Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK
Penelitian ini berjudul Rasio Keuangan Terhadap Laba Bersih Pada Perusahaan Sektor Properti di BEI Pada tahun 2012-2015. Tujuan penelitian ini untuk Memberikan gambaran penelitian mengenai pengaruh dari Rasio-Rasio Keuangan (Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas, Aktivitas, dan Penilaian Pasar) terhadap Laba Bersih pada perusahaan properti di BEI pada tahun 2012-2015 secara simultan. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan properti yang terdaftar di BEI. Sampel pada penelitian ini adalah perusahaan properti yang terdaftar di BEI tahun 2012-2015. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dan diperoleh sampel sebanyak 21 perusahaan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskiptif dan verikatif, metode analisis yang digunakan adalah uji asumsi klasik, analisis regresi linier berganda, analisis korelasi ganda, analsis determinasi, dan hipotesis simultan melalui Uji F. Data penelitian ini merupakan data tahunan yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia (BEI).Hasil analisis penelitian berdasarkan regresi linier berganda diperoleh bahwa current ratio, total asset turnover, net profit margin, debt to equity ratio, earning pershare secara bersama-sama mempunyai pengaruh siginifikan terhadap laba bersih pada perusahaan properti yang terdaftar di BEI tahun 2012-2015. Hasil pengujian simultan koefisien determinasi rasio keuangan yang diukur menggunakan current ratio, total asset turnover, net profit margin, debt to equity ratio, dan earning pershare mempunyai pengaruh sebesar 68,2%. Bagi perusahaan hendaknya mampu mempertahankan dan meningkatkan pengelolaan laba perusahaan yang dimiliki agar dapat terus berkembang dan meningkatkan nilai perusahaan, serta manajer hendaknya dapat mengelola penggunaan hutang dan aktiva tetap perusahaan, karena hutang mempunyai pengaruh yang negatif terhadap laba bersih, dengan demikian semakin meningkatnya hutang maka laba perusahaan akan semakin menurun. Begitu juga dengan aktiva lancar yang terlalu tinggi akan menurunkan nilai perolehan laba bagi perusahaan, karena hal tersebut menandakan bahwa manajemen perusahaan tidak efektif dalam penggunaan aktiva lancar perusahaan.
Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT
This study titled Against Financial Ratios Net Profit In Property Sector Company in BEI In the year 2012-2015. The purpose of this study to provide an overview of research on the effect of Financial Ratios (Liquidity, Solvency, Profitability, Activity and Market Assessment) to Net Income on a property company on the Stock Exchange in the year 2012 to 2015 either simultaneously. The population in this study is a property company listed on the Stock Exchange. Samples in this study is a property company listed on the Stock Exchange in 2012-2015. The sampling technique used purposive sampling technique and obtained a sample of 21 companies. The method used is the method descriptively and verikatif, the analysis method used is the classic assumption test, multiple linear regression analysis, multiple correlation analysis, the analysis of determination, and simultaneous hypotheses through Test F. This research data is annual data obtained from the Indonesia Stock Exchange (BEI) the results of the study based on the analysis of multiple linear regression showed that the current ratio, total asset turnover, net profit margin, debt to equity ratio, earnings Pershare jointly have a significant effect on net income in property companies listed on the Stock Exchange in 2012 -2015. The test results of simultaneous determination coefficient financial ratios are measured using the current ratio, total asset turnover, net profit margin, debt to equity ratio, and earnings Pershare have the effect of 68.2%. For companies should be able to maintain and improve the management of profit company owned in order to continue to grow and increase the value of the company, and managers should be able to manage the use of debt and assets of the company, because the debt has a negative impact on net income, thus further increasing the debt, the profit companies will decrease. As well as the assets are too high will reduce the value of profits for the company, because it indicates that the company's management is not effective in the use of current assets of the company.
