• Tidak ada hasil yang ditemukan

kemampuan menulis karangan narasi

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "kemampuan menulis karangan narasi"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI

DENGAN MENGGUNAKAN METODE IMAGE STREAMING SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 BATANG KAPAS

ARTIKEL ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1)

DERI JAMERIA NPM 10080103

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG

2015

(2)
(3)
(4)

KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE IMAGE STREAMING

SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 BATANG KAPAS

Oleh

Deri Jameria1, Silvia Marni2, Upit Yulianti3 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat

2) 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh empat alasan. Pertama, guru menyampaikan materi dengan cara ceramah yang menyebabkan siswa pasif dan kurang berpartisipasi dalam proses pembelajaran. Kedua, media untuk pembelajaran menulis karangan narasi relatif kurang. Ketiga, siswa kurang konsentrasi dalam mengerjakan tugas karena siswa tidak mengerti bagaimana cara memulai menulis karangan narasi. Keempat, siswa kurang termotivasi mengikuti pelajaran menulis karangan narasi karena sering kekurangan ide-ide dalam menulis. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan menulis karangan narasi dengan menggunakan metode image streaming siswa kelas X SMA Negeri 2 Batang Kapas. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA negeri 2 Batang Kapas tahun ajaran 2015/2016 yang berjumlah 178 orang. Sampel penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik proposional random sampling berjumlah 36 orang.

Berdasarkan hasil analisis data, diketahui bahwa

kemampuan menulis karangan narasi dengan menggunakan metode image streaming siswa kelas X SMA Negeri 2 Batang Kapas

sebagai berikut.

Kemampuan menulis karangan narasi dengan menggunakan metode image streaming siswa kelas X SMA Negeri 2 Batang Kapas, dilihat dari aspek 1 (Alur) tergolong baik sekali (BS), karena meannya berada pada penguasaan 86-95% dengan rata-rata hitung 94,44. Untuk aspek 2, (Latar) baik (B), karena meannya berada pada penguasaan 76-85%

dengan rata-rata hitung 84,26. Untuk aspek 3 (Tokoh) tergolong kurang sekali (KS), karena meannya berada pada penguasaan 26-35% dengan rata-rata hitung 33,33. Jadi, dapat disimpulkan bahwa siswa kelas X SMA Negeri 2 Batang Kapas dalam menulis karangan narasi dengan menggunakan metode Image streaming secara keseluruhan tergolong lebih dari cukup (LDC) karena meannya berada pada penguasaan 66-75% dengan rata-rata hitung70,07.

Kata Kunci: menulis, karangan, narasi, metode image streaming

(5)

THE ABILITY TO WRITE A NARRATIVE ESSAY USING THE IMAGE STREAMING

CLASS X SMA NEGERI 2 BATANG KAPAS

By

Deri Jameria1, Silvia Marni2, Upit Yulianti3 1) Student of STKIP PGRI West Sumatera

2) 3) Lecturer Program Study Education of Language and Art Indonesia of

STKIP PGRI West Sumatera

ABSTRACT

This research is motivated by four reasons. First, the teacher delivering a lecture material in a way that causes students less passive and participate in the learning process. Second, media for learning writing narrative essay is relatively less. Third, the students lack of concentration in the task because students do not understand how to start writing a narrative essay. Fourth, students are less motivated to follow the narrative essay writing lessons because often lack ideas in writing. This study aimed to describe the ability to write a narrative essay using the image streaming class X SMA Negeri 2 Trunk Cotton. This research is a quantitative research using descriptive method. Population in this research is the public high school students of class X 2 Rod Cotton academic year 2015/2016, amounting to 178 people. The research sample was taken by using proportional random sampling technique amounted to 36 people.

Based on the analysis of data, it is known that the ability to write a narrative essay using the image streaming class X SMA Negeri 2 Rod Cotton as follows. The ability to write a narrative essay using the image streaming class X SMA Negeri 2 Rod Cotton, seen from the aspect 1 (Flow) is quite good once (BS), because the mean is on the acquisition of 86-95% with an average of 94.44 count. For the second aspect, (Background) Good (B), because the mean is on the acquisition of 76-85% with an average of 84.26 count. For 3 aspect (Figures) was classified as less once (KS), because the mean is on the acquisition of 26-35%

with an average of 33.33 count. Thus, it can be concluded that the class X SMA Negeri 2 Rod Cotton in writing a narrative essay using streaming the overall image is lower than enough (LDC) because the mean is on the acquisition of 66- 75% with an average hitung70,07.

