1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pengertian Sistem Akuntansi
Sistem akuntansi didefinisikan sebagai organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan maupun instansi (Mulyadi, 2016: 3).
2. Pengertian Sistem Akuntansi Penggajian
Menurut Mulyadi (2016: 309) sistem akuntansi penggajian adalah serangkaian proses kegiatan penggajian yang dibayarkan secara rutin kepada pegawai setiap bulan yang dikoordinasikan sedemikian rupa dengan menyediakan informasi berupa fungsi, organisasi, dokumen, catatan dan laporan tentang penggajian. Sistem akuntansi penggajian dalam perusahaan melibatkan fungsi kepegawaian, fungsi keuangan, dan fungsi akuntansi.
Menurut Mulyadi (2016: 374) sistem akuntansi penggajian dan pengupahan meliputi fungsi kepegawaian, fungsi keuangan, dan fungsi akuntansi. Fungsi kepegawaian bertanggung jawab dalam pengangkatan karyawan, penetapan jabatan, penetapan tarif gaji dan upah, promosi dan penurunan pangkat, mutasi karyawan, penghentian karyawan dari pekerjaannya, dan penetapan berbagai tunjangan kesejahteraan karyawan serta perhitungan gaji dan upah karyawan. Fungsi keuangan bertanggung jawab atas pelaksanaan pembayaran gaji dan upah serta berbagai tunjangan kesejahteraan karyawan. Fungsi akuntansi bertanggung jawab atas pencatatan biaya tenaga kerja dan distribusi biaya tenaga kerja untuk kepentingan perhitungan harga pokok produk dan penyediaan informasi guna pengawasan biaya tenaga kerja.
3. Informasi yang Diperlukan Manajemen dalam Sistem Akuntansi Penggajian
Informasi yang dibutuhkan oleh manajemen dari kegiatan penggajian adalah:
a. Jumlah biaya gaji yang menjadi beban perusahaan selama periode akuntansi tertentu.
b. Jumlah biaya gaji yang menjadi beban setiap pusat pertanggungjawaban selama periode akuntansi tertentu.
c. Jumlah gaji yang diterima setiap karyawan selama periode akuntansi tertentu
d. Rincian unsur biaya gaji yang menjadi beban perusahaan dan setiap pusat pertanggung jawaban selama periode akuntansi tertentu.
e. Surat pernyataan gaji dibuat oleh fungsi pembuat daftar gaji bersamaan dengan pembuatan daftar gaji dan atau dalam kegiatan yang terpisah dari pembuatan daftar gaji dibuat sebagai catatan bagi setiap karyawan mengenai rincian gaji yang diterima beserta berbagai potongan yang menjadi beban setiap karyawan. (Mulyadi, 2016: 313).
4 Dokumen yang Digunakan dalam Sistem Informasi Akuntansi Penggajian
Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penggajian adalah:
a. Dokumen pendukung perubahan gaji
Dokumen pendukung perubahan gaji dikeluarkan oleh fungsi kepegawaian berupa surat-surat keputusan yang terkait dengan karyawan, seperti surat keputusan pengangkutan karyawan baru, kenaikan pangkat, perubahan tarif gaji, penurunan pangkat, pemberhentian sementara dari pekerjaan (skorsing), pemindahan dan lain sebagainya. Tembusan dokumen ini dikirimkan ke fungsi pembuat daftar gaji untuk kepentingan pembuatan daftar gaji.
(Mulyadi, 2016: 310)
b. Kartu jam hadir
Kartu jam hadir digunakan oleh fungsi pencatat waktu untuk mencatat jam hadir setiap karyawan di perusahaan berupa daftar hadir biasa atau kartu hadir yang diisi dengan mesin pencatat waktu.
