• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MEDIA AUDITIF (LAGU) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MEDIA AUDITIF (LAGU) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI."

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MEDIA AUDITIF UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI

(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas VIII-8 SMPN 16 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

oleh

Ajeng Rahayu Eka Safitri 0902619

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

(2)
(3)

PENERAPAN MEDIA AUDITIF UNTUK

MENINGKATKAN

KETERAMPILAN MENULIS PUISI

(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa

Kelas VIII-8 SMPN 16 Bandung Tahun

Ajaran 2012/2013)

Oleh

Ajeng Rahayu Eka Safitri

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Ajeng Rahayu Eka Safitri 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(4)

v ABSTRAK

PENERAPAN MEDIA AUDITIF (LAGU) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI

Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang sangat penting baik dalam dunia pendidikan maupun masyarakat. Keterampilan menulis berfungsi sebagai wadah yang leluasa untuk menuangkan ide, gagasan, pendapat, pikiran, serta perasaan. Selain itu, keterampilan ini dapat menumbuhkan dan mengembangkan daya pikir serta kreativitas. Oleh sebab itu, keterampilan menulis harus dikuasai oleh siswa. Namun, hingga saat ini keterampilan menulis masih dianggap sebagai keterampilan berbahasa yang sulit.

Salah satu keterampilan menulis yang dianggap sulit di lapangan adalah menulis puisi. Hasil studi pendahuluan menunjukkan kemampuan siswa dalam menulis puisi masih minim. Hal itu disebabkan oleh kesulitan siswa dalam menuangkan ide, pikiran, dan perasaan tanpa adanya stimulus yang tepat. Untuk mengatasi masalah ini penulis berupaya menjembatani dengan menerapkan media auditif dalam pembelajaran menulis puisi dengan tujuan meningkatkan kemampuan menulis puisi.

Media auditif adalah media yang mengandalkan kemampuan suara. Dalam hal ini, penulis menggunakan media auditif jenis lagu sebagai stimulus utama. Permasalahan yang diteliti adalah: bagaimana perencanaan, pelaksanaan, dan peningkatan pembelajaran keterampilan menulis puisi dengan menggunakan media auditif pada siswa kelas VIII-8 SMP Negeri 16 Bandung tahun ajaran 2012/2013?

(5)

vi

1.2 Identifikasi Masalah ... 4

1.3 Batasan Masalah... 4

BAB 2 MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDITIF .. 2.1 Menulis Puisi ... 7

2.1.1 Menulis ... 7

2.1.1.1 Fungsi Menulis ... 7

2.1.1.2 Tujuan Menulis ... 8

2.1.1.3 Jenis-jenis Situasi Menulis ... 8

2.1.2 Puisi ... 9

(6)

2.2 Media Auditif ... 16

2.2.1 Media Pembelajaran ... 16

2.2.2 Media Sebagai Alat Bantu ... 17

2.2.3 Media Sebagai Sumber Belajar ... 17

2.2.4 Fungsi Media ... 18

2.2.5 Jenis-jenis Media Pembelajaran ... 18

2.2.6 Prinsip-prinsip Pemilihan dan Penggunaan Media ... 27

2.2.6.1 Faktor-faktor Pemilihan ... 27

2.2.6.2 Prinsip Pemilihan Media ... 27

2.2.6.3 Dasar Pertimbangan Pemilihan dan Penggunaan Media ... 28

2.3 Kerangka Berpikir ... 30

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian... 35

3.2 Lokasi dan Subjek Penelitian ... 35

3.2.1 Lokasi Penelitian ... 35

3.2.2 Subjek Penelitian ... 35

3.3 Sumber Data Penelitian ... 36

3.4 Prosedur penelitian ... 38

3.4.1 Gambaran Umum Penelitian ... 38

3.4.2 Rincian Prosedur Penelitian ... 39

3.4.2.1 Studi Pendahuluan ... 40

3.4.2.2 Perencanaan Tindakan ... 41

3.4.2.3 Pelaksanaan Tindakan ... 42

3.4.2.4 Pengamatan Tindakan ... 43

3.4.2.5 Refleksi ... 43

3.5 Definisi Operasional... 43

3.6 Instrumen Penelitian... 44

(7)

viii

3.6.2 Lembar Observasi ... 44

3.6.3 Catatan Lapangan ... 48

3.6.4 Jurnal Siswa ... 49

3.6.5 Tes Kemampuan dan Penilaian ... 50

3.7 Teknik Penelitian ... 54

3.7.1 Teknik Pengumpulan Data ... 54

3.7.1.1 Teknik Tes ... 54

3.7.1.2 Teknik Nontes ... 55

3.7.2 Teknik Pengolahan Data ... 56

3.7.2.1 Kategori Data ... 56

3.7.2.2 Interpretasi Data ... 56

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian ... 59

4.1.1 Deskripsi Hasil Studi Pendahuluan ... 59

4.1.2 Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Siklus I ... 60

4.1.2.1 Perencanaan Tindakan ... 60

4.1.2.2 Proses Pelaksanaan Tindakan ... 61

4.1.2.3 Analisis Hasil penelitian Tindakan ... 63

4.1.2.4 Hasil Pengamatan Tindakan ... 75

4.1.2.5 Refleksi ... 81

4.1.3 Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Siklus II ... 82

4.1.3.1 Perencanaan Tindakan ... 82

4.1.3.2 Proses Pelaksanaan Tindakan ... 83

4.1.3.3 Analisis Hasil Penelitian Tindakan ... 85

4.1.3.4 Hasil Pengamatan Tindakan ... 98

4.1.3.5 Refleksi ... 103

4.1.4 Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Siklus III... 104

4.1.4.1 Perencanaan Tindakan ... 104

(8)

4.1.4.4 Hasil Pengamatan Tindakan ... 118

4.1.4.5 Refleksi ... 122

4.2 Pembahasan Siklus Penelitian ... 123

4.2.1 Perencanaan Pembelajaran Menulis Puisi dengan Menggunakan Media Auditif ... 124

4.2.1 Pelaksanaan Pembelajaran Menulis Puisi dengan Menggunakan Media Auditif ... 124

4.2.3 Analisis Hasil Tindakan ... 125

4.2.4 Hasil Observasi Aktivitas Guru dan Siswa ... 126

4.2.4.1 Hasil Observasi Aktivitas Guru ... 126

4.2.4.2 Hasil Observasi Aktivitas Siswa ... 127

4.2.5 Refleksi ... 127

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 125

5.2 Saran ... 126

(9)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Sebagai makhluk sosial, manusia dianugerahi empat keterampilan

berbahasa. Keempat keterampilan berbahasa tersebut yaitu keterampilan

menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Keempat keterampilan tersebut pada

dasarnya merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain

karena memiliki hubungan yang erat. Tarigan (2008: 1), mengungkapkan bahwa

dalam memperoleh keterampilan berbahasa, kita biasanya memulai suatu

hubungan urutan yang teratur: mula-mula pada masa kecil kita belajar menyimak

bahasa kemudian berbicara, sesudah itu kita belajar membaca dan menulis.

