• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Situasi. Gambaran Situasi. Tanah Longsor. Banjarnegara-Jawa Tengah. Informasi Kunci. Situation Report Desember 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Situasi. Gambaran Situasi. Tanah Longsor. Banjarnegara-Jawa Tengah. Informasi Kunci. Situation Report Desember 2014"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Situation Report

Tanah Longsor

Banjarnegara-Jawa Tengah

DISASTER MANAGEMENT CENTER DOMPET DHUAFA

Laporan Situasi

12 -18 Desember 2014

_ _

Informasi Kunci

 Longsor kembali landa wilayah Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah, Jumat, 12 Desember 2014 sekitar pukul 18.00 WIB.

 Longsor terjadi di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara setelah sebelumnya dilanda hujan deras.

Data sementara 3 orang telah ditemukan tewas, 3 orang luka berat di rawat di rumah sakit, dan 13 orang ringan. Sekitar 105 unit rumah diperkirakan tertimbun longsor.

Korban luka ringan dirawat di

Puskesmas Karangkobar dan yang mengalami luka serius di bawa ke RSUD Banjarnegara.

Gambaran Situasi

_

Longsor menimbun pemukiman warga di Dusun Jemblung, Desa

Sampang, Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, pukul 18.00WIB, Jumat (12/12/2014).

Update 12/12/2014;

Pencarian dan evakuasi korban dilanjutkan oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI), tim reaksi cepat BNPB, BPBD, Basarnas, Tim SAR gabungan dan masyarakat serta elemen lainnya. Informasi terakhir yang diperoleh, 3 orang meninggal telah dievakuasi, 108 orang hilang

(2)

dan 54 KK diperkirakan tertimbun longsor. Korban luka berat mendapatkan perawatan intensif di RSUD Banjarnegara sementara luka ringan mendapatkan perawatan di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Karangkobar.

Update 13/12/2014;

Pagi ini Tim SAR gabungan kembali melanjutkan proses evakuasi korban tanah longsor di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara. Sebelumnya, evakuasi sempat dihentikan lantaran kondisi medan yang gelap dan berpotensi terjadinya longsor susulan. Proses evakuasi baru dimulai sekira pukul 06.00 WIB.

Sebanyak tiga alat berat dikerahkan ke lokasi untuk memudahkan proses evakuasi korban yang disinyalir masih tertimbun longsor. Tampak lima unit mobil pemadam kebakaran juga dikerahkan untuk membersihkan jalan yang terkena lumpur sisa longsoran.

Update 14/12/2014;

Hingga Minggu, 14 Desember 2014, pukul 06.30 WIB, jumlah korban 20 orang tewas, 11 luka berat, 4 luka ringan dan 88 orang masih dalam pencarian. Dari 20 orang tewas, 16 sudah teridentifikasi dan 4 orang belum dapat diidentifikasi. Korban tewas tidak semuanya warga Kecamatan Karangkobar, tetapi juga ada 5 orang warga Kecamatan Pejawaran.



Total pengungsi ada 577 jiwa yang tersebar di 10 titik. Pengungsi ini berasal dari warga Dusun Jemblung (200 jiwa) dan warga dari dusun/desa di sekitarnya (377 jiwa). Pengungsi memerlukan bantuan permakanan, selimut, sanitasi, obat-obatan, pakaian, dan pakaian anak-anak.

Hari ini pencarian korban akan mulai dilakukan dengan alat berat. Kementerian PU telah mengerahkan 10 alat berat, dimana sejak kemarin beberapa material longsor

yang menutup jalan. Sekitar 1.250 personil tim gabungan dan masyarakat membantu melakukan pencarian korban.

(3)

Update 15/12/2014;

Pengungsi bencana tanah longsor Banjarnegara, Jawa Tengah, mencapai 1.742 jiwa. Jumlah ini meningkat drastis dari pengungsi hari pertama bencana yang tercatat 577 jiwa. Pengungsi, Senin (15/12), tersebar di 17 titik posko pengungsian. Dari pendataan yang dilakukan Kementerian Sosial, jumlah pengungsi terus bertambah.

Hingga saat ini petugas dan relawan masih terus mencari puluhan korban yang hilang. Korban tewas yang teridentifikasi tercatat 39 orang. Jumlahnya kemungkinan akan terus bertambah mengingat masih ada korban yang belum ditemukan.

Update 16/12/2014;

Hingga Selasa (16-12-2014) pukul 07.15 WIB, korban meninggal dunia sebanyak 56 orang, dimana 38 laki-laki dan 18 perempuan. Dari kelompok usia, 10 adalah anak-anak dan 46 orang dewasa. Sebanyak 6 jenazah belum dapat diidentifikasi. 52 orang masih belum ditemukan hingga saat ini.