(Mulyadi, 2016: 310). Kartu Jam Hadir dapat dilihat pada gambar berikut ini:
c. Daftar gaji
Daftar gaji berisi jumlah gaji bruto setiap karyawan, dikurangi potongan-potongan berupa PPh Pasal 21, utang karyawan, iuran untuk organisasi karyawan, dan lain sebagainya. (Mulyadi, 2016:
312). Daftar gaji dapat dilihat pada Gambar 2.2 berikut ini:
Gambar 2.1 Kartu jam hadir Sumber: Mulyadi (2016)
Gambar 2.2. Daftar gaji Sumber : Mulyadi (2016: 312)
d. Rekap daftar gaji
Rekap daftar gaji merupakan ringkasan gaji karyawan yang dibuat berdasarkan daftar gaji. (Mulyadi, 2016: 312)
e. Surat pernyataan gaji
Surat pernyataan gaji dibuat oleh fungsi pembuat daftar gaji bersamaan dengan pembuatan daftar gaji dan atau dalam kegiatan yang terpisah dari pembuatan daftar gaji dibuat sebagai catatan bagi setiap karyawan mengenai rincian gaji yang diterima beserta berbagai potongan yang menjadi beban setiap karyawan. (Mulyadi, 2016: 313). Surat pernyataan gaji dapat dilihat pada Gambar 2.3 berikut ini:
Gambar 2.3. Surat pernyataan gaji Sumber : Mulyadi (2016: 312)
f. Amplop gaji
Uang gaji karyawan diserahkan kepada setiap karyawan dalam amplop gaji. Di halaman muka amplop gaji setiap karyawan berisi informasi mengenai nama karyawan, nomor identifikasi karyawan dan jumlah gaji bersih yang diterima karyawan dalam bulan tertentu.
(Mulyadi, 2016: 313)
g. Bukti kas keluar
Bukti kas keluar merupakan perintah pengeluaran uang yang dibuat oleh fungsi akuntansi kepada fungsi keuangan, berdasarkan informasi dalam daftar gaji yang diterima dari fungsi pembuat daftar gaji. (Mulyadi, 2016: 314). Bukti kas keluar dapat dilihat pada Gambar 2.4berikut ini:
Gambar 2.4. Bukti Kas Keluar Sumber : Mulyadi (2016: 316)
5. Catatan Akuntansi yang digunakan dalam Sistem Akuntansi Penggajian
Catatan akuntansi yang digunakan dalam pencatatan gaji adalah:
a. Jurnal umum
Jurnal umum dalam pencatatan gaji digunakan untuk mencatat distribusi biaya tenaga kerja dalam perusahaan. (Mulyadi, 2016:
317)
b. Kartu penghasilan karyawan
Kartu penghasilan karyawan digunakan untuk mencatat penghasilan dan berbagai potongannya yang diterima oleh setiap karyawan. Informasi dalam catatan ini dipakai sebagai dasar penghitungan PPh Pasal 21 yang menjadi beban setiap karyawan.
Selain itu, kartu penghasilan karyawan ini digunakan sebagai tanda terima gaji karyawan yang ditandatanganinya kartu tersebut oleh karyawan yang bersangkutan. Dengan tanda tangan pada kartu penghasilan karyawan ini, setiap karyawan hanya mengetahui gajinya sendiri, sehingga penghasilan karyawan tertentu tidak diketahui oleh karyawan yang lain. (Mulyadi, 2016: 317)
6. Fungsi yang Terkait dalam Sistem Akuntansi Penggajian
Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi penggajian sebagai berikut:
a. Fungsi kepegawaian
Fungsi kepegawaian bertanggungjawab untuk mencari karyawan baru, menyeleksi calon karyawan, memutuskan penempatan karyawan baru, membuat surat keputusan tarif gaji karyawan, kenaikan pangkat dan golongan gaji, mutasi karyawan, dan pemberhentian karyawan.
b. Fungsi pencatat waktu
Fungsi pencatat waktu bertanggung jawab untuk menyelenggarakan catatan waktu hadir bagi semua karyawan perusahaan sesuai dengan sistem pengendalian internal yang baik yang mensyaratkan fungsi pencatatan waktu hadir karyawan tidak boleh dilaksanakan oleh fungsi operasi atau oleh fungsi pembuat daftar gaji.
c. Fungsi pembuat daftar gaji
Fungsi pembuat daftar gaji bertanggung jawab untuk membuat daftar gaji yang berisi penghasilan bruto yang menjadi hak dan berbagai potongan yang menjadi beban setiap karyawan selama
jangka waktu pembayaran gaji. Daftar gaji diserahkan oleh fungsi pembuat daftar gaji kepada fungsi akuntansi untuk pembuatan bukti kas keluar yang dipakai sebagai dasar untuk pembayaran gaji kepada karyawan.
