Dian Hendriana, 2013
Kajian Implementasi Pendidikan Lingkungan Hidup Di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
KAJIAN IMPLEMENTASI PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP DI KOTA BANDUNG
( Studi Kasus di SMPN 7 Kota Bandung )
TESIS
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan IPA Konsentrasi Pendidikan Biologi
Oleh:
Dian Hendriana 1009607
PROGRAM STUDI ILMU PENGETAHUAN ALAM SEKOLAH PASCARJANA
Dian Hendriana, 2013
Kajian Implementasi Pendidikan Lingkungan Hidup Di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
KAJIAN IMPLEMENTASI PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP DI KOTA BANDUNG
Oleh Dian Hendriana
S.Pd. Universitas Pendidikan Indonesia, 2002
TESIS
Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Sekolah Pascasarjana
© Dian Hendriana 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Maret 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
Dian Hendriana, 2013
Kajian Implementasi Pendidikan Lingkungan Hidup Di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
LEMBAR PENGESAHAN
KAJIAN IMPLEMENTASI PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP DI KOTA BANDUNG
( Studi Kasus di SMPN 7 Kota Bandung )
Tesis
Oleh: Dian Hendriana
1009607
Disetujui dan disahkan oleh pembimbing: Pembimbing I
Prof. Dr. Hj. Rr. Hertien Koosbandiah S., M.Sc. NIP. 196104191985032001
Pembimbing II
Dr.rer.nat. Asep Supriatna, M.Si NIP. 196605021990031005
Mengetahui,
Ketua Prodi Pendidikan IPA SPs UPI
i
Dian Hendriana, 2013
Kajian Implementasi Pendidikan Lingkungan Hidup Di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
ABSTRAK
Penelitian yang berjudul Kajian Implementasi Pendidikan Lingkungan Hidup di Kota Bandung (Studi Kasus di SMPN 7 Bandung) bertujuan untuk menganalisis implementasi pendidikan lingkungan hidup ditinjau dari kebijakan sekolah, proses pembelajaran, dan sikap siswa terhadap lingkungan. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Data dijaring melalui pengumpulan dokumen kebijakan sekolah, rencana pelaksanaan pembelajaran, instrumen skala sikap, format wawancara, serta format observasi. Analisis data dokumen sekolah menggunakan kerangka kerja Maxwell & Metcalfe melalui analisis makro dan komparatif. Analisis instrumen skala sikap menggunakan skala Likert dengan pembobotan 1 sampai dengan 4. Sedangkan hasil wawancara dan observasi pembelajaran dianalisis melalui interpretasi deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan yang dibuat memiliki kecenderungan bersifat praktikal, dalam proses pembelajaran pendidikan lingkungan hidup guru mengintegrasikan antara pemahaman konsep dengan penanaman nilai-nilai kesadaran lingkungan, sedangkan rata-rata sikap siswa terhadap lingkungan berada di atas rata-rata yaitu sebesar 2,88. Dapat disimpulkan secara umum terdapat hubungan antara kebijakan sekolah dan pembelajaran pendidikan lingkungan hidup yang berorientasi praktis dengan sikap positif siswa terhadap lingkungan.
ii
Dian Hendriana, 2013
Kajian Implementasi Pendidikan Lingkungan Hidup Di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR ISI
ABSTRAK... ... i
KATA PENGANTAR... .. ii
DAFTAR ISI... v
DAFTAR TABEL... vi
DAFTAR GAMBAR... .. vii
DAFTAR LAMPIRAN... .. viii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian ... 4
C. Batasan Masalah... 5
D. Tujuan Penelitian ... 5
E. Manfaat Penelitian ... 6
BAB II KEBIJAKAN, PEMBELAJARAN, DAN SIKAP SISWA TERHADAP LINGKUNGAN DALAM PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP (PLH) A. Sejarah Pendidikan Lingkungan Hidup ... 9
B. Kebijakan tentang Pendidikan Lingkungan Hidup ... 15
C. Pembelajaran dan Pendidikan Lingkungan Hidup ... 25
D. Sikap Siswa Terhadap Lingkungan ... 29
BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional... 39
B. Metode Penelitian... 40
C. Lokasi Penelitian dan Subjek Penelitian ... 40
D. Instrumen Penelitian... 41
E. Analisis Data ... 42
F. Prosedur Penelitian... 44
G. Alur Penelitian ... 45
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil ... 47
B. Pembahasan ... 65
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ... 87
B. Rekomendasi ... 88
iii
Dian Hendriana, 2013
Kajian Implementasi Pendidikan Lingkungan Hidup Di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
iv
Dian Hendriana, 2013
Kajian Implementasi Pendidikan Lingkungan Hidup Di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel Hal.
