• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rancangan Penyelenggaran PAUD Gampong Rukoh Di Banda Aceh

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Rancangan Penyelenggaran PAUD Gampong Rukoh Di Banda Aceh"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Desember 2022 pISSN 2685-0303

245

Rancangan Penyelenggaran Paud Gampong Rukoh Di Banda Aceh

Raudhah Farah Dilla1, Vinny Aryesha2, Murni3, Fadhliatul Ghina4, Novysa Basri5,Fauziatul Halim6, Rahma7,Fita Nelyza8, Ivvon Septina Bella9

1,2,3,4

Dosen STKIP An-Nur, Banda Aceh, 23115, Indonesia

5,6,7

Dosen Al-Muslim, Bireuen, 24261, Indonesia

8Dosen Universitas Iskandar Muda, Banda Aceh, 23234, Indonesia

9Dosen Universitas Islam Kebangsaan Indonesia (UNIKI), Bireuen, 24251, Indonesia

ABSTRACT

The program for providing Early Childhood Education (PAUD) services in every village is the government's goal to ensure that every child gets educational services. Gampong Rukoh is one of the villages that participates in providing PAUD services. This requires preparation in its implementation. This activity aims to assist the design process for Rukoh PAUD implementation based on the 8 National Standards for Early Childhood Education (SN-PAUD) which lasts for two days from 1-2 Oktober 2022. The material is delivered using seminar methods and hands-on practice in designing the required standards. . On the first day, the presentation of material on the nature of early childhood education and material on 8 National Standards for Early Childhood Education (SN-PAUD). On the second day, participants as organizers of Gampong Rukoh PAUD designed several things that became the lattice of the National Standard for Early Childhood Education (SN-PAUD). The results obtained by the participants were very enthusiastic in understanding each material presented and succeeded in making a vision and mission, class designs, learning activity designs and successfully conducting micro teaching learning activities with guidance and direction from the presenters.

Keywords: PAUD Implementation, PAUD Standard

ABSTRAK

Program penyelenggaraan layanan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) disetiap desa menjadi tujuan pemerintah untuk memastikan setiap anak mendapatkan layanan pendidikan. Gampong Rukoh menjadi salah satu desa yang ikut serta dalam penyelenggaraan layanan PAUD. Hal tersebut dibutuhkan persiapan dalam penyelenggaraannya. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu proses rancangan penyelenggaraan PAUD Rukoh berdasarkan 8 Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini (SN-PAUD) yang berlangsung selama dua hari dari tanggal 1-2 Oktober 2022. Penyampaian materi dilakukan dengan metode seminar dan praktek langsung dalam merancang standar yang diperlukan. Pada hari pertama pemberian materi mengenai hakikat pendidikan anak usia dini dan materi mengenai 8 Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini (SN-PAUD). Pada hari kedua, peserta sebagai penyelenggara PAUD Gampong Rukoh merancang beberapa hal yang menjadi kisi-kisi dari Standar Nasional Pendidikan Anak Usia

(2)

246

Dini (SN-PAUD). Hasil yang didapatkan peserta sangat antusias dalam memahami setiap materi yang disampaikan dan berhasil membuat visi misi, rancangan kelas, rancangan kegiatan pembelajaran serta berhasil melakukan micro teaching kegiatan pembelajaran dengan bimbingan dan arahan dari pemateri.

Kata Kunci: Penyelenggaraan PAUD, Standar PAUD

PENDAHULUAN

Pendidikan Anak Usia Dini merupakan upaya pembinaan yang ditujukan pada anak sejak lahir sampai usia 6 (enam) tahun yang dilakukan dengan pemberian rangsangan pendidikan dalam membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak agar anak memiliki kesiapan memasuki pendidikan lebih lanjut (Suminah et al., 2015). Usia dini merupakan masa emas (Golden Age) dimana 80% kehidupan anak di tentukan pada masa tersebut. Setiap anak pada masa emas, memiliki kemampuan menyerap dan mempelajari segala apa yang ada di lingkungannya. Maka dari itu setiap anak berhak memiliki lingkungan yang terencana dan terarah dengan baik, sehigga lembaga Pendidikan Anak Usia Dini menjadi salah satu tempat anak memiliki lingkungan yang terarah. Sehingga dapat membantu mereka secara fisik dan mental dalam kesiapan memasuki pendidikan selanjutnya.

