METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
3.1.1 Proses Tindakan Siklus I
Proses tindakan siklus I terdiri atas empat tahap yaitu tahap perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.
3.1.1.1 Perencanaan
Pada tahap ini dilakukan tahap penyusunan rencana kegiatan dengan menentukan langkah-langkah yang dilakukan peneliti untuk memecahkan masalah. Masalah yang dialami dalam pembelajaran menulis buku harian selama ini adalah masih rendah karena cara pembelajarannya yang digunakan kurang sesuai dengan karakteristik siswa dan materi pembelajaran. Upaya untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan menerapkan model pembelajaran yang cocok dengan kehidupan siswa sehari-hari yaitu menerapkan metode pembelajaran langsung (direct
method instruction) dan teknik modeling. Rencana yang dilakukan adalah menyusun
rencana pelaksanaan pembelajaran. Dalam tahap perencanaan ini peneliti mempersiapkan proses pembelajaran keterampilan menulis buku harian dengan
menggunakan metode pembelajaran langsung (direct method instruction) dan teknik
modeling dengan langkah-langkah :
1) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran menulis buku harian dengan menggunakan metode pembelajaran langsung (direct method instruction) dan teknik modeling;
2) Menyiapkan contoh buku harian yang akan dijadikan model dalam pembelajaran. Buku harian yang dibuat sesuai dengan jumlah kelompok dengan berbagai macam cara penulisannya untuk pembelajaran menulis buku harian di kelas;
3) Menyusun instrumen nontes dan tes; dan
4) Bekerjasama dengan guru mata pelajaran dan teman sejawat.
3.1.1.2 Tindakan
Tindakan adalah perbuatan yang dilakukan oleh guru sebagai upaya perbaikan keterampilan menulis buku harian untuk siswa SMP Negeri 30 Semarang, khusunya kelas VII E. Tindakan yang dilakukan oleh peneliti secara garis besar adalah melaksanakan proses pembelajaran menulis buku harian dengan metode pembelajaran langsung (direct method instruction) dan teknik modeling. Tindakan ini dilaksanakan dalam tiga tahap pertemuan, yaitu tahap pendahuluan, tahap inti pembelajaran, dan tahap penutup. Tindakan pada masing-masing pertemuan dijabarkan sebagai berikut.
Pada tahap pendahuluan dilaksanakan langkah-langkah sebagai berikut : (1) guru memberikan ilustrasi tentang buku harian kepada siswa dengan menggunakan metode pembelajaran langsung dan teknik modeling; (2) guru mengadakan tanya jawab kepada siswa, pernahkah mereka menulis buku harian; dan (3) guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari itu, yaitu menulis buku harian dengan metode pembelajaran langsung (direct method instruction) dan teknik modeling.
Tahap inti pembelajaran dilakukan dengan langkah-langkah dalam pembelajaran, yaitu : (1) guru menjelaskan informasi latar belakang tentang menulis buku harian, pentingnya pembelajaran menulis buku harian, dan mempersiapkan siswa untuk belajar menulis buku harian secara terbimbing; (2) siswa dikondisikan dalam kelompok-kelompok kecil terdiri atas 4-5 siswa; (3) siswa menyimak lembar contoh pengalaman pribadi dalam buku harian yang dibacakan guru sebagai bahan acuan menulis; (4) siswa dan guru mendiskusikan tentang cara-cara menulis buku harian dengan bahasa yang baik dan benar dalam pembelajaran langsung; (5) siswa diberi penguatan oleh guru mengenai hasil diskusi; (6) siswa ditugasi untuk menulis buku harian model ke-1 sesuai dengan pengalaman pribadi siswa secara individu dalam berkelompok pada peristiwa tertentu dalam satu hari; (7) siswa mengumpulkan hasil penulisan buku harian sebagai bahan penilaian individu dalam kelompoknya masing-masing; (8) guru memilih hasil tulisan pengalaman pribadi terbaik dari masing-masing kelompok
dipilih satu tulisan untuk dipersentasikan di depan kelas; (9) kelompok lain memberikan penilain berdasarkan rubrik penilaian; dan (10) siswa mendapatkan penjelasan dari guru bahwa apa yang telah dilakukan merupakan kegiatan menulis buku harian dengan menggunakan metode pembelajaran langsung (direct method
instruction) dan teknik modeling.