3.1 Pembobotan Skala Likert ... 42
4.1 HasilAnalisis TerhadapVisi Sekolah ... 48
4.2 HasilAnalisis TerhadapTujuan Sekolah ... 49
4.3 HasilAnalisis TerhadapProgram Strategis Sekolah ... 50
4.4 Hasil Analisis Terhadap Rencana Anggaran Pembelanjaan dan Biaya Sekolah (RAPBS) ... 53
4.5 HasilAnalisis Komparatif Aspek Misi Sekolah ... 54
4.6 HasilAnalisis Kategorisasi Aspek-aspek Kebijakan ... 56
4.7 Rangkuman HasilAnalisisRencana Pelaksanaan Pembelajaran dan Proses Pembelajaran ... 61
4.8 Rekapitulasi Data Statistik Sikap Siswa ... 64
4.9 Rekapitulasi Sikap Siswa Berdasarkan Prinsip-Prinsip Etika Lingkungan ... 64
[image:7.595.115.507.214.600.2]v
Dian Hendriana, 2013
Kajian Implementasi Pendidikan Lingkungan Hidup Di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
[image:8.595.121.507.212.609.2]DAFTAR GAMBAR
Gambar Hal.
3.1 Alur Penelitian ... 46
4.1 Diagram Batang Rata-rata Sikap Siswa Terhadap Lingkungan
vi
Dian Hendriana, 2013
Kajian Implementasi Pendidikan Lingkungan Hidup Di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Hal.
A. Dokumen dan Instrumen Penelitian ... 93
A.1. SK sekolah ... 93
A.2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran... 120
A.3. Instrumen Skala Sikap ... 143
A.4. Format Pedoman Wawancara... 146
A.5. Format Pedoman Observasi ... 148
A.6. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Muatan Lokal PLH ... 150
B. Rekapitulasi Hasil Skala Sikap ... 156
1
Dian Hendriana, 2013
Kajian Implementasi Pendidikan Lingkungan Hidup Di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kondisi lingkungan hidup mengalami penurunan memprihatinkan dari
tahun ke tahun yang disebabkan oleh kegiatan-kegiatan manusia dalam memenuhi
kebutuhannya. Akibat dari penurunan kualitas lingkungan adalah timbulnya
berbagai masalah dalam kehidupan manusia. Beberapa permasalahan itu
diantaranya adalah perubahan iklim, menurunnya daya dukung ekosistem,
menipisnya lapisan ozon, semakin cepatnya pertumbuhan populasi, bertambahnya
urbanisasi, hujan asam, menurunnya kenakeragaman spesies dan habitat alami,
serta berbagai macam pencemaran (IGES, 2001).
Permasalahan-permasalahan tersebut dapat mengancam kelangsungan dan
keberlanjutan kehidupan manusia. Kualitas kehidupan manusia berangsur-angsur
mengalami penurunan sehingga manusia sendiri harus berfikir dan bertindak agar
kejadian tersebut tidak berlarut-larut terjadi.
Salah satu usaha yang dapat dilakukan adalah melalui suatu strategi
pembangunan berkelanjutan yang dapat terintegrasi dengan sistem pendidikan di
setiap jenjang, jalur, serta jenis pendidikan, agar pendidikan menjadi key agent of
change dalam konteks implementasinya. Selaras dengan Dasawarsa Pendidikan
Bangsa-2
Dian Hendriana, 2013
Kajian Implementasi Pendidikan Lingkungan Hidup Di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Bangsa (the UN Decade of Education for Sustainable Development = DESD)
(UNESCO, 2003).
Sejumlah negara telah merespon DESD, antara lain Skotlandia yang pada
bulan Juni 2005 menteri pendidikannya meluncurkan suatu rencana tindakan
(action plan) yang berfokus pada sekolah, yakni integrasi ESD ke dalam
kurikulum baru, peningkatan partisipasi dalam program Eco-School, dan
modernisasi gedung sekolah yang berwawasan lingkungan. Sementara itu bagi
Inggris integrasi ESD pada kurikulum sekolah bukanlah hal yang asing, sebab
sejak tahun 1999 memang ESD telah tercakup secara eksplisit dalam kurikulum
sains sekolah dasar dan menengah (Qualifications and Curriculum Authority,
1999).
Secara ekplisit Indonesia belum mencantumkan komitmen terhadap
program ESD tersebut. Tetapi, pendidikan nasional didedikasikan pada
keseluruhan aspek pembangunan nasional, khusunya pengembangan SDM yang
bersesuaian dengan tuntutan pembangunan dalam konteks globalisasi.
