siswa kelas X SMA Negeri 6 Padang. Data dalam penelitian ini berupa skor menulis karangan deskripsi menggunakan model cooperative learning tipe TPS (Think Pair Share) siswa kelas X SMA Negeri 6 Padang.

Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan hal-hal berikut. Pertama, kemampuan menulis karangan deskripsi menggunakan model cooperative learning tipe TPS (Think Pair Share) siswa kelas X SMA Negeri 6 Padang untuk indikator A (memperlihatkan detail atau rincian tentang objek) tergolong hampir sedang (46%-65%) dengan rata-rata hitung 53,13. Kedua, untuk indikator B (objek umumnya berupa sesuatu yang dapat dilihat, didengar atau dirasakan) tergolong hampir sedang (46%-65%) dengan rata-rata hitung 60,43. Ketiga, untuk indikator C (menggunakan susunan ruang) tergolong baik (76%-85%) dengan rata-rata hitung 85,42. Keempat, untuk indikator D (huruf kapital) tergolong baik sekali (86%-95%) dengan rata-rata hitung 78,12.

Kelima, untuk indikator E (tanda titik) tergolong sempurna (96%-100%) dengan rata-rata hitung 97,91. Keenam, untuk indikator F (tanda koma) tergolong sempurna (96%-100%) dengan rata-rata hitung 96,87. Kemampuan menulis karangan deskripsi menggunakan model cooperative learning tipe TPS (Think Pair Share) siswa kelas X SMA Negeri 6 Padang tergolong baik (76%-85%) dengan rata-rata hitung (M) 96,87.

Kata kunci: karangan deskripsi, model cooperative learning tipe TPS (Think Pair Share), siswa SMA Negeri 6 Padang.

(5)

ABILITY WRITE ESSAYS DESCRIPTION USING MODEL TYPE COOPERATIVE LEARNING

TYPE TPS (THINK PAIR SHARE) CLASS X SMA STATE 6 PADANG By

Puteri Elsta Maharani1, Lira Hayu Afdetis Mana2, Asri Wahyuni Sari3 West Sumatra STKIP PGRI students

2) 3) West Sumatra STKIP PGRI Education of Indonesian and Literature Department Lecturers

ABSTRACT

His research is motivated by the problem as follows. First, limitations of the vocabulary on students. Second, the students do not understand the concept of composition that description.

Third, the students do not understand the use of the EYD time of writing. Fourth, teachers use only methods of lecture. This research aim ed to describe the ability to write an expository essay description using cooperative learning model of type TPS (Think Pair Share) class X SMAN 6 Padang.

This research is a quantitative researchusing descriptive methods. The research population were students of class X SMAN 6 Padang school year 2015/2016, a total of 287 students spread in the 9th grade. The sampling technique used is purposive sampling. Number of samples of this study were 32 students. In this research, only one variable that will be examined is the ability to write descriptions using cooperative learning model of type TPS (Think Pair Share) class X SMAN 6 Padang. The data in this study is a description of an expository essay writing scores using cooperative learning model of type TPS (Think Pair Share) class X SMAN 6 Padang.

Based on the results of the study concluded the following things. First, the ability to write essays descriptions using cooperative learning model of type TPS (Think Pair Share) class X SMAN 6 Padang indicator A (show details or details about the object) classified almost moderate (46% -65%) with an average 53,13 arithmetic. Second, for indicators of B (object generally be something that can be seen, heard or felt) classified average (56% -65%) with an averagse count 60,43. Third, for indicator C (using a spatial arrangement) classified is good ( 76% -85%) with an average count 85,42. Fourth, for the indicator D (uppercase) classified is good (76% -85%) with an average count 78,12. Fifth, for indicator E (dot) pertained perfect (96% -100%) with an average count 97,91. Sixth, for the indicator F (comma) pertained perfect (96% -100%) with an average count 96,87. the ability to write an expository essay description using cooperative learning model of type TPS (Think Pair Share) class X SMAN 6 Padang classified as good (76% -85%) with an average count (M) 78,64.

