• Tidak ada hasil yang ditemukan

LATAR BELAKANG Manfaat Pemeringkatan dan Program World Class University (WCU)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LATAR BELAKANG Manfaat Pemeringkatan dan Program World Class University (WCU)"

Copied!
58
0
0

Teks penuh

(1)

1

(2)
(3)

3

(4)

DAFTAR ISI

Daftar Isi ... 4

Latar belakang ... 5

1. QS World University Rankings ... 7

2. UI Green Metric Rankings ... 19

3. Perangkingan DIKTI ... 30

4. Times Higher Education (THE) Impact Rankings ... 37

5. Times Higher Education (THE) World University Rangkings ... 48

6. Webometrics Rankings ... 54

(5)

5

LATAR BELAKANG

Perangkingan universitas merupakan salah satu tuntutan global bagi seluruh stakeholders, baik civitas akademika, prospective students, maupun pengguna lulusan. Hasil rangking tersebut menjadi acuan publik dalam menilai kualitas perguruan tinggi dibandingkan dengan yang lain. Hal tersebut juga selaras dengan visi Universitas Airlangga (UNAIR) yaitu menjadi universitas yang diakui secara internasional. Berdasarkan mandat pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Universitas Airlangga merupakan salah satu universitas di Indonesia yang dipercaya untuk mampu menembus 500 world university ranking (WUR) versi QS pada tahun 2021. Sehingga upaya perankingan merupakan salah satu bagian yang tidak terpisahkan sebagai wujud upaya mencerdaskan kehidupan bangsa.

Meskipun terdapat beragam argumen terkait pemeringkatan universitas, terutama mengenai metode dan kriteria penilaian, namun pemeringkatan tersebut terbukti mampu mendorong peningkatan kualitas pendidikan secara keseluruhan. Mantan Presiden Academy of Management, Prof. Tom Lee, mengungkapkan bahwa kualitas pendidikan bisnis (MBA, EMBA) meningkat secara drastis dibandingkan 25 tahun yang lalu sejak Business Week, Economist, Financial Times, Forbes, dan majalah-majalah bisnis lainnya mengeluarkan daftar rangking sekolah bisnis terbaik secara berkala.

Argumen yang mengemuka mengapa universitas-universitas berupaya menjadi berkelas dunia adalah agar dapat bersaing dengan kampus- kampus kelas dunia dan sekaligus menghasilkan lulusan yang juga dapat bersaing dengan lulusan dari negara-negara maju di dunia internasional. Upaya untuk menciptakan universitas "kelas dunia" telah menjadi tuntutan global dalam satu dekade terakhir ketika pemerintah di seluruh dunia menempatkan pengembangan sistem pendidikan dan penelitian yang lebih kompetitif di dalam strategi ekonomi nasional mereka. Di Rusia, Presiden Vladimir Putin telah menjadikan hal tersebut sebagai kebijakan utama untuk menargetkan lima universitas Rusia masuk ke dalam peringkat top 100 Times Higher Education World University Rankings pada 2020. Di Jepang, Presiden Shinzo Abe mengatakan bahwa harus ada 10 universitas di Jepang yang masuk dalam top 100 dunia pada 2023.

Di dunia saat ini terdapat beberapa pemeringkatan perguruan tinggi yang berpengaruh dan diakui selain QS World University Ranking (QS), diantaranya adalah Times Higher Education (THE), Shanghai Jiao Tong Ranking (SJT), dan Webometric.

Pada pemeringkatan THE dan SJT belum ada perguruan tinggi di Indonesia yang masuk dalam Top 500. Pada tahun 2020 terdapat 9 perguruan tinggi Indonesia yang masuk dalam Top 1000 QS World University Ranking, dengan urutan; (1) Universitas Indonesia, (2) Universitas Gadjah Mada, (3), Institut Teknologi Bandung (4) Institut Pertanian Bogor, (5) Universitas Airlangga, (6) Universitas Padjajaran, (7) Universitas Bina Nusantara, (8) Universitas Diponegoro (9) Institut Teknologi Sepuluh Nopember,

Berdasarkan Renstra tahun 2009-2014 Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi menargetkan 11 perguruan tinggi di Indonesia masuk peringkat 500 besar dunia. Namun dalam kenyataannya, terjadi perubahan menuju ke arah yang negatif, dimana hanya ada dua perguruan tinggi di Indonesia yang masuk peringkat 500 besar dunia versi QS World University Ranking (QS WUR) pada tahun 2014. Renstra Kemenristekdikti tahun 2015- 2020 menargetkan 5 perguruan tinggi yang akan masuk 500 besar dunia, yaitu Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Gadjah Mada, Institut Pertanian Bogor, dan Universitas Airlangga. Target lebih lanjut, seluruh PTN-BH (11 universitas) akan dapat memasuki 500 besar dunia QS WUR pada tahun 2022.

Manfaat Pemeringkatan dan Program World Class University (WCU)

Program World Class University (WCU) merupakan program prioritas pada Rencana Strategis Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti). Program WCU bertujuan mendorong Perguruan Tinggi di Indonesia untuk meningkatkan reputasi akademik di tingkat internasional. Berdasarkan Rencana Pengembangan Pendidikan Tinggi 2015 – 2019, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi menargetkan 7 perguruan tinggi di Indonesia yang masuk peringkat 500 besar dunia. Kemenristekdikti terus berupaya mempertahankan dan meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia agar masuk dalam peringkat 500 besar di dunia melalui skema pendanaan khusus. Direktorat Jenderal

(6)

Kelembagaan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Pendidikan Tinggi mengalokasikan pendanaan khusus untuk mendorong peningkatan reputasi akademik beberapa Perguruan Tinggi di tingkat internasional. Skema pendanaan ini didasarkan pada pencapaian reputasi akademik selama ini, khususnya keberhasilan dalam mencapai peringkat 500 besar tingkat dunia atau 200 tingkat Asia.

Pendanaan untuk mendukung program dan kegiatan WCU di atas merupakan mekanisme pendanaan yang berbasis kinerja (performance- based budgetting), di mana Direktorat Jenderal Kelembagaan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Pendidikan Tinggi bersama-sama Perguruan Tinggi penerima dana menyepakati serangkaian indikator kinerja berikut target yang harus dicapai oleh pihak Perguruan Tinggi.

Manfaat yang akan diperoleh dengan adanya anggaran Program WCU di antaranya:

1. Memperoleh dukungan pendanaan yang dapat digunakan untuk pengembangan kelembagaan Program WCU.

2. Mendapatkan prioritas dalam program instrumen kebijakan lainnya yang ada di Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi seperti world class professor (WCP), world class research (WCR), LPDP, dan sebagainya.

3. Mendapatkan penguatan secara kelembagaan dengan tujuan meningkatkan kinerja lembaga perguruan tinggi dari sisi akademik, penelitian, dan internasionalisasi sehingga ipteks dapat memiliki reputasi di tingkat global yang sesuai dengan martabat bangsa.

4. Mendapatkan pengakuan sebagai perguruan tinggi yang bereputasi tinggi dan rujukan di bidang keilmuan tertentu di tingkat global.

(7)

7

(8)

1. Apa itu QS World University Rankings?

QS World University Rankings adalah publikasi tahunan peringkat universitas oleh Quacquarelli Symonds (QS), yang sebelumnya dikenal sebagai Times Higher Education-QS World University Rankings. Penerbit tersebut telah berkolaborasi dengan majalah Times Higher Education (THE) untuk menerbitkan hasil pemeringkatan dari tahun 2004 sampai 2009, kemudian keduanya mulai mengumumkan versinya sendiri mulai tahun 2010.

QS memilih tetap menggunakan metode sebelumnya, sedangkan Times Higher Education mengadopsi metode perankingan yang baru. Sistem pemeringkatan QS saat ini terdiri dari pemeringkatan universitas pada tataran global (World University Rankings), pemeringkatan universitas pada tataran regional (Asia, Amerika Latin, Emerging Europe dan Asia Tengah, Wilayah Arab, dan BRICS), dan pemeringkatan universitas berdasarkan bidang ilmu.

