• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DISPARITAS LAYANAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK ICT DI UNIVERSITAS ANDALAS.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS DISPARITAS LAYANAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK ICT DI UNIVERSITAS ANDALAS."

Copied!
81
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Perkembangan Teknologi Informasi yang sangat pesat dewasa ini

memberikan banyak kemudahan pada berbagai aspek kegiatan bisnis. Peranan

Teknologi Informasi dalam berbagai aspek kegiatan bisnis dapat dipahami karena

sebagai sebuah teknologi yang menitik beratkan pada pengaturan sistem informasi

dengan penggunaan komputer, teknologi informasi dapat memenuhi kebutuhan

informasi dunia bisnis dengan sangat cepat, tepat waktu, relevan, dan akurat (Zanial,

2011). Penerapan Teknologi Informasi bagi perusahaan dan organisasi mempunyai

peranan penting dan dapat menjadi pusat strategi bisnis untuk memperoleh

keunggulan bersaing.

Saat ini perhatian terhadap kualitas layanan

Information and

Communication Technology

(ICT) di perguruan tinggi semakin meningkat. Hal ini

menuntut institusi perguruan tinggi, khususnya ICT untuk memberikan layanan

terbaik kepada pengguna. Cara pemberian layanan yang berbeda dari pihak ICT

akan menyebabkan kesenjangan layanan sistem informasi akademik ICT, karena

layanan yang diberikan menjadi faktor penentu keberhasilan dalam suatu perguruan

tinggi. Dalam perkembangannya perguruan tinggi sangat membutuhkan evaluasi

dalam hal pelayanan kepada pengguna dalam sistem informasi akademik, sehingga

perguruan tinggi harus memberikan pelayanan yang memuaskan bagi penggunanya.

(2)

ICT maka para pengguna layanan ICT akan mengalami kekecewaan.

Menurut Gaspersz (2007) kualitas memiliki banyak definisi yang berbeda

dan bervariasi. Kualitas merupakan faktor yang dapat mempengaruhi pilihan

konsumen untuk berbagai jenis jasa yang berkembang saat ini dan telah menjadi

salah satu faktor dalam keberhasilan dan pertumbuhan suatu organisasi. Persepsi

kualitas layanan juga didefinisikan sebagai persepsi konsumen secara keseluruhan

baik keunggulan dan kelemahan dari organisasi dan pelayanannya.

Universitas Andalas sebagai salah satu perguruan tinggi negeri di Indonesia

mempunyai tekad untuk memanfaatkan serta mengikuti perkembangan teknologi

informasi untuk meningkatkan layanan sistem informasi akademik. Dengan

demikian, persepsi para pengguna jasa pendidikan dapat digunakan untuk

mengevaluasi kualitas layanan sistem informasi akademik suatu organisasi. Secara

umum timbul persepsi yang berbeda-beda dari beberapa pengguna terhadap kualitas

layanan sistem informasi akademik yang diterima. Beberapa pengguna berpendapat

bahwa layanan yang diberikan belum sesuai dengan yang diharapkan oleh pengguna,

sehingga persepsi tersebut menjadi evaluasi pihak ICT untuk memperbaiki kualitas

layanan ke depan. Persepsi tersebut dapat dilihat pada Tabel 1, hal ini didasarkan

kepada wawancara terbuka yang telah dilakukan peneliti dari beberapa pengguna di

beberapa fakultas di Universitas Andalas (Oktober, 2011).

Tabel 1

. Rekapitulasi Wawancara Terbuka

No

Nama

Pekerjaan

Fakultas

Persepsi Terhadap Layanan ICT

1.

Febriko Yuza

Mahasiswa

Teknik

Kurang memuaskan, belum tersedianya

informasi yang lengkap mengenai

matakuliah.

2.

Bebalazi Gea

Mahasiswa

Pertanian

Kurang memuaskan, karena akses untuk

membuka portal kadang-kadang susah.

3

Martinius

Dosen

Pertanian

Cukup membantu tetapi jaringan

bermasalah.

4

Rama Dewi, S.Kom

Admin

Pertanian

Memuaskan, tetapi disaat melakukan

(3)

3

5

Gustia Yuwana Putri Mahasiswa

Hukum

Cukup memuaskan, tapi hanya saja

loading

SIA lamban.

6

Misnar Syam, MH.

Dosen

Hukum

Kurang puas, karena jaringan agak

lambat pada saat menginput nilai kuliah

dan pelayanan yang diberikan kurang

puas

Dari penjelasan dapat disimpulkan bahwa diperlukan perbaikan dan

peningkatan kualitas layanan sistem informasi akademik ICT Universitas Andalas,

sehingga dapat memenuhi harapan para pengguna layanan sistem informasi akademik

suatu perguruan tinggi, karena kualitas pelayanan merupakan faktor dasar

tercapainya pelayanan di bidang jasa. Untuk itu perlu dilakukan suatu penelitian

guna menganalisis disparitas dalam

layanan sistem informasi akademik di

Universitas Andalas. Penelitian ini dijadikan sebagai bahan pertimbangan atau

evaluasi pada lembaga ICT Universitas Andalas.

1.2

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka dirumuskan permasalahan Bagaimana

disparitas antara persepsi pengguna dengan layanan sistem informasi akademik

Universitas Andalas.

1.3

Batasan Masalah

Dalam penelitian yang dilakukan ditetapkan batasan masalah supaya

penelitian tetap fokus pada rumusan tujuan yang telah ditetapkan. Adapun beberapa

hal yang menjadi batasan masalah adalah:

1. Penilaian dilakukan pada layanan ICT Universitas Andalas bukan terhadap

kinerja karyawan ICT.

(4)

1.4

Tujuan Penelitian

1. Menentukan atribut yang mempengaruhi kualitas layanan sistem informasi

akademik terhadap layanan yang diberikan ICT UNAND.

2. Menentukan persepsi dan harapan pengguna terhadap kualitas layanan

sistem informasi akademik yang diperoleh dari seluruh fakultas di

Universitas Andalas.

3. Menentukan

Disparitas

dalam layanan sistem informasi akademik yang

diberikan.

4. Merancang usulan perbaikan untuk meningkatkan kualitas layanan ICT

UNAND.

1.5

Sistematika Penulisan

Laporan ini disusun dalam enam bab yang masing-masing bab tersebut saling

berkaitan. Sistematika penulisan tugas akhir ini sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab pendahuluan menjelaskan latar belakang perlunya menganalisis

persepsi pengguna terhadap kualitas layanan sistem informasi akademik ICT,

perumusan masalah, tujuan penelitian dan batasan masalah dari penelitian yang

dilakukan.

BAB II LANDASAN TEORI

Menjelaskan teori yang berhubungan dengan penelitian, yaitu

teori-teori mengenai persepsi dan kualitas pelayanan. Selain itu juga dibahas teori-teori

mengenai pengumpulan dan pengolahan data serta metode analisis yang digunakan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

(5)

5

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Menjelaskan proses pengumpulan dan pengolahan data, seperti

pengumpulan data kuesioner, dan melakukan perhitungan uji validitas dan uji

reliabilitas kuesioner yang disebarkan kepada pengguna, serta melakukan uji

kecukupan data. Kuesioner berisikan pertanyaan yang berhubungan dengan

dimensi-dimensi kualitas jasa dan kemudian melakukan perhitungan skor untuk

masing-masing atribut tersebut yang akan digunakan untuk mengetahui persepsi yang

dirasakan dan harapan terhadap layanan sistem informasi akademik.

BAB V ANALISIS

Menjelaskan hasil dari pengolahan data yang telah dilakukan, yaitu analisis

terhadap pengujian statistik yang dilakukan dan analisis terhadap hasil perhitungan

gap

yang diperoleh. Hal ini dilakukan, untuk mengetahui persepsi pengguna terhadap

kualitas layanan sistem informasi akademik Universitas Andalas saat ini dan

bagaimana harapan pengguna terhadap layanan yang diberikan untuk kedepan serta

mengetahui atribut-atribut apa saja yang menjadi perbaikan untuk layanan ICT.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

(6)
(7)

6

✁ ✂ ✂

✄✁ ☎✆✁ ✝✁ ☎✞ ✟✠ ✡✂

Pada bab ini dijelaskan tentang teori-teori yang berhubungan dengan

penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya konsep dan pengertian jasa,

karakteristik jasa, kualitas jasa, kepuasan pelanggan, persepsi pelanggan, teknik

pengumpulan dan pengolahan data, metode pengukuran kualitas pelayanan

(metode SERVQUAL), Kesenjangan kualitas pelayanan, populasi dan sampel,

disain kuesioner, dan uji statistik,

☛☞ ✌ ✍✎ ✏✑ ✒✓✔✕ ✏✖✒ ✏✗✒ ✘✙✕✏

t

Jasa

Pada umumnya produk dapat diklasifikasikan menjadi beberapa bagian.

Pengklasifikasi produk berdasarkan daya tahan atau berwujud tidaknya suatu

produk. Berdasarkan kriteria ini, ada tiga kelompok produk, yaitu (Tjiptono,

2007) :

1. Barang tidak tahan lama (

Nondurable Goods

)

Barang tidak tahan lama adalah barang berwujud yang habis

dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali pemakaian (umur ekonomis

kurang dari satu tahun). Contoh : sabun, minuman dan makanan

ringan, garam, gula, kapur tulis dan sebagainya.

2. Barang tahan lama (

Durable Goods

)

Barang tahan lama adalah barang berwujud yang biasanya bisa

bertahan lama dan memiliki umur ekonomis lebih dari satu tahun.

Contoh : TV, kulkas, mobil, komputer, mesin cuci, dan lain-lain.

3. Jasa (

Service

)

(8)

2.2

Karakteristik Jasa

Berbagai penelitian dan literatur manajemen pemasaran jasa mengatakan

bahwa jasa memiliki empat karakteristik yang membedakannya dari barang dan

memiliki dampak

pada strategi pengelolaannya dan pemasarannya yaitu

(Tjiptono, 2007):

1. Tidak dapat diraba (

ntangi

bility

)

2. Tidak dapat dipisahkan (

Inseparability

)

3. Keragaman (

Heterogeneity

)

4. Tidak tahan lama (

Perishability

)

2.3

Kualitas Jasa

Kualitas jasa merupakan penyampaian jasa yang melebihi tingkat

kepentingan pelanggan. Kualitas jasa harus dimulai dari kebutuhan konsumen dan

berakhir pada persepsi konsumen. Menurut Parasuraman, et.al (1985), faktor

utama yang mempengaruhi kualitas pelayanan, yaitu pelayanan yang diharapkan

(

expected service

) dan pelayanan yang dirasakan (

perceived service

).

Kualitas total suatu jasa terdiri atas tiga komponen utama, yaitu:

1. Technical Quality

, yaitu komponen yang berkaitan dengan kualitas

output

(keluaran) jasa yang diterima pelanggan.

2. Functional Quality

, yaitu komponen yang berkaitan dengan kualitas cara

penyampaian suatu jasa.

3. Corporate Image

, yaitu profil, reputasi, citra umum dan daya tarik khusus suatu

perusahaan.

(9)

8

2.4

Kepuasan Pelangggan

Kepuasan pelanggan adalah suatu perasaan senang atau kecewa seseorang

sebagai hasil dari perbandingan antara prestasi atau produk yang dirasakan dan

diharapkannya (Kotler, 1997). Menurut Rangkuti (2003) mengatakan pengertian

tersebut dapat diterapkan dalam penilaian kepuasan atau ketidakpuasan terhadap

suatu perusahaan tertentu karena keduanya berkaitan erat dengan konsep kepuasan

pelanggan sebagaimana dapat dilihat pada diagram ini:

Gambar 1.

Hubungan Kepuasan Pelanggan (Rangkuti, 2003)

Pada Gambar 1 dapat dilihat diagram hubungan tingkat kepuasan

pelanggan yang menggabungkan faktor-faktor yang berpengaruh untuk mencapai

kepuasan pelanggan dengan mempertimbangkan kebutuhan dan keinginan

pelanggan berdasarkan persepsi pelanggan.