Keywords: bouquet of description, the type cooperative learning model of tps (think pair share), students of SMAN 6 Padang

(6)

A. PENDAHULUAN

Ruang lingkup pelajaran bahasa Indonesia mencakup komponen berbahasa dan bersastra.

Keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang harus dikuasai oleh siswa di samping keterampilan berbahasa yang lannya. Dengan menulis, siswa mampu mengungkapkan serta mengembangkan pola pikir dalam mengungkapkan ide atau gagasan untuk mencapai maksud dan tujuan yang hendak dicapai dalam kegiatan menulis.

Berdasarkan teknik pemaparannya, keterampilan menulis dapat dikembangkan ke dalam lima jenis, yaitu narasi, eksposisi, deskripsi, argumentasi, dan persuasi. Menulis karangan deskripsi merupakan salah satu keterampilan menulis yang diajarkan di sekolah terutama Sekolah Menengah Atas (SMA). Hal tersebut tercantum dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMA kelas X semester 1. Standar Kompetensi 4 (mengungkapkan informasi dalam bentuk paragraf naratif, deskriptif, ekspositif) dan Kompetensi Dasar 4.2 (menulis hasil observasi dalam bentuk karangan deskripsi).

Karangan deskripsi adalah karangan yang memaparkan, menggambarkan tentang suatu objek secara mendetail dan terperinci sehingga imajinasi pemvaca seolah-olah melihat, mendengar, dan merasakan apa yang diungkapkan oleh pengarang. Dengan kata lain, karangan deskripsi digunakan untuk menggambarkan suatu keadaan atau situasi, karakter objek dengan mengandalkan kosakata. Dalam karangan deskripsi siswa berusaha semaksimal mungkin agar pembaca seolah-olah dapat merasakan, melihat dan mengalami apa yang sedang dideskripsikan.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada dengan guru bahasa Indonesia yang mengajar di kelas X SMA 6 Padang yaitu Adextri Dasmana, S. Pd. Diketahui adanya kesulitan yang dialami siswa dalam menulis karangan deskripsi. Beberapa permasalahan yang dialami siswa, di antaranya. Pertama, keterbatasan kosakata pada siswa. Hal ini menyebabkan siswa merasa kesulitan dalam meragkai kata-kata untuk menulis karangan deskripsi. Kedua, siswa kurang memahami konsep karangan deskripsi itu sendiri. Hal ini menyebaban siswa merasa kesulitan dalam merangkai kata-kata. Ketiga,siswa kurang memahami penggunaaan EYD saat menulis. Hal ini menyebabkan banyak kerancuan penulisan yang tidak sesuai dengan aturan EYD dalam karangan siswa. Keempat, guru hanya menggunakan metode ceramah.

Selain itu, wawancara juga dilakukan dengan beberapa orang siswa kelas X SMA Negeri 6 Padang. Berdasarkan hasil wawancara tersebut, diperoleh informasi bahwa banyak siswa yang tidak menyukai pelajaran menulis karena menulis merupakan suatu pekerjaan yang sulit. Mereka sulit dalam mengungkapkan ide dan gagasan yang ada dalam pikiran mereka ke dalam bentuk tulisan.

Dari wawancara dan pengamatan yang dilakukan, guru telah menggunakan metode ceramah dalam melakukan proses pembelajaran pada materi karangan deskripsi. Namun, saat pembelajaran berlangsung, masihadasebagiansiswa yang tidakmemperhatikan guru menerangkan mater ipembelajaran di depankelas, seperti adasiswa yang tidur-tiduran, bermain handphone, dan mencoret-coret buku.

Berdasarkan permasalahan tersebut maka perlu diketahui kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi. Untuk memudahkan siswa dalam menulis karangan deskripsi, perlu adanya model pembelajaran. Guru sebaiknya memilih model pembelajaran yang dapat melibatkan seluruh siswa untuk aktif, sehingga lebih mempermudah siswa dalam memahami materi yang diajarkan.Salah satu model pembelajaran yang bisa digunakan ialah model cooperative learning tipe TPS (Think Pair Share).

