• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI PENETAPAN HARGA SEWA RUANG PADA KONSENSIONER DI PT. ANGKASA PURA I (PERSERO) CABANG BANDAR UDARA INTERNASIONAL ADI SOEMARMO SURAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "STRATEGI PENETAPAN HARGA SEWA RUANG PADA KONSENSIONER DI PT. ANGKASA PURA I (PERSERO) CABANG BANDAR UDARA INTERNASIONAL ADI SOEMARMO SURAKARTA"

Copied!
77
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

i STRATEGI PENETAPAN HARGA SEWA RUANG PADA

KONSENSIONER DI PT. ANGKASA PURA I (PERSERO) CABANG BANDAR UDARA INTERNASIONAL ADI SOEMARMO SURAKARTA

TUGAS AKHIR

Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Manajemen Pemasaran

Oleh :

ELISABET KUSUMASTUTI NIM F3209044

PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN PEMASARAN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2012

(2)

commit to user

ii ABSTRAK

STRATEGI PENETAPAN HARGA SEWA RUANG PADA KONSENSIONER DI PT. ANGKASA PURA I (PERSERO) CABANG BANDAR UDARA INTERNASIONAL ADI SOEMARMO SURAKARTA

ELISABET KUSUMASTUTI F3209044

Untuk dapat bertahan dalam menghadapi berbagai kondisi perekonomian yang berubah-ubah dan persaingan yang semakin ketat, maka perusahaan berupaya untuk lebih mengefektifkan strateginya. Salah satu strategi adalah melakukan kegiatan pemasaran. Pemasaran memiliki cakup kegiatan yang luas yaitu sebagai suatu sistem kegiatan yang saling berhubungan, ditujukan untuk merencanakan produk atau jasa, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Salah satu bauran pemasaran adalah harga. Dari fenomena tersebut, peneliti memilih judul Tugas Akhir “STRATEGI PENETAPAN HARGA SEWA RUANG PADA KONSENSIONER DI PT. ANGKASA PURA I (PERSERO) CABANG BANDAR UDARA INTERNASIONAL ADI SOEMARMO SURAKARTA”

Dalam metode penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data dengan cara observasi, interview, dan studi pustaka serta pengumpulan data primer dan sekunder. Metode analisis data dengan metode deskriptif yaitu dengan membuat gambaran atau deskripsi secara sistematis, factual, dan akurat mengenai obyek yang diteliti yang dilakukan dengan cara mengamati secara langsung dan membandingkan data-data yang ada kemudian melakukan penafsiran kemudian menarik kesimpulan.

Salah satu bagian dari PT. Angkasa Pura I (Persero) Cabang Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Surakarta yang disewakan adalah ruang yang ada di Bandara Adi Soemarmo Surakarta yang dapat digunakan untuk beberapa macam usaha dengan tarif harga yang berbeda-beda tiap jenisnya menurut jenis usaha, letak dan luasnya.

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa PT. Angkasa Pura I (Persero) Cabang Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Surakarta menggunakan strategi penetapan harga berdasarkan anggapan asosiasi harga dan mutu serta menggunakan penetapan harga gengsi agar harga tinggi yang ditawarkan pun tetap dapat menarik minat calon konsensioner.

Kata Kunci : Strategi Penetapan Harga

(3)

commit to user

iii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

Tugas Akhir dengan judul “STRATEGI PENETAPAN HARGA SEWA RUANG PADA KONSENSIONER DI PT. ANGKASA PURA I (PERSERO) CABANG BANDAR UDARA INTERNASIONAL ADI SOEMARMO SURAKARTA” telah disetujui oleh Dosen Pembimbing untuk diujikan guna mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Surakarta, Juni 2012 Disetujui dan diterima oleh

Pembimbing

Dra. Ignatia Sri Seventi P, M.Si NIP. 19550731 198203 2 001

(4)

commit to user

iv HALAMAN PENGESAHAN

Telah disetujui dan diterima baik oleh tim penguji Tugas Akhir Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret guna melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Manajemen Pemasaran.

Surakarta, Juni 2012

Tim Penguji Tugas Akhir

1. Dra. Soemarjati Tj. MM ( )

NIP. 1951 08091985032 001 Penguji

2. Drs. Ignatia Sri Seventi P, M.Si ( )

NIP. 19550731 198203 2 001 Pembimbing

(5)

commit to user

v MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan.”

(Amsal 1:7a)

“ Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.”

(Filipi 4:13)

“Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!”

(Roma 12:12)

“Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala

lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.”

(Amsal 2:5-6)

Tugas Akhir ini saya persembahkan untuk:

v Bapak dan Ibu tercinta v Kakak-kakakku tersayang v Sahabat-sahabatku

v Teman-teman seperjuanganku v Almamater

(6)

commit to user

vi KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir dengan judul “Strategi Penetapan Harga Sewa Ruang Pada Konsensioner di PT. Angkasa Pura I (Persero) Cabang Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Surakarta”. Tugas Akhir ini penulis susun sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Studi Diploma III Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penulis menyadari bahwa penulisan Tugas Akhir ini banyak mengalami hambatan dan tidak dapat terselesaikan tanpa adanya bimbingan, pengarahan, dukungan dan bantuan berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Wisnu Untoro, M.S., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Bapak Drs. Djoko Purwanto, M.B.A., selaku Ketua Program Studi Diploma III Manajemen Pemasaran Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Ibu Dra. Ignatia Sri Seventi P, M. Si, selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak membantu dan memberikan bimbingan kepada penulis.

(7)

commit to user

vii 4. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

Surakarta, atas bimbingan dan ilmu yang telah diberikan.

5. Bapak I Gede Ketut Oka, selaku Manager KEU, KOM, dan Umum PT.

Angkasa Pura I (Persero) Cabang Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Surakarta yang telah memberikan izin magang kepada penulis.

6. Ibu Komsiyati, selaku Pembimbing selama magang di PT. Angkasa Pura I (Persero) Cabang Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Surakarta.

7. Karyawan Bagian Komersial dan seluruh staf PT. Angkasa Pura I (Persero) Cabang Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Surakarta yang telah banyak membantu penulis selama magang.

8. Bapak dan Ibu tercinta, atas semua pengorbanan, kasih sayang, doa, dan dukungannya selama ini.

9. Saudaraku, mbak Ester dan mbak Ayu. Makasih buat dukungan dan doanya.

10. Seluruh keluarga besarku atas doa dan dukungannya.

11. Sahabatku, Devi, Febri, Fungki, Fildzah, dan Fera. Makasih ya nyongs buat 3 tahun ini. Kenangan yang tak terlupakan.

12. Teman-teman seperjuanganku Manajemen Pemasaran angkatan 2009 lainnya. Senang bisa kenal dan berjuang bersama kalian.

Semoga kita semua sukses.

(8)

commit to user

viii 13. Keluargaku “GSCC” terima kasih buat doa dan dukungannya selama

ini.

14. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, yang telah memberikan bantuan dan dorongan, baik moril maupun materi.

Penulis menyadari bahwa hasil Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan kurangnya pengalaman penulis. Maka penulis sangat mengharapkan kritik dan saran guna perbaikan dan penyempurnaan Tugas Akhir ini. Semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Surakarta, Juni 2012

Penulis

(9)

commit to user

ix DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

ABSTRAK ...ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ...iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR...vi

DAFTAR ISI ...ix

DAFTAR TABEL ...xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 4

E. Metode Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pemasaran ... 8

B. Pengertian Harga dan Penetapan Harga ... 8

C. Tujuan Penetapan Harga ... 9

D. Faktor Penentu Harga ... 11

(10)

commit to user

x

E. Strategi Penetapan Harga ... 13

F. Strategi Penyesuaian Harga ... 15

G. Implementasi Strategi Penetapan Harga ... 16

H. Kerangka Pemikiran ... 19

BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan ... 22

B. Laporan Magang Kerja ... 40

C. Pembahasan ... 49

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan ... 61

B. Saran ... 62 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(11)

commit to user

xi DAFTAR TABEL

Halaman III.1. Rincian Kegiatan Magang ... 43 III.2. Data Konsensioner ... 47 III.3. Daftar Harga Sewa Ruang ... 53

(12)

commit to user

xii DAFTAR GAMBAR

Halaman

II.1 Kerangka Pemikiran ... 20 III.1 Struktur Organisasi ... 39

(13)

commit to user

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap perusahaan memiliki tujuan yang harus dicapai melalui usahanya. Ada berbagai tujuan perusahaan, diantaranya kelangsungan hidup perusahaan tetap terjaga, harapan untuk maju dan berkembang di masa yang akan datang serta memperoleh keuntungan yang memuaskan dari kegiatan perusahaan yang dapat mempertahankan kelangsungan hidup usahanya.