iii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR TABEL... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 11
1.3 Tujuan Penelitian ... 11
1.4 Kegunaan Penelitian... 11
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka ... 13
2.1.1 Manajemen Keuangan ... 13
2.1.2 Laporan Keuangan ... 14
2.1.3 Analisis Laporan Keuangan ... 17
2.1.4 Rasio Keuangan ... 19
2.1.5 Laporan Laba Rugi... 25
2.1.6 Laba Bersih ... 25
iv Universitas Kristen Maranatha
2.2 Penelitian Terdahulu ... 30
2.3 Kerangka Pemikiran dan Pengembangan Hipotesis ... 42
2.4 Model Penelitian ... 46
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 47
3.2 Variabel Penelitian ... 48
3.2.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian ... 49
3.3 Populasi dan Sampel ... 51
3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 52
3.5 Metode Analisis Data ... 53
3.5.1 Analisis Regresi Linier Berganda ... 53
3.5.2 Analisis Korelasi Ganda ... 54
3.5.3 Analisis Koefisien Determinasi Simultan ... 55
3.5.4 Uji Asumsi Klasik ... 56
3.5.5 Uji Hipotesis ... 59
BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengolahan data ... 61
4.1.1 Hasil Penelitian Analisis Deskriptif ... 61
4.1.2 Kondisi Current Ratio Pada Perusahaan Properti Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2015 ... 62
4.1.3 Kondisi Total Asset Turnover Pada Perusahaan Properti Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2015 ... 64
v Universitas Kristen Maranatha
Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2015... 66
4.1.5 Kondisi Net Debt to Equity Ratio Pada Perusahaan Properti Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2015... 69
4.1.6 Kondisi Earning PerShare Pada Perusahaan Properti Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2015... 71
4.1.7 Kondisi Laba Bersih Pada Perusahaan Properti Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2015 ... 73
4.1.8 Statistik Deskriptif ... 76
4.2 Analisis Verifikatif ... 77
4.2.1 Uji Asumsi Klasik ... 77
4.2.2 Analisis Regresi Linier Berganda ... 82
4.2.3 Analisis Korelasi Ganda ... 85
4.2.4 Analisis Koefisien Determinasi Simultan ... 86
4.3 Hasil Pengujian Hipotesis ... 87
4.4 Pembahasan ... 88
4.4.1 Pengaruh Current Ratio Terhadap Laba Bersih Pada Perusahaan Properti Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2015 ... 88
4.4.2 Pengaruh Total Asset Turnover Terhadap Laba Bersih Pada Perusahaan PropertiYang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2015 ... 90
4.4.3 Pengaruh Net Profit Margin Terhadap Laba Bersih Pada Perusahaan Properti Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2015 ... 90
vi Universitas Kristen Maranatha
Properti Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2015 ... 92
4.4.5 Pengaruh Earning PerShare Terhadap Laba Bersih Pada Perusahaan
Properti Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2015 ... 93
4.4.6 Pengaruh Current Ratio, Total Asset Turnover, Net Profit Margin,
Debt to Equity Ratio, dan Earning PerShare Terhadap Laba Bersih
Pada Perusahaan Properti Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Periode 2012-2015 ... 94
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ... 96
5.2 Saran ... 97
vii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL
No Judul Tabel Hal
1.1 Perkembangan Laba Bersih dan Return Saham ... 3
2.1 Penelitian Terdahulu ... 31
3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian... 49
3.2 Sampel Penelitian ... 52
3.3 Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi ... 55
4.1 Kondisi Rasio Keuangan Yang Diukur Dengan Current Ratio ... 62
4.2 Kondisi Rasio Keuangan Yang Diukur Dengan Total Asset Turnover ... 64
4.3 Kondisi Rasio Keuangan Yang Diukur Dengan Net profit Margin ... 67
4.4 Kondisi Rasio Keuangan Yang Diukur Dengan Debt to Equity Ratio ... 69
4.5 Kondisi Rasio Keuangan Yang Diukur Dengan Earning PerShare ... 72
4.6 Kondisi Rasio Keuangan Yang Diukur Dengan Laba Bersih ... 74
4.7 Deskriptif Statistik ... 76
4.8 Kolmogorof-Smirnof ... 78
4.9 Hasil Uji Multikolinearitas ... 79
4.10 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 81
4.11 Hasil Uji Auto Korelasi ... 82
4.12 Output Spss 20.0 Persamaan regresi Linier Berganda ... 83
4.13 Output Spss 20.0 Korelasi Ganda ... 85
4.14 Output Spss 20.0 Koefisien Determinasi ... 86
viii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR
No Judul Gambar Hal
1.1 Gabungan dan Gerakan Indeks Sektoral 2011-2012 ... 5
1.2 Gabungan dan Gerakan Indeks Sektoral 2012-2013 ... 5
1.3 Gabungan dan Gerakan Indeks Sektoral 2013-2014 ... 6
1.4 Gabungan dan Gerakan Indeks Sektoral 2014-2015 ... 6
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Tempat tinggal pribadi yang nyaman untuk dihuni adalah salah satu
kebutuhan prioritas hidup yang dimiliki oleh semua kalangan masyarakat, baik
berada maupun tidak berada. Karena itu, bisnis properti yang berhubungan
dengan penyediaan dan pembiayaan tempat tinggal merupakan usaha yang secara
langsung atau tidak langsung berkaitan dengan kepentingan rakyat banyak.