2.5

Persepsi Pelanggan

Persepsi pelanggan merupakan proses dimana individu memilih,

mengorganisasikan, serta mengartikan stimulus yang diterima melalui alat

inderanya menjadi suatu makna. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap

persepsi pelanggan atas suatu jasa adalah (Rangkuti , 2003):

1. Citra Perusahaan (

m

age

).

(10)

Gambar 2.

Faktor yang Mempengaruhi Persepsi Pelanggan Terhadap Jasa

(Rangkuti, 2003)

Pada

Gambar 2

menunjukkan faktor-faktor yang mempengaruhi pelanggan

terhadap suatu jasa berdasarkan layanan yang diharapkan oleh pelanggan dengan

menggunakan metode kualitas layanan.

2.6

Metode SERVQUAL

Metode

SERVQUAL

adalah metode yang sering digunakan untuk

mengukur kualitas pelayanan. Karena frekuensi penggunaannya yang tinggi,

SERVQUAL

dipandang memenuhi syarat validitas secara statistik (Brysland dan

Curry, 2001).

Beberapa kelebihan metode SERVQUAL adalah (Gunanto, 2007) :

1. Dapat diketahui nilai kualitas pelayanan dari setiap level pengamatan pada

setiap butir pertanyaan, setiap variabel dan setiap dimensi kualitas pelayanan

sehingga dapat dengan mudah ditelusuri apa yang sebenarnya mempengaruhi

tinggi atau rendahnya penilaian kualitas secara keseluruhan.

2. Dapat diketahui bagaimana harapan konsumen terhadap pelayanan yang

ditawarkan dan bagaimana penilaiannya tentang pelayanan yang diberikan

perusahaan.

(11)

10

4. Mengetahui gambaran tentang perkembangan harapan dan persepsi konsumen

dari waktu ke waktu.

Dari kelebihan-kelebihan metode

SERVQUAL

yang telah dijelaskan, metode

ini merupakan metode kualitas jasa dengan frekuensi penggunaan tinggi yang

didukung oleh dimensi kulitas jasa yang akan digunakan

2.7 Dimensi Kualitas

Menurut Parasuraman

et al

(1991) Ada lima dimensi besar kualitas jasa ,

yaitu :

1.

Tangible,

yaitu aspek yang terlihat secara fisik masal peralatan dan

karyawan serta sarana komunikasi.

2.

Assurance

, yaitu untuk mengukur kemampuan para personel dan

kesopanan karyawan serta sifat dapat dipercaya yang dimiliki oleh

karyawan.

3.

Reliability,

yaitu kemampuan perusahaan memberikan jasa yang tepat dan

dapat diandalkan.

4.

Responsiveness,

yaitu kesediaan untuk membantu partisipan dan

memberikan perhatian yang tepat.

5.

Empathy,

untuk mengukur pemahaman karyawan terhadap kebutuhan

konsumen serta perhatian yang diberikan oleh karyawan.

Dari kelima dimensi kualitas jasa yang dijelaskan, dimensi tersebut sangat

berpengaruh terhadap kualitas jasa yang dihasilkan. Selain itu dari dimensi tersebut

dapat melihat adanya dimensi yang paling berpengaruh disuatu layanan sehingga

kesenjangan kualitas layanan dapat diperoleh.

2.8

Kesenjangan Kualitas Pelayanan

(12)

Gambar 3

Gaps Model of Service Quality

(Sumber : Rangkuti, 2003)

Keterangan :

Garis putus-putus horizontal pada Gambar 3 memisahkan dua fenomena

utama, pada bagian atas berkaitan dengan pelanggan dan bagian bawah

berkaitan dengan perusahaan atau penyedia jasa.

Parasuraman, Zeithmal dan Berry mengemukakan bahwa kesenjangan

antara jasa pelayanan yang dirasakan dengan yang diharapkan terjadi karena

adanya (Walker Jr, 1992) :

1. Kesenjangan antara harapan konsumen dengan pandangan manajemen

(

gap

1). Pihak manajemen tidak selalu memiliki pemahaman yang tepat

tentang apa yang diinginkan oleh para pelanggan atau bagaimana

penilaian pelanggan terhadap usaha pelayanan yang diberikan oleh

perusahaan.

(13)

12

realistik, atau standar kualitas sudah jelas dan realistik namun

manjemen tidak berusaha untuk melaksanakan standar kualitas tersebut. Hal

ini akan mengakibatkan karyawan tidak memahami tentang kebijakan

perusahaan dan ketidak percayaan terhadap sikap manajemen, yang

selanjutnya menurunkan prestasi kerja karyawan.

Gap

ini dapat terjadi karena :

a. Tidak adanya atau kurangnya komitmen dari manajer bahwa kualitas

pelayanan merupakan kunci dari strategi mencapai tujuan.

b. Ketidakyakinan manajer bahwa harapan pelanggan tersebut dapat

dipenuhi.

c. Kekurangan sumberdaya, baik peralatan maupun manusianya.

d. Perusahaan dalam menetapkan standar tidak memperkirakan apa

yang sekiranya menjadi standar konsumen terhadap jasa tersebut.

3. Kesenjangan antara standar pelayanan dan komunikasi eksternal (

gap

3).

Standar-standar yang tinggi harus didukung oleh sumber-sumber daya,

program-program dan imbalan yang diperlukan untuk mendorong karyawaan

dalam memberikan pelayanan yang baik kepada pelanggan. Banyak faktor

yang mempengaruhi pemberian pelayanan, seperti keterampilan dan

kompetensi karyawan, moral karyawan, peralataan yang digunakan,

pemberian penghargaan.

Gap

ini disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu :

a. Karyawan tidak mengerti apa yang diharapkan oleh manajer atau

atasan mereka dari pelayanan yang mereka berikan serta bagaimana cara

memenuhi harapan tersebut.

b. Adanya standar yang saling bertentangan satu dengan lainnya.

c. Ketidakcocokan antara keterampilan atau keahlian karyawan dengan

pekerjaan/tugas yang diembannya.

d. Ketidaksesuaian antara peralatan yang disediakan dengan pekerjaan

e. Ketidakmampuan karyawan untuk fleksibel terhadap situasi yang ada

(

rule by the book

).

(14)

4. Kesenjangan antara penyajian pelayanan dan komuniksi eksternal (

gap

4).

Harapan pelanggan dipengaruhi oleh janji-janji yang disampaikan penyedia

jasa melalui komunikasi eksternal seperti para wiraniaga, brosur-brosur,

iklan, dan lain-lain. Hasil pelayanan yang baik dapat mengecewakan

pelanggan jika komunikasi pemasaran perusahaan menyebabkan mereka

memiliki harapan yang terlalu tinggi sehingga tidak realistis lagi.

Gap

ini

terjadi karena beberapa faktor, antara lain:

a. Tidak jalannya hubungan antar departemen, yakni antara bagian

periklanan dengan bagian pelayanan, antara

sales

dengan pelayanan,

antara bagian SDM, pemasaran dan pelayanan.

b. Memberikan janji yang terlalu berlebihan.

5. Kesenjangan antara pelayanan yang dirasakan dengan pelayanan yang

diharapkan (

gap

5). Perbedaan ini terjadi jika pihak manajemen gagal

menutup salah satu atau lebih dari empat kesenjangan tersebut di atas.

Perbedaan inilah yang menimbulkan rasa ketidakpuasan pelanggan.

2.9

Disain Kuesioner

Kuesioner merupakan suatu alat yang digunakan untuk pengumpulan data

dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan-pertanyaan kepada

responden dengan harapan memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut

(Umar, 2003). Tujuan pokok pembuatan kuesioner adalah untuk:

1. Memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan survei.

2. Memperoleh informasi dengan validitas dan reliabilitas setinggi

mungkin.

Kuesioner seharusnya mempunyai masalah yang dipecahkan maka secara

umum isi dari kuesioner dapat berupa (Arikunto,1998) :

1. Pertanyaan tentang fakta.

(15)

14

Sudut Pandang

Jenis Kuesioner

Keterangan

Terbuka

Memberi kesempatan kepada responden untuk menjawab

dengan kalimat sendiri

Tertutup

Responden memilih jawaban dari pilihan jawaban yang telah

disediakan

Pilihan Ganda

Responden memilih jawaban dari pilihan jawaban yang telah

disediakan

Isian

Memberi kesempatan kepada responden untuk menjawab

dengan kalimat sendiri

k List

hec

Responden tinggal membubuhkan tanda check pada kolom

yang sesuai

Rating Scale

Sebuah pertanyaan diikuti oleh kolom-kolom yang menunjukan

tingkatan

Langsung

Responden menjawab tentang dirinya

Tidak Langsung

Responden menjawab tentang orang lain

Cara Menjawab

Bentuk

Jawaban yang diberikan

Sudut Pandang

Jenis Kuesioner

Keterangan

Terbuka

Memberi kesempatan kepada responden untuk menjawab

dengan kalimat sendiri

Tertutup

Responden memilih jawaban dari pilihan jawaban yang telah

disediakan

Pilihan Ganda

Responden memilih jawaban dari pilihan jawaban yang telah

disediakan

Isian

Memberi kesempatan kepada responden untuk menjawab

dengan kalimat sendiri

Check List

Responden tinggal membubuhkan tanda check pada kolom

yang sesuai

Rating Scale

Sebuah pertanyaan diikuti oleh kolom-kolom yang menunjukan

tingkatan

Langsung

Responden menjawab tentang dirinya

Tidak Langsung

Responden menjawab tentang orang lain

Cara Menjawab

Bentuk

Jawaban yang diberikan

2. Pertanyaan tentang pendapat.

Pertanyaan tentang pendapat secara relatif lebih sukar dijawab oleh

responden, dibandingkan dengan pertanyaan tentang fakta. Pertanyaan

tentang fakta tidak memerlukan pikiran responden.

3. Pertanyaan tentang persepsi diri.

Mengenai cara responden menilai sesuatu tentang perilakunya sendiri

dalam hubungannya dengan orang lain. Misalnya pertanyaan tentang

jumlah atau frekuensi berkunjung pada keluarganya dan bagaimana

pengaruh kunjungan tersebut terhadap keluarga lain.

Berdasarkan sudut pandangnya, kuesioner dapat dibagi atas beberapa jenis:

Tabel 2

Jenis-Jenis Kuesioner

(Sumber : Arikunto, 1998)

2.10 Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data

(16)

2.10.1 Skala pengukuran

Skala pengukuran yang umum dipakai dalam penelitian survei adalah yang

dikembangkan oleh S.S. Stevens yang membaginya ke dalam lima

kategori, yaitu (Singarimbun dan Efendi, 1989):

1. Skala Nominal

Skala nominal merupakan skala pengukuran yang paling sederhana.

Tidak ada asumsi pada skala ini tentang jarak maupun urutan antara

kategori-kategori dalam ukuran. Angka-angka yang diberikan hanya

berfungsi sebagai label atau kode saja, bukan sebagai nilai dari

variabel yang diukur.

2. Skala Ordinal

Objek-objek yang ada diurutkan dari tingkatan paling rendah ke

tingkatan paling tinggi. Skala ukuran ordinal digunakan dalam

penelitian survei untuk mengukur kepentingan, sikap atau persepsi.

Angka yang diberikan disini hanya menunjukkan urutan

ran

king

atas

dasar sikapnya pada objek atau tindakan tertentu.

3. Skala Interval atau Selang

Skala interval adalah suatu pemberian angka kepada orang atau objek

yang mempunyai sifat skala nominal dan ordinal ditambah dengan satu

sifat lain yaitu jarak yang sama dari satu peringkat dengan peringkat

diatasnya atau dibawahnya. Setiap peringkat memperlihatkan jarak yang

sama dari ciri atau sifat objek yang diukur.

4. Skala Rasio

(17)

16

2.10.2 Skala Sikap

Skala sikap merupakan salah satu bentuk dari tipe skala pengukuran yang

digunakan untuk mengukur sikap. Bentuk-bentuk skala sikap yang perlu

diketahui dalam penelitian adalah (Singarimbun dan Efendi, 1989

)

:

1. Skala

Likert

Skala

Likert

digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi

seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial.