Perusahaan yang ingin tetap bertahan memerlukan strategi tertentu untuk menghadapi persaingan. Di dalam perusahaan kegiatan pemasaran merupakan salah satu faktor yang penting, karena pemasaran merupakan variabel penghubung perusahaan dengan konsumen. Kegiatan pemasaran diperlukan dalam membantu konsumen untuk memilih barang atau jasa yang akan dibeli.

Untuk dapat bertahan dalam menghadapi berbagai kondisi perekonomian yang berubah-ubah, maka perusahaan berupaya untuk lebih mengefektifkan strateginya. Salah satu strategi adalah melakukan kegiatan pemasaran. Kegiatan pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan perusahaan. Pemasaran memiliki cakup kegiatan yang luas yaitu sebagai suatu sistem kegiatan

(14)

commit to user

2 yang saling berhubungan, ditujukan untuk merencanakan produk atau jasa, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen.

Salah satu bauran pemasaran adalah harga. Harga dalam arti lebih luas adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat- manfaat karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut (Kotler, 2001:439). Sedangkan harga dalam arti yang paling sempit adalah jumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa (Kotler, 2001:439).

Nama Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Surakarta tentu sudah tidak asing di telinga kita, karena Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Surakarta tidak lain adalah satu-satunya bandara yang ada di Surakarta. Namun tidak banyak orang yang tahu PT. Angkasa Pura I (Persero), yang mereka tahu adalah Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Surakarta. Sedangkan yang sebenarnya adalah Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Surakarta dan PT.

Angkasa Pura I (Persero) merupakan satu kesatuan. PT. Angkasa Pura I (Persero) inilah yang membawahi bandara-bandara yang berada di kawasan timur Indonesia dengan kantor pusat di Jakarta.

Salah satu cabangnya yaitu PT. Angkasa Pura I (Persero) Cabang Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Surakarta.

(15)

commit to user

3 Di dalam organisasinya, PT. Angkasa Pura I (Persero) memiliki beberapa bagian devisi, salah satunya adalah komersial. Bagian komersial inilah yang berpikir agar Bandara Adi Soemarmo Surakarta bisa menghasilkan pendapatan bagi perusahaan. Salah satu bentuknya yaitu dengan menyewakan ruang yang ada di Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Surakarta.

Melihat peluang banyaknya penumpang dan orang yang datang ke bandara, maka para perusahaan selain perusahaan penerbangan pun mulai tertarik untuk bekerjasama dengan PT. Angkasa Pura I (Persero) Cabang Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Surakarta. Bentuk kerjasama di sini adalah dengan menyewa ruang yang ada di Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Surakarta untuk membuka usahanya seperti restaurant, kedai kopi, snack and bar, toko oleh-oleh, dan lain-lain.

Latar belakang diatas akan menjadi pokok permasalahan dalam penulisan Tugas Akhir dengan mengambil judul “STRATEGI PENETAPAN HARGA SEWA RUANG PADA KONSENSIONER DI PT. ANGKASA PURA I (PERSERO) CABANG BANDAR UDARA INTERNASIONAL ADI SOEMARMO SURAKARTA”.

(16)

commit to user

4 B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana sistem penetapan harga sewa ruang yang digunakan PT. Angkasa Pura I (Persero) Cabang Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Surakarta ?

2. Bagaimana strategi penetapan harga sewa ruang yang digunakan PT. Angkasa Pura I (Persero) Cabang Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Surakarta ?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang dilakukan yaitu :

1. Untuk menganalisis sistem penetapan harga sewa ruang yang digunakan PT. Angkasa Pura I (Persero) Cabang Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Surakarta.

2. Untuk menganalisis strategi penetapan harga sewa ruang yang digunakan PT. Angkasa Pura I (Persero) Cabang Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Surakarta .

D. Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilakukan diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak, antara lain :

(17)

commit to user

5 1. Bagi Penulis

Sebagai sarana untuk memperdalam ilmu pengetahuan di luar bangku kuliah dan memperluas ilmu pengetahuan di luar perkuliahan terutama mengenai penerapan strategi harga dari perusahaan. Dan sebagai dasar penyusunan Tugas Akhir yang merupakan prasyarat mencapai gelar Ahli Madya pada Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Pemasaran Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Bagi Perusahaan

Semoga hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi perusahaan untuk mengambil kebijakan terbaik dalam menentukan strategi harga sewa ruang yang dilakukan oleh perusahaan.

3. Bagi Fakultas

Diharapkan akan memberi manfaat bagi pembaca yang membutuhkannya.

E. Metodelogi Penelitian 1. Obyek Penelitian

Nama : PT. Angkasa Pura I (Persero) Cabang Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Surakarta.

Alamat : Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Surakarta.

(18)

commit to user

6 2. Desain Penelitian

Teknik pembahasan yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode diskriptif yaitu statistik yang mempunyai tugas mengumpulkan, mengolah, menganalisis data, dan menyajikan dalam bentuk baik (Djarwanto Ps, 1993:9).

3. Data yang diperlukan

Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah : a. Data Primer

Data yang diperoleh secara langsung dari objek penelitian yaitu melalui wawancara kepada pihak yang bersangkutan, yaitu bagian komersial PT. Angkasa Pura I (Persero) Cabang Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Surakarta yang meliputi data mengenai ketentuan harga sewa ruang dan data para konsensioner di Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Surakarta.

b. Data Sekunder

Data yang diperoleh dari perusahaan namun tidak secara langsung melainkan melalui dari pihak lain yang sudah terlebih dahulu mengumpulkan data. Data sekunder ini berupa informasi-informasi tentang PT. Angkasa Pura I (Persero) Cabang Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Surakarta yaitu mengenai sejarah, visi misi, arti logo, dan struktur organisasi.

(19)

commit to user

7 4. Metode Pengumpulan Data

a. Interview

Metode pengumpulan data dengan wawancara yang dilakukan secara langsung dengan pihak perusahaan mengenai cara menentukan harga sewa ruang dan ketentuan dalam menentukan harga sewa ruang.

b. Observasi

Metode pengumpulan data dengan cara melakukan penelitian secara langsung terhadap objek yang diteliti, yaitu PT. Angkasa Pura I (Persero) Cabang Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Surakarta untuk mendapatkan data yang diperlukan.

c. Studi Pustaka

Metode penelitian dimana penelitian dilakukan untuk mendapatkan data sekunder yang digunakan sebagai landasan perbandingan dalam menyusun hipotesis penelitian.

(20)

commit to user

8 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Pemasaran

Pemasaran merupakan suatu kunci utama di dalam pelaksanaan, keberlangsungan, dan perkembangan suatu perusahaan. Berhasil atau tidaknya dalam pencapaian tujuan bisnis tergantung pada keahlian mereka di bidang pemasaran, produksi, keuangan maupun bidang lain. Selain itu juga tergantung pada kemampuan perusahaan untuk mengkombinasikan fungsi-fungsi tersebut agar organisasi dapat berjalan dengan lancar.

Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan seseorang (Kotler dan Amstrong, 2008:7).

B. Pengertian Harga dan Penetapan Harga

Devinisi harga secara sederhana adalah “jumlah uang yang dikenakan pada produk atau jasa” (Ma’ruf, 2006:570). Sedangkan pengertian harga secara luas adalah “jumlah nilai yang ditukar oleh konsumen untuk memperoleh manfaat pemilikan atau penggunaan suatu produk atau jasa” (Ma’ruf, 2006:570). Harga merupakan satu- satunya elemen dalam bauran pemasaran yang menghasilkan

(21)

commit to user

9 pendapatan bagi perusahaan, sedangkan elemen yang lain hanya menghabiskan biaya.

Menurut Triton (2008:181) penetapan harga merupakan

“strategi pemasaran yang menentukan terjadinya transaksi antara penjual dan pembeli”. Transaksi hanya akan terjadi bila harga yang ditetapkan pada sebuah produk atau jasa disepakati oleh penjual dan pembeli. Oleh karena itu, jika suatu perusahaan mampu menetapkan harga dengan tepat, maka perusahaan tersebut akan memperoleh laba yang besar.

C. Tujuan Penetapan Harga

Tujuan dari penetapan harga menurut Machfoedz (2010:67) adalah sebagai berikut :

1. Profit Maximization (mencapai laba maksimal)

Dengan melakukan penetapan harga yang kompetitif maka perusahaan akan memperoleh laba yang maksimal.

