• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

7 2.1. Konsep dasar Sistem

Untuk memahami sebuah sistem, tentu harus di ketahui dahulu konsep dari sistem itu sendiri. Berikut ini akan di jelaskan pengertian sistem, bentuk sistem dan karakteristik sistem.

2.1.1. Pengertian Sistem

Menurut Jogianto dalam Muslihudin Muhammad dan Oktafianto (2016:2) menerangkan bahwa ”Sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur- prosedur yang mempunyai tujuan tertentu”. Pendekatan sistem yang menekankan komponen akan memudahkan mempelajari suatu sistem untuk tujuan analisis dan perancangan suatu sistem.

Suatu sistem mempunyai maksud tertentu. Ada yang menyebutkan, maksud suatu sistem adalah untuk mencapai suatu tujuan (goal) dan ada yang menyebutkan untuk mencapai suatu sasaran (objective). Tujuan biasanya dihubungkan dengan ruang lingkup yang lebih luas dan sasaran dalam ruang lingkup yang lebih sempit.

2.1.2. Karakteristik Sistem

Menurut Hutahean (2014:3) Suatu sistem itu dikatakan sistem yang jika memiliki karakteristik, yaitu :

(2)

1. Komponen Sistem (components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat-sifat sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar yang disebut dengan supra system.

2. Batasan Sistem (Boundary)

Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem lainnya atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan . Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem (Environtment)

Lingkungan Luar (environment) dari suatu sistem adalah apapun yang ada di luar batas sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi bagi sistem tersebut, yang dengan demikian lingkungan luar tersebut harus selalu dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.

4. Penghubung Sistem (Interface)

Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan

(3)

sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya.

Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

5. Masukan Sistem (Input)

Masukan sistem (input) adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem.

Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.

6. Keluaran Sistem (Output)

Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran ini dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.

7. Pengolahan Sistem (Process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi.

Sistem akuntansi akan mengolah data-data transaksi menjadi laporan-laporan keuangan dan laporan-laporan lain yang dibutuhkan oleh manajemen.

8. Sasaran Sistem (Objective)

Suatu sistem pasti memunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan

(4)

keluaran yang akan dihasilkan sistem. suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan.

2.1.3 Klasifikasi Sistem

Menurut Hutahean (2014:5) Sistem dapat diklasifikasikan dalam beberapa sudut pandang, yaitu :

1. Sistem Abstrak dan Sistem fisik

Sistem abstrak adalah sistem berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sedangkan sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik.

2. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia.

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, bukan dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sedangkan sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Misalnya yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin.

3. Sistem tertentu (deterministic) dan tidak tentu (probabilistic)

Sistem deterministik adalah sistem yang dapat diprediksi sebelumnya.

Sedangkan Sistem probabilistik adalah sistem yang dapat dilacak hanya dengan menggunakan nilai distribusi probabilitas selalu ada ketidak pastian nilai yang sesungguhnya pada sembarang waktu.

4. Sistem tertutup dan sistem terbuka

Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya, sistem ini bekerja secara otomatis. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.

(5)

2.1.4 Daur Hidup Sistem

Menurut Kusrini dan koniyo (2007:43) “Siklus hidup sistem adalah suatu bentuk yang digunakan untuk menggambarkan tahapan utama dan langkah- langkah didalam tahapan tersebut dalam proses pengembangannya”. Adapun tahapan dan daur hidup sistem tersebut adalah :

1. Tahapan perencanaan sistem (system planning) 2. Analisis sistem (system analys)

3. Desain sistem (system design) 4. Seleksi sistem (system selection)

5. Implementasi sistem (system implementation system) 6. Perawatan sistem (system maintenance)

2.1.5. Pengertian Informasi

Menurut Sutanta dalam Muslihudin Muhammad dan Oktafianto (2011:9) mendefinisikan bahwa “Informasi merupakan hasil pengolahan data, sehingga menjadi bentuk yang penting bagi penerimanya dan mempunyai kegunaan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang dapat dirasakan akibatnya secara langsung saat itu juga atau secara tidak langsung pada saat mendatang”.

Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen didalam pengambilan keputusan. Informasi menunjukkan hasil dari pengolahan data yang telah diorganisasikan dan berguna bagi orang yang menerima. Informasi berguna untuk untuk pembuat keputusan karena informasi menurunkan ketidakpastian (meningkatkan pengetahuan). Informasi tersebut

(6)

merupakan hasl pengolahan data atau fakta yang dikumpulkan dengan metode ataupun cara tertentu.

2.1.6. Komponen Sistem Informasi

Menurut Hutahean (2014:13) Sistem informasi terdiri dari komponen- komponen yang disebut dengan blok bangunan (building block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasaran.

1. Blok Masukan (input block)

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang berupa dokumen-dokumen dasar.

2. Blok Model (model block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yanng akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan dibasis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Blok Keluaran (output block)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

4. Blok Teknologi (technology block)

Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data,

(7)

menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 (tiga) bagian utama, yaitu Teknisi (brainware), Perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware)

5. Blok Basis Data (database blok)

Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulsinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (database management system).

6. Blok Kendali (control blok)

Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidakefisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung diatasi.

(8)

2.1.7. Pengertian Basis Data

Menurut Adyanta (2016:2) menerangkan “Basis data adalah tempat berkumpulnya data yang saling berhubungan dalam suatu wadah (organisasi/perusahaan) bertujuan agar dapat mempermudah dan mempercepat untuk pemanggilan atau pemanfaatan data tersebut”. Dengan bantuan basis data ini diharapkan bahwa sistem informasi yang dibuat dapat terintegrasi antara bagian yang satu dengan bagian yang lainnya, sehingga pada akhirnya tidak ada pembatas area dalam perusahaan.

2.1.8. Metode Pengembangan Perangkat Lunak

Menurut Sommerville dalam Muharto (2016:105) Metode pengembangan perangkat lunak menggunakan model waterfall terbagi menjadi tiga tahapan, yaitu:

1. Analisis Kebutuhan

Tahapan ini sangat menekan pada masalah pengumpulan kebutuhan pengguna pada tingkatan sistem dengan menentukan konsep sistem beserta antarmuka yang menghubungkannya dengan lingkungan sekitar. Hasilnya berupa spesifikasi sistem.

2. Perancangan Sistem

Proses perancangan sistem ini difokuskan pada empat atribut, yaitu struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi antarmuka, dan detail (algoritma) prosedural.

3. Implementasi dan Pengujian Unit

Pada tahap ini, perancangan perangkat lunak direalisasikan sebagai

(9)

serangkaian program atau unit program. Kemudian pengujian unit melibatkan verifikasi bahwa setiap unit program telah memenuhi spesifikasinya.

4. Integrasi dan Pengujian Unit

Unit program atau program individual diintegrasikan diuji sebagai sistem yang lengkap untuk menjamin bahwa kebutuhan sistem telah dipenuhi.

5. Operasi dan Pemeliharaan

Mengoperasikan program dengan lingkungannya dan melakukan pemeliharaan biasanya ini fase siklus hidup yang paling lama. Pemeliharaan mencakup koreksi dari berbagai error yang tidak ditemukan pada tahap-tahap sebelumnya, melakukan perbaikan atas implementasi unit sistem dan pengembang layanan sistem, dan persyaratan-persyaratan baru ditambahkan.

Sumber : Muharto (2016:105)

Gambar II.1 Metode Waterfall

(10)

2.1.9. Pengertian Penyewaan

Penyewaan adalah sebuah persetujuan dimana sebuah pembayaran dilakukan atas penggunaan suatu barang atau properti secara sementara oleh orang lain. Barang yang dapat disewa bermacam-macam, tarif dan lama sewa juga bermacam-macam. Di dalam penyewaan pemilik hanya memberikan hak pemakaian saja kepada penyewa dan bukan hak milik.

