PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BAN SEPEDA BEKAS TERHADAP HASIL BELAJAR POLA GERAK DASAR DOMINAN
LARI JARAK PENDEK (SPRINT) (Study Eksperimen di SMP N 1 Cilimus kuningan)
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi
Oleh:
RICKY DWI SELVIANA
0801452
JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA
FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
i
ABSTRACT
THE EFFECT OF THE USE OF EX CYCLE-TIRE MEDIUM ON THE RESULT OF DOMINANT BASIC MOVEMENT PATTERN
LEARNING OF SPRINT
(An Experimental Study in SMP N 1 Cilimus Kuningan)
Advisers : 1. Dr. Yudy Hendrayana, M.Kes, AIFO 2. Sufyar Mudjianto, M.Pd
Ricky Dwi Selviana 2013
i
ABSTRAK
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BAN SEPEDA BEKAS TERHADAP HASIL BELAJAR POLA GERAK DASAR DOMINAN LARI JARAK
PENDEK (SPRINT)
(Study Eksperimen di SMP N 1 Cilimus kuningan)
Pembimbing : 1. Dr. Yudy Hendrayana, M.Kes, AIFO 2. Sufyar Mudjianto, M.Pd
Ricky Dwi Selviana 2013
DAFTAR ISI
B. Identifikasi Masalah……… 4
C. Rumusan Masalah……….. .4
D. Tujuan Penelitian………... 5
E. Manfaat Penelitian……….. 5
BAB II KAJIAN TEORETIS……. ... .6
A. Pengertian Olahraga Atletik ... 6
B. Pengertian Lari Jarak Pendek………. ... 7
C. Ruang Lingkup Pembelajarn ... 8
D. Hasil Belajar Pola Gerak Dasar Lari Sprint………...9
E. Faktor Yang Mempengaruhi Lari Sprint………22
F. Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar... 25
G. Media Ban Sepeda Bekas ... 34
H. Hipotesis ... 36
BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN……… ... 33
A. Lokasi Dan Subyek Penelitian……… . 33
B. Metode Penelitian ... 33
C. Populasi Dan Sampel penelitian ... 34
D. Definisi Konseptual ... 36
E. Instrumen Penelitian ... 38
F. Rancangan Analisi Data ... 42
G. Desain Penelitian ... 43
H. Alur Penelitian... 45
BAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA ... 46
A. Hasil Penelitian ... 46
A. 1. Deskripsi Hasil Tes Awal Dan Akhir ... 46
A. 2. Uji Normalitas Data ... 48
A. 3. Uji Homogenitas ... 50
B. Diskusi Penemuan ... 51
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN….. ... 54
A. Kesimpulan ... 54
B. Saran ... 54
DAPTAR PUSTAKA ... 55
LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 57
A. Program Latihan …….………...57
B. Deskripsi Hasil Tes Pola Gerak Dasar Dominan... ...69
C. Uji Normalitas …… ...71
D. Uji Homogenitas ………. ...73
E. Uji Hipotesis ………... ...73
F. Surat Keputusan ...74
G. Surat Izin Penelitian ... 80
H. Surat Keterangan Penelitian ...81
I. Dokumentasi ...82
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Dilihat dari pengertiannya Sprint adalah berlari dengan kecepatan yang tinggi atau berlari secepat-cepatnya dari satu tempat ke tempat lain. Sprint tidak hanya dilakukan dalam nomor lari jarak pendek saja, tetapi juga dalam nomor jarak menengah atau jarak jauh bahkan dalam perlombaan marathon. Nomor-nomor lari yang tergolong ke dalam lari jarak pendek adalah 100 m sampai dengan 400 m, namun di ruang tertutup lari jarak pendek dapat dimulai dari jarak 50 m atau 60 m, bergantung
pada kapasitas ruang perlombaan itu sendiri. Para ahli olahraga mengklasifikasikan nomor lari jarak pendek/sprint sampai dengan jarak 400 m, namun ada pula beberapa ahli yang mengelompokan sampai dengan jarak 800 m.
