• Tidak ada hasil yang ditemukan

Yesa Putri Fakultas Ekonomi Universitas Riau ABSTRACT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Yesa Putri Fakultas Ekonomi Universitas Riau ABSTRACT"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH TINGKAT PERPUTARAN MODAL KERJA, STRUKTUR MODAL, UMUR PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

YANG LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2008-2010

Yesa Putri

Fakultas Ekonomi Universitas Riau

ABSTRACT

The aim of this research is to the test the effect of the turn over of working capital, capital structure, firm age and firm size. The population of this research is the manufacturing firm listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) on the period of 2008 to 2010. The sampling technique using a purposive sampling, while technical analysis using multiple regression analysis.

According to the research result showed that there are significant impact of capital structure, firm size and there is not significant impact of turn over of working capital and firm age.

Key word : Turn Over of Working Capital, Capital Struktur, Firm Age, Firm Size and Profitability.

PENDAHULUAN

Dalam menjalankan aktivitasnya perusahaan mempunyai tujuan untuk mendapatkan keuntungan laba secara maksimal, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Untuk memperoleh laba sesuai dengan yang diharapkan dibutuhkan keahlian atau keefektifan manajemen dalam mengelola perusahaan agar dapat mencapai tujuan perusahaan tersebut. Efektivitas manajemen dalam menghasilkan laba dapat diukur dengan rasio profitabilitas. Pada penelitian ini profitabilitas diwakili oleh Return On Investment (ROI). Menurut Syamsudin (2007:63) mendefenisikan ROI sebagai pengukuran kemampuan perusahaan secara keseluruhan dalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah aktiva yang tersedia di dalam perusahaan. Adapun rasio yang digunakan untuk mengukur return on investment pada penelitian ini adalah :

Tingkat perputaran modal kerja merupakan perbandingan antara penjualan atau pendapatan dengan modal kerja bersih. Menurut Sawir (2005:16) perputaran modal kerja bersih merupakan rasio yang mengukur aktivitas bisnis terhadap kelebihan aktiva lancar atas kewajiban lancar serta menunjukkan banyak

(2)

penjualan yang dapat diperoleh perusahaan untuk tiap rupiah modal kerja. Periode perputaran modal kerja dimulai dari saat dimana kas diinvestasikan dalam komponen-komponen modal kerja sampai saat dimana kembali lagi menjadi kas.

Makin pendek periode tersebut berarti makin cepat perputarannya.

Struktur modal merupakan gabungan antara modal sendiri dan utang perusahaan. Struktur modal yang diukur dalam penelitian ini dilihat dari hutang jangka panjang perusahaan dalam skala rasio debt to equity (DER). Rasio ini menunjukkan hubungan antara jumlah pinjaman jangka panjang yang diberikan oleh kreditur dengan jumlah modal sendiri yang diberikan leh pemilik perusahaan.

Umur perusahaan adalah umur sejak berdirinya hingga perusahaan tersebut masih mampu menjalankan operasinya. Secara teoritis perusahaan yang ukuranya besar dan telah lama berdiri akan dipercaya oleh penanam modal dari pada perusahaan kecil karena perusahaan yang telah lama berdiri diasumsikan akan dapar menghasilkan laba yang lebih tinggi dari pada perusahaan yang baru berdiri. Sehingga perusahaan yang telah lama berdiri profitabilitasnya akan lebih stabil dibandingkan dengan perusahaan yang lebih muda.

Ukuran perusahaan dapat diukur dengan menggunakan logaritma dikalikan dengan total asset. Rasio ini juga merupakan salah satu faktor yang menentukan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Ukuran perusahaan dapat ditentukan berdasarkan laba, aktiva, tenaga kerja dan lain-lain yang berkolerasi tinggi (Sawir,2005:102).

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah periode pengamatan, sampel dan variable-variabel yang digunakan.

LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS Profitabilitas

Profitabiltas adalah kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba selama periode tetentu (Riyanto, 2010:35). Penilaian profitabilitas perusahaan dapat dilakukan dari beberapa sisi tergantung pada laba dan aktivitas mana yang akan diperbandingkan. Apakah laba yang diperbandingkan itu berasal dari operasi atau usaha, atau laba bersih setelah pajak dengan keseluruhan aktiva operasi atau laba bersih setelah pajak. Namun secara umum penilaian prfitabilitas yang akan digunakan adalah profitabilitas ekonomi (ROI) dan ROE.