Upaya inovatif untuk pengembangan dan implementasi ESD melalui
proses pendidikan di Indonesia sangat penting untuk dilakukan mengingat
kelestarian alam, kehidupan sosial, serta kesejahteraan masyarakat secara umum
masih sangat memprihatinkan. Inovasi proses pendidikan nampaknya tidak cukup
dengan mengintegrasikan nilai-nilai yang terkandung dalam ESD ke dalam
kurikulum serta implementasinya, melainkan dengan mengaktualisasikan
nilai-nilai tersebut dalam setiap aktivitas pendidikan sehingga berdampak terhadap
3
Dian Hendriana, 2013
Kajian Implementasi Pendidikan Lingkungan Hidup Di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Salah satu alternatif yang dipandang berpotensi untuk mendukung
program ESD tersebut adalah melalui Pendidikan Lingkungan. Pendidikan
Lingkungan memberikan suatu strategi efektif untuk meningkatkan kesadaran
masyarakat terhadap lingkungan, mengembangkan keterampilan untuk
menyelesaikan masalah-masalah lingkungan, memelihara dan meningkatkan
kualitas hidup dan lingkungan. Tujuan Pendidikan Lingkungan telah dimodifikasi
untuk kepentingan ”Pendidikan Berkelanjutan” yang mana tidak hanya
berimplikasi pada Pendidikan Lingkungan saja tetapi juga untuk pembangunan,
kesejahteraan, dan populasi (IGES, 2001).
Pelaksanaan Pendidikan Lingkungan di Indonesia selama ini tidak luput
dari berbagai masalah. Permasalahan tersebut meliputi: rendahya pemahaman
pelaku pendidikan terhadap pendidikan lingkungan yang masih terbatas juga
menjadi kendala. Hal ini dapat dilihat dari persepsi para pelaku pendidikan
lingkungan hidup yang sangat bervariasi. Kurangnya komitmen pelaku
pendidikan juga mempengaruhi keberhasilan pengembangan pendidikan
lingkungan hidup. Dalam jalur pendidikan formal, masih ada kebijakan sekolah
yang menganggap bahwa pendidikan lingkungan hidup tidak begitu penting
sehingga membatasi ruang dan kreativitas pendidik untuk mengajarkan
pendidikan lingkungan hidup secara komprehensif (Kementrian Lingkungan
Hidup, 2007).
Lebih lanjut Kementerian Lingkungan Hidup (2007) dalam situsnya
mengemukakan bahwa materi dan metode pelaksanaan pendidikan lingkungan
4
Dian Hendriana, 2013
Kajian Implementasi Pendidikan Lingkungan Hidup Di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
kelompok sasaran mengenai pelestarian lingkungan hidup menjadi tidak utuh. Di
samping itu, materi dan metode pelaksanaan pendidikan lingkungan hidup yang
tidak aplikatif kurang mendukung penyelesaian permasalahan lingkungan hidup
yang dihadapi di daerah masing-masing.
Tahun ajaran 2006/2007 Pemerintah Daerah Kota Bandung
menginstruksikan seluruh jenjang sekolah untuk menerapkan pendidikan
lingkungan hidup sebagai mata pelajaran muatan lokal. Khusus pada tahun 2007
SMPN 7 Kota Bandung dianugerahi penghargaan oleh Kementerian Lingkungan
Hidup sebagai Sekolah Model Adiwiyata. Setahun berikutnya berdasarkan SK
MenLH Nomor 290 Tahun 2008 tentang Penerimaan Penghargaan Adiwiyata
Tahun 2008, SMPN 7 Kota Bandung dianugerahi dan ditetapkan sebagai Sekolah
Adiwiyata. Sekolah Adiwiyata ini dirancang untuk mendorong dan membentuk
sekolah-sekolah di Indonesia agar dapat turut melaksanakan upaya-upaya
pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan bagi kepentingan generasi
sekarang maupun yang akan datang. Dikarenakan SMPN 7 Kota Bandung tersebut
merupakan percontohan bagi sekolah-sekolah lainnya sebagai Sekolah Adiwiyata,
penulis berkeinginan untuk mengkaji implementasi pendidikan lingkungan hidup
di sekolah tersebut dari sisi kebijakan sekolah, proses pembelajaran dan sikap
siswanya.
5
Dian Hendriana, 2013
Kajian Implementasi Pendidikan Lingkungan Hidup Di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka rumusan
masalah dalam penelitian yang akan penulis lakukan adalah: “Bagaimana
Implementasi Pendidikan Lingkungan Hidup di SMPN 7 Kota Bandung?
