• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUPATI KARAWANG. Kepada. Di KARAWANG. SURAT EDARAN NOMOR : 443 / Disperindag TENTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BUPATI KARAWANG. Kepada. Di KARAWANG. SURAT EDARAN NOMOR : 443 / Disperindag TENTANG"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BUPATI KARAWANG

Karawang, 18 Mei 2021 Kepada

Yth. 1. Dandim 0604 Karawang;

2. Kapolres Karawang;

3. Pengelola Kawasan Industri;

4. Pimpinan Perusahaan Industri;

5. Pelaku Usaha Jasa Kepariwisataan, Hiburan dan Pusat Kebugaran;

6. Pengelola Pasar Tradisional;

7. Pedagang Kaki Lima;

8. Pelaku Usaha Pusat Perbelanjaan, Mall, Supermarket, Mini Market, Hyper Market, Toko Swalayan dan Perdagangan;

9. Pelaku Usaha Pusat Pertokoan, Counter HP, Toko Kelontong;

10. Masyarakat Kabupaten Karawang.

Di –

KARAWANG SURAT EDARAN

NOMOR : 443 / 2798 - Disperindag TENTANG

PERPANJANGAN KEDELAPAN

PEMBERLAKUAN PEMBATASAN KEGIATAN MASYARAKAT BERBASIS MIKRO DALAM PENANGANAN CORONA VIRUS DISEASE 2019 (COVID-19)

DI KABUPATEN KARAWANG

Menindaklanjuti Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 11 Tahun 2021 tentang Perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Mikro dan Pembentukan Posko Penanganan Covid-19 di Tingkat Desa dan Kelurahan untuk Pengendalian Penyebaran Covid-19, Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 443/Kep.263- Hukham/2021 tentang Perpanjangan Kedelapan Pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar Secara Proporsional di Provinsi Jawa Barat Dalam Rangka Penanganan Covid-19 dan Surat Edaran Gubernur Jawa Barat Nomor 82/KS.01.01/Hukham tentang Perpanjangan Kedelapan Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Dalam Penanganan Covid-19 di Provinsi Jawa Barat serta Keputusan Bupati Karawang Nomor 443/Kep.280-Huk/2021 tentang Perpanjangan Kedelapan Pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar Secara Proporsional di Kabupaten Karawang Dalam Rangka Penanganan Covid-19.

Jl. Jenderal Ahmad Yani Nomor 1 Kabupaten Karawang Kode Pos 41312 Telp. (0267) 429800, 429801, 429802, 429803, Fax. (0267) 411923 Email. Pemda_karawang@yahoo.com, pemda.karawang@gmail.com, Website : www.karawangkab.go.id

(2)

Berkenaan dengan hal tersebut diatas melalui Surat Edaran ini dapat disampaikan hal sebagai berikut :

A. Terhitung sejak tanggal 18 Mei 2021 sampai dengan tanggal 31 Mei 2021 Pemerintah Kabupaten Karawang menerapkan Perpanjangan Kedelapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Mikro Dalam Penanganan Covid-19 sebagai berikut :

1. membatasi kegiatan di tempat/kerja perkantoran dengan menerapkan Work From Home (WFH) sebesar 50% (lima puluh persen) dan Work From Office (WFO) sebesar 50% (lima puluh persen) dengan memberlakukan protokol kesehatan secara lebih ketat;

2. melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara daring (online);

3. untuk sektor esensial seperti kesehatan, bahan pangan, makanan, minuman, energi, komunikasi dan teknologi informasi, keuangan, perbankan, sistem pembayaran, pasar modal, logistik, perhotelan, konstruksi, industri strategis, pelayanan dasar, utilitas publik dan industri yang ditetapkan sebagai objek vital nasional dan objek tertentu, kebutuhan sehari-hari yang berkaitan dengan kebutuhan pokok masyarakat, tetap dapat beroperasi 100% (seratus persen) dengan pengaturan jam operasional, kapasitas, dan penerapan protokol kesehatan secara lebih ketat;