2. Skala Guttman

Skala Guttman merupakan skala kumulatif dimana terdapat beberapa

pertanyaan yang diurutkan secara hierarkis untuk melihat sikap

tertentu seseorang.

3. Skala Diferensial Semantik

Skala diferensial semantik berisikan serangkaian karakteristik bipolar

(dua kutub), seperti panas-dingin, popular-tidak popular, baik-tidak

baik, dan sebagainya.

4.

Rating Scale

Rating scale

yaitu berupa data mentah yang didapat berupa angka

kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif.

5. Skala Thurstone

Skala Thurstone meminta responden untuk memilih pertanyaan yang ia

setujui dari beberapa pertanyaan yang menyajikan pandangan yang

berbeda-beda. Pada umumnya setiap

item

mempunyai asosiasi nilai

antara 1 sampai dengan 10, tetapi nilai-nilainya tidak diketahui oleh

responden. Pemberian nilai ini berdasarkan jumlah tertentu pertanyaan

yang dipilih oleh responden mengenai angket.

2.10.3 Konsep

Sampling

(18)

populasi yang diinginkan secara keseluruhan. Tindakan tersebut dinamakan

sam

pling

. Teknik

sam

pling

merupakan cara pengambilan sampel. Teknik

sam

pling

pada dasarnya dapat dikelompokkan atas dua, yaitu (Riduwan, 2004):

1.

Probability sampling

Probability sampling

adalah teknik

sampling

yang memberikan peluang

yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota

sampel.

Teknik ini terbagi atas:

a.

Simple random sampling

Pengambilan sampel dilakukan secara acak tanpa memperhatikan

strata dalam populasi itu. Cara ini diambil jika populasi dianggap

homogen.

b.

Proportionate stratified random sampling

Teknik ini digunakan jika populasi mempunyai unsur yang tidak

homogen dan berstrata secara proporsional.

c.

Disproportionate stratified random sampling

Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel jika

populasi berstrata tetapi kurang proporsional.

d.

Cluster sampling

Teknik ini digunakan untuk menentukan sampel bila objek yang

akan diteliti sangat luas. Prosedur penetapan sampelnya didasarkan

pada lokasi geografis.

2.

Nonprobability sampling

Teknik ini tidak memberi peluang yang sama bagi setiap anggota

populasi untuk dipilih sebagai sampel.

Teknik terdiri atas:

a.

Convenience Sampling

(19)

18

b.

Purposive sampling

Penentuan sampel dengan teknik ini berdasarkan pertimbangan

tertentu, misalnya pakar atau ahli bidang yang diteliti.

c.

Quota Sampling

Teknik ini digunakan untuk menentukan sampel dari populasi yang

memiliki ciri-ciri tertentu sampai jumlah yang diinginkan.

d.

Judgement Sampling

Sampel dipilih berdasarkan penelitian bahwa dia adalah pihak yang

paling baik untuk dijadikan sampel penelitiannya.

e.

Snowball sampling

Teknik ini digunakan pada situasi, yaitu mula-mula sampel

berukuran kecil kemudian sampel disuruh memilih teman-temannya

menjadi sampel berikutnya. Demikian seterusnya sampai

mencukupi.

2.11 Pengujian Statistik Kuesioner

Kuesioner dikatakan berhasil

apabila alat ukur tersebut dapat

menunjukkan hasil ukurnya dengan cermat dan akurat sehingga kualitas sebuah

alat ukur ditentukan oleh kualitas

item

pertanyaannya. Suatu alat ukur yang berisi

item

berkualitas tinggi walaupun dalam jumlah yang sedikit akan jauh lebih

berguna daripada sebuah alat ukur yang berisi puluhan

item

berkualitas rendah.

2.11.1 Uji Validitas Kuesioner

(20)

Notasi yang dipakai dalam uji validitas ini adalah :

n

= Banyak responden

k

= Banyak pertanyaan

X

ij

= Jawaban responden ke-i untuk pertanyaan ke-j

(r

hitung

)

j

=

Product moment

untuk pertanyaan ke-j

Y

i

= Total skor jawaban responden ke-i

Langkah-langkah dalam menguji validitas kuesioner, yaitu (Singarimbun

dan Efendi, 1989):

1. Mendefinisikan secara operasional konsep yang akan diukur.

Cara yang digunakan untuk mencari definisi dan rumusan tentang

konsep yang akan diukur adalah menggunakan pendapat para ahli

yang terdapat di dalam literatur. Seandainya tidak terdapat dalam

literatur, maka peneliti dapat membuat definisi dan rumusan konsep

tersebut. Cara lainnya adalah dengan menanyakan langsung kepada

responden mengenai aspek-aspek yang akan diukur. Melakukan uji

coba skala pengukuran tersebut pada sejumlah responden. Sangat

disarankan agar jumlah responden uji coba minimal 30 orang supaya

distribusi skor akan lebih mendekati sebaran normal.

2. Mempersiapkan tabel tabulasi jawaban

3. Menghitung total skor untuk setiap jawaban responden.

k

j

ij

i

X

Y

1

.

... (2.1)

Dimana: i = 1, 2, 3, ..., dan n

4. Menghitung kuadrat skor jawaban dan kuadrat total skor jawaban

responden untuk masing-masing pertanyaan.

5. Menghitung hasil kali skor jawaban dan total skor untuk setiap

responden (

X

ij

.

Y

i

.

).

(21)

20









2

1

.

1

2

.

2

1

1

2

1

.

1

1

.

)

(

n

i

i

n

i

i

n

i

i

j

n

i

ij

n

i

i

n

i

ij

n

i

ij

i

j

hitung

Y

Y

n

X

X

n

Y

X

Y

X

n

r

... (2.2)

Dimana : j = 1, 2, 3, …, dan k

7. Membandingkan nilai

r

hitung

dengan

r

tabel

untuk

n

dan taraf kesalahan

5%. Jika

r

hitung

>

r

tabel

, maka pertanyaan tersebut dapat dinyatakan

valid, begitupun sebaliknya.

2.11.2 Uji Keandalan Kuesioner

Keandalan menunjukkan tingkat konsistensi alat ukur jika dipakai untuk

mengukur gejala yang sama pada waktu yang berbeda. Pengujian

keandalan kuesioner dilakukan dengan menggunakan metode

Alfa

Cronbach

(

). Metode

Alfa Cronbach

dapat digunakan untuk menguji

keandalan instrumen yang menggunakan skala

likert

(1 sampai 5). Nilai

koefisien keandalan berkisar antara 0 sampai 1. Jika nilai

adalah 0,6 atau

lebih, maka kuesioner dinyatakan telah baik untuk mengukur gejala yang

ingin diukur. Rumus perhitungan keandalan kuesioner dengan metode

Alfa Cronbach

yaitu (Umar ,2002):





2

1

2

1

1

t

k

j

b

k

k

...(2.3)

1

1

2

.

.

2

n

Y

Y

n

i

i

i

t

... (2.4)

n

Y

Y

n

i

i

i

1

.

.

... (2.5)

(22)

Keterangan:

r

= Koefisien keandalan

2

j

= Varians butir pertanyaan

2

t

= Varians total

j

Y

= Nilai rata-rata jawaban pertanyaan ke-j ; j = 1, 2, 3, ..., dan k

2.11.3 Uji Kecukupan Data

Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah data yang telah dikumpulkan

telah cukup dengan tingkat keyakinan dan ketelitian yang diinginkan untuk

selanjutnya dilakukan perhitungan. Langkah-langkah dalam uji kecukupan

data ini adalah (Sutalaksana, 1979):

Notasi yang dipakai dalam uji cukup ini adalah :

n

= Banyak responden

X

ij

= Jawaban responden ke-i untuk pertanyaan ke-j

Y

j

= Total skor jawaban responden ke-j

n’

= Banyak responden yang dibutuhkan

a

= Koefisien tingkat keyakinan.

b

= Tingkat ketelitian (taraf kesalahan).

k

= Banyak pertanyaan

1. Hitung total skor untuk setiap

item

pertanyaan

n

i

ij

j

X

Y

1

.

... (2.7)

2. Hitung kuadrat total dari jawaban responden untuk setiap

item

pertanyaan

3. Menghitung jumlah data yang dibutuhkan (n’) dengan rumus:

2

1

.

2

1

.

1

2

.

'





k

j

j

k

j

j

k

j

j

Y

Y

Y

N

b

a

(23)
(24)
(25)

✢✣ ✤✥ ✤

III

✦✧★✩✪✩ ✫✩ ✬✭ ✮✧

N

✧ ✫

I

I

N

✯✰ ✱ ✲ ✳✲ ✱✴✵ ✲✶ ✲ ✷ ✴ ✳✸ ✴ ✹✰ ✶✰ ✳ ✺✴ ✳✻✴ ✳✰ ✲ ✼ ✰ ✽✰✷✰ ✳✾✼✰ ✽✰✷✰ ✳ ✷ ✴ ✳✴ ✹ ✲✼ ✲✰ ✳ ✿✰ ✳✻ ✰ ❀✰ ✳

❁ ✲✹✰ ❀❂ ❀✰ ✳❁✰ ✹✰ ✺✹✰ ✳ ✻❀✰ ✽✷ ✴ ✳✿✴ ✹ ✴✶ ✰ ✲✰ ✳✷✴✳ ✴✹ ✲✼ ✲✰ ✳❃

❄❅❆ ❇❈ ❉❊ ❋● ❍●■❇❈■❈❏ ❋❑ ❋●■

▲✴✵✶ ✲✰ ✷✰ ✳ ✷ ✴ ✳✴ ✹ ✲✼ ✲✰ ✳ ✺✴✵❂✷✰ ❀✰ ✳ ✹✰ ✳✻❀✰ ✽ ✰▼✰ ✹ ✿✰ ✳✻ ❁✲ ✹✰ ❀❂❀✰ ✳ ✻❂ ✳✰

✺✴ ✺✷ ✴✵◆ ✹ ✴ ✽ ✲ ✳❖◆✵ ✺✰ ✶ ✲ ✶✴✵✼ ✰ ✺✴ ✳✿✲✰✷❀✰ ✳

t

PP ◗

s

✿✰ ✳ ✻ ❁ ✲✷✴✵ ✹❂ ❀✰ ✳ ❁✰ ✹✰ ✺ ✷ ✴ ✳✴ ✹ ✲✼ ✲✰ ✳❃ ✯✰ ✻✲✰ ✳ ✲✳ ✲✼ ✴✵ ❁ ✲✵ ✲ ❁✰ ✵ ✲✶ ✼ ❂ ❁✲ ✷ ✴ ✳❁✰ ✽❂✹❂✰ ✳❘ ✶✼ ❂ ❁ ✲ ✹ ✲✼ ✴✵✰ ✼❂ ✵❘✷ ✴✵❂✺❂✶ ✰ ✳ ✺✰✶ ✰ ✹✰ ✽❘ ✼ ❂✸ ❂✰ ✳

✿✰ ✳✻✲✳ ✻✲✳❁✲❙✰✷✰ ✲❁✰ ✵ ✲✷ ✴ ✳✴ ✹ ✲✼ ✲✰ ✳❘✶✴✵✼ ✰✷ ✴ ✳✴ ✳✼ ❂✰ ✳✺✴✼ ◆ ❁✴✷ ✴ ✳✴ ✹ ✲✼ ✲✰ ✳❃

❄❅❆❅❆ ❚❑ ❯❱ ❋❇❈■❱ ●❲ ❯ ❏ ❯●■

❳✼ ❂ ❁✲ ✷ ✴ ✳❁✰ ✽❂ ✹❂✰ ✳ ❁✲ ✹✰ ❀❂❀✰ ✳ ❂ ✳✼❂❀ ✺✴ ✳✻❂ ✺✷❂ ✹ ❀✰ ✳ ✲✳❖◆✵ ✺✰ ✶ ✲ ❁✰ ✹✰ ✺

