Leli Sulastri, 2013
Peningkatan Pemahaman Konsep Nilai Mata Uang Melalui Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Pada Anak Tunarungu Kelas Iii Sdlb-B Di Slb Tarbiyatul Muta’alimin Pagaden Kabupaten Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP NILAI MATA UANG
MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL
PADA ANAK TUNARUNGU KELAS III SDLB-B DI SLB
TARBIYATUL MUTA’ALIMIN PAGADEN
KABUPATEN SUBANG
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari
Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Luar Biasa
Oleh:
LELI SULASTRI NIM : 0909531
PENDIDIKAN LUAR BIASA
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Leli Sulastri, 2013
Peningkatan Pemahaman Konsep Nilai Mata Uang Melalui Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Pada Anak Tunarungu Kelas Iii Sdlb-B Di Slb Tarbiyatul Muta’alimin Pagaden Kabupaten Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
LELI SULASTRI
PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP NILAI MATA UANG MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA ANAK
TUNARUNGU KELAS III SDLB-B DI SLB TARBIYATUL MUTA’ALIMIN
PAGADEN KABUPATEN SUBANG
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING
Pembimbing I,
Dr. Hj. Tati Herawati, M.Pd.
NIP. 19630208 198703 2 001
Pembimbing II,
Drs. Yuyus Suherman, M.Si.
NIP. 19661025 199303 1 001
Mengetahui
Ketua Jurusan Pendidikan Luar Biasa
Leli Sulastri, 2013
Peningkatan Pemahaman Konsep Nilai Mata Uang Melalui Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Pada Anak Tunarungu Kelas Iii Sdlb-B Di Slb Tarbiyatul Muta’alimin Pagaden Kabupaten Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Drs. Sunaryo, M.Pd.
NIP. 19560722 198503 1 001
HALAMAN PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi (penelitian tindakan kelas) dengan judul
“PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP NILAI MATA UANG MELALUI
PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA ANAK
TUNARUNGU KELAS III SDLB-B DI SLB TARBIYATUL MUTA’ALIMIN
PAGADEN KABUPATEN SUBANG” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar
karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan
cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat
keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menanggung risiko atau sangsi yang
dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap
etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian
karya saya ini.”
Bandung, Juli 2013 Yang Membuat Pernyataan
Leli Sulastri, 2013
Peningkatan Pemahaman Konsep Nilai Mata Uang Melalui Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Pada Anak Tunarungu Kelas Iii Sdlb-B Di Slb Tarbiyatul Muta’alimin Pagaden Kabupaten Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur penulis panjatkan ke-hadirat Allah Azza wa Jalla, karena atas
rahmat dan karunianya peneliti dapat menyelesaikan penulisan Skripsi berupa
Penelitian Tindakan Ilmiah (PTK) ini. Sholawat dan salam semoga senantiasa
terlimpahkan kepada Nabi Agung Muhammad al-Musthofa beserta keluarganya yang
agung.
Alhamdulillah penulisan penelitian ini dapat selesai berkat dukungan dan
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini peneliti
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Drs. Sunaryo, M.Pd. selaku ketua Jurusan Pendidikan Luar Biasa Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia.
2. Ibu Dr. Hj. Tati Herawati, M.Pd. selaku pembimbing I yang telah banyak
memberikan saran, bimbingan dan sumbangan pemikiran serta motivasinya dalam
penyelesaian penelitian ini.
3. Bapak Drs. Yuyus Suherman, M.Si. selaku pembimbing II yang telah banyak
memberikan saran, bimbingan dan sumbangan pemikiran serta motivasinya dalam
penyelesaian penelitian ini.
4. Bapak Drs Dzulkifli, M.Pd selaku ketua pelaksana program bantuan biaya kuliah
untuk mahasiswa kelas karyawan yang terus mengarahkan dan memotivasi untuk
Leli Sulastri, 2013
Peningkatan Pemahaman Konsep Nilai Mata Uang Melalui Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Pada Anak Tunarungu Kelas Iii Sdlb-B Di Slb Tarbiyatul Muta’alimin Pagaden Kabupaten Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5. Seluruh dosen dan pegawai tata usaha pada jurusan Pendidikan Luar Biasa yang
telah membekali peneliti ilmu pengetahuan dan membantu serta memberikan
saran baik langsung maupun tidak langsungdalam penyelesaian penelitian ini.
6. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat yang telah memberikan
kesempatan kepada peneliti untuk mengikuti program bantuan biaya kuliah di
Jurusan Pendidikan Luar Biasa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan
Indonesia.
7. Kepala Bidang Pendidikan Luar Biasa beserta staff yang te;ah memfasilitasi
peneliti untuk memperoleh bantuan biaya kuliah di Jurusan Pendidikan Luar
Biasa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia.
8. Rekan-rekan angkatan 2009 yang dikomandani oleh ketua kelas sdr Yafis atas
kekompakkan dan kebersamaannya dalam mengikuti perkuliahan sampai dengan
penelitian, selalu member dukungan dan siprit kepada peneliti untuk segera
menyelesaikan penelitian ini.
9. Kepala SLB Tarbiyatul Muta’alimin dan seluruh guru yang telah memberikan ijin
dan memfasilitasi bagi peneliti mengikuti perkuliahan dan melakukan penelitian
di SLB Tarbiyatul Muta’alimin Pagaden Subang.
10.Wasdi, M.Pd suami tercinta dan anak-anakku yang tersayang: Afifah Nabilah
Zahra, Asiyah Rahmi, dan Haura Taqia Insiyah yang selalu setia membantu dan
memberikan dukungan, motivasi, serta doa-doanya yang tiada henti untuk
keberhasilan.
11.Orang tua peneliti yang senantiasa terus mendoakan keberhasilan peneliti
Akhirnya kepada semua pihak, rekan serta sahabat yang tidak dapat
disebutkan namanya peneliti mengucapkan terima kasih dan penghargaan atas
Leli Sulastri, 2013
Peningkatan Pemahaman Konsep Nilai Mata Uang Melalui Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Pada Anak Tunarungu Kelas Iii Sdlb-B Di Slb Tarbiyatul Muta’alimin Pagaden Kabupaten Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Subang, Juli 2013
Peneliti,
KATA PENGANTAR
Konsep nilai uang bagi anak tunarungu pada kelas III di SLB Tarbiyatul
Muta’alimin Pagaden Subang tergolong pada konsep yang sulit dipahami dari sekian banyak konsep yang terdapat pada mata pelajaran matematika. Agar konsep nilai
uang menjadi konsep yang mudah dipahami diperlukan metode pendekatan
pembelajaran yang sesuai. Salah satu metode untuk meningkatkan pemahaman
konsep nilai uang menjadi konsep yang mudah dipahami adalah dengan
menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual. Penggunaan pendekatan
pembelajaran kontekstual diharapkan dapat meningkatkan pemahaman konsep nilai
mata uang pada siswa tunarungu, karena dalam pendekaan pembelajaran tersebut
menitikberatkan pada pentingnya pengalaman belajar anak sehingga sesuai dengan
kebutuhan hidup sehari-hari. Dengan pendekatan pembelajaran kontekstual untuk
materi pemahaman konsep nilai mata uang pada siswa kelas III SDLB-B SLB
Tarbiyatul Muta’alimin siswa diharapkan lebih memahami konsep nilai mata uang
dan penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam penelitian ini akan difokuskan untuk mengetahui perencanaan
Leli Sulastri, 2013
Peningkatan Pemahaman Konsep Nilai Mata Uang Melalui Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Pada Anak Tunarungu Kelas Iii Sdlb-B Di Slb Tarbiyatul Muta’alimin Pagaden Kabupaten Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
uang pada anak tunarungu SDLB-B kelas III di SLB Tarbiyatul muta’alimin
Kabupaten Subang, untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran kontekstual yang
dapat meningkatkan pemahaman konsep nilai mata uang pada anak tunarungu
SDLB-B kelas III di SLSDLB-B Tarbiyatul Muta’alimin Kabupaten Subang, dan untuk mengetahui hasil pembelajaran kontekstual dalam pemahaman konsep nilai mata uang pada anak
tunarungu SDLB-B kelas III di SLB Tarbiyatul Muta’alimin Kabupaten Subang.