Dari 17 jenazah korban yang ditemukan kemarin pada Senin (15-12-2014), empat jenazah ditemukan di dekat jalan raya Banjarnegara-Pekalongan yang tertimbun longsor, sedangkan yang lainnya ditemukan di sektor II atau di bagian bawah tempat 35 rumah yang tertimbun longsor. Kepala BNPB, Syamsul Maarif, telah memerintahkan Dandim Banjanegara untuk mendata kembali warga di luar Dusun

Jemblung yang hilang untuk memastikan adanya korban yang berasal dari luar Dusun Jemblung. Sebab berdasarkan informasi warga, saat bersamaan longsor ada kendaraan yang sedang melintas. Pendataan masih dilakukan.

Jumlah pengungsi hingga saat ini ada 1.145 jiwa tersebar di 10 titik. Kementerian Sosial bersama BPBD dan relawan telah mendirikan dapur umum untuk melayani kebutuhan dasar pengungsi. Kementerian PU Pera mengerahkan 15 alat berat untuk membuka jalan yang tertimbun longsor. Sekitar 300 meter jalan tertimbun longsor hingga ketebalan 2-3 meter.

Update 17/12/2014;

Ancaman tanah longsor di Banjarnegara, Jawa Tengah masih terus mengancam. Kali ini sebanyak 588 jiwa yang berada di Dusun Slimpet, Desa Tlaga, Kecamatan Punggelan, terpaksa harus mengungsi ke tempat yang lebih aman.

(4)

Hal tersebut dilakukan setelah tebing setinggi 200 meter yang tepat berada di atas permukiman penduduk dusun setempat mengalami rekahan dan berpotensi longsor. Rekahan pada tebing sudah mengitari dusun. Ini disebabkan hujan deras terus menerus mengguyur desa setempat.

Setelah selasa kemarin (16/12/2014) tim gabungan berhasil menemukan 8 jenazah dan satu potongan kaki perempuan, menambah jumlah korban longsor yang telah ditemukan saat ini menjadi 64 korban. Diantaranya ada 6 korban yang belum dapat diindentifikasi.

Jumlah pengungsi saat ini ada 1.146 jiwa tersebar di 1e0 lokasi. Terjadi penurunan jumlah pengungsi dari hari sebelumnya yaitu dari 1.886 jiwa. Pengungsi yang telah pulang kembali ke rumahnya ini berasal dari desa sekitar lokasi kejadian yang pada saat terjadi longsor mereka panik dan ikut mengungsi. Kebutuhan dasar pengungsi tercukupi. Kebutuhan mendesak adalah permakanan, pakaian, pakaian anak, susu anak-anak, selimut, obat-obatan, sanitasi, dan sanitasi.Kerugian dan kerusakan akibat longsor masih dihitung. Rencana relokasi masih disiapkan. Sedang dicarikan lahan yang aman dan lokasinya tidak jauh dari desa asal.

Update 18/12/2014;

Tim Gabungan terus melakukan evakuasi pencarian korban longsor di dusun Dusun Jemblung Desa Sampang Kecamatan Karangkobar Kabupaten Banjarnegara. Hingga Rabu (17/12/2014) sore, sudah ditemukan total 83 orang meninggal dunia.

Dari hasil pencarian korban oleh Tim Gabungan di lokasi longsor di sektor 1,2,3 dan 4 dengan menggunakan alat sederhana hingga alat berat berhasil mengevakuasi 19 jenazah. Saat ini yang paling dibutuhkan adalah peralatan evakuasi, seperti sepatu boot, jas hujan, cangkul, sekop dan alat lain. Dengan segala kerja keras tim Gabungan berhasil menemukan 19 jenazah. Jadi total jenazah yang telah dievakuasi sejak Jumat (12/12) hingga kini menjadi 83 jenazah

Hingga hari Pengungsi Bertambah, jumlah pengungsi di Kecamatan Karangkobar berdasarkan data yang terpampang di papan informasi terus meningkat. Terakhir,

(5)

47 titik pengungsian, baik dalam gedung instansi pemerintah maupun yang mengungsi di rumah warga setempat. Adapun lokasi pengungsian terbesar berada di Balai Kecamatan sebanyak 195 jiwa, Balai Desa Leksana 169 jiwa, TPQ 120 jiwa dan Balai Desa Karangkobar 128 jiwa. Sisa pengungsi lain tersebar ke titik-titik yang lain.

Hari ini Tim Gabungan akan membersihkan aspal jalan agar bisa dilalui oleh kendaraan guna membuka ruas jalan di sektor 4, dan juga jembatan yang sebelumnya ambrol hari ini juga akan dipasang pelat besi darurat.

Kebutuhan Darurat dan Respon

_

Search and Rescue

Kebutuhan Darurat

 Tim evakuasi korban longsor Banjarnegara membutuhkan bantuan personel dan alat berat untuk melakukan penggalian timbunan longsoran. Selain itu kebutuhan tambahan Personil SAR dan relawan juga diperlukan untuk proses penggalian longsoran dan pencarian korban yang masih tertimbun.

 Buruknya akan sinyal selular menjadi salah satu kendala terhambatnya komunikasi dari luar menuju lokasi.

 Tim relawan gabungan yang sedang melakukan evakuasi belum mendapat suplai logistik dan tenda guna antisipasi ketika hujan datang.