Pada gerak lari cepat (sprint) berdasarkan sistematika berbagai bentuk gerakan kaki dari yang mudah ke yang sukar. Pembelajaran latihan kecepatan ini digunakan untuk memperbaiki koordinasi dan teknik lari sprint. Metode yang dapat diterima untuk mengembangkan teknik sprint adalah berlatih bagian demi bagian secara benar dan secara perlahan dalam masa latihan secara formal. Segera tingkatkan kecepatan berlari sesudah melakukan gerakan dengan irama yang benar. Anda harus melakukan latihan ini dengan sungguh-sungguh. Jarak yang diajurkan adalah 10 sampai 15 meter dengan 2 sampai 3 kali pengulangan, anda boleh berjalan ketika kembali ke tempat semula.
gedung, lapang, alat. Gunanya gedung dalam penggunaan sarana dan prasarana atletik adalah memudahkan pelari dalam melakukan latihan, dimana saat keadaan cuaca buruk atau hujan, meraka bisa menggunakan gedung yang memudahkan mereka bisa latihan, sedangkan lapang salah satu factor utama dalam atletik, karena lapang ini sendiri adalah selain digunakan untuk latihan, lapang juga digunakan untuk melaksanakan
perlombaan atletik sendiri, sangat vital bila suatu perlombaan atletik tidak dilaksanakan di lapang.
Selain sarana dan prasarana, factor lain yang mempengaruhi keterampilan siswa pada lari sprint adalah SDM, SDM ini adalah sumber daya manusia, maksudnya, dalam dunia pendidikan dimana seorang guru harus memiliki sifat yang baik, menguasai materi dalam suatu pembelajaran, agar siswa mengerti bagaimana guru tersebut memberikan materi, sama halnya dengan guru, siswanya pun harus memiliki fisik yang baik, dan juga mental yang baik, serta keterampilan yang baik, karena pada saat pembelajaran berlangsung, siswa langsung dapat merespon atau menangkap apa yang guru jelaskan, berikan tentang pembelajarannya.
Selain harus memiliki karakter yang baik, menguasai materi ajar, guru pun harus memiliki cara pendekatan pemebelajaran ke siswa, bagaimana cara agar siswa dapat cepat merespon apa yang guru berikan dalam suatau pembelajaran atletik agar siswa tidak bosan. Yang banyak digunakan dalam pembelajatan penjas sekarang-sekarang ini adalah menggunakan metoda GAME-DRILL-GAME, karena metoda ini dapat cepat merangsang kerja otak siswa, karena menggunakan beberapa alat atau media dan juga tidak membuat siswa bosan mengikuti pembelajaran penjas, karena menggunakan banyak permainan yang memacu pada materi
pembelajaran atletik ini sendiri.
antara guru dengan murid dalam upaya untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi pencapaian tujuan pembelajaran atletik.
Media secara garis besar adalah sumber belajar yang digunakan untuk menyalurkan pesan atau informasi dengan berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar yang berbentuk alat fisik atau komunikasi maupun audi-visual yang dapat
menyajikan pesan bagi siswa. Tujuan digunkanya media dalam suatu pembelajaran adalah mempermudah siswa dalam proses pembelajaran,meningkatkan efisiensi pembelajaran, menjaga relevansi dengan tujuan belajar dan membatu konsentrasi pembelajaran.