2. Promosi

Penetapan harga yang dilakukan oleh perusahaan menjadi salah satu cara perusahaan untuk bisa mempromosikan produk atau jasanya.

3. Sales Maximization (meningkatkan penjualan)

Peningkatan penjualan akan dapat tercapai ketika perusahaan melakukan penetapan harga. Dengan penetapan harga rendah

(22)

commit to user

10 tentunya konsumen akan tertarik dan menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan.

4. Mencapai target pengembalian investasi

Perusahaan jelas menginginkan balik modal dari investasi yang ditanam pada perusahaan, sehingga penetapan harga yang tepat akan mempercepat tercapainya modal kembali.

5. Meningkatkan daya saing

Dengan penetapan harga maka pesaing juga terpancing untuk melakukan penetapan harga yang lebih hebat, mungkin sampai terjadi perang harga.

6. Stabilitas harga

Kondisi ini akan tampak ketika harga yang ditetapkan oleh perusahaan dan harga yang ditetapkan oleh pesaing sama, dan cara untuk bisa menciptakan kondisi ini adalah dengan penetapan harga.

7. Mempertahankan dan memperbaiki market share

Dengan menetapkan harga rendah dibandingkan produk atau jasa pesaing, akan dapat mengalihkan perhatian konsumen.

8. Prestige

Disini penetapan harga bertujuan untuk memposisikan jasa perusahaan sebagai jasa yang eksklusif.

(23)

commit to user

11 D. Faktor Penentu Harga

Menurut Gitosudarmo (1994:232) faktor penentu harga yang memang harus diperhatikan dalam melakukan penerapan harga adalah :

1. Mengenal permintaan produk atau jasa dan persaingan

Untuk mengambil keputusan melakukan penetapan harga, perusahaan harus melihat permintaan konsumen terhadap produk atau jasa. Jika permintaan banyak, maka perusahaan bisa menetapkan harga yang lebih tinggi dibanding harga yang biasanya. Jika permintaan sedikit, maka perusahaan bisa menurunkan harga jual produk atau jasanya.

Sedangkan untuk persaingan, perusahaan bisa melihat terlebih dahulu bagaimana pesaing menetapkan harga jual produk atau jasa yang sama. Jika pesaing menetapkan harga tinggi, diusahakan perusahaan bisa menetapkan harga dibawah pesaing.

Tetapi jika pesaing berani menetapkan harga rendah, perusahaan bisa memasang harga yang sama dengan pesaing.

2. Target pasar yang hendak diraih atau dilayani

Jika perusahaan menetapkan target pasar tinggi, maka penetapan harga yang dilakukan harus lebih teliti.

3. Strategi marketing mix

Marketing mix terdiri dari 4P, yaitu, product, price, place, dan promotion.

(24)

commit to user

12 4. Produk baru

Saat meluncurkan produk atau jasa baru, perusahaan bisa menetapkan harga yang sangat tinggi untuk menutup biaya yang sudah dikeluarkan. Bisa juga menetapkan harga yang sangat rendah sebagai salah satu cara untuk bisa mempromosikan produk atau jasa tersebut agar menarik bagi konsumen. Tentunya penetapan tersebut memiliki dampak masing-masing.

5. Reaksi pesaing

Pesaing memang lawan yang berat dalam menjalankan suatu bisnis. Oleh karena itu pesaing memang harus selalu dikontrol agar perusahaan tetap mendapat keuntungan. Kontrol yang dimaksud tentunya untuk harga yang ditetapkan oleh pesaing.

6. Biaya produk dan perilaku biaya

Biaya produk juga menjadi salah satu faktor penentu yang harus diperhatikan sebelum melakukan penetapan harga, karena pada bagian inilah perusahaan akan menghitung besarnya biaya pengeluaran dan berapa laba yang diinginkan.

7. Kebijakan atau peraturan yang ditentukan oleh pemerintah

Kebijakan atau peraturan yang ditentukan pemerintah mau tidak mau memang harus ditaati, karena peraturan atau kebijakan itulah yang menjadi penutan atau pedoman untuk melakukan sebuah usaha.

(25)

commit to user

13 8. Lingkungan

Lingkungan jelas menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi perusahaan untuk melakukan penetapan harga.

Karena lingkungan juga yang menentukan bisa tidaknya perusahaan yang sudah didirikan tersebut bertahan, menemukan masa kejayaan, dan mempertahankannya.

E. Strategi Penetapan Harga

Menurut Ma’ruf (2006:570) strategi harga digolongkan pada tiga orientasi :

1. Orientasi demand (permintaan)

Penetapan harga ini berdasarkan permintaan konsumen, yaitu dengan melihat perubahan konsumen memilih jasa pada harga- harga yang berbeda, kemudian dipilih harga yang sesuai dengan tingkat pembelian yang ingin dicapai perusahaan.

Terdapat dua aspek psikologis yang terkait pada penetapan harga ini :

a. Penetapan harga berdasarkan anggapan asosiasi harga dan mutu

Pada penetapan harga ini pemahaman konsumen adalah harga tinggi berkonotasi kualitas baik, sedangkan harga rendah berkonotasi kualitas buruk.

(26)

commit to user

14 b. Penetapan harga gengsi

Untuk penetapan harga gengsi konsumen beranggapan bahwa membeli dengan harga rendah berarti kualitasnya tidak bagus dan status konsumen juga ikut rendah. Konsumen akan lebih senang menikmati produk atau jasa dengan harga tinggi karena gengsi daripada harus menikmati produk atau jasa dengan harga rendah.

2. Orientasi biaya

Penetapan harga berdasarkan biaya yang banyak dianut oleh perusahaan adalah markup pricing. Perusahaan akan menetapkan harga dengan cara menambah biaya perolehan produk (HPP) per unitnya dengan semua biaya operasional, dan besaran laba yang diinginkan.

3. Orientasi pesaing

Penetapan harga ini dilakukan perusahaan dengan mengikuti harga yang ditetapkan oleh para pesaing. Perusahaan tidak akan tergesa- gesa dalam melakukan perubahan harga dan perusahaan akan melakukan perubahan harga baru ketika pesaing yang dijadikan benchmark (patokan) mengubah harga jualnya.

(27)

commit to user

15 F. Strategi Penyesuaian Harga

Strategi penyesuaian harga yang bisa dipakai oleh perusahaan (Kotler dan Amstrong, 2008:485), yaitu :

1. Potongan Harga

Potongan harga artinya pembeli mendapatkan harga yang lebih rendah dari harga yang seharusnya dibayar. Untuk menetapkan potongan harga harus didasarkan pada beberapa hal :

a. Waktu pembayaran yang awal

Misal pembeli harus membayar lunas pada tanggal 23 Maret 2012. Tetapi sebelum tanggal tersebut atau tepatnya tanggal 19 Maret 2012 sudah dibayar lunas, maka pembeli berhak mendapatkan potongan harga.

b. Tingkat atau jumlah pembelian

Biasanya untuk pembelian dalam jumlah banyak. Misal pembelian lebih dari sepuluh buah.

c. Pembelian pada musim tertentu

Potongan harga dapat berupa tunai, potongan jumlah, dan potongan musiman.

2. Penetapan Harga Tersegmentasi

Menjual produk atau jasa dengan dua atau lebih barang. Dimana perbedaan harga tidak didasarkan harga biaya.

(28)

commit to user

16 3. Penetapan Harga Psikologis

Harga psikologis merupakan harga yang menunjukkan citra produk.

Jika harga rendah, maka bisa disimpulkan produk atau jasa memiliki citra yang jelek. Sedangkan harga tinggi bisa disimpulkan produk atau jasanya memiliki citra baik. Selain itu harga psikologis bisa juga diterapkan dengan odd pricing.

4. Penetapan Harga Promosi

Penetapan harga produk sementara di bawah harga tertulis, dan beberapa kali bahkan di bawah biaya untuk meningkatkan penjualan dalam jangka pendek.

5. Penetapan Harga Geografis

Menyesuaikan harga untuk memperhitungkan lokasi geografis pelanggan.

6. Penetapan Harga Internasional

Menyesuaikan harga untuk pasar internasional.

G. Implementasi Strategi Penetapan Harga

Menurut Lupiyoadi (2001:93) terdapat beberapa implementasi strategi penetapan harga :

1. Market Skimming

Pada strategi ini, produk baru awalnya ditawarkan dengan harga yang mahal. Hal ini bertujuan untuk secepatnya menutup biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan.