Pendidikan Anak Usia Dini memiliki arah pembangunan jangka panjang tahun 2045 ketika Indonesia mencapai kemerdekaan pada 100 tahun, diharapkan anak Indonesia tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang cerdas komprehensif.

Program jangka panjang tersebut direalisasikan dengan memastikan setiap anak Indonesia dapat menempuh program pelayanan pendidikan anak usia dini. Hal tersebut diusung dalam Permendikbud No 18 Tahun 2018 pada Pasal 6 bahwa Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dan/atau Pemerintah Desa mengupayakan ketersediaan layanan PAUD paling sedikit 1 (satu) desa/kelurahan terdapat 1 (satu) PAUD.

Berdasarkan peraturan menteri tersebut, sudah tepatlah kiranya bila di setiap desa terdapat pusat-pusat layanan PAUD. Sehingga dapat memberikan kesempatan bagi seluruh anak usia dini untuk memperoleh rangsangan pendidikan guna membantu pertumbuhannya baik secara fisik maupun mental.

Pengupayaan ketersediaan layanan PAUD pada desa juga direalisasikan oleh salah satu desa pada Kecamatan Syiah Kuala Kota Banda Aceh, yaitu Desa Rukoh.

Pemerintah Desa akan menyediakan layanan PAUD dengan ada atau tidaknya pemahaman mengenai penyelenggaraannya. Sedangkan, pemberian rangsangan pendidikan terhadap anak melalui lembaga PAUD harus dipersiapkan dan di rancang dengan baik, guna mengoptimalkan setiap pertumbuhan dan perkembangan peserta didik.

Penyelenggaraan PAUD harus mengacu pada Standar PAUD yang disebutkan dalam Permendikbud No 137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional PAUD (SN PAUD), yaitu:

1. Standar tingkat pencapaian perkembangan PAUD selanjutnya disebut STTPA adalah kriteria tentang kemampuan yang dicapai anak pada seluruh aspek perkembangan dan pertumbuhan, mencakup aspek nilai agama dan moral, fisik motorik, kognitif, bahasa, social emosional, serta seni

2. Standar isi adalah kriteria tentang lingkup materi dan kompetensi menuju tingkat pencapaian perkembangan yang sesuai dengan tingkat usia anak.

(3)

Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Desember 2022 pISSN 2685-0303

247 3. Standar proses adalah kriteria tentang pelaksanaan pembelajaran pada satuan atau program PAUD dalam rangka membantu pemenuhan tingkat pencapaian perkembangan yang sesuai dengan tingkat usia anak.

4. Standar penilaian adalah kriteria tentang penilaian proses dan hasil pembelajaran dalam rangka mengetahui tingkat pencapaian sesuai tingkat usia anak.

5. Standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah kriteria tentang kualifikasi akademik dan kompetensi yang dipersyaratkan bagi pendidik dan tenaga kependidikan PAUD.

6. Standar sarana dan prasarana adalah kriteria tentang persyaratan pendukung penyelenggaraan dan pengelolaan pendidikan anak usia dini secara holistic dan integrative yang memanfaatkan potensi lokal.

7. Standar pengelolaan adalah kriteria tentang perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan atau program PAUD 8. Standar pembiayaan adalah kriteria tentang komponen dan besaran biaya

personal serta operasional pada satuan atau program PAUD.

Tentu saja bukan hanya akses PAUD yang perlu menjadi concern pemerintah, namun mutu lembaga PAUD juga perlu menjadi perhatian untuk mencapai generasi emas. Semangat mendirikan lembaga PAUD yang sangatlah pesat, perlu diimbangi dengan semangat meningkatkan mutu atau kualitas lembaga PAUD yang di perhatikan dari awal sesuai standar pemerintah yang mengacu pada peraturan pemerintah nomor 137 tahun 2014 tentang standar nasional pendidikan PAUD (Rohyana, 2022). Standar Nasional PAUD tersebut yang harus dipahami guna tercapainya penyelenggaraan lembaga PAUD yang bermutu. Hal tersebut juga disampaikan dalam beberapa penelitian sebelumnya. Fery dan Hery dalam jurnal penelitiannnya menyebutkan bahwa dalam pencapaian mutu lembaga PAUD yang terstandarisasi, maka 8 standar nasional PAUD tersebut menjadi acuannya (Fery, 2020). Annisa juga dalam jurnal pengabdiannya menyebutkan bahwa 8 (delapan) standar nasional PAUD menjadi dasar instrumen akreditasi sehingga dibutuhkan pendampingan untuk memenuhi setiap butir standar tersebut (Annisa, 2022).

