• Tidak ada hasil yang ditemukan

kemampuan menulis karangan eksposisi

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "kemampuan menulis karangan eksposisi"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI

DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK THINK TALK WRITE (TTW) SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 SIJUNJUNG

ARTIKEL ILMIAH

NANIK INDRAYANI NPM 11080122

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG

2015

(2)
(3)
(4)

KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK THINK TALKWRITE (TTW)

SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 SIJUNJUNG

Nanik Indrayani1, Upit Yulianti DN2, Rahayu Fitri3 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

(STKIP) PGRI Sumatera Barat,

ABSTRAK

Permasalahan dalam penelitian ini adalah kemampuan menulis karangan eksposisi dengan menggunakan teknik Think Talk Write (TTW) siswa kelas X SMA N 3 Sijunjung. Penggunaan teknik pada pembelajaran menulis karangan eksposisi guru kurang bervariasi dalam menggunakan teknik, karena guru masih sering menggunakan metode ceramah, karena siswa kurang memahami tentang menulis eksposisi, siswa selalu mengatakan bahwa menulis karangan eksposisi itu membosankan dan sulit, dan siswa selalu mengalami kesulitan dalam memulai menulis karangan eksposisi, karena kurangnya kosakata yang dimiliki siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan menulis karangan eksposisi dengan menggunakan teknik Think Talk Write (TTW) siswa kelas X SMA Negeri 3 Sijunjung. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kemampuan menulis karangan eksposisi dengan menggunakan teknik Think Talk Write (TTW) siswa kelas X SMA Negeri 3 Sijunjung adalah lebih dari cukup dengan rata-rata penguasaan 74,30 berada pada rentangan 66-75% dengan kualifikasi lebih dari cukup (LDC). Kemampuan menulis karangan eksposisi dengan menggunakan teknik Think Talk Write (TTW) siswa kelas X SMA Negeri 3 Sijunjung untuk Aspek 1 (memberikan pengertian dan pengetahuan) dengan rata-rata penguasaan 100 berada pada rentangan 96-100% dengan kualifikasi sempurna (S). Aspek 2 (menjawab pertanyaan apa, mengapa, kapan, dan bagaimana) dengan rata-rata penguasaan 79,16 berada pada rentangan 76-85% dengan kualifikasi baik (B). Aspek 3 (disampaikan dengan lugas dan bahasa baku) dengan rata-rata penguasaan 43,05 berada pada rentangan 36-45%

dengan kualifikasi kurang (K). Aspek 4 (tidak memihak dan tidak memaksa sikap pembaca terhadap penulis) dengan rata-rata penguasaan 75 berada pada rentangan 66-75% dengan kualifikasi lebih dari cukup (LDC).

Kata kunci: Menulis, Karangan Eksposisi, Teknik Think Talk Write (TTW)

(5)

KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK THINK TALKWRITE (TTW)

SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 SIJUNJUNG

Nanik Indrayani1, Upit Yulianti DN2, Rahayu Fitri3 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

(STKIP) PGRI Sumatera Barat,

ABSTRACT

The problem in this research is the ability to write essay exposition using techniques Think Talk Write (TTW) class X SMA N 3 Sijunjung. The use of the technique in learning to write essays exposition of the teacher is less varied in technique, because teachers still often use the lecture method, because students do not understand about writing exposition, the students always say that writing the essay exposition was tedious and difficult, and students always have difficulty in starting to write essay exposition, due to lack of vocabulary of the students.This research aim to describe a writing ability in exsposition essay by using Thik Talk Write (TTW) technigue at students grade X in SMA Negeri 3 Sijunjung. The research design is quantitative research by using descriptive method. The research finding refers to writing ability in exsposition essay by using Think Talk Write (TTW) technigue at students grade X in SMA Negeri 3 Sijunjung is more than enough with average of mastery is 74,30 in 66-75% range that qualification more than enough. Writing ability in exsposition essay by using Think Talk Write (TTW) technigue at students grade X in SMA Negeri 3 Sijunjung for the first aspect (give definition and knowledge) with average of mastery is 100 in 96-100% range is perfect qualification.

The second aspect (answer the what, why, when, and how) at average of mastery is 76,16 in 76-85%

range is good qualfication. The third aspect (be simple delivered and watext language) with average of mastery is 43,05 in 36-45% range with less qualification. the fourth aspect (don’t take sidea and don’t force the reader toward the writer) with average of mastery is 75 in 66-75 with qualification more than enough .