(29)

commit to user

17 2. Penetration Pricing

Untuk strategi ini, produk baru awalnya ditawarkan dengan harga murah. Hal ini bertujuan untuk memperluas pangsa pasar.

3. Customary and Variable

Customary pricing adalah harga yang tetap dan tidak akan berubah untuk periode tertentu. Sedangkan variable pricing adalah harga yang ditetapakn secara bervariasi sesuai dengan permintaan konsumen.

4. Odd Pricing (harga ganjil)

Harga ganjil ini biasanya ditetapkan oleh perusahaan karena secara psikologis orang akan tertarik dengan harga yang dirasa murah. Sebagai contoh Rp 57.750,00 ; Rp 69.900,00 ;

Rp 41.000,00.

5. Periodic Discounting

Pada saat tertentu harga ditinjau ulang dan bisa dilakuakan penurunan harga. Misalnya saja saat produk atau jasa yang dijual mulai tidak laku.

6. Building Pricing

Building pricing adalah harga yang didiskon untuk penjualan lebih dari satu item produk.

(30)

commit to user

18 7. Price Lining (harga bertingkat)

Penetapan harga secara bertingkat dengan batas bawah dan batas atas teretentu. Misalnya penetapan harga dilakukan mulai dari harga Rp 50.000,00 sampai Rp 150.000,00.

8. Multiple Princing

Harga yang lebih murah akan diberikan jika produk atau jasa yang dibeli semakin banyak.

9. Peak Load Pricing

Dalam strategi ini, perusahaan menetapkan harga lebih mahal pada saat ramai.

10. High Price Mainterenance Pricing

Pada bagian ini perusahaan memberikan harga yang tinggi, karena jika perusahaan memberikan harga rendah maka reputasi akan turun.

11. Guarantee Pricing

Perusahaan menetapkan harga yang tinggi dengan jaminan kualitas produk yang baik.

12. Offset Pricing

Penetapan harga dengan adanya beberapa komponen harga yang disembunyikan. Harga yang tertera tidak seluruhnya merupakan harga akhir yang harus dibayar konsumen.

(31)

commit to user

19 13. Cost – Up Pricing

Penetapan harga cost-up pricing yaitu dengan cara menaikkan harga sekian persen dari total biaya.

14. Rate of Return Pricing

Pada strategi ini harga ditetapkan untuk mencapai tingkat ROI yang ditargetkan.

15. Parity Pricing

Strategi ini merupakan strategi yang penetapan harganya dibuat sama dengan harga rata-rata yang ditetapkan oleh pasar.

16. Flexible Pricing

Teknik penentuan harga ini digunakan untuk perusahaan jasa yang harganya bersifat flexible.

H. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran merupakan inti dari semua penjelasan yang rinci dari suatu penelitian, kerangka pemikiran merupakan penjabaran dari awal penelitian hingga akhir penelitian, jadi kerangka pemikiran memberikan jawaban yang ada dalam rumusan masalah. Oleh karena itu untuk mempermudah penelitian maka dapat digunakan kerangka pemikiran dalam bentuk bagan sebagai berikut :

(32)

commit to user

20

Gambar II.1 Kerangka Pemikiran

Keterangan :

PT. Angkasa Pura I (Persero) Cabang Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Surakarta merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa penerbangan. Perusahaan ini menyewakan landasannya untuk para maskapai yang akan mendaratkan pesawatnya di Surakarta.

Selain itu PT. Angkasa Pura I (Persero) Cabang Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Surakarta ini juga menyewakan ruang dan

Ruang Penetapan Harga

Pusat Sistem Lelang

Panitia Lelang

Peserta Peserta Peserta

Penawaran Harga

Harga Tertinggi

Permintaan

(33)

commit to user

21 lahannya yang berada di dalam Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Surakarta.

Dalam proses penetapan harganya hingga disewa harus melalui beberapa tahapan terlebih dahulu. Pertama harus ada ruang kosong yang akan disewakan. Setelah tersedia ruang maka perusahaan akan menentukan harga sewa yang tepat. Namun tidak selesai sampai di situ saja, karena perusahaan masih harus membuat HPES ( Harga Patokan Evaluasi dan Seleksi ) terlebih dahulu yang nantinya akan dikirimkan ke PT. Angkasa Pura I (Persero) kantor pusat yang ada di Jakarta. Jika harga telah disetujui dari pusat, maka sistem lelang baru bisa dijalankan bila sudah ada paling sedikit tiga calon konsensioner yang menawar ruangan tersebut, yaitu melalui panitia lelang akan dilakukan pelelangan terhadap para peserta yaitu calon konsensioner tersebut. Di dalam pelelangan akan terjadi tawar menawar antar peserta. Yang menawar dengan harga tertinggi tersebutlah yang berhak untuk menyewa lahan atau ruang yang ada di Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Surakarta.

(34)

commit to user

22 BAB III

PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perusahaan

1. Sejarah Singkat Bandara Adi Soemarmo Surakarta

Bandar Udara Adi Soemarmo Surakarta, pada zaman penjajahan merupakan lapangan terbang darurat yang terletak di sebelah barat kota Surakarta ( 14 KM ) dibangun pada tahun 1940 oleh pemerintah Belanda dan bertepatan dengan masuknya tentara Jepang ke Indonesia. Lapangan terbang tersebut dihancurkan oleh Belanda dan dibangun kembali oleh pemerintah Jepang pada tahun 1942 yang kemudian digunakan sebagai basis militer penerbangan Angkatan Laut Jepang ( Kaigun-Bokusha).

Setelah Proklamasi Kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus 1945, kesanggupan dan kemampuan menyelenggarakan penerbangan dimanivestasikan dalam bentuk organisasi yang dinamakan “Penerbangan Surakarta” yang diresmikan pada tanggal 6 Februari 1946 dan pada bulan Mei 1946 “Penerbangan Surakarta” berubah menjadi “Pangkalan Udara Panasan” dimana kegiatan penerbangannya hanya diperuntukkan Penerbangan Militer. Menjelang Konferensi PATA tahun 1974 fasilitas pelabuhan udara bagi keselamatan penerbangan ditingkatkan sehingga dapat dimanfaatkan untuk melayani penerbangan komersial disamping

(35)

commit to user

23 penerbangan militer. Penerbangan komersial secara teratur resmi dibuka sejak tanggal 23 April 1974 dan dilayani oleh perusahaan PT. Garuda dengan route Jakarta-Solo-Jakarta sebanyak 3 kali dalam 1 minggu.

Semakin meningkatnya arus barang dan penumpang yang menggunakan jasa penerbangan di Bandara Adi Soemarmo, maka frekuensi penerbangan yang semula 3 kali dalam 1 minggu ditingkatkan menjadi 5 kali dalam sehari. Disamping peningkatan frekuensi penerbangan, kemampuan Bandar Udara Adi Soemarmo juga ditingkatkan sehingga mampu melayani operasi penerbangan untuk DC 09 dan sejenisnya. Penerbangan DC 09 ke dan dari Bandara Adi Soemarmo diresmikan pada tanggal 9 Agustus 1986 oleh Menteri Perhubungan.

Untuk meningkatkan pelayanan bagi wisatawan, melalui SK Menteri Perhubungan No. KP.2/AU.005/PBH-89 tanggal 31 Maret 1989, Departemen Perhubungan menetapkan Bandar Udara Adi Soemarmo Surakarta sebagai bandar udara yang selain melayani penerbangan domestik juga melayani penerbangan ke luar negeri.

Penerbangan perdana ke luar negeri yaitu Singapore-Jakarta-Solo (PP) yang dilayani oleh maskapai Garuda Indonesia dan diresmikan pada 1 Mei 1989. Terhitung tanggal 1 April 1992 Bandara Adi Soemarmo Surakarta secara resmi masuk jajaran Perum Angkasa Pura I berdasarkan PP No.5 tahun 1992.

(36)

commit to user

24 Kemudian pada tanggal 2 Januari 1993 status Badan Hukum Perum Angkasa Pura I berubah menjadi PT. Angkasa Pura I (Persero) berdasarkan PP No.14 tahun 1993. Mulai tanggal 15 Maret 1997 Bandara Adi Soemarmo secara resmi menjadi Embarkasi Haji untuk daerah Jawa Tengah dan Yogyakarta.

