• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Manajemen Sebagai Bentuk Komunikasi Antar Anggota Jaringan dalam Perusahaan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi Manajemen Sebagai Bentuk Komunikasi Antar Anggota Jaringan dalam Perusahaan."

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Sistem Informasi Manajemen Sebagai Bentuk Komunikasi Antar Anggota Jaringan dalam Perusahaan

Ade Devia Pradipta

Email: deviapradipta88@gmail.com

Abstraksi

Bussines competition demands the corporates adapting with the environment, such as adapt with the information and communication technology and new media. The advanced technology impacts the growth of the network society. These network society make the corporate apply new media on their organization. New media application supports the corporate in staying connected with the members of the organization involving in corporate management (stakeholder). Management Information System is one of new media which can help the corporate to interact with the stakeholder. Moreover, Management Information Systems is one of the corporate efforts to adapt with the environment as an open system.

Keywords: corporate,new media, stakeholder, system.

Pendahuluan

Era globalisasi yang didukung dengan adanya kecanggihan teknologi

informasi dan komunikasi menyebabkan persaingan bisnis yang semakin ketat.

Perusahaan-perusahaan berskala besar atau multinasional semakin berusaha

menancapkan kukunya dalam semua segmen pasar. Tumbuhnya perekonomian dunia

menyebabkan perusahaan berlomba-lomba untuk memperoleh keuntungan

sebesar-besarnya. Namun, saat ini tujuan perusahaan bukan hanya memperoleh keuntungan

saja, tetapi bagaimana berhasil bertahan di era globalisasi dan di era masyarakat yang

semuanya serba terhubung (network society). Dalam rangka mempertahankan

eksistensinya, perusahaan haruslah mampu berkomunikasi dengan semua komunitas

yang terlibat dalam pengelolaan perusahaan, seperti pemasok, karyawan, pelanggan,

bahkan pesaing. Perusahaan merupakan suatu sistem dalam sistem ekonomi yang

harus berinteraksi dengan sistem lainnya. Sistem fisik sebuah perusahaan adalah

(2)

suatu sistem terbuka yang berinteraksi dengan lingkungannya melalui aliran sumber

daya fisik (McLeod, Jr. dan Schell, 2006). Buckley dalam Ritzer dan Goodman

(2003) menyatakan bahwa sistem yang lebih terbuka lebih mampu merespon secara

selektif terhadap lingkungannya yang lebih luas dan bervariasi. Oleh karena itu,

sangatlah penting bagi perusahaan untuk berinteraksi dengan Komunitas yang terlibat

dalam proses operasi perusahaan.

Dalam suatu komunitas, biasanya terdapat sekumpulan individu yang

memiliki ketertarikan pada hal yang sama, di mana di dalam komunitas tersebut

mereka bisa saling berinteraksi. Dengan kata lain, dalam masyarakat akan terbentuk

suatu network society dari beberapa komunitas-komunitas yang ada dalam

masyarakat tersebut. Konsep network society menekankan bentuk dan organisasi

proses pengolahan dan pertukaran informasi. Oleh karena itu, masyarakat jaringan

(network society) dapat didefinisikan sebagai formasi sosial dimana infrastruktur

jaringan media dan sosial menentukan bentuk-bentuk utamanya dalam setiap

level.pada masyarakat Timur, network society terdiri dari keluarga, komunitas, dan

kelompok kerja yang terhubung dengan jaringan (Van Dijk, 2006: 20).

Network society diawali dengan adanya konsep masyarakat informasi (information society) yang akrab dengan teknologi informasi yang ada. Network

society merupakan suatu bentuk sosial masyarakat yang memiliki pengaruh dalam bidang teknologi, ekonomi, politik dan kekuasaan, budaya, hukum, sosial, dan

psikologi. Terbentuknya network society dalam masyarakat sendiri sangat

dipengaruhi oleh adanya kemajuan teknologi media atau new media. Salah satu

contohnya adalah perkembangan Internet dan telepon genggam. Cardoso (2006),

menyatakan bahwa adanya internet menimbulkan perubahan media tradisional yang

awalnnya menggunakan teknologi analog menjadi teknologi digital. Internet

merupakan media atau jembatan penghubunga antara media tradisional dengan new

media. Selain itu, internet menyebabkan meningkatnya interkoneksi antara semua bentuk media, baik yang menggunakan teknologi digital maupun analog.

