• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP NILAI MATA UANG MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA ANAK TUNARUNGU KELAS III SDLB-B DI SLB TARBIYATUL MUTA’ALIMIN PAGADEN KABUPATEN SUBANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP NILAI MATA UANG MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA ANAK TUNARUNGU KELAS III SDLB-B DI SLB TARBIYATUL MUTA’ALIMIN PAGADEN KABUPATEN SUBANG."

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

Leli Sulastri, 2013

Peningkatan Pemahaman Konsep Nilai Mata Uang Melalui Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Pada Anak Tunarungu Kelas Iii Sdlb-B Di Slb Tarbiyatul Muta’alimin Pagaden Kabupaten Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP NILAI MATA UANG

MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL

PADA ANAK TUNARUNGU KELAS III SDLB-B DI SLB

TARBIYATUL MUTA’ALIMIN PAGADEN

KABUPATEN SUBANG

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari

Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Luar Biasa

Oleh:

LELI SULASTRI NIM : 0909531

PENDIDIKAN LUAR BIASA

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Leli Sulastri, 2013

Peningkatan Pemahaman Konsep Nilai Mata Uang Melalui Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Pada Anak Tunarungu Kelas Iii Sdlb-B Di Slb Tarbiyatul Muta’alimin Pagaden Kabupaten Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LELI SULASTRI

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP NILAI MATA UANG MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA ANAK

TUNARUNGU KELAS III SDLB-B DI SLB TARBIYATUL MUTA’ALIMIN

PAGADEN KABUPATEN SUBANG

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING

Pembimbing I,

Dr. Hj. Tati Herawati, M.Pd.

NIP. 19630208 198703 2 001

Pembimbing II,

Drs. Yuyus Suherman, M.Si.

NIP. 19661025 199303 1 001

Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Luar Biasa

(3)

Leli Sulastri, 2013

Peningkatan Pemahaman Konsep Nilai Mata Uang Melalui Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Pada Anak Tunarungu Kelas Iii Sdlb-B Di Slb Tarbiyatul Muta’alimin Pagaden Kabupaten Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Drs. Sunaryo, M.Pd.

NIP. 19560722 198503 1 001

HALAMAN PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi (penelitian tindakan kelas) dengan judul

“PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP NILAI MATA UANG MELALUI

PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA ANAK

TUNARUNGU KELAS III SDLB-B DI SLB TARBIYATUL MUTA’ALIMIN

PAGADEN KABUPATEN SUBANG” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar

karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan

cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat

keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menanggung risiko atau sangsi yang

dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap

etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian

karya saya ini.”

Bandung, Juli 2013 Yang Membuat Pernyataan

(4)

Leli Sulastri, 2013

Peningkatan Pemahaman Konsep Nilai Mata Uang Melalui Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Pada Anak Tunarungu Kelas Iii Sdlb-B Di Slb Tarbiyatul Muta’alimin Pagaden Kabupaten Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur penulis panjatkan ke-hadirat Allah Azza wa Jalla, karena atas

rahmat dan karunianya peneliti dapat menyelesaikan penulisan Skripsi berupa

Penelitian Tindakan Ilmiah (PTK) ini. Sholawat dan salam semoga senantiasa

terlimpahkan kepada Nabi Agung Muhammad al-Musthofa beserta keluarganya yang

agung.

Alhamdulillah penulisan penelitian ini dapat selesai berkat dukungan dan

bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini peneliti

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Drs. Sunaryo, M.Pd. selaku ketua Jurusan Pendidikan Luar Biasa Fakultas Ilmu

Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia.

2. Ibu Dr. Hj. Tati Herawati, M.Pd. selaku pembimbing I yang telah banyak

memberikan saran, bimbingan dan sumbangan pemikiran serta motivasinya dalam

penyelesaian penelitian ini.

3. Bapak Drs. Yuyus Suherman, M.Si. selaku pembimbing II yang telah banyak

memberikan saran, bimbingan dan sumbangan pemikiran serta motivasinya dalam

penyelesaian penelitian ini.

4. Bapak Drs Dzulkifli, M.Pd selaku ketua pelaksana program bantuan biaya kuliah

untuk mahasiswa kelas karyawan yang terus mengarahkan dan memotivasi untuk

(5)

Leli Sulastri, 2013

Peningkatan Pemahaman Konsep Nilai Mata Uang Melalui Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Pada Anak Tunarungu Kelas Iii Sdlb-B Di Slb Tarbiyatul Muta’alimin Pagaden Kabupaten Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Seluruh dosen dan pegawai tata usaha pada jurusan Pendidikan Luar Biasa yang

telah membekali peneliti ilmu pengetahuan dan membantu serta memberikan

saran baik langsung maupun tidak langsungdalam penyelesaian penelitian ini.

6. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat yang telah memberikan

kesempatan kepada peneliti untuk mengikuti program bantuan biaya kuliah di

Jurusan Pendidikan Luar Biasa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan

Indonesia.

7. Kepala Bidang Pendidikan Luar Biasa beserta staff yang te;ah memfasilitasi

peneliti untuk memperoleh bantuan biaya kuliah di Jurusan Pendidikan Luar

Biasa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia.

8. Rekan-rekan angkatan 2009 yang dikomandani oleh ketua kelas sdr Yafis atas

kekompakkan dan kebersamaannya dalam mengikuti perkuliahan sampai dengan

penelitian, selalu member dukungan dan siprit kepada peneliti untuk segera

menyelesaikan penelitian ini.

9. Kepala SLB Tarbiyatul Muta’alimin dan seluruh guru yang telah memberikan ijin

dan memfasilitasi bagi peneliti mengikuti perkuliahan dan melakukan penelitian

di SLB Tarbiyatul Muta’alimin Pagaden Subang.

10.Wasdi, M.Pd suami tercinta dan anak-anakku yang tersayang: Afifah Nabilah

Zahra, Asiyah Rahmi, dan Haura Taqia Insiyah yang selalu setia membantu dan

memberikan dukungan, motivasi, serta doa-doanya yang tiada henti untuk

keberhasilan.

11.Orang tua peneliti yang senantiasa terus mendoakan keberhasilan peneliti

Akhirnya kepada semua pihak, rekan serta sahabat yang tidak dapat

disebutkan namanya peneliti mengucapkan terima kasih dan penghargaan atas

(6)

Leli Sulastri, 2013

Peningkatan Pemahaman Konsep Nilai Mata Uang Melalui Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Pada Anak Tunarungu Kelas Iii Sdlb-B Di Slb Tarbiyatul Muta’alimin Pagaden Kabupaten Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Subang, Juli 2013

Peneliti,

KATA PENGANTAR

Konsep nilai uang bagi anak tunarungu pada kelas III di SLB Tarbiyatul

Muta’alimin Pagaden Subang tergolong pada konsep yang sulit dipahami dari sekian banyak konsep yang terdapat pada mata pelajaran matematika. Agar konsep nilai

uang menjadi konsep yang mudah dipahami diperlukan metode pendekatan

pembelajaran yang sesuai. Salah satu metode untuk meningkatkan pemahaman

konsep nilai uang menjadi konsep yang mudah dipahami adalah dengan

menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual. Penggunaan pendekatan

pembelajaran kontekstual diharapkan dapat meningkatkan pemahaman konsep nilai

mata uang pada siswa tunarungu, karena dalam pendekaan pembelajaran tersebut

menitikberatkan pada pentingnya pengalaman belajar anak sehingga sesuai dengan

kebutuhan hidup sehari-hari. Dengan pendekatan pembelajaran kontekstual untuk

materi pemahaman konsep nilai mata uang pada siswa kelas III SDLB-B SLB

Tarbiyatul Muta’alimin siswa diharapkan lebih memahami konsep nilai mata uang

dan penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam penelitian ini akan difokuskan untuk mengetahui perencanaan

(7)

Leli Sulastri, 2013

Peningkatan Pemahaman Konsep Nilai Mata Uang Melalui Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Pada Anak Tunarungu Kelas Iii Sdlb-B Di Slb Tarbiyatul Muta’alimin Pagaden Kabupaten Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

uang pada anak tunarungu SDLB-B kelas III di SLB Tarbiyatul muta’alimin

Kabupaten Subang, untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran kontekstual yang

dapat meningkatkan pemahaman konsep nilai mata uang pada anak tunarungu

SDLB-B kelas III di SLSDLB-B Tarbiyatul Muta’alimin Kabupaten Subang, dan untuk mengetahui hasil pembelajaran kontekstual dalam pemahaman konsep nilai mata uang pada anak

tunarungu SDLB-B kelas III di SLB Tarbiyatul Muta’alimin Kabupaten Subang.

