No. Daftar: 75/UN:40.FPEB.1.PL/2013
PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP
KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI ADE BUSANA
LEMBANG
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi Syarat Mengikuti Ujian Sidang Sarjana Ekonomi Pada Program Studi Manajemen
Universitas Pendidikan Indonesia
EVIANTY RAHMAWAN PUTRI 0608090
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
No. Daftar: 75/UN:40.FPEB.1.PL/2013
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI ADE BUSANA LEMBANG
EVIANTY RAHMAWAN PUTRI 0608090
Disetujui dan disahkan oleh:
1. Pembimbing 1
Dr. Kusnendi. MS
NIP. 196001221984031003
2. Pembimbing II
Askolani, SE. MM
NIP. 1975070420031210001
3. Ketua Program Studi
Dr. Vanessa Gaffar, SE.AK, MBA
NIP. 19740307 200212 2 001
Program Studi Manajemen
Fakultas Pendidikan Ekonimi Dan Bisnis
Universitas Pendidikan Indonesia
! " # $
%
ABSTRAK
Evianty Rahmawan Putri (0608090), “Pengaruh Kompetensi dan Motivasi terhadap Kinerja Karyawan pada ADE BUSANA Lembang”, dibawah bimbingan Dr.Kusnendi,M.S., dan Askolani, SE., MM.
Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah rendahnya kinerja karyawan ADE BUSANA Lembang yang ditandai dengan hasil penilaian prestasi kerja karyawan yang tidak mencapai target dan cenderung menurung. Permasalahan seperti ini jika tidak segera ditangani akan menjadi penghalang bagi tercapainya tujuan ADE BUSANA Lembang . Oleh karena itu, permasalahan tersebut harus segera diatasi.
Jenis penelitian ini menggunakan jenis deskriptif dan verifikatif, dan metode yang digunakan adalah survey explanatory. Variabel bebas (X) di penelitian ini adalah kompetensi yang terdiri dari kompetensi berprestasi dan bertindak (X1), kompetensi melayani (X2), kompetensi memimpin (X3),kompetensi mengelola (X4), kompetensi berpikir (X5), kompetensi kepribadian efektif (X6) dan variabel motivasi (X7) sedangkan variabel terikat (Y) adalah kinerja. Instrumen yang dipakai dalam penelitian ini adalah angket, penyebaran angket dilaksanakan pada karyawan bagian produksi ADE BUSANA Lembang. Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah teknik random sampling, jumlah responden sebanyak 98 orang. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda dengan koefisien jalur, koefisien determinasi, uji F, dan uji t untuk melihat hubungan parsial.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi dan motivasi berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan pada ADE BUSANA Lembang. Besarnya pengaruh kompetensi dan motivasi terhadap kinerja karyawan adalah sebesar 88,7% dan sisanya 10,3% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti oleh peneliti.
! " # $
%
ABSTRACT
Evianty Rahmawan Putri (0608090), “The Influence Of Competency and Motivation Towards The Work Performance of Employees in ADE BUSANA Lembang under the supervision of Dr.Kusnendi, M.S. and Askolani, SE., MM.”
The problem investigated in this study is the low work performance of employees in ADE Busana Lembang indicated by the assessment of work performance of employees who do not achieve the target and tend to decent. This kind of problem will become an obstacle for achieving the purpose of ADE Busana Lembang. Therefore, this problem should be solved immediately.
The study uses descriptive and verificative research with survey explanatory research methods. The independent variable (X) is competency which is divided into six area of achievement and action competency (X1), helping and human service competency (X2), the impact and influence competency (X3), managerial competency (X4), cognitive competency (X5), personal effectiveness (X6 ) and the motivation variable (X7) while the dependent variable (Y) is the performance. The instrument applied in this study was a distributing questionnaire of 98 respondents. The sampling technique used was random sampling technique. The study using bipolar linear regression analysis determination coefficient (r square), Hypothesis testing uses F-test to see the simultaneous influence and t-test to see partial influence.
The result shows that competency and motivation significantly influence work performance of employees in ADE BUSANA Lembang. The influence of competency and motivation towards work performance of employees is about eighty eight coma seven percent and the rest ten coma three percent is influenced by another factors that is not investigated by researcher.
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... xii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 5
1.2.1 Identifikasi Masalah ... 5
1.2.2 Rumusan Masalah ... 6
1.3 Tujuan Penelitian dan kegunaan penelitian... 7
1.3.1 Tujuan Penelitian ... 7
1.3.2 Kegunaan Penelitian ... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS ... 2.1 Kajian Pustaka ... 9
2.1.1Kompetensi Karyawan ... 9
2.1.1.1Pengertian Kompetensi ... 9
2.1.1.2Karakteristik Kompetensi ... 10
2.1.1.3Indikator Kompetensi ... 15
2.1.1.4Faktor- Faktor yang mempengaruhi Kompetensi ... 18
2.1.1.5Pengukuran Kompetensi... 23
2.1.1.6Penerapan Kompetensi Berdasarkan Sumber Daya Manusia ... 25
2.1.2 Motivasi Kerja ... 27
2.1.2.1 Pengertian Motivasi Kerja ... 27
2.1.2.2 Teori Dasar Motivasi Kerja ... 30
2.1.2.4 Unsur-unsur Penggerak Motivasi ... 42
2.1.2.5 Tujuan Motivasi Kerja ... 43
2.1.2.6 Faktor-faktor yang mempengaruhi Motivasi Kerja ... 44
2.1.3 Kinerja... 45
2.1.3.1 Pengertian Kinerja ... 45
2.1.3.2 Indikator Kinerja ... 47
2.1.3.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi Kinerja ... 48
2.1.3.4 Tujuan Penilaian Kinerja ... 50
2.1.3.5 Manfaat Penilaian Kinerja ... 51
2.2 Pengaruh Kompetensi Terhadap Kinerja Karyawan ... 52
2.3 Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan ... 54
2.4 Hipotesis ... 62
BAB III METODE PENELITIAN ... 63
3.1 Objek Penelitian ... 63
3.2 Metode penelitian dan Desain Penelitian ... 63
3.2.1 Metode Penelitian ... 63
3.2.2 Desain Penelitian ... 65
3.3 Operasional Variabel ... 65
3.4 Sumber dan Alat Pengumpul Data ... 70
3.4.1 Sumber Data ... 70
3.4.2 Teknik Pengumpulan Data ... 70
3.5 Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel ... 74
3.5.1 Populasi ... 74
3.5.2 Ukuran Sampel ... 74
3.5.3 Teknik Penarikan Sampel ... 75
3.6 Uji Instrumen ... 78
3.6.1 Uji Validitas ... 78
3.6.2 Uji Reliabilitas ... 80
3.6.3 Prosedur Pengolahan Data ... 81
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 92
4.1 Hasil Penelitian ... 92
4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ... 92
4.1.1.1 Gambaran Perusahaan ... 92
4.1.1.2 Visi, Misi, Strategi dan Program SDM Perusahaan ... 93
4.1.1.3Struktur Organisasi ... 96
4.1.1.4 Uraian Fungsi dan Tugas Jabatan ... 96
4.1.2 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ... 98
4.2 Deskripsi Karakteristik Responden ... 102
4.2.1 Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin ... 102
4.2.2 Karakteristik Berdasarkan Usia ... 102
4.2.3 Karakteristik Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 103
4.2.4 Karakteristis Berdasarkan Masa kerja ... 105
4.3 Deskripsi Umum Variabel Penelitian ... 105
4.3.1Kompetensi Karyawan Bagian Produksi ADE Busana Lembang 106 4.3.1.1Kompetensi Berprestasi dan Bertindak ... 106