Ada dua jenis bentuk media dalam pembelajaran penjas, diantaranya visual dan non visual, contoh bentuk media visual adalah memberikan konteks untuk memahami teks, dan membantu pembelajaran lemah dalam membaca, untuk mengorganisasikan informasi dalam bentuk bacaan dan mengingatnya kembali, sedangkan non visual adalah media berupa alat bantu, seperti alat bantu ban bekas, bambu,dll
Fungsi media menurut Livie dan Lentz (1982) Mengemukakan lima fungsi media pembelajaran pada media visual dan non visual, yaitu fungsi atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif, fungsi kompetensi, fungsi psikomotor. Pembelajaran penjas di sekolah khususnya atletik, banyak menggunakan media atau alat yang di modifikasi, karena memudahkan siswa melakukan suatu aktifitas belajar,contohnya ban bekas, kenapa menggunakan ban bekas?, karena ban bekas ini sendiri mudah didapat, dan murah untuk membelinya, banyak fungsi menggunakan ban bekas dalan pembelajaran atletik ini, diantaranya, memudahkan pelari untuk melatih panjang langkah dan frekuensi lari. Manfaat ban bekas ini adalah pelari
Kegunaan ban bekas ini adalah mengganti media bantu yang sebernarnya atau memodifikasi alat bantu yang sebenarnya, dan mempermudah pelari dalam melakukan latihan gerak dasar lari. Menggunakan ban bekas untuk meningkatkan pola gerak dasar lari jarak pendek adalah agar pola langkah dan frekuensi langkah pelari dapat tercapai, acceleration, coordination, speed dan daya tahan meraka
terbentuk, karena ban bekas ini sangat membantu dalam proses peningkatkan kecepatan lari.
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah mengenai “pengaruh penggunaan media ban sepedah bekas terhadap hasil belajar pola gerak dasar dominan lari jarak pendek (sprint) siswa SMP N 1 Cilimus” yang telah dikemukakan sebelumnya, muncul identifikasi masalah sebagai berikut:
1. Kurang antusiasnya siswa dalam mengikuti proses pembelajaran pendidikan jasmani dalam materi lari jarak pendek (sprint)
2. Kurang ide kreatifitas yang dimiliki oleh guru dalam pengembangan proses pembelajaran lari jarak pendek terhadap modifikasi alat.
C. Rumusan Masalah
Pemberian rangsangan untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan merupakan faktor yang sangat penting bagi perkembangan pribadi anak secara keseluruhan. Sarana dan fasilitas yang diperlukan dalam merangsang dan mengembangkan aspek keterampilan dan
Melalui pembelajaran yang di modifikasi inilah tempat anak melakukan kegiatan bermain guna membantu proses perkembangan dan kemampuannya. Oleh karena itu penggunaan obyek berupa alat yang sudah dimodifikasi dapat merangsang dan mengembangkan kreatifitas anak. Dari latar belakang masalah yang telah dijelaskan sebelumnya, maka muncul pertanyaan penelitian : “Apakah media ban sepeda bekas dapat meningkatkan keterampilan belajar gerak dasar dominan lari sprint”.
D. Tujuan Penilitian
Berdasarkan uraian latar belakang masalah dan rumusan masalah penelitian, maka penelitian ini bertujuan untuk: “Untuk mengetahui apakah ada pengaruh media ban sepeda bekas dalam meningkatkan hasil belajar pola gerak dasar dominan lari sprint”.
E. Manfaat Penelitian
BAB III
SUBJEK DAN METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penulis mengambil lokasi penelitian ini di Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kabupaten Kuningan, Kecamatan Cilimus. Tepatnya di SMP Negeri I Cilimus
2. Subjek Penelitian
Subjek yang dimaksud dalam penelitian ini adalah untuk memperkuat serta memberikan informasi yang sesuai dengan tujuan penelitian. Data yang diperlukan dalam penelitian ini selain diperoleh dari pengamatan langsung, dan juga diperoleh dari studi literatur. Adapun subjek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas VIII yang berjumlah 33 orang tahun ajaran 2012/2013.
Dalam penelitian ini penulis menganggap subjek penelitiannya sebanyak 33 orang karena penulis menganggap bahwa subjek penelitian tersebut representatif purposif, karena dapat mewakili dan memberikan data yang berkaitan dengan penelitian ini, sehingga mampu memberikan keterangan-keterangan yang sesungguhnya, selain itu penulis berupaya memperoleh informasi-informasi lain untuk menambah dan menguatkan data penelitian.