(3)

Rasio profitabilitas dalam penelitian ini diwakili oleh return on investment yaitu perbandingan antara laba usaha dengan modal sendiri dan asing yang dipergunakan untuk menghasilkan laba tersebut dan dinyatakan dalam persentase.

Perputaran Modal Kerja

Perputaran modal kerja merupakan perbandingan antara penjualan atau pendapatan dengan modal kerja bersih. Dimana modal kerja bersih adalah aktiva lancar dikurangi utang lancar. Menurut Riyanto (201:335) perputaran modal kerja (netto) berputar dalam suatu periode siklus kas dari perusahaan.

Modal kerja selalu dalam keadaan operasi atau berputar dalam perusahaan selama perusahaan masih dalam kegiatan usaha. Periode perputaran modal kerja dimulai dari saat dimana kas diinvestasikan dalam komponen-komponen modal kerja sampai dimana kembali lagi menjadi kas. Makin pendek periode tersebut berarti makin cepat atau tinggi perputarannya. Berapa lama periode perputaran modal kerja adalah tergantung kepada berapa lama perputaran dari masing-masin komponen modal kerja tersebut.

Struktur Modal

Struktur modal perusahaan merupakan gabungan antara modal sendiri (equity) utang perusahaan (debt). Modal sendiri berasal dari common stock, paid in capital, retained earning dan dikurangi treasury stock (internal equty). Utang perusahaan berasal dari utang kepada kreditur maupun penerbitan obligasi perusahaan. Bermacam ragam sumber dana dari suatu perusahaan membuat manejer keuangan perusahaan dituntut untuk mampu membuat keputusan sumber pendanaan tersebut mempunyai konsekuensi dan karakteristik keuangan yang berbeda terhadap perusahaan.

Umur Perusahaan

Harianto dan Sudomono dalam R. Gaban (2009) menyatakan bahwa umur perusahaan adalah umur sejak berdirinya hingga perusahaan tersebut masih mampu menjalankan operasinya. Perusahaan yang telah lama berdiri diasumsikan akan dapat menghasilkan laba yang lebih tinggi dari pada perusahaan yang baru berdiri.

Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan menunjukkan total aktiva yang dimiliki perusahaan.

Rasio ini merupakan salah satu faktor yang menentukan kemampuan perusahaan

(4)

dalam menghasilkan laba. Ukuran perusahaan dapat diukur dengan menggunakan logaritma dikalikan dengan total asset. Ukuran perusahaan dapat juga ditentukan berdasarkan laba, aktiva, tenaga kerja dan lain-lain yang berkorelasi tinggi (Sawir, 2005:102).

Model Dan Hipotesis Penelitian Model Penelitian

Gambar 1. Model Penelitian

Variabel Independen Variabel Dependen

Keterangan :

: mempengaruhi Hipotesis

H1 : Tingkat perputaran modal kerja berpengaruh terhadap profitabilitas.

H2 : Struktur modal berpengaruh terhadap profitabilitas.

H3 : Umur perusahaan berpengaruh terhadap profitabilitas.

H4 : Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap profitabilitas.

METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel

Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2010. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode judgement random sampling. Metode judgement random sampling merupakan tipe pemilihan sampel tidak secara acak, tetapi informasinya menggunakan pertimbangan tertentu.

Kriteria pemilihan sampel dalam penelitian ini adalah :

1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dalam tahun 2008–2010.

2. Perusahaan yang mempunyai laba bersih setelah pajak bernilai positif untuk tahun 2008–2010

Tingkat Perputaran Modal Kerja

Sturktur Modal

Profitabilitas Ukuran Perusahaan

Umur Perusahaan

(5)

Adapun perusahaan–perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel 1. Nama Perusahaan Manufaktur

No Kode Nama Perusahaan

1 WIKA PT. Wijaya Karya Tbk 2 CEKA PT. Cahaya Kalbar Tbk 3 DLTA PT. Delta Djakarta Tbk

4 INDF PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk 5 MYOR PT. Mayora Indah Tbk

6 MLBI PT. Multi Bintang Indo Tbk

7 ROTI PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk 8 PSDN PT. Prasida Aneka Niaga Tbk 9 SKLT PT. Sekar Laut Tbk

10 STTP PT. Siantar Top Tbk

11 SMAR PT. Sinar Mas Agro Resources and Technology (SMART) Tbk 12 AISA PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk

13 TBLA PT. Tunas Baru Lampung Tbk

14 ULTJ PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk 15 GGRM PT. Gudang Garam Tbk

16 HMSP PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk 17 RDTX PT. Roda Vivatex Tbk

18 INDR PT. Indorama Synthetics Tbk 19 BATA PT. Sepatu Bata Tbk

20 FASW PT. Fajar Surya Wisesa Tbk

21 TKIM PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk 22 AKRA PT. AKR Corporindon Tbk

23 BUDI PT. Budi Acid Jaya Tbk 24 CLPI PT. Colorpak Indonesia Tbk 25 ETWA PT. Eterindo Wahanatama Tbk 26 LTLS PT. Lautan Luas Tbk

27 SOBI PT. Sorini Agro Asia Corporindo Tbk 28 UNIC PT. Unggul Indah Cahaya Tbk

29 EKAD PT. Ekadharma International Tbk 30 KKGI PT. Resource Alam Indonesia Tbk 31 AMFG PT. Asahimas Flat Glass Tbk 32 BRNA PT. Berlina Tbk

33 IGAR PT. Champion Pacific Indonesia Tbk 34 DYNA PT. Dynaplast Tbk

35 IPOL PT. Indopoly Swakarsa Industry Tbk 36 LMPI PT. Langgeng Makmur Industri Tbk

(6)

37 SIAP PT. Sekawan Inti Pratama Tbk 38 TRST PT. Trias Sentosa Tbk

39 YPAS PT. Yanaprima Hastapersada Tbk 40 SMCB PT. Holcim Indonesia Tbk

41 INTP PT. Indocement Tunggal Prakasa Tbk 42 SMGR PT. Semen Gresik Tbk

43 ALMI PT. Alumindo LightbMetal Industry Tbk 44 BTON PT. Betonjaya Manunggal Tbk

45 JPRS PT. Jaya Pari Steel Tbk

46 KRAS PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk 47 LMSH PT. Lionmesh Prima Tbk

48 LION PT. Lion Metal Work Tbk 49 PICO PT. Pelangi Indah Canindo Tbk 50 NIKL PT. Pelat Timah Nusantara Tbk 51 TIRA PT. Tira Austenite Tbk

52 KICI PT. Kedaung Indah Can Tbk 53 KDSI PT. Kedawung Setia Industrial Tbk 54 KIAS PT. Keramika Indonesia Assosiasi Tbk 55 MITI PT. Mitra Investindo Tbk

56 TOTO PT. Surya Toto Indonesia Tbk 57 KBLM PT. Kabelindo Murni Tbk 58 KBLI PT. KMI Wire and Cable Tbk 59 IKBI PT. Sumi Indo Kabel Tbk

60 SCCO PT. Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk 61 VOKS PT. Voksel Electric Tbk

62 ASGR PT. Astra Graphia Tbk

63 MTDL PT. Metrodata Electronics Tbk 64 ASII PT. Astra International Tbk 65 AUTO PT. Astra Otoparts Tbk 66 GDYR PT. Goodyear Indonesia Tbk 67 HEXA PT. Hexindo Adiperkasa Tbk 68 BRAM PT. Indo Kordsa Tbk

69 IMAS PT. Indomobil Sukses Internasional Tbk 70 INDS PT. Indospring Tbk

71 INTA PT. Intraco Penta Tbk

72 LPIN PT. Multi Prima Sejahtera Tbk 73 MASA PT. Multistrada Arah Sarana Tbk 74 NIPS PT. Nipress Tbk

75 SMSM PT. Selamat Sempurna Tbk 76 TURI PT. Tunas Ridean Tbk 77 UNTR PT. United Tractor Tbk

(7)

78 MDRN PT. Modern Internasional Tbk 79 DVLA PT. Darya Varia Laboratoria Tbk 80 KLBF PT. Kalbe Farma Tbk

81 KAEF PT. Kimia Farma ( Persero) Tbk 82 MERK PT. Merck Tbk

83 PYFA PT. Pyridam Farma Tbk

84 SCPI PT. Schering Plough Indonesia Tbk 85 SQBI PT. Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk 86 TSPC PT. Tempo Scan Pacific Tbk

87 TCID PT. Mandom Indonesia Tbk 88 MBTO PT. Martina Berto Tbk 89 MRAT PT. Mustika Ratu Tbk 90 UNVR PT. Unilever Indonesia Tbk Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory, perpustakaan, akses internet seperti www.idx.co.id.

