• Tidak ada hasil yang ditemukan

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (Strata I)

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (Strata I) "

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPETHINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS CERPEN

SISWA KELAS VII MTsN MODEL PADANG

ARTIKEL ILMIAH

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (Strata I)

SYAMSI RAHMAYENI NPM 12080093

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG

2016

(2)
(3)
(4)

PENGARUH PENGGUNAAN MODELPEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS CERPEN

SISWA KELAS VII MTsN MODEL PADANG Oleh

Syamsi Rahmayeni1, Rahayu Fitri, M.Pd ²,Emil Septia, S.S., M.Pd. ³

1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat

2) 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh guru tidak menciptakan suasana yang menyenangkan dalam pembelajaran menulis teks cerpen sehingga siswa merasa bosan, terbatasnya alokasi waktu untuk latihan kemampuan menulis teks cerpen, media untuk pembelajaran sastra relatif kurang khususnya menulis teks cerpen, guru menggunakan teknik ceramah dalam proses pembelajaran, siswa masih sulit menuangkan ide-ide dan merangkai kata demi kata kedalam bentuk tulisan, siswa masih sulit menulis teks cerpen dengan baik secara terstruktur terutama siswa tidak bisa menuliskan komplikasi yaitu bagian yang berisikan konflik dalam sebuah teks cerpen. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan hasil kemampuan menulis teks cerpen tanpa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) siswa kelas VII MTsN Model Padang, mendeskripsikan hasil kemampuan menulis teks cerpen siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) siswa kelas VII MTsN Model Padang,dan mendeskripsikan terdapat atau tidaknya pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) terhadap kemampuan menulis teks cerpen siswa kelas VII MTsN Model Padang.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen murni (true eksperimen) dengan rancangan The Randomized Posstest Only Control Group.

Populasi dalam penelitian ini berjumlah 552 siswa dengan teknik penarikan sampel yang digunakan adalah teknik simple random sampling.

Hasil penelitian ini adalah. Pertama, tingkat kemampuan menulis teks cerpensiswa kelas VII MTsN Model Padang tanpa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) memperoleh nilai rata-rata 57,78 dengan klasifikasi 56 – 65% yaitu Sedang. Kedua.

tingkat kemampuan menulis teks cerpen denganmenggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) siswa kelas VII MTsN Model Padang nilai rata-rata 80,27 dengan klasifikasi 76 - 85% yaitu Baik. Ketiga, terdapat pengaruh yang signifikanterhadap penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) siswa kelas VII MTsN Model Padang karena 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔>𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 6,984 >1,67.

Kata Kunci: Pengaruh, TPS, Menulis, Cerpen, Siswa

(5)

EFFECT OF THE USE OF COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE THINK PAIR SHARE (TPS) ABILITY TO WRITE TEXT SHORT STORY

MODEL CLASS VII MTsN PADANG By

Syamsi Rahmayeni1, Rahayu Fitri, M.Pd ², Emil Septia, S.S., M.Pd.

1) Student of college STKIP PGRI West Sumatra 2) 3) Language and Literature Education Study Program

STKIP PGRI West Sumatra

ABSTRACT

This research is motivated by the teacher does not create a pleasant atmosphere in learning to write text stories so that students feel bored, the limited time allocated to exercise the ability to write text stories, media for instructional literature is relatively less, especially writing text stories, the teacher uses tsechniques lectures in the learning process, students still difficult expressing ideas and stringing verbatim into written form, students are still difficult to write text stories are well structured, especially the students could not write the complications that part which contains conflict in a short story text. The purpose of this study is to describe the result of the ability to write text stories without using cooperative learning model Think Pair Share (TPS), a student of class VII MTsN Model Padang, describe the results of the ability to write text stories of students using cooperative learning model Think Pair Share (TPS) students class VII MTsN Model Padang, and describe whether or not there is the influence of cooperative learning model Think Pair Share (TPS) on the ability to write text stories seventh grade students MTsN Model Padang.