Menurut Istarani (2014:67), TPS (Think Pair Share) merupakansalah satu tipe dari model pembelajaran kooperatif atau model kelompok kelas yang saling bekerjasama antara anggota kelompok. Langkah pertama ialah think, pembelajaran ini diawali dengan guru mengajukan pertanyaan atau isu yang terkait dengan pelajaran untuk dipikirkan oleh siswa. Guru memberi kesempatan kepada mereka memikirkan jawabannya Selanjutnya, pairing, pada tahap ini guru meminta siswa duduk berpasang-pasangan. Beri kesempatan pasangan-pasangan itu untuk berdiskusi. Diharapkan diskusi ini dapat memperdalam makna dari jawaban yang telah dipikirkannya melalui intersubjektif dengan pasangannya. Hasil diskusi intersubjektif di tiap-tiap pasangan hasilnya dibicarakan dengan seluruh pasangan di dalam kelas. Tahap ini dikenal dengan

(7)

sharing. Dalam kegian ini diharapkan tanya jawab yang mendorong pada pengonstruksian pengetahuan secara integrative. Siswa dapat menemukan struktur dari pengetahuan yang dipelajarinya.

Berdasarkan hal tersebut, model cooperative learning tipe TPS (Think Pair Share) ini akan mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam mengingat suatu informasi dan seorang siswa juga dapat belajar dari siswa lainnya serta saling menyampaikan idenya untuk didiskusikan sebelum disampaikan di depan kelas. Selaain itu, tipe TPS (Think Pair Share) ini juga dapat memperbaiki rasa percaya diri siswa dan semua siswa diberi kesempatan untuk berpatisipasi di dalam kelas.

B. METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Penelitian ini disebut kuantitatif karena data-data yang diolah menggunakan angka- angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data dan penampilan hasilnya (Arikunto, 2006:10).Angka dalam penelitian berupa skor, kemudian skor diolah menjadi nilai. Metode deskripsi bertujuan untuk mendeskripsikan, (1) kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi siswa kelas X SMA Negeri 6 Padang, (2) tingkat kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi siswa kelas X SMA Negeri 6 Padang, (3) kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi menggunakan model cooperative learning tipeTPS (Think Pair Share) siswa kelas X SMA Negeri 6 Padang.

Data penelitian ini adalah hasil tes unjuk kerja tentang menulis karangan deskripsi menggunakan model cooperative learning tipeTPS (Think Pair Share). Data dikumpulkan dengan menugaskan siswa untuk menulis karangan deskripsi. Cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data adalah sebagai berikut. Pertama,guru menyampaikan pengantar materi tentang deskripsi dan Kompetensi Dasar (KD) yang ingin dicapai.Kedua, guru memberi pertanyaan menulis karangan deskripsi. Ketiga, siswa ditempatkan dalam kelompok-kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 4-5 anggota siswa. Keempat, guru memberi latihan pada setiap kelompok yaitu menulis karangan deskripsi dengan judul “Ruang Kelasku”. Kelima, masing-masing anggota memikirkan dan mengerjakan tugas tersebut sendiri-sendiri terlebih dahulu. Keenam, kelompok membentuk anggotanya secara berpasangan. Setiap pasangan mendiskusikan hasil pengerjaaan individunya.

Ketujuh, kedua pasang lalu bertemu kembali dalam kelompoknya masing-masing untuk menshare hasil diskusinya. Kedelapan, guru menilai hasil kerja kelompok berdasarkan indikator yang telah ditetapkan.