Bahasa yang dimiliki seseorang mencerminkan jalan pikiran orang tersebut.

Semakin trampil seseorang berbahasa, semakin jelas juga jalan pikirannya.

Pengajaran bahasa Indonesia di sekolah pun diarahkan untuk meningkatkan

keempat keterampilan tersebut. Erat hubungannya dengan kehidupan

bermasyarakat, manusia tidak akan terlepas dari kegiatan komunikasi, baik lisan

maupun tulisan. Proses belajar yang dilakukan siswa selalu melibatkan kegiatan

menulis. Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang sangat penting baik

dalam dunia pendidikan maupun masyarakat. Keterampilan menulis berfungsi

sebagai wadah yang leluasa untuk menuangkan ide, gagasan, pendapat, pikiran,

serta perasaan. Selain itu, keterampilan ini dapat menumbuhkan dan

mengembangkan daya pikir serta kreativitas. Oleh sebab itu, keterampilan menulis

harus dikuasai oleh siswa. Namun, hingga saat ini keterampilan menulis masih

dianggap sebagai keterampilan berbahasa yang sulit.

Salah satu keterampilan menulis yang dianggap sulit di lapangan adalah

menulis puisi. Menulis puisi merupakan salah satu kompetensi dasar dalam

pembelajaran sastra di Sekolah Menengah Pertama (SMP). Menurut Pradopo

(2009: 7) puisi adalah pengekspresian pemikiran yang membangkitkan perasaan,

(10)

dari pengertian tersebut, dapat dipahami bahwa pemilihan kata dalam puisi harus

disesuaikan agar pesan atau informasi yang tertuang dalam puisi dapat

tersampaikan kepada pembaca dan pendengar.

Adanya kompetensi dasar menulis puisi untuk kelas VIII dalam Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan salah satu cerminan bentuk

perhatian pemerintah akan pentingnya kemampuan menulis puisi. Pembelajaran

menulis puisi untuk siswa kelas VIII merupakan salah satu upaya

memperkenalkan sastra khususnya puisi kepada siswa sejak dini. Pembelajaran ini

dapat memberikan nilai positif bagi siswa agar dapat ikut serta mempertahankan

dan mengembangkan sastra Indonesia sebagai suatu kekayaan yang berharga.

Namun, berdasarkan pengamatan penulis pada tanggal 20 Februari 2013 sampai

tanggal 7 Maret 2013, menulis puisi masih dikategorikan sebagai keterampilan

yang sulit bagi siswa. Berbagai kelemahan penulis temukan di lapangan. Beberapa

faktor yang dimaksud adalah kurangnya motivasi pada diri siswa sehingga siswa

cenderung malas untuk memulai, sulitnya mengeluarkan ide, rendahnya

keterampilan menulis puisi siswa sehingga tema dan diksinya kurang bervariatif,

metode yang diterapkan pendidik tidak sesuai dengan situasi, kondisi serta

karakteristik peserta didik. Selain itu, media pembelajaran kurang dimanfaatkan

dengan baik. Kelemahan-kelemahan tersebut berdampak pada rata-rata hasil

pembelajaran yang kurang memuaskan. Sementara, suatu keberhasilan

pembelajaran ditunjukkan dengan penguasaan materi pelajaran yang melebihi dan

atau mencukupi KKM.

Kendala-kendala dan hambatan-hambatan tersebut dapat diatasi dengan

berbagai upaya perbaikan dari berbagai aspek. Upaya perbaikan tersebut adalah

melakukan perubahan proses pembelajaran yang cenderung monoton dan

membosankan menjadi menyenangkan sehingga siswa termotivasi untuk

memulai, melaksanakan, dan menguasai. Memanfaatkan media penbelajaran

sebagai alat pendukung proses belajar yang disesuaikan dengan materi

pembelajaran serta karakteristik siswa.

Pada dasarnya setiap metode dan media memiliki fungsi yang dapat

(11)

3

Namun setiap metode dan media tersebut tidak dapat digunakan sesuai keinginan

tetapi harus diterapkan sesuai kebutuhan, situasi dan kondisi agar menghasilkan

ketercapaian tujuan pembelajaran.

Beranjak dari berbagai alasan dan fakta di atas penulis memiliki ketertarikan

untuk menerapkan media auditif dalam pembelajaran menulis puisi dengan tujuan

meningkatkan kemampuan menulis puisi. Media auditif adalah media yang

mengandalkan kemampuan suara, seperti radio, cassette recorder, piringan hitam.

Dalam hal ini, penulis menggunakan media auditif jenis lagu sebagai stimulus

utama. Media ini penulis pilih karena memiliki kelebihan yang sangat bermanfaat.

Kelebihan yang dimaksud antara lain menumbuhkan motivasi siswa, merangsang

ide-ide dan gagasan yang menarik, serta mengembangan daya pikir, kreativitas

dan imajinasi siswa sehingga siswa dapat menuangkan pikiran dan perasaannya

dalam bentuk puisi. Lirik yang terdapat dalam lagu tersebut dapat menjadi

stimulus positif dalam membangkitkan serta mengembangkan kemampuan dalam

menulis puisi.

Penelitian pembelajaran puisi dengan menerapkan media pembelajaran juga

pernah dilakukan sebelumnya oleh Rini Rimayanti (2013) dengan judul penelitian “Pemanfaatan Media gambar Representasi Dalam Pembelajaran Menulis Puisi”. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa penggunaan media tersebut dapat

meningkatkan hasil belajar menulis puisi. Selain itu, Desty Mitawanti juga pernah

melakukan penelitian eksperimen terhadap siswa kelas VII SMP 4 Bandung tahun

ajaran 2011/2012 terkait penggunaan media lagu pada pembelajaran puisi. Judul penelitian tersebut adalah “Keefektifan Media VCD Lagu Group Vokal Raihan dalam Pembelajaran Menulis Puisi”. Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah terjadi perbedaan yang signifikan serta peningkatan kemampuan siswa dalam

menulis puisi setelah diterapkan media lagu tersebut.

Sebagai calon pendidik, penulis tergerak untuk melakukan penelitian

tindakan kelas guna meningkatkan keterampilan menulis puisi, sehingga siswa

dapat menguasai keterampilan menulis puisi dengan baik. Terkait dengan hal

(12)

dengan menggunakan lagu sebagai stimulus ide, gagasan, pendapat, pikiran,

perasaan, dan imajinasi siswa yang dituangkan dalam bentuk puisi .