This research is a quantitative research with pure experimental research methods (true experiment) to draft The Randomized Posstest Only Control Group. The population in this research were 552 students with a sampling technique used was simple random sampling technique.

The results of this study are. First, the level of ability to write text stories seventh grade students MTsN Model Padang without using cooperative learning model Think Pair Share (TPS) obtaining the average value of 57.78 with the classification of 56-65% is Medium. Second. level ability to write text stories by using cooperative learning model Think Pair Share (TPS), a student of class VII MTsN Model Padang average value of 80.27 with the classification of 76-85% is Good. Thirdly, there is a significant effect on the use of cooperative learning model Think Pair Share (TPS), a student of class VII MTsN Model Padang because t_hitung> t_tabel 6.984> 1.67.

Keyword: Effect, TPS, Write, Short Story, Students

(6)

A. PENDAHULUAN

Kegiatan menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif yang dapat mengungkapkan gagasan, pikiran, dan pendapat secara tertulis. Dalam penerapannya kegiatan menulis merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dalam proses belajar yang dialami siswa selama menuntut ilmu. Pembelajaran menulis di sekolah dapat melatih siswa menjadi kreatif dalam menulis. Dengan menulis siswa dapat mengungkapkan segala pemikiran, pengalaman, kesan, perasaan, pendapat dan imajinasi dalam bentuk bahasa tulis. Oleh karena itu pembelajaran menulis penting dikuasai oleh siswa.

Menulis teks cerpen salah satu kemampuan yang harus dikuasai oleh siswa. Hal ini disebabkan kegiatan menulis teks cerpen merupakan kegiatan yang muncul dari gagasan kreatif yang dapat melatih siswa untuk berkreasi, berimajinasi, dan bernalar. Dengan membaca dan memahami teks cerpen, pembaca merasa terharu atau termotivasi dalam peristiwa yang diceritakan. Selain itu, pembelajaran menulis teks cerpen penting bagi siswa karena teks cerpen merupakan salah satu jenis tulisan narasi yang bersifat fiktif.

Materi tentang menulis teks cerpen, diajarkan dalam Kurikulum 2013 ditingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTsN) kelas VII semester II dengan kompetensi inti ke-4 “Mencoba, mengolah, dan dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang atau teori”. Kompetensi dasar ke-4.2 yaitu menyusun teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan. Di dalam menyusun teks cerpen, siswa dituntut untuk menulis teks cerpen.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan pada tanggal 3 maret 2016 dengan guru Bahasa dan Sastra Indonesia kelas VII MTs Model Padang yaitu ibu Desmimi Eka Putri, S.Pd ternyata menulis teks cerpen bagi siswa merupakan kegiatan yang sulit, tidak menarik, dan membosankan. Hal ini terlihat dari minat siswa yang rendah dalam menulis teks cerpen.

Permasalahan itu diantaranya adalah sebagai berikut. Pertama, terbatasnya alokasi waktu untuk latihan keterampilan menulis teks cerpen. Kedua, media untuk pembelajaran sastra relatif kurang khususnya menulis teks cerpen. Ketiga, model pembelajaran yang digunakan tidak bervariasi karena guru hanya pernah menggunakan model pembelajaran melanjutkan cerita dengan cara disuruh siswa untuk bercerita dan siswa yang lain untuk melanjutkan cerita tersebut, jadi secara tidak langsung siswa sudah belajar menulis teks cerpen, dan seperti itulah diterapkan pada lokal- lokal selanjutnya. Guru juga belum pernah menggunakan teknik yang lain seperti model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS).

Selanjutnya penulis juga melakukan wawancara dengan beberapa siswa MTsN Model Padang khususnya kelas VII. Dapat diketahui bahwa dalam menulis teks cerpen, siswa masih sulit menuangkan ide-ide dan merangkai kata demi kata kedalam bentuk tulisan. Kemudian, siswa masih sulit menulis teks cerpen dengan baik secara terstruktur terutama siswa tidak bisa menuliskan komplikasi yaitu bagian yang berisikan konflik dalam sebuah teks cerpen. Hal tersebut disebabkan karena mereka tidak memahami konsep tentang menulis teks cerpen berdasarkan struktur teks cerpen.