Data yang telah dikumpul dianalisis melalui tahap-tahap berikut ini. Pertama, membaca hasil karangan siswa. Kedua, membrikan skor pada karangan siswa berdasarkan indikator yang akan dinilai yaitu sesuai dengn ciri-ciri deskripsi dan EYD. Sedangkan indicator penilaian berdasarkan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) dibatasi pada pemakaian huruf kapital, tanda titik (.), dan tandakoma (,).Pemeriksaan dilakukan dengan format berikut ini.

Tabel 3. Format Penilaian Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi Menggunakan Model Pembelajaran Coopertive Learning Tipe TPS (Think Pair Share) Siswa Kelas X SMA Negeri 6 Padang

No Kode

Sampel

Indikator Penilaian Total

Skor Nilai

Ciri-Ciri Deskripsi EYD

Detail atau Rincian Objek

Objek yang dapat dilihat, didengar, dirasakan.

Menggunakan Susunan Ruang

Huruf Kapital

Tanda Baca Tanda

Titik

Tanda Koma

1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3

(8)

Keterangan:

Ciri-Ciri Deskripsi A. Rincian tentang Objek

Skor 1 diberikan apabila di dalam karangan terdapat 1-6 rincian tentang objek.

Skor 2 diberikan apabila di dalam karangan terdapat 7-14 rincian tentang objek.

Skor 3 diberikan apabila di dalam karangan terdapat 15-19 rincian tentang objek.

B. Objek yang didapat dilihat, didengar, dirasakan

Skor 1 diberikan apabila di dalam karangan 1-6 terdapat objek yang dapat dilihat, didengar, dirasakan.

Skor 2 diberikan apabila di dalam karangan terdapat 7-14 objek yang dapat dilihat, didengar, dirasakan.

Skor 3 diberikan apabila di dalam karangan terdapat 15 atau lebih objek yang dapat dilihat, didengar, dirasakan.

C. Menggunakan Susunan Ruang

Skor 1 diberikan apabila di dalam karangan tidak menggunakan pola susunan ruang

Skor 2 diberikan apabila di dalam karangan menggunakan pola sususnan ruang tetapi tidak berurutan

Skor 3 diberikan apabila di dalam karangan menggunakan pola susunan ruang dan berurutan.

Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) D. Huruf Kapital

Skor 1 diberikanapabila di dalamkaranganterdapat 8 atau lebihhurufkapital yang salah.

Skor2 diberikanapabila di dalamkaranganterdapat 4-7hurufkapital yang salah.

Skor3 diberikanapabila di dalamkaranganterdapat 1-3hurufkapital yang salah.

E. Tanda Baca Titik (.)

Skor 1 diberikanapabila di dalamkaranganterdapat 8 atau lebihtanda titik (.) salah.

Skor 2 diberikanapabila di dalamkaranganterdapat4-7tanda titik (.) yang salah.

Skor 3 diberikanapabila di dalamkaranganterdapat0-3tanda titik (.) yang salah.

F. Tanda Baca Koma (,)

Skor 1 diberikanapabila di dalamkaranganterdapat 8 atau lebihtanda koma (,) salah.

Skor 2 diberikanapabila di dalamkaranganterdapat4-7tanda koma (,) yang salah.

Skor 3 diberikanapabila di dalamkaranganterdapat 0-3 tanda koma (,) yang salah.

Ketiga, mengubah skor mentah menjadi nilai. Pengubahan skor menjadi nilai dilakukan menggunakan rumus berikut ini (Abdurrahman dan Ellya Ratna, 2003: 264).

N = Keterangan:

SM : skor yang diperoleh siswa

SI : skor yang harus dicapai dalam bernegosiasi : Skala yang digunakan

N : nilai rata-rata

Keempat, menafsirkan kemampuan menulis deskripsi siswa kelas X SMA Negeri 6 Padang menggunakan model cooperative learning tipe TPS (Think Pair Share) berdasarkan rata- rata hitung. Menurut Thoha (dalam Abdurrahman dan Ratna (2003:269) rata-rata hitung dapat diukur dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

M = Keterangan:

M = Mean atau rata-rata hitung F = Frekuensi nilai siswa

X = Skor atau nilai yang diperoleh siswa N = Jumlah sampel

(9)

Kelima, mengklasifikasikan kemampuan menulis deskripsi menggunakan model cooperative learning tipe TPS (Think Pair Share)siswa kelas X SMA Negeri 6 Padang dengan menggunakan skala 10 sebagai berikut.