Dalam ketentuan Pasal 1548 KUH Perdata yang kutipannya adalah “Sewa menyewa adalah suatu perjanjian dengan mana pihak yang satu mengikatkan dirinya untuk memberikan kepada pihak yang lainnya kenikmatan dari suatu barang selama suatu waktu tertentu dengan pembayaran suatu harga yang oleh pihak tersebut belakangan itu disanggupi pembayarannya”. Dari penjelasan diatas, terdapat beberapa unsur penting sewa menyewa yaitu :

1. Perjanjian

2. Kewajiban Para Pihak 3. Jangka Waktu

2.2 Teori Pendukung 2.2.1. Diagram Alir Data

Menurut Frieyadie (2007:3) “Diagram Alir Data atau Data Flow Diagram adalah jaringan yang menggambarkan sebuah sistem, baik sistem manual, otomatis maupun campuran antara keduanya”. Diagram Alir data digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada, atau sistem yang baru akan

(11)

dikembangkan secara logika, tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir tanpa disimpan.

Diagram alir data merupakan suatu jaringan yang menggambarkan suatu sistem otomatis atau komputerisasi, manual atau gabungan dari keduanya dalam susunan berbentuk komponen sistem yang saling berhubungan sesuai dengan aturan mainnya.

Melalui suatu teknik analisa data terstruktur yang disebut Data Flow Diagram penganalis sistem dapat mempresentasikan proses-proses data di dalam

organisasi. Pendekatan aliran data menekankan logika yang mendasari sistem dengan menggunakan kombinasi dari empat simbol, penganalis sistem dapat menciptakan suatu gambaran proses-proses yang bisa menampilkan dokumentasi sistem yang solid.

1. Simbol-simbol Diagram Alir Data yaitu : a. Entitas / Lingkungan Luar (External Entity)

Simbol ini digunakan untuk menggambarkan asal tujuan data, menunjukan entitas atau kesatuan yang berhubungan dengan sistem, dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang akan memberikan input atau menerima input dari sistem atau keduanya, digambarkan dengan simbol empat persegi panjang.

b. Proses (Process)

Simbol ini digunakan untuk proses pengolahan atau transformasi data, menunjukan kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau computer dan hasil suatu data yang masuk kedalam proses untuk

(12)

menghasilkan arus data yang akan keluaran dari proses, digunakan dengan simbol lingkaran.

c. Arus Data (Data Flow)

Simbol ini digunakan untuk menggambarkan aliran data yang berjalan, menunjukan arus data yang berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem yang mengalir diantara proses (process), simpan data (data store) dan entitas (external entity), digambarkan dengan arah panah.

d. Simpanan Data (Data Store)

Simbol ini digunakan untuk menggambarkan Data Flow yang sudah disimpan, menunjukan suatu tempat penyimpanan data yang berupa suatu file di sistem komputer, arsip atau catatan manual, tabel acuan dan lain-lain, digambarkan dengan sepasang garis horizontal.

2. Aturan Main dalam pembuatan DAD yaitu:

a. Dalam DFD tidak boleh menghubungkan antara external entity dengan external entity secara langsung.

b. Dalam DFD tidak boleh menghubungkan antara data store dengan data store secara langsung.

c. Dalam DFD tidak boleh menghubungkan antara data store dengan external entity secara langsung (atau sebaliknya).

d. Setiap proses harus ada data flow yang masuk dan ada data flow yang keluar.

e. Aliran data tidak boleh terbelah menjadi dua atau lebihaliran data yang berbeda.

3. Langkah-langkah mengembangkan DAD yaitu:

a. Membuat sebuah daftar tentang kegiatan-kegiatan bisnis dan digunakan

(13)

untuk menentukan berbagai macam:

1) Entitas Eksternal 2) Aliran Data 3) Proses-proses 4) Penyimpanan Data

b. Menciptakan sebuah diagram yang menunjukkan entitas-entitas eksternal dan aliran-aliran data menuju sistem.

c. Menggambar diagram nol yang menunjukkan proses-proses dan penyimpanan data.

d. Menciptakan diagram anak untuk setiap proses dalam diagram 0

e. Mengecek kesalahan dan memastikan label-label yang ditetapkan untuk setiap proses dan aliran data.