4. kegiatan ekonomi di rest area dapat buka seperti biasa dengan penerapan protokol kesehatan secara lebih ketat;

5. mengizinkan kegiatan konstruksi beroperasi 100 % (seratus persen) dengan penerapan protokol kesehatan secara lebih ketat;

6. mengizinkan kegiatan ibadah untuk dilaksanakan dengan pembatasan kapasitas sebesar 50% (lima puluh persen) dengan penerapan protokol kesehatan secara lebih ketat;

7. mengizinkan kegiatan sosial budaya untuk dilaksanakan dengan pembatasan kapasitas sebesar 25% (dua puluh lima persen) dengan penerapan protokol kesehatan secara lebih ketat;

8. menghentikan sementera kegiatan fasilitas umum dan kegiatan sosial budaya yang dapat menimbulkan kerumunan; dan

9. membatasi kapasitas dan jam operasional transportasi umum.

B. Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang mengusulkan level kewaspadaan di wilayah Kecamatan, Desa dan Kelurahan sesuai kaidah epidemiologi dan tingkat risiko penularan Covid-19 untuk di tetapkan oleh Bupati.

C. Camat mengatur Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM) sampai dengan tingkat Rukun Tetangga (RT)/Rukun Warga (RW) dengan kriteria zonasi pengendalian wilayah sebagai berikut:

(3)

1. Zona Hijau, dengan kriteria tidak ada kasus Covid-19 di satu RT, maka skenario pengendalian dilakukan dengan surveilans aktif, seluruh suspek dites dan pemantauan proses tetap dilakukan secara rutin dan berkala;

2. Zona Kuning, dengan kriteria jika terdapat 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) rumah dengan kasus konfirmasi positif dalam satu RT selama 7 (tujuh) hari terakhir, maka skenario pengendalian adalah menemukan kasus suspek dan pelacakan kontak erat, lalu melakukan isolasi mandiri untuk pasien positif dan kotak erat dengan pengawasan ketat;

3. Zona Oranye, dengan kriteria jika terdapat 6 (enam) sampai dengan 10 (sepuluh) rumah dengan kasus konfirmasi positif dalam satu RT selama 7 (hari) terakhir, maka skenario pengendalian adalah menemukan kasus suspek dan pelacakan kontak erat, lalu melakukan isolasi mandiri untuk pasien positif dan kontak erat dengan pengawasan ketat, serta menutup rumah ibadah, tempat bermain anak, dan tempat umum lainnya, kecuali sektor esensial; dan

4. Zona Merah, dengan kriteria jika terdapat lebih dari 10 (sepuluh) rumah dengan kasus konfirmasi positif dalam satu RT selama 7 (hari) terakhir, maka skenario pengendalian adalah pengendalian PSBM tingkat RT yang mencakup:

a. menemukan kasus suspek dan pelacakan kontak erat;

b. melakukan isolasi mandiri/terpusat dengan pengawasan ketat;

c. menutup rumah ibadah, tempat bermain anak, dan tempat umum lainnya, kecuali sektor esensial;

d. melarang kerumunan lebih dari 3 (tiga) orang;

e. membatasi keluar masuk wilayah RT maksimal hingga pukul 20.00 WIB; dan f. meniadakan kegiatan sosial masyarakat di lingkungan RT yang

menimbulkan kerumunan dan berpotensi menimbulkan penularan Covid-19.

D. PSBM dilakukan melalui koordinasi antara seluruh unsur yang terlibat, mulai dari Ketua RT/RW, Kepala Desa/Lurah, Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas), Bintara Pembina Desa (Babinsa), Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Pos Pelayanan Keluarga Berencana Kesehatan Terpadu (Posyandu), Dasa Wisma, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Adat, Tokoh Pemuda, Penyuluh, Pendamping, Tenaga Kesehatan, dan Karang Taruna serta Relawan lainnya, dengan cara membentuk dan/atau mengaktifkan kembali Pos Komando (Posko) Tingkat Desa/Kelurahan.