Masyarakat membutuhkan produk properti, khususnya rumah tinggal, guna
memenuhi kebutuhan dasar mereka. Karena itu, rumah dikena sebagai sarana,
memanusiakan manusia, pemberi ketentraman hidup dan sebagai pusat kegiatan
berbudaya manusia. Selain itu, memiliki rumah merupakan investasi jangka
panjang bagi masyarakat. (Yudohusodo dkk; 1991). Dengan demikian, maka
kebutuhan masyarakat terhadap industri properti merupakan kebutuhan yang
hakiki, dan tidak dapat dipisahkan dari aktivitas masyarakat.
Kebutuhan yang besar, disertai dengan adanya peningkatan jumlah
penduduk ini akan secara otomatis meningkatkan kebutuhan pada sektor properti
khususnya perumahan. Selain itu peningkatan jumlah penduduk ini akan
meningkatkan jumlah permintaan pembangunan terhadap apartemen, pusat
perbelanjaan, perkantoran, serta sarana infrastuktur lainnya. Hal ini tentu saja
akan berimplikasi pada pertumbuhan industri properti yang nantinya juga akan
Universitas Kristen Maranatha
(Murtiningsih, 2005). Hal tersebut membuat perkembangan yang terjadi dalam
bidang properti sering dijadikan indikator membaik atau memburuknya
perekonomian suatu masyarakat, karena implikasinya terhadap aktivita ekonomi.
Pembangunan properti yang naik cukup pesat menandakan mulai adanya
perbaikan ekonomi yang signifikan ke arah masa depan yang lebih baik (Rafitas,
2005). Dengan demikian, maka kinerja sektor properti dapat menjadi tolak ukur
perbaikan ekonomi masyarakat.
Properti, didefinisikan sebagai harta berbentuk tanah & gedung beserta
sarana dan prasarana yang menggambarkan elemen yang tidak terpisahkan pada
tanah dan gedung yang dimaksudkan (UU Agraria no. 5 tahun 1960). Di
Indonesia sendiri saham sektor properti dan real estate merupakan sektor yang
memberikan kontribusi besar dan cukup kuat. Pada awal tahun 2014, saham
properti menjadi pendorong pertumbuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
sampai menjadi yang tertinggi di dunia. Berdasarkan semua sektor di lantai bursa,
indeks sektoral yang menguat paling tinggi adalah sektor properti. Indeks sektor
ini mampu tumbuh hingga 29,02% sejak awal tahun 2014 (Aliya, 2014). Dengan
demikian, pertumbuhan sektor properti di Indonesia, menjadi penggerak utama
dari harga saham.
Pada tahun 2012 dan pertengahan pertama tahun 2013 sektor properti
Indonesia bertumbuh cepat, maka pertumbuhan keuntungan para developer
properti Indonesia melonjak tajam (dari 45 perusahaan properti yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia pada tahun 2012, 26 perusahaan mencatat pertumbuhan laba
3
dengan itu (pada umumnya harga properti residensial bertumbuh hampir 30% per
tahun antara 2011 dan 2013). Akan tetapi, pada tahun 2014 dan 2015, sektor
properti mengalami perlambatan, bahkan anjlok. Sebuah survei dari Bank
Indonesia menunjukkan bahwa penjualan properti hunian di kuartal 1 tahun 2015
mengalami penurunan signifikan dalam perbandingan quarter-to-quarter (q/q).
Hasil dari penjualan di kuartal pertama tahun 2015 mencatat pertumbuhan
26,6% dibandingkan dengan 40,1% di kuartal ke-4 tahun 2014. Sementara itu,
tingkat pencairan pinjaman hipotek di bank-bank untuk rumah dan apartemen di
kuartal 1 tahun 2015 naik hanya 0,12% (q/q) dibandingkan kuartal sebelumnya
(der Schaar, dalam indonesia-investment, dalam Worldbank, 2016). Hal ini
menggamabarkan, bahwa terdapat fluktuasi dari perkembangan properti di
Indonesia.