Untuk mencapai tujuan dari penelitian ini, penelitin menggunakan jenis
penelitian tindakan kelas yang dilakukan sebanyak tiga kali kegiatan yaitu siklus I,
siklus II dan siklus III dengan mengacu pada hasil asesmen. Setiap siklus terdiri dari
empat tahap, yaitu: perencanaan, tindakan, refleksi, dan rekomendasi.
Penelitian ini terbagi dalam lima bab. Bab I merupakan pendahuluan yang
berisikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian. Bab II
adalah kajian teoritis yang terdiri definisi, klasifikasi anak tunarungu, dampak dari
ketunarunguan serta pembelajarannya; konsep nilai mata uang dalam kurikulum,
definsi uang dan nilai uang; pengertian, model, materi pembelajaran kontekstual serta
teori-teori yang mendukung pembelajaran konstekstual; kerangka berpikir dan
hipotesis tindakan. Bab III adalah metode penelitian yang terdiri dari metode dan
seting penelitian, siklus tindakan, variabel, tekhnik dan instrument pengumpulan data
serta tekhnik pengolahan data. Bab IV merupakan hasil penelitian dan pembahasan
dari hasil penelitian mulai dari hasil asesmen, siklus I, siklus II, dan siklus III. Bab V
adalah bab penutup yang berisi kesimpulan dan rekomendasi.
Peneliti menyadari akan banyaknya kelemahan dan kekurangan dalam
penelitian ini, oleh karena itu peneliti mengharapkan adanya saran dan kritik yang
membangun untuk menambah kebermaknaan dalam penelitian ini.
Leli Sulastri, 2013
Peningkatan Pemahaman Konsep Nilai Mata Uang Melalui Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Pada Anak Tunarungu Kelas Iii Sdlb-B Di Slb Tarbiyatul Muta’alimin Pagaden Kabupaten Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Peneliti,
Leli Sulastri, lahir di Bandung pada tanggal 20 Agustus 1973.
Pekerjaan sehari-hari sebagai Ibu rumah tangga yang merangkap
menjadi guru sukwan di SLB Tarbiyatul Muta`alimin Pagaden
Subang Jawa Barat. Masa pendidikan di mulai dari SD Negeri
Gegerkalong Girang II Bandung (1979-1985), SMP Bina Bakti Bandung (1986–
1988) dan SMA Bina Darma I Bandung (1989–1991).
Pada tahun 1993 tepatnya pada tanggal 11 April, penulis dinikahi oleh
seorang lelaki yang bernama Wasdi, M.Pd dari Indramayu Jawa Barat dan dikaruniai
tiga orang putri yang manis-manis, yang pertama bernama Afifah Nabilah Zahra
Mahasiswa UPI Jusrusan PGSD Kampus Purwakarta, yang kedua bernama Asiyah
Rahmi kelas 1 SMAN I Subang dan yang ketiga bernama Haura Taqia Insiyah kelas
Leli Sulastri, 2013
Peningkatan Pemahaman Konsep Nilai Mata Uang Melalui Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Pada Anak Tunarungu Kelas Iii Sdlb-B Di Slb Tarbiyatul Muta’alimin Pagaden Kabupaten Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sebelum mengajar sebagai tenaga sukwan di SLB, pernah berpengalaman
mengajar di TKA/TPA Baitus Salim Lembang dan TKA/TPA Nurul Falah di
Bandung selama 7 tahun (1992- 1999).
ABSTRAK
Peningkatan Pemahaman Konsep Nilai Mata Uang Melalui Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Pada Anak Tunarungu Kelas III SDLB-B Di SLB Tarbiyatul Muta’alimin Pagaden Kabupaten Subang.
Hasil pembelajaran mata pelajaran Matematika tentang pemahaman konsep nilai mata uang
pada anak tunarungu Kelas III di SLB Tarbiyatul Muta’alimin Pagaden sangat rendah.
Kemampuan siswa dalam menyelesaikan materi memecahkan masalah perhitungan termasuk yang berkaitan dengan uang belum tuntas sebagaimana yang ditetapkan dalam KKM sebesar 75%. Terdapat beberapa faktor yang menghambat ketercapaian dalam penyampaian materi. Salah satunya adalah pendekatan pembelajaran yang kurang sesuai. Penggunaan metode, strategi, dan pendekatan yang relevan dalam pembelajaran sangat dibutuhkan. Untuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi belajar serta kualitas pembelajaran maka digunakan salah satu pendekatan pembelajaran yang sesuai, yaitu pendekatan pembelajaran kontekstual. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas Penggunaan metode penelitian tindakan kelas dipandang tepat karena permasalahan yang diteliti berada pada ruang lingkup permasalahan proses belajar mengajar di dalam kelas. Metode penelitian tindakan kelas dimaksudkan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas proses belajar mengajar yang dilakukan guru di dalam kelas. Tekhnik pengumpulan data dilakukan dengan melakukan observasi dan tes pemahaman siswa tentang pemahaman konsep nilai mata uang. Tehnik pengolahan data dilakukan dengan cara penyajian data, melakukan prediksi, dan membuat perbandingan antar siklus. Dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang dilakukan sebanyak tiga siklus, diperoleh hasil peningkatan dalam setiap siklus. Pada siklus I nilai rata-rata prestasi siswa mencapai 63,06. Pada siklus II rata-rata nilai 76,67. Pada siklus III rata-rata siswa mencapai nilai 78,33. Dari data tersebut menunjukkan bahwa kemampuan rata-rata kelas dalam pemahaman konsep nilai mata uang terdapat kenaikan pada setiap siklus. Jika dilihat dari kemampuan masing-masing individu siswa, diperoleh data siswa RS pada siklus I:68,33; siklus II:85,00; dan siklus III 85,00. Siswa CT diperoleh data siklus I :59,17; siklus II:75,00; dan siklus III: 75,00. Siswa RN memperoleh data siklus I:61,67; siklus II:70,00; dan siklus III: 75,00. Dengan demikian kemampuan pemahaman konsep nilai mata uang pada siswa RS, CT, dan RN juga mengalami peningkatan dalam setiap siklusnya. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa pemahaman konsep nilai mata uang dapat ditingkatkan melalui pendekatan pembelajaran konstekstual pada anak tunarungu SDLB-B Kelas III di SLB Tarbiyatul Muta’alimin Kabupaten Subang.