Posko Tingkat Desa/Kelurahan adalah lokasi atau tempat yang menjadi Posko penanganan Covid-19 di Tingkat Desa/Kelurahan memiliki empat fungsi, yaitu :

(4)

1. Pencegahan;

2. Penanganan;

3. Pembinaan;

4. pendukung pelaksanaan penanganan Covid-19 di Tingkat Desa dan Kelurahan.

Fungsi personil dalam posko penanganan Covid-19 di tingkat Desa dan Kelurahan sebagai berikut :

1. Babansa, Bhabinkamtibmas (melaksanakan fungsi pencegahan, pembinaan, pendukung) :

a. Melakukan pencatatan data kasus dan pelaksanaan 3T di wilayah operasinya;

b. Melaporkan secara berkala pada Kepala Posko;

c. Monitor, peneguran, dan disiplin protokol kesehatan;

d. Membantu pendistribusian logistik pendukung (masker, bansos dsb).

2. Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Adat, Tokoh Pemuda, Penyuluh, PKK (melaksanakan fungsi pencegahan) :

a. sosialisasi dan persuasi protokol kesehatan;

b. memberikan informasi kepada masyarakat

3. Tenaga yang menangani bidang Kesehatan (melaksanakan fungsi penanganan) : a. melakukan testing di wilayah operasinya;

b. memfasilitasi penelusuran kontak erat;

c. memastikan penderita bergejala dirawat;

d. memastikan kasus positif tak bergejala isoman.

4. Relawan, Karawang Taruna, Perangkat Desa/Kelurahan (melaksanakan fungsi penanganan, pendukung) :

a. melakukan pencatatan data kasus dan pelaksanaan 3T di wilayah operasinya;

b. mengidentifikasi kasus positif;

c. memfasilitasi penelusuran kontak erat;

d. memastikan penderita bergejala dirawat;

e. memastikan kasus positif tak bergejala isoman;

f. memastikan pencatatan data ke sistem.

5. Pendamping (melaksanakan fungsi penanganan, pendukung) :

a. menjembatani kebutuhan penyaluran logistik kebutuhan isolasi mandiri;

b. melakukan pendampingan pelaksanaan 3T.

E. Kepala Desa/Lurah diwajibkan membuat Posko Tingkat Desa/Kelurahan diketuai oleh Kepala Desa/Lurah yang dalam pelaksanaannya dibantu oleh Aparat Desa/Kelurahan dan Mitra Desa/Kelurahan lainnya, dan kepada masing-masing Posko, dibantu oleh Satlinmas, Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan Tokoh Masyarakat.

(5)

F. Dalam hal Desa/Kelurahan yang penduduknya cukup padat dan banyak di daerah perkotaan, Kepala Desa/Lurah dapat membuat Posko di tingkat RW/Kampung/Lokasi Perumahan.

G. Ketua Posko di tingkat RW/Kampung/Lokasi Perumahan dapat melibatkan unsur tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, tokoh pemuda atau aparat RW setempat.

H. Posko sebagaimana pada huruf F diatas, dapat dinamai Posko Siaga/Kampung Siaga/RW Siaga atau dengan nama lain.

I. Dalam melaksanakan empat fungsi sebagaimana pada huruf D diatas, Posko Tingkat Desa/Kelurahan dan Posko tingkat RW/Kampung/Lokasi Perumahan berkoordinasi dengan Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Tingkat Kecamatan dan Kabupaten.

J. Camat wajib memfasilitasi terbentuknya Posko Tingkat Desa/Kelurahan dan Posko tingkat RW/Kampung/Lokasi Perumahan dan bersama jajaran Satgas Covid-19 Kecamatan (Camat, Kapolsek, Danramil dan Kepala UPTD Puskesmas) wajib mengarahkan serta mengedukasi tugas pokok dan fungsi Posko Tingkat Desa/Kelurahan dan Posko Siaga/Kampung Siaga/RW Siaga atau dengan nama lain.