Hal yang sama, dapat dilihat dari perkembangan Laba Bersih dan Return
saham dari perusahaan-perusahaan properti, di bawah ini:
Tabel 1.1 Perkembangan Laba Bersih dan Return Saham
No PERUSAHAAN Laba (ribuan rupiah) Return Saham (persen)
2012 2013 2014 2015 2012 2013 2014 2015
Universitas Kristen Maranatha
Berdasarkan tabel diatas, trend pertumbuhan dari laba bersih dan return
saham pada tahun 2012-2014 memiliki kecenderungan untuk mengalami
peningkatan. Akan tetapi, ketika memasuki tahun 2015, hampir semua perusahaan
menunjukkan adanya pengurangan dari laba bersih, dan menunjukkan kinerja
saham yang minus, yang menggambarkan terjadi penurunan harga saham secara
keseluruhan. Selain itu, Tranghanda mengungkapkan bahwa perkembangan
properti dari tahun 2013 ke tahun 2014 mengalami penurunan sekitar sepuluh
persen, sedangkan dari tahun 2014 ke tahun 2015 mengalami penurunan dua
puluh persen (Suriani, 2015)
Adanya perbaikan pasar di sektor properti ini, memacu juga terjadinya
peningkatan minat investasi masyarakat dalam bidang saham properti. Hal ini
terlihat dari peningkatan jumlah emiten saham, dari hanya 42 perusahaan pada
tahun 2012 (rumah.com, 2013), hingga 61 perusahaan pada tahun 2016
(sahamok,2016). Saham sektor properti juga termasuk yang aktif
diperdagangkan. Aktifitas perdagangan ini terdorong kenaikan harga properti di
Indonesia yang rata-rata mencapai 11,5 persen per tahun (data 2013). Ini
merupakan peringkat ke tujuh di dunia, yang tertinggi Dubai (34,8 persen), Cina
(27,5 persen), Taiwan (15,1 persen), Estonia (14,5 persen), Turki (13,8 persen),
dan Brazil (12,7 persen). Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Ito Warsito
mengungkapkan bahwa seiring pertumbuhan bisnis properti di Indonesia, kinerja
indeks saham properti juga mengalami peningkatan. Secara umum kenaikan laba
di sektor properti dan real and building construction di BEI mencapai 57,5 persen
5
industri chemical, perdagangan, jasa, dan investasi sebesar 33,9 persen dan 23,54
persen.
Gambar 1.1
Gabungan dan Gerakan Indeks Sektoral 2011-2012
Sumber : www. Idx.co.id
Gambar 1.2
Gabungan dan Gerakan Indeks Sektoral 2012-2013
Universitas Kristen Maranatha
Gambar 1.3
Gabungan dan Gerakan Indeks Sektoral 2013-2014
Sumber : www. Idx.co.id
Gambar 1.4
Gabungan dan Gerakan Indeks Sektoral 2014-2015
Sumber : www.idx.co.id
Berdasarkan grafik diatas, sektor properti pada tahun 2011-2012
memunculkan kinerja di akhir tahun sebesar 60.11%, dan pada tahun 2012-2013
2013-7
2014, sektor properti menunjukkan peningkatan menjadi 55,76%. Di tahun
2014-2015, properti mengalami penurunan kembali sebesar -6,47%.
Dengan demikian, kinerja properti pada tahun 2012-2015 menunjukkan
adanya trend perlemahan. Akan tetapi, pada tahun 2015, mulai terjadi pemulihan
dan perbaikan yang terjadi pada sektor properti. Hal ini, dapat dilihat dari adanya
peningkatan dan perbaikan sejak tahun 2015, yang menandakan adanya perbaikan
daya beli masyarakat terhadap sektor properti. Kinerja emiten properti sepanjang
tahun 2015 mengalami perlambatan lantaran dihadapkan dengan tantangan berat.
Lesunya kondisi ekonomi dan gejolak nilai tukar membuat pendapatan maupun
laba bersih emiten sektor ini tergerus. Tahun lalu, rata-rata pendapatan yang
berhasil dicatatkan 12 emiten properti hanya tumbuh 3,3%. Laba bersih rata-rata
emiten tersebut merosot 37% dibanding dengan tahun sebelumnya. Dari kedua
belas emiten tersebut, hanya dua yang mampu mencetak kinerja positif yakni PT
PP Properti Tbk (PPRO) dan PT Metropolitan Kentjana Tbk (MKPI). PPRO
mencetak laba bersih Rp 300,3 miliar, melesat hingga 183% dari tahun
sebelumnya. Ini seiring dengan pertumbuhan pendapatan hingga 171% menjadi
Rp 1,51 triliun. Adapun MKPI membukukan pertumbuhan laba bersih 103% jadi
Rp 889,6 miliar sejalan dengan melonjaknya pendapatan perseroan hingga 81,7%.
Sementara kinerja paling anjlok ditorehkan PT Lippo Karawaci dengan
penurunan laba bersih hingga 79% menjadi Rp 535 miliar seiring dengan
melorotnya pendapatan pokok perseroan sebesar 23,58%. Lalu dikuti oleh PT
Pakuwon jati tbk (PWON) yang mengalami penurunan laba bersih hingga 49%.
