• Tidak ada hasil yang ditemukan

AKTIVITAS ENZIMMANANASE SELULASE DAN PROTEASE BUNGKIL INTI SAWIT YANG DIFERMENTASI DENGAN Eupenicillium javanicum.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "AKTIVITAS ENZIMMANANASE SELULASE DAN PROTEASE BUNGKIL INTI SAWIT YANG DIFERMENTASI DENGAN Eupenicillium javanicum."

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

AKTIVITAS AKTIVITAS AKTIVITAS

AKTIVITAS ENZIMENZIMENZIMENZIM MANANASEMANANASEMANANASEMANANASE SELULASESELULASESELULASESELULASE DANDANDANDAN PROTEASEPROTEASEPROTEASEPROTEASE BUNGKIL

BUNGKILBUNGKIL INTIBUNGKILINTIINTIINTI SAWITSAWITSAWITSAWIT YANGYANG DIFERMENTASIYANGYANGDIFERMENTASIDIFERMENTASIDIFERMENTASI DENGANDENGANDENGANDENGAN Eupenicillium

Eupenicillium Eupenicillium

Eupenicillium javanicumjavanicumjavanicumjavanicum

SKRIPSI SKRIPSI SKRIPSI SKRIPSI

Oleh Oleh OlehOleh ::::

MAIROZARINA MAIROZARINAMAIROZARINAMAIROZARINA

0910612236 0910612236 0910612236 0910612236

FAKULTAS FAKULTAS

FAKULTASFAKULTAS PETERNAKANPETERNAKANPETERNAKANPETERNAKAN UNIVERSITAS

UNIVERSITAS UNIVERSITAS

UNIVERSITAS ANDALASANDALASANDALASANDALAS PADANG,

(2)

I.I.I.I. PENDAHULUANPENDAHULUANPENDAHULUANPENDAHULUAN 1.1

1.1

1.11.1 LatarLatarLatarLatar BelakangBelakangBelakangBelakang

Bungkil inti sawit (BIS) merupakan salah satu limbah industri kelapa sawit

yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Bungkil inti sawit (BIS) adalah

hasil ikutan dari ekstraksi inti sawit yang diperoleh melalui proses kimia dan

mekanik. Bungkil inti sawit (BIS) cukup potensial digunakan sebagai pakan

unggas. Pada saat ini Indonesia menyandang posisi sebagai produsen utama

kelapa sawit terbesar di dunia, yang pada tahun 2011 produksi kelapa sawit

Indonesia 24,1 juta ton dan pada tahun 2012 memiliki target produksi 25,9 juta

ton (BPS, 2011).

Bungkil inti sawit (BIS) sebelum fermentasi mengandung protein kasar

16,07%, serat kasar 21,30%, bahan kering 87,30%, lemak kasar 8,23%, Ca 0,27%,

P 0,94% dan Cu 48,04 ppm Mirnawati (2008). Dengan komposisi yang seperti ini

bungkil inti sawit berpotensi sebagai bahan pakan, baik untuk ternak ruminansia

maupun ternak non ruminansia. Tetapi akan sulit jika menjadi bahan pakan

alternatif untuk ternak non ruminansia, apabila dimanfaatkan secara langsung

tanpa ada pengolahan sebelumnya. Rizal (2000) mendapatkan BIS dapat dipakai

sampai 10% atau menggantikan 40% bungkil kedelai dalam ransum broiler.

Untuk meningkatkan nilai manfaat BIS dalam ransum unggas perlu

pengolahan dengan fermentasi. Fermentasi adalah perubahan bahan kimia dalam

bahan pangan yang disebabkan oleh enzim yang dihasilkan oleh mikroorganisme

atau telah ada pada bahan tersebut (Buckle,dkk. 1987). Mirnawati dkk, (2010)

menyatakan bahwa komposisi substrat 80% BIS + 20% dedak dan dosis inokulum

(3)

(18,10 U/ml), sellulase 22,30 U/ml, serta kandungan protein kasar 26,20%, serat

kasar 10,64%, retensi nitrogen 65,74%. Selanjutnya Mirnawati dkk, (2011)

melaporkan bahwa BIS yang difermentasi dengan Aspergillus niger hanya dapat

dimanfaatkan dalam ransum ayam broiler sebanyak 17%. Rendahnya penggunaan

bungkil inti sawit ini disebabkan karena tingginya kandungan mannan dari

bungkil inti sawit. Sesuai dengan pendapat (Daud et al., 1993) yang menyatakan

bahwa 56,4% bungkil inti sawit terdiri dari β-mannan. Serat kasar yang terdiri

dari selulosa, hemiselulosa dan lignin (Santoso, 1987). Kandungan mannan yang

tinggi pada bungkil inti sawit menjadi salah satu pembatas penggunaan BIS,

karena unggas tidak bisa merombak mannan.