Key word: Writing, Essay Exposition, Technique Think Talk Write (TTW)

(6)

PENDAHULUAN

Materi pembelajaran menulis karangan eksposisi menuntun siswa untuk mampu dalam menulis karangan eksposisi. Tetapi kenyataannya siswa belum mampu dalam menulis karangan eksposisi. Berdasarkan informasi dari guru bahasa Indonesia SMA Negeri 3 Sijunjung,pada pembelajaran menulis karangan eksposisi guru kurang bervariasi dalam menggunakan teknik, karena guru masih sering menggunakan metode ceramah, kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas X di SMA Negeri 3 Sijunjung masih rendah, karena siswa kurang memahami tentang menulis eksposisi, siswa selalu mengatakan bahwa menulis karangan eksposisi itu membosankan dan sulit, dan siswa selalu mengalami kesulitan dalam memulai menulis karangan eksposisi, karena kurangnya kosakata yang dimiliki siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan menulis karangan eksposisi dengan menggunakan teknik Think Talk Write (TTW) siswa kelas X SMA Negeri 3 Sijunjung.

Menurut Keraf (1982:3), eksposisi atau pemaparan adalah suatu bentuk tulisan atau retorika yang berusaha untuk menerangkan dan menguraikan suatu pokok pikiran, yang dapat memperluas pandangan atau pengetahuan seseorang yang membaca uraiaan tersebut. Menurut Thahar (2008:47), eksposisi itu artinya mengekspos, atau mengungkapkan suatu objek yang selama ini tidak terungkap, tersembunyi, atau tertutup.

Menurut Semi (2003:35), eksposisi adalah tulisan yang bertujuan menjelaskan atau memberikan informasi tentang sesuatu. Nursaid dan Mohd. Hafrison (2011:19) mengatakan bahwa tulisan eksposisi adalah tulisan yang uraian berupa penjelasan-penjelasan sehingga dapat membuka cakrawala berpikir pembaca. Ermanto dan Emidar (2009:148) mengatakan bahwa eksposisi adalah paragraf yang berisi penjelasan informasi (ekspos) tentang suatu persoalan, gagasan, pemikiran, temuan kepada orang lain. Paragraf yang menjelaskan atau memberikan informasi tentang persoalan, gagasan, pemikiran, temuan ini, adalah paragraf eksposisi.

Menurut Ramandansyah (2012:81), eksposisi adalah karangan yang memberi penjelasan tentang hal, kejadian atau peristiwa. Tujuan eksposisi adalah menjelaskan, memberi informasi, dan menambah pengetahuan pembaca. Menurut Keraf (1995:7), eksposisi adalah suatu bentuk wacana yang berusaha meguraikan suatu obyek sehingga memperluas pandangan atau pengetahuan pembaca.

Sebuah tulisan yang bermaksud memberikan penjelasan dan informasi, mempunyai ciri-ciri tersendiri. Secara umum, Menurut Semi (2003:37), eksposisi ada empat yaitu sebagai berikut.

Pertama, berupa tulisan yang memberikan pengertian dan pengetahuan. Kedua, menjawab pertanyaan tentang apa, mengapa, kapan, dan bagaimana. Ketiga, disampaikan dengan lugas dengan bahasa baku.

Lugas artinya, kalimat itu tidak bertele-tele, dengan menggunakan kata-kata yang sedikit dapat mengungkapkan banyak gagasan. Sedangkan bahasa baku artinya, kalimat ditulis dengan memperhatikan cara pemakaian ejaan yang tepat, menggunakan kata atau istilah yang baku atau sudah umum digunakan, sesuai dengan kaidah tata bahasa, dan lain-lain. Keempat, menggunakan dengan nada yang netral, tidak memihak dan memaksakan sikap penulis terhadap pembaca.

Keraf (1982:4) mengemukakan bahwa ciri-ciri eksposisi ada enam yaitu sebagai berikut.

Pertama, berusaha menyampaikan suatu pengetahuan tanpa mempengaruhi pembaca. Kedua, menjelaskan suatu pokok persoalan dengan sejalas-jelasnya. Ketiga, keputusan untuk menolak atau menerima informasi diserahkan kepada pembaca. Keempat, gaya bahasa yang digunakan informatif, sehingga informasi yang disampaikan lebih jelas. Kelima, bahasa yang digunakan dalam paragraf eksposisi adalah bahasa berita, artinya bahasa yang digunakan adalah bahasa yang netral dan tidak memihak pada salah satu pihak.

Menurut Thahar (2012:82), ciri-ciri tulisan eksposisi adalah sebagai berikut. Pertama, merupakan tulisan yang memberikan pengertian dan pengetahuan. Kedua, menjawab pertanyaan tentang apa, mengapa, kapan, dan bagaimana. Ketiga, disampaikan dalam bahasa baku dan lugas.

Keempat, lebih umum menggunakan susunan logis. Kelima, Disampaikan dengan nada netral, tidak memihak.