Untuk mencapai tujuan dari penelitian ini, penelitin menggunakan jenis

penelitian tindakan kelas yang dilakukan sebanyak tiga kali kegiatan yaitu siklus I,

siklus II dan siklus III dengan mengacu pada hasil asesmen. Setiap siklus terdiri dari

empat tahap, yaitu: perencanaan, tindakan, refleksi, dan rekomendasi.

Penelitian ini terbagi dalam lima bab. Bab I merupakan pendahuluan yang

berisikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian. Bab II

adalah kajian teoritis yang terdiri definisi, klasifikasi anak tunarungu, dampak dari

ketunarunguan serta pembelajarannya; konsep nilai mata uang dalam kurikulum,

definsi uang dan nilai uang; pengertian, model, materi pembelajaran kontekstual serta

teori-teori yang mendukung pembelajaran konstekstual; kerangka berpikir dan

hipotesis tindakan. Bab III adalah metode penelitian yang terdiri dari metode dan

seting penelitian, siklus tindakan, variabel, tekhnik dan instrument pengumpulan data

serta tekhnik pengolahan data. Bab IV merupakan hasil penelitian dan pembahasan

dari hasil penelitian mulai dari hasil asesmen, siklus I, siklus II, dan siklus III. Bab V

adalah bab penutup yang berisi kesimpulan dan rekomendasi.

Peneliti menyadari akan banyaknya kelemahan dan kekurangan dalam

penelitian ini, oleh karena itu peneliti mengharapkan adanya saran dan kritik yang

membangun untuk menambah kebermaknaan dalam penelitian ini.

(8)

Leli Sulastri, 2013

Peningkatan Pemahaman Konsep Nilai Mata Uang Melalui Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Pada Anak Tunarungu Kelas Iii Sdlb-B Di Slb Tarbiyatul Muta’alimin Pagaden Kabupaten Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Peneliti,

Leli Sulastri, lahir di Bandung pada tanggal 20 Agustus 1973.

Pekerjaan sehari-hari sebagai Ibu rumah tangga yang merangkap

menjadi guru sukwan di SLB Tarbiyatul Muta`alimin Pagaden

Subang Jawa Barat. Masa pendidikan di mulai dari SD Negeri

Gegerkalong Girang II Bandung (1979-1985), SMP Bina Bakti Bandung (1986–

1988) dan SMA Bina Darma I Bandung (1989–1991).

Pada tahun 1993 tepatnya pada tanggal 11 April, penulis dinikahi oleh

seorang lelaki yang bernama Wasdi, M.Pd dari Indramayu Jawa Barat dan dikaruniai

tiga orang putri yang manis-manis, yang pertama bernama Afifah Nabilah Zahra

Mahasiswa UPI Jusrusan PGSD Kampus Purwakarta, yang kedua bernama Asiyah

Rahmi kelas 1 SMAN I Subang dan yang ketiga bernama Haura Taqia Insiyah kelas

(9)

Leli Sulastri, 2013

Peningkatan Pemahaman Konsep Nilai Mata Uang Melalui Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Pada Anak Tunarungu Kelas Iii Sdlb-B Di Slb Tarbiyatul Muta’alimin Pagaden Kabupaten Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sebelum mengajar sebagai tenaga sukwan di SLB, pernah berpengalaman

mengajar di TKA/TPA Baitus Salim Lembang dan TKA/TPA Nurul Falah di

Bandung selama 7 tahun (1992- 1999).

(10)

ABSTRAK

Peningkatan Pemahaman Konsep Nilai Mata Uang Melalui Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Pada Anak Tunarungu Kelas III SDLB-B Di SLB Tarbiyatul Muta’alimin Pagaden Kabupaten Subang.

Hasil pembelajaran mata pelajaran Matematika tentang pemahaman konsep nilai mata uang

pada anak tunarungu Kelas III di SLB Tarbiyatul Muta’alimin Pagaden sangat rendah.

Kemampuan siswa dalam menyelesaikan materi memecahkan masalah perhitungan termasuk yang berkaitan dengan uang belum tuntas sebagaimana yang ditetapkan dalam KKM sebesar 75%. Terdapat beberapa faktor yang menghambat ketercapaian dalam penyampaian materi. Salah satunya adalah pendekatan pembelajaran yang kurang sesuai. Penggunaan metode, strategi, dan pendekatan yang relevan dalam pembelajaran sangat dibutuhkan. Untuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi belajar serta kualitas pembelajaran maka digunakan salah satu pendekatan pembelajaran yang sesuai, yaitu pendekatan pembelajaran kontekstual. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas Penggunaan metode penelitian tindakan kelas dipandang tepat karena permasalahan yang diteliti berada pada ruang lingkup permasalahan proses belajar mengajar di dalam kelas. Metode penelitian tindakan kelas dimaksudkan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas proses belajar mengajar yang dilakukan guru di dalam kelas. Tekhnik pengumpulan data dilakukan dengan melakukan observasi dan tes pemahaman siswa tentang pemahaman konsep nilai mata uang. Tehnik pengolahan data dilakukan dengan cara penyajian data, melakukan prediksi, dan membuat perbandingan antar siklus. Dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang dilakukan sebanyak tiga siklus, diperoleh hasil peningkatan dalam setiap siklus. Pada siklus I nilai rata-rata prestasi siswa mencapai 63,06. Pada siklus II rata-rata nilai 76,67. Pada siklus III rata-rata siswa mencapai nilai 78,33. Dari data tersebut menunjukkan bahwa kemampuan rata-rata kelas dalam pemahaman konsep nilai mata uang terdapat kenaikan pada setiap siklus. Jika dilihat dari kemampuan masing-masing individu siswa, diperoleh data siswa RS pada siklus I:68,33; siklus II:85,00; dan siklus III 85,00. Siswa CT diperoleh data siklus I :59,17; siklus II:75,00; dan siklus III: 75,00. Siswa RN memperoleh data siklus I:61,67; siklus II:70,00; dan siklus III: 75,00. Dengan demikian kemampuan pemahaman konsep nilai mata uang pada siswa RS, CT, dan RN juga mengalami peningkatan dalam setiap siklusnya. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa pemahaman konsep nilai mata uang dapat ditingkatkan melalui pendekatan pembelajaran konstekstual pada anak tunarungu SDLB-B Kelas III di SLB Tarbiyatul Muta’alimin Kabupaten Subang.