Pada penelitian dan pengabdian yang telah dilakukan sebelumnya menjelaskan bahwa pencapaian mutu lembaga PAUD mengacu pada 8 standar tersebut. Sehingga daripada awal penyelenggaraan PAUD harus memperhatikan standar-standar tersebut.

Adapun tujuan dari pengabdian ini dilakukan yaitu:

1. Untuk memberikan pengarahan kepada penyelenggara PAUD di desa Rukoh

2. Untuk memberikan pengarahan dalam pemenuhan 8 (delapan) Standar Nasional PAUD di desa Rukoh.

METODE PELAKSANAAN

Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 1 Oktober 2022, pukul 08.00 pagi sampai dengan pukul 12.00 dan pada tanggal 2 Oktober 2022 pada pukul 08.00 pagi hingga pukul 16.00 sore. Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk seminar selama dua hari dengan tema “Rancangan Penyelenggaraan PAUD Gampong Rukoh”. Program pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan praktek

(4)

248

pengembangan program PAUD kepada pengelola, tenaga pendidik dan kependidikan di Lembaga PAUD sesuai dengan 8 (delapan) Standar Nasional PAUD.

Seminar menurut Kartika (2012) secara terminologi mempunyai pengertian penyampaian suatu karya ilmiah dalam suatu kegiatan berupa ilmu pengetahuan dari seorang akademisi, yang dipresentasikan kepada peserta seminar agar dapat mengambil keputusan yang sama terhadap karya ilmiah antara sumber dengan peserta (Diarsi,2018). Pada kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari, diharapkan peserta memahami mengenai standar-standar dalam penyelenggaraan PAUD dan dapat merancang dasar dari setiap kisi-kisi yang telah ditetapkan dalam Stadnar Nasional PAUD (SN-PAUD).

Dari pengertian tersebut maka ditetapkan kerangka pemecahan masalah yang telah tersusun sebagai berikut:

1. Pelaksanaan kegiatan hari pertama dengan memberikan materi seminar yang meliputi:

a. Hakikat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) 1) Pengertian Pendidikan Anak Usia Dini 2) Tujuan Pendidikan Anak Usia Dini

3) Ruang Lingkup Pendidikan Anak Usia Dini 4) Jenis-Jenis Layanan Pendidikan Anak Usia Dini

b. Standar Nasional Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini 1) Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan PAUD (STPPA) 2) Standar Isi

3) Standar Proses 4) Standar Penilaian

5) Standar Pendidik dan tenaga Kependidikan 6) Standar Sarana Prasarana

7) Standar Pengelolaan 8) Standar Pembiayaan

2. Pelaksanaan kegitan hari kedua dengan merancang program PAUD berdasarkan 8 (delapan) Standar Nasional PAUD, dengan jabaran kegiatan sebagai berikut:

a. Penetapan Jenis Layanan Sesuai Usia b. Penyusunan visi dan misi lembaga c. Pentuan Sarana dan Prasarana

d. Merancang kegiatan pembuka, kegiatan inti dan kegiatan penutup e. Merancang program kerja PAUD

Target kegiatan ini adalah pengelola, calon pendidik dan tenaga kependidikan dan calon kepala sekolah. Oleh karena itu peserta seminar dan pelatihan dihadiri oleh Ibu Keuchik Gampong Rukoh, POKJA II bagian kependidikan dari PKK Gampong Rukoh, calon pendidik, calon tenaga kependidikan dan calon kepala sekolah.

HASIL DAN PEMBAHASAN Seminar Hari Ke-1

Pelaksanaan kegiatan seminar hari pertama bertemoat di menasah rukoh yang dihadiri oleh Ibu Ketua PKK Gampong Rukoh, POKJA II sebagai bidang pendidikan PKK Gampong Rukoh dan calon pendidik dan tenaga kependidikan PAUD yang akan

(5)

Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Desember 2022 pISSN 2685-0303

249 diselenggarakan. Kegiatan di awali dengan pembukaan oleh Ibu Ketua PKK Gampong Rukoh dengan menjelaskan maksud dan tujuan dari penyelenggaraan seminar. Setelah kata sambutan beserta pembukaan seminar dilakukan, dilanjutkan dengan pemberian materi kepada peserta oleh narasumber. Pemberian materi dilakukan dengan membekali peserta dengan hardcopy materi yang telah disiapkan. Hal ini dilakukan karena kendala pada hari tersebut listrik padam.