Tabel 4. Penentuan Patokan dengan Penghitungan Persentase untuk Skala Sepuluh Interval Persentase

TingkatPenguasaan

Nilai ubahan skala 10 Kualifikasi

96–100% 10 Sempurna

86–95% 9 Baik sekali

76–85% 8 Baik

66–75% 7 Cukup

56–65% 6 Sedang

46–55% 5 Hampir sedang

36–45% 4 Kurang

26–35% 3 Kurang sekali

16–25% 2 Buruk

0–15% 1 Buruk sekali

Nurgiyantoro, 2001: 400

Keenam,membuat histogram kemampuan menulis karangan deskripsi siswa kelas X SMA Negeri 6 Padang. Ketujuh, menganalisis dan membahas data penelitian. Kedelapan, menyimpulkan hasil analisis dan pembahasan.

C. HASIL PENELITIAN

Data diperoleh melalui hasil tes Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi menggunakan Model Cooperative Learning Tipe TPS (Think Pair Share) Siswa Kelas X SMA Negeri 6 Padang.

Dari data dalam Tabel 4 di atas, diperoleh informasi bahwa kemampuan menulis Karangan Deskripsi Siswa Kelas X SMA Negeri 6 Padang untuk ke 6 indikator berkisar antara 1-17 dengan kata lain, skor tertinggi diperoleh siswa adalah 16 dan skor terendah adalah 10. Pemerolehan skor secara lengkap untuk ke 6 indikator ini, yaitu (a) siswa yang skor 19 sebanyak 11 orang ( 34,375%), (b) siswa yang mendapatkan skor 15 sebanyak 5 orang (15,625%), (c) siswa mendapatkan skor 14 sebanyak 2 orang (6,25%), (d) siswa yang mendapatkan skor 13 sebanyak 9 orang (28,125%), (e) siswa yang mendapatkan 12 sebanyak 3 orang (9,375%), (f) siswa yang mendapatkan skor 11 sebanyak 1 orang (3,125%), (g) siswa yang mendapat skor 10 sebanyak 1 orang (3,125%).

D. PEMBAHASAN

Data diperoleh dengan cara memberikan tes menulis karangan deskripsi menggunakan model cooperative learning tipe TPS (Think Pair Share).Data yang dideskripsikan pada bagian ini berupa skor yang diperoleh siswa untuk masing-masing indikator. Selanjutnya tulisan siswa terkumpul dikoreksi sesuai dengan indikator yang diteliti. Pertama, untuk indikator A (detail atau rincian objek) siswa yang penguasaan 66,7 berjumlah 19 orang (59,375%). Siswa yang penguasaannya 33,3 berjumlah 13 orang (40,625%). Kedua, untuk indikator B(objek yang dapat dilihat, didengar atau dirasakan) secara lengkap adalah sebagai berikut ini. Siswa yang penguasaan 66,7berjumlah 26 orang (81,25%). Siswa yang penguasaanya 33,3 berjumlah 6 orang (18,75%).

Ketiga, untuk indikator C(susunan ruang) secara lengkap adalah sebagai berikut ini. Siswa yang penguasaan 100 berjumlah 19orang (59,375%). Siswa yang penguasaannya 66,7 berjumlah 12 orang (37,5%).Siswa yang penguasaannya 33,3 berjumlah 1 orang (3,125%). Keempat, untuk indikator D(huruf kapital) secara lengkap adalah sebagai berikut ini. Siswa yang penguasaan 100 berjumlah 17 orang (53,125%). Siswa yang penguasaannya 66,7 berjumlah 9 orang (28,125%).

