commit to user
i
PERAN PETA SOSIAL MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI
RESIKO BENCANA GUNUNG MERAPI DI DUKUH SEPI
KELURAHAN JRAKAH SELO BOYOLALI
Disusun Oleh :
DANI BINA MARGIANA D0310016
SKRIPSI
Diajukan untuk Melengkapi dan Memenuhi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Jurusan Sosiologi
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
commit to user
commit to user
commit to user
commit to user
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Sebuah karya sederhana yang saya persembahkan untuk kedua orang tua saya
tercinta (Bapak Margono dan Ibu Retnaningsih) yang selalu memberikan doa da n
dukungan tiada akhir.
Buah pena penuh kesan yang saya persembahkan untuk keluarga baru di Dukuh
Sepi, Jrakah, Selo, Boyolali.
Sebuah tulisan pertama yang saya persembahkan untuk Embun yang selalu
commit to user
vi
MOTTO
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya” (QS. Al- Baqarah : 286)
“Tidak ada seorang pun yang diberikan pemberian yang lebih baik yang lebih banyak daripada kesabaran”
(HR. Bukhari dan Muslim)
“ Kalian tidak akan mampu menaklukan manusia dengan ha rta kalian, aka n tetapi hendaklah mengalahkan mereka dengan wajah yang berseri-seri dan
akhlak yang baik”
(HR. Hakim)
“Berdoa, Berusaha, Semangat”
commit to user
vii
KATA PENGANTAR
ALHAMDULILLAH. Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT
atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya yang tidak terhingga, sehingga atas
ijin-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul : “PERAN PETA
SOSIAL MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI RESIKO BENCANA
GUNUNG MERAPI DI DUKUH SEPI KELURAHAN JRAKAH SELO
BOYOLALI ”.
Gunung Merapi merupakan salah satu gunung paling aktif di Indonesia
dengan siklus letusan setiap 5 tahun. Dua sisi yang tidak terpisah dari
keberadayaan gunung Merapi yakni anugerah dan bencana bagi masyarakat di
sekitarnya Akhir tahun 2010 silam erupsi gunung Merapi menyebabkan banyak
kerugian baik jiwa, harta dan benda. Upaya untuk menanggulangi berbagai
dampak yang ditimbulkan akibat letusan gunung Merapi dilakukan oleh
masyarakat dan pihak-pihak yang berkecimpung di bidang kebencanaan salah
satunya melalui mitigasi bencana. Serupa dengan gunung Merapi, masyarakat
memiliki dua sisi yang melingkupi kehidupan mereka, yakni kerentanan dan
kapasitas. Kesinambungan antara upaya penanggulangan bencana dengan
kerentanan dan kapasitas menjadi hal penting bagi masyarakat untuk dapat
menghadapi risiko bencana gunung Merapi. Penggalian kerentanan dan kapasitas
menjadi agenda bersama dengan masyarakat untuk menciptakan langkah
penanggulangan bencana yang sesuai dengan kondisi mereka. Berkaitan dengan
hal ini penulis bermaksud meneliti tentang peran peta sosial masyarakat untuk
mengetahui bagaimana cara menghadapi risiko bencana khususnya di dukuh Sepi,
commit to user
viii
Penyusunan penelitian ini dapat terlaksana atas kerjasama dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada :
1. Prof. Drs. Pawito, Ph.D selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret Surakarta;
2. Dr. Bagus Haryono, M.Si selaku Ketua Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret Surakarta; 3. Siti Zunariyah, S.Sos., M.Si selaku pembimbing skripsi. Terima kasih
banyak atas bimbingan, pengetahuan, kesabaran, motivasi dan kebaikannya. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada Anda;
4. Drs. Jefta Leibo, SU selaku pembimbing akademik. Terima kasih atas bimbingan, motivasi dan kebaikannya. Semoga Tuhan memberikan segala kebaikan untuk Anda;
5. Drs. H. Bambang Wiratsasongko, M.Si dan Drs. Bambang Santosa, M.Si selaku penguji skripsiku. Terima kasih atas masukan dan kebaikan Anda. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada Anda;
6. Kedua orang tuaku tercinta Bapak Margono dan Ibu Retnaningsih. Terima kasih atas kasih sayang, doa, dukungan, perjuangan dan segalanya yang telah diberikan kepadaku dengan tulus. Semoga Allah SWT selalu memberikan kesehatan, rahmat, hidayah, dan kebaikan di dunia maupun di akherat bagi Bapak dan Ibu kelak.