K. Segala pembiayaan yang menyangkut kegiatan penanganan pandemi Covid-19 pada tingkat desa berdasarkan Instruksi Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penggunaan Dana Desa Tahun 2021 dalam Pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Skala Mikro di Desa dan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 11 Tahun 2021 tentang Perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Mikro dan Pembentukan Posko Penanganan Covid-19 di Tingkat Desa dan Kelurahan untuk Pengendalian Penyebaran Covid-19, dapat menggunakan dana desa, sedangkan untuk kelurahan dapat menyesuaikan pada DPA Kecamatan.

L. Untuk kegiatan pada sektor tertentu wajib melakukan protokol kesehatan sebagai berikut:

1. Lingkungan Industri dan Kawasan Industri

a. menyediakan lingkungan kerja yang aman dan sehat bagi pekerja melalui berbagai upaya pencegahan dan pengendalian Covid-19 di tempat kerja terintegrasi dengan keselamatan dan kesehatan kerja, antara lain :

1) menyediakan sarana transportasi antar jemput karyawan dengan jumlah 50% (lima puluh persen) dari kapasitas angkut kendaraan dan shelter bus yang aman menyesuaikan dengan standar protokol kesehatan Covid-19 dan dipantau oleh petugas yang ditunjuk oleh perusahaan;

(6)

2) melakukan Screening awal kepada seluruh pekerja melalui pemeriksaan suhu tubuh dan orang dengan gejala pernapasan seperti batuk/flu/sesak napas pada waktu memasuki area pabrik dan pergantian shift;

3) memastikan ketersediaan peralatan dan perlengkapan di area kerja, seperti tempat mencuci tangan beserta sabun dan/atau handsanitizer, masker, sarung tangan, dan pakaian yang menjamin keamanan pekerja dan produk yang dihasilkan;

4) meningkatkan frekuensi pembersihan secara rutin antara lain dengan cairan disinfektan untuk seluruh area pabrik;

5) membatasi jumlah pekerja perkantoran dengan menerapkan WFH 50% (lima puluh persen) dan bekerja dilokasi WFO 50% (lima puluh persen), sedangkan untuk kegiatan industri manufaktur dilaksanakan dengan membatasi jumlah pekerja 50% (lima puluh persen) dari kapasitas gedung dan/atau pengaturan shift;

6) menyediakan supplement dan makanan bergizi untuk seluruh pekerja;

7) mengatur sirkulasi udara yang cukup ditempat kerja;

8) memperbanyak melakukan test Covid-19 yang diutamakan melakukan test PCR/swab;

9) menyediakan tempat isolasi untuk pekerja yang terkonfirmasi positif Covid-19;

10) membuat aplikasi yang dapat memantau pekerja pada saat diluar area perusahaan.

b. pekerja wajib menerapkan protokol kesehatan mulai dari berangkat kerja, ditempat kerja, sampai kembali ke rumah dengan selalu mencuci tangan, memakai masker sejak keluar rumah dan memakai sarung tangan selama berada di area pabrik serta selalu menjaga jarak minimal 1 (satu) meter;

c. apabila ditemukan pekerja yang tidak sehat, segera dilakukan pemeriksaan lebih lanjut oleh fasilitas kesehatan yang ada di perusahaan tersebut atau fasilitas kesehatan yang ditunjuk;

d. apabila terdapat/ditemukan pekerja terkonfirmasi positif Covid-19, wajib melaporkan ke Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Karawang yang ada pada Call Center 119 / 08999700119 atau hotline WA 081388933413, No. HP 08119400724, 08119400734 dan memberikan tembusan kepada Dinas Kesehatan Kab. Karawang, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab.

Karawang serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab. Karawang, dalam waktu 1 x 24 jam;

e. pekerja yang kembali dari negara atau zona/kota dengan transmisi lokal Covid- 19 dalam 14 (empat belas) hari terakhir wajib menginformasikan kepada perusahaan dan melampirkan hasil PCR/Rapid Test Antigen terbaru.