Atas dasar pemikiran tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul “Penerapan Media Auditif untuk Meningkatkan Keterampilan

Menulis Puisi (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas VIII-8 SMPN 16 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, terdapat beberapa masalah yang bisa

diidentifikasi untuk diteliti. Masalah-masalah tersebut di antaranya sebagai

berikut.

a. Siswa masih mengalami kesulitan dalam menulis puisi karena kurangnya

motivasi pada diri siswa sehingga siswa cenderung malas untuk memulai.

b. Sulitnya mengeluarkan ide sehingga siswa mengalami kesulitan dalam

menemukan diksi yang unik dan menarik. Sementara puisi merupakan karya

sastra yang di dalamnya terdapat informasi padat dan pemikiran dengan

penyajian diksi yang unik dan menarik.

c. Pembaharuan berbagai media pembelajaran yang diterapkan oleh seorang guru

dirasakan masih minim sehingga tidak dapat mengatasi kesulitan siswa dalam

menulis puisi.

1.3Batasan Masalah

Agar tahapan pemecahan masalah dapat dilaksanakan dengan jelas maka

peneliti membatasi masalah yang akan diteliti pada langkah perencanaan,

pelaksanaan, dan hasil pembelajaran menulis puisi dengan media auditif di SMP

(13)

5

1.4Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka masalah penelitian ini dapat

dirumuskan sebagai berikut.

a. Bagaimana perencanaan pembelajaran keterampilan menulis puisi dengan

menggunakan media auditif pada siswa kelas VIII-8 SMP Negeri 16 Bandung

tahun ajaran 2012/2013?

b. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran keterampilan menulis puisi dengan

menggunakan media auditif pada siswa kelas VIII-8 SMP Negeri 16 Bandung

tahun ajaran 2012/2013?

c. Bagaimana peningkatan pembelajaran keterampilan menulis puisi dengan

menggunakan media auditif pada siswa kelas VIII-8 SMP Negeri 16 Bandung

tahun ajaran 2012/2013?

1.5Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penerapan teknik ini berdasarkan rumusan

masalah di atas adalah sebagai berikut.

1. Mengetahui langkah perencanaan pembelajaran keterampilan menulis puisi

dengan menggunakan media auditif pada siswa kelas VIII-8 SMP Negeri 16

Bandung tahun ajaran 2012/2013.

2. Mengetahui langkah pelaksanaan pembelajaran keterampilan menulis puisi

dengan menggunakan media auditif pada siswa kelas VIII-8 SMP Negeri 16

Bandung tahun ajaran 2012/2013.

3. Mengetahui hasil pembelajaran keterampilan menulis puisi dengan

menggunakan media auditif pada siswa kelas VIII-8 SMP Negeri 16 Bandung

tahun ajaran 2012/2013.

1.6Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini mencakup manfaat

(14)

1.6.1 Manfaat Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi konkret dalam

pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia khususnya dalam keterampilan menulis

puisi.

1.6.2 Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini secara langsung dapat bermanfaat bagi siswa, dan

guru.

a. Bagi siswa, penelitian ini dapat meningkatkan motivasi dan prestasi siswa

dalam belajar karena siswa sadar pentingnya keterampilan menulis sebagai

alat komunikasi dan interaksi. Selain itu, dapat mengembangkan kreativitas

siswa dalam menuangkan ide, gagasan, pikiran, dan perasaannya dalam

bentuk tulisan, khususnya puisi.

b. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat memberikan rujukan untuk menentukan

media pembelajaran yang kreatif dan inovatif dalam pembelajaran menulis

(15)

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap

kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi

dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau

dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa.

PTK adalah bentuk penelitian yang dilakukan secara partisipatif dan

kolaboratif. Dikatakan bersifat partisipatif karena penelitian tindakan kelas

(classroom action research) dilakukan sendiri oleh peneliti mulai dari penentuan

topik, perumusan masalah, perencanaan, pelaksanaan, analisis dan pelaporannya.

Dikatakan kolaboratif karena pelaksanaannya juga melibatkan teman sejawat,

(Muslich, 2012: 7). Penelitian tindakan kelas ini dirancang untuk memecahkan

dan menanggulangi masalah-masalah yang yang diaplikasikan secara langsung di

dalam kelas.

Arikunto (2010: 105-106) menjelaskan bahwa ada beberapa hal yang harus

dipahami tentang penelitian tindakan kelas, yakni sebagai berikut.

a. Penelitian tindakan kelas adalah suatu pendekatan untuk meningkatkan

pendidikan dengan melakukan perubahan ke arah perbaikan terhadap hasil

pendidikan dan pembelajaran.

b. Penelitian tindakan kelas adalah proses belajar yang sistematis, dalam proses

tersebut menggunakan kecerdasan kritis membangun komitmen melakukan

tindakan.

Dasar dari pemilihan metode PTK ini adalah untuk memecahkan,

menanggulangi, serta meningkatkan masalah yang dihadapi siswa maupun guru

dalam meningkatkan kemampuan menulis puisi. Dalam penelitian ini, masalah

yang dimaksud adalah rendahnya kemampuan menulis puisi siswa kelas VIII-8

(16)

media pembelajaran. Penggunaan media ini dimaksudkan untuk meningkatkan

kemampuan siswa kelas VIII-8 SMPN 16 Bandung dalam menulis puisi.

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan secara partisipatif dan kolaboratif oleh

peneliti dan guru.

3.2 Lokasi dan Subjek Penelitian 3.2.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah di SMP Negeri 16 Bandung yang berlokasi di

Jl. Panghulu H. Hasan Mustofa No. 53 Telp. 7275281 Bandung 40124. Sekolah

ini peneliti pilih sebagai sarana untuk penelitian dengan alasan kepraktisan dan

kemudahan akses masuk sekaligus menjadi tempat Program Pengalaman

Lapangan (PPL).

3.2.2 Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII-8 SMP Negeri 16 Bandung,

yang berjumlah 29 siswa, terdiri atas 18 siswa perempuan dan 11 siswa laki-laki.

Subjek penelitian ini sangat heterogen dilihat dari kemampuannya, yakni ada

sebagian siswa yang mempunyai kemampuan tinggi, sedang, rendah, dan sangat

rendah. Subjek penelitian ini peneliti pilih berdasarkan hasil wawancara dengan

guru pamong bahasa Indonesia SMP Negeri 16 Bandung yaitu Ibu Eti Sugiarti H,

S.Pd.

Adapun data siswa yang mendapat perlakuan penelitian tindakan kelas

(17)

37

4. Andini Julianti Suhendar P

5. Angga Prasetio L

20. Naufal Hisyam Karim Buntaram L

21. Nisa Nuraprilianti S P

22. Rafli Haryadi L

23. Resty Nur Indah P

24. Riscka P

(18)

26. Tiara Eka P

27. Titin Rosita P

28. Tzarini Ayuning Bidhuri P

29. Widianti P

Jumlah 29

3.3 Sumber Data Penelitian

Sumber data untuk memperoleh data penelitian tersebut adalah siswa kelas VIII-8

SMP Negeri 16 Bandung.