B. Metode Penelitian
penulis maksud adalah Quasi Experimental. Metode ini di gunakan atas dasar pertimbangan bahwa sifat penelitian eksperimental yaitu mencobakan sesuatu untuk mengetahui pengaruh atau akibat dari suatu perlakuan atau treatment.
Metode penelitian eksperimen merupakan rangkaian kegiatan pencobaan dengan tujuan untuk menyelidiki kemungkinan saling
hubungan, sebab akibat, dengan cara membandingkan satu kelompok eksperimental satu atau lebih dengan kelompok kontrol. Jadi dalam metode eksperimen harus ada faktor yang dicobakan, dalam penelitian ini yang dicobakan merupakan variabel bebas yaitu penggunaan media ban sepedah bekas untuk diketahui pengaruhnya terhadap variabel terikat yaitu hasil belajar pola gerak dasar dominan lari sprint.
C. Populasi Penelitian dan Sampel Penelitian
1. Populasi Penelitian
Menurut Arikunto (2010:173), populasi yaitu “keseluruhan subjek penelitian”. Populasi merupakan jumlah data yang akan dijadikan objek penelitian. Sugiyono (2007:80) menjelaskan populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Keadaan populasi lebih jelas dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 3.1 Populasi Penelitian
No Kelas Perempuan Laki-laki Jumlah
1 VIII A 16 14 30
2 VIII B 11 14 25
3 VIII C 12 17 29
4 VIII D 11 14 25
Jumlah Total 109
Arikunto (2010:173)
2. Sampel penelitian
Karena keterbatasan waktu, dana, tenaga, peneliti membatasi subjek penelitian yang akan diteliti yakni dengan melakukan penelitian sampel. Pengertian sampel menurut Sugiyono (2007:82) Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
Teknik pengambilan sampel adalah dengan teknik random (acak). Untuk menentukan sampel dalam penelitian ini penulis merujuk pada pendapat Arikunto (2006:134): “… untuk sekedar ancar-ancar maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitian merupakan penelitian populasi. Selanjutnya apabila subjeknya besar dapat diambil 10%-25% atau lebih”.
maka jumlah sampel penelitian ini ditentukan sebesar 30% dari populasi atau 30% x 109 orang = 33. Jadi sampel penelitian adalah 33 orang dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 3.2 Sampel Penelitian
No Kelas VIII Jumlah Siswa
1 VIII A 10
2 VIII B 7
3 VIII C 8
4 VIII D 8
Jumlah Sampel 33
Sugiyono (2007:82)
Karakteristik sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Siswa-siswi SMP Negeri 1 Cilimus kelas VIII, Kec. Cilimus, Kab. kuningan dengan usia rata-rata 13-15 tahun. Berdasarkan data di atas memungkinkan peneliti untuk melakukan penelitian secara representatif.
D. Definisi Konseptual
Untuk menghindari kesalah pahaman dalam penafsiran pengertian agar tidak keliru mengenai permasalahan yang muncul dalam penelitian yang dilakukan, maka peneliti akan menjelaskan beberapa istilah yang menyangkut hal-hal penting berkaitan dengan judul yang dipilih peneliti sebagai berikut:
Dalam penelitian ini hubungan antara variabel X dan Y sangan berkaitan. Variabel bebas atau variabel X (penggunaan media ban bekas) dengan variabel terikat atau variabel Y (hasil belajar pola gerak dasar dominan lari sprint)
2. Ban bekas yaitu suatu benda atau alat yang sudah tidak di pakai, karena sudah tidak berfungsi lagi, tetapi dengan tidak berfungsinya
lagi, dapat memberikan manfaat bagi suatu pembelajaran.