Narasumber menyampaikan materi pada hari pertama mengenai dasar-dasar PAUD. Materi dimulai dari Hakikat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Pemateri memaparkan Hakikat dari Pendidikan Anak Usia Dini dengan penjabaran materi sebagai berikut:

1. Penjelasan mengenai pengertian Pendidikan Anak Usia Dini dimulai dari pengertia anak dan juga hak hak anak dalam kehidupannya serta pembahasan mengenai pengertian dari pendidikan itu sendiri yang dijabarkan dalam pengertian pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara.

Selanjutnya, pengertian pendidikan anak usia dini menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

2. Materi mengenai Tujuan Pendidikan Anak Usia Dini dijabarkan menurut tujuan pendidikan pendidikan anak usia dini menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003. Selanjutnya dikaitkan dengan usia emas (Golden Age) yang menjadi perhatian utama di dalam pentingnya pendidikan anak usia dini, sehingga membantu anak memiliki kesiapan yang optimal untuk memasuki pendidikan selanjutnya. Peserta sangat antusias dalam memastikan untuk memahami materi mengenai usia emas ini, karena bagi mereka ini hal yang menarik yang baru mereka ketahui dan dapat lebih peka terhadap usia anak.

3. Penjelasan mengenai ruang lingkup pendidikan anak usia dini yang terdiri dari usia lahir - 2 tahun dapat melalui TPA dan atau SPS, usia 2 - 4 tahun dapat melalui TPA, KB dan atau SPS, usia 4 - 6 tahun dapat melalui KB, TK/RA/BA, TPA, dan atau SPS. Penjelasan ini membantu peserta menentukan rentang usia dalam penentuan layanan pendidikan anak usia dini yang akan diselenggarakan. Selanjutnya penjelasan mengenai aspek perkembangan yang menjadi dasar dalam kurikulum atau dasar dalam membantu proses perkembangan anak. Aspek perkembangan yang dimaksud, diantaranya aspek perkembangan nilai agama dan moral, aspek perkembangan fisik motorik, aspek perkembangan kognitif, aspek perkembangan bahasa dan aspek perkembangan sosial emosional.

4. Jenis-jenis layanan pendidikan anak usia dini yang terdiri dari pendidikan informal, pendidikan normal dan pendidikan formal.

Materi inti selanjutnya mengenai Standar Nasional Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini (SN-PAUD). Penjabaran materi dilakukan dengan menjelaskan mengenai 8 standar tersebutvyang terdiri dari standar tingkat pencapaian perkembangan anak, standar isi, standar proses, standar penilaian, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana prasarana,s tandar pengelolaan dan standar pembiayaan.

(6)

250

Para peserta tampak sangat antusias dalam mendengarkan materi yang dipaparkan. Setelah materi dipaparkan, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Pada sesi tanya jawab, peserta memiliki pertanyaan mengenai kesesuaian sarana dalam pembelajaran yang harus digunakan dengan layanan Pendidikan Anak Usia Dini yang dipilih. Pemateri memberikan jawaban dengan menyesuaikan dengan materi yang telah dipaparkan sebelumnya, bahwa setiap anak memiliki fasenya masing-masing yang tercantum dalam standar minimal tingkat pencapaian perkembangan anak. Sehingga sarana pembelajaran yang digunakan juga harus sesuai dengan usia anak. Pemateri juga memberikan beberapa contoh yang dapat memudahkan peserta dalam memahaminya.

Salah satu peserta lainnya juga bertanya mengenai apakah standar-standar ini menjadi titik utama dalam penyelenggaraan PAUD, dan bagaimana jika standar ini tidak terpenuhi. Pertanyaan tersebut sangat menarik untuk diperhatikan, karena masih banyak sekarang lembaga PAUD tidak memahami standar-standar ini. Pada hakikatnya, standar ini merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dalam pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan anak usia dini. Pemateri menghubungkan dengan tujuan dari pendidikan anak usia dini yaitu membantu anak dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya untuk memiliki kemampuan yang optimal memasuki jenjang pendidikan selanjutnya. Oleh karena itu lingkungan yang disiapkan harus sesuai dengan kebutuhan anak, salah satunya lembaga yang memenuhi 8 standar tersebut.