4.3.2.1Kompetensi Melayani ... 111
4.3.3.1 Kompetensi Memimpin ... 115
4.3.4.1 Kompetensi Mengelola ... 119
4.3.5.1 Kompetensi Berpikir ... 122
4.3.6.1 KompetensiKepribadian Efektif ... 126
4.3.2 Motivasi Karyawan Bagian Produksi ADE Busana Lembang ... 130
4.3.3 Kinerja Karyawan Bagian Produksi ADE Busana Lembang ... 138
4.4 Hasil Pengujian Hipotesis ... 146
4.4.1 Kriteria Pengambilan Keputusan ... 146
4.4.2 Uji Asumsi Regresi ... 147
4.4.3 Pengujian Hipotesis dan Signifikansi Simultan ... 150
4.4.4 Pengujian Hipotesis dan Signifikansi Parsial dan Koefisien Jalur ... 153
4.4.5 Model Persamaan Regresi ... 154
4.4.6.1 Pengujian Hipotesis dan Signifikansi Simultan ... 157
4.4.6.2 Pengujian Hipotesis dan Signifikansi Parsial dan Koefisien Jalur ... 160
4.4.6.3 Model Persamaan Regresi ... 161
4.5 Pembahasan Hasil Penelitian ... 165
4.5.1 Tingkat Kompetensi dan Motivasi (X) ... 165
4.5.2 Kinerja (Y) ... 170
4.6 Pengaruh Kompetensi dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Produksi ADE Busana Lembang ... 173
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 176
5.1 Kesimpulan ... 176
5.2 Saran ... 177
DAFTAR PUSTAKA ... 180
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Tingkat Pendidikan Karyawan ... 3
Tabel 1.2 Data Target dan Realisasi Produk ... 3
Tabel 2.1 Behaviour Event Interview (BEI) ... 23
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Kompetensi dan Motivasi ... 67
Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Kinerja ... 69
Tabel 3.3 Alternative Jawaban Berdasarkan Skala Differensial Semantik ... 73
Tabel 3.4 Populasi Karyawan ... 74
Tabel 3.5 Alokasi Sampel Karyawan ... 77
Tabel 4.1 Hasil Pengujian Item Pertanyaan ... 99
Tabel 4.2 Hasil Pengujian Reliabilitas Cronbach Alpha ………..101
Tabel 4.3 Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin ... 102
Tabel 4.4 Karakteristik Berdasarkan Usia ... 103
Tabel 4.5 Karakteristik Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 104
Tabel 4.5 Karakteristik Berdasarkan Masa Kerja ... 105
Tabel 4.7 Kemampuan Karyawan Dalam Bekerja ... 107
Tabel 4.8 Kemampuan Karyawan Dalam Memanfaatkan Waktu ... 108
Tabel 4.9 Kemampuan karyawan Dalam Berinisiatif ... 108
Tabel 4.10 Rekapitulasi Skor Kompetensi Berprestasi dan Bertindak ... 109
Tabel 4.11 Kemampuan Karyawan Memahami rekan Kerja ... 111
Tabel 4.12 Kemampuan Karyawan Membantu rekan Kerja ... 112
Tabel 4.13 Kemampuan Karyawan Berkomunikasi ... 112
Tabel 4.14 Rekapitulasi Skor Kompetensi Melayani ... 113
Tabel 4.15 Kemampuan Karyawan Menjaga Hubungan Baik ... 115
Tabel 4.16 Kemampuan Karyawan Memberi Dukungan ... 116
Tabel 4.17 Rekapitulasi Skor Kompetensi Memimpin ... 116
Tabel 4.18 Kemampuan Karyawan Mengarahkan Rekan Kerja ... 119
Tabel 4.19 Kemampuan Karyawan Bekerjasama ... 120
Tabel 4.21Kemampuan Karyawan Mengidentifikasi Masalah ... 123
Tabel 4.22 Kemampuan Karyawan Mencari Solusi ... 124
Tabel 4.23 Rekapitulasi Skor Kompetensi Berpikir ... 124
Tabel 4.24 Kemampuan Karyawan Mengendalikan Diri ... 127
Tabel 4.25 Tingkat Kepercayaan Diri Karyawan ... 128
Tabel 4.26 Rekapitulasi Skor Variabel Kompetensi Kepribadian Efektif ... 128
Tabel 4.27 Tingkat Ketepatan Waktu ... 131
Tabel 4.28 Tingkat Melakukan Pekerjaan Melebihi Target ... 132
Tabel 4.29 Tingkat Keinginan Mencapau Target Maksimal ... 132
Tabel 4.30 Tingkat Keinginan Promosi Jabatan ... 133
Tabel 4.31 Tingkat Keinginan Untuk Dihormati ... 133
Tabel 4.32 Tingkat Hubungan Sosial Dengan rekan Kerja ... 134
Tabel 4.33 Tingkat Hubungan Sosial Dengan Atasan ... 134
Tabel 4.34 Tingkat Kepedulian Sesama Rekan Kerja ... 135
Tabel 4.35 Tingkat Kepercayaan Terhadap Rekan Kerja ... 135
Tabel 4.36 Rekapitulasi Skor Motivasi ... 136
Tabel 4.37 Tingkat Kesesuaian Hasil Kerja dengan Standar ... 139
Tabel 4.38 Tingkat Ketelitian Hasil Kerja ... 140
Tabel 4.39 Tingkat Ketepatan Hasil Kerja Dengan Standar Kerja ... 141
Tabel 4.40 Tingkat Pencapaian Target Kerja Sesuai Standar Kerja ... 142
Tabel 4.41 Tingkat Jumlah Pekerjaan yang diselesaiakan sesuai target ... 142
Tabel 4.42 Tingkat Pemanfaatan Waktu Dalam Bekerja ... 143
Tabel 4.43 Rekapitulasi Skor Kinerja ... 143
Tabel 4.44 Kriteria pengambilan Keputusan Uji F ... 146
Tabel 4.45 Kriteria Pengambilan Keputusan Uji t ... 147
Tabel 4.46 Tolak Ukur Nonautokorelasi ... 149
Tabel 4.47 Tolak Ukur Multikolinearitas ... 150
Tabel 4.49 Anova ... 152
Tabel 4.50 Hasil Uji Hipotesis Simultan ... 152
Tabel 4.51 Output Koefisisen Regresi ... 153
Tabel 4.52 Hasil Uji Hipotesis Parsial ... 154
Tabel 4.53 Output Pengaruh Kompetensi Berprestasi dan Bertindak, Kompetensi melayani, kompetensi Memimpin. Kompetensi Berpikir, dan Variabel Motivasi terhadap Kinerja ... 158
Tabel 4.54 Anova (2) ... 159
Tabel 4.55 Hasil Uji Hipotesis Simultan (2) ... 159
Tabel 4.56 Output Koefisien Regresi (2) ... 160
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Rekapitulasi Data Kehadiran karyawan Bagian Produksi ... 2
Gambar 1.2 Rekapitulasi Data Keterlambatan karyawan bagian Produksi .... 2
Gambar 1.3 Rataan Produksi Rajutan Per Tahun ... 2
Gambar 2.1 Central and Surface Competencies ... 12
Gambar 2.2 Aliran Sebab Akibat Kompetensi ... 13
Gambar 2.3 Elemen Pembentukan Individu... 14
Gambar 2.4 Proses Motivasi ... 28
Gambar 2.5 Hirearki Kebutuhan Maslow ... 32
Gambar 2.6 Mekanisme Penilaian Kinerja Karyawan ... 52
Gambar 2.7 Skema Kerangka Pemikiran ... 60
Gambar 2.8 Paradigma Penelitian Pengaruh Kompetensi dan Motivasi ... 61
Gambar 4.1 Struktur Organisasi ... 96
Gambar 4.2 Karateristik Berdasarkan Jenis Kelamin ... 102
Gambar 4.3 Karakteristik Berdasarkan usia ... 103
Gambar 4.4 Karakteristik Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 104
Gambar 4.5 Karakteristik Berdasarkan Masa Kerja ... 105
Gambar 4.6 Karakteristik Tingkat Kemampuan Kompetensi Berprestasi dan Bertindak karyawan Berdasarkan Indikator ... 110
Gambar 4.7 Karakteristik Tingkat Kemampuan Kompetensi Melayani Karyawan bersarkan Indikator ... 114
Gambar 4.8 Karakteristik Tingkat Kemampuan Kompetensi Memimpin Karyawan Berdasarkan Indikator ... 118
Gambar 4.9 Karakteristik Tingkat Kemampuan Kompetensi Mengelola Karyawan Berdasarkan Indikator ... 122
Gambar 4.10 Karakteristik Tingkat Kemampuan Kompetensi Nerpikir Karyawan Berdasarkan Indikator ... 126
Gambar 4.12 Karakteristik Motivasi Karyawan Berdasarkan Indikator ... 138
Gambar 4.13 Karakteristik Kinerja Karyawan Berdasarkan Indikator ... 145
Gambar 4.14 Normal Probability plot ... 147
Gambar 4.15 Scatterplot untuk Uji Asumsi Heteroskedastis ... 148
Gambar 4.16 Diagram Penelitian Empiris Pengaruh Kompetensi dan Motivasi Terhadap Kinerja ... 156
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Ade Busana merupakan salah satu perusahaan garment yang bergerak di
bidang pembuatan pakaian rajutan yang menyediakan produk berkualitas.
Perusahaan yang berlokasi di kawasan Cibogo Lembang ini menghasilkan
produk rajutan yang selain harganya yang relatif murah, model pakaiannya
mengikuti selera konsumen, corak pakaian rajutannya bervariatif sehingga
konsumen menjadi tertarik. Hal ini tidak terlepas dari kreativitas pengrajinnya
sehingga hasil produksi rajutan semakin dikenal dan disukai oleh masyarakat.