4. Tahap pembuatan Diagram Alir Data (DAD) yaitu : a. Diagram Konteks

Diagram ini dibuat untuk menggambarkan sumber serta tujuan data yang akan di proses atau dengan kata lain diagram tersebut untuk menggambarkan sistem secara global dari keseluruhan sistem yang ada.

b. Diagram Nol

Diagram ini dibuat untuk menggambarkan tahap-tahap proses yang akan ada didalam konteks atau penjabaran secara rinci.

c. Diagram Detail

Diagram ini dibuat untuk menggambarkan arus data secara lebih detail atau terperinci dari tahapan proses yang ada dalam diagram nol.

(14)

2.2.2. Kamus Data

Menurut Rosa dan Shalahudin (2015:73) Kamus data (Data Dictionary) dipergunakan untuk memperjelas aliran data yang digambarkan pada DFD.

Kamus data adalah kumpulan daftar elemen data yang mengalir pada sistem perangkat lunak sehingga masukan (input) dan keluaran (output) dapat dipahami karena secara umum (memiliki standar cara penulisan). Kamus data dalam implementasi program dapat menjadi parameter masukan atau keluaran dari sebuah fungsi atau prosedur. Untuk maksud keperluan ini, maka kamus data harus memuat hal-hal berikut:

1. Arus data

Arus data menunjukkan dari mana data mengalir dan ke mana data akan menuju. Keterangan ini perlu dicatat di KD agar mudah mencari arus data di DAD.

2. Nama arus data

Karena kamus data dibuat berdasarkan arus data yang mengalir di DAD,maka nama dari arus data juga harus dicatat di KD.

3. Bentuk data

Telah diketahui bahwa arus data dapat mengalir:

a. Dari kesatuan luar ke suatu proses, data yang mengalir ini biasanya tercatat di suatu dokumen atau formulir.

b. Hasil dari suatu proses ke kesatuan luar, data yang mengalir ini biasanya tedapat dimedia laporan atau query tampilan layar atau dokumen hasil cetakan komputer

(15)

c. Hasil dari suatu proses ke proses yang lain, data yang mengalir ini biasanya dalam bentuk variabel atau parameter yang dibutuhkan oleh proses penerimanya

d. Hasil dari suatu proses yang direkamkan ke simpanan data, data yang mengalir ini biasanya berbentuk suatu variabel.

e. Dari simpanan data dibaca oleh suatu proses, data yang mengalir ini biasanya berupa suatu field (item data).

Dengan demikian bentuk dari data yang mengalir dapat berupa : dokumen dasar atau formulir, dokumen hasil cetakan komputer, laporan tercetak, tampilan di layar monitor, variabel, parameter, field.

1. Struktur data

Struktur data menunjukkan arus data yang dicatat di KD terdiri dari item-item data apa saja.

2. Alias

Alias atau nama lain dari data dapat dituliskan bila nama lain ini ada. Alias perlu ditulis karena data yang sama mempunyai nama yang berbeda untuk orang atau departemen satu dengan yang lainnya.

3. Volume

Volume yang perlu dicatat di KD adalah tenteng volume rata-rata dan volume puncak dari arus data. Volume rata-rata menunjukkan banyaknya rata-rata arus data yang mengalir dalam satu periode tertentu dan volume puncak menunjukan volume yang terbanyak. Volume ini digunakan untuk mengidentifikasikan besarnya simpanan luar yang akan digunkan, kapasitas dan jumlah dari alat input, alat pemroses dan alat output.

(16)

4. Periode

Periode inimenunjukkan kapan terjadinya arus data ini. Periode perlu dicatat di KD karena dapat digunakan untuk mengidentifikasikan kapan input data harus dimasukkan ke sistem, kapan proses dari program harus dilakukan dan kapan laporan-laporan harus dihasilkan.

5. Penjelasan

Untuk lebih memperjelas lagi tentang makna dari arus data yang dicatat di KD, maka bagian penjelasan dapat diisi dengan keterangan-keterangan tentang arus data tersebut. Misalnya nama dari arus data adalah Tembusan Permintaan Persediaan, maka dapat lebih dijelaskan sebagai tembusan dari faktur pejualan untuk meminta barang dari gudang.