(11)

Leli Sulastri, 2013

Peningkatan Pemahaman Konsep Nilai Mata Uang Melalui Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Pada Anak Tunarungu Kelas Iii Sdlb-B Di Slb Tarbiyatul Muta’alimin Pagaden Kabupaten Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR TENTANG ANAK TUNARUNGU, KONSEP NILAI MATA UANG, DAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …………. 5

A.Konsep Anak Tunarungu ………... 5

1. Definisi Anak Tunarung ……….. 5

2. Klasifikasi Anak Tunarungu ……… 6

3. Dampak Ketunarunguan……… 9

4. Pembelajaran Bagi Anak Tunarungu ……….... 11

5. Konsep Nilai Mata Uang ……….. 12

B.Konsep Nilai Mata………..……….. 12

1. Konsep Uang Dalam Kurikulum ………... 12

2. Definisi Uang ……… 13

3. Nilai Uang ………. 14

C.Pembelajaran Konstekstual ………... 15

(12)

Leli Sulastri, 2013

Peningkatan Pemahaman Konsep Nilai Mata Uang Melalui Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Pada Anak Tunarungu Kelas Iii Sdlb-B Di Slb Tarbiyatul Muta’alimin Pagaden Kabupaten Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Model Pembelajaran Kontektual ……….……… 16

3. Materi Pembelajaran Kontekstual ……… 17

4. Teori-Teori Belajar Pendukung Pembelajaran Kontekstual …. 18 D.Kerangka Berpikir ...………... 21

E. Hipotesis Tindakan ……… ……… 23

BAB III METODE PENELITIAN……… 25

A.Metode Penelitian ……….………. 25

B.Seting Penelitian dan Karakteristik Subyek Penelitian ………….. 25

C.Siklus Tindakan ……….. 27

D.Variabel Penelitian ………. 29

E. Tekhnik Pengumpulan Data ………... 31

F. Instrumen Pengumpulan Data ……… 32

G.Tekhnik Pengolahan Data ……….. 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……….. 41

A.Deskripsi Hasil Penelitian ……….. 41

1. Asesmen ………... 48

2. Siklus I ………... 50

3. Siklus II ………... 54

4. Siklus III ………... 59

B.Pembahasan ……… 62

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI ………. 67

A. Kesimpulan ……… 67

B. Saran ……….………. 68

C. Penutup ……….. 69

(13)

Leli Sulastri, 2013

Peningkatan Pemahaman Konsep Nilai Mata Uang Melalui Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Pada Anak Tunarungu Kelas Iii Sdlb-B Di Slb Tarbiyatul Muta’alimin Pagaden Kabupaten Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

2.1. Klasifikasi Tunarungu Menurut ISO ……… 7

3.1. Daftar Nama Subyek Penelitian Tindakan Kelas ………. 26

3.2. Kisi-Kisi Penyusunan Silabus Pemahamn Konsep Nilai Mata Uang … 32 3.3. Kisi-Kisi Soal Tes dan Lembar Kerja Siswa Pemahaman Konsep Nilai Mata Uang ……… 33

3.4. Kisi-Kisi Kriteria Penilaian Tes ……….. 34

3.5. Kriteria Ketuntasan Minimal ………. 36

3.6. Kisi-Kisi Instrumen Pengamatan Pemahaman Konsep Nilai Mata Uang 37 3.7. Kisi-Kisi Penilaian Proses Kegiatan Belajar Mengajar Melalui Pembelajaran Kontekstual ………. 38

4.1. Data Hasil Asesmen dan Tes Pemahaman Konsep Nilai Mata Uang Pada Tiap-Tiap Siklus ……… ……….. 41

4.2. Rekap Nilai Pemahaman Konsep Nilai Mata Uang ……….. 43

4.3. Kriteria Penilaian Pemahaman Konsep Nilai Mata Uang ………. 44

4.4. Hasil Asesmen Pemahaman Konsep Niai Mata Uang ………. 45

4.5. Rekap Aktivitas Proses Kegiatan Belajar Mengajar ……… 46

4.6. Kriteria Penilaian Proses Belajar Mengajar ………. 47

4.7. Hasil Asesmen Pemahaman Konsep Nilai Mata Uang ……… 50

4.8. Hasil Asesmen dan Hasil Tes Siklus I Pemahaman Konsep Nilai Mata Uang ... 52

4.9. Hasil Tes Pemahaman Konsep Nilai Mata Uang Pada Siklus I dan Siklus II ... 56

4.10. Hasil Tes Pemahaman Konsep Nilai Mata Uang Pada Siklus II dan Siklus III ... 60

DAFTAR GRAFIK

4.1. Hasil Tes Pemahaman Konsep Nilai Mata Uang ………... 44

4.2. Aktivitas Proses Kegiatan Belajar Mengajar Siklus I, Siklus II, dan Siklus III ……… 47

(14)

Leli Sulastri, 2013

Peningkatan Pemahaman Konsep Nilai Mata Uang Melalui Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Pada Anak Tunarungu Kelas Iii Sdlb-B Di Slb Tarbiyatul Muta’alimin Pagaden Kabupaten Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.5. Aktivitas Proses Kegiatan Belajar Mengajar Siklus I dan Siklus II …. 58 4.6. Hasil Tes Pemahaman Konsep Nilai Mata Uang Siklus II dan Siklus III 60

4.7. Aktivitas Proses Kegiatan Belajar Mengajar Siklus II dan Siklus III .. 61

DAFTAR BAGAN

2.1. Tangga Pengalaman Belajar ……….. 12

2.2 Bingkai dari Penerapan Suatu Pendekatan, Metode, dan Teknik Pembelajaran dalam model pembelajaran……… 17

3.1 Siklus Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ... 29

DAFTAR LAMPIRAN

1. Silabus, KKM, dan RPP ……….. 74

2. Lembar Observasi dari mitra guru terhadap kemampuan Siswa ……… 111

3. Lembar Observasi dari Mitra Guru Terhadap PBM ………..……. 114

4. Lembar Penilain Keterampilan Guru dalam PBM ……….. 115

5. Surat pernyatan validasi ……….. 124

6. Surat Keputusan Pengangkatan Pembimbing ………. 126

7. Surat Permohonan Ijin Mengadakan Penelitian dari Fakultas Ilmu Pendidikan UPI kepada Rektor UPI ………. 127

8. Surat Permohonan Ijin Mengadakan Penelitian dari Fakultas Ilmu Pendidikan UPI kepada Badan Kesbangpol Linmasda ……… 128

9. Surat Rekomendasi dari Bidang PLB untuk melakukan Penelitian di SLB Tarbiyatul Muta’alimin ………. 129

10.Surat Keterangan Melakukan Penelitian dari SLB Tarbiyatul Muta’alimin ……… 130

11.Lembar Bimbingan Skripsi ………. 131

(15)

Leli Sulastri, 2013

(16)

1

Leli Sulastri, 2013

Peningkatan Pemahaman Konsep Nilai Mata Uang Melalui Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Pada Anak Tunarungu Kelas Iii Sdlb-B Di Slb Tarbiyatul Muta’alimin Pagaden Kabupaten Subang

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Banyak kegiatan sehari-hari yang berkaitan erat dengan matematika. Banyak

hal lain dari kegiatan manusia yang menggunakan prinsip (cara) matematika. Tidak

diragukan lagi, matematika memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia.

Oleh karena itu, mempelajari matematika juga penting, apalagi dalam kehidupan

modern seperti sekarang. Diajarkannya matematika di sekolah menunjukkan hal itu.

Dalam buku Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Sekolah Dasar Luar Biasa

(SDLB-B) yang diterbitkan Badan Standar Nasional Pendidikan Tahun 2006

disebutkan bahwa:

Pelajaran Matematika diberikan di sekolah-sekolah dasar untuk melatih siswa berpikir sistematis (teratur), logis (masuk akal), kritis (banyak bertanya;

tak lekas percaya), kreatif (berdaya cipta), dan konsisten (ajeg; taat aturan).”

Hal ini dilakukan antara lain, melalui pelatihan penambahan, pengurangan, pembagian, dan perkalian bilangan. Selain itu dimaksudkan pula untuk mengembangkan kemampuan menggunakan matematika dalam pemecahan masalah dan mengkomunikasikan ide atau gagasan dengan menggunakan simbol, tabel, diagram, dan media lain.

Selanjutnya masih dalam buku Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB-B) disebutkan bahwa salah satu tujuan dari mata

pelajaran matematika adalah “agar siswa memiliki kemampuan dalam memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan

konsep atau algoritma secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan

masalah.”

Salah satu materi yang terdapat dalam mata pelajaran Matematika pada satuan

(17)

2

Leli Sulastri, 2013

Peningkatan Pemahaman Konsep Nilai Mata Uang Melalui Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Pada Anak Tunarungu Kelas Iii Sdlb-B Di Slb Tarbiyatul Muta’alimin Pagaden Kabupaten Subang

Kompetensi yaitu melakukan perhitungan bilangan sampai tiga angka, dengan

Kompetensi Dasar memecahkan masalah perhitungan termasuk yang berkaitan

dengan uang.