Berdasarkan pengamatan penulis selama melakukan observasi dan
wawancara dengan Supervisor bagian produksi Ade Busana, terdapat
permasalahan bahwa masih rendahnya kinerja karyawan. Secara umum rendahnya
kinerja karyawan ini bisa dilihat dari berbagai aspek antara lain banyak terjadinya
human error yang berdampak pada rendahnya kualitas produk yang dihasilkan,
banyaknya produk yang reject, penggunaan waktu yang kurang optimal, ditandai
dengan jam datang dan jam pulang kerja karyawan yang bervariasi. Hal ini
menandakan penggunaan waktu kerja yang kurang baik oleh karyawan bagian
produksi. Adapun indikasi tersebut dapat dilihat dari Gambar 1.1, 1.2 dan 1.3
yang menunjukan adanya penurunan rata-rata kehadiran karyawan yang tidak
memenuhi jam kerjanya selama bulan Januari sampai dengan bulan Desember
Gambar 1.1
Rekapitulasi Data Kehadiran Karyawan Bagian Produksi Tahun 2011
Sumber : Diolah Dari Laporan Kepegawaian Tahun 2011
Gambar 1.2
Rekapitulasi Data Keterlambatan Karyawan Bagian Produksi Tahun 2011
Sumber : Diolah Dari Laporan Kepegawaian Tahun 2011
Gambar 1.3
Rataan Produksi Rajutan/ Tahun Ade Busana (Jumlah dalam ribu/tahun)
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 0%
50% 100%
Berdasarkan Gambar 1.1 dapat dilihat bahwa terjadi penurunan pada data
rekapitulasi kehadiran karyawan. Hal tersebut mengindikasikan bahwa karyawan
sering tidak masuk kerja. Ketidakhadiran tersebut dapat berupa ketidakhadiran
tanpa keterangan yang jelas atau izin sakit, pada intinya kemangkiran karyawan
mengalami kenaikan setiap bulannya dan hal tersebut mempengaruhi prestasi
kerja karyawan dalam jumlah produksi.
Fenomena yang sama pun dapat dilihat pada Gambar 1.2 dimana adanya
peningkatan atas keterlambatan karyawan dalam bekerja. Hal tersebut
menunjukan bahwa karyawan kurang termotivasi untuk datang ke tempat kerja
sehingga menyebabkan kinerja perusahaan tidak optimal yang ditunjukkan dengan
penurunan jumlah produksi rajutan pertahunnya pada Gambar 1.3.
Tabel 1.1
Tingkat Pendidikan Karyawan bagian Produksi Ade Busana
Tingkat Pendidikan Bagian Produksi
SD -
SMP 45
SMU 79
D1-D3 4
S1 2
TOTAL 130
Dari Tabel 1.1 dapat dilihat sebagian besar karyawan bagian produksi Ade
Busana berlatar belakang pendidikan setingkat SMU dengan jumlah karyawan 79
orang. Selain itu, perusahaan masih mempekerjakan pegawai dengan pendidikan
Tabel 1.2
Data Target dan Realisasi Produk Ade Busana Tahun 2007-2011
Tahun Target Relialisasi Persentase
Relialisasi
2007 75.000 85.000 (+)13,3%
2008 100.000 110.000 (+)10%
2009 125.000 120.000 (-)4%
2010 150.000 165.000 (+)10%
2011 175.000 160.000 (-)8,5%
Dari Tabel 1.2 dapat dilihat bahwa realisasi produksi Ade Busana sering
kali tidak mencapai target yang telah ditetapkan. Hal ini disebabkan karena
rendahnya kinerja karyawan, sehingga karyawan tidak mampu untuk mencapai
target yang ditetapkan. Dari data diatas terlihat adanya realisasi produksi yang
melebihi target pada tahun 2007, 2008 dan 2010 saja dengan persentase realisasi
produksi sebesar 13,3%, 10% dan 8,9 %. Sedangkan realisasi produksi dari tahun
2009 dan tahun 2011 tidak pernah mencapai target produksi yang telah ditetapkan.
Kondisi yang paling buruk terjadi di tahun 2011 dimana total realisasi produksi
hanya 160.000 buah saja. Sedangkan target produksi pada tahun tersebut adalah
sebesar 175.000 buah, ini berarti total realisasi produksi di tahun 2011 tidak
mencapai target yang ditetapkan. Hal tersebut menunjukan sangat diperlukannya
tindakan peningkatan kinerja karyawan sesuai yang diharapkan.
Terdapat beberapa indikasi lain yang menunjukkan rendahnya kinerja
karyawan bagian produksi pada Ade Busana sesuai dengan hasil pengamatan
penulis, antara lain :
1. Kurangnya keterampilan yang dimiliki oleh sumber daya manusianya
3. Karyawan cendrung tidak kreatif dan tidak memiliki target.
4. Masih banyak karyawan yang belum dapat menyelesaikan tugas dengan cepat
dan tepat sehingga tidak dapat mencapai target yang telah ditentukan.
Melihat dari data-data diatas, fenomena yang terjadi di Ade Busana
menunjukan kinerja karyawan masih berfluktuatif dan memiliki kecenderungan
menurun. Tentunya fenomena ini harus segera diselesaikan oleh pihak perusahaan
agar kestabilan perusahaan tetap terjaga. Berkaitan dengan permasalahan kinerja
karyawan diatas motivasi dari sisi internal karyawan memiliki pengaruh yang
berarti. Karyawan yang termotivasi akan mengarahkan karyawannya kepada
upaya-upaya yang bersifat subtansial untuk mencapai tujuan perusahaan.
Hal lain yang mempengaruhi adalah kompetensi pada karyawan.
Kompetensi mencakup berbagai faktor teknis dan non teknis, kepribadian dan
tingkah laku, soft skills dan hard skills, kemudian banyak digunakan sebagai
aspek yang dinilai banyak perusahaan untuk merekrut karyawan ke dalam
organisasi. Penilaian kompetensi biasanya menggunakan pendekatan tingkat
keahlian dan kemampuan yang dimiliki sesorang pegawai dengan standar yang
diinginkan, dan kualifikasi berupa sertifikasi, yang dapat berfungsi sebagai
pengesahan bahwa pegawai yang bersangkutan dapat memenuhi standar.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis
tertarik untuk meneliti lebih jauh mengenai pengaruh Kompetensi dan Motivasi
1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah
Untuk dapat meningkatkan kinerja karyawan tentunya tidak mudah,
banyak masalah yang harus dihadapi baik yang berasal dari dalam diri pegawai itu
sendiri maupun dari luar. Seperti uraian pada latar belakang diatas, salah satu
faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai, antara lain kompetensi dan motivasi
kerja.
Dengan motivasi yang baik pada setiap karyawan akan sangat
mempengaruhi hasil kerja karyawan itu sendiri. karyawan yang mempunyai
motivasi tinggi akan selalu menyelesaikan tugas yang diberikan kepadanya
dengan hasil yang baik pula sesuai dengan yang diharapkan. Tetapi pada
kenyataannya pemberian motivasi terhadap karyawan pada pelaksanaannya tidak
banyak berpengaruh besar dalam menciptakan, memelihara, mempertahankan
serta meningkatkan motivasi kerja karyawan.
Kompetensi merupakan karakteristik dasar yang dapat dihubungkan
dengan peningkatan kinerja individu atau tim. Pengelompokan kompetensi terdiri
dari pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill), dan kemampuan (abilities).
Masalah dalam penelitian ini akan dibatasi dalam ruang lingkup
kompetensi sebagai variabel X1, motivasi sebagai variabel X2, dan kinerja
sebagai variabel Y.
1.2.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dikemukakan, maka
1. Bagaimana gambaran kompetensi karyawan pada bagian produksi Ade
Busana ?
2. Bagaimana gambaran motivasi kerja karyawan pada bagian produksi Ade
Busana ?
3. Bagaimana gambaran kinerja karyawan pada bagian produksi Ade Busana ?
4. Bagaimana pengaruh kompetensi karyawan terhadap kinerja pada bagian
produksi Ade Busana ?
5. Bagaimana pengaruh motivasi karyawan terhadap kinerja pada bagian
produksi Ade Busana ?
6. Bagaimana gambaran kompetensi dan motivasi terhadap kinerja pada bagian
produksi Ade Busana ?
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui kompetensi pada karyawan Ade Busana pada bagian
produksi.
2. Untuk mengetahui motivasi kerja yang dimiliki oleh karyawan Ade Busana
pada bagian produksi.
3. Untuk mengetahui kinerja karyawan Ade Busana pada bagian produksi.
4. Untuk mengetahui pengaruh kompetensi terhadap kinerja karyawan Ade
Busana pada bagian produksi.
5. Untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan Ade
Busana pada bagian produksi.
karyawan secara simultan.
1.3.2 Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik secara teoritis
maupun praktis.
1. Kegunaan Teoritis
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi
perkembangan ilmu MSDM, khususnya mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi kinerja karyawan dan pengelolaan kompetensi dan
motivasi kerja karyawan.
2. Kegunaan Praktis
Hasil penelitian diharapkan berguna dalam memberikan informasi
tambahan bagi perusahaan dalam mengambil keputusan, serta memberikan
bahan masukan yang dapat dijadikan dasar pertimbangan bagi pembuat
kebijakan, mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pengaruh kompetensi
dan motivasi terhadap kinerja karyawan dalam rangka memecahkan
BAB 3
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1Objek Penelitian
Dalam penelitian ini menganalisis mengenai Pengaruh Kompetensi dan
Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Ade Busana Lembang. Adapun variabel
yang dianalisi yaitu Kinerja (Y) sebagai variabel dependen. Sedangkan yang
menjadi variabel independen adalah Kompetensi yang meliputi Kompetensi
Berprestasi dan Bertindak (X1), Kompetensi Melayani (X2), Kompetensi
Memimpin (X3), Kompetensi Mengelola (X4), Kompetensi Berpikir (X5),
Kompetensi Kepribadian Yang Efektif (X6) dan Variabel Motivasi (X7).
Penelitian ini bertempat di Ade Busana yang merupakan salah satu perusahaan
yang bergerak dibidang pembuatan pakaian rajutan. Adapun yang akan menjadi
populasi dalam penelitian ini adalah karyawan Ade Busana bagian Produksi yang
terletak di Jl.Cibogo no.25 Lembang.
3.2 Metode dan Desain Penelitian 3.2.1 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan
verifikatif. Metode deskriptif yaitu suatu metode dalam meneliti status kelompok
manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas
peristiwa pada masa sekarang Suharsimi Arikunto (2006:10). Tujuan dari
penelitian deskriptif adalah untuk membuat gambaran atau lukisan secara
antara fenomena yang diselidiki. Penelitian deskriptif dalam penelitian ini
bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis,
faktual dan akurat, mengenai pengaruh kompetensi dan motivasi kerja terhadap
kinerja karyawan yang merupakan hasil survei pada karyawan Ade Busana.
Sedangkan metode verifikatif adalah penyelidikan yang diadakan untuk
memperoleh fakta – fakta dari gejala – gejala yang ada dan mencari keterangan –
keterangan secara faktual, baik tentang institusi sosial, ekonomi atau politik dari
suatu kelompok ataupun suatu daerah. Suharsimi Arikunto (2006:8) metode
verifikatif membedah dan menguliti serta mengenal masalah – masalah serta
mendapatkan pembenaran terhadapan keadaan dan praktek – praktek yang sedang
berlangsung.
Berdasarkan jenis penelitiannya, yaitu deskriptif dan verifikatif yang
dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan, maka metode penelitian
yang digunakan adalah metode explanatory survey. Menurut Malhotra
(2005:196), “Metode survei adalah kuesioner yang terstruktur yang diberikan
kepada responden yang dirancang untuk mendapatkan informasi spesifik”.
Berdasarkan kurun waktu penelitian, metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah cross sectional method, karena dilaksanakan dalam kurun
waktu yang tidak berkesinambungan dan panjang (kurang dari satu tahun).Husein
Umar (2002:45) mengemukakan bahwa “Cross sectional method adalah metode
penelitian dengan cara mempelajari objek dalam satu kurun waktu tertentu (tidak
.2.2 Desain Penelitian
Menurut Malhotra dalam Istijanro (2005:29) mengungkapkan bahwa
desain penelitian dapat dibagi menjadi tiga macam. Pertama, riset eksplanatori
yaitu desain riset yang digunakan untuk mengetahui permasalahan dasar. Kedua,
riset deskripstif yaitu desain riset yang digunakan untuk menggambarkan sesuatu.
Dan ketiga, riset kausal yaitu untuk menguji hubungan “sebab akibat”
Nazir (2005:85) mengatakan bahwa "Desain penelitian harus mengikuti
metode penelitian". Adapun desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah desain kausalitas. Desain kausalitas ini tujuan utamanya adalah
mendapatkan bukti hubungan sebab akibat, sehingga diketahui mana yang
menjadi variabel yang mempengaruhi, mana variabel yang dipengaruhi.
.3 Operasionalisasi Variabel
Menurut Sugiono (2007:2) menyatakan bahwa variabel adalah gejala yang
menjadi fokus peneliti untuk diamati, dan variabel itu sebagai atribut dari
sekelompok orang atau obyek yang mempunyai variasi antara satu dengan yang
lainnya dalam kelompok itu.
Untuk mempermudah pemahaman, perlu dijelaskan konsep variabel
penelitian sebagai berikut:
1) Variabel bebas, yaitu variabel yang mempengaruhi variabel lain, dalam
penelitian ini adalah kompetensi dan motivasi
2) Variabel terikat, yaitu variabel yang dipengaruhi variabel lain, dalam
Operasionalisasi variabel merupakan penjabaran variabel ke dalam
dimensi-dimensi, indikator-indikator dan selanjutnya menjadi item-item yang
akan diukur dalam penelitian. Skala pengukuran yang digunakan dalam
penelitian ini adalah skala diferensial semantik dengan nilai interval satu sampai
lima.
Menurut Malhotra (2005:300),
Skala diferensial semantik adalah skala pemeringkatan tujuh poin dengan poin ujung terkait dengan label dua kutub yang mempunyai makna semantik. Kemampuan skala diferensial semantic untuk digunakan dalam segala hal menjadikannya skala pemeringkatan yang paling populer dalam riset pemasaran
Data yang diperoleh dari skala diferensial semantik adalah data interval.
Menurut Sedarmayanti dan Hidayat (2002:100),
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel Kompetensi dan Motivasi
Konsep Variabel Definisi Operasional Sumber Data No.Item
KOMPETENSI Kompetensi merupakan kemampuan yang terbentuk dari Kemampuan yang terbentuk dari sinergi watak, motif, konsep diri, pengetahuan dan keterampilan yang diimplementasikan dalam bentuk sikap atau perilaku dalam bekerja
Spencer dan Spencer (1994)
Tingkat Kompetensi
• Jumlah skor skala differential semantik 5 poin dengan indikator Kemampuan Bekerja
• Jumlah skor skala differential semantik 5 poin dengan indikator Kemampuan Memanfaatkan Waktu
• Jumlah skor skala differential semantik 5 poin dengan indikator Kemampuan Berinisiatif
• Jumlah skor skala differential semantik 5 poin dengan indikator Kemampuan Memahami Interpersonal
• Jumlah skor skala differential semantik 5 poin dengan indikator Kemampuan Melayani interpersonal
• Jumlah skor skala differential semantik 5 poin dengan indikator Kemampuan Berkomunikasi
• Jumlah skor skala differential semantik 5 poin dengan indikator Kemampuan Menjaga Hubungan Baik
• Jumlah skor skala differential semantik 5 poin dengan indikator Kemampuan Memberikan Dukungan
• Jumlah skor skala differential semantik 5 poin dengan indikator Kemampuan Mengarahkan Pekerjaan
• Jawaban responden tentang Kompetensi Berprestasi dan Bertindak dalam Kemampuan Bekerja melampaui standar
• Jawaban responden tentang Kompetensi Berprestasi dan Bertindak dalam Memanfaatkan Waktu
• Jawaban responden tentang Kompetensi Berprestasi dan Bertindak dalam Berinisiatif
• Jawaban responden tentang Kompetensi Melayani dalam Memahami Sikap Rekan Kerja
• Jawaban responden tentang Kompetensi Melayani dalam Membantu rekan kerja
• Jawaban responden tentang Kompetensi Melayani dalam Berkomunikasi
• Jawaban responden tentang Kompetensi Memimpin dalam Menjaga Hubungan Baik
• Jawaban responden tentang Kompetensi Memimpin dalam Memberi Dukungan
Motivasi adalah kebutuhan atau dorongan yang menyebabkan seseorang melakukan suatu kegiatan atau tugas yang berbeda
• Jumlah skor skala differential semantik 5 poin dengan indikator Kemampuan Bekerjasama
• Jumlah skor skala differential semantik 5 poin dengan indikator Kemampuan Mengidentifikasi Masalah
• Jumlah skor skala differential semantik 5 poin dengan indikator Kemampuan Berpikir Konseptual