 Belum ada data valid terkait kebutuhan kesehatan baik untuk pengungsi maupun relawan yang turut membantu.

 Kebutuhan akan MCK menjadi krusial dikarenakan ratusan jiwa mengungsi tapi hanya ada 1 MCK, itupun airnya sulit.

 Perlunya personil untuk mengatur lalu lintas, karena masih sering terjadi kemacetan.

Respon Darurat Dompet Dhuafa

 Dompet Dhuafa turunkan 7 orang dari relawan Dompet Dhuafa jateng (1 orang dokter, 1 orang bidan, 3 orang perawat, dan 2 orang etoser), Dompet Dhuafa jabar 4 orang, LKC Purwokerto 2 orang, Dompet Dhuafa pusat 4 orang, dan DMC Dompet Dhuafa 7 orang, Total 43 personil yang dibagi menjadi 2 Tim.

(6)

 Salah satu Tim Dompet Dhuafa fokus di SAR untuk membantu proses pencarian dan penyelamatan korban. Beberapa personil SAR gabungan dari relawan Jogja berserta PBMTI juga dikerahkan di lokasi. Termasuk beberapa tim medis dan mobil ambulance yang penanganan medis korban longsor

 Tim Dompet Dhuafa juga mendirikan pos bantuan berupa logistik dan non logistik yang berada di Alamat; Dusun suren RT. 02 RW.03 No. 55 Desa Ambal, Kec. karangkobar Kab. Banjarnegara, kodepos: 53453

 Tim Dompet Dhuafa bersama PBMTI (Perhimpunan Baitul Maal wa Tanwil Indonesia) dan beberapa dokter dari UMP (Universitas Muhammadiyah Purwokerto) melakukan setup Klinik Lapangan beserta layanan media (journalist center).

 Selain itu Dompet Dhuafa berkerja sama dengan Tim relawan UMP, membuka Sekolah Ceria di Pos Pengungsian Perhutani Karangkobar untuk anak-anak yang diikuti sejumlah 80 anak yang berasal dari 4 titik pengungsian.

 Tim Dompet Dhuafa bekerja sama dengan beberapa relawan membuka terapi traditional berupa bekam massal di klinik kesehatan darurat.

 Bekerja sama dengan beberapa relawan, Dompet Dhuafa juga menyajikan Makanan Pengganti ASI untuk ratusan bayi yang terdampak di pengungsian.

 Tim Dompet Dhuafa turut serta membantu Tim DVI (Disaster Victim Investigation) terkait Assesment kebutuhan detail menyangkut kesehatan.

 Peran Dompet Dhuafa sangat vital di Tim Identifikasi guna menyampaikan data korban untuk posko induk.

 Telah disiapkannya Peralatan untuk sterilisasi kebersihan Setelah Evakuasi oleh Tim Dompet Dhuafa.

 Tim Dompet Dhuafa melakukan untuk asessment untuk kaji data kebutuhan lansia, anak, ibu hamil dan balita.

Selain Optimalisasi Layanan Jurnalis Tim Dompet Dhuafa juga melanjutkan proses pembangunan MCK di sekitar posko dan sekaligus asessment kebutuhan MCK di balai desa karangkobar

(7)

Informasi DMC Dompet Dhuafa

Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa:

Abdul Azis

+628568667377

(bing03_200@yahoo.com)

Sigit Raharjo

+6281802947293

(sigit_raharjo@yahoo.com)

Rekening Donasi

Mandiri a.n. Yayasan Dompet Dhuafa Republika 101.000.6475.733 BCA a.n. Yayasan Dompet Dhuafa Republika 237.304.7171

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Dilihat dari aspek ekonomis secara rata-rata selama tahun 2007 sampai 2011 pemerintah kabupaten Gresik berada pada kriteria yang tidak ekonomis karena hasil perhitungannya

Mengeksplorasi manfaat penerapan teknologi yang memungkinkan di seluruh kota untuk lebih memahami bagaimana penerapan teknologi itu dapat mempengaruhi kualitas hidup di Bandung,

Peristiwa Tsunami pernah terjadi di Banyuwangi pada tahun 1994 yang dipicu oleh gempa bumi dengan kekuatan 7,2 skala daerah di Jawa Timur yang mempunyai sudut lereng terjal, jenis

 Pertimbangkan bagaimana organisasi memastikan bahwa SML mencapai hasil yang diinginkan..  Bangun perencanaan pengelolaan dokumen dan

Laporan hasil pengendalian dan evaluasi capaian kinerja pembangunan yang di laporkan oleh perangkat daerah tidak tepat waktu Menyelenggarakan asistenti Evaluasi kinerja RPJMD

Pekerjaan struktur atas melibatkan beberapa kegiatan, antara lain adalah pekerjaaan pengukuran, pembesian,, bekisting, pengeccoran, pembongkaran bekisting, dan

Pengembang telah melakukan analisis data yang dilakukan pada bab IV, maka dapat disimpulkan bahwa pengembangan media animasi yang digunakan dalam proses