PENERAPAN MEDIA AUDITIF UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI
(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas VIII-8 SMPN 16 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)
SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
oleh
Ajeng Rahayu Eka Safitri 0902619
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
PENERAPAN MEDIA AUDITIF UNTUK
MENINGKATKAN
KETERAMPILAN MENULIS PUISI
(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa
Kelas VIII-8 SMPN 16 Bandung Tahun
Ajaran 2012/2013)
Oleh
Ajeng Rahayu Eka Safitri
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni
© Ajeng Rahayu Eka Safitri 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Juli 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
v ABSTRAK
PENERAPAN MEDIA AUDITIF (LAGU) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI
Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang sangat penting baik dalam dunia pendidikan maupun masyarakat. Keterampilan menulis berfungsi sebagai wadah yang leluasa untuk menuangkan ide, gagasan, pendapat, pikiran, serta perasaan. Selain itu, keterampilan ini dapat menumbuhkan dan mengembangkan daya pikir serta kreativitas. Oleh sebab itu, keterampilan menulis harus dikuasai oleh siswa. Namun, hingga saat ini keterampilan menulis masih dianggap sebagai keterampilan berbahasa yang sulit.
Salah satu keterampilan menulis yang dianggap sulit di lapangan adalah menulis puisi. Hasil studi pendahuluan menunjukkan kemampuan siswa dalam menulis puisi masih minim. Hal itu disebabkan oleh kesulitan siswa dalam menuangkan ide, pikiran, dan perasaan tanpa adanya stimulus yang tepat. Untuk mengatasi masalah ini penulis berupaya menjembatani dengan menerapkan media auditif dalam pembelajaran menulis puisi dengan tujuan meningkatkan kemampuan menulis puisi.
Media auditif adalah media yang mengandalkan kemampuan suara. Dalam hal ini, penulis menggunakan media auditif jenis lagu sebagai stimulus utama. Permasalahan yang diteliti adalah: bagaimana perencanaan, pelaksanaan, dan peningkatan pembelajaran keterampilan menulis puisi dengan menggunakan media auditif pada siswa kelas VIII-8 SMP Negeri 16 Bandung tahun ajaran 2012/2013?
vi
1.2 Identifikasi Masalah ... 4
1.3 Batasan Masalah... 4
BAB 2 MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDITIF .. 2.1 Menulis Puisi ... 7
2.1.1 Menulis ... 7
2.1.1.1 Fungsi Menulis ... 7
2.1.1.2 Tujuan Menulis ... 8
2.1.1.3 Jenis-jenis Situasi Menulis ... 8
2.1.2 Puisi ... 9
2.2 Media Auditif ... 16
2.2.1 Media Pembelajaran ... 16
2.2.2 Media Sebagai Alat Bantu ... 17
2.2.3 Media Sebagai Sumber Belajar ... 17
2.2.4 Fungsi Media ... 18
2.2.5 Jenis-jenis Media Pembelajaran ... 18
2.2.6 Prinsip-prinsip Pemilihan dan Penggunaan Media ... 27
2.2.6.1 Faktor-faktor Pemilihan ... 27
2.2.6.2 Prinsip Pemilihan Media ... 27
2.2.6.3 Dasar Pertimbangan Pemilihan dan Penggunaan Media ... 28
2.3 Kerangka Berpikir ... 30
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian... 35
3.2 Lokasi dan Subjek Penelitian ... 35
3.2.1 Lokasi Penelitian ... 35
3.2.2 Subjek Penelitian ... 35
3.3 Sumber Data Penelitian ... 36
3.4 Prosedur penelitian ... 38
3.4.1 Gambaran Umum Penelitian ... 38
3.4.2 Rincian Prosedur Penelitian ... 39
3.4.2.1 Studi Pendahuluan ... 40
3.4.2.2 Perencanaan Tindakan ... 41
3.4.2.3 Pelaksanaan Tindakan ... 42
3.4.2.4 Pengamatan Tindakan ... 43
3.4.2.5 Refleksi ... 43
3.5 Definisi Operasional... 43
3.6 Instrumen Penelitian... 44
viii
3.6.2 Lembar Observasi ... 44
3.6.3 Catatan Lapangan ... 48
3.6.4 Jurnal Siswa ... 49
3.6.5 Tes Kemampuan dan Penilaian ... 50
3.7 Teknik Penelitian ... 54
3.7.1 Teknik Pengumpulan Data ... 54
3.7.1.1 Teknik Tes ... 54
3.7.1.2 Teknik Nontes ... 55
3.7.2 Teknik Pengolahan Data ... 56
3.7.2.1 Kategori Data ... 56
3.7.2.2 Interpretasi Data ... 56
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian ... 59
4.1.1 Deskripsi Hasil Studi Pendahuluan ... 59
4.1.2 Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Siklus I ... 60
4.1.2.1 Perencanaan Tindakan ... 60
4.1.2.2 Proses Pelaksanaan Tindakan ... 61
4.1.2.3 Analisis Hasil penelitian Tindakan ... 63
4.1.2.4 Hasil Pengamatan Tindakan ... 75
4.1.2.5 Refleksi ... 81
4.1.3 Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Siklus II ... 82
4.1.3.1 Perencanaan Tindakan ... 82
4.1.3.2 Proses Pelaksanaan Tindakan ... 83
4.1.3.3 Analisis Hasil Penelitian Tindakan ... 85
4.1.3.4 Hasil Pengamatan Tindakan ... 98
4.1.3.5 Refleksi ... 103
4.1.4 Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Siklus III... 104
4.1.4.1 Perencanaan Tindakan ... 104
4.1.4.4 Hasil Pengamatan Tindakan ... 118
4.1.4.5 Refleksi ... 122
4.2 Pembahasan Siklus Penelitian ... 123
4.2.1 Perencanaan Pembelajaran Menulis Puisi dengan Menggunakan Media Auditif ... 124
4.2.1 Pelaksanaan Pembelajaran Menulis Puisi dengan Menggunakan Media Auditif ... 124
4.2.3 Analisis Hasil Tindakan ... 125
4.2.4 Hasil Observasi Aktivitas Guru dan Siswa ... 126
4.2.4.1 Hasil Observasi Aktivitas Guru ... 126
4.2.4.2 Hasil Observasi Aktivitas Siswa ... 127
4.2.5 Refleksi ... 127
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 125
5.2 Saran ... 126
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Sebagai makhluk sosial, manusia dianugerahi empat keterampilan
berbahasa. Keempat keterampilan berbahasa tersebut yaitu keterampilan
menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Keempat keterampilan tersebut pada
dasarnya merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain
karena memiliki hubungan yang erat. Tarigan (2008: 1), mengungkapkan bahwa
dalam memperoleh keterampilan berbahasa, kita biasanya memulai suatu
hubungan urutan yang teratur: mula-mula pada masa kecil kita belajar menyimak
bahasa kemudian berbicara, sesudah itu kita belajar membaca dan menulis.