✷✴✳ ✴✳✼ ❂✰ ✳ ✼◆ ✷ ✲ ❀ ✷ ✴ ✳✴ ✹✲✼ ✲✰ ✳❃ ✯✴✵ ❁✰ ✶✰ ✵ ❀✰ ✳ ✶ ✼ ❂ ❁✲ ✷ ✴ ✳❁✰ ✽❂ ✹❂✰ ✳ ❁✲❀ ✴✼ ✰ ✽❂ ✲ ❨❩❬ ✶✴✱✰ ✻✰ ✲

✶ ✰ ✹✰ ✽ ✶✰ ✼ ❂ ◆✵✻✰ ✳✲✶ ✰✶✲ ✿✰ ✳✻ ✺✴✹✰ ❀❂ ❀✰ ✳ ✷ ✴ ✹✰ ✿✰ ✳✰ ✳ ✸✰ ✶✰ ✼ ✴✵ ✽✰ ❁✰ ✷ ✷✴✳ ✻✻❂ ✳✰ ✶✲✶✼ ✴ ✺

✲ ✳❖◆ ✵ ✺✰✶✲✰ ❀✰ ❁ ✴✺✲ ❀❁✲❭ ❪ ❫❪ ❴❃ ❵✰ ✿✰ ✳✰ ✳ ✲✳ ✲ ❁✲ ✻❂ ✳✰ ❀✰ ✳❂ ✳✼❂❀✺✴ ✺✷ ✴✵ ✺❂ ❁✰ ✽❁✰ ✹✰ ✺

✷ ✵◆✶ ✴✶✰ ❀✰ ❁✴ ✺✲ ❀❘✼ ✴✼ ✰ ✷ ✲✷✰ ❁✰ ❀✴ ✳✿✰ ✼✰ ✰ ✳✳ ✿✰ ✱✰ ✳ ✿✰ ❀✷ ✴ ✳ ✻✻❂ ✳✰✿✰ ✳✻✺✴ ✺✲✹ ✲ ❀✲✷✴✵✶ ✴✷✶ ✲

✱✰ ✽▼✰ ✹✰ ✿✰ ✳✰ ✳ ✿✰ ✳✻ ❁ ✲✱ ✴✵ ✲❀✰ ✳ ❨❩❬ ✱✴ ✹❂ ✺✶✴✶ ❂✰ ✲ ❁✴✳ ✻✰ ✳ ✿✰ ✳✻ ❁✲ ✽✰ ✵✰ ✷ ❀✰ ✳✳ ✿✰ ❃ ❛ ✹ ✴ ✽

❀✰ ✵ ✴ ✳✰ ✲✼ ❂❘ ✷ ✴✵ ✹❂ ❁✲ ✹✰ ❀❂❀✰ ✳ ✴❜✰ ✹❂ ✰✶✲✼ ✴✵ ✽✰ ❁✰ ✷ ✹✰✿✰ ✳✰ ✳ ❨❩ ❬ ❭❪❫❪❴ ✶ ✴ ✽✲ ✳✻✻✰ ❁✰ ✷✰ ✼

✺✴ ✳✲ ✳✻❀✰ ✼ ❀✰ ✳✹✰ ✿✰ ✳✰ ✳❨❩❬❂✳✼ ❂ ❀❀✴❁✴✷✰ ✳✳ ✿✰ ❃

❄❅❆❅ ❝ ❚❑ ❯❱ ❋❞ ❋❑ ❈ ❉● ❑ ❯❉

❳✼ ❂ ❁✲✹ ✲✼ ✴✵✰ ✼ ❂✵ ❁✲ ❁✰ ✷✰ ✼ ❀✰ ✳❁✰ ✵ ✲✼ ✴◆✵ ✲✾✼ ✴◆✵ ✲ ✿✰ ✳✻✺✴ ✳❁❂ ❀❂ ✳ ✻✼ ✴ ✳✼ ✰ ✳ ✻✷ ✴ ✺✴❙✰ ✽✰ ✳

✺✰ ✶✰ ✹✰ ✽ ✿✰ ✳✻ ✰ ❀✰ ✳ ❁✲✰ ✳✻❀✰ ✼ ✺✴✳ ✻✴✳✰ ✲ ✰ ✳✰ ✹ ✲✶ ✲✶ ❀✴✶ ✴ ✳✸ ✰ ✳✻✰ ✳ ✷ ✴✵✶✴✷✶✲ ✷ ✴ ✳✻✻❂ ✳✰

✹✰ ✿✰ ✳✰ ✳ ❨❩❬ ✼ ✴✵ ✽✰ ❁✰ ✷ ❀❂ ✰ ✹ ✲✼ ✰✶ ✷ ✴ ✹✰ ✿✰ ✳✰ ✳ ✶ ✲✶✼ ✴ ✺ ✲ ✳❖◆✵ ✺✰ ✶ ✲ ✰ ❀✰ ❁✴ ✺✲❀ ❨❩❬ ❭ ❪ ❫❪ ❴ ❃

❳✼ ❂ ❁✲ ✹✲✼ ✴✵✰✼ ❂✵❁ ✲✹✰ ❀❂ ❀✰ ✳ ❁✴ ✳ ✻✰ ✳✺✴ ✺✱✰❙✰❁✰ ✳✺✴ ✺✰ ✽✰ ✺✲✵ ✴❖ ✴✵ ✴ ✳✶ ✲✾ ✵ ✴❖✴✵ ✴ ✳✶✲✱✰ ✲ ❀✲✼ ❂

(26)

st✉t s ✈✇①✇① ②③ ④①⑤✇② ⑥⑦ ✇✈✇①✇⑧ ⑨② ⑨ ④①

⑩❶ ❷ ❸❹❶ ❺❶ ❻❶ ❼❽ ❷❽ ❾❻ ❿ ❾❻ ➀ ❹❽ ➀ ➁❻❾➂❾❻ ❾❹ ❾ ❼ ❾➃ ❺❶ ❻❶ ❼❽❷ ❽ ❾❻ ➄ ➁➅➆❶❽ ❹ ❶ ❻➀ ❾❻

➇❶ ❻➀➀ ➁❻ ❾➂ ❾❻➂ ➁❶ ➄❽ ❸❻❶ ➅➄❶ ➈ ❾➀ ❾❽➉➉ ➊

t

s

❺❶ ❻❶ ❼❽❷ ❽ ❾❻ ➋ st➌

I

⑦✇① ② ⑨➍ ⑨➎ ④➏ ⑨➐② ➑ ⑨➒③ ②⑦④①➓➎ ④⑧ ④✈✇① ➔③ ➎③ ➑ ④①

→ ❾ ❼ ❾ ➇ ❺❶❻ ➀❽❻ ❹❶ ❻❷ ❽ ➣❽ ➂ ❾ ➄❽ ❾❻ ❾❷ ➅❽ ➈ ➁❷ ↔ ❾❷ ➅❽ ➈ ➁❷ ↕ ❾❷ ➅❽ ➈ ➁❷ ❷❶ ➅➄❶➈➁❷ ❹ ❽ ➄❶ ➄➁❾❽ ➂ ❾❻

❹ ❶❻ ➀ ❾❻ ➂ ➁❾ ❼❽ ❷ ❾ ➄❼ ❾❿❾❻❾❻❿ ❾❻➀ ❾➂ ❾❻❹❽ ❷ ❶ ❼❽ ❷ ❽❹❶ ❻➀ ❾❻ ➇❶ ➅➁➙ ➁➂❷ ❶ ➅➃❾❹❾ ❺➈❶ ➈❶ ➅❾ ❺❾➙ ➁➅❻❾❼↔

❾ ➅❷ ❽ ➂❶ ❼↔ ➄❶ ➅❷ ❾❼❽ ➇❾❹❽ ➇❶❻ ➄❽➛➜ ➝➞ ➟➠➡ ➊ ➋

➢➂ ❾ ❼ ❾ ❺❶ ❻➀ ➁➂ ➁ ➅❾❻ ❿ ❾❻➀ ❹❽ ➀ ➁❻ ❾➂ ❾❻ ➁❻ ❷ ➁➂ ❺❶ ❻❶ ❼❽❷ ❽ ❾❻ ❽❻ ❽ ❾❹ ❾ ❼ ❾➃ ➄➂❾ ❼❾

❺❶❻ ➀➁➂ ➁➅❾❻➊➤ ➥➜ ➝➦ ❹ ❶❻ ➀ ❾❻ ➧➙❶❻➙❾❻➀ ➂ ➅❽ ❷ ❶ ➅❽ ❾❿ ❾❻➀➈❶ ➅➈❶❹❾❹ ❾ ➅❽ ➇❾ ➄❽ ❻ ➀↕ ➇❾ ➄❽❻ ➀➈ ❾➀❽ ❾❻

➂ ➁❶ ➄❽ ❸❻❶ ➅➋

st s ✈✇ ➑ ④① ➨ ④①➔ ④①➩③✇➏⑨ ⑥① ✇ ➑

➛➫➭➯➲ ➳ ➵➸ ➇❶ ➅➁❺❾➂❾❻ ➄➁ ❾❷ ➁ ❷ ❶ ➂❻ ❽ ➂➺➇❶❷ ❸❹ ❾ ❹ ❾ ❼ ❾ ➇ ❺❶ ❻➀ ➁➂ ➁➅❾❻ ➂➁❾ ❼❽ ❷ ❾ ➄

❼ ❾❿ ❾❻ ❾❻ ↔ ❺❶ ➇➈ ➁❾❷ ❾❻ ➂ ➁❶ ➄❽ ❸❻❶ ➅ ❺ ❾❹❾ ❺❶ ❻❶ ❼❽ ❷ ❽ ❾❻ ❽ ❻❽ ➇❶ ❻ ➀❾ ➻ ➁ ❺❾❹ ❾ ❹❽ ➇❶ ❻ ➄❽ ➂ ➁❾ ❼❽ ❷ ❾ ➄

❹❾➅❽ ➇❶ ❷ ❸❹ ❶ ➛➫➭➯➲➳➵➸➋ ➼➁❶ ➄❽ ❸❻❶ ➅ ❺❶ ❻❶ ❼❽ ❷ ❽ ❾❻ ❽ ❻❽➈ ❶ ➅❽ ➄❽ ➂ ❾❻ ❺❶ ➅❷ ❾❻ ❿ ❾ ❾❻ ➇❶ ❻➀❶ ❻ ❾❽

❼ ❾❿ ❾❻ ❾❻ ❿❾❻➀ ❾➂❾❻ ❹❽ ❷ ❶ ❼❽ ❷ ❽↔ ➂ ➁❶ ➄❽ ❸❻❶ ➅ ❽ ❻❽ ❹❽ ❹ ❾ ➄❾ ➅➂ ❾❻ ❺ ❾❹❾ ❺❶❻ ❶ ❼❽ ❷ ❽ ❾❻ ↕ ❺❶❻❶ ❼❽ ❷❽ ❾❻

➄❶ ➈❶ ❼➁➇❻ ❿ ❾❹❾❻ ❹❽ ❺❽ ❼❽ ➃➄❶ ➄ ➁❾❽ ❹❶ ❻ ➀❾❻ ➂ ❾➅❾➂❷ ❶ ➅❽ ➄❷ ❽ ➂ ➽➾➚➪ ➶➹ ➶→ ➋ ➼➁❶ ➄❽ ❸❻❶ ➅❷❶ ➅➄❶ ➈ ➁❷

(27)

➷➬ ➮ ➱✃❐ ❒❮❰Ï ÐÑÒ ÓÔ Ð ÕÏÐÑÒ ÓÔ Ð Ö×Ñ Ð ØÙ ÚØ ØÙÔÙÐÔ Û Ü ØÝÒ Ù ÞÕß ØÝ ÒÙ Þ àÒ ß× ÙÝ Ò áÔ ØâÒ Ð ØÝ ã×â Ø ÚØÙØÙ äå æ ç è éêëç ì í îç ïðí ñéò éî éêëç ó äôíôõ ç ë ôö÷ø øùú óû õç ü éçî ôöûýôê þéî éçî ôö÷øøÿú óþôí å ê✁ö÷ øø✂ú óäç ✄☎✁✆✝ ö÷ø✞ øú