(3)

Network Society dalam Pertumbuhan Ekonomi

Seperti telah dijelaskan sebelumnya, bahwa network society berperan penting

dalam pertumbuhan ekonomi masyarakat. Jaringan (networks) diyakini akan menjadi

suatu bentuk organisasi ekonomi pada pasar tradisional dan hierarki dalam

pemerintahan dan organisasi. Dalam jaringan ini, terdapat aktor-aktor yang berkaitan

dengan penawaran dan permintaan dalam organisasi (Van Dijk, 2006: 61-62).

Misalnya saja dalam korporasi, terdapat jaringan produsen (producer networks) dan

juga jaringan konsumen (consumer networks). Pada korporasi, jaringan produsen

dimulai dari infrastruktur manufaktur sampai dengan penyedia jasa, sedangkan

jaringan konsumen dimulai dari korporasi sampai pengguna akhir.

Bentuk network society dalam pertumbuhan ekonomi adalah adanya

desentralisasi produksi dan sentralisasi pengawasan dan kapital. Desentralisasi

produksi pada korporasi dapat dilihat ketika perusahaan melakukan ekspansi pasar

melalui investasi di berbagai negara. Organisasi ekonomi, dalam hal ini korporasi,

yang terdesentralisasi merupakan suatu reaksi atas permasalahan organisasional dan

keuangan perusahaan. Bagaimanapun, hal ini akan meningkatkan peningkatan

kebutuhan akan komunikasi dan kemudian masalah kapasitas pada infrastruktur yang

telah ada (Palvia et al., 1992 dalam Van Dijk, 2006: 66). Van Dijk (2006)

menyatakan bahwa kurangnya kapasitas dan fleksibilitas pada jaringan publik

merupakan alasan utama bagi korporasi untuk membangun jaringan internasionalnya

sendiri dan menempatkan cabang-cabang perusahaan dengan harapan mampu

berinvestasi lebih besar.

Perusahaan yang melakukan desentralisasi produksi secara tidak langsung

akan memperoleh keuntungan bagi dirinya. Keuntungan yang diperoleh adalah

perluasan pasar dan juga eksplorasi sumber daya di mana cabang perusahaan berada.

Selain itu, adanya desentralisasi produksi akan berakibat pada efisiensi biaya

produksi. Sebelum melakukan desentralisasi produksi, perusahaan haruslah memilih

(4)

lokasi yang tepat sehingga memudahkan mereka dalam melakukan produksi dan

pengelolaan perusahaan. Perusahaan sebelum melakukan desentralisasi produksi

haruslah mempertimbangkan sumber daya, baik alam maupun manusia yang akan

digunakan.

New Media dan Consumer Networks

Layaknya korporasi lainnya, korporasi dengan desentralisasi produksi tentu

saja memiliki jaringan produsen dan juga jaringan konsumen. Jaringan konsumen

dalam suatu perusahaan dapat dipengaruhi oleh timbulnya new media dalam

masyarakat. Sebaliknya, perusahaan dapat menggunakan new media sebagai salah

satu penghubungan antar anggota dalam jaringan konsumennya. New media dapat

pula digunakan sebagai penghubung antara perusahaan dengan pengguna akhir, dan

perusahaan dengan bagian-bagian di dalam perusahaan.

Pada masa sebelumnya, komunikasi antar anggota dalam jaringan konsumen

menggunakan media tradisional dengan teknologi analog. Namun, saat ini

komunikasu tersebut telah menggunakan new media yang dikombinasikan dengan

media tradisional. Di awal perkenalannya, new media sukses menembus pasar karena

kemampuannya dalam hal diferensiasi, individualisasi, dan personalisasi permintaan

para penggunanya (Van Dijk, 2006). Diferensiasi, individualisasi, dan pesonalisasi

permintaan tergantung pada kebutuhan informasi pengguna.