Bahasa yang dimiliki seseorang mencerminkan jalan pikiran orang tersebut.
Semakin trampil seseorang berbahasa, semakin jelas juga jalan pikirannya.
Pengajaran bahasa Indonesia di sekolah pun diarahkan untuk meningkatkan
keempat keterampilan tersebut. Erat hubungannya dengan kehidupan
bermasyarakat, manusia tidak akan terlepas dari kegiatan komunikasi, baik lisan
maupun tulisan. Proses belajar yang dilakukan siswa selalu melibatkan kegiatan
menulis. Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang sangat penting baik
dalam dunia pendidikan maupun masyarakat. Keterampilan menulis berfungsi
sebagai wadah yang leluasa untuk menuangkan ide, gagasan, pendapat, pikiran,
serta perasaan. Selain itu, keterampilan ini dapat menumbuhkan dan
mengembangkan daya pikir serta kreativitas. Oleh sebab itu, keterampilan menulis
harus dikuasai oleh siswa. Namun, hingga saat ini keterampilan menulis masih
dianggap sebagai keterampilan berbahasa yang sulit.
Salah satu keterampilan menulis yang dianggap sulit di lapangan adalah
menulis puisi. Menulis puisi merupakan salah satu kompetensi dasar dalam
pembelajaran sastra di Sekolah Menengah Pertama (SMP). Menurut Pradopo
(2009: 7) puisi adalah pengekspresian pemikiran yang membangkitkan perasaan,
dari pengertian tersebut, dapat dipahami bahwa pemilihan kata dalam puisi harus
disesuaikan agar pesan atau informasi yang tertuang dalam puisi dapat
tersampaikan kepada pembaca dan pendengar.
Adanya kompetensi dasar menulis puisi untuk kelas VIII dalam Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan salah satu cerminan bentuk
perhatian pemerintah akan pentingnya kemampuan menulis puisi. Pembelajaran
menulis puisi untuk siswa kelas VIII merupakan salah satu upaya
memperkenalkan sastra khususnya puisi kepada siswa sejak dini. Pembelajaran ini
dapat memberikan nilai positif bagi siswa agar dapat ikut serta mempertahankan
dan mengembangkan sastra Indonesia sebagai suatu kekayaan yang berharga.
Namun, berdasarkan pengamatan penulis pada tanggal 20 Februari 2013 sampai
tanggal 7 Maret 2013, menulis puisi masih dikategorikan sebagai keterampilan
yang sulit bagi siswa. Berbagai kelemahan penulis temukan di lapangan. Beberapa
faktor yang dimaksud adalah kurangnya motivasi pada diri siswa sehingga siswa
cenderung malas untuk memulai, sulitnya mengeluarkan ide, rendahnya
keterampilan menulis puisi siswa sehingga tema dan diksinya kurang bervariatif,
metode yang diterapkan pendidik tidak sesuai dengan situasi, kondisi serta
karakteristik peserta didik. Selain itu, media pembelajaran kurang dimanfaatkan
dengan baik. Kelemahan-kelemahan tersebut berdampak pada rata-rata hasil
pembelajaran yang kurang memuaskan. Sementara, suatu keberhasilan
pembelajaran ditunjukkan dengan penguasaan materi pelajaran yang melebihi dan
atau mencukupi KKM.
Kendala-kendala dan hambatan-hambatan tersebut dapat diatasi dengan
berbagai upaya perbaikan dari berbagai aspek. Upaya perbaikan tersebut adalah
melakukan perubahan proses pembelajaran yang cenderung monoton dan
membosankan menjadi menyenangkan sehingga siswa termotivasi untuk
memulai, melaksanakan, dan menguasai. Memanfaatkan media penbelajaran
sebagai alat pendukung proses belajar yang disesuaikan dengan materi
pembelajaran serta karakteristik siswa.
Pada dasarnya setiap metode dan media memiliki fungsi yang dapat
3
Namun setiap metode dan media tersebut tidak dapat digunakan sesuai keinginan
tetapi harus diterapkan sesuai kebutuhan, situasi dan kondisi agar menghasilkan
ketercapaian tujuan pembelajaran.
Beranjak dari berbagai alasan dan fakta di atas penulis memiliki ketertarikan
untuk menerapkan media auditif dalam pembelajaran menulis puisi dengan tujuan
meningkatkan kemampuan menulis puisi. Media auditif adalah media yang
mengandalkan kemampuan suara, seperti radio, cassette recorder, piringan hitam.
Dalam hal ini, penulis menggunakan media auditif jenis lagu sebagai stimulus
utama. Media ini penulis pilih karena memiliki kelebihan yang sangat bermanfaat.
Kelebihan yang dimaksud antara lain menumbuhkan motivasi siswa, merangsang
ide-ide dan gagasan yang menarik, serta mengembangan daya pikir, kreativitas
dan imajinasi siswa sehingga siswa dapat menuangkan pikiran dan perasaannya
dalam bentuk puisi. Lirik yang terdapat dalam lagu tersebut dapat menjadi
stimulus positif dalam membangkitkan serta mengembangkan kemampuan dalam
menulis puisi.
Penelitian pembelajaran puisi dengan menerapkan media pembelajaran juga
pernah dilakukan sebelumnya oleh Rini Rimayanti (2013) dengan judul penelitian “Pemanfaatan Media gambar Representasi Dalam Pembelajaran Menulis Puisi”. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa penggunaan media tersebut dapat
meningkatkan hasil belajar menulis puisi. Selain itu, Desty Mitawanti juga pernah
melakukan penelitian eksperimen terhadap siswa kelas VII SMP 4 Bandung tahun
ajaran 2011/2012 terkait penggunaan media lagu pada pembelajaran puisi. Judul penelitian tersebut adalah “Keefektifan Media VCD Lagu Group Vokal Raihan dalam Pembelajaran Menulis Puisi”. Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah terjadi perbedaan yang signifikan serta peningkatan kemampuan siswa dalam
menulis puisi setelah diterapkan media lagu tersebut.
Sebagai calon pendidik, penulis tergerak untuk melakukan penelitian
tindakan kelas guna meningkatkan keterampilan menulis puisi, sehingga siswa
dapat menguasai keterampilan menulis puisi dengan baik. Terkait dengan hal
dengan menggunakan lagu sebagai stimulus ide, gagasan, pendapat, pikiran,
perasaan, dan imajinasi siswa yang dituangkan dalam bentuk puisi .