Leli Sulastri, 2013
Peningkatan Pemahaman Konsep Nilai Mata Uang Melalui Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Pada Anak Tunarungu Kelas Iii Sdlb-B Di Slb Tarbiyatul Muta’alimin Pagaden Kabupaten Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR TENTANG ANAK TUNARUNGU, KONSEP NILAI MATA UANG, DAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …………. 5
A.Konsep Anak Tunarungu ………... 5
1. Definisi Anak Tunarung ……….. 5
2. Klasifikasi Anak Tunarungu ……… 6
3. Dampak Ketunarunguan……… 9
4. Pembelajaran Bagi Anak Tunarungu ……….... 11
5. Konsep Nilai Mata Uang ……….. 12
B.Konsep Nilai Mata………..……….. 12
1. Konsep Uang Dalam Kurikulum ………... 12
2. Definisi Uang ……… 13
3. Nilai Uang ………. 14
C.Pembelajaran Konstekstual ………... 15
Leli Sulastri, 2013
Peningkatan Pemahaman Konsep Nilai Mata Uang Melalui Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Pada Anak Tunarungu Kelas Iii Sdlb-B Di Slb Tarbiyatul Muta’alimin Pagaden Kabupaten Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Model Pembelajaran Kontektual ……….……… 16
3. Materi Pembelajaran Kontekstual ……… 17
4. Teori-Teori Belajar Pendukung Pembelajaran Kontekstual …. 18 D.Kerangka Berpikir ...………... 21
E. Hipotesis Tindakan ……… ……… 23
BAB III METODE PENELITIAN……… 25
A.Metode Penelitian ……….………. 25
B.Seting Penelitian dan Karakteristik Subyek Penelitian ………….. 25
C.Siklus Tindakan ……….. 27
D.Variabel Penelitian ………. 29
E. Tekhnik Pengumpulan Data ………... 31
F. Instrumen Pengumpulan Data ……… 32
G.Tekhnik Pengolahan Data ……….. 39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……….. 41
A.Deskripsi Hasil Penelitian ……….. 41
1. Asesmen ………... 48
2. Siklus I ………... 50
3. Siklus II ………... 54
4. Siklus III ………... 59
B.Pembahasan ……… 62
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI ………. 67
A. Kesimpulan ……… 67
B. Saran ……….………. 68
C. Penutup ……….. 69
Leli Sulastri, 2013
Peningkatan Pemahaman Konsep Nilai Mata Uang Melalui Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Pada Anak Tunarungu Kelas Iii Sdlb-B Di Slb Tarbiyatul Muta’alimin Pagaden Kabupaten Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
2.1. Klasifikasi Tunarungu Menurut ISO ……… 7
3.1. Daftar Nama Subyek Penelitian Tindakan Kelas ………. 26
3.2. Kisi-Kisi Penyusunan Silabus Pemahamn Konsep Nilai Mata Uang … 32 3.3. Kisi-Kisi Soal Tes dan Lembar Kerja Siswa Pemahaman Konsep Nilai Mata Uang ……… 33
3.4. Kisi-Kisi Kriteria Penilaian Tes ……….. 34
3.5. Kriteria Ketuntasan Minimal ………. 36
3.6. Kisi-Kisi Instrumen Pengamatan Pemahaman Konsep Nilai Mata Uang 37 3.7. Kisi-Kisi Penilaian Proses Kegiatan Belajar Mengajar Melalui Pembelajaran Kontekstual ………. 38
4.1. Data Hasil Asesmen dan Tes Pemahaman Konsep Nilai Mata Uang Pada Tiap-Tiap Siklus ……… ……….. 41
4.2. Rekap Nilai Pemahaman Konsep Nilai Mata Uang ……….. 43
4.3. Kriteria Penilaian Pemahaman Konsep Nilai Mata Uang ………. 44
4.4. Hasil Asesmen Pemahaman Konsep Niai Mata Uang ………. 45
4.5. Rekap Aktivitas Proses Kegiatan Belajar Mengajar ……… 46
4.6. Kriteria Penilaian Proses Belajar Mengajar ………. 47
4.7. Hasil Asesmen Pemahaman Konsep Nilai Mata Uang ……… 50
4.8. Hasil Asesmen dan Hasil Tes Siklus I Pemahaman Konsep Nilai Mata Uang ... 52
4.9. Hasil Tes Pemahaman Konsep Nilai Mata Uang Pada Siklus I dan Siklus II ... 56
4.10. Hasil Tes Pemahaman Konsep Nilai Mata Uang Pada Siklus II dan Siklus III ... 60
DAFTAR GRAFIK
4.1. Hasil Tes Pemahaman Konsep Nilai Mata Uang ………... 444.2. Aktivitas Proses Kegiatan Belajar Mengajar Siklus I, Siklus II, dan Siklus III ……… 47
Leli Sulastri, 2013
Peningkatan Pemahaman Konsep Nilai Mata Uang Melalui Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Pada Anak Tunarungu Kelas Iii Sdlb-B Di Slb Tarbiyatul Muta’alimin Pagaden Kabupaten Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4.5. Aktivitas Proses Kegiatan Belajar Mengajar Siklus I dan Siklus II …. 58 4.6. Hasil Tes Pemahaman Konsep Nilai Mata Uang Siklus II dan Siklus III 60
4.7. Aktivitas Proses Kegiatan Belajar Mengajar Siklus II dan Siklus III .. 61
DAFTAR BAGAN
2.1. Tangga Pengalaman Belajar ……….. 122.2 Bingkai dari Penerapan Suatu Pendekatan, Metode, dan Teknik Pembelajaran dalam model pembelajaran……… 17
3.1 Siklus Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ... 29
DAFTAR LAMPIRAN
1. Silabus, KKM, dan RPP ……….. 742. Lembar Observasi dari mitra guru terhadap kemampuan Siswa ……… 111
3. Lembar Observasi dari Mitra Guru Terhadap PBM ………..……. 114
4. Lembar Penilain Keterampilan Guru dalam PBM ……….. 115
5. Surat pernyatan validasi ……….. 124
6. Surat Keputusan Pengangkatan Pembimbing ………. 126
7. Surat Permohonan Ijin Mengadakan Penelitian dari Fakultas Ilmu Pendidikan UPI kepada Rektor UPI ………. 127
8. Surat Permohonan Ijin Mengadakan Penelitian dari Fakultas Ilmu Pendidikan UPI kepada Badan Kesbangpol Linmasda ……… 128
9. Surat Rekomendasi dari Bidang PLB untuk melakukan Penelitian di SLB Tarbiyatul Muta’alimin ………. 129
10.Surat Keterangan Melakukan Penelitian dari SLB Tarbiyatul Muta’alimin ……… 130
11.Lembar Bimbingan Skripsi ………. 131
Leli Sulastri, 2013
1
Leli Sulastri, 2013
Peningkatan Pemahaman Konsep Nilai Mata Uang Melalui Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Pada Anak Tunarungu Kelas Iii Sdlb-B Di Slb Tarbiyatul Muta’alimin Pagaden Kabupaten Subang
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Banyak kegiatan sehari-hari yang berkaitan erat dengan matematika. Banyak
hal lain dari kegiatan manusia yang menggunakan prinsip (cara) matematika. Tidak
diragukan lagi, matematika memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia.
Oleh karena itu, mempelajari matematika juga penting, apalagi dalam kehidupan
modern seperti sekarang. Diajarkannya matematika di sekolah menunjukkan hal itu.
Dalam buku Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Sekolah Dasar Luar Biasa
(SDLB-B) yang diterbitkan Badan Standar Nasional Pendidikan Tahun 2006
disebutkan bahwa:
Pelajaran Matematika diberikan di sekolah-sekolah dasar untuk melatih siswa berpikir sistematis (teratur), logis (masuk akal), kritis (banyak bertanya;
tak lekas percaya), kreatif (berdaya cipta), dan konsisten (ajeg; taat aturan).”
Hal ini dilakukan antara lain, melalui pelatihan penambahan, pengurangan, pembagian, dan perkalian bilangan. Selain itu dimaksudkan pula untuk mengembangkan kemampuan menggunakan matematika dalam pemecahan masalah dan mengkomunikasikan ide atau gagasan dengan menggunakan simbol, tabel, diagram, dan media lain.
Selanjutnya masih dalam buku Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB-B) disebutkan bahwa salah satu tujuan dari mata
pelajaran matematika adalah “agar siswa memiliki kemampuan dalam memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan
konsep atau algoritma secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan
masalah.”