7. Keluarga baru di dukuh Sepi yang telah berkenan berpartisipasi dalam penelitian yang dilakukan penulis. Terima kasih pula atas bantuan dan bimbingannya : Pak Slamet, Bu Sartini, Pak Ngatun, Pak Sawit, Pak Atmo Pawiro, Pak Wagi dan Mas Wardi dan semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu;
8. Tim Siaga Desa Jrakah “TSD” dan Laskar Remaja Siap Siaga Bencana
Desa Jrakah “ Lare SSB” : Pak Jumadi, Pak Wiyono, Pak Sudiyo, Pak Warsono, Mas Arba, Mas Wardi dan semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu terima kasih atas bantuan, pengetahuan, dan kesediaannya memberikan informasi yang penulis butuhkan;
9. Pemerintah Desa Jrakah, Kecamatan Selo, dan Kabupaten Boyolali terima kasih atas bantuan dan kelancaran yang diberikan untuk melakukan penelitian yang penulis laksanakan;
commit to user
ix
per satu terima kasih atas kebersamaan, kebaikan, dan kisah-kisah yang tak pernah terlupakan. Semoga Allah SWT selalu memberikan kebaikan dan kemudahan bagi kalian;
11.Keluargaku di Korps Sukarela Palang Merah Indonesia Unit Universitas Sebelas Maret Surakarta : Nophe, Wanda, Muna, Mas Cip Mas Jum, Mas Dim, Mas Doni, Mas Benu, Mas Wahid, Mba DM, Ainun, Titin, Fitri, Yari, Ucup, dan semua keluargaku disana yang tidak bisa disebutkan satu per satu, terima kasih atas kebersamaan, pengalaman, dan inspirasinya.
12.Keluargaku di Himpunan Mahasiswa Sosilogi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik: Mas Ganda, Mas Probo, Mba Addin, Mba Beta, Magenta, Retno, Juwita, Santoso, Juleha, Zsa Zsa, Dita, Amiec, dan semua yang tidak bisa disebutkan satu per satu, terima kasih atas kebersamaan dan pengalamannya.
13.Keluarga Widodo: Ilham Sapto Widodo, Fatmah Ayu S., Kurnia Sukmawati, Rahmatuz Zaqiyah, Muhammad Mufti R., Dwi Ninayaroh, Fitriani, teman-teman merantau di Kota Solo, terima kasih atas semangat yang kalian berikan selama ini. Semoga Allah selalu memberikan kemudahan dan menjaga kebersamaan ini;
14.Teman-temanku di kost Wisma Elang Putri yang selalu memberikan bantuan dan kebersamaan selama ini.
15.Pihak-pihak yang telah membantu penulis yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu. Terima kasih atas bantuannya.
Tentunya, semua yang ada di dalam skripsi ini tidak lepas dari kekurangan lantaran keterbatasan saya. Sebagai proses pembelajaran, kritik dan saran sangat berguna untuk memperbaiki laporan ini. Semoga melalui skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Selamat membaca.
Surakarta, 11 Agustus 2014
Penulis
commit to user
x DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...i
HALAMAN PERSETUJUAN ...ii
HALAMAN PENGESAHAN ...iii
HALAMAN PERNYATAAN ...iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ...v
HALAMAN MOTTO ...vi
KATA PENGANTAR ...vii
DAFTAR ISI ...x
DAFTAR SKEMA ...xiii
DAFTAR BAGAN ...xiv
DAFTAR MATRIKS ...xv
DAFTAR GAMBAR ...xvi
ABSTRAK ...xvii
BAB I PENDAHULUAN ...1
A. Latar Belakang ...1
B. Perumusan Masalah ...10
C. Tujuan Penelitian ...10
D. Manfaat Penelitian ...11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...12
A. Konsep yang Digunakan ...12
1. Peta Sosial ...12
a. Partisipasi ...12
b. Kerentanan ...13
c. Kapasitas ...14
2. Peran ...15
3. Risiko Bencana...15
commit to user
xi
1. Teori Fungsionalisme Struktural Talcott Parson ...18
2. Masyarakat Risiko Ulrich Beck ...20
C. Penelitian Terdahulu ...23
D. Kerangka Berpikir ...32