Keywords: writing, essays, narratives, methods of image streaming

(6)

PENDAHULUAN

Menulis merupakan suatu kegiatan menyampaikan pesan (komunikasi) dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medinya. Dengan kegiatan menulis, penulis harus terampil memanfaatkan struktur bahasa dan kosakata. Kemampuan menulis yang baik diperoleh dengan latihan berulang-ulang dan memerlukan waktu yang tidak sebentar. Menulis merupakan suatu kegiatan untuk mengekspresikan diri serta menuliskan ide dan pemikiran tentang kehidupan, mulai yang bersifat fiktif maupun nonfiktif (Suparno, 2013:1.3). Menurut Trigan (2008:22) menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik tersebut. Selain itu dengan menggunakan lambang bahasa yang dapat dilihat dan disepakati bersama oleh penulis dan pembaca, maka pesan yang ingin disampaikan dapat dipahami dengan mudah oleh orang lain, sehingga tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda antara penulis dan pembaca. Semi (2009:2) menyatakan bahwa menulis pada hakikatnya merupakan pemindahan pikiran atau perasaan ke dalam bentuk lambang-lambang bahasa. Jika dalam berbicara pikiran dan perasaan disampaikan secara lisan, maka dalam menulis, bahasa lisan tersebut dipindahkan wujudnya ke dalam tulisan dengan menggunakan graffem. Namun demikian, menulis juga dianggap sebagai suatu keterampilan berbahasa yang sulit karena menulis dikaitkan dengan seni atau kiat, sehingga tulisan tersebut harus akurat, jelas dan singkat. Slamet (2008:97) menyatakan bahwa menulis bukan hanya melahirkan pikiran atau perasaan saja melainkan juga merupakan pengungkapan ide, pengetahuan ilmu dan pengalaman hidup seseorang dalam bahasa tulis. Dalam menulis, tidak hanya ide saja yang dapat dituangkan ke dalam bentuk tulisan. Pengetahuan dan pengalaman juga dapat dituangkan ke dalam bentuk tulisan. Seperti adanya biografi atau perjalanan hidup seseorang yang dituangkan ke dalam bentuk tulisan.

Berdasarkan pendapat empat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa menulis merupakan kegiatan penyampaian pesan yang dilakukan dengan menyusun ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran lalu dipindahkan wujudnya ke dalam bentuk tulisan. Selain itu pengetahuan dan pengalaman hidup juga bisa ditulis ke dalam bentuk tulisan sehingga dapat menunjang hasil dari tulisan. Menulis juga membutuhkan waktu dan pemikiran yang logis agar tulisan tersebut mudah dipahami oleh pembaca dan pesan yang ingin disampaikan dapat dipahami secara baik oleh pembaca. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan pada tanggal 13 Januari 2015 dengan beberapa siswa kelas X dan salah seorang guru Bahasa dan Sastra Indonesia Drs.

Iswandi di kelas X SMA Negeri 2 Batang Kapas diperoleh informasi sebagai berikut. Pertama, guru menyampaikan materi dengan cara ceramah yang menyebabkan siswa pasif dan kurang berpartisipasi dalam proses pembelajaran. Kedua, media untuk pembelajaran menulis karangan narasi relatif kurang. Ketiga, siswa kurang konsentrasi dalam mengerjakan tugas karena siswa tidak mengerti bagaimana cara memulai menulis karangan narasi. Keempat, siswa kurang termotivasi mengikuti pelajaran menulis karangan narasi karena sering kekurangan ide-ide dalam menulis. Tujuan dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan kemampuan menulis karangan narasi dengan menggunakan metode image streaming siswa kelas X SMA Negeri 2 Batang Kapas . Dalam menulis karangan narasi, siswa diarahkan oleh guru tentang materi karangan narasi, kemudian guru memberikan contoh karangan narasi. Setelah itu guru mengarahakan siswa dengan mengunakan metode image streaming dengan cara memberikan selingan musik klasik, sehingga siswa dapat memahami dan lebih tenang dalam menulis karangan narasi. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah kemampuan menulis karangan narasi dengan menggunakan metode image streaming siswa kelas X SMA Negeri 2 Batang Kapas?”