Salah satu materi yang terdapat dalam mata pelajaran Matematika pada satuan
2
Leli Sulastri, 2013
Peningkatan Pemahaman Konsep Nilai Mata Uang Melalui Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Pada Anak Tunarungu Kelas Iii Sdlb-B Di Slb Tarbiyatul Muta’alimin Pagaden Kabupaten Subang
Kompetensi yaitu melakukan perhitungan bilangan sampai tiga angka, dengan
Kompetensi Dasar memecahkan masalah perhitungan termasuk yang berkaitan
dengan uang.
Kemampuan siswa tunarungu SDLB-B kelas III di SLB Tarbiyatul
Muta’alimin dalam menyelesaikan materi memecahkan masalah perhitungan termasuk yang berkaitan dengan uang belum tuntas. Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) yang ditetapkan sebesar 75% tidak terjangkau. Hasil evaluasi menunjukkan
bahwa, pemahaman siswa mengenai konsep nilai uang masih rendah. Berdasarkan
hasil analisis pembelajaran pada materi memecahkan masalah perhitungan termasuk
yang berkaitan dengan uang di siswa kelas III SDLB-B SLB Tarbiyatul Muta’alimin,
terdapat beberapa kelemahan. Guru belum menemukan strategi pembelajaran yang
efektif. Guru masih menggunakan pendekatan pembelajaran yang belum menyentuh
ke sasaran. Pendekatan yang digunakan masih bersifat konvensional dan selalu
terpaku pada buku sumber. Pendayagunaan sumber belajar belum optimal karena
media yang digunakan hanya memperlihatkan gambar-gambar uang rupiah
sebagaimana yang ada dalam buku sumber. Keterbatasan kosa kata sering membuat
siswa belum mampu mengoptimalkan kemampuan dalam menerima informasi
(reseptif) dan kemampuan untuk mengungkapkan (ekspresif) dalam hal pemahaman
konsep nilai mata uang.
Dari faktor-faktor yang mempengaruhi pemahaman dalam konsep nilai mata
uang pada siswa kelas III SDLB-B SLB Tarbiyatul Muta’alimin, maka faktor
pendekatan pembelajaran dianggap masalah yang utama. Penggunaan pendekatan
pembelajaran kontekstual diharapkan dapat meningkatkan pemahaman konsep nilai
mata uang pada siswa tunarungu, karena dalam pendekaan pembelajaran tersebut
menitikberatkan pada pentingnya pengalaman belajar anak sehingga sesuai dengan
kebutuhan hidup sehari-hari. Dengan pendekatan pembelajaran kontekstual untuk
3
Leli Sulastri, 2013
Peningkatan Pemahaman Konsep Nilai Mata Uang Melalui Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Pada Anak Tunarungu Kelas Iii Sdlb-B Di Slb Tarbiyatul Muta’alimin Pagaden Kabupaten Subang
Tarbiyatul Muta’alimin siswa diharapkan lebih memahami konsep nilai mata uang dan penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari.
B. Sasaran Tindakan
Sekolah yang akan dijadikan tempat penelitian adalah SLB Tarbiyatul
Muta’alaimin. Sekolah ini terletak di jalan Raya Kamarung Nomor 56 Desa
Kamarung RT 37/10 Kecamatan Pagaden Kabupaten Subang. Subjek dalam
penelitian ini adalah siswa SDLB-B kelas III sebanyak tiga orang siswa.
C. Rumusan Masalah
Secara umum, rumusan masalah dalam penelitian tindakan kelas ini
dirumuskan sebagai berikut : “Bagaimanakah meningkatkan pemahaman konsep nilai mata uang melalui pembelajaran kontekstual pada anak tunarungu SDLB-B kelas III
di SLB Tarbiyatul Muta’alimin Kabupaten Subang?
Secara khusus, rumusan masalah dalam penelitian ini dijabarkan melalui
beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut :
1. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran kontekstual yang dapat meningkatkan
pemahaman konsep nilai mata uang pada anak tunarungu SDLB-B kelas III di
SLB Tarbiyatul Muta’alimin Kabupaten Subang?
2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran kontekstual yang dapat meningkatkan
pemahaman konsep nilai mata uang pada anak tunarungu SDLB-B kelas III di
SLB Tarbiyatul Muta’alimin Kabupaten Subang?
3. Bagaimanakah hasil pembelajaran kontekstual dalam pemahaman konsep nilai
mata uang pada anak tunarungu SDLB-B kelas III di SLB Tarbiyatul Muta’alimin
Kabupaten Subang?
D. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian
4
Leli Sulastri, 2013
Peningkatan Pemahaman Konsep Nilai Mata Uang Melalui Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Pada Anak Tunarungu Kelas Iii Sdlb-B Di Slb Tarbiyatul Muta’alimin Pagaden Kabupaten Subang
Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk memperbaiki dan
meningkatkan kondisi-kondisi belajar serta kualitas pembelajaran. Secara khusus,
tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui perencanaan pembelajaran kontekstual yang dapat
meningkatkan pemahaman konsep nilai mata uang pada anak tunarungu SDLB-B
kelas III di SLB Tarbiyatul muta’alimin Kabupaten Subang.
b. Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran kontekstual yang dapat
meningkatkan pemahaman konsep nilai mata uang pada anak tunarungu SDLB-B
kelas III di SLB Tarbiyatul Muta’alimin Kabupaten Subang.
c. Untuk mengetahui hasil pembelajaran kontekstual dalam pemahaman konsep nilai
mata uang pada anak tunarungu SDLB-B kelas III di SLB Tarbiyatul Muta’alimin
Kabupaten Subang.
2. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis
maupun praktis, yaitu sebagai berikut :
a. Manfaat Teoritis
Untuk menambah wawasan serta pengetahuan dalam meningkatkan pemahaman
konsep nilai mata uang melalui pendekatan pembelajaran kontekstual yang dapat
digunakan pada anak tunarungu SDLB-B kelas III di SLB Tarbiyatul Muta’alimin
Kabupaten Subang.
b. Manfaat Praktis
1) Merupakan alat untuk mengembangkan diri sebagai guru yang profesional.
2) Dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran dalam meningkatkan
5
Leli Sulastri, 2013
Peningkatan Pemahaman Konsep Nilai Mata Uang Melalui Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Pada Anak Tunarungu Kelas Iii Sdlb-B Di Slb Tarbiyatul Muta’alimin Pagaden Kabupaten Subang
3) Dapat menjadi bahan acuan dalam menyusun rencana dan melaksanakan
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pembelajaran yang sesuai
25
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas
(Classroom Action Research) atau disingkat dengan PTK. Penggunaan metode
penelitian tindakan kelas dipandang tepat oleh peneliti karena permasalahan yang
diteliti berada pada ruang lingkup permasalahan proses belajar mengajar di dalam
kelas. Metode penelitian tindakan kelas dimaksudkan untuk memperbaiki dan
meningkatkan kualitas proses belajar mengajar yang dilakukan guru di dalam kelas.
Mulyasa (2011:10) menyebutkan bahwa ”penelitian tindakan kelas dapat diartikan sebagai penelitian tindakan (action research) yang dilakukan dengan tujuan
untuk memperbaiki kualitas proses dan hasil belajar sekelompok peserta didik.”
Proses Penelitian Tindakan Kelas merupakan serangkaian spiral atau siklus tindakan
dan penelitian yang terdiri dari urutan perencanaan (plan), tindakan (act),
pengamatan (observe), dan refleksi (reflect).