BAB III METODE PENELITIAN ...33
A. Jenis Penelitian ...33
B. Lokasi Penelitian...35
C. Teknik Pengambilan Sampel ...36
D. Teknik Pengumpulan Data ...37
1. Wawancara Mendalam (indepth interview)...37
2. FGD ( Focus Group Discussion) ...38
3. Data Sekunder ...39
4. PRA (Participatory Rural Appraisal) ...40
E. Analisis Data ...42
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...53
A. Deskripsi Lokasi ...53
1. Gambaran Umum Wilayah Boyolali ...53
2. Gambaran Umum Wilayah Dukuh Sepi ...56
3. Kehidupan Masyarakat Dukuh Sepi, Jrakah, Selo, Boyolali...64
B. Hasil Penelitian ...96
1. Profil Informan ...96
C. Hasil dan Pembahasan ...102
1. Peta Sosial Masyarakat Dukuh Sepi, Jrakah, Selo, Boyolali...102
a. Identifikasi Kerentanan dan Kapasitas Masyarakat Dukuh Sepi, Jrakah, Selo, Boyolali...102
b. Pemetaan Sosial Masyarakat Dukuh Sepi, Jrakah, Selo,Boyolali...120
commit to user
xii
2. Peran Peta Sosial Masyarakat Dukuh Sepi, Kelurahan Jrakah,
Selo, Boyolali ...132
BAB V PENUTUP ...141
A. Kesimpulan ...141
B. Implikasi ...143
1. Implikasi Teoritis ...143
2. Implikasi Metodologis ...144
3. Implikasi Empiris ...145
C. Saran ...146
DAFTAR PUSTAKA ...148
commit to user
xiii
DAFTAR SKEMA
Skema 1 Rumus Risiko Bencana ...16
commit to user
xiv
DAFTAR BAGAN
Bagan 1 Model Peningkatan Kapasitas untuk Mengurangi Tekanan
(Pressure and Release Model ) ...17
Bagan 2 Kerangka Berpikir ...32
Bagan 3 Alur Pelaksanaan VCA ...43
commit to user
xv
DAFTAR MATRIKS
Matriks 1 Identifikasi Kerentanan dan Kapasitas Masyarakat Dukuh Sepi ...103
Matriks 2 Analisa Konsep Risiko pada Kerentanan Masyarakat Dukuh Sepi ...109
Matriks 3 Pemetaan Sosial Masyarakat Dukuh Sepi ...120
Matriks 4 Analisa AGIL Terhadap Kerentanan Masyarakat Dukuh Sepi ...124
commit to user
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Peta Wilayah Boyolali ...54
Gambar 2 Peta Kawasan Ring Merapi ...58
Gambar 3 Profil Rumah di Dukuh Sepi ...67
Gambar 4 Salah Satu Bentuk Kegiatan Hajatan di Dukuh Sepi ...72
Gambar 5 Jembatan Gantung ...79
Gambar 6 Proyek Betonisasi REKOMPAK di Wilayah Dukuh Sepi...82
Gambar 7 Rabat Beton dan Selokanisasi ...82
Gambar 8 Bak Penampungan Air ...83
Gambar 9 Masjid, Sekolah, PAUD, Makam ...86
Gambar 10 Kondisi Lahan Pertanian yang Mengalami Longsor...87
Gambar 11 Posyandu Dukuh Sepi ...95
Gambar 12 Tanaman Tembakau di Dukuh Sepi ...114
Gambar 13 Salah Satu Kendaraan Milik Warga Dukuh Sepi ...115
Gambar 14 Salah Satu Ternak Milik Warga Dukuh Sepi ...136
commit to user
xvii ABSTRAK
Dani Bina Margiana. D0310016. 2014 melalui skripsi berjudul “PERAN PETA
SOSIAL MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI RESIKO BENCANA GUNUNG MERAPI DI DUKUH SEPI KELURAHAN JRAKAH SELO BOYOLALI” . Merupakan studi eksploratif dari Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta.
Gunung Merapi tercipta dengan alamnya yang subur namun tidak dipungkiri siklus letusan setiap 5 tahun merupakan ancaman bagi jiwa, harta, maupun alam di sekitarnya. Kerugian dan ketidakberdayaan korban bencana menjadi pemicu munculnya berbagai upaya penanggulangan bencana, namun tidak sedikit upaya tersebut justru tidak tepat sasaran. Masyarakat memiliki dua sisi kehidupan, yakni kerentanan dan kapasitas. Kesinambungan antara upaya penanggulangan bencana dengan kerentanan dan kapasitas menjadi hal penting bagi masyarakat untuk dapat menghadapi risiko bencana gunung Merapi.
