• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Deskriptif Mengenai Tipe-tipe Technostress pada Ibu Rumah Tangga yang Mengunakan Smartphone di Kota Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Studi Deskriptif Mengenai Tipe-tipe Technostress pada Ibu Rumah Tangga yang Mengunakan Smartphone di Kota Bandung."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

v Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai tipe technostress pada ibu rumah tangga di kota Bandung, tipe tersebut adalah Learning Technostress, Boundary, Communication, Time, Family, Society Technostress. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 50 orang ibu rumah tangga.

Dalam penelitian ini, peneliti mengadaptasi alat ukur yang disusun oleh peneliti sebelumnya yaitu Iva Asih Era Chrysta (2008). Alat ukur yang digunakan adalah Personal Techno Stress Inventory (PTSI) yang dikonstruksi oleh Larry D. Rosen, Ph.d dan Mischelle M. Weil, Ph.d (1997). Berdasarkan uji validitas dengan menggunakan Pearson dan uji reliabilitas dengan menggunakan rumus koefisien alpha croncbach, didapatkan validitas keseluruhan item berkisar 0,310 – 0,766 dan reliabilitas sebesar 0,765.

(2)

vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

This research aim to obtain technostress types among housewife using Smartphone. The types is Learning Technostress, Boundary, Communication, Time, Family and Society Technostress. Sample in this research is about 50 respondents.

In this study, researchers adapted the measuring tool developed by the previous researcher Iva Asih Era Chrysta (2008). The measuring instrument used is Personal Techno Stress Inventory (PTSI) constructed by Larry D. Rosen, Ph.d and Mischelle M. Weil, Ph.d (1997). Based on validity result using Pearson and reliability test using coefficient formula of alpha croncbach, researcher got the total item validity ranged from 0.310 - 0.766 and reliability is 0.765.

(3)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iv

ABSTRAK ... v

ABSTRACT ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR BAGAN ... xiii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 5

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 6

1.3.1 Maksud Penelitian ... 6

(4)

x Universitas Kristen Maranatha

1.4 Kegunaan Penelitian ... 6

1.4.1 Kegunaan Teoritis ... 6

1.4.2 Kegunaan Praktis ... 7

1.5 Kerangka Pemikiran ... 7

1.6 Asumsi Penelitian ... 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 13

2.1 Teori Technostress ... 13

2.1.1 Definisi Technostress ... 13

2.1.2 Tipe Technostress ... 13

2.1.2.1 Learning Technostress ... 13

2.1.2.2 Boundary Technostress ... 15

2.1.2.3 Communication Technostress ... 18

2.1.2.4 Time Technostress ... 20

2.1.2.5 Family Technostress... 22

2.1.2.6 Workplace Technostress... 24

2.1.2.7 Society Technostress ... 25

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 27

3.1 Rancangan Penelitian ... 27

(5)

xi Universitas Kristen Maranatha

3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 28

3.3.1 Variabel Penelitian ... 28

3.3.2 Definisi Konseptual ... 28

3.3.3 Definisi Operasional ... 28

3.4 Alat Ukur ... 30

3.4.1 Alat Ukur Kuesioner Technostress ... 30

3.4.2 Kisi-kisi Alat Ukur ... 31

3.4.3 Sistem Penilaian Alat Ukur pada Smartphone ... 33

3.4.4 Data Pribadi dan Data Penunjang ... 34

3.4.5 Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur ... 34

3.4.5.1 Validitas Alat Ukur ... 34

3.4.5.2 Reliablitas Alat Ukur ... 35

3.5 Populasi dan Teknik Penarikan Sampel ... 36

3.5.1 Populasi Sasaran ... 36

3.5.2 Karakteristik Sampel ... 37

3.5.3 Teknik Penarikan Sampel ... 37

3.6 Teknik Analisis Data ... 37

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 38

(6)

xii Universitas Kristen Maranatha

4.1.1 Berdasarkan Usia ... 38

4.1.2 Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 39

4.1.3 Berdasarkan Jumlah Smartphone yang dimiliki ... 39

4.1.4 Berdasarkan Lama menggunakan Smartphone ... 40

4.1.5 Berdasarkan Lama Akses Jejaring Sosial ... 40

4.2 Hasil Penelitian ... 41

4.2.1 Hasil Penelitian berdasarkan Tipe-tipe Technostress ... 41

4.3 Pembahasan ... 42

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 50

5.1 Simpulan ... 50

5.2 Saran ... 51

5.2.1 Saran Teoritis ... 51

5.2.2 Saran Praktis ... 51

DAFTAR PUSTAKA ... 53

DAFTAR RUJUKAN ... 54

(7)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR BAGAN

Bagan 1.1 Bagan Kerangka Pemikiran ... 12

(8)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel 3.2 Tabel Bobot Item ... 30