• Jumlah skor skala differential semantik 5 poin dengan indikator Kemampuan Mengendalikan Diri
• Jumlah skor skala differential semantik 5 poin dengan indikator Tingkat
Kepercayaan diri karyawan
• Jumlah skor skala differential semantik 5 poin dengan indicator Kebutuhan Berprestasi
• Jumlah skor skala differential semantik 5 poin dengan indikator Kebutuhan Berkuasa
• Jumlah skor skala differential semantik 5 poin dengan indikator Kebutuhan Berafiliasi
• Jawaban responden tentang Kompetensi Mengelola dalam Bekerjasama
• Jawaban responden tentang Kompetensi Berpikir dalam Mengidentifikasi Masalah
• Jawaban responden tentang Kompetensi Berpikir dalam Mencari solusi suatu masalah
• Jawaban responden tentang Kompetensi Kepribadian yang Efektif dalam Mengendalikan Diri
• Jawaban responden tentang Kompetensi Kepribadian yang Efektif dalam Kepercayaan diri karyawan
• Jawaban responden tentang Motivasi dalam Tingkat ketepatan waktu pada penyelesaian tugas
• Jawaban responden tentang Motivasi untuk melakukan pekerjaan melebihi target
• Jawaban responden tentang Motivasi untuk mencapai target maksimal
• Jawaban responden tentang Motivasi dalam Tingkat Keinginan Mendapatkan Promosi Jabatan
• Jawaban responden tentang Motivasi dalam Tingkat keinginan untuk dihormati
• Jawaban responden tentang Motivasi dalam Hubungan social dengan atasan
• Jawaban responden tentang Motivasi dalam kepedulian sesama rekan kerja
• Jawaban responden tentang Motivasi dalam kepercayaan terhadap rekan kerja
20
Konsep Variabel Definisi Operasional Sumber Data No.Item
Kinerja
Kinerja didefinisikan sebagai hasil yang di dapat dari fungsi pekerjaan atau aktivitas tertentu dalam jangka waktu tertentu
Bernardin Russel (Sudarmanto, 2009:12)
Kinerja (Y)
• Jumlah skor skala differential semantik 5 poin dengan indikator Kualitas Kerja
• Jumlah skor skala differential semantik 5 poin dengan indikator Kuantitas
• Jumlah skor skala differential semantik 5 poin dengan indikator Batasan Waktu Kerja
• Jawaban responden tentang Kinerja dalam Kesesuaian Hasil Kerja,
• Jawaban responden tentang Kinerja dalam Ketelitian dan Ketepatan Hasil Kerja
• Jawaban responden tentang Kinerja dalam Tingkat Pencapaian Target Kerja
• Jawaban responden tentang Kinerja dalam Penyelesaian Jumlah Pekerjaan
.4 Sumber Data dan Alat Pengumpul Data
3.4.1 Sumber Data
Sumber data adalah sumber-sumber data yang diperoleh untuk
kepentingan penelitian, sumber data bisa diperleh dari sumber data internal
perusahaan maupun dari luar perusahaan.
Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:
1. Sumber data primer
Sumber data primer dalam penelitian ini didapat langsung dari pihak
yang bersangkutan dengan melalui wawancara yang dilakukan secara
langsung dengan staf yang berhubungan dengan permasalahan yang akan
diteliti.
2. Sumber data sekunder
Sumber data sekunder dalam penelitian ini didapat dari literatur
seperti; buku-buku teori, dokumen-dokumen yang berisi informasi dari
perusahaan yang bersangkutan dengan penelitian, karya ilmiah yang
dipublikasikan serta artikel-artikel yang berasal dari internet berupa data
dan teori yang ada kaitannya dengan dengan masalah yang diteliti. Adapun
data sekunder yang diperoleh dari perusahaan berupa data jumlah pegawai
dan data persentase kehadiran karyawan.
3.4.2 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dikategorikan menjadi
dan untuk memperoleh data primer. Teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu melalui komunikasi tidak langsung
dengan penggunaan instrumen utama yaitu angket
Menurut Sekaran dalam (Sugiono, 2010:162) mengatakan bahwa:
Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pernyataan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Angket tersebut dapat berupa pertanyaan atau pernytaan tertutup atau terbuka.
Menurut Sekaran (2009:243) mengatakan bahwa “angket
(Questionnaire) merupakan kumpulan pertanyaan tertulis yang dirumuskan
sebelumnya di mana responden mencatat jawaban, biasanya dalam alternatif
yang disusun secara cukup tertutup”.
Angket dengan pernyataan atau pertanyaan terbuka menurut Uma
Sekaran dalam (Sugiono, 2010:163) merupakan:
Pernyataan atau pertanyaan yang mengharapkan responden untuk menuliskan jawabanya berbentuk uraian tentang sesuatu hal. Sedangkan ankget dengan pernyataan atau pertanyaan tertutup merupakan pernyataan atau pertanyaan yang mengharapkan responden mejawab dengan singkat atau memilih salah satu alternatif dari setiap pernytaan atau pertanyaan yang telah tersedia. Setiap pernyataan atau pertanyaan angket tertutup mengharapkan jawaban berbentuk data nominal, ordinal, interval, dan ratio.
Berdasarkan uraian di atas dalam penelitian ini peneliti memutuskan
menggunakan angket pernyataan tertutup, dimana peneliti mengarapkan
jawaban responden yang singkat . pernyataan tertutup ini juga memudahkan
responden untuk menjawab dengan cepat, dan juga memudahkan peneliti dalam
Langkah-langkah penyusunan kuesioner yang digunakan dalam penelitian
ini didasarkan pada pedoman perancangan kuesioner yang dikemukakan oleh
Malhotra (2005:325) sebagai berikut:
1. Menentukan informasi yang dibutuhkan.
Dalam penelitian ini, peneliti memiliki cukup informasi mengenai siapa saja
yang termasuk ke dalam populasi sasaran.
2. Menentukan teknik pengelolaan kuesioner yang akan digunakan.
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik personally
administered questionnaires.
3. Menetapkan pemberian skor untuk setiap item pernyataan. Pada penelitian
ini, setiap jawaban responden dihitung dengan menggunakan skala numerik.
Skala Numerik (Numeric Scale) merupakan variasi skala diferensial semantik,
skala ini menggunakan dua kutub eksterm positif dan negative hanya saja
pilihan yang tersedia adalah angka.
Menurut Simamora (2003:26) mengatakan bahwa dalam pemakaian skala
deferensial semantic ada beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan, yaitu:
1. Orentasi kutub kanan dan kiri dibuat beragam. Artinya jangan dibuat orientasi yang sama pada kutub yang sama, misalnya kutub kiri melalui negatif, dan kutub kanan melalui positif.
Berikut ini adalah contoh alternatif jawaban kuesioner dengan menggunakan
skala numerik:
(+) 5 4 3 2 1 (-)
Nilai-nilai tersebut direpresentasikan ke dalam berbagai alternatif jawaban yang
didasarkan pada pedoman konfigurasi skala yang dikemukakan oleh Malhotra
(2005:304). Berbagai alternatif jawaban tersebut diperlihatkan pada Tabel 3.3
Tabel 3.3
Alternative Jawaban Berdasakan Skala Diferensial Semantik
Nilai Alternatif Jawaban
Positif 5 Sangat sesuai, sangat terpenuhi, sangat terbuka, sangat perlu, sangat setuju, sangatt lancar, sangat tepat, sangat bersedia/sangat berniat.
4 Sesuai, terpenuhi, terbuka, perlu, setuju,lancar, tepat, bersedia/berminat.
3 Cukup sesuai, cukup terpenuhi, cukup terbuka, cukup perlu, cukup setuju, cukup lancar, cukup tepat, cukup bersedia/berminat.
2 Tidak sesuai, tidak terpenuhi, tidak terbuka/tertutup, tidak perlu, tidak setuju, tidak lancar, tidak tepat, tidak bersedia/berminat
1 Sangat tidak sesuai, sangat tidak terpenuhi, sangat tertutup, sangat tidak perlu, sangat tidak setuju, sangat tidak lancar, sangat tidak tepat, sangat tidak bersedia/berminat.
Negatif
Sumber: Modifikasi dari pedoman konfigurasi skala (Malhotra, 2005:304)
3. Merancang pertanyaan untuk mengatasi ketidakmampuan dan
ketidaksediaan responden menjawab.
4. Membuat keputusan mengenai struktur pernyataan
5. Menentukan susunan kata dari pernyataan
6. Mengurutkan pertanyaan dalam urutan yang sesuai
7. Mengidentifikasi bentuk dan layout
8. Memperbanyak kuesioner
3.5 Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel
3.5.1 Populasi
Populasi dalam suatu penelitian merupakan salah satu wilayah sumber
data yang dijadikan sebagai subjek penelitian. Suharsimi Arikunto (2006:130)
mengemukakan “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”.