Berdasarkan rumusan masalah di atas, pertayaan penelitian yang muncul
adalah:
1. Bagaimana kebijakan yang diterapkan dalam implementasi Pendidikan
Lingkungan Hidup di SMPN 7 Bandung?
2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran dalam implementasi Pendidikan
Lingkungan Hidup di SMPN 7 Bandung?
3. Bagaimana sikap siswa terhadap lingkungan setelah mendapatkan
pembelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup di SMPN 7 Bandung?
4. Bagaiamana kaitan antara Program Sekolah Adiwiyata dengan
implementasi Pendidikan Lingkungan Hidup di SMPN 7 Bandung?
C. Batasan Masalah
Untuk menjaga agar masalah tidak terlalu meluas dan menyimpang, maka
beberapa hal perlu dibatasi, yaitu pada:
1. Kebijakan yang dimaksudkan adalah kebijakan implementasi program
Pendidikan Lingkungan Hidup di tingkat sekolah.
2. Pembelajaran yang dikaji meliputi pembelajaran Pendidikan Lingkungan
Hidup yang terintegrasi dengan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
dan Pembelajaran Muatan Lokal Pendidikan Lingkungan Hidup.
6
Dian Hendriana, 2013
Kajian Implementasi Pendidikan Lingkungan Hidup Di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Menganalisis kebijakan yang diterapkan dalam implementasi Pendidikan
Lingkungan Hidup di SMPN 7 Kota Bandung.
2. Menganalisis pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup di
SMPN 7 Kota Bandung.
3. Menganalisis sikap siswa SMPN 7 Kota Bandung terhadap lingkungan
setelah mendapat pembelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup.
4. Menganalisis kaitan antara Kebijakan Sekolah Adiwiyata dengan
implementasi Muatan Lokal Pendidikan Lingkungan Hidup di SMPN 7
Bandung.
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dan manfaat
berharga bagi penerapan pendidikan lingkungan hidup di jenjang Sekolah
Menengah Pertama. Manfaat tersebut antara lain:
1. Bagi Guru
a. Bahan informasi mengenai implementasi pendidikan lingkungan hidup
pada jenjang SMP
b. Bahan acuan strategi yang efektif untuk menerapkan pendidikan
lingkungan di sekolah masing-masing
7
Dian Hendriana, 2013
Kajian Implementasi Pendidikan Lingkungan Hidup Di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
a. Diharapkan terbina sikap sadar dan peduli terhadap lingkungan dan
permasalahannya.
b. Berkembangnya nilai-nilai pendidikan dan dapat berperan aktif dengan
memberikan solusi terhadap permasalahan lingkungan yang terjadi
pada kehidupan sehari-hari.
3. Bagi Penentu Kebijakan
a. Petunjuk bagi para kepala sekolah untuk menentukkan strategi
kebijakan pengelolaan program pendidikan lingkungan.
b. Petunjuk bagi para pejabat Dinas Pendidikan untuk menentukan
strategi kebijakan pengelolaan program pendidikan lingkungan pada
wilayah yang lebih luas.
4. Peneliti lain
Hasil penelitian ini dapat dikembangkan dan dijadikan rujukan untuk
penelitian selanjutnya. Pengembangan penelitian lebih lanjut dapat
berfokus pada beberapa hal, diantaranya:
a. Keterlibatan unsur-unsur yang terlibat di dalam program sekolah selain
guru (Tata Usaha dan Komite Sekolah)
b. Keterlibatan orang tua dalam membantu sekolah
mengimplementasikan program PLH.
c. Kebijakan yang lebih tinggi dari program Pendidikan Lingkungan
39
Dian Hendriana, 2013
Kajian Implementasi Pendidikan Lingkungan Hidup Di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Definisi Operasional
Untuk menyamakan pandangan dan menghindarkan penafsiran yang
berbeda terhadap istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian yang akan
dilakukan, perlu dijelaskan definisi operasional sebagai berikut:
a. Kebijakan yang diterapkan di sekolah yang dimaksud adalah studi
dokumen yang mencakup; visi sekolah, misi sekolah, tujuan sekolah,
program strategis sekolah, Rencana Anggaran Pembelajaran dan Biaya
Sekolah (RAPBS), kegiatan intrakurikuler, dan kegiatan ekstrakulikuler.