Tabel 3.3 Tabel Kisi-kisi Alat Ukur ... 31

Tabel 4.1 Gambaran Sampel Berdasarkan Usia ... 38

Tabel 4.2 Gambaran Sampel Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 39

Tabel 4.3 Gambaran Sampel Berdasarkan jumlah smartphone ... 39

Tabel 4.4 Gambaran Sampel Berdasarkan lama menggunakan smartphone .... 40

(9)

xv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 - Kata Pengantar ... L - 1

Lampiran 2 - Surat Persetujuan ... L - 2

Lampiran 3 - Data Pribadi ... L - 3

Lampiran 4 - Petunjuk Pengisian ... L - 4

Lampiran 5 - Kisi-kisi Alat Ukur Technostress ... L - 5

Lampiran 6 - Kuesioner Technostress ... L - 16

Lampiran 7 - Data Mentah ... L - 22

Lampiran 8 - Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur ... L - 34

Lampiran 9 - Hasil Tabulasi Silang ... L - 41

Lampiran 10 - Hasil Output SPSS ... L - 45

(10)

1

Universitas Kristen Maranatha BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi dijaman sekarang ini sangatlah canggih dan pesat. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya inovasi dimasa ini, salah satunya adalah handphone. Dahulu

handphone hanya digunakan untuk menelepon dan mengirimkan pesan singkat (sms), namun

sekarang ini handphone tidak hanya digunakan untuk menelpon dan sms, akan tetapi dapat pula digunakan untuk menjadi sebuah komputer mini yang canggih. Perangkat ini dikenal dengan istilah smartphone (telepon pintar).

Smartphone adalah telepon genggam yang mempunyai kemampuan tingkat tinggi dengan

fungsi yang menyerupai komputer. Smartphone dilengkapi dengan Sistem Operasi seperti Android, IOS, atau Blackberry OS. Selain itu, biasanya smartphone juga di lengkapi dengan teknologi yang sedang diminati seperti Long Term Evolution (LTE) atau 4G LTE. Di era ini,

smartphone sudah menjadi kebutuhan pokok karena fungsinya sudah dapat menggantikan

fungsi komputer dengan adanya aplikasi Google Search, Bing, fitur navigasi atau Global

Positioning System (GPS) yang sangat memudahkan para penggunanya.

(11)

2

Universitas Kristen Maranatha

Berbagai keunggulan yang ditawarkan oleh smartphone membuat peminatnya semakin bertambah banyak. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan jumlah pengguna smartphone setiap tahunnya. Pada akhir tahun 2015 diperkirakan pengguna smartphone di Indonesia mencapai sekitar 55 juta. Menurut data dari emarketer dalam okezone menyatakan, bahwa pada tahun 2016 pengguna smartphone akan terus meningkat. Pada tahun 2016 diperkirakan jumlah pengguna smartphone akan bertambah menjadi 65,2 juta dan pada tahun 2017 akan bertambah menjadi 74,9 juta pengguna. Data ini diperkirakan akan terus meningkat pada tahun berikutnya, (www.okezone.com, diakses 22 Juni 2016). Kota-kota seperti Jakarta, Jabodetabek, Surabaya, Semarang dan Bandung turut menyumbang populasi online sebanyak 64%.Sementara mayoritas (93%) mengakses internet melalui smartphone mereka, selain itu desktop (11%) dan tablet (5%) juga digunakan untuk online meskipun intensitasnya sangat rendah. (www.arenalte.com)