Selain hal tersebut diatas, kamus data juga mempunyai suatu bentuk untuk mempersingkat arti atau makna dari simbol yang dijelaskan, yang disebut notasi tipe data Notasi atau Simbol yang digunakan dibagi menjadi dua macam yaitu sebagai :

a. Notasi Type Data

Notasi ini digunakan untuk membuat spesifikasi format input maupun input suatu data. Notasi yang umum digunakan antara lain:

(17)

Tabel II.1 Notasi Type Data

Notasi Keterangan

X Setiap Karakter

9 Angka Numeric

A Karakter Alphabet

Z Angka nol ditampilkan sebagai spasi kosong - Titik, sebagai pemisah ribuan

, Koma, sebagai pemisah pecahan - Hypen, sebagai tanda penghubung Sumber : Ros dan M. Shalahudin (2015:74)

b. Notasi Struktur Data

Notasi ini digunakan untuk membuat spesifikasi elemen data. dimana notasi yang umum digunakan sebagai berikut:

(18)

Tabel II.2

Notasi Struktur Data

Notasi Keterangan

= Terdiri

+ Dan (And)

0 Pilih (boleh Ya atau Tidak)

{} Pengulangan Proses (Iterasi)

[] Pilih salah satu pilihan

I Pemisah pilihan didalam pilihan[]

* Keterangan atau catatan

@ Petunjuk (key field)

Sumber : Rosa dan M. Shalahudin (2015:74)

2.2.3. Entity Relationship Diagram (ERD)

Menurut Frieyadie (2007:10) “Pemodelan Entity Relationship Diagram banyak digunakan dalam merancang tabel beserta relasinya”. Komponen yang digunakan pada Entity Relationship Diagram yaitu :

1. Entitas (Entity)

Entity merupakan objek yang dapat dibedakan dengan yang lain dalam dunia

nyata. Dalam entity ada yang disebut sebagai Entity set yaitu kumpulan dari entity yang sejenis.

Contoh: tempat (ruangan , kantor, rumah, dll),kendaraan (mobi, motor, becak)

(19)

2. Relasi (Relationship)

Relasi adalah hubungan alamiah yang terjadi antara satu atau lebih entitas, misalnya proses pendaftaran pegawai.

3. Atribut (attribute)

Atribut adalah ciri umum semua atau sebagian besar instansi pada entitas tertentu. Sebutan lain atribut adalah property, elemen data dan field.

Contoh: atribut pelanggan terdiri dari No KTP/SIM, nama, alamat.

4. Kardinalitas (Cardinality)

Dalam Entity Relationship Diagram terdapat tingkat hubungan antara hubungan yang satu dengan yang lain dilihat dari segi bahasa jumlah ketergantungan dalam suatu Entity dengan Entity lain inilah yang dinamakan Cardinality.

Ada kemungkinan yang terjadi yaitu:

a. One to One (1:1)

Terjadi suatu hubungan yang hanya memiliki sebuah hubungan yang satu dengan yang lain.

1 1

Sumber: Frieyadie (2007: 12)

Gambar II.2 Cardinality One to One b. One To Many/Many to One (1:M/M:1)

Terjadi apabila sebuah hubungan memiliki banyak hubungan atau banyak hubungan memiliki sebuah hubungan lain.

(20)

1 M

Sumber: Frieyadie (2007: 12)

Gambar II.3

Cardinality One to Many/Many to One

c. Many to Many

Terjadi apabila banyak hubungan memiliki banyak hubungan.

M M

Sumber: Frieyadie (2007: 12)

Gambar II.4 Cardinality Many to Many

2.2.4. Logical Record Structure (LRS)

Menurut Frieyadie (2007:13) “Sebelum tabel dibentuk dari field atau atribut entitas secara fisik atau level internal, maka harus dibuatkan suatu bentuk relational model yang dibuat secara logic atau level external dan konsep, dari pernyataan tersebut dibutuhkan yang disebut dengan relational structure (LRS)” . LRS (Logical record structure) adalah hasil dari pemodelan Entity Relationship Diagram (ERD) beserta atributnya sehingga bisa terlihat hubungan-hubungan antar entitas. Dalam pembuatan LRS terdapat tiga hal yang dapat mempengaruhi, yaitu :

(21)

1. Jika tingkat hubungan (cardinality) satu pada pada satu (one-to-one) maka, digabungkan dengan entitas yang lebih kuat (strong entity), atau digabungkan dengan entitas yang memiliki atribut yang lebih sedikit.