Atas dasar pemikiran tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “Penerapan Media Auditif untuk Meningkatkan Keterampilan
Menulis Puisi (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas VIII-8 SMPN 16 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)”
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, terdapat beberapa masalah yang bisa
diidentifikasi untuk diteliti. Masalah-masalah tersebut di antaranya sebagai
berikut.
a. Siswa masih mengalami kesulitan dalam menulis puisi karena kurangnya
motivasi pada diri siswa sehingga siswa cenderung malas untuk memulai.
b. Sulitnya mengeluarkan ide sehingga siswa mengalami kesulitan dalam
menemukan diksi yang unik dan menarik. Sementara puisi merupakan karya
sastra yang di dalamnya terdapat informasi padat dan pemikiran dengan
penyajian diksi yang unik dan menarik.
c. Pembaharuan berbagai media pembelajaran yang diterapkan oleh seorang guru
dirasakan masih minim sehingga tidak dapat mengatasi kesulitan siswa dalam
menulis puisi.
1.3Batasan Masalah
Agar tahapan pemecahan masalah dapat dilaksanakan dengan jelas maka
peneliti membatasi masalah yang akan diteliti pada langkah perencanaan,
pelaksanaan, dan hasil pembelajaran menulis puisi dengan media auditif di SMP
5
1.4Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka masalah penelitian ini dapat
dirumuskan sebagai berikut.
a. Bagaimana perencanaan pembelajaran keterampilan menulis puisi dengan
menggunakan media auditif pada siswa kelas VIII-8 SMP Negeri 16 Bandung
tahun ajaran 2012/2013?
b. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran keterampilan menulis puisi dengan
menggunakan media auditif pada siswa kelas VIII-8 SMP Negeri 16 Bandung
tahun ajaran 2012/2013?
c. Bagaimana peningkatan pembelajaran keterampilan menulis puisi dengan
menggunakan media auditif pada siswa kelas VIII-8 SMP Negeri 16 Bandung
tahun ajaran 2012/2013?
1.5Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penerapan teknik ini berdasarkan rumusan
masalah di atas adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui langkah perencanaan pembelajaran keterampilan menulis puisi
dengan menggunakan media auditif pada siswa kelas VIII-8 SMP Negeri 16
Bandung tahun ajaran 2012/2013.
2. Mengetahui langkah pelaksanaan pembelajaran keterampilan menulis puisi
dengan menggunakan media auditif pada siswa kelas VIII-8 SMP Negeri 16
Bandung tahun ajaran 2012/2013.
3. Mengetahui hasil pembelajaran keterampilan menulis puisi dengan
menggunakan media auditif pada siswa kelas VIII-8 SMP Negeri 16 Bandung
tahun ajaran 2012/2013.
1.6Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini mencakup manfaat
1.6.1 Manfaat Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi konkret dalam
pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia khususnya dalam keterampilan menulis
puisi.
1.6.2 Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini secara langsung dapat bermanfaat bagi siswa, dan
guru.
a. Bagi siswa, penelitian ini dapat meningkatkan motivasi dan prestasi siswa
dalam belajar karena siswa sadar pentingnya keterampilan menulis sebagai
alat komunikasi dan interaksi. Selain itu, dapat mengembangkan kreativitas
siswa dalam menuangkan ide, gagasan, pikiran, dan perasaannya dalam
bentuk tulisan, khususnya puisi.
b. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat memberikan rujukan untuk menentukan
media pembelajaran yang kreatif dan inovatif dalam pembelajaran menulis
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap
kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi
dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau
dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa.
PTK adalah bentuk penelitian yang dilakukan secara partisipatif dan
kolaboratif. Dikatakan bersifat partisipatif karena penelitian tindakan kelas
(classroom action research) dilakukan sendiri oleh peneliti mulai dari penentuan
topik, perumusan masalah, perencanaan, pelaksanaan, analisis dan pelaporannya.
Dikatakan kolaboratif karena pelaksanaannya juga melibatkan teman sejawat,
(Muslich, 2012: 7). Penelitian tindakan kelas ini dirancang untuk memecahkan
dan menanggulangi masalah-masalah yang yang diaplikasikan secara langsung di
dalam kelas.
Arikunto (2010: 105-106) menjelaskan bahwa ada beberapa hal yang harus
dipahami tentang penelitian tindakan kelas, yakni sebagai berikut.
a. Penelitian tindakan kelas adalah suatu pendekatan untuk meningkatkan
pendidikan dengan melakukan perubahan ke arah perbaikan terhadap hasil
pendidikan dan pembelajaran.
b. Penelitian tindakan kelas adalah proses belajar yang sistematis, dalam proses
tersebut menggunakan kecerdasan kritis membangun komitmen melakukan
tindakan.
Dasar dari pemilihan metode PTK ini adalah untuk memecahkan,
menanggulangi, serta meningkatkan masalah yang dihadapi siswa maupun guru
dalam meningkatkan kemampuan menulis puisi. Dalam penelitian ini, masalah
yang dimaksud adalah rendahnya kemampuan menulis puisi siswa kelas VIII-8
media pembelajaran. Penggunaan media ini dimaksudkan untuk meningkatkan
kemampuan siswa kelas VIII-8 SMPN 16 Bandung dalam menulis puisi.
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan secara partisipatif dan kolaboratif oleh
peneliti dan guru.
3.2 Lokasi dan Subjek Penelitian 3.2.1 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini adalah di SMP Negeri 16 Bandung yang berlokasi di
Jl. Panghulu H. Hasan Mustofa No. 53 Telp. 7275281 Bandung 40124. Sekolah
ini peneliti pilih sebagai sarana untuk penelitian dengan alasan kepraktisan dan
kemudahan akses masuk sekaligus menjadi tempat Program Pengalaman
Lapangan (PPL).
3.2.2 Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII-8 SMP Negeri 16 Bandung,
yang berjumlah 29 siswa, terdiri atas 18 siswa perempuan dan 11 siswa laki-laki.
Subjek penelitian ini sangat heterogen dilihat dari kemampuannya, yakni ada
sebagian siswa yang mempunyai kemampuan tinggi, sedang, rendah, dan sangat
rendah. Subjek penelitian ini peneliti pilih berdasarkan hasil wawancara dengan
guru pamong bahasa Indonesia SMP Negeri 16 Bandung yaitu Ibu Eti Sugiarti H,
S.Pd.