✞ ✟✠✡ ☛☞✌ ✍✎

n

✏ éî ë éýçôê✁ô✑ éî ôõ ôíôê✁ ôê✒õéê✒☎ ô✑ ýôõôèèéõô☎ð☎ ôê✑éõ ô✁ ôêôê✓çëí éè ✔êòå îè ôëçì ☎ôý éèç ☎

÷ ✕✖✗✘✙✚✖ ✛✜✙✢✙✣✤✥✦✧✖ ✛★

✗✩✛✖✪✙✣✫✖ ✛ ✙✛✜✬✪ ✗✖✭✙✜✫✖ ✚✖ ✗✮✯✰✚✖✧✖ ✛✖✛✤✙✢✭✩✗ ✥✛✜✬✪ ✗✖ ✢✙✦✣✖✫✩✗✙✣

✱ ✥✛ ✜✬✪✗✖ ✢✙✧✖✛★✫ ✙ ✲✩ ✪✙✣✖✛✚✖✧✖✛✖ ✛✥✳ ✕ ✖✫ ✖✚✖ ✴ ✙✛ ✜✬✪✗✖✢✙✧✖ ✛★✭✩ ✪✣✙ ✛✙

✵ ✤✙ ✢✭✩✗✚✖✧✖✛✖ ✛

✥✳ ✕✗✶✫ ✖✴ ✫ ✙★ ✶ ✛✖✣✖ ✛✷✫ ✙✬✘ ✩✪ ✖✢✙✣✖✛

✸ ✹✩✛★✩ ✚✬✚✖✚✖ ✧✖✛✖ ✛✥✳✕✲✩✪✘✖✣✖✙✖ ✛

✪✖✘✙

✘✖✫✖ ✢✖✖✭

✗✩ ✚✖ ✣✶✣✖✛

✘✩ ✚✖ ✧✖✛✖ ✛

✺ ✻✎ ✎ ✼✽✠ ✾✿ ✍ û✑éîôí å î✔❀✏ï éîëç ☎ ô✑î ôè ô ýôê ëå✑ ôê✑ôýôë ôôíöè éõô✁ôêç☎ éõ ð ôê ✑ éê✒✒ð ê ô

ù ❁é✑ éî✄ ô✁ôôêý ôê☎ éè ôè✑ ð ôê å✑ éî ôí å î✑ ôýôë ôôíè éõô✁ôêç☎ éõð ôê ✑ éê✒✒ð ê ô

✂ ❂ ôëç õ✑ éõô✁ôêôê✁ ôê✒ýç ï éîç ☎ ôê✔❀✏ ï éîð✑ ôë ôî ôê

–saran sangat jelas

9

❃✍✌☛✠☞ ☛✌ ☛❄ ❅

Pegawai ICT memberikan pelayanan

tepat waktu

10

Pelayanan yang diberikan tidak

memandang jabatan seseorang

11

❃✍✎❆ ❇✾✎ ☛ ❈✍✾

✍✎ ✎

Layanan sistem informasi akademik

mudah diakses dan cepat

12

ICT cepat tanggap terhadap keluhan

pengguna

13

Kemampuan untuk mengatasi

keluhan pengguna

14

❉❊❆ ❋✠❄❅

Akses Lokasi pusat ICT yang mudah

dijangkau

15

Kesungguhan operator dalam

menyikapi keluhan

16

Kemudahan untuk menghubungi ICT

17

Terbina komunikasi yang baik antara

(28)

Dengan menggunakan metode

● ❍■❏❑ ▲▼◆

, maka atribut dari kuesioner

dapat disesuaikan dengan karakteristik yang ada di ICT UNAND sehingga lebih

mudah dalam menyelesaikan masalah. Kuesioner ini disebarkan kepada mahasiswa

aktif, karyawan dan dosen dari 11 fakultas di Universitas Andalas. Kuesioner ini

terbagi menjadi 2 bagian, yaitu :

A. Kuesioner untuk pengguna layanan

1) Kuesioner Bagian I ini menjelaskan tentang data umum responden, responden

ditujukan kepada mahasiswa, karyawan dan dosen dari semua fakultas di

Universitas Andalas.

Pada bagian I responden diminta untuk mengisi data diri pribadi, seperti :

a. Jenis Kelamin

Data ini digunakan untuk mengetahui jumlah persentase dari

responden laki-laki dan responden perempuan.

b. Umur

Data ini berhubungan dengan data tahun masuk kuliah dari responden.

c. Status Pekerjaan

Data ini berhubungan dengan data pekerjaan dari pengguna layanan SIA

ICT UNAND.

d. Asal Fakultas

Data ini digunakan untuk mengetahui banyaknya responden pengguna

layanan sistem informasi akademik dari 11 fakultas di Universitas Andalas.

2) Kuesioner Bagian II ini menjelaskan persepsi pengguna mengenai pelayanan

sistem informasi akademik ICT UNAND saat ini, data yang dibutuhkan

berupa data hasil penilaian kuesioner dari 5 dimensi

●❖ P◗ ❘❙❚ ❯

yang digunakan.

Untuk kuesioner bagian II, keterangan dari masing-masing nilai tersebut

adalah sebagai berikut :

(29)

27

4.Skala 4 : Puas

5.Skala 5 : Sangat Puas

3) Kuesioner Bagian III ini menjelaskan harapan pengguna terhadap layanan ICT

ke depan. Harapan tersebut dilakukan untuk evaluasi peningkatan kualitas

layanan nantinya.

Untuk kuesioner bagian III adalah sebagai berikut :

1.Skala 1 : Tidak Penting

2.Skala 2 : Kurang Penting

3.Skala 3 : Cukup Penting

4.Skala 4 : Penting

5.Skala 5 : Sangat Penting

B. Kuesioner Untuk Pihak ICT

4). Kuesioner Bagian IV ini menjelaskan persepsi pihak ICT dengan harapan

pengguna mengenai pelayanan ICT. Pihak ICT melakukan penilaian terhadap

layanan yang diberikan terhadap pengguna selama ini.

1.Skala 1 : Tidak Baik

2.Skala 2 : Kurang Baik

3.Skala 3 : Cukup Baik

4.Skala 4 : Baik

5.Skala 5 : Sangat Baik

Pada Bagian II dan Bagian III, kuesioner dirancang dalam bentuk

pertanyaan tertutup dimana untuk setiap pertanyaan telah disediakan pilihan

jawaban dalam bentuk skala

❱❲ ❳ ❨ ❩❬

yang berupa angka 1 sampai 5 (dari tingkatan

paling rendah ke tingkatan paling tinggi). Skala

❱❲ ❳ ❨❩❬

biasa digunakan untuk

meneliti bagaimana responden merangking beberapa pertanyaan dengan memberi

tanda pada angka yang tersedia (misal 1, 2, 3, 4, 5). Pada Bagian II dan Bagian

III, IV ini digunakan pertanyaan yang berhubungan dengan dimensi kualitas

(30)

❝❞❡ ❢❣❤ ✐❥❦ ❧♠ ❧❤♥ ❧♦ ❧

Setelah dilakukan penyebaran kuesioner, selanjutnya data yang diperoleh

dikumpulkan dan digunakan dalam pengolahan data. Ada beberapa tahap dalam

pengolahan data penelitian ini :

1.Uji validitas

Uji validitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana

skor/nilai/ukuran yang diperoleh menyatakan hasil pengukuran atau

pengamatan yang ingin diukur. Suatu alat ukur yang memenuhi uji validitas

berarti dapat memberikan hasil pengukuran yang tepat dan akurat serta

memiliki ketelitian yang tinggi karena mampu mendeteksi

perbedaan-perbedaan kecil yang ada pada atribut yang diukurnya (Sutalaksana, 1979).

Dalam penelitian uji validitas menggunakan teknik pengujian

♣qr st ✉✈

dengan taraf kepercayaan 95% dan tingkat ketelitian (α) sebesar 0,05. Nilai

yang digunakan dalam penelitian ini jika nilai koefisien yang diperoleh < α,

berarti diterima dan jika > α berarti tidak diterima.

2.Uji keandalan

Uji keandalan dilakukan terhadap kuesioner dengan tujuan untuk

mengetahui konsistensi dari alat ukur dalam mengukur gejala yang sama

dalam waktu yang berbeda (Umar, 2002). Uji keandalan untuk penelitian ini

menggunakan teknik pengujian

r✇ ①②r ③s ✉✈④r③②

’s

dengan taraf kepercayaan

95% dan tingkat ketelitian (α) sebesar 0,05. Nilai yang digunakan dalam

penelitian ini jika nilai koefisien yang diperoleh > 0,60 berarti diterima dan

jika < 0,60 berarti tidak diterima.

3. Uji kecukupan data

Uji kecukupan data dilakukan untuk mengetahui apakah data yang

dikumpulkan telah mencukupi atau belum. Jika hasil yang diperoleh

menunjukkan bahwa data belum mencukupi maka dilakukan pengambilan

data kembali (Sutalaksana, 1979). Dalam penelitian ini uji kecukupan data

(31)

29

dengan menggunakan taraf kepercayaan 95% dan tingkat ketelitian (α)

sebesar 0,05. Jika n’ (jumlah data yang dibutuhkan dari hasil

perhitungan) < N (jumlah data yang telah didapatkan) berarti diterima dan

jika n’ (jumlah data yang dibutuhkan dari hasil perhitungan) > N

(jumlah data yang telah didapatkan), berarti ditolak.

4. Perhitungan kesenjangan

Perhitungan kesenjangan merupakan suatu perhitungan untuk mengetahui

apakah terdapat kesenjangan antara variabel layanan yang diteliti,

disamping itu juga mengetahui atribut apa saja yang mengalami

kesenjangan. Cara perhitungannya yaitu dengan menghitung

gap

yang

terjadi antara dua variabel yang diteliti yaitu antara persepsi pihak ICT

dengan harapan pengguna (

Gap

1) dan persepsi pengguna dengan

harapan pengguna (

Gap

5) yang sudah ditentukan dengan menggunakan

rumus berikut.

Gap

1 = Rata-Rata dari Persepsi pihak ICT – Rata-Rata dari Harapan

Pengguna

….(3.1)

Gap

5 = Rata-Rata dari Persepsi pengguna – Rata-Rata Harapan

Pengguna

…..(3.2)

⑤⑥⑦ ⑧⑨ ⑩❶ ❷❸ ❷❸

Menjelaskan analisis dari pengolahan data yang telah dilakukan, yaitu

mengetahui seberapa besar

gap

antara harapan dan persepsi pengguna

terhadap kualitas pelayanan sistem informasi akademik ICT Universitas Andalas.