Tahap selanjutnya adalah tahap penutup dengan kegiatan berikut: (1) guru bertanya kepada siswa tentang kesulitan-kesulitan menulis buku harian dengan bahasa yang baik dan benar dalam pembelajaran langsung; (2) guru dan siswa melakukan refleksi tentang proses pembelajaran pada hari itu dan membuat kesimpulan terhadap hasil pembelajaran; dan guru memberikan motivasi atau dorongan kepada siswa untuk belajar lebih rajin; dan (3) siswa mendapatkan tugas untuk menulis pengalaman pribadi model ke-2 dengan bahasa yang baik dan benar sesuai langkah-langkah penulisannya.
2) Pertemuan Kedua
Pada tahap pendahuluan dilaksanakan langkah-langkah sebagai berikut: (1) guru menanyakan apakah siswa telah berlatih menulis buku harian
berdasarkan pengalamannya baik yang menyedihkan maupun yang
menyenangkan berdasarkan penugasan pada pertemuan pertama; dan (2) guru menjelaskan bahwa kegiatan hari itu yaitu menemukan definisi menulis buku harian, manfaat dan tujuannya, dan perbedaan penyajiaanya berdasarkan
model-model buku harian dalam metode pembelajaran langsung (direct method
instruction).
Tahap inti pembelajaran dilakukan dengan langkah-langkah dalam pembelajaran, yaitu: (1) siswa diminta untuk mendefinisikan buku harian berdasarkan pengetahuan siswa ketika diberikan beberapa contoh model buku harian oleh guru; (2) guru dan siswa mendiskusikan dan menyimpulkan definisi buku harian; (3) guru dan siswa berdiskusi tentang manfaat buku harian, cara menulis buku harian yang benar, dan perbedaan penyajiannya sesuai model-model buku harian; (4) siswa mendapat penjalasan dari guru tentang menulis buku harian; (5) siswa berlatih secara individu dalam kelompok untuk menulis buku harian berdasarkan model ke-3; (6) guru meminta siswa untuk saling menukarkan catatan hariannya dengan kelompok lainnya; (7) siswa dengan kelompoknya mendiskusikan kesalahan dan kekurangan yang ada, kemudian membenahinya; (8) guru memilih salah satu kelompok untuk membacakan hasil diskusinya dan meminta anggota kelompok lain mendengarkan, kemudian kelompok lain memberikan tanggapan atau masukan untuk kelompok yang diminta untuk membaca hasil diskusinya; (9) guru dan siswa mendiskusikan kesalahan dan kekurangan dalam pembuatan catatan harian yang telah dibuat oleh siswa; dan (10) guru memberikan penguatan dan kesimpulan terhadap hasil diskusi siswanya.
Pada tahap selanjutnya adalah tahap penutup dengan kegiatan berikut : (1) guru bersama siswa mengadakan refleksi terhadap proses dan hasil belajar pada hari itu; dan (2) siswa diberi tugas untuk membuat buku harian berdasarkan tiga model berserta judulnya, dengan bahasa yang baik dan benar.
3.1.1.3 Observasi
Observasi adalah mengamati hasil atau dampak dari tindakan-tindakan yang dilakukan siswa dalam proses pembelajaran menulis buku harian dengan metode pembelajaran langsung (direct method instruction) dan teknik modeling.
Pengamatan ini dilakukan sejak awal, selama proses pembelajaran dan akhir pembelajaran. Observasi ini peneliti tidak hanya sendirian, tetapi dibantu oleh tiga orang teman, dua laki-laki dan satu perempuan, yaitu yang laki-laki satu mengambil video dan yang satunya membantu dalam tahap wawancara kepada beberapa siswa serta mengambil foto pada setiap kegiatan pembelajaran. Teman perempuan membantu saat membagikan beberapa contoh model buku harian dan kertas asturo dan kerta lipat untuk membuat majalah dinding. Dalam observasi ini data diperoleh dengan mengaitkan antara hasil observasi, jurnal, wawancara, dan dokumentasi dengan data tes yang dilakukan pada setiap siklus. Dalam proses observasi ini data diperoleh melalui beberapa cara seperti yang disebutkan diatas, antara lain: (1) tes yang digunakan untuk mengetahui keterampilan siswa serta peningkatan keterampilan menulis buku harian setelah dilakukan dua siklus; (2) observasi untuk mengetahui perilaku/aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung; (3) jurnal
penelitian diberikan untuk mengungkapkan segala hal yang dirasakan siswa selama pembelajaran berlangsung, jurnal berisi mengenai pesan dan kesan siswa setelah mengikuti metode pembelajaran langsung (direct method instruction) dan teknik
modeling. Sebagaimana jurnal siswa dan jurnal guru berisi mengenai ungkapan
persaan setelah melakukan pembelajaran menulis buku harian dengan metode pembelajaran langsung (direct method instruction) dan teknik modeling; (4) wawancara digunakan untuk memperoleh data melalui pendapat siswa yang dilakukan di luar kegiatan pembelajaran. Wawancara ini dilakukan kepada siswa yang mempunyai nilai tinggi, sedang, dan rendah masing-masing satu siswa. Hal ini dilakukan untuk mengungkapkan data secara lengkap; dan (5) dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data nontes yang berupa gambar (foto) dan video digunakan sebagai laporan yang berupa gambar aktivitas siswa selama penelitian. Hal ini akan memperkuat data yang lain, yaitu memperjelas dan mendukung data. Seluruh data tersebut dijelaskan dalam bentuk deskripsi secara lengkap.