2. Jika tingkat hubungan (cardinality) satu pada banyak (one-to-many), maka hubungan relasi atau digabungkan dengan entitas yang tingkat hubungannya banyak.

3. Jika tingkat hubungannya (cardinality) banyak pada banak (many-to- many), maka hubungan relasi tidak akan digabungkan dengan entitas

manapun, melainkan menjadi sebuah LRS.

2.2.5. Pengertian My SQL

Menurut Wahana Komputer (2010:2) “MySQL adalah database server open source yang cukup populer keberadaanya dengan berbagai keunggulan yang

dimiliki, membuat software database ini banyak digunakan oleh praktisi untuk membangun suatu project”. Adanya fasilitas API (Application Programming Interface) yang dimilik oleh MySQL, memungkinkan bermacam-macam aplikasi

komputer yang ditulis dengan berbagai bahasa pemrograman dapat mengakses basis data MySQL.

MySQL merupakan sebuah perangkat lunak atau software sistem manajemen basis data SQL atau DBMS Multithread dan multi user. MySQl sebenarnya merupakan turunan dari salah satu konsep utama dalam database untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan secara mudah dan otomatis.

(22)

2.2.6. Pengertian Microsoft Visual Basic 6.0

Microsoft Visual Basic 6.0 merupakan bahasa pemrograman yang cukup

populer dan mudah untuk dipelajari. Dapat membuat program dengan aplikasi GUI (Graphical unit Interface) atau program yang memungkinkn pemakai komputer berkomunikasi dengan komputer tersebut dengan menggunakan modus grafik atau gambar.

Microsoft Visual Basic 6.0 menyediakan fasilitas yang memungkinkan

anda untuk menyusun sebuah program dengan memasang objek-objek grafis dalam sebuah form. Selain itu Visual Basic juga menawarkan berbagai kemudahan dalam mengelola sebuah database. Kemudahan ini masih ditambah lagi dengan tersedianya sarana dan peranti yang lengkap, (Madcoms, 2008:2).

2.2.7. HIPO (Hierarchy plus Input Process Output)

Menurut Al fatta (2007:147) menerangkan bahwa HIPO (Hierarchy plus Input-Process-Output) adalah teknik penggambaran modul-modul yang nantinya

akan dikembangkan oleh programmer menjadi prosedur-prosedur dalam program sistem informasi”. HIPO (Hierarchy plus Input-Process-Output) mempunyai sasaran, yaitu :

1. membuat sebuah struktur yang menggambarkan hubungan antar fungsi dalam program secara hierarkhis.

2. Untuk lebih menekankan fungsi-fungsi apa saja yang harus ada pada sistem yang dikembangkan program.

3. Untuk mendapatkan gambaran input dari fungsi dan output apa yang dihasilkan. menyediakan penjelasan yang jelas dari input yang harus digunakan

(23)

dan output yang harus dihasilkan oleh masing-masing fungsi pada tiap-tiap tingkatan dari diagram-diagram HIPO.

4. Untuk menyediakan output yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan pemakai.

2.2.8. Struktur Kode

Menurut Fathansyah (2012:105) data atau informasi dapat dilihat oleh pemakai awam (end-user) bisa berbeda dengan bagaimana data atau informasiitu disimpan. Itulah yang dikenal dengan abstraksi data. Apa yang dilihat oleh pemakai awam bisa jadi merupakan hasil pengolahan yang tidak disimpan sama sekali dalam basis data. Atau bisa pula, dinyatakan dalam bentuk lain. Salah satu alasan mengapa kita menyatakan suartu data (atribut) dalam bentuk lain adalah untuk efesiensi ruang penyimpanan. Dan cara yang ditempuh untuk menyatakan suatu data dalam bentuk lain itu adalah melalui pengkodean (data coding).