Keunggulan yang dimiliki smartphone tidak terlepas dari jaringan internet yang ada di dalam smartphone tesebut, Menurut hasil survey tahun 2016 ke 132,7 juta pengguna internet yang meliputi pelajar (6,3%), mahasiswa (7,8%), pekerja (82,2%) dan termasuk juga para ibu rumah tangga yaitu sebanyak 16,6%. Ibu rumah tangga adalah pengakses internet dengan menggunakan smartphone terbanyak setelah para pekerja, (http://isparmo.web.id, diakses 03 April 2017). Disisi lain keunggulan-keunggulan tersebut juga dapat menimbulkan dampak negatif bagi penggunanya. Diantara lain, dapat menimbulkan kecanduan, mengganggu waktu dan kualitas tidur, mengurangi produktivitas, merusak otak dan membahayakan mata. Segala dampak negatif yang ditimbulkan oleh smartphone dapat mempengaruhi berbagai situasi kehidupan, termasuk pada ibu rumah tangga.

(12)

3

Universitas Kristen Maranatha

pada notifikasi di media sosial mereka dibandingkan komunikasi langsung dengan anak. Mereka sibuk membalas komen-komen di media sosial mereka yang dapat mengakibatkan kurangnya kontrol pada anak yang terkadang dapat membahayakan bagi anak-anak mereka. Selain hubungan dengan anak smartphone juga dapat mengakibatkan komunikasi yang terhambat dengan suami yang dpaat mengganggu hubungan pernikahan. Disisi lain, 2 (20%) dari ibu rumah tangga merasakan dampak positif dari smartphone yaitu memudahkan mereka di dalam beberapa hal seperti lebih mudah untuk berkomunikasi dengan anak dan teman-teman mereka, mereka dapat membeli barang secara online, melakukan transaksi pembayaran secara online. Selain itu, dari segi hiburan games yang ada di smartphone mereka pun dapat memberikan hiburan bagi para ibu rumah tangga.

Berdasarkan hasil survey diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar ibu rumah tangga merasakan dampak negatif yang lebih besar terhadap smartphone yang mereka miliki. Dampak negatif dari teknologi ini dapat dikategorikan ke dalam technostress. Technostress adalah dampak negatif pada sikap, pikiran, tingkah laku atau fisiologis tubuh yang disebabkan baik secara langsung maupun tidak langsung oleh teknologi (Weil & Rosen, 1997).

Technostress terdiri dari 7 tipe yaitu Learning Technostress, Boundary Technostress, Communication Technostress, Time Technostress, Workplace Technostress, Family Technostress dan Society Technostress namun pada penelitian ini hanya menggunakan 6 tipe,

karena penelitian ini memfokuskan pada ibu-ibu rumah tangga yang tidak bekerja yang dirasakan tidak sesuai dengan tipe Workplace Technostress.

Tipe pertama adalah Learning Technostress yaitu stres yang dialami seseorang terkait dengan kemampuannya saat mempelajari teknologi yang dimiliki. Tipe kedua adalah

Boundary Technostress yang merupakan stres yang dimiliki oleh seseorang karena dirinya

tidak lagi memiliki batasan dengan teknologi yang dimiliki. Tipe ketiga adalah

(13)

4

Universitas Kristen Maranatha

komunikasi interpersonal yang dialami dan diakibatkan oleh teknologi. Tipe keempat adalah

Time Technostress merupakan stres yang dialami oleh seseorang karena merasa kekurangan

waktu dan tidak sabar pada orang lain, diri serta teknologi yang dimiliki. Tipe yang kelima adalah Family Technostress, merupakan stres yang dialami oleh seseorang karena kurangnya kualitas interaksi dalam keluarga yang diakibatkan oleh teknologi. Tipe yang terakhir adalah

Society Technostress yang merupakan stres yang dirasakan seseorang karena teknologi

memberi dampak pada informasi yang terlalu banyak.

Berdasarkan survey awal kepada 10 (100%) ibu rumah tangga yang menggunakan

smartphone, 8 (80%) diantaranya mengatakan bahwa mereka merasakan adanya

ketidaknyamanan dengan teknologi yang semakin canggih dan maju. Hal ini dikarenakan

smartphone yang mereka miliki tidak dapat mereka gunakan secara maksimal, mereka hanya

dapat menggunakan smartphone mereka untuk telepon, chat ataupun sms saja. Mereka memiliki keinginan untuk mempelajari penggunaan gadget yang mereka miliki tetapi mereka merasa takut akan merusak smartphone mereka, sedangkan 2 (20%) orang ibu rumah tangga lainnya cenderung untuk menghindari teknologi tersebut dan tetap memakai handphone yang hanya dapat digunakan untuk sms dan telepon saja. Mereka juga tidak merasakan adanya kebingungan apabila smartphone/aplikasi yang mereka gunakan tidak berfungsi dengan baik.