3. Belajar menurut Slameto (2003:2) ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
4. Sprint menurut Hendrayana (2007:1.5) ialah berlari dengan kecepatan yang tinggi atau berlari secepat- cepatnya dari satu tempat ke tempat lain
5. Siswa adalah peserta didik yang mengikuti kegiatan belajar mengajar di lembaga pendidikan.
6. Pola gerak dasar Syarifuddin. Aip dan Muhadi (1992), gerakan-gerakan sederhana, diantaranya gerakan-gerakan lokomotor yaitu gerakan-gerakan berpindah tempat, dimana bagian tubuh tertentu bergerak atau berpindah tempat, misalnya jalan, lari, lompat.
Penelitian yang dilakukan peneliti melibatkan dua variabel yaitu variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah penggunaan media ban sepeda bekas. Sedangkan variabel terikatnya (Y) adalah hasil belajar pola gerak dasar dominan lari sprint di kelas VIII SMP Negeri 1 Cilimus, Kec. Cilimus, Kab. kuningan.
Variabel X (Independen/Bebas) Variabel Y (Dependen/Terikat
Gambar 3.3
Hubungan Antara Variabel Penelitian
E. Instrumen Penelitian
Agar penelitian menjadi lebih konkrit, maka perlu ada data yang diambil dengan cara tes. Sebagaimana yang dijelaskan olah Nurhasan (2007: 3) bahwa tes adalah: ”suatu alat ukur yang dapat digunakan untuk memperoleh data yang objektif tentang hasil belajar siswa atau atlet”.
Data tersebut diperoleh pada awal eksperimen sebagai data awal dan pada akhir eksperimen sebagai data akhir. Tujuannya agar dapat mengetahui pengaruh hasil perlakuan dan perbedaannya yang merupakan tujuan akhir dari eksperimen.
Dalam hal ini untuk mengumpulkan tentang pola gerak dasar dominan maka dalam penelitian ini penulis menggunakan Tes pola gerak dasar dengan ketentuan sesuai pada buku Hendrayana bermain atletik (2007). Yaitu :
Angkling
lari kecil yang terkonsentrasi pada pergelangan kaki Pandangan lurus ke depan dan kedua bahu rileks Cobalah berjalan secara perlahan
Angkatlah paha depan dengan kuat sampai pada posisi sejajar dengan tanah
lari dengan tungkai lurus pendek dan mendarat pada bola kaki Pandangan lurus ke depan dan kedua bahu rileks Buatlah sudut 90 derajat pada setiap siku
Angkatlah paha sedapat mungkin sampai posisi horizontal
Luruskan tungkai kiri sampai berdiri diatas ujung kaki, mengkangkat paha kanan sampai sejajar dengan tanah
Kemudian meluruskan bagian bawah tungkai sampai tungkai kanan dalam keadaan lurus dan sejajar dengan, lakukan secara berulang-ulang
Long straight fast leg
sama seperti short straight fast leg tetapi lebih lebar dan panjang langkahnya
Pandangan lurus ke depan
Kedua lengan membentuk sudut 90 derajat di bagian siku dan ayunkan keduanya ke depan dan belakng dengan kuat
Kedua paha di angkat horizontal, dan bagian bawah tungkai di tendangkan sampai posisi tungkai dalam keadaan lurus
Memulailah dengan gerakan di tempat, kemudian bergeraklah ke depan dengan pelan dan cobalah untuk meloncat ke depan.
Berlari dengan lutut di angkat tinggi disertai dengan pelurusan bagian bawah tungkai
hit kick
lari dengan tumit menyentuh pantat bagian bawah/ bukan belakang, sehingga telapak kaki tidak menghadap ke atas tetapi ke belakang
Mulai dengan lari di tempat dan bergerak kedepan dengan mendangkan tumit ke belakang
Mulailah bergerak pelan ke depan, tendangkan tumit ke belakang lebih tinggi lagi
lari dengan lutut tinggi, gerakan tersebut harus dikoordinasikan dengan gerakan ayunan lengan
Badan tegak selama lutut diangkat tinggi
Condongkan badan ke depan dan tolakan tungkai dengan kuat untuk melakukan akselerasi
Gerakan kedua lengan sekuat mungkin ke depan dan ke belakang dan jangan menyilang ke belakang
Pandangan ke depan dan badan jangan bersandar ke belakang
1. Tes pola gerak dasar
Untuk mengukur pola gerak dasar dalam penelitian ini, tes yang digunakan adalah tes tes pola gerak dasar sebagaimana yang dijelaskan Arikunto (2010:193) adalah sebagai berikut :” tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok”.
