• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kewenangan Polisi Republik Indonesia Terkait Penerbitan SIM dan STNK Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 89/PUU-XIII/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kewenangan Polisi Republik Indonesia Terkait Penerbitan SIM dan STNK Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 89/PUU-XIII/2015."

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

KEWENANGAN POLISI REPUBLIK INDONESIA

TERKAIT PENERBITAN SIM DAN STNK PASCA

PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI

NOMOR 89/PUU-XIII/2015

KETUT SIDISKA PRANASUARI KARITA NIM. 1203005139

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS UDAYANA

(2)
(3)
(4)
(5)

1

KATA PENGANTAR

Pujastuti penulis haturkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa karena atas Asung Kerta Wara Nugraha Beliau penulisan skripsi yang berjudul “KEWENANGAN POLISI REPUBLIK INDONESIA TERKAIT

PENERBITAN SIM DAN STNK PASCA PUTUSAN MAHKAMAH

KONSTITUSI NOMOR 89/PUU-XIII/2015” ini dapat terselesaikan. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk dapat meraih gelar Sarjana Hukum di Fakultas Hukum Universitas Udayana. Penulis mengetahui bahwa penyusunan skripsi ini belum sempurna dikarenakan keterbatasan pengetahuan dan kemampuan dari penulis, maka dari itu penulis berharap untuk mendapatkan masukan berupa kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan skripsi ini.

Penulisan skripsi ini terselesaikan atas bantuan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, melalui kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. I Made Arya Utama, SH., M.Hum., Dekan Fakultas Hukum Universitas Udayana;

2. Bapak Dr. Gde Made Swardhana, SH., MH., Pembantu Dekan I Fakultas Hukum Universitas Udayana;

(6)

2

4. Bapak Dr. A.A.Ngurah Yusa Darmadi, SH., MH., Pembantu Dekan III Fakultas Hukum Universitas Udayana;

5. Ibu Made Nurmawati, S.H., M.H., Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan bimbingan sejak awal penulis berkuliah di Fakultas Hukum Universitas Udayana;

6. Bapak I Ketut Suardita, S.H, M.H., Ketua Bagian Hukum Administrasi Negara Fakultas Hukum Universitas Udayana;

7. Bapak Prof. Dr. I Gusti Ngurah Wairocana, S.H., M.H., Dosen Pembimbing I yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini;

8. Bapak Dr. Made Gde Subha Karma Resen, S.H., M.Kn., Dosen Pembimbing II yang telah banyak membantu dalam membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini;

9. Seluruh Dosen Pengajar di Fakultas Hukum Universitas Udayana yang telah memberikan ilmu serta wawasan kepada penulis selama berkuliah;

10. Seluruh Staf Tata Usaha, Perpustakaan dan Laboratorium Fakultas Hukum Universitas Udayana;

(7)

3

12. Sahabat-sahabat penulis Ikha, Newa, Adik, Yuli, Ninsa, Jen, Krisna, Dimas, Ai, Noving, Adel, Cintya, Cida, Moje, Tebo, Chipar, Abang, Esbe, Idon, Emeng, Jerry, Kakek, Agung, Nara, Bima, teman-teman pembimbing akademik Ibu Nurmawati, Ikatan Pemerintahan, serta rekan-rekan KKNPPM XI UNUD Jatiluwih yang selalu mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi ini;

13. Rekan-rekan LMFH serta member SCIL, angkatan 2011, angkatan 2012, angkatan 2013, dan angkatan 2014;

14. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah banyak memberikan bantuan dan dukungan selama penulis menyelesaikan skripsi ini dan selama penulis berkuliah di Fakultas Hukum Unniversitas Udayana.

Semoga segala bantuan yang telah diberikan kepada penulis mendapakan pahala dari Ida Sang Hyang Widi Wasa. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat kepada para pembaca. Terima kasih.