Penggunaan smartphone juga membawa pengaruh bagi 2 (20%) para ibu rumah tangga lainnya, mereka merasakan berkurangnya komunikasi interpersonal dan kesempatan bertatap muka secara langsung dengan lawan bicaranya. Komunikasi yang sekarang sudah didominasi oleh media sosial, membuat mereka mengalami masalah baru yaitu munculnya kesalahpahaman dengan lawan bicaranya karena tidak dapat melihat secara langsung ekspresi dari lawan bicaranya tersebut.

Dalam hubungan antar keluarga, 2 (20%) orang ibu rumah tangga merasakan hadirnya

(14)

5

Universitas Kristen Maranatha

keluarga menjadi sibuk dengan smartphone yang dimiliki dan anggota keluarga tersebut mulai lupa bagaimana cara untuk berkomunikasi. Mereka merasa stres apabila anak-anak mereka mulai menghabiskan waktunya hanya untuk bermain dengan gadget nya dan mulai mengesampingkan komunikasi dengan orang tua dan pelajaran sekolahnya. Para ibu rumah tangga ini juga merasa tidak tenang karena takut anaknya akan mengakses situs-situs internet yang tidak sesuai dengan usia anak tersebut.

Ibu rumah tangga yang berjumlah 2 (20%) orang lainnya akan merasakan kebingungan, dan kesal apabila smartphone atau aplikasi yang mereka gunakan tidak dapat berfungsi dengan baik. Ibu rumah tangga tersebut merasa bahwa kegiatan nya yang sehari-hari menggunakan smartphone menjadi terganggu. Mereka juga akan merasakan adanya kebosanan karena smartphone yang menjadi mainan mereka sehari-hari tidak dapat berfungsi dengan baik, sedangkan 2 (20%) orang ibu rumah tangga merasakan adanya information

overload. Mereka merasa kebingungan karena informasi yang mereka dapatkan dari internet

terlalu banyak dan tidak sama satu dengan yang lainnya. Berdasarkan fenomena yang telah diuraikan diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Tipe-tipe

Technostress pada Ibu Rumah Tangga yang Menggunakan Smartphone di Kota Bandung”.

1.2Identifikasi Masalah

(15)

6

Universitas Kristen Maranatha 1.3Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud Penelitian

Berdasarkan ulasan pada latar belakang diatas, maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai tipe technostress pada ibu rumah tangga yang menggunakan

smartphone di Kota Bandung.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah memperoleh gambaran lebih rinci mengenai masing-masing tipe-tipe technostress pada ibu rumah tangga yang menggunakan smartphone di Kota Bandung.

1.4 Kegunaan Penelitian

1.4.1 Kegunaan Teoretis

1. Memberikan informasi tambahan di bidang psikologi terutama di bidang ilmu psikologi sosial mengenai Tipe-tipe Technostress pada Ibu Rumah Tangga yang menggunakan Smartphone.

2. Memberikan informasi tambahan bagi peneliti lain yang tertarik meneliti Technostress dan dapat mendorong di kembangkannya penelitian yang berkaitan dengan tipe

(16)

7

Universitas Kristen Maranatha 1.4.2 Kegunaan Praktis

1. Memberikan informasi kepada masyarakat secara umum mengenai tipe-tipe

technostress melalui media online sehingga masyarakat menjadi tahu dan membagikan

informasi kepada orang-orang terdekatnya.

2. Memberikan informasi terutama kepada ibu-ibu rumah tangga mengenai tipe-tipe

technostress sehingga mereka dapat meminimalisir technostress dan lebih bijak dalam

menggunakan smartphone yang dimilikinya dengan cara menyebarkan hasil penelitian melalui situs online.