Kebijakan tersebut merupakan kebijakan yang dibuat oleh sekolah dalam
rangka pengejawantahan Sekolah Adiwiyata.
b. Pelaksanaan pembelajaran yang dimaksud adalah observasi kelas mata
pelajaran IPA+PLH dan muatan lokal PLH.
c. Pengertian sikap yang dimaksud adalah kecenderungan respon siswa
terhadap lingkungan setelah mendapatkan pembelajaran PLH yang
dijaring melalui skala sikap yang dikemukakan oleh Edwards (1957).
Indikator penilaian yang digunakan dalam skala sikap tersebut
dikemukakan oleh Ariyanto (2009) tentang prinsip-prinsip etika
40
Dian Hendriana, 2013
Kajian Implementasi Pendidikan Lingkungan Hidup Di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
tanggung jawab, (3) solidaritas, (4) kasih sayang dan kepedulian, (5) tidak
merusak, dan (6) hidup sederhana.
d. Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) adalah proses pendidikan yang
dilakukan sebagai upaya mengubah perilaku dan sikap yang dilakukan
oleh sekolah yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan,
keterampilan dan kesadaran siswa tentang nilai-nilai lingkungan dan isu
permasalahan lingkungan yang pada akhirnya dapat menggerakkan siswa
untuk berperan aktif dalam upaya pelestarian dan keselamatan lingkungan.
Kurikulum yang diacu adalah kurikulum yang dikembangkan oleh
Pemerintah Daerah Kota Bandung yang pada pelaksanaannya dijadikan
sebagai mata pelajaran muatan lokal.
B. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif.
Penelitian dilakukan untuk mengidentifikasi gambaran secara sistematis, faktual,
dan saling keterkaitan fakta-fakta mengenai implementasi pendidikan lingkungan.
C. Lokasi Penelitian dan Subjek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 7 Kota Bandung.
41
Dian Hendriana, 2013
Kajian Implementasi Pendidikan Lingkungan Hidup Di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Subjek dalam penelitian ini adalah dokumen kebijakan sekolah sebagai
sekolah adiwiyata, karakteristik pembelajaran PLH, dan sikap siswa
SMPN 7 Kota Bandung terhadap lingkungan.
D. Instrumen Penelitian
1. Dokumen Sekolah
digunakan untuk menjaring informasi mengenai: 1) visi sekolah ; 2) misi
sekolah; 3) tujuan sekolah, 4) program strategis sekolah, 5) Rencana
Anggaran Pembelajaan dan Biaya Sekolah (RAPBS), 6) kegiatan
intrakulikuler (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), dan 7) kegiatan
ekstrakulikuler yang tertuang Surat Keputusan Sekolah dalam rangka
implementasi sekolah Adiwiyata dan Pendidikan Lingkungan Hidup
sebagai mata pelajaran muatan lokal.
2. Skala Sikap
Digunakan untuk menjaring informasi mengenai sikap siswa terhadap
lingkungan sebagai dampak dari implementasi program sekolah
Adiwiyata dan Pendidikan Lingkungan Hidup sebagai mata pelajaran
muatan lokal. Instrumen yang digunakan merupakan hasil adaftasi dan
modifikasi dari instrumen yang dikembangkan oleh Ajie (2010). Jenis
skala sikap yang digunakan adalah Likert dengan pembobotan skala 1
sampai dengan 4. Hal tersebut mengandung pengertian bahwa skor
42
Dian Hendriana, 2013
Kajian Implementasi Pendidikan Lingkungan Hidup Di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
minimum adalah 1 dengan nilai tengah dari skala tersebut adalah 2,5.
Untuk pernyataan positif maka skor untuk Sangat Setuju (SS) = 4, Setuju
(S) = 3, Tidak Setuju (TS)= 2, dan Sangat Tidak Setuju (STS)= 1
sedangkan untuk pernyataan negatif skor untuk Sangat Setuju (SS)= 1,
Setuju (S)= 2, Tidak Setuju (TS)=3, dan Sangat Tidak Setuju (STS)= 4.
Secara ringkas pembobotan pernyataan positif dan negatif dapat dilihat
[image:20.595.119.514.247.633.2]pada tabel 3.1 di bawah ini.
Tabel 3.1 Pembobotan Skala Likert
Untuk Pernyataan Positif Untuk Pernyataan Negatif
SS diberi 4 SS diberi 1
S diberi 3 S diberi 2
TS diberi 2 TS diberi 3
STS diberi 1 STS diberi 4
3. Format Wawancara
digunakan sebagai data penunjang untuk menjaring informasi mengenai
kebijakan sekolah dalam implementasi Sekolah Adiwiyata, meliputi: 1)
pengembangan kebijakan sekolah peduli dan berbudaya lingkungan; 2)
pengembangan kurikulum berbasis lingkungan; 3) pengembangan
kegiatan berbasis partisipatif; 4) pengembangan dan atau pengelolaan
sarana pendukung sekolah.