QS WUR merupakan salah satu pemeringkatan universitas tingkat internasional yang mendapat persetujuan dari International Ranking Expert Group (IREG), dan dipandang sebagai salah satu yang paling banyak digunakan sebagai referensi. Berbeda dengan lembaga ranking lain, 50% nilai QS WUR berasal dari survei kepada akademisi seluruh dunia dan pengguna lulusan, sedangkan 50% lainnya berasal dari kinerja yang dimiliki oleh masing-masing perguruan tinggi.

2. METODOLOGI QS (INDIKATOR DAN PEMBOBOTAN)

QS University Ranking dipublikasikan sejak tahun 2004. QS University Ranking terdapat dua kategori yang diikuti UNAIR QS WUR dan QS AUR. QS WUR (World University Ranking) adalah pemeringkatan tingkat dunia, sedangkan QS AUR (Asia University Ranking) adalah pemeringkatan tingkat Asia. Pembobotan dan indikator pada QS WUR dan AUR berbeda. Pembobotan masing-masing pilar pada QS WUR dan AUR adalah sebagai berikut : Berdasarkan gambar di atas terdapat beberapa perbedaan antara indikator QS WUR dan AUR, Berikut adalah penjabaran dari masing-masing indikator tersebut, antara lain:

A. Academic Reputation

Merupakan penilaian akademik yang diambil dari survei tahunan yang dilakukan oleh QS dan dirancang untuk mengevaluasi persepsi akademis terkait institusi terbaik dalam penelitian yang

diambil dari partisipan di seluruh dunia. QS melakukan survei kepada partisipan berdasarkan data academic peerlist yang dikirimkan oleh masing- masing universitas. Academic peerlist adalah daftar kolega akademik baik domestik maupun internasional yang bukan alumni Universitas Airlangga. Academic peerlist melputi dosen, peneliti, laboran, dokter, perawat yang bekerja pada suatu universitas.

Gambar 2 : Bobot QS AUR B. Employer Reputation

Merupakan penilaian terhadap pandangan pengusaha di seluruh dunia pada institusi yang menyediakan para profesional terbaik, diambil dari survei tahunan QS. Survei dilakukan pada seluruh data employer contact list yang telah dikirmkan oleh masing-masing universitas. Employer contact list adalah daftar alumni atau pengguna lulusan domestik maupun internasional yang bekerja di suatu perusahaan, instansi pemerintahan atau rumah sakit.

C. Citation Per Faculty

Dihitung berdasarkan rasio jumlah sitasi dibagi jumlah faculty (dosen keseluruhan). Rasio ini untuk mengestimasi dampak dan qualitas dari scientific work yang dihasilkan oleh masing-masing universitas.

Citation per Faculty = jumlah sitasi ÷ jumlah dosen

Jumlah sitasi : sitasi lima tahun terakhir Jumlah dosen : jumlah dosen keseluruhan UNAIR

Gambar 1 : Bobot QS WUR

(9)

9 a. Sitasi

Sitasi yang dimaksud disini adalah sitasi yang bukan dari satu afiliasi negara yang sama (exclude self-citation) dan di rata-rata (normalize) dari lima bidang ilmu yaitu art and humanities, engineering and technology, life science and medicine, natural science, dan social science.

b. Faculty (Dosen)

Faculty yang dimaksud disini adalah jumlah dosen yang melakukan perencanaan, pengarahan dan pengajaran akademik saja, penelitian saja atau keduanya baik pengajaran maupun penerlitian. Meliputi dosen, peneliti, post doctoral yang berkontribusi pada pengajaran dan penelitian di universitas untuk jangka waktu minimal 3 bulan. Kategori dosen yang dapat dimasukan adalah Dosen PNS, non PNS, Tetap non PNS, Honorer, Kontrak dan LB.

Faculty tersebut dapat dikelompokkan pada dua jenis yaitu part time dan full time.

Beberapa kategori seperti riset asisten, mahasiswa S3 yang membantu memberi pengajaran.

D. Faculty Student Ratio

Dihitung berdasarkan rasio jumlah faculty (dosen keseluruhan) dibagi jumlah mahasiswa aktif S1, S2, S3, SP1, SP2 tanpa menghitung mahasiswa D3, D4 dan profesi. Semakain tinggi nilai faculty student ratio menunjukkan tingginya komitment pada universitas yang bersangkutan dalam meningkatkan kualitas mutu pengajaran.

Student yang dimaksud disini adalah mahasiswa undergraduate (S1), postgraduate (S2 dan S3) dan spesialis (Sp1,Sp2) baik mahasiswa domestik maupun internasional.

E. International Faculty

Penilaian didasarkan pada proporsi jumlah international faculty (dosen internasional) dibagi jumlah faculty (dosen keseluruhan). International faculty antara lain adjunct professor, visiting researcher, visiting professor, visiting lecturer and postdoctoral researcher yang melakukan pengajaran atau penelitian dengan waktu lebih dari 3 bulan.

F. International Student

Penilaian didasarkan pada proporsi jumlah mahasiswa internasional (undergraduate, post graduate, specialist) dibagi jumlah seluruh mahasiswa aktif (domestik dan internasional) pada S1,S2,S3, Sp1 dan Sp2. International student merupakan mahasiswa asing (WNA) yang menempuh pendidikan (degree) baik single degree maupun double degree di UNAIR, serta mahasiswa

yang melaksanakan credit transfer, summer school, language student namun bukan exchange.

Exchange student and off shore student tidak termasuk kategori internasional student namun masuk dalam kategori inbound student.

Indikator diatas merupakan indikator dalam penilaian QS WUR. Berikut adalah tambahan indikator yang ada di QS AUR selain daripada 6 indikator WUR tersebut.

G. Staff With Ph.D.

Dihitung berdasarkan seluruh faculty yang bergelar Ph.D atau bergelar doktor dibagi dengan jumlah seluruh faculty (dosen keseluruhan). Dosen keseluruhan yang dimaksud adalah dosen domestik dan internasional.

H. Student exchange-Outbound

Penilaian didasarkan pada jumlah mahasiswa undergraduate (S1), postgraduate (S2/S3) dan specialist (Sp1, Sp2) dari Universitas Airlangga yang melakukan kegiatan akademik (seperti perkuliahan, penelitian, paper conference dan perlombaan dll) di institusi pendidikan internasional baik part time (< 3 bulan) maupun full time (≥ 3 bulan) dalam periode laporan tahunan berjalan.

I. Student Exchange-Inbound

Penilaian didasarkan pada jumlah mahasiswa undergraduate (S1), postgraduate (S2/S3) dan specialist (Sp1, Sp2) dari institusi pendidikan internasional yang melakukan kegiatan akademik (seperti perkuliahan, penelitian, paper conference dan perlombaan dll) di Universitas Airlangga baik part time (< 3 bulan) full time (≥ 3 bulan) dalam periode laporan tahunan berjalan.

J. Staff -Outbound

Penilaian didasarkan pada jumlah dosen dari Universitas Airlangga yang menjadi pengajar atau melaksanakan penelitian di institusi internasional (luar negeri) dalam periode pelaporan tahun berjalan, baik full time (≥ 3 bulan) maupun part time (< 3 bulan).

K. Staff-Inbound

Penilaian didasarkan pada jumlah dosen dari institusi internasional (luar negeri) yang aktif menjadi staff pengajar akademik atau melaksanakan penelitian di Universitas Airlangga dalam periode pelaporan tahun berjalan, baik full time (≥ 3 bulan) maupun part time (< 3 bulan).

L. International Research Network

Indikator ini mengukur riset kolaborasi antara universitas dengan universitas lain di luar negeri.

Data diambil dari Scopus dan diukur menggunakan Margalef Index untuk mengetahui keberagaman kolaborasi penelitian universitas.

(10)

M. Citation per Paper, Paper per Faculty Kedua indikator ini dinilai menggunakan data dari Scopus untuk publikasi dan sitasi penelitian.