3.4 Prosedur Penelitian

3.4.1 Gambaran Umum Penelitian

Proses pelaksanaan penelitian tindakan kelas dilaksanakan secara bertahap

sampai penelitian ini berhasil. Prosedur yang akan dilakukan dalam penelitian ini

dilaksanakan dalam kegiatan berbentuk siklus yang merupakan siklus proses

putaran (saw siklus) yang terdiri dari empat komponen, meliputi: (1) perencanaan

(planning); (2) aksi/tindakan (acting); (3) observasi/pengamatan (observing); dan

(4) refleksi (reflecting). Keempat tahap dalam penelitian tindakan tersebut adalah

unsur untuk membentuk sebuah siklus, yaitu suatu putaran kegiatan beruntun,

yang kembali ke langkah semula. Jadi, satu siklus memiliki tahapan yang sama

dari tahap penyusunan rancangan sampai dengan refleksi, yang tidak lain adalah

evaluasi.

Banyak ahli mengemukakan model penelitian tindakan. Namun secara

garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui dalam penelitian tindakan

kelas, yaitu (1) perencanaan; (2) pelaksanaan; (3) pengamatan; dan (4) refleksi.

(19)

39

Perencanaan

Refleksi Siklus I Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi Siklus II Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi Siklus III Pelaksanaan

Pengamatan

Laporan

Gambar 3.1

Dikembangkan dari Bagan Penelitian Tindakan Kelas (Arikunto, 2011: 16)

3.4.2 Rincian Prosedur Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam beberapa tahap, yaitu studi

pendahuluan, perencanaan tindakan, pelaksanan tindakan, pengamatan, dan

(20)

3.4.2.1Studi Pendahuluan

Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan studi pendahuluan

terlebih dahulu. Studi pendahuluan ini bertujuan untuk mengetahui

permasalahan-permasalahan yang tengah dihadapi oleh siswa dan guru. Studi pendahuluan yang

peneliti lakukan berupa wawancara dengan guru Bahasa dan Sastra Indonesia

SMP Negeri 16 Bandung yaitu Ibu Eti Sugiarti H, S.Pd. pada tanggal 18 Februari

2013. Berdasarkan hasil wawancara tersebut diketahui bahwa mayoritas siswa

mengalami kesulitan dalam menuangkan ide ketika menulis apalagi berkaitan

dengan materi sastra. Selain itu, peneliti melakukan wawancara dengan siswa

pada tanggal 20 Februari 2013 mengenai pembelajaran menulis puisi yang

dikategorikan sulit oleh guru dan siswa. Wawancara dengan siswa dilakukan

untuk menyempurnakan informasi sehingga dapat mempermudah dalam

penanggulanggannya.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru dan siswa diperoleh data

sebagai berikut.

1) Pemanfaatan media dan teknik pembelajaran yang digunakan guru masih

minim;

2) dari seluruh siswa, lebih dari setengahnya yang tidak menyukai dan tidak bisa

menulis puisi;

3) teknik pembelajaran langsung pada evaluasi, siswa langsung diberi tugas

untuk menulis puisi;

4) berdasarkan pengalaman guru, para siswa pasif dalam menulis puisi.

Selain melakukan wawancara dengan guru dan siswa, peneliti juga

melakukan observasi awal pada tanggal 7 Maret 2013 dengan meminta membuat

sebuah puisi yang temanya tidak ditentukan. Pada penelitian ini penilaian

memfokuskan pada aspek pemilihan tema, orisinalitas, dan estetika. Estetika

memiliki bobot 2 karena di dalamnya terdapat beberapa komponen penilaian

yakni kiasan, gaya bahasa, pengimajian, dan persajakan. Skor masing-masing

(21)

41

Dari hasil tes pada kegiatan pratindakan diketahui bahwa siswa memilih

tema relatif sama, mengalami kesulitan dalam pemilihan kata (diksi), kesulitan

menghubungkan antarbaris, serta kesulitan dalam menuangkan imajinasinya tanpa

stimulus yang tepat. Berdasarkan temuan-temuan pada tahap pratindakan tersebut,

akhirnya peneliti bersama praktisi merumuskan alternatif tindakan dan menyusun

rancangan pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan lagu sebagai media

pembelajaran.

3.4.2.2Perencanaan Tindakan

Pada tahap ini, peneliti dan guru secara kolaboratif mengadakan kegiatan

sebagai berikut:

1) Mengamati teknik pembelajaran yang digunakan guru dalam pembelajaran

bahasa Indonesia sebelumnya;

2) Mengidentifikasi faktor-faktor hambatan dan kemudahan guru dalam

pembelajaran bahasa Indonesia sebelumnya khususnya pada materi menulis

puisi;

3) menentukan kelas penelitian, waktu penelitian, dan peneliti mitra;

4) merumuskan alternatif tindakan yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran

bahasa Indonesia sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam

menulis puisi;

5) menyusun rancangan pelaksanaan pembelajaran (RPP) menulis puisi dengan

media auditif (lagu);

6) menyusun jurnal harian siswa yang diberikan setiap akhir pembelajaran;

7) menyusun alat evaluasi atau instrumen penelitian untuk meningkatkan

kemampuan siswa dalam menulis puisi;

8) merencanakan dan melaksakan diskusi dengan mitra peneliti untuk melihat

(22)

3.4.2.3Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan penelitian ini mengikuti tahap-tahap penelitian tindakan kelas

yakni membuat perencanaan tindakan, melaksanakan tindakan sesuai dengan

rencana tindakan, pengamatan/observasi, dan melaksanakan refleksi. Penelitian

ini merupakan suatu siklus yang berdaur karena PTK bersifat siklus dan spiral

(semakin lama semakin meningkat perubahan dan hasil pencapainnya).

Tahap-tahap penelitian pada masing-masing tindakan terjadi secara berulang yang

akhirnya menghasilkan beberapa tindakan dalam penelitian tindakan kelas.

Dengan demikian proses tersebut (siklus) terus menerus dilakukan dengan

prosedur yang sama, hingga permasalahan yang muncul dapat teratasi.

Adapun pelaksanaan tindakan ini dilaksanakan dengan menerapkan lagu

sebagai media pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa

kelas VIII-8 SMP Negeri 16 Bandung.

Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini dilaksanakan secara berdaur

ulang. Apabila pada tindakan I sudah bisa mencapai tujuan yang diinginkan, maka

langsung dapat ditarik kesimpulan. Namun jika masih ada perbaikan-perbaikan

atau media yang digunakan tidak berhasil, maka dilanjutkan dengan tindakan

selanjutnya. Pelaksanaan tindakan yang dilakukan yaitu dengan mengaplikasikan

perencanaan tindakan yang telah disusun sebelumnya. Secara garis besar,

pelaksanaan tindakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Melaksanakan langkah-langkah kegiatan pembelajaran menulis puisi dengan

menggunakan media auditif, yakni: (1) siswa memahami teori menulis puisi

dan unsur pembangunnya; (2) siswa mendengarkan lagu yang diputar; (3)

siswa memerhatikan dan mencatat kata-kata yang terdapat pada lagu; (4)

siswa memetakan kata-kata yang dicatatnya; (5) Siswa menulis puisi pada “Lembar Kerja Siswa” berdasarkan kata yang terdapat pada lagu dengan memerhatikan aspek penilaian yang diminta; dan (6) siswa memeriksa

kembali hasil karyanya dan mengumpulkannya pada guru.