(7)

2. Kepariwisataan, Tempat Hiburan dan Pusat Kebugaran a. hotel/motel/penginapan/guest house/resort

1) pembatasan aktivitas kegiatan dan jumlah peserta dalam ruangan maksimal 50% (lima puluh persen) dari kapasitas tempat duduk dalam ruangan dan aktivitas kegiatan di ruang terbuka dalam event-event tertentu maksimal 50%

(lima puluh persen);

2) setiap kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan wajib memiliki ijin dari Satgas Covid-19 Kabupaten;

3) melakukan pendataan lengkap peserta kegiatan;

4) diutamakan menyediakan makan nasi box, prasmanan dengan ketentuan wajib menempatkan petugas pelayanan pada stall yang disediakan dengan menggunakan masker serta sarung tangan, pengunjung dalam mengambil makanan dilayani oleh petugas dan tetap menjaga jarak minimal 1 meter.

Semua peralatan makan wajib dibersihkan dan didisinfeksi sebelum digunakan kembali;

5) wajib menerapkan protokol kesehatan ketat dengan ketentuan sebagai berikut:

a) mengukur suhu tubuh peserta kegiatan dengan thermal gun;

b) wajib memakai masker, dan selalu mencuci tangan;

c) menjaga jarak (physical distancing) minimal 1 (satu) meter;

d) melaksanakan/membawa test covid-19 (rapid test antigen/genose/swab) yang masih berlaku di setiap kegiatan khusus bagi peserta dari luar Kabupaten Karawang;

e) melakukan penyemprotan disinfektan secara rutin/terjadwal.

b. tempat destinasi wisata

1) ditutup sementara sampai dengan tanggal 30 Mei 2021;

2) menghentikan segala aktifitas/kegiatan di area/tempat dan/atau sarana prasarana tempat destinasi wisata.

c. restoran/kafe/rumah makan/usaha sejenis

1) membatasi jam operasional setiap hari mulai pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 21.00 WIB;

2) membatasi pengunjung maksimal 50% (lima puluh persen) dari kapasitas tempat;

3) layanan take a way/drive thru setiap hari disesuaikan dengan jam buka restoran/kafe/rumah makan/usaha sejenis mulai pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 21.00 WIB;

(8)

4) diwajibkan menerapkan protokol kesehatan ketat dengan ketentuan sebagai berikut:

a) mengukur suhu pekerja dan pengunjung dengan thermal gun;

b) menyediakan tempat cuci tangan beserta sabun dan/atau handsanitizer;

c) wajib memakai masker, dan selalu mencuci tangan;

d) menjaga jarak (physical distancing) minimal 1 (satu) meter;

e) melakukan penyemprotan disinfektan secara rutin/terjadwal;

f) selalu menjaga kebersihan lokasi usaha.

5) khusus bagi restoran/kafe/rumah makan/usaha sejenis yang mempunyai fasilitas gedung/aula untuk kegiatan pertemuan (rapat/seminar/workshop/sejenisnya) dan event-event tertentu, dengan ketentuan sebagai berikut :

a) pembatasan aktivitas kegiatan dan jumlah peserta dalam ruangan maksimal 50% (lima puluh persen) dari kapasitas tempat duduk dalam ruangan dan aktivitas kegiatan di ruang terbuka dalam event-event tertentu maksimal 50% (lima puluh persen);

b) setiap kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan wajib memiliki ijin dari Satgas Covid-19 Kabupaten;

c) melakukan pendataan lengkap peserta kegiatan;

d) diutamakan menyediakan makan nasi box, prasmanan dengan ketentuan wajib menempatkan petugas pelayanan pada stall yang disediakan dengan menggunakan masker serta sarung tangan, pengunjung dalam mengambil makanan dilayani oleh petugas dan tetap menjaga jarak minimal 1 meter. Semua peralatan makan wajib dibersihkan dan didisinfeksi sebelum digunakan kembali;

e) wajib menerapkan protokol kesehatan ketat dengan ketentuan sebagai berikut:

(1) mengukur suhu tubuh peserta kegiatan dengan thermal gun;

(2) wajib memakai masker, dan selalu mencuci tangan;

(3) menjaga jarak (physical distancing) minimal 1 (satu) meter;

(4) melaksanakan/membawa test covid-19 (rapid test antigen/genose/swab) yang masih berlaku di setiap kegiatan khusus bagi peserta dari luar Kabupaten Karawang;

(5) melakukan penyemprotan disinfektan secara rutin/terjadwal.

d. bioskop

1) ditutup sementara sampai dengan tanggal 30 Mei 2021;

2) menghentikan segala aktifitas/kegiatan di area/tempat dan/atau sarana prasarana bioskop.