4. Format observasi,
digunakan untuk menjaring data proses pembelajaran Pendidikan
43
Dian Hendriana, 2013
Kajian Implementasi Pendidikan Lingkungan Hidup Di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
E. Analisis Data
Tahap Pertama meliputi reduksi data, pemusatan perhatian, dan
penyederhanaan data. Dokumen-dokumen data yang diperoleh kemudian
dipilih dan disederhanakan sesuai dengan kebutuhan. Pemilihan dokumen
difokuskan pada hal-hal yang berkaitan dengan implementasi program sekolah
adiwiyata dan pelaksanaan pembelajaran pendidikan lingkungan hidup.
Tahap kedua yaitu kategorisasi data, dibagi menjadi:
1. Data kebijakan sekolah terkait implementasi Sekolah Adiwiyata
Tujuan dari bagian ini adalah mengkaji dokumen penting seperti visi dan
misi sekolah, program strategis, kurikulum (termasuk rencana
pelaksanaan pembelajaran, dan kegiatan terkait lainnya seperti
ekstrakurikuler). Dengan cara tersebut, bagian ini menganalisis secara
kritis kebijakan pendidikan lingkungan di tingkat sekolah agar dapat
melihat tata nilai apa yang mendasarinya. Oleh karena itu, dilakukan
dalam dua jenis analisis (Maxwell & Metcalfe, 2000) yaitu:
a. Analisis makro terhadap aspek visual dan kebahasaan termasuk di
dalamnya penggambaran dan metafora, pola dan kualitas bahasa,
serta aspek sosio-historikal sewaktu program tersebut berjalan.
Analisis ini dilakukan untuk komponen kebijakan yang tertuang
dalam visi sekolah, tujuan sekolah, program strategis, RAPBS.
Disamping melakukan analisis makro dilakukan juga analisis
komparatif untuk melihat pola hubungan diantara dokumen penting.
44
Dian Hendriana, 2013
Kajian Implementasi Pendidikan Lingkungan Hidup Di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
atau topik di level kebijakan sekolah terhadap konsep yang diajarkan
guru sebagaimana tersaji dalam dokumen RPP dan kegiatan
ekstrakurikuler. Sementara analisis tingkat kedua lebih bersifat
‘eksternal’ dengan merujuk kepada keseimbangan dan
salingtergantungan antara aspek sosial-ekonomi-ekologi untuk
melihat prioritas pendidikan lingkungan secara lebih detil.
b. Analisis kategorisasi menurut Habermas yang menekankan setiap
tindakan berdasarkan orientasi nilai yaitu teknikal, praktikal dan
emansipatoris.
2. Data skala sikap siswa terhadap masalah linkungan
Data sikap siswa yang dijaring melalui skala sikap selanjutnya ditransfer
dari data kualitatif ke data kuantitatif (melalui pembobotan). Selanjutnya
dihitung rata-rata secara keseluruhan dan dihitung pula rata-rata capaian
setiap indikator prinsip-prinsip etika lingkungan.
3. Data wawancara kepala sekolah
Data tersebut dinarasikan dan diseleksi untuk menunjang data lainnya
4. Data observasi
Data tersebut dinarasikan dan diseleksi untuk menunjang data lainnya
F. Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap. Tahap pertama persiapan
45
Dian Hendriana, 2013
Kajian Implementasi Pendidikan Lingkungan Hidup Di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Tahap kedua yaitu pengambilan data penelitian meliputi kegiatan, pengumpulan
dokumen surat keputusan kepala sekolah (visi sekolah, misi sekolah, tujuan
sekolah, program strategis sekolah, Rencana Anggaran Pembelajaran dan Biaya
Sekolah (RAPBS), kegiatan intrakulikuler, dan kegiatan ekstrakulikuler),
Pembuatan, judgment dan revisi instrumen, observasi pembelajaran langsung,
serta wawancara terhadap kepala sekolah. Tahap ketiga yaitu analisis data hasil
penelitian. Tahap keempat adalah temuan dan pembahasan penelitian dan laporan.