(7)

Selain itu Keraf (1982:6), juga mengungkapkan bahwa eksposisi yang baik memiliki syarat- syarat sebagai berikut ini. Pertama, penulis harus mengetahui serba sedikit tentang subyeknya. Dengan mengetahui serba sedikit tentang subyek yang akan digarapnya, ia dapat memperluas pengetahuannya mengenai hal itu, baik dari penelitian lapangan, wawancara, atau melalui penelitian kepustakaan.

Kedua, penulis harus mampu menganalisa persoalan tersebut secara jelas dan konkrit. Ketiga, penulis harus mampu mengumpulkan bahan sebanyak-banyaknya, bahan yang dikumpulkan dengan cara harus diolah, diseleksi, dievaluasi, dan dianalisa untuk dituangkan dalam bentuk karangan yang berbentuk final. Semakin baik evaluasi dan analisa yang diadakan, semakin baik nilai eksposisi yang ditulisnya.

Untuk mencapai sebuah tulisan eksposisi yang baik, Keraf (1995:8), mengungkapkan teknik penulisan eksposisi ada tiga, yaitu sebagai berikut ini. Pertama, Pendahuluan yaitu bagian pendahuluan menyajikan latar belakang, alasan memilih topik itu, pentingnya topik, luas lingkup, batasan pengertian topik, permasalahan dan tujuan menulis. Kerangka acuan yang digunakan tentu saja untuk tulisan yang populer, pendahuluan tidak perlu menyajikan semua unsur yang dikemukan di atas.

Penulis boleh memilih beberapa dari semua segi yang dikemukakan itu, sebagai dasar untuk mengembangkan tulisan itu dalam isi eksposisi.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif.

Menurut Arikunto (2010:12) penelitian ini disebut kuantitatif karena data penelitian berupa angka- angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data, dan pengambilan hasilnya. Menurut Arikunto (2010:3) Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk memaparkan atau menggambarkan suatu hal. Metode deskritif bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 3 Sijunjung dengan menggunakan teknik Think Talk Write (TTW).

Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 3 Sijunjung yang terdaftar 2014/2015. Jumlah siswa terdaftar 101 siswa, yang tersebar dalam empat kelas. Mengingat jumlah populasi lebih dari 100 orang, perlu dilakukan penarikan sampel penelitian. Teknik pengambilan sampel yaitu dengan proportional random sampling, yaitu pengambilan sampel secara acak. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Arikunto (2006: 134) yang menyatakan apabila populasi kurang dari 100 sebaiknya diambil semuanya, apabila lebih dari seratus maka ambil 10-15 % atau 20-25 %.

Sampel dalam penelitian ini adalah 24 orang (25% X jumlah populasi yang ada).

Variabel dalam penelitian ini adalah kemampuan menulis karangan eksposisi dengan menggunakan teknik Think Talk Write (TTW) siswa kelas X SMA Negeri 3 Sijunjung. Data penelitian adalah skor kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 3 Sijunjung.

Instrumen dalam penelitian ini adalah tes unjuk kerja. Siswa ditugaskan untuk menulis karangan eksposisi dengan menggunakan teknik Think Talk Write (TTW). Menurut Toha (dalam Abdurahman dan Ellya Ratna 2003:36) tes merupakan alat evalusi yang berupa pertanyaan, perintah, dan petunjuk yang harus dikerjakan siswa untuk memperoleh respon yang sesuai dengan pertanyaan atau perintah tersebut.

Tes unjuk kerja siswa kelas X SMA Negeri 3 Sijunjung ditugaskan untuk menulis karangan eksposisi dengan menggunakan teknik Think Talk Write (TTW). Aspek yang akan dinilai dalam menulis karangan eksposisi adalah berikut ini. Pertama, berupa tulisan yang memberikan pengertian dan pengetahuan. Kedua, menjawab pertanyaan tentang apa, mengapa, kapan, dan bagaimana. Ketiga, disampaikan dengan lugas dan bahasa baku. Keempat, menggunakan dengan nada yang netral, tidak memihak dan memaksakan sikap penulis terhadap pembaca.

Data dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut ini. Pertama, membaca karangan eksposisi yang ditulis siswa. Kedua, memberikan skor terhadap hasil kerja siswa berdasarkan aspek yang dinilai. Ketiga, mengubah skor menjadi nilai. Kempat, mencari nilai rata-rata kemampuan dalam menulis karangan eksposisi. Kelima, mengklasifikasikan hasil kemampuan siswa dalam menulis

