34 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif karena untuk meneliti dan menemukan informasi sebanyak-banyaknya dari suatu fenomena tertentu dan berusaha memberi gambaran secermat mungkin mengenai suatu keadaan yang dialami oleh peserta didik tentang identifikasi faktor eksternal penyebab kesulitan belajar dalam kesulitan belajar peserta didik kelas awal Di SDN Tamanasri Kecamatan Ampelgading Kabupaten Malang.
Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode survey dengan pengumpulan data menggunakan kuesioner atau angket. Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui kesulitan belajar peserta didik kelas awal di SDN Tamanasri Kecamatan Ampelgading Kabupaten Malang dan berusaha mencari informasi, gambaran secara teratur, ringkas, dan jelas mengenai kesulitan belajar, sehingga dapat ditarik suatu makna tertentu.
B. Kehadiran dan Peran Peneliti di Lapangan
Kehadiran peneliti di lapangan bertindak sebagai pengumpulan data dan sebagai instrumen aktif dalam upaya mengumpulkan data-data di lapangan.
Instrument pengumpulan data yang lain selain manusia adalah berbagai bentuk alat-alat bantu dan berupa dokumen-dokumen lainnya yang dapat digunakan untuk menunjang keabsahan hasil penelitian, namun berfungsi sebagai instrument pendukung. Oleh karena itu, kehadiran peneliti secara langsung di lapangan sebagai tolok ukur keberhasilan untuk memahami kasus yang diteliti,
sehingga keterlibatan peneliti secara langsung aktif dengan informan dan atau sumber data lainnya disini mutlak diperlukan.
C. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap 2018-2019 dan bertempat di SDN Tamanasri Kecamatan Ampelgading Kabupaten Malang salah satu sekolah dasar yang menggunakan kurikulum 2013, berdasarkan wawancara dengan guru yang ada di SDN Tamanasri
D. Sumber Data
Adapun data primer dalam penelitian ini adalah peserta didik, guru beserta kepala sekolah yang ada SDN Tamanasri Kecamatan Ampelgading Kabupaten Malang. Dari 25 peserta didik, maka penelitian ini mengambil subyek penelitian 4 siswa yang mengalami kesulitan belajar. Adapun sumber data tersebut adalah:
1. Sumber data primer yaitu sumber data yang diambil untuk melihat perilaku peserta didik diperoleh dengan cara:
a) Wawancara kepada guru dan peserta didik kelas 3.
b) Lembar observasi berupa pertanyaan yang diisi oleh peneliti guna untuk mengetahui keadaan peserta didik yang mengalami kesulitan membaca permulaan.
2. Sumber data sekunder adalah foto-foto dokumentasi selama penelitian berlangsung. Arsip data berupa perilaku peserta didik yang mengalami kesulitan belajar. Sumber data ini akan lebih memperkuat data primer dan data yang diperoleh menjadi valid
Sedangkan yang termasuk data sekunder dalam penelitian ini adalah, documenter, berupa informasi dari arsip-arsip seperti profil SDN Tamanasri Kecamatan Ampelgading Kabupaten Malang, laporan hasil belajar peserta didik, catatan-catatan administrasi dan dokumen-dokumen lain yang terkait dengan penelitian ini dan kepustakaan, yang berupa buku-buku ataupun artikel-artikel yang ada kaitannya dengan penelitian ini.
E. Teknik Pengumpulan Data 1. Obserevasi
Observasi yang dilakukan adalah observasi terhadap subjek, perilaku subjek, perilaku seubjek, interaksi subjek dengan peneliti dan hal-hal yang dianggap relevan sehingga dapat memberikan data tentang studi tentang ”Analisis Penanganan Kesulitan Belajar Siswa Kelas Rendah di SDN Tamanasri Kecamatan Ampelgading Kabupaten Malang” dan yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik.
2. Pedoman wawancara
Wawancara ini digunakan untuk mengumpulkan data pelengkap studi tentang Strategi Guru menghadapi Peserta didik yang mengalami kesulitan belajar di SDN Tamanasri Kecamatan Ampelgading Kabupaten Malang. Dalam hal ini yang menjadi responden adalah peserta didik di SDN Tamanasri Kecamatan Ampelgading Kabupaten Malang.
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel-variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah dan lain-lain. Teknik
dokumentasi merupakan kegiatan pencatatan guna mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan orang yang diselidiki.