Adapun data siswa yang mendapat perlakuan penelitian tindakan kelas
37
4. Andini Julianti Suhendar P
5. Angga Prasetio L
20. Naufal Hisyam Karim Buntaram L
21. Nisa Nuraprilianti S P
22. Rafli Haryadi L
23. Resty Nur Indah P
24. Riscka P
26. Tiara Eka P
27. Titin Rosita P
28. Tzarini Ayuning Bidhuri P
29. Widianti P
Jumlah 29
3.3 Sumber Data Penelitian
Sumber data untuk memperoleh data penelitian tersebut adalah siswa kelas VIII-8
SMP Negeri 16 Bandung.
3.4 Prosedur Penelitian
3.4.1 Gambaran Umum Penelitian
Proses pelaksanaan penelitian tindakan kelas dilaksanakan secara bertahap
sampai penelitian ini berhasil. Prosedur yang akan dilakukan dalam penelitian ini
dilaksanakan dalam kegiatan berbentuk siklus yang merupakan siklus proses
putaran (saw siklus) yang terdiri dari empat komponen, meliputi: (1) perencanaan
(planning); (2) aksi/tindakan (acting); (3) observasi/pengamatan (observing); dan
(4) refleksi (reflecting). Keempat tahap dalam penelitian tindakan tersebut adalah
unsur untuk membentuk sebuah siklus, yaitu suatu putaran kegiatan beruntun,
yang kembali ke langkah semula. Jadi, satu siklus memiliki tahapan yang sama
dari tahap penyusunan rancangan sampai dengan refleksi, yang tidak lain adalah
evaluasi.
Banyak ahli mengemukakan model penelitian tindakan. Namun secara
garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui dalam penelitian tindakan
kelas, yaitu (1) perencanaan; (2) pelaksanaan; (3) pengamatan; dan (4) refleksi.
39
Perencanaan
Refleksi Siklus I Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi Siklus II Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi Siklus III Pelaksanaan
Pengamatan
Laporan
Gambar 3.1
Dikembangkan dari Bagan Penelitian Tindakan Kelas (Arikunto, 2011: 16)
3.4.2 Rincian Prosedur Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam beberapa tahap, yaitu studi
pendahuluan, perencanaan tindakan, pelaksanan tindakan, pengamatan, dan
3.4.2.1Studi Pendahuluan
Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan studi pendahuluan
terlebih dahulu. Studi pendahuluan ini bertujuan untuk mengetahui
permasalahan-permasalahan yang tengah dihadapi oleh siswa dan guru. Studi pendahuluan yang
peneliti lakukan berupa wawancara dengan guru Bahasa dan Sastra Indonesia
SMP Negeri 16 Bandung yaitu Ibu Eti Sugiarti H, S.Pd. pada tanggal 18 Februari
2013. Berdasarkan hasil wawancara tersebut diketahui bahwa mayoritas siswa
mengalami kesulitan dalam menuangkan ide ketika menulis apalagi berkaitan
dengan materi sastra. Selain itu, peneliti melakukan wawancara dengan siswa
pada tanggal 20 Februari 2013 mengenai pembelajaran menulis puisi yang
dikategorikan sulit oleh guru dan siswa. Wawancara dengan siswa dilakukan
untuk menyempurnakan informasi sehingga dapat mempermudah dalam
penanggulanggannya.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru dan siswa diperoleh data
sebagai berikut.
1) Pemanfaatan media dan teknik pembelajaran yang digunakan guru masih
minim;
2) dari seluruh siswa, lebih dari setengahnya yang tidak menyukai dan tidak bisa
menulis puisi;
3) teknik pembelajaran langsung pada evaluasi, siswa langsung diberi tugas
untuk menulis puisi;
4) berdasarkan pengalaman guru, para siswa pasif dalam menulis puisi.
Selain melakukan wawancara dengan guru dan siswa, peneliti juga
melakukan observasi awal pada tanggal 7 Maret 2013 dengan meminta membuat
sebuah puisi yang temanya tidak ditentukan. Pada penelitian ini penilaian
memfokuskan pada aspek pemilihan tema, orisinalitas, dan estetika. Estetika
memiliki bobot 2 karena di dalamnya terdapat beberapa komponen penilaian
yakni kiasan, gaya bahasa, pengimajian, dan persajakan. Skor masing-masing
41
Dari hasil tes pada kegiatan pratindakan diketahui bahwa siswa memilih
tema relatif sama, mengalami kesulitan dalam pemilihan kata (diksi), kesulitan
menghubungkan antarbaris, serta kesulitan dalam menuangkan imajinasinya tanpa
stimulus yang tepat. Berdasarkan temuan-temuan pada tahap pratindakan tersebut,
akhirnya peneliti bersama praktisi merumuskan alternatif tindakan dan menyusun
rancangan pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan lagu sebagai media
pembelajaran.
3.4.2.2Perencanaan Tindakan
Pada tahap ini, peneliti dan guru secara kolaboratif mengadakan kegiatan
sebagai berikut:
1) Mengamati teknik pembelajaran yang digunakan guru dalam pembelajaran
bahasa Indonesia sebelumnya;
2) Mengidentifikasi faktor-faktor hambatan dan kemudahan guru dalam
pembelajaran bahasa Indonesia sebelumnya khususnya pada materi menulis
puisi;
3) menentukan kelas penelitian, waktu penelitian, dan peneliti mitra;
4) merumuskan alternatif tindakan yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran
bahasa Indonesia sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam
menulis puisi;
5) menyusun rancangan pelaksanaan pembelajaran (RPP) menulis puisi dengan
media auditif (lagu);
6) menyusun jurnal harian siswa yang diberikan setiap akhir pembelajaran;
7) menyusun alat evaluasi atau instrumen penelitian untuk meningkatkan
kemampuan siswa dalam menulis puisi;
8) merencanakan dan melaksakan diskusi dengan mitra peneliti untuk melihat
3.4.2.3Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan penelitian ini mengikuti tahap-tahap penelitian tindakan kelas
yakni membuat perencanaan tindakan, melaksanakan tindakan sesuai dengan
rencana tindakan, pengamatan/observasi, dan melaksanakan refleksi. Penelitian
ini merupakan suatu siklus yang berdaur karena PTK bersifat siklus dan spiral
(semakin lama semakin meningkat perubahan dan hasil pencapainnya).
Tahap-tahap penelitian pada masing-masing tindakan terjadi secara berulang yang
akhirnya menghasilkan beberapa tindakan dalam penelitian tindakan kelas.
Dengan demikian proses tersebut (siklus) terus menerus dilakukan dengan
prosedur yang sama, hingga permasalahan yang muncul dapat teratasi.
Adapun pelaksanaan tindakan ini dilaksanakan dengan menerapkan lagu
sebagai media pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa
kelas VIII-8 SMP Negeri 16 Bandung.
Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini dilaksanakan secara berdaur
ulang. Apabila pada tindakan I sudah bisa mencapai tujuan yang diinginkan, maka
langsung dapat ditarik kesimpulan. Namun jika masih ada perbaikan-perbaikan
atau media yang digunakan tidak berhasil, maka dilanjutkan dengan tindakan
selanjutnya. Pelaksanaan tindakan yang dilakukan yaitu dengan mengaplikasikan
perencanaan tindakan yang telah disusun sebelumnya. Secara garis besar,
pelaksanaan tindakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Melaksanakan langkah-langkah kegiatan pembelajaran menulis puisi dengan
menggunakan media auditif, yakni: (1) siswa memahami teori menulis puisi
dan unsur pembangunnya; (2) siswa mendengarkan lagu yang diputar; (3)
siswa memerhatikan dan mencatat kata-kata yang terdapat pada lagu; (4)
siswa memetakan kata-kata yang dicatatnya; (5) Siswa menulis puisi pada “Lembar Kerja Siswa” berdasarkan kata yang terdapat pada lagu dengan memerhatikan aspek penilaian yang diminta; dan (6) siswa memeriksa
kembali hasil karyanya dan mengumpulkannya pada guru.
2. Observer melakukan pengamatan pada pelaksanaan tindakan.
43
3.4.2.4Pengamatan Tindakan
Pada tahap ini, observer mengamati kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan lembar observasi dan catatan lapangan. Observasi dan jurnal harian
dilakukan untuk mengetahui kekurangan atau kesulitan siswa dengan media yang
digunakan dalam proses pembelajaran. Sementara catatan lapangan digunakan
untuk mencatat proses pembelajaran yang berlangsung. Lembar observasi, catatan
lapangan, dan jurnal digunakan sebagai bahan pertimbangan melakukan
tindakan/perlakuan pada siklus berikutnya. Kegiatan ini dilakukan selama proses
pelaksanaan tindakan, mulai dari siklus I sampai siklus III.
3.4.2.5Refleksi
Pada bagian refleksi dilakukan analisis data mengenai proses, masalah,
dan hambatan yang dijumpai dan dilanjutkan dengan refleksi terhadap dampak
pelaksanaan tindakan yang dilaksanakan. Refleksi juga dilakukan bertujuan untuk
melakukan perubahan-perubahan atau penyempurnaan tindakan jika ditemukan
hal-hal yang masih kurang dari setiap tindakan yang telah dilakukan. Peneliti
melakukan refleksi dengan observer pada setiap siklus, mulai dari siklus pertama,
kedua, sampai siklus selanjutnya hingga hasil yang diharapkan tercapai.
3.5 Definisi Operasional
Agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam penafsiran, penulis memaparkan
definisi operasional istilah yang terdapat dalam penelitian. Berikut definisi
operasional dalam penelitian ini.
1. Pembelajaran menulis puisi yang dimaksudkan oleh penulis merupakan proses
belajar mengajar keterampilan menulis puisi dengan adanya interaksi dua arah
secara aktif antara guru dan siswa.
2. Kemampuan menulis puisi yang dimaksudkan oleh penulis merupakan
kemampuan siswa dalam menuangkan ide, gagasan, pikiran, dan perasaan
dalam bentuk yang unik, imajinatif dan bermakna berdasarkan aspek tertentu.
3. Media auditif yang dimaksud oleh penulis merupakan media dengan jenis lagu
pembelajaran menulis puisi. Penggunaan lagu ini pun dimaksudkan untuk
memilih kata-kata unik yang kemudian menerapkan dan memadankannya
dengan kata-kata baru sehingga menjadi satu kesatuan
3.6 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk
mengumpulkan data dalam penelitian. Adapun instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini sebagai berikut.
3.6.1 Wawancara
Untuk memperoleh data dan atau informasi yang lebih rinci peneliti dapat
melakukan wawancara kepada guru, siswa, kepala sekolah dan fasilitator yang
berkolaborasi. Sebagai alat penilai, wawancara dapat digunakan untuk menilai
pratindakan, proses dan hasil pembelajaran.
Wawancara yang peneliti lakukan berupa wawancara tidak berstruktur
kepada guru Bahasa dan Sastra Indonesia kelas VIII-8 SMP Negeri 16 Bandung
yaitu Ibu Eti Sugiarti H, S.Pd. pada tanggal 18 Februari 2013. Berdasarkan hasil
wawancara tersebut diketahui bahwa mayoritas siswa mengalami kesulitan dalam
menuangkan ide ketika menulis apalagi berkaitan dengan materi sastra. Selain itu,
peneliti melakukan wawancara dengan siswa pada tanggal 20 Februari 2013
mengenai pembelajaran menulis puisi yang dikategorikan sulit oleh guru dan
siswa. Wawancara dengan siswa dilakukan untuk menyempurnakan informasi
sehingga dapat mempermudah dalam penanggulangannya. Hasil dari wawancara
tersebut diketahui bahwa pengategorian tersebut diakibatkan oleh faktor
pemanfaatan media dan teknik pembelajaran yang dilakukan oleh guru masih
minim.
3.6.2 Lembar Observasi
Observasi dilakukan untuk memperoleh data aktivitas guru dan siswa
selama pelaksanaan tindakan. Pada tahap ini kegiatan observasi dilakukan oleh
45
pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan media auditif dilaksanakan.
Adapun jenis observasi pada penelitian ini yakni observasi berstruktur. Pengamat
memberikan penilaian antara 1-4 pada lembar observasi aktivitas guru yang telah
disediakan. Lembar observasi berisi penilaian terhadap pelaksanaan pembelajaran
penelitian. Sementara pengamatan aktivitas siswa dilakukan dengan menuliskan
berapa jumlah siswa yang melakukan kegiatan-kegiatan yang tertuang dalam
lembar aktivitas siswa. Adapun yang diberi lembar observasi ini adalah mitra
peneliti yang bertindak sebagai pengamat/observer. Selama pembelajaran, para
pengamat mengisi format penilaian yang sudah penulis sediakan untuk diisi.
Berikut mitra peneliti pada penelitian ini.
1. Eti Sugiarti H, S.Pd., guru mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di SMP
Negeri 16 Bandung;
2. Yanti Wulan Sari, rekan PPL, mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia angkatan 2009; dan
3. Soekowati Dwi Fitrianthi, rekan PPL, mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa
dan Sastra Indonesia angkatan 2009.
a. Lembar Observasi Aktivitas Guru
Untuk mengamati aktivitas guru pada proses pelaksanaan tindakan,
peneliti menggunakan lembar observasi yang diberikan kepada pengamat.
lembar observasi aktivitas guru adalah sebagai berikut.