Citation per Paper menilai jumlah sitasi per artikel penelitian yang diterbitkan, yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang dampak yang dimiliki masing-masing lembaga penelitian dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Paper per Faculty menilai jumlah makalah penelitian yang diterbitkan per dosen. Indikator ini memberikan gambaran produktivitas penelitian universitas.

3. Submit dan Perhitungan Data

Cara input data dalam perankingan QS adalah:

1) Critical data di Submit dalam core.qs.com Seluruh data, kecuali academic peerlist dan employer peerlist dalam indikator perankingan diinput dalam laman https://qs-hub.qs.com.

Data mahasiswa diinput dengan membedakan S1,S2,S3, Spesialis baik mahasiswa domestik dan internasional, serta baik full time maupun part time.

Data dosen diinput dengan membedakan international and domestic faculty serta part and full time. Data inbound outbound dibedakan menjadi part time dan full time.

Data yang diinput merupakan data tahun sebelumnya (t-1). Untuk data QS WUR disubmit per Februari dan data QS AUR disubmit per Juli. Data yang sudah disubmit untuk WUR seperti data mahasiswa/student, dosen/faculty sekaligus digunakan untuk penilaian QS AUR. Sehingga untuk submit data QS AUR hanya inbound outbound student dan staff/faculty.

2) Data peerlist dikirim melalui email Penilaian academic reputation dan employer reputation didasarkan pada hasil survei terhadap academic peerlist untuk academic reputation dan employer peerlist untuk employer reputation. Data peerlist tersebut dikirim per Pebruari ke email QS analyst untuk wilayah Asia Pasifik, yaitu [email protected].

Penilaian academic peerlist didasarkan pada jumlah academic peerlist yang aktif

dan memilih Universitas Airlangga ketika dilakukan survey oleh QS. Data academic peerlist yang dikirimkan harus sesuai dengan form QS dan semua data terverifikasi aktif & benar. Bobot academic peerlist dibedakan antara international peerlist dan domestic peerlist. Bobot international peerlist = 1, domestic peerlist adalah 1/4, artinya 1 international peerlist sama dengan 4 domestic peerlist.

Penilaian employer reputation didasarkan pada jumlah employer contact list yang aktif dan memilih Universitas Airlangga ketika dilakukan survey oleh QS. Data employer contact list yang dikirimkan harus sesuai dengan form QS dan semua data terverifikasi aktif & benar.

Metode survei pada academic dan employer reputation dilakukan dengan cara QS mengirim survei kepada peerlist untuk menyebutkan sepuluh perguruan tinggi terbaik, baik domestik (Indonesia) maupun internasional, pada bidang ilmu tertentu.

4. Perhitungan nilai Full time Equivalent (FTE) Full Time Equivalent (FTE) adalah nilai yang digunakan untuk menghitung data akumulasi dari part time dan full time untuk beberapa indikator yang menggunakan submited data di core.qs.com/.

Data yang menggunakan FTE dalam penghitungan adalah data mahasiswa/student, dosen/faculty, inbound/outbound student dan inbound/outbound staff dihitung berdasarkan nilai FTE. Keseluruhan data yang terkumpul dibagi menjadi tiga jenis, full time, part time,dan FTE (Full Time Equivalent).

1) Full Time adalah mahasiswa atau dosen (faculty) yang melakukan kegiatan lebih dari 3 bulan atau yang melakukan credit transfer.

2) Part Time adalah mahasiswa atau dosen (faculty) yang melakukan kegiatan kurang dari 3 bulan.

3) FTE (Full Time Equivalent) = Full Time + ( Part Time ÷ 3)

Nilai yang digunakan dalam perhitungan adalah nilai FTE, yaitu akumulasi antara full time dan part time.

(11)

11

5. Strategi Menuju Top Class University

Pada bab ini terdapat beberapa strategi yang dapat diimplementasikan oleh fakultas agar dapat berkontribusi.

Berikut paparan strategi pada masing-masing indikator:

A. ACADEMIC REPUTATION

Strategi Sivitas Akademika Langkah-langkah yang bisa dilakukan Peningkatan kualitas

hubungan dengan academic peerlist

Dosen&/WD1 1. Melakukan joint research dan joint supervision dengan peneliti luar negeri

2. Membuat forum komunikasi dosen dan peneliti internasional 3. Mengembangkan praktik baik yang sudah dilakukan oleh fakultas dan universitas seperti joint symposium, KKN Internasional, asosiasi dan konsorsium, maupun kontak personal perlu lebih ditingkatkan dan dijaga keberlanjutannya 4. Program satu Doktor 3 peerlist, peerlist yang dikumpulkan

setidaknya berskor 9

5. Mewajibkan dosen yang kuliah di luar negeri dengan beasiswa untuk membawa setidaknya 3 peerlist dengan score 10

Faculty ambassador 1. Merekap data peerlist dari seluruh dosen di fakultas 2. Mengevaluasi kelengkapan data peerlist dan kesesuaian

dengan form dari system UACC

3. Mengevaluasi jalannya korespondensi yang dilakukan oleh dosen

4. Mengelompokkan data peerlist yang potensial memilih UNAIR diantara peerlist yang telah terkumpul

5. Mengawasi setiap pembaruan CV yang di update oleh dosen Airlangga Global

Engagement (AGE)

1. Merekap data peerlist dari seluruh faculty ambassador 2. Melakukan korespondensi dengan kolega yang disertai

pengiriman newsletter. Korespondensi harus menggunakan email @unair.ac.id

3. Selain menambah data peerlist baru, memilah kembali data peerlist tahun 2016 yang sudah ada dan dilakukan korespondensi lebih lanjut untuk menjaga hubungan menjadi lebih baik

4. Gathering internal untuk peningkatan pemahaman dosen di Fakultas terhadap Academic Peerlist sehingga berkenan menyumbangkan academic peer dosen kepada Fakultas PKIP 1. Membuat newsletter dengan membuat artikel masing-

masing fakultas secara berkelanjutan per bulan

2. Mengupload newsletter pada website UNAIR sehingga dapat diunduh oleh seluruh sivitas akademika

3. Mendistribusi newsletter ke faculty ambassador 4. Mengupdate website dan sosial media

5. Mengupdate CV dosen di website bersama dengan KIH KIH 1. Updating website dan sosial media:

Memposting artikel berkonten akademik seperti penelitian dari top scientist, prestasi akademik yang diraih, event-event 2. Mendorong posting konten di media cetak nasional 3. Mengawasi dan menagih serta mengevaluasi update CV dari

dosen

(12)

B. EMPLOYER REPUTATION

Strategi Civitas Akademika Langkah-Langkah Yang Bisa Dilakukan Peningkatan kualitas

hubungan dengan employer peerlist

Dosen 1. Mengumpulkan employer peerlist yang didapat dalam kuliah tamu alumni, praktisi dll

2. Menyetorkan employer peerlist ke KPS/Wadek 1&3 masing- masing fakultas, KPS/Wadek 1&3 secara kolektif menginput ke sistem uacc dan diberi skor (0-10) berdasarkan tingkat kedekatan

3. Newsletter softcopy dapat diminta di PIH atau didownload di unair.ac.id

4. Memberikan evaluasi peerlist yang aktif dan merespon positif ke Faculty Ambassador untuk updating peerlist 5. Mengadakan sharing session dengan mengundang

pimpinan-pimpinan perusahaan pengguna alumni UNAIR, untuk melakukan pembaharuan kebutuhan mata kuliah di dunia kerja, evaluasi lulusan, dan jejaring kerjasama PKKA 1. Memilih dan melakukan validasi kepada 400 employer

contact list yang akan benar-benar memilih UNAIR dari jumlah total 827 employer contact

2. Melakukan gathering alumni secara berkala untuk meningkatkan engagement terhadap UNAIR

3. Melakukan korespondensi per 1 bulan sekali terutama kolega yang kemungkinan besar memberi respon positif saat disurvei dan harus menggunakan email @unair.ac.id.