4. Hipotesis
Hal ini dilakukan dengan jalan merumuskan suatu pernyataan yang proporsisional. Hipotesis kerja ini sudah merupakan teori substantif (yaitu teori yang berasal dan masih terkait dengan data).
F. Instrumen Penelitian
Untuk memudahkan peneliti dalam pengumpulan data, maka penulis menggunakan beberapa instrumen sebagai berikut:
a. Pedoman Observasi
Pedoman observasi digunakan untuk pengamatan tentang “Kesulitan belajar yang dihadapi siswa di SDN Tamanasri Kecamatan Ampelgading Kabupaten Malang”.
Tabel 3.1 Lampiran Kisi-kisi Observasi
No Asepek Yang Diamati Indikator
1 Keadaan Lingkungan 1. Lokasi sekolah 2. Kebersihan sekolah
3. Tingkat kenyamanan sekolah 4. Tata terib sekolah
5. Keamanan sekolah 2 Kondisi peserta didik 1. Kondisi fisik peserta didik
2. Komunikasi peserta didik 3 Bagaiamana bentuk
kesulitan belajar
1. Pemahaman yang dimiliki guru tentang siswa berkesulitan belajar
2. Pengalaman guru dalam menangani siswa berkesulitan belajar
4 Bagaimana cara/ metode guru mengajar di kelas dengan anak
berkesulitan belajar
1. Latar belakang guru
2. Pengembangan pengetahuan guru dalam penanganan peserta didik berkesulitan belajar
3. Komitmen guru 5 Bagaimana cara
penanganan anak yang berkesulitan belajar
1. Pengidentifikasian
2. Pengadaan dan pengelolaan sarana dan prasarana
6 Kendala guru 1. Problem yang dihadapi (lembar observasi terdapat dalam dalam lampiran)
b. Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara ini digunakan untuk mengumpulkan data pelengkap tentang “Analisis Penanganan Kesulitan Belajar Siswa Kelas Rendah di SDN Tamanasri Kecamatan Ampelgading Kabupaten Malang dan wawancara ini dilakukan langsung oleh peneliti dengan Guru dan peserta didik Analisis Penanganan Kesulitan Belajar Siswa Kelas Rendah di SDN Tamanasri Kecamatan Ampelgading Kabupaten Malang. Adapun jenis wawancara yang dilakukan dengan daftar pertanyaan lengkap dan terperinci.
Tabel 3.2. Lampiran Kisi-kisi Wawancara
No Asepek Yang Diamati Indikator
1 Peran Guru 1. Harus memahami karakter siswa 2. Guru sebagai pendidik
3. Guru sebagai pengajar 4. Guru sebagai penasehat
5. Guru sebagai pembimbing siswa 6. Guru sebagai pemberi teori bagi siswa 7. Guru memiliki kemampuan dan keterampilan
dalam mengembangkan kreativitas siswa 8. Guru harus memotivasi siswa
9. Guru sebagai role model atau contoh bagi siswa 2 Jenis kesulitan belajar 1. Kesulitan memahami konsep
2. Kesulitan dalam keterampilan 3. Kesulitan pemecahan masalah 3 Faktor penyebab
kesulitan belajar
1. Sikap dalam belajar 2. Memotivasi belajar 3. Kesehatan tubuh
4. Kemampuan pengindraan 5. Variasi mengajar guru
6. Penggunaan media pembelajaran 7. Sarana prasarana disekolah 8. Lingkungan keluarga 4 Upaya
mengatasi kesulitan
1. Pengadaan remidial (lembar wawancara terdapat dalam dalam lampiran)
c. Format dokumentasi
Format dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh data berupa yang sudah siap, yaitu untuk mengenal murid yang mempunyai kesulitan belajar bisa dilihat: riwayat hidup, kehadiran murid dalam mengikuti pelajaran khususnya pelajaran, catatan hariannya, daftar hadir di sekolah, lapor, dan lain-lain.
Tabel 3.3. Lampiran Kisi-kisi Dokumentasi
No Asepek Yang Diamati Indikator
1 Vidio Video hasil rekaman pada saat pembelajaran
2 Foto Gambaran pada saat pembelajaran 3 Buku-buku Buku-buku sebagai panduan dalam
penelitian dan dokumentasi (lembar dokumentasi terdapat dalam dalam lampiran)
G. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian mempunyai peranan untuk menggambarkan bagaimana pelaksanaan penelitian yang dilakukan. Penelitian ini melalui beberapa tahapan yaitu:
1. Tahapan perencanaan
Pada tahap persiapan ini yang dilakukan meliputi menentukan fokus masalah, rumusan masalah, dan tujuan penelitian. Selanjutnya peneliti menentukan situasi penelitian dan lokasi yang dipilih untuk melakukan penelitian.