Pada saat Bandara Adi Soeamarmo dibangun oleh pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1940, tidak ada yang menduga bandara ini akan menjadi bandara internasional kelas menengah yang mampu didarati pesawat berbadan lebar jenis MD 11. Program pembangunan nasional pada tahun 1970-an membawa perubahan yang begitu cepat dalam berebagai aspek kehidupan termasuk dalam bidang kebandarudaraan. Bandar udara yang dulunya hanya sebagai tempat naik turunnya pesawat terbang, berkembang menjadi salah satu infrastruktur penting bagi perekonomian bangsa sekaligus sebagai kawasan bisnis baru yang menjanjikan beragam peluang.

Pada tahun 1990-an diperkenalkan pola pengembangan terpadu kawasan segitiga Yogyakarta-Solo-Semarang (JOGLOSEMAR), karena Departemen Perhubungan memandang perlu adanya pengembangan salah satu bandara yang ada di Joglosemar tersebut untuk mengimbangi pertumbuhan kawasan itu pada masa mendatang. Setelah melalui kajian yang mendalam melalui konsultan JICA (Japan International Cooperation Agency)

(37)

commit to user

25 terhadap 3 bandara yang ada di kawasan joglosemar yaitu Bandara Adi Soemarmo, Bandara Adisucipto, Bandara Ahmad Yani, akhirnya disimpulkan bahwa bandara yang sudah sejak tahun 1989 telah berstatus bandara internasional, yaitu Bandara Adi Soemarmo dinilai paling memenuhi syarat kelayakan untuk dikembangkan. Melalui proyek PFBU Dirjen Perhubungan Udara pada tahun 1996 dimulai pengembangan tahap I Bandara Adi Soemarmo yang meliputi pembangunan terminal baru dan apton di sisi utara, serta perpanjangan landasan pacu (runway).

Bandara Adi Soemarmo memiliki berbagai keunggulan, sehingga diharapkan memiliki prospek yang cerah untuk dapat dikembangkan pada masa mendatang. Oleh karena itu, manajemen Bandara Internasional Adi Soemarmo memproyeksikan bandara ini sebagai The Premier Air Gateway of Central Java and Yogyakarta, terutama untuk kegiatan pariwisata, industri dan perdagangan.

Letak Bandara Internasional Adi Soemarmo sangat strategis, berada di dekat kota Solo yang sejak zaman Hindia Belanda dikenal sebagai salah satu pusat pertumbuhan industri dan perdagangan di jalur selatan Pulau Jawa. Selain itu, Bandara Internasional Adi Soemarmo terletak hanya 60 km dari Yogyakarta yang merupakan kota daerah tujuan wisata ke-2 setelah Pulau Bali

(38)

commit to user

26 serta 100 km dari kota Semarang yang merupakan kota industri dan perdagangan terbesar ke-3 setelah Jakarta dan Surabaya.

Tanggal 7 Maret 2009, terminal baru Bandara Internasional Adi Soemarmo diresmikan oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono. Terminal yang terdiri dari 3 (tiga) lantai tersebut dibangun di atas lahan seluas 13.000 dan menelan biaya 58 miliyar rupiah. Terminal baru Bandara Internasional Adi Soemarmo memiliki fasilitas parking stand 9 pesawat bertubuh kecil (narrow body) dan 3 pesawat bertubuh besar (wide body), seperti Boeing 737-200, 737-300, 737-400.

Terminal baru Bandara Internasional Adi Soemarmo berbentuk bangunan khas Jawa (Joglo) ini terletak tepat di bandara lama. Terminal baru mampu menampung 600 orang.

2. Sejarah Singkat PT. Angkasa Pura I (Persero)

PT. Angkasa Pura I (Persero) merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam lingkungan Departemen Perhubungan yang bergerak dalam bidang perhubungan udara khususnya menyediakan jasa penerbangan udara. Wilayah kerja PT. Angkasa Pura I (Persero) meliputi sebagian besar bandara- bandara di kawasan timur Indonesia, sedangkan kawasan barat Indonesia pengaturannya ditangani oleh PT. Angkasa Pura II (Persero). Manajemen Bandara Internasional Adi Soemarmo

(39)

commit to user

27 Surakarta berada dalam wilayah kerja PT. Angkasa Pura I (Persero).

Pendirian PT. Angkasa Pura I (Persero) dimulai dari tanggal 20 Februari 1964 dengan Bandar Udara Kemayoran berdasarkan Peraturan Pemerintah PP No. 33 Tahun 1962. Kemudian sejak tanggal 17 Mei 1965, Perusahaan Negara Angkasa Pura berdasarkan Peraturan Pemerintah PP No. 21 Tahun 1965, status badan hukum Perusahaan Negara Angkasa Pura ditingkatkan menjadi Perusahaan Umum (Perum) Angkasa Pura Berdasarkan Peraturan Pemerintah PP No. 37 Tahun 1974. Pada tanggal 1 April 1985 Bandara Kemayoran ditutup dan seluruh kegiatan penerbangan dialihkan ke Bandar Udara Halim Perdana Kusuma dan Bandar Udara Cengkareng. Pada tanggal 19 Mei 1985, Perum Angkasa Pura diubah namanya menjadi Perum Angkasa Pura I dengan PP No. 25 Tahun 1985. Status badan hukum Perum Angkasa Pura I ditingkatkan dari Perum Angkasa Pura I menjadi PT. Angkasa Pura I (Persero) mulai tanggal 2 Januari 1993 bedasarkan Peraturan Pemerintah PP No. 14 tahun 1993. PT.

Angkasa Pura I (Persero) telah mengelola sebagian besar bandar udara di Indonesia terutama sebagai kawasan timur Indonesia.

Keseluruhan bandar udara yang berada dalam jajaran pengelolaan PT. Angkasa Pura I (Persero) antara lain :

a. Bandar Udara Internasional Adisucipto, Yogyakarta

(40)

commit to user

28 b. Bandar Udara Internasional Ahmad Yani, Semarang

c. Bandar Udara Syamsudin Noor, Banjarmasin

d. Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo, Surakarta e. Bandar Udara Internasional Frans Kaisepo, Biak f. Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Denpasar g. Bandar Udara Internasional Hasanudin, Ujung Pandang h. Bandar Udara Internasional Juanda, Surabaya

i. Bandar Udara Internasional Sepinggan, Balikpapan j. Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi, Manado k. Bandar Udara Pattimura, Ambon

l. Bandar Udara Internasional Selaparang, Lombok 3. Visi dan Misi Perusahaan

Visi dan misi dari PT. Angkasa Pura I (Persero) Cabang Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Surakarta adalah sebagai berikut :

a. Visi Perusahaan

1. Menjadi perusahaan yang dapat diandalkan oleh perusahaan penerbangan, pemerintah, mitra kerja, pemegang saham, masyarakat dan karyawan sejajar dengan perusahaan sejenis di Asia Pasific.

2. Menjadi perusahaan yang efisien, proaktif, mengandalkan sistem dan prosedur, serta selalu komitmen dengan kualitas pelayanan.

(41)

commit to user

29 b. Misi Perusahaan

1. PT. Angkasa Pura I (Persero) adalah perusahaan penyelenggaraan fasilitas bandara, jasa property, serta konsultasi kebandarudaraan yang yang dapat diandalkan di kawasan Asia Pasific.

2. PT. Angkasa Pura I (Persero) menciptakan standar efisiensi yang menjadi ukuran bagi perusahaan sejenis di Indonesia yang memberikan pelayanan dengan kualitas tinggi kepada perusahaan penerbangan, penumpang, mitra usaha dan pengguna jasa yang lainnya.

3. PT. Angkasa Pura I (Persero) menjalankan usaha dengan komitmen untuk tumbuh secara wajar dengan tetap berusaha menjadi patner pemerintah dalam peningkatan ekonomi nasional, tanggap terhadap lingkungan sekitar bandar udara dan menjadikan karyawan sebagai aset perusahaan yang dapat mengembangkan kompetensi di bidang kebandarudaraan.

4. Tujuan Perusahaan

Tujuan PT. Angkasa Pura I (Persero) Cabang Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Surakarta antara lain :

a. Meningkatkan kemanfaatan perusahaan bagi stakeholder dengan perusahaan pelayanan jasa Lalu Lintas Udara dan jasa bandar udara yang berkualitas tinggi dan efisien.

(42)

commit to user

30 b. Agar manajemen dapat memiliki informasi yang dapat digunakan sebagai pedoman yang terukur dan terstruktur dalam melaksanakan kegiatan perusahaan dalam jangka waktu 5 tahun.