Menurut Keraf (2007:136), narasi adalah suatu bentuk wacana yang sasaran utama adalah tindak-tanduk dan dirangkaikan menjadi sebuah peristiwa yang terjadi dalam suatu kesatuan waktu. Narasi menyajikan peristiwa yang terjadi dalam suatu kesatuan waktu. Narasi menyajikan peristiwa dalam sebuah rangkaian peristiwa kecil yang berkaitan. Sejalan dengan hal tersebut, Nuruddin (2007:71) menyatakan narasi adalah bentuk tulis yang berusaha menciptakan, mengisahakan merangkaikan tindak-tanduk perbuatan manusia dalam sebuah peristiwa secara kronologis atau yang berlangsung dalam suatu kesatuan waktu tertentu. Selanjutnya, Semi (2003:29) mengungkapkan bahwa narasi merupakan bentuk percakapan dan tulis yang bertujuan

(7)

menyampaikan rangkaian peristiwa atau pengalaman manusia berdasarkan perkembangan dari waktu ke waktu. Dalam cerita bertujuan untuk memberitahukan suatu kejadian yang diketahui dan dialami kepada pembaca sehingga dapat menimbulkan kesan di hati pembaca. Berdasarkan pendapat tiga ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa narasi adalah tulisan yang menyajikan suatu peristiwa ditulis yang secara berurutan atau sebab akibat (kronologis). Tujuan untuk menyampaikan rangkaian peristiwa atau pengalaman manusia dalam tulisan narasi mempunyai pola penceritaan dari awal sampai akhir sebuah peristiwa.

Berdasarkan permasalahan di atas, pembelajaran menulis narasi perlu pemberian inovasi media pembelajaran. Seperti pembelajaran menulis karangan narasi dengan menggunakan metode image streaming. Menurut Wenger (2012:308) metode Image Streaming (mengalirkan bayangan) merupakan kegiatan membiarkan bayangan-bayangan hadir dan dihadapan mata pikiran anda tetapi tidak memutuskan secara sadar isi bayangan-bayangan atau yang disebut juga dengan berimajinasi. Menurut Wenger (2012:294), metode Image Streaming merupakan salah satu cara mudah untuk mendapatkan kembali memori masa kanak-kanak yang tersimpan dalam pemikiran mereka.

METODOLOGI PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif.

Menurut Arikunto (2010:27), penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan angka, dimulai dari pengumpulan data, penafsiran data, dan terakhir ditampilkan hasilnya. Sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk memaparkan atau menggambarkan sesuatu hal (Arikunto, 2010:3). Sesuai dengan penjelasan tersebut, metode deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk mendeskripsikan kemampuan menulis karangan narasi dengan menggunakan metode image Streaming Siswa Kelas X SMA negeri 2 Batang Kapas. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 2 Batang Kapas yang terdaftar pada tahun ajaran 2015/2016. Jumlah siswa yang terdaftar pada tahun ajaran tersebut 178 orang yang terdiri dari 6 kelas. Sampel penelitian ini berjumlah 36 orang (20% x jumlah populasi per kelas). Hal ini sesuai dengan pendapat Arikunto (2010:134) bahwa jika subjek penelitian kurang dari 100 lebih baik diambil seluruhnya. Namun, jika jumlah subjek lebih dari 100 dapat diambil 10-15% atau 20-25%. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah penyampelan secara acak (propotional random sampling) yang penarikannya berdasarkan proporsi jumlah siswa per kelas. Untuk lebih jelasnya mengenai populasi dan sampel. Prosedur dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Pertama, guru menjelaskan materi tentang karangan narasi. Kedua, guru

memberikan contoh karangan narasi. Pertemuan kedua, dengan langkah-langkah

(8)

berikut ini: Pertama, guru menjelaskan materi tentang karangan narasi dengan menggunakan metode image streaming. Kedua, guru menjelaskan aspek-aspek apa saja yang dinilai dalam tulisan narasi siswa. Ketiga, guru mengarahkan siswa dengan cara menggunakan metode Image Streaming (mengalirkan bayangan).

Keempat, guru memberikan selingan musik klasik kepada siswa supaya bisa

membuat siswa untuk tenang dalam berfikir. Kelima, selanjutnya siswa diarahkan untuk mengingat kejadian yang berkesan atau menyedihkan dalam hidup siswa.

Keenam, setelah siswa menulis karangan narasi dan hasil tulisan siswa

dikumpulkan dan dinilai berdasarkan aspek yang dieliti.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes unjuk kerja. Melalui tes tersebut siswa ditugaskan menulis karangan dengan menggunakan metode Image Streaming (mengalirkan bayangan). Tes ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi dengan menggunakan metode Image Streaming. Menurut Arikunto (2007:127), tes adalah seretan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok.