d. Fungsi akuntansi
Fungsi akuntansi dalam sistem akuntansi penggajian bertanggung jawab untuk mencatat kewajiban yang timbul dalam hubungannya dengan pembayaran gaji karyawan (misalnya utang gaji karyawan, utang pajak, utang dana pensiun). Dalam struktur organisasinya, fungsi akuntansi yang menangani sistem akuntansi penggajian ditangani oleh bagian utang dan bagian jurnal.
Bagian utang memegang fungsi pencatat utang yang dalam sistem akuntansi penggajian bertanggung jawab untuk memproses pembayaran gaji seperti yang tercantum dalam daftar gaji. Bagian ini menerbitkan bukti kas keluar yang memberi otorisasi kepada fungsi pembayar gaji untuk membayarkan gaji kepada karyawan seperti yang tercantum dalam daftar gaji. Sedangkan, bagian jurnal memegang fungsi pencatat jurnal yang bertanggung jawab untuk mencatat biaya gaji dalam jurnal umum.
e. Fungsi Keuangan
Fungsi Keuangan bertanggung jawab untuk mengisi cek guna pembayaran gaji dan menguangkan cek tersebut ke bank. Uang tunai tersebut kemudian dimasukkan ke dalam amplop gaji setiap karyawan, untuk selanjutnya dibagikan kepada karyawan yang berhak. (Mulyadi, 2016: 319)
7. Jaringan Prosedur yang membentuk Sistem Akuntansi Penggajian Jaringan yang membentuk sistem akuntansi penggajian terdiri dari:
a. Prosedur pencatatan waktu hadir
Prosedur pencatatan waktu hadir yang bertujuan untuk mencatat waktu hadir karyawan. Pencatatan waktu hadir ini diselenggarakan
oleh fungsi pencatat waktu dengan menggunakan daftar hadir pada pintu masuk kantor administrasi. Pencatatan waktu hadir dapat menggunakan daftar hadir biasa yang harus ditandatangani oleh karyawan setiap hadir dan pulang dari perusahaan atau dapat menggunakan kartu hadir (berupa clock card) yang diisi secara otomatis dengan menggunakan mesin pencatat waktu (time recorder mechine).
b. Prosedur pembuatan daftar gaji
Pembuat daftar gaji berfungsi untuk membuat daftar gaji karyawan. Data yang daipakai sebagai dasar pembuatan daftar gaji adalah surat-surat keputusan mengenai pengangkatan karyawan baru, kenaikan pangkat, pemberhentian karyawan, penurunan pangkat, daftar gaji bulan sebelumnya dan daftar hadir. Jika karyawan melebihi penghasilan tidak kena pajak, informasi mengenai potongan PPh Pasal 21 dihitung oleh fungsi pembuat daftar gaji atas dasar data yang tercantum dalam kartu pernghasilan karyawan. Potongan PPh Pasal 21 ini dicantumkan dalam daftar gaji.
c. Prosedur distribusi biaya gaji
Biaya tenaga kerja didistribusikan kepada departemen- departemen yang menikmati manfaat dari tenaga kerja.
d. Prosedur pembuatan bukti kas keluar
Pembuatan bukti kas keluar dalam prosedur ini merupakan perintah pengeluaran uang yang dibuat oleh fungsi akuntansi kepada fungsi keuangan, berdasarkan informasi dalam daftar gaji yang diterima dari fungsi pembuat daftar gaji.