Berdasarkan realita diatas, dalam pembelajaran apresiasi sastra terutama menulis teks cerpen, sudah seharusnya guru menerapkan model pembelajaran yang menarik sekaligus melatih siswa sehingga terampil menulis teks cerpen. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan untuk melatih siswa dalam menimbulkan dan mengungkapkan ide-ide adalah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS). Model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) merupakan suatu cara yang efektif untuk membuat variasi suasana pola diskusi kelas dengan asumsi bahwa semua diskusi membutuhkan pengaturan untuk mengendalikan kelas secara keseluruhan, dan prosedur yang digunakan dalam model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) ini dapat memberi siswa lebih banyak waktu berpikir, untuk merespon dan saling membantu. Model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) ini dapat melatih siswa untuk menulis teks cerpen dengan bahasa mereka sendiri sesuai dengan gambaran yang telah mereka dapatkan dari model pembelajaran yang ada. Jadi, siswa

(7)

diajak untuk melatih mengungkapkan ide berdasarkan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS). Dengan model pembelajaran ini siswa sudah memiliki gambaran teks cerpen dari semula sehingga permasalahn kekurangan ide dalam menulis teks cerpen dapat dikurangi.

Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut, akan dilakukan penelitian jenis kuantitatif yang berjudul ”Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Terhadap Kemampuan Menulis Teks Cerpen Siswa Kelas VII MTsN Model Padang.

B. METODOLOGI PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian ini dikatakan kuantitatif karena data yang akan dikumpulkan berupa angka dan analisis dengan menggunakan rumus statistik. Hal ini sesuai dengan pendapat Arikunto (2006:120 yang mengatakan bahwa penelitian kuntitatif banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya.

Metode penelitian ini adalah penelitian eksperimen murni (true experimental). Menurut Zainal (2012:74) eksperimen murni (true experimental) adalah kelompok ini menguji variabel bebas dan variabel terikat yang dilakukan terhadap kedua sampel kelompok eksperimen atau kelompok kontrol.Sampel dari kedua kelompok tersebut diambil secara acak. Dikatakan metode eksperimen karena melalui penelitian ini peneliti ingin mengetahui pengaruh perlakuan pembelajaran metode latihan terhadap kemampuan menulis teks cerpen siswa.

C. HASIL DAN PEMBAHASAN

Data tes kemampuan menulis teks cerpen tanpa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) diperoleh melalui tes unjuk kerja. Dalam tes tersebut siswa diminta untuk menulis teks cerpen tanpa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dengan tema cinta atau persahabatan. Setelah data terkumpul data tersebut dinilai berdasarkan indikator (1) orientasi, (2) komplikasi, dan (3) resolusi.

Masing-masing aspek penilaian diberi skor 1 sampai 3. Setelah data dianalisis diperoleh skor tertinggi yaitu 7 dan skor yang terendah 3. Skor maksimal yang diperoleh siswa secara lengkap adalah sebagai berikut. Pertama, skor 7 diperoleh oleh 7 orang siswa (17,5%). Kedua, skor 6 diperoleh oleh 11 orang siswa (27,5% ). Ketiga, skor 5 diperoleh oleh 10 orang siswa (25%).

Keempat, skor 4 diperoleh oleh 7 orang siswa (17,5%). Kelima, skor 3 diperoleh oleh 5 orang siswa (12,5%).

Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa tingkat pengguasaan kemampuan menulis teks cerpen tanpa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) di kelas kontrol siswa kelas VII.8 MTsN Model Padang dengan rata-rata 57,77 tergolong Sedang, karena berada pada penguasaan 56-65%.

(8)

.

Histogram Kemampuan Menulis Teks Cerpen Tanpa Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Di Kelas Kontrol Siswa Kelas VII MTsN Model Padang

b.