(9)

e. tempat hiburan dan pusat kebugaran

1) ditutup sementara sampai dengan tanggal 30 Mei 2021;

2) menghentikan segala aktifitas/kegiatan di area/tempat dan/atau sarana prasarana tempat hiburan dan pusat kebugaran.

3. Pasar Tradisional

a. jam operasional pasar tradisional setiap hari menyesuaikan dengan peraturan yang berlaku;

b. diwajibkan menerapkan protokol kesehatan dengan ketentuan sebagai berikut : 1) para pengelola dan pengawas pasar tradisional melakukan penyemprotan

disinfektan secara rutin/terjadwal;

2) menyediakan tempat cuci tangan beserta sabun dan/atau handsanitizer;

3) wajib memakai masker, dan selalu mencuci tangan pada saat melakukan aktifitas jual beli;

4) melakukan physical distancing dengan menjaga jarak minimal 1 (satu) meter;

5) melaksanakan pola hidup bersih dan sehat;

6) selalu menjaga kebersihan lokasi usaha.

c. pedagang kaki lima yang berada di dalam/luar area pasar (jalan, trotoar, area parkir) agar menerapkan ketentuan sebagaimana huruf b diatas;

d. melakukan penataan parkir motor dan mobil pada tempat yang sudah ditentukan sesuai dengan sketsa parkir masing-masing pasar.

4. Pusat Perbelanjaan

a. membatasi jam operasional pada pusat perbelanjaan (mall, pasar modern, supermarket, minimarket, hyper market, pertokoan, counter HP, Toko Kelontong dan/atau usaha sejenis) setiap hari mulai pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 21.00 WIB;

b. diwajibkan menerapkan protokol kesehatan dengan ketentuan sebagai berikut : 1) melakukan penyemprotan disinfektan secara rutin/terjadwal;

2) mengukur suhu pekerja dan pengunjung dengan thermal gun;

3) menyediakan tempat cuci tangan beserta sabun dan/atau handsanitizer;

4) wajib memakai masker, dan selalu mencuci tangan;

5) melakukan pengaturan pengunjung dalam 1 (satu) area sehingga tidak terjadi kerumunan;

6) melakukan physical distancing dengan menjaga jarak minimal 1 (satu) meter;

7) memberikan tanda dilantai untuk memfasilitasi kepatuhan jarak fisik, khususnya didaerah yang paling ramai seperti kasir dan customer service;

8) menggunakan pembatas/partisi di meja atau counter sebagai perlindungan tambahan untuk pekerja (kasir, customer service dan lain-lain);

(10)

9) memasang media informasi untuk mengingatkan pekerja dan pengunjung agar mengikuti ketentuan pembatasan jarak fisik;

10) selalu menjaga kebersihan lokasi usaha.

5. Penyelenggaraan Acara Pernikahan, Khitanan, dan Kegiatan Masyarakat Lainnya

a. Bagi Penyelenggara/Panitia/Event Organizer

1) penyelenggaraan kegiatan di gedung/aula yang dikelola oleh badan usaha/perorangan/yayasan/pemerintah wajib memiliki ijin dari Satgas Covid- 19 Kabupaten;

2) penyelenggaraan kegiatan yang dilaksanakan di lingkungan permukiman masyarakat yang tidak menggunakan gedung/aula yang dikelola oleh badan usaha/perorangan/yayasan/pemerintah wajib memiliki ijin dari Satgas Covid- 19 Kecamatan;