Kemampuan siswa tunarungu SDLB-B kelas III di SLB Tarbiyatul

Muta’alimin dalam menyelesaikan materi memecahkan masalah perhitungan termasuk yang berkaitan dengan uang belum tuntas. Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM) yang ditetapkan sebesar 75% tidak terjangkau. Hasil evaluasi menunjukkan

bahwa, pemahaman siswa mengenai konsep nilai uang masih rendah. Berdasarkan

hasil analisis pembelajaran pada materi memecahkan masalah perhitungan termasuk

yang berkaitan dengan uang di siswa kelas III SDLB-B SLB Tarbiyatul Muta’alimin,

terdapat beberapa kelemahan. Guru belum menemukan strategi pembelajaran yang

efektif. Guru masih menggunakan pendekatan pembelajaran yang belum menyentuh

ke sasaran. Pendekatan yang digunakan masih bersifat konvensional dan selalu

terpaku pada buku sumber. Pendayagunaan sumber belajar belum optimal karena

media yang digunakan hanya memperlihatkan gambar-gambar uang rupiah

sebagaimana yang ada dalam buku sumber. Keterbatasan kosa kata sering membuat

siswa belum mampu mengoptimalkan kemampuan dalam menerima informasi

(reseptif) dan kemampuan untuk mengungkapkan (ekspresif) dalam hal pemahaman

konsep nilai mata uang.

Dari faktor-faktor yang mempengaruhi pemahaman dalam konsep nilai mata

uang pada siswa kelas III SDLB-B SLB Tarbiyatul Muta’alimin, maka faktor

pendekatan pembelajaran dianggap masalah yang utama. Penggunaan pendekatan

pembelajaran kontekstual diharapkan dapat meningkatkan pemahaman konsep nilai

mata uang pada siswa tunarungu, karena dalam pendekaan pembelajaran tersebut

menitikberatkan pada pentingnya pengalaman belajar anak sehingga sesuai dengan

kebutuhan hidup sehari-hari. Dengan pendekatan pembelajaran kontekstual untuk

(18)

3

Leli Sulastri, 2013

Peningkatan Pemahaman Konsep Nilai Mata Uang Melalui Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Pada Anak Tunarungu Kelas Iii Sdlb-B Di Slb Tarbiyatul Muta’alimin Pagaden Kabupaten Subang

Tarbiyatul Muta’alimin siswa diharapkan lebih memahami konsep nilai mata uang dan penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari.

B. Sasaran Tindakan

Sekolah yang akan dijadikan tempat penelitian adalah SLB Tarbiyatul

Muta’alaimin. Sekolah ini terletak di jalan Raya Kamarung Nomor 56 Desa

Kamarung RT 37/10 Kecamatan Pagaden Kabupaten Subang. Subjek dalam

penelitian ini adalah siswa SDLB-B kelas III sebanyak tiga orang siswa.

C. Rumusan Masalah

Secara umum, rumusan masalah dalam penelitian tindakan kelas ini

dirumuskan sebagai berikut : “Bagaimanakah meningkatkan pemahaman konsep nilai mata uang melalui pembelajaran kontekstual pada anak tunarungu SDLB-B kelas III

di SLB Tarbiyatul Muta’alimin Kabupaten Subang?

Secara khusus, rumusan masalah dalam penelitian ini dijabarkan melalui

beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran kontekstual yang dapat meningkatkan

pemahaman konsep nilai mata uang pada anak tunarungu SDLB-B kelas III di

SLB Tarbiyatul Muta’alimin Kabupaten Subang?

2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran kontekstual yang dapat meningkatkan

pemahaman konsep nilai mata uang pada anak tunarungu SDLB-B kelas III di

SLB Tarbiyatul Muta’alimin Kabupaten Subang?

3. Bagaimanakah hasil pembelajaran kontekstual dalam pemahaman konsep nilai

mata uang pada anak tunarungu SDLB-B kelas III di SLB Tarbiyatul Muta’alimin

Kabupaten Subang?

D. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian

(19)

4

Leli Sulastri, 2013

Peningkatan Pemahaman Konsep Nilai Mata Uang Melalui Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Pada Anak Tunarungu Kelas Iii Sdlb-B Di Slb Tarbiyatul Muta’alimin Pagaden Kabupaten Subang

Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk memperbaiki dan

meningkatkan kondisi-kondisi belajar serta kualitas pembelajaran. Secara khusus,

tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Untuk mengetahui perencanaan pembelajaran kontekstual yang dapat

meningkatkan pemahaman konsep nilai mata uang pada anak tunarungu SDLB-B

kelas III di SLB Tarbiyatul muta’alimin Kabupaten Subang.

b. Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran kontekstual yang dapat

meningkatkan pemahaman konsep nilai mata uang pada anak tunarungu SDLB-B

kelas III di SLB Tarbiyatul Muta’alimin Kabupaten Subang.

c. Untuk mengetahui hasil pembelajaran kontekstual dalam pemahaman konsep nilai

mata uang pada anak tunarungu SDLB-B kelas III di SLB Tarbiyatul Muta’alimin

Kabupaten Subang.

2. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis

maupun praktis, yaitu sebagai berikut :

a. Manfaat Teoritis

Untuk menambah wawasan serta pengetahuan dalam meningkatkan pemahaman

konsep nilai mata uang melalui pendekatan pembelajaran kontekstual yang dapat

digunakan pada anak tunarungu SDLB-B kelas III di SLB Tarbiyatul Muta’alimin

Kabupaten Subang.

b. Manfaat Praktis

1) Merupakan alat untuk mengembangkan diri sebagai guru yang profesional.

2) Dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran dalam meningkatkan

(20)

5

Leli Sulastri, 2013

Peningkatan Pemahaman Konsep Nilai Mata Uang Melalui Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Pada Anak Tunarungu Kelas Iii Sdlb-B Di Slb Tarbiyatul Muta’alimin Pagaden Kabupaten Subang

3) Dapat menjadi bahan acuan dalam menyusun rencana dan melaksanakan

pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pembelajaran yang sesuai

(21)

25

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas

(Classroom Action Research) atau disingkat dengan PTK. Penggunaan metode

penelitian tindakan kelas dipandang tepat oleh peneliti karena permasalahan yang

diteliti berada pada ruang lingkup permasalahan proses belajar mengajar di dalam

kelas. Metode penelitian tindakan kelas dimaksudkan untuk memperbaiki dan

meningkatkan kualitas proses belajar mengajar yang dilakukan guru di dalam kelas.

Mulyasa (2011:10) menyebutkan bahwa ”penelitian tindakan kelas dapat diartikan sebagai penelitian tindakan (action research) yang dilakukan dengan tujuan

untuk memperbaiki kualitas proses dan hasil belajar sekelompok peserta didik.”

Proses Penelitian Tindakan Kelas merupakan serangkaian spiral atau siklus tindakan

dan penelitian yang terdiri dari urutan perencanaan (plan), tindakan (act),

pengamatan (observe), dan refleksi (reflect).

B. Tempat Penelitian dan Karakteristik Subyek Penelitian

1. tempat Penelitian

Tempat penelitian tindakan kelas dilakukan di SLB Tarbiyatul Muta’alaimin,

jalan Raya Kamarung Nomor 56 Pagaden Subang. Waktu penelitian dilaksanakan

pada awal semester II tahun pelajara 2012/2013. Penelitian ini dilakukan secara

kolaborasi antara penulis dan teman sejawat (guru kelas, seorang guru).

2. Subjek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah siswa SDLB-B kelas III di SLB Tarbiyatul

(22)

-26

nama siswa yang akan dijadikan subyek penelitian tindakan kelas adalah sebagai

berikut:

Tabel 3.1.