G. Alur Penelitian
46
Dian Hendriana, 2013
[image:24.595.119.509.94.630.2]Kajian Implementasi Pendidikan Lingkungan Hidup Di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Gambar. 3.1 Alur Penelitian Perumusan Masalah
Studi Pendahuluan
Studi Pustaka
Pembuatan Instrumen (Lembaran Observasi, Pedoman
Wawancara dan Skala Sikap)
Judgment dan Revisi Instrumen
Pengambilan Data
Pengolahan dan Analisis Data
Temuan Penentuan Subjek
87
Dian Hendriana, 2013
Kajian Implementasi Pendidikan Lingkungan Hidup Di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Kebijakan Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) telah disepakati pada
tahun 2004 oleh Kementerian Negara Lingkungan Hidup (KNLH), Departemen
Pendidikan Nasional, Departemen Agama dan Departemen Dalam Negeri. Untuk
mempercepat perkembangannya dalam pendidikan formal pemerintah
mencanangkan Program Sekolah Adiwiyata yang bertujuan untuk mendorong dan
membentuk sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan. Sebagai salah satu
piloting program tersebut, SMPN 7 Bandung telah mengimplementasikannya.
Bentuk implementasi kebijakannya tertuang dalam Surat Keputusan sekolah yang
berisi ketentuan-ketentuan, arahan, dan kerangka kerja program. Setelah dianalisis
dengan menggunakan kerangka kerja Maxwell & Metcalfe melalui analisis makro
dan komparatif ditemukan kecenderungan bahwa kebijakan-kebijakan tersebut
bersifat praktikal.
Berkaitan dengan proses dan implementasi pembelajaran lingkungan hidup
yang dilakukan di dalam kelas, ditemukan kecenderungan bahwa guru berusaha
keras untuk mengintegrasikan antara pemahaman konsep dengan praktik
pendidikan lingkungan agar sejalan dengan program sekolah adiwiyata.
Kontekstualisasi materi dan penyederhanaan kegiatan pembelajaran agar menarik
88
Dian Hendriana, 2013
Kajian Implementasi Pendidikan Lingkungan Hidup Di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
lingkungan. Walaupun demikian tantangan yang dihadapi oleh guru adalah
mengintegrasikan aspek ekologi, sosial dan ekonomi sebagai satu kesatuan sistem
lingkungan.
Secara umum sikap siswa setelah kebijakan bergulir dan mendapatkan
pembelajaran pendidikan lingkungan menunjukkan di atas rata-rata yaitu sebesar
2,88 (rata-rata skala 1 sampai dengan 4 adalah 2,5). Hal tersebut diperoleh
menggunakan format skala sikap siswa tehadap lingkungan dengan berlandaskan
enam prinsip etika lingkungan dari sembilan prinsip yang ada.
Terdapat hubungan antara kebijakan sekolah adiwiyata dengan
implementasi pembelajaran muatan lokal pendidikan lingkungan hidup. Kebijakan
Sekolah Adiwiyata mampu memberikan tantangan bagi guru untuk bekerja keras
memadukan standar kompetensi PLH dengan program tersebut. Implementasi
yang berorientasi praktis dari kedua hal tersebut mampu memunculkan sikap
positif siswa terhadap lingkungan.
B. Rekomendasi
1. Kebijakan implementasi pendidikan lingkungan hidup di sekolah hendaknya
dibuat berdasarkan riset/kajian dengan memperhatikan aspek historis,
sosio-kultural, ekonomi, dan ekologi dibanding hanya berdasarkan pada aspek
politis.
2. Pembelajaran pendidikan lingkungan hidup di sekolah hendaknya lebih
89
Dian Hendriana, 2013
Kajian Implementasi Pendidikan Lingkungan Hidup Di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
penanaman nilai-nilai, pemecahan masalah dan kesadaran dalam menjaga dan
melestarikan lingkungan.
3. Penggalian sikap siswa terhadap lingkungan sebaiknya dilakukan secara
bertahap pada periode waktu tertentu. Hal ini dikarenakan perubahan sikap
cenderung tidak terjadi dengan sendirinya, tetapi melibatkan interaksi dengan
berbagai aspek.
4. Kerangka kerja yang dikemukakan oleh Maxwell & Metcalfe merupakan
salah satu cara untuk menganalisis kebijakan yang berkaitan dengan
lingkungan hidup. Oleh karena itu, peneliti menganjurkan untuk
90
Dian Hendriana, 2013
Kajian Implementasi Pendidikan Lingkungan Hidup Di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Adisendjaja, Y.H. (2010). Bagaimana Mengajarkan Pendidikan Lingkungan
Hidup. [Online]. Tersedia: http://file.upi.edu// [25 Januari 2013]
Adisendjaja, Y.H. dan Romlah O. Pembelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup:
Belajar dari Pengalaman dan Belajar dari Alam. [Online]. Tersedia:
http://file.upi.edu// [25 Januari 2013]
Ajie, A.R. (2010). Hubungan Penguasaan Konsep Etika Lingkungan dengan
Sikap Siswa SMA Terhadap Lingkungan Melalui Pembelajaran Berbasis
Masalah. Skripsi. Tidak Diterbitkan.