2. Observer melakukan pengamatan pada pelaksanaan tindakan.

(23)

43

3.4.2.4Pengamatan Tindakan

Pada tahap ini, observer mengamati kegiatan pembelajaran dengan

menggunakan lembar observasi dan catatan lapangan. Observasi dan jurnal harian

dilakukan untuk mengetahui kekurangan atau kesulitan siswa dengan media yang

digunakan dalam proses pembelajaran. Sementara catatan lapangan digunakan

untuk mencatat proses pembelajaran yang berlangsung. Lembar observasi, catatan

lapangan, dan jurnal digunakan sebagai bahan pertimbangan melakukan

tindakan/perlakuan pada siklus berikutnya. Kegiatan ini dilakukan selama proses

pelaksanaan tindakan, mulai dari siklus I sampai siklus III.

3.4.2.5Refleksi

Pada bagian refleksi dilakukan analisis data mengenai proses, masalah,

dan hambatan yang dijumpai dan dilanjutkan dengan refleksi terhadap dampak

pelaksanaan tindakan yang dilaksanakan. Refleksi juga dilakukan bertujuan untuk

melakukan perubahan-perubahan atau penyempurnaan tindakan jika ditemukan

hal-hal yang masih kurang dari setiap tindakan yang telah dilakukan. Peneliti

melakukan refleksi dengan observer pada setiap siklus, mulai dari siklus pertama,

kedua, sampai siklus selanjutnya hingga hasil yang diharapkan tercapai.

3.5 Definisi Operasional

Agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam penafsiran, penulis memaparkan

definisi operasional istilah yang terdapat dalam penelitian. Berikut definisi

operasional dalam penelitian ini.

1. Pembelajaran menulis puisi yang dimaksudkan oleh penulis merupakan proses

belajar mengajar keterampilan menulis puisi dengan adanya interaksi dua arah

secara aktif antara guru dan siswa.

2. Kemampuan menulis puisi yang dimaksudkan oleh penulis merupakan

kemampuan siswa dalam menuangkan ide, gagasan, pikiran, dan perasaan

dalam bentuk yang unik, imajinatif dan bermakna berdasarkan aspek tertentu.

3. Media auditif yang dimaksud oleh penulis merupakan media dengan jenis lagu

(24)

pembelajaran menulis puisi. Penggunaan lagu ini pun dimaksudkan untuk

memilih kata-kata unik yang kemudian menerapkan dan memadankannya

dengan kata-kata baru sehingga menjadi satu kesatuan

3.6 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk

mengumpulkan data dalam penelitian. Adapun instrumen yang digunakan dalam

penelitian ini sebagai berikut.

3.6.1 Wawancara

Untuk memperoleh data dan atau informasi yang lebih rinci peneliti dapat

melakukan wawancara kepada guru, siswa, kepala sekolah dan fasilitator yang

berkolaborasi. Sebagai alat penilai, wawancara dapat digunakan untuk menilai

pratindakan, proses dan hasil pembelajaran.

Wawancara yang peneliti lakukan berupa wawancara tidak berstruktur

kepada guru Bahasa dan Sastra Indonesia kelas VIII-8 SMP Negeri 16 Bandung

yaitu Ibu Eti Sugiarti H, S.Pd. pada tanggal 18 Februari 2013. Berdasarkan hasil

wawancara tersebut diketahui bahwa mayoritas siswa mengalami kesulitan dalam

menuangkan ide ketika menulis apalagi berkaitan dengan materi sastra. Selain itu,

peneliti melakukan wawancara dengan siswa pada tanggal 20 Februari 2013

mengenai pembelajaran menulis puisi yang dikategorikan sulit oleh guru dan

siswa. Wawancara dengan siswa dilakukan untuk menyempurnakan informasi

sehingga dapat mempermudah dalam penanggulangannya. Hasil dari wawancara

tersebut diketahui bahwa pengategorian tersebut diakibatkan oleh faktor

pemanfaatan media dan teknik pembelajaran yang dilakukan oleh guru masih

minim.

3.6.2 Lembar Observasi

Observasi dilakukan untuk memperoleh data aktivitas guru dan siswa

selama pelaksanaan tindakan. Pada tahap ini kegiatan observasi dilakukan oleh

(25)

45

pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan media auditif dilaksanakan.

Adapun jenis observasi pada penelitian ini yakni observasi berstruktur. Pengamat

memberikan penilaian antara 1-4 pada lembar observasi aktivitas guru yang telah

disediakan. Lembar observasi berisi penilaian terhadap pelaksanaan pembelajaran

penelitian. Sementara pengamatan aktivitas siswa dilakukan dengan menuliskan

berapa jumlah siswa yang melakukan kegiatan-kegiatan yang tertuang dalam

lembar aktivitas siswa. Adapun yang diberi lembar observasi ini adalah mitra

peneliti yang bertindak sebagai pengamat/observer. Selama pembelajaran, para

pengamat mengisi format penilaian yang sudah penulis sediakan untuk diisi.

Berikut mitra peneliti pada penelitian ini.

1. Eti Sugiarti H, S.Pd., guru mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di SMP

Negeri 16 Bandung;

2. Yanti Wulan Sari, rekan PPL, mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia angkatan 2009; dan

3. Soekowati Dwi Fitrianthi, rekan PPL, mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa

dan Sastra Indonesia angkatan 2009.

a. Lembar Observasi Aktivitas Guru

Untuk mengamati aktivitas guru pada proses pelaksanaan tindakan,

peneliti menggunakan lembar observasi yang diberikan kepada pengamat.

lembar observasi aktivitas guru adalah sebagai berikut.