Daftar Nama Subyek Penelitian Tindakan Kelas

No Nama Siswa Kelas Umur Jenis Kelamin

1. RS III 10 Tahun L

2. CT III 11 Tahun P

3. RN III 9 Tahun P

3. Karakteristik Subyek Penelitian

a. RS, laki-laki berusia 10 tahun. Duduk di kelas III SDLB SLB Tarbiyatul

Muta’alimin. Pindahan dari sekolah regular dan langsung masuk di kelas III

SDLB-B Tarbiyatul Muta’alimin. Memiliki sisa pendengaran di telinga kiri dengan kisaran kemampuan mendengar 41 dB – 55 dB. RS dapat memahami percakapan sederhana pada jarak 3 – 5 kaki. Mengeluarkan suara ngosom. Kemampuan mengikuti akademik sedang. Mampu menulis berdempetan,

membaca kata dan kalimat tanpa mengetahui makna kata. Memiliki

kemampuan menghitung dengan bimbingan.

b. CT, perempuan berusia 11 tahun. Belum pernah masuk sekolah baik di

sekolah regular maupun SLB. CT dimasukkann di kelas III dikarenakan usia

masuk sekolah sudah berumur 11 tahum. Kemampuan menulis dengan cara

menyalin. Kemampuan membaca tidak bisa sama sekali. Kemampuan

berhitung sangat rendah dan harus selalu dalam bimbingan. Memiliki sisa

pendengaran di telinga kiri dengan kisaran kemampuan mendengar 41 dB – 55 dB. RS dapat memahami percakapan sederhana pada jarak 3 – 5 kaki. Mengeluarkan suara jelas namun berat.

c. RN, perempuan berusia 9 tahun. Pernah sekolah di TK. Langsung masuk ke

(23)

27

kemampuan mendengar 41 dB – 55 dB. RS dapat memahami percakapan sederhana pada jarak 3 – 5 kaki. Mengeluarkan suara jelas tapi tidak ada makna. Namun jika dibimbing dengan pelan mengucapkan kata perkata, RN

bisa mengucapkan. Kemampuan menulis sedang, membaca dengan cara

mengeja suku kata. Kemampuan berhitung dengan bimbingan.

C. Siklus Tindakan

Siklus tindakan dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilakukan

melalui beberapa siklus dengan memperhatikan tingkat permasalahan yang akan

dipecahkan dan kondisi yang akan ditingkatkan (Mulyasa, 2011:70). Siklus dalam

rencana tindakan penelitian memiliki empat fase yaitu rencana, tindakan, observasi

dan refleksi. Secara rinci fase-fase tersebut adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan (Planning)

Pada tahap perencanaan, disusun rencana tindakan berdasarkan permasalahan

di lapangan, yaitu :

1) Menganalisis SK KD yang akan diajarkan kepada siswa.

2) Mengembangkan Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan

memperhatikan indikator-indikator hasil belajar.

3) Mengembangkan alat peraga, alat bantu dan media pembelajaran yang menunjang

pembentukkan SK KD dalam rangka implementasi penelitian tindakan kelas,

4) Mengembangkan Lembar Kerja Siswa (LKS) dan menyusun alat evaluasi

pembelajaran sesuai dengan indikator hasil belajar.

b. Pelaksanaan Tindakan (Acting)

Kegiatan yang dilakukan pada tahapan kedua ini ialah melaksanakan

tindakan dengan melakukan proses pembelajaran berdasarkan rencana pelaksanaan

pembelajaran. Media yang digunakan adalah berbagai macam nilai mata uang rupiah

(24)

28

c. Observasi (Observing)

Dalam tahapan ini guru berkolaborasi dengan teman sejawat sebagai

pengamat (observer) sehingga observer dapat mengamati dan mengetahui

kelemahan-kelemahan yang terjadi ketika tindakan dilakukan. Dalam observasi

mencakup prosedur perekaman data tentang proses data dan hasil implementasi

tindakan yang dilakukan.

Dalam tahap ini, pengamatan atau observasi terhadap pelaksanaan tindakan

dilakukan dengan menggunakan pedoman berupa format lembar pengamatan yang

telah dipersiapkan. Untuk memperoleh data yang akurat dan obyektif dari sebuah

observasi/pengamatan maka observasi/pengamatan dilakukan selain oleh peneliti juga

melibatkan satu orang guru. Hasil observasi dan pengamatan berupa catatan-catatan

tentang seluruh kegiatan proses belajar mengajar dari awal hingga akhir.

d. Refleksi (Reflecting)

Dalam tahapan refleksi ini mendiskusikan hasil-hasil yang diperoleh melalui

pengamatan tadi. Dengan kegiatan refleksi, dapat mengetahui peningkatan

pemahaman konsep nilai mata uang melalui pembelajaran kontektual pada anak

tunarungu. Selain itu diketahui juga kelemahan-kelemahan dari proses belajar

mengajar yang dijadikan dasar untuk menentukan tindakan pada siklus berikutnya.

Menurut Mulyasa (2011:73), siklus penelitian tindakan kelas dapat

(25)

29

Bagan 3.1.

Siklus Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas

D. Variabel Penelitian

Yang dimaksud variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal

tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009:2). Menurut hubungan

antara satu variabel dengan variabel yang lain, maka terdapat macam-macam variabel

dalam penelitian dibedakan menjadi lima macam variabel. Sugiyono (2011:39)

menjelaskan bahwa dua dari lima macam variebal tersebut adalah variabel

independen dan variabel dependen. Variabel independen atau disebut variabel bebas

adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab

perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Sedangkan variabel dependen atau

variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang akibat karena adanya

variabel bebas.

Adapun variabel-variabel yang ada dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pendekatan pembelajaran kontekstual.

Pendekatan pembelajaran konstekstual dipandang lebih tepat karena merupakan

konsep belajar dan mengajar yang membantu guru mengaitkan materi yang

1. Rencana

2. Tindakan 4. Refleksi

1.Rencana

3. Observasi 4. Refleksi

3. Observasi

(26)

30

diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat

hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam

kehidupan mereka.

Secara operasional, pembelajaran konstekstual sebagai suatu pendekatan

pembelajaran diturunkan ke dalam beberapa strategi pembelajaran. Strategi

pembelajaran yang akan digunakan adalah: pengajaran autentik (authentic

instruction), dan belajar kooperatif ( cooperative learning). Untuk

mengimplementasikan strategi pembelajaran digunakan berbagai metode

pembelajaran yaitu : ceramah, demontrasi, diskusi, simulasi, dan pengalaman

lapangan. Dari metode pembelajaran yang dipilih kemudian dijabarkan kedalam

teknik dan taktik pembelajaran.

2. Variabel terikat

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikatnya adalah peningkatan

pemahaman konsep nilai mata uang. Yang dimaksud pemahaman konsep nilai

mata uang adalah kemampuan anak dalam memahami nilai-nilai mata uang

rupiah yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Mata uang yang harus

diketahui anak adalah mata uang jenis uang logam dengan nilai Rp 100,00 Rp

200,00 Rp 500,00; Rp 1000,00 dan mata uang jenis kertas dengan nilai Rp

1.000,00; Rp 2000,00; Rp 5000,00; Rp. 10.000,00.

Secara operasional variabel terikat ini dibatasi dalam indikator sebagai berikut:

a. Indikator pertemuan pertama:

1) Mengklasifikasikan uang logam dan uang kertas

2) Menunjukkan jenis-jenis uang logam dan kertas Rp 100,00 sampai Rp

10.000,00

3) Mengucapkan/mengisyaratkan nilai mata uang Rp 100,00 sampai Rp

10.000,00

4) Menuliskan nilai mata uang Rp 100,00 sampai Rp 10.000,00

(27)

31

6) Menghitung nilai beberapa mata uang Rp 100,00 sampai Rp 10.000,00.

b. Indikator Pertemuan kedua

1) Mengucapkan/mengisyaratkan nilai uang logam pecahan Rp 100,00 Rp

200,00 Rp 500,00 Rp 1000,00; dan uang kertas Rp 1000,00; Rp 2000,00;

Rp 5000,00 dan Rp 10.000,00

2) Menanyakan harga barang di warung sekolah dari harga Rp 500,00

sampai dengan Rp 5000,00.