3.1.1.4 Refleksi
Pembelajaran menulis buku harian dengan metode pembelajaran lansung dan teknik modeling yang dilakukan pada siklus I ini mulai disukai oleh siswa. Hal ini terlihat dari antusiasme siswa terhadap proses pembelajaran. Hasil tes menulis buku harian siklus I hanya tiga kategori yang menunjukkan kategori baik yaitu pada indikator kualitas isi, ejaan dan tanda baca, dan kerapian tulisan. Ada tiga indikator
yang menunjukkan kategori cukup yaitu pada indikator kelengkapan unsur buku harian, pilihan kata, dan kohesi dan koherensi. Pada hasil tes siklus I terdapat satu kategori yang menunjukkan kategori kurang yaitu pada indikator keefektifan kalimat. Keterampilan siswa dalam menulis buku harian juga perlu diperbaiki. Hal ini terlihat ketika proses menulis buku harian, siswa masih melakukan hal-hal yang harus dihindari dalam menulis buku harian seperti, melamun saat guru memberikan materi, menulis buku harian dengan menganggu temannya, menulis buku harian sambil mengobrol, dan kurang konsentrasi terhadap pengalaman pribadinya yang akan ditulis dalam buku harian. Kesulitan lain yang dihadapi siswa adalah masih kurang
paham dalam mengembangkan unsur-unsur menulis buku harian dan
mengembangkan pengalaman pribadinya ke dalam bentuk buku harian.
Hal-hal tersebut nantinya harus diperbaiki ke arah yang lebih baik pada siklus II. Untuk mengatasi kebiasaan yang salah dalam menulis buku harian nantinya dapat dilakukan dengan cara memberikan penjelasan kepada siswa mengenai cara menulis buku harian yang benar. Kemudian, guru memberikan motivasi kepada siswa agar terus berlatih menulis buku harian. Sementara itu, upaya mengatasi kesulitan siswa dalam menulis buku harian dengan metode pembelajaran langsung dan teknik
modeling nantinya akan dilakukan penjelasan dan pelatihan kembali. Selain itu, guru
akan memberikan sebuah contoh model buku harian yang lainnya dari pengalaman peneliti sendiri dengan unsur-unsur buku harian yang baik dan benar. Hal ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih jelas kepada siswa.
Kriteria nilai ketuntasan pada siklus I sebesar 70 juga belum dicapai karena secara keseluruhan nilai yang dicapai baru sebesar 67,32. Untuk mencapai nilai ketuntasan sebesar 70, peneliti akan lebih memotivasi siswa dan membantu kesulitan-kesulitan yang masih dihadapi siswa pada pembelajaran menulis buku harian dengan metode pembalajaran langsung dan teknik modeling siklus II.
Berdasarkan hasil observasi, jurnal, wawancara, dan dokumentasi terlihat perilaku siswa yang beragam. Mulai dari perilaku positif hingga perilaku negatif. Beberapa siswa tertarik dengan pembelajaran menulis buku harian dengan metode pembelajaran langsung dan teknik modeling, tetapi ada pula siswa yang masih belum tertarik dengan pembelajaran tersebut karena berbagai alasan seperti tidak menyukai keterampilan menulis buku harian dan mengalami kesulitan, tetapi masih malu untuk bertanya. Keaktifan siswa dalam bertanya juga nantinya perlu ditingkatkan pada siklus II. Selain itu, masih ada beberapa siswa yang masih sulit berkonsentrasi pada pembelajaran dan masih suka mengganggu siswa yang lain.
Untuk memperbaiki perilaku siswa agar lebih ke arah yang positif, pada pembelajaran menulis buku harian dengan metode pembelajaran langsung dan teknik
modeling siklus II nantinya akan direncanakan pembelajaran yang lebih matang,
penciptaan suasana belajar yang lebih kondusif, dan proses pembelajaran yang lebih menarik dan menyenangkan serta pemberian motivasi kepada siswa untuk terus berlatih menulis buku harian.