Variabel dan Pengukuran Variabel

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Return on Investment. ROI merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mengelola aktiva untuk mengahasilkan laba bersih setelah pajak. Rasio ini dapat di ukur dengan rumus :

Profitabilitas (ROI) = Laba bersih setelah pajak Total aktiva

Variabel independen terdiri dari 4 variabel sebagai variabel X dalam penelitian adalah :

1. Tingkat perputaran modal kerja (X1)

Periode perputaran modal kerja dimulai saat dimana kas diinvestasikan dalam komponen-komponen modal kerja sampai saat dimana kembali lagi menjadi kas. Makin pendek periode tersebut, berarti makin cepat perputarannya atau makin tinggi tingkat perputarannya (turn over rate).

Tingkat perputaran modal kerja yang diukur dalam penelitian ini adalah tingkat perputaran modal kerja bersih perusahaan, dimana modal kerja bersih yaitu jumlah aktiva lancar dikurangi hutang lancar. Rumus yang digunakan dalam mengitung tingkat perputaran modal kerja adalah sebagai berikut:

(8)

Perputaran modal kerja = Penjualan Modal Kerja Bersih Modal Kerja Bersih = Aktiva Lancar – Hutang Lancar b. Struktur Modal (X2)

Struktur modal yang diukur dalam penelitian ini dilihat dari hutang jangka panjang perusahaan dalam skala rasio yaitu debt to equity (DER). Ratio ini menunjukkan hubungan antara jumlah pinjaman jangka panjang yang diberikan oleh para kreditur dengan jumlah modal sendiri yang diberikan oleh pemilik perusahaan yang diukur dengan cara:

Debt To Equty Ratio = Total Hutang Modal Sendiri c. Umur Perusahaan (X3)

Umur perusahaan adalah umur sejak berdirinya hingga perusahaan tersebut masih mampu menjalankan operasinya. Pada penelitian ini umur perusahaan dihitung dari mulai perusahaan tersebut berdiri sampai tahun 2010.

d. Ukuran Perusahaan (X4)

Ukuran perusahaan diukur dengan besarnya total aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Biasanya perusahaan yang berskala besar akan memiliki profitabilitas yang tinggi. Hal ini disebabkan perusahaan tersebut dapat menghasilkan produk dengan biaya yang lebih murah karena berproduksi dengan jumlah yang besar sehingga menekan biaya produksi mereka. Dalam penelitian ini sebagai indikator skala perusahaan digunakan natural log (in) dari total aktiva.

Ukuran perusahaan = In total aktiva Metode Analisis Data

Metode analisis data pada penelitian ini menggunakan alat bantu program SPSS versi 16. Metode analisis data menggunakan analisis linear berganda.

Rumus regresi linear berganda adalah sebagai berikut : Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e

Keterangan:

Y = Profitabilitas perusahaan X2 = Struktur modal

a = Kostanta X3 = Umur perusahaan

b1, b2, b3, b4 = Koefisien regresi variabel independen X4 = Ukuran perusahaan X1 = Tingkat perputaran modal kerja e = Koefisien error

(9)

Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linear berganda. Uji signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial dilakukan dengan menggunakan uji statisti T.

Uji t-statistik, uji signifikan koefisien (bi) dilakukan dengan statistik t (student t). uji t digunakan untuk menguji koefisien regresi secara parsial dari variabel bebasnya. Untuk menentukan nilai t-statistik tabel ditentukan tingkat signifikan 5% dengan derajat df=(n-k-l) dimana n adalah jumlah observasi dan k jumlah variabel dengan criteria uji adalah :

a. Jika t hitung > t tabel (a,n-k-1) atau nilai signifikan > 0.05 maka H0 ditolak b. Jika t hitung < t tabel (a,n-k-1) atau nilai signifikan < 0.05 maka H0 diterima Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2)

Uji koefisien determinasi (adjusted R2) bertujuan untuk mengukur seberapa besar variasi dalam variabel independen mampu menjelaskan bersama- sama variabel terkait atau seberapa baik model regresi yan telah dibuat tersebut cocok dengan data. Semakin besar koefisien determinasinya, maka semakin baik variabel independen dalam menjelaskan variabel depedennya. Dengan demikian persamaan regresi yang dihasilkan baik untuk mengestimasi nilai variabel dependen.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Statistik Deskriptif