Universitas Kristen Maranatha
40 miliar menjadi Rp 276 miliar. Padahal pendapatan PWON masih tercatat
tumbuh 19% menjadi Rp 4,6 triliun tahun 2015. Selain itu, pengembang Gandaria
City ini juga harus menanggung penalti atas penebusan utang obligasi wajib
konversi sebesar Rp 105 miliar dan kerugian instrumen keuangan derivatif Rp 75
miliar (kontan, april 2016).
Oleh karena itu terdapat juga perusahaan-perusahaan yang secara konsisten
mempertahankan capaian laba yang baik. Beberapa emiten besar di sektor
properti, real estate, dan building construction yang mampu mencatatkan
pertumbuhan laba bersih signifikan antara lain Danayasa Arthatama (SCBD)
tumbuh 2.425 persen, Modernland Realty 841 persen, Sentul City 173,8 persen,
dan Bumi Serpong Damai 96,5 persen (housing-estate.com , 2016).
Pada bulan Juli 2016, laman JPNN.com melansir berita bahwa Mayoritas
emiten sudah melaporkan kinerjanya. Hasilnya, banyak emiten yang berada di
jalur positif. Salah satunya PT Agung Podomoro Land Tbk. Emiten berkode
APLN itu melaporkan kenaikan pendapatan usaha sebesar 5,2 persen menjadi Rp
2,921 triliun, pada tanggal 29/7 kemarin. Pendapatan tersebut terealisasi berkat
pertumbuhan penjualan 6,2 persen menjadi Rp 2,127 triliun. APLN juga
melaporkan penerimaan pendapatan sewa sebesar Rp 793,6 miliar.
Meski begitu, beban langsung APLN meningkat menjadi Rp 1,449 triliun.
Akibatnya, terjadi penurunan laba bersih 11,1 persen menjadi Rp 306,8 miliar. PT
Hotel Sahid Jaya International Tbk (SHID) bernasib hampir sama. Pendapatan
9
persen menjadi Rp 73,653 miliar. Akan tetapi, terjadi lonjakan pada beban pokok
penjualan dan beban pajak sehingga SHID menderita rugi bersih Rp 4,591 miliar.
Sebaliknya, PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) berhasil merealisasikan
peningkatan laba bersih sebesar 22,5 persen menjadi Rp 558,088 miliar , padahal
perseroan mengalami penurunan penjualan, pendapatan jasa, dan usaha lain
sebesar 25,8 persen menjadi Rp 1,285 triliun. Peningkatan laba dihasilkan
keberhasilan ASRI menekan beban penjualan dan beban lainnya. ASRI juga
meraih laba selisih kurs bersih sebesar Rp 211,075 miliar pada semester pertama
tahun ini.
Dengan demikian, terdapat berbagai variasi dari kinerja perusahaan selama
tahun 2015. Ada beberapa perusahaan yang bisa mendapatkan laba bersih dengan
peningkatan yang baik, namun terdapat pula beberapa perusahaan yang
mengalami kerugian dalam kegiatan kerjanya. Untuk dapat memperoleh gambaran
tentang perkembangan financial suatu perusahaan, perlu mengadakan analisa atau
interprestasi terhadap data financial dari perusahaan bersangkutan, dimana data
financial itu tercermin didalam laporan keuangan. Ukuran yang sering digunakan
dalam analisa financial adalah ratio. Laporan Keuangan dibuat agar dapat
digunakan suatu kegunaan yang penting adalah dalam menganalisis kesehatan
ekonomi perusahaan. Menurut Kown (2004), hasil dari menganalisis laporan
keuangan adalah rasio keuangan berupa angka-angka dan rasio keuangan harus
dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan. Dalam hal ini, rasio keuangan
Universitas Kristen Maranatha
meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk dapat berinvestasi di perusahaan
tersebut.
Mengadakan analisa hubungan dari berbagai pos dalam suatu laporan
keuangan adalah merupakan dasar untuk dapat menginterpretasikan kondisi
keuangan dari hasil operasi suatu perusahaan (Munawir, 2010). Hanafi (2008)
mengungkapkan bahwa Analisis rasio adalah penggabungan yang menunjukkan
hubungan antara suatu unsur dengan unsur lainnya dalam laporan keuangan,
hubungan antara unsur laporan tersebut dinyatakan dalam bentuk matematis yang
sederhana. Analisis rasio merupakan bentuk atau cara umum yang digunakan
dalam analisis laporan keuangan dengan kata lain diantara alat-alat analisis yang
selalu digunakan untuk mengukur kekuatan atau kelemahan suatu perusahaan di
bidang keuangan adalah analisis rasio keuangan (Financial Ratio Analysis)
Sartono (2001) mengemukakan pengertian analisis rasio keuangan merupakan
analisis terhadap kelemahan dan kekuatan bidang financial yang dapat membantu
dalam menilai prestasi manajemen masa lalu dan prospeknya di masa yang akan
datang. Dengan demikian, perhitungan rasio ini merupakan suatu langkah yang
penting untuk dapat meramalkan kinerja perusahaan, berdasarkan dari kinerja
perusahaan pada waktu sebelumnya. Untuk itu, perusahaan akan memiliki
berbagai rasio, yaitu rasio Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas, aktivitas,
produktivitas, pertumbuhan, dan penilaian pasar.