B. Tempat Penelitian dan Karakteristik Subyek Penelitian
1. tempat Penelitian
Tempat penelitian tindakan kelas dilakukan di SLB Tarbiyatul Muta’alaimin,
jalan Raya Kamarung Nomor 56 Pagaden Subang. Waktu penelitian dilaksanakan
pada awal semester II tahun pelajara 2012/2013. Penelitian ini dilakukan secara
kolaborasi antara penulis dan teman sejawat (guru kelas, seorang guru).
2. Subjek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa SDLB-B kelas III di SLB Tarbiyatul
-26
nama siswa yang akan dijadikan subyek penelitian tindakan kelas adalah sebagai
berikut:
Tabel 3.1.
Daftar Nama Subyek Penelitian Tindakan Kelas
No Nama Siswa Kelas Umur Jenis Kelamin
1. RS III 10 Tahun L
2. CT III 11 Tahun P
3. RN III 9 Tahun P
3. Karakteristik Subyek Penelitian
a. RS, laki-laki berusia 10 tahun. Duduk di kelas III SDLB SLB Tarbiyatul
Muta’alimin. Pindahan dari sekolah regular dan langsung masuk di kelas III
SDLB-B Tarbiyatul Muta’alimin. Memiliki sisa pendengaran di telinga kiri dengan kisaran kemampuan mendengar 41 dB – 55 dB. RS dapat memahami percakapan sederhana pada jarak 3 – 5 kaki. Mengeluarkan suara ngosom. Kemampuan mengikuti akademik sedang. Mampu menulis berdempetan,
membaca kata dan kalimat tanpa mengetahui makna kata. Memiliki
kemampuan menghitung dengan bimbingan.
b. CT, perempuan berusia 11 tahun. Belum pernah masuk sekolah baik di
sekolah regular maupun SLB. CT dimasukkann di kelas III dikarenakan usia
masuk sekolah sudah berumur 11 tahum. Kemampuan menulis dengan cara
menyalin. Kemampuan membaca tidak bisa sama sekali. Kemampuan
berhitung sangat rendah dan harus selalu dalam bimbingan. Memiliki sisa
pendengaran di telinga kiri dengan kisaran kemampuan mendengar 41 dB – 55 dB. RS dapat memahami percakapan sederhana pada jarak 3 – 5 kaki. Mengeluarkan suara jelas namun berat.
c. RN, perempuan berusia 9 tahun. Pernah sekolah di TK. Langsung masuk ke
27
kemampuan mendengar 41 dB – 55 dB. RS dapat memahami percakapan sederhana pada jarak 3 – 5 kaki. Mengeluarkan suara jelas tapi tidak ada makna. Namun jika dibimbing dengan pelan mengucapkan kata perkata, RN
bisa mengucapkan. Kemampuan menulis sedang, membaca dengan cara
mengeja suku kata. Kemampuan berhitung dengan bimbingan.
C. Siklus Tindakan
Siklus tindakan dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilakukan
melalui beberapa siklus dengan memperhatikan tingkat permasalahan yang akan
dipecahkan dan kondisi yang akan ditingkatkan (Mulyasa, 2011:70). Siklus dalam
rencana tindakan penelitian memiliki empat fase yaitu rencana, tindakan, observasi
dan refleksi. Secara rinci fase-fase tersebut adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan (Planning)
Pada tahap perencanaan, disusun rencana tindakan berdasarkan permasalahan
di lapangan, yaitu :
1) Menganalisis SK KD yang akan diajarkan kepada siswa.
2) Mengembangkan Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan
memperhatikan indikator-indikator hasil belajar.
3) Mengembangkan alat peraga, alat bantu dan media pembelajaran yang menunjang
pembentukkan SK KD dalam rangka implementasi penelitian tindakan kelas,
4) Mengembangkan Lembar Kerja Siswa (LKS) dan menyusun alat evaluasi
pembelajaran sesuai dengan indikator hasil belajar.
b. Pelaksanaan Tindakan (Acting)
Kegiatan yang dilakukan pada tahapan kedua ini ialah melaksanakan
tindakan dengan melakukan proses pembelajaran berdasarkan rencana pelaksanaan
pembelajaran. Media yang digunakan adalah berbagai macam nilai mata uang rupiah
28
c. Observasi (Observing)
Dalam tahapan ini guru berkolaborasi dengan teman sejawat sebagai
pengamat (observer) sehingga observer dapat mengamati dan mengetahui
kelemahan-kelemahan yang terjadi ketika tindakan dilakukan. Dalam observasi
mencakup prosedur perekaman data tentang proses data dan hasil implementasi
tindakan yang dilakukan.
Dalam tahap ini, pengamatan atau observasi terhadap pelaksanaan tindakan
dilakukan dengan menggunakan pedoman berupa format lembar pengamatan yang
telah dipersiapkan. Untuk memperoleh data yang akurat dan obyektif dari sebuah
observasi/pengamatan maka observasi/pengamatan dilakukan selain oleh peneliti juga
melibatkan satu orang guru. Hasil observasi dan pengamatan berupa catatan-catatan
tentang seluruh kegiatan proses belajar mengajar dari awal hingga akhir.
d. Refleksi (Reflecting)
Dalam tahapan refleksi ini mendiskusikan hasil-hasil yang diperoleh melalui
pengamatan tadi. Dengan kegiatan refleksi, dapat mengetahui peningkatan
pemahaman konsep nilai mata uang melalui pembelajaran kontektual pada anak
tunarungu. Selain itu diketahui juga kelemahan-kelemahan dari proses belajar
mengajar yang dijadikan dasar untuk menentukan tindakan pada siklus berikutnya.
Menurut Mulyasa (2011:73), siklus penelitian tindakan kelas dapat
29
Bagan 3.1.
Siklus Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
D. Variabel Penelitian
Yang dimaksud variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009:2). Menurut hubungan
antara satu variabel dengan variabel yang lain, maka terdapat macam-macam variabel
dalam penelitian dibedakan menjadi lima macam variabel. Sugiyono (2011:39)
menjelaskan bahwa dua dari lima macam variebal tersebut adalah variabel
independen dan variabel dependen. Variabel independen atau disebut variabel bebas
adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Sedangkan variabel dependen atau
variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang akibat karena adanya
variabel bebas.
Adapun variabel-variabel yang ada dalam penelitian ini adalah :
1. Variabel bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pendekatan pembelajaran kontekstual.
Pendekatan pembelajaran konstekstual dipandang lebih tepat karena merupakan
konsep belajar dan mengajar yang membantu guru mengaitkan materi yang
1. Rencana
2. Tindakan 4. Refleksi
1.Rencana
3. Observasi 4. Refleksi
3. Observasi
30
diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat
hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam
kehidupan mereka.
Secara operasional, pembelajaran konstekstual sebagai suatu pendekatan
pembelajaran diturunkan ke dalam beberapa strategi pembelajaran. Strategi
pembelajaran yang akan digunakan adalah: pengajaran autentik (authentic
instruction), dan belajar kooperatif ( cooperative learning). Untuk
mengimplementasikan strategi pembelajaran digunakan berbagai metode
pembelajaran yaitu : ceramah, demontrasi, diskusi, simulasi, dan pengalaman
lapangan. Dari metode pembelajaran yang dipilih kemudian dijabarkan kedalam
teknik dan taktik pembelajaran.
2. Variabel terikat
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikatnya adalah peningkatan
pemahaman konsep nilai mata uang. Yang dimaksud pemahaman konsep nilai
mata uang adalah kemampuan anak dalam memahami nilai-nilai mata uang
rupiah yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Mata uang yang harus
diketahui anak adalah mata uang jenis uang logam dengan nilai Rp 100,00 Rp
200,00 Rp 500,00; Rp 1000,00 dan mata uang jenis kertas dengan nilai Rp
1.000,00; Rp 2000,00; Rp 5000,00; Rp. 10.000,00.