Denpasar, 24Agustus 2016

(8)

4

DAFTAR ISI

SAMPUL DALAM ... i

HALAMAN PRASYARAT GELAR SARJANA HUKUM ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

HALAMAN PENGESAHAN PANITIA PENGUJI SKRIPSI ... iv

KATA PENGANTAR ... v

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ...viii

DAFTAR ISI ... ix

ABSTRAK ... xii

ABSTRACT ...xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 8

1.3. Ruang Lingkup Masalah ... 8

1.4. Orisinalitas Penelitian ... 8

1.5. Tujuan Penelitian ... 10

1.5.1.Tujuan Umum ... 10

1.5.2.Tujuan Khusus ... 10

1.6. Manfaat Penulisan ... 11

1.6.1.Manfaat Teoritis ... 11

1.6.2.Manfaat Praktis ... 11

(9)

5

1.8. Metode Penelitian ... 23

1.8.1.Jenis Penelitian ... 23

1.8.2.Jenis Pendekatan ... 25

1.8.3.Sumber Bahan Hukum ... 26

1.8.4.Teknik Penguumpulan Bahan Hukum ... 28

1.8.5.Teknik Analisis Bahan Hukum ... 29

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KEWENANGAN, POLRI, SIM DAN STNK 2.1. Tinjauan Umum tentang Kewenangan ... 30

2.1.1. Pengertian Wewenang Pemerintahan ... 30

2.1.2. Penyerahan Wewenang Pemerintah ... 31

2.2. Tinjauan Umum tentang Polisi Negara Republik Indonesia (POLRI)33 2.2.1. Sejarah Pembentukan POLRI dan Etika POLRI ... 34

2.2.2. Tugas dan Wewenang POLRI ... 37

2.3. Tinjauan Umum tentang Surat Izin Mengemudi (SIM) dan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) ... 44

2.3.1. Pengertian dan Fungsi SIM serta STNK ... 44

BAB III PENGATURAN KEWENANGAN POLRI TERKAIT SIM DAN

STNK SEBELUM DAN SETELAH DIKELUARKANNYA

PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR

(10)

6

3.1. Pengaturan Kewenangan Polri Terkait SIM dan STNK Sebelum dikeluarkannya Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 89/PUU-XII/2015 ... 56 3.2. Pengaturan Kewenangan Polri Terkait SIM dan STNK Setelah

dikeluarkannya Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 89/PPU-XIII/2015 ... 65

BAB IV AKIBAT HUKUM DARI BERLAKUNYA PUTUSAN

MAHKMAH KONSTITUSI NOMOR 89/PPU-XIII/2015

TERHADAP KEWENANGAN POLRI TERKAIT SIM DAN

STNK

4.1. Kewenangan Polri dalam Memberikan Pelayanan Publik terkait Penerbitan SIM dan STNK ... 74 4.2. Akibat Hukum Berlakunya Putusan Mahkaham Konstitusi Nommor 89/PPU-XIII/2015 terhadap Tugas Pokok Polri ... 82

BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan... 85 5.2. Saran ... 86

(11)

7

ABSTRAK

Setiap pengemudi kendaraan bermotor di jalan wajib memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) sesuai dengan jenis kendaraan bermotor yang dikendarainya, hal ini sesuai dengan ketentuan Pasal 77 ayat (1) Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Kewenangan penerbitan SIM bagi orang atau individu di Indonesia dilakukan oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia yang biasa disingkat menjadi POLRI, selain itu POLRI memiliki kewenangan dalam menerbitkan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) sebagai salah satu bentuk registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor. Kewenangan POLRI tidak hanya dalam penerbitan SIM dan STNK saja, tetapi seluruh proses penyelenggaraan administrasi regstrasi SIM dan STNK, serta penegakkan hukumnya dilakukan oleh POLRI. Masyarakat merasa hal ini memberatkan tugas POLRI dalam menjaga keamanan dan pertahanan Negara Indonesia, sehingga beberapa warga mengajukan gugatan kepada Mahkamah Konstitusi untuk melakukan peninjauan kembali terhadap undang-undang yang menyebutkan kewenangan POLRI terkait penerbitan SIM dan STNK. Kemudian Mahkamah Konstitusi melakukan peninjauan kembali dan mengeluarkan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 89/XIII-PUU/2015 yang menyatakan menolak gugatan dari pemohon.Berdasarkanuraiantersebutmaka perlu diketahui bagaimana kewenangan POLRIterkait penerbitan SIM dan STNK pasca Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 89/XIII-PUU/2015.

Jenismetode penelitianyang digunakan dalampenelitian hokum ini adalah metode penelitian normatif denganmenggunakanpendekatanperundang-undangan,pendekatananalisiskonsephukum, danpendekatansejarah.