Kedua pertanyaan tersebut sangat menarik untuk memperkuat hasil dari seminar yang didapatkan oleh peserta. Setelah sesi tanya jawab selesai, kegiatan selanjutnya ialah penutupan untuk menyetakan kegiatan hari pertama selesai.

Gambar 1. Suasana kegiatan seminar hari pertama ketika pemberian materi di Menasah Gampong Rukoh

Seminar Hari Ke-2

Seminar hari kedua dilaksanakan pada tempat dan peserta yang sama dengan hari pertama. Kegiatan diawali dengan melakukan ice breaking untuk membantu fokus dan konsentrasi peserta. Peserta merasa sangat antusias dalam melakukan ice breaking yang menyenangkan. Setelah memberi kesan suasana yang menyenangkan, selanjutnya pelaksanaan kegiatan inti oleh pemateri.

Kegiatan pada hari kedua yaitu merancang beberapa hal dasar dalam penyelenggaraan berdasarkan 8 standar yang telah dipahami. Perancangan dimulai dari menentukan layanan pendidikan anak usia dini yang akan diselenggarakan. Pihak dari penyelenggaran memilih layanan KB (Kelompok Bermain) untuk PAUD Gampong Rukoh dengan mempertimbangkan kebutuhan dari masyarakat Gampong Rukoh.

(7)

Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Desember 2022 pISSN 2685-0303

251 Kegiatan selanjutnya yaitu penyusunan visi dan misi. Penyusunan visi dan misi dilakukan dengan bimbingan dan arahan dari pemateri. Peserta dibagi dalam beberapa kelompok untuk memikirkan visi misi. Setelah beberapa waktu,hasil kompromi pembuatan visi misi dari setiap kelompok di utarakan dan ditampung oleh pemateri.

Seluruh kelompok memaparkan visi misinya dan bersama-sama mengambil satu keputusan yang akan menjadi visi misi PAUD Gampong Rukoh.

Penentuan sarana prasarana menjadi kegiatan selanjutnya, dimana penentuan ketepatan gedung/ruangan yang akan digunakan serta gambaran tata letak kelas. Pada materi ini, pemateri dan peserta juga berdiskusi mengenai media pembelajaran pada anak usia dini. Sehingga peserta mendapat gamabran media pembelajaran yang layak untuk pendidikan anak usia dini. Pemateri juga memberikan platform digital yang dapat diakses untuk membuat media pembelajaran (APE) seperti Pinterest, Youtube, dan lainnya.

Kegiatan selanjutnya yaitu merancang kegiatan pembuka, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Pemateri memberikan gambaran dan contoh dari setiap kegiatan pembelajaran pada PAUD. Beberapa contoh penting yang disampaikan pemateri ialah:

1. Kegiatan pembukaan ditujukan untuk membantu membangun minat anak agar anak siap bermain di kegiatan inti.

2. Kegiatan pembukaan penting untuk mengenalkan materi pembelajaran.

3. Kegiatan pembukaan dimanfaatkan guru untuk mengenalkan kegiatan bermain yang sudah disiapkan, aturan bermain, menerapkan pembiasaan- pembiasaan, dan sebagainya.

4. Kegiatan Inti memberi kesempatan anak untuk bereksplorasi membangun pengalaman bermain yang bermakna.

5. Pada tahap mengomunikasikan ditekankan pada anak menyampaikan gagasannya melalui berbagai kegiatan bermain yang disiapkan.

6. Jumlah kegiatan yang disediakan setiap harinya minimal 4 kegiatan yang berbeda untuk memfasilitasi anak agar tetap fokus bermain. Pada kegiatan tertentu misalnya memasak, main peran/drama, atau pengenalan sains guru dapat menyediakan 1 kegiatan saja.

7. Penguatan mengingat (recalling) merupakan bagian dari kegiatan main di Inti. Recalling untuk menguatkan kembali pengalaman bermain dan konsep yang dipelajari anak

8. Kegiatan penutup dilakukan di akhir kegiatan hari tersebut.

9. Kegiatan penutup berupa transisi dari sekolah ke rumah. Diisi dengan berbagai kegiatan yang membuat anak rileks.

10. Di kegiatan penutup pengulangan kembali apa yang dilakukan pada saat kegiatan pembukaan.

11. Kegiatan penutup untuk memperkuat sikap yang diharapkan juga dapat diisi dengan kegiatan rutin Kegiatan penutup dilakukan untuk menarik minat anak belajar esok harinya.