Tabel 3.2

Lembar Pedoman Observasi Guru

Siklus ke :

Hari/Tanggal :

No. PENAMPILAN MENGAJAR NILAI

PROFIL

(26)

b. Memotivasi siswa

c. Mengadakan apersepsi

d. Memberi acuan materi ajar yang akan diajarkan

2 Sikap Praktikan dalam Proses Pembelajaran a. Kejelasan suara dalam komunikasi dengan siswa

b. Tidak melakukan gerak dan/atau ungkapan yang

mengganggu perhatian siswa

c. Antusiasme mimik dalam penampilan

d. Mobilitasi posisi tempat dalam kelas/ruang praktik

3 Penguasaan Materi Pembelajaran

a. Materi yang disampaikan tentang definisi puisi, unsur

intrinsik puisi, fungsi puisi

b. Kejelasan menerangkan berdasarkan tuntunan aspek

kompetensi (kognitif, psikomotor, afektif)

c. Kejelasan dalam memberikan contoh/ilustrasi

4 Implementasi Langkah-langkah Pembelajaran (Skenario) a. Kesesuaian penggunaan media auditif

b. Penyajian bahan ajar relevan dengan PTK

c. Proses pembelajaran mencerminkan komunikasi

guru-siswa, dengan berpusat pada siswa

d. Antusias dalam menanggapi dan menggunakan respons dari

siswa

e. Cermat dalam memanfaatkan waktu

5 Penggunaan Media Pembelajaran

a. Memperhatikan prinsip penggunaan media auditif

b. Memperhatikan tahapan dalam menggunakan media auditif

(27)

47

Bandung, Mei 2013

Observer I, II, III *)

b. Lembar Observasi Aktivitas Siswa

Pada proses pembelajaran, aktivitas siswa diamati oleh observer dengan

menggunakan pedoman observasi aktivitas siswa berikut. 6 Evaluasi

a. Melakukan evaluasi berdasarkan tuntutan aspek

kompetensi

b. Melakukan evaluasi sesuai dengan butir soal yang telah

direncanakan dalam RPP

c. Melakukan evaluasi sesuai dengan alokasi waktu yang

direncanakan

d. Melakukan evaluasi sesuai dengan bentuk dan jenis yang

dirancang

7 Kemampuan Menutup Pelajaran

a. Menyimpulkan materi kompetensi yang diajarkan

b. Memberi kesempatan bertanya

c. Memberikan latihan

d.Menginformasikan materi ajar berikutnya

Jumlah Nilai Aspek

(28)

Tabel 3.3

Pedoman Observasi Aktivitas Siswa

Siklus ke :

Hari/tanggal :

Kelas/semester :

No. Aspek yang diamati Observasi

Jumlah %

1. Siswa menyimak penjelasan guru

2 Siswa mengajukan pendapat dan pertanyaan

3. Siswa mencatat kata-kata yang terdapat pada lagu

yang diputar.

4. Siswa mengikuti pembelajaran sampai akhir.

5. Siswa melamun.

6. Siswa mengobrol.

7. Siswa melakukan pekerjaan lain

Observer

………..

3.6.3 Catatan Lapangan

Catatan lapangan merupakan catatan yang berisi deskripsi pelaksanaan

pembelajaran yang berkaitan dengan interaksi belajar mengajar yang dilakukan

oleh guru dan siswa. Catatan lapanngan ini dimaksudkan untuk mengungkapkan

aktivitas belajar siswa dan guru yang tidak dapat diungkapkan dengan

(29)

49

Tabel 3.4

Catatan Lapangan Pembelajaran Menulis Puisi dengan Menggunakan Media Auditif

Siklus ke :

Hari/Tanggal :

Catatan Lapangan Saran Perbaikan

Bandung, 2013 Pengamat/Observer I, II, III

3.6.4 Jurnal Harian Siswa

Jurnal harian siswa digunakan untuk memperoleh informasi dan tanggapan

(30)

Apa yang kamu dapatkan dari pembelajaran hari ini?

Gambar 3.2

Jurnal Harian Siswa

Jurnal Siswa

Siklus :

Hari/Tanggal :

Nama :

Kelas :

3.6.5 Lembar Tes Kemampuan dan Penilaian

Lembar tes kemampuan ini diberikan kepada siswa pada setiap siklus dan

dikumpulkan pada hari yang sama. Tes kemampuan ini dimaksudkan untuk

mengukur dan melihat perkembangan kemampuan siswa dalam menulis puisi

dengan menggunakan media auditif (lagu). Lembar tes ini berupa kertas A4. Apa kesan yang kamu dapatkan dari

(31)

51

Tabel 3.5

Lembar Tes Kemampuan Menulis Puisi

Siklus :

Hari/tanggal :

Nama :

Kelas : VIII-8

Hasil karya siswa dinilai dengan menggunakan format penilaian yang telah

disusun. Penilaian menulis puisi dengan memanfaatkan media auditif

menggunakan format penilaian berikut.

LEMBAR KERJA

1. Tulislah kata -kata yang kamu pilih berdasarkan lagu tersebut!

2. Buatlah sebuah puisi berdasarkan kata-kata yang telah kamu pilih

dengan memperhatikan unsur-unsur persajakan, tema, dan diksi

(32)

Tabel 3.6

Format Penilaian Menulis Puisi Siswa

No. Aspek Penilaian Skor

(1 – 4) Bobot

1. Tema

1

2. Orisinalitas

1

3. Estetika

2

Total Skor 16

Nilai

Nilai Akhir

Skala penilaian 1-4

Arti skala penilaian

1= kurang sekali

2= kurang

3= cukup baik

(33)

Skor maksimum : 16

Nilai siswa : total skor x 100

Skor maksimum

Nilai Akhir Siswa : NP1+NP2+NP3

3

Keterangan:

NP1 : Nilai yang diberikan oleh penilai pertama

NP2 : Nilai yang diberikan oleh penilai kedua

NP3 : Nilai yang diberikan oleh penilai ketiga

Dalam menganalisis hasil karya siswa berupa puisi, peneliti menggunakan

indikator penilaian berdasarkan aspek tertentu. Indikator penilaian puisi siswa

adalah sebagai berikut.

Tabel 3.7

Kriteria Penilaian Menulis Puisi

No. Aspek Penilaian Skor Deskripsi Kriteria

1. Tema

4 pemilihan tema disesuaikan dengan isi dan

memiliki keterkaitan dengan lagu yang diputar

3 Tema sesuai dengan isi puisi tetapi kurang

berkaitan dengan lagu yang di putar

2 Tema sesuai dengan isi puisi

1 Tema tidak sesuai dengan isi dan tidak memiliki

keterkaitan dengan lagu yang diputar

2. Orisinalitas

4 Memilih beberapa kata dari sebuah lagu yang

dipadankan dengan kata-kata lain sehingga

membentuk paragraf utuh.

(34)

padanan katanya kurang padu.

2 Banyaknya kosa kata dalam lagu dan kata-kata

sendiri memiliki keseimbangan

1 Menulis ulang lagu yang diputar

3. Estetika

4 Menyajikan padanan diksi dengan baik berupa

kata, kiasan, gaya bahasa, pengimajian, dan

persajakan.

3 Menyajikan padanan kata yang sesuai minimal 2

(gaya bahasa, kiasan/pencitraan, dan persajakan)

tetapi kurang padu

2 Menyajikan salah satu dari beberapa aspek yang

diminta di poin 4.

1 Tidak menyajikan aspek yang diminta pada poin

4.

3.7 Teknik Penelitian

3.7.1 Teknik Pengumpulan Data

Secara umum, ada dua jenis teknik yang dapat digunakan untuk

mengumpulkan data dalam satu penelitian. Dua teknik tersebut adalah teknik tes

dan teknik nontes. Kedua teknik tersebut peneliti gunakan untuk pengumpulan

data dalam penelitian ini.