1.5 Kerangka Pemikiran

Perkembangan teknologi dijaman sekarang ini sangatlah canggih dan pesat. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya inovasi dimasa ini, salah satunya adalah handphone. Di era ini, smartphone sudah menjadi kebutuhan pokok karena fungsinya sudah dapat menggantikan fungsi komputer dengan adanya aplikasi Google Search, Bing, fitur navigasi atau GPS yang sangat memudahkan para penggunanya. Keunggulan lain pada smartphone adalah dilengkapi dengan media sosial dan juga media hiburan seperti

Line,WhatsApp,Youtube, dan lain-lain yang memudahkan para penggunanya berinteraksi

antara satu sama lain dan juga sebagai media hiburan. Smartphone telah merambah ke segala kalangan termasuk kalangan ibu rumah tangga.

Munculnya smartphone memiliki berbagai keuntungan bagi para ibu rumah tangga. Akan tetapi, smartphone juga tidak luput dari dampak negatif bagi para penggunanya. Dampak negatif tersebut mempengaruhi sikap, pikiran, tingkah laku dan fisiologis tubuh penggunanya. Dampak negatif tersebut disebut dengan Technostress.

Technostress adalah dampak negatif pada sikap, pikiran, tingkah laku atau fisiologis

(17)

8

Universitas Kristen Maranatha

Rosen, 1997). Technostress terdiri dari 7 tipe yaitu Learning Technostress, Boundary

Technostress, Communication Technostress, Time Technostress, Family Technostress, Societal Technostress dan Workplace Technostress, namun dalam penelitian tidak

menggunakan tipe workplace technostress sehingga hanya menggunakan 6 tipe technostress. Hal ini dikarenakan workplace technostress lebih sesuai diterapkan di penelitian yang diadakan di lingkungan perkantoran, sedangkan subjek penelitian pada penelitian ini adalah ibu rumah tangga yang tidak bekerja.

Tipe Technostress yang pertama adalah Learning Technostress. Learning technostress merupakan dampak negatif pada sikap, pikiran dan tingkah laku yang dialami terkait dengan kemampuan individu saat mempelajari smartphone yang dimiliki. Ibu rumah tangga yang berada di tipe Learning Technostress, cenderung mengalami perasaan negatif ketika mempelajari smartphone. Mereka memiliki keinginan untuk mempelajari penggunaan gadget yang mereka miliki tetapi merasa takut dan kawatir akan merusak smartphone mereka. Hal ini seringkali membuat mereka tidak dapat menggunakan smartphone secara maksimal, mereka hanya dapat menggunakan smartphone untuk telepon, chat ataupun sms saja. Ibu rumah tangga yang tidak tergolong ke dalam tipe Learning Technostress cenderung bersemangat untuk mempelajari smartphone yang mereka miliki dan mereka cenderung memiliki rasa ketakutan yang lebih rendah. Mereka memiliki rasa ingin tahu dan ingin memperdalam kemampuan mereka dalam menggunakan smartphone yang mereka miliki.

(18)

9

Universitas Kristen Maranatha

menjadi orang tua yang tidak peduli, lebih peduli pada notifikasi di media sosial. Jika anak mereka jatuh, mereka akan cenderung membuat status terlebih dahulu di media sosial kemudian barulah menolong anak-anak mereka. Mereka juga sibuk membalas komentar-komentar di media sosial, dan membuat kedekatan dengan anak-anaknya pun menjadi berkurang, sedangkan ibu rumah tangga yang tidak tergolong tipe Boundary Technostress, mereka memiliki kontrol yang cukup untuk membatasi dirinya dalam penggunaan

smartphone. Mereka akan menggunakan smartphone seperlunya, mereka tahu kapan mereka

harus menggunakan smartphone dan tidak. Mereka masih mampu beraktivitas secara maksimal tanpa terganggu oleh notifikasi dari smartphone yang mereka miliki.

Tipe Technostress yang ketiga adalah Communication Technostress. Communication

Technostress merupakan dampak negatif pada sikap, pikiran dan tingkah laku yang dialami

karena kurangnya komunikasi interpersonal yang dialami dan diakibatkan oleh smartphone yang dimiliki. Ibu rumah tangga yang tergolong ke dalam tipe Communication Technostress cenderung ingin menghubungi satu sama lain melalui media sosial yang ada seperti BBM,

WhatsApp, Line yang mengakibatkan mereka kehilangan kontak secara langsung. Kurangnya

(19)

10

Universitas Kristen Maranatha

komunikasi sistem online, sehingga meminimalisir kemungkinan terjadinya kesalahpahaman antara mereka dengan lawan bicara.