Dari pemakainannya, kita bisa membedakan adanya pengodean eksternal (user-defined coding) dan pengkodean internal (system coding). Pengkodean eksternal mewakili pengodean yang telah digunakan secara terbuka dan dikenal baik oleh para pemakai awam (end-user). Atribut nim dan dan kode_kul merupakan dua contoh atribut yang termasuk dalam pengkodean eksternal, karena data nim dan kode_kull ini telah digunakan secara terbuka dan dikenal dengan baik oleh pemakai awam. Sementara, atribut kode_dos yang telah merupakan contoh pengkodean internal, namun yang perlu diingat peengkodean internal tidak hanya dapat diterapkan pada pembuatan key alternatif tapi juga dapat diterapkan pada atribut data lain (non_key) yang memang kita kelola. Ada 3 bentuk

(24)

pengkodean yang dapat kita pilih yaitu:

1. Kode sekuensial (Squential code)

Dimana pengkodean dilakukan dengan mengasosiasikan an kode terurut (biasanya berupa bilangan asli atau abjad), misalnya data nilai mutu kuliah („Sempurna‟, „Baik‟, „Cukup‟, „Kurang‟, „Buruk‟) dikodekan dengan „A‟, „B‟,

„C‟, „D‟ dan „E‟.

2. Kode Mnemonic (Mnemonic Code)

Dimana pengkodean dilakukan dengan membentuk suatu singkatan dari data yang ingin dikodekan, misalnya data jenis kelamin („Laki-laki‟dan

„Perempuan‟) dikodekan menjadi „L‟ dan „P‟.

3. Kode Blok (Block Code)

Dimana pengkodean dinyatakan dalam format tertentu, misalnya data no.induk mahasiswa dengan format XXYYYY yang berbentuk atas XX=dua dijit terakhir angka tahun masuk dan YYYY= no.urut mahasiswa

Gambar

Gambar II.1  Metode Waterfall
Diagram  alir  data  merupakan  suatu  jaringan  yang  menggambarkan  suatu  sistem otomatis atau  komputerisasi, manual atau gabungan dari keduanya dalam  susunan  berbentuk  komponen  sistem  yang  saling  berhubungan  sesuai  dengan  aturan mainnya
Diagram  ini  dibuat  untuk  menggambarkan  sumber  serta  tujuan  data  yang  akan  di  proses  atau  dengan  kata  lain  diagram  tersebut  untuk  menggambarkan  sistem  secara  global dari keseluruhan sistem yang ada
Gambar II.2  Cardinality One to One  b. One To Many/Many to One (1:M/M:1)
+2

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu dibutuhkan upaya untuk mengurangi masalah tersebut, salah satunya dengan penemuan biopestisida yang berasal dari bahan alam yakni tanaman kirinyuh (Chromolaena

Justerusuatu kajian perlu dilakukan dengan mewujudkansuatubentuk model atau kerangka penilaian yang khususuntukmelihat kesediaan pengetahuan dan kemahiran guru dalam

Berfungsi mengatur dan mengendalikan kegiatan bagian pelayanan keperawatan sesuai dengan visi dan misi Rumah Sakit Roemani menuju terwujudnya pelayanan keperawatan yang prima.

Tim Gabungan terus melakukan evakuasi pencarian korban longsor di dusun Dusun Jemblung Desa Sampang Kecamatan Karangkobar Kabupaten Banjarnegara.. Dari hasil pencarian

Uji beda rata-rata digunakan untuk membandingkan antara hasil produksi dan pendapatan usahatani cabai merah yang diperoleh petani sebelum perubahan iklim dengan

Hijab dan jilbab merupakan suatu persoalan hijab yang muncul di Indonesia pada awal abad ke-20 dalam situasi kolonialis Belanda diakibatkan oleh adanya kesadaran umat Islam untuk

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkah laku partisipan dalam menggunakan media sosial Instagram terkait dengan aktivitas yang dilakukan, konten

Data data yang diperoleh dari hasil pengukuran dianalisa dengan program SPSS (Statistical Product and Service Solutions) untuk memperoleh grafik linier antara kadar