Malhotra (2005:364) mengemukakan bahwa “Populasi adalah
gabungan seluruh elemen yang memiliki serangkaian karakteristik serupa,
yang mencakup semesta untuk kepentingan masalah riset pemasaran”.
Sementara itu menurut Saifuddin Azwar (2007:77), mengatakan bahwa:
Populasi didefinisikan sebagai kelompok subjek yang hendak dikenai generalisasi hasil penelitian. Kelompok subjek ini harus memiliki ciri-ciri atau karakteristik bersama yang membedakannya dari kelompok subjek yang lain. Ciri yang dimaksud tidak terbatas hanya sebagai ciri lokasi, akan tetapi dapat terdiri dari karakteristik-karakteristik individu.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan bagian produksi pada ADE BUSANA yaitu sebanyak 130 orang dengan rincian seperti yang tertera pada tabel
Tabel 3.4
Populasi Karyawan Ade Busana Lembang
NO BAGIAN JUMLAH
JUMLAH POPULASI 130
3.5.2 Ukuran Sampel
wakil populasi yang diteliti”. Penarikan sampel tidak hanya sebatas menarik
sebagian populasi yang dilakukan begitu saja, melainkan ada aturan-aturan atau
teknik-teknik tertentu. Menggunakan teknik yang tepat akan memungkinkan
peneliti dapat menarik data yang reliabel.
Saifuddin Azwar (2007:79) mengemukakan bahwa “Sampel
adalah sebagian dari poulasi yang memiliki ciri-ciri yang dimiliki oleh
populasinya”. Sementara itu menurut Malhotra (2005:364), “Sampel adalah
subkelompok populasi yang terpilih untuk berpartisipasi dalam studi”.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah simple random
sampling yaitu pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak. Sampel
yang dijadikan responden dalam penelitian ini berjumlah 98 orang.
Berdasarkan teknik pengambilan sampel yakni simple random sampling,
penulis melakukan penarikan sampel dengan cara melakukan sistem undi
(random). Responden yang selanjutnya dijadikan sampel, adalah nama-nama
responden yang terpilih atau keluar dari hasil undian tersebut.
3.5.3 Teknik penarikan Sampel
Menurut Riduwan (2009:57), teknik penarikan sampel atau teknik
sampling adalah suatu cara mengambil sampel yang representatif dari populasi.
Penarikan sampel tidak hanya sebatas menarik sebagian populasi yang
dilakukan begitu saja, melainkan ada aturan-aturan atau teknik-teknik tertentu.
Oleh karena itu, dalam pengambilan sampel harus dilakukan sedemikian
rupa sehingga diperoleh sampel yang benar-benar dapat mewakili dan dapat
yang tepat akan memungkinkan peneliti dapat menarik data yang reliabel.
Karena itu, ketentuan- ketentuan dalam penarikan sampel menjadi penting
dalam kegiatan penelitian ilmiah. Teknik penarikan sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah proportional random sampling.
Husein Umar (2002:59) mengemukakan bahwa untuk menghitung
besarnya ukuran sampel dapat dilakukan dengan menggunakan teknik
slovin dengan rumus:
2 N = Ukuran populasi
e = Taraf kesalahan dalam pengambilan sampel yang masih bisa ditolerir (e=0.05)
Berdasarkan rumus di atas maka dapat diukur besarnya sampel sebagai berikut:
Sedangkan dalam menentukan jumlah sampel dalam masing-masing bagian
dengan menggunakan rumus :
ni = Jumlah sampel menurut stratum n = Jumlah sampel seluruhnya Ni = Jumlah populasi menurut stratum N = Jumlah populasi seluruhnya
1. Seksi Mesin Rajut ni = × 98
= 39,2 = 39 orang 2. Seksi Mesin Linking
ni = × 98
= 26,38 = 26 orang 3. Seksi Mesin Obras
ni = × 98
= 18,84 = 19 orang 4. Seksi Mesin Steam/ Boiler
ni = × 98
Alokasi sampel karyawan Ade Busana Lembang
3.6 Uji Instrumen 3.6.1 Uji Validitas
Berkaitan dengan pengujian validitas instrumen, SaifudinAzwar (2010:99)
menjelasakan bahwa yang dimaksud dengan validitas skala yang disusun
berdasarkan kawasan ukur yang teridentifikasi dengan baik dan dibatasi dengan
jelas.
Uji validitas yang dilakukan bertujuan untuk menguji sejauh mana item
kuesioner yang valid dan mana yang tidak. Hal ini dilakukan dengan cara
mencari korelasi setiap item pertanyaan dengan skor total pernyataan untuk
hasil jawaban responden yang mempunyai skala pengukuran ordinal
minimal serta pilihan jawaban lebih dari dua pilihan, perhitungan korelasi
antara pertanyaan kesatu dengan skor total digunakan alat uji korelasi Pearson
(product moment coefisientof corelation) dengan rumus:
Dimana : ∑ = Jumlah skor dalam distribusi X
∑ = Jumlah skor dalam distribusi Y
∑ = Jumlah kuadrat dari skor distribusi X
∑ = Jumlah kuadrat dari skor distribusi Y = Banyaknya responden
Menurut Saifuddin Azwar (1997:7), “Menggunakan alat ukur kadangkala
tidak memberikan hasil ukur yang cermat dan teliti sehingga akan menimbulkan
kesalahan (varians error). Kesalahan tersebut dapat berupa hasil yang terlalu
tinggi (overestimate) atau terlalu rendah (underestimate). Alat ukur yang valid
adalah yang memiliki varians error yang kecil”.
Dalam kaitannya dengan koefisien korelasi antara item dengan skor total
tes, sedikitnya jumlah item yang ada dalam tes akan mengakibatkan terjadinya
overestimasi terhadap korelasi yang sebenarnya. Oleh karena itu, agar
memperoleh informasi yang lebih akurat mengenai korelasi antara item dengan
tes, maka nilai korelasi yang diperoleh dikoreksi kembali dengan rumus berikut:
− = −
2+ 2− 2
(Saifuddin Azwar, 2009:62)
Keterangan:
ri(x-i) = Koefisien korelasi item total setelah dikoreksi rix = Koefisien korelasi item total sebelum dikoreksi si = Deviasi standar skor suatu item
sx = Deviasi standar skor skala
Berikut adalah keputusan pengujian validitas instrument menurut Saifudin Azwar (2010:65) :
1. Item pertanyaan dinyatakan valid jika ! ≥ 0,30
2. Item pertanyaan dinyatakan tidak valid jika ! < 0,30
Pengujian validitas instrumen dalam penelitian ini dilakukan terhadap 30
responden dengan tingkat signifikansi 5% dan derajat kebebasan (df) n-2 yaitu
3.6.2 Uji Reliabilitas
Menurut Saifuddin Azwar (2010:83),
Reliabilitas mengacu kepada konsistensi atau keterpercayaan hasil ukur, yang mengandung makna kecermatan pengukuran. Pengukuran yang tidak reliabel akan menghasilkan skor yang tidak dapat dipercaya karena perbedaan skor yang terjadi diantara individu lebih ditentukan oleh faktor eror daripada faktor perbedaan sesungguhnya. Pengukuran yang tidak reliabel tentu tidak akan konsisten pula dari waktu ke waktu
Pengujian reliabilitas yang penulis gunakan adalah dengan menggunakan rumus
alpha cronbach (r11):
Menurut Sugiono (2007:365) untuk menentukan nilai korelasi, digunakan rumus
sebagai berikut:
r11 = Reliabilitas instrumen k = Banyaknya butir soal
Sedangkan rumus variansnya adalah sebagai berikut: 2
= (Suharsimi Arikunto, 2006:184)
Keterangan:
δt2 = Varians total ΣX2 = Jumlah skor N = Jumlah responden
Keputusan pengujian reliabilitas instrumen :
Cα > 0,70 : instrumen penelitian reliabel
Keterangan : 0,70 merupakan standar minimal reliabilitas instrumen penelitian
3.6.3 Prosedur Pengolahan Data
Di dalam penelitian ini, pengolahan data dilakukan melalui beberapa
langkah sebagai berikut:
1. Editing, dalam hal ini adalah pemeriksaan angket yang terkumpul
setelah diisi oleh responden menyangkut kelengkapan pengisian
angket yang dilakukan oleh responden dan pemeriksaan jumlah
lembaran angket.
2. Coding, dalam hal ini adalah pembobotan dari setiap item
instrumen berdasarkan pada pembobotan sebagai berikut: untuk
jawaban positif rangking pertama dimulai dari skor yang terbesar
sampai dengan yang terkecil dan untuk jawaban negatif rangking
pertama dimulai dari skor terkecil sampai dengan yang terbesar.