Tipe Technostress yang keempat adalah Time Technostress. Time Technostress merupakan stres yang dialami oleh seseorang karena merasa kekurangan waktu dan tidak sabar pada orang lain, diri serta teknologi yang dimiliki. Sistem operasi pada smartphone didesain beroperasi secara cepat. Ibu rumah tangga yang tergolong ke dalam tipe Time

Technostress akan merasakan kecepatan akses pada smartphone berpengaruh pada diri

mereka. Mereka terbiasa untuk mengakses segala sesuatunya dengan cepat, maka di aspek kehidupan lain pun ibu rumah tangga menginginkan segala sesuatunya berjalan cepat dan mereka mulai kehilangan kesabaran, sedangkan ibu rumah tangga yang tidak termasuk dalam tipe Time Technostress adalah mereka yang dapat memanfaatkan smartphone untuk menghemat waktu dan memudahkan pekerjaan mereka.

Tipe technostress yang kelima adalah Family Technostress. Family Technostress merupakan dampak negatif pada sikap, pikiran dan tingkah laku yang dialami karena kurangnya kualitas interaksi dalam keluarga yang diakibatkan oleh smartphone yang mereka miliki. Ibu rumah tangga yang berada pada tipe family technostress mereka akan sibuk dengan

smartphone yang mereka miliki, terisolasi satu sama lain dan tidak saling berkomunikasi di

(20)

11

Universitas Kristen Maranatha

Technostress adalah mereka yang dapat membatasi diri dalam menggunakan smartphone.

Mereka menyadari pentingnya waktu berkumpul bersama keluarga dan memberikan perhatian penuh terhadap anak mereka, mereka tidak akan selalu fokus ke smartphone yang dimiliki.

Tipe technostress yang keenam adalah Society Technostress. Society Technostress merupakan dampak negatif pada sikap, pikiran dan tingkah laku yang dialami karena

smartphone memberi dampak pada informasi yang terlalu banyak. Smartphone memberikan

kemudahan untuk mengakses informasi dari berbagai sumber. Akan tetapi pertumbuhan informasi dari internet sangat pesat dan dapat ditemukan dari berbagai sumber.

Ibu rumah tangga yang berada pada tipe Society Technostress akan mengalami

information overload yaitu kebingungan karena informasi yang mereka dapatkan dari internet

terlalu banyak, tidak sama satu dengan yang lainnya dan tidak jelas sumbernya maupun keakuratannya. Hal ini dapat menyebabkan kebingungan karena merasa informasi yang didapatkan dari satu sumber berbeda dengan informasi yang didapatkan dari sumber yang lain. Ibu rumah tangga yang tidak tergolong ke dalam tipe Society Technostress adalah mereka yang dapat memilah informasi yang didapatkan dari internet.

(21)

12

Universitas Kristen Maranatha

Bagan 1.1 Kerangka Pemikiran

1.6Asumsi Penelitian

1. Tipe Technostress yang dialami oleh ibu rumah tangga akan berada pada derajat yang berbeda-beda pada setiap ibu rumah tangga.

2. Technostress pada ibu rumah tangga akan muncul pada salah satu atau beberapa

tipe technostress yaitu : Learning Technostress, Boundary Technostress,

(22)

50

Universitas Kristen Maranatha BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dicantumkan pada bagian sebelumya, maka peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan penelitian terhadap enam tipe technostress yakni Learning Technostress,

Boundary Technostress, Communiation Technostress, Time Technostress, Family Technostress dan Society Technostress semua tipe tersebut berada pada kategori tinggi,

namun dalam penelitian ini tipe technostress yang terlihat lebih dominan adalah Learning

Technostress (68%), Boundary Technostress (64%) dan Communication Technostress

(62%).

(23)

51

Universitas Kristen Maranatha 5.2. Saran

5.2.1 Saran Teoritis

Berdasarkan data – data yang diperoleh melalui penelitian, terdapat beberapa saran teoritis yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak yang memerlukan :

1. Peneliti menyarankan kepada peneliti selanjutnya untuk dapat melakukan penelitian dengan mencari sumber-sumber lain yang membahas tentang faktor-faktor eksternal yang dapat meningkatkan munculnya tipe-tipe Technostress.