5. Jenis Usaha

Jenis-jenis usaha PT. Angkasa Pura I (Persero) Cabang Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Surakarta antara lain sebagai berikut :

a. Jasa Pelayanan Aeronautika

1. Jasa pelayanan pendaratan, penempatan, dan parker pesawat udara.

2. Jasa pelayanan penumpang pesawat terbang.

3. Jasa pelayanan penerbangan dan pelayanan aeronautika yang lain.

b. Jasa Pelayanan Non Aeronautika 1. Jasa fasilitas counter

2. Jasa penyewaan ruang dan tanah 3. Jasa pungutan konsesi

4. Jasa advertensi

5. Jasa pelayanan dan pengunjung bandara 6. Jasa parkir kendaraan

7. Jasa penyediaan listrik, air, telepon dan pelayanan non aeronautika yang lain.

(43)

commit to user

31 c. Operasi penerbangan di Bandara Internasional Adi Soemarmo

Surakarta.

Bandara Internasional Adi Soemarmo Surakarta menyelenggarakan 2 jenis operasi penerbangan, yaitu :

1. Operasi penerbangan terjadwal (regular)

Operasi penerbangan terjadwal adalah operasi yang diselenggarakan secara terjadwal atau kontinyu yang umumnya malayani penerbangan komersial.

2. Operasi penerbangan tak terjadwal (incidental)

Operasi penerbangan tidak terjadwal adalah operasi penerbangan yang diselenggarakan pada waktu yang tidak ditentukan, misalnya pada acara kunjungan dinas kenegaraan, misi kebudayaan atau pariwisata, penyelenggaraan embarkasi haji atau acara khusus yang lainnya yang memerlukan jasa penerbangan.

6. Logo Perusahaan

Tulisan Angkasa Pura tampil dengan segar berdampingan dengan kata AIRPORTS untuk memperjelas bisnis yang digeluti perusahaan.

(44)

commit to user

32 Warna hijau bermakna bisnis membumi, berakar, tumbuh dan lestari yang dipadu dengan warna hijau yang melambangkan langit atau angkasa.

Dua warna yang berbeda dipadu secara harmonis untuk memberi pesan tentang: cita-cita yang setinggi langit dan harus dimulai dengan sinergi konsep dan kerja yang membumi, berakar, tumbuh dan lestari.

7. Struktur Organisasi

Struktur organisasi kantor cabang PT. Angkasa Pura I (Persero) Cabang Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Surakarta adalah sebagai berikut :

a. General Manager

General Manager mempunyai tugas antara lain :

1. Sebagai pimpinan tertinggi kantor cabang PT. Angkasa Pura I (Persero).

2. Sebagai koordinator dalam pelaksanaan tugas-tugas yang diemban oleh kantor cabang PT. Angkasa Pura I (Persero) sesuai dengan pedoman dan kebijaksanaan yang digariskan Direksi.

3. Mengkoordinir semua tugas yang dilakukan oleh Manager dan Asisten Manager.

(45)

commit to user

33 b. Airport Duty Manager (ADM)

Airport Duty Manager (ADM) merupakan staf fungsional yang memiliki fungsi penanggulangan masalah pelayanan operasional bandar udara selama waktu berlangsungnya kegiatan pelayanan operasi bandar udara, yang menjalankan tugasnya secara bergiliran. Dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya Airport Duty Manager bertanggung jawab kepada General Manager.

c. Kepala Unit Pengadaan

Kepala Unit Pengadaan bertugas menangani pengadaan dan pemesanan kupon PJP2U. Kepala Unit Pengadaan bertanggung jawab kepada General Manager.

d. Manager Operasi dan Teknik

Manager Operasi dan Teknik mempunyai tugas-tugas sebagai berikut :

1. Menyiapkan, melaksanakan, mengendalikan dan melaporkan kegiatan pelayanan jasa operasi keselamatan dan keamanan bandar udara.

2. Menyiapkan, melaksanakan, mengendalikan dan melaporkan pelayanan jasa operasi bandar udara.

3. Menyiapkan, melaksanakan, mengendalikan dan melaporkan kegiatan pelayanan jasa operasi lalu lintas penerbangan.

(46)

commit to user

34 4. Menyiapkan, melaksanakan, mengendalikan dan melaporkan kegiatan pembangunan dan pemeliharaan fasilitas teknik umum dan peralatan bandar udara.

5. Menyiapkan, melaksanakan, mengendalikan dan melaporkan kegiatan pembangunan dan pemeliharaan fasilitas teknik elektronika dan listrik bandar udara.

Dalam melaksanakan tugasnya Manager Teknik dan Operasi dibantu oleh :

1. Asisten Manager Keselamatan dan Keamanan Bandara.

Asisten Manager Keselamatan dan Keamanan Bandara mempunyai tugas membuat rencana kerja, menyelenggarakan dan melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan pelayanan operasi pertolongan kecelakaan penerbangan dan pemadam kebakaran serta pengamanan dan penertiban umum bandar udara.

2. Asisten Manager Pelayanan Umum Bandar Udara.

Asisten Manager Pelayanan Umum Bandar Udara, mempunyai tugas membuat rencana kerja, menyelenggarakan dan melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan pelayanan operasi sisi udara (air side), sisi darat (land side), terminal serta penerbangan bandar udara.

(47)

commit to user

35 3. Asisten Manager Operasi Lalu Lintas Penerbangan.

Asisten Manager Operasi Lalu Lintas Penerbangan, mempunyai tugas membuat rencana kerja, menyelenggarakan dan melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan pelayanan jasa operasi lalu lintas penerbangan serta menunjang kegiatan pencarian dan pertolongan kecelakaan penerbangan di daerah adalah aerodrome traffic zone (ATZ), pelayanan jasa bantuan operasi penerbangan berupa komunikasi penerbangan dan penerangan aeronautika.

4. Asisten Manager Teknik Umum dan Peralatan.

Asisten Manager Teknik Umum dan Peralatan, mempunyai tugas membuat rencana kerja, menyelenggarakan dan melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan penyiapan pakai fasilitas bangunan, landasan, tata lingkungan bandar udara, mekanikal, air bersih, kendaraan operasi, alat-alat besar serta perbengkelan.

5. Asisten Manager Teknik Elektronika dan Listrik.

Asisten Manager Teknik Elektronika dan Listrik, mempunyai tugas membuat rencana kerja, menyelenggarakan dan melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan penyiapan pakai fasilitas teknik keselamatan penerbangan yang meliputi telekomunikasi penerbangan, navigasi udara, radar,

(48)

commit to user

36 elektronika dan listrik bandar udara yang meliputi sistem pembangkit jaringan listrik.

e. Manager Keuangan, Komersial dan Umum.

Manager Keuangan, Komersial dan Umum mempunyai tugas dalam koordiantor dalam menyiapkan dan melaksanakan kegiatan :

1. Komersial dan Pengembangan Usaha 2. Akuntansi dan Anggaran

3. Perbendaharaan dan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL).

4. Personalia dan Umum

Manager Keuangan, Komersial dan Umum dibantu oleh empat Asisten Manager, yaitu :

1. Asisten Manager Komersial dan Pengembangan Usaha.

Asisten Manager Komersial dan Pengembangan Usaha, mempunyai tugas membuat rencana kerja, menyelenggarakan dan melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan pengembangan produk jasa, pemasaran dan pemungutan pendapatan jasa pelayanan aeronautika serta non aeronautika.

2. Asisten Manager Akuntansi dan Anggaran.

Asisten Manager Akuntansi dan Anggaran, mempunyai tugas membuat rencana kerja, menyelenggarakan dan

(49)

commit to user

37 melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan pencatatan dan pelaporan akuntansi keuangan, akuntansi managemen, akuntansi persediaan dan aktiva tetap serta penyusunan, pengendalian dan pelaporan anggaran Kantor Cabang PT.

Angkasa Pura I (Persero).

3. Asisten Manager Perbendaharaan dan PKBL.

Asisten Manager Perbendaharaan dan Program Kemitraan serta Bina Lingkungan (PKBL), mempunyai tugas membuat rencana kerja, menyelenggarakan dan melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan pengelolaan penerimaan dan pengeluaran kas atau bank (manajemen kas), administrasi dan penyimpanan surat berharga, bukti-bukti kekayaan perusahaan serta penghapusan aset, pengelolaan, penarikan dan pencairan piutang, perpajakan, pemotongan dan penyetoran iuran pegawai, kegiatan administrasi lainnya, menyelenggarakan dan melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan pengelolaan barang persediaan di gudang beserta administrasi pendukungnya serta penyaluran dana dan pengendalian PKBL.