a. Bentuk tes : pola gerak dasar
b. Tujuan : Untuk mengetahui apakah ada pengaruh ban sepedah bekas dalam meningkatkan keterampilan belajar gerak dasar dominan lari sprint
c. Alat dan fasilitas : lapangan, ban sepeda bekas, pluit. d. Petunjuk pelaksanaan :
1). Menandai lintasan untuk tes pola gerak dasar menggunakan 5 ban sepeda bekas
2). Tiap testee melakukan start dengan posisi berdiri
3). Setelah ada aba-aba suara pluit, testee melakukan gerakan dasar dominan sampai ujung ban.
e. penilaian : mencatat gerakan dasar dominan yang siswa lakukan
1). Seorang starter( pemberi aba-aba), seorang pencatat
1 meter (satu langkah kaki siswa )
Gambar 3.4
Ban sepeda bekas untuk tes pola gerak dasar dominan
Bentuk penilaian
Objek yang dinilai skor Skor skor
1 2 3
Posisi kaki Posisi tangan Posisi pandangan Kombinasi tangan dan kaki
Ket skor :
3 : Baik sekali 2 : Baik
Dilihat dari bentuk penilaian, Hendrayana ,2007 :
Penilaian posisi kaki, dilihat dari siswa apakah pengangkatan paha sampai pada posisi sejajar dengan tanah
Penilaian posisi tangan, apakah siswa pada saat melakukan gerakan lari, lengan membentuk sudut 90 derajat pada setiap siku
Penilaian pandangan, apakah siswa pada saat melakukan gerakan lari pandangan nya tersebut lurus ke depan dan bahu rileks
F. Rancangan analisis data
1. Uji-t tidak berpasangan
Bertujuan untuk menganalisis kesamaan antara kelompok eksperimen dan kelompok control.
2. Uji Normalitas
Uji normalitas data dengan menggunakan kolmogorov – Smirnov dengan p >0,05 untuk mengetahui rerata dan sampel berdistribusi normal atau tidak normal. Hasil uji normalitas ini untuk menentukan analisis berikutnya yaitu analisis parametrik bila data berdistribusi normalatau analisis non parametrik bila data tidak berdistribusi normal.
3. Uji t-Dependent
a. Hipotesisi pertama dilakukan uji-t berpasangan (p 0.05) untuk
mengetahui besar peningkatan antara pre test dan post test control group design pada kelompok eksperimen
b. Hipotesisi kedua dilakukan uji-t tidak berpasangan (p 0.05) untuk mengetahui besar perbedaan peningkatan antara kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol.
4. Uji Homogenitas
G. Desain Penelitian
Penelitian eksperimen mempunyai berbagai macam desain. Penggunaan desain tersebut, disesuaikan dengan aspek penelitian serta pokok masalah yang ingin diungkapkan. Atas dasar hal tersebut, maka penulis menggunakan pretes-posttest control group design (bilah bambu) sebagai desain penelitiannya.