Hasil dari penelitian ini yaitu kewenangan POLRI sebelum dikeluarkannya Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 89/XIII-PUU/2015 memiliki dasar hukum yang walaupun berdasarkan perundang-undangan tetapi masyrakat belum merasa itu cukup kuat dan setelah berlakunya Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 89/XIII-PUU/2015kewenangan POLRI terkait penerbitan SIM dan STNK memiliki dasar hukum yang kuat dikarenakan sifat Putusan Mahkamah Konstistusi yang bersifat final dan mengikat, dan dalam pelaksanaanya juga sudah sesuai dengan tugas POLRI sebagai salah satu badan pemeintahan yang melakukan fungsi pemerintahan dalam pelayanan publik dan perlindungan bagi masyarakat. Dengan demikian POLRI perlu meningkatkan mutu dan pelayanan registrasi SIM dan STNK agar tidak terjadi penyalahgunaan wewenang.

(12)

8 ABSTRACT

Every motor vehicle drivers on the road are required to have a driving license (SIM) according to the type of motor vehicle they were driving, this is in accordance with the provisions of Article 77 paragraph (1) of Act Number 22 Year 2009 regarding Traffic and Road Transportation. The authority of issuing a driving license for Indonesian are carried out by the Indonesian National Police commonly shortened as police (POLRI), furthermore Police has the authority to issue Vehicle registration number (STNK) as a form of identification and registration of motor vehicles. Not only in the issuance license and registration, Police authority also cover the whole process of the administration of registration license and enforcement of the law.People feel it burdensome police's main tasks in maintaining the security and defense the Republic of Indonesia. Thus, some residents filed a lawsuit with the Constitutional Court of Indonesia to conduct a judicial review concerning the Acts which stated Police authority related to the issuance of driving license and vehicle registration number letter. The Constitutional Court then conduct a judicial review and issue a Constitutional Court Decision Number 89/XIII-PUU/2015 stating rejected the claim of the applicant. According to the description, it is necessary to know how the Police authority related to the issuance of driving license and vehicle registration number following the Constitutional Court Decision Number 89/XIII-PUU/2015.

The types of research methods used in this legal research is normative research method by using the statue approach, the analitical & conseptual approach, and the historical approach.

The results from this research is prior to issuance of the Constitutional Court Decision Number 89/XIII-PUU/2015, the authority of the National Police is under legal basis, however the communities felt it is not quite strong. Following the enactment of Constitutional Court Decision Number 89/XIII-PUU/2015 Police authority related to the issuance of driving license and vehicle registration number have a solid legal basis due The Constitutional Court Decision has final and binding characters, and in its implementation are according to POLRI tasks as one Government's institutions that performs the functions of government in the public service and the protection of society. Thus the Police need to improve the quality for registration service of driving license and vehicle registration number to prevent abuse of authority.

Referensi

Dokumen terkait

(j) pemberian jasa-jasa, termasuk jasa konsultasi, melalui pegawai atau orang lain untuk tujuan tersebut, namun hanya jika kegiatan-kegiatan tersebut berlangsung

Merupakan jasa pelayanan tambahan untuk memuaskan konsumen terhadap produk yang dihasilkan. Pada PT Sarigading juga melayani konsumen lewat telepon apabila ada

Karbohidrat Air limbah, air minum rumah tangga, dan rembesan air tanah Minyak, Gemuk dan Lemak Air limbah rumah tangga, perdagangan dan limbah industri Pestisida Air limbah

Diharapkan sebagai bahan masukan dan untuk mengetahui pengembangan dan kendala yang dilakukan oleh Pemerintah Dinas industri, Perdagangan, Koperasi dan Usaha

Putusan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Nomor 102/PUU-XIII/2015 perihal pengujian Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana dan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa perlakuan berenang 10 menit/hari dan puasa makan selama 5 hari dapat menyebabkan stres oksidatif

Berbeda dengan jumhur ulama baik dari golongan Syafi’iyah, Malikiyah maupun Hanbaliyah mereka berpendapat bahwa tambahan hukum terhadap nash yang sudah ada, tidak

mengendalikan, dan mengkoordinasikan perumusan kebijakan teknis dan pelaksanaan fungsi penunjang urusan pemerintahan bidang perencanaan dan fungsi penunjang urusan pemerintahan