Secara operasional variabel terikat ini dibatasi dalam indikator sebagai berikut:
a. Indikator pertemuan pertama:
1) Mengklasifikasikan uang logam dan uang kertas
2) Menunjukkan jenis-jenis uang logam dan kertas Rp 100,00 sampai Rp
10.000,00
3) Mengucapkan/mengisyaratkan nilai mata uang Rp 100,00 sampai Rp
10.000,00
4) Menuliskan nilai mata uang Rp 100,00 sampai Rp 10.000,00
31
6) Menghitung nilai beberapa mata uang Rp 100,00 sampai Rp 10.000,00.
b. Indikator Pertemuan kedua
1) Mengucapkan/mengisyaratkan nilai uang logam pecahan Rp 100,00 Rp
200,00 Rp 500,00 Rp 1000,00; dan uang kertas Rp 1000,00; Rp 2000,00;
Rp 5000,00 dan Rp 10.000,00
2) Menanyakan harga barang di warung sekolah dari harga Rp 500,00
sampai dengan Rp 5000,00.
3) Menghitung harga barang yang akan di beli.
4) Membayarkan uang sesuai nilai barang.
c. Indikator pertemuan ketiga : Menghitung uang kembalian sampai dengan Rp
5000,-.
E. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data dilakukan oleh peneliti
mencakup :
1. Observasi
Observasi yaitu pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap proses
pembelajaran yang dilaksanakan guru di kelas.
Observasi yang dilakukan pada penelitian ini meliputi dua hal :
a. Observasi proses pembelajaran Matematika dengan tema peningkatan
pemahaman konsep nilai mata uang.
b. Observasi aktivitas anak dalam pembelajaran Matematika dengan tema
peningkatan pemahaman konsep nilai mata uang.
2. Tes pemahaman siswa tentang pemahaman konsep nilai mata uang
Jenis tes yang digunakan dalam pengumpulan data adalah tes tertulis dan tes
perbuatan dengan prosedur proses dan post tes. Bentuk tes yang digunakan adalah
jawaban singkat, kinerja dan perfomance kerja kelompok. Tes yang digunakan
32
F. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen diartikan sebagai alat bantu penelitian untuk melaksanakan metode
pengumpulan data. Bentuk instrumen berupa tes pemahaman konsep nilai mata uang
dan lembar pengamatan. Langkah dalam penyusunan instrumen penelitian adalah :
1) Membuat Silabus dan Rencana program pembelajaran (RPP), yang akan
digunakan sebagai acuan untuk proses pembelajaran yang sesuai dengan
kurikulum. Kisi-kisi penyusunan silabus dan RPP diambil dari Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata Pelajaran Matematika Kelas III
SDLB-B seperti dalam tabel berikut ini:
Tabel 3.2.
Kisi-Kisi Penyusunan Silabus Pemahaman Konsep Nilai Mata Uang Pada Mata Pelajaran Matematikan Kelas III SDLB-B
No Standar
a. Mengklasifikasikan uang logam dan uang kertas
b. Menunjukkan jenis-jenis uang logam dan kertas Rp 100,00 sampai Rp 10.000,00 c. Mengucapkan/mengisyaratkan nilai mata
uang Rp 100,00 sampai Rp 10.000,00 d. Menuliskan nilai mata uang Rp 100,00
sampai Rp 10.000,00
e. Mengurutkan nilai mata uang
f. Menghitung nilai beberapa mata uang Rp 100,00 sampai Rp 10.000,00.
g. Menanyakan harga barang di warung sekolah.
h. Menghitung harga barang yang akan di beli.
i. Membayarkan uang sesuai nilai barang. j. Menghitung uang kembalian.
2) Membuat Lembar Kerja Siswa (LKS), untuk memperoleh data kemampuan siswa
33
3) Membuat soal tes. Soal tes akan digunakan untuk memperoleh data kemampuan
siswa setelah proses pembelajaran. Untuk menyusun soal tes dibuat kisi-kisi
penyusunan soal tes dan LKS pemahaman konsep nilai mata uang. Berikut adalah
kisi-kisi soal tes dan LKS pemahaman konsep nilai mata uang.
Tabel 3.3.
Kisi-kisi Soal Tes dan Lembar Kerja Siswa Pemahaman Konsep Nilai Mata Uang
No.
Materi Indikator Soal Bentuk
Tes
III/1 Uang 1) Mengklasifikasikan uang logam dan uang kertas
2) Menunjukkan jenis-jenis uang logam dan kertas Rp 100,00 sampai Rp
5) Mengurutkan nilai mata uang
6) Menghitung nilai beberapa mata uang Rp 100,00 sampai Rp 10.000,00.
7) Menanyakan harga barang di warung sekolah.
8) Menghitung harga barang yang akan di beli.
9) Membayarkan uang sesuai nilai barang. 10)Menghitung uang kembalian.
Kinerja
Tertulis
Untuk mengolah hasil tes perbuatan mengacu pada kriteria penilaian
34
Tabel 3.4.a.
Kisi-kisi Kriteria Penilaian Tes Siklus I
No. Indikator Bobot
Skor Kriteria
1.
Siswa dapat mengklasifikasikan uang logam dengan uang kertas
2
Skor 2 = mampu mengelompokkan 2jenis mata uang Skor 1 = mampu mengelompokkan 2 mata uang
2. Siswa dapat menunjukkan nilai
uang pecahan logam 4
Skor 4 = Mampu menunjukkan 4 jenis uang logam Skor 3 = Mampu menunjukkan 3 jenis uang logam Skor 2 = Mampu menunjukkan 2 jenis uang logam Skor 1 = Mampu menunjukkan 1 jenis uang logam
3. Siswa dapat menunjukkan nilai uang pecahan kertas 4
Skor 4 = Mampu menunjukkan 4 jenis uang kertas Skor 3 = Mampu menunjukkan 3 jenis uang kertas Skor 2 = Mampu menunjukkan 2 jenis uang kertas Skor 1 = Mampu menunjukkan 1 jenis uang kertas
4. Siswa dapat mengucapkan nilai
uang pecahan logam 4
Skor 4 = Mampu mengucapkan 4 jenis uang logam Skor 3 = Mampu mengucapkan 3 jenis uang logam Skor 2 = Mampu mengucapkan 2 jenis uang logam Skor 1 = Mampu mengucapkan 1 jenis uang logam
5. Siswa dapat mengucapkan nilai uang pecahan kertas 4
Skor 4 = Mampu mengucapkan 4 jenis uang kertas Skor 3 = Mampu mengucapkan 3 jenis uang kertas Skor 2 = Mampu mengucapkan 2 jenis uang kertas Skor 1 = Mampu mengucapkan 1 jenis uang kertas
6. Siswa dapat menuliskan nilai
uang pecahan logam 4
Skor 4 = Mampu menuliskan 4 jenis uang logam Skor 3 = Mampu menuliskan 3 jenis uang logam Skor 2 = Mampu menuliskan 2 jenis uang logam Skor 1 = Mampu menuliskan 1 jenis uang logam
7. Siswa dapat menuliskan nilai
uang pecahan kertas 4
Skor 4 = Mampu menuliskan 4 jenis uang kertas Skor 3 = Mampu menuliskan 3 jenis uang kertas Skor 2 = Mampu menuliskan 2 jenis uang kertas Skor 1 = Mampu menuliskan 1 jenis uang kertas 8. Mengurutkan nilai uang logam
sampai dengan Rp 1.000
2 Skor 2 = Mampu Mengurutkan terkecil– terbesar dan sebaliknya
Skor 1 = Hanya mampu mengurutkan terkecil- terbesar atau sebaliknya
9. Mengurutkan nilai uang kertas sampai dengan Rp 10.000
2 Skor 2 = Mampu Mengurutkan terkecil– terbesar dan sebaliknya
Skor 1 = Hanya mampu mengurutkan terkecil- terbesar atau sebaliknya
10. Menghitung nilai kelompok mata uang sampai dengan Rp 10.000
10 Skor 1 = jika benar Skor 0 = jika salah
Skor Total 40
35
Tabel 3.4.b.