3.7.1.1Teknik Tes

Teknik ini biasanya digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam

aspek kognitif atau tingkat penguasaan materi pembelajaran. Dalam penelitian ini

siswa sebagai subjek yang dites, dan data yang dikumpulkan berupa hasil tes

kemampuan menulis puisi siswa. Teknik tes dalam penelitian ini adalah tes

menulis puisi. Tes dilakukan mulai studi pendahuluan sampai siklus I dan

seterusnya sampai tujuan penelitian ini tercapai.

Perbandingan antartes akan mengantarkan pada suatu kesimpulan apakah

(35)

kemampuan menulis puisi siswa. Tes yang diberikan adalah tes tertulis yang

menggunakan soal uraian. Adapun beberapa aspek yang dinilai dalam

tes menulis puisi antara lain: (1) tema, (2) orisinalitas, dan (3) estetika.

3.7.1.2Teknik Nontes

Teknik nontes pada penelitian ini menggunakan wawancara, observasi,

catatan lapangan, dan jurnal harian siswa.

1) Wawancara

Teknik ini dipakai kepada guru dan siswa untuk mengetahui permasalahan apa

yang ada dan tengah dihadapi. Wawancara pada penelitian ini dilakukan tidak

berstruktur antara peneliti dan guru , serta siswa agar wawancara terjadi secara

natural dan santai. Sehingga tidak ada sedikit pun rekayasa yang muncul.

2) Observasi

Observasi bertujuan untuk mengetahui kualitas proses pembelajaran yang

dilaksanakan di dalam kelas. Observer yaitu guru bidang studi Bahasa dan

Sastra Indonesia dan mitra PPL. Pengamatan meliputi pengamatan RPP,

penampilan mengajar di depan kelas dan pengamatan aktivitas siswa pada

pelaksanaan tindakan.

3) Catatan Lapangan

Catatan lapangan adalah temuan selama pembelajaran berlangsung yang

diperoleh peneliti yang tidak teramati dalam lembar observasi. Bentuk temuan

ini berupa kegiatan siswa dan permasalahan yang dihadapi selama dalam

proses pembelajaran.

4) Jurnal Harian Siswa

Jurnal harian siswa digunakan untuk memperoleh informasi dan tanggapan

siswa sehubungan dengan pembelajaran yang sedang berlangsung di dalam

(36)

Data-data melalui teknik-teknik tersebut peneliti kumpulkan selama proses

penelitian berlangsung. Berikut uraian pengumpulan data secara umum.

1. Studi pendahuluan hingga teridentifikasi masalah.

2. Pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi siklus I.

3. Pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi siklus II.

4. Pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi siklus III.

5. Menganalisis tingkat kemampuan siswa dalam menulis puisi menggunkaan

media auditif berdasarkan kriteria penilaian yang telah ditentukan.

6. Menganalisis jurnal harian siswa yang berisi tanggapan terhadap pembelajaran

menulis puisi

3.7.2 Teknik Pengolahan Data

Setelah data terkumpul dari hasil penelitian, selanjutnya dilakukan analisis

data dengan mengategorikan data terlebih dahulu kemudian melakukan

interpretasi data.

3.7.2.1Kategori Data

Data-data yang diperoleh melalui instrumen penelitian yang digunakan

disederhanakan menjadi beberapa kategori berdasarkan fokus penelitian. Tes

kemampuan siswa dalam menulis puisi dengan menggunakan media auditif

dianalisis kemudian dikelompokkan menjadi beberapa kelompok berdasarkan

kategori yang telah disusun.

3.7.2.2Interpretasi Data

Interpretasi data merupakan kegiatan penafsiran terhadap data-data yang

telah diperoleh. Ada beberapa hal yang dilakukan peneliti yang berhubungan

dengan interpretasi data, di antaranya sebagai berikut.

1) Mendeskripsikan rencana pelaksanaan tindakan

a. Mengidentifikasi permasalahan yang menyangkut bahan ajar, metode,

media, aktivitas guru dan siswa, evaluasi, kondisi kelas, dan minat siswa

(37)

b. Menyusun komponen pembelajaran meliputi pengembangan bahan ajar,

metode, media, dan evaluasi pembelajaran.

2) Mendeskripsikan tindakan tiap siklus

a. Memberikan gambaran umum pembelajaran dari awal hingga akhir

pembelajaran.

b. Mengidentifikasi temuan-temuan pada setiap siklusnya.

3) Menganalisis data dan hasil penelitian

a. Menganalisis hasil pengamatan aktivitas guru pada lembar observasi

aktivitas guru. Cara menganalisis hasil observasi aktivitas guru adalah

sebagai berikut.

O1 : Penilaian yang diberikan oleh pengamat pertama

O2 : Penilaian yang diberikan oleh pengamat kedua

O3 : Penilaian yang diberikan oleh pengamat ketiga

Nilai observer tersebut dikategorikan menggunakan skala penilaian

berikut.

1– 1,9 = kurang

2– 2,9 = cukup

3 – 3,5 = baik

3,6 – 4 = sangat baik

b. Menghitung persentase aktivitas siswa dengan persentase jumlah setiap

kategori dari tiap observer. Berikut penghitungan rata-rata dari tiap

observer.

Nilai = Jumlah Siswa x 100

(38)

c. Menganalisis hasil karya siswa berupa puisi

Untuk mengukur kemampuan siswa dalam menulis puisi, peneliti

menggunakan penilaian sistem PAP (Penilaian Acuan Patokan), yaitu

menafsirkan hasil tes yang diperoleh siswa dengan membandingkannya

patokan yang telah diterapkan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan

PAP skala empat.

Tabel 3.8

Penentuan Patokan dengan Penghitungan Persentase Skala Empat

Interval Tingkat

Penugasan Kategori Nilai Keterangan

86 – 100 A Baik sekali

76 – 85 B Baik

56 – 74 C Cukup

10 -55 D Kurang

Tabel Penentuan Patokan Skala Empat (Nurgiantoro, 2010: 253)

Bertolak dari Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) sekolah,

peneliti menyederhanakan kategori penilaian sebagai berikut.

Tabel 3. 9

Kategori Penilaian Menulis Puisi dengan Menggunakan Media Auditif

Interval Tingkat

Penugasan Kategori Nilai Keterangan

78 – 100 B Baik

60 – 77 C Cukup

(39)

BAB 5

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan rumusan masalah dan hasil pembahasan yang berkaitan

dengan perencanaan, pelaksanaan dan hasil pembelajaran menulis puisi dengan

menggunakan media pembelajaran. Maka dapat diperoleh simpulan sebagai

berikut.