Serta analisis dari perhitungan

gap

yang dilakukan dengan mempertimbangkan

faktor yang paling berpengaruh terhadap peningkatan layanan. Selain itu

gap

yang

dianalisis dalam penelitian ini yaitu persepsi pihak ICT dengan harapan

pengguna (

Gap

1) dan persepsi pengguna dengan harapan pengguna (

Gap

(32)

❹❺❻ ❼❽❾❽ ❿❽ ➀➁➂ ➀ ➂➃ ➄➅ ➄❽ ➀

Tahapan penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini terdiri dari beberapa

(33)

31

(34)
(35)

33

(36)
(37)
(38)

➞➟➞➠ ➡

➢➤ ➥➦ ➧➨ ➢➧➩➟➥➫➟➥ ➢➤➥➦ ➭➩➟➯➟➥ ➫➟➲➟

➳➵➸ ➵ ➺ ➵➺ ➻➼➻ ➵➽ ➵➼ ➸➻ ➾➚➪➵➶➽➵➼ ➹ ➚➼ ➘ ➚➼ ➵➻ ➴ ➚➼ ➘➷ ➹➴ ➷ ➪➵➼ ➸➵➼ ➴➚➼ ➘➬ ➪➵➮➵➼ ➸ ➵➱ ➵

✃➵➼ ➘➱➚➪➵➮➸➻ ➪➵➽➷ ➽ ➵➼ ➸ ➵➪➵➹➴➚➼ ➚➪➻➱➻ ➵➼➻➼➻ ❐

❒❮ ❰ ÏÐÑÒ

u

ÓÔ

u

ÕÖÑ×Ö

t

Ö

Ø➵➱ ➵ ✃➵➼ ➘ ➸➻➽ ➷ ➹➴➷➪➽ ➵➼ ➴➵➸➵ ➴➚➼ ➚➪➻➱➻ ➵➼ ➻➼ ➻ ✃➵➻➱ ➷ ➸ ➵➱➵ ➴Ù➻ ➹ ➚Ù ➺➚Ù➷ ➴ ➵ ➸ ➵➱ ➵

✃➵➼ ➘ ➸➻➴➚Ù➬➪➚➮ ➸➵Ù ➻ ➮➵➶➻ ➪ Ú ➵Ú ➵➼ Û ➵Ù ➵ ➸ ➵➼ ➴ ➚➼✃➚➺➵Ù ➵➼ ➽ ➷ ➚➶➻➬➼➚Ù ❐ ➳➚➼✃➚➺ ➵Ù➵➼

➽ ➷ ➚➶➻➬➼➚Ù ➸➻➱➷➾➷➽➵➼ ➽➚➴ ➵➸ ➵ ➴ ➚➼ ➘➘ ➷ ➼➵ ➪➵ ✃➵➼ ➵➼ ÜÝ Þßàáà Ø❐â➷➚➶➻➬ ➼ ➚Ù ✃➵➼ ➘

➸➻➘➷ ➼ ➵➽➵➼ ➸ ➵➪➵➹ ➴ ➚➼➚➪➻➱➻ ➵➼ ➻➼ ➻ ➺➚Ù➷ ➴ ➵➽ ➷ ➚➶➻➬➼➚Ù ➱➚Ù➱➷➱➷ ➴ ã ➸➚➼ ➘ ➵➼ ➱➬➱ ➵➪ ➾➷ ➹ ➪➵➮

äå ➴ ➚Ù ➱ ➵➼✃➵➵➼ ➵➱Ù➻➺ ➷➱ ➷ ➼➱➷ ➽ ➽➷➚➶➻➬ ➼ ➚Ù ➸➵Ù➻ æ ➵➘➻➵➼ ÜÜ ➸ ➵➼ Ü ÜÜ ✃➵➼ ➘ ➸➻➱➷➾➷ ➽ ➵➼

➽➚➴ ➵➸ ➵ ➴ ➚➼ ➘ ➘➷➼➵ ➪➵✃➵➼ ➵➼ ÜÝ Þ ßàáà Ø❐ Ø➵➼ ç è ➵➱Ù➻➺ ➷➱ ➷ ➼➱➷➽ ➽➷➚➶➻➬ ➼ ➚Ù ✃➵➼ ➘

➸➻➱➷ ➾➷ ➽ ➵➼ ➽ ➚➴➵➸➵ ➴➚➼➘➚➪➬ ➪➵ ÜÝÞ ßàáà Ø ➴ ➵➸ ➵ æ ➵➘➻ ➵➼ Üé❐ â➷➚➶➻➬ ➼ ➚Ù ✃➵➼ ➘

➸➻ ➶➚➺➵Ù ➽ ➵➼ ➽ ➚➴➵➸➵ ➴ ➚➼ ➘ ➚➪➬➪➵ ÜÝ Þ ➶➚➺➵➼✃➵➽ ç å ➽ ➷ ➚➶➻➬ ➼ ➚Ùã ➱ ➚➱ ➵➴➻ ✃➵➼ ➘

➸➻➽ ➚➹➺ ➵➪➻➽➵➼➮ ➵➼✃➵ê➽ ➷ ➚➶➻➬➼➚Ù ❐ ë➵➪➻➼➻ ➸➻➽ ➵Ù ➚➼➵➽ ➵➼➴ ➻➮ ➵➽ ÜÝÞ ➱ ➚Ù ➶ ➚➺ ➷➱ ➪➵➮ ✃➵➼ ➘

➵➸ ➵➴ ➵➸ ➵ ➶ ➵➵➱ ➻➱➷❐ ì➚➹ ➚➼ ➱ ➵Ù ➵ ➽➷➚➶➻➬➼➚Ù ✃➵➼ ➘ ➸➻ ➶ ➚➺ ➵Ù ➽ ➵➼ ➽ ➚➴➵➸➵ ➴ ➚➼ ➘➘ ➷➼➵ ➵➽ ➱➻í

➪➵✃➵➼ ➵➼ ÜÝÞ ßàáà Ø ➶ ➚➺➵➼✃➵➽ ç îï ➽ ➷ ➚➶➻➬➼➚Ù ➸ ➚➼ ➘ ➵➼ ➶➻ ➶➱ ➚➹ ➴➚➹➺ ➵➘ ➻ ➵➼ ➶➚➱➻ ➵➴

í➵➽ ➷ ➪➱ ➵➶ ➸➻➺ ➚Ù ➻➽ ➵➼ çï ➽ ➷➚➶➻➬ ➼ ➚Ù ➱ ➚➱ ➵➴ ➻ ✃➵➼ ➘ ➸➻➽➚➹➺➵➪➻➽ ➵➼ ➮ ➵➼✃➵ ç ðå ➽ ➷➚➶➻➬ ➼ ➚Ù

➸ ➵Ù➻ çç í ➵➽➷➪➱ ➵➶ ✃➵➼ ➘ ➵➸ ➵ ➸➻ ßàáà Ø❐ Þ ➚➽ ➼ ➻➽ ➶ ➵➹➴➪➻➼➘ ✃➵➼ ➘ ➸➻➘ ➷➼➵➽ ➵➼ ➸➵➪➵➹

➴➚➼ ➚➪➻➱➻ ➵➼➻➼➻ ✃➵➻➱➷

C

ñ

u

ò óôõ

S

ö ÷ø ñùú û➮➵➪➻➼➻ ➸➻ ➪➵➽➷ ➽ ➵➼➷➼ ➱➷➽ ➹➚➪➻➮➵➱ ➶ ➚➾➵➷➮ ➹➵➼➵

➴➚Ù ➶ ➚➼➱ ➵➶ ➚➴➚➼ ➘➘➷ ➼ ➵ ➸➵Ù ➻➱➻ ➵➴í ➵➽ ➷ ➪➱ ➵➶✃➵➼ ➘➵➸ ➵➸➻ßàáà Ø❐

❒❮ü ÏÐÑÒýÕÖþÖÑ×Ö

t

Ö

➳➚➼ ➘➬➪➵➮ ➵➼ ➸ ➵➱➵ ➸➻ ➪➵➽➷ ➽ ➵➼ ➶➚➱ ➚➪➵➮ ➶ ➚➪➷Ù ➷➮ ➽➷➚➶➻➬ ➼ ➚Ù

✃➵➼➘➸➻ ➶➚➺ ➵Ù ➱➚➪ ➵➮ ➱ ➚Ù ➽➷➹➴ ➷ ➪ã ➸➻ ➹ ➵➼ ➵ Ù➚➽ ➵➴ ➮➵➶➻ ➪ ➴➚➼➘➷➹➴ ➷ ➪➵➼ ➸ ➵➱ ➵ ➸ ➵➴ ➵➱ ➸➻ ➪➻➮➵➱ ➴➵➸➵ ÿ ÖÓ Ô ✁Ö Ñ

✂❐ ➳➚➼ ➘➬ ➪➵➮➵➼ ➸ ➵➱➵➴➵➸➵➴➚➼ ➚➪➻➱➻ ➵➼ ➻➼ ➻➱ ➚Ù➸➻Ù➻ ➸ ➵Ù➻ ➴ ➚➼ ➘➷ ➾➻ ➵➼ ➽➷➚➶➻➬ ➼ ➚Ù ➺➚Ù➷ ➴➵➷ ➾➻

✄➵➪➻ ➸➻➱ ➵➶ã ➷ ➾➻ Ù ➚➪➻ ➵➺➻ ➪➻➱ ➵➶ ➸➵➼ ➷➾➻ ➽ ➚Û➷ ➽➷ ➴ ➵➼ ➸➵➱ ➵ã ➸➵➼ ➴➚Ù➮ ➻➱➷ ➼➘ ➵➼

(39)

35

☎✆ ✝✆✞ ✟✠

t

✠✡ ☛

u

☛☞✌

s

✍✎ ✏✑✌ ✏

✒✓✔✓ ✕✖ ✕✖ ✗✘✙ ✚ ✛✜ ✢✘✜ ✣ ✓✤ ✔✕ ✚ ✘✜✥ ✥✕✜ ✓ ✣✓✜✥ ✢✤ ✢✓✦✓✖ ✜ ✣ ✓ ✔✘✗ ✢✓✚✓✔

✖✓✧✓✙ ✤✙★✓ ✓✩✔✤✪✫ ✩✓✗ ✣ ✓★✓✜ ✢ ✓✜ ✢✛✙ ✘✜✫ ✢✤✚✘ ✗ ✛✦✘✧ ✢✓✗✤ ✬✓★✓✭✓✜ ✩✕✘✙ ✤ ✛✜ ✘✗ ✚✓✢✓

✭✓✥✤ ✓✜ ✮✯ ✰✘✜✥✛✦✓✧✓✜ ✢ ✓✔✓ ✕✖✕✖ ✗✘✙ ✚ ✛✜ ✢✘✜ ✤✜✤ ✖ ✘✜✥✥✕✜ ✓✩✓✜

S

✱✲✳

w

✴✵✶ ✷✰✷ ✷

✸✹✫ ✺ ✢✤✖ ✓✜✓ ✢✤ ✥✕✜✓✩✓✜ ✓✜✓✦✤✙ ✓ ✢✘✙✩✗ ✤✚ ✔✤✪ ✕✜ ✔✕✩ ✖✘✜✥✘ ✔✓✧✕✤ ✪✗✘✩✕✘✜ ✙✤✫ ✢✓✜

✚ ✘✗✙ ✘✜ ✔✓✙ ✘ ✣ ✓✜✥ ✻ ✓✦✤ ✢ ✢ ✓✗✤ ✻✓✗✤ ✓✭✘ ✦✼✻✓✗✤ ✓✭✘ ✦ ✣ ✓✜✥ ✭✘✗✙ ✓✜✥✩✕ ✔✓✜✯ ✽✘✗✤✩✕✔ ✓✩✓✜

✢✤✬✘ ✦✓✙✩✓✜✢✓✜ ✢✤ ✔✓✖✚ ✤ ✦✩✓✜✧✓✙ ✤ ✦✢ ✓✗✤✚ ✘✜ ✥✛ ✦✓✧✓✜✢ ✓✔✓✕✖ ✕✖✗✘✙ ✚ ✛✜ ✢✘✜✯

✸✯ ✒✓✔✓✾ ✘✜✤✙✿✘ ✦✓✖✤✜

✰✓✢ ✓❀ ✠❁✌❂ ☎✤✜ ✤✫ ✢✤✬✘ ✦✓✙✩✓✜✖ ✘✜ ✥✘✜ ✓✤✪✗✘✩✕✘✜✙ ✤✫ ✭✘✙ ✓✗✚✘✗ ✙ ✘✜ ✔✓✙ ✘

✢ ✓✗✤✖✓✙✤✜✥✼ ✖ ✓✙ ✤✜✥✻✓✗✤ ✓✭✘ ✦✭✓✤✩✦✓✩✤✼✦✓✩✤✖✓✕✚✕✜✚ ✘✗✘✖✚✕✓✜✯

❀ ✠❁✌❂☎

Ou

✳❃❄✳ ✾ ✘✜✤✙✿✘ ✦✓✖✤✜❅ ✘✙✚✛✜ ✢✘✜

❆✌ ✏❇

s

❈✌❂ ✠ ☛❇✏

Frequency

Percent

❉✓✩✤✼❉✓✩✤ ✹❊ ✹❋✫✺

✰✘✗✘✖ ✚ ✕ ✓✜ ●● ❍ ■✫✺

❏✛ ✔✓✦ ✸❑❍ ✸✺ ✺

✰✓✢ ✓▲ ✠ ☛❁✠ ▼ ◆ ✤✜✤✫ ✢✤✬✘ ✦✓✙✩✓✜✚ ✘✗✙ ✘✜ ✔✓✙ ✘✚ ✘✗✭✓✜✢✤✜✥✓✜✓✜ ✔✓✗✓

✗ ✘✙ ✚✛✜✢✘✜✦✓✩✤

✦✓✩✤✢✘✜ ✥ ✓✜✗✘✙ ✚ ✛✜ ✢✘✜✚✘✗ ✘✖✚✕✓✜

▲ ✠ ☛❁ ✠▼◆✾✘✜ ✤✙✿✘ ✦✓✖✤✜❅ ✘✙✚✛✜ ✢✘✜

(40)