Pengumpulan data dilakukan dengan melaksanakan tes menulis karangan narasi dengan menggunakan metode image streaming. Pengumpulan data dilakukan sebanyak dua kali pertemuan dengan langkah-langkah berikut ini: Pertama, guru menjelaskan materi tentang karangan narasi. Kedua, guru memberikan contoh karangan narasi. Pertemuan kedua, dengan langkah-langkah berikut ini: Pertama, guru menjelaskan materi tentang karangan narasi dengan menggunakan metode image streaming. Kedua, guru menjelaskan aspek-aspek apa saja yang dinilai dalam tulisan narasi siswa. Ketiga, guru mengarahkan siswa dengan cara menggunakan metode Image Streaming (mengalirkan bayangan). Keempat, guru memberikan selingan musik klasik kepada siswa supaya bisa membuat siswa untuk tenang dalam berfikir. Kelima, selanjutnya siswa diarahkan untuk mengingat kejadian yang berkesan atau menyedihkan dalam hidup siswa.

Keenam, setelah siswa menulis karangan narasi dan hasil tulisan siswa dikumpulkan dan dinilai berdasarkan aspek yang dieliti.

Data yang telah dikumpulkan selanjutnya dianalisis melalui tahap-tahap berikut ini.

Pertama, memeriksa hasil tulisan siswa sesuai dengan aspek-aspek yang diteliti, yaitu alur, latar, dan tokoh dengan menggunakan format sebagai berikut.

Format 1. Rubrik Penilaian Kemampuan Menulis Karangan Narasi dengan

Menggunakan Metode Image Streaming Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Batang Kapas

No Kode Sampel

Aspek yang dinilai

Total skor

Nilai Alur Latar Tokoh

1 2 3 1 2 3 1 2 3

Deskriptor penilaian terlihat dalam format berikut

Tabel 2. Deskriptor Penilaian Kemampuan Menulis Karangan Narasi

dengan Menggunakan Metode Image Streaming Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Batang Kapas

No Aspek yang dinilai Deskriptor Penilaian Nilai

(9)

1. Alur Apabila dalam tulisan dapat memperlihatkan semua kriteria yangdiberikan(bagian pendahuluan, bagian tengah, dan bagian penutup)

3

Apabila dalam tulisan dapat memperlihatkan dua dari tiga kriteria yang diberikan(bagian pendahuluan, bagian tengah, dan bagian penutup)

2

Apabila dalam tulisan dapat memperlihatkan satu dari tiga kriteria yang diberikan (bagian pendahuluan, bagian tengah, dan bagian penutup)

1

2. Latar Apabila dalam tulisan tersebut ada semua kriteria yang diberikan (waktu, tempat, dan suasana)

3

Apabila dalam tulisan tersebut ada dua dari tiga kriteria yang diberikan (waktu, tempat, dan suasana)

2

Apabila dalam tulisan tersebut ada satu dari tiga kriteria yang diberikan (waktu, tempat, dan suasana)

1

3. Tokoh Apabila dalam tulisan terdapat semua kriteria yang diberikan (penamaan, keadaan fisik, dan karakter)

3

Apabila dalam tulisan terdapat dua dari tiga kriteria yang diberikan (penamaan, keadaan fisik, dan karakter)

2

Apabila dalam tulisan terdapat satu dari tiga kriteria yang diberikan (penamaan, keadaan fisik, dan karakter)

1

Kedua, mencatat skor yang diperoleh setiap siswa. Ketiga, mengubah skor mentah yang diperoleh siswa menjadi nilai dengan rumus:

Keterangan:

N = tingkat penguasaan

SM = skor yang diperoleh

SI = skor yang harus dicapai dalam suatu tes Smax = skala yang digunakan 100%

Keempat, mencari nilai rata-rata kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

Keterangan :

M = mean (nilai rata-rata) F = frekuensi

X = skor

∑FX = jumlah skor dikali frekuensi N = jumlah siswa

Kelima, mengelompokkan Kemampuan Menulis Narasi dengan Menggunakan Metode Image Streaming Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Batang Kapas dengan menggunakan skala 10.