Adapun hasil print out SPSS dari model penelitian memperlihatkan nilai statistik deskriptif sebagai berikut :

Tabel 2. Statistik Variabel Independen dan Variabel Dependen Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

Profitabilitas perusahaan 3.4698 2.21355 268

Tingkat perputaran modal kerja 3.9073 2.37138 268

Struktur modal -.2070 1.93063 268

Umur perusahaan 7.02 .869 268

Ukuran perusahaan 3.5947 .21205 268

Dalam statistik deskriptif akan dilihat jumlah sampel (N), nilai rata-rata (mean) serta nilai standar deviasi. Analisis dalam regresi penlitian dilakukan

(10)

dengan metode enter. Metode enter adalah analisis regresi yang digunakan untuk menganalisa semua variabel independen baik prediktor yang berpengaruh ataupun yang tidak berpengaruh terhadap kriterium. Dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 3. Analisis Regresi Metode Enter

Variables Entered/Removedb

Model Variables Entered Variables Removed Method 1 Ukuran perusahaan,

Tingkat perputaran modal kerja, Umur perusahaan, Struktur modala

. Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: Profitabilitas perusahaan Hasil Uji Normalitas Data

Hasil pengujian normalitas data untuk data yang telah ditransformasi adalah sebagai berikut :

Gambar 2. Hasil Uji Normalitas Dengan Normal PP Plot

Berdasarkan gambar normal pp plot diatas, dapat dilihat bahwa data menyebar disekitar dan mengikuti garis diagonal. Dapat diartikan bahwa data berdistribusi normal.

Hasil Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik yang dilakukan dalam penelitian ini terdiri dari uji multikolinearitas, autokorelasi, dan heterokedastisitas.

Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas menunjukkan adanya hubungan yang sempurna antar variabel independent yang terdapat dalam regresi. Nilai tolerance yang didapat dari hasil uji multikolineritas dapat dilihat pada tabel berikut ini :

(11)

Tabel 4. Hasil Uji Multikolinearitas

Variables Collinearity Statistic

Keterangan Tolerance VIF

(constant)

LNPerputaran Modal Kerja .785 1.273 Tidak terdapat multikolinearitas

LNDER .782 1.279 Tidak terdapat multikolinearitas

LNUmur Perusahaan .933 1.071 Tidak terdapat multikolinearitas LNUkuran Perusahaan .910 1.099 Tidak terdapat multikolinearitas Sumber : Data Olahan SPSS versi 16.0

Tabel 4 memperlihatkan bahwa seluruh variabel bebas memiliki nilai tolerancel mendekati angka 1 dan semua variabel memiliki nilai VIF dibawah 10.

Dengan demikian tidak terjadi multikolinearitas dalam penelitian ini.

Uji Autokolerasi

Uji autokolerasi dilakukan dengan menggunakan uji Durbin Watson Test.

Tabel 5 diperoleh bahwa nilai Durbin Watson (DW) statistiknya sebesar 1.991.

Hal ini berarti bahwa nilai DW berada pada batasan tidak terjadinya autokolerasi yaitu pada interval -2 sampai +2. Dari data tersebut persamaan regresi yang digunakan terbebas dari autokorelasi. Hasil uji autokorelasi dengan menggunakan Durbin Watson dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 5. Hasil Uji Autokolerasi

Model Durbin Watson Keterangan

1 1.991 Tidak terjadi autokorelasi

Sumber : Data Olahan SPSS versi 16.0 Uji Heteroskedastisitas

Gambar 3. Hasil Uji Hetereskedastisitas

(12)

Scatterplot pada gambar 3 di atas memperlihatkan 268 titik yang menyebar mewakili data penelitian. Dengan demikian, tidak terjadi gejala hetereskedastisitas dalam model regresi penelitian ini.

Hasil Pengujian Hipotesis

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen.

Tabel 6. Hasil Analisis Regresi Berganda

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

Konstanta -3.866 2.168 -1.783 .076

LnPer.ModalKerja -.097 .058 -.104 -1.667 .097

LnDER -.434 .072 -.379 -6.066 .000

LnUmur .243 .146 .095 1.669 .096

LnUkuran 1.646 .604 .158 2.726 .007

a. Dependen variabel profitabilitas Hipotesis 1

H0 : Tidak ada pengaruh tingkat perputaran modal kerja terhadap profitabilitas H1 : Terdapat pengaruh tingkat perputaran modal kerja terhadap profitabilitas

Dari tabel 6. Diperoleh informasi nilai thitung untuk hipotesis pertama adalah -1.667. Nilai 1.667 berada di antara -1.969 dan 1.969 dan memiliki nilai signifikan 0.097 > 0.05 maka H0 diterima H1 ditolak. Dengan demikian tingkat perputaran modal kerja tidak berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan.