e. Prosedur pembayaran gaji
Prosedur pembayaran gaji melibatkan fungsi akuntansi dan fungsi keuangan. Fungsi akuntansi membuat perintah pengeluaran kas kepada fungsi keuangan untuk menulis cek guna pembayaran gaji. Fungsi keuangan kemudian menguangkan cek tersebut ke bank dan memasukkan uang ke amplop gaji. Jika jumlah
karyawan perusahaan banyak, pembagian amplop gaji biasanya dilakukan oleh juru bayar (pay master). Pembayaran gaji dilakukan dengan membagikan cek gaji kepada karyawan. (Mulyadi, 2016:
320)
8. Unsur Pengendalian Internal dalam Sistem Akuntansi Penggajian Sebastian (2016: 450) menyatakan bahwa tujuan adanya sistem pengedalian internal adalah untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi, dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen (Sebastian, 2016:
450). Sedangkan Menurut Mulyadi (2016: 163) Sistem pengendalian internal meliputi struktur, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen. Definisi sistem pengendalian internal tersebut menekankan tujuan yang hendak dicapai, dan bukan pada unsur-unsur yang membentuk sistem tersebut. Dengan demikian, pengertian pengendalian internal tersebut di atas berlaku baik dalam perusahaan yang mengolah informasinya secara manual, dengan mesin pembukuan, maupun dengan komputer.
Unsur pengendalian internal dalam sistem akuntansi penggajian sebagai berikut:
a. Organisasi
Organisasi dalam unsur pengendalian internal sistem akuntansi penggajian sebagai berikut:
1) Fungsi pembuat daftar gaji harus terpisah dari fungsi keuangan.
2) Fungsi pencatatan waktu hadir harus terpisah dari fungsi operasi.
b. Sistem otorisasi
Sistem otorisasi dalam unsur pengendalian internal sistem akuntansi penggajian sebagai berikut:
1) Setiap orang yang namanya tercantum dalam daftar gaji harus memiliki surat keputusan pengangkatan sebagai karyawan perusahaan yang ditandangani oleh Direktur Utama.
2) Setiap perubahan gaji karyawan karena perubahan pangkat, perubahan tarif gaji, tambahan keluarga harus didasarkan pada surat keputusan Direktur Keuangan.
3) Setiap potongan atas gaji karyawan selain dari pajak penghasilan karyawan harus didasarkan atas surat potongan gaji yang diotorisasi oleh fungsi kepegawaian.
4) Kartu jam hadir harus diotorisasi oleh fungsi pencatat waktu.
5) Perintah lembur harus diotorisasi oleh Kepala departemen karyawan yang bersangkutan.
6) Daftar gaji harus diotorisasi oleh fungsi personalia.
7) Bukti kas keluar untuk pembayaran gaji harus diotorisasi oleh fungsi akuntansi.
c. Prosedur pencatatan
Prosedur pencatatan dalam unsur pengendalian internal sistem akuntansi penggajian sebagai berikut:
1) Perubahan dalam catatan penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan daftar gaji karyawan.
2) Tarif upah yang dicantumkan dalam kartu jam kerja diverifikasi ketelitiannya oleh fungsi akuntansi.
d. Praktik yang sehat
Praktik yang sehat dalam unsur pengendalian internal sistem akuntansi penggajian sebagai berikut:
1) Kartu jam hadir harus dibandingkan dengan kartu jam kerja sebelum kartu yang terakhir ini dipakai sebagai dasar distribusi biaya tenaga kerja langsung.
2) Pemasukan kartu jam hadir ke dalam mesin pencatat waktu harus diawasi oleh fungsi pencatat waktu.
3) Pembuatan daftar gaji harus diverifikasi kebenaran dan ketelitian perhitungannya oleh fungsi akuntansi sebelum dilakukan pembayaran.
4) Penghitungan pajak penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan catatan penghasilan karyawan.
Catatan penghasilan karyawan disimpan oleh fungsi pembuat daftar gaji dan upah.