2. Peneliti menemukan adanya keterkaitan antara tipe technostress dengan data penunjang, seehingga bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk melakukan penelitian lanjutan tentang keterkaitan pada masing-masing tipe technostress dengan data penunjang.

5.2.2 Saran Praktis

Berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh melalui penelitian, diajukan beberapa saran praktis yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan :

(24)

52

Universitas Kristen Maranatha

penggunaan smartphone dan aplikasinya, untuk dapat mencegah munculnya learning

technostress.

2. Peneliti menemukan bahwa jumlah handphone yang digunakan dan lama penggunaan sosial media menjadi data penunjang yang dapat mempengaruhi munculnya tipe

technostress. Dengan demikian, para ibu rumah tangga harus dapat mengelola aktivitas

(25)

STUDI DESKRIPTIF MENGENAI TIPE-TIPE TECHNOSTRESS PADA IBU

RUMAH TANGGA YANG MENGGUNAKAN SMARTPHONE DI KOTA BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk menempuh Ujian Sarjana pada Fakultas Psikologi

Universitas Kristen Maranatha

Oleh:

ELISABETH NOVITA EKA PUTRI

NRP: 1230008

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG

(26)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan kasih-Nya akhirnya peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Studi Deskriptif mengenai Tipe-Tipe

Technostress pada Ibu Rumah Tangga yang Menggunakan Smartphone di Kota Bandung”.

Laporan ini disusun sebagai prasyarat untuk mengikuti sidang ujian skripsi di Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha. Dalam penyusunan skripsi ini, peneliti sadar bahwa masih banyak kekurangan mengingat keterbatasan ilmu dan pengalaman yang peneliti miliki. Berbagai kendala yang peneliti hadapi dapat terselesaikan berkat dukungan, bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini peneliti mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. Irene Prameswari E,M.Si.,psikolog selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha Bandung.

2. Lie Fun Fun, M.Psi.,psikolog selaku Kepala Program Studi S1 Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha.

3. Meilani Rohinsa,M.Psi.,psikolog selaku dosen pembimbing satu yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, bantuan, saran, semangat, motivasi dan kesabaran serta koreksi yang bermanfaat dalam penyusunan skripsi ini.

4. Yuliana, S.Psi selaku dosen pembimbing dua yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, bantuan, saran, semangat, motivasi dan kesabaran serta koreksi yang bermanfaat dalam penyusunan skripsi ini.

(27)

viii

6. Para Ibu Rumah Tangga selaku responden penelitian yang bersedia meluangkan waktu untuk memberikan informasi yang terkait dengan penelitian ini.

7. Kedua orangtua peneliti. Terimakasih atas doa dan dukungan baik moril maupun materil yang selalu kalian berikan selama ini.

8. Adik peneliti, terimakasih telah memberikan semangat dan dukungan selama ini. 9. Peter Yason selaku pacar peneliti, terimakasih atas dukungannya dan telah

meluangkan waktu nya untuk menemani peneliti selama menyusun laporan penelitian ini.

10.Sahabat-sahabatku tercinta : Sella Natalia, Marsela Y, Lulu Lusiana, Alfonsus Dwitama, Ray Farandy, Davin Elbert dan Novany Tan. Terimakasih banyak teman-teman yang telah memberikan dukungan, semangat, dorongan, masukan dan bantuan yang sangat berguna selama peneliti menyusun skripsi ini.

11.Teman sebimbingan : Sella dan Ervia Febriani. Terimakasih untuk dukungan dan semangat yang diberikan selama ini.

12.Teman-teman Fakultas Psikologi, khususnya angkatan 2012 yang telah berbagi ilmu, informasi dan saran atau masukan yang membantu dalam proses penyusunan skripsi ini.

Dalam skripsi ini, peneliti menyadari masih banyak kekurangan yang ada di dalam penelitian ini sehingga peneliti mengharapkan adanya saran dan kritik yang membangun yang akan bermanfaat bagi penelitian ini dan bagi peneliti dalam menyusun penelitian selanjutnya.

Atas perhatiannya, peneliti mengucapkan terimakasih.

(28)

53 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Friedenbrg, Lisa. (1995). Psychological Testing : Design, Analysis, and Use. United States : Alyn & Bacon.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta

Weil, M.M and Rosen, L.D. (1997). Coping with Technology @work @home @play. Canada : John Wiley & Songs, Inc.