(8)

karangan eksposisi dengan menggunakan skala 10. Keenam, Membuat histogram kemampuan menulis karangan eksposisi.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa kemampuan menulis karangan eksposisi dengan menggunakan teknik Think Talk Write (TTW) siswa kelas X SMA Negeri 3 Sijunjung sebagai berikut ini. Untuk aspek (1) memberikan pengertian dan pengetahuan rata-rata penguasaan siswa 100 dengan kualifikasi sempurna (S) berada pada rentangan 96-100%. Untuk aspek (2) menjawab pertanyaan apa, mengapa, kapan, dan bagaimana rata-rata penguasaan siswa 79,16 dengan kualifikasi baik (B) berada pada rentangan 76-85%. Untuk aspek (3) disampaikan dengan lugas dan bahasa baku rata-rata penguasaan siswa 43,05 dengan kualifikasi kurang (K) berada pada rentangan 36-45%. Untuk aspek (4) tidak memihak dan tidak memaksa sikap penulis terhadap pembaca rata-rata penguasaan siswa 75 dengan kualifikasi lebih dari cukup (LDC) berada pada rentangan 66-75%.

Kemampuan menulis karangan eksposisi dengan menggunakan teknik Think Talk Write (TTW) siswa kelas X SMA Negeri 3 Sijunjung. Untuk keempat aspek rata-rata penguasaan siswa 74,30 dengan kualifikasi lebih dari cukup (LDC) berada pada rentangan 66-75%. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada histogram berikut ini.

Histogram Menulis Kemampuan Karangan Eskposisi dengan Menggunakan Teknik Think Talk Write (TTW) Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Sijunjung

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

F re k u en si

Kualifikasi

100%

79,16%

43,05%

75%

(9)

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kemampuan menulis karangan eskposisi dengan menggunakan teknik Think Talk Write (TTW) siswa kelas X SMA Negeri 3 Sijunjung adalah lebih dari cukup dengan rata-rata penguasaan siswa 74,30 dengan kualifikasi lebih dari cukup (LDC) berada pada rentangan 66-75%. Aspek (1) memberikan pengertian dan pengetahuan rata-rata penguasaan siswa 100 dengan kualifikasi sempurna (S) berada pada rentangan 96-100%.

Aspek (2) menjawab pertanyaan apa, mengapa, kapan, dan bagaimana rata-rata penguasaan siswa 79,16 dengan kualifikasi baik (B) berada pada rentangan 76-85%. Aspek (3) disampaikan dengan lugas dan bahasa baku rata-rata penguasaan siswa 43,05 dengan kualifikasi kurang (K) berada pada rentangan 36-45%. Aspek (4) tidak memihak dan tidak memaksa sikap penulis terhadap pembaca rata- rata penguasaan siswa 75 dengan kualifikasi lebih dari cukup (LDC) berada pada rentangan 66-75%.

Dapat disimpulkan teknik Think Talk Write (TTW) dapat digunakan pada saat pembelajaran menulis karangan eksposisi kelas X SMA Negeri 3 Sijunjung.

Berdasarkan pembahasaan dan kesimpulan hasil penelitian, penulis mengemukakan beberapa saran sebagai berikut ini. Pertama, bagi siswa kelas X SMA Negeri 3 Sijunjung agar lebih meningkatkan lagi kemampuannya di dalam menulis karangan eksposisi dengan cara berlatih menulis terutama menulis karanga eskposisi. Kedua, bagi guru bahasa Indonesia SMA Negeri 3 Sijunjung untuk lebih meningkatkan pembelajaran menulis karangan eksposisi agar keberhasilan pembelajaran lebih baik lagi, serta mampu menarik perhatian, minat, dan bakat siswa SMA Negeri 3 Sijunjung dalam pembelajaran menulis karangan eksposisi. Ketiga, bagi peneliti sendiri, penelitian ini bermanfaat untuk meningkatkan ilmu pengetahuan dalam pembelajaran menulis karangan eksposisi.

Keempat, bagi peneliti lain, penelitian ini dapat sebagai acuan dan perbandingan untuk penelitian selanjutnya.

KEPUSTAKAAN

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Ermanto dan Emidar. 2009. Bahasa Indoonesia. Padang: UNP Press.

Keraf, Gorys. 1982. Eksposisi dan Deskripsi. Jakarta: Erlangga.

Keraf, Gorys. 1995. Eksposisi Komposisi LanjutanII. Jakarta: PT. Grasindo.

Nursaid dan Muhammad Hafrizon. 2011. “Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Karya Ilmiah”.

(Buku ajar). Padang. FBS UNP.

Ramadansyah. 2012. “Paham dan Terampil Berbahasa dan Sastra Indonesia”. Bandung:

Dian Aksara Press.

Semi, M. Atar. 2003. Menulis Efektif. Padang: Angkasa Raya.

Thahar, Haris Efendi. 2008. Menulis Kreatif Panduan Bagi Pemula. Padang: UNP Press.

Referensi

Dokumen terkait

Pertama, keterampilan menulis karangan eksposisi dengan menggunakan metode pembelajaran aktif tipe information search siswa kelas X SMA PGRI 2 Padang untuk indikator 1 memberikan