Anwar, H. (2009). Penilaian Sikap llmiah dalam Pembelajaran Sains. Jurnal
Pelangi Ilmu. Vol 2 (5).
Ariyanto, D. (2009). Etika Lingkungan. [Online]. Tersedia:
http://etikalingkungan.multiply.com/journal/item/4 [11 Nopember 2009]
Azwar, S. (2009). Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya Edisi ke-2.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Edwards, A. L. (1957). Techniques of Attitude Scale Construction. New York :
Appleton-Century-Crofts, Inc.
Gerungan,W. A. (2009). Psikologi Sosial. Bandung : PT Refika Aditama.
IGES (2001). Report of the First Phase Strategic Research: Enviromental
Education. [Online] http://portal.unesco.org/education/en/. [27 September
2007].
Kementrian Lingkungan Hidup (2004). Naskah Kesepakatan Nasional dan
Rencana Tindak Pembangunan Berkelanjutan. Indonesian Summit on
91
Dian Hendriana, 2013
Kajian Implementasi Pendidikan Lingkungan Hidup Di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
_______. (2007). Kebijakan Pendidikan Lingkungan Hidup. [Online]
http://www.menlh.go.id/pendidikanlh/kebijakan.php [27 September 2007].
_______. (2010). Pendidikan Lingkungan Hidup Perlu Diperkuat. [Online]
http://www.indonesia.go.id [2 Agustus 2010].
Maxwell. dan Metcalfe. (2000). Analysing environmental Education Curricula:
The Case of the IBO’s Enviromental Systems. Australian Journal of Environmental Education.
Muhtadi, A. (2003, Mei). Pengembangan Sikap dan Perilaku Siswa yang
Bermoral dalam Kegiatan Pembelajaran di Sekolah [Online], Majalah
Ilmiah Pembelajaran . Tersedia:
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/132280878/Pengemb%20sikap%20da
n%20perilaku%20bermoral%20di%20sekolah-majalah%20Ilmiah%20Pembelajaran-Mei-2011.pdf
Purwanto, N. (1990). Psikologi Pendidikan. Bandung: CV Remaja Karya
Rahayuningsih, S.U. (2008). Psikologi Umum 2 [Online]. Tersedia:
http://nurul_q.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/9095/bab1-sikap-1.pdf
[25 Januari 2013].
Rahim. (2008). ”Etika Lingkungan dan Perspektif Filsafat”. Makalah, Malaysia.
Ramdhani,N. (2005). Sikap & Beberapa Definisi untuk Memahaminya [Online].
Tersedia:http://neila.staff.ugm.ac.id/wordpress/wpcontent/uploads/2008/03/
definisi.pdf.
Sevilla,G. et al. (2006). Pengantar Metode Penelitian. Jakarta: UI-Press
Sobirin (2007). “Menyongsong Mulok Pendidikan Lingkungan Hidup”. Pikiran
Rakyat (13 Januari 2007)
Syulasmi, A. (2010). Etika Lingkungan. Bandung : Jurusan Pendidikan Biologi
92
Dian Hendriana, 2013
Kajian Implementasi Pendidikan Lingkungan Hidup Di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Surakusumah,W. (2009). Konsep Pendidikan Lingkungan di Sekolah : Model Uji
Coba Sekolah Berwawasan Lingkungan [Online]. Tersedia :
http://supertoolbar.ask.com/redirect?client=ie&tb=NG1V5&o=&src=kw&q
=wahyusurakusumah.wordpress.com&locale=en_US [25 Januari 2013]
Qualifications and Curriculum Authority. (1999). The National Curriculum for
England, key stages 1-4. London: Department for Education and
Employment of England.
Thlagale M. P. (2004). Enviromental Education as a Strategy Towards
Sustainable Living for Rural Communities. Thesis of Department of Faculty
of Education University of Pretoria. Tidak Diterbitkan.
Tim Adiwiyata Tingkat Nasional. (2012). Buku Panduan Adiwiyata, Sekolah
Peduli dan Berbudaya Lingkungan. Kementrian Lingkungan Hidup dan
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
UNESCO (2003). UN Decade of Education for Sustainable Development
(2005-2014). [Online] http://portal.unesco.org/education/en/ [3 Maret 2006].
Yusuf, S. (1998). Pengantar Psikologi. Bandung : Jurusan Psikologi Pendidikan
dan Bimbingan FIP UPI.