Hipotesis 2

H0 : Tidak ada pengaruh struktur modal terhadap profitabilitas H2 : Terdapat pengaruh struktur modal terhadap profitabilitas

Dari tabel 6. Diperoleh informasi nilai thitung untuk hipotesis kedua adalah -.6.066. Nilai -6.066 tidak berada di antara -1.969 dan 1.969 dan memiliki nilai signifikan 0.000 < 0.05 maka H0 ditolak H2 diterima. Dengan demikian struktu modal berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan.

Hipotesis 3

H0 : Tidak ada pengaruh umur perusahaan terhadap profitabilitas H3 : Terdapat pengaruh umur perusahaan terhadap profitabilitas

(13)

Dari tabel 6. Diperoleh informasi nilai thitung untuk hipotesis ketigadalah 1.667. Nilai 1.669 berada di antara -1.969 dan 1.969 dan memiliki nilai signifikan 0.096 > 0.05 maka H0 diterima H3 ditolak. Dengan demikian umur perusahaan tidak berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan.

Hipotesis 4

H0 : Tidak ada pengaruh ukuran perusahaan terhadap profitabilitas H4 : Terdapat pengaruh ukuran perusahaan terhadap profitabilitas

Dari tabel 6. Diperoleh informasi nilai thitung untuk hipotesis keempat adalah 2.726. Nilai 2.726 tidak berada di antara -1.969 dan 1.969 dan memiliki nilai signifikan 0.007 < 0.05 maka H0 ditolak H4 diterima. Dengan demikian ukran perusahaan berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan.

Koefisien Determinasi

Dari tabel 7. Diketahui bahwa nilai dari adjusted R square adalah sebesar 0.187. Hal ini berarti bahwa variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini hanya dapat menjelaskan variabel dependen sebesar 18,7% sedangkan sisanya 81,3% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitiaan ini.

Tabel 7. Koefisien Determinasi (R2)

Model R R Square Adjusted R square

1 .446a .199 .187

a. Predictors: (Constant), Tingkat perputaran modal kerja, struktur modal, umur perusahaaan dan ukuran perusahaan.

b. Dependen Variabel : Profitabilitas Perusahaan KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis statistik yang dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 16. Diperoleh kesimpulan tingkat perputaran modal kerja, umur perusahaan tidak berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan, sedangkan struktur modal, ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas perusahaan.

Koefisien determinasi adalah 0.187 yang memperlihatkan besarnya pengaruh variabel bebas yang digunakan di dalam model penelitian terhadap profitabilita perusahaan selaku variabel terikat adalah 18,7%.

(14)

Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas, maka penulis menyarankan agar :

1. Penelitian selanjutnya sebaiknya mengambil populasi dan sampel yang berbeda dengan penelitian ini, agar dapat membandingkan dengan hasil penelitian berikutnya.

2. Dari segi data yang digunakan, lebih baik menggunakan data laporan keuangan yang lebih panjang. Hal ini memungkinkan untuk melihat pengaruh struktur modal terhadap profitabilitas perusahaan dalam jangka panjang. Karena sebagian unsur struktur modal mempunyai masa jatuh tempo lima sampai sepuluh tahun bahkan lebih (hutang jangka menengah dan hutang jangka panjang.

3. Pada penelitian selanjutnya perlu mempertimbangkan penggunaan variabel- variabel independen lainnya yang diduga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas seperti leverage keuangan, jenis usaha, struktur kepemilikan, tingkat bunga, nilai tukar rupiah, peraturan pemerintah, dan sebagainya.

DAFTAR PUSTAKA

Arioctafianti. 2007. Analisis Pengaruh Tingkat Perputaran Modal kerja, Struktur Modal, dan Umur Perusahaan Terhadap Profitabilitas dan Perusahaan Wholwsale and Retail, Trade di Bursa Efek Jakarta. Skripsi Mahasiswa FE UNRI

Brealey, Myers, & Marcus. 2008. Dasar-dasar Manajemen Keuangan Perusahaan. Edisi Kelima. Erlangga, Jakarta

Dehilmus, Yanuar Saras. 2009. Analisis Pengaruh Tingkat Perputaran Modal Kerja, Struktur Modal, dan Umur Perusahaan terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Food and Beverages, apparel and Other Textile Product and Wholesale and Retail Trade di Bursa Efek Indonesia. Skripsi Mahasiswa FE UNRI.