Tabel 3.2
Lembar Pedoman Observasi Guru
Siklus ke :
Hari/Tanggal :
No. PENAMPILAN MENGAJAR NILAI
PROFIL
b. Memotivasi siswa
c. Mengadakan apersepsi
d. Memberi acuan materi ajar yang akan diajarkan
2 Sikap Praktikan dalam Proses Pembelajaran a. Kejelasan suara dalam komunikasi dengan siswa
b. Tidak melakukan gerak dan/atau ungkapan yang
mengganggu perhatian siswa
c. Antusiasme mimik dalam penampilan
d. Mobilitasi posisi tempat dalam kelas/ruang praktik
3 Penguasaan Materi Pembelajaran
a. Materi yang disampaikan tentang definisi puisi, unsur
intrinsik puisi, fungsi puisi
b. Kejelasan menerangkan berdasarkan tuntunan aspek
kompetensi (kognitif, psikomotor, afektif)
c. Kejelasan dalam memberikan contoh/ilustrasi
4 Implementasi Langkah-langkah Pembelajaran (Skenario) a. Kesesuaian penggunaan media auditif
b. Penyajian bahan ajar relevan dengan PTK
c. Proses pembelajaran mencerminkan komunikasi
guru-siswa, dengan berpusat pada siswa
d. Antusias dalam menanggapi dan menggunakan respons dari
siswa
e. Cermat dalam memanfaatkan waktu
5 Penggunaan Media Pembelajaran
a. Memperhatikan prinsip penggunaan media auditif
b. Memperhatikan tahapan dalam menggunakan media auditif
47
Bandung, Mei 2013
Observer I, II, III *)
b. Lembar Observasi Aktivitas Siswa
Pada proses pembelajaran, aktivitas siswa diamati oleh observer dengan
menggunakan pedoman observasi aktivitas siswa berikut. 6 Evaluasi
a. Melakukan evaluasi berdasarkan tuntutan aspek
kompetensi
b. Melakukan evaluasi sesuai dengan butir soal yang telah
direncanakan dalam RPP
c. Melakukan evaluasi sesuai dengan alokasi waktu yang
direncanakan
d. Melakukan evaluasi sesuai dengan bentuk dan jenis yang
dirancang
7 Kemampuan Menutup Pelajaran
a. Menyimpulkan materi kompetensi yang diajarkan
b. Memberi kesempatan bertanya
c. Memberikan latihan
d.Menginformasikan materi ajar berikutnya
Jumlah Nilai Aspek
Tabel 3.3
Pedoman Observasi Aktivitas Siswa
Siklus ke :
Hari/tanggal :
Kelas/semester :
No. Aspek yang diamati Observasi
Jumlah %
1. Siswa menyimak penjelasan guru
2 Siswa mengajukan pendapat dan pertanyaan
3. Siswa mencatat kata-kata yang terdapat pada lagu
yang diputar.
4. Siswa mengikuti pembelajaran sampai akhir.
5. Siswa melamun.
6. Siswa mengobrol.
7. Siswa melakukan pekerjaan lain
Observer
………..
3.6.3 Catatan Lapangan
Catatan lapangan merupakan catatan yang berisi deskripsi pelaksanaan
pembelajaran yang berkaitan dengan interaksi belajar mengajar yang dilakukan
oleh guru dan siswa. Catatan lapanngan ini dimaksudkan untuk mengungkapkan
aktivitas belajar siswa dan guru yang tidak dapat diungkapkan dengan
49
Tabel 3.4
Catatan Lapangan Pembelajaran Menulis Puisi dengan Menggunakan Media Auditif
Siklus ke :
Hari/Tanggal :
Catatan Lapangan Saran Perbaikan
Bandung, 2013 Pengamat/Observer I, II, III
3.6.4 Jurnal Harian Siswa
Jurnal harian siswa digunakan untuk memperoleh informasi dan tanggapan
Apa yang kamu dapatkan dari pembelajaran hari ini?
Gambar 3.2
Jurnal Harian Siswa
Jurnal Siswa
Siklus :
Hari/Tanggal :
Nama :
Kelas :
3.6.5 Lembar Tes Kemampuan dan Penilaian
Lembar tes kemampuan ini diberikan kepada siswa pada setiap siklus dan
dikumpulkan pada hari yang sama. Tes kemampuan ini dimaksudkan untuk
mengukur dan melihat perkembangan kemampuan siswa dalam menulis puisi
dengan menggunakan media auditif (lagu). Lembar tes ini berupa kertas A4. Apa kesan yang kamu dapatkan dari
51
Tabel 3.5
Lembar Tes Kemampuan Menulis Puisi
Siklus :
Hari/tanggal :
Nama :
Kelas : VIII-8
Hasil karya siswa dinilai dengan menggunakan format penilaian yang telah
disusun. Penilaian menulis puisi dengan memanfaatkan media auditif
menggunakan format penilaian berikut.
LEMBAR KERJA
1. Tulislah kata -kata yang kamu pilih berdasarkan lagu tersebut!
2. Buatlah sebuah puisi berdasarkan kata-kata yang telah kamu pilih
dengan memperhatikan unsur-unsur persajakan, tema, dan diksi
Tabel 3.6
Format Penilaian Menulis Puisi Siswa
No. Aspek Penilaian Skor
(1 – 4) Bobot
1. Tema
1
2. Orisinalitas
1
3. Estetika
2
Total Skor 16
Nilai
Nilai Akhir
Skala penilaian 1-4
Arti skala penilaian
1= kurang sekali
2= kurang
3= cukup baik
Skor maksimum : 16
Nilai siswa : total skor x 100
Skor maksimum
Nilai Akhir Siswa : NP1+NP2+NP3
3
Keterangan:
NP1 : Nilai yang diberikan oleh penilai pertama
NP2 : Nilai yang diberikan oleh penilai kedua
NP3 : Nilai yang diberikan oleh penilai ketiga
Dalam menganalisis hasil karya siswa berupa puisi, peneliti menggunakan
indikator penilaian berdasarkan aspek tertentu. Indikator penilaian puisi siswa
adalah sebagai berikut.
Tabel 3.7
Kriteria Penilaian Menulis Puisi
No. Aspek Penilaian Skor Deskripsi Kriteria
1. Tema
4 pemilihan tema disesuaikan dengan isi dan
memiliki keterkaitan dengan lagu yang diputar
3 Tema sesuai dengan isi puisi tetapi kurang
berkaitan dengan lagu yang di putar
2 Tema sesuai dengan isi puisi
1 Tema tidak sesuai dengan isi dan tidak memiliki
keterkaitan dengan lagu yang diputar
2. Orisinalitas
4 Memilih beberapa kata dari sebuah lagu yang
dipadankan dengan kata-kata lain sehingga
membentuk paragraf utuh.
padanan katanya kurang padu.