Dan juga peneliti menentukan sumber data dan responden untuk melakukan wawancara dan mengumpulkan data.
2. Tahap Pengumpulan Data
Dalam tahap ini, setelah mengumpulkan data peneliti melakukan analisis data. Dalam analisis data, peneliti mengelompokkan beberapa pembahasan sesuai dengan rumusan masalah yang diajukan. Peneliti dapat mengetahui dan
mendeskripsikan kesulitan belajar peserta didik kelas 3 SDN Tamanasri Kecamatan Ampelgading Kabupaten Malang dan yang sudah di lakukan guru dalam menghadapi kesulitan belajar. Setelah data terkumpul lengkap mengenai kesulitan belajar pada peserta didik kelas 3, masalah yang dihadapi dalam kesulitan belajar, dan penanganan yang sudah dilakukan guru dalam menghadapi kesulitan belajar di kelas 3 SDN Tamanasri Kecamatan Ampelgading Kabupaten Malang, tahap selanjutnya adalah melaporkan data. Pada tahap ini peneliti melaporkan hasilnya kepada pihak yang berwenang.
H. Tenik Analisa Data
Peneliti dalam tahapan ini melakukan serangkaian proses analisis data kualitatif sampai pada interpretasi data-data yang telah diperoleh sebelumnya Proses analisis data yaitu dengan melakukan pengumpulan data terlebih dahulu kemudian peneliti melakukan antisipasi data dilanjutkan dengan melakukan reduksi data setelah itu peneliti melakukan display data dan terakhir peneliti melakukan kesimpulan dari data yang sudah disimpulkan.
Adapun langkah-langkah teknik analisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Reduksi Data
Mereduksi d a t a berarti merangkum, memilah hal yang pokok, menfokuskan kepada hal yang penting dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Karena data yang dari lapangan cukup banyak maka perlu analisis data yaitu reduksi data. Peneliti mengumpulkan semua data dilapangan mengenai kesulitan belajar, dan penanganan yang sudah dilakukan guru dalam
menghadapi kesulitan belajar peserta didik kelas 3 SDN Tamanasri Kecamatan Ampelgading Kabupaten Malang. Kemudian peneliti mengelompokkan jenis data sesuai dengan masalah yang telah dirumuskan untuk mendapatkan gambaran yang jelas
2. Penyajian Data
Langkah kedua setelah reduksi data adalah penyajian data. Dengan penyajian d a t a bertujuan memudahkan untuk memahami data, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut. Untuk menyajikan data dalam bentuk kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.
3. Kesimpulan-kesimpulan penafsiran atau verifikasi
Langkah ketiga adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Dalam penelitian ini peneliti menarik kesimpulan berdasarkan pengumpulan data yang dikelompokkan atau ditampilkan baik yang sesuai maupun tidak sesuai dengan hasil yang didapat. Kesimpulan penelitian didapat setelah peneliti melihat bagaimana kesulitan belajar peserta didik, dan penanganan yang sudah dilakukan guru dalam menghadapi kesulitan belajar peserta didik kelas 3 SDN Tamanasri Kecamatan Ampelgading Kabupaten Malang.
I. Keabsahan Data
Pengujian keabsahan data penelitian ini untuk memperoleh tingkat kepercayaan yang berkaitan dengan seberapa jauh kebenaran hasil penelitian.
Mengungkapkan dan menjelaskan data dengan fakta-fakta aktual di lapangan Peneliti membandingkan data hasil pengamatan untuk mengecek atau memeriksa keabsahan data yang ada, sehingga peneliti yakin kevalidan data tersebut. Cara
yang digunakan untuk memperoleh kebenaran penelitian ini adalah dengan triangulasi.
Teknik triangulasi merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan data yang diperoleh dari sumber ke sumber lainnya dengan kebenaran. Untuk memperoleh kebenaran dalam penelitian ini, peneliti menggunakan triangulasi teknik. Dimana cara ini merupakan cara untuk menguji kredibilitas data dengan sumber yang berbeda yaitu guru, peserta didik serta metode yang berbeda yaitu data hasil wawancara dibandingkan dengan hasil observasi dan dokumentasi.