5) Catatan penghasilan karyawan disimpan oleh fungsi pembuat daftar gaji dan upah. (Mulyadi, 2016: 321)
9. Bagan Alir Sistem Akuntansi Penggajian
Bagan alir sistem akuntansi penggajian disajikan pada Bagan 2.1 berikut ini:
Lanjutan:
Lanjutan:
Lanjutan:
Lanjutan:
Bagan 2.1 Bagan Alir Sistem Akuntansi Penggajian Sumber : Mulyadi (2016)
B. Hasil Penelitian Terdahulu
Penelitian yang membahas tentang Sistem Akuntansi Penggajian selama ini telah cukup banyak dilakukan oleh para peneliti sebagaimana ditunjukkan dalam Tabel 2.1 berikut ini:
Tabel 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu
Aspek Nanda Fahrain (2016) Maulida (2016)
Judul Tinjauan atas Sistem Informasi Akuntansi Penggajian pada PT POS Indonesia (Persero) Banjarmasin
Sistem Akuntansi Penggajian pada Politeknik Negeri Banjarmasin
Institusi yang Diteliti PT POS Indonesia (Persero) Banjarmasin
Politeknik Negeri Banjarmasin
Periode Analisis Januari 2016-Juni 2016 Januari 2015-Januari 2016 Rumusan Masalah Hal-hal yang berkaitan dengan
penyusunan sistem informasi akuntansi penggajian pada PT POS Banjarmasin.
Hal-hal yang berkaitan dengan penyusunan sistem akuntansi penggajian pada PNS dan PPNPN Poliban.
Tujuan Penelitian Melakukan tinjauan atas sistem informasi akuntansi penggajian pada PT Pos Indonesia (Persero) Banjarmasin.
1.Untuk mendeskripsikan sistem akuntansi penggajian PNS yang diterapkan di Poliban.
2.Untuk mendeskripsikan sistem akuntansi penggajian PPNPN yang diterapkan di Poliban.
Metode Penelitian 1. Metode Penelitian Kepustakaan dan Metode Penelitian Lapangan.
1. Metode Studi Kasus
Hasil Penelitian Berdasarkan Hasil Penelitian, datanya dalah sebagai berikut:
1. 1. Sistem penggajian pada PT.
POS Indonesia (Persero) Banjarmasin melibatkan beberapa fungsi yang terkait antara lain fungsi
kepegawaian, fungsi pencatat waktu hadir, fungsi pembuat daftar gaji, fungsi akuntansi, fungsi keuangan.
2. 2. Dokumen yang Digunakan
Berdasarkan Hasil Penelitian, datanya adalah sebagai berikut :
1. 1. Sistem akuntansi penggajian Pegawai Negeri Sipil (PNS) dalam perguruan tinggi Poliban melibatkan fungsi kepegawaian, fungsi pencatat waktu, fungsi pembuat daftar gaji, fungsi penginputan data, fungsi verifikasi data dan fungsi pengarsipan data. Fungsi dalam sistem akuntansi penggajian PPNPN di Poliban yaitu fungsi kepegawaian, fungsi pencatat
Lanjutan:
antara lain Kug-7, Peg-12, Daftar Tagihan Vendor SDM,Nota
PermintaanPembayaran (NPP), Daftar Penyelesaian Vendor SDM, Daftar Permintaan Cek, Surat Perintah Penyerahan
Cek/Bilyet Giro (BG), Daftar Payroll, Surat Perintah Bayar, Bukti Keluar Kas dan Bank.
3. Prosedur yang Digunakan dalam Sistem Penggajian. PT Pos Indonesia (Persero) Banjarmasin yaitu Prosedur Pencatatan Waktu Hadir, Prosedur Pembuatan Daftar Gaji, Prosedur Distribusi Biaya Gaji, Prosedur Pencatatan Akuntansi, Prosedur Pembayaran Gaji 1. 4. Catatan Akuntansi yang
Digunakan yaitu Pencatatan Beban Gaji, Jurnal Umum, dan Jurnal Pengeluaran Kas menggunakan Aplikasi SAP FICO.
2. 5. Unsur Pengendalian Internal antara lain : a. a. Organisasi.
1) Kantor Pusat sebagai fungsi kepegawaian, SSC Regional Bidang SDM dibantu Kantor Hub sebagai fungsi pembuat daftar gaji
2. waktu, fungsi pembuat daftar gaji, fungsi penginputan data, fungsi operator SPM, fungsi verifikasi data dan fungsi pengarsipan data.
3. 2. Dokumen yang Digunakan dalam Sistem akuntansi penggajian Pegawai Negeri Sipil (PNS) yaitu Dokumen Pendukung Perubahan Gaji, Daftar Hadir PNS (DHP), Daftar Gaji Pegawai (DGP), Rekapitulasi Gaji Induk (RGI), Surat Setoran Pajak (SSP), Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penggajian PPNPN di Poliban yaitu dokumen pendukung perubahan gaji. hadir PPNPN, surat permintaan pembayaran, surat perintah membayar dan surat perintah pengeluaran dana.