3) Menghitung harga barang yang akan di beli.

4) Membayarkan uang sesuai nilai barang.

c. Indikator pertemuan ketiga : Menghitung uang kembalian sampai dengan Rp

5000,-.

E. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data dilakukan oleh peneliti

mencakup :

1. Observasi

Observasi yaitu pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap proses

pembelajaran yang dilaksanakan guru di kelas.

Observasi yang dilakukan pada penelitian ini meliputi dua hal :

a. Observasi proses pembelajaran Matematika dengan tema peningkatan

pemahaman konsep nilai mata uang.

b. Observasi aktivitas anak dalam pembelajaran Matematika dengan tema

peningkatan pemahaman konsep nilai mata uang.

2. Tes pemahaman siswa tentang pemahaman konsep nilai mata uang

Jenis tes yang digunakan dalam pengumpulan data adalah tes tertulis dan tes

perbuatan dengan prosedur proses dan post tes. Bentuk tes yang digunakan adalah

jawaban singkat, kinerja dan perfomance kerja kelompok. Tes yang digunakan

(28)

32

F. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen diartikan sebagai alat bantu penelitian untuk melaksanakan metode

pengumpulan data. Bentuk instrumen berupa tes pemahaman konsep nilai mata uang

dan lembar pengamatan. Langkah dalam penyusunan instrumen penelitian adalah :

1) Membuat Silabus dan Rencana program pembelajaran (RPP), yang akan

digunakan sebagai acuan untuk proses pembelajaran yang sesuai dengan

kurikulum. Kisi-kisi penyusunan silabus dan RPP diambil dari Standar

Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata Pelajaran Matematika Kelas III

SDLB-B seperti dalam tabel berikut ini:

Tabel 3.2.

Kisi-Kisi Penyusunan Silabus Pemahaman Konsep Nilai Mata Uang Pada Mata Pelajaran Matematikan Kelas III SDLB-B

No Standar

a. Mengklasifikasikan uang logam dan uang kertas

b. Menunjukkan jenis-jenis uang logam dan kertas Rp 100,00 sampai Rp 10.000,00 c. Mengucapkan/mengisyaratkan nilai mata

uang Rp 100,00 sampai Rp 10.000,00 d. Menuliskan nilai mata uang Rp 100,00

sampai Rp 10.000,00

e. Mengurutkan nilai mata uang

f. Menghitung nilai beberapa mata uang Rp 100,00 sampai Rp 10.000,00.

g. Menanyakan harga barang di warung sekolah.

h. Menghitung harga barang yang akan di beli.

i. Membayarkan uang sesuai nilai barang. j. Menghitung uang kembalian.

2) Membuat Lembar Kerja Siswa (LKS), untuk memperoleh data kemampuan siswa

(29)

33

3) Membuat soal tes. Soal tes akan digunakan untuk memperoleh data kemampuan

siswa setelah proses pembelajaran. Untuk menyusun soal tes dibuat kisi-kisi

penyusunan soal tes dan LKS pemahaman konsep nilai mata uang. Berikut adalah

kisi-kisi soal tes dan LKS pemahaman konsep nilai mata uang.

Tabel 3.3.

Kisi-kisi Soal Tes dan Lembar Kerja Siswa Pemahaman Konsep Nilai Mata Uang

No.

Materi Indikator Soal Bentuk

Tes

III/1 Uang 1) Mengklasifikasikan uang logam dan uang kertas

2) Menunjukkan jenis-jenis uang logam dan kertas Rp 100,00 sampai Rp

5) Mengurutkan nilai mata uang

6) Menghitung nilai beberapa mata uang Rp 100,00 sampai Rp 10.000,00.

7) Menanyakan harga barang di warung sekolah.

8) Menghitung harga barang yang akan di beli.

9) Membayarkan uang sesuai nilai barang. 10)Menghitung uang kembalian.

Kinerja

Tertulis

Untuk mengolah hasil tes perbuatan mengacu pada kriteria penilaian

(30)

34

Tabel 3.4.a.

Kisi-kisi Kriteria Penilaian Tes Siklus I

No. Indikator Bobot

Skor Kriteria

1.

Siswa dapat mengklasifikasikan uang logam dengan uang kertas

2

Skor 2 = mampu mengelompokkan 2jenis mata uang Skor 1 = mampu mengelompokkan 2 mata uang

2. Siswa dapat menunjukkan nilai

uang pecahan logam 4

Skor 4 = Mampu menunjukkan 4 jenis uang logam Skor 3 = Mampu menunjukkan 3 jenis uang logam Skor 2 = Mampu menunjukkan 2 jenis uang logam Skor 1 = Mampu menunjukkan 1 jenis uang logam

3. Siswa dapat menunjukkan nilai uang pecahan kertas 4

Skor 4 = Mampu menunjukkan 4 jenis uang kertas Skor 3 = Mampu menunjukkan 3 jenis uang kertas Skor 2 = Mampu menunjukkan 2 jenis uang kertas Skor 1 = Mampu menunjukkan 1 jenis uang kertas

4. Siswa dapat mengucapkan nilai

uang pecahan logam 4

Skor 4 = Mampu mengucapkan 4 jenis uang logam Skor 3 = Mampu mengucapkan 3 jenis uang logam Skor 2 = Mampu mengucapkan 2 jenis uang logam Skor 1 = Mampu mengucapkan 1 jenis uang logam

5. Siswa dapat mengucapkan nilai uang pecahan kertas 4

Skor 4 = Mampu mengucapkan 4 jenis uang kertas Skor 3 = Mampu mengucapkan 3 jenis uang kertas Skor 2 = Mampu mengucapkan 2 jenis uang kertas Skor 1 = Mampu mengucapkan 1 jenis uang kertas

6. Siswa dapat menuliskan nilai

uang pecahan logam 4

Skor 4 = Mampu menuliskan 4 jenis uang logam Skor 3 = Mampu menuliskan 3 jenis uang logam Skor 2 = Mampu menuliskan 2 jenis uang logam Skor 1 = Mampu menuliskan 1 jenis uang logam

7. Siswa dapat menuliskan nilai

uang pecahan kertas 4

Skor 4 = Mampu menuliskan 4 jenis uang kertas Skor 3 = Mampu menuliskan 3 jenis uang kertas Skor 2 = Mampu menuliskan 2 jenis uang kertas Skor 1 = Mampu menuliskan 1 jenis uang kertas 8. Mengurutkan nilai uang logam

sampai dengan Rp 1.000

2 Skor 2 = Mampu Mengurutkan terkecil– terbesar dan sebaliknya

Skor 1 = Hanya mampu mengurutkan terkecil- terbesar atau sebaliknya

9. Mengurutkan nilai uang kertas sampai dengan Rp 10.000

2 Skor 2 = Mampu Mengurutkan terkecil– terbesar dan sebaliknya

Skor 1 = Hanya mampu mengurutkan terkecil- terbesar atau sebaliknya

10. Menghitung nilai kelompok mata uang sampai dengan Rp 10.000

10 Skor 1 = jika benar Skor 0 = jika salah

Skor Total 40

(31)

35

Tabel 3.4.b.