Silverstone dan Hadden (1996 dalam Van Dijk, 2006) menyatakan bahwa pada

saat ini terjadi penurunan penawaran new media dalam pasar karena ada desain oleh

produsen dan domestikasi oleh konsumen. Domestikasi adalah penerimaan teknologi

baru oleh konsumen pada level rumah tangga,tempat kerja, dan tempat-tempat pribadi

lainnya sehingga teknologi tersebut menjadi familiar dalam kehidupan seharii-hari

mereka. Domestikasi merupakan pendahulu desain, sedangakan desain akang

dilengkapi dalam domestikasi. Jadi, terlihat bahwa desain dan domestikasi menjadi

bagian yang terpisah ketika terjadi proses adopsi new media oleh rumah tangga dan

(5)

konsumen individual. Namun, hal ini merupakan ketidakcocokan antara desain oleh

produsen dengan permintaan oleh konsumen. Terdapat tiga alasan yang mendasari

ketidakcocokan ini (Van Dijk, 2006), yaitu:

1) Supply-side view. Dalam hal ini, produsen cenderung lebih mendominasi pasar melalui desain, produksi, dan pemasaran new media dalam masyarakat.

produsennlah merupakan aktor penentu dalam hal fitur-fitur ang ad dalam new

media, seperti kecepatan, kenyamanan penggunaan, dan kapasitas komunikasi lainnya.

2) Technical desain. Ketidakcocokan antara desain dan domestikasi dapat disebabkan adanya dominasi desain teknik dari jaringan produsen dalam hal

pengembangan perangkat keras dan lunak. Produsen cenderung mencurahkan

perhatiannya pada bagaimana kapabilitas teknologi yang menuru mereka enak

digunakan, tanpa melihat bagaimana kenyataan pasar dan apakah teknologi

tersebut mudah digunakan oleh konsumen.

3) Device perspective or service perspective. Kedua hal ini dapat dilihat pada konvergensi komputer dan televisi, dimana menurut produsen kedua

pernagkat ini bisa saling bertukar peran. Namun, produsen terkadang tak

mempertimbangkan kenyamanan dari para pengguna perangkat tersebut. Van

Dijk (2006) berpendapat bahwa teknologi sederhana yang menyebabkan

televise dan komputer dapat berfungsi ganda tidak berarti kedua perangkat

tersebut dapat diterima dengan baik pada hubungan sosial di setiap rumah

tangga.

Pada kenyataannya, saat ini banyak masyarakat yang telah menggunakan new

media dalam kehidupan shari-hari mereka. Namun, penyebab utama masyarakat banyak menggunakan new media adalah nilai tambah yang diperoleh ketika mereka

menggunakan kombinasi media tradisional dan new media untuk berinteraksi dengan

orang lain di seluruh dunia. Sebagian besar orang mungkin saja masih nyaman

(6)

dengan hanya menggunakan media tradisional untuk berkomunikasi. Namun,

sebagian lagi merasa hidup mereka akan lebih mudah jika mengkombinasikan kedua

jenis media tersebut.

New Media, Network, dan Korporasi

Dengan semakin canggihnya teknologi informasi dan komunikasi dan juga

bergesernya zaman ke era globalisasi, masyarakat dituntut untuk bisa terhubung

dengan seluruh dunia, baik individu maupun organisasi. New media merupakan salah

satu alternatif agar anggota-anggota masyarakat bisa terhubung satu sama lainnya

meskipun terpisah oleh jarak dan waktu. Begitu pula di dalam korporasi dan

organisasi-organisasi lainnya. Dalam suatu korporasi, terdapat suatu jaringan internal