Febri, Dedy Ardiyanto. 2011. Pengaruh Rasio Aktivitas, Perputaran Modal Kerja, Struktur Modal, dan Umur Perusahaan terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Skripsi Mahasiswa FE UNRI.

Harahap, Syofyan Syafri. 2004 Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan. Edisi Keempat. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Hazrita, Fadila. 2009. Pengaruh Rasio Aktivitas, Struktur Modal, Umur Perusahaan terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Skripsi Mahasiswa FE UNRI

(15)

Helen , Imelega. 2008. Pengaruh Perputaran Modal Kerja, Struktur Modal, Umur Perusahaan dan Ukuran Perusahaan terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Automotive and Allied Product di Bursa Efek Indonesia.

Skripsi Mahasiswa FE UNRI.

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 2002. Metode Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen. Edisi Pertama. BPFE, Yogyakarta.

Manurung. 2007. Analisis Pengaruh Rasio Aktivitas, Leverage Keuangan, dan Ukuran Perusahaan terhadap Profitablitas pada Perusahaan Textile Mill Products and Apparel and Other Textile Products di Bursa Efek Jakarta.

Skripsi Mahasiswa FE UNRI.

Munawir, S. 2004. Analisis Laporan Keuangan. Liberty, Yogyakarta.

Riyanto, Bambang. 2010. Dasar-dasar Pembelajaran Perusahaan. Edisi Empat.

BPFE. Yogyakarta.

Sawir, Agnes. 2005. Analisa Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Syamsuddin, Lukman. 2007. Manajemen Keuangan Perusahaan. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Toruan, Cuhehehlilia Lumba. 2010. Pengaruh Struktur Aktiva, Intensitas Aktiva, Ukuran Perusahaan, Degree of Operating Leverage, Biaya Hutang, dan Struktur Modal Terhadap Rentabilitas Modal Sendiri pada Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi Mahasiswa FE UNRI.

Tunggal, Amin Widjaja. 2004. Dasar-dasar Analisis Laporan Keuangan. PT.

Rineka Cipta, Jakarta.

Idx.co.id.

Indonesian Capital Market Directory 2011

Gambar

Gambar 1. Model Penelitian
Tabel 1. Nama Perusahaan Manufaktur
Tabel 2. Statistik Variabel Independen dan Variabel Dependen  Descriptive Statistics
Gambar 2. Hasil Uji Normalitas Dengan Normal PP Plot
+4

Referensi

Dokumen terkait

Namun, materi buku ajar menuntut relevansi dengan tuntutan kurikulum; harus relevan dengan kompetensi yang harus dimiliki oleh lulusan tingkat pendidikan tertentu dan

Asuransi syariah merupakan salah satu upaya untuk saling melindungi dan saling membantu antar beberapa pihak melalui investasi pada aset dan atau tabarru yang

1) Memetakan operasi perusahaan: hal ini membutuhkan diketahuinya batas-batas konsesi perusahaan. Sinar Mas tidak membuat informasi ini tersedia untuk umum, dengan

Sistematika pembahasan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur Pengembangan Pantai Tirta Samudra Bandengan di Jepara dengan penekanan desain arsitektur organic

Kebutuhan untuk menggunakan pengobatan komplementer- alternatif (PKA) didorong oleh pencarian terapi yang dianggap lebih sesuai dengan nilai-nilai seseorang, keyakinan, dan

Pemodal juga akan memburu saham dengan aksi korporasi yang bersifat positif terhadap kinerja sahamnya, diantaranya saham BTPN yang akan membagikan dividen, dan saham ENRG

Hasil pengujian hipotesis kedua menggunakan ANAVA dua jalan dengan sel tak sama menunjukkan terdapat perbedaan pengaruh antara kreativitasi siswa pada kategori tinggi

((5)) Apabila usulan penjualan tersebut disetujui, atas nama Menteri Keuangan, DJKN atau Kepala Kanwil DJKN setempat atau Kepala KPKNL setempat menerbitkan surat