Salah satu komponen penting dalam keuangan perusahaan adalah Laba. Laba
adalah kenaikan modal (aktiva bersih) yang berasal dari transaksi sampingan atau
11
kejadian lain yang mempunyai badan usaha selama satu periode, kecuali yang
timbul dari pendapatan (revenue) atau investasi pemilik (Baridwan, 1992). Laba
menggambarkan keuntungan yang didapat dari kegiatan usaha yang dilakukan
oleh suatu perusahaan. Dengan demikian, laba merupakan salah satu patokan
yang penting dalam menentukan kesehatan perusahaan.
Sehubungan dengan kinerja perusahaan properti yang beragam, yang telah
diungkapkan sebelumnya, maka peneliti tertarik untuk dapat melakukan penelitian
dengan judul “Analisi Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Laba Bersih Pada
Perusahaan Sektor Properti di BEI Pada tahun 2012-2015”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan paparan yang diungkapkan peneliti pada bagian sebelumnya,
maka peneliti dapat membuat identifikasi masalah sebagai berikut:
Apakah terdapat pengaruh dari Rasio-Rasio Keuangan terhadap Laba
Bersih pada perusahaan properti di BEI pada tahun 2012-2015?
1.3 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan masalah yang telah dirumuskan pada bagian sebelumnya,
maka tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah sebagai berikut:
Memberikan gambaran penelitian mengenai pengaruh dari Rasio-Rasio
Keuangan (Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas, Aktivitas, dan Penilaian
Pasar) terhadap Laba Bersih pada perusahaan properti di BEI pada tahun
2012-2015.
1.4 Kegunaan Penelitian
Universitas Kristen Maranatha
1. Bagi Praktisi Bisnis
Penelitian ini diharapkan dapat mengetahui rasio keuangan yang memiliki
pengaruh paling besar terhadap laba bersih perusahaan, sehingga
perusahaan dapat menerapkannya dalam kebijakan yang selanjutnya.
2. Bagi Akademisi
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pedoman bagi peneliti selanjutnya
dalam mengaplikasikan berbagai teori untuk membahas kasus yang ada.
3. Bagi perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dalam meningkatkan
kegiatan manajerial yang dilakukan oleh perusahaan, untuk dapat
96 Universitas Kristen Maranatha
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian dari pembahasan mengenai pengaruh current
ratio (X1), total asset turnover (X2) net profit margin (X3), debt to equity ratio
(X4), dan earning phershare (X5) terhadap laba bersih pada perusahaan sektor
Property di Bursa Efek Indonesia selama 4 tahun yaitu dari tahun 2012 sampai
dengan 2015, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
Pada uji regresi linier berganda keseluruhan pengaruh Current Ratio (X1),
Total Asset Turnover (X2), Net Profit Margin (X3), Debt to Equity Ratio (X4), dan
Earning PerShare (X5) terhadap Laba Bersih (Y) dikemukaan dengan nilai
(constant) 23,668, current asset sebesar 0,492 dengan tingkat signifikan 0,000,
total asset turnover sebesar 0,280 dengan tingkat signifikan 0,007, net profit
margin sebesar 0,130 dengan tingkat signifikansi 0,015, debt to equity ratio
sebesar -1,182 dengan tingkat signifikansi 0,032, dan earning pershare sebesar
0,416 dengan tingkat signifikan 0,000. Berdasarkan hasil pengujian simultan
koefisien determinasi rasio keuangan yang diukur menggunakan current ratio,
total asset turnover, net profit margin, debt to equity ratio, dan earning pershare
mempunyai pengaruh sebesar 61,4% terhadap laba bersih dan sisanya sebesar
38,6% dipengaruhi oleh variabel lain. Berdasarkan hasil pengujian simultan uji F
current ratio, total asset turnover, net profit margin, debt to equity ratio, dan
Universitas Kristen Maranatha
dikarenakan tingkat signifikansi pengaruh current ratio, total asset turnover, net
profit margin, debt to equity ratio, dan earning pershare sebagai variabel
independen terhadap Laba Bersih sebagai variabel dependen kurang dari 0.05 atau
0,000 < 0,05.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penilitian pengaruh current ratio (X1), total asset
turnover (X2) net profit margin (X3), debt to equity ratio (X4), dan earning
phershare (X5) terhadap laba bersih pada perusahaan sektor Property di Bursa