(10)

Tabel 3

Pedoman Konvensi Skala 10

No Tingkat Penguasaan Nilai Ubahan Skala 10 Kualifikasi 1

2 3 4 5 6 7 8 9 10

96-100%

86-95%

76-85%

66-75%

56-65%

46-55%

36-45%

26-35%

16-25%

0-15%

10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

Sempurna baik sekali

Baik lebih dari cukup

Cukup hampir cukup

Kurang kurang sekali

Buruk buruk sekali

Nurgiyantoro

Keenam, menampilkan data dalam bentuk histogram penelitian. Ketujuh, menganalisis data penelitian. Kedelapan, membahas dan menyimpulkan hasil analisis data.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kemampuan menulis karangan narasi dengan menggunakan metode image streaming siswa kelas X SMA Negeri 2 Batang Kapas sebagai berikut. Pertama, Kemampuan menulis karangan narasi.

dengan menggunakan metode image streaming siswa kelas X SMA Negeri 2 Batang Kapas, dilihat dari aspek 1 (Alur) tergolong baik sekali (BS), karena meannya berada pada penguasaan 86-95% pada skala 10 dengan rata-rata hitung 94,44. Kedua, kemampuan menulis karangan narasi dengan menggunakan metode image streaming siswa kelas X SMA Negeri 2 Batang Kapas Untuk aspek 2, (Latar) baik (B), karena meannya berada pada penguasaan 76-85%

pada sakala 10 dengan rata-rata hitung 84,26. Ketiga, kemampuan menulis karangan narasi dengan menggunakan metode image streaming siswa kelas X SMA Negeri 2 Batang Kapas sebagai berikut Untuk aspek 3 (Tokoh) tergolong kurang sekali (KS), karena meannya berada pada penguasaan 26-35% pada skala 10 dengan rata-rata hitung 33,33.

Pembahasan pada penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Kemampuan Menulis Karangan Narasi dengan Menggunakan Metode Image Streaming Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Batang Kapas untuk (Alur).

Berdasarkan hasil analisis data membuktikan bahwa kemampuan menulis karangan narasi dengan menggunakan metode image streaming siswa kelas X SMA Negeri 2 Batang Kapas bahwa kemampuan siswa untuk aspek alur berada pada kualifikasi sempurna dan lebih dari cukup, sedangkan kemampuan rata-rata siswa berada pada kualifikasi tergolong baik sekali (BS), karena meannya berada pada penguasaan 86-95% pada skala 10 dengan rata-rata hitung 94,44.

2. Kemampuan Menulis Karangan Narasi dengan Menggunakan Metode Image Streaming Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Batang Kapas untuk (Latar).

Suasana yang Terharu

Tepat waktu 15.00 WIB pekan lalu, aku berlibur ke suasana Pantai Cerocok.

Kebetulan saat itu matahari sangat terik-teriknya sehingga hawa panas menyelimuti tubuhku dan lagi ditambah rasa lapar yang sejak tadi membuatku gelisah, membuat suasana saat itu tak mengenakkan untukku.

Sampel 13 ini berada pada kualifikasi baik karena hanya terdapat semua kriteria yang diberikan. Maka sesuai dengan kriteria penskoran yang telah ditetapkan yaitu skor 3 diberi dalam

(11)

tulisan tersebut ada semua kriteria yang diberikan. Setelah membaca kalimat Tepat waktu 15.00 WIB pekan lalu, aku berlibur, Pantai Cerocok, saat itu matahari sangat terik-teriknya sehingga hawa panas menyelimuti tubuhku dan lagi ditambah rasa lapar yang sejak tadi membuatku gelisah, membuat suasana saat itu tak mengenakkan untukku. Pada karangan ini terdapat kalimat yang membuktikan bahwa siswa menulis semua kriteria yang ditentukan seperti latar waktu, tempat, dan suasana.

Dari analisis data maka diperoleh kemampuan menulis karangan narasi untuk aspek latar berada pada kualifikasi sempurna, lebih dari cukup, sedangkan kemampuan rata-rata siswa untuk aspek latar berada pada kualifikasi Untuk aspek 2, (Latar) baik (B), karena meannya berada pada penguasaan 76-85% pada sakala 10 dengan rata-rata hitung 84,26.

3. Kemampuan Menulis Karangan Narasi dengan Menggunakan Metode Image Streaming Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Batang Kapas untuk (Tokoh).

Dari analisis data maka diperoleh kemampuan menulis karangan narasi untuk aspek tokoh berada pada kualifikasi kurang sekali, sedangkan kemampuan rata-rata siswa untuk aspek tokoh berada pada kualifikasi Untuk aspek 3 (Tokoh) tergolong kurang sekali (KS), karena meannya berada pada penguasaan 26-35% pada skala 10 dengan rata-rata hitung 33,33.