yang dituntut untuk selalu berinteraksi dan berkomunikasi dalam upayanya

mengelola dan mencapai tujuan perusahaan. Tak hanya dalam satu perusahaan saja,

perusahaan yang terdesentralisasi baik dalam segi produksi, kebijakan, maupun

distribusi juga dituntut untuk memiliki jaringan agar dapat terhubung dengan

anggota-anggota dalam jaringan produsen maupun jaringan konsumen. Contoh

jaringan yang dapat digunakan oleh perusahaan adalah Sistem Informasi Akuntansi

(SIA) dan Sistem Informasi Manajemen (SIM). SIA dan SIM merupakan salah satu

bentuk aplikasi new media dalam perusahaan. Pada umumnya, kedua jenis sistem ini

digunakan untuk menghubungkan antar bagian dalam organisasi. SIA dan SIM dapat

digunakan untuk bertukar informasi antar bagian dan bisa juga digunakan sebagai alat

perdagangan secara elektronik.

SIA dan SIM merupakan salah satu jenis aplikasi yang menggunakan

komputer dan telah terkoneksi dengan internet. SIA merupakan awal dari munculnya

SIM, dimana SIA merupakan aplikasi bisnis pertama yang melibatkan pengolahan

transaksi-transaksi akuntansi. Sistem ini merupakan sistem virtual yang mengolah

dan menyimpan data yang mencerminkan sistem fisik perusahaan (McLeod dan

Schell, 2008: 3). SIM merupakan sistem pertama yang berorientasi pada informasi

dan sasarannya adalah memberikan dukungan secara luas kepada seluruh manajer

(7)

dari sebuah unit organisasi. Sistem Informasi Manajemen merupakan suatu sistem

berbasis komputer yang membuat informasi tersedia bagi para pengguna yang

memiliki kebutuhan serupa. Pengguna dari sistem informasi manajemen ini tidak

hanya anggota internal organisasi, tetapi juga eksternal organisasi, seperti pemasok,

pemerintah, dan juga pelanggan. Oleh karena itu, SIM merupakan salah satu bentuk

new media yang dapat mengintegrasikan jaringan-jaringan dalam organisasi, baik produsen maupun konsumen.

Pada perusahaan-perusahaan besar dengan skala internasional, SIM

merupakan salah satu teknologi yang berperan penting dalam pengelolaan informasi

antar wilayah atau negara. Pemrosesan informasi dan koordinasi merupakan

kebutuhan pokok dan merupakan hal yang penting bagi perusahaan multinasional.

Koordinasi dalam semua fungsi perusahaan merupakan salah satu cara untuk

mencapai keunggulan kompetitif dalam era globalisasi. Pada masyarakat yang telah

terhubung dengan jaringan baik internet dan sebagainya, SIM dapat membantu

perusahaan untuk menganalisis kebutuhan pasar dan sumber daya yang diperlukan

ketika akan beroperasi di wilayah atau negara baru. Adanya SIM pada perusahaan

multi nasional dapat membantu perusahaan untuk mengawasi dan mengendalikan

kompleksitas organisasi, produksi, distribusi, konsumsi, dan komunikasi yang terjadi.

Jaringan SIM yang terbentuk antar wilayah dapat membantu fleksiblitas, efisiensi,

dan produktivitas organisasi. Jaringan ini juga dapat meningkatkan proses logistik

yang menggantikan transportasi barang dan manusia dengan melalui pertukaran

informasi. Selain itu, jaringan SIM dapat juga membantu perusahaan untuk

menjangkau beberapa segmen pasar yang baru (Van Dijk, 2006).

SIM yang dimiliki oleh perusahaan-perusahaan multinasional dapat

digunakan sebagai salah satu alat untuk berdagang secara elektronik atau virtual.

