• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANNYA

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1.1 Hasil Tes Siklus I

Hasil tes pada siklus I merupakan hasil tes keterampilan menulis buku harian dengan metode pembelajaran langsung dan teknik modeling. Hasil tes pada siklus I dijabarkan di bawah ini dengan penjabaran hasil tes keterampilan menulis buku harian dan hasil pada masing-masing indikator.

4.1.1.1.1 Keterampilan Menulis Buku Harian Siklus I

Tingkat keterampilan siswa dalam menulis buku harian pada siklus I diperoleh setelah pembelajaran menulis buku harian dengan metode pembelajaran langsung dan teknik modeling. Hasil tes keterampilan menulis buku harian dengan metode pembelajaran langsung dan teknik modeling dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 6. Hasil Tes Menulis Buku Harian Siklus I No. Kategori Rentang nilai Frekuensi Jumlah

Skor Persentase (%) 1. Sangat baik ≥ 85 0 0 0 2. Baik 70 – 84 12 896 30 3. Cukup 60 – 69 26 1691 65 4. Kurang < 60 2 106 5 Jumlah 40 2693 100

Nilai rata – rata 2693

40 = 67,32

Tabel 6 menunjukkan tingkat keterampilan menulis buku harian dengan metode pembelajaran langsung dan teknik modeling pada siklus I. Dari tabel tersebut menunjukkan tidak ada siswa yang mencapai nilai dengan kategori sangat baik. Kategori baik dengan rentang nilai 70-84 terdapat 12 siswa yang mencapai nilai tersebut atau dengan persentase 30%. Adapun untuk kategori cukup dengan rentang nilai 60-69 dicapai oleh 26 siswa atau dengan persentase 65%. Sementara untuk kategori kurang dengan rentang nilai < 60 atau dengan persentase 5% ada dua siswa yang masuk dalam kategori tersebut .

Nilai rata-rata kelas menulis buku harian dengan metode pembelajaran langsung dan teknik modeling sebesar 67,32 dan termasuk dalam kategori cukup. Jadi, target untuk rata-rata kelas sebesar 70 atau dengan kategori baik masih belum tercapai, untuk itu peneliti akan menindaklanjuti penelitian ini untuk mencapai target yang ditetapkan pada siklus II. Di bawah ini dijabarkan hasil penilaian siklus I pada masing-masing indikator keterampilan menulis buku harian dengan metode pembelajaran langsung dan teknik modeling.

Hasil keterampilan menulis buku harian secara lengkap dapat dilihat pada diagram batang berikut ini.

Diagram 1. Hasil Tes Menulis Buku Harian Siklus I

Pada diagram 1 dapat diketahui hasil tes menulis buku harian siklus I bahwa tidak ada siswa yang memeroleh nilai ≥ 85 atau dalam kategori sangat baik. Siswa

yang memeroleh nilai dalam kategori baik atau interval nilai 70–84 berjumlah 12 siswa. Siswa yang memeroleh nilai 60–69 berjumlah 26 siswa atau termasuk dalam kategori cukup, sedangkan ada dua siswa yang mendapat nilai < 60 atau dalam kategori kurang.

4.1.1.1.2 Penilaian Indikator Kualitas Isi Buku Harian

Indikator yang pertama adalah kualitas isi buku harian. Hasil tes pada indikator ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37 39 Resonden Nilai

Tabel 7. Penilaian Indikator Kualitas Isi Buku Harian

No Kategori Nilai Bobot

aspek Frekuensi Jumlah skor Persentase (%) 1 Sangat baik 5 4 1 20 2,5 2 Baik 4 27 432 67,5 3 Cukup 3 11 132 27,5 4 Kurang 2 1 8 2,5 Jumlah 40 592 100

Nilai rata - rata 592/ 40

20 × 100 = 74

Tabel 7 menunjukkan nilai indikator kualitas isi buku harian. Berdasarkan tabel 7 tersebut, ada satu siswa dengan persentase 2,5% yang sudah mencapai kategori sangat baik. Sebanyak 27 siswa atau dengan persentase 67,5% mendapatkan nilai dengan kategori baik. Sementara itu untuk kategori cukup ada 11 siswa dengan persentase 27,5% dan kategori kurang ada satu siswa dengan persentae 2,5%. Pada indikator kualitas isi buku harian, nilai rata-rata kelas mencapai 74 yang termasuk dalam kategori baik.

Kesalahan yang dilakukan oleh siswa pada indikator kualitas isi buku harian yaitu pada bagian isi paragraf banyak terdapat kalimat-kalimat yang tidak berkesinambungan dan bersifat umum serta kurang menarik untuk dibaca.

4.1.1.1.3 Penilaian Indikator Kelengkapan Unsur Buku Harian

Indikator kedua adalah kelengkapan unsur buku harian. Hasil tes pada indikator ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 8. Penilaian Indikator Kelengkapan Unsur Buku Harian

No Kategori Nilai Bobot

aspek Frekuensi Jumlah skor Persentase (%) 1 Sangat baik 5 5 0 0 0 2 Baik 4 3 60 7,5 3 Cukup 3 35 525 87,5 4 Kurang 2 2 20 5 Jumlah 40 605 100

Nilai rata – rata 605/ 40

25 × 100 = 60,5

Tabel 8 menunjukkan hasil tes siklus I indikator kelengkapan unsur buku harian. Dari 40 siswa, tidak ada satupun siswa yang memeroleh kategori sangat baik.

Ada tiga siswa atau dengan persentase 7,5% mendapat nilai dengan kategori baik. Sementara itu, untuk kategori cukup ada 35 siswa atau dengan persentase 87,5%. Adapun untuk kategori kurang ada dua siswa dengan persentase 5%. Pada indikator kelengakapan unsur buku harian ini, nilai rata-rata kelas mencapai 60,5 yang termasuk dalam kategori kurang.

Pada siklus I, hanya ada dua siswa yang nilainya berkategori kurang. Siswa hanya mampu menyebutkan tiga unsur kelengkapan menulis buku harian. Kesalahan siswa terletak pada unsur tempat dan waktu penulisan yang sering lupa dituliskan ketika menulis buku harian.

4.1.1.1.4 Penilaian Indikator Ejaan dan Tanda Baca

Indikator yang ketiga adalah ejaan dan tanda baca. Hasil tes pada indikator ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 9. Penilaian Indikator Ejaan dan Tanda Baca

No Kategori Nilai Bobot

aspek Frekuensi Jumlah skor Persentase (%) 1 Sangat baik 5 3 0 0 0 2 Baik 4 3 45 7,5 3 Cukup 3 31 372 77,5 4 Kurang 2 6 54 15 Jumlah 40 471 100

Nilai rata – rata 471/ 40

15 × 100 = 78,5

Tabel 9 menunjukkan hasil tes siklus I keterampilan siswa dalam ejaan dan tanda baca. Dari keseluruhan jumlah siswa, tidak ada siswa yang mampu menggunakan kalimat dengan kategori sangat baik. Nilai dengan kategori baik dicapai sebanyak tiga siswa dengan persentase 7,5%. Ada 31 siswa atau dengan persentase 77,5% mencapai nilai dengan kategori cukup. Sementara itu untuk kategori kurang ada enam siswa dengan persentase 15% mendapat nilai kategori kurang. Pada indikator ejaan dan tanda baca nilai rata-rata kelas mencapai 78,5 yang termasuk dalam kategori baik.

Siswa yang nilainya masih masuk dalam kategori kurang hasil pekerjaan mereka masih menggunakan kata yang tidak baku dan masih banyak kesalahan dalam menggunakan tanda baca. Sementara itu, siswa yang nilainya masuk dalam kategori baik sudah mampu menggunakan kalimat yang baku dan menggunakan tanda baca secara tepat.

4.1.1.1.5 Penilaian Indikator Pilihan Kata

Penilaian indikator pilihan kata mempunyai bobot nilai tiga. Jadi, skor tertinggi untuk aspek ini adalah 15, sedangkan skor terendah adalah enam. Hasil tes menulis buku harian pada aspek pilihan kata dapat dilihat pada tabel 10 berikut ini.

No. Kategori Nilai Bobot aspek Frekuensi Jumlah skor Persentase (%) 1. Sangat baik 5 3 0 0 0 2. Baik 4 18 216 40 3 Cukup 3 22 198 55 4 Kurang 2 0 0 0 Jumlah 40 414 100

Nilai rata – rata 414/ 40

15 × 100 = 69

Berdasarkan data pada tabel 10, dapat dilihat bahwa nilai rata–rata siswa dalam menulis buku harian pada indikator pilihan kata mencapai 69 atau dalam kategori cukup. Jumlah skor yang diperoleh 40 siswa adalah 414. Tidak ada siswa yang memeroleh nilai dalam kategori sangat baik. Sementara itu, ada 18 siswa dengan persentase 40% yang memeroleh nilai dengan kategori baik. Frekuensi tertinggi adalah pada kategori cukup yang mencapai 22 siswa dengan persentase 55%. Adapun untuk kategori kurang tidak ada satupun siswa yang mencapai rentang nilai tersebut.

Siswa yang nilainya masuk dalam kategori cukup umumnya disebabkan dalam pemilihan kata kurang sesuai dengan situasi, kurang bervariasi, dan kurang ekspresif. Selain itu, masih banyak ditemukan kata yang tidak baku dalam penulisan buku harian. Berbeda dengan siswa yang nilainya masuk dalam kategori baik, mereka telah

mampu menggunakan kata secara variatif dan kata baku dalam penulisan buku harian.

4.1.1.1.6 Penilaian Indikator Keefektifan Kalimat

Penilaian indikator keefektifan kalimat mempunyai bobot nilai tiga. Jadi, skor tertinggi untuk indikator ini adalah 12, sedangkan skor terendah adalah enam. Hasil tes menulis buku harian pada aspek keefektifan kalimat dapat dilihat pada tabel 11 berikut ini.