Efek Indonesia selama 4 tahun yaitu dari tahun 2012 sampai dengan 2015, maka
penulis coba memberikan saran untuk setiap variabel adalah :
1. Bagi manajemen perusahaan, hendaknya manajer mampu
mempertahankan dan meningkatkan pengelolaan laba perusahaan yang
dimiliki agar dapat terus berkembang dan meningkatkan nilai perusahaan,
serta manajer hendaknya dapat mengelola penggunaan hutang dan aktiva
tetap perusahaan, karena hutang mempunyai pengaruh yang negatif
terhadap laba bersih, dengan demikian semakin meningkatnya hutang
maka laba perusahaan akan semakin menurun. Begitu juga dengan aktiva
lancar yang terlalu tinggi akan menurunkan nilai perolehan laba bagi
perusahaan, karena hal tersebut menandakan bahwa manajemen
perusahaan tidak efektif dalam penggunaan aktiva lancar perusahaan. Hal
ini untuk mencegah perusahaan agar tidak mengalami kerugian dan agar
98
Universitas Kristen Maranatha
2. Bagi penelitian selanjutnya peneliti menyarankan dapat melakukan
penelitian dengan menggunakan sampel yang lebih banyak dan rentang
waktu yang lebih panjang sehingga hasil penelitiannya dapat lebih baik,
serta menambahkan variabel lain yang diduga memilik pengaruh terhadap
laba bersih dan dapat menggunakan metode penelitian lainnya.
3. Bagi investor yang akan berinvestasi sebaiknya lebih memperhatikan
faktor internal dari perusahaan yang dipilih. Menurut hasil penelitian ini
didapat bahwa investor perlu lebih memperhatikan nilai current ratio dan
earning pershare dalam menentukan perusahaan mana yang akan dipilih
untuk berinvestasi karena dalam penelitian ini variabel current ratio dan
earning pershare adalah variabel yang paling dominan atau besar
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh Sidang Sarjana (S1)
Oleh :
ZAHRA HANAKHANSA 1152239
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG
ANALYSIS OF FINANCIAL RATIO OF NET INCOME PROPERTY IN BEI SECTOR IN 2012-2015
A Thesis
In Partial Fulfillment of The Requirement fur The Degree of Bachelor of Science In Management
By :
ZAHRA HANAKHANSA 1152239
DEPARTMENT OF MANAGEMENT FACULTY OF ECONOMICS
MARANATHA CHRISTIAN UNIVERSITY BANDUNG
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat serta
kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang mengambil
judul “Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Laba Bersih Pada Perusahaan
Sektor Properti Periode 2012-2015”
Tujuan Penulisan skripsi ini untuk memenuhi syarat memperoleh gelar
Sarjana (S1), fakultas ekonomi, jurusan manajemen di Universitas Kristen
Maranatha. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,
oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini.
Terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak,
sehingga pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati dan penuh rasa
hormat penulis menghaturkan terimakasih sebesar-besarnya bagi semua pihak
yang telah memberikan bantuan moril maupun materil baik langsung maupun
tidak langsung dalam penyusunan skripsi hingga selesai, terutama kepada yang
saya hormati :
1. Ibu Dra. Ika Gunawan, MM., selaku dosen wali saya yang membantu
selama masa perkuliahaan
2. Ibu Sienly Veronica, selaku dosen pembimbing skripsi saya yang telah
memberikan kritik dan saran bimbingan maupun arahan yang sangat
berguna dalam penyusunan skripsi ini.
3. Teristimewa kepada kedua Orang Tua saya, H. Djudjum Bachdadi
ii
motivasi dan pengorbanannya baik bagi segi moril, materi kepada saya
sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
4. Sahabat-sahabat terdekat, Ulfa Lubnan, SE., Ita Desy Mawarni, SE., Tiara
Nabila, SH., Chintya Prima R. Monica Elisabet, SE., Feny Erlina, SE.,
Audya, SE., dan “KANE Group”
5. Terkasih kepada Ganet Novantara, yang selalu memberikan semangat
selama penyelesaian skripsi ini.
6. Terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu dan penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita
semua dan menjadi bahan masukan dalam dunia pendidikan.
Bandung, November 2016
Penulis,
99 Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta.
Batubara, Abdul Hasyim. (2010). Analisis Rasio Likuiditas dan Profitabilitas Pada PT. Bumi Flora. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 9, (1), hal.41-48.