❖P ◗❘❙❘❚❯❱❲ ❯❳ ❙❘❲ ❯❨❯❲ ❩ ❬❳ ❭❯❳❚❯❱❪❘❫❴ ❵❙❘❲

❚❘❭ ❘ ❛❜ ❝ ❞❜ ❡ ❢ ❣❳❣ ❭ ❘❩ ❘❙ ❭❣❵❣ ❤❘❙ ❩ ❯❱✐❯ ❭❘❘❳ ❩❯❱❲ ❯❳❙❘❲ ❯

❱❯❲❩❬❳ ❭❯❳ ❭ ❘❱❣ ❥ ❥ ❦❘❫❴❵❙❘❲ ❧❘❳♠ ❘❭ ❘ ❭❣ ♥♦♣♦◗ ❧❘❳♠

q❯❳♠ ♠❴ ❳ ❘❫ ❘❳❵❘❧❘❳❘❳rs tP

❛❜ ❝ ❞❜ ❡❢❚❯❱❲ ❯❳ ❙❘❲ ❯ ❨❯❲ ❩❬❳❭❯❳❚❯❱❪❘❫❴ ❵❙❘❲

✉P ◗❘❙❘❚❯❱❲ ❯❳ ❙❘❲ ❯✈❯ ❵❴ ❱❴❤ ❨❯❲ ❩ ❬❳ ❭❯❳

❚❘❭ ❘ ❛❜ ❝ ❞❜ ❡ ✇ ❣❳❣ ❭ ❘❩ ❘❙ ❭❣❵❣ ❤❘❙ ❩ ❯❱✐❯ ❭❘❘❳ ❩❯❱❲ ❯❳❙❘❲ ❯

❱❯❲❩❬❳ ❭❯❳ ❭ ❘❱❣ ✐❯✐❯❱❘❩ ❘ ❩❯❳♠♠❴❳❘ ❭❣ ♥ ♦♣♦◗ ❧❘❳♠

(41)

37

①② ③② ③ ④⑤⑥⑦

u

⑧ ⑨⑩ ⑥❶

u

s

⑨❷ ⑥⑤❸

❹❺❻ ❼❽ ❾❿➀ ❿❻ ➁❿➂❿ ➂❺ ➃➀ ❿➁❿ ➄ ➅ ➆❺➇ ➈❽ ❻❺ ➃ ➁➈❾❿➅ ➆➅ ❿❻ ➁❺❻❼❿❻ ➉❺❻❼ ❼➆❻ ❿➅❿ ❻

➆➊ ➈ ➋❿ ❾➈➁➈➂❿➇ ➌ ➆➊ ➈ ➃❺ ❾➈❿➍ ➈❾➈➂❿➇ ➁ ❿❻ ➆➊ ➈ ➅❺ ➎➆➅ ➆ ➄❿❻ ➁ ❿➂❿ ➏ ❹❺❻ ❼➆➊ ➈❿❻ ➈❻➈ ➁ ➈❾❿➅➆➅ ❿❻

➂❺➃ ➀❿➁ ❿ ➄ ➅ ➆❺➇ ➈❽ ❻❺➃ ➐❿❻❼ ➁ ➈➇ ❺➍ ❿➃➅ ❿❻ ➅ ❺ ➄❿➁❿ ➄❺❻❼ ❼➆❻ ❿ ❾❿ ➐❿❻ ❿❻ ➑➒ ➓

➔❻➈➋❺➃ ➇ ➈➂❿➇ →❻➁ ❿ ❾❿➇ ➏

①② ③② ③② ➣ ↔⑧ ⑨↕⑩ ➙ ⑨➛ ⑨

t

⑩ ➜ ❶

u

⑤➜⑨❷ ⑥⑤❸

➔➊ ➈ ➋❿ ❾➈➁➈➂❿➇ ➅ ➆❺➇ ➈❽ ❻❺➃ ➁ ➈❾❿➅➆➅ ❿❻

➆❻➂ ➆➅

➉ ❺❻❼❺➂❿➀➆➈ ❿➂➃ ➈➍➆➂ ➄❺➃➂❿❻ ➐❿❿❻ ➐❿❻❼ ➋❿ ❾➈➁ ❿➂❿ ➆ ➂ ➈➁ ❿➅ ➏ ➝➆❿➂➆ ➅ ➆❺➇ ➈❽ ❻❺➃ ➁ ➈➅ ❿➂❿➅ ❿❻ ➋ ❿ ❾➈➁ ➊ ➈➅❿

➅➆❺➇ ➈❽❻ ❺➃ ➁ ❿ ➄❿➂ ➁➈❼➆❻ ❿➅ ❿❻ ➆❻➂ ➆➅ ➉ ❺❻ ❼➆➅ ➆➃ ❿ ➄❿ ➐❿❻❼ ➇ ❺➀❿➃ ➆➇ ❻ ➐❿ ➁ ➈➆➅ ➆➃

➞ ➝➆ ❼➈➐❽ ❻❽ ➁ ❿❻ ➟➈➍❽➠❽ ➌ ➡➢➢ ➤ ➥➏ ❹❺❻❼➆➊ ➈❿❻ ➋❿ ❾➈➁➈➂❿➇ ➁➈❾❿➅ ➆➅❿❻ ➁ ❺❻ ❼❿❻

S

➦ ➧➨

w

➩➫ ➭ ➝❹➝➝➤ ➯➏➢ ➉❺❻❼ ❼➆❻ ❿➅❿❻ ➅ ❽➃ ❺ ❾❿➇ ➈ ➲ ➳➵ ➩➫ ➳ ➩➨➭➸➺➫ ➦ ➻➼ ➽➨ ➾➦➾➭➚ ➺ ➭➩➫ ➪➦ ➚

➁ ❺❻❼❿❻➂❿➃❿➶➅ ❺ ➄❺➃ ➎❿ ➐❿❿❻ ➹➯

%

➁❿❻ ➂ ➈❻❼➅ ❿➂➅❺➂❺ ❾➈➂ ➈❿❻ ➞

α

➥ ➇ ❺➍❺➇ ❿➃ ➯➘ ➏➴❽ ➃❺ ❾❿➇ ➈ ➲ ➳ ➵➩➫➳ ➩ ➨➭ ➁➈❼➆❻ ❿➅❿❻ ➆❻ ➂➆➅ ➉ ❺❻❼➆➅➆➃ ➅ ❺❺ ➃❿➂❿❻ ➀➆➍➆❻❼❿❻ ➁ ➈ ❿❻ ➂❿ ➃❿ ➀❿➇ ➈❾➷ ➀ ❿➇ ➈❾ ➄❺❻ ❼❿➉ ❿➂❿❻ ➁❿➃➈➄❽ ➄ ➆❾❿➇ ➈ ➐❿ ❻❼ ➉❺➉➄➆❻ ➐❿ ➈ ➁➆❿ ➋ ❿➃ ➈❿❻➇ ➈➏ ➓➈❻❼➅❿➂ ➇ ➈❼❻➈➶➈➅ ❿❻➇ ➈ ➐❿❻❼ ➁ ➈❼ ➆❻ ❿➅❿❻ ➁❿ ❾❿➉ ➄❺❻ ❺❾➈➂ ➈❿❻ ➈❻ ➈ ➇ ❺➍❺➇ ❿➃ ➯

%

➌ ➄❺❻ ❼➆➊ ➈❿❻ ➋ ❿ ❾➈➁➈➂❿➇ ➅ ➆❺➇ ➈❽❻ ❺➃ ➄❺❻❼❼➆❻❿ ➁➈❾❿➅ ➆➅❿❻ ➄❿➁❿ ➉❿➇ ➈❻❼➷➉❿➇ ➈❻❼➍ ❿ ❼➈❿❻➅➆❺➇ ➈❽❻ ❺➃ ➐❿ ➈➂ ➆➬❿ ❼➈❿❻ ➑➑➁ ❿❻ ➬❿❼➈❿❻ ➑➑➑ ➏➬❺➃ ➈➅➆➂ ❿➁❿ ❾❿➀ ➀ ❿➇ ➈❾ ➆➊➈ ➋ ❿ ❾➈➁ ➈➂❿➇ ➅➆❺➇ ➈❽❻ ❺➃ ➐❿❻❼ ➁➈➇❺➍ ❿➃➅ ❿❻ ➅❺ ➄❿➁ ❿ ➄❺❻❼ ❼➆❻❿❾❿ ➐❿❻❿❻➑➒ ➓➔➮→➮ ➱➏ ✃⑩ ❐ ⑤➙ ❒❮❺➅❿ ➄ ➈➂ ➆❾❿➇ ➈➔➊ ➈❰❿ ❾➈➁➈➂❿➇❹❺❻➈❾❿ ➈❿❻❹❺➃➇ ❺ ➄➇ ➈❹❺❻❼❼ ➆❻ ❿Ï❺❻❼❺❻ ❿ ➈ ❹❺ ❾❿ ➐❿❻❿❻➝➈➇ ➂❺➉➑❻➶❽ ➃➉ ❿➇ ➈→➅❿➁ ❺➉ ➈➅➑➒ ➓➔➮→➮ ➱➞➬❿ ❼➈❿❻➑ ➑➥

ÐÑÒÓÔÕ

s

Ö×Ø

t

×Ù×

Ú ÖÔÕÖ Û ÜÙÝ Þ ×

s

ß à

Pearson

Correlation

á

âÒÑãÕãÖÔÖ

t

Õä åÑÒÓ ÔÕ

s

Öæ

sig.(2-tailed

ç

ÐÓ

s

ß èé

u

Þ ×Ø
(42)

✎ ✏✑✒✓ ✔✕ ✖✗ ✘✙✚✛✜ ✢✘✣✚✤✥✚ ✦✘✢✚ ✧✚✛ ✘✣★✖ ✩✚ ✢✘✚ ✘✩★✖✪ ✣✖ ✙✣✚★✖ ✩✫ ✫✜✩✘✬✖ ✩ ✫✖ ✩ ✘✚

★✖ ✢✘✭ ✘✩✘✩✮✚ ✣✛✖✯✰ ✩✱✲✪✯✘✣✚✳✗✘✧✖✯✚✗✰ ✴ ✵✤✶ ✳✶✷✸✹ ✘✫✚ ✘✩✰ ✰✺

✻✘✩ ✥✜✛ ✘✩

✼✽✾✿❀❁

s

❂❃❄

t

❃❅❃

❆❂❀❁❂ ❇ ❈❅❉ ❊❃

s

❋ ●

Pearson

Correlation

■✾✽❏❁❏❂❀❂

t

❁❑ ▲✽✾✿ ❀❁

s

❂▼

sig.(2-tailed

✼✿

s

❋❖P

u

❊❃❄

◗❘❙❚❯❱❘❲❳❨ ❩❩❬❭❪❫❴❪❵❛❜ ❝❞ ❡ ❢❣ ❤❡ ❡ ✐❡❡ ❡ ❥ ❝❞❦❧ ◗❘❙❚❯❱❘❲❳❨ ❩♠ ❬❭❪❫❴❪❵❛❜ ❝❞ ❡ ❢❣❡♥ ❡ ✐❡❡ ❡ ❥ ❝❞❦❧ ◗❘❙❚❯❱❘ ❲❳❨ ❩♦ ❬❭❪❫❴ ❪❵❛ ❜ ❝❞