Korespondensi dapat dilakukan seperti: memberikan greeting dan info UNAIR dengan bahan newsletter, memberikan informasi, ucapan ulang tahun dan hari-hari besar

4. Mengevaluasi peerlist yang aktif dan responsif 5. Mengawal IKA UNAIR untuk updating website alumni KIH 1. Updating artikel di website fakultas - memposting artikel

atau video yang memuat konten alumni dan karir.

PKIP 1. Membuat newsletter dengan membuat artikel masing- masing fakultas secara berkelanjutan, berisi alumni berprestasi dll

2. Mengupload newsletter pada website UNAIR sehingga dapat diunduh oleh seluruh sivitas akademika.

C. CITATION PER FACULTY

Strategi Civitas Akademika Langkah-Langkah Yang Bisa Dilakukan Peningkatan

publikasi artikel Scopus

Dosen 1. Program kontrak peneliti

2. Kerjasama dengan peneliti asing untuk meningkatkan publikasi, publish paper berafiliasi “Airlangga University”

3. Publikasi minimal 1 dalam 1 tahun

Mahasiswa 1. Publikasi untuk mahasiswa S2 & S3, publish paper berafiliasi

“Airlangga University”

PPJPI 1. Langganan Enago untuk peningkatan publikasi di Q1 Peningkatan

publikasi Proceeding terindeks Scopus

Dosen 1. Melaksanaan reworking dengan asisten peneliti dari mahasiswa

2. Mengikuti international conference terindeks Scopus, publish paper berafiliasi “Airlangga University”

(13)

13

Strategi Civitas Akademika Langkah-Langkah Yang Bisa Dilakukan

3. Dosen yang memiliki H-Index dan dokumen scopus mengikuti staff exchange dengan luaran publikasi bersama Mahasiwa 1. Melaksanakan reworking dengan dosen pembimbing

2. Mengikuti international conference dengan publish paper berafiliasi “Airlangga University”

3. Memperluas network melalui joint proposal, riset, dan publikasi

4. Mewajibkan mahasiswa untuk mensitasi minimal 2 publikasi dosen UNAIR

Peningkatan sitasi Dosen/WD3/LPI 1. Publikasi di jurnal top tier

2. Bekerjasama riset dengan profesor H-Indeks tinggi/editor jurnal

3. Pembuatan buku dengan bekerjasama dengan penerbit terkemuka agar terindeks scopus, dengan editor adjunct professor atau expertise

4. Meningkatkan jumlah artikel untuk open access

5. Mendatangkan longtime researcher untuk melakukan teaching clinic dan joint research

6. Joint international research dengan world class professor/peraih nobel sebagai author/co-author Peningkatan

Penelitian

Dosen/WD3/LPI 1. Meningkatkan research collaboration baik nasional maupun internasional

2. Meningkat jumlah artikel untuk open access

3. Mendatangkan longtime researcher untuk melakukan teaching clinic dan joint research

4. Meningkatkan jumlah penelitian ke SIMLITABMAS 5. Memberdayakan mahasiswa asing untuk terlibat aktif

dalam penelitian dan publikasi

6. Riset post-doctoral dan airlangga professorship (bantuan biaya riset dengan h-index > 3, sitasi > 25, jumlah publikasi

> 10)

7. Berlangganan manuscript service secara berkala (enago, american manuscript editor, dll)

8. Forum kerjasama untuk mutual citation dengan peneliti sebidang di luar UNAIR

D. FACULTY STUDENT RATIO

Strategi Civitas Akademika Langkah-Langkah Yang Bisa Dilakukan Peningkatan Jumlah

Dosen

Direktorat Sumber Daya Manusia

1. Pembuatan SK mengajar bagi seluruh Dr. (H.C) di masing- masing fakultas untuk ditambahkan dalam Dosen Luar Biasa

2. Rekrutmen dosen S3 dari luar negeri, melakukan pengembangan kualitas dosen dan mempertahankan dosen berkualitas dengan system penggajian yang layak 3. Pembuatan SK mengajar untuk dosen tamu. Dosen tamu

dapat berasal dari alumni bereputasi, pejabat pemerintahan, praktisi, pengusaha dll. Dosen tamu yang mengisi setara dengan 3 sks diakui sebagai full time, dan kurang dari 3 sks diakui part time

Perhitungan 3 sks :

(14)

Strategi Civitas Akademika Langkah-Langkah Yang Bisa Dilakukan

Mengisi 2 kali, minimal 300 mahasiswa per kegiatan = setara 3 sks ≈ 3 bulan (waktu pengajaran persemester, 14 kali pertemuan ≈ 3,5 bulan)

Optimalisasi jumlah student body

Dosen/WD 1/

Direktorat Pendidikan

1. Dosen Wali mengevaluasi dan mengawal mahasiswa untuk bisa lulus tepat waktu

E. INTERNATIONAL FACULTY

Strategi Civitas Akademika Langkah-Langkah Yang Bisa Dilakukan Peningkatan

International Faculty

Dosen/WD 2/Direktorat Pendidikan

1. Melaksanakan adjunct professor (kerjasama dengan profesor) 2. Mengundang visiting researcher dengan waktu lebih dari 3

bulan

3. Menyelenggarakan inbound- post doctoral

4. Mengundang Profesor dari luar negeri untuk mengajar di UNAIR, misal: melalui Program DAAD

5. Memindahkan dana adjunct professor ke postdoc yang bisa dilakukan ke staf internasional.

Airlangga Global Engagement (AGE)

1. Pembuatan program-program untuk international faculty 2. Pelaksanaan promosi melalui media sosial, baik website,

Linkedln, youtube, twitter dll

3. Bekerjasama dengan PIH untuk promosi di web UNAIR F. INTERNATIONAL STUDENT

Strategi Civitas Akademika Langkah-Langkah Yang Bisa Dilakukan Optimalisasi

program Double

Degree dan

International Class

Airlangga Global Engagement (AGE)

Meningkatan publikasi program terkait melalui berbagai platform, seperti website dan media sosial (Instagram, LINE, Twitter, Facebook, YouTube, LinkedIn, dll) serta sosialisasi langsung pada acara pengukuhan mahasiswa baru yang dilakukan setiap tahun.

Dirdik/WD 1 Bekerjasama dengan DIKTI untuk memberikan beasiswa kepada mahasiswa LN yang mengikuti program Double Degree dan International Class, baik secara partial maupun fully funded

Faculty Ambassador Menginventarisasi dan mengoptimalkan international networking dari tenaga pengajar berprestasi, baik full/part time, di Universitas Airlangga yang pernah menempuh studi di luar negeri.

Melakukan perekrutan calon mahasiswa di luar negeri

Airlangga Global Engagement (AGE)

Menyelenggarakan campus fair di intitusi pendidikan luar negeri

Direktorat Pendidikan/WD3

Menginventarisasi alumni-alumni UNAIR yang sedang melakukan studi pascasarjana di luar negeri untuk membantu mencarikan akses agar memungkinkan untuk dibukanya booth pendaftaran pada bazaar campus fair PIH Meningkatkan produktivitas konten official website atau

official account yang dimiliki UNAIR sebagai berikut.

• Menggunakan bahasa pengantar bahasa inggris dalam penyajian konten di official website UNAIR

• Menyajikan infografis, artikel, foto dan video lebih menarik

Mengadakan program bertaraf internasional

Kemahasiswaan/WD1 Bekerja sama dengan seluruh unit kerja dan seluruh ormawa di Universitas Airlangga untuk menyelenggarakan kegitan- kegiatan bertaraf internasional, seperti konferensi internasional dan youth program

(15)

15 G. STAFF WITH Ph.D.

Strategi Civitas Akademika Langkah-Langkah Yang Bisa Dilakukan Peningkatan

jumlah staf PhD

Direktorat Pendidikan Menginventarisasi dan mengusulkan nama sebagai calon penerima gelar Dr.(HC)

Direktorat SDM Pembuatan SK mengajar untuk Dr.(HC) Dosen Lulus tepat waktu (bagi dosen yang sedang studi)

Wakil Dekan 2 • Mengawal dan memonitor dosen yang sedang studi untuk lulus tepat waktu

• Menyediakan beasiswa internal bagi dosen untuk melanjutkan S3

H. STUDENT EXCHANGE-OUTBOUND

Strategi Civitas Akademika Langkah-Langkah Yang Bisa Dilakukan Peningkatan

informasi untuk outbound exchange student

Mahasiswa/ Ormawa • Melaksanakan kegiatan konferensi atau pertukaran pelajar di luar negeri

Mewajibkan ORMAWA untuk outbound

Menyediakan informasi outbound untuk mahasiswa Dosen • Melakukan bimbingan untuk mahasiswa outbound,

baik lomba, konferensi, maupun pertukaran pelajar

Menargetkan outbound untuk masing-masing mahasiswa yang menjadi anak wali

Airlangga Global Engagement (AGE)

• Memaksimalkan publikasi melalui media sosial (Instagram, OA LINE, Twitter, Facebook, YouTube, LinkedIn, dll) serta menggunakan manajemen tagar (hashtag)

• Sosialisasi pada acara pengukuhan mahasiswa baru

• Mengaktifkan MoU dan MoA terhadap program outbound exchange studen.