4. Prosedur yang Digunakan dalam sistem akuntansi penggajian Pegawai Negeri Sipil (PNS) yaitu Prosedur Pencatatan Waktu Hadir, Prosedur Pembuatan Daftar Gaji, Prosedur Verifikasi data, dan Prosedur Perintah Pengeluaran Dana. Prosedur penggajian dalam sistem akuntansi penggajian PPNPN di Poliban yaitu prosedur pencatatan waktu hadir, prosedur pembuatan daftar gaji, prosedur verifikasi data, prosedur perintah pengeluaran dana dan prosedur pembayaran gaji PPNPN.
Catatan Akuntansi yang Digunakan dalam pencatatan gaji PNS yaitu jurnal 5. pembantu gaji, dan untuk PPNPN di
Poliban yaitu tidak menggunakan catatan akuntansi khusus pada sistem penggajian PPNP
2) UPT sebagai fungsi pencatat waktu hadir
3) Divisi Akuntansi Kantor Pusat & Manajer Akuntansi Kantor Hub sebagai fungsi akuntansi, dan
3. Manajer Keuangan SSC Regional Bidang
Lanjutan:
b. b. Sistem Otorisasi.
1) Data kehadiran karyawan harus diotorisasi oleh UPT
2) Daftar gaji (Kug-7) harus
diotorisasi oleh SSC Regional ukti Keluar Kas dan Bank (BKKB) harus diotorisasi oleh Manajer Keuangan UPT.
c. Prosedur Pencatatan
1) Nota Permintaan Pembayaran (NPP) harus direkonsiliasi dengan Daftar Permintaan Cek/Bilyet Giro (BG).
2) Perhitungan besaran gaji yang diterima karyawan harus
diverifikasi ketelitiannya oleh SSC Regional.
d. c. Praktik yang Sehat
1) Data kehadiran karyawan diawasi oleh SSC Regional.
2) Pembuatan daftar gaji (Kug-7) harus diverifikasi kebenaran dan ketelitian perhitungannya oleh SSC Regional.
dikarenakan pencatatan penggajian PPNPN diinput langsung ke aplikasi SAIBA (Sistem Aplikasi Instansi Berbasis Akrual) dalam pembuatan laporan keuangan Poliban
6. Unsur Pengendalian Internal yang ada di Politeknik Negeri
Banjarmasin antara lain:
a. Organisasi
1) Fungsi pencatat waktu, fungsi kepegawaian, fungsi pembuat daftar gaji dan fungsi penginputan data sudah terpisah pada sistem penggajian PNS di Poliban b. Fungsi pencatat waktu, fungsi
kepegawaian, fungsi pembuat daftar gaji dan fungsi penginputan data sudah terpisah pada sistem penggajian PPNPN di Poliban.
Sistem Otorisasi.
1) Setiap perubahan gaji PNS memiliki SKKP dan SKJF yang diotorisasi oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.
2) SKGB, SKJS, SPMT dan SPMJ diotorisasi oleh Direktur Poliban.
3) Seluruh dokumen penggajian PNS beserta lampiran terkait harus diverifikasi oleh Bagian Kepegawaian, Bendahara Pengeluaran, Kuasa Pengguna Anggaran, Pejabat Pembuat Komitmen dan Pejabat Pembuat PeNandatanganan Surat Perintah Membayar.
4) Setiap PPNPN yang namanya tercantum dalam DPPP memiliki surat keputusan pengangkatan sebagai tenaga kontrak PPNPN di Poliban yang diotorisasi oleh Direktur Poliban.
c. Prosedur Pencatatan.
2) Prosedur pencatatan penggajian PNS yaitu Penginputan dokumen SKKGB, SKJS, SPMT, SPMJ, SKKP dan SKJF ke dalam aplikasi GPP oleh fungsi penginputan data di Bagian Bendahara Pengeluaran.