Cahyaningrum, Ndaru Hesti. (2012). Analisis Manfaat Rasio Keuangan dalam Memprediksi Pertumbuhan Laba. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 8 (1), hal. 98-109.
Fahmi, Irham. (2012). Analisis Laporan Keuangan, Cetakan 2, Bandung: Alfabeta.
Ghozali, Imam, (2013). Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program IBM SPSS 21. Edisi7, Semarang: Penerbit Universitas Diponegoro.
Gunawan, Ade dan Wahyuni, Sri Fitri. (2013). Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Perdagangan di Indonesia. Jurnal Manajemen dan Bisnis, 13 (1), hal. 63-84.
Harahap Sofyan Syafri. (2008). Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Heikal dan Khaddafi (2014). Influence Analysis of Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), Debt to Equity Ratio (DER), and Current Ratio (CR), Against Corporate Profit Growth In Automotive In Indonesia Stock Exchange. International Journal of Academic Research in Business and Social Sciences, 4 (12), hal. 101-114.
Horne, James C. Van., dan John M Wachowicz, Jr. (2012). Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan, Edisi 13, Jakarta: Salemba Empat.
Hurun Hainia. (2012). Pengaruh Rasio keuangan Terhadap Laba Pada Perusahaan Sektor Industri di BEI 2009-2011. Jurnal Manajemen dan Bisnis, 10 (2), hal 374-386.
Kasmir. (2012). Analisis Laporan Keuangan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
100
Universitas Kristen Maranatha
Khaldun, Khalidazia Ibnu dan Iskandar Muda. (2014). The Influence of Profitability and Liquidity Ratios on The Growth of Profit of Manufacturing Companies. International Journal of Economics, Commerce and Management, II (12), hal. 171 – 184.
Lesakova, Lubika.(2007). Used and Limitations of Profitability Ratio Analysis in Managerial Practice. International Conference on Management, Enterprise and Benchmarking, 3(1),hal. 36-48.
Mahaputra, I Nyoman Kusuma Adnyana. (2012). Pengaruh Rasio-Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI. Jurnal Akuntansi dan Bisnis, 7 (2), hal. 243-254
Munawir. (2010). Analisis Laporan Keuangan, Yogyakarta: Liberty.
Nafarin, M. (2007). Penganggaran Perusahaan, Jakarta: Salemba Empat.
Narpatilova, Oktapiana. (2013). Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap
Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2012. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 8. (3), hal. 142-153.
Paramawardhani, Nindhika., Gumanti, Tatang Ary., dan Puspitasari Novi. (2009). Rasio Keuangan dan Perubahan Laba Perusahaan Agroindustri di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 5 (2), Hal.123-132.
Prawironegoro, D. (2007). Akuntansi Manajemen, Edisi 2, Jakarta: Mira Wacana Media.
Purnama, Lasdi. (2010). Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ilmu Manajemen, 1 (1), hal. 124-134.
Saleem, Qasim., dan Ramiz Ur Rehman. (2011). Impacts of Liquidity Ratios on Profitability. Journal of Research in Business, 1 (7), hal. 95-98.
Santoso, S. (2010). Statistik Multivariat Konsep dan Aplikasi dengan SPSS, Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Universitas Kristen Maranatha
Sari, Ria Nelly. (2014). Analisis Prediksian Rasio Keuangan Terhadap Perubahan Laba pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal JOM FEKON, 1 (2), hal. 1-15.
Sholiha .(2014). Analisis pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Total Assets Turn Over, dan Net Profit Margin Terhadap Pertumbuhan Laba. Jurnal Ekonomi dan kewirausahaan, 3 (3), hal. 77-84.
Stice dan Skousen. (2009). Akuntansi Intermediate, Edisi 16, Buku 1, Jakarta: Salemba Empat.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Bisnis, Bandung: CV. Alfabeta.
Sunjoyo.2013). Aplikasi SPSS Untuk Smart Riset, Bandung: Alfabeta.
Susanti, Indiska Dwi Nury. (2016). Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Perubahan Laba Perusahaan Farmasi di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi, 5 (3), hal. 1-16.
Syamsudin dan Primayuta, Ceky. (2009). Rasio Keuangan dan Prediksi Laba Bersih Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Manajemen dan Bisnis, 13(1), hal. 61-69
Wibowo, Hendra Agus dan Pujiati, Diyah. (2011). Analisis Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba Pada Perusahaan Real Estate dan Property di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Singapura (SGX). Jurnal ISSN 2086-3802, 1 (2), hal. 155-178.
Wild, Jhon. J, K. R. Subramanyam. (2010). Analisis Laporan Keuangan, Jakarta: Salemba Empat.