2 Banyaknya kosa kata dalam lagu dan kata-kata
sendiri memiliki keseimbangan
1 Menulis ulang lagu yang diputar
3. Estetika
4 Menyajikan padanan diksi dengan baik berupa
kata, kiasan, gaya bahasa, pengimajian, dan
persajakan.
3 Menyajikan padanan kata yang sesuai minimal 2
(gaya bahasa, kiasan/pencitraan, dan persajakan)
tetapi kurang padu
2 Menyajikan salah satu dari beberapa aspek yang
diminta di poin 4.
1 Tidak menyajikan aspek yang diminta pada poin
4.
3.7 Teknik Penelitian
3.7.1 Teknik Pengumpulan Data
Secara umum, ada dua jenis teknik yang dapat digunakan untuk
mengumpulkan data dalam satu penelitian. Dua teknik tersebut adalah teknik tes
dan teknik nontes. Kedua teknik tersebut peneliti gunakan untuk pengumpulan
data dalam penelitian ini.
3.7.1.1Teknik Tes
Teknik ini biasanya digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam
aspek kognitif atau tingkat penguasaan materi pembelajaran. Dalam penelitian ini
siswa sebagai subjek yang dites, dan data yang dikumpulkan berupa hasil tes
kemampuan menulis puisi siswa. Teknik tes dalam penelitian ini adalah tes
menulis puisi. Tes dilakukan mulai studi pendahuluan sampai siklus I dan
seterusnya sampai tujuan penelitian ini tercapai.
Perbandingan antartes akan mengantarkan pada suatu kesimpulan apakah
kemampuan menulis puisi siswa. Tes yang diberikan adalah tes tertulis yang
menggunakan soal uraian. Adapun beberapa aspek yang dinilai dalam
tes menulis puisi antara lain: (1) tema, (2) orisinalitas, dan (3) estetika.
3.7.1.2Teknik Nontes
Teknik nontes pada penelitian ini menggunakan wawancara, observasi,
catatan lapangan, dan jurnal harian siswa.
1) Wawancara
Teknik ini dipakai kepada guru dan siswa untuk mengetahui permasalahan apa
yang ada dan tengah dihadapi. Wawancara pada penelitian ini dilakukan tidak
berstruktur antara peneliti dan guru , serta siswa agar wawancara terjadi secara
natural dan santai. Sehingga tidak ada sedikit pun rekayasa yang muncul.
2) Observasi
Observasi bertujuan untuk mengetahui kualitas proses pembelajaran yang
dilaksanakan di dalam kelas. Observer yaitu guru bidang studi Bahasa dan
Sastra Indonesia dan mitra PPL. Pengamatan meliputi pengamatan RPP,
penampilan mengajar di depan kelas dan pengamatan aktivitas siswa pada
pelaksanaan tindakan.
3) Catatan Lapangan
Catatan lapangan adalah temuan selama pembelajaran berlangsung yang
diperoleh peneliti yang tidak teramati dalam lembar observasi. Bentuk temuan
ini berupa kegiatan siswa dan permasalahan yang dihadapi selama dalam
proses pembelajaran.
4) Jurnal Harian Siswa
Jurnal harian siswa digunakan untuk memperoleh informasi dan tanggapan
siswa sehubungan dengan pembelajaran yang sedang berlangsung di dalam
Data-data melalui teknik-teknik tersebut peneliti kumpulkan selama proses
penelitian berlangsung. Berikut uraian pengumpulan data secara umum.
1. Studi pendahuluan hingga teridentifikasi masalah.
2. Pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi siklus I.
3. Pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi siklus II.
4. Pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi siklus III.
5. Menganalisis tingkat kemampuan siswa dalam menulis puisi menggunkaan
media auditif berdasarkan kriteria penilaian yang telah ditentukan.
6. Menganalisis jurnal harian siswa yang berisi tanggapan terhadap pembelajaran
menulis puisi
3.7.2 Teknik Pengolahan Data
Setelah data terkumpul dari hasil penelitian, selanjutnya dilakukan analisis
data dengan mengategorikan data terlebih dahulu kemudian melakukan
interpretasi data.
3.7.2.1Kategori Data
Data-data yang diperoleh melalui instrumen penelitian yang digunakan
disederhanakan menjadi beberapa kategori berdasarkan fokus penelitian. Tes
kemampuan siswa dalam menulis puisi dengan menggunakan media auditif
dianalisis kemudian dikelompokkan menjadi beberapa kelompok berdasarkan
kategori yang telah disusun.
3.7.2.2Interpretasi Data
Interpretasi data merupakan kegiatan penafsiran terhadap data-data yang
telah diperoleh. Ada beberapa hal yang dilakukan peneliti yang berhubungan
dengan interpretasi data, di antaranya sebagai berikut.
1) Mendeskripsikan rencana pelaksanaan tindakan
a. Mengidentifikasi permasalahan yang menyangkut bahan ajar, metode,
media, aktivitas guru dan siswa, evaluasi, kondisi kelas, dan minat siswa
b. Menyusun komponen pembelajaran meliputi pengembangan bahan ajar,
metode, media, dan evaluasi pembelajaran.
2) Mendeskripsikan tindakan tiap siklus
a. Memberikan gambaran umum pembelajaran dari awal hingga akhir
pembelajaran.
b. Mengidentifikasi temuan-temuan pada setiap siklusnya.
3) Menganalisis data dan hasil penelitian
a. Menganalisis hasil pengamatan aktivitas guru pada lembar observasi
aktivitas guru. Cara menganalisis hasil observasi aktivitas guru adalah
sebagai berikut.
O1 : Penilaian yang diberikan oleh pengamat pertama
O2 : Penilaian yang diberikan oleh pengamat kedua
O3 : Penilaian yang diberikan oleh pengamat ketiga
Nilai observer tersebut dikategorikan menggunakan skala penilaian
berikut.
1– 1,9 = kurang
2– 2,9 = cukup
3 – 3,5 = baik
3,6 – 4 = sangat baik
b. Menghitung persentase aktivitas siswa dengan persentase jumlah setiap
kategori dari tiap observer. Berikut penghitungan rata-rata dari tiap
observer.
Nilai = Jumlah Siswa x 100
c. Menganalisis hasil karya siswa berupa puisi
Untuk mengukur kemampuan siswa dalam menulis puisi, peneliti
menggunakan penilaian sistem PAP (Penilaian Acuan Patokan), yaitu
menafsirkan hasil tes yang diperoleh siswa dengan membandingkannya
patokan yang telah diterapkan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan
PAP skala empat.