4. Kemampuan Menulis Karangan Narasi dengan Menggunakan Metode Image Streaming Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Batang Kapas ( gabungan ketiga indikator)

Histogram Kemampuan Menulis Karangan Narasi dengan Menggunakan Metode Image Streaming Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Batang Kapas

Keterangan:

S : Sempurna BS : Baik Sekali B : Baik

LDC: Lebih dari Cukup C : Cukup

Hasil analisis data menunjukkan bahwa tingkat penguasaan Kemampuan Menulis Karangan Narasi dengan Menggunakan Metode Image Streaming Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Batang Kapas untuk (indikator 1) alur yang memperoleh skor 3 berjumlah 30 orang siswa (83,34%), skor 2 berjumlah 4 orang siswa (16,67%), skor 1 berjumlah 0 orang siswa (0%). Kedua, untuk (indikator 2) latar yang memperoleh skor 3 berjumlah 22 orang siswa (61,11%), skor 2

0 10 20 30 40 50 60 70

BS B KS K HC C LDC B BS S

Frekuensi

Kualifikasi

(12)

berjumlah 11 orang siswa (30,56%), skor 1 berjumlah 3 orang siswa (8,33%). Ketiga, untuk (indikator 3) tokoh yang memperoleh skor 3 berjumlah 0 orang siswa (0%), skor 2 berjumlah 0 orang siswa (0%), skor 1 berjumlah 36 orang siswa (100%).

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada Bab IV sebelumnya dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa kelas X SMA Negeri 2 Batang Kapas menulis Karangan narasi dengan menggunakan metode image streaming berkualifikasi baik sekali, dengan rata-rata hitung (mean) nilai sebesar 70,07 yang berada pada rentang tingkat penguasaan 66-75% serta nilai 7 pada skala 10. Berikut ini analisis data yang diteliti. Pertama, indikator 1 (alur) diperoleh rata- rata hitung (mean) nilai siswa sebesar 94,44 berkualifikasi baik sekali, dan berada pada tingkat penguasaan 86-95% dengan nilai 9 pada skala 10. Kedua, indikator 2 (latar) diperoleh rata-rata hitung (mean) nilai siswa sebesar 84,26 berkualifikasi baik, dan berada pada rentang penguasaan 76-85% serta nilai 8 pada skala 10. Ketiga, indikator 3 (tokoh) diperoleh rata-rata hitung (mean) nilai siswa sebesar 33,33 berkualifikasi kurang sekali, dan berada pada rentang penguasaan 26- 35% serta bernilai 3 pada skala 10. Berdasarkan hasil kesimpulan di atas, maka peneliti mengemukakan empat saran sebagai berikut Pertama, kepada guru bidang studi Bahasa dan Sastra Indonesia kelas X SMA Negeri 2 Batang Kapas agar dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi dengan media yang menarik, bervariasi dan metode baru yang dapat menimbulkan ide-ide kreatif siswa terutama dalam menulis peristiwa atau pengalaman, latar berupa latar waktu, tempat, dan suasana, dan konflik tejadi dalam cerita. Kedua, kepada siswa dapat memotivasi dan menambah pengalaman baru dalam pembelajaran menulis, sebab siswa sebelumnya belum pernah menemui penggunaaan metode image streaming. Ketiga, bagi peneliti berikutnya agar dapat meneliti kemampuan menulis karangan narasi dengan berbagai metode, teknik atau model pembelajaran lain agar siswa dapat memahami dan mampu menulis karanagan narasi dengan lebih baik.

KEPUSTAKAAN

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Keraf, Goys.2007. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Gramedia Jakarta.

Nazir, Muhammad. 2009. Metode Penelitan. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Rusman, dkk. 2011. Pembelajaran Berbasis Teknologi dan Komunikasi: Mengembangkan Profesionalitas Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Semi, M. Atar. 2009. Menulis Efektif. Padang: UNP Press.

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung: Angkasa.s

Wenger, Win. 2012 Beyond Teacing and Learning. Memadukan Quantum Teacing dan Learning. (Terjemahan). Bandung: Nuansa.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas penggunaan metode CTL dan media gambar seri untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan pada siswa kelas III SDN Teguhan 3

Kemampuan Menulis Puisi dengan Menggunakan MetodeEstafet Writing Siswa Kelas X SMA Negeri 15 Berdasarkan tabel tersebut, diperoleh gambaran hasil belajar siswa untuk keseluruhan