❡ ❢♣❣q ❡ ✐❡❡ ❡

❥ ❝❞❦❧

◗❘❙❚❯❱❘ ❲❳❨ ❩r ❬❭❪❫❴ ❪❵❛ ❜ ❝❞

❡ ❢♣♥ ♣ ❡ ✐❡❡ ❡

❥ ❝❞❦❧

◗❘❙❚❯❱❘ ❲❳❨ ❩s ❬❭❪❫❴ ❪❵❛ ❜ ❝❞

❡ ❢t❡ ❡ ❡ ✐❡❡ ❡

❥ ❝❞❦❧

◗❘❙❚❯❱❘ ❲❳❨ ❩✉ ❬❭❪❫❴ ❪❵❛ ❜ ❝❞

❡ ❢♣❤❣ ❡ ✐❡❡ ❡

❥ ❝❞❦❧

◗❘❙❚❯❱❘ ❲❳❨ ❩✈❬❭❪❫❴ ❪❵❛ ❜ ❝❞

❡ ❢❣t q ❡ ✐❡❡ ❡

❥ ❝❞❦❧

✷ ✘✪ ✚ ✎ ✏✑✒✓ ✔ ✛✖✪ ✢✚ ✇ ✘✛ ① ✘✇②✘ ✛✖✪ ✧ ✘✙✘✛ ✣✖✯ ✜✘ ✘✛ ✪✚ ①✜ ✛ ✙✖✪ ✛ ✘✩✭ ✘ ✘✩

✧✚ ✩✭ ✘✛ ✘✗✘✩ ③ ✘ ✢✚ ✧ ✇✘✢ ✚ ✩✚ ✧✚✗ ✘✪ ✖ ✩✘✗✘✩ ✩✚ ✢✘✚ ✙✪✲ ① ✘①✚ ✢✚✛ ✘✣ ✗✲ ✪✖ ✢✘✣✚ ✢✖ ①✚ ✇ ✗ ✖④✚ ✢ ✧✘✪ ✚

✛✚ ✩ ✫✗ ✘✛ ✗ ✖✛✖ ✢✚✛✚✘✩ ❡❢❡q✐ ✷✚✯✘✩ ✘ ✜✥✚ ③✘✢✚ ✧✚✛ ✘✣ ✙✘✧ ✘ ✗✜ ✖ ✣✚✲✩✖✪ ✹ ✘✫✚ ✘✩ ✰✰ ✚ ✩✚

✧✚ ✫✜✩✘✗✘✩ ✛✚ ✩ ✫✗✘✛ ✗ ✖✛✖ ✢✚✛✚ ✘✩ ❡❢❡q ✧✖ ✩ ✫✘✩ ✛ ✘✪ ✘✱ ✗✖ ✙✖✪④ ✘✭ ✘✘✩ t q⑤ ✙ ✘✧ ✘ ⑥ ⑦ ⑧⑨⑦⑧

✮★ ✮✮✐

Ou

⑧⑨ ⑦ ⑧ ✮★✮✮ ✭✘✩ ✫ ✧✚ ✙✖✪✲✢✖ ✇ ✧ ✘✪✚ ✇✘✣✚ ✢ ✙✖ ✩ ✫✲ ✢✘✇ ✘✩ ✧✘✛✘ ✚ ✩✚ ✧✘✙ ✘✛ ✧✚ ✢✚ ✇✘✛

✙✘✧ ✘⑩✏❶❷❸❹✏❺❻❼❽✐

✎ ✏✑✒✓❾✕✖✗✘✙✚✛✜✢✘✣✚✤✥✚✦✘✢✚ ✧✚✛ ✘✣★✖ ✩✚ ✢✘✚ ✘✩★✖ ✢✘✭✘✩✘✩✰ ✴ ✵✬ ✖ ✩✜ ✪✜ ✛❿✘✪ ✘✙ ✘✩

✙✖ ✩ ✫✫✜✩ ✘✸✹ ✘✫✚ ✘✩✰ ✰✰✺

✼✽✾✿❀❁

s

❂❃❄

t

❃❅❃

❆❂❀❁❂ ❇ ❈❅❉ ❊❃

s

❋ ●

Pearson

Correlation

■✾✽❏❁❏❂❀❂

t

❁❑ ▲✽✾✿ ❀❁

s

❂▼

sig.(2-tailed

✼✿

s

❋❖P

u

❊❃❄

◗❘❙❚❯❱❘❲❳❨ ❩❬❭❪❫❴❪❵❛❜ ❝❞

❡ ❢ ❤➀q ❡ ✐❡❡ ❡

❥ ❝❞❦❧

◗❘❙❚❯❱❘ ❲❳❨♠ ❬❭❪❫❴❪❵❛❜ ❝❞

❡ ❢q❣ ➀ ❡ ✐❡❡ ❡

❥ ❝❞❦❧

◗❘❙❚❯❱❘❲❳❨♦ ❬❭❪❫❴❪❵❛❜ ❝❞

❡ ❢q q➁ ❡ ✐❡❡ ❡

❥ ❝❞❦❧

◗❘❙❚❯❱❘ ❲❳❨r ❬❭❪❫❴❪❵❛❜ ❝❞

❡ ❢♣ ♣❡ ❡ ✐❡❡ ❡

❥ ❝❞❦❧

◗❘❙❚❯❱❘ ❲❳❨s ❬❭❪❫❴❪❵❛❜ ❝❞

❡ ❢♣q➀ ❡ ✐❡❡ ❡

❥ ❝❞❦❧

◗❘❙❚❯❱❘ ❲❳❨✉ ❬❭❪❫❴❪❵❛❜ ❝❞

❡ ❢ ❤❣t ❡ ✐❡❡ ❡

(43)

39

➅➆ ➇➈➉➊➋ ➌➍➎➏ ➐➑➒➓➎➔ ➐→➣ ➐↔➎➓ ➐↕ ➐➑➎➔➙ ➌➛ ➐➓➎ ➐➎➛➙ ➌➓➎ ➜➎➛ ➎➛➝➞ ➟➠➌➛➒➡ ➒➑➢➎➡➎➏ ➎➛ ➏➌➛➤ ➤➒➛ ➎ ➥➦➎ ➤ ➐➎➛➝➝➝ ➧➨➎ ➛➣ ➒ ➑➎➛ ➩➎➡➐ ➅➆➇➈➉ ➊ ➑➌➡➓ ➐➫➎ ➑ ➭➎ ➫➯➎ ➑➌➡↕ ➎➏➎ ➑ ➔ ➌➲➒➎➎ ➑➡➐➭➒➑➏➌➡ ➑➎ ➛➜➎➎➛ ↕➐➛➜➎ ➑➎ ➍➎➛ ➳➎➓ ➐↕ ➫➎➓ ➐➛ ➐ ↕ ➐➍➎➡ ➌➛ ➎ ➍➎➛ ➛ ➐➓➎ ➐ ➏➡➵➭➎➭➐➓ ➐➑➎➔ ➍➵➡➌➓➎➔ ➐ ➓ ➌➭ ➐➫ ➍ ➌➸➐➓ ↕➎➡➐ ➑➐➛➤➍➎ ➑ ➍ ➌➑➌➓ ➐➑➐➎➛ ➺➻ ➺➼ ➽ ➩➐➲ ➎➛ ➎ ➒➣ ➐ ➳➎➓ ➐↕ ➐➑➎➔ ➏➎↕ ➎ ➍➒ ➌➔ ➐➵➛➌➡ ➦ ➎ ➤➐➎➛ ➝➝➝ ➐➛➐↕ ➐➤➒➛➎➍➎➛ ➑➎➡ ➎➾

➔ ➐➤➛➐➾➐➍➎➛ ➺➻ ➺➼➻ ➔ ➌➫➐➛➤➤ ➤➎ ➫➎➔ ➐➓ ➜➎➛➤ ↕➐➏➌➡➵➓ ➌➫ ➳➎➓ ➐↕ ➏➎↕ ➎ ➚➪ ➶➹➪ ➶ ➘➙➘➘ ➽

Ou

➶➹➪➶

➘➙➘➘ ➜➎➛➤ ↕➐↕ ➎➏ ➎ ➑➍➎➛ ↕ ➎➡ ➐ ➫➎➔ ➐➓➏➌➛ ➤➵➓➎ ➫➎➛↕ ➎ ➑➎ ➐➛➐↕ ➎➏➎ ➑↕➐➓ ➐➫➎ ➑➏ ➎↕➎➴➆➷ ➬➮➱➆✃

❐❒❮➽

❰❒❮❒❮ ❒❮ ÏÐ ➮Ñ➈➉➮➆ ➇➮➉➮➆Ò

t

Ó

u

➈Ò ➮Ô✃➈➱

➩➎➓ ➎➲➏ ➌➛➤➒➣ ➐➎➛➡ ➌➓ ➐➎➭➐➓ ➐➑➎➔➍➒ ➌➔ ➐➵➛➌➡ ↕➐➓➎ ➍➒ ➍➎➛ ↕ ➌➛➤➎➛ ➲➌➑➵↕ ➌ ÕÖ×Ø

C

Ù ➚ÚÛØ Ü

h

α

➧➽ ➠➌➑➵↕➌ ➐➛➐ ↕➐➤➒➛ ➎ ➍➎➛ ➒➛➑➒ ➍ ➲➌➛ ➤➒➣ ➐ ➍ ➌➎➛↕ ➎➓➎➛ ➎ ➑➡ ➐➭➒➑ ➜➎➛➤

➲➌➛ ➤ ➤➒➛ ➎ ➍➎➛ ➔ ➍➎➓➎ ➨➐➍ ➌➡ ➑➽ Ý ➑➡ ➐➭ ➒ ➑ ➲ ➌➲ ➐➓ ➐➍ ➐ ➑➐➛➤➍➎ ➑ ➡ ➌➓ ➐➎➭ ➐➓ ➐➑➎➔ ➜➎➛➤➑ ➐➛ ➤ ➤➐ ➣ ➐➍➎

➛➐➓➎ ➐ ➍➵➌➾➐➔ ➐➌➛ ➜➎➛➤ ↕➐➏➌➡➵➓ ➌➫ ➓ ➌➭ ➐➫ ➭ ➌➔ ➎➡ ↕ ➎➡ ➐ ➺➻Þ➺ ➥ß ➫➵

z

➎➓ ➐➻ à➺ ➺à ➧➽ ➙ ➌➛➤➒➣ ➐➎➛ ➡➌➓ ➐➎➭➐➓ ➐➑➎➔ ➍ ➒➌➔ ➐➵➛➌➡ ➏ ➌➡➔ ➌➏ ➔ ➐ ➏➌➛➤➤ ➒➛➎ ↕➐➓➎ ➍➒ ➍➎➛ ➏ ➎↕ ➎ ➲ ➎➔ ➐➛➤á➲ ➎➔ ➐➛➤ ➭➎ ➤➐➎➛

➍ ➒➌➔ ➐➵➛➌➡ ➜➎ ➐➑➒ ➦➎ ➤➐➎ ➛ ➝➝ ↕ ➎➛ ➦ ➎ ➤➐➎➛ ➝➝➝➽ Ý↕ ➎➏ ➒

Referensi

Dokumen terkait

Manfaat penelitian ini adalah untuk menambah informasi mengenai pengaruh pengeringan semprot, penyimpanan pada RH berbeda dan rekonstitusi terhadap sintas isolat

[r]

Terkait dengan penelitian terhadap rubrik Sesrawungan dalam Kabare Magazine yang secara rutin membahas kiprah perempuan, medan wacana dari penelitian ini pun

Hasil penelitian menunjukkan bahwa model Numbered Heads Together dapat meningkatkan prestasi belajar siswa: (1) Prestasi belajar siswa pada pra siklus dengan rata-rata kelas

Keluar Cairan Kuning Kehijaun Dari Lubang Kemaluan Gejala Sakit Apa - Kemungkinan besar yang terjadi pada wanita apabila terserang penyakit kencing nanah

(1) Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, PNS yang sedang atau telah selesai mengikuti pendidikan ke jenjang lebih tinggi tetapi belum memiliki surat

- Guru memberikan contoh tentang bentuk tangan dan kaki, dari contoh yang diberikan siswa dapat menyimpulkan pengertian rangka - Siswa diminta untuk memahami

Specifically, the study was aimed (1) at knowing the implementation of scientific approach in English teaching in junior high schools in Purwokerto, (2) knowing