3) pembatasan aktivitas kegiatan dan jumlah tamu undangan dalam ruangan, dan ruang terbuka maksimal 50% (lima puluh persen) dari kapasitas tempat dan khusus penyelenggara/panitia/event organizer serta keluarga penyelenggara dalam keadaan sehat dan diwajibkan melakukan test Covid- 19 (rapid test antigen/genose/swab);

4) diutamakan menyediakan makan nasi box, prasmanan dapat dilakukan dengan ketentuan wajib menempatkan petugas pelayanan pada stall yang disediakan dengan menggunakan masker serta sarung tangan, pengunjung dalam mengambil makanan dilayani oleh petugas dan tetap menjaga jarak minimal 1 meter. Semua peralatan makan wajib dibersihkan dan didisinfeksi sebelum digunakan kembali;

5) melakukan penyemprotan disinfektan di lokasi sebelum dan sesudah acara;

6) menyediakan sarana cuci tangan dengan air mengalir menggunakan sabun/handsanitizer di pintu masuk dan tempat lain yang mudah diakses oleh tamu undangan;

7) menerapkan jaga jarak yang dilakukan dengan berbagai cara, seperti mengatur antrian di pintu masuk, mengatur jarak tempat duduk, dan lain sebagainya;

8) disetiap pintu masuk memasang spanduk/banner tentang anjuran untuk memutus mata rantai Covid-19 dengan 3M (mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak);

9) memastikan seluruh personil yang terlibat dalam penyelenggaraan kegiatan memahami perlindungan diri dari penularan Covid-19 dengan membiasakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS);

(11)

10) dalam hal terdapat kegiatan hiburan/kesenian, diberlakukan ketentuan : a) tamu undangan tidak diperkenankan berpartisipasi secara langsung

kepada seniman. Adapun partisipasi dilakukan oleh pengisi acara dengan menyediakan tempat khusus untuk keperluan tersebut;

b) kelompok seni yang akan melaksanakan kegiatan harus mempunyai legalitas dan berijin dari dinas terkait.

c. Bagi Tamu Undangan

1) memastikan diri dalam kondisi sehat sebelum melakukan aktivitas menghadiri undangan;

2) wajib menggunakan masker selama berada di lokasi;

3) menjaga kebersihan tangan dengan sering mencuci tangan dengan air mengalir menggunakan sabun/handsanitizer;

4) tetap memperhatikan jaga jarak dan tidak bersalaman;

5) tidak diperkenankan membawa anak di bawah umur dan manula;

6) saat tiba di rumah, segera mandi dan berganti pakaian sebelum kontak dengan anggota keluarga lain.

d. Bagi Seniman hiburan di luar Kabupaten Karawang wajib melaksanakan test Covid-19 (rapid test antigen/genose/swab) yang masih berlaku serta melaksanakan protokol kesehatan secara ketat;

e. Apabila Penyelenggara/Panitia/Event Organizer tidak melaksanakan sebagaimana huruf a, huruf b dan huruf c, maka Satgas Covid-19 dapat membubarkan kegiatan tersebut.

M. Kepada Dandim 0604 Karawang dan Kapolres Karawang serta Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Karawang, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Karawang dan Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Karawang, agar melaksanakan operasi penegakan disiplin guna memastikan terlaksananya Surat Edaran ini secara efektif.

N. Dalam hal untuk mengurai kerumunan masa, Satgas Covid-19 Kabupaten Karawang dapat melakukan penyekatan pada ruas jalan dan jam tertentu.

O. Untuk mencegah terjadinya peningkatan penularan Covid-19 pasca Hari Raya Idul Fitri 1442 H, maka dilakukan kegiatan pemantauan, pengendalian dan evaluasi serta dilaksanakan hal-hal sebagai berikut :

1. Kepada Satgas Covid-19, Camat dan Kepala Desa/Lurah beserta jajarannya :

a. untuk melakukan sosialisasi terkait dengan PPKM Mikro kepada warga masyarakat yang berada di wilayahnya dan apabila terdapat pelanggaran maka dilakukan pemberian sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan;

(12)

b. agar lebih mengintensifkan penegakan 5M : 1) menggunakan masker;

2) mencuci tangan;

3) menjaga jarak;

4) menghindari kerumunan; dan 5) mengurangi mobilitas.