4. Asisten Manager Personalia dan Umum.

Asisten Manager Personalia dan Umum, mempunyai tugas membuat rencana kerja, menyelenggarakan dan melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan perencanaan dan

(50)

commit to user

38 pengembangan personalia, administrasi personalia, ketatausahaan kantor, hukum, hubungan masyarakat, sistem informasi managemen (SIM) sebagai alat bantu untuk percepatan dan ketepatan pengambilan keputusan managemen, termasuk perangkat keras dan perangkat lunaknya, kegiatan pengumpulan, pengelolaan, penyajian data dan laporan, pengadaan barang dan jasa.

(51)

commit to user

39

(52)

commit to user

40 III.I

STUKTUR ORGANISASI PT. ANGKASA PURA I (PERSERO)

BANDAR UDARA ADI SOEMARMO - SURAKARTA

GENERAL MANAGER

KEPALA UNIT PENGADAAN

MANAGER OPERASI DAN TEKNIK MANAGER KEU, KOM & UMUM

AIRPORT DUTY MANAGER

ASS. MAN PERSONALIA

& UMUM ASS. MAN

PERBENDAHARAAN

& PKBL ASS. MAN

AKUNTANSI &

ANGGARAN ASS. MAN

KOMERSIAL ASS. MAN

T.ELEKTONIKA

& LISTRIK ASS. MAN

TEKNIK UMUM

& PERALATAN ASS.MAN

LLP ASS. MAN

PELAYANAN BANDARA ASS. MAN

KESELAMATAN

& KEAMANAN

(53)

commit to user

41 B. LAPORAN MAGANG KERJA

1. Pengertian Magang Kerja

Magang kerja merupakan suatu bentuk kegiatan penunjang perkuliahan di luar kampus yang berorientasi pada dunia kerja.

Magang kerja ini dimaksudkan agar mahasiswa dapat menerapkan teori-teori yang sudah diperoleh di bangku kuliah. Magang kerja tersebut merupakan program Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta dalam rangka upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan pada program DIII Manajemen Pemasaran, sehingga mahasiswa dapat beradaptasi dengan dunia kerja secara nyata setelah menyelesaikan perkuliahan.

Selain itu, pada waktu magang kerja mahasiswa juga melakukan penelitian untuk memperoleh data yang akan digunakan untuk menyusun Tugas Akhir. Data yang telah diperoleh akan diolah kemudian dibahas dan dijabarkan dalam Tugas Akhir.

2. Tujuan Magang Kerja

a. Sebagai perbandingan antara teori dengan kenyataan di lapangan sebagai gambaran permasalahan yang sebenarnya dan mencoba untuk memberikan alternatif solusi dan penerapannya.

(54)

commit to user

42 b. Menambah wawasan dan melatih pola pikir mahasiswa untuk menggali permasalahan dan kemudian dianalisis dan dicari penyelesaiannya.

c. Mendapatkan pengalaman kerja dan pengetahuan secara langsung mengenai berbagai kegiatan dalam dunia kerja.

d. Meningkatkan kreatifitas dan profesionalitas mahasiswa agar siap dalam persaingan di era global mendatang.

e. Membangun serta membina hubungan yang baik antara Jurusan Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta dengan lembaga dimana mahasiswa menjalankan praktik Kuliah Kerja Lapangan.

3. Manfaat Magang Kerja a. Bagi perusahaan

Hasil penelitian yang diperoleh dari mahasiswa yang melakukan magang kerja dapat dijadikan pertimbangan perusahaan dalam mengambil keputusan yang lebih baik khususnya dalam penetapan harga sewa lahan di PT. Angkasa Pura I (Persero) kantor cabang Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Surakarta.

b. Bagi mahasiswa

1) Agar mahasiswa mampu menerapkan teori yang diperoleh selama perkuliahan khususnya dalam dunia bisnis.

(55)

commit to user

43 2) Mempersiapkan mahasiswa untuk berfikir secara praktis dan kreatif terhadap segala masalah yang dihadapi dalam dunia kerja.

c. Bagi Universitas

Dengan adanya program magang yang diadakan oleh Universitas Sebelas Maret akan mampu menghasilkan mahasiswa yang memiliki ketrampilan kerja dan kemampuan kerja yang sebanding dengan para pekerja professional yang sudah ada.

4. Pelaksanaan Magang Kerja a. Lokasi magang kerja

Magang kerja dilaksanakan di PT. Angkasa Pura I (Persero) Cabang Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Surakarta.

b. Waktu magang kerja

Kegiatan magang kerja dilaksanakan selama 1 bulan 13 hari, dengan penempatan kerja di bagian Komersial. Pelaksanaan magang kerja di PT. Angkasa Pura I (Persero) dimulai dari hari senin sampai jumat dengan rincian waktu sebagai berikut : Senin - Kamis : pukul 08.00 – 16.30

Jumat : pukul 08.00 – 16.00 Istirahat : pukul 12.00 – 13.00 5. Rincian Kegiatan Magang Kerja

(56)

commit to user

44 Dalam kegiatan magang kerja penulis didampingi oleh staf perusahaan untuk membantu kegiatan kerja yang dilakukan untuk pelaksanaan kegiatan magang kerja yang dilakukan penulis.

Kegiatan yang dilakukan penulis selama magang kerja yaitu : Tabel III.1

Rincian Kegiatan Magang

Tanggal Kegiatan

16 – 20 Januari 2012

· Mengcopy data-data yang dibutuhkan serta digunakan sebagai arsip.

· Merekap dokumen-dokumen konsensioner (mitra usaha) yang masih bekerja sama dengan PT. Angkasa Pura I (Persero) Cabang Bandara Adi Soemarmo Surakarta.

· Mendata barang-barang yang menjadi inventaris kantor khususnya di bagian komersial.

· Mengikuti senam pagi bersama karyawan PT.

Angkasa Pura I (Persero).

· Ikut menghadiri peresmian pembukaan Indomaret (salah satu konsensioner) di Bandara Adi Soemarmo Surakarta.

24 & 25 Januari 2012

· Mengambil berkas yang dibutuhkan bagian komersial di terminal Bandara Adi Soemarmo.

(57)

commit to user

45

· Mengetik dan membenahi data-data yang masih salah.

27 & 28 Januari 2012

· Merekap data biaya sewa yang dikenakan pada konsensioner (mitra usaha).

· Mengantar surat undangan pertemuan kepada para konsensioner (mitra usaha) di terminal Bandara Adi Soemarmo.

· Menjadi among tamu bagi para perwakilan dari konsensioner (mitra usaha) yang datang.

· Menjadi operator LCD saat dilaksanakannya presentasi oleh pimpinan dari PT. Angkasa Pura I (Persero) Pusat yang ada di Jakarta.

30 & 31 Januari 2012

· Foto copy surat perjanjian dan mencari surat yang ada di dalm berkas.

· Mengecek kembali tagihan listrik bagi konsensioner (mitra usaha) dan mengetik data.

1 – 3 Februari 2012

· Foto copy surat-surat masuk maupun keluar dan agenda.

· Memasukkan data avio ke dalam computer.

· Mengikuti senam pagi bersama karyawan PT.

(58)

commit to user

46 Angkasa Pura I (Persero).

· Berpartisipasi dalam “Jumat Bersih” yaitu membersihkan kantor dan membuang seluruh berkas yang sudah tidak terpakai.

· Mengeprint tagihan yang ditujukan kepada para maskapai penerbangan.

6 – 8 Februari 2012

· Foto copy dan menelfon Telkom utuk mennyakan jumlah tagihan telfon para konsensioner (mitra usaha).

· Mengedit faktur pajak dan merekap, kemudian mengambil tagihan di tiap kantor maskapai penerbangan.

· Mengeprint rekapitulasi.

10, 13, 14 Februari 2012

· Mengeprint surat dan mengantar surat permohonan ikut berpartisipasi dalam rangka Ulang Tahun PT. Angkasa Pura I (Persero) kepada para konsensioner (mitra usaha).

· Mengambil data di AMC dan mengentri data.

· Mengecek data cargo.

15 – 18 Februari 2012

· Mencari data konsensioner.

· Membungkus doorprice dan hadiah lomba dalam rangka Ulang Tahun PT. Angkasa Pura

(59)

commit to user

47 I (Persero).

· Senam pagi bersama karyawan, menonton lomba karaoke dalam rangka Ulang Tahun PT.

Angkasa Pura I (Persero) serta membuat nomor doorprice.

· Mengecek urutan nomor doorprice dan menempelkannya.