Kisi-kisi Kriteria Penilaian Tes Siklus II

N

Skor 5= Mampu mengucapkan 5 jenis nilai uang Skor 4 = Mampu mengucapkan 4 jenis nilai uang Skor 3 = Mampu mengucapkan 3 jenis nilai uang Skor 2 = Mampu mengucapkan 2 jenis nilai uang Skor 1 = Mampu mengucapkan 1 jenis nilai uang

2. Siswa dapat meyebutkan harga

barang 5

Skor 5= Mampu mengucapkan 5 jenis harga barang Skor 4 = Mampu mengucapkan 4 jenis harga barang Skor 3 = Mampu mengucapkan 3 jenis harga barang Skor 2 = Mampu mengucapkan 2 jenis harga barang Skor 1 = Mampu mengucapkan 1 jenis harga barang

3. Siswa dapat menghitung harga

barang 5

Skor 5 = Mampu menghitung lebih dari 5 harga barang

Skor 4 = Mampu menghitung jumlah 5 harga barang Skor 3 = Mampu menghitung jumlah 4 harga barang Skor 2 = Mampu menghitung jumlah 3 harga barang Skor 1 = Mampu menghitung jumlah 2 harga barang

4. Siswa dapat membayar uang

sesuai harga barang 5

Skor 5 = Mampu membayar jumlah 5 harga barang Skor 4 = Mampu membayar jumlah 4 harga barang Skor 3 = Mampu membayar jumlah 3 harga barang Skor 2 = Mampu membayar jumlah 2 harga barang Skor 1 = Mampu membayar jumlah 1 harga barang

Skor Total 20

Perolehan Nilai

Tabel 3.4.c.

Kisi-kisi Kriteria Penilaian Tes Siklus III

N

1. Menuliskan harga masing-masing barang 2. Menuliskan nilai uang yang harus dibayar/jumlah harga barang

3. Menuliskan nilai uang pembayaran

4. Melakukan operasi penghitungan pengurangan nilai uang pembayaran dengan jumlah nilai barang 5. Menuliskan jumlah uang yang harus dikembalikan

(32)

36

4) Menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal

Dalam menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) harus

mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik, kompleksitas

indikator, daya dukung dan kemampuan siswa. KKM untuk kompetensi dasar

mengetahui uang pada mata pelajaran Matematika dibuat berdasarakan kondisi

subyek penelitian kelas 3 SDLB berikut ini :

Tabel 3.5.

1. Mengklasifikasikan uang logam dan uang kertas 2. Menunjukkan jenis-jenis uang logam dan kertas. 3. Mengucapkan/mengisyaratkan nilai mata uang Rp

100,00 sampai Rp 10.000,00. 7. Menanyakan harga barang di warung sekolah.

8. Menghitung harga barang yang akan di beli. 9. Membayarkan uang sesuai nilai barang. 10. Menghitung uang kembalian.

5) Membuat Format Lembar Pengamatan.

Format lembar pengamatan digunakan untuk mencatat hasil pengamatan

(33)

37

terhadap konsep yang diberikan. Berikut adalah kisi-kisi yang digunakan untuk

membuat format lembar pengamatan.

Tabel 3.6.

Kisi-kisi Instrumen Pengamatan Konsep Nilai Mata Uang

Prt Indikator Kemampuan yang diamati

1 a.Mengklasifikasikan uang logam dan uang kertas

b.Menunjukkan jenis-jenis uang logam dan kertas.

c.Mengucapkan/mengisyaratkan nilai mata uanga

d.Menuliskan berbagai nilai mata uang rupiah.

e.Mengurutkan nilai mata uang f.Menghitung nilai beberapa mata

uang rupiah.

1) Mengklasifikasikan uang logam 2) Mengklasifikasikan uang kertas 3) Jenis-jenis uang logam : Rp 100,- 4) Jenis-jenis uang logam : Rp 200,- 5) Jenis-jenis uang logam : Rp 500,- 6) Jenis-jenis uang logam : Rp 1000,- 7) Jenis-jenis uang kertas : Rp 1000,- 8) Jenis-jenis uang kertas : Rp 2000,- 9) Jenis-jenis uang kertas : Rp 5000,- 10) Jenis-jenis uang kertas : Rp 10.000,-

11) Mengurutkan nilai mata uang terkecil – terbesar 12) Mengurutkan nilai mata uang terbesar ke terkecil 13) Menghitung nilai kelompk mata uang

2.

c.Menghitung jumlah harga barang

d.Membayar uang sesuai harga barang

e.Memecahkan masalah nilai uang kembalian

1) Jenis-jenis uang logam : Rp 500,- 2) Jenis-jenis uang logam : Rp 1000,- 3) Jenis-jenis uang kertas : Rp 1000, 4) Jenis-jenis uang kertas : Rp 2000,- 5) Jenis-jenis uang kertas : Rp 5000,- 6) Jenis-jenis uang kertas : Rp 10.000,- 1) Jenis-jenis harga barang senilai: Rp 500,- 2) Jenis-jenis harga barang senilai: Rp 1000,- 3) Jenis-jenis harga barang senilai: Rp 2000,- 4) Jenis-jenis harga barang senilai: Rp 5000,- 1) Menghitung dua jenis harga barang 2) Menghitung tiga jenis harga barang 3) Menghitung empat jenis harga barang 4) Menghitung lima jenis harga barang 1) Membayar satu jenis barang 2) Membayar dua jenis barang 3) Membayar tiga jenis barang 4) Membayar empat jenis barang 5) Membayar lima jenis barang

1) Menuliskan harga masing-masing barang

(34)

38

3) Menuliskan nilai uang pembayaran

4) Melakukan operasi penghitungan pengurangan nilai uang pembayaran dengan jumlah nilai barang 5) Menuliskan jumlah uang yang harus dikembalikan

6) Membuat lembar penilaian guru dalam proses belajar mengajar. Hal ini sangat

penting sebagai kontrol untuk melihat kemajuan guru dalam melaksanakan

proses belajar mengajar melalui pendekatan pembelajaran kontekstual.

Kisi-kisi untuk penilaian guru dalam proses belajar mengajar dapat dilihat pada

tabel berikut:

Tabel 3.7.

Kisi-Kisi Penilaian Proses Kegiatan Belajar Mengajar Melaui

Pembelajaran Kontekstual

4. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai.

5. Melaksanakan pembelajaran secara runtut 6. Menguasai kelas

7. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan

8. Keterampilan menggunakan sumber belajar dan media pembelajaran

9. Keterlibatan peserta didik dalam

pendayagunaan media dan sumber belajar 10. Menumbuhkan partisipasi aktif peserta

didik

11. Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar.

12. Mengaitkan materi uang dengan

(35)

39

Kegiatan Penutup

13. Menciptakan proses pembelajaran kontekstual yang dapat menciptakan pengalaman pada siswa.

14. Menerapkan fakta, konsep, prinsip dan prosedur yang dipelajari dalam situasi dan konteks yang lebih tinggi dari hapalan 15. Menciptakan situasi pembelajaran

kontekstual yang kooperatif antara sesama siswa, siswa dengan guru dan narasumber lainnya.

16. Menciptakan pembelajaran kontekstual yang menekankan pada kemampuan siswa untuk mentransfer pengetahuan,

keterampilan dan sikap pada situasi yang lain.

17. Melaksanakan evaluasi 18. Menutup kegiatan KBM

7) Wawancara, digunakan untuk mengumpulkan data lisan dari sumber data atau

subjek penelitian secara langsung.

G. Tekhnik Pengolahan Data

Data yang terkumpul di analisis sesuai dengan tujuan penelitian. Analisis

dilakukan mulai dari pengamatan terhadap kegiatan pembelajaran di kelas seperti

iklim kelas, suasana pembelajaran, cara mengajar dan interaksi pembelajaran.

Kemudian analisis juga dilakukan pada saat kegiatan belajar mengajar dan evaluasi.

Pada penelitian ini pengolahan data menggunakan statistik deskriptif, yaitu

statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau

menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud

(36)

40

2011:147). Data diperoleh dari hasil tes pemahaman konsep nilai mata uang dan hasil

observasi aktivitas kegiatan belajar mengajar di kelas.

Adapun tahapan-tahapan dalam pengelohan data dalam penelitian ini dapat

diuraikan sebagai berikut :

1. Penyajian Data

Pada tahapan ini, peneliti mengumpulkan data yang diperoleh dari hasil tes

pemahaman konsep nilai mata uang dan hasil observasi aktivitas kegiatan belajar

mengajar di kelas ke dalam bentuk tabel dan grafik. Data tersebut memberikan

gambaran tentang seluruh hasil perolehan data dalam penelitian, dan akan

memberikan informasi yang jelas untuk kegiatan pengolahan data selanjutnya.