Pada kegiatan ini, pemateri melakukan mikro teaching dan peserta melakukan setelahnya. Fokus pada kegiatan pembelajaran ini ialah calon pendidik. Hasil yang didapatkan calon pendidik mudah memahami dan dapat mempraktekkan dengan baik.

(8)

252

Peserta sangat antusias menjadi bagian dalam micro teaching dnegan berperan sebagai anak-anak dan guru.

Kegiatan terakhir sebelum penutupan, pemateri memberikan beberapa lagu, ice breaking untuk membantu pendidik dalam mengelola kelas. Penutupan dilakukan pada pukul 15.40 sebelum waktu ashar dengan pembacaan doa dan juga penyerahan sertifikat kepada pemateri.

Gambar 2. Suasana kegiatan hari kedua dalam situasi diskusi Di Menasah Gampong Rukoh

SIMPULAN

Kegiatan seminar yang dilakukan berjalan dengan lancar dengan antusias peserta yang sangat semangat dalam menerima materi dari hari pertama dan praktek rancangan di hari kedua. Kegiatan ini membantu penyelenggara PAUD Gampong Rukoh menyelesaikan beberapa rancangan yang diperlukan untuk siap membuka layanan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

Ucapan Terima Kasih

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Keuchik Gampong Rukoh dan Ibu PKK gampong Rukoh yang telah mempercayai kepada penulis untuk mendampingi dan memberikan sosialisasi dalam penyelenggaraan PAUD Gampong Rukoh.

DAFTAR PUSTAKA

Fitriani, Rohyana., Adawiyah, Rabihatu., Ramdani, Zuhut. (2022). Verifikasi Pemetaan Mutu Pendidikan Anak Usia Dini Kecamatan Priggasela Dalam Membentuk Lembaga PAUD Bermutu. Jurnal Cikal Cendekia, Vol.02, No.02, 66-74

Herlida, Annisa. (2022). Pendampingan Lembaga PAUD dalam Memahami Delapan Standar Nasional Pendidikan Guna Percepatan Akreditasi. Madani: Jurnal Pengabdian Ilmiah, Vol.5. No.1, 34-43

Permendikbud. (2014). Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan No 137 Tentang Standar Pendidikan Nasional Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta.

(9)

Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Desember 2022 pISSN 2685-0303

253 Permendikbud. (2018). Peraturan Mentri Pendidkan dan Kebudayaan No 18 Tentang

Penyediaan Layanan Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta.

Sufa, Faila, Fery., Setiawan Yuli Hery. (2020). Implementasi Penjaminan Mutu Pada Lembaga PAUD di Solo Raya. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, Vol.4, Issue 02, 559-566

Suminah, Enah, dkk. (2015). Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta:

Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini.

Yani, Eka, D. (2018). Modul Mata Kuliah Seminar Untuk Lulusan Agribisnis.

Tangerang Selatan: Universitas Terbuka

Referensi

Dokumen terkait

Struktur tugas yang melibatkan semua anggota dengan baik, maka struktur kelompok sebagai salah satu unsur dinamika kelompok semakin kuat..

Di atas atap kamar operasi, terangkai sistem ducting untuk mengalirkan udara bersih dan bertekanan yang disaring oleh sistem hepafilter utama (outlet tepat pada area

*Alat Peraga Pendidikan *Elektrikal Mekanikal *Komputer *Laboratorium *Percetakana. KLASIFIKASI ALAT PERAGA IPA SMK

polen dan inti sel telur harus sehat dan subur, polen juga harus mempunyai daya tumbuh atau kecepatan tumbuh tabung polen yang tinggi (Darjanto dan Satifah, 1990). Faktor luar

Melalui RPIJM ini diharapkan daerah dapat menggerakkan semua sumber daya yang ada untuk memenuhi kebutuhannya dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan penanggulangan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan diketahui bahwa kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pem- belajaran

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh pemberian sari kurma terhadap peningkatan kadar hemoglobin ibu hamil TM II dengan anemia, artinya

Oleh karena itu penelitian ini mengambil judul Identifkasi Tingkat Kerawanan Bencana Banjir di Daerah Aliran Sungai (Das) Dodokan Kabupaten Lombok Barat dengan tujuan