Tabel 3.8
Penentuan Patokan dengan Penghitungan Persentase Skala Empat
Interval Tingkat
Penugasan Kategori Nilai Keterangan
86 – 100 A Baik sekali
76 – 85 B Baik
56 – 74 C Cukup
10 -55 D Kurang
Tabel Penentuan Patokan Skala Empat (Nurgiantoro, 2010: 253)
Bertolak dari Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) sekolah,
peneliti menyederhanakan kategori penilaian sebagai berikut.
Tabel 3. 9
Kategori Penilaian Menulis Puisi dengan Menggunakan Media Auditif
Interval Tingkat
Penugasan Kategori Nilai Keterangan
78 – 100 B Baik
60 – 77 C Cukup
BAB 5
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan rumusan masalah dan hasil pembahasan yang berkaitan
dengan perencanaan, pelaksanaan dan hasil pembelajaran menulis puisi dengan
menggunakan media pembelajaran. Maka dapat diperoleh simpulan sebagai
berikut.
1. Perencanaan pembelajaran menggunakan media auditif jenis lagu dalam
pembelajaran menulis puisi dilakukan dalam tiga siklus. Perencanaan tindakan
yang dilakukan peneliti pada siklus I, II, dan III mencakup hal-hal pokok yang
harus dipersiapkan sebelum pelaksanaan tindakan dilakukan mulai dari
kebutuhan pembelajaran sampai instrumen penelitian. Instrumen penelitian
yang digunakan adalah lembar tes kemampuan menulis puisi dan lembar
observasi aktivitas guru dan siswa. Terdapat beberapa komponen yang harus
diperhatikan yakni waktu pelaksanaan penelitian, menyusun rencana
pembelajaran berdasarkan langkah penggunaan media yang digunakan dan
menyiapkan instrumen-instrumen berupa lembar observasi guru dan siswa,
jurnal harian siswa, catatan lapangan serta kriteria penelitian.
2. Pelaksanaan pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan media auditif
pada siswa kelas VIII-8 SMPN 16 Bandung berjalan dengan lancar dan sesuai
harapan. Harapan yang dimaksud adalah peningkatan hasil kemampuan
menulis puisi siswa pada tiap siklusnya. Hal ini terbukti dengan penilaian
observer yang mengamati kegiatan proses belajar mengajar di kelas. Adapun
langkah-langkah pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan media
auditif adalah sebagai berikut.
a. Guru memaparkan materi mengenai pengertian puisi, unsur-unsur
pembangun puisi, contoh mudah menulis puisi, dan langkah-langkah
b. Siswa memperhatikan dan mencatat kosa kata yang terdapat dalam lagu
kemudian menuangkan ide, pikiran dan perasaannya berdasarkan diksi
yang dipilih.
c. Siswa menulis puisi berdasarkan diksi yang telah dipilih.
3. Hasil pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan media pembelajaran
terhadap siswa kelas VIII-8 SMP Negeri 16 Bandung mengalami peningkatan
yang cukup baik. Penggunaan media auditif jenis lagu yang digunakan sebagai
media pembelajaran menulis puisi mampu menjadi stimulus dalam
menuangkan dan mengembangkan ide, pikiran, dan perasaan. Selain itu
penggunaan media ini juga mampu membantu siswa dalam menemukan dan
memperkaya kosa kata. Hal itu dapat dilihat dari hasil rata-rata kemampuan
siswa yang meningkat dari rata-rata kelas sebanyak 62,5 pada studi
pendahuluan menjadi 65,88 pada siklus I, 76,79 pada siklus II dan 79,09 pada
siklus III.
Berdasarkan hasil pembahasan pada penelitian ini dapat disimpulkan
bahwa media auditif jenis lagu dapat digunakan sebagai media pembelajaran
untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis puisi yang efektif. Hal
ini dapat dilihat dari peningkatan hasil rata-rata skor total siswa dari studi
pendahuluan, sampai tindakan I, tindakan II, dan tindakan III.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian penerapan media auditif dalam pembelajaran
menulis puisi, peneliti mengajukan saran-saran dengan harapan untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas, khususnya untuk pelajaran Bahasa
dan Sastra Indonesia. Saran-saran yang diajukan peneliti adalah sebagai berikut.
1. Guru pelajaran Bahasa dan Satra Indonesia diharapkan menjadikan media
auditif sebagai alternatif media pembelajaran untuk meningkatkan
131
2. Karena kegiatan ini sangat bermanfaat khususnya bagi guru dan siswa, maka
diharapkan penerapan media auditif dapat dilakukan secara berkesinambungan
dalam pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia.
3. Penelitian tindakan kelas (PTK) sangat tepat untuk memperbaiki kompleksitas
proses belajar mengajar dan hasil belajar siswa. Oleh sebab itu, peneliti
menyarankan untuk menggunakan metode PTK baik dalam penyusunan
DAFTAR PUSTAKA
Alwasilah, A. Chaedar dan Alwasilah. (2007: 31). Pokoknya Menulis. Bandung:
Kiblat Buku Utama.
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rhineka Cipta
Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.
Djamarah, Syaful dan Aswan Zain. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
Rhineka Cipta.
Djohan. (2003: 176). Psikologi Musik. Yogyakarta: Buku Baik (176, 205)
Ghazali, A. Syukur. (2010: 297). Pembelajaran Keterampilan Berbahasa.
Bandung: Refika Aditama.
Hasani, Aceng. (2005). Ihwal Menulis. Jakarta
Jabrohim, dkk. (2009). Cara Menulis Kreatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Kosasih, E dan Wawan, H. (2012). Bahasa Indonesia: Berbasis Kepenulisan
Karya Ilmiah dan Jurnal. Bandung: Thurisna
Mirawanti, Desty. (2012). Keefektifan Media VCD Lagu Group Vokal Raihan
dalam Pembelajaran Menulis Puisi. Skripsi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia FPBS UPI: Tidak Diterbitkan
Muslich, Masnur. (2012). Melaksanakan PTK Itu Mudah. Jakarta: Bumi Aksara
Nurgiantoro, Burhan. (2010). Penilaian Pembelajaran Bahasa. Yogyakarta:
BPFE-Yogyakarta
Pradopo, Rachmat Djoko. (2009: 7). Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Rimayanti, Rini. (2013). Pemanfaatan Media gambar Representasi Dalam
Pembelajaran Menulis Puisi. Skripsi Pendidikan Bahasa danSastra Indonesia
FPBS UPI: Tidak Diterbitkan
Tarigan, Henry Guntur. (2008). Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung: Percetakan Angkasa.
Tarigan, Henry Guntur. (2011). Prinsip-prinsip Dasar Sastra. Bandung:
WS, Hasanuddin. (2002: 5). Membaca dan Menilai Sajak Pengantar Pengkajian