1. Perencanaan pembelajaran menggunakan media auditif jenis lagu dalam

pembelajaran menulis puisi dilakukan dalam tiga siklus. Perencanaan tindakan

yang dilakukan peneliti pada siklus I, II, dan III mencakup hal-hal pokok yang

harus dipersiapkan sebelum pelaksanaan tindakan dilakukan mulai dari

kebutuhan pembelajaran sampai instrumen penelitian. Instrumen penelitian

yang digunakan adalah lembar tes kemampuan menulis puisi dan lembar

observasi aktivitas guru dan siswa. Terdapat beberapa komponen yang harus

diperhatikan yakni waktu pelaksanaan penelitian, menyusun rencana

pembelajaran berdasarkan langkah penggunaan media yang digunakan dan

menyiapkan instrumen-instrumen berupa lembar observasi guru dan siswa,

jurnal harian siswa, catatan lapangan serta kriteria penelitian.

2. Pelaksanaan pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan media auditif

pada siswa kelas VIII-8 SMPN 16 Bandung berjalan dengan lancar dan sesuai

harapan. Harapan yang dimaksud adalah peningkatan hasil kemampuan

menulis puisi siswa pada tiap siklusnya. Hal ini terbukti dengan penilaian

observer yang mengamati kegiatan proses belajar mengajar di kelas. Adapun

langkah-langkah pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan media

auditif adalah sebagai berikut.

a. Guru memaparkan materi mengenai pengertian puisi, unsur-unsur

pembangun puisi, contoh mudah menulis puisi, dan langkah-langkah

(40)

b. Siswa memperhatikan dan mencatat kosa kata yang terdapat dalam lagu

kemudian menuangkan ide, pikiran dan perasaannya berdasarkan diksi

yang dipilih.

c. Siswa menulis puisi berdasarkan diksi yang telah dipilih.

3. Hasil pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan media pembelajaran

terhadap siswa kelas VIII-8 SMP Negeri 16 Bandung mengalami peningkatan

yang cukup baik. Penggunaan media auditif jenis lagu yang digunakan sebagai

media pembelajaran menulis puisi mampu menjadi stimulus dalam

menuangkan dan mengembangkan ide, pikiran, dan perasaan. Selain itu

penggunaan media ini juga mampu membantu siswa dalam menemukan dan

memperkaya kosa kata. Hal itu dapat dilihat dari hasil rata-rata kemampuan

siswa yang meningkat dari rata-rata kelas sebanyak 62,5 pada studi

pendahuluan menjadi 65,88 pada siklus I, 76,79 pada siklus II dan 79,09 pada

siklus III.

Berdasarkan hasil pembahasan pada penelitian ini dapat disimpulkan

bahwa media auditif jenis lagu dapat digunakan sebagai media pembelajaran

untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis puisi yang efektif. Hal

ini dapat dilihat dari peningkatan hasil rata-rata skor total siswa dari studi

pendahuluan, sampai tindakan I, tindakan II, dan tindakan III.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian penerapan media auditif dalam pembelajaran

menulis puisi, peneliti mengajukan saran-saran dengan harapan untuk

meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas, khususnya untuk pelajaran Bahasa

dan Sastra Indonesia. Saran-saran yang diajukan peneliti adalah sebagai berikut.

1. Guru pelajaran Bahasa dan Satra Indonesia diharapkan menjadikan media

auditif sebagai alternatif media pembelajaran untuk meningkatkan

(41)

131

2. Karena kegiatan ini sangat bermanfaat khususnya bagi guru dan siswa, maka

diharapkan penerapan media auditif dapat dilakukan secara berkesinambungan

dalam pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia.

3. Penelitian tindakan kelas (PTK) sangat tepat untuk memperbaiki kompleksitas

proses belajar mengajar dan hasil belajar siswa. Oleh sebab itu, peneliti

menyarankan untuk menggunakan metode PTK baik dalam penyusunan

(42)

DAFTAR PUSTAKA

Alwasilah, A. Chaedar dan Alwasilah. (2007: 31). Pokoknya Menulis. Bandung:

Kiblat Buku Utama.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rhineka Cipta

Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.

Djamarah, Syaful dan Aswan Zain. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:

Rhineka Cipta.

Djohan. (2003: 176). Psikologi Musik. Yogyakarta: Buku Baik (176, 205)

Ghazali, A. Syukur. (2010: 297). Pembelajaran Keterampilan Berbahasa.

Bandung: Refika Aditama.

Hasani, Aceng. (2005). Ihwal Menulis. Jakarta

Jabrohim, dkk. (2009). Cara Menulis Kreatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Kosasih, E dan Wawan, H. (2012). Bahasa Indonesia: Berbasis Kepenulisan

Karya Ilmiah dan Jurnal. Bandung: Thurisna

Mirawanti, Desty. (2012). Keefektifan Media VCD Lagu Group Vokal Raihan

dalam Pembelajaran Menulis Puisi. Skripsi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia FPBS UPI: Tidak Diterbitkan

Muslich, Masnur. (2012). Melaksanakan PTK Itu Mudah. Jakarta: Bumi Aksara

Nurgiantoro, Burhan. (2010). Penilaian Pembelajaran Bahasa. Yogyakarta:

BPFE-Yogyakarta

Pradopo, Rachmat Djoko. (2009: 7). Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press.

Rimayanti, Rini. (2013). Pemanfaatan Media gambar Representasi Dalam

Pembelajaran Menulis Puisi. Skripsi Pendidikan Bahasa danSastra Indonesia

FPBS UPI: Tidak Diterbitkan

Tarigan, Henry Guntur. (2008). Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung: Percetakan Angkasa.

Tarigan, Henry Guntur. (2011). Prinsip-prinsip Dasar Sastra. Bandung:

(43)

WS, Hasanuddin. (2002: 5). Membaca dan Menilai Sajak Pengantar Pengkajian

Gambar

Tabel 3.1 Data Siswa Kelas VIII-8
Gambar 3.1
Tabel 3.2
Tabel 3.3
+7

Referensi

Dokumen terkait

Selama dalam proses penulisan skripsi hingga selesainya skripsi ini, penulis telah sangat banyak menerima bantuan, semangat, dorongan dan kasih dari mereka yang telah

Dengan adanya suatu sistem kendali yang terdistribusi maka semua proses yang dikendalikan dengan menggunakan sistem kendali terdistribusi akan dapat mendistribusikan kontrol ke

Selanjutnya dari objek daya tarik yang berpotensi untuk dikembangkan pada kawasan wisata bahari ini di dapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan wisata

Adapun saran yang diberikan adalah bahwa sebaiknya Rahmat Jeans Collection meninjau kembali metode perhitungan harga pokok produksi dengan metode konvensional dan

Hasil yang diperoleh dapat dirinci sebagai berikut: (1) Siswa belajar untuk menjadi seseorang yang berani; (2) Siswa belajar untuk mempunyai visi yang jauh ke

Berdasarkan hasil penelitian yang didapat maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan policy base routing dapat memisahkan jalur akses pengguna ke internet dan dapat

[r]

Jika belum waktunya maka node tersebut akan tetap melakukan sensing , tetapi jika sudah waktunya untuk mengirim maka node sensor akan mengirimkan data pada payload ke node