Nilai atau bobot untuk setiap jawaban positif diberi nilai
5-4-3-2-1 dan untuk jawaban negatif diberi skor 5-4-3-2-1-2-3-4-5.
Pengukuran dalam Kuisoner yang digunakan pada penelitian ini
adalah dengan menggunakan skala numerik yaitu kuisoner yang
disebarkan dan dibuat dengan sistem tertutup, artinya tanggapan
untuk setiap pertanyaan telah disediakan dan responden hanya
tinggal memberi silang (X) pada kolom tanggapan sesuai dengan
pendapat responden masing-masing.
ke dalam tabel rekapitulasi secara lengkap untuk seluruh item setiap
variabel. Adapun tabel rekapitulasi seperti yang terlihat pada tabel 3.8.
Tabel 3.8
Rekapitulasi Pengubahan Data
Responden Skor item
1 2 3 4 5 n
1 2 3 4
N
4. Method of Successive Internal (MSI)
Semua data akan ditransformasikan menjadi skala interval dengan
menggunakan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Menghitung frekuensi (f) setiap pilihan jawaban, berdasarkan
jawaban responden pada setiap pertanyaan.
b. Berdasarkan frekuensi tersebut, dilakukan penghitungan proporsi
(p) setiap pilihan jawaban dengan cara membagi frekuensi (f)
dengan jumlah responden.
c. Berdasarkan proporsi tersebut untuk setiap pernyataan, dilakukan
penghitungan proporsi kumulatif untuk setiap pilihan jawaban.
d. Menentukan nilai batas Z (tabel normal) untuk setiap pernyataan
dan setiap pilihan jawaban.
# $ = 1
√2ð(
欠)
e. Menentukan nilai interval rata-rata untuk setiap pilihan jawaban
(Dencity at Lower Limit) - (Dencity at Upper Limit) Scale Value =
(Area Below Upper Limit) - (Area Below Lower Limit)
Data penelitian yang sudah berskala intervalnya selanjutnya akan ditentukan pasangan data variabel independen dengan variabel dependen serta ditentukan persamaan yang berlaku untuk pasangan-pasangan tersebut
5. Melakukan analisis deskriptif, yaitu mengolah data dari angket dalam
penelitian ini adalah didasarkan pada pedoman kategorisasi menurut
Saifuddin Azwar (2009:109) sebagai berikut:
Rentang minimum = Jumlah item pertanyaan x skor terendah Rentang Maksimum = Jumlah item pertanyaan x skor tertinggi Luas Jarak sebaran = Rentang maksimum – rentang terendah Satuan deviasi standar (σ) = luas jarak sebaran/6
Mean teoritis (µ) = jumlah item pertanyaan x mean
Dengan dasar pengelompokan untuk tiga kategori diagnosis menurut
Saifuddin Azwar (2009:109) adalah sebagai berikut :
X < [µ-1,0σ] rendah [µ-1,0σ] ≤ X < [µ+1,0σ] sedang [µ+1,0σ] ≤ X tinggi
Rendah Sedang Tinggi
6. Analisis regresi digunakan untuk menaksir harga variabel Y
berdasarkan harga variabel X yang diketahui, serta taksiran perubahan
variabel Y untuk setiap perubahan variabel X.
Analisis Regresi yang digunakan adalah Regresi Linear Berganda.
Menurut Sugiyono (2009:243) mengatakan “analisis regresi ganda
keadaan (naik turunnya) variabel dependen, bila dua atau lebih
variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi”.
Prosedur kerja perhitungan regresi ganda dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
a) Pengujian asumsi
Menurut Wahid Sulaiman (2004:88), “Untuk memperoleh model
regresi yang terbaik, dalam arti secara statistik adalah BLUE (Best
Linear Unbiased Estimator), maka model regresi yang diajukan harus
memenuhi persayaratan uji asumsi normalitas, uji asumsi
heteroskedasitas, uji asumsi linearitas, uji asumsi nonautokorelasi, dan
uji asumsi multikolinearitas”.
1) Uji Asumsi Normalitas
Syarat pertama untuk melakukan analisis regresi adalah normalitas,
“Data sampel hendaknya memenuhi prasyarat distribusi normal.”
Data yang mengandung data ekstrim biasanya tidak memenuhi
asumsi normalitas. Jika sebaran data mengikuti sebaran
normal,maka populasi dari mana data diambil berdistribusi normal
dan akan dianalisis menggunakan analisis parametrik.
Menurut Wahid Sulaiman (2004:88), Untuk mendeteksi normalitas,
digunakan Normal Probability Plot. Melalui plot ini, masing-masing
nilai pengamatan dipasangkan dengan nilai harapan dari distribusi
apabila sebaran datanya terletak di sekitar garis lurus yang melalui
nol dan tidak mempunyai pola”.
2) Uji Asumsi Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas adalah varian residual yang tidak konstan pada
regresi sehingga akurasi hasil prediksi menjadi meragukan. Residu
pada heteroskedastisitas semakin besar apabila pengamatan semakin
besar. Menurut Wahid Sulaiman (2004:106), “Suatu regresi dikatakan
tidak terdeteksi heteroskedastis apabila penyebaran nilai-nilai
residual terhadap harga-harga prediksi tidak membentuk suatu pola
tertentu (meningkat atau menurun)”.
3) Uji asumsi multikolinearitas
Multikolinieritas adalah situasi adanya korelasi yang kuat antara
variabel bebas yang satu dengan variabel bebas yang lainnya dalam
analisis regresi. Apabila dalam analisis terdeteksi multikolinieritas
maka angka estimasi koefisen regresi yang didapat akan mempunyai
nilai yang tidak sesuai dengan substansi, sehingga dapat menyesatkan
interpretasi. Selain itu juga nilai standar error setiap koefisien regresi
dapat menjadi tidak terhingga. Dua parameter yang paling umum
digunakan untuk mendeteksi multikolinieritas adalah nilai Tolerance
dan Nilai VIF (variance inflation factor). Suatu regresi dikatakan
terdeteksi multikolinieritas apabila nilai VIF menjauhi 1 atau nilai
Tolerance menjauhi 1. Menurut Nachrowi dan Usman (2006:102),
b) Model Persamaan regresi linier ganda X1 dan X2 atas Y adalah sebagai
berikut:
Y = a + bX1+ bX2 +ε
(Sugiyono, 2009:277)
c) Untuk mencari koefisien regresi b1, b2, b3, b4, b5, b6 dan a digunakan
persamaan silmultan sebagai berikut:
∑X1Y = b1 ∑X12 + b2∑X1∑X2
∑X2Y = b1 ∑X1X2+ b2∑X22
Y= a + b1X1 + b2X2 (Sugiyono, 2009:277)
d) Setelah harga a, b1,dan b2 diperoleh maka langkah selanjutnya adalah
menghitung korelasi ganda masing-masing variabel independen dengan
variabel dependen dengan rumus berikut:
*+,-,),.,/,0,123 = 4
5 ∑ 6 + 5 ∑ 6 + 5 ∑ 5 6 + 5 ∑ 6 + 5 ∑ 6 + 57∑ 76
∑ 6
(Sugiyono, 2009:292)
e) Signifikansi koefisien korelasi antara variabel X dan Y diuji dengan
membandingkan thitung dan ttabel yaitu dengan menggunakan rumus
distribusi student (tstudent). Rumus dari distribusi student adalah :
8 = √ − 2 √1 −
(Sugiyono, 2009:250) Keterangan:
r = koefisien korelasi product moment n = banyaknya data
f) Selanjutnya untuk uji signifikansi koefisien korelasi ganda dicari Fhitung
dulu kemudian dibandingkan degan Ftabel.
9
:;<=>? @ A)C A> – C )
(Sugiyono, 2009:292)
Keterangan :
Fhitung = Nilai F yang dihitung
R = Nilai Koefisien Korelasi Ganda m = Jumlah variabel bebas
n = Jumlah Sampel
g) Menguji signifikansi secara parsial antara variabel independen terhadap
variabel dependen dengan membandingkan thitung dengan ttabel, dan
menghitung nilai beta (koefisien jalur), yakni koefisien regresi yang
distandarkan untuk mengetahui besarnya kontribusi masing-masing
variabel independen terhadap variabel dependen dengan rumus berikut:
D2,E = F
6 5F
(Li, 1975:103: Land, (1969:9; Schumacker&Lomas, 1996:35 dalam
Kusnendi)
Keterangan:
ρYXk = Koefisien regresi yang distandarkan Sk = Standar deviasi variabel independen Sy = Standar deviasi variabel dependen
bk = Koefisien regresi variabel independen Xk yang terdapat dalam
3.6.3 Rancangan Uji Hipotesis
Langkah terakhir dari analisis data yaitu menguji hipotesis dengan tujuan
untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang cukup jelas antara variabel X
(X1, X2, X3, X4, X5 ,X6, X7) dengan Variabel Y yang pada akhirnya akan diambil
suatu kesimpulan penerimaan atau penolakan daripada hipotesis yang telah
dirumuskan.