2. Melakukan Prediksi

Dari data dalam bentuk tabel dan grafik tersebut kemudian ditentukan kriteria

nilai sebagai ukuran dalam memprediksi data hasil penelitian sebagai standar

tingkat keberhasilan atau peningkatan variabel yang diteliti.

3. Membuat Perbandingan

Hasil prediksi dari tiap data, baik dari hasil tes pemahaman konsep nilai mata

uang maupun hasil observasi aktivitas kegiatan belajar mengajar, kemudian

(37)

67

BAB V

KESIMPULAN, SARAN, DAN PENUTUP

A. Kesimpulan

Secara umum dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa berdasarkan hasil

analisis data dan pembahasan, pemahaman konsep nilai mata uang dapat

ditingkatkan melalui pendekatan pembelajaran kontekstual pada siswa tunarungu

kelas III SDLB di SLB Tarbiyatul Muta’alimin Pagaden Kabupaten Subang.

Secara khusus, penelitian tentang pemahaman konsep nilai mata uang dengan

pendekatan pembelajaran kontekstual dapat ditingkatkan apabila:

1. Perencanaan dilakukan dengan mempersiapkan instrumen-instrumen yang

dibutuhkan dalam proses peningkatan pemahaman konsep nilai mata uang serta

bahan-bahan dan media yang digunakan. Selain mempersiapkan instrumen, media

dan bahan yang digunakan, harus disiapkan juga setting pembelajaran yang sesuai

dengan kondisi nyata dalam kehidupan siswa, dan mengaitkan materi kedalam

kehidupan nyata siswa sehari-hari supaya anak mempunyai pengalaman yang

lebih bermakna.

2. Pelaksanaan pembelajaran dilakukan dengan mengenalkan media uang yang

sebenarnya melalui cara mengenalkan jenis uang, mengenal nilai uang,

mengucapkan/mengisyaratkan dan menuliskan nilai uang; membawa anak ke

tempat perbelanjaan yang terdekat seperti warung sekolah dan minimarket

terdekat yang biasa dikunjungi anak sehari-hari; mengenalkan harga-harga

barang yang tertera pada barang, melakukan transaksi pembelian barang,

menghitung uang belanjaan dan menghitung uang kembalian. Penilaian dilakukan

dengan cara mengamati proses pembelajaran dengan tes kinerja dan tes tertulis

melalui lembar kerja siswa.

3. Hasil pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran kontekstual dalam

(38)

68

dalam memahami konsep nilai mata uang melalui keterampilan dalam

mengetahui nilai uang, membedakan nilai uang, menyusun urutan nilai uang,

menghitung nilai uang, menafsirkan nilai uang terhadap harga barang,

menggunakan uang untuk berbelanja, memperkirakan uang kembalian, dan

menyimpulkan nilai uang terhadap barang yang dibeli.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan hasil penelitian, berikut ini disarankan beberapa

hal sebagai berikut :

1. Sekolah

a. Kepala Sekolah sebagai supervisor perlu mensosialisasikan kepada pendidik

dan tenaga kependidikan untuk menggunakan pendekatan pembelajaran

kontekstual sebagai salah satu pendekatan yang digunakan di sekolah.

b. Pihak sekolah disarankan hendaknya memasukkan pendekatan ini sebagai

salah satu pendekatan yang diterapkan di sekolah.

2. Guru

a. Hasil penelitian ini merekomendasikan bagi para guru, bahwa pemahaman

konsep nilai mata uang dapat ditingkatkan melalui pendekatan pembelajaran

kontekstual.

b. Guru dapat menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual pada

beberapa mata pelajaran lainnya.

c. Untuk mengembangkan kompetensi guru yang professional, guru hendaknya

meningkatkan keterampilan dengan menggunakan metode yang bervariatif

dalam proses pembelajaran.

d. Dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran dalam meningkatkan

(39)

69

e. Dapat menjadi bahan acuan dalam menyusun rencana dan melaksanakan

pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pembelajaran yang sesuai

dengan materi pelajaran.

3. Peneliti selanjutnya

c. Hasil penelitian tentang peningkatan pemahaman konsep nilai mata uang

melalui pendekatan pembelajaran kontekstual dapat digunakan untuk meneliti

pada subyek penelitian dengan karakteristik yang berbeda.

d. Peneliti selanjutnya juga dapat menggunakan pendekatan pembelajaran

kontekstual untuk melakukan penelitian pada materi pelajaran yang berbeda.

e. Peneliti selanjutnya diharapkan menemukan terobosan baru yang dapat

melengkapi kekurangan-kekurangan penelitian yang penulis lakukan.

A. Penutup

Segala puji penulis panjatkan kehadirat Illahi Robbi, atas rahmat dan

petunjuk-Nya sehingga dapat menyelesaikan penelitian ini. Penulis menyadari

dalam penulisan penelitian ini masih banyak kesalahan atau kekurangan, untuk

itu penulis mengharapkan saran dan kritikkan yang bersifat membangun.

Mudah-mudahan hasil penelitian ini dapat berguna sebagai sumbangsih

penulis terhadap dunia Pendidikan Luar Biasa.

(40)

Leli Sulastri, 2013

Peningkatan Pemahaman Konsep Nilai Mata Uang Melalui Pendekatan Pembelajaran Kontekstual

DAFTAR PUSTAKA

---. (2006). Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Sekolah Dasar Luar

Biasa (SDLB-B). Badan Standar Nasional Pendidikan.

Komalasari, Kokom. (2011). Pembelajaran Konstekstual Konsep dan Aplikasi. Bandung : PT Replika Aditama.

Mulyasa, H.E. (2011). Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Rahardja, Djaja. (2006). Pengantar Pendidikan Luar Biasa. CRICED, University of Tsukuba.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Al-Fabeta.

Sugiyono, (2009). Statistika untuk Penelitian. Bandung:Al-Fabeta.

Wardani, IG.A.K, dkk. (2007). Pengantar Pendidikan Luar Biasa.

Jakarta:Universitas Terbuka.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung:UPI

Bephe Eko (2011). Konsep Uang. Tersedia di http://merapikancatatan. blogspot.com/2011/11/konsep-uang.html ( 4 Februari 2013)

Gambar

Tabel 3.1.
Tabel 3.2.
Tabel 3.3.
Tabel 3.4.a.
+5

Referensi

Dokumen terkait

Bimbingan karir dengan teknik genogram, dimaksudkan sebagai penyelenggaraan layanan yang difokuskan untuk membantu peserta didik dalam memahami diri, mengambil keputusan

Pantai Pasir Putih Parbaba yang berada di Danau Toba dapat dijadikan sebagai pilihan yang tepat untuk dikunjungi karena memiliki potensi sumberdaya untuk dijadikan wisata

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “PERANAN PENUNTUN PRAKTIKUM BERBENTUK KOMIK TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMA PADA PRAKTIKUM UJI

bahwa perubahan nama tersebut diusulkan oleh Bupati Selayar kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Selayar dengan surat Nomor 135.8/17/I/08/Pemerintahan tanggal 22

Nilai simpanan yang dijamin untuk setiap nasabah pada satu bank yang semula berdasarkan Pasal 11 ayat (1) Undang- Undang Nomor 24 Tahun 2004 tentang Lembaga Penjamin Simpanan

pada penelitian ini adalah “Bagaimana peran penuntun pr aktikum berbentuk komik terhadap keterampilan proses sains siswa SMA pada praktikum uji urin?”.

Dan didapatkan hasil dengan skala likert adalah 133,25 dengan kategori cukup puas dan dengan regresi berganda dapat disimpulkan bahwa penggunaan kartu seluler oleh konsumen

Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi kepercayaan konsumen terhadap saran, pendapat, dan rekomendasi yang diberikan oleh kelompok referensi sebagai