Sundu dan Dingle (2005) melaporkan penggunaan enzim mananase efektif

untuk meningkatkan nilai nutrisi BIS. Salah satu kapang yang memiliki aktifitas

mananase yang tinggi adalah Eupenicillium javanicum, karena kapang ini

memiliki aktifitas enzim mananase yang lebih tinggi dibandingkan kapang

Aspergillus niger(Haryati dkk., 1995). Ditambahkan oleh Purwadaria et al. (2003)

bahwa kapang Eupenicillium javanicum dapat memproduksi -mananase pada

substrat gom locust bean 1% dengan aktifitas yang paling tinggi yaitu 49 U/ml.

Enzim mananase bisa memecah mannan dan galaktomanan menjadi manosa dan

galaktosa (McCleary dan Matheson, 1986). Mirnawati (2012) menyatakan bahwa

fermentasi BIS denganAspergilus nigerdengan dosis inokulum 10% memberikan

aktifitas enzim mananase yang tertinggi yaitu (20,65 U/ml).

Dalam proses fermentasi ada beberapa hal yang harus diperhatikan, diantaranya dosis inokulum dan lama fermentasi. Dosis inokulum akan

(4)

sedangkan lama fermentasi akan mempengaruhi jumlah enzim yang dihasilkan (Yettiet al., 2002). Cepat lambatnya fermentasi sangat menentukan jumlah enzim

yang dihasilkan, semakin lama waktu fermentasi yang digunakan akan semakin banyak bahan yang dirombak oleh enzim, tetapi dengan bertambahnya waktu fermentasi maka ketersediaannya nutrien pada media habis, sehingga kapang lama

kelamaan akan mati (Fardiaz,1989).

Berdasarkan uraian diatas maka perlu dilakukan penelitian untuk melihat pengaruh dosis inokulum dan lama fermentasi bungkil inti sawit dengan

menggunakan kapang Eupenicillium javanicum terhadap aktivitas enzim mananase, selulase dan protease pada bungkil inti sawit fermentasi.

1.2. 1.2.

1.2.1.2. PPPPerumusanerumusanerumusanerumusan MasalahMasalahMasalahMasalah

Bagaimana pengaruh interaksi dosis inokulum dan lama fermentasi

terhadap peningkatan aktivitas enzim mananase, selulase dan protease pada bungkil inti sawit fermentasi dengan kapangEupenicillum javanicum.

1.3. 1.3.

1.3.1.3. TujuanTujuanTujuanTujuan PenelitianPenelitianPenelitianPenelitian

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui interaksi antara dosis inokulum dan lama fermentasi terhadap aktivitas enzim mananase, selulase dan protease bungkil inti sawit fermentasi dengan kapangEupenicillum javanicum.

1.4. 1.4.

1.4.1.4. HipotesisHipotesisHipotesisHipotesis penelitianpenelitianpenelitianpenelitian

Referensi

Dokumen terkait

Analisis data sikap ilmiah siswa, pretest dan posttest tes hasil belajar kognitif siswa menggunakan program SPSS versi 17.0 for windows .Hasil penelitian menunjukan bahwa:

Ternak yang digunakan adalah ternak kambing Kacang jantan sebanyak 4 ekor dengan umur berkisar antara 6-8 bulan dengan bobot badan awal 10 kg. Penempatan ternak ke dalam

Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besarremaja termasuk dalam kategori melakukan perilaku seksual pranikah yaitusebanyak 40 responden (50,6%),

o Fungsi : mengangkat mandibula untuk merapatkan gigi sewaktu mengunyah... o Ini adalah otot kuadrangularis yang mencakup aspek lateral ramus dan proses koronoideus mandibula. o

Hal ini membuktikan bahwa pasien hemodialisis yang menunjukkan kesiapan pernapasan dari awal sudah baik, pasien tersebut akan lebih adaptif terhadap proses

Beberapa penilaian ulama tentang kitab Tadri>b al-Ra>wi> fi> Syarh} Taqri>b al- Nawawi> bahwa kitab ini mengumpulkan banyak kaidah dalam ilmu hadis

Kemampuan siswa kelas VII SMP Setia Negeri 38 Medan dalam menulis teks laporan hasil observasi setelah menggunakan model pembelajaran Saintifik tergolong dalam kategori

Selanjutnya untuk mengurangi biaya konsumsi bahan bakar pengoperasian kapal penangkap ikan disarankan dalam pengunaan sistem propulsi hybrid diesel-listrik, diesel