Kemampuan Menulis Teks Cerpen Di Eksperimen Siswa Kelas VII MTsN Model Padang dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS)

Data secara lengkap tentang menulis teks cerpen siswa kelas VII MTsN Model Padang dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) sebagai berikut. Pertama, siswa yang mendapatkan nilai 55,55 diperoleh oleh 6 orang siswa (15%). Kedua, siswa yang mendapatkan nilai 66,67 diperoleh oleh 6 orang siswa (15%). Ketiga, siswa yang memperoleh nilai 77,78 sebanyak 9 orang (22,5%). Keempat, nilai yang didaptkan 88,89 diperoleh oleh 11 orang siswa (27,5). Kelima, nilai 100 diperoleh oleh 8 orang siswa (20%).

Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa tingkat pengguasaan kemampuan menulis teks cerpen denganmenggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) di kelas eksperimen siswa kelas VII.8 MTsN Model Padang dengan rata-rata 80,27 tergolong Baik (B), karena berada pada penguasaan 76-85%.

0 0

5 7 10 11

7

0 0

-2147 1013 1619 2225 2831 3437 40

frekuensi

Kualifikasi

(9)

Histogram Kemampuan Menulis Teks Cerpen Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Di Kelas Kontrol Siswa Kelas VII MTsN Model Padang

D. KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada Bab IV dapat disimpulkan tiga hal berikut ini. Pertama, Tingkat kemampuan menulis teks cerpensiswa kelas VII MTsN Model Padang tanpa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) memperoleh nilai rata-rata 57,78 dengan klasifikasi 56 – 65% yaitu Sedang.

Kedua, Tingkat kemampuan menulis teks cerpen dengan menggunakan menggunakan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) siswa kelas VII MTsN Model Padang nilai rata-rata 80,27 dengan klasifikasi 76 - 85% yaitu Baik.

Ketiga, berdasarkan hasil uji-t disimpulkan bahwa terdapat pengaruh terhadap penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) siswa kelas VII MTsN Model Padang karena thitung> tabel (6,984>1,67). Jadi, disimpulkan bahwa kemampuan menulis teks cerpensiswa kelas VII MTsN Model Padang dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) lebih baik daripada tanpa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS). Hal tersebut juga terbukti dalam pelaksanaan pembelajaran yang menunjukkan suasana yang tenang dan fokus dalam pembelajaran menulis, khususnya menulis teks cerpen.

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian maka dikemukakan saran- saran sebagai berikut. Pertama, disarankan pada siswa kelas VII MTsN Model Padang untuk lebih banyak berlatih menulis baik di sekolah maupun di luar sekolah, agar kemampuan menulis lebih bagus lagi, terutama menulis teks cerpen. Kedua, guru mata pelajaran Bahasa Indonesia dalam proses pembelajaran dapat menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) untuk mewujudkan kemampuan menulis teks cerpen siswa kelas VII MTsN ModelPadang.

Hal ini disebabkan bahwa model pembelajaran sangat berperan penting untuk mewujudkan tujuan pembelajaran. Ketiga, peneliti lain sebagai masukan dan bahan perbandingan dalam melakukan penelitian yang berkaitan dengan kemampuan menulis, terutama kemampuan menulis teks cerpen.

E. KEPUSTAKAAN

Arifin, Zainal. 2012. Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Remaja Rosdakarya.

Dalman. 2014. Keterampilan Menulis. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Semi, M. Atar. 2003. Menulis Efektif. Padang: Angkasa Raya Padang.

0 0 0 0

6 0

6 9 11

8

-2147 1013 1619 2225 2831 3437 40

frekuensi

Kualifikasi

(10)

Tarigan, Hendry Guntur. 2008. Menulis Suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung: Angkasa.

Trianto. 2012. Mendesain Model Pembelajaran inovatif-Progresif. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group.

Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Referensi

Dokumen terkait

PERNYATAAN KEASLIAN Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share TPS dalam Meningkatkan Hasil Belajar