• Melakukann pendampingan dan pembimbingan kepada peserta outbound exchange student I. STUDENT EXCHANGE-INBOUND

Strategi Civitas Akademika Langkah-Langkah Yang Bisa Dilakukan Optimalisasi program

inbound exchange student

Dosen/WD 1 Menyelenggarakan summer program dan exchange berdasarkan MoU yang telah dimiliki

Mahasiswa (Organisasi mahasiswa)

• Menyelanggarakan kegiatan level internasional seperti konferensi dan lomba karya ilmiah

• Mempublikasikan kegiatan inbound di UNAIR melalui media sosial Ormawa

Airlangga Global Engagement (AGE)

Bekerjasama dengan event internasional yang sudah ada untuk melaksanakan kegiatannya di Universitas Airlangga. (Ex. AUN)

Kerjasama exchange di berbagai platform di berbagai media pada summer dan winter program

• Bekerja sama dengan pihak ketiga dalam mengiklankan berbagai program inbound exchange student (misalnya: keystone, bog choice, dll.)

Mengaktifkan MoU dan MoA untuk inbound exchange student sekaligus melakukan pendampingan dan pembimbingan untuk peserta inbound exchange student

(16)

J. FACULTY/STAFF OUTBOUND

Strategi Civitas Akademika Langkah-Langkah Yang Bisa Dilakukan Peningkatan joint-

research dengan intitusi dan World Class Professor (WCP)

Dosen Melakukan kegiatan outbound, seperti: postdoc, penelitian, pengajaran, dll

Outbound dibagi menjadi 2 kategori yaitu:

Full time adalah dosen, laboran, peneliti yang melakukan kegiatan akademik baik pengajaran maupun penelitian di luar negeri lebih dari 3 bulan atau setara dengan 40 jam atau 12 sks

Part time adalah dosen, peneliti, laboran yang melakukan kegiatan akademik baik pengajaran maupun penelitian di luar negeri kurang dari 3 bulan atau setara dengan 40 jam atau 12 sks

Airlangga Global Engagement (AGE)

• Memaksimalkan peran media sosial (Instagram, OA LINE, Twitter, Facebook, YouTube, LinkedIn, dll.) dan menggunakan manajemen tagar (hashtag) untuk publikasi

Membantu menyediakan kegiatan outbound untuk Dosen

Direktorat SDM/WD 2

Mengaktifkan MoU dan MoA sekaligus melakukan pendampingan dan pembimbingan untuk WCP

Direktorat Pendidikan/WD2

Optimalisasi kinerja profesor di internal UNAIR dengan memberikan program magang kepada Ph.D. UNAIR dengan profesor yang memiliki h-index tinggi di luar negeri

K. FACULTY/STAFF INBOUND

Strategi Civitas Akademika Langkah-Langkah Yang Bisa Dilakukan Peningkatan joint-

research dengan intitusi dan World Class Professor (WCP)

Dosen • Menjalin kerjasama dengan dosen asing sebagai visiting fellow, visiting lecturer, & visiting researcher

Menyebarkan informasi inbound untuk kolega di luar negeri

Airlangga Global Engagement (AGE)

• Mendatangkan profesor dari TOP 500 QS WCU untuk menjadi tenaga pendidik di UNAIR dalam program visiting faculty, baik untuk peserta baik part time < 3 bulan atau full time ≥ 3 bulan

• Inbound dibagi menjadi 2 kategori, yaitu:

o Full time adalah dosen, laboran, peneliti asing yang melakukan kegiatan akademik baik pengajaran maupun penelitian di UNAIR lebih dari 3 bulan atau setara dengan 40 jam atau 12 sks

o Sedangkan part time adalah dosen, peneliti, laboran asing yang melakukan kegiatan akademik baik pengajaran maupun penelitian di UNAIR kurang dari 3 bulan atau setara dengan 40 jam atau 12 sks

Membantu menyediakan kegiatan inbound seperti AGT, visiting fellow dll

Direktorat Pendidikan/WD 2

Mengorganisasi visiting professor, visiting lecturer, fellowship, dll

• Membuat program kuliah umum dengan WCP sebagai pengisi materi kuliah umum

(17)

17

(18)

1. Apa Yang Dimaksud UI Green Metric?

Universitas Indonesia (UI) memprakarsai pemeringkatan universitas dunia pada 2010, kemudian dikenal sebagai UI GreenMetric World University Rankings atau UI GreenMetric, yang bertujuan untuk mengukur upaya keberlanjutan kampus. Itu dimaksudkan untuk membuat survei online untuk menggambarkan kebijakan dan program keberlanjutan untuk universitas di seluruh dunia.

UI GreenMetric mendasarkan peringkat secara luas pada kerangka konseptual Lingkungan, Ekonomi, dan Keadilan. Indikator dan kategori peringkat dimaksudkan agar relevan untuk semua. UI GreenMetric telah merancang indikator dan bobot agar sebebas mungkin dari bias. Pekerjaan mengumpulkan dan mengirimkan data relatif mudah dan membutuhkan waktu staf yang wajar. Sembilan puluh lima universitas dari 35 negara berpartisipasi dalam UI GreenMetric versi 2010: 18 dari Amerika, 35 dari Eropa, 40 dari Asia, dan 2 dari Australia. Pada tahun 2020, 912 universitas dari 84 negara di seluruh dunia berpartisipasi. Hal ini menunjukkan bahwa UI GreenMetric telah diakui sebagai peringkat universitas dunia pertama dan satu-satunya dalam hal keberlanjutan.

2. Metodologi UI Green Metric (Indikator, Bobot, Dan Skor)

Kategori dan bobot poin tahun ini telah dimodifikasi untuk mengakomodasi pertanyaan baru dan ditampilkan sebagai berikut.

Tabel 1. Kategori yang digunakan dan pembobotan tiap kategori

No Kategori Persentase

Pembobotan (%) 1 Setting and

Infrastructure (SI) 15 2 Energy and Climate

Change (EC) 21

3 Waste (WS) 18

4 Water (WR) 10

5 Transportation (TR) 18 6 Education and

Research (ED) 18

TOTAL 100

Ada 6 Kategori dalam perankingan UI GreenMetric, yaitu:

a) Setting and Infrastructure (SI)

Pengaturan kampus dan informasi infrastruktur memberikan informasi dasar pertimbangan universitas menuju

lingkungan hijau. Indikator ini juga menunjukkan apakah kampus tersebut layak disebut sebagai Green Campus.

Tujuannya adalah untuk mendorong universitas yang berpartisipasi untuk menyediakan lebih banyak ruang untuk penghijauan dan untuk menjaga lingkungan, serta pengembangan energi berkelanjutan.

b) Energy and Climate Change (EC)

Perhatian universitas terhadap penggunaan energi dan isu perubahan iklim merupakan indikator dengan bobot tertinggi dalam pemeringkatan ini. Dalam kuesioner kategori ini, UI GreenMetric mendefinisikan beberapa indikator untuk area perhatian khusus ini, yaitu, penggunaan peralatan hemat energi, penerapan smart building/bangunan otomasi, kebijakan penggunaan energi terbarukan, penggunaan listrik total, program konservasi energi, elemen green building, program adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, kebijakan pengurangan emisi gas rumah kaca, dan jejak karbon.