(29)

54 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR RUJUKAN

Anastasia, Marina Glory. (2013). Pengaruh Teknologi Masa Kini Terhadap Orang Tua. (Online).(http://www.academia.edu/9068201/Pengaruh Teknologi Masa Kini Terhadap Orang Tua, diakses 22 Februari 2016)

Berliyanto. (2015). Profil Pengguna Internet di Indonesia tahun 2015. (Online). (http://blog.idkeyword.com/profil-pengguna-internet-di-indonesia-tahun-2015/,diakses 22 Februari 2016)

Chrysta, Iva A. E. 2008. Derajat Technostress pada Mahasiswa yang Menggunakan

Smartphone. Skripsi. Bandung : Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha.

Diastrianida. (2014). Pengaruh Teknologi Informasi terhadap Dunia Bisnis. (Online). (https://diastrianida.wordpress.com/2014/10/11/pengaruh-teknologi-informasi-terhadap dunia-bisnis/, diakses 30 Maret 2016)

Isparmo. (2016). Data Statistik Pengguna Internet Indonesia tahun 2016. (Online).

(http://isparmo.web.id/2016/11/21/data-statistik-pengguna-internet-indonesia-2016/, diakses 03 April 2017)

Jose,Advent. (2015). 2015, Pengguna Smartphone di Indonesia capai 55 juta. (Online). (http://techno.okezone.com/read/2015/09/19/57/1217340/2015-pengguna-smartphone-di-indonesia-capai-55-juta, diakses 22 Juni 2016)

Kompas. (2010). Waspadai Efek Buruk Smartphone. (Online) (http://health.kompas.com/read/2010/06/18/14191253/waspadai.efek.buruk.smartphone, diakses 23 Maret 2016)

Organisasi.org. Kegunaan/ Fungsi/ Manfaat Smartphone bagi Manusia (Online). (http://www.organisasi.org/1970/01/kegunaan-fungsi-manfaat-handphone-smartphone-bagi-manusia.html, diakses 25 Maret 2016)

Pradana, Amri. (2014). Perkembangan Teknologi Sekarang Ini. (Online).

(http://www.kompasiana.com/amripradana/perkembangan-teknologi-sekarang-ini_54f7ce03a33311a3738b4cf8, diakses 15 Mei 2016)

(30)

55 Universitas Kristen Maranatha Safiera, Alissa. (2012). Pengaruh Buruk Ponsel Bagi Pernikahan Anda. (Online).

Gambar

Tabel 4.1 Gambaran Sampel Berdasarkan Usia  ...............................................

Referensi

Dokumen terkait

Setelah hidup menjanda dan menjalani kehidupan sebagai orangtua tunggal selam sembilan tahun (untuk Ibu S), 21 tahun (untuk Ibu O), dan 15 (untuk Ibu L), ketiganya

Dampak body image negatif pada aspek kehidupan dapat juga dijumpai dalam perilaku wanita yang frekuensi mengikuti senam menjadi lebih sering setelah memiliki anak karena

Penelitian ini adalah tentang bagaimana pemanfaatan fitur internet pada smartphone oleh masyarakat khususnya ibu-ibu rumah tangga yang berada di kelurahan

Penelitian ini adalah tentang bagaimana pemanfaatan fitur internet pada smartphone oleh masyarakat khususnya ibu-ibu rumah tangga yang berada di kelurahan

Ibu-ibu rumah tangga di Kota Bandung yang diwakili oleh 103 responden penelitian mendapatkan informasi mengenai Kebijakan Kantong Plastik Tidak Gratis ini dari saluran

Rumah Tangga Menonton Tayangan Sinetron (Studi Analisis Deskriptif Motivasi Ibu Rumah Tangga Di Setia Budi Tanjung Sari Pasar 1 Medan Dalam Menonton Tayangan Sinetron) sebagai

Ibu-ibu rumah tangga di Kota Bandung yang diwakili oleh 103 responden penelitian mendapatkan informasi mengenai Kebijakan Kantong Plastik Tidak Gratis ini dari saluran

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana tingkat pengetahuan calon ibu rumah tangga terhadap iklan layanan masyarakat keluarga berencana versi “ibu