Dalam hal ini sampel diperoleh dari sejumlah populasi, kemudian diadakan tes awal atau pretest untuk mengetahui kemampuan awal sampel. Kemudian sampel diberikan perlakuan atau treatment sebanyak 16 kali pertemuan, Selama ± 8 minggu. Setelah masa perlakuan berakhir maka dilakuakn tes akhir atau posttest. Setelah data tes awal dan tes akhir terkumpul maka data tersebut disusun, diolah dan dianalisis secara statistik. Hal ini dilakukan untuk mengetahui hasil perlakuan. Selanjutnya untuk mengetahui hasil perlakuan dilakukan uji signifikasi hasil perlakuan. Mengenai desain penelitian ini, Sugyiono (2007:76) mengambarkan desainya sebagai berikut:
Gambar 3.6 Desain Penelitian Sugiyono (2007:79)
A 01 X 02
Keterangan:
A = adalah kelompok eksperimen menggunakan ban bekas B = adalah kelompok control menggunakan bilah bambu X = adalah treatment berupa pembelajaran pola gerak dasar
dominan melalui penggunaan ban bekas 01 dan 03 = adalah tes awal atau observasi awal
H. Alur Penelitian
Adapun langkah-langkah penelitiannya dideskripsikan dalam bentuk bagan 3.
Gambar 3.7 Langkah-langkah Penelitian
Populasi
Sampel
Tes awal: pola gerak dasar melewati ban sepeda bekas
Treatment/Perlakuan
Kelompok eksperimen: Pembelajaran pola gerak dasar menggunakan ban sepeda bekas
Tes akhir: pola gerak dasar melewati ban sepeda bekas
Kelompok control : pembelajaran pola gerak dasar
menggunakan bilah bambu
Analisis Data
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data penelitian yang penulis teliti terbukti bahwa penggunaan media ban sepeda bekas memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap kemampuan belajar pola gerak dasar dominan lari jarak pendek (sprint).
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa hal yang akan penulis sampaikan sebagai masukan dan saran sebagai berikut:
1. Kepada para guru pendidikan jasmani, hasil penelitian ini membuktikan bahwa penerapan modifikasi ban sepeda bekas memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan kemampuan belajar siswa sekolah dasar, sehingga penulis menyarankan untuk menggunakan modifikasi pada setiap pembelajaran pendidikan jasmani.
2. Kepada rekan mahasiswa yang akan mengadakan penelitian tentang modifikasi pembelajaran, penulis menganjurkan untuk mencari variabel dan sampel penelitian yang lebih relevan demi kemajuan ilmu pendidikan khususnya bidang keilmuan pendidikan jasmani.
3. Perlu diadakannya publikasi penggunaan modifikasi alat pembelajaran kepada para guru penjas dan stakeholder yang terkait dengan dunia pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
Alvarez dan Ballesteros (ed. 1 1979). Track and Field Athletics a Basic Coaching Manual. London: Internasional Amateur Athletic Federation.
Harald Muller & Wolfgang Ritzdorf (2000). Pedoman mengajar Atletik lari, lompat, lempar. I.A.A.F.
Hendrayana (2007). Bermain atletik. FPOK UPI
Dik dik Zafar sidik, dkk (2010). Mengajar dan belajar Atletik. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Dikdik & Komarudin (2009). Pedoman mengajar dan melatih atletik. FPOK UPI
Sunaryo basuki, Atletik II. Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.
Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis Dalam Coaching. CV Tambak Kusuma
Juliantine, T., Yudiana, Y. dan Subarjah, H. (2007) Teori Latihan. Bandung : FPOK UPI.
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur penelitian. Jakarta:Rineka Cipta.
Giriwijoyo, H.Y.S. Santosa. 2007. Ilmu Faal Olahraga. Bandung: FPOK UPI.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Lutan, Rusli. 1988. Pengantar Belajar Keterampilan Motorik. Jakarta: Depdikbud.
Bahagia. 1996. Media Dan Alat Pembelajaran. FPOK UPI
Syarifuddin. Aip dan Muhadi (1992). Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta: Depdikbud
Abduljabar dan Jajat 2010. Statistik Dalam Penjas. FPOK UPI
Arti Kata. Tersedia: http://www.artikata.com/translate.php. (April 2012)
http://riki1987.blogspot.com/