Siswa yang penguasaannya 33,3 berjumlah 6 orang (18,75%). Kelima, untuk indikator E(tanda titik) secara lengkap adalah sebagai berikut ini. Siswa yang penguasaan 100 berjumlah 30 orang (93.75%). Siswa yang penguasaannya 66,7 berjumlah 2 orang (6.25%). untuk indikator F(tanda koma) secara lengkap adalah sebagai berikut ini. Siswa yang penguasaan 100 berjumlah 30 orang

(10)

(93.75%). Siswa yang penguasaannya 66,7 berjumlah 1 orang (3,125%). Siswa yang penguasaan 33,3 berjumlah 1 orang (3,125%).

Berdasarkan hasil pengkorelasian variabel kemampuan menulis karangan deskripsi menggunakan model cooperative tipe TPS (Think Pair Share) siswa kelas X SMA Negeri 6 Padang menunjukkan bahwa tingkat penguasaan kemampuan menulis karangan deskripsi menggunakan model cooperative tipe TPS (Think Pair Share) siswa kelas X SMA Negeri 6 Padang untuk keenam indikator, tergolong baik (B) dengan rata-rata hitung (M) 78,64 yang terdapat pada rentangan tingkat penguasaan 76− 85%. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum siswa kelas X SMA Negeri 6 Padang mampu menulis karangan deskripsi jika dilihat dari keenam indikator yang diteliti dengan baik. Untuk lebih jelas, diberikan contoh tulisan karangan deskripsi siswa (kode sampel 07) dilihat dari keenam indikator yang diteliti.

Pada contoh tulisan karangan deskripsi siswa tersebut, terlihat bahwa karangan deskripsi siswa sudah memberikan detail atau rincian pada 11 dari 17 objek yang ada di ruang kelas. Siswa juga mendeskripsikan lebih dari 3 objek yang dapat dilihat, didengar, dirasakan. Siswa menggunakan pola susunan ruang secara berurutan dan terdapat pilihan kata (diksi) yang menggugah. Selain itu, terdapat tidak terlalu banyak kesalahan pada penulisan huruf kapital, tanda baca titik, dan tanda baca koma.

E. PENUTUP 1. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa hasil kemampuan menulis karangan deskripsi siswa menggunakan model cooperative learning tipe TPS (Think Pair Share) siswa kelas X SMA Negeri 6 Padang untuk gabungan keenam indikator tergolong baik (76%-85%) dengan rata-rata hitung (M) 78,64.

2. Saran

(11)

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian maka dikemukakan saran- saran sebagai berikut. Pertama, guru mata pelajaran Bahasa Indonesia dalam proses pembelajaran dapat menggunakan teknik untuk mewujudkan kemampuan menulis karangan deskripsi menggunakan model cooperative learning tipe TPS (Think Pair Share) siswa kelas X SMA Negeri 6 Padang. Hal ini disebabkan bahwa teknik pembelajaran sangat berperan penting untuk mewujudkan tujuan pembelajaran.Kedua, disarankan pada siswa kelas X SMA Negeri 6 Padang untuk lebih banyak berlatih menulis baik di sekolah maupun di luar sekolah agar kemampuan menulis, terutama menulis teks laporan hasil observasi dapat berkembang, terutama untuk indikator struktur dan ciri-ciri kebahasaan. Ketiga, peneliti lain sebagai masukan dan bahan perbandingan dalam melakukan penelitian yang berkaitan dengan keterampilan menulis, terutama keterampilan menulis karangan deskripsi.

F. KEPUSTAKAAN

Abdurrahman danElyaRatna. 2003, ”EvaluasiPembelajaranBahasadanSastra Indonesia”. Buku Ajar, Padang:FBSS:UNP.

Arikunto, Suharsimi. 2006. ProsedurPenelitianSuatuPendekatanPraktik. Jakarta: RinekaCipta.

Referensi

Dokumen terkait

Teaching and learning 21st century skills: Lessons from the learning sciences.. Sydney: