• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN METODE MIND MAPPING PADA SISWA KELAS II SEKOLAH DASAR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN METODE MIND MAPPING PADA SISWA KELAS II SEKOLAH DASAR."

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

Nita Ernawati Setiawan, 2013

Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Dengan Metode Mind Mapping pada Siswa Kelas II SDN 3 Cibodas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN

DENGAN METODE MIND MAPPING

PADA SISWA KELAS II SDN 3 CIBODAS

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

Nita Ernawati Setiawan 0902952

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Nita Ernawati Setiawan, 2013

Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Dengan Metode Mind Mapping pada Siswa Kelas II SDN 3 Cibodas

(3)

Nita Ernawati Setiawan, 2013

Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Dengan Metode Mind Mapping pada Siswa Kelas II SDN 3 Cibodas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan

dengan Metode Mind Mapping pada siswa kelas II

SDN 3 Cibodas

Oleh

Nita Ernawati Setiawan

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Nita Ernawati Setiawan 2013

Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(4)

Nita Ernawati Setiawan, 2013

Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Dengan Metode Mind Mapping pada Siswa Kelas II SDN 3 Cibodas

(5)

ii

Nita Ernawati Setiawan, 2013

Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Dengan Metode Mind Mapping pada Siswa Kelas II SDN 3 Cibodas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN METODE MIND MAPPING

PADA SISWA KELAS II SEKOLAH DASAR

Nita Ernawati S

Universitas Pendidikan Indonesia, JL. Dr. Setiabudhi no. 229 Bandung e-mail: nitnitaaa@yahoo.co.id

Abstract : Improved Beginning Reading Skill With Mind Mapping Method In

II Grade Elementary School. This research is base on by the number of II grade

student at SDN 3 Cibodas that still not be able to read pluently. This research focused on improving beginning reading skill with mind mapping method. The subject of this research is the II grade students at SDN 3 Cibodas which amounts to 36 student. The purpose of this research is to determine the planning, implementation, and student improvement of reading skill. The method that used in this research is Class Action Research, that adopted from Kemmis and Mc. Taggart consisting of 3 cycles.Tecnic for collecting data were gained from the observation sheet’s student and teacher, interview, documentation and test. Base on research, beginning reading skill of student’s before to carry out the cycles I, II, III skill’s of student who can reading pluently or get a good score only 22%, in cycles I become 30%, in cycles II become 38% and in cycles III better than before , it is 52% of student can reading pluently from total amount of student 36 person. That is to showing beginning reading skill of student to realize increase after to use mind mapping method. Reseacher suggestion for reading method it is best using interesting method match with development of student, so the student more interesting to reading

Abstrak: Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Dengan Metode

Mind Mapping Pada Siswa Kelas II Sekolah Dasar. Penelitian ini

dilatarbelakangi oleh banyaknya siswa kelas II di SDN 3 Cibodas yang masih belum dapat membaca dengan lancar. Penelitian ini difokuskan pada peningkatan kemampuan membaca permulaan dengan metode mind mapping. Subyek

penelitian adalah siswa kelas II SDN 3 Cibodas Kec. Lembang Kab. Bandung Barat yang berjumlah 36 orang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perencanaan, pelaksanaan, dan peningkatan kemampuan membaca permulaan siswa. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang mengadaptasi model Kemmis & Mc. Taggart yang terdiri dari tiga siklus. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui lembar observasi siswa dan guru, lembar wawancara, dan tes kemampuan membaca permulaan.

(6)

Nita Ernawati Setiawan, 2013

Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Dengan Metode Mind Mapping pada Siswa Kelas II SDN 3 Cibodas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

menjadi 30% , siklus II menjadi 38% , dan pada siklus III menjadi lebih baik yaitu 52% siswa sudah dapat membaca lancar dari jumlah keseluruhan siswa yaitu 36 orang. Hal ini menunjukan kemampuan membaca permulaan siswa mengalami peningkatan setelah menggunakan metode mind mapping. Peneliti menyarankan untuk pembelajaran membaca sebaiknya menggunakan metode pembelajaran yang menarik dan sesuai dengan perkembangan siswa, agar siswa lebih senang membaca.

(7)

v

Nita Ernawati Setiawan, 2013

Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Dengan Metode Mind Mapping pada Siswa Kelas II SDN 3 Cibodas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR GRAFIK ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang ... 1

B.Rumusan Masalah ... 4

C.Hipotesis Tindakan ... 4

D.Tujuan Penelitian ... 4

E. Manfaat Penelitian ... 5

F. Definisi Opersional ... 5

BAB II KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN METODE MIND MAPPING ... 7

A.Kemampuan Membaca ... 7

1. Hakikat Membaca ... 7

2. Tujuan dan Manfaat Membaca ... 11

3. Kesiapan Membaca ... 14

4. Prinsip-prinsip Pengajaran Membaca ... 14

5. Tahapan Membaca ... 16

B.Membaca Permulaan ... 17

1. Pengertian Membaca Permulaan ... 17

(8)

Nita Ernawati Setiawan, 2013

Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Dengan Metode Mind Mapping pada Siswa Kelas II SDN 3 Cibodas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

C.Mind Mapping ... ... 21

BAB III METODE PENELITIAN ... 24

A. Metode Penelitian ... 24

B. Model Penelitian ... 26

C. Subjek Penelitian ... 28

D. Prosedur Penelitian ... 28

E. Instrumen Penelitian ... 33

F. Pengolahan dan Analisis Data ... 34

G. Jadwal Penelitian ... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 40

A. Hasil Penelitian ... 40

B. Pembahasan ... 84

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 89

A. Simpulan ... 89

B. Saran ... 91

DAFTAR PUSTAKA ... 92

(9)

vii

Nita Ernawati Setiawan, 2013

Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Dengan Metode Mind Mapping pada Siswa Kelas II SDN 3 Cibodas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Rambu-rambu Analisis Proses Membaca Permulaan ... 35

Tabel 3.2 Rambu-rambu Analisis Hasil Membaca Permulaan... 36

Tabel 3.3 Persentase Nilai dan Kategori ... 38

Tabel 3.4 Jadwal Penelitian ... 39

Tabel 4.1 Penilaian Proses Membaca Permulaan Siklus I ... 44

Tabel 4.2 Persentase Nilai Proses Membaca Permulaan Siklus I ... 45

Tabel 4.3 Penilaian Hasil Membaca Permulaan Siklus I ... 47

Tabel 4.4 Persentase Nilai Hasil Membaca Permulaan Siklus I ... 48

Tabel 4.5 Penilaian Proses Membaca Permulaan Siklus II... 54

Tabel 4.6 Persentase Nilai Proses Membaca Permulaan Siklus II... 55

Tabel 4.7 Penilaian Hasil Membaca Permulaan Siklus II ... 58

Tabel 4.8 Persentase Nilai Hasil Membaca Permulaan Siklus II ... 58

Tabel 4.9 Penilaian Proses Membaca Permulaan Siklus III ... 65

Tabel 4.10 Persentase Nilai Proses Membaca Permulaan Siklus III ... 66

Tabel 4.11 Penilaian Hasil Membaca Permulaan Siklus III ... 69

Tabel 4.12 Persentase Nilai Hasil Membaca Permulaan Siklus III ... 71

Tabel 4.13 Perolehan Nilai Proses Membaca Permulaan pada Siklus I, II, dan III ... 73

Tabel 4.14 Perolehan Persentase Nilai Proses Membaca Permulaan pada Siklus I,II, dan III... 76

Tabel 4.15 Perolehan Nilai Hasil Membaca Permulaan pada Siklus I, II, dan III ... 78

(10)

Nita Ernawati Setiawan, 2013

Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Dengan Metode Mind Mapping pada Siswa Kelas II SDN 3 Cibodas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pada Siklus I,II, dan III ... 80

Tabel 4.17 Hasil Kemampuan Membaca Permulaan Siswa

Setiap Siklus ... 82

Tabel 4.18 Ketuntasan Belajar Siswa Setiap Siklus ... 83

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Model Siklus PTK Kemiis dan Taggart ... 27

Gambar 4.1 Contoh Mind Mapping Siklus I ... 42

Gambar Grafik 4.2 Persentase Nilai Proses Membaca Permulaan

pada Siklus I ... 45

Gambar Grafik 4.3 Persentase Nilai Hasil Membaca Permulaan

pada Siklus I ... 49

Gambar 4.4 Contoh Mind Mapping Siklus II ... 52

Gambar Grafik 4.5 Persentase Nilai Proses Membaca Permulaan

pada Siklus II ... 55

Gambar Grafik 4.6 Persentase Nilai Hasil Membaca Permulaan

pada Siklus II ... 60

Gambar 4.7 Contoh Mind Mapping Siklus III ... 64

Gambar Grafik 4.8 Persentase Nilai Proses Membaca Permulaan pada

Siklus III ... 67

Gambar Grafik 4.9 Persentase Nilai Hasil Membaca Permulaan pada

Siklus III ... 71

Ganbar Grafik 4.10 Rata-rata Nilai Proses Membaca Permulaan

pada Siklus I, II, dan III ... 75

Gambar Grafik 4.11 Perolehan Persentase Nilai Proses Membaca Permulaan

pada Siklus I, II, dan III ... 76

Gambar Grafik 4.12 Rata-rata Nilai Hasil Membaca Permulaan

(11)

ix

Nita Ernawati Setiawan, 2013

Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Dengan Metode Mind Mapping pada Siswa Kelas II SDN 3 Cibodas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Gambar Grafik 4.13 Perolehan Persentase Nilai Hasil Membaca Permulaan

pada Siklus I, II, dan III ... 81

Gambar Grafik 4.14 Hasil Kemampuan Membaca Permulaan Setiap Siklus ... 82

Gambar Grafik 4.15 Ketuntasan Belajar Siswa Setiap Siklus ... 83

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran A.Instrumen Penelitian ... 94

A.1 RPP Siklus I ... 95

A.2 Lembar Observasi Guru dan Siswa Siklus I... 102

A.3 RPP Siklus II ... 106

A.4 Lembar Observasi Guru dan Siswa Siklus II ... 111

A.5 RPP Siklus III ... 115

A.6 Lembar Observasi Guru dan Siswa Siklus III ... 120

A.7 Lembar Wawancara Guru ... 124

A.8 Lembar Penilaian Proses Membaca Permulaan ... 125

A.9 Lembar Penilaian Hasil Membaca Permulaan ... 126

B.Data Penelitian ... 127

B.9 Hasil Observasi Guru dan Siswa Siklus I ... 128

B.11.Hasil Observasi Guru dan Siswa Siklus II... ... 132

B.13 Hasil Observasi Guru dan Siswa Siklus III ... 136

B.15 Hasil Wawancara ... 140

B.8 Hasil Penilaian Proses Membaca Permulaan Siklus I ... 141

B.8 Hasil Penilaian Proses Membaca Permulaan Siklus II ... 143

B.8 Hasil Penilaian Proses Membaca Permulaan Siklus III ... 145

B.8 Hasil Penilaian Hasil Membaca Permulaan Siklus I ... 147

(12)

Nita Ernawati Setiawan, 2013

Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Dengan Metode Mind Mapping pada Siswa Kelas II SDN 3 Cibodas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

B.8 Hasil Penilaian Hasil Membaca Permulaan Siklus III ... 151

B.3 Hasil Mind Mapping Kelompok Siklus I ... 152

B.4 Hasil Mind Mapping Individu Siklus I... 159

B.3 Hasil Mind Mapping Kelompok Siklus II ... 169

B.4 Hasil Mind Mapping Individu Siklus II ... 176

B.3 Hasil Mind Mapping Kelompok Siklus III ... 185

B.4 Hasil Mind Mapping Individu Siklus III... 192

C.Dokumentasi ... 201

C.1 Cuplikan Pembelajaran ... 201

C.2 Surat Keputusan (SK) dosen pembimbing ... 207

C.3 Surat Izin Penelitian dari FIP ke UPI ... 209

C.4 Surat Izin Penelitian UPI ke Kab. Bandung Barat ... 210

C.5 Surat Izin Penelitian dari Kesbang ke SDN 3 Cibodas ... 211

C.6 Surat Bukti penelitian dari SDN 3 Cibodas ... 212

(13)

1

Nita Ernawati Setiawan, 2013

Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Dengan Metode Mind Mapping pada Siswa Kelas II SDN 3 Cibodas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi bagi

manusia. Dengan adanya pendidikan diharapkan dapat menjadi sarana untuk

memperoleh kehidupan yang lebih baik di masa depan. Menurut Ihsan (2005:7)

“Pendidikan adalah aktifitas atau usaha manusia untuk meningkatkan kepribadiannya dengan jalan membina potensi pribadinya, yaitu rohani dan

jasmani.”

Pada Sekolah Dasar pendidikan bertujuan untuk memberikan kemampuan

dasar kepada peserta didik untuk mengembangkan kemampuan yang dimilikinya

sebagai pribadi, anggota masyarakat, warga negara dan sebagai umat manusia.

Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ada beberapa bidang

studi yang diberikan di Sekolah Dasar, salah satunya adalah mata pelajaran

B.indonesia.

Bahasa Indonesia memiliki fungsi yang banyak dan sangat menentukan bagi

perkembangan anak terutama murid-murid Sekolah Dasar, salah satunya adalah

fungsi bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi. Kemampuan berkomunikasi ini

akan menentukan anak memiliki pengetahuan dan keterampilan berbahasa serta

akan memudahkan untuk berkomunikasi dengan orang-orang disekitarnya.

Dengan itu manfaat kedepannya akan membantu perkembangan siswa dalam

berhubungan dan beradaptasi dengan lingkungan sosialnya, begitu pula fungsi

bahasa sebagai pengantar pendidikan. Pemahaman serta keterampilan anak dalam

berbahasa Indonesia akan bermanfaat dalam proses pendidikan secara optimal.

Dilihat dari fungsi bahasa di atas, maka pemahaman berbahasa dan

keterampilan berbahasa Indonesia di Sekolah Dasar sangat penting karena akan

menentukan masa depan anak dan perkembangan anak, serta menentukan

(14)

Nita Ernawati Setiawan, 2013

Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Dengan Metode Mind Mapping pada Siswa Kelas II SDN 3 Cibodas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Berdasarkan Kurikuluim KTSP, mata pelajaran bahasa Indonesia memiliki

fungsi yang strategis, yakni sebagai:

1. Sarana pembinaan persatuan dan kesatuan bangsa

2. Sarana peningklatan pengetahuan dan keterampilan dalam rangka pelestarian dan pengembangan budaya

3. Sarana peningkatan pengetahuan dan keterampilan untuk meraih dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni

4. Sarana penyebarluasan pemakaian bahasa Indonesia yang baik untuk berbagai keperluan menyangkut berbagai masalah.

5. Sarana pengembangan penalaran,dan

6. Sarana pemahaman beragam budaya Indonesia melalui khazanah kesusasteraan Indonesia

Oleh sebab itu,keterampilan berbahasa Indonesia secara dini harus ditanamkan

pada murid-murid sekolah dasar, sehingga mereka memiliki bekal yang cukup

dalam berbahsa Indonesia. Pembelajaran B.Indonesia berdasarkan Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mencakup empat aspek, yakni berbicara,

membaca, mendengarkan, dan menulis.

Dari keempat aspek tersebut salah satunya adalah keterampilan membaca.

“Pembelajaran membaca ini diberikan kepada anak sejak kelas 1 SD bahkan pada saat Tanam Kanak-kanak sudah banyak yang diberi pembelajaran keterampilan membaca. Tujuan pembelajaran keterampilan membaca diberikan sejak dini yaitu agar siswa dapat membaca kata-kata dan kalimat sederhana dengan lancar dan tepat” (Depdikbud, 1994/1995 : 4).

Keterampilan membaca merupakan kunci untuk kegiatan belajar yang

lainnya. Dalam kegiatan membaca, siswa mampu melafalkan intonasi huruf

dengan jelas dan benar, dari mulai mengucapkan satu huruf, membaca satu kata

dan satu kalimat. Secara bertahap siswa mengetahui apa yang diucapkan,

diceritakan oleh guru sehingga siswa dapat menyimak, menulis, dan berbicara.

Keterampilan membaca ini merupakan keterampilan bahasa tertulis yang bersifat

reseptif yaitu bersifat menerima. Kemampuan membaca sangatlah penting bagi

siswa Sekolah Dasar karena dengan kemampuan membaca ini akan

mempermudah anak dalam berkomunikasi dan memahami mata pelajaran lainnya

(15)

3

Nita Ernawati Setiawan, 2013

Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Dengan Metode Mind Mapping pada Siswa Kelas II SDN 3 Cibodas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Dari hasil pengamatan di lapangan siswa kelas II SDN 3 Cibodas masih

banyak yang mengalami kesulitan dalam membaca, hanya beberapa siswa yang

mampu membaca secara lancar. Masih banyak juga siswa yang belum dapat

membaca secara lancar, seperti membaca yang terbata-bata, kurang

memperhatikan lafal, intonasi dan tanda baca. Itu semua disebabkan karena

beberapa siswa di kelas II SDN 3 Cibodas ini masih belum mengenal huruf

dengan baik.

Berdasarkan data yang diperoleh di lapangan, pada semester 2 tahun ajaran

2012/2013 kemampuam membaca di kelas II SDN 3 Cibodas masih kurang. Dari

seluruh siswa kelas II yang berjumlah 36 siswa, terdapat 9 orang siswa tidak dapat

membaca, 15 orang siswa yang masih mengeja bacaan, dan 12 orang siswa yang

sudah dapat membaca secara lancar. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa

pembelajaran membaca permulaan di kelas II SDN 3 Cibodas mengalami

permasalahan yaitu masih banyaknya siswa yang belum mampu membaca secara

lancar.

Berdasarkan hasil observasi awal di sekolah, rendahnya kemampuan

membaca siswa di kelas II SDN 3 Cibodas ini disebabkan oleh beberapa faktor,

diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Kurangnya motivasi dan minat anak dalam membaca,

2. Kurangnya waktu belajar anak pada saat di rumah,

3. Kurang tersedianya bahan bacaan di rumah dan di sekolah,

4. Bagi siswa proses pembelajaran membaca kurang menarik dan menyenangkan.

Berdasarkan apa yang dikemukakan diatas, dapat dikatakan bahwa

pembelajaran membaca permulaan siswa kelas II di SDN 3 Cibodas ini belum

mencapai hasil yang diharapkan. Untuk meningkatkan kemampuan membaca

permulaan maka perlu adanya cara untuk menarik minat baca anak. Salah satunya

(16)

Nita Ernawati Setiawan, 2013

Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Dengan Metode Mind Mapping pada Siswa Kelas II SDN 3 Cibodas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Mind mapping yaitu diagram yang digunakan untuk menggambarkan

sebuah tema, ide, atau gagasan utama dalam materi pembelajaran (Andri Saleh,

2008:68). Mind mapping merupakan sebuah metode visualisasi pengetahuan

secara grafis untuk mengoptimalkan eksplorasi seluruh area kemampuan otak.

Alasan peneliti memilih media mind mapping karena, mind mapping ini adalah

cara termudah untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil

informasi keluar otak dengan mencatat yang kreatif, efektif dan sederhana.

Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas

maka penulis mendorong untuk melaksanakan suatu penelitian dengan judul Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan dengan Metode Mind Mapping

pada siswa kelas II SDN 3 Cibodas”.

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti menentukan rumusan

masalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran membaca dengan penggunaan mind

mapping untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada siswa

kelas II SDN 3 Cibodas?

2. Bagaimanakah pelaksanaan pelajaran membaca dengan penggunaan mind

mapping untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada siswa

kelas II SDN 3 Cibodas?

3. Seberapa besar peningkatan kemampuan membaca permulaan dengan

penggunaan mind mapping pada siswa kelas II SDN 3 Cibodas?

C.Hipotesis Tindakan

Seandainya penerapan metode mind mapping pada pembelajaran membaca

diharapkan dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan siswa kelas II

(17)

5

Nita Ernawati Setiawan, 2013

Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Dengan Metode Mind Mapping pada Siswa Kelas II SDN 3 Cibodas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

D.Tujuan Penelitian

Tujuan dari Penelitian Tindakan Kelas ini adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimanakah perencanaan pembelajaran membaca dengan

penggunaan mind mapping untuk meningkatkan kemampuan membaca

permulaan pada siswa kelas II SDN 3 Cibodas

2. Untuk mengetahui bagaimanakan pelaksanaan pelajaran membaca dengan

penggunaan mind mapping untuk meningkatkan kemampuan membaca

permulaan pada siswa kelas II SDN 3 Cibodas.

3. Untuk mengetahui seberapa besar peningkatan kemampuan membaca

permulaan dengan penggunaan mind mapping pada siswa kelas II SDN 3

Cibodas.

E.Manfaat Hasil Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini diharapkan dapat :

1. Bagi Siswa

Dari hasil penelitian siswa dapat diharapkan memiliki kemampuan membaca

permulaan dengan baik dan meningkatkan minat baca siswa. Selain itu, siswa

mendapatkan pengalaman baru dalam pembelajaran sehingga diharapkan dapat

meningkatkan daya ingat dan motivasi siswa.

2. Bagi Guru

Dengan penelitian ini guru diharapkan dapat mengembangkan dan

meningkatkan kemampuannya dalam pembelajaran B.Indonesia untuk

meningkatkan kemampuan membaca permulaan. Selain itu guru memperoleh

masukan metode untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan

dengan menggunakan metode mind mapping, dengan teknis yang kreatif yang

dapat menunjang keberhasilan pembelajaran, maupun menarik perhatian dan

minat bakat siswa.

(18)

Nita Ernawati Setiawan, 2013

Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Dengan Metode Mind Mapping pada Siswa Kelas II SDN 3 Cibodas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Menambah wawasan dalam menerapkan teknik mind mapping dalam kegiatan

pembelajaran membaca permulaan serta mengetahui tingkat keberhasilan

penerapan teknik ini.

F. Definisi Operasional 1. Kemampuan Membaca

Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh

pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis.

Melalui metode mind mapping pada penelitian ini siswa akan membaca mulai dari

huruf per huruf kemudian mencari kata-kata yang diawali dengan huruf yang telah

ditentukan.

“...Sebagai proses visual membaca merupakan proses menerjemahkan simbol tulis (huruf) ke dalam kata-kata lisan. Sebagai suatu proses berpikir, ,membaca mencakup aktifitas pengenalan kata, pemahaman literal, interpretasi, membaca kritis, dan pemahaman kreatif. Pengenalan kata bisa berupa aktivitas membaca kata-kata dengan menggunakan kamus.” (Crawley dan Mountain, 1995)

2. Membaca Permulaan

Membaca permulaan yaitu teknik pengajaran membaca bersuara dengan

mengubah rangkaian-rangkian huruf menjadi kata yang bermakna, sehingga

menjadi rangkaian kalimat

“Pembelajaran membaca permulaan diberikan di kelas I dan II Sekolah dasar. Tujuan adalah agar siswa memiliki kemampuan memahami dan

menyuarakan tulisan dengan intonasi yang wajar, sebagai dasar untuk membaca

lanjut.”(Akhadiah, 1991/1992:31)

3. Mind Mapping

Penggunaan mind mapping pada penelitian ini diarahkan agar siswa lebih

mengenal huruf per huruf pada sebuah kata. Jadi dengan mind mapping ini siswa

lebih mudah mengeksplor apa yang ada di pikirannya dengan menulis dan

(19)

7

Nita Ernawati Setiawan, 2013

Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Dengan Metode Mind Mapping pada Siswa Kelas II SDN 3 Cibodas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

metode mind mapping ini akan menumbuhkan suasana menyenangkan pada

pembelajaran membaca.

“Mind Mapping adalah sebuah metode visualisasi pengetahuan secara grafis untuk mengoptimalkan eksplorasi seluruh area kemampuan otak.” (Olivia dan

(20)

24

Nita Ernawati Setiawan, 2013

Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Dengan Metode Mind Mapping pada Siswa Kelas II SDN 3 Cibodas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A.Metode Penelitian

Metode penelitian terdiri dari dua kata yaitu metode dan penelitian. Menurut

Hadi dan Haryono (2009:81), “Metodologi penelitian berasal dari kata

methodology yang berarti ilmu tentang jalan yang ditempuh untuk memperoleh

pemahaman tentang sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya.” Menurut

Margono dalam skripsi Ramdhaniah (2012:19) ,” Penelitian adalah semua

kegiatan pencarian, penyelidikan dan percobaan secara alamiah dalam satu bidang

tertentu, untuk mendapatkan fakta-fakta atau prinsip baru yang bertujuan untuk

mendapat pengertian baru dan menaikan tingkat ilmu serta teknologi”. Jadi

metode penelitian merupakan suatu cara yang digunakan oleh para peneliti untuk

mencapai tujuan dan menentukan jawaban atas masalah-masalah yang diajukan.

Menurut Sugiyono (2004:1), “metode penelitian merupakan cara ilmiah

untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.” Sedangkan

menurut Muhiddin Sitar (2006), “Metode penelitian adalah suatu cara memilih

masalah dan penentuan judul penelitian.”

Dalam prakteknya ada berbagai metode penelitian yang bisa digunakan

untuk kepentingan penelitian.

Berdasarkan sifat-sifat masalahnya, Suryabrata (1983) mengemukakan bahwa metode penelitian yaitu sebagai berikut

1. Penelitian Historis yang bertujuan untuk membuat rekontruksi masa lampau secara sistematis dan obyektif

2. Penelitian Deskriptif yang bertujuan untuk membuat deskrisi swcara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta dan sifat populasi atau daerah tertentu.

3. penelitian pengembangn yaitu bertujuan untuk menyelidiki pola dan urutan pertumbuhan atau perubahan sebagai fungsi waktu.

(21)

25

Nita Ernawati Setiawan, 2013

Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Dengan Metode Mind Mapping pada Siswa Kelas II SDN 3 Cibodas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

5. penelitian korelasional yang bertujuan untuk mngkaji tingkat keterkaitan antara variasi suatu faktor dengan variasi faktor lain berdasarkan koefisien korelasi

6. Penelitian eksperimental suguhan uang bertujuan untuk menyelidiki hubungan sebab akibat dengan melakukan kontrol/kendali

7. Penelitian eksperimental semu yang bertujuan untuk mengkaji kemungkinan hubungan sebab akibat dalam keadaan yang tidak memungkinkanada kontrol/kendali, tapi dapat diperoleh informasi pengganti bagi situasi dengan pengendalian

8. Penelitian kausal-komparatif yaitu bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat, tapi tidak dengan jalan eksperimen tatapi dilakukandengan pengamatan terhadap data dari faktor yang diduga menjadi penyebab, sebagai pembanding

9. Penelitian Tindakan yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan baru atau pendekatan baru dan diterapkan langsung serta dikaji hasilnya.

Menurut Wardhani (2007 : 1.4), “Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian dalam bidang sosial, yang menggunakan refleksi diri sendiri sebagai

metode utama, dilakukan oleh orang yang terlibat didalamnya, serta bertujuan untuk melakukan perbaikan dalam berbagai aspek.”

Pada dasarnya penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan

oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk

memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi

meningkat. Dengan penelitian tindakan kelas guru dapat merefleksi dan

mengevaluasi diri, apakah guru sudah melaksanakan tugas utamanya secara

profesional sebagai pengajar serta dapat menemukan solusi atas

permasalahan-permasalahan yang muncul di lapangan pada saat proses pembelajaran.

Kunci utama pada PTK adalah adanya tindakan (action) yang dilakukan

berulang-ulang dalam rangka mencapai perbaikan yang diinginkan. Tindakan atau

action dilakukan oleh orang yang terlibat langsung dalam bidang yang diperbaiki

tersebut, dalam hal ini adalah para guru.

Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian tindakan kelas.

Guru dianggap paling tepat melaksanakam PTK karena guru mempunyai otonomi

(22)

Nita Ernawati Setiawan, 2013

Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Dengan Metode Mind Mapping pada Siswa Kelas II SDN 3 Cibodas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

untuk memperbaiki pembelajaran, guru merupakan ornag yang paling akrab

dengan kelasnya, interaksi guru-siswa berlangsung secara unik, dan keterlibatan

guru dalam berbagai kegiatan inovatif yang bersifat pengembangan

mempersyaratkan guru mampu melakukan penelitian di kelasnya.

Adapun bentuk penelitian tindakan kelas dalam penelitian ini adalah guru

sebagai peneliti yang perannya sangat dominan dalam proses penelitian tindakan

kelas, mulai dari menemtukan rencana, tindakan, observasi, sampai refleksi.

Kalaupun melibatkan pihak lain, sifatnya hanya konsultatif karena pada kahirnya

guru itu sendirilah yang menentukan solusi permasalahannya.

Menurut Wardhani (2007:1.15) karateristik PTK adalah sebagai berikut: 1. An inquiry of practice from within (penelitian berawal dari keriasauan guru

akan kinerjanya)

2. Self reflective inquiry (metode utama adalah refleksi diri bersifat agak longgar, tetapi tetap mengikuti kaidah-kaidah penelitian)

3. Fokus penelitian berupa kegiatan pembelajaran 4. Tujuannya memperbaiki pembelajaran.

Dalam proses penelitian tindakan kelas terdiri dari beberapa siklus dan

dalam setiap siklus ada beberapa tahapan atau komponen yang harus dilakukan.

Zainal Aqib (2008:7) mengemukakan bahwa ada empat tahapan komponen model penelitian tindakan kelas dalam setiap siklus, yaitu:

1. Rencana: Tindakan apa yang dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan atau perubahan perilaku dan sikap sebagai solusi.

2. Tindakan: Apa yang dilakukan oleh peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang diinginkan.

3. Mengamati: Mengamati atas hal atau dampak dari tindakan yang dilakukan atau dikenakan terhadap siswa

4. Refleksi: Penelitian m,engkaji, malihat dan mempertimbangkan atas hasil atau dampak dari tindakan dari berbagai kriteria. Berdasarkan hasil refleksi ini, peneliti bersama-sama guru dapat melakukan revisi perbaiakan terhadap rencana awal.

Ada beberapa jenis model penelitian tindakan kelas yang dikembangkan oleh

beberapa ahli, diantaranya yaitu model Ebbut (1985), Elliot (1991), model Mc.

(23)

27

Nita Ernawati Setiawan, 2013

Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Dengan Metode Mind Mapping pada Siswa Kelas II SDN 3 Cibodas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

B.Model Penelitian

Penelitian yang akan dilaksanakan dalam penelitian ini menggunakan model

Kemmis dan Mc. Taggart. Desain PTK Model Kemmis dan Mc. Taggart

merupakan pengembangan dari konsep dasar yang diperkenalkan oleh Kurt

Lewin. Pada hakekatnya model ini berupa perangkat-perangkat atau

untaian-untaian dengan satu perangkat terdiri dari empat komponen, yaitu perencanaan,

tindakan, pengamatan dan refleksi. Keempat komponen yang berupa untaian

tersebut dipandang sebagai satu siklus. Oleh karena itu satu siklus pada penelitian

ini adalah satu putaran kegiatan yang terdiri dari perencanaan, tindakan,

(24)

Nita Ernawati Setiawan, 2013

Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Dengan Metode Mind Mapping pada Siswa Kelas II SDN 3 Cibodas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Gambar 3.1 Model Kemmis dan Mc. Taggart (1988)

(25)

29

Nita Ernawati Setiawan, 2013

Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Dengan Metode Mind Mapping pada Siswa Kelas II SDN 3 Cibodas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 1. Perencanaan (planning)

2. Aksi/tindakan (acting)

3. Observasi (observing)

4. Refleksi (reflecting)

Setelah suatu siklus selesai diimpementasikan, khususnya setelah dilakukan

refleksi, kemudian diadakan perencanaan ulang (replanning) atau revisi terhadap

implementasi sebelumnya. Selanjutnya, berdasarkan perencanaan ulang tersebut

dilaksanakan dalam bentuk siklus berikutnya sehingga PTK dapat dilakukan

dengan bebrapa kali siklus hingga mencapai hasil yang maksimal atau proses

pembelajaran manjadi lebih baik.

C.Subjek Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 3 Cibodas Desa

Suntenjaya Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Subjek penelitian

adalah kelas II sekolah dasar yang berjumlah 36 orang dengan jumlah siswa

laki-laki 19 siswa dan perempuan 17 siswa. Sekolah ini terdiri dari 8 ruangan kelas, 1

ruangan guru dan kepala sekolah, 1 kamar mandi guru dan 1 kamar mandi siswa

D.Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan membaca

permulaan siswa kelas II SDN 3 Cibodas dengan menggunakan metode mind

mapping. Adapun prosedur pelaksanaannya dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Kegiatan Awal

a. Pembuatan surat izin penelitian ke sekolah

b. Mengadakan observasi dan wawancara ke sekolah untuk menggambarkan

kemampuan membaca pada siswa kelas II SDN 3 Cibodas.

c. Pembuatan Proposal

d. Pembuatan SK

(26)

Nita Ernawati Setiawan, 2013

Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Dengan Metode Mind Mapping pada Siswa Kelas II SDN 3 Cibodas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Pelaksanaan Tindakan

Dalam pelaksanaannya penelitian tindakan kelas ini terdiri dari tiga

siklus dalam setiap siklus ada beberapa tahapan yang harus dilakukan, yaitu

sebagai berikut:

Siklus I

a. Perencanaan (planing)

- Peneliti melakukan analisis standar kompetensi dan kompetensi dasar

yang harus dicapai oleh siswa dengan menggunakan metode mind

mapping

- Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran

- Membuat media pembelajaran

- Membuat instrumen yang digunakan dalam siklus PTK

- Membuat alat evaluasi pembelajaran

b. Pelaksanaan (acting)

- Mengembangkan perangkat pembelajaran (RPP, LKS, instrumen

penelitian, alat dan bahan yang akan digunakan)

- Meminta rekan guru mengobservasi pembelajaran

- Melaksanaan kegiatan pembelajaran menggunakan mind mapping

- Memberikan tes keterampilan membaca permulaan

- Melakukan diskusi dengan mitra berdasarkan hasil pengamatannya dan

evaluasi berkaitan dengan penggunaan mind mapping dalam kegiatan

belajar mengajar.

- Membuat rencana perbaikan-perbaikan terhadap kekurangan-kekurangan

yang di temukan setelah melakukan diskusi dengan mitra peneliti.

c. Pengamatan (observation)

- Melakukan pengamatan terhadap kelas yang digunakan sebagai kelas

(27)

31

Nita Ernawati Setiawan, 2013

Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Dengan Metode Mind Mapping pada Siswa Kelas II SDN 3 Cibodas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

- Mengamati kesesuaian penggunaan mind mapping dengan pokok

bahasan yang berlangsung.

- Mengamati keterhubungan antara penggunaan mind mapping dengan

keterampilan membaca permulaan.

d. Refleksi (reflecting)

- Mendiskusikan hasil pengamatan tindakan yang telah dilaksanakan

berupa test keterampilan membaca, dan lembar observasi

- Menganalisis sejauh mana peningkatan yang telah dicapai dalam

pembelajaran siklus ke-1 sebagai masukan pelaksanaan siklus II

Siklus II

Seperti halnya siklus pertama, siklus kedua pun terdiri atas perencanaan,

pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.

a. Perencanaan (planing)

Pada perencanaan siklus kedua ini diharapkan sudah ada peningkatan dari

perencanaan pada siklus pertama dalam hal:

- Mengembangkan perangkat pembelajaran (RPP, LKS, instrumen

penelitian, alat dan bahan yang akan digunakan) berdasarkan hasil

refleksi pada siklus pertama.

- Mendiskusikan dengan rekan guru sejawat yang akan diminta observer.

b. Pelaksanaan (acting)

Pada pelaksanaan siklus kedua ini diharapkan sudah ada peningkatan dari

pelaksanaan pada siklus pertama dalam hal:

- Mengembangkan perangkat pembelajaran (RPP, LKS, instrumen

penelitian, alat dan bahan yang akan digunakan)

- Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan mind mapping

- Memberikan tes keterampilan membaca berupa tes membaca permulaan

(28)

Nita Ernawati Setiawan, 2013

Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Dengan Metode Mind Mapping pada Siswa Kelas II SDN 3 Cibodas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

- Melakukan diskusi dengan mitra berdasarkan hasil pengamatannya dan

evaluasi berkaitan dengan penggunaan mind mapping dalam kegiatan

belajar mengajar.

- Membuat rencana perbaikan-perbaikan terhadap kekurangan-kekurangan

yang di temukan setelah melakukan diskusi dengan mitra peneliti.

- Melaksanakan pengolahan data yang di peroleh setelah penelitian selesai

di laksanakan.

c. Pengamatan (observation)

Pada pengamatan siklus kedua ini diharapkan sudah ada peningkatan dari

pengamatan pada siklus pertama dalam hal:

- Melakukan pengamatan terhadap kelas yang digunakan sebagai kelas

penelitian.

- Mengamati kesesuaian penggunaan mind mapping dengan pokok

bahasan yang berlangsung.

- Mengamati keterhubungan antara penggunaan mind mapping dengan

keterampilan membaca permulaan pada pembelajaran tematik.

d. Refleksi (reflecting)

Pada refleksi siklus kedua ini diharapkan sudah ada peningkatan dari

refleksi pada siklus pertama dalam hal:

- Melakukan diskusi dengan guru mitra setelah tindakan di lakukan.

- Melakukan perbaikan tindakan, berdasarkan hasil diskusi balikan

bersama guru mitra

- Menyimpulkan hasil refleksi tindakan, yang akan digunakan sebagai

tindakan selanjutnya.

Siklus III

Siklus ketiga merupakan putaran ketiga dari pembelajaran membaca

permulaan menggunakan metode mind mapping dengan tahapan yang sama

(29)

33

Nita Ernawati Setiawan, 2013

Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Dengan Metode Mind Mapping pada Siswa Kelas II SDN 3 Cibodas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu a. Perencanaan (planing)

Pada siklus ketiga ini diharapkan perencanaan sudah matang dari pada

perencanaan siklus pertama dan siklus kedua dalam hal:

- Mengembangkan perangkat pembelajaran (RPP, LKS, instrumen

penelitian, alat dan bahan yang akan digunakan) berdasarkan hasil

refleksi pada siklus kedua.

- Mendiskusikan dengan rekan guru sejawat yang akan diminta observer.

b. Pelaksanaan (acting)

Pada siklus ketiga ini diharapkan pelaksanaan sudah terlaksana dengan baik

dari pada pelaksanaan siklus pertama dan siklus kedua dalam hal:

- Mengembangkan perangkat pembelajaran (RPP, LKS, instrumen

penelitian, alat dan bahan yang akan digunakan)

- Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan mind mapping

- Memberikan tes keterampilan membaca berupa tes membaca permulaan

- Meminta rekan guru mengobservasi pembelajaran

- Melakukan diskusi dengan mitra berdasarkan hasil pengamatannya dan

evaluasi berkaitan dengan penggunaan mind mapping dalam kegiatan

belajar mengajar.

- Membuat rencana perbaikan-perbaikan terhadap kekurangan-kekurangan

yang di temukan setelah melakukan diskusi dengan mitra peneliti.

- Melaksanakan pengolahan data yang di peroleh setelah penelitian selesai

di laksanakan.

c. Pengamatan (observation)

Pada siklus ketiga ini diharapkan pengamatan sudah terlaksana dengan baik

dari pada pengamatan siklus pertama dan siklus kedua dalam hal:

- Melakukan pengamatan terhadap kelas yang digunakan sebagai kelas

(30)

Nita Ernawati Setiawan, 2013

Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Dengan Metode Mind Mapping pada Siswa Kelas II SDN 3 Cibodas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

- Mengamati kesesuaian penggunaan mind mapping dengan pokok

bahasan yang berlangsung.

- Mengamati keterhubungan antara penggunaan mind mapping dengan

keterampilan membaca permulaan pada pembelajaran tematik.

d. Refleksi (reflecting)

Pada siklus ketiga ini penelitian dihentikan karena sudah mencapai tujuan

yang diinginkan. Setelah seluruh data diperoleh peneliti akan menganalisis

data serta membuat kesimpulan atas penerapan metode mind mapping untuk

meningkatkan kemampuan membaca permulaan

3. Laporan hasil penelitian

a. Mengumpulkan data dari beberapa instrumen penelitian

b. Menganalisis data yang telah diperoleh apakah ada peningkatan kemampuan

membaca permulaan dengan metode mind mapping

c. Membuat kesimpulan atas penerapan metode mind mapping untuk

meningkatkan kemampuan membaca permulaan.

E.Instrumen Penelitian

Untuk memperoleh data penelitian ini, maka diperlukan instrumen

penelitian sebagai berikut.

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang peneliti buat untuk tiap siklus dan

tindakan terdapat satu RPP untuk membedakan tiap siklus dalam penelitian ini,

maka RPP dibuat berbeda-beda. Hal ini berfungsi untuk menggambarkan atau

mendeskripsikan perencanaan pembelajaran membeca permulaan. RPP yang

dibuat berdasarkan landasan teoritis yang dijelaskan pada bab sebelumnya

maka dirancang RPP khusus dengan metode mind mapping sebagai strategi

(31)

35

Nita Ernawati Setiawan, 2013

Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Dengan Metode Mind Mapping pada Siswa Kelas II SDN 3 Cibodas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 2. Tes

Untuk mengetahui tingkat kemampuan membaca siswa digunakan dua tes

kemampuan membaca yaitu tes proses kegiatan belajar membaca dan tes hasil

pembelajaran membaca.

3. Observasi

Observasi merupakan kegiatan mengamati hasil atau dampak dari tindakan

yang diberikan kepada siswa. Peneliti membuat lembar observasi dengan

tujuan untuk membantu mengamati keseluruhan proses pelaksanaan tindakan.

selain itu juga untuk mengetahui kesesuaian pelaksanaan tindakan dengan

rencana tindakan yang disusun sebelumnya.

4. Wawancara

Wawancara dilakukan terhadap guru bertujuan untuk melengkapi data hasil

observasi mengenai aktifitas siswa dalam pembelajaran. Dalam penelitian ini

dengan wawancara juga peneliti dapat mengetahui sejauh mana respon siswa

terhadap pembelajaran yang telah berlangsung.

5. Dokumentasi

Untuk mendapatkan dokumentasi digunakan kamera dalam pengambilan foto

atau gambar saat pelaksanaan tindakan dilakukan. Gambar atau foto berguna

sebagai bukti pelaksanaan penelitian.

F. Pengolahan dan Analisis Data 1. Pengolahan Data

Pengolahan data pada dasarnya dilakukan sepanjang penelitian yang

berlangsung secara terus menerus dari awal sampai akhir pelaksanaan program

tindakan. Pengolahan data merupakan kegiatan yang dilakukan oleh peneliti

dalam menyusun dan mengkaji data yang diperoleh sehingga mampu menyajikan

informasi untuk menjawab masalah yang ditetapkan dalam penelitian ini yaitu

data hasil kemampuan membaca permulaan siswa. Data akan diolah dengan

(32)

Nita Ernawati Setiawan, 2013

Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Dengan Metode Mind Mapping pada Siswa Kelas II SDN 3 Cibodas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Analisis Data

Kegiatan menganalisis data merupakan tahapan yang sangat penting karena

berdasarkan hasil analisis data dapat dijadikan sebagai landasan untuk melakukan

pelaksanaan siklus berikutnya Data yang telah terkumpul diolah sedemikian rupa

dan dianalisis dengan menggunakan rambu-rambu analisis yang telah disusun.

Rambu-rambu analisis tersebut didasarkan pada kriteria dengan indikator, ciri

deskriptor, dan kualifikasi. Adapun penentuan rambu-rambu analisis data pada

membaca permulaan adalah sebagi berikut:

Tabel 3.1

Rambu-rambu Analisis Proses Pembentukan Pemahaman Membaca Permulaan melalui Penerapan Metode Mind Mapping

(33)

37

Nita Ernawati Setiawan, 2013

Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Dengan Metode Mind Mapping pada Siswa Kelas II SDN 3 Cibodas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Pembentukan

Diadaptasi dari Resmini (1998) dalam skripsi Kuriasih (2011:30)

Tahap pembelajaran

dan hasil

Kriteria Indikator Deskriptor

Kualifikasi

(34)

Nita Ernawati Setiawan, 2013

Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Dengan Metode Mind Mapping pada Siswa Kelas II SDN 3 Cibodas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 3.2

Rambu-rambu hasil Pembentukan Membaca Permulaan melalui Penerapan Metode Mind Mapping

(35)

39

Nita Ernawati Setiawan, 2013

Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Dengan Metode Mind Mapping pada Siswa Kelas II SDN 3 Cibodas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Keterangan :

B : Baik

C : Cukup

K : Kurang

Penentuan kualifikasi :

1. Kualifikasi Baik, jika 3 deskriptor muncul

2. Kualifikasi Cukup, jika 2 deskriptor muncul

3. Kualifikasi Kurang, jika 1 deskriptor yang muncul

Penentuan rambu-rambu pemahaman dan kemampuan membaca permulaan

dilakukan dengan menentukan kriteria, menetapkan indikator pemahaman dan

kemampuan, menyusun ciri deskriptor dan menentukan kualifikasi hasil

terbentuknya pemahaman dan kemampuan siswa membaca permulaan.

Kriteria yang dijadikan kriteria yang dibentuk pemahaman dan

kemampuan siswa membaca permulaan adalah mampu melafalkan kalimat kata

dan suku kata, membaca kalimat, kata, dan suku kata, ,membaca lancar kalimat,

kata dan suku kata. Indikator yang digunakan adalah kesesuaian dan ketepatan

serta kelancaran dalam membaca.

Rumus perhitungan nilai tes membaca siswa:

Nilai

=

x 100

=

x 100 = 100

(36)

Nita Ernawati Setiawan, 2013

Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Dengan Metode Mind Mapping pada Siswa Kelas II SDN 3 Cibodas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

P =

x 100

Keterangan:

P = presentase

f = jumlah siswa yang memenuhi kategori

n = jumlah keseluruhan siswa

100 = bilangan konstanta

Tabel 3.4

Presentase Nilai dan Kategori

Sumber: Dirjen dikti dalam skripsi Sumarni (2010:26)

No

Nilai

Presentase

Kategori

1

≥ 90

≥ 90 %

Baik Sekali

2

70

89

70 %

89 %

Baik

3

50

69

50 %

69 %

Cukup

4

30

49

30 %

49 %

Kurang

(37)

41

Nita Ernawati Setiawan, 2013

Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Dengan Metode Mind Mapping pada Siswa Kelas II SDN 3 Cibodas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

G.JADWAL PENELITIAN

Tabel 3.5 Jadwal Penelitian

Kegiatan

Bulan

Feb Maret April Mei Juni 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 1. Kegiatan Awal

a. Pembuatan surat izin

penelitian ke sekolah

b. Mengadakan

observasi dan

wawancara

c. Pembuatan Proposal

d. Pembuatan SK

e. Pembuatan

instrumen penelitian

2. Pelaksanaan Penelitian

a. Siklus I

b. Siklus II

c. Siklus III

3. Laporan Penelitian

a. Mengumpulkan data

dari beberapa

(38)

Nita Ernawati Setiawan, 2013

Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Dengan Metode Mind Mapping pada Siswa Kelas II SDN 3 Cibodas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu b. Menganalisis data

yang telah diperoleh

c. Membuat

(39)

89

Nita Ernawati Setiawan, 2013

Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Dengan Metode Mind Mapping pada Siswa Kelas II SDN 3 Cibodas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A.Simpulan

Berdasarkan rumusan masalah, dan hasil yang diperoleh selama pelaksanaan

penelitian tindakan kelas ini, mengenai peningkatan kemampuan membaca

permulaan dengan metode mind mapping pada siswa kelas II SDN 3 Cibodas,

dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Perencanaan Pembelajaran

Perencanaan pembelajaran membaca permulaan dengan menggunakan

metode mind mapping sudah baik. Semua itu terlihat dengan pembuatan RPP

yang mengacu kepada KTSP dan SKKD yang sudah ditentukan. Selain itu disertai

juga beberapa media pembelajaran, lembar observasi siswa dan guru, lembar

wawancara, serta lembar tes penilaian proses membaca permulaan dan lembar tes

penilaian hasil membaca permulaan. Semua itu telah dibuat dengan baik untuk

membantu dalam penilaian kemampuan membaca permulaan dengan metode

mind mapping. Pada RPP sudah dibuat dengan menekankan kepada latihan

membaca yang dilakukan oleh siswa dengan membuat mind mapping huruf. RPP

yang telah dibuat sudah sebaik dan semenarik mungkin agar siswa menjadi aktif

dan antusias dalam pembelajaran membaca.

2. Pelaksanaan Pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran membaca permulaan dengan metode mind

mapping sudah terlaksana dengan baik, karena telah mengacu kepada RPP yang

disusun pada tahap perencanaan. Selain itu terlihat pada aktifitas siswa pada saat

pelaksanaan pembelajaran terlihat mengalami peningkatan menjadi lebih baik,

siswa terlihat aktif dan antusias pada saat pembuatan mind mapping huruf dengan

memberikan warna pada kata dan huruf sesuai dengan keinginan siswa. Siswa

sudah dapat menuliskan kata yang sesuai dengan huruf yang telah ditentukan pada

(40)

Nita Ernawati Setiawan, 2013

Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Dengan Metode Mind Mapping pada Siswa Kelas II SDN 3 Cibodas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dengan kata yang telah ditulis sudah lebih baik dari sebelumnya. Dalam

pembuatan mind mapping sudah sesuai dengan yang diperintahkan oleh peneliti.

Dibandingkan dengan siklus sebelumnya masih banyak kekurangan pada saat

pelaksanaan mulai dari pengelolaan kelas dan siswa masih kurang aktif dan

antusias pada proses pembelajaran.

3. Hasil Kemampuan Membaca Permulaan

Hasil kemampuan membaca permulaan siswa dengan menggunakan metode

mind mapping sudah baik, karena dilihat dari hasil kemampuan membaca

permulaan siswa dari siklus ke siklus mengalami peningkatan. Siswa yang pada

awalnya hanya dapat membaca kata per kata atau termasuk ke dalam penilaian

kurang sudah dapat membaca meskipun masih mengeja, siswa yang pada awalnya

membaca dengan mengeja atau termasuk dalam penilaian cukup sudah dapat

membaca lancar namun belum dapat membaca kalimat dengan intonasi yang

tepat, sedangkan siswa yang pada awalnya sudah dapat membaca kata dan kalimat

dengan benar atau termasuk ke dalam penilaian baik, mengalami peningkatan

menjadi dapat membaca lancar dengan lafal dan intonasi yang tepat.

Seperti terlihat pada nilai hasil kemampuan siswa pada setiap siklusnya,

diketahui bahwa pada awal sebelum dilaksanakan siklus I, II, dan III kemampuan

siswa yang sudah dapat membaca lancar atau mendapatkan nilai baik hanya

sebanyak 12 orang atau 33%, siswa yang masing mengeja dalam membaca atau

kualifikasi cukup sebanyak 15 orang atau 42%, siswa yang mendapatkan

penilaian kurang sebanyak 9 orang atau 25% dari jumlah keseluruhan siswa 36

orang.

Setelah dilaksanakan tindakan pada silus I kemampuan membaca permulaan

siswa meningkat. Siswa yang sudah lancar membaca menjadi 11 orang atau 30%

,siswa yang mendapatkan penilaian cukup sebanyak 16 siswa atau 45%, dan siswa

yang emndapatkan penilaian kurang sebanyak 9 siswa atau 25% dari jumlah

(41)

91

Nita Ernawati Setiawan, 2013

Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Dengan Metode Mind Mapping pada Siswa Kelas II SDN 3 Cibodas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

permulaan mengalami sedikit peningkatan. Siswa yang sudah lancar membaca

menjadi 14 orang atau 38% ,siswa yang mendapatkan penilaian cukup sebanyak

16 siswa atau 45%, dan siswa yang emndapatkan penilaian kurang sebanyak 6

siswa atau 17% dari jumlah keseluruhan siswa 36 orang. Dan pada siklus III

kemampuan membaca permulaan siswa meningkat menjadi lebih baik. Siswa

yang sudah lancar membaca menjadi 19 orang atau 52% ,siswa yang mendapatkan

penilaian cukup sebanyak 13 siswa atau 37%, dan siswa yang emndapatkan

penilaian kurang sebanyak 4 siswa atau 11% dari jumlah keseluruhan siswa 36

orang.

Untuk nilai hasil membaca permulaan siswa mengalami peningkatan dari

siklus ke siklus. Rata-rata kelas yang diperoleh pada siklus I yaitu 61 (61%),

siklus II rata-ratanya adalah 66 (66%) dan pada siklus III adalah 78 (78%), ini

berarti sudah mengalami peningkatan. Dari ketuntasan belajar juga mengalami

peningkatan dari siklus I hingga siklus III. Pada siklus I ketuntasan belajar siswa

sebesar 44%. Pada siklus II menjadi 66% dan pada siklus III menjadi 83% . Hal

ini menunjukan adanya peningkatan kemampuan membaca permulaan melalui

metode mind mapping.

B.Saran

Hasil penelitian ini memberikan hasil yang positif terhadap kemampuan

membaca permulaan siswa kelas II SDN 3 Cibodas. Sesuai dengan hasil

penelitian yang telah dilaksanakan, peneliti mencoba memberikan rekomendasi

bagi guru atau peneliti selanjutnya yang akan menggunakan metode ini , yaitu

sebagai berikut:

1. Pembelajaran membaca permulaan pada siswa kelas rendah terutama kelas II

sebaiknya dibuat lebih kreatif dan menarik misalnya dengan metode – metode

pembelajaran membaca yang sesuai dengan perkembangan siswa kelas II SD,

(42)

Nita Ernawati Setiawan, 2013

Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Dengan Metode Mind Mapping pada Siswa Kelas II SDN 3 Cibodas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Pembelajaran membaca permulaan sebaiknya diawali dengan menuliskan

huruf-huruf, setelah menuliskan sebuah huruf kemudian mencari kata-kata

berawalan huruf yang sesuai dapat memudahkan siswa dalam mengingat

bentuk-bentuk huruf dan pelafalannya.

3. Dengan mind mapping dapat membantu siswa dalam memetakan pikirannya

dengan menuliskan benda-benda yang sesuai dengan huruf yang ditentukan

pada mind mapping. Oleh karena itu buatlah suatu proses pembelajaran yang

dapat membuat siswa aktif dalam proses belajar.

4. Minat siswa dalam membaca masih sangat kurang jadi sebaiknya diberikan

motivasi lebih terhadap siswa, selain itu berikan proses pembelajaran yang

(43)

93

Nita Ernawati Setiawan, 2013

Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Dengan Metode Mind Mapping pada Siswa Kelas II SDN 3 Cibodas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Yunus. (2010). Strategi Membaca Teori dan Pembelajarannya. Bandung: RIZKY PRESS.

Abidin, Yunus. (2012). Pembelajaran Membaca Berbasis Pendidikan Karakter. Bandung: PT. Refika Aditama.

Aqib, Zaenal. (2006). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya

Buzan, Tony. (2010). Buku Pintar Mind Map untuk Anak. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Buzan, Tony. (2010). Buku Pintar Mind Map. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Rahim, Farida. (2009). Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Resmini, Novi. dkk. 2006. Membaca dan Menulis di SD. Bandung: UPI PRESS

Saeful, Dedi. (2010). Penerapan Metode Multisensori Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Anak Berkesulitan Belajar. Skripsi pada FIP UPI Bandung: Tidak diterbitkan

Santosa, Puji dkk. 2009. Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD. Jakarta: Universitas Terbuka.

Saleh, Andri. 2008. Kreatif Mengajar dengan Mind Map. Bandung: TINTA EMAS

(44)

94

Nita Ernawati Setiawan, 2013

Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Dengan Metode Mind Mapping pada Siswa Kelas II SDN 3 Cibodas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tampubolon. 1998. Mengembangkan Minat dan Kebiasaan Membaca pada Anak. Bandung: Angkasa

Tarigan, Guntur. 2009. Strategi pengajaran dan Pembelajaran Bahasa. Bandung: Angkasa

Gambar

Gambar Grafik  4.15 Ketuntasan Belajar Siswa Setiap Siklus .....................        83
Gambar 3.1 Model Kemmis dan Mc. Taggart (1988)
Tabel 3.1 Rambu-rambu Analisis Proses Pembentukan Pemahaman Membaca
Tabel 3.2 Rambu-rambu hasil Pembentukan Membaca Permulaan melalui Penerapan
+3

Referensi

Dokumen terkait

Lampiran 12 Perbandingan Hasil Prosentase Pencapaian Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Anak Setiap anak dengan skor maksimum Siklus II

AGISTA FITRIATUN HAQQI, NIM 1101413 (2015). Penggunaan Permainan Bahasa Batu Loncatan untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan pada Siswa Kelas II SDN Kenari

Nilai murni dan ketuntasan kemampuan membaca permulaan siswa kelas II SDN 2 Wosu melalui media gambar diperoleh melalui hasil evaluasi dalam proses belajar

Hasil penelitian tentang kemampuan membaca permulaan anak tunarungu melalui metode gleen doman yang meliputi aspek-aspek membaca kata dalam kartu, menuliskan nama

Penelitian yang telah dilakukan membuktikan bahwa kemampuan membaca permulaan siswa kelas satu sekolah dasar ada peningkatan melalui pembelajaran kesadaran fonemik dengan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan media audiovisual dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan siswa kelas I di SDN

ditemukan bahwa kurangnya kemampuan membaca permulaan siswa dan kurangnya ketersediaan buku bacaan yang digunakan untuk membantu proses pembelajaran membaca. Oleh

Pada siklus II pembelajaran membaca menulis permulaan, sebagian besar siswa kelas II sudah dapat membaca menulis dengan benar sesuai dengan kriteria dalam