Dengan indikator-indikator tersebut, perguruan tinggi diharapkan meningkatkan upaya efisiensi energi di gedung-gedungnya dan lebih peduli terhadap alam dan sumber daya energi.

c) Waste (WS)

Pengolahan limbah dan kegiatan daur ulang merupakan faktor utama dalam menciptakan lingkungan yang berkelanjutan. Aktivitas staf universitas dan mahasiswa di kampus akan menghasilkan banyak sampah. Oleh karena itu, beberapa program daur ulang dan pengolahan limbah harus menjadi perhatian universitas, yaitu program daur ulang, pengolahan sampah organik, pengolahan sampah anorganik, daur ulang limbah beracun, pembuangan limbah, kebijakan pengurangan penggunaan kertas dan plastik di kampus.

d) Water (WR)

Penggunaan air di kampus merupakan indikator penting lainnya di UI GreenMetric. Tujuannya adalah untuk mendorong perguruan tinggi untuk mengurangi penggunaan air tanah, meningkatkan program konservasi, dan melindungi habitat. Program konservasi air, program daur ulang air, penggunaan

(19)

19

peralatan hemat air, dan penggunaan air olahan termasuk dalam kriteria di indikator ini.

e) Transportation (TR)

Sistem transportasi memainkan peran penting dalam emisi karbon dan tingkat polutan di universitas. Kebijakan transportasi untuk membatasi jumlah kendaraan bermotor di kampus, penggunaan bus kampus dan sepeda akan mendorong lingkungan yang lebih sehat.

Kebijakan pejalan kaki akan mendorong mahasiswa dan staf untuk berjalan di sekitar kampus dan meminimalkan penggunaan kendaraan pribadi.

Penggunaan transportasi umum yang ramah lingkungan akan mengurangi jejak karbon di sekitar kampus.

f) Education and Research (ED)

TriDharma perguruan tinggi adalah inti dari universitas. Aspek pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat harus mulai memerhatikan prinsip sustainability dalam implementasinya. Indikator-indikator dalam kategori ini memerhatikan bagaimana universitas mendorong implementasi prinsip sustanability dalam pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat yang dilakukan universitas.

Tabel 2. Kategori, Indikator, Poin dan Skor pada Perankingan UI GreenMetric

No Kategori dan Indikator Poin Skor Pembo

botan

1 Setting and Infrastructure (SI) 15%

SI 1 The ratio of open space area to the total area 200*

≤ 1% 0

> 1 - 80% 0.25×200

> 80 - 90% 0.50×200

> 90 - 95% 0.75×200

> 95% 1.00×200

SI 2 Total area on campus covered in forest vegetation 100*

≤ 2% 0

> 2 - 9% 0.25×100

> 9 - 22% 0.50×100

> 22 - 35% 0.75×100

> 35% 1.00×100

SI 3 Total area on campus covered in planted vegetation 200*

≤ 10% 0

> 10 - 20% 0.25×200

> 20 - 30% 0.50×200

> 30 - 40% 0.75×200

> 40% 1.00×200

SI 4 Total area on campus for water absorption besides the forest

and planted vegetation 100*

≤ 2% 0

> 2 - 10% 0.25×100

> 10 - 20% 0.50×100

> 20 - 30% 0.75×100

> 30% 1.00×100

SI 5 The total open space area divided by total campus

population 200*

≤ 10 m2/person 0

> 10 – 20 m2/person 0.25×200

> 20 – 40 m2/person 0.50×200

> 40 – 70 m2/person 0.75×200

> 70 m2/person 1.00×200

SI 6 Percentage of university budget for sustainability efforts 200

≤ 1% 0

> 1 - 5% 0.25×200

> 5 - 10% 0.50×200

> 10 - 15% 0.75×200

(20)

No Kategori dan Indikator Poin Skor Pembo botan

> 15% 1.00×200

SI7 Percentage of operation and maintenance activities of building

during Covid-19 pandemic* 100*

≤ 25% 0

> 25 - 50% 0.25×100

> 50 - 75% 0.50×100

> 75 - 99% 0.75×100

100% 1.00×100

SI8 Campus facilities for disabled, special needs and or maternity

care* 100*

None 0

Policy is in place 0.25×100

Facilities are in planning stage 0.50×100

Facilities are partially available and operated 0.75×100 Facilities exist in all buildings and are fully operated 1.00×100

SI9 Security and safety facilities* 100*

Passive security system 0

Security infrastructure (CCTV, panic button) are available 0.25×100 Security infrastructure (CCTV, panic button, personnel,

fire extinguisher, hydrant) are available 0.50×100 Security infrastructure are available with security

responding time to accident, crime, fire and natural disaster in more than 10 minutes

0.75×100

Security infrastructure are available with security responding time to accident, crime, fire and natural disaster in less than 10 minutes

1.00×100

SI10 Health infrastructure facilities for students, academic and

administrative staff’s wellbeing* 100*

Health infrastructure (first aid) is not available 0 Health infrastructure (first aid, emergency room, clinic

and personnel) are available 0.25×100

Health infrastructure (first aid, emergency room, clinic

and certified personnel) are available 0.50×100

Health infrastructure (first aid, emergency room, clinic,

hospital and certified personnel) are available 0.75×100 Health infrastructure (first aid, emergency room, clinic,

hospital and certified personnel) are available and accessible for public

1.00×100

SI11 Conservation: plant, animal and wildlife, genetic resources for food and agriculture secured in either medium or long- term conservation facilities*

100*

Conservation program in preparation 0

Conservation program 1-25% implemented 0.25×100

Conservation program 25-50% implemented 0.50×100

Conservation program 50-75% implemented 0.75×100

Conservation program fully implemented 1.00×100

Total 1500

2 Energy and Climate Change (EC) 21%

EC 1 Energy efficient appliances usage 200

< 1% 0

1 - 25% 0.25×200

> 25 - 50% 0.50×200

> 50 - 75% 0.75×200

> 75% 1.00×200

EC 2 Smart building implementation 300

< 1% 0

1 - 25% 0.25×300

(21)

21

No Kategori dan Indikator Poin Skor Pembo

botan

> 25 - 50% 0.50×300

> 50 - 75% 0.75×300

> 75% 1.00×300

EC 3 Number of renewable energy sources in campus 300

None 0

1 source 0.25×300

2 sources 0.50×300

3 sources 0.75×300

> 3 sources 1.00×300

EC 4 The total electricity usage divided by total campus population (kWh

per person) 300

≥ 2424 kWh 0

> 1535 - 2424 kWh 0.25×300

> 633 - 1535 kWh 0.50×300

> 279 - 633 kWh 0.75×300

< 279 kWh 1.00×300

EC 5 The ratio of renewable energy production divided by total energy

usage per year 200

≤ 0.5% 0

> 0.5 - 1% 0.25×200

> 1 - 2% 0.50×200

> 2 - 25% 0.75×200

> 25% 1.00×200

EC 6 Elements of green building implementation as reflected in all construction and renovation policies 200*

None 0

1 element 0.25×200

2 elements 0.50×200

3 elements 0.75×200

> 3 elements 1.00×200

EC 7 Greenhouse gas emission reduction program 200

None 0

Program in preparation 0.25×200

Program(s) aims to reduce one out of three scopes

emissions 0.50×200

Program(s) aims to reduce two out of three scopes

emissions 0.75×200

Program(s) aims to reduce all three scopes emissions 1.00×200 EC 8 The total carbon footprint divided by total campus

population 200*

≥ 2.05 metric ton 0

> 1.11 - 2.05 metric ton 0.25×200

> 0.42 - 1.11 metric ton 0.50×200

> 0.10 - 0.42 metric ton 0.75×200

< 0.10 metric ton 1.00×200

EC 9 Number of innovative program(s) during Covid-19

pandemic* 100*

None 0

1 program 0.25×100

2 programs 0.50×100

3 programs 0.75×100

More than 3 programs 1.00×100

EC 10 Impactful university program(s) on climate change* 100*

None 0

Program in preparation 0.25×100

Provide training, educational materials and activities for

surrounding communities 0.50×100

(22)