Kisi-kisi Kriteria Penilaian Tes Siklus II
N
Skor 5= Mampu mengucapkan 5 jenis nilai uang Skor 4 = Mampu mengucapkan 4 jenis nilai uang Skor 3 = Mampu mengucapkan 3 jenis nilai uang Skor 2 = Mampu mengucapkan 2 jenis nilai uang Skor 1 = Mampu mengucapkan 1 jenis nilai uang
2. Siswa dapat meyebutkan harga
barang 5
Skor 5= Mampu mengucapkan 5 jenis harga barang Skor 4 = Mampu mengucapkan 4 jenis harga barang Skor 3 = Mampu mengucapkan 3 jenis harga barang Skor 2 = Mampu mengucapkan 2 jenis harga barang Skor 1 = Mampu mengucapkan 1 jenis harga barang
3. Siswa dapat menghitung harga
barang 5
Skor 5 = Mampu menghitung lebih dari 5 harga barang
Skor 4 = Mampu menghitung jumlah 5 harga barang Skor 3 = Mampu menghitung jumlah 4 harga barang Skor 2 = Mampu menghitung jumlah 3 harga barang Skor 1 = Mampu menghitung jumlah 2 harga barang
4. Siswa dapat membayar uang
sesuai harga barang 5
Skor 5 = Mampu membayar jumlah 5 harga barang Skor 4 = Mampu membayar jumlah 4 harga barang Skor 3 = Mampu membayar jumlah 3 harga barang Skor 2 = Mampu membayar jumlah 2 harga barang Skor 1 = Mampu membayar jumlah 1 harga barang
Skor Total 20
Perolehan Nilai
Tabel 3.4.c.
Kisi-kisi Kriteria Penilaian Tes Siklus III
N
1. Menuliskan harga masing-masing barang 2. Menuliskan nilai uang yang harus dibayar/jumlah harga barang
3. Menuliskan nilai uang pembayaran
4. Melakukan operasi penghitungan pengurangan nilai uang pembayaran dengan jumlah nilai barang 5. Menuliskan jumlah uang yang harus dikembalikan
36
4) Menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal
Dalam menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) harus
mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik, kompleksitas
indikator, daya dukung dan kemampuan siswa. KKM untuk kompetensi dasar
mengetahui uang pada mata pelajaran Matematika dibuat berdasarakan kondisi
subyek penelitian kelas 3 SDLB berikut ini :
Tabel 3.5.
1. Mengklasifikasikan uang logam dan uang kertas 2. Menunjukkan jenis-jenis uang logam dan kertas. 3. Mengucapkan/mengisyaratkan nilai mata uang Rp
100,00 sampai Rp 10.000,00. 7. Menanyakan harga barang di warung sekolah.
8. Menghitung harga barang yang akan di beli. 9. Membayarkan uang sesuai nilai barang. 10. Menghitung uang kembalian.
5) Membuat Format Lembar Pengamatan.
Format lembar pengamatan digunakan untuk mencatat hasil pengamatan
37
terhadap konsep yang diberikan. Berikut adalah kisi-kisi yang digunakan untuk
membuat format lembar pengamatan.
Tabel 3.6.
Kisi-kisi Instrumen Pengamatan Konsep Nilai Mata Uang
Prt Indikator Kemampuan yang diamati
1 a.Mengklasifikasikan uang logam dan uang kertas
b.Menunjukkan jenis-jenis uang logam dan kertas.
c.Mengucapkan/mengisyaratkan nilai mata uanga
d.Menuliskan berbagai nilai mata uang rupiah.
e.Mengurutkan nilai mata uang f.Menghitung nilai beberapa mata
uang rupiah.
1) Mengklasifikasikan uang logam 2) Mengklasifikasikan uang kertas 3) Jenis-jenis uang logam : Rp 100,- 4) Jenis-jenis uang logam : Rp 200,- 5) Jenis-jenis uang logam : Rp 500,- 6) Jenis-jenis uang logam : Rp 1000,- 7) Jenis-jenis uang kertas : Rp 1000,- 8) Jenis-jenis uang kertas : Rp 2000,- 9) Jenis-jenis uang kertas : Rp 5000,- 10) Jenis-jenis uang kertas : Rp 10.000,-
11) Mengurutkan nilai mata uang terkecil – terbesar 12) Mengurutkan nilai mata uang terbesar ke terkecil 13) Menghitung nilai kelompk mata uang
2.
c.Menghitung jumlah harga barang
d.Membayar uang sesuai harga barang
e.Memecahkan masalah nilai uang kembalian
1) Jenis-jenis uang logam : Rp 500,- 2) Jenis-jenis uang logam : Rp 1000,- 3) Jenis-jenis uang kertas : Rp 1000, 4) Jenis-jenis uang kertas : Rp 2000,- 5) Jenis-jenis uang kertas : Rp 5000,- 6) Jenis-jenis uang kertas : Rp 10.000,- 1) Jenis-jenis harga barang senilai: Rp 500,- 2) Jenis-jenis harga barang senilai: Rp 1000,- 3) Jenis-jenis harga barang senilai: Rp 2000,- 4) Jenis-jenis harga barang senilai: Rp 5000,- 1) Menghitung dua jenis harga barang 2) Menghitung tiga jenis harga barang 3) Menghitung empat jenis harga barang 4) Menghitung lima jenis harga barang 1) Membayar satu jenis barang 2) Membayar dua jenis barang 3) Membayar tiga jenis barang 4) Membayar empat jenis barang 5) Membayar lima jenis barang
1) Menuliskan harga masing-masing barang
38
3) Menuliskan nilai uang pembayaran
4) Melakukan operasi penghitungan pengurangan nilai uang pembayaran dengan jumlah nilai barang 5) Menuliskan jumlah uang yang harus dikembalikan
6) Membuat lembar penilaian guru dalam proses belajar mengajar. Hal ini sangat
penting sebagai kontrol untuk melihat kemajuan guru dalam melaksanakan
proses belajar mengajar melalui pendekatan pembelajaran kontekstual.
Kisi-kisi untuk penilaian guru dalam proses belajar mengajar dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 3.7.
Kisi-Kisi Penilaian Proses Kegiatan Belajar Mengajar Melaui
Pembelajaran Kontekstual
4. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai.
5. Melaksanakan pembelajaran secara runtut 6. Menguasai kelas
7. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan
8. Keterampilan menggunakan sumber belajar dan media pembelajaran
9. Keterlibatan peserta didik dalam
pendayagunaan media dan sumber belajar 10. Menumbuhkan partisipasi aktif peserta
didik
11. Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar.
12. Mengaitkan materi uang dengan
39
Kegiatan Penutup
13. Menciptakan proses pembelajaran kontekstual yang dapat menciptakan pengalaman pada siswa.
14. Menerapkan fakta, konsep, prinsip dan prosedur yang dipelajari dalam situasi dan konteks yang lebih tinggi dari hapalan 15. Menciptakan situasi pembelajaran
kontekstual yang kooperatif antara sesama siswa, siswa dengan guru dan narasumber lainnya.