Penelitian ini bertujuan untuk menggali kondisi masyarakat secara partisipatif sebagai proses pemetaan kerentanan dan kapasitas pada masyarakat dukuh Sepi dalam menghadapi risiko bencana. Jenis penelitian eksplorasi untuk menggali lebih dalam tentang keunikan permasalahan yang terjadi di dukuh Sepi dimana hal ini menjadi latar belakang metode studi kasus, pemilihan sampel menggunakan sampel bertujuan (purposive sa mpling), pencarian data secara partisipatif melalui FGD (focus gorup discussion), wawancara mendalam, data sekunder dan observasi. Sebagai uji validitas data menggunakan proses triangulasi data. Teknik analisis data menggunakan VCA PRA (Vulnerability and Capacity Assesment Pa rticipatory Rural Appraisal). Teori yang digunakan adalah masyarakat risiko milik Ulrich Beck dan struktural fungsional Talcott Parson.
Pemetaan dengan melibatkan masyarakat menghasilkan beberapa kriteria kerentanan dan kapasitas yang ada di masyarakat dukuh Sepi yakni kerentanan pada kondisi sosial salah satunya jumlah balita dan lansia yang banyak, di bidang ekonomi yaitu tabungan masyarakat berupa ternak, kerentanan lingkungan antara lain adalah jalur evakuasi hanya satu dan lokasi yang terpencil, permasalahanan kesehatan dimana kader kesehatan sangat sedikit dan pada kondisi politik yakni keberadaan Tim Siaga Desa yang sangat penting namun belum mendapatkan dukungan birokrasi yang memadai saat penanggulangan bencana. Kapasitas yang muncul antara lain adalah tanah yang subur dengan potensi tembakau dan sayuran, solidaritas masyarakat yang tinggi, kendaraan bermotor yang hampir merata, dan adanya kelompok relawan TSD (Tim Siaga Desa) yang aktif.
Upaya untuk menghadapi risiko yang dilakukan oleh masyakat dukuh Sepi tidak lepas dari adanya modal sosial berupa rasa kepedulian yang tinggi terhadap sesama dan kepekaan terhadap tanda –tanda alam sebagai sarana EWS (Early Warning System) yang dilakukan secara titen wa rga dalam menghadapi kondisi darurat saat terjadi bencana, sosialisasi kebencanaan terhadap masyarakat, kerjasama dengan desa Winong dan Mojosongo sebagai tempat pengungsian masyarakat.
commit to user
xviii ABSTRACT
Dani Bina Margiana. D0310016. 2014 by the thesis entitled "The ROLE OF SOCIAL MAPPING ABOUT THE SOCIETY IN THE FACE OF MOUNT MERAPI DISASTER RISK AT SEPI HAMLET JRAKAH VILLAGE SELO BOYOLALI". An exploratory study of Sociology Department, Social and Political Sciences Faculty, Surakarta Sebelas Maret University.
Mount Merapi is created with the fertile farmland but the eruption cycle every 5 years is a threat to life, property, and the surrounding environment. Loss and helplessness victims triggered the emergence variety of disaster relief efforts, but little effort is actually not on target. Society has two sides of life, there are vulnerability and capacity. Continuity between the disaster relief efforts with vulnerability and capacity is the crucial thing for the community to be able to face the Mount Merapi disaster risk.
This research aims to explore the condition of society using the participatory mapping process on community vulnerability and capacity of Sepi hamlet to face of the disaster risk. This research type is exploration of the uniqueness issues which the condition be the background of case study method, the selection of sample using purposive sampling technique, to take the data using partisipatory by FGD (focus gorup discussion), in-depth interviews, secondary data and observation. To analysis data doing by VCA PRA (Vulnerability Capacity Assessment Participatory Rural Appraisal). This research using risk society theory of Ulrich Beck and functional structural Talcott Parson.
The result of mapping process with community involvement it could be concluded that the multiple criteria of capacity and vulnerability in Sepi hamlet community, the one of vulnerability in social conditions are the number of infants and the elderly are many, the problem in economic condition is the form of community saving in livestock and whole of people in Sepi hamlet are breed the cow, then the environmental vulnerabilit is only have one evacuation route and the location isolated from the other hamlet at Jrakah village, the problem in health is where very few health workers and the political condition which existence of the TSD (Tim Siaga Desa) or village volunteer team is very important but have not received adequate bureaucratic support during the disaster. The capacity of Sepi hamlet is the fertile farm land with potential tobacco and vegetables crops, high social solidarity, motor vehicles are almost evenly distributed, and the presence active group of volunteers village TSD (Tim Siaga Desa).
To face the dissaster risk in Sepi hamlet is not be separated from the social capital is the high concern for each other people, and sensitivity the environmental sign of emergency condition like EWS (Early Warning System), or called by titen warga in the face of an emergency situation when disaster strikes, socialization information about dissaster, take a collaboration with the Winong village and Mojosongo as a place for community refuge.