Tabel 11. Penilaian Indikator Keefektifan Kalimat

No. Kategori Nilai Bobot

aspek Frekuensi Jumlah skor Persentase (%) 1 Sangat baik 5 2 0 0 0 2 Baik 4 0 0 0 3 Cukup 3 17 102 42,5 4 Kurang 2 23 92 57,5

Jumlah 40 194 100

Nilai rata – rata 194/ 40

10 × 100 = 48,5

Berdasarkan data pada tabel 11 dapat dilihat bahwa nilai rata–rata siswa dalam menulis buku harian pada indikator keefektifan kalimat mencapai 48,5 atau dalam kategori kurang. Jumlah skor yang diperoleh 40 siswa adalah 194. Tidak ada siswa yang memeroleh nilai dalam kategori sangat baik. Adapun untuk kategori baik juga tidak ada satupun siwa yang mencapai nilai rentang tersebut. Sementara itu, ada 17 siswa dengan persentase 42,5% yang memeroleh nilai dengan kategori cukup. Frekuensi tertinggi adalah pada kategori kurang yang mencapai 23 siswa dengan persentase 57,5%.

Siswa yang nilainya masuk dalam kategori kurang pada umumnya masih menggunakan kata-kata yang terlalu panjang sehingga mengurangi keefektifan kalimat dalam penulisan buku harian. Kesulitan lain yang dialami siswa adalah siswa kurang bisa merangkai kalimat secara singkat dan jelas.

4.1.1.1.7 Penilaian Indikator Kohesi dan Koherensi

Penilaian indikator kohesi dan koherensi mempunyai bobot nilai dua. Jadi, skor tertinggi untuk aspek ini adalah sepuluh, sedangkan skor terendah adalah empat.

Hasil tes menulis buku harian pada aspek kohesi dan koherensi dapat dilihat pada tabel 12 berikut ini.

Tabel 12. Penilaian Indikator Kohesi dan Koherensi

No. Kategori Nilai Bobot

aspek Frekuensi Jumlah skor Persentase (%) 1. Sangat baik 5 2 1 10 2,5 2. Baik 4 8 64 20 3. Cukup 3 30 180 75 4. Kurang 2 1 4 2,5 Jumlah 40 258 100

Nilai rata – rata 258/ 40

10 × 100 = 64,5

Berdasarkan data pada tabel 12, dapat dilihat bahwa nilai rata–rata siswa dalam menulis buku harian pada indikator kohesi dan koherensi mencapai 64,5 atau dalam kategori cukup. Sebanyak satu siswa dengan persentase 2,5% memeroleh nilai dalam kategori sangat baik. Sementara itu, ada delapan siswa dengan persentase 20% memeroleh nilai dalam kategori baik. Frekuensi tertinggi adalah pada kategori cukup yang mencapai 30 siswa dengan persentase 75%. Sementara itu ada satu siswa dengan persentase 2,5% memeroleh nilai dalam kategori kurang.

Siswa yang memeroleh nilai dalam kategori kurang karena banyak ditemukan kesalahan pada keterpaduan antarkalimat dan antarparagraf tidak jelas dalam menulis buku harian.

4.1.1.1.8 Penilaian Indikator Kerapian Tulisan

Penilaian indikator kerapian tulisan mempunyai bobot nilai satu. Jadi, skor tertinggi untuk aspek ini adalah lima, sedangkan skor terendah adalah dua. Hasil tes menulis buku harian pada aspek kerapian tulisan dapat dilihat pada tabel 13 berikut ini.

Tabel 13. Penilaian Indikator Kerapian Tulisan

No. Kategori Nilai Bobot

aspek Frekuensi Jumlah skor Persentase (%) 1. Sangat baik 5 1 5 25 12,5 2. Baik 4 29 116 72,5 3. Cukup 3 6 18 15 4. Kurang 2 0 0 0 Jumlah 40 159 100

Nilai rata – rata 159/ 40

5 × 100 = 79,5

Berdasarkan data pada tabel 13, dapat dilihat bahwa nilai rata–rata siswa dalam menulis buku harian pada indikator kerapian tulisan mencapai 79,5 atau dalam kategori baik. Sebanyak lima siswa dengan persentase 12,5% memeroleh nilai dalam

kategori sangat baik. Ada 29 siswa dengan persentase 72,5% memeroleh nilai dalam kategori baik. Sementara itu, ada enam siswa dengan persentase 15% memeroleh nilai dalam kategori cukup. Pada kategori kurang tidak ada satupun siswa yang memeroleh kategori tersebut.

Siswa yang memeroleh nilai dalam kategori cukup karena banyak ditemukan kesalahan pada kerapian tulisan, siswa kebanyakan tulisannya kurang bagus dan tidak bersih sehingga masih banyak coretannya.