16. Menciptakan pembelajaran kontekstual yang menekankan pada kemampuan siswa untuk mentransfer pengetahuan,
keterampilan dan sikap pada situasi yang lain.
17. Melaksanakan evaluasi 18. Menutup kegiatan KBM
7) Wawancara, digunakan untuk mengumpulkan data lisan dari sumber data atau
subjek penelitian secara langsung.
G. Tekhnik Pengolahan Data
Data yang terkumpul di analisis sesuai dengan tujuan penelitian. Analisis
dilakukan mulai dari pengamatan terhadap kegiatan pembelajaran di kelas seperti
iklim kelas, suasana pembelajaran, cara mengajar dan interaksi pembelajaran.
Kemudian analisis juga dilakukan pada saat kegiatan belajar mengajar dan evaluasi.
Pada penelitian ini pengolahan data menggunakan statistik deskriptif, yaitu
statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud
40
2011:147). Data diperoleh dari hasil tes pemahaman konsep nilai mata uang dan hasil
observasi aktivitas kegiatan belajar mengajar di kelas.
Adapun tahapan-tahapan dalam pengelohan data dalam penelitian ini dapat
diuraikan sebagai berikut :
1. Penyajian Data
Pada tahapan ini, peneliti mengumpulkan data yang diperoleh dari hasil tes
pemahaman konsep nilai mata uang dan hasil observasi aktivitas kegiatan belajar
mengajar di kelas ke dalam bentuk tabel dan grafik. Data tersebut memberikan
gambaran tentang seluruh hasil perolehan data dalam penelitian, dan akan
memberikan informasi yang jelas untuk kegiatan pengolahan data selanjutnya.
2. Melakukan Prediksi
Dari data dalam bentuk tabel dan grafik tersebut kemudian ditentukan kriteria
nilai sebagai ukuran dalam memprediksi data hasil penelitian sebagai standar
tingkat keberhasilan atau peningkatan variabel yang diteliti.
3. Membuat Perbandingan
Hasil prediksi dari tiap data, baik dari hasil tes pemahaman konsep nilai mata
uang maupun hasil observasi aktivitas kegiatan belajar mengajar, kemudian
67
BAB V
KESIMPULAN, SARAN, DAN PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara umum dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa berdasarkan hasil
analisis data dan pembahasan, pemahaman konsep nilai mata uang dapat
ditingkatkan melalui pendekatan pembelajaran kontekstual pada siswa tunarungu
kelas III SDLB di SLB Tarbiyatul Muta’alimin Pagaden Kabupaten Subang.
Secara khusus, penelitian tentang pemahaman konsep nilai mata uang dengan
pendekatan pembelajaran kontekstual dapat ditingkatkan apabila:
1. Perencanaan dilakukan dengan mempersiapkan instrumen-instrumen yang
dibutuhkan dalam proses peningkatan pemahaman konsep nilai mata uang serta
bahan-bahan dan media yang digunakan. Selain mempersiapkan instrumen, media
dan bahan yang digunakan, harus disiapkan juga setting pembelajaran yang sesuai
dengan kondisi nyata dalam kehidupan siswa, dan mengaitkan materi kedalam
kehidupan nyata siswa sehari-hari supaya anak mempunyai pengalaman yang
lebih bermakna.
2. Pelaksanaan pembelajaran dilakukan dengan mengenalkan media uang yang
sebenarnya melalui cara mengenalkan jenis uang, mengenal nilai uang,
mengucapkan/mengisyaratkan dan menuliskan nilai uang; membawa anak ke
tempat perbelanjaan yang terdekat seperti warung sekolah dan minimarket
terdekat yang biasa dikunjungi anak sehari-hari; mengenalkan harga-harga
barang yang tertera pada barang, melakukan transaksi pembelian barang,
menghitung uang belanjaan dan menghitung uang kembalian. Penilaian dilakukan
dengan cara mengamati proses pembelajaran dengan tes kinerja dan tes tertulis
melalui lembar kerja siswa.
3. Hasil pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran kontekstual dalam
68
dalam memahami konsep nilai mata uang melalui keterampilan dalam
mengetahui nilai uang, membedakan nilai uang, menyusun urutan nilai uang,
menghitung nilai uang, menafsirkan nilai uang terhadap harga barang,
menggunakan uang untuk berbelanja, memperkirakan uang kembalian, dan
menyimpulkan nilai uang terhadap barang yang dibeli.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan dan hasil penelitian, berikut ini disarankan beberapa
hal sebagai berikut :
1. Sekolah
a. Kepala Sekolah sebagai supervisor perlu mensosialisasikan kepada pendidik
dan tenaga kependidikan untuk menggunakan pendekatan pembelajaran
kontekstual sebagai salah satu pendekatan yang digunakan di sekolah.
b. Pihak sekolah disarankan hendaknya memasukkan pendekatan ini sebagai
salah satu pendekatan yang diterapkan di sekolah.
2. Guru
a. Hasil penelitian ini merekomendasikan bagi para guru, bahwa pemahaman
konsep nilai mata uang dapat ditingkatkan melalui pendekatan pembelajaran
kontekstual.
b. Guru dapat menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual pada
beberapa mata pelajaran lainnya.
c. Untuk mengembangkan kompetensi guru yang professional, guru hendaknya
meningkatkan keterampilan dengan menggunakan metode yang bervariatif
dalam proses pembelajaran.
d. Dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran dalam meningkatkan
69
e. Dapat menjadi bahan acuan dalam menyusun rencana dan melaksanakan
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pembelajaran yang sesuai
dengan materi pelajaran.
3. Peneliti selanjutnya
c. Hasil penelitian tentang peningkatan pemahaman konsep nilai mata uang
melalui pendekatan pembelajaran kontekstual dapat digunakan untuk meneliti
pada subyek penelitian dengan karakteristik yang berbeda.
d. Peneliti selanjutnya juga dapat menggunakan pendekatan pembelajaran
kontekstual untuk melakukan penelitian pada materi pelajaran yang berbeda.
e. Peneliti selanjutnya diharapkan menemukan terobosan baru yang dapat
melengkapi kekurangan-kekurangan penelitian yang penulis lakukan.
A. Penutup
Segala puji penulis panjatkan kehadirat Illahi Robbi, atas rahmat dan
petunjuk-Nya sehingga dapat menyelesaikan penelitian ini. Penulis menyadari
dalam penulisan penelitian ini masih banyak kesalahan atau kekurangan, untuk
itu penulis mengharapkan saran dan kritikkan yang bersifat membangun.
Mudah-mudahan hasil penelitian ini dapat berguna sebagai sumbangsih
penulis terhadap dunia Pendidikan Luar Biasa.
Leli Sulastri, 2013
Peningkatan Pemahaman Konsep Nilai Mata Uang Melalui Pendekatan Pembelajaran Kontekstual
DAFTAR PUSTAKA
---. (2006). Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Sekolah Dasar Luar
Biasa (SDLB-B). Badan Standar Nasional Pendidikan.
Komalasari, Kokom. (2011). Pembelajaran Konstekstual Konsep dan Aplikasi. Bandung : PT Replika Aditama.
Mulyasa, H.E. (2011). Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Rahardja, Djaja. (2006). Pengantar Pendidikan Luar Biasa. CRICED, University of Tsukuba.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Al-Fabeta.
Sugiyono, (2009). Statistika untuk Penelitian. Bandung:Al-Fabeta.
Wardani, IG.A.K, dkk. (2007). Pengantar Pendidikan Luar Biasa.
Jakarta:Universitas Terbuka.
Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung:UPI
Bephe Eko (2011). Konsep Uang. Tersedia di http://merapikancatatan. blogspot.com/2011/11/konsep-uang.html ( 4 Februari 2013)