19 – 21 Februari 2012

· Jalan santai perayaan Ulang Tahun PT.

Angkasa Pura I (Persero).

· Mengambil data ke AMC dan mendata penumpang di PJP.

· Mengefax surat.

22 – 24 Februari 2012

· Membenahi data omset konsensioner (mitra usaha) kemudian ke terminal.

· Membenahi surat yang salah dan mengcopynya.

· Mengantarkan surat ke ADM.

27 – 29 Februari 2012

· Foto copy dan mengantar surat ke terminal.

· Memasukikan data avio ke computer.

· Mengatar faktur pajak dan observasi tempat parkir cargo.

(60)

commit to user

48 Adapun data para konsensioner yang menyewa ruangan di Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Surakarta, antara lain sebagai berikut :

Tabel III.2 Data Konsensioner

No Perusahaan Jenis Usaha

1. Karya Rasa Restoran

2. Diplomat Cafe Restoran

3. CV. Vista Oleh-oleh

4. CV. Makay Sentosa Oleh-oleh

5. Bengawan Lounge Excecutive Lounge 6. CV. Kharisma Maharani Book Store

7. Keris Mart Oleh-oleh

8. Batik Gunawan Setiawan Garmen

9. CV. Mandai Prima Excecutive Lounge 10. PT. Intispa Indokreasi Refleksi

11. Batik Keris Resto Restoran

12. PT. Bobby Mitra Valindo Money Changer 13. Baskins Robbins Ice Cream Counter 14. CV. Karunia Jaya Abadi Minimarket

15. Bk. Galery Batik Garmen 16. PT. Citra Persada Rent Car

(61)

commit to user

49

17. Drugstore Toko

18. Kokapura Koperasi

19. Tongtjie Tea Bar Tea Bar 20. CV. Trisandi Sejahtera Garmen 21. CV. Artha Boga Dewata Restoran 22. PT. Dunkindo Lestari Restoran

23. Lana Cofe Coffe Shop

24. CV. Lintang Coffe Shop

25. CV. Batik Painting Exhebition Souvenir 26. CV. Andana Ageng Jaya Toko

27. PT. Metanusa Davalas Money Changer 28. Indonesia Air Airlines

29. CV. Tirtawarna Snack & Bar 30. Tourist Information Center Jasa

31. Koperasi Madu Mas Koperasi

32. Quattro Coffe Shop

33. Perum Damri Surakarta Jasa 34. Pusaka Prima Transport Rent Car

35. Taxi Angkasa Taxi Service

36. Bank Rakyat Indonesia Bank 37. PT. Dass One Stop Service Jasa

38. Empu Natra Kargo

(62)

commit to user

50 39. Empu Mega Sarana Abadi Kargo

40. Empu Dea Abadi Kargo

41. Empu Savana 27 Kargo

42. Empu Galoga Jaya Kargo 43. PT. Indonesia Air Asia Airlines

44. Lion Airlines Airlines

45. Batavia Air Airlines

46. PT. Trigana Air Airlines 47. Garuda Indonesia Airlines

48. Wr. Bu Bambang Kantin

49. Wr. Bu Tris Kantin

50. Kantin Kargo Kantin

Sumber Data primer diolah, 2012.

C. Pembahasan

Analisis data yang telah dilakukan penulis memperoleh penelitian tentang sistem penetapan harga sewa ruang yang dilakukan PT. Angkasa Pura I (Persero) Cabang Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Surakarta serta strategi penetapan harga sewa ruang yang dilakukan PT. Angkasa Pura I (Persero) Cabang Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Surakarta.

Untuk bisa mendapatkan hasil penelitian yang sesuai, penulis melakukan observasi dan juga interview dengan beberapa karyawan

(63)

commit to user

51 PT. Angkasa Pura I (Persero) Cabang Bandar Undara Internasional Adi Soemarmo Surakarta.

1. Sistem penetapan harga sewa ruang PT. Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Surakarta.

Untuk menetapkan harga sewa ruangnya, PT. Angkasa Pura I (Persero) Cabang Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Surakarta terlebih dahulu menetapkan harga yang sekiranya paling tepat untuk ruang yang akan disewakan tersebut atau HPES (Harga Patokan Evaluasi dan Seleksi) karena posisi dan luas sangat menentukan harga sewa dari ruang tersebut. Setelah harga dirasa sudah tepat, PT. Angkasa Pura I (Persero) Cabang Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Surakarta belum bisa langsung menetapkan harga tersebut sebagai harga yang akan ditawarkan kepada konsensioner, karena HPES tersebut nantinya harus dikirimkan terlebih dahulu ke PT. Angkasa Pura I (Persero) kantor pusat yang ada di Jakarta untuk diproses. Jika harga telah disetujui dari pusat barulah harga tersebut dapat dipastikan dan ditawarkan kepada para konsensioner melalui sistem lelang, yaitu melalui panitia lelang akan dilakukan pelelangan terhadap para peserta yaitu calon konsensioner tersebut. Namun, pelelangan tersebut baru bisa dilaksanakan jika sudah ada tiga calon konsensioner

(64)

commit to user

52 yang menawar harga di atas HPES yang telah ditentukan. Yang menawar dengan harga tertinggilah yang berhak untuk menyewa ruang yang ada di Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Surakarta.

Untuk menjadi mitra usaha yang sah di PT. Angkasa Pura I (Persero) Cabang Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Surakarta, calon mitra usaha yang menjadi pemenang dalam pelelangan tersebut harus memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan, diantaranya yaitu:

a. Akte pendirian perusahaan beserta perubahan-perubahannya untuk Badan Hukum Perseroan Terbatas telah disahkan oleh Menkumham, untuk Persekutuan Komanditer telah didaftarkan pada Pengadilan Negeri setempat, untuk Koperasi telah disahkan oleh Dinas Koperasi setempat.

b. Tanda Daftar Perusahaan (TDP) dari Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan yang masih berlaku.

c. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) yang masih berlaku dan sesuai dengan bidang usahanya yang akan digunakan berusaha kecuali untuk kegiatan usaha restoran, kantin, makanan, minuman, dan sejenisnya yang tidak melayani jenis usaha katering sesuai peraturan perpajakan.

(65)

commit to user

53 d. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

e. Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (SPPKP) yang masih berlaku.

f. Bukti setor pajak tahun terakhir (SPPT).

g. Kartu Tanda Penduduk (KTP) penanggung jawab yang masih berlaku.

h. Surat keterangan domisili perusahaan.

i. Tabungan tiga bulan terakhir.

2. Strategi penetapan harga sewa ruang yang digunakan oleh PT.

Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Surakarta.

Strategi penetapan harga adalah strategi yang sangat penting dalam menjalankan suatu usaha. Strategi harga yang digunakan sangat membantu pemilik usaha untuk mendapatkan pelanggan atau mitra usaha untuk diajak kerjasama.

Adapun daftar tarif harga dari jenis ruang yang telah ditetapkan oleh PT. Angkasa Pura I (Persero) Cabang Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Surakarta adalah sebagai berikut :

Gambar

Tabel III.2  Data Konsensioner

Referensi

Dokumen terkait

Ketika pada panel surya dilakukan pengaturan sudut kemiringan dan arah panel surya mengarah ke selatan bumi, maka daya keluaran rata – rata yang dibangkitkan mengalami

audit atas klien dapat berjalan n se secara efektif if d dan an efisien sesuai dengan waktu yang. ditentukan dalam sur urat perikatan audit yang disetujui da dan n

Pengaruh Audit Tenure, Disclosure, Ukuran Kap, Debt Default, Opinion Shopping, Dan Kondisi Keuangan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Real

Chaetodontidae yang melimpah. Dimana persentase tutupan karang yang baik akan berdampak pada semakin banyak polip karang yang hidup sehingga persediaan makanan akan

- dalam APT, return sekuritas dipengaruhi berbagai macam faktor yang bisa menjadi sumber risiko (tidak hanya beta saja).. ABRITAGE PRICING

Formulir ini diserahkan kepada Ketua / Sekretaris Program Studi melalui ketua kelas paling lambat tanggal

Tujuan penelitian ini adatujuan penelitian ini adalah untuk menyusun laporan arus kas pada perusahaan Cv Mitra Usahabersama dan akan dibandingkan kedua metode

Gerçi İsyan şiirinin birkaç yerinde ve hatta yıllar sonra Yeniden Doğuş'ta tanrıdan söz edecek, ancak Furuğ'un geleneklere ve bu geleneklerin başına karşı isyanı, bu