Rumus yang digunakan penulis untuk menguji hipotesis yaitu uji
signifikansi koefisien korelasi (uji-t). Adapun perhitungannya adalah sebagai
berikut :
G =
H
!IJ
!Gujarati (2009:249)
H0 : ρ = 0, koefisien arah regresi tidak berarti
Artinya tidak terdapat pengaruh antara Kompetensi yang dicirikan oleh Kompetensi Berprestasi dan Bertindak, Kompetensi Melayani, Kompetensi Memimpin, Kompetensi Mengelola, Kompetensi Berpikir, Kompetensi Kepribadian Efektif dan Motivasi terhadap Kinerja Karyawan ADE BUSANA Lembang
H0 : ρ > 0, koefisien arah regresi berarti
Untuk mengetahui ap
R = koefisien korelasi g
m = jumlah variabel beb
n = jumlah responden
Bila 9:lebih b
signifikan, yaitu dapa
hipotesisnya adalah :
Jika ≥ M
Jika < M
Berdasarkan taraf signif
Uji hipotesis pe
pengaruh antara kompe
apakah hipotesis yang dikembangkan diterim
an nilai t hitung dengan t tabel yang terdap
Maka Ho ditolak dan diterima
< Maka Ho diterima dan ditolak
iginifikansi 0,05 dengan derajat kebebasan (dk
jian signifikansi terhadap koefisien korelas
k menguji hipotesis penelitian utama dapat
u dengan menggunakan uji F
L
apat diberlakukan untuk seluruh populasi. Kri
Maka Ho ditolak dan diterima
Maka Ho diterima dan ditolak
nifikansi 0,05 dengan derajat kebebasan (dk)= n-5
penelitian yang dikemukakan di kerangka pemikira
petensi berprestasi, kompetensi melayani, kompe
kompetensi mengelola, kompetensi berpikir, kompetensi kepribadian efektif, dan
motivasi terhadap kinerja karyawan bag. Produksi Ade Busana Lembang.
Hipotesis tersebut dapat digambarkan dalam hipotesis statistic menjadi:
• Hipotesis Pertama
U ∶ W @ artinya tidak terdapat pengaruh antara Kompetensi Berprestasi dan
Bertindak (X1) terhadap Kinerja (Y)
U . ∶ WY artinya terdapat pengaruh positif antara Kompetensi Berprestasi dan
Bertindak (X1) terhadap Kinerja (Y) • Hipotesis Kedua
U ∶ W @ artinya tidak terdapat pengaruh antara Kompetensi Melayani (X2)
terhadap Kinerja (Y)
U . ∶ WY artinya terdapat pengaruh positif antara Kompetensi Melayani (X2)
terhadap Kinerja (Y) • Hipotesis Ketiga
U ∶ W @ artinya tidak terdapat pengaruh antara Kompetensi Memimpin (X3)
terhadap Kinerja (Y)
U . ∶ WY artinya terdapat pengaruh positif antara Kompetensi Memimpin (X3)
terhadap Kinerja (Y) • Hipotesis Keempat
U ∶ W @ artinya tidak terdapat pengaruh antara Kompetensi Mengelola (X4)
U . ∶ WY artinya terdapat pengaruh positif antara Kompetensi Mengelola (X4)
terhadap Kinerja (Y) • Hipotesis Kelima
U ∶ W @ artinya tidak terdapat pengaruh antara Kompetensi Berpikir (X5)
terhadap Kinerja (Y)
U . ∶ WY artinya terdapat pengaruh positif antara Kompetensi Berpikir (X5)
terhadap Kinerja (Y) • Hipotesis Keenam
U ∶ W @ artinya tidak terdapat pengaruh antara Kompetensi Kepribadian
Efektif (X6) terhadap Kinerja (Y)
U7. ∶ WY artinya terdapat pengaruh positif antara Kompetensi Kepribadian
Efektif (X6) terhadap Kinerja (Y) • Hipotesis Ketujuh
U ∶ W @ artinya tidak terdapat pengaruh antara Motivasi (X7) terhadap
Kinerja (Y)
UZ. ∶ WY artinya terdapat pengaruh positif antara Motivasi (X7) terhadap
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Hasil analisis dan pembahasan tentang pengaruh kompetensi dan motivasi
terhadap kinerja karyawan bagian produksi pada ADE BUSANA yang didasarkan
pada hasil survey terhadap 98 responden diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Kompetensi karyawan bagian produksi ADE BUSANA yang meliputi
kompetensi berprestasi dan bertindak, kompetensi melayani, kompetensi
mempengaruhi, kompetensi mengelola, kompetensi berpikir, kompetensi
efektivitas diri rata-rata skornya termasuk ke dalam kategori sedang. Hal ini
berarti karyawan memiliki semangat kerja, pengetahuan, kepedulian, dan
pengendalian diri yang cukup dibandingkan dengan kemampuan karyawan
dalam mencari solusi dalam suatu masalah.
2. Penilaian berdasarkan tanggapan karyawan mengenai motivasi kerja yang
meliputi kebutuhan berprestasi, kebutuhan berkuasa, dan kebutuhan
berafiliasi/pertemanan di bagian produksi ADE BUSANA termasuk dalam
kategori cukup, dimana keinginan untuk mencapai target maksimal berada
pada rata-rata skor terendah dibandingkan dengan indikator lainnya
3. Kinerja karyawan berdasarkan tanggapan karyawan yang meliputi indikator
kuantitas, kualitas dan jangka waktu pada bagian produksi ADE BUSANA
dinilai sedang oleh para karyawan. Ini berarti karyawan memiliki keyakinan
4. Kompetensi memiliki korelasi yang signifikan dengan motivasi kerja
karyawan bagian produksi ADE BUSANA. Hal ini mengandung arti bahwa
dalam kompetensi karyawan perku adanya dukungan motivasi kerja, emikian
pula bahwa motivasi kerja dapat tercipta secara efektif apabia memperoleh
dukungan adanya kompetensi karyawan.
5. Kompetensi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan bagian produksi ADE BUSANA Lembang. Artinya kompetensi
karyawan menentukan optimasi pembentukan kinerja karyawan dalam
bekerja di ADE BUSANA Lembang.
6. Motivasi kerja memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan bagian produksi ADE BUSANA. Artinya motivasi kerja
karyawan menentukan pembentukan kinerja karyawan dalam bekerja di
ADE BUSANA Lembang.
7. Kompetensi dan motivasi secara bersama-sama berpengaruh terhadap
kinerja karyawan. Hal ini berarti kompetensi karyawan dan motivasi kerja
secara bersama-sama berperan untuk meningkatkan proses pembentukan
kinerja karyawan bagian produksi ADE BUSANA Lembang.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian mengenai pengaruh kompetensi
dan motivasi kerja karyawan pada bagian produksi ADE BUSANA, penyusun
dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pihak manajemen dalam hal
meningkatkan kompetensi dan motivasi kerja para karyawan serta meningkatkan
prestasi kerja karyawan, yaitu sebagai berikut:
1. Hasil penelitian mengenai tingkat kompetensi karyawan pada bagian
produksi ADE BUSANA mempunyai hasil yang relatif cukup tinggi.
Permasalahan utama yang berhubungan dengan kompetensi adalah sekitar
indikator kompetensi mengelola. Hal tersebut dapat terlihat dari tingkat
karyawan dalam bekerjasama dan mencari solusi atas suatu masalah. Ini
mengindikasikan kompetensi karyawan dalam hal orientasi mengelola masih
belum menyeluruh. Untuk permasalahan ini penulis menyarankan agar pihak
manajemen ikut mendorong dan mendukung karyawan dalam rangka
meningkatkan kompetensi karyawan untuk bekerja sama dan mencari solusi
suatu masalah dengan sungguh-sungguh sehingga karyawan mampu
memberikan hasil kerja yang optimal.
2. Hasil penelitian mengenai tingkat motivasi kerja karyawan pada bagian
produksi ADE BUSANA mempunyai hasil yang relatif cukup. Permasalahan
utama yang berhubungan dengan motivasi adalah sekitar indikator kebutuhan
berprestasi. Hal tersebut dapat terlihat dari tingkat keinginan karyawan untuk
mencapai target kerja sesuai dengan standar perusahaan belum terlalu tinggi,
mayoritas karyawan memiliki tingkat dorongan yang sedang dalam bekerja
melebihi target yang telah ditetapkan perusahaan. Untuk permasalahan ini
penulis menyarankan agar pihak manajemen memberikan umpan balik atau