Lanjutan:
Sumber: Maulida dan Nanda Fahrain (2016)
Terdapat persamaan dan perbedaan antara hasil penelitian penulis dengan hasil penelitian Nanda dan Maulida. Persamaannya adalah topik yang diteliti yaitu sistem
a) 1) Prosedur pencatatan penggajian
PPNPN yaitu Penginputan dokumen RGI, DGP dan SPTJM ke komputer untuk diserahkan ke KPPN dalam bentuk softcopy yang disimpan di dalam flashdisk, Penginputan dokumen DPPP dan SKPTK ke aplikasi SAIBA oleh fungsi penginputan data di Bagian Bendahara Pengeluaran.
d. Praktik yang Sehat
1) Praktik yang sehat dalam unsur SPI pada sistem akuntansi penggajian PNS adalah sebagai berikut:
b) Absensi PNS dengan
menggunakan mesin daftar hadir fingerprint diawasi oleh fungsi pencatat waktu.
c) Penghitungan pajak penghasilan direkonsiliasi dengan jumlah gaji yang diterima oleh PNS
d) .Jumlah gaji dicatat dalam jurnal pembantu gaji di Bagian PPABP.
Dokumen beserta lampiran- lampiran penggajian PNS di Poliban diserahkan ke KPPN Setelah elesai diverifikasi oleh bagian yang berwenang.
2) Praktik yang sehat dalam unsur SPI pada sistem akuntansi penggajian PNS adalah sebagai berikut:
a) Absensi PNS dengan menggunakan mesin daftar hadirfingerprint diawasi oleh fungsi pencatat waktu.SPP dan SPM penggajian PPNPN di Poliban diserahkan ke KPPN dan sebagian dikembalikan dan diarsipkan di Bagian Bendahara Pengeluaran setelah selesai diverifikasi oleh PPK dan PPSPM.
2)
akuntansi penggajian yang diterapkan pada instansi pemerintahan. Persamaan antara penelitian penulis dengan Maulida yaitu penelitian menggunakan metode studi kasus, beberapa dokumen yang digunakan sama antara lain dokumen perubahan gaji, rekapitulasi gaji, dan surat setoran pajak. Persamaan dengan penelitian Nanda dan Maulida yaitu sama-sama melibatkan fungsi kepegawaian.
Prosedur yang digunakan sama dengan Maulida yaitu melibatkan prosedur verifikasi data. Catatan akuntansi yang digunakan Penulis dengan Maulida sama, yaitu menggunakan jurnal pembantu gaji. Persamaan lain ada pada unsur pengendalian internal, pada penelitian Nanda, Maulida, dan Penulis fungsi pencatat waktu sama-sama sudah terpisah dengan fungsi pembuat daftar gaji, dan setiap dokumen yang terkait harus diotorisasi oleh Direktur atau Kepala Instansi.
Perbedaan antara hasil penelitian penulis dengan hasil penelitian Nanda dan Maulida ada pada fungsi yang terkait, peneliti melibatkan fungsi pengelola penggajian dan fungsi penginputan data. Dokumen yang digunakan peneliti menggunakan formulir data mutasi pegawai, daftar pembayaran gaji, daftar potongan Bank, dan daftar gaji bersih yang tidak digunakan pada penelitian Nanda dan Maulida. Penulis melibatkan prosedur perubahan gaji, prosedur pengelola penggajian, prosedur pembuatan surat permintaan pembayaran dan surat perintah membayar, dan prosedur pembayaran gaji yang tidak digunakan pada penelitian Nanda dan Maul. Catatan akuntansi yang digunakan berbeda dengan Nanda yang menggunakan Pencatatan Beban Gaji, Jurnal Umum, dan Jurnal Pengeluaran Kas melalui Aplikasi SAP FICO, penulis hanya menggunakan Jurnal Pembantu Gaji.
Perbedaan unsur pengendalian internal dalam penelitian ini dengan penelitian Nanda dan Maulida ada pada prosedur pencatatan yang digunakan, penelitian ini menggunaka prosedur pencatatan penginputan dokumen yang terkait dengan sistem akuntansi penggajian ke dalam aplikasi SIM Penggajian.