Serta melakukan penguatan terhadap 3T : 1) testing;

2) tracking; dan 3) treatment.

c. agar mengantisipasi potensi kerumunan yang mungkin terjadi selama PPKM baik yang berhubungan dengan kegiatan ekonomi, pasar, pusat perbelanjaan (mall) serta kegiatan yang berhubungan dengan keagamaan yang dapat melanggar protokol kesehatan covid-19 untuk selanjutnya dilakukan upaya untuk mengantisipasi dan melakukan pencegahan terhadap kerumunan serta apabila diperlukan dilakukan penegakan hukum sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

d. berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait (Bea Cukai dan Imigrasi) untuk melakukan pengawasan terhadap masuknya Pekerja Migran Indonesia (PMI).

2. Dalam hal terdapat masyarakat yang melakukan perjalanan lintas Provinsi/Kabupaten/Kota tanpa memiliki dokumen administrasi perjalanan tertentu sebagaimana telah diatur oleh Pemerintah pasca Hari Raya Idul Fitri 1442 H, maka Kepala Desa/Lurah melalui Posko Desa/Posko Kelurahan menyiapkan tempat karantina mandiri selama 5x24 Jam dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat dan biaya karantina dibebankan kepada masyarakat yang melakukan perjalanan lintas Provinsi/Kabupaten/Kota.

3. Dalam hal masyarakat yang akan melakukan perjalanan tertentu sebagaimana dimaksud pada angka 2 diatas, maka harus menunjukan dokumen administrasi perjalanan tertentu/surat izin yang dikeluarkan oleh Kepala Desa/Lurah dengan tanda tangan basah/tanda tangan elektronik dan identitas diri calon pelaku perjalanan.

4. Kepada Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Karawang dan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Karawang untuk melakukan penguatan, pengendalian, pengawasan terhadap perjalanan orang pada Posko check point yang telah ditentukan bersama dengan Dandim 0604 Karawang dan Kapolres Karawang pasca Hari Raya Idul Fitri 1442 H.

(13)

Referensi

Dokumen terkait

Pelaksanaan kegiatan yakni dengan mengikuti kegiatan posko SATGAS COVID-19 di wilayah tugas, membantu pendataan warga pendatang dan/atau setelah bepergian dari

Peraturan Bupati Karawang Nomor 23 Tahun 2013 tentang Pelimpahan Sebagian Urusan Pemerintahan Daerah dari Bupati Karawang Kepada Organisasi Perangkat Daerah

Untuk para pembaca yang akan berinvestasi di pasar modal agar dapat lebih berhati-hati terhadap saham dari perusahaan yang akan melakukan right issue karena memiliki

Sampel penelitian yang diperoleh berjumlah 34 orang yang selanjutnya disebut responden, kemudian diteliti faktor kondisi yang berkaitan dengan variabel terikat yaitu waktu reaksi

Bagi orang-orang yang terlibat ritual menjelaskan bahwa, ini bagian dari bentuk negosiasi yang diambil untuk menunjukan bahwa meski kekristenan kini menjadi bagian

Clelland (1987) mengemukakan ciri yang dimiliki perilaku kewirausahaan adalah mempunyai kemiripan dengan orang yang mempunyai motif berprestasi (need of achievement) yaitu:

Variabel Emotional (Emosional (X1)), Wisdhom of Purchase (Kebijaksanaan Pembelian (X2)) dan Concern Over the Deal (Perhatian Setelah Pembelian (X3)) mempunyai pengaruh

1) Boks tersier precast diusulkan dengan pengujian lebih lanjut untuk tinggi muka air hulu hilir, sudut bukaan pintu klep, kecocokan dimensi untuk kapasitas