Melalui jaringan yang selalu terhubungan dengan internet, para anggota dari jaringan

produsen dan konsumen dapat memantau aktivitas organisasi yang berkaitan dengan

produksi, distribusi, dan pemasaran produk. Dalam SIM juga terdapat organisasi

(8)

virtual dimana akan tampak gambaran bahwa semua anggota jaringan terhubung ke

dalam satu pusat pengendalian informasi pada perusahaan induk. Namun, SIM saja

tidaklah cukup untuk mengakomodir seluruh kebutuhan informasi perusahaan multi

nasional dan seluruh anggota jaringan produsen-konsumen. Perusahaan-perusahaan

yang melintasi batas negara memerlukan suatu jaringan yang lebih luas agar dapat

mencakup seluruh komunitas yang terlibat di dalam operasi perusahaan. Jaringan ini

dikenal dengan nama Sistem Informasi Global yang merupakan gabungan dari

beberapa jaringan yang melintasi batas negara (McLeod, Jr. dan Schell, 2008: 40).

Sistem Informasi Global ini akan mampu membantu perusahaan yang

terdesentralisasi produksi untuk berkoordinasi dengan seluruh jaringannya di seluruh

dunia. Baik SIM maupun Sistem Informasi Global terlibat dengan lingkungan yang

ada di sekitarnya, karena seluruh informasi dan data bersumber dari lingkungan.

Sistem ini juga harus berinteraksi dengan organisasi-organisasi lain yang ada dalam

jaringan produsen dan juga jaringan konsumen. Interaksi antar anggota jaringan ini

akan membentuk suatu sistem baru yang disebut dengan sistem informasi

antar-organisasi. Semua jaringan yang terhubung dalam sistem ini akan saling bertukar

informasi sehingga akan terbentuk suatu jaringan virtual yang memperlihatkan

hierarki dari setiap anggota jaringan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Sistem

Informasi Manajemen merupakan bentuk new media yang dapat menjembatani

hubungan antar anggota jaringan dalam sebuah korporasi. Sistem Infomasi

Manajemen ini merupakan suatu bentuk adaptasi perusahaan terhadap lingkungan

sekitarnya. Selain itu, SIM merupakan salah satu upaya perusahaan untuk berinteraksi

dengan lingkungannya sebagai suatu sistem yang terbuka.

DAFTAR PUSTAKA

Cardoso, Gustavo. 2006. The Media in Network Society: Browsing, News, Filters, and Citizenship. Lisboa: CIES.

McLeod, Jr., Raymond and George P. Schell. 2008. Sistem Informasi Manajemen. Edisi 10. Jakarta: Salemba Empat.

(9)

Ritzer, George dan Douglas J. Goodman. 2003. Teori Sosiologi Modern. Edisi Keenam. Jakarta: Kencana.

Van Dijk, Jan. 2006. The Network Society. Second Edition. London: SAGE Publications.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil yang diperoleh dengan analisis beberapa persamaan regresi linear sebagai berikut: Y = 0,331 0,534 0,388 X1 X2.Berdasarkan persamaan regresi di atas dapat

Kepuasan Pasien adalah suatu tingkat kepuasan pasien yang timbul sebagai akibat dari kinerja pelayanan kesehatan yang diperolehnya setelah pasien membandingkan

Meskipun serangan bajak laut tidak dapat dibandingkan dengan genosida yang melibatkan pembunuhan massal ratusan atau ribuan orang, yang dimasukkan dalam yurisdiksi Mahkamah

Bila rencana pelaksanaan proyek menerangkan lingkup dan rencana penyelenggaraan, maka prosedur kerja menjelaskan tentang bagaimana pekerjaan dilakukan dan koordinasinya

Berdasarkan hash analisis laboratorium dan kriteria penilaian sifat kimia tanah menurut Lembaga Pusat Penelitian Tanah Bogor, ternyata bahwa semua unsur hara yang diamati pada

Pada Mobile Learning berbasis Android ini mempunyai animasi yang menarik dan sesuai dengan tujuan pembelajaran, sehingga dapat memotivasi siswa dalam proses

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa keinginan subyek menunjukkan respon yang baik terhadap permainan edukatif jigsaw dan hiperaktif yang dialami Gabriel

Agama (yakni agama wahyu) bukanlah pengetahuan melainkan pemberitaan, yakni pemberitaan dari Tuhan (dalam hal ini pemberitahuan Tuhan atau agama wahyu itu adalah obyek yang