No Kategori dan Indikator Poin Skor Pembo botan Provide training, educational materials and activities for

surrounding communities and at national level 0.75×100 Provide training, educational materials and activities for

surrounding communities, at national, regional and international level

1.00×100

Total 2100

3 Waste (WS) 18%

WS 1 Recycling program for university waste 300

None 0

Partial (1 - 25% of waste) 0.25×300

Partial (> 25 - 50% of waste) 0.50×300

Partial (> 50 - 75% of waste) 0.75×300

Extensive (> 75% of waste) 1.00×300

WS 2 Program to reduce the use of paper and plastic on campus 300

None 0

1 program 0.25×300

2 programs 0.50×300

3 programs 0.75×300

More than 3 programs 1.00×300

WS 3 Organic waste treatment 300

Open dumping 0

Partial (1 - 25% treated) 0.25×300

Partial (> 25 - 50% treated) 0.50×300

Partial (> 50 - 75% treated) 0.75×300

Extensive (> 75% treated) 1.00×300

WS 4 Inorganic waste treatment 300

Burned in open 0

Partial (1 - 25% treated) 0.25×300

Partial (> 25 - 50% treated) 0.50×300

Partial (> 50 - 75% treated) 0.75×300

Extensive (> 75% treated) 1.00×300

WS 5 Toxic waste treatment 300

Not managed 0

Partial (1 - 25% treated) 0.25×300

Partial (> 25 - 50% treated) 0.50×300

Partial (> 50 - 75% treated) 0.75×300

Extensive (> 75% treated) 1.00×300

WS 6 Sewage disposal 300

Untreated into waterways 0

Treated conventionally 0.25×300

Treated technically for reuse 0.50×300

Treated technically for downcycling 0.75×300

Treated technically for upcycling 1.00×300

Total 1800

4 Water (WR) 10%

1 WR Water conservation program and implementation 200*

None 0

Program in preparation 0.25×200

1 - 25% implemented at early stage (i.e., measurement

of potential surface runoff volume) 0.50×200

> 25 - 50% water conserved 0.75×200

> 50% water conserved 1.00×200

WR

2 Water recycling program implementation 200*

None 0

Program in preparation 0.25×200

1 - 25% implemented at early stage 0.50×200

> 25 - 50% water recycled 0.75×200

(23)

23

No Kategori dan Indikator Poin Skor Pembo

botan

> 50% water recycled 1.00×200

WR

3 Water efficient appliance usage 200

None 0

Program in preparation 0.25×200

1 - 25% of water efficient appliances installed 0.50×200

> 25 - 50% of water efficient appliances installed 0.75×200

> 50% of water efficient appliances installed 1.00×200 WR

4 Treated water consumed 200

None 0

1 - 25% treated water consumed 0.25×200

> 25 - 50% treated water consumed 0.50×200

> 50 - 75% treated water consumed 0.75×200

> 75% treated water consumed 1.00×200

WR

5 Percentage of additional handwashing and sanitation facilities

during Covid-19 pandemic* 200*

None 0

1 - 25% of total number of building 0.25×200

> 25 - 50% of total number of building 0.50×200

> 50 - 75% of total number of building 0.75×200

> 75% of total number of building 1.00×200

Total 1000

5 Transportation (TR) 18%

TR 1 The total number of vehicles (cars and motorcycles) divided by

total campus population 200

≥ 1 0

> 0.5 - 1 0.25×200

> 0.125 - 0.5 0.50×200

> 0.045 - 0.125 0.75×200

< 0.045 1.00×200

TR 2 Shuttle services 300

Shuttle service is possible but not provided by university 0 Shuttle service is provided (by university or other parties)

and regular but not free 0.25×300

Shuttle service is provided (by university or other parties)

and the university contributes part of the cost 0.50×300 Shuttle service is provided by university, regular, and free 0.75×300 Shuttle service is provided by university, regular, and zero

emission vehicle. Or shuttle use is not possible (not applicable)

1.00×300

TR 3 Zero Emission Vehicles (ZEV) policy on campus 200

Zero Emission Vehicles are not available 0

Zero Emission Vehicles use is not possible or practical 0.25×200 Zero Emission Vehicles are available, but not provided by

university 0.50×200

Zero Emission Vehicles are available, provided by

university and charged 0.75×200

Zero Emission Vehicles are available, and provided by

university free 1.00×200

TR 4 The total number of Zero Emission Vehicles (ZEV) divided by total

campus population 200

≤ 0.002 0

> 0.002 to ≤ 0.004 0.25×200

> 0.004 to ≤ 0.008 0.50×200

> 0.008 to ≤ 0.02 0.75×200

> 0.02 1.00×200

TR 5 The ratio of the ground parking area to total campus area 200

(24)

No Kategori dan Indikator Poin Skor Pembo botan

> 11% 0

> 7 - 11 % 0.25×200

> 4 - 7 % 0.50×200

> 1 – 4 % 0.75×200

< 1% 1.00×200

TR 6 Transportation program designed to limit or decrease the parking area on campus for the last 3 years (from 2018 to 2020) 200

None 0

Program in preparation (i.e., feasibility study and

promotion) 0.25×200

Program resulting in less than 10% decrease in parking

area 0.50×200

Program resulting in 10 - 30% decrease in parking area 0.75×200 Program resulting in more than 30% decrease in parking

area or parking area reduction reaching its limit 1.00x200 TR 7 Number of transportation initiatives to decrease private vehicles

on campus 200

No initiative 0

1 initiative 0.25×200

2 initiatives 0.50×200

3 initiatives 0.75×200

> 3 initiatives, or initiative is no longer required 1.00×200

TR 8 Pedestrian path on campus 300

None 0

Pedestrian paths are available 0.25×300

Pedestrian paths are available, and designed for safety 0.50×300 Pedestrian paths are available, designed for safety and

convenience 0.75×300

Pedestrian paths are available, designed for safety, convenience, and in some parts provided with disabled- friendly features

1.00×300

Total 1800

6 Education and Research (ED) 18%

ED 1 The ratio of sustainability courses to total courses/subjects 300

≤ 1% 0

> 1 - 5% 0.25×300

> 5 - 10% 0.50×300

> 10 - 20% 0.75×300

> 20% 1.00×300

ED 2 The ratio of sustainability research funding to total research

funding 200*

≤ 1% 0

> 1 - 8% 0.25×200

> 8 - 20% 0.50×200

> 20 - 40% 0.75×200

> 40% 1.00×200

ED 3 Number of scholarly publications on sustainability 200*

0 0

1 – 20 0.25×200

21 – 83 0.50×200

84 - 300 0.75×200

> 300 1.00×200

ED 4 Number of events related to sustainability 200*

0 0

1 – 4 0.25×200

5 – 17 0.50×200

18 - 47 0.75×200

(25)

25

No Kategori dan Indikator Poin Skor Pembo

botan

> 47 1.00×200

ED 5 Number of student organizations related to sustainability 200*

0 0

1 – 2 0.25×200

3 – 4 0.50×200

5 - 10 0.75×200

> 10 1.00×200

ED 6 University-run sustainability website 200

Not available 0

Website in progress or under construction 0.25×200

Website is available and accessible 0.50×200

Website is available, accessible, and updated

occasionally 0.75×200

Website is available, accessible, and updated regularly 1.00x200

ED 7 Sustainability report 100

Not available 0

Sustainability report is in preparation 0.25×100

Available but not publicly accessible 0.50×100

Sustainability report is accessible and published

occasionally 0.75×100

Sustainability report is accessible and published annually 1.00x100 ED 8 Number of cultural activities on campus* 100*

None 0

1 event per year 0.25×100

2 events per year 0.50×100

3 events per year 0.75×100

More than 3 events per year 1.00x100

ED 9 Number of university program(s) to cope with Covid-19 pandemic* 100*

None 0

1 Program 0.25×100

2 Programs 0.50×100

3 Programs 0.75×100

More than 3 programs 1.00x100

10 ED Number of sustainability community services project organized

and/or involving students* 100*

None 0

1 project 0.25×100

2 projects 0.50×100

3 projects 0.75×100

More than 3 projects 1.00x100

11 ED Number of sustainability-related startups* 100*

None 0

1 – 5 startups 0.25×100

6 – 10 startups 0.50×100

11 – 15 startups 0.75×100

More than 15 startups 1.00x100

Total 1800

TOTAL 10000

Note : Asterisk (*) menunjukkan skor baru untuk 2021

: blok hijau muda mengindikasikan kuisioner baru untuk 2021

(26)
(27)

27

1. Apa Yang Dimaksud Dengan Perangkingan Dikti?

Perangkingan DIKTI merupakan salah satu perangkingan yang diselenggarakan oleh Dirjen Pendidikan Tinggi. Perangkingan DIKTI bertujuan untuk 1) Membangun landasan klasterisasi dan perangkingan Perguruan Tinggi untuk perbaikan terus menerus dan Kesehatan organisasi. 2) Perangkingan DIKTI merumuskan penciri kualitas perguruan tinggi yang terdokumentasi di PD Dikti.

Kedua tujuan tersebut sebagai dasar untuk membangun landasan bagi kememdikbud dan perguruan tinggi untuk melakukan perbaikan terus- menerus dalam rangka meningkatkan performa dan Kesehatan organisasi.

2. Sumber Data Perangkingan Dikti

Klasterisasi perguruan tinggi yang disusun dan dibangun dalam kerangka perbaikan berkelanjutan baik untuk masing-masing data kinerja perguruan tinggi maupun kinerja perguruan tinggi secara keseluruhan. Sesuai dengan hal tersebut, sumber data klasterisasi menggunakan data-data yang sahih dan siap guna dengan karakteristik sebagai berikut:

a) Data PD DIKTI, yaitu data yang dilaporkan secara rutin oleh perguruan tinggi ke Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PD Dikti).

b) Data yang tidak tercakup dalam PD Dikti tetapi merupakan hasil penilaian dari unit kerja Ditjen Pendidikan Tinggi (contoh:

kinerja riset, kinerja kemahasiswaan).

c) Data yang belum tercangkup dalam PD DIKTI, tetapi dikumpulkan secara terstruktur oleh unit kerja dan yang sangat relevan dengan perangkingan (contoh: data mahasiswa asing).

d) Data dari eksternal Kemdikbud, tetapi sudah mapan dan dapat mengambarkan kualitas Perguruan Tinggi (contoh: data kinerja penelitian, inovasi, data abdimas, dan publikasi ter-indeks scopus).

3. Prinsip Penentuan Bobot Indikator

a) Kepentingan: Pengaruh indikator dalam membentuk Perguruan Tinggi yang berkualitas.

b) Validitas Pengukuran: Kesahihan pengukuran yang dilakukan, termasuk di dalamnya kualitas data dan kemudahan melakukan verifikasi.

c) Komparabilitas: Apakah indikator tersebut berlaku untuk seluruh jenis, status dan kategori PT.

4. Aspek Dan Bobot Setiap Indikator Dalam Klasterisasi Perguruan Tinggi

Indikator Sub Indikator

1 INPUT a. Dosen berpendidikan S3

b. Dosen jabatan Lektor Kepala & Guru Besar c. Rasio jumlah mahasiswa terhadap dosen d. Jumlah mahasiswa asing

e. Jumlah dosen bekerja sebagai praktisi di Industri min 6 bulan 2 PROSES a. Akreditasi Institusi BAN-PT

b. Akreditasi Prgram Studi BAN PT c. Pembelajaran daring

d. Kerjasama Perguruan Tinggi e. Klengkapan Laporan PDDIKTI

f. Jumlah Prodi bekerja sama dengan organisasi nirlaba atau QS Top 100 WUR Class University by subject

g. Prodi melaksanakan program merdeka belajar h. Mahasiswa mengikuti program merdeka belajar 3. OUTPUT a. Jumlah artikel ilmiah terindeks per dosen

b. Kinerja penelitian c. Kinerja kemahasiswaan

d. Jumlah Prodi yang terakdreditasi/ bersertifikasi internasional

(28)

Indikator Sub Indikator 4. OUTCOME a. Kinerja inovasi

b. Presentase lulusan yang memperoleh pekerjaan dalam waktu 6 bulan

c. Jum lah sitasi per dosen d. Jumlah patent per dosen e. Kinerja pengabdian masyarakat

Sumber: https://klasterisasi-pt.kemdikbud.go.id 5. SUBMISSION

1) Permintaan data kepada pimpinan unit kerja dilaukan dengan meyebarkan surat, (durasi pengumpulan lima hari) data dikirimkan melaui email [email protected]

2) Koordinator bidang pemeringkatan dan data analis melakukan verifikasi data capaian yang diinput oleh unit di setiap PIC indikator masing masing pemeringkatan. Waktu verifikasi selama sepuluh hari.

3) Unit kerja melakukan submit data yang telah diverifikasi melalui portal masing-masing indikator pemeringkatan DIKTI. Waktu submit data selama lima hari.

4) Portal submit DIKTI seperti:

http://simkatmawa.kemdikbud.go.id/;https://simanis.ristekbrin.go.id/;https://izinbelajar.kemdikbud.

go.id/;https://simlitabmas.ristekbrin.go.id/http://laporankerma.kemdikbud.go.id/;https://tracerstudy .kemdikbud.go.id/ https://pddikti.kemdikbud.go.id/

6. UPAYA PENINGKATAN

NO INDIKATOR PIC PROGRAM PENINGKATAN

INPUT 1 Presentase dosen berpendidikan

S3 terhadap jumlah dosen keseluruhan

Direktorat Sumber Daya

Manusia

Memberikan kesempatan 156 dosen dengan pendidikan Sp II untuk publish 1 jurnal pada scopus, dengan begitu mereka berhak untuk menempuh studi maksimal 1 tahun dan mendapatkan ijazah akademik S3

INPUT 20%

PROSES OUTPUT 25%

25%

OUTCOME 30%

BOBOT INDIKATOR PERANGKINGAN DIKTI

INPUT PROSES OUTPUT OUTCOME

Pengumpulan data sesuai PIC indikator

Verifikasi capaian unit

kerja

Unit Kerja melakukan submit data (setelah diverifikasi)

Tim analisis melakukan perbaikan sebelum

deadline

Verifikasi data submit

terakhir (juni)

Pengumuman (Agustus)

Referensi

Dokumen terkait

Dalam hal Arsip Nasional menilai bahwa Dokumen Perusahan yang diserahkan kepada Arsip Nasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 bukan merupakan dokumen yang wajib diserahkan

Matching gesture menunjukkan kesesuaian gerakan atau ekspresi wajah pada saat mengamati, menunjuk, dan mengungkap/menyebut objek yang diamati, sedangkan

Saran dari penelitian ini untuk penelitian selanjutnya adalah jika ingin menggunakan subjek Anak Berkebutuhan Khusus seperti anak autistik untuk sebagai bahan penelitian

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan serangkaian pengujian terhadap sistem yang dibangun terlihat bahwa metode association rule mining dan algoritma

Hasil perhitungan didapatkan sebagai berikut : 1) Aktivitas yang memiliki nilai tambah (value added activity /VA) Pada proses produksi tersebut melibatkan 7 aktifitas

Masalah-masalah dalam riset bidang desain dapat diformulasikan secara umum menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan desain-desain yang akan digunakan sebagai sarana komunikasi

Sumber: Hasil Analisis Data (2013) Dari hasil analisis komposit tematik yang telah dilakukan untuk setiap aspek pendekatan ekosistem dalam pengelolaan perikanan, tahapan

Hal yang menarik yang dapat diteliti dalam tema ini berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah dipaparkan